Perang Padri dan Perang Aceh berlangsung karena pertentangan antara kaum adat dan kaum agama di Sumatera Barat serta perlawanan rakyat Aceh terhadap penjajahan Belanda. Konflik ini berujung pada kekalahan kaum Padri dan perlawanan Aceh setelah beberapa dasawarsa pertempuran melawan pasukan kolonial Belanda.
Perang Batak berlangsung selama 29 tahun antara tahun 1878-1907 antara Sisingamangaraja XII yang memimpin suku Batak melawan penjajahan Belanda. Perang ini dipicu oleh upaya Belanda menyebarkan agama Kristen di daerah Batak dan memperluas kekuasaannya. Perang berakhir dengan kematian Sisingamangaraja XII dalam pertempuran melawan Belanda pada 1907, sehingga seluruh daerah Batak jatuh ke penguasaan kolonial
Pemerintahan Daendels di Indonesia (1808-1811) ditandai dengan upaya memperkuat pertahanan dan ekonomi, tetapi menimbulkan banyak penderitaan bagi rakyat akibat kerja rodi, pajak yang tinggi, dan penyitaan tanah. Daendels akhirnya dipanggil pulang karena tuduhan korupsi, dan penggantinya menyerahkan kekuasaan Belanda di Indonesia kepada Inggris.
Perang Padri terjadi di Sumatera Barat antara kaum adat dan kaum Padri yang dipimpin Tuanku Imam Bonjol. Belanda ikut campur dan mendukung kaum adat. Perang berlangsung selama 18 tahun dari 1821-1837 dan melalui 3 fase, dimana pada akhirnya Belanda berhasil menangkap dan mengasingkan Tuanku Imam Bonjol.
Perang Padri terjadi antara tahun 1821-1837 di Sumatra Barat antara kaum Padri melawan Belanda dan kaum Adat. Kaum Padri berusaha hidup sesuai ajaran agama sedangkan kaum Adat masih memegang tradisi lama. Pertempuran besar terjadi pada tahun 1821 di Sulit Air antara kaum Padri melawan Belanda dan kaum Adat. Perang berakhir pada tahun 1837 setelah benteng Bonjol dikuasai Belanda dan Imam Bonjol ditang
Gerakan nasionalisme Turki muncul akibat kemerosotan kekuasaan Turki sejak abad ke-16 hingga abad ke-19 yang menyebabkan Turki dijuluki "Sakit Orang Eropa". Kekalahan Turki dalam Perang Dunia I berujung pada Perjanjian Sevres yang semakin memperkecil wilayah Turki. Organisasi Turki Muda yang dipimpin Mustafa Kemal Pasya berjuang untuk menyelamatkan Turki dari keruntuhan dengan membentuk semangat nas
1. Mataram berusaha mempersatukan pulau Jawa di bawah kekuasaannya namun gagal karena kedatangan VOC. 2. Sultan Agung mempersiapkan pasukan untuk melawan pengaruh berlebihan VOC di Jawa tetapi serangan-serangannya pun gagal. 3. Pada akhirnya Mataram terpecah menjadi dua kerajaan, Yogyakarta dan Surakarta, berdasarkan Perjanjian Giyanti tahun 1755.
Perang Batak berlangsung selama 29 tahun antara tahun 1878-1907 antara Sisingamangaraja XII yang memimpin suku Batak melawan penjajahan Belanda. Perang ini dipicu oleh upaya Belanda menyebarkan agama Kristen di daerah Batak dan memperluas kekuasaannya. Perang berakhir dengan kematian Sisingamangaraja XII dalam pertempuran melawan Belanda pada 1907, sehingga seluruh daerah Batak jatuh ke penguasaan kolonial
Pemerintahan Daendels di Indonesia (1808-1811) ditandai dengan upaya memperkuat pertahanan dan ekonomi, tetapi menimbulkan banyak penderitaan bagi rakyat akibat kerja rodi, pajak yang tinggi, dan penyitaan tanah. Daendels akhirnya dipanggil pulang karena tuduhan korupsi, dan penggantinya menyerahkan kekuasaan Belanda di Indonesia kepada Inggris.
