SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Download to read offline
PERBANDINGAN KURIKULUM 2004, 2006, dan 2013
Oleh : Faura Dea Ayu Pinasti, NIM : 201610070311097, Kelas : Biologi IV B
No. Perbedaan Kurikulum 2004 Kurikulum 2006 Kurikulum 2013
1 Ide Pokok Pada kurikulum 2004
(KBK) ini merupakan
kurikulum berbasis
kompetensi yang mana
digunakan untuk meningatkan
kemampuan peserta didik. Ide
pokok tersebut berlandaskan
atas UU No. 2 tahun 1999
tentang pemerintah daerah
dan Peraturan Pemerintah No.
25 tahun 2000 tentang
otonomi daerah bidang
pendidikan dan kebudayaan
yaitu Pemerintah memiliki
wewewnang menetapkan:
1. Standart kompetensi
siswa dan warga
belajar serta peraturan
kurikulum nasional
dan penilaian hasil
belajar secara nasional
serta pedoman
pelaksanaannya
2. Standart materi
pelajaran pokok.
Pada kurikulum ini
kompetensi-kompetensi yang
disusun masih dikembangkan
Pada kurikulum 2006 (KTSP)
lahir berdasarkan otonomi daerah
sehingga bersifar desentralisatik.
Kemudian berdasarkan hal tersebut
maka KTSP ini lebih memberikan
kekuasaan atau hak kepada sekolah
untuk mengimprovisasi kurikulum
namun tetap berada pada rambu-
rambu operasional standart yang
telah ditetepkan pemerintah serta
SKL (Permen No. 23 T. 2006) dan
SI(Permen No. 22 Th. 2006).
Pengimprovisasian tersebut berupa :
1. indikator bisa dibuat oleh
sekolah sendiri, namun KD
tetap ditentukan oleh pusat.
2. Batasan SKL dapat
ditentukan sendiri oleh
masing-masing sekolah
3. Dll.
Menekankan pada
pengembangan sikap, hal
tersebut dibuktikan dengan
kriteria dalam SKL mengenai
kemampuan lulusan yang
mencakup salah satunya adalah
sikap. Selain itu pada kurikulum
ini juga telah ditetapkan adaanya
KI 1, dan KI 2 (Permendikbud
No. 24 Th. 2016) yang
merupakan bentuk
pengaplikasian sikap dalam
sekolah.
1. KI 1 merupakan
kompetensi sikap
spiritual
2. KI 2 merupakan sikap
sosial
atau dalam proses
pengembangan belum
pencapaian.
2. Dasar Hukum 1. UUD RI No. 20 Tahun
2003 tentang system
pendidikan nasional
2. UU No. 22 Th. 2009
tentang otonomi
daerah
3. Permen RI No. 19
Tahun 2005 tentang
standart nasional
pendidikan
4. Peraturan Mentri
Pendidikan Nasional
Republik Indonesia
No. 22 Th. 2006
tentang standart isi
untuk pendidikan
dasar dan menengah
5. Peraturan Mentri
Pendidikan Nasional
Republik Indonesia
No. 23 Th. 2006
tentang SKL untuk
pendidikan dasar dan
menengah
6. Peraturan Mentri
Pendidikan Nasional
No. 24 Th. 2006
tentang pelaksanaan
peraturan mentri No.
1. UU No. 20 Th. 2003 tentang
system pendidikan nasional
2. PP No. 19 Th. 2005 tentang
standart nasional pendidikan
3. Permen No. 22 Th. 2006
tentang standart isi untuk
pendidikan dasar dan
menengah
4. Peraturan Mentri Pendidikan
Nasional Republik
Indonesia No. 23 Th. 2006
tentang SKL untuk
pendidikan dasar dan
menengah
5. Permendiknas Ri No. 24 Th.
2006 tentang pelaksanaan
permendiknas RI No. 22 Th.
2006 dan No. 23 Th. 2006
6. Permendiknas RI Nomor 24
Tahun 2006 tentang
Pelaksanaan Permendiknas
Nomor 22 Tahun 2006 dan
Permendinas RI Nomor 23
Tahun 2006.
7. Permendiknas RI Nomor 6
Tahun 2007 tentang
Perubahan Permendinas RI
Nomor 24 Tahun 2006.
1. Permendikbud Nomor 54
Tahun 2013 tentang Standar
Kompetensi Lulusan
2. Permendikbud Nomor 20
Tahun 2016 tentang Standar
Kompetensi Lulusan
3. Permendikbud Nomor 64
Tahun 2013 tentang Standar
Isi
4. Permendikbud Nomor 21
Tahun 2016 tentang Standar
Isi
5. Permendikbud Nomor 66
Tahun 2013 tentang Standar
Penilaian
6. Permendikbud Nomor 23
Tahun 2016 tentang Standar
Penilaian
7. Permendikbud Nomor 67
Tahun 2013 tentang Struktur
Kurikulum SD
8. Permendikbud Nomor 68
Tahun 2013 tentang Struktur
Kurikulum SMP
9. Permendikbud Nomor 69
Tahun 2013 tentang Struktur
Kurikulum SMA
10. Permendikbud Nomor 70
Tahun 2013 tentang Struktur
22 Th. 2006 tentang
standart isi untuk
pendidikan dasar dan
menengah serta
Peraturan Mentri
Pendidikan Nasional
Republik Indonesia
No. 23 Th. 2006
tentang SKL untuk
pendidikan dasar dan
menengah
7. Peraturan
Menteri
Pendidikan
Nasional
Republik
Indonesia Nomor
6 tahun 2007
tentang perubahan
peraturan menteri
pendidikan nasional
nomor 24 tahun 2006
tentang
pelaksanaan peraturan
menteri pendidikan
nasional nomor 22
tahun 2006 tentang
standar isi untuk
satuan pendidikan
dasar dan menengah
dan peraturan menteri
pendidikan nasional
nomor 23 tahun
8. Permendiknas RI Nomor 12
Tahun 2007 tentang Standar
Pengawas
Sekolah/Madrasah.
9. Permendiknas RI Nomor 13
Tahun 2007 tentang Standar
Kepala Sekolah/Madrasah.
10. Permendiknas RI Nomor
16 Tahun 2007 tentang
Standar Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi
Guru.
11. Permendiknas RI Nomor
18 Tahun 2007 tentang
Sertifikasi Guru Dalam
Jabatan.
12. Permendinas RI Nomor 19
Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan.
13. Permendiknas RI Nomor
20 Tahun 2007 tentang
Standar Penilaian
Pendidikan.
14. Permendiknas RI Nomor 24
Tahun 2007 tentang Standar
Sarana Prasarana
Pendidikan
15. Permendiknas RI Nomor 41
Tahun 2007 tentang Standar
Proses.
16. Surat Edaran Menteri
Pendidikan Nasional
No.33/MPN/SE/2007
Kurikulum SMK
11. Permendikbud Nomor 57
Tahun 2014 tentang Struktur
Kurikulum SD
12. Permendikbud Nomor 58
Tahun 2014 tentang Struktur
Kurikulum SMP
13. Permendikbud Nomor 59
Tahun 2014 tentang Struktur
Kurikulum SMA
14. Permendikbud Nomor 60
Tahun 2014 tentang Struktur
Kurikulum SMK
15. Permendikbud Nomor 24
Tahun 2016 tentang Struktur
Kurikulum
16. Permendikbud Nomor 104
Tahun 2014 tentang
Pedoman Penilaian Hasil
Belajar Oleh Pendidik
17. Permendikbud Nomor 53
tahun 2015 tentang
Pedoman Penilaian Hasil
Belajar Oleh Pendidik
18. Permendikbud Nomor 81A
Tahun 2013 tentang
Implementasi Kurikulum
19. Permendikbud Nomor 103,
104, 105, 111, 160 Tahun
2014 tentang Implementasi
Kurikulum
2006tentang standar
kompetensi lulusan
untuk satuan
pendidikan dasar dan
menengah.
8. Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional
Republik Indonesia
Nomor 19 Tahun 2007
tentang
Standar Pengelolaan
Pendidikan.
9. Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional
Republik Indonesia
Nomor 20 tahun 2007
tentang
Standar Penilaian
Pendidikan.
10. Peraturan Menteri
Pendidikan
Nasional Republik
Indonesia Nomor
41 Tahun 2007
TentangStandar
Proses Untuk Satuan
Pendidikan Dasar Dan
Menengah
tanggal 13 Februari 2007
perihal Sosialisasi
Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan.
2. Tujuan Nasional Kurikulum 2004 ini
merupakan
impementasi UU No.
20 Th. 2003 tentang
Tujuan kurikulum ini mencakup
komponen ketakwaan, akhlak,
pengetahuan, keterampilan,
kecakapan, kemandirian,
Karena Kurikulum 2013 ini
mengedepankan nilai sikap
maka untuk tujuan nasional
sendiri berdasarkan padaUU No.
system pendidikan
nasional (Membentuk
watak serta peradaban
bangsa yang
bermartabat dalam
rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa
bertujuan untuk
berkembangnya
potensi peserta didik
agar menjadi manusia
yang beriman dan
bertaqwa kepada
Tuhan YME,
berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan
menjadi warga negara
yang demokratis serta
bertanggung jawab)
kreativitas, kesehatan, dan
kewarganegaraan, yang
berdasarkan pada pasal 3 UU No.
20 Th. 2003 dan PP RI No. 19 Th.
2005 tentang standar nasional
pendidikan. Yang bunyinya adalah
(Mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta
bertanggung jawab)
20 Tahun 2003 pasal 3 yang
digunakan untuk
mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertaqwa
kepada tuhan YME, berakhlak
mulia, berilmu cakap, kreatid,
mandiri dan menjadi warga
Negara yang berdemokratis
serta bertanggung jawab.
Institusional Tujuan institusional dari
kurikulum 2004 ini adalah
untuk dapat meningkatkan
kemampuan akademik dan
profesional serta
meningkatkan jaminan
kesejahteraan tenaga
kependidikan sehingga tenaga
pendidik dapat berfungsi
secara optimal terutama
dalam peningkatan
pendidikan watak dan budi
pekerti agar dapat
Tujuan institusional dari kurikulum
2006 ini adalah untuk dapat
meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak
mulia, serta keterampilan untuk
hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut yang
diambil dari (UU No. 20 Tahun
2003 Pasal 3 tentang Sistem
Pendidikan Nasional). Namun jika
dilihat secara rinci dari tingkatan
Dasar, Menengah, dan Atas adalah
sebagai berikut :
Tujuan institusional dari
kurikulum 2013 ini adalah untuk
dapat mempersiapkan manusia
Indonesia agar memiliki
kemampuan hidup sebagai
pribadi dan warga negara yang
beriman, produktif, kreatif,
inovatif, dan afektif serta
mampu berkontribusi pada
kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara, dan
peradaban dunia.
(Permendikbud Nomor 69
mengembalikan wibawa
lembaga dan tenaga
kependidikan yang menurut
(UU Nomor 20 Tahun 2003
Pasal 3 tentang Sistem
Pendidikan Nasional).
Namun jika dilihat secara
rinci pada setiap tingkatan
Dasar, Menengah, dan Atas
dapat berupa:
1. Tujuanpendidikan dasar
adalah meletakkan dasar
kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia
serta keterampilan untuk
hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut
2. Tujuan pendidikan
menengah adalah
meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian,
akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut
3. Tujuan pendidikan
menengah kejuruan adalah
meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian,
akhlak mulia serta
keterampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut sesuai
1. Pendidikan Menengah
Meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak
mulia, serta keterampilan untuk
hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.
(Permendiknas No. 23 Th. 2006
tentang SKL)
1. Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah
a. Memupuk sikap ilmiah
b. Mengembangkan pengalaman
untuk dapat mengajukan dan
menguji hipotesis melalui
percoban, serta
mengkomunikasikan hasil
secara lisan dan tertulis
c. Mengembangkan kemampuan
berfikir analitis, induktif, dan
deduktif dengan menggunakan
konsep dan prinsip biologi
d. Mengembangkan penguasaan
konsep dan prinsip biologi dan
saling keterkaitan dengan IPA
lainnya serta mengembangkan
pengetahuan, keterampilan, dan
sikap percaya diri
(BSNP tentang standar isi untuk
satuan pendidikan dasar dan
menengah)
2. Terbentuknya SKL pada
Tahun 2013 tentang Struktur
Kurikulum SMA).
Namun untuk lebih rinci baik
dalam tingkat pendidikan dasar
maupun menengah sendiri harus
dapat memenuhi kriteria pada
kompetensi tiga dimensi yaitu
sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Untuk jenjang
SMA/MA/ SMALB/Paket C
memiliki kompetensi dimensi :
1. Sikap : Memiliki
perilaku yang
mencerminkan sikap,
beriman dan bertakwa
kepada Tuhan YME,
berkarakter, jujur, dan
peduli,
bertanggungjawab,
pembelajar sejati
sepanjang hayat, dan
sehat jasmani dan rohani
sesuai dengan
perkembangan anak di
lingkungan keluarga,
sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar,
bangsa, negara, kawasan
regional, dan
internasional.
2. Pengetahuan : Memiliki
pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural,
dengan kejuruannya Permendikbud No. 23 Th. 2006
tentang Standar Kompetensi
Lulusan. Isinya berupa
pemahaman terhadap setiap
kompetensi yang ditempuh
untuk dapat menuju jenjang
yang akan dating.
dan metakognitif pada
tingkat teknis, spesifik,
detil, dan kompleks
berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan
humaniora yang mampu
mengaitkan pengetahuan
di atas dalam konteks
diri sendiri, keluarga,
sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar,
bangsa, negara, serta
kawasan regional dan
internasional.
Keterampilan : Memiliki
keterampilan berpikir dan
bertindak, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, dan
komunikatif melalui pendekatan
ilmiah sebagai pengembangan
dari yang dipelajari di satuan
pendidikan dan sumber lain
secara mandiri
Mata
Pelajaran
. Tujuan mata pelajaran
Biologi disajikan dalam
departemen pendidikan
nasional tahun 2003
mengenai:
 Memahami konsep-konsep
biologi dan saling
keterkaitannya.
 Mengembangkan
Tujuan pada mata pelajaran
Biologi dapat didapat pada
BSNP (Membentuk sikap positif
terhadap biologi dengan
menyadari keteraturan dan
keindahan alam serta
mengagungkan kebesaran Tuhan
Yang Maha Esa
Memupuk sikap ilmiah yaitu
Tujuan mata pelajaran biologi
tercermin dalam kompetensi
dasar pada kurikulum 2013 yang
berisi kemampuan dan materi
pembelajaran untuk suatu mata
pelajaran pada masing-masing
satuan pendidikan yang
mengacu pada Kompetensi Inti,
dan Kompetensi Dasar, yang
keterampilan dasar Biologi
untuk menumbuhkan nilai
serta sikap ilmiah.
 Menerapkan konsep dan
prinsip Biologi untuk
menghasilkan karya
teknologi sederhana ang
berkaitan dengan
kebutuhan manusia.
 Mengembangkan kepekaan
nalar untuk memecahkan
masalah yang berkaitan
dengan proses kehidupan
dalam kejadian sehari-hari.
 Meningkatkan kesadaran
akan kelestarian
lingkungan.
 Memberikan bekal
pengetahuan dasar untuk
melanjutkan pendidikan.
jujur, objektif, terbuka, ulet,
kritis dan dapat bekerjasama
dengan orang lain
Mengembangkan pengalaman
untuk dapat mengajukan dan
menguji hipotesis melalui
percobaan, serta
mengkomunikasikan hasil
percobaan secara lisan dan
tertulis
Mengembangkan kemampuan
berpikir analitis, induktif, dan
deduktif dengan menggunakan
konsep dan prinsip biologi
Mengembangkan penguasaan
konsep dan prinsip biologi dan
saling keterkaitannya dengan
IPA lainnya serta
mengembangkan pengetahuan,
keterampilan dan sikap percaya
diri
Menerapkan konsep dan prinsip
biologi untuk menghasilkan
karya teknologi sederhana yang
berkaitan dengan kebutuhan
manusia
Meningkatkan kesadaran dan
berperan serta dalam menjaga
kelestarian lingkungan). Itu
semua mencakup mengenai
standar isi untuk satuan
pendidikan dasar dan menengah,
Contohnya :
kemudian pada tahun 2016
diubah menjadi Permendikbud
No. 24 Th. 2016. Kompetensi
inti dan kompetensi dasar
digunakan sebagai acuan untuk
perubahan buku teks pelajaran
pada pendidikan dasar dan
pendidikan menengah yang
mana acuannya nanti
menggunakan silabus. Silabus
sendiri merupakan rencana
pembelajaran pada suatu mata
pelajaran yang mencakup
Kompetensi Inti, Kompetensi
Dasar, materi pembelajaran,
kegiatan pembelajaran,
penilaian, alokasi waktu, dan
sumber belajar.
( Kompetensi inti dan
kompetensi dasar biologi
terdapat pada Permendikbud No.
59 tahun 2013)
Selain itu urikulum 2013
memiliki tujuan untuk
mempersiapkan manusia
Indonesia agar memiliki
kemampuan hidup sebagai
pribadi dan warga negara yang
beriman, produktif, kreatif,
inovatif, dan afektif serta
mampu berkontribusi pada
Tujuan permateri Materi
Memahami
struktur dan
fungsi sel sebagai
unit terkecil
kehidupan
Struktur dan
fungsi sel
Memahami
keterkaitan
antara struktur
dan fungsi
jaringan
tumbuhan dan
hewan serta
penerapannya
dalam konteks
saingterms
Struktur dan
fungsi
jaringan
tumbuhan
dan hewan
Menjelaskan
struktur dan
fungsi organ
manusia dan
hewan tertentu,
kelainan/penyakit
yang mungkin
terjadi serta
implikasinya
pada salingterms
Struktur dan
fungsi organ
tumbuhan,
hewan dan
manusia
kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara, dan
peradaban dunia.
(Permendikbud Nomor 69
Tahun 2013 tentang Struktur
Kurikulum SMA).
4. Isi Isi dalam kurikulum 2004 ini
khusus pada mata pelajaran
Biologi adalah memuat
tentang isi materi yang dimuat
dalam jangka waktu catur
wulan yaitu:
Kelas X
Isi dalam kurikulum 2006 ini
khusus pada mata pelajaran Biologi
adalah memuat tentang isi materi
yang dilakukan atau didapatkan
dalam jangka tiap semester atau 6
bulan sekali yaitu :
Kelas X Semester I
Isi dalam kurikulum 2013 ini
khusus pada mata pelajaran
Biologi adalah memuat tentang
isi materi yang dilakukan atau
didapatkan dalam jangka tiap
semester atau 6 bulan sekali
dengan materi bahasan yang
Bekerja ilmiah, hakikat ilmu
Biologi, keanekaragaman
hayati dan pengelompokkan
makhluk hidup, hubungan
antara komponen ekosistem,
perubahan materi dan energi,
peranan manusia dalam
keseimbangan ekosistem.
Kelas XI
Organisasi seluler, struktur
jaringan, struktur dan fungsi
organ tumbuhan, hewan dan
manusia dan penerapan dalam
konteks sains, lingkungan,
teknologi dan masyarakat.
Kelas XII
Proses yang terjadi pada
tumbuhan, proses
metabolisme, hereditas,
evolusi, bioteknologi dan
implikasinya pada sains,
lingkungan, teknologi dan
masyarakat.
1. Hakikat biologi
2. Pengelompokan Makhluk Hidup
Kelas X Semester II
1. Keanekaragaman Hayati
2. Hubungan Antarkomponen
Ekosistem, Perubahan Materi
dan Energi, Peranan
Manusia dalam Keseimbangan
Ekosistem
Kelas XI Semester I
1. Struktur dan Fungsi Sel
2. Struktur dan Fungsi Jaringan
Tumbuhan dan Hewan
3. Struktur dan Fungsi Organ
Tumbuhan, Hewan dan Manusia
Kelas XI Semester II
1. Struktur dan Fungsi Organ
Tumbuhan, Hewan dan Manusia
Kelas XII Semester I
1. Pertumbuhan dan Perkembangan
pada Tumbuhan
2. Proses Metabolisme pada
Organisme
3. Hereditas
Kelas XII Semester II
1. Evolusi
2. Bioteknologi
(Badan Standar Nasional
lebih banyak dari kurikulum
2006 yaitu :
Kelas X
1. Ruang Lingkup Biologi
2. Keanekaragaman Hayati
3. Klasifikasi Makhluk Hidup
4. Virus
5. Archaebacteria dan
Eubacteria (Monera)
6. Protista
7. Fungi
8. Plantae
9. Animalia
10. Ekologi
Kelas XI
1. Sel
2. Struktur dan Fungsi Jaringan
Tumbuhan
3. Jaringan Hewan
4. Struktur dan Fungsi Tulang
dan Sendi
5. Sistem Peredaran Darah
6. Struktur dan Fungsi Sel pada
Sistem Pencernaan
7. Sistem Pernapasan
8. Sistem Ekskresi
9. Sistem Imun
Kelas XI Semester II
1. Pertumbuhan dan
Perkembangan
2. Metabolisme termasuk
Anabolisme dan Katabolisme
Pendidikan (BSNP) tentang Standar
Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah)
3. Materi Genetik
4. Pembelahan Sel
5. Pola Hereditas
6. Mutasi
7. Evolusi
Bioteknologi
5. Organisai Struktur organisasi dalam
kurikulum 2004 ini berupa
struktur horizontal dan
vertical yang meliputi segala
hal yang berhubungan dengan
kurikulum , yang mencakup
didalamnya:
 Struktur Horizontal
Kurikulum 2004 pada Mata
Pelajaran Biologi
menggunakan separate subject
curriculum. Yakni
menekankan penyajian bahan
pelajaran dalam bentuk
bidang studi atau mata
pelajaran. Isinya ialah
pengetahuan yang telah
tersusun secara logis dan
sistematis dari masing-masing
bidang keilmuan. Antarmata
merupakan unsur yang
terpisah-pisah. Tak ada
pengaitan antarsatu mata
pelajaran dengan mata
pelajaran lain.
Struktur organisasi dalam
kurikulum 2006 ini berupa struktur
horizontal berdasarkan ketentuan
system kelas dan vertical mengenai
substansi pembelajaran , yang
mencakup didalamnya:
 Struktur Horizontal
Para siswa dikondisikan dalam
system semesteran dikondisikan
dalam tiap kelas. Satuan pendidikan
pada semua jenis dan jenjang
pendidikan menyelenggarakan
program pendidikan dengan
menggunakan sistem paket atau
sistem kredit semester. Kedua
sistem tersebut dipilih berdasarkan
jenjang dan kategori satuan
pendidikan yang bersangkutan.
Satuan pendidikan
SMA/MA/SMALB dan SMK/MAK
kategori mandiri menggunakan
sistem kredit semester.
Penyelesaian program pendidikan
dengan menggunakan sistem paket
adalah tiga tahun untuk
SMA/MA/SMALB dan tiga sampai
Pada kurikulum 2013 ini tidak
terdapat organisasi secara
horizontal maupun vertical
karena organisasi Kurikulum
yang terdapat dalam Kurikulum
2013 versi 2014 merupakan
mata pelajaran berkolerasi,
dimana organisasi isi kurikulum
2013 ini menghubungkan
pembahasan suatu mata
pelajaran dengan mata pelajaran
lainnya atau satu pokok bahasan
dengan pokok bahasan yang
lain. Bentuk korelasi yang
mengaitkan antara fakta
pelajaran tertentu dengan
pelajaran yang lain,
menggunakan generalisasi pada
dua atau lebih mata pelajaran,
serta menekankan nilai moral
yang terdiri dari:
1. KI : Melalui kompetensi inti,
integrasi vertikal berbagai
kompetensi dasar pada kelas
yang berbeda dapat dijaga
2. MAPEL : Dikembangkan
 Struktur Vertikal
SD kelas 1 - 6; SMP/MTs
kelas 1-3 atau 7-9; dan
SMA/MA atau SMK/MAK
kelas 1-3 atau kelas 10-12.
Sistem kelas, sistem tanpa
kelas, kombinasi sistem kelas
dan tanpa kelas (akselerasi),
sistem unit waktu {1 tahun
setiap kelas yang terdiri dari 2
semester (34-40 minggu
belajar efektif)}, dan
pengalokasian waktu 1 jam
pelajaran 45 menit. Sistem
unit waktu pada kurikulum
2004 adalah sistem semester.
dengan empat tahun untuk
SMK/MAK. Program percepatan
dapat diselenggarakan untuk
mengakomodasi peserta didik yang
memiliki potensi kecerdasan dan
bakat istimewa. Sistem kredit
semester adalah sistem
penyelenggaraan program
pendidikan yang peserta didiknya
menentukan sendiri beban belajar
dan mata pelajaran yang diikuti
setiap semester pada satuan
pendidikan.
 Struktur Vertikal
Struktur vertikal SMA/MA meliputi
substansi pembelajaran yang
ditempuh dalam satu jenjang
pendidikan selama tiga tahun mulai
Kelas X sampai dengan Kelas XII.
Struktur vertikal disusun
berdasarkan standar kompetensi
lulusan dan standar kompetensi
mata pelajaran. Pengorganisasian
kelas-kelas pada SMA/MA dibagi
ke dalam dua kelompok, yaitu kelas
X merupakan program umum yang
diikuti oleh seluruh peserta didik,
dan kelas XI dan XII merupakan
program penjurusan yang terdiri
atas empat program: (1) Program
Ilmu Pengetahuan Alam, (2)
Program Ilmu Pengetahuan Sosial,
(3) Program Bahasa, dan (4)
struktur kurikulum
pendidikan menengah, terdiri
atas kelompok mata
pelajaran wajib dan mata
pelajaran pilihan
3. Bahan Belajar : Beban
belajar merupakan
keseluruhan kegiatan yang
harus diikuti peserta didik
dalam satu minggu, satu
semester, dan satu tahun
pembelajaran
4. KD : Kompetensi dasar
dirumuskan untuk mencapai
kompetensi inti. Rumusan
kompetensi dasar
dikembangkan dengan
memperhatikan karakteristik
peserta didik, kemampuan
awal, serta ciri dari suatu
mata pelajaran
5. Materi : Subjek yang akan
dipelajari yang mrupakan
hasil dari korelasi
Kompetensi Dasar
Program Keagamaan, khusus untuk
MA. Kurikulum SMA/MA Kelas X
terdiri atas 16 mata pelajaran,
muatan lokal, dan pengembangan
diri. Sedangkan Kurikulum
SMA/MA Kelas XI dan XII
