SlideShare a Scribd company logo
SANITASI PENYEHATAN
MAKANAN
.
Klasifikasi penyebab penyakit
akibat makanan
• Disebabkan oleh mikroba mengakibatkan
infeksi sal pencernaan ( (food infection)
• Disebabkan oleh racun/toksin yang
dihasilkan oleh mikroba pada makanan (
food poisoning)
• Disebabkan oleh bahan kimia dan unsur
alami
Bahaya Mikrobiologis
• Infeksi Bakteri (makanan yang tergolong
berasam rendah seperti : daging, telur,
susu dan hasil olahnya)
Contoh : bakteri Salmonella, V.Cholera,
dsb.
• Intoksikasi makanan karena bakteri
Jenis bakteri penyebab intoksifikasi
makanan adalah Glostrodium botollinum,
Staphylococus aureus, dsb
Bahaya Kimia
• Intoksikasi makanan karena bahan alami
Misal : Jamur racun, singkong racun, dsb
• Intoksikasi makanan karena logam berat
a. Keracunan senyawa mercury
b. Keracunan Arsen
c. Keracunan Antimon (Stibium)
d. Keracunan Sianida
e. Residu pestisida
Keracunan Mercury
• Ikan yang tercemar limbah yang
mengandung mercury (Hg)
• Melalui penggunaan fungisida yang tidak
sesuai aturan
• Gejala
(rasa terbakar pada mulut, banyak
mengeluarkan air liur dan haus, sakit
perut, muntah, cairan tinja mengandung
darah, kelemahan pada kaki, penglihatan
menurun).
Keracunan Arsen
• Banyak digunakan sebagai bahan
campuran insektisida
• Menyebabkan keracunan karena
penyimpanan & penyemprotan insektisida
yang tidak sesuai aturan
• Gejala keracunan umumnya timbul ½ - 1
jam setelah keracunan
• Gejala (muntah, diare dan dapat berakhir
dengan kematian)
Keracunan Antimon
• Dapat terjadi karena alat masak terbuat
dari campuran logam yang mengandung
antimon
• Makanan bersifat asam dapat mengikis
dan melarutkan antimon shg makanan
tersebut beracun
• Gejala (sakit kepala, muntah, kejang dan
pingsan
Keracunan Sianida
• Masa inkubasi 35 menit s/d 6 jam.
• Dapat terjadi karena bahan pengkilap
peralatan perak yang mengandung
senyawa sianida yang menempel pada
tangan & mencemari makanan
• Gejala (letih, keringat dingin, mual,
muntah, diare, kemungkinan diakhiri
dengan kematian
Bahan Tambahan Pangan
( B T P )
Bahan Tambahan Pangan
• bahan atau campuran bahan yang
secara alami BUKAN merupakan
bagian dari bahan baku pangan,
• ditambahkan ke dalam pangan untuk
mempengaruhi sifat atau bentuk
pangan,
• antara lain bahan pewarna, pengawet,
penyedap rasa, anti gumpal, pemucat,
dan pengental.
Mengapa Produsen Perlu Mengetahui
BTP
• BTP yang berbahaya masih
digunakan
• Karena ketidak tahuan produsen
makanan
• PENTING! Pengaruh BTP thd
kesehatan
Mengapa BTP Sering Ditambahkan
ke Dalam Pangan?
1. Mengawetkan makanan
2. Membentuk makanan
3. Memberikan warna
4. Meningkatkan kualitas pangan
5. Menghemat biaya
6. Memperbaiki tekstur
7. Meningkatkan Cita rasa
8. Meningkatkan stabilitas
Penyimpangan yang terjadi
• Menggunakan bahan tambahan yang
dilarang penggunaannya untuk pangan
• Menggunakan BTP melebihi dosis yang
diizinkan
Penggolongkan BTP
Permenkes RI No. 722/Menkes/Per/IX/88
• Pewarna
• Pemanis buatan
• Pengawet
• Antioksidan
• Anti kempal
• Penyedap rasa dan aroma,
• penguat rasa
• Pengatur keasaman
• Pemutih dan pematang tepung
Pengemulsi, pemantap dan
pengental
• Pengeras
• Sekuestran
Penggolongkan BTP (lanjutan)
Permenkes RI No. 722/Menkes/Per/IX/88
• Memberi kesan menarik bagi konsumen
• Menyeragamkan warna makanan
• Menstabilkan warna
• Menutupi perubahan warna selama proses
pengolahan
• Mengatasi perubahan warna selama
penyimpanan
Pewarna
PEWARNA
TERLARANG
DAN
BERBAHAYA
METANIL
YELLOW
RHODAMIN
B
Rhodamin B
• Merupakan zat warna sintetis berbentuk kristal,
dalam larutan berwarna merah terang.
• Digunakan sebagai zat warna pada kertas,
tekstil dan pereaksi warna
• Sering disalahgunakan untuk pewarna
pangan/makanan dan pewarna kosmetik
• Dapat menimbulkan iritasi pada kulit, sal
pernapanan, gangguan fungsi hati/ kanker hati.
• Karamel
• Beta-karoten
• Klorofil
• Kurkumin
Pewarna alami yang diizinkan
Permenkes RI No. 722/Menkes/Per/IX/88
Pewarna alami
• Karamel (pewarna coklat yang dapat mewarnai
Jim/Jeli 200 mg/Kg), acar ketimun dalam botol
(300 mg/Kg)
• Beta-karoten (pewarna merah-oranye) dapat
mewarnai acar ketimun dalam botol (300
mg/Kg), Es Krim (100 mg/Kg), Keju (600 mg/Kg)
• Kurkumin (Pewarna kuning-oranye) digunakan
untuk es krim dan sejenisnya (60 mg/Kg)
Pemanis Buatan
• Rasanya lebih manis
• Membantu mempertajam penerimaan
terhadap rasa manis
• Tidak mengandung kalori, cocok untuk
penderita penyakit gula (diabetes)
• Harganya lebih murah
• siklamat (30-80x); sakarin (300 x gula
alami manisnya
• Permenkes: penderita diabetes atau
sedang menjalani diet kalori
• Batas maksimum siklamat adalah 500
mg – 3 g/kg bahan
• Batas maksimum sakarin adalah 50 –
300 mg/kg bahan
• Dibatasi konsumsinya 0,5 mg/Kg Berat
badan/hari
Sakarin dan Siklamat
PENGAWET
• Mengawetkan pangan yang mudah rusak
• menghambat atau memperlambat proses
fermentasi, pengasaman atau penguraian
yang disebabkan oleh mikroba
• Natrium / kalium Benzoat
– sari buah, minuman ringan, saus tomat, saus
sambal, jem, jeli, manisan, kecap
• Propionat (Asam/kalium)
– Roti dan keju olahan
• Nitrit (Kalium/natrium)
– Daging olahan (sosis, kornet kalengan), keju
• Sorbat (garam kalium/kalsium)
– Margarin, pekatan sari buah, keju
• Sulfit (garam kalium/natrium bisulfit)
– potongan kentang goreng, udang beku, pekatan
sari nenas
DOSIS HARUS SESUAI ! TIDAK BOLEH
BERLEBIH !!!
PENGAWET
BORAKS
• baso, mie basah, lontong, ketupat.
• lebih kompak (kenyal) teksturnya dan
memperbaiki penampakan
• antiseptik dan pembunuh kuman
FORMALIN
• tahu & mie basah
• Mengawetkan mayat & organ tubuh,
desinfektan pembersih lantai, gudang &
pembasmi lalat
PENGAWET Dilarang untuk makanan
Boraks
• Sering disalah gunakan untuk pengawet
makanan
• Dipasaran dikenal sebagai “Bleng” & Pijer”
• Dapat menimbulkan efek pada susunan
syaraf pusat, ginjal dan hati jika tertelan
• Dosis fatal untuk dewasa (15-20 gr),
anaka-anak (3-6 gr)
Formalin
• Mudah diabsorpsi melalui saluran
pernapasan dan pencernaan
• Efek pada kesehatan : Iritasi pada mata,
kulit dan gangguan pernapasan, Efek
neoropsikologis/gangguan tidur, cepat
marah, daya ingat berkurang, Kerusakan,
hati, jantung, pankreas & Susunan syaraf
Pusat
ANTIOKSIDAN
• Mencegah ketengikan kerena
oksidasi lemak dan produk
mengandung lemak.
• Askorbat - kaldu, daging
olahan/awetan, jem, jeli dan
marmalad, serta makanan bayi, ikan
beku, dan potongan kentang goreng
beku
SEKUESTRAN
– bahan yang dapat mengikat ion logam
– memantapkan wama dan tekstur
makanan, atau
– mencegah perubahan wama makanan
– untuk produk kepiting kalengan, lemak
dan minyak makan, jamur, udang beku
SEKUESTRAN
• Asam fosfat,
• Isopropil sitrat
• Kalsium dinatrium edetat
(EDTA)
• Monokalium fosfat
• Natrium pirofosfat
Persyaratan Label Pengawet
1. Tulisan Bahan “Tambahan Makanan"
dan "Pengawet Makanan"
2. Nama pengawet makanan (misalnya
sodium benzoat)
3. Isi netto
4. Kode produksi
5. Takaran penggunaan dalam makanan
6. Nomor pendaftaran produk
7. Nama dan alamat perusahaan
8. Nomor pendaftaran produk
Babarapa masalah berkaitan dengan
keamanan pangan/makanan
• Masih ditemukan produk pangan yang tidak
memenuhi peryaratan mutu & Keamanan ( BTP
yang dilarang, cemaran kimia berbahaya, ,
cemaran phatogen & masa kadaluarsa
• Banyak keracunan yang belum
teridentifikasi/dilaporkan
• Rendahnya pengetahuan, tanggungjawab,
keterampilan produsen ttg mutu & kemanan
pangan
• Rendahnya kepedulian konsumen tentang mutu
& keamanan pangan
Hygiene & Sanitasi Makanan
• Upaya untuk mengendalikan faktor
makanan, orang, tempat dan
perlengkapan yang dapat atau mungkin
dapat menimbulkan penyakit atau
gangguan kesehatan
Sanitasi makanan pada setiap tahap &
proses perjalanan makanan
• Sumber makanan
• Pengangkutan bahan makanan
• Penyimpanan bahan makanan
• Pengolahan bahan makanan
• Penyajian makanan
• Penyimpanan makanan yang telah diolah
3 (tiga) komponben penting yang perlu
diperhatikan dlm penyehatan makanan
.
3 (Tiga)
K
O
M
P
O
N
E
n
Tempat dimana bahan makanan
atau makanan tersebut
diletakan
Orang yang bekerja atau
akan mengelola makanan
tersebut
Cara mengelola
bahan makanan
A. Tempat dimana bahan makanan atau makanan
diletakan
Misal Gudang
• Tidak memberikan kesempatan bagi tikus &
serangga bersarang,
• Udara tidak lembab shg tidak memberi
kesempatan jamur tumbuh
• Memiliki ventilasi & Penerangan yang cukup
• Dinding bagian bawah gudang harus dicat
warna putih
• Lalu lintas dLm gudang hrs diatur (gudang harus
memiliki jalan utama, jalan antar blok, jalan
keliling.
Jenis Pengawetan bahan makanan
yang akan disimpan
• Mendinginkan (Cold storage, Freeze, dan
Cool storage)
• Mengeringkan (menghilangkan air yang
terkandung dalam bahan makanan
• Mengasinkan (Pemberian garam pada
bahan makanan)
• Memaniskan (Pemberian bahan makanan
dengan gula kadar tinggi
. Mendinginkan bahan makanan
• Cold Storage ( suhu – 10o s/d 0o C bhn
makanan yang dibekukan biasanya daging &
ikan)
• Freeze (meletakan bahan makanan dlm
ruanganb pada suhu 0oC biasanya dilakukan
pada susu, keju & mentega).
• Cool Storage (meletakan bahan makanan pada
suhu tertentu)
misal : 100 s/d 15 0C untuk telur
150 s/d 20 0C untuk buah-buahan
200 untuk makanan dalam kaleng
Penyimpanan makanan di Dapur
• Dapur harus memenuhi syarat kesehatan
• Selalu bersih, mempunyai cukup air untuk
mencuci
• Mempuanyai sal air kotor, bak pencuci tangan &
peralatan
• Mempunyai tempat sampah
• Memiliki ventilasi
• Mempunyai tempat penyimpanan bahan
makanan
• Mempunyai alat pemadam kebakaran
• Tidsak meletakan zat-zat berbahaya
(insektisida)
Orang yang bekerja atau mengelola
makanan hrs memenuhi syarat :
• Tidak sedang menderita penyakit infeksi
apapun (kulit, paru-paru, saluran
pencernaan dsb)
• Bukan karier dari suaru penyakit
• Mengetahui tentang hygiene
• Melakukan pemeriksaan secara berkala
Pada waktu menyajikan
• Penyaji makanan menjaga kebersihan
badan & pakaian
• Penyaji makanan dapat memelihara etiket,
kesopanan dan penampilan (appearance)
• Pnyaji makanan menguasai teknik
membawa makanan & mengatur makanan
di meja
Cara mengelola bahan makanan
• Masaklah bahan makanan tersebut
dengan cukup
• Menggunakan peralatan yang bersih
dalam pengolahan bahan makanan
• Hindari pengelolaan bahan makanan yang
beracun atau dekat dengan racun
Undang-Undang No.7/1996 ttg
Pangan
• Tujuan pengaturan, pembinaan & Pengawasan
Pangan adalah :
• Terseduanya pangan yang memenuhi
persyaratan keamanan,mutudan gizi bagi
kepentingan kesehatan manusia
• Terciptanya perdagangan pangan yang jujur &
bertanggung jawab
• Terwujudnya tingkat kecukupan pangan dengan
harga yang wajar dan terjangkau sesuai dengan
kebutuhan masyarakt
• .
Keamanan
P
A
N
G
A
n
1. Sanitasi Pangan
2. Bahan Tambahan Pangan
3. Rekayasa Genetic Pangan
4. Iradiasi Pangan
5. Kemasan Pangan
6. Jaminan mutu pangan
& Pemeriksaa Lab
8. Pangan tercemar
KEAMANAN PANGAN/
Ruang Lingkup
• .
Keamanan
P
A
N
G
A
n
Kondisi & upaya yang diperlukan
Untuk mencegah pangan dari
Kemungkinan cemaran biologis,
Kimia, dan benda lain yang dapat
Mengganggu, merugikan dan
Membahayakan kesehatan
manusia
KEAMANAN PANGAN
• .
Sanitasi
P
A
N
G
A
n
Upaya pencegahan terhadap
Kemungkinan bertumbuh dan
Berkembangbiaknya jasad renik
Pembusuk dan phatogen dalam
Makanan & minuman, peralatan
Dan bangunan yangf dapat merusak
Pangan dan membahayakan bagi
Kedsehatan manusia
Sanitasi Pangan
Kewajiban setiap orang bertanggung jawab dalam
penyelenggaraan kegiatan atau proses produksi,
poenyimpanan, pengangkutan dan atau peredaran
pangan untuk :
• Memenuhi persyaratan sanitasi, keamanan
dan atau keselamatan manusia
• Menyelenggarakan prog pemantauan
sanitasi secara berkala
• Menyelenggarakan pengawasan atas
pemenuhan persyaratan sanitasi
Pangan Tercemar
Larangan bagi setiap orang untuk mengedarkan :
• Pangan yang mengandung bahan beracun,
berbahaya atau yang dapat merugikan &
membahayakan kes atau jiwa manusia
• Pangan yang mengandung cemaran yang
melampaui ambang batas maksimal yang
ditetapkan
• Pangan yang mengandung bahan yang dilarang
digunakan dalam kegiatan produksi
• Pangan dengan bahan yang kotor, busuk tengik,
terurai atau mengandung bahan nabati &
hewani yang berpenyakit atau yang berasal dari
bangkai sehingga tdk layak konsumsi

More Related Content

What's hot

BAHAN TAMBAHAN MAKAN
BAHAN TAMBAHAN MAKANBAHAN TAMBAHAN MAKAN
BAHAN TAMBAHAN MAKAN
Heru Priyanto
 
Zat pengawet pada makanan toksikologi.ppt
Zat  pengawet pada makanan toksikologi.pptZat  pengawet pada makanan toksikologi.ppt
Zat pengawet pada makanan toksikologi.ppt
malikhatulkhariroh
 
Pengolahan setengah jadi umbi umbian
Pengolahan setengah jadi umbi umbianPengolahan setengah jadi umbi umbian
Pengolahan setengah jadi umbi umbian
Agnescia Sera
 
Ppt pengawetan makana kelompok 5 not fix- (edited)
Ppt pengawetan makana kelompok 5 not fix- (edited)Ppt pengawetan makana kelompok 5 not fix- (edited)
Ppt pengawetan makana kelompok 5 not fix- (edited)
Yunita Sari
 
bahan tambahan makanan
bahan tambahan makananbahan tambahan makanan
bahan tambahan makanan
putrirayyan
 
Kerusakan mikrobiologis pada makanan
Kerusakan mikrobiologis pada makananKerusakan mikrobiologis pada makanan
Kerusakan mikrobiologis pada makanan
Agnescia Sera
 
PPT Pengawetan pada makanan
PPT Pengawetan pada makananPPT Pengawetan pada makanan
PPT Pengawetan pada makanan
UIN Alauddin Makassar
 
Pengawetan bahan makanan
Pengawetan bahan makananPengawetan bahan makanan
Pengawetan bahan makananArya Aria
 
Laporan Praktikum Abon Ikan Tuna
Laporan Praktikum Abon Ikan TunaLaporan Praktikum Abon Ikan Tuna
Laporan Praktikum Abon Ikan Tuna
Ernalia Rosita
 
fourmulasi
fourmulasifourmulasi
fourmulasifikan
 
Laporan Praktikum TPP Sosis - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Sosis - UNPASLaporan Praktikum TPP Sosis - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Sosis - UNPAS
Rahma Sagistiva Sari
 
Poir Poin Klh S2 2009 Formulasi Pakan
Poir Poin Klh S2 2009 Formulasi  PakanPoir Poin Klh S2 2009 Formulasi  Pakan
Poir Poin Klh S2 2009 Formulasi Pakan
ptkonline
 
Pengolahan setengah jadi serealia
Pengolahan setengah jadi serealiaPengolahan setengah jadi serealia
Pengolahan setengah jadi serealia
Agnescia Sera
 
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan panganMateri 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
Sutyawan
 
bahan baku pakan
bahan baku pakanbahan baku pakan
bahan baku pakanpoiuytrew
 
Bahan tambahan pangan pembentuk tekstur
Bahan tambahan pangan pembentuk teksturBahan tambahan pangan pembentuk tekstur
Bahan tambahan pangan pembentuk tekstur
NitaFauzia
 

What's hot (20)

Bahan tambahan makanan
Bahan tambahan makananBahan tambahan makanan
Bahan tambahan makanan
 
BAHAN TAMBAHAN MAKAN
BAHAN TAMBAHAN MAKANBAHAN TAMBAHAN MAKAN
BAHAN TAMBAHAN MAKAN
 
Zat pengawet pada makanan toksikologi.ppt
Zat  pengawet pada makanan toksikologi.pptZat  pengawet pada makanan toksikologi.ppt
Zat pengawet pada makanan toksikologi.ppt
 
Pengolahan setengah jadi umbi umbian
Pengolahan setengah jadi umbi umbianPengolahan setengah jadi umbi umbian
Pengolahan setengah jadi umbi umbian
 
Ppt pengawetan makana kelompok 5 not fix- (edited)
Ppt pengawetan makana kelompok 5 not fix- (edited)Ppt pengawetan makana kelompok 5 not fix- (edited)
Ppt pengawetan makana kelompok 5 not fix- (edited)
 
bahan tambahan makanan
bahan tambahan makananbahan tambahan makanan
bahan tambahan makanan
 
Kerusakan mikrobiologis pada makanan
Kerusakan mikrobiologis pada makananKerusakan mikrobiologis pada makanan
Kerusakan mikrobiologis pada makanan
 
Pengawetan makanan
Pengawetan makananPengawetan makanan
Pengawetan makanan
 
PPT Pengawetan pada makanan
PPT Pengawetan pada makananPPT Pengawetan pada makanan
PPT Pengawetan pada makanan
 
Pengawetan bahan makanan
Pengawetan bahan makananPengawetan bahan makanan
Pengawetan bahan makanan
 
Laporan Praktikum Abon Ikan Tuna
Laporan Praktikum Abon Ikan TunaLaporan Praktikum Abon Ikan Tuna
Laporan Praktikum Abon Ikan Tuna
 
fourmulasi
fourmulasifourmulasi
fourmulasi
 
PENGAWETAN MAKANAN
PENGAWETAN MAKANANPENGAWETAN MAKANAN
PENGAWETAN MAKANAN
 
Laporan Praktikum TPP Sosis - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Sosis - UNPASLaporan Praktikum TPP Sosis - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Sosis - UNPAS
 
Poir Poin Klh S2 2009 Formulasi Pakan
Poir Poin Klh S2 2009 Formulasi  PakanPoir Poin Klh S2 2009 Formulasi  Pakan
Poir Poin Klh S2 2009 Formulasi Pakan
 
Pengolahan setengah jadi serealia
Pengolahan setengah jadi serealiaPengolahan setengah jadi serealia
Pengolahan setengah jadi serealia
 
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan panganMateri 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
 
bahan baku pakan
bahan baku pakanbahan baku pakan
bahan baku pakan
 
5. proses thermal
5. proses thermal5. proses thermal
5. proses thermal
 
Bahan tambahan pangan pembentuk tekstur
Bahan tambahan pangan pembentuk teksturBahan tambahan pangan pembentuk tekstur
Bahan tambahan pangan pembentuk tekstur
 

Similar to Sanitasi Penyehatan Makanan

bahan-tambahan-pangan-direktorat-surveilan-dan-penyuluhan-keamanan-pangan.ppt
bahan-tambahan-pangan-direktorat-surveilan-dan-penyuluhan-keamanan-pangan.pptbahan-tambahan-pangan-direktorat-surveilan-dan-penyuluhan-keamanan-pangan.ppt
bahan-tambahan-pangan-direktorat-surveilan-dan-penyuluhan-keamanan-pangan.ppt
AgusSutriawan3
 
Bahan tambahan pangan.ppt
Bahan tambahan pangan.pptBahan tambahan pangan.ppt
Bahan tambahan pangan.ppt
ZackMuda
 
6 pengaturan-dan-penggunaan-btp
6 pengaturan-dan-penggunaan-btp6 pengaturan-dan-penggunaan-btp
6 pengaturan-dan-penggunaan-btpOdy Sanchez
 
Bab 6 - Teknologi Makanan dan Penghasilan Makanan
Bab 6 - Teknologi Makanan dan Penghasilan MakananBab 6 - Teknologi Makanan dan Penghasilan Makanan
Bab 6 - Teknologi Makanan dan Penghasilan Makanan
Ismi Hawa Ahmad
 
MAKALAH TEKNOLOGI PANGAN PEMANIS DAN PENGAWET
MAKALAH TEKNOLOGI PANGAN PEMANIS DAN PENGAWETMAKALAH TEKNOLOGI PANGAN PEMANIS DAN PENGAWET
MAKALAH TEKNOLOGI PANGAN PEMANIS DAN PENGAWET
Hani Ani
 
Pengolahan Hasil Perikanan SMA1 Kelua.pptx
Pengolahan Hasil Perikanan SMA1 Kelua.pptxPengolahan Hasil Perikanan SMA1 Kelua.pptx
Pengolahan Hasil Perikanan SMA1 Kelua.pptx
rahmani6
 
KEAMANAN PANGAN.pptx
KEAMANAN PANGAN.pptxKEAMANAN PANGAN.pptx
KEAMANAN PANGAN.pptx
ssuser93c5b4
 
Iradiasi Hewani dan Bahan Tambahan Pangan
Iradiasi Hewani dan Bahan Tambahan Pangan Iradiasi Hewani dan Bahan Tambahan Pangan
Iradiasi Hewani dan Bahan Tambahan Pangan
Ernalia Rosita
 
Zat Aditif - Biologi Kelas 11 SMA
Zat Aditif - Biologi Kelas 11 SMAZat Aditif - Biologi Kelas 11 SMA
Zat Aditif - Biologi Kelas 11 SMA
Putri Maharani
 
PENILAIAN MUTU DAN KERUSAKAN BAHAN PANGAN.pdf
PENILAIAN MUTU DAN KERUSAKAN BAHAN PANGAN.pdfPENILAIAN MUTU DAN KERUSAKAN BAHAN PANGAN.pdf
PENILAIAN MUTU DAN KERUSAKAN BAHAN PANGAN.pdf
AMALINA870766
 
Bahan Tambahan Pangan
Bahan Tambahan PanganBahan Tambahan Pangan
Bahan Tambahan Pangan
Syartiwidya Syariful
 
Kerusakan Bahan Pangan.pptx
Kerusakan Bahan Pangan.pptxKerusakan Bahan Pangan.pptx
Kerusakan Bahan Pangan.pptx
AyuNilaRatna
 
Makan secara sihat
Makan secara sihatMakan secara sihat
Makan secara sihat
Tuan Syuhada Tuan Mohamad
 
13 Regulasi dan efek kesehatan BTP.pdf
13 Regulasi dan efek kesehatan BTP.pdf13 Regulasi dan efek kesehatan BTP.pdf
13 Regulasi dan efek kesehatan BTP.pdf
agroteknologitrilogi
 
Zat Aditif.ppt
Zat Aditif.pptZat Aditif.ppt
Zat Aditif.ppt
ViktorPhysics
 
Pascapanen TM 12.pdf
Pascapanen TM 12.pdfPascapanen TM 12.pdf
Pascapanen TM 12.pdf
MochVicky2
 
Kerusakan pangan
Kerusakan panganKerusakan pangan
Kerusakan pangan
Agnescia Sera
 
zat-aditiftampil.ppt
zat-aditiftampil.pptzat-aditiftampil.ppt
zat-aditiftampil.ppt
azizainul
 
zat-aditiftampil.ppt
zat-aditiftampil.pptzat-aditiftampil.ppt
zat-aditiftampil.ppt
FARIKHAHTIN
 

Similar to Sanitasi Penyehatan Makanan (20)

bahan-tambahan-pangan-direktorat-surveilan-dan-penyuluhan-keamanan-pangan.ppt
bahan-tambahan-pangan-direktorat-surveilan-dan-penyuluhan-keamanan-pangan.pptbahan-tambahan-pangan-direktorat-surveilan-dan-penyuluhan-keamanan-pangan.ppt
bahan-tambahan-pangan-direktorat-surveilan-dan-penyuluhan-keamanan-pangan.ppt
 
Bahan tambahan pangan.ppt
Bahan tambahan pangan.pptBahan tambahan pangan.ppt
Bahan tambahan pangan.ppt
 
6 pengaturan-dan-penggunaan-btp
6 pengaturan-dan-penggunaan-btp6 pengaturan-dan-penggunaan-btp
6 pengaturan-dan-penggunaan-btp
 
Bab 6 - Teknologi Makanan dan Penghasilan Makanan
Bab 6 - Teknologi Makanan dan Penghasilan MakananBab 6 - Teknologi Makanan dan Penghasilan Makanan
Bab 6 - Teknologi Makanan dan Penghasilan Makanan
 
MAKALAH TEKNOLOGI PANGAN PEMANIS DAN PENGAWET
MAKALAH TEKNOLOGI PANGAN PEMANIS DAN PENGAWETMAKALAH TEKNOLOGI PANGAN PEMANIS DAN PENGAWET
MAKALAH TEKNOLOGI PANGAN PEMANIS DAN PENGAWET
 
Pengolahan Hasil Perikanan SMA1 Kelua.pptx
Pengolahan Hasil Perikanan SMA1 Kelua.pptxPengolahan Hasil Perikanan SMA1 Kelua.pptx
Pengolahan Hasil Perikanan SMA1 Kelua.pptx
 
AKL MAKANAN 2.pdf
AKL MAKANAN 2.pdfAKL MAKANAN 2.pdf
AKL MAKANAN 2.pdf
 
KEAMANAN PANGAN.pptx
KEAMANAN PANGAN.pptxKEAMANAN PANGAN.pptx
KEAMANAN PANGAN.pptx
 
Iradiasi Hewani dan Bahan Tambahan Pangan
Iradiasi Hewani dan Bahan Tambahan Pangan Iradiasi Hewani dan Bahan Tambahan Pangan
Iradiasi Hewani dan Bahan Tambahan Pangan
 
Zat Aditif - Biologi Kelas 11 SMA
Zat Aditif - Biologi Kelas 11 SMAZat Aditif - Biologi Kelas 11 SMA
Zat Aditif - Biologi Kelas 11 SMA
 
PENILAIAN MUTU DAN KERUSAKAN BAHAN PANGAN.pdf
PENILAIAN MUTU DAN KERUSAKAN BAHAN PANGAN.pdfPENILAIAN MUTU DAN KERUSAKAN BAHAN PANGAN.pdf
PENILAIAN MUTU DAN KERUSAKAN BAHAN PANGAN.pdf
 
Bahan Tambahan Pangan
Bahan Tambahan PanganBahan Tambahan Pangan
Bahan Tambahan Pangan
 
Kerusakan Bahan Pangan.pptx
Kerusakan Bahan Pangan.pptxKerusakan Bahan Pangan.pptx
Kerusakan Bahan Pangan.pptx
 
Makan secara sihat
Makan secara sihatMakan secara sihat
Makan secara sihat
 
13 Regulasi dan efek kesehatan BTP.pdf
13 Regulasi dan efek kesehatan BTP.pdf13 Regulasi dan efek kesehatan BTP.pdf
13 Regulasi dan efek kesehatan BTP.pdf
 
Zat Aditif.ppt
Zat Aditif.pptZat Aditif.ppt
Zat Aditif.ppt
 
Pascapanen TM 12.pdf
Pascapanen TM 12.pdfPascapanen TM 12.pdf
Pascapanen TM 12.pdf
 
Kerusakan pangan
Kerusakan panganKerusakan pangan
Kerusakan pangan
 
zat-aditiftampil.ppt
zat-aditiftampil.pptzat-aditiftampil.ppt
zat-aditiftampil.ppt
 
zat-aditiftampil.ppt
zat-aditiftampil.pptzat-aditiftampil.ppt
zat-aditiftampil.ppt
 

More from nesyaazzura

Epidemologi
EpidemologiEpidemologi
Epidemologi
nesyaazzura
 
Dasar-Dasar Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Dasar-Dasar Administrasi dan Kebijakan KesehatanDasar-Dasar Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Dasar-Dasar Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
nesyaazzura
 
Promosi Kesehatan
Promosi KesehatanPromosi Kesehatan
Promosi Kesehatan
nesyaazzura
 
Pengelolaan Sumber Daya Air oleh Dodi Mofiar, S.KM., M.Si
Pengelolaan Sumber Daya Air oleh Dodi Mofiar, S.KM., M.SiPengelolaan Sumber Daya Air oleh Dodi Mofiar, S.KM., M.Si
Pengelolaan Sumber Daya Air oleh Dodi Mofiar, S.KM., M.Si
nesyaazzura
 
Pencemaran lingkungan oleh Dodi Mofiar, S.KM., M.Si
Pencemaran lingkungan oleh Dodi Mofiar, S.KM., M.SiPencemaran lingkungan oleh Dodi Mofiar, S.KM., M.Si
Pencemaran lingkungan oleh Dodi Mofiar, S.KM., M.Si
nesyaazzura
 
Penyediaan Air Bersih Masyarakat ( Pendekatan Partisipatif )
Penyediaan Air Bersih Masyarakat ( Pendekatan Partisipatif )Penyediaan Air Bersih Masyarakat ( Pendekatan Partisipatif )
Penyediaan Air Bersih Masyarakat ( Pendekatan Partisipatif )
nesyaazzura
 
Penyediaan Air Bersih
Penyediaan Air BersihPenyediaan Air Bersih
Penyediaan Air Bersih
nesyaazzura
 
Perencanaan dan Evaluasi Program Kesehatan Lingkungan
Perencanaan dan Evaluasi Program Kesehatan LingkunganPerencanaan dan Evaluasi Program Kesehatan Lingkungan
Perencanaan dan Evaluasi Program Kesehatan Lingkungan
nesyaazzura
 

More from nesyaazzura (8)

Epidemologi
EpidemologiEpidemologi
Epidemologi
 
Dasar-Dasar Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Dasar-Dasar Administrasi dan Kebijakan KesehatanDasar-Dasar Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Dasar-Dasar Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
 
Promosi Kesehatan
Promosi KesehatanPromosi Kesehatan
Promosi Kesehatan
 
Pengelolaan Sumber Daya Air oleh Dodi Mofiar, S.KM., M.Si
Pengelolaan Sumber Daya Air oleh Dodi Mofiar, S.KM., M.SiPengelolaan Sumber Daya Air oleh Dodi Mofiar, S.KM., M.Si
Pengelolaan Sumber Daya Air oleh Dodi Mofiar, S.KM., M.Si
 
Pencemaran lingkungan oleh Dodi Mofiar, S.KM., M.Si
Pencemaran lingkungan oleh Dodi Mofiar, S.KM., M.SiPencemaran lingkungan oleh Dodi Mofiar, S.KM., M.Si
Pencemaran lingkungan oleh Dodi Mofiar, S.KM., M.Si
 
Penyediaan Air Bersih Masyarakat ( Pendekatan Partisipatif )
Penyediaan Air Bersih Masyarakat ( Pendekatan Partisipatif )Penyediaan Air Bersih Masyarakat ( Pendekatan Partisipatif )
Penyediaan Air Bersih Masyarakat ( Pendekatan Partisipatif )
 
Penyediaan Air Bersih
Penyediaan Air BersihPenyediaan Air Bersih
Penyediaan Air Bersih
 
Perencanaan dan Evaluasi Program Kesehatan Lingkungan
Perencanaan dan Evaluasi Program Kesehatan LingkunganPerencanaan dan Evaluasi Program Kesehatan Lingkungan
Perencanaan dan Evaluasi Program Kesehatan Lingkungan
 

Recently uploaded

92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
tsuroyya38
 
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputihlaporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
SDNBotoputih
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
opkcibungbulang
 
Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada AnakMengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdfPanduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
NurHasyim22
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
Kanaidi ken
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
d2spdpnd9185
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
MsElisazmar
 
Panduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptx
Panduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptxPanduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptx
Panduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptx
tab2008
 
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan marthaKoneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
johan199969
 
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptxLembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
opkcibungbulang
 
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfJURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
HERIHERI52
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdfRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
OswaldusDiwaDoka
 
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Herry Prasetyo
 
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
PutraDwitara
 
Filsafat Ilmu Administrasi Publik dan Pemerintahan
Filsafat Ilmu Administrasi Publik dan PemerintahanFilsafat Ilmu Administrasi Publik dan Pemerintahan
Filsafat Ilmu Administrasi Publik dan Pemerintahan
FetraHerman2
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
SABDA
 
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Thahir9
 

Recently uploaded (20)

92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
 
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputihlaporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
 
Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada AnakMengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
Mengenali Usia anak dan Kekerasan pada Anak
 
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdfPanduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
Panduan Survei Kendala Aktivasi Rekening SimPel PIP 2023 -7 Juni.pdf
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
 
Panduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptx
Panduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptxPanduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptx
Panduan Pemilihan Mapel Pilihan SMK.pptx
 
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan marthaKoneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
 
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptxLembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
 
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfJURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdfRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
 
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
 
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
 
Filsafat Ilmu Administrasi Publik dan Pemerintahan
Filsafat Ilmu Administrasi Publik dan PemerintahanFilsafat Ilmu Administrasi Publik dan Pemerintahan
Filsafat Ilmu Administrasi Publik dan Pemerintahan
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
 
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
 

Sanitasi Penyehatan Makanan

  • 2. Klasifikasi penyebab penyakit akibat makanan • Disebabkan oleh mikroba mengakibatkan infeksi sal pencernaan ( (food infection) • Disebabkan oleh racun/toksin yang dihasilkan oleh mikroba pada makanan ( food poisoning) • Disebabkan oleh bahan kimia dan unsur alami
  • 3. Bahaya Mikrobiologis • Infeksi Bakteri (makanan yang tergolong berasam rendah seperti : daging, telur, susu dan hasil olahnya) Contoh : bakteri Salmonella, V.Cholera, dsb. • Intoksikasi makanan karena bakteri Jenis bakteri penyebab intoksifikasi makanan adalah Glostrodium botollinum, Staphylococus aureus, dsb
  • 4. Bahaya Kimia • Intoksikasi makanan karena bahan alami Misal : Jamur racun, singkong racun, dsb • Intoksikasi makanan karena logam berat a. Keracunan senyawa mercury b. Keracunan Arsen c. Keracunan Antimon (Stibium) d. Keracunan Sianida e. Residu pestisida
  • 5. Keracunan Mercury • Ikan yang tercemar limbah yang mengandung mercury (Hg) • Melalui penggunaan fungisida yang tidak sesuai aturan • Gejala (rasa terbakar pada mulut, banyak mengeluarkan air liur dan haus, sakit perut, muntah, cairan tinja mengandung darah, kelemahan pada kaki, penglihatan menurun).
  • 6. Keracunan Arsen • Banyak digunakan sebagai bahan campuran insektisida • Menyebabkan keracunan karena penyimpanan & penyemprotan insektisida yang tidak sesuai aturan • Gejala keracunan umumnya timbul ½ - 1 jam setelah keracunan • Gejala (muntah, diare dan dapat berakhir dengan kematian)
  • 7. Keracunan Antimon • Dapat terjadi karena alat masak terbuat dari campuran logam yang mengandung antimon • Makanan bersifat asam dapat mengikis dan melarutkan antimon shg makanan tersebut beracun • Gejala (sakit kepala, muntah, kejang dan pingsan
  • 8. Keracunan Sianida • Masa inkubasi 35 menit s/d 6 jam. • Dapat terjadi karena bahan pengkilap peralatan perak yang mengandung senyawa sianida yang menempel pada tangan & mencemari makanan • Gejala (letih, keringat dingin, mual, muntah, diare, kemungkinan diakhiri dengan kematian
  • 10. Bahan Tambahan Pangan • bahan atau campuran bahan yang secara alami BUKAN merupakan bagian dari bahan baku pangan, • ditambahkan ke dalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk pangan, • antara lain bahan pewarna, pengawet, penyedap rasa, anti gumpal, pemucat, dan pengental.
  • 11. Mengapa Produsen Perlu Mengetahui BTP • BTP yang berbahaya masih digunakan • Karena ketidak tahuan produsen makanan • PENTING! Pengaruh BTP thd kesehatan
  • 12. Mengapa BTP Sering Ditambahkan ke Dalam Pangan? 1. Mengawetkan makanan 2. Membentuk makanan 3. Memberikan warna 4. Meningkatkan kualitas pangan 5. Menghemat biaya 6. Memperbaiki tekstur 7. Meningkatkan Cita rasa 8. Meningkatkan stabilitas
  • 13. Penyimpangan yang terjadi • Menggunakan bahan tambahan yang dilarang penggunaannya untuk pangan • Menggunakan BTP melebihi dosis yang diizinkan
  • 14. Penggolongkan BTP Permenkes RI No. 722/Menkes/Per/IX/88 • Pewarna • Pemanis buatan • Pengawet • Antioksidan • Anti kempal • Penyedap rasa dan aroma, • penguat rasa
  • 15. • Pengatur keasaman • Pemutih dan pematang tepung Pengemulsi, pemantap dan pengental • Pengeras • Sekuestran Penggolongkan BTP (lanjutan) Permenkes RI No. 722/Menkes/Per/IX/88
  • 16. • Memberi kesan menarik bagi konsumen • Menyeragamkan warna makanan • Menstabilkan warna • Menutupi perubahan warna selama proses pengolahan • Mengatasi perubahan warna selama penyimpanan Pewarna
  • 18. Rhodamin B • Merupakan zat warna sintetis berbentuk kristal, dalam larutan berwarna merah terang. • Digunakan sebagai zat warna pada kertas, tekstil dan pereaksi warna • Sering disalahgunakan untuk pewarna pangan/makanan dan pewarna kosmetik • Dapat menimbulkan iritasi pada kulit, sal pernapanan, gangguan fungsi hati/ kanker hati.
  • 19. • Karamel • Beta-karoten • Klorofil • Kurkumin Pewarna alami yang diizinkan Permenkes RI No. 722/Menkes/Per/IX/88
  • 20. Pewarna alami • Karamel (pewarna coklat yang dapat mewarnai Jim/Jeli 200 mg/Kg), acar ketimun dalam botol (300 mg/Kg) • Beta-karoten (pewarna merah-oranye) dapat mewarnai acar ketimun dalam botol (300 mg/Kg), Es Krim (100 mg/Kg), Keju (600 mg/Kg) • Kurkumin (Pewarna kuning-oranye) digunakan untuk es krim dan sejenisnya (60 mg/Kg)
  • 21. Pemanis Buatan • Rasanya lebih manis • Membantu mempertajam penerimaan terhadap rasa manis • Tidak mengandung kalori, cocok untuk penderita penyakit gula (diabetes) • Harganya lebih murah • siklamat (30-80x); sakarin (300 x gula alami manisnya
  • 22. • Permenkes: penderita diabetes atau sedang menjalani diet kalori • Batas maksimum siklamat adalah 500 mg – 3 g/kg bahan • Batas maksimum sakarin adalah 50 – 300 mg/kg bahan • Dibatasi konsumsinya 0,5 mg/Kg Berat badan/hari Sakarin dan Siklamat
  • 23. PENGAWET • Mengawetkan pangan yang mudah rusak • menghambat atau memperlambat proses fermentasi, pengasaman atau penguraian yang disebabkan oleh mikroba • Natrium / kalium Benzoat – sari buah, minuman ringan, saus tomat, saus sambal, jem, jeli, manisan, kecap • Propionat (Asam/kalium) – Roti dan keju olahan
  • 24. • Nitrit (Kalium/natrium) – Daging olahan (sosis, kornet kalengan), keju • Sorbat (garam kalium/kalsium) – Margarin, pekatan sari buah, keju • Sulfit (garam kalium/natrium bisulfit) – potongan kentang goreng, udang beku, pekatan sari nenas DOSIS HARUS SESUAI ! TIDAK BOLEH BERLEBIH !!! PENGAWET
  • 25. BORAKS • baso, mie basah, lontong, ketupat. • lebih kompak (kenyal) teksturnya dan memperbaiki penampakan • antiseptik dan pembunuh kuman FORMALIN • tahu & mie basah • Mengawetkan mayat & organ tubuh, desinfektan pembersih lantai, gudang & pembasmi lalat PENGAWET Dilarang untuk makanan
  • 26. Boraks • Sering disalah gunakan untuk pengawet makanan • Dipasaran dikenal sebagai “Bleng” & Pijer” • Dapat menimbulkan efek pada susunan syaraf pusat, ginjal dan hati jika tertelan • Dosis fatal untuk dewasa (15-20 gr), anaka-anak (3-6 gr)
  • 27. Formalin • Mudah diabsorpsi melalui saluran pernapasan dan pencernaan • Efek pada kesehatan : Iritasi pada mata, kulit dan gangguan pernapasan, Efek neoropsikologis/gangguan tidur, cepat marah, daya ingat berkurang, Kerusakan, hati, jantung, pankreas & Susunan syaraf Pusat
  • 28. ANTIOKSIDAN • Mencegah ketengikan kerena oksidasi lemak dan produk mengandung lemak. • Askorbat - kaldu, daging olahan/awetan, jem, jeli dan marmalad, serta makanan bayi, ikan beku, dan potongan kentang goreng beku
  • 29. SEKUESTRAN – bahan yang dapat mengikat ion logam – memantapkan wama dan tekstur makanan, atau – mencegah perubahan wama makanan – untuk produk kepiting kalengan, lemak dan minyak makan, jamur, udang beku
  • 30. SEKUESTRAN • Asam fosfat, • Isopropil sitrat • Kalsium dinatrium edetat (EDTA) • Monokalium fosfat • Natrium pirofosfat
  • 31. Persyaratan Label Pengawet 1. Tulisan Bahan “Tambahan Makanan" dan "Pengawet Makanan" 2. Nama pengawet makanan (misalnya sodium benzoat) 3. Isi netto 4. Kode produksi 5. Takaran penggunaan dalam makanan 6. Nomor pendaftaran produk 7. Nama dan alamat perusahaan 8. Nomor pendaftaran produk
  • 32. Babarapa masalah berkaitan dengan keamanan pangan/makanan • Masih ditemukan produk pangan yang tidak memenuhi peryaratan mutu & Keamanan ( BTP yang dilarang, cemaran kimia berbahaya, , cemaran phatogen & masa kadaluarsa • Banyak keracunan yang belum teridentifikasi/dilaporkan • Rendahnya pengetahuan, tanggungjawab, keterampilan produsen ttg mutu & kemanan pangan • Rendahnya kepedulian konsumen tentang mutu & keamanan pangan
  • 33. Hygiene & Sanitasi Makanan • Upaya untuk mengendalikan faktor makanan, orang, tempat dan perlengkapan yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan
  • 34. Sanitasi makanan pada setiap tahap & proses perjalanan makanan • Sumber makanan • Pengangkutan bahan makanan • Penyimpanan bahan makanan • Pengolahan bahan makanan • Penyajian makanan • Penyimpanan makanan yang telah diolah
  • 35. 3 (tiga) komponben penting yang perlu diperhatikan dlm penyehatan makanan . 3 (Tiga) K O M P O N E n Tempat dimana bahan makanan atau makanan tersebut diletakan Orang yang bekerja atau akan mengelola makanan tersebut Cara mengelola bahan makanan
  • 36. A. Tempat dimana bahan makanan atau makanan diletakan Misal Gudang • Tidak memberikan kesempatan bagi tikus & serangga bersarang, • Udara tidak lembab shg tidak memberi kesempatan jamur tumbuh • Memiliki ventilasi & Penerangan yang cukup • Dinding bagian bawah gudang harus dicat warna putih • Lalu lintas dLm gudang hrs diatur (gudang harus memiliki jalan utama, jalan antar blok, jalan keliling.
  • 37. Jenis Pengawetan bahan makanan yang akan disimpan • Mendinginkan (Cold storage, Freeze, dan Cool storage) • Mengeringkan (menghilangkan air yang terkandung dalam bahan makanan • Mengasinkan (Pemberian garam pada bahan makanan) • Memaniskan (Pemberian bahan makanan dengan gula kadar tinggi
  • 38. . Mendinginkan bahan makanan • Cold Storage ( suhu – 10o s/d 0o C bhn makanan yang dibekukan biasanya daging & ikan) • Freeze (meletakan bahan makanan dlm ruanganb pada suhu 0oC biasanya dilakukan pada susu, keju & mentega). • Cool Storage (meletakan bahan makanan pada suhu tertentu) misal : 100 s/d 15 0C untuk telur 150 s/d 20 0C untuk buah-buahan 200 untuk makanan dalam kaleng
  • 39. Penyimpanan makanan di Dapur • Dapur harus memenuhi syarat kesehatan • Selalu bersih, mempunyai cukup air untuk mencuci • Mempuanyai sal air kotor, bak pencuci tangan & peralatan • Mempunyai tempat sampah • Memiliki ventilasi • Mempunyai tempat penyimpanan bahan makanan • Mempunyai alat pemadam kebakaran • Tidsak meletakan zat-zat berbahaya (insektisida)
  • 40. Orang yang bekerja atau mengelola makanan hrs memenuhi syarat : • Tidak sedang menderita penyakit infeksi apapun (kulit, paru-paru, saluran pencernaan dsb) • Bukan karier dari suaru penyakit • Mengetahui tentang hygiene • Melakukan pemeriksaan secara berkala
  • 41. Pada waktu menyajikan • Penyaji makanan menjaga kebersihan badan & pakaian • Penyaji makanan dapat memelihara etiket, kesopanan dan penampilan (appearance) • Pnyaji makanan menguasai teknik membawa makanan & mengatur makanan di meja
  • 42. Cara mengelola bahan makanan • Masaklah bahan makanan tersebut dengan cukup • Menggunakan peralatan yang bersih dalam pengolahan bahan makanan • Hindari pengelolaan bahan makanan yang beracun atau dekat dengan racun
  • 43. Undang-Undang No.7/1996 ttg Pangan • Tujuan pengaturan, pembinaan & Pengawasan Pangan adalah : • Terseduanya pangan yang memenuhi persyaratan keamanan,mutudan gizi bagi kepentingan kesehatan manusia • Terciptanya perdagangan pangan yang jujur & bertanggung jawab • Terwujudnya tingkat kecukupan pangan dengan harga yang wajar dan terjangkau sesuai dengan kebutuhan masyarakt
  • 44. • . Keamanan P A N G A n 1. Sanitasi Pangan 2. Bahan Tambahan Pangan 3. Rekayasa Genetic Pangan 4. Iradiasi Pangan 5. Kemasan Pangan 6. Jaminan mutu pangan & Pemeriksaa Lab 8. Pangan tercemar KEAMANAN PANGAN/ Ruang Lingkup
  • 45. • . Keamanan P A N G A n Kondisi & upaya yang diperlukan Untuk mencegah pangan dari Kemungkinan cemaran biologis, Kimia, dan benda lain yang dapat Mengganggu, merugikan dan Membahayakan kesehatan manusia KEAMANAN PANGAN
  • 46. • . Sanitasi P A N G A n Upaya pencegahan terhadap Kemungkinan bertumbuh dan Berkembangbiaknya jasad renik Pembusuk dan phatogen dalam Makanan & minuman, peralatan Dan bangunan yangf dapat merusak Pangan dan membahayakan bagi Kedsehatan manusia Sanitasi Pangan
  • 47. Kewajiban setiap orang bertanggung jawab dalam penyelenggaraan kegiatan atau proses produksi, poenyimpanan, pengangkutan dan atau peredaran pangan untuk : • Memenuhi persyaratan sanitasi, keamanan dan atau keselamatan manusia • Menyelenggarakan prog pemantauan sanitasi secara berkala • Menyelenggarakan pengawasan atas pemenuhan persyaratan sanitasi
  • 48. Pangan Tercemar Larangan bagi setiap orang untuk mengedarkan : • Pangan yang mengandung bahan beracun, berbahaya atau yang dapat merugikan & membahayakan kes atau jiwa manusia • Pangan yang mengandung cemaran yang melampaui ambang batas maksimal yang ditetapkan • Pangan yang mengandung bahan yang dilarang digunakan dalam kegiatan produksi • Pangan dengan bahan yang kotor, busuk tengik, terurai atau mengandung bahan nabati & hewani yang berpenyakit atau yang berasal dari bangkai sehingga tdk layak konsumsi