This document discusses post-harvest systems and factors that affect post-harvest changes in crops. It notes that post-harvest losses can be caused by improper drying, threshing, sorting, grading, packing, and storage practices. New technologies like harvesting machinery, conveyor belts, automated sorting and packaging stations, and walk-in coolers can help reduce post-harvest losses. The document provides examples of post-harvest changes that occur in crops and outlines steps that can be taken to minimize post-harvest losses.
Dokumen tersebut membahas tentang penilaian kualitas pangan yang meliputi pengertian, tujuan, dan cara penilaian kualitas makanan secara obyektif dan subyektif. Secara obyektif meliputi uji fisik, kimia, dan mikrobiologis menggunakan alat, sedangkan secara subyektif menggunakan uji organoleptik oleh panelis.
Dokumen tersebut membahas tentang praktik sanitasi lingkungan kerja/industri yang mencakup fasilitas sanitasi, suhu, kelembaban, kebisingan, kebersihan, penerangan, peralatan ergonomis, identifikasi faktor risiko kecelakaan kerja, ventilasi, air minum, toilet, fasilitas cuci, dan layanan personal.
Dokumen tersebut membahas tentang telur, mulai dari pengertian, jenis, bagian, fungsi, mutu, dan struktur telur. Telur dijelaskan sebagai hasil pembuahan sel telur dan memiliki nilai gizi tinggi. Terdapat beberapa jenis telur seperti telur ayam, itik, dan puyuh yang berbeda ukuran dan warna cangkangnya. Mutu telur ditentukan secara subjektif dan objektif, antara lain berdasarkan warn
Dokumen tersebut membahas tentang Good Manufacturing Practices (GMP) yang merupakan prasyarat dasar dan program umum bagi industri pangan untuk menghasilkan produk bermutu, layak dan aman secara konsisten. Dokumen tersebut menjelaskan berbagai aspek GMP mulai dari lokasi, bangunan, fasilitas sanitasi, persyaratan kualitas air, hingga persyaratan higienis lainnya yang harus dipenuhi oleh suatu pabrik pangan untuk me
This document discusses post-harvest systems and factors that affect post-harvest changes in crops. It notes that post-harvest losses can be caused by improper drying, threshing, sorting, grading, packing, and storage practices. New technologies like harvesting machinery, conveyor belts, automated sorting and packaging stations, and walk-in coolers can help reduce post-harvest losses. The document provides examples of post-harvest changes that occur in crops and outlines steps that can be taken to minimize post-harvest losses.
Dokumen tersebut membahas tentang penilaian kualitas pangan yang meliputi pengertian, tujuan, dan cara penilaian kualitas makanan secara obyektif dan subyektif. Secara obyektif meliputi uji fisik, kimia, dan mikrobiologis menggunakan alat, sedangkan secara subyektif menggunakan uji organoleptik oleh panelis.
Dokumen tersebut membahas tentang praktik sanitasi lingkungan kerja/industri yang mencakup fasilitas sanitasi, suhu, kelembaban, kebisingan, kebersihan, penerangan, peralatan ergonomis, identifikasi faktor risiko kecelakaan kerja, ventilasi, air minum, toilet, fasilitas cuci, dan layanan personal.
Dokumen tersebut membahas tentang telur, mulai dari pengertian, jenis, bagian, fungsi, mutu, dan struktur telur. Telur dijelaskan sebagai hasil pembuahan sel telur dan memiliki nilai gizi tinggi. Terdapat beberapa jenis telur seperti telur ayam, itik, dan puyuh yang berbeda ukuran dan warna cangkangnya. Mutu telur ditentukan secara subjektif dan objektif, antara lain berdasarkan warn
Dokumen tersebut membahas tentang Good Manufacturing Practices (GMP) yang merupakan prasyarat dasar dan program umum bagi industri pangan untuk menghasilkan produk bermutu, layak dan aman secara konsisten. Dokumen tersebut menjelaskan berbagai aspek GMP mulai dari lokasi, bangunan, fasilitas sanitasi, persyaratan kualitas air, hingga persyaratan higienis lainnya yang harus dipenuhi oleh suatu pabrik pangan untuk me
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya standar keamanan pangan, pengertian SNI dan manfaatnya bagi UMKM, serta persyaratan dasar untuk penerapan SNI produk pangan.
1. Dokumen tersebut membahas tentang keamanan pangan khususnya susu, mulai dari pengertian keamanan pangan, bakteri dan virus yang berbahaya, tahapan rantai pasokan pangan, dan prinsip-prinsip sanitasi untuk mencegah kontaminasi pangan.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi hygiene dan sanitasi. Hygiene adalah ilmu untuk menjaga kesehatan seseorang dan lingkungannya, sedangkan sanitasi berfokus pada upaya menjaga lingkungan agar sehat dan bebas dari pencemaran. Tujuan hygiene dan sanitasi adalah mencegah penyakit dengan mengelola faktor-faktor lingkungan seperti air bersih, pembuangan sampah, dan sanitasi tempat umum.
Proses penggaraman ikan cakalang dilakukan selama empat hari untuk mengurangi kadar air dalam tubuh ikan. Berat ikan menurun dari 12,5 kg menjadi 5,3 kg setelah penggaraman dan pengeringan. Laporan ini menjelaskan prosedur penggaraman ikan meliputi persiapan, penimbangan berkala, dan pengeringan ikan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan tujuan dari penyimpanan pangan, serta beberapa teknik penyimpanan pangan yang umum digunakan seperti penyimpanan suhu rendah, penyimpanan kedap udara, dan penyimpanan dengan manipulasi atmosfer untuk memperlambat proses kerusakan pangan selama penyimpanan dan memperpanjang masa simpan pangan. Teknik-teknik tersebut masing-masing memiliki kelebihan dan penerapan yang
Bahan pangan umumnya diolah terlebih dahulu sebelum dikonsumsi untuk meningkatkan daya simpan dan rasa. Teknik pengolahan meliputi pengolahan suhu tinggi seperti pasterisasi dan sterilisasi, pengolahan suhu rendah seperti pendinginan dan pembekuan, penggunaan bahan seperti garam, asam, gula, dan bahan kimia pengawet, serta pengolahan seperti iradiasi dan fermentasi.
Dokumen tersebut membahas karakteristik fisik dan kimia bahan hasil pertanian. Karakteristik fisik mencakup densitas, bentuk, tekstur, warna, dan sifat termal. Karakteristik kimia meliputi kandungan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Dokumen juga membahas sifat hidrasi seperti kadar air, aktivitas air, dan respirasi buah-buahan.
3 bakteri thermofil, mesofil dan psikrofiliinmashar
Dokumen tersebut membahas tiga jenis bakteri berdasarkan suhu optimum pertumbuhannya, yaitu psikrofil (suhu rendah), mesofil (suhu ruang), dan termofil (suhu tinggi). Bakteri-bakteri ini memiliki karakteristik dan pengaruh berbeda terhadap pengawetan makanan. Bakteri psikrofil dan mesofil dapat menyebabkan pembusukan makanan, sementara bakteri termofil membutuhkan sterilisasi yang lebih intens unt
Dokumen ini membahas tentang sanitasi dapur, termasuk pengertian dapur, konstruksi bangunan dapur, tata letak peralatan, dan prosedur pembersihan dapur. Konstruksi bangunan dapur harus kuat, tahan air, dan mudah dibersihkan. Tata letak peralatan dapur perlu memudahkan proses pengolahan makanan. Prosedur pembersihan dapur meliputi membersihkan lantai, dinding, dan peralatan setiap hari menggunakan air, deterjen,
Teks ini membahas sistem pencernaan manusia, meliputi 6 bagian utama yaitu mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. Setiap bagian dibahas fungsi dan gambarnya. Juga dibahas tentang jenis-jenis gigi, kelenjar ludah, dan gangguan pada sistem pencernaan.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya standar keamanan pangan, pengertian SNI dan manfaatnya bagi UMKM, serta persyaratan dasar untuk penerapan SNI produk pangan.
1. Dokumen tersebut membahas tentang keamanan pangan khususnya susu, mulai dari pengertian keamanan pangan, bakteri dan virus yang berbahaya, tahapan rantai pasokan pangan, dan prinsip-prinsip sanitasi untuk mencegah kontaminasi pangan.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi hygiene dan sanitasi. Hygiene adalah ilmu untuk menjaga kesehatan seseorang dan lingkungannya, sedangkan sanitasi berfokus pada upaya menjaga lingkungan agar sehat dan bebas dari pencemaran. Tujuan hygiene dan sanitasi adalah mencegah penyakit dengan mengelola faktor-faktor lingkungan seperti air bersih, pembuangan sampah, dan sanitasi tempat umum.
Proses penggaraman ikan cakalang dilakukan selama empat hari untuk mengurangi kadar air dalam tubuh ikan. Berat ikan menurun dari 12,5 kg menjadi 5,3 kg setelah penggaraman dan pengeringan. Laporan ini menjelaskan prosedur penggaraman ikan meliputi persiapan, penimbangan berkala, dan pengeringan ikan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan tujuan dari penyimpanan pangan, serta beberapa teknik penyimpanan pangan yang umum digunakan seperti penyimpanan suhu rendah, penyimpanan kedap udara, dan penyimpanan dengan manipulasi atmosfer untuk memperlambat proses kerusakan pangan selama penyimpanan dan memperpanjang masa simpan pangan. Teknik-teknik tersebut masing-masing memiliki kelebihan dan penerapan yang
Bahan pangan umumnya diolah terlebih dahulu sebelum dikonsumsi untuk meningkatkan daya simpan dan rasa. Teknik pengolahan meliputi pengolahan suhu tinggi seperti pasterisasi dan sterilisasi, pengolahan suhu rendah seperti pendinginan dan pembekuan, penggunaan bahan seperti garam, asam, gula, dan bahan kimia pengawet, serta pengolahan seperti iradiasi dan fermentasi.
Dokumen tersebut membahas karakteristik fisik dan kimia bahan hasil pertanian. Karakteristik fisik mencakup densitas, bentuk, tekstur, warna, dan sifat termal. Karakteristik kimia meliputi kandungan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Dokumen juga membahas sifat hidrasi seperti kadar air, aktivitas air, dan respirasi buah-buahan.
3 bakteri thermofil, mesofil dan psikrofiliinmashar
Dokumen tersebut membahas tiga jenis bakteri berdasarkan suhu optimum pertumbuhannya, yaitu psikrofil (suhu rendah), mesofil (suhu ruang), dan termofil (suhu tinggi). Bakteri-bakteri ini memiliki karakteristik dan pengaruh berbeda terhadap pengawetan makanan. Bakteri psikrofil dan mesofil dapat menyebabkan pembusukan makanan, sementara bakteri termofil membutuhkan sterilisasi yang lebih intens unt
Dokumen ini membahas tentang sanitasi dapur, termasuk pengertian dapur, konstruksi bangunan dapur, tata letak peralatan, dan prosedur pembersihan dapur. Konstruksi bangunan dapur harus kuat, tahan air, dan mudah dibersihkan. Tata letak peralatan dapur perlu memudahkan proses pengolahan makanan. Prosedur pembersihan dapur meliputi membersihkan lantai, dinding, dan peralatan setiap hari menggunakan air, deterjen,
Teks ini membahas sistem pencernaan manusia, meliputi 6 bagian utama yaitu mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. Setiap bagian dibahas fungsi dan gambarnya. Juga dibahas tentang jenis-jenis gigi, kelenjar ludah, dan gangguan pada sistem pencernaan.
Rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran biologi membahas ruang lingkup biologi, kerja ilmiah, dan keselamatan kerja serta karir berbasis biologi. Materi akan disampaikan selama 2 minggu melalui penjelasan tentang tingkat organisasi kehidupan dari molekul hingga bioma dan penerapan metode ilmiah dalam pemecahan masalah biologi."
Sel merupakan unit terkecil kehidupan. Dokumen ini membahas rencana pelaksanaan pembelajaran biologi tentang sel sebagai unit terkecil kehidupan dan bioproses yang terjadi di dalam sel selama 5 minggu. Materi pelajaran mencakup struktur dan fungsi sel, perbedaan sel hewan dan tumbuhan, transportasi zat melalui membran sel, dan proses-proses penting lainnya seperti replikasi DNA dan sintesis protein. Peserta didik akan melakukan pengam
Sistem pencernaan manusia meliputi proses mulai dari makanan masuk ke mulut hingga sisa-sisa yang tidak tercerna dikeluarkan. Proses ini melibatkan beberapa organ seperti mulut, lambung, hati, pankreas, usus halus, dan usus besar. Di setiap organ terjadi pencernaan yang dipacu oleh enzim-enzim tertentu sehingga zat makanan menjadi molekul yang dapat diserap tubuh.
Dokumen ini memberikan panduan mengenai kebersihan dan keselamatan makanan. Ia menjelaskan definisi kebersihan dan keselamatan makanan, jenis pencemaran makanan, dan langkah penting untuk mencegah pencemaran seperti memilih bahan mentah yang betul, memasak dengan sempurna, menyimpan makanan pada suhu yang betul, dan amalan kebersihan pengendali makanan. Dokumen ini juga menyenaraikan 5 kunci keselamatan makanan.
Metode pengukuran populasi mikrobia meliputi plate count, filtration, most probable number, dan direct microscopic count. Plate count adalah metode yang paling sering digunakan, yaitu menghitung koloni bakteri yang tumbuh di piring setelah inokulasi sampel dan inkubasi. Fermentasi adalah salah satu metode pengolahan pangan tertua yang mengubah karbohidrat menjadi senyawa lain seperti alkohol dan asam organik melalui aktivitas enzim mikroba. Fermentasi memberikan
1. Pemanasan pada suhu lebih rendah dalam waktu panjang dan pemanasan bahan pangan pada suhu tinggi dan waktu singkat merupakan strategi utama dalam proses pasteurisasi dan sterilisasi;
2. Proses pasteurisasi bertujuan untuk membunuh beberapa mikroorganisme tahan panas sedangkan sterilisasi bertujuan untuk membunuh semua mikroorganisme termasuk spora;
3. Pengawetan panas seperti pasteurisasi dan sterilisasi
Pertemuan membahas prinsip higiene sanitasi makanan dan minuman, meliputi pemilihan bahan makanan yang aman dan sehat, penyimpanan bahan dan makanan jadi pada suhu yang tepat, serta pengolahan dan penyajian makanan dengan higiene yang baik untuk mencegah kontaminasi dan penyakit.
Teknologi fermentasi dan peningkatan kualitas pakan membahas tentang bioteknologi khususnya fermentasi untuk memproduksi pakan ternak dengan kualitas lebih baik. Dokumen ini menjelaskan proses fermentasi, faktor-faktor yang mempengaruhinya, jenis-jenis fermentasi, dan pemilihan substrat fermentasi.
Dokumen tersebut membahas tentang penyehatan makanan dan minuman di rumah sakit. Beberapa poin utama meliputi dasar hukum dan peraturan terkait, pengendalian faktor kontaminasi makanan dan minuman mulai dari pemilihan bahan, penyimpanan, pengolahan, pengangkutan hingga penyajian, serta uji kualitas dan keamanan pangan secara berkala untuk mencegah penularan penyakit.
Unit usaha pangan asal hewan diwajibkan untuk memiliki Nomor Kontrol Veteriner (NKV) berdasarkan persyaratan administrasi dan teknis. Pelaku usaha mengajukan permohonan NKV kepemerintah daerah, lalu dilakukan penilaian di unit usaha untuk memenuhi standar higiene dan sanitasi sebelum diterbitkannya sertifikat NKV. NKV bertujuan menjamin keamanan pangan asal hewan.
1. Transfer panas adalah proses pengolahan produk pangan yang melibatkan pemanasan atau pendinginan untuk meningkatkan mutu, memperpanjang masa simpan, dan membunuh bakteri.
2. Proses termal utama meliputi pemasakan, blansing, sterilisasi, pasteurisasi, penggorengan, dan penyangraian yang mempengaruhi aktivitas mikroba dan enzim, serta nilai gizi dan organoleptik produk.
3. Optimalisasi mutu produk melibatkan pen
1) Dokumen tersebut membahas tentang fermentasi yang melibatkan mikroorganisme untuk menghasilkan produk pangan ber nilai tambah seperti yoghurt, keju, tempe, roti, dan kecap.
2) Juga dibahas perkembangan industri fermentasi dari sebelum tahun 1900 hingga sekarang dengan memanfaatkan berbagai jenis mikroorganisme dan teknologi fermentasi.
3) Mikroorganisme yang digunakan antara lain kham
Catering masakan untuk rumah sakit melibatkan proses penerimaan bahan baku, sortasi, penyimpanan, persiapan, pemorsian, pengemasan, dan pendistribusian makanan ke rumah sakit sesuai standar keamanan pangan dan persyaratan rumah sakit.
1. Teknologi Pengolahan Pangan
BAHAYA BIOLOGIS BAHAYA KIMIA
BAHAYA FISIK BEBAS BAHAYA
Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan
AMANKAN PANGAN
dan
BEBASKAN PRODUK
dari
BAHAN BERBAHAYA
2. Agenda
• Pendahuluan
• Proses Fermentasi
• Pangan Fabrikasi
Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan
3. TTaannttaannggaann ddii bbiiddaanngg PPaannggaann ::
Penyediaan pangan bergizi, sehat, aman untuk
dikonsumsi, sesuai selera, ekonomis
Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan
4. Perkembangan IInndduussttrrii PPaannggaann
• Faktor Sosial Ekonomi Konsumen
• Kebijakan Pemerintah
• Ilmu dan Teknologi
Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan
5. Bahan Pangan
• Bahan yang masih “hidup”
• Sangat mudah, hingga mudah rusak
• Berbagai penyebab kerusakan
Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan
6. Faktor Kerusakan
• Mikroba : bakteri, kapang, kamir
• Enzim : asli, dari mikroba
• Pemanasan/Pendinginan
• Serangga dan Pengerat
• Kadar Air
• Oksigen dan Sinar
• Waktu dan Suhu Penyimpanan
Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan
7. Pengawetan dengan
Suhu Rendah
• Laju aktivasi menurun
• Pendinginan dan Pembekuan
• Pendinginan : memperpanjang
kesegaran, chilling injury
• Pembekuan : - 180C; lebih dari 1
tahun
Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan
8. Pengawetan dengan
Suhu Tinggi
• Perubahan karena pemanasan
• Kematian mikroba
• Perubahan Jaringan
• Pindah panas; konduksi dan
konveksi
• Perubahan organoleptik
• Kerusakan zat gizi
Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan
9. Pengeringan
• Penurunan kadar air
• Berbagai keuntungan bahan
kering
• Peralatan : sederhana hingga
kompleks
• Konveksi udara, vakum dan
drum
11. Keuntungan
• Dilakukan pada kondisi pH dan
suhu normal
• Karakteristik flavor dan aroma
produk yang khas
• Konsumsi energi yang relatif
rendah
• modal dan biaya operasi rendah
• Teknologi fermentasi umumnya
telah dikuasi secara turun
temurun dengan baik.
Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan
12. Faktor Utama Pertumbuhan
• Sumber C dan N
• Ketersediaan zat gizi khusus
• Nilai pH produk pangan
• Suhu inkubasi
• Kadar air
• Mikroba lain
Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan
13. Klasifikasi Produk
• Berdasarkan hasil
pemecahan Karbohidrat
– Asam organik
– Alkohol
– Karbondioksida
• Homo dan Heterofermentatif
• Tergantung lintasan
metabolisme
Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan
15. Fermentasi Alkohol
• Karbohidrat menjadi
alkohol
• Lintasan EMP
• Umumnya
Saccharomyces sp
Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan
16. Fermentasi Bijian
• Tempe
• Kacang Kedele dan yang
lain
• Ampas kedelai
• Ampas kacang tanah
• Tahap :
• Perendaman, perebusan, pengupasan,
penirisan, penambahan laru (ragi,
inokulasi), fermentasi/inkubasi
Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan
17. Pangan Fabrikasi ?
“jenis produk pangan baru yang
dikembangkan dari campuran berbagai
ingredien, sehingga berbeda dengan
produk pangan yang bersifat sebagai
komoditas ”
18. Penggolongan
• Produk Ekstrusi (snack, sarapan,
pasta)
• Produk Gorengan (kerupuk,
keripik, mie instant, donut dll)
• Produk Panggang (biskuit, kreker
dll)
Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan
19. Ekstrusi
• Bahan dipaksa oleh sistim
ulir untuk mengalir dalam
suatu ruangan yang sempit
sehingga akan mengalami
pencampuran dan
pemasakan sekaligus
• Keluar lewat lubang sempit,
kembali ke tekanan normal
Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan
20. Biskuit (1)
• Biskuit keras : biskuit manis yang dibuat dari
adonan keras, berbentuk pipih, bila dipatahkan
penampang potongannya bertekstur padat.
• Kreker : biskuit yang dibuat dari adonan keras,
melalui proses fermentasi atau pemeraman,
berbentuk pipih yang rasanya mengarah asin dan
relatif renyah, serta bila dipatahkan penampang
potongannya berlapis-lapis.
Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan
21. Biskuit (2)
• Kukis adalah jenis biskuit yang dibuat dari
adonan lunak, berkadar lemak tinggi, relatif
renyah dan bila dipatahkan penampang
potongannya bertekstur kurang padat.
• Wafer adalah jenis biskuit yang dibuat dari
adonan cair, berpori-pori kasar, relatif renyah dan
bila dipatahkan penampang potonganya
berongga-rongga.
Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan
22. Penutup
• Proses fermentasi memiliki beberapa
keuntungan ditinjau dari segi proses dan produk
• Produk pangan dapat disesuaikan dengan jenis
industrinya dan dapat dideversifikasi
Direktorat Surveilan Dan Penyuluhan Keamanan Pangan