Program IPA, Program IPS,
Program Bahasa, dan Program
Keagamaan terdiri atas 13 mata
pelajaran, muatan lokal, dan
pengembangan diri (Permendiknas
Nomor 22 Tahun 2006 tentang
Standar Isi)
6. Strategi Strategi yang digunakan
dalam pembelajaran
kurikulum 2004 ini adalah:
1. Menggunakan sistem
belajar dengan modul
2. Menggunakan keseluruhan
sumber belajar
3. Menekankan pengalaman
belajar
4. Menggunakan strategi
belajar individual personal
5. Mengutamakan
kemudahan belajar
6. Menggunakan strategi
belajar tuntas
7. Menggunakan
pembelajaran kontekstual
8. Terdapat pula kegiatan
evaluasi dalam
Strategi yang digunakan dalam
kurikulum 2006 ini dilaksanakan
dengan menggunakan pendekatan
multistrategi dan multimedia yang
berasa pada dokumen standart
proses. Kemudian juga
menggunakan sumber belajar dan
teknologi yang memadai, dan
memanfaatkan lingkungan sekitar
sebagai sumber belajar, dengan
prinsip alam takambang jadi guru
(semua yang terjadi, tergelar dan
berkembang di masyarakat dan
lingkungan sekitar serta lingkungan
alam semesta dijadikan sumber
belajar, contoh dan teladan (Prinsip
Pelaksanaan Kurikulum
Permendiknas No. 22 Tahun 2006
tentang Standar Isi pada poin e).
Strategi yang digunakan dalam
kegiatan pembelajaran pada
Kurikulum 2013 menggunakan
pendekatan saintifik atau
pendekatan berbasis proses
keilmuan. Pendekatan saintifik
dapat menggunakan beberapa
strategi seperti pembelajaran
kontekstual. Kemudian model
pembelajaran yang digunakan
merupakan suatu bentuk
pembelajaran yang memiliki
nama, ciri, sintak, pengaturan,
dan budaya misalnya; discovery
learning, project-based learning,
problem-based learning, inquiry
learning.
Konsep pendekatan scientific
yang Memilki kriteria :
pembelajaran Selain itu dalam proses
pembelajaran kurikulum ini
dilakukan kegiatan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan,
menantang, dan memotivasi peserta
didik untuk berpartisipasi aktif,
serta memberikan ruang yang cukup
bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat,
minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik, yang
tertuang dalam BAB I Pendahuluan
Permendiknas Nomor 41 Tahun
2007 diperlukan untuk mencapai
Kompetensi Dasar (KD). Proses
pembelajaran yang dimaksud di atas
dilaksanakan pada saat kegiatan inti
dalam rangkaian pelaksanaan
pembelajaran (kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti, dan
kegiatan penutup). Kegiatan inti
menggunakan metode yang
disesuaikan dengan karakteristik
peserta didik dan mata pelajaran,
yang dapat meliputi proses
eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi
(Permendiknas Nomor 41 Tahun
2007 tentang Standart Proses).
Tidak lupa juga terdapat suatu
kegiatan evaluasi dalam
pembelajaran
 Mengamati
 Menanya
 Menalar
 Mencoba
 Membentuk jejaring untuk
semua mata pelajaran
Yang mana itu semua
digunakan untuk memenuhi
tujuan kurikulum 2013.
10. Evaluasi 1. Mengembangkan Evaluasi proses pembelajaran Evaluasi hasil pembelajaran
kompetensi-kompetensi
siswa pada setiap aspek
mata pelajaran dan bukan
pada penekanan
penguasaan konten mata
pelajaran itu sendiri
2. Mengembangkan
pembelajaran yang
berpusat pada siswa
(student oriented).
3. Guru diberi kewenangan
untuk menyusun silabus
yang disesuaikan dengan
situasi dan kondisi di
sekolah.
4. Bentuk pelaporan hasil
belajar yang memaparkan
setiap aspek dari suatu
mata pelajaran
memudahkan evaluasi dan
perbaikan terhadap
kekurangan peserta didik
5. Penilaian yang
menekankan pada proses
memungkinkan siswa
untuk mengeksplorasi
kemampuannya secara
optimal, dibandingkan
dengan penilaian yang
terfokus pada konten
6. Penilaian Sains dapat
dilakukan dengan berbagai
cara seperti tes perbuatan,
dilakukan untuk menentukan
kualitas pembelajaran secara
keseluruhan, mencakup tahap
perencanaan proses pembelajaran,
pelaksanaan proses pembelajaran,
dan penilaian hasil pembelajaran
(Permendiknas Nomor 41 Tahun
2007 tentang Standart Proses).
Penilaian hasil belajar merupakan
salah satu tahap atau bentuk
evaluasi pembelajaran,
sebagaimana yang telah disebutkan
dalam Permendiknas No. 41 tahun
2007 tentang Standar Proses.
Berdasarkan Permendiknas Nomor
20 Tahun 2007 tentang Standart
Penilaian, penilaian hasil belajar
pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah dilaksanakan oleh
pendidik, satuan pendidikan, dan
pemerintah.
1. Penilaian oleh Pendidik
Penilaian hasil belajar oleh pendidik
dilakukan secara
berkesinambungan,
bertujuan untuk memantau proses
dan kemajuan belajar peserta didik
serta
untuk meningkatkan efektivitas
kegiatan pembelajaran. Penilaian
hasil belajar oleh pendidik
menggunakan berbagai teknik
penilaian berupa tes, observasi,
dilakukan saat proses
pembelajaran dan di akhir
satuan pelajaran dengan
menggunakan metode dan alat:
tes lisan/perbuatan, dan tes tulis.
Hasil evaluasi akhir diperoleh
dari gabungan evaluasi proses
dan evaluasi hasil pembelajaran.
Salah satu bentuk dari evaluasi
adalah penilaian. Penilaian
pendidikan sebagai proses
pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk mengukur
pencapaian hasil belajar peserta
didik mencakup: penilaian
otentik, penilaian diri, penilaian
berbasis portofolio, ulangan,
ulangan harian, ulangan tengah
semester, ulangan akhir
semester, ujian tingkat
kompetensi, ujian mutu tingkat
kompetensi, ujian nasional, dan
ujian sekolah/madrasah.
Penilaian hasil belajar dilakukan
oleh pendidik dengan
menggunakan bentuk penilaian
Autentik dan non atutentik.
Penilaian proses pembelajaran
yang menggunakan pendekatan
penilaian otentik (authentic
assesment) akan menilai
kesiapan peserta didik, proses,
dan hasil belajar secara utuh.
tes tertulis, pengamatan,
kuesioner, skala sikap,
portofolio, hasil proyek.
Dengan demikian, lingkup
penilaian Sains dapat
dilakukan baik pada hasil
belajar (akhir kegiatan)
maupun pada proses
perolehan hasil belajar
(selama kegiatan belajar).
Hasil penilaian dapat
diwujudkan dalam bentuk
nilai dengan ukuran
kuantitatif ataupun dalam
bentuk komentar deskriptif
kualitatif
penugasan perseorangan atau
kelompok, dan bentuk lain yang
sesuai dengan karakteristik
kompetensi dan tingkat
perkembangan peserta didik.
2. Penilaian oleh Satuan
Pendidikan
Penilaian hasil belajar oleh satuan
pendidikan dilakukan untuk menilai
pencapaian kompetensi peserta
didik pada semua mata pelajaran.
Instrumen penilaian yang
digunakan oleh satuan pendidikan
dalam bentuk ujian
sekolah/madrasah memenuhi
persyaratan substansi, konstruksi,
dan bahasa, serta memiliki bukti
validitas empirik
3. Penilaian oleh Pemerintah
Penilaian hasil belajar oleh
pemerintah dilakukan dalam bentuk
UN yang bertujuan untuk menilai
pencapaian kompetensi lulusan
secara nasional pada mata pelajaran
tertentu dalam kelompok mata
pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi. Instrumen penilaian yang
digunakan oleh pemerintah dalam
bentuk UN memenuhi persyaratan
substansi, konstruksi, bahasa, dan
memiliki bukti validitas empirik
serta menghasilkan skor yang dapat
Keterpaduan penilaian ketiga
komponen tersebut akan
menggambarkan kapasitas,
gaya, dan perolehan belajar
peserta didik yang mampu
menghasilkan dampak
instruksional (instructional
effect) pada aspek pengetahuan
dan dampak pengiring
(nurturant effect) pada aspek
sikap (Permendikbud No 104
Tahun 2014 tentang Penilaian
hasil belajar oleh pendidik
Sekolah dasar dan pendidik
Menengah)
diperbandingkan antarsekolah,
antardaerah, dan antartahun.
(Permendiknas Nomor 20 Tahun
2007 tentang Standart Penilaian)
8 Temuan Khusus 1. Buku Pedoman-Pedoman
2. Tidak ada materi standar,
karena materi ini
disesuaikan dengan
kebutuhan
3. Penetapan standart
kompetensi peserta didik
dan warga belajar
4. Pengaturan kurikulum
nasional
5. Penilaian hasil belajar
secara nasional
6. Penyusunan pedoman
pelaksanaan
7. Penetapan standart materi
pelajaran pokok,
penetapan kalender
pendidikan dan jumlah
jam belajar afektif setiap
tahun bagi pendidikan
dasar, menengah, dan luar
sekolah
8. Dalam kurikulum ini
tidak ada materi standar,
karena materi
disesuaikan dengan
kebutuhan dan minat
anak
1. Menekankan pada
ketercapaiannya kompetensi
siswa baik secara individual
maupun klasikal. Dalam
Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan peserta didik
dibentuk untuk mengembangkan
pengetahuan, pemahaman,
kemampuan, nilai, sikap, dan
minat yang pada akhirnya akan
membentuk pribadi yang trampil
dan mandiri.
2. Berorientasi pada hasil belajar
(learning outcomes) dan
keberagamaan.
3. Penyampaian dalam
pembelajaran menggunakan
pendekatan dan metode yang
bervariasi.
4. Guru bukan satu-satunya sumber
belajar tetapi sumber belajar
lainnya yang memenuhi unsur
edukatif.
5. Penilaian menekankan pada
proses dan hasil belajar dalam
upaya penguasaan atau
pencapaian suatu kompetensi,
1. Nama Kurikulum tidak
berubah menjadi kurikulum
Nasional tetapi
menggunakan nama
Kurikulum 2013 Edisi Revisi
yang berlaku secara
Nasional.
2. Penilaian Hasil Belajar
Kurikulum versi 2013 pada
jenjang pendidikan dasar dan
menengah dilaksanakan
berdasarkan standar
penilaian pendidikan yang
berlaku secara rasional
(Permendikbud No 66 Tahun
2013 tentang Standar
Penilaian Pendidikan Pasal 1
ayat 1).
3. Penilaian Hasil Belajar
dilakukan oleh pendidik
dengan menggunakan bentuk
penialaian Autentik dan non
atutentik (Permendikbud No
104 Tahun 2014 tentang
Penilaian hasil belajar oleh
pendidik Sekolah dasar dan
pendidik Menengah).
dan ciri-ciri tersebut harus
tercermin dalam praktik
pembelajaran.
4. Tidak menggunakan Standar
Kompetensi (SK) lagi
melainkan menggunakan
Kompetensi Inti (KI).
5. Penilaian sikap KI 1 dan KI
2 sudah ditiadakan disetiap
mata pelajaran hanya agama
dan PPKn namun
Kompetensi Inti (KI) tetap
dicantumkan dalam
penulisan RPP.
6. Pendekatan scientific 5M
bukanlah satu-satunya
metode saat mengajar dan
apabila digunakan maka
susunannya tidak berurutan.
9. Model konsep Model konsep kurikulum
2004 ini menggunakan Model
Subjek Akademik yang
artinya berusaha dalam
menguasai ilmu sebanyak-
banyaknya, yang mana dalam
prinsip pengembangan
kurikulum 2004 sendiri
menekankan pada keimanan,
budi pekerti luhur, nilai-nilai
budaya, etika, logika ,
estetika, dan kinestika.
Kemudian dalam model
subjek akademis ini sangat
berkenaan dengan materi
Model konsep kurikulum 2006 ini
menggunakan Model Konsep
Kurikulum Subek Akademik,
Rekonstruksi Sosial, dan
Teknologis, teknologi disini
digunakan untuk mengembangkan
pembelajaran.
• Model Konsep Kurikulum
Akademik
Pelaksanaan kurikulum didasarkan
pada potensi, perkembangan dan
kondisi peserta didik untuk
menguasai kompetensi yang
berguna bagi dirinya. Dalam hal ini
Model konsep kurikulum 2013
menggunakan Kurikulum
humanistik yaitu kurikulum
yang dirancang untuk
menyiapkan peserta didik
dengan berbagai pengalaman
naluriah yang sangat berperan
dalam perkembangan individu.
Dengan alas an adalah untuk
memberikan tempat utama
kepada siswa yang mana pada
permen ini mengemukakan
bahwa Penilaian pendidikan