Perang Padri terjadi di Sumatera Barat antara kaum adat dan kaum Padri yang dipimpin Tuanku Imam Bonjol. Belanda ikut campur dan mendukung kaum adat. Perang berlangsung selama 18 tahun dari 1821-1837 dan melalui 3 fase, dimana pada akhirnya Belanda berhasil menangkap dan mengasingkan Tuanku Imam Bonjol.
Perang Padri terjadi antara tahun 1821-1837 di Sumatra Barat antara kaum Padri melawan Belanda dan kaum Adat. Kaum Padri berusaha hidup sesuai ajaran agama sedangkan kaum Adat masih memegang tradisi lama. Pertempuran besar terjadi pada tahun 1821 di Sulit Air antara kaum Padri melawan Belanda dan kaum Adat. Perang berakhir pada tahun 1837 setelah benteng Bonjol dikuasai Belanda dan Imam Bonjol ditang
Gerakan nasionalisme Turki muncul akibat kemerosotan kekuasaan Turki sejak abad ke-16 hingga abad ke-19 yang menyebabkan Turki dijuluki "Sakit Orang Eropa". Kekalahan Turki dalam Perang Dunia I berujung pada Perjanjian Sevres yang semakin memperkecil wilayah Turki. Organisasi Turki Muda yang dipimpin Mustafa Kemal Pasya berjuang untuk menyelamatkan Turki dari keruntuhan dengan membentuk semangat nas
1. Mataram berusaha mempersatukan pulau Jawa di bawah kekuasaannya namun gagal karena kedatangan VOC. 2. Sultan Agung mempersiapkan pasukan untuk melawan pengaruh berlebihan VOC di Jawa tetapi serangan-serangannya pun gagal. 3. Pada akhirnya Mataram terpecah menjadi dua kerajaan, Yogyakarta dan Surakarta, berdasarkan Perjanjian Giyanti tahun 1755.
Makalah ini membahas tentang perjuangan Raja Sisingamangaraja XII dari Toba melawan kolonialisme Belanda sejak tahun 1876 hingga akhir hayatnya pada 1907. Ia memimpin perlawanan rakyat Batak selama 30 tahun melawan aneksasi Belanda atas tanah airnya. Perjuangan dan strateginya meliputi konsolidasi kekuatan, kerja sama dengan Aceh, serta perang gerilya sektoral yang melawan penjajahan asing.
Sejarah Wajib kelas XI , oleh siswa kelas XI IIS 3 SMAN 1 Karanganyar, semoga bermanfaat dan bisa dimanfaatkan dengan bijak :) selamat belajar, sukses selalu :D
Perang Padri terjadi di Sumatera Barat pada abad ke-19 antara kaum Padri melawan kaum adat akibat perbedaan pendapat dalam ajaran agama Islam. Perang ini kemudian melibatkan Belanda yang ingin menguasai wilayah tersebut. Perang berlangsung selama beberapa dekade dan berakhir dengan penangkapan dan pembuangan Tuanku Imam Bonjol, pemimpin kaum Padri terakhir, yang menandai berakhirnya perlawanan terhadap penjajahan
Perang Bali terjadi pada 1846 antara Kerajaan Bali melawan Belanda. Perang ini dipicu oleh beberapa faktor, yaitu penolakan Bali atas tuntutan Belanda untuk menghapus hak tawan karang dan monopoli perdagangan oleh Belanda. Perang berakhir dengan kekalahan Bali dan penakluman wilayah Buleleng oleh Belanda.
Dokumen ini merangkum peristiwa Pertempuran Ambarawa antara Tentara Keamanan Rakyat Indonesia melawan pasukan Sekutu pada Desember 1945. Setelah serangan dadakan yang dilancarkan pada 12 Desember, pertempuran berlangsung sengit selama 4 hari sampai akhirnya pasukan Sekutu mundur dari Ambarawa pada 15 Desember akibat pengepungan ketat dari pasukan Indonesia yang dipimpin Kolonel Soedirman. Kemenangan ini menjadi perist
Bali terdapat sejumlah wilayah, yaitu Buleleng, Karangasem, Klungkung, Gianyar, Badung , Jembaran, Tabanan, Mengwi, dan Bangli. Wilayah-wilayah ini masing-masing mempunyai kekuasaan sendiri dan merupakan negara merdeka. Hubungan politik anatar Raja-raja Bali dengan Pemerintah Hindia Belanda baru terjadi pada tahun 1841 tatkala Raja Karangasem meminta bantuan dari Pemerintah Hindia Belanda guna memulihkan kekuasaanya di Lombok. Hal ini memberi kesempatan kepada Pemeirntah Hindia Belanda untuk mengikat negara itu dengan suatu perjanjian yang akan membuka pintu untuk mengadakan hubungan poilitik dengan negara-negara diseluruh Bali.
