Pertempuran Puputan Margarana adalah pertempuran antara pasukan Indonesia di bawah pimpinan Kolonel I Gusti Ngurah Rai melawan Belanda pada 20 November 1946 di Desa Margarana, Tabanan, Bali. Pertempuran ini berakhir dengan kematian semua pasukan Indonesia sebanyak 96 orang, termasuk Kolonel Ngurah Rai, sementara pihak Belanda kehilangan sekitar 400 orang. Pertempuran ini menjadi salah satu peristiwa penting dalam mempertahank
kali ini saya menyampaikan materi presentasi mengenai pertempuran ambarawa. mungkin dalam penyampaian ini masih ada kesalahan atau kekurangan kalian bisa menanggapi. dan semoga materi ini bisa membantu temen-temen
Tugas ini dibuat dalam memenuhi Presentasi Sejarah Mengenai Bandung Lautan Api, materi sejarah kelas XI IPA Semester II
Dimulai dari penyebab, faktor pendukung hingga meletusnya peristiwa, dan dampak dampak yang ditimbulkan dari peristiwa ini
Di saat bangsa Indonesia baru saja merasakan kemerdekaannya, masih banyak orang-orang/kelompok-kelompok yang merasa tidak senang jika Indonesia menjadi negara republik. Bahkan di antara mereka ada yang berusaha menginginkan agar negara Indonesia menjadi negara federal yang berarti menjadikan wilayah indonesia akan terpecah-belah, seperti halnya politik divide et impera yang dijalankan oleh Pemerintahan Hindia Belanda selama ratusan tahun lamanya.
Berikut ini kami akan memberikan penjelasan tentang sejarah pemberontakan APRA (Angkatan Perang Ratu Adil) mulai dari latar belakang, aksi, hingga penyelesaian masalah yang terangkum dalam PPT ini. Terima kasih sebelumnya.
kali ini saya menyampaikan materi presentasi mengenai pertempuran ambarawa. mungkin dalam penyampaian ini masih ada kesalahan atau kekurangan kalian bisa menanggapi. dan semoga materi ini bisa membantu temen-temen
Tugas ini dibuat dalam memenuhi Presentasi Sejarah Mengenai Bandung Lautan Api, materi sejarah kelas XI IPA Semester II
Dimulai dari penyebab, faktor pendukung hingga meletusnya peristiwa, dan dampak dampak yang ditimbulkan dari peristiwa ini
Di saat bangsa Indonesia baru saja merasakan kemerdekaannya, masih banyak orang-orang/kelompok-kelompok yang merasa tidak senang jika Indonesia menjadi negara republik. Bahkan di antara mereka ada yang berusaha menginginkan agar negara Indonesia menjadi negara federal yang berarti menjadikan wilayah indonesia akan terpecah-belah, seperti halnya politik divide et impera yang dijalankan oleh Pemerintahan Hindia Belanda selama ratusan tahun lamanya.
Berikut ini kami akan memberikan penjelasan tentang sejarah pemberontakan APRA (Angkatan Perang Ratu Adil) mulai dari latar belakang, aksi, hingga penyelesaian masalah yang terangkum dalam PPT ini. Terima kasih sebelumnya.
PPT tentang Upaya Menangani Disintegrasi Bangsa IndonesiaLydia Nurkumalawati
PPT berisi tentang upaya-upaya pemerintahan dalam mencegah, menghadapi, dan menaklukkan berbagai macam ancaman disintegrasi yang terjadi di negara tercinta, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia
PPT tentang Upaya Menangani Disintegrasi Bangsa IndonesiaLydia Nurkumalawati
PPT berisi tentang upaya-upaya pemerintahan dalam mencegah, menghadapi, dan menaklukkan berbagai macam ancaman disintegrasi yang terjadi di negara tercinta, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia
Bali terdapat sejumlah wilayah, yaitu Buleleng, Karangasem, Klungkung, Gianyar, Badung , Jembaran, Tabanan, Mengwi, dan Bangli. Wilayah-wilayah ini masing-masing mempunyai kekuasaan sendiri dan merupakan negara merdeka. Hubungan politik anatar Raja-raja Bali dengan Pemerintah Hindia Belanda baru terjadi pada tahun 1841 tatkala Raja Karangasem meminta bantuan dari Pemerintah Hindia Belanda guna memulihkan kekuasaanya di Lombok. Hal ini memberi kesempatan kepada Pemeirntah Hindia Belanda untuk mengikat negara itu dengan suatu perjanjian yang akan membuka pintu untuk mengadakan hubungan poilitik dengan negara-negara diseluruh Bali.
Pada tahun 1688, Australia mendapat kunjungan dari serombongan bajak-bajak laut yang diantaranya terdapat seorang Inggris bernama Williem Dampier rombangan menggunakan kapal yang bernama Cygnet, lalu mendarat di pantai barat laut dekat Melvillie Island dan tinggal atau menetap beberapa minggu di dearahnya, dengan kegiatan mereka membersihkan kapal. Keadaan ini tidak memberikan keuntungan terhadap rombangan ini karena bajak laut mendorong untuk cepat meninggalkan wiliyah ini.
Sistem Pemerintahan Awal Kemerdekaan
Mulai dari bulan agustus sampai november 1945, berdasarkan pasal 4 aturan peralihan UUD 1945, fungsi MPR, DPR dan DPA sepenuhnya dijalankan oleh presiden. Model pemerintahan ini mirip dengan “totaliterisme/diktator baru.
Wakil presiden Moh. Hatta mengeluarkan maklumat nomor X tanggal 16 Oktober 1945 tentang pemberian kekuasaan legislasi kepada KNIP
Tanggal 1 November 1945, kabinet bertanggung jawab kepada BP KNIP (sistem parlementer)
Tanggal 14 november 1945 kepala pemerintahan eksekutif dipegang oleh Perdana menteri dan Soekarno hanya mejadi kepala negara (sistem parlementer)
Perdana menteri indonesia: Sutan Syahrir (1945-1947), Amir Syarifudin (1947-1948), Moh. Hatta (1948-1950).
Pergantian pemimpin politik, menandakan banyaknya tarik kepentingan politik di awal kemerdekaan
Penyebabnya; fondasi demokrasi yang masih rapuh, apakah akan menganut demokrasi liberal, demokrasi parlementer (eropa), atau sistem demokrasi presidensial (US)?
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
3. Pertempuran Puputan Margarana
merupakan salah satu pertempuran
antara Indonesia dan Belanda dalam
masa Perang kemerdekaan Indonesia
yang terjadi pada 20 November 1946.
Pertempuran ini dipimpin oleh Kepala
Divisi Sunda Kecil Kolonel I Gusti Ngurah
Rai.
4. Latar Belakang / Sebab
Terjadinya
Serangan
Terhadap
Pasukan Ngurah
Rai Sewaktu ia
Pergi ke
Jogyakarta Serangan Terhadap
Pasukan Ngurah Rai
Membuat Pasukannya
Porak Poranda
Menyebabkan ia
Meyerang Belanda Pada
Malam Hari
Penolakan Ajakan
Kerjasama Belanda
Oleh I Gusti Ngurah
Rai
5. Pada 20
November
1946 sejak
pagi-pagi
buta tentara
Belanda mulai
nengadakan
pengurungan
terhadap
Desa Marga
Setelah itu
pasukan segera
kembali ke Desa
I Gusti Ngurah
Rai
memerintahkan
pasukannya
untuk merebut
senjata polisi
NICA yang ada
di Kota Tabanan.
Perintah itu
dilaksanakan
pada 20
November 1946
Kronologi Peristiwa
6. Pada
pertempuran
yang seru itu
pasukan bagian
depan Belanda
banyak yang
mati tertembak. Belanda segera
mendatangkan
bantuan dari
semua tentaranya
yang berada di
Bali ditambah
pesawat
pengebom yang
didatangkan dari
Makassar.
lebih pukul 10.00
pagi mulailah
terjadi tembak-
menembak antara
pasukan NICA
dengan pasukan
Ngurah Rai.
7. Akhir Peristiwa
Pasukan Ngurah Rai mengadakan "Puputan" atau
perang habis-habisan di Desa Margarana
sehingga pasukan yang berjumlah 96 orang itu
semuanya gugur, termasuk Ngurah Rai sendiridi
pihak Belanda ada lebih kurang 400 orang yang
tewas. Untuk mengenang peristiwa tersebut pada
tanggal 20 November 1946 dikenal dengan
perang puputan margarana, dan kini pada bekas
arena pertempuran itu didirikan Tugu Pahlawan
Taman Pujaan Bangsa.
8. Tokoh Perjuangan Perang
Margarana
I Gusti Ngurah Rai
Kolonel TNI Anumerta I Gusti Ngurah
Rai (lahir di Desa Carangsari, Petang,
Kabupaten Badung, Bali, Hindia
Belanda, 30 Januari 1917 –
meninggal di Marga, Tabanan, Bali,
Indonesia, 20 November 1946 pada
umur 29 tahun) adalah
seorangpahlawan Indonesia dari
Kabupaten Badung, Bali.