sebagai proses pengumpulan
dan pengolahan informasi untuk
pembelajaran yang hubungan
kurikulum, dan berkonsentrasi
pada kuriulum.
peserta didik harus mendapatkan
pelayanan pendidikan yang
bermutu, serta memperoleh
kesempatan untuk mengekspresikan
dirinya secara bebas, dinamis dan
menyenangkan.
• Model Konsep Kurikulum
Rekonstruksi Sosial
Kurikulum dilaksanakan dengan
mendayagunakan kondisi alam,
sosial dan budaya serta kekayaan
daerah untuk keberhasilan
pendidikan dengan muatan seluruh
bahan kajian secara optimal
• Model Konsep Kurikulum
Humanistik
Pelaksanaan kurikulum
memungkinkan peserta didik
mendapat pelayanan yang bersifat
perbaikan, pengayaan, dan/atau
percepatan sesuai dengan potensi,
tahap perkembangan, dan kondisi
peserta didik dengan tetap
memperhatikan keterpaduan
pengembangan pribadi peserta didik
yang berdimensi ke-Tuhanan,
keindividuan, kesosialan, dan moral
Model Konsep Kurikulum
Teknologis
Kurikulum dilaksanakan dengan
menggunakan pendekatan
multistrategi dan multimedia,
mengukur pencapaian hasil
belajar peserta didik mencakup:
penilaian otentik, penilaian diri,
penilaian berbasis portofolio,
ulangan, ulangan harian,
ulangan tengah semester,
ulangan akhir semester, ujian
tingkat kompetensi, ujian mutu
tingkat kompetensi, ujian
nasional, dan ujian
sekolah/madrasah.
Model konsep kurikulum k13
revisi 2014 ini lebih tertuju pada
model kurikulum teknologis,
dimana model konsep ini
memiliki ciri tujuan,metode,
bahan ajar dan evaluasi
diantranya sebagai :
1. Tujuan diarahkan pada
penguasaan kompetensi,
yang dirumuskan dalam
bentuk perilaku hasil belajar
yang dapat diukur. Pada
kurikulum k13 revisi 2014
ini dalam Permen Nomor 57
tahun 2014 poin tujuan k13
yaitu mempersiapkan pribadi
dan warga negara yang
beriman, produktif, kreatif,
inovatif, dan afektif serta
mampu berkontribusi pada
kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara, dan
sumber belajar dan teknologi yang
memadai, dan memanfaatkan
lingkungan sekitar sebagai sumber
belajar, dengan prinsip
alam takambang jadi guru (semua
yang terjadi, tergelar dan
berkembang di masyarakat dan
lingkungan sekitar serta lingkungan
alam semesta dijadikan sumber
belajar, contoh dan teladan) (Prinsip
Pelaksanaan Kurikulum
Permendiknas No. 22 Tahun 2006
tentang Standar Isi poin a, f, c, dan
e).
peradaban dunia.
2. Metode pengajaran yang
bersifat individual. Pada
kurikulum k13 revisi 2014
tertera penguatan pola
pembelajaran yang berpusat
pada peserta didik. Peserta
didik harus memiliki pilihan-
pilihn terhadap materi yang
dipelajari dan gaya
belajarnya (learning style)
untukmemiliki kompetensi
yang sama
3. Bahan ajar atau isi kurikulum
banyak diambil dari disiplin
ilmu. Tetapi telah diramu
sedemikian rupa sehingga
mendukung penguasaan
suatu kompetensi. Bahan ajar
yang digunakan dalam
kurikulum dengan
permasalahan yang dijumpai
di sekitar yang teramu
menjadi suatu tema tertentu
dalam pembelajaran
sebagaimana tentang dalam
Permendikbud Nomor 57
tahun 2014 poin muatan
pembelajaran.
Kemudian kurikulum
Rekonstruksional social juga
mewarnai kurikulum 2013 ini
yang mana digunakan daam
memperhatikan hubungan
soaial, sehingga peserta didik
dapat menyelesaikan
permasalahan masyarakat atau
kemanusiaan.
10 Prinsip
pengembangan
Prinsip pada kurikulum 2004
ini adalah :
1) Keimanan, nilai dan budi
pekerti luhur
2) Penguatan identitas
nasional
3) Keseimbangan etika
4) Adaptasi terhadap abad
pengetahuan dan teknologi
5) Mengembangkan
keterampilan hidup
6) Berpusat pada anak
dengan penilaian yang
berkelanjutan dan
komprehensif
7) Kesamaan memperoleh
kesempatan
8) Belajar sepanjang hayat
Prinsip pada kurikulum 2006 ini
adalah :
1.) Berpusat pada potensi,
perkembangan, kebutuhan, dan
kepentingan
peserta didik dan lingkungannya
2.) Beragam dan terpadu
3.) Tanggap terhadap
perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan
seni
4.) Relevan dengan kebutuhan
kehidupan
5.) Menyeluruh dan
berkesinambungan
6.) Belajar sepanjang hayat
7.) Seimbang antara kepentingan
nasional dan kepentingan daerah
(Permendiknas Nomor 22 Tahun
2006 tentang Standart Isi
Prinsip pada kurikulum 2013 ini
adalah :
1. Berpusat pada peserta didik
2. Mengembangkan kreativitas
peserta didik,
3. Menciptakan kondisi
menyenangkan dan
menantang,
4. Bermuatan nilai, etika,
estetika, logika, dan
kinestetika, dan
5. Menyediakan pengalaman
belajar yang beragam
melalui penerapan berbagai
strategi dan metode
pembelajaran yang
menyenangkan, kontekstual,
efektif, efisien, dan
bermakna
(Permendikbud Nomor 81a
Tahun 2013 tentang
Implementasi Kurikulum
Pedoman Umum Pembelajaran)
Untuk mencapai kualitas yang
telah dirancang dalam dokumen
kurikulum, kegiatan
pembelajaran perlu
menggunakan prinsip sebagai
berikut:
1. peserta didik difasilitasi
untuk mencari tahu;
2. peserta didik belajar dari
berbagai sumber belajar;
3. proses pembelajaran
menggunakan pendekatan
ilmiah;
4. pembelajaran berbasis
kompetensi;
5. pembelajaran berbasis
keterampilan aplikatif;
6. peningkatan keseimbangan,
kesinambungan, dan
keterkaitan antara hard-skills
dan soft-skills;
7. pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi
untuk meningkatkan efisiensi
dan efektivitas pembelajaran;
(Permendikbud Nomor 103
Tahun 2014)
11 Kekurangan dan
Kelebihan
Kekurangan: Kekurangan: Kekurangan :
a. Paradigma guru dalam
pembelajaran KBK masih
seperti kurikulum-
kurikulum sebelumnya
yang lebih pada teacher
oriented.
b. Konsep KBK sering
mengalami perubahan
termasuk pada urutan
standar kompetensi dan
kompetensi dasar sehingga
menyulitkan guru untuk
merancang pembelajaran
secara berkelanjutan.
c. Tidak dapat
mengembangkan
indikator.
Sarana dan pra sarana
pendukung pembelajaran
yang belum merata di setiap
sekolah, sehingga KBK tidak
bisa diimplementasikan secara
komprehensif
Kelebihan :
1.Mengembangkan
kompetensi-kompetensi
peserta didk pada setiap
aspek mata pelajaran dan
bukan pada penekanan
a. ketersediaan sarana dan
prasarana pendukung sebagai
kelengkapan dari pelakanaan
KTSP
b. Masih banyaknya guru yang
belum memahami KTSP baik
penyusunannya, maupun praktek
pelaksanaan di lapangan.
c. Menekankan pada aspek kognitif
dan belum ada implementasi
langsung pada diri peserta didik
dari materi-materi yang
diajarkan,
d. Hanya membutuhkan beban
belajar hanya 2 jam
pembelajaran dalam satu
minggu.
Kelebihan :
a. Mendorong terwujudnya
otonomi sekolah dalam
pendidikan
b. Mendorong guru, pihak
sekolah, dan manajemen untuk
semakin meningkatkan
kreatifitasnya dalam
penyelenggaraan program
pendidikan
c. KTSP memberikan peluang
yang lebih luas kepada sekolah
a. Banyak sekali guru-guru
yang belum siap secara
mental
b. Beban belajar siswa dan
termasuk guru terlalu berat,
sehingga waktu belajar
disekolah terlalu lama
c. Kurangnya pemahaman guru
dengan konsep pendekatan
scientific
d. Kurangnya ketrampilan guru
dalam menyususn RPP
Kelebihan:
a. Siswa lebih aktif, kreatif, dan
inovatif dalam setiap
pemecahan masalah yang
mereka hadapi disekolah
b. Adanya penilaian dari semua
aspek
c. Munculnya pendidikan
karakter dan pendidikan budi
pekerti
d. Kompetensi yang sesuai
dengan tuntutan fungsi dan
pendidikan nasional
kurikulum ini sangat tanggap
dengan fenomena dan
perubahan sosial sifat
penguasaan konten mata
pelajaran itu sendiri.
2. KBK bersifat alamiah
(konstekstual), karena
berangkat berfokus dan
bermuara pada hakekat
peserta didik untuk
mengembangkan berbagai
kompetensi sesuai dengan
potensinya masing-masing.
Dalam hal ini peserta didik
merupakan subjek belajar dan
proses belajar berlangsung
secara alamiah dalam bentuk
bekerja dan mengalami
berdasarkan standar
kompetensi tertentu, bukan
transfer pengetahuan (transfer
of knowledge).
3. Kurikulum berbasis
kompetensi (KBK) boleh jadi
mendasari pengembangan
kemampuan-kemampuan
lain. Penguasaan ilmu
pengetahuan dan keahlian
tertentu dalam suatu
pekerjaan, kemampuan
memecahkan masalah dalam
kehidupan sehari-hari, serta
aspek-aspek kepribadian
dapat dilakukan secara
optimal berdasarkan standar
kompetensi tertentu.
untuk mengembangkan
kurikulum sesuai dengan
kebutuhannya
d. Materi yang diajarkan sudah
terbagi dalam Standar
Kompetensi dan Kompetensi
Dasar.
e. Guru sebagai pengajar,
pembimbing, pelatih dan
pengembang kurikulum.
f. Kurikulum sangat humanis,
yaitu memberikan kesempatan
kepada guru untuk
mengembangkan isi/konten
kurikulum sesuai dengan kondisi
sekolah, kemampuan peserta
didik dan kondisi daerahnya
masing-masing.
g. Standar kompetensi yang
memperhatikan kemampuan
individu, baik kemampuan,
kecakapan belajar, maupun
konteks social budaya.
h. Berbasis kompetensi sehingga
peserta didik berada dalam
proses perkembangan yang
berkelanjutan dari seluruh aspek
kepribadian, sebagai pemekaran
terhadap potensi-potensi bawaan
sesuai dengan kesempatan
belajar yang ada dan diberikan
oleh lingkungan.
i. Guru sebagai fasilitator yang
pembelajaran sangat
kontekstual
4. Mengembangakan
pembelajaran yang berpusat
pada peserta didik /siswa
(student oriented). Peserta
didik dapat bergerak aktif
secara fisik ketika belajar
dengan memanfaatkan indra
seoptimal mungkin dan
membuat seluruh tubuh serta
pikiran terlibat dalam proses
belajar. Dengan demikian,
peserta dapat belajar dengan
bergerak dan berbuat, belajar
dengan berbicara dan
mendengar, belajar dengan
mengamati dan
menggambarkan, serta belajar
dengan memecahkan masalah
dan berpikir. Pengalaman-
pengalaman itu dapat
diperoleh melalui kegiatan
mengindra, mengingat,
berpikir, merasa,
berimajinasi, menyimpulkan,
dan menguraikan sesuatu.
Kegiatan tersebut dijabarkan
melalui kegiatan
mendengarkan, berbicara,
membaca, dan menulis.
5. Guru diberikan
kewenangan untuk menyusun
silabus yang disesuaikan
dengan situasi dan kondisi di
bertugas mengkondisikan
lingkungan untuk memberikan
kemudahan belajar peserta didik
j. Mengembangkan ranah
pengetahuan, sikap, dan
ketrampilan berdasarkan
pemahaman yang akan
membentuk kompetensi
individual.
k. Pembelajaran yang dilakukan
mendorong terjadinya kerjasama
antar sekolah, masyarakat, dan
dunia kerja yang membentuk
kompetensi peserta didik.
l. kegiatan pembelajaran lebih
bervariasi, dinamis dan
menyenangkan
m.Menggunakan berbagai sumber
belajar.
n. Evaluasi berbasis kelas yang
menekankan pada proses dan
hasil belajar.
o. Guru sebagai fasilitator yang
bertugas mengkondisikan
lingkungan untuk memberikan
kemudahan belajar siswa.
sekolah/daerah masing-
masing sesuai mata pelajaran
yang diajarkan.
6. Bentuk pelaporan hasil
belajar yang memaparkan
setiap aspek dari suatu mata
pelajaran memudahkan
evaluasi dan perbaikan
terhadap kekurangan peserta
didik dalam kegiatan
pembelajaran.
7. Penilaian yang
menekankan pada proses
memungkinkan peserta didik
untuk mengeksplorasi
kemampuannya secara
optimal, dibandingkan
dengan penilaian yang
terfokus pada konten.
8. Ada bidang-bidang
studi atau mata pelajaran
tertentu yang dalam
pengembangannya lebih tepat
menggunakan pendekatan
kompetensi, terutama yang
berkaitan dengan
ketrampilan.

More Related Content

What's hot

Lembar wawancara siswa
Lembar wawancara siswaLembar wawancara siswa
Lembar wawancara siswaAna Fitriana
 
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penyusunan rpp
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penyusunan rppPembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penyusunan rpp
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penyusunan rppAndi Saputro
 
Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Materi Perpindahan Energi Panas - Pemantaan Ke...
Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Materi Perpindahan Energi Panas - Pemantaan Ke...Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Materi Perpindahan Energi Panas - Pemantaan Ke...
Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Materi Perpindahan Energi Panas - Pemantaan Ke...Soal Universitas Terbuka
 
Contoh Laporan PKM UT PGSD - Pemantapan Kemampuan Mengajar PDGK4209
Contoh Laporan PKM UT PGSD - Pemantapan Kemampuan Mengajar PDGK4209Contoh Laporan PKM UT PGSD - Pemantapan Kemampuan Mengajar PDGK4209
Contoh Laporan PKM UT PGSD - Pemantapan Kemampuan Mengajar PDGK4209Soal Universitas Terbuka
 
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilan
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilaninstrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilan
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilanSurya Eka
 
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)Naita Novia Sari
 
Portofolio UKIN PPG Dlajab.docx
Portofolio UKIN PPG Dlajab.docxPortofolio UKIN PPG Dlajab.docx
Portofolio UKIN PPG Dlajab.docxRatnaSarum
 
KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN (KKTP).pptx
KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN (KKTP).pptxKRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN (KKTP).pptx
KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN (KKTP).pptxJoko Lelurrr
 
instrumen lembar penilaian diri (sikap)
instrumen lembar penilaian diri (sikap)instrumen lembar penilaian diri (sikap)
instrumen lembar penilaian diri (sikap)Pristiadi Utomo
 
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SDPembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SDNASuprawoto Sunardjo
 
Materi Asesmen Kurikulum Merdeka.pptx
Materi  Asesmen Kurikulum Merdeka.pptxMateri  Asesmen Kurikulum Merdeka.pptx
Materi Asesmen Kurikulum Merdeka.pptxArmanDino4
 
Analisis butir soal pilihan ganda dan uraian
Analisis butir soal pilihan ganda dan uraianAnalisis butir soal pilihan ganda dan uraian
Analisis butir soal pilihan ganda dan uraianverminusver
 
Laporan Analisis Konteks MAN 2 Bantul 2017/2018
Laporan Analisis Konteks MAN 2 Bantul 2017/2018Laporan Analisis Konteks MAN 2 Bantul 2017/2018
Laporan Analisis Konteks MAN 2 Bantul 2017/2018Sudarwanto Wongsodiharjo
 
contoh penilaian autentik
contoh penilaian autentikcontoh penilaian autentik
contoh penilaian autentikTuti Lestari
 
Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
Implementasi Kurikulum Merdeka.pptxImplementasi Kurikulum Merdeka.pptx
Implementasi Kurikulum Merdeka.pptxFarahDybha1
 
instrumen lembar penilaian antar peserta didik (sikap)
instrumen lembar penilaian antar peserta didik (sikap)instrumen lembar penilaian antar peserta didik (sikap)
instrumen lembar penilaian antar peserta didik (sikap)Pristiadi Utomo
 
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup Agnas Setiawan
 
Lembar validasi rpp
Lembar validasi rppLembar validasi rpp
Lembar validasi rppArman Dinata
 
PPT KURIKULUM MERDEKA DR. HENDRO_2022_pptx [Autosaved].pptx
PPT KURIKULUM MERDEKA DR. HENDRO_2022_pptx [Autosaved].pptxPPT KURIKULUM MERDEKA DR. HENDRO_2022_pptx [Autosaved].pptx
PPT KURIKULUM MERDEKA DR. HENDRO_2022_pptx [Autosaved].pptxCindyCencen
 

What's hot (20)

Lembar wawancara siswa
Lembar wawancara siswaLembar wawancara siswa
Lembar wawancara siswa
 
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penyusunan rpp
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penyusunan rppPembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penyusunan rpp
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penyusunan rpp
 
Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Materi Perpindahan Energi Panas - Pemantaan Ke...
Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Materi Perpindahan Energi Panas - Pemantaan Ke...Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Materi Perpindahan Energi Panas - Pemantaan Ke...
Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Materi Perpindahan Energi Panas - Pemantaan Ke...
 
Contoh Laporan PKM UT PGSD - Pemantapan Kemampuan Mengajar PDGK4209
Contoh Laporan PKM UT PGSD - Pemantapan Kemampuan Mengajar PDGK4209Contoh Laporan PKM UT PGSD - Pemantapan Kemampuan Mengajar PDGK4209
Contoh Laporan PKM UT PGSD - Pemantapan Kemampuan Mengajar PDGK4209
 
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilan
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilaninstrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilan
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilan
 
PARADIGMA BARU KURIKULUM
PARADIGMA BARU KURIKULUMPARADIGMA BARU KURIKULUM
PARADIGMA BARU KURIKULUM
 
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
 
Portofolio UKIN PPG Dlajab.docx
Portofolio UKIN PPG Dlajab.docxPortofolio UKIN PPG Dlajab.docx
Portofolio UKIN PPG Dlajab.docx
 
KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN (KKTP).pptx
KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN (KKTP).pptxKRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN (KKTP).pptx
KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN (KKTP).pptx
 
instrumen lembar penilaian diri (sikap)
instrumen lembar penilaian diri (sikap)instrumen lembar penilaian diri (sikap)
instrumen lembar penilaian diri (sikap)
 
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SDPembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
 
Materi Asesmen Kurikulum Merdeka.pptx
Materi  Asesmen Kurikulum Merdeka.pptxMateri  Asesmen Kurikulum Merdeka.pptx
Materi Asesmen Kurikulum Merdeka.pptx
 
Analisis butir soal pilihan ganda dan uraian
Analisis butir soal pilihan ganda dan uraianAnalisis butir soal pilihan ganda dan uraian
Analisis butir soal pilihan ganda dan uraian
 
Laporan Analisis Konteks MAN 2 Bantul 2017/2018
Laporan Analisis Konteks MAN 2 Bantul 2017/2018Laporan Analisis Konteks MAN 2 Bantul 2017/2018
Laporan Analisis Konteks MAN 2 Bantul 2017/2018
 
contoh penilaian autentik
contoh penilaian autentikcontoh penilaian autentik
contoh penilaian autentik
 
Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
Implementasi Kurikulum Merdeka.pptxImplementasi Kurikulum Merdeka.pptx
Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
 
instrumen lembar penilaian antar peserta didik (sikap)
instrumen lembar penilaian antar peserta didik (sikap)instrumen lembar penilaian antar peserta didik (sikap)
instrumen lembar penilaian antar peserta didik (sikap)
 
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
 
Lembar validasi rpp
Lembar validasi rppLembar validasi rpp
Lembar validasi rpp
 
PPT KURIKULUM MERDEKA DR. HENDRO_2022_pptx [Autosaved].pptx
PPT KURIKULUM MERDEKA DR. HENDRO_2022_pptx [Autosaved].pptxPPT KURIKULUM MERDEKA DR. HENDRO_2022_pptx [Autosaved].pptx
PPT KURIKULUM MERDEKA DR. HENDRO_2022_pptx [Autosaved].pptx
 

Similar to KURKULUM

Landasan hukum k 13
Landasan hukum k 13Landasan hukum k 13
Landasan hukum k 13rikiviji
 
Salinan P E R M E N No 46 Th 2010
Salinan  P E R M E N No 46 Th 2010Salinan  P E R M E N No 46 Th 2010
Salinan P E R M E N No 46 Th 2010WARGA SALAPAN
 
Salinan P E R M E N No 46 Th 2010
Salinan  P E R M E N No 46 Th 2010Salinan  P E R M E N No 46 Th 2010
Salinan P E R M E N No 46 Th 2010WARGA SALAPAN
 
Un2011salinanpermenno46th2010
Un2011salinanpermenno46th2010Un2011salinanpermenno46th2010
Un2011salinanpermenno46th2010Widya Assalma
 
Dokumen 1 kurikulum_2013_dan_2006
Dokumen 1 kurikulum_2013_dan_2006Dokumen 1 kurikulum_2013_dan_2006
Dokumen 1 kurikulum_2013_dan_2006Ary Ary
 
9. permen no-19-standar-pengelolaan-pendidikan
9. permen no-19-standar-pengelolaan-pendidikan9. permen no-19-standar-pengelolaan-pendidikan
9. permen no-19-standar-pengelolaan-pendidikanSofyan Saputra
 
Permen no-19-standar-pengelolaan-pendidikan
Permen no-19-standar-pengelolaan-pendidikanPermen no-19-standar-pengelolaan-pendidikan
Permen no-19-standar-pengelolaan-pendidikanSofyan Saputra
 
Permen nomor-97-tahun-2013_Tentang Kelulusan UN 2013/2014
Permen nomor-97-tahun-2013_Tentang Kelulusan UN 2013/2014Permen nomor-97-tahun-2013_Tentang Kelulusan UN 2013/2014
Permen nomor-97-tahun-2013_Tentang Kelulusan UN 2013/2014pakgurusanto
 
Makalah Standar Nasional Pendidikan
Makalah Standar Nasional PendidikanMakalah Standar Nasional Pendidikan
Makalah Standar Nasional PendidikanDedy Wiranto
 
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)An Rachma
 
Permendikbud No 3 Tahun 2013
Permendikbud No 3 Tahun 2013 Permendikbud No 3 Tahun 2013
Permendikbud No 3 Tahun 2013 Guss No
 
Permen no-3-tahun-2013
Permen no-3-tahun-2013Permen no-3-tahun-2013
Permen no-3-tahun-2013Iwan Sumantri
 
Permen UN No. 3 Tahun 2013
Permen UN No. 3 Tahun 2013Permen UN No. 3 Tahun 2013
Permen UN No. 3 Tahun 2013Herra Risdiana
 
Permen no 3 th 2013 un
Permen no 3 th 2013 unPermen no 3 th 2013 un
Permen no 3 th 2013 unAnsar Langnge
 
Permen no 3 th 2013 un
Permen no 3 th 2013 unPermen no 3 th 2013 un
Permen no 3 th 2013 unAnsar Langnge
 
Permendikbud nomor 59 tahun 2011 kriteria kelulusan
Permendikbud nomor 59 tahun 2011 kriteria kelulusanPermendikbud nomor 59 tahun 2011 kriteria kelulusan
Permendikbud nomor 59 tahun 2011 kriteria kelulusanAbu Nihad
 
Permen no-59-tahun-2011-ttg-un
Permen no-59-tahun-2011-ttg-unPermen no-59-tahun-2011-ttg-un
Permen no-59-tahun-2011-ttg-unGuru Online
 

Similar to KURKULUM (20)

Landasan hukum k 13
Landasan hukum k 13Landasan hukum k 13
Landasan hukum k 13
 
Salinan P E R M E N No 46 Th 2010
Salinan  P E R M E N No 46 Th 2010Salinan  P E R M E N No 46 Th 2010
Salinan P E R M E N No 46 Th 2010
 
Salinan P E R M E N No 46 Th 2010
Salinan  P E R M E N No 46 Th 2010Salinan  P E R M E N No 46 Th 2010
Salinan P E R M E N No 46 Th 2010
 
Un2011salinanpermenno46th2010
Un2011salinanpermenno46th2010Un2011salinanpermenno46th2010
Un2011salinanpermenno46th2010
 
Dokumen 1 kurikulum_2013_dan_2006
Dokumen 1 kurikulum_2013_dan_2006Dokumen 1 kurikulum_2013_dan_2006
Dokumen 1 kurikulum_2013_dan_2006
 
9. permen no-19-standar-pengelolaan-pendidikan
9. permen no-19-standar-pengelolaan-pendidikan9. permen no-19-standar-pengelolaan-pendidikan
9. permen no-19-standar-pengelolaan-pendidikan
 
Permen no-19-standar-pengelolaan-pendidikan
Permen no-19-standar-pengelolaan-pendidikanPermen no-19-standar-pengelolaan-pendidikan
Permen no-19-standar-pengelolaan-pendidikan
 
Permen nomor-97-tahun-2013_Tentang Kelulusan UN 2013/2014
Permen nomor-97-tahun-2013_Tentang Kelulusan UN 2013/2014Permen nomor-97-tahun-2013_Tentang Kelulusan UN 2013/2014
Permen nomor-97-tahun-2013_Tentang Kelulusan UN 2013/2014
 
Makalah Standar Nasional Pendidikan
Makalah Standar Nasional PendidikanMakalah Standar Nasional Pendidikan
Makalah Standar Nasional Pendidikan
 
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
 
Buku standar-isi-smp
Buku standar-isi-smpBuku standar-isi-smp
Buku standar-isi-smp
 
Permendikbud No 3 Tahun 2013
Permendikbud No 3 Tahun 2013 Permendikbud No 3 Tahun 2013
Permendikbud No 3 Tahun 2013
 
Permen no-3-tahun-2013
Permen no-3-tahun-2013Permen no-3-tahun-2013
Permen no-3-tahun-2013
 
Permen UN No. 3 Tahun 2013
Permen UN No. 3 Tahun 2013Permen UN No. 3 Tahun 2013
Permen UN No. 3 Tahun 2013
 
Permen no 3 th 2013 un
Permen no 3 th 2013 unPermen no 3 th 2013 un
Permen no 3 th 2013 un
 
Permen no 3 th 2013 un
Permen no 3 th 2013 unPermen no 3 th 2013 un
Permen no 3 th 2013 un
 
Permen un 2013
Permen un 2013Permen un 2013
Permen un 2013
 
Permendikbud nomor 59 tahun 2011 kriteria kelulusan
Permendikbud nomor 59 tahun 2011 kriteria kelulusanPermendikbud nomor 59 tahun 2011 kriteria kelulusan
Permendikbud nomor 59 tahun 2011 kriteria kelulusan
 
Permen no-59-tahun-2011-ttg-un
Permen no-59-tahun-2011-ttg-unPermen no-59-tahun-2011-ttg-un
Permen no-59-tahun-2011-ttg-un
 
KRITERIA KELULUSAN UJIAN NASIONAL
KRITERIA KELULUSAN UJIAN NASIONALKRITERIA KELULUSAN UJIAN NASIONAL
KRITERIA KELULUSAN UJIAN NASIONAL
 

Recently uploaded

Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxBudyHermawan3
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxBudyHermawan3
 
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxPerencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxBudyHermawan3
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxBudyHermawan3
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxBudyHermawan3
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxBudyHermawan3
 
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptxIPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptxrohiwanto
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxBudyHermawan3
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxBudyHermawan3
 
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdfSalinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdfdrmdbriarren
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxBudyHermawan3
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxBudyHermawan3
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxBudyHermawan3
 

Recently uploaded (15)

Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
 
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxPerencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
 
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptxIPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
 
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdfSalinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
 

KURKULUM

  • 1. PERBANDINGAN KURIKULUM 2004, 2006, dan 2013 Oleh : Faura Dea Ayu Pinasti, NIM : 201610070311097, Kelas : Biologi IV B No. Perbedaan Kurikulum 2004 Kurikulum 2006 Kurikulum 2013 1 Ide Pokok Pada kurikulum 2004 (KBK) ini merupakan kurikulum berbasis kompetensi yang mana digunakan untuk meningatkan kemampuan peserta didik. Ide pokok tersebut berlandaskan atas UU No. 2 tahun 1999 tentang pemerintah daerah dan Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 2000 tentang otonomi daerah bidang pendidikan dan kebudayaan yaitu Pemerintah memiliki wewewnang menetapkan: 1. Standart kompetensi siswa dan warga belajar serta peraturan kurikulum nasional dan penilaian hasil belajar secara nasional serta pedoman pelaksanaannya 2. Standart materi pelajaran pokok. Pada kurikulum ini kompetensi-kompetensi yang disusun masih dikembangkan Pada kurikulum 2006 (KTSP) lahir berdasarkan otonomi daerah sehingga bersifar desentralisatik. Kemudian berdasarkan hal tersebut maka KTSP ini lebih memberikan kekuasaan atau hak kepada sekolah untuk mengimprovisasi kurikulum namun tetap berada pada rambu- rambu operasional standart yang telah ditetepkan pemerintah serta SKL (Permen No. 23 T. 2006) dan SI(Permen No. 22 Th. 2006). Pengimprovisasian tersebut berupa : 1. indikator bisa dibuat oleh sekolah sendiri, namun KD tetap ditentukan oleh pusat. 2. Batasan SKL dapat ditentukan sendiri oleh masing-masing sekolah 3. Dll. Menekankan pada pengembangan sikap, hal tersebut dibuktikan dengan kriteria dalam SKL mengenai kemampuan lulusan yang mencakup salah satunya adalah sikap. Selain itu pada kurikulum ini juga telah ditetapkan adaanya KI 1, dan KI 2 (Permendikbud No. 24 Th. 2016) yang merupakan bentuk pengaplikasian sikap dalam sekolah. 1. KI 1 merupakan kompetensi sikap spiritual 2. KI 2 merupakan sikap sosial
  • 2. atau dalam proses pengembangan belum pencapaian. 2. Dasar Hukum 1. UUD RI No. 20 Tahun 2003 tentang system pendidikan nasional 2. UU No. 22 Th. 2009 tentang otonomi daerah 3. Permen RI No. 19 Tahun 2005 tentang standart nasional pendidikan 4. Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 22 Th. 2006 tentang standart isi untuk pendidikan dasar dan menengah 5. Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 23 Th. 2006 tentang SKL untuk pendidikan dasar dan menengah 6. Peraturan Mentri Pendidikan Nasional No. 24 Th. 2006 tentang pelaksanaan peraturan mentri No. 1. UU No. 20 Th. 2003 tentang system pendidikan nasional 2. PP No. 19 Th. 2005 tentang standart nasional pendidikan 3. Permen No. 22 Th. 2006 tentang standart isi untuk pendidikan dasar dan menengah 4. Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 23 Th. 2006 tentang SKL untuk pendidikan dasar dan menengah 5. Permendiknas Ri No. 24 Th. 2006 tentang pelaksanaan permendiknas RI No. 22 Th. 2006 dan No. 23 Th. 2006 6. Permendiknas RI Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 dan Permendinas RI Nomor 23 Tahun 2006. 7. Permendiknas RI Nomor 6 Tahun 2007 tentang Perubahan Permendinas RI Nomor 24 Tahun 2006. 1. Permendikbud Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan 2. Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan 3. Permendikbud Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi 4. Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi 5. Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian 6. Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian 7. Permendikbud Nomor 67 Tahun 2013 tentang Struktur Kurikulum SD 8. Permendikbud Nomor 68 Tahun 2013 tentang Struktur Kurikulum SMP 9. Permendikbud Nomor 69 Tahun 2013 tentang Struktur Kurikulum SMA 10. Permendikbud Nomor 70 Tahun 2013 tentang Struktur
  • 3. 22 Th. 2006 tentang standart isi untuk pendidikan dasar dan menengah serta Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 23 Th. 2006 tentang SKL untuk pendidikan dasar dan menengah 7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 6 tahun 2007 tentang perubahan peraturan menteri pendidikan nasional nomor 24 tahun 2006 tentang pelaksanaan peraturan menteri pendidikan nasional nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah dan peraturan menteri pendidikan nasional nomor 23 tahun 8. Permendiknas RI Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah. 9. Permendiknas RI Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah. 10. Permendiknas RI Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. 11. Permendiknas RI Nomor 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi Guru Dalam Jabatan. 12. Permendinas RI Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan. 13. Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan. 14. Permendiknas RI Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana Prasarana Pendidikan 15. Permendiknas RI Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses. 16. Surat Edaran Menteri Pendidikan Nasional No.33/MPN/SE/2007 Kurikulum SMK 11. Permendikbud Nomor 57 Tahun 2014 tentang Struktur Kurikulum SD 12. Permendikbud Nomor 58 Tahun 2014 tentang Struktur Kurikulum SMP 13. Permendikbud Nomor 59 Tahun 2014 tentang Struktur Kurikulum SMA 14. Permendikbud Nomor 60 Tahun 2014 tentang Struktur Kurikulum SMK 15. Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 tentang Struktur Kurikulum 16. Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 tentang Pedoman Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik 17. Permendikbud Nomor 53 tahun 2015 tentang Pedoman Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik 18. Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 19. Permendikbud Nomor 103, 104, 105, 111, 160 Tahun 2014 tentang Implementasi Kurikulum
  • 4. 2006tentang standar kompetensi lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah. 8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan. 9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan. 10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 TentangStandar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah tanggal 13 Februari 2007 perihal Sosialisasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. 2. Tujuan Nasional Kurikulum 2004 ini merupakan impementasi UU No. 20 Th. 2003 tentang Tujuan kurikulum ini mencakup komponen ketakwaan, akhlak, pengetahuan, keterampilan, kecakapan, kemandirian, Karena Kurikulum 2013 ini mengedepankan nilai sikap maka untuk tujuan nasional sendiri berdasarkan padaUU No.
  • 5. system pendidikan nasional (Membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab) kreativitas, kesehatan, dan kewarganegaraan, yang berdasarkan pada pasal 3 UU No. 20 Th. 2003 dan PP RI No. 19 Th. 2005 tentang standar nasional pendidikan. Yang bunyinya adalah (Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab) 20 Tahun 2003 pasal 3 yang digunakan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan YME, berakhlak mulia, berilmu cakap, kreatid, mandiri dan menjadi warga Negara yang berdemokratis serta bertanggung jawab. Institusional Tujuan institusional dari kurikulum 2004 ini adalah untuk dapat meningkatkan kemampuan akademik dan profesional serta meningkatkan jaminan kesejahteraan tenaga kependidikan sehingga tenaga pendidik dapat berfungsi secara optimal terutama dalam peningkatan pendidikan watak dan budi pekerti agar dapat Tujuan institusional dari kurikulum 2006 ini adalah untuk dapat meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut yang diambil dari (UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional). Namun jika dilihat secara rinci dari tingkatan Dasar, Menengah, dan Atas adalah sebagai berikut : Tujuan institusional dari kurikulum 2013 ini adalah untuk dapat mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. (Permendikbud Nomor 69
  • 6. mengembalikan wibawa lembaga dan tenaga kependidikan yang menurut (UU Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional). Namun jika dilihat secara rinci pada setiap tingkatan Dasar, Menengah, dan Atas dapat berupa: 1. Tujuanpendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut 2. Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut 3. Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai 1. Pendidikan Menengah Meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. (Permendiknas No. 23 Th. 2006 tentang SKL) 1. Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah a. Memupuk sikap ilmiah b. Mengembangkan pengalaman untuk dapat mengajukan dan menguji hipotesis melalui percoban, serta mengkomunikasikan hasil secara lisan dan tertulis c. Mengembangkan kemampuan berfikir analitis, induktif, dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip biologi d. Mengembangkan penguasaan konsep dan prinsip biologi dan saling keterkaitan dengan IPA lainnya serta mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap percaya diri (BSNP tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah) 2. Terbentuknya SKL pada Tahun 2013 tentang Struktur Kurikulum SMA). Namun untuk lebih rinci baik dalam tingkat pendidikan dasar maupun menengah sendiri harus dapat memenuhi kriteria pada kompetensi tiga dimensi yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Untuk jenjang SMA/MA/ SMALB/Paket C memiliki kompetensi dimensi : 1. Sikap : Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap, beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berkarakter, jujur, dan peduli, bertanggungjawab, pembelajar sejati sepanjang hayat, dan sehat jasmani dan rohani sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan internasional. 2. Pengetahuan : Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
  • 7. dengan kejuruannya Permendikbud No. 23 Th. 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan. Isinya berupa pemahaman terhadap setiap kompetensi yang ditempuh untuk dapat menuju jenjang yang akan dating. dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora yang mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam konteks diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, serta kawasan regional dan internasional. Keterampilan : Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif melalui pendekatan ilmiah sebagai pengembangan dari yang dipelajari di satuan pendidikan dan sumber lain secara mandiri Mata Pelajaran . Tujuan mata pelajaran Biologi disajikan dalam departemen pendidikan nasional tahun 2003 mengenai:  Memahami konsep-konsep biologi dan saling keterkaitannya.  Mengembangkan Tujuan pada mata pelajaran Biologi dapat didapat pada BSNP (Membentuk sikap positif terhadap biologi dengan menyadari keteraturan dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa Memupuk sikap ilmiah yaitu Tujuan mata pelajaran biologi tercermin dalam kompetensi dasar pada kurikulum 2013 yang berisi kemampuan dan materi pembelajaran untuk suatu mata pelajaran pada masing-masing satuan pendidikan yang mengacu pada Kompetensi Inti, dan Kompetensi Dasar, yang
  • 8. keterampilan dasar Biologi untuk menumbuhkan nilai serta sikap ilmiah.  Menerapkan konsep dan prinsip Biologi untuk menghasilkan karya teknologi sederhana ang berkaitan dengan kebutuhan manusia.  Mengembangkan kepekaan nalar untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan proses kehidupan dalam kejadian sehari-hari.  Meningkatkan kesadaran akan kelestarian lingkungan.  Memberikan bekal pengetahuan dasar untuk melanjutkan pendidikan. jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis dan dapat bekerjasama dengan orang lain Mengembangkan pengalaman untuk dapat mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan, serta mengkomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis Mengembangkan kemampuan berpikir analitis, induktif, dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip biologi Mengembangkan penguasaan konsep dan prinsip biologi dan saling keterkaitannya dengan IPA lainnya serta mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap percaya diri Menerapkan konsep dan prinsip biologi untuk menghasilkan karya teknologi sederhana yang berkaitan dengan kebutuhan manusia Meningkatkan kesadaran dan berperan serta dalam menjaga kelestarian lingkungan). Itu semua mencakup mengenai standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah, Contohnya : kemudian pada tahun 2016 diubah menjadi Permendikbud No. 24 Th. 2016. Kompetensi inti dan kompetensi dasar digunakan sebagai acuan untuk perubahan buku teks pelajaran pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah yang mana acuannya nanti menggunakan silabus. Silabus sendiri merupakan rencana pembelajaran pada suatu mata pelajaran yang mencakup Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. ( Kompetensi inti dan kompetensi dasar biologi terdapat pada Permendikbud No. 59 tahun 2013) Selain itu urikulum 2013 memiliki tujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada
  • 9. Tujuan permateri Materi Memahami struktur dan fungsi sel sebagai unit terkecil kehidupan Struktur dan fungsi sel Memahami keterkaitan antara struktur dan fungsi jaringan tumbuhan dan hewan serta penerapannya dalam konteks saingterms Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan dan hewan Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingterms Struktur dan fungsi organ tumbuhan, hewan dan manusia kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. (Permendikbud Nomor 69 Tahun 2013 tentang Struktur Kurikulum SMA). 4. Isi Isi dalam kurikulum 2004 ini khusus pada mata pelajaran Biologi adalah memuat tentang isi materi yang dimuat dalam jangka waktu catur wulan yaitu: Kelas X Isi dalam kurikulum 2006 ini khusus pada mata pelajaran Biologi adalah memuat tentang isi materi yang dilakukan atau didapatkan dalam jangka tiap semester atau 6 bulan sekali yaitu : Kelas X Semester I Isi dalam kurikulum 2013 ini khusus pada mata pelajaran Biologi adalah memuat tentang isi materi yang dilakukan atau didapatkan dalam jangka tiap semester atau 6 bulan sekali dengan materi bahasan yang
  • 10. Bekerja ilmiah, hakikat ilmu Biologi, keanekaragaman hayati dan pengelompokkan makhluk hidup, hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan energi, peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem. Kelas XI Organisasi seluler, struktur jaringan, struktur dan fungsi organ tumbuhan, hewan dan manusia dan penerapan dalam konteks sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat. Kelas XII Proses yang terjadi pada tumbuhan, proses metabolisme, hereditas, evolusi, bioteknologi dan implikasinya pada sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat. 1. Hakikat biologi 2. Pengelompokan Makhluk Hidup Kelas X Semester II 1. Keanekaragaman Hayati 2. Hubungan Antarkomponen Ekosistem, Perubahan Materi dan Energi, Peranan Manusia dalam Keseimbangan Ekosistem Kelas XI Semester I 1. Struktur dan Fungsi Sel 2. Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan dan Hewan 3. Struktur dan Fungsi Organ Tumbuhan, Hewan dan Manusia Kelas XI Semester II 1. Struktur dan Fungsi Organ Tumbuhan, Hewan dan Manusia Kelas XII Semester I 1. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan 2. Proses Metabolisme pada Organisme 3. Hereditas Kelas XII Semester II 1. Evolusi 2. Bioteknologi (Badan Standar Nasional lebih banyak dari kurikulum 2006 yaitu : Kelas X 1. Ruang Lingkup Biologi 2. Keanekaragaman Hayati 3. Klasifikasi Makhluk Hidup 4. Virus 5. Archaebacteria dan Eubacteria (Monera) 6. Protista 7. Fungi 8. Plantae 9. Animalia 10. Ekologi Kelas XI 1. Sel 2. Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan 3. Jaringan Hewan 4. Struktur dan Fungsi Tulang dan Sendi 5. Sistem Peredaran Darah 6. Struktur dan Fungsi Sel pada Sistem Pencernaan 7. Sistem Pernapasan 8. Sistem Ekskresi 9. Sistem Imun Kelas XI Semester II 1. Pertumbuhan dan Perkembangan 2. Metabolisme termasuk Anabolisme dan Katabolisme
  • 11. Pendidikan (BSNP) tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah) 3. Materi Genetik 4. Pembelahan Sel 5. Pola Hereditas 6. Mutasi 7. Evolusi Bioteknologi 5. Organisai Struktur organisasi dalam kurikulum 2004 ini berupa struktur horizontal dan vertical yang meliputi segala hal yang berhubungan dengan kurikulum , yang mencakup didalamnya:  Struktur Horizontal Kurikulum 2004 pada Mata Pelajaran Biologi menggunakan separate subject curriculum. Yakni menekankan penyajian bahan pelajaran dalam bentuk bidang studi atau mata pelajaran. Isinya ialah pengetahuan yang telah tersusun secara logis dan sistematis dari masing-masing bidang keilmuan. Antarmata merupakan unsur yang terpisah-pisah. Tak ada pengaitan antarsatu mata pelajaran dengan mata pelajaran lain. Struktur organisasi dalam kurikulum 2006 ini berupa struktur horizontal berdasarkan ketentuan system kelas dan vertical mengenai substansi pembelajaran , yang mencakup didalamnya:  Struktur Horizontal Para siswa dikondisikan dalam system semesteran dikondisikan dalam tiap kelas. Satuan pendidikan pada semua jenis dan jenjang pendidikan menyelenggarakan program pendidikan dengan menggunakan sistem paket atau sistem kredit semester. Kedua sistem tersebut dipilih berdasarkan jenjang dan kategori satuan pendidikan yang bersangkutan. Satuan pendidikan SMA/MA/SMALB dan SMK/MAK kategori mandiri menggunakan sistem kredit semester. Penyelesaian program pendidikan dengan menggunakan sistem paket adalah tiga tahun untuk SMA/MA/SMALB dan tiga sampai Pada kurikulum 2013 ini tidak terdapat organisasi secara horizontal maupun vertical karena organisasi Kurikulum yang terdapat dalam Kurikulum 2013 versi 2014 merupakan mata pelajaran berkolerasi, dimana organisasi isi kurikulum 2013 ini menghubungkan pembahasan suatu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya atau satu pokok bahasan dengan pokok bahasan yang lain. Bentuk korelasi yang mengaitkan antara fakta pelajaran tertentu dengan pelajaran yang lain, menggunakan generalisasi pada dua atau lebih mata pelajaran, serta menekankan nilai moral yang terdiri dari: 1. KI : Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga 2. MAPEL : Dikembangkan
  • 12.  Struktur Vertikal SD kelas 1 - 6; SMP/MTs kelas 1-3 atau 7-9; dan SMA/MA atau SMK/MAK kelas 1-3 atau kelas 10-12. Sistem kelas, sistem tanpa kelas, kombinasi sistem kelas dan tanpa kelas (akselerasi), sistem unit waktu {1 tahun setiap kelas yang terdiri dari 2 semester (34-40 minggu belajar efektif)}, dan pengalokasian waktu 1 jam pelajaran 45 menit. Sistem unit waktu pada kurikulum 2004 adalah sistem semester. dengan empat tahun untuk SMK/MAK. Program percepatan dapat diselenggarakan untuk mengakomodasi peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa. Sistem kredit semester adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya menentukan sendiri beban belajar dan mata pelajaran yang diikuti setiap semester pada satuan pendidikan.  Struktur Vertikal Struktur vertikal SMA/MA meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas X sampai dengan Kelas XII. Struktur vertikal disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran. Pengorganisasian kelas-kelas pada SMA/MA dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik, dan kelas XI dan XII merupakan program penjurusan yang terdiri atas empat program: (1) Program Ilmu Pengetahuan Alam, (2) Program Ilmu Pengetahuan Sosial, (3) Program Bahasa, dan (4) struktur kurikulum pendidikan menengah, terdiri atas kelompok mata pelajaran wajib dan mata pelajaran pilihan 3. Bahan Belajar : Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran 4. KD : Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran 5. Materi : Subjek yang akan dipelajari yang mrupakan hasil dari korelasi Kompetensi Dasar
  • 13. Program Keagamaan, khusus untuk MA. Kurikulum SMA/MA Kelas X terdiri atas 16 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri. Sedangkan Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII Program IPA, Program IPS, Program Bahasa, dan Program Keagamaan terdiri atas 13 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri (Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi) 6. Strategi Strategi yang digunakan dalam pembelajaran kurikulum 2004 ini adalah: 1. Menggunakan sistem belajar dengan modul 2. Menggunakan keseluruhan sumber belajar 3. Menekankan pengalaman belajar 4. Menggunakan strategi belajar individual personal 5. Mengutamakan kemudahan belajar 6. Menggunakan strategi belajar tuntas 7. Menggunakan pembelajaran kontekstual 8. Terdapat pula kegiatan evaluasi dalam Strategi yang digunakan dalam kurikulum 2006 ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia yang berasa pada dokumen standart proses. Kemudian juga menggunakan sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar, dengan prinsip alam takambang jadi guru (semua yang terjadi, tergelar dan berkembang di masyarakat dan lingkungan sekitar serta lingkungan alam semesta dijadikan sumber belajar, contoh dan teladan (Prinsip Pelaksanaan Kurikulum Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi pada poin e). Strategi yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran pada Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik atau pendekatan berbasis proses keilmuan. Pendekatan saintifik dapat menggunakan beberapa strategi seperti pembelajaran kontekstual. Kemudian model pembelajaran yang digunakan merupakan suatu bentuk pembelajaran yang memiliki nama, ciri, sintak, pengaturan, dan budaya misalnya; discovery learning, project-based learning, problem-based learning, inquiry learning. Konsep pendekatan scientific yang Memilki kriteria :
  • 14. pembelajaran Selain itu dalam proses pembelajaran kurikulum ini dilakukan kegiatan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik, yang tertuang dalam BAB I Pendahuluan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 diperlukan untuk mencapai Kompetensi Dasar (KD). Proses pembelajaran yang dimaksud di atas dilaksanakan pada saat kegiatan inti dalam rangkaian pelaksanaan pembelajaran (kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup). Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi (Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standart Proses). Tidak lupa juga terdapat suatu kegiatan evaluasi dalam pembelajaran  Mengamati  Menanya  Menalar  Mencoba  Membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran Yang mana itu semua digunakan untuk memenuhi tujuan kurikulum 2013. 10. Evaluasi 1. Mengembangkan Evaluasi proses pembelajaran Evaluasi hasil pembelajaran
  • 15. kompetensi-kompetensi siswa pada setiap aspek mata pelajaran dan bukan pada penekanan penguasaan konten mata pelajaran itu sendiri 2. Mengembangkan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student oriented). 3. Guru diberi kewenangan untuk menyusun silabus yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi di sekolah. 4. Bentuk pelaporan hasil belajar yang memaparkan setiap aspek dari suatu mata pelajaran memudahkan evaluasi dan perbaikan terhadap kekurangan peserta didik 5. Penilaian yang menekankan pada proses memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi kemampuannya secara optimal, dibandingkan dengan penilaian yang terfokus pada konten 6. Penilaian Sains dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti tes perbuatan, dilakukan untuk menentukan kualitas pembelajaran secara keseluruhan, mencakup tahap perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran (Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standart Proses). Penilaian hasil belajar merupakan salah satu tahap atau bentuk evaluasi pembelajaran, sebagaimana yang telah disebutkan dalam Permendiknas No. 41 tahun 2007 tentang Standar Proses. Berdasarkan Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standart Penilaian, penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah. 1. Penilaian oleh Pendidik Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan, bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran. Penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan berbagai teknik penilaian berupa tes, observasi, dilakukan saat proses pembelajaran dan di akhir satuan pelajaran dengan menggunakan metode dan alat: tes lisan/perbuatan, dan tes tulis. Hasil evaluasi akhir diperoleh dari gabungan evaluasi proses dan evaluasi hasil pembelajaran. Salah satu bentuk dari evaluasi adalah penilaian. Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah. Penilaian hasil belajar dilakukan oleh pendidik dengan menggunakan bentuk penilaian Autentik dan non atutentik. Penilaian proses pembelajaran yang menggunakan pendekatan penilaian otentik (authentic assesment) akan menilai kesiapan peserta didik, proses, dan hasil belajar secara utuh.
  • 16. tes tertulis, pengamatan, kuesioner, skala sikap, portofolio, hasil proyek. Dengan demikian, lingkup penilaian Sains dapat dilakukan baik pada hasil belajar (akhir kegiatan) maupun pada proses perolehan hasil belajar (selama kegiatan belajar). Hasil penilaian dapat diwujudkan dalam bentuk nilai dengan ukuran kuantitatif ataupun dalam bentuk komentar deskriptif kualitatif penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik. 2. Penilaian oleh Satuan Pendidikan Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik pada semua mata pelajaran. Instrumen penilaian yang digunakan oleh satuan pendidikan dalam bentuk ujian sekolah/madrasah memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa, serta memiliki bukti validitas empirik 3. Penilaian oleh Pemerintah Penilaian hasil belajar oleh pemerintah dilakukan dalam bentuk UN yang bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi. Instrumen penilaian yang digunakan oleh pemerintah dalam bentuk UN memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, bahasa, dan memiliki bukti validitas empirik serta menghasilkan skor yang dapat Keterpaduan penilaian ketiga komponen tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan perolehan belajar peserta didik yang mampu menghasilkan dampak instruksional (instructional effect) pada aspek pengetahuan dan dampak pengiring (nurturant effect) pada aspek sikap (Permendikbud No 104 Tahun 2014 tentang Penilaian hasil belajar oleh pendidik Sekolah dasar dan pendidik Menengah)
  • 17. diperbandingkan antarsekolah, antardaerah, dan antartahun. (Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standart Penilaian) 8 Temuan Khusus 1. Buku Pedoman-Pedoman 2. Tidak ada materi standar, karena materi ini disesuaikan dengan kebutuhan 3. Penetapan standart kompetensi peserta didik dan warga belajar 4. Pengaturan kurikulum nasional 5. Penilaian hasil belajar secara nasional 6. Penyusunan pedoman pelaksanaan 7. Penetapan standart materi pelajaran pokok, penetapan kalender pendidikan dan jumlah jam belajar afektif setiap tahun bagi pendidikan dasar, menengah, dan luar sekolah 8. Dalam kurikulum ini tidak ada materi standar, karena materi disesuaikan dengan kebutuhan dan minat anak 1. Menekankan pada ketercapaiannya kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan peserta didik dibentuk untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai, sikap, dan minat yang pada akhirnya akan membentuk pribadi yang trampil dan mandiri. 2. Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagamaan. 3. Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi. 4. Guru bukan satu-satunya sumber belajar tetapi sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif. 5. Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi, 1. Nama Kurikulum tidak berubah menjadi kurikulum Nasional tetapi menggunakan nama Kurikulum 2013 Edisi Revisi yang berlaku secara Nasional. 2. Penilaian Hasil Belajar Kurikulum versi 2013 pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan berdasarkan standar penilaian pendidikan yang berlaku secara rasional (Permendikbud No 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan Pasal 1 ayat 1). 3. Penilaian Hasil Belajar dilakukan oleh pendidik dengan menggunakan bentuk penialaian Autentik dan non atutentik (Permendikbud No 104 Tahun 2014 tentang Penilaian hasil belajar oleh pendidik Sekolah dasar dan pendidik Menengah).
  • 18. dan ciri-ciri tersebut harus tercermin dalam praktik pembelajaran. 4. Tidak menggunakan Standar Kompetensi (SK) lagi melainkan menggunakan Kompetensi Inti (KI). 5. Penilaian sikap KI 1 dan KI 2 sudah ditiadakan disetiap mata pelajaran hanya agama dan PPKn namun Kompetensi Inti (KI) tetap dicantumkan dalam penulisan RPP. 6. Pendekatan scientific 5M bukanlah satu-satunya metode saat mengajar dan apabila digunakan maka susunannya tidak berurutan. 9. Model konsep Model konsep kurikulum 2004 ini menggunakan Model Subjek Akademik yang artinya berusaha dalam menguasai ilmu sebanyak- banyaknya, yang mana dalam prinsip pengembangan kurikulum 2004 sendiri menekankan pada keimanan, budi pekerti luhur, nilai-nilai budaya, etika, logika , estetika, dan kinestika. Kemudian dalam model subjek akademis ini sangat berkenaan dengan materi Model konsep kurikulum 2006 ini menggunakan Model Konsep Kurikulum Subek Akademik, Rekonstruksi Sosial, dan Teknologis, teknologi disini digunakan untuk mengembangkan pembelajaran. • Model Konsep Kurikulum Akademik Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini Model konsep kurikulum 2013 menggunakan Kurikulum humanistik yaitu kurikulum yang dirancang untuk menyiapkan peserta didik dengan berbagai pengalaman naluriah yang sangat berperan dalam perkembangan individu. Dengan alas an adalah untuk memberikan tempat utama kepada siswa yang mana pada permen ini mengemukakan bahwa Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
  • 19. pembelajaran yang hubungan kurikulum, dan berkonsentrasi pada kuriulum. peserta didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan. • Model Konsep Kurikulum Rekonstruksi Sosial Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal • Model Konsep Kurikulum Humanistik Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral Model Konsep Kurikulum Teknologis Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia, mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah. Model konsep kurikulum k13 revisi 2014 ini lebih tertuju pada model kurikulum teknologis, dimana model konsep ini memiliki ciri tujuan,metode, bahan ajar dan evaluasi diantranya sebagai : 1. Tujuan diarahkan pada penguasaan kompetensi, yang dirumuskan dalam bentuk perilaku hasil belajar yang dapat diukur. Pada kurikulum k13 revisi 2014 ini dalam Permen Nomor 57 tahun 2014 poin tujuan k13 yaitu mempersiapkan pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan
  • 20. sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar, dengan prinsip alam takambang jadi guru (semua yang terjadi, tergelar dan berkembang di masyarakat dan lingkungan sekitar serta lingkungan alam semesta dijadikan sumber belajar, contoh dan teladan) (Prinsip Pelaksanaan Kurikulum Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi poin a, f, c, dan e). peradaban dunia. 2. Metode pengajaran yang bersifat individual. Pada kurikulum k13 revisi 2014 tertera penguatan pola pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan- pilihn terhadap materi yang dipelajari dan gaya belajarnya (learning style) untukmemiliki kompetensi yang sama 3. Bahan ajar atau isi kurikulum banyak diambil dari disiplin ilmu. Tetapi telah diramu sedemikian rupa sehingga mendukung penguasaan suatu kompetensi. Bahan ajar yang digunakan dalam kurikulum dengan permasalahan yang dijumpai di sekitar yang teramu menjadi suatu tema tertentu dalam pembelajaran sebagaimana tentang dalam Permendikbud Nomor 57 tahun 2014 poin muatan pembelajaran. Kemudian kurikulum Rekonstruksional social juga mewarnai kurikulum 2013 ini
  • 21. yang mana digunakan daam memperhatikan hubungan soaial, sehingga peserta didik dapat menyelesaikan permasalahan masyarakat atau kemanusiaan. 10 Prinsip pengembangan Prinsip pada kurikulum 2004 ini adalah : 1) Keimanan, nilai dan budi pekerti luhur 2) Penguatan identitas nasional 3) Keseimbangan etika 4) Adaptasi terhadap abad pengetahuan dan teknologi 5) Mengembangkan keterampilan hidup 6) Berpusat pada anak dengan penilaian yang berkelanjutan dan komprehensif 7) Kesamaan memperoleh kesempatan 8) Belajar sepanjang hayat Prinsip pada kurikulum 2006 ini adalah : 1.) Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya 2.) Beragam dan terpadu 3.) Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni 4.) Relevan dengan kebutuhan kehidupan 5.) Menyeluruh dan berkesinambungan 6.) Belajar sepanjang hayat 7.) Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah (Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standart Isi Prinsip pada kurikulum 2013 ini adalah : 1. Berpusat pada peserta didik 2. Mengembangkan kreativitas peserta didik, 3. Menciptakan kondisi menyenangkan dan menantang, 4. Bermuatan nilai, etika, estetika, logika, dan kinestetika, dan 5. Menyediakan pengalaman belajar yang beragam melalui penerapan berbagai strategi dan metode pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, efektif, efisien, dan bermakna (Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran) Untuk mencapai kualitas yang
  • 22. telah dirancang dalam dokumen kurikulum, kegiatan pembelajaran perlu menggunakan prinsip sebagai berikut: 1. peserta didik difasilitasi untuk mencari tahu; 2. peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar; 3. proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah; 4. pembelajaran berbasis kompetensi; 5. pembelajaran berbasis keterampilan aplikatif; 6. peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan keterkaitan antara hard-skills dan soft-skills; 7. pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; (Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014) 11 Kekurangan dan Kelebihan Kekurangan: Kekurangan: Kekurangan :
  • 23. a. Paradigma guru dalam pembelajaran KBK masih seperti kurikulum- kurikulum sebelumnya yang lebih pada teacher oriented. b. Konsep KBK sering mengalami perubahan termasuk pada urutan standar kompetensi dan kompetensi dasar sehingga menyulitkan guru untuk merancang pembelajaran secara berkelanjutan. c. Tidak dapat mengembangkan indikator. Sarana dan pra sarana pendukung pembelajaran yang belum merata di setiap sekolah, sehingga KBK tidak bisa diimplementasikan secara komprehensif Kelebihan : 1.Mengembangkan kompetensi-kompetensi peserta didk pada setiap aspek mata pelajaran dan bukan pada penekanan a. ketersediaan sarana dan prasarana pendukung sebagai kelengkapan dari pelakanaan KTSP b. Masih banyaknya guru yang belum memahami KTSP baik penyusunannya, maupun praktek pelaksanaan di lapangan. c. Menekankan pada aspek kognitif dan belum ada implementasi langsung pada diri peserta didik dari materi-materi yang diajarkan, d. Hanya membutuhkan beban belajar hanya 2 jam pembelajaran dalam satu minggu. Kelebihan : a. Mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam pendidikan b. Mendorong guru, pihak sekolah, dan manajemen untuk semakin meningkatkan kreatifitasnya dalam penyelenggaraan program pendidikan c. KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepada sekolah a. Banyak sekali guru-guru yang belum siap secara mental b. Beban belajar siswa dan termasuk guru terlalu berat, sehingga waktu belajar disekolah terlalu lama c. Kurangnya pemahaman guru dengan konsep pendekatan scientific d. Kurangnya ketrampilan guru dalam menyususn RPP Kelebihan: a. Siswa lebih aktif, kreatif, dan inovatif dalam setiap pemecahan masalah yang mereka hadapi disekolah b. Adanya penilaian dari semua aspek c. Munculnya pendidikan karakter dan pendidikan budi pekerti d. Kompetensi yang sesuai dengan tuntutan fungsi dan pendidikan nasional kurikulum ini sangat tanggap dengan fenomena dan perubahan sosial sifat
  • 24. penguasaan konten mata pelajaran itu sendiri. 2. KBK bersifat alamiah (konstekstual), karena berangkat berfokus dan bermuara pada hakekat peserta didik untuk mengembangkan berbagai kompetensi sesuai dengan potensinya masing-masing. Dalam hal ini peserta didik merupakan subjek belajar dan proses belajar berlangsung secara alamiah dalam bentuk bekerja dan mengalami berdasarkan standar kompetensi tertentu, bukan transfer pengetahuan (transfer of knowledge). 3. Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) boleh jadi mendasari pengembangan kemampuan-kemampuan lain. Penguasaan ilmu pengetahuan dan keahlian tertentu dalam suatu pekerjaan, kemampuan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, serta aspek-aspek kepribadian dapat dilakukan secara optimal berdasarkan standar kompetensi tertentu. untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhannya d. Materi yang diajarkan sudah terbagi dalam Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. e. Guru sebagai pengajar, pembimbing, pelatih dan pengembang kurikulum. f. Kurikulum sangat humanis, yaitu memberikan kesempatan kepada guru untuk mengembangkan isi/konten kurikulum sesuai dengan kondisi sekolah, kemampuan peserta didik dan kondisi daerahnya masing-masing. g. Standar kompetensi yang memperhatikan kemampuan individu, baik kemampuan, kecakapan belajar, maupun konteks social budaya. h. Berbasis kompetensi sehingga peserta didik berada dalam proses perkembangan yang berkelanjutan dari seluruh aspek kepribadian, sebagai pemekaran terhadap potensi-potensi bawaan sesuai dengan kesempatan belajar yang ada dan diberikan oleh lingkungan. i. Guru sebagai fasilitator yang pembelajaran sangat kontekstual
  • 25. 4. Mengembangakan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik /siswa (student oriented). Peserta didik dapat bergerak aktif secara fisik ketika belajar dengan memanfaatkan indra seoptimal mungkin dan membuat seluruh tubuh serta pikiran terlibat dalam proses belajar. Dengan demikian, peserta dapat belajar dengan bergerak dan berbuat, belajar dengan berbicara dan mendengar, belajar dengan mengamati dan menggambarkan, serta belajar dengan memecahkan masalah dan berpikir. Pengalaman- pengalaman itu dapat diperoleh melalui kegiatan mengindra, mengingat, berpikir, merasa, berimajinasi, menyimpulkan, dan menguraikan sesuatu. Kegiatan tersebut dijabarkan melalui kegiatan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. 5. Guru diberikan kewenangan untuk menyusun silabus yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi di bertugas mengkondisikan lingkungan untuk memberikan kemudahan belajar peserta didik j. Mengembangkan ranah pengetahuan, sikap, dan ketrampilan berdasarkan pemahaman yang akan membentuk kompetensi individual. k. Pembelajaran yang dilakukan mendorong terjadinya kerjasama antar sekolah, masyarakat, dan dunia kerja yang membentuk kompetensi peserta didik. l. kegiatan pembelajaran lebih bervariasi, dinamis dan menyenangkan m.Menggunakan berbagai sumber belajar. n. Evaluasi berbasis kelas yang menekankan pada proses dan hasil belajar. o. Guru sebagai fasilitator yang bertugas mengkondisikan lingkungan untuk memberikan kemudahan belajar siswa.
  • 26. sekolah/daerah masing- masing sesuai mata pelajaran yang diajarkan. 6. Bentuk pelaporan hasil belajar yang memaparkan setiap aspek dari suatu mata pelajaran memudahkan evaluasi dan perbaikan terhadap kekurangan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. 7. Penilaian yang menekankan pada proses memungkinkan peserta didik untuk mengeksplorasi kemampuannya secara optimal, dibandingkan dengan penilaian yang terfokus pada konten. 8. Ada bidang-bidang studi atau mata pelajaran tertentu yang dalam pengembangannya lebih tepat menggunakan pendekatan kompetensi, terutama yang berkaitan dengan ketrampilan.