SlideShare a Scribd company logo
.
.
.
Konsep
Permasalahan
Upaya/
Tindakan
AirBersih
Air Minum
.Air Bersih
(Clean Water )
. Air Minum
( Drink Water )
. Kuantitas/
Kontineutas
. Kualitas
- Penyediaan SAB
. Inspeksi Sanitasi/
Quiality Control
.- Pengolahan Air
Definisi/Pengertian
• Air Bersih (Clean Water)
Air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari
yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan
dan dapat diminum apabila telah dimasak
• Air Minum (Drink Water)
Air yang melalui proses pengolahan atau tanpa
pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan
dan dapat lansung diminum
.
Kebutuhan
A I R
Masyarakat
P
E
R
S
Y
A
R
A
T
A
n
Kuantitas/
Kontineutas
. Desa 60l – 80 l/org/hari
. Kota 150 – 200 l/org/hari
. Tersedia setiap harinya
Kualitas
. Fisik
. Kimia
. Bakteriologis
. Radio Aktif
Persyaratan Kualitas Air Bersih & Air Minum
Air Bersih – (Permenkes No. 416/ 1990)
Air Minum – (Kepmenkes No. 907/2002)
.
Kelangkaan Air Bersih tidak
terlepas dari :
a. Pertumbuhan penduduk/
meningkatnya jumlah penduduk
b. Laju peningkatan Industri
c. Pembangunan yang meninggalkan
/kurang memperhatikan daya
dukung ekologi
.
• Key (1967)
Berubah komposisinya dan keadaannya
secara langsung akibat kegiatan manusia
sehingga kurang atau tidak berguna untuk
kebutuhan tertentu.
• John Pickford (1978)
Menekankan bahwa pencemaran air
semata-mata disebabkan oleh kegiatan
manusia saja.
Siklus Hydrologi
Proses air dialam
Epavorasi & Transpirasi
Kondensasi
Presipitasi
Run off
Infiltrasi
Sumber-Sumber Air dialam
a. Air hujan/Air angkasa
b. Air permukaan
c. Air Tanah
Kuantitas Air
• Debit Air 1 l/detik = 86.400 l/hari
Perhitungan : 1 l x 24 x 60 x 60
• Jika kebutuhan masy 60 l/orang/hari
(pedesaan ), maka jumlah penduduk
yang dapat dilayani dengan debit
1 l/detik adalah 86.400/60 = 1440
jiwa
Contoh
• Jika di daerah A yang kondisinya masih pedesaan
ditemukan debit air 6 l/detik, akan digunakan untuk
memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat yang belum
akses terhadap SAB, yaitu sekitar 60 %
• Diskripsi desa menggambarkan bahwa umumnya
masyarakat adalah petani (42 %), Jml penduduk laki-
laki 5420 jiwa, perempuan 5430 jiwa diantaranya balita
2400 orang
• Apakah debit air tersebut dapat memenuhi kebutuhan
pada saat itu ?
.
1.Water born diseases (Penularan lansung, air
yang diminum mengandung kuman patogen)
2. Water Washed diseases ( Kurangnya air
untuk pemeliharaan hygiene perseorangan)
3. Water Base diseases--- Schistosomiasis
4. Water related insec vector (Penularan penyakit
oleh vektor dimana sebagian hidupnya
tergantung pada air)
Penularan Penyakit Melalui Air
.
Perbaikan terhadap
Airnya
Perbaikan terhadap
SAB
Perbaikan terhadap
Lingkungan serkitarnya
Ruang Lingkup
• .
Perbaikan
Kualitas Air
Airnya (Pengolahan Air)
Netralisasi PH, Aerasi, Penyaringan/Filtrasi,
Pelunakan air sadah,Sedimentasi, Koagulasi/
Flokulasi, Aerasi dan desinfeksi
Sarana Air Bersih
Sumur Gali, Sumur Pompa Tangan,
Penampungan Air Hujan, Perlindungan Mata Air
dan Perpipaan
Lingkungan
Air Buangan, Jamban, Sampah dan
kandang hewan
.