Makalah ini membahas tentang perjuangan Raja Sisingamangaraja XII dari Toba melawan kolonialisme Belanda sejak tahun 1876 hingga akhir hayatnya pada 1907. Ia memimpin perlawanan rakyat Batak selama 30 tahun melawan aneksasi Belanda atas tanah airnya. Perjuangan dan strateginya meliputi konsolidasi kekuatan, kerja sama dengan Aceh, serta perang gerilya sektoral yang melawan penjajahan asing.
Sejarah Wajib kelas XI , oleh siswa kelas XI IIS 3 SMAN 1 Karanganyar, semoga bermanfaat dan bisa dimanfaatkan dengan bijak :) selamat belajar, sukses selalu :D
Perang Padri terjadi di Sumatera Barat pada abad ke-19 antara kaum Padri melawan kaum adat akibat perbedaan pendapat dalam ajaran agama Islam. Perang ini kemudian melibatkan Belanda yang ingin menguasai wilayah tersebut. Perang berlangsung selama beberapa dekade dan berakhir dengan penangkapan dan pembuangan Tuanku Imam Bonjol, pemimpin kaum Padri terakhir, yang menandai berakhirnya perlawanan terhadap penjajahan
Perang Bali terjadi pada 1846 antara Kerajaan Bali melawan Belanda. Perang ini dipicu oleh beberapa faktor, yaitu penolakan Bali atas tuntutan Belanda untuk menghapus hak tawan karang dan monopoli perdagangan oleh Belanda. Perang berakhir dengan kekalahan Bali dan penakluman wilayah Buleleng oleh Belanda.
Dokumen ini merangkum peristiwa Pertempuran Ambarawa antara Tentara Keamanan Rakyat Indonesia melawan pasukan Sekutu pada Desember 1945. Setelah serangan dadakan yang dilancarkan pada 12 Desember, pertempuran berlangsung sengit selama 4 hari sampai akhirnya pasukan Sekutu mundur dari Ambarawa pada 15 Desember akibat pengepungan ketat dari pasukan Indonesia yang dipimpin Kolonel Soedirman. Kemenangan ini menjadi perist
Bali terdapat sejumlah wilayah, yaitu Buleleng, Karangasem, Klungkung, Gianyar, Badung , Jembaran, Tabanan, Mengwi, dan Bangli. Wilayah-wilayah ini masing-masing mempunyai kekuasaan sendiri dan merupakan negara merdeka. Hubungan politik anatar Raja-raja Bali dengan Pemerintah Hindia Belanda baru terjadi pada tahun 1841 tatkala Raja Karangasem meminta bantuan dari Pemerintah Hindia Belanda guna memulihkan kekuasaanya di Lombok. Hal ini memberi kesempatan kepada Pemeirntah Hindia Belanda untuk mengikat negara itu dengan suatu perjanjian yang akan membuka pintu untuk mengadakan hubungan poilitik dengan negara-negara diseluruh Bali.
Pada tahun 1688, Australia mendapat kunjungan dari serombongan bajak-bajak laut yang diantaranya terdapat seorang Inggris bernama Williem Dampier rombangan menggunakan kapal yang bernama Cygnet, lalu mendarat di pantai barat laut dekat Melvillie Island dan tinggal atau menetap beberapa minggu di dearahnya, dengan kegiatan mereka membersihkan kapal. Keadaan ini tidak memberikan keuntungan terhadap rombangan ini karena bajak laut mendorong untuk cepat meninggalkan wiliyah ini.
Pertempuran Puputan Margarana adalah pertempuran antara pasukan Indonesia di bawah pimpinan Kolonel I Gusti Ngurah Rai melawan Belanda pada 20 November 1946 di Desa Margarana, Tabanan, Bali. Pertempuran ini berakhir dengan kematian semua pasukan Indonesia sebanyak 96 orang, termasuk Kolonel Ngurah Rai, sementara pihak Belanda kehilangan sekitar 400 orang. Pertempuran ini menjadi salah satu peristiwa penting dalam mempertahank
- Kerajaan Gowa merupakan kerajaan yang terkenal di Nusantara dengan pelabuhan strategis Somba Opu yang menjadi pusat perdagangan internasional
- VOC berusaha mengendalikan Gowa dan menerapkan monopoli perdagangan, sehingga harus menundukkan kerajaan tersebut dengan berbagai upaya seperti blockade dan menyerang kapal-kapal
- Perang pecah pada 1667 setelah pasukan gabungan VOC dan sekutunya menyerang Gowa dari berbag
1. Hubungan antara kerajaan-kerajaan di Bali dengan Hindia Belanda dimulai sejak abad ke-17 untuk tujuan militer, namun baru menjadi politik pada 1841 ketika Raja Karangasem meminta bantuan Belanda.
2. Perang Jagaraga terjadi pada 1849 akibat Belanda ingin menghapuskan hak tawan karang dan meningkatkan pengaruhnya di Bali. I Gusti Ketut Jelantik gugur dalam perlawanan heroik melawan
Perlawanan bangsa indonesia terhadap penjajahan bangsa baratinabel mardelin
Dokumen tersebut merangkum berbagai perlawanan rakyat Indonesia terhadap penjajahan bangsa Barat, mulai dari perlawanan Kesultanan Ternate, Demak, Aceh, Mataram, Gowa, rakyat Maluku, kaum Padri, Diponogoro, Bali, Banjar, Aceh, hingga Si Singamangaraja XII. Perlawanan-perlawanan ini dipimpin tokoh-tokoh seperti Sultan Hairun, Fatahillah, Sultan Agung, Teuku Umar, Pattimura, Diponogoro, dan l
Penggalian nilai nilai pancasila di masa sebelum 1908YABES HULU
Sistem yang digunakan penjajah untuk menguasai Nusantara meliputi:
1. Membangun benteng-benteng pertahanan untuk mengamankan wilayah jajahan
2. Menerapkan sistem ekonomi eksploitasi seperti monopoli perdagangan dan pungutan pajak
3. Menanamkan pengaruh budaya dan agama untuk melegitimasi kekuasaan kolonial
Perang Padri berlangsung dari 1803 hingga 1838 di Sumatera Barat antara Kaum Padri melawan Kaum Adat. Kaum Padri ingin menghapus kebiasaan adat yang bertentangan dengan agama Islam, tetapi Kaum Adat tidak setuju. Perang ini berubah menjadi perang melawan kolonial Belanda setelah Kaum Adat meminta bantuan mereka pada 1821. Perlawanan berlanjut hingga akhirnya dapat dikalahkan Belanda pada 1838.
Perang Paderi berlangsung dari 1821-1837 antara Kaum Paderi yang ingin memurnikan Islam melawan Kaum Adat yang didukung Belanda. Perang berakhir dengan kekalahan Kaum Paderi setelah benteng terakhirnya di Bonjol jatuh pada 1837. Tokoh kuncinya adalah Tuanku Imam Bonjol yang kemudian diasingkan ke Manado setelah menyerah.
Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Praktik KolonialNadhira Felicia
Dokumen tersebut membahas perlawanan bangsa Indonesia terhadap praktik kolonial sebelum abad ke-20. Bangsa Indonesia melakukan perlawanan melalui berbagai kerajaan seperti Ternate, Aceh, Demak, rakyat Maluku, kaum Padri, Kiras Bangun, Aceh, Palembang, Sisingamangaraja, dan Diponegoro.
Perjuangan bangsa indonesia melawan penjajahRohman Efendi
Dokumen tersebut merangkum perjuangan para pejuang kemerdekaan Indonesia melawan penjajahan Belanda dan Jepang, mulai dari Sultan Agung dari Mataram, Sultan Ageng Tirtayasa dari Banten, hingga Sisingamangaraja XII dari Tapanuli Sumatra Utara. Mereka semua berjuang melawan penjajah dengan berbagai cara untuk membebaskan tanah air dari belenggu kolonialisme.
Dokumen ini membahas tentang perlawanan rakyat Indonesia melawan penjajahan Belanda. Tokoh-tokoh seperti Sultan Agung, Pattimura, Diponegoro, dan Teuku Umar melawan penjajahan dengan berbagai upaya perang. Perlawanan ini bertujuan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Pergerakan nasional di Indonesia mulai berkembang pada abad ke-19 akibat faktor internal seperti munculnya golongan pelajar baru akibat kebijakan pendidikan Belanda serta kemajuan transportasi dan komunikasi yang memfasilitasi pertukaran informasi antar daerah, serta faktor eksternal seperti pengaruh pemikiran nasionalisme dari negara-negara Asia lain. Pergerakan awal berupa organisasi-organisasi keagamaan dan budaya yang kemudian
1) Gerwani adalah organisasi perempuan yang aktif di Indonesia pada tahun 1950-an dan 1960-an dengan lebih dari 650.000 anggota pada tahun 1957.
2) Organisasi ini didirikan pada 1950 untuk memperjuangkan hak-hak perempuan dan buruh serta nasionalisme Indonesia.
3) Setelah peristiwa Gerakan 30 September 1965, Gerwani dilarang dan dituduh terlibat dalam kejahatan, meskipun tuduhan-tuduhan tersebut dibant
Dokumen tersebut membahas tentang Kerajaan Kalingga pada abad ke-6-7 Masehi yang dipimpin oleh Ratu Sima. Kerajaan ini terletak di Jawa Tengah sekarang dan beragama Buddha Hindu. Kerajaan Kalingga maju di bawah kepemimpinan Ratu Sima hingga akhirnya jatuh ke tangan Kerajaan Sriwijaya.
Kerajaan Tarumanegara adalah salah satu kerajaan tertua di Indonesia yang berdiri dari abad ke-4 hingga ke-7 Masehi. Kerajaan ini berpusat di Sundapura (Bogor) di bawah kepemimpinan Raja Purnawarman yang memperluas wilayahnya. Tarumanegara jatuh setelah kekuasaan diserahkan kepada menantu Raja Linggawarman.
Kelompok 6 membahas sejarah berdirinya Kerajaan Mataram Kuno pada abad ke-8 di Jawa Tengah yang didirikan oleh Raja Sanjaya. Mereka juga menjelaskan tentang kehidupan ekonomi, budaya, politik, dan sosial masyarakat Kerajaan Mataram Kuno serta penyebab runtuhnya kerajaan tersebut.
WTO, GATT, dan GATS membentuk kerangka hukum perdagangan internasional. Dokumen ini menjelaskan bahwa GATT didirikan pada 1948 untuk mempromosikan perdagangan bebas, dan berubah menjadi WTO pada 1994 untuk memperluas cakupan perdagangan jasa dan hak kekayaan intelektual. Indonesia meratifikasi keanggotaan WTO pada 1994 dan berpartisipasi dalam perundingan perdagangan multilateral.
ASEAN adalah organisasi regional Asia Tenggara yang didirikan pada 1967 oleh lima negara termasuk Indonesia untuk memajukan kerja sama ekonomi dan sosial serta meningkatkan perdamaian di kawasan. Keanggotaan ASEAN memberikan manfaat besar bagi Indonesia, khususnya dalam bidang perdagangan, investasi, diplomasi, bantuan bencana alam, dan pertukaran budaya.
NAFTA adalah organisasi kerja sama perdagangan bebas antara Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko yang didirikan pada 1992 untuk memfasilitasi aliran barang dan modal antar negara anggota.
Dokumen ini membahas sejarah terbentuknya Uni Eropa melalui kerja sama ekonomi antarnegara Eropa pasca Perang Dunia II. Kerja sama dimulai dengan pendirian Komunitas Batu Bara dan Baja Eropa pada 1951 oleh enam negara, yang kemudian berkembang menjadi Masyarakat Ekonomi Eropa pada 1957 dan akhirnya menjadi Uni Eropa saat ini yang terdiri atas 27 negara anggota.
Dokumen membahas tentang Perjanjian Perdagangan Bebas antara Cina dan negara-negara ASEAN (CAFTA) dan dampaknya bagi Indonesia. CAFTA diharapkan dapat meningkatkan ekspor Indonesia ke Cina namun juga berpotensi mengancam industri lokal karena produk Cina lebih murah. Untuk menghadapi tantangan ini, diperlukan peningkatan daya saing produk lokal, penyiapan SDM bermutu, perlindungan bagi produsen dan UMKM l
APEC adalah organisasi kerjasama ekonomi regional di Asia Pasifik yang dibentuk pada tahun 1989. Tujuan APEC adalah meningkatkan kerjasama ekonomi negara-negara anggotanya, memperkuat daya saing global, dan mencapai perdagangan bebas di kawasan. APEC memberikan manfaat bagi anggotanya seperti mempermurah harga barang, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan ekspor. Bagi Indonesia, APEC bermanfaat untuk membah
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kerajaan Makasar bersaing dengan VOC dalam perdagangan di Indonesia timur
2. VOC berusaha menguasai Makasar dengan berpura-pura bersahabat namun kemudian menuntut Sultan Hasanudin
3. Perlawanan rakyat Makasar dipimpin Sultan Hasanudin melawan VOC gagal akibat politik adu domba Belanda dan berakhir dengan perjanjian Bongaya yang membatasi kekuasaan
Dokumen ini membahas perlawanan Aceh, Banten, dan Demak terhadap penjajah asing seperti Portugis dan VOC. Aceh melawan Portugis karena persaingan dagang dan mengambil langkah-langkah seperti meminta bantuan meriam dari Turki. Banten melawan VOC yang menerapkan monopoli perdagangan. Demak melawan Portugis di Malaka pada 1513 dan melakukan blokade untuk membendung pengaruh Portugis di Jawa.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Perlawanan rakyat Makasar terhadap VOC bermula dari peristiwa pada tahun 1616 dimana bangsawan Makasar dilucuti senjata di atas kapal VOC, menimbulkan permusuhan. Perlawanan berlanjut hingga Perang Goa pada 1660 yang berakhir dengan Perjanjian Bongaya yang memberikan kendali perdagangan kepada VOC di Sulawesi.
Pattimura memimpin perlawanan rakyat Maluku melawan penindasan Belanda pada abad ke-19. Perlawanan ini dimulai karena banyaknya korupsi, pajak yang tinggi, dan kerja paksa. Meskipun pasukannya berhasil mengalahkan pasukan Belanda awalnya, Pattimura akhirnya tertangkap dan dihukum mati gantung. Perjuangan rakyat Maluku melemah setelah pemimpinnya ditangkap, sehingga Maluku berada di b
Perlawanan rakyat Tapanuli melawan penjajahan Belanda dimulai pada tahun 1873 ketika Belanda memasuki daerah Tapanuli Utara dan berlanjut hingga 1907 dengan pecahnya Perang Tapanuli di bawah pimpinan Raja Sisingamangaraja XII melawan operasi militer Belanda yang berusaha menguasai wilayah Sumatera Utara, hingga akhirnya raja gugur dan Tapanuli jatuh ke tangan Belanda.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
1. Perang Padri dan Perang Aceh
Nama Kelompok :
1. Hanifah Mubarakah (14)
2. Nur Puji Rohmawati (21)
3. Putri Nur Ashidiqi (22)
4. Safa Hanna Ruslan (27)
5. Susiana Bella Febrianti (29)
SMA NEGERI 3 KLATEN
2. Perang Padri
Perang Padri adalah peperangan
yang berlangsung di Sumatera Barat dan
sekitarnya terutama di kawasan
Kerajaan Pagaruyung dari tahun 1803 - 1838.
3. Latar Belakang
Perang Padri
Perang ini merupakan peperangan yang pada
awalnya akibat pertentangan dalam masalah
agama sebelum berubah menjadi peperangan
melawan penjajahan
4. Kronologi Perang Padri
• Pada abad ke-9 tiga orang ulama Minangkabau
kembali dari tanah suci (Haji Miskin, Haji
Piabang , dan Haji Sumanik)
• Mereka mempelajari dan mengembangkan
aliran Wahabi (gerakan yang menghendaki
agama islam dilaksanakan secara murni sesuai
dengan Al Quran dan alhadist).
5. Lanjutan
• Gerakan mereka disebut gerakan Padri (
Artinya tokoh tokoh agama/ ulama). Tujuan
gerakan ini adalah memperbaiki masyarakat
Minangkabau dan mengembalikan mereka
pada jalan yang sesuai dengan ajaran ajaran
islam yang benar.
6. Sebab sebab perang Padri
1. Adanya perselisihan
antara kaum adat dan kaum
padri sebagai akibat dari
usaha yang dilakukan kaum
padri untuk memurnikan
ajaran Islam dengan
menghapus adat kebiasaan
yang tidak sesuai dengan
ajaran islam.
9. Lanjutan
• Akibatnya muncul pemimpin yang mendukung
gerakan kaum padri (Datuk Bandaro, Datuk
Malim Basa (Imam Bonjol), Tuanku pasaman,
Tuanku Nan Rencek, Tuanku Nan. cerdik, dan
Tuanku Nan Gapuk.)
10. Proses peperangan
Tahap 1 (1821-1825)
• Peperangan terjadi antara kaum adat dan kaum padri karena
masalah agama.
• Berkobar sebelum perang diponegora.
• Dari kota lawas pertempuran meluas ke Alahan panjang dan
Tanah datar.
• Kaum adat meminta bantuan kepada inggris namun ditolak
karena inggris sudah didak mempunyai kekuasaan lagi di
Indonesia.
• Kaum adat meminta bantuan kepada belanda tahun 1821
sehingga kaum padri menyerang pos pos belanda di
Semawang , soli air dan Lintau
• Belanda mendirikan benteng Fort Van Capellen di Batusangkar
dan Fort De Kock di Bukit tinggi untuk menggempur kaum
padri. Upaya ini gagal sehingga Belanda mundur menuju ke
Pagar Ruyung.
11. Lanjutan
• Tahun 1822 terjadi pertempuran di Baso dipimpin oleh
Tuanku Nan Rencek. Di Bonio kaum padri berhasil
menyerang pos belanda yang di pimpin oleh Letnan
Maartius dan kapten Brusse.
• 24 September 1822 pasukan paderi menyerang Belanda di
Agama.
• Tahun 1825 posisi belanda semakin sulit apalagi dijawa
sedang berlangsung perang Diponegoro, sehingga belanda
mengajak kaum padri untuk melaksanakan perundingan.
Maka diadakanlah kontrak Perdamaian pada tanggal 19
Oktober 1825 di Padang.
12. Proses Peperangan
Tahap II
• Merupakan perang antara masyarakat
Minangkabau melawan belanda untuk
mempertahankan wilayah mereka dari
belanda.
• Perang ini berkobar setelah perang
Diponegoro.
• Tahun 1831 serangan kaum padri mulai
gencar perang berkobar di muara palam.
13. Lanjutan
• Tahun 1832 tuanku nan cerdik bergabung Dengan tuanku imam bonjol
menyerang pos pos belanda di Mangapo. Belanda menerapkan tak tik adu
domba dengan cara mengirim pasukan pimpinan sentot prawirodirjo
(salah seorang pemimpin perang diponegoro yang menyerah). Ternyata
sentot membantu kaum padri melawan belanda sehingga ia ditangkap dan
diasingkan di Cianjur jawa barat. Tahun 1833 pertempuran meletus di
daerah Agam. Kaum padri mulai mengalami kekalahan karena
menyerahnya beberapa pemimpin perlawanan seperti Tuanku Nan Cerdik
• Akhir tahun1834 Belanda memusatkan pasukannya untuk menduduki
daerah sekitar bonjol dengan sasaran utamanya menguasai bonjol.
Belanda menutup jalan jalan yang menghubungkan Bonjol dengan daerah
lain. Pasukan paderi pantang menyerah mempertahankan bonjol dengan
membuat parit parit sehingga Belanda kesulitan masuk bonjol. Maka
Belanda menyerang Bonjol dengan meriam.
14. Lanjutan
• Bulan Oktober 1835 Bonjol dikepung dan
tembakan dilancarkan kearah Benteng Bonjol.
Akhirnya benteng bonjol jatuh ketangan belanda
setelah selama 2 tahun dipertahankan mati-
matian oleh kaum Padri.
• Tanggal 15 Oktober 1837 Tuanku Imam Bonjol
menyerah sehingga perlawanan rakyat
Minangkabau melemah dan dianggap sudah tidak
ada artinya lagi oleh pasukan Belanda.
15. Lanjutan
• Tanggal 8 februari 1835 Tuanku Imam Bonjol Bersedia mengadakan
gencatan senjata belanda memaksanya menyerah. Ia bersedia
dengan syarat pasukan Belanda ditarik dari Alahan panjang.
Belanda menolak sehingga kembali terjadi pertempuran.
• Bulan agustus 1835 Tuanku Imam Bonjol bersedia berunding
kembali tetapi belanda menolak dengan alasan kaum paderi akan
menggunakan kesempatan ini untuk menyusun siasat .
Pertempuran akhirnya meletus kembali.
• Bulan Oktober 1835 Bonjol dikepung dan tembakan dilancarkan
kearah Benteng Bonjol .Akhirnya benteng bonjol jatuh ketangan
belanda setelah selama 2 tahun dipertahankan mati-matian oleh
kaum Padri.
• Tanggal 15 Oktober 1837 Tuanku Imam Bonjol menyerah sehingga
perlawanan rakyat Minangkabau melemah dan dianggap sudah
tidak ada artinya lagi oleh pasukan Belanda
16. Akhir Perang Padri
• Pada tahun 1837 benteng bonjol di kuasai
Belanda.Tuanku imam bonjol ditangkap, tetapi
peperangan ini masih berlanjut. Sampai benteng
tambusai yang di pimpin Tuanku tambusai jatuh
pada 28 desember 1838.
•Hancurnya benteng tersebut memaksa Tuanku
Tambusai mundur, bersama sisa pejuangnya pindah
ke negeri sembilan semenanjung malaya dan
akhirnya peperangan ini dianggap selesai karena
sudah tidak ada perlawanan yang berarti.
18. Perang Rakyat Aceh
Isi Traktat Sumatra :
Pada tanggal 2 November 1871 Belanda
mengadakan perjanjian dengan Inggris yang
kemudian menghasilkan Traktat Sumatra.
Traktat tersebut berisi bahwa pihak Belanda diberi
kebebasan memperluas daerah kekuasaannya di
Aceh. Sedang Inggris mendapat kebebasan
berdagang di daerah siak.
19. Latar Belakang
Penandatanganan Traktat Sumatra antara Inggris dan Belanda pada
tahun 1871 membuka kesempatan kepada Belanda untuk mulai
melakukan intervensi ke Kerajaan Aceh.
Belanda menyatakan perang terhadap Kerajaan Aceh karena Kerajaan
Aceh menolak dengan keras untuk mengakui kedaulatan Belanda.
Kontak pertama terjadi antara pasukan Aceh dengan sebagian tentara
Belanda yang mulai mendarat. Pertempuran itu memaksa pasukan
Aceh mengundurkan diri ke kawasan Masjid Raya.
Pasukan Aceh tidak semata-mata mundur tapi juga sempat memberi
perlawanan sehingga Mayor Jenderal Kohler sendiri tewas. Dengan
demikian, Masjid Raya dapat direbut kembali oleh pasukan Aceh.
21. Jalannya Perang
Belanda mendahului menyerang Aceh pada
tahun 1873 yang dipimpin Mayor Jenderal
Kohler dalam insiden tersebut Belanda berhasil
dipukul mundul, bahkan Kohler diketahui tewas.
Pada akhir 1873 Belanda melakukan serangan
lagi yang dipimpin oleh Mayor Jenderal Van
Swieten.
22. Lanjutan
• Untuk menghadapi perlawanan pasukan Aceh, Belanda
menggunakan teknik Konsentrasi stelsel (garis
pemusatan)
• Yaitu dengan menempatkan tentara-tentara Belanda
pada benteng pemusatan. Namun ternyata Teuku Umar
berhasil menyergap benteng-benteng tersebut sehingga
sistem pemusatan dinilai gagal.
• Akhirnya Belanda menggunakan cara lain, yaitu dengan
siasat adu domba oleh Dr. Snouck Hurgronje dalam
bukunya De Acehers yang diterapkan oleh Van Heutsz
dengan membentuk pasukan gerak cepat,
23. Akhir Perang
• Jenderal Van Heutsz berhasil mendesak perlawan
Aceh. Teuku Umar terdesak ke Meulaboh dan
akhirnya gugur pada tahun 1899
• panglima Polim menyerah pada tahun 1903
demikian pula dengan Sultan Muhamad Daudsyah,
sementara Cik Di Tiro sudah meninggal
• Cut Nyak Dien tertangkap pada tahun 1906 lalu
dibuang ke Sumedang.Meninggal pada bulan
November 1908.Jenazahnya di makamkan di Cadas
Panneran dekat Sumedang.
• Pada tahun 1904 perang Aceh dianggap selasai .