.
Pengolahan
Air
Complete treament
Process
(Dilakukan pada air yang
kotor/keruh)
Partial Treatment
Process
(Lazim dilakukan untuk
mata air bersih)
Pengolahan Fisik
Pengolahan Kimia
Pengolahan
Bakterologis
Complete treament process
• Pengolah Physics
Yaitu tingkat pengolahan yang bertujuan
mengurangi/menghilangkan kotoran yang kasar
serta kadar zat organic
• Pengolahan kimia
Yaitu pengolahan dengan mengunakan zat-zat
kimia untuk membantu proses pengolahan
selanjutnya
• Pengolahan bakteriologis
Yaitu tingkat pengolahan yang
membunuh/mensucihamakan bakteri-bakteri.
• Jika air menunjukan sangat asam (PH < 4)
Untuk menaikan PH perlu penambahan
basa (kapur tohor/CaO, atau CaCO3 atau
batu gamping)
• Jika air mununjukan basa (PH >9)
Maka perlu panambahan asam. Penurunan
PH yang lazim menggunakan Alumanium
Sulfat (tawas)
????
.
• Pelunakan Air Sadah
• Kesadahan terutama disebabkan oleh Ca ,
Mn dan Mg yang bereaksi dengan
bicarbonat
• Biasanya terdapat pada air tanah
didaerah yang bersifat kapur
• Mengakibatkan konsumsi sabun lebih
tinggi, menimbulkan kerak pada dinding
pipa
Sedimentasi dan Koagulasi/flokulasi
• Sedimentasi – pengendapan partikel
tersuspensi dalam air secara grafitasi (gaya berat
secara alami)
• Kegunaan
Mereduksi bahan-bahan tersuspensi (kekeruhan
dalam air )
• Faktor yang mempengaruhi proses
 Diameter butiran
 Berat jenis butiran
 Kekentalan (Vicositas ) zat cair
 Percepatan gravitasi
.
• .
sedimentasi
Sedimentasi Alamiah (Murni)
Mengendap kerana
gaya berat sendiri
Sedimentasi non Alamiah
Partikel padat tersuspensi
Akan mengendap setelah
penambahan bahan kimia
Koagulasi/Flokulasi
• Pengertian
Pengumpulan atau penggabungan partikel-partikel
halus yang tidak dapat diendapkan secara gravitasi
Diendapkan dengan penambahan bahan
koagulan
Jenis koagualan diantaranya :
Tawas Al2(SO4)3
Natrium Aluminat
Ferro Sulfat /Ferri Sulfat dan
Poli almunium chlorida
Proses Koagulasi/floculasi
• Penambahan koagulan membentuk floc-
floc mikro yang lebih besar dari koloidal
asalnya
• Pengadukan secara pelan akan
menyebabkan floc-floc mikro mengumpul
membentuk floc yang lebih besar yang
relatif mudah mengendap dan disaring
• Pembentukan floc dipengaruhi oleh faktor
fisik dan kimia :
Kondisi pengadukan, PH, Alkalinitas,
kekeruhan dan suhu air.
Jartest
• Kegunaan
Untuk menentukan dosis koagulan
• Alat yang dipakai adalah floctester
• Bahan koagualan yang sering dipakai adalah
Alumunim Sulfat (tawas) dan untuk
pengaturan kondisi PH dipakai kapur
Percobaan (Jartest)
• Menentukan dosis bahan koagulan yang
ditambahkan dengan variasi dosis yang
berbeda
• Untuk air yang asam perlu ditambahkan
kapur untuk mendapatkan PH optimum
• Dengan kondisi PH yang telah dipilih,
dilakukan optimasi beberapa dosis tawas
yang harus ditambahkan
Cara Kerja Jartest
1. Siapkan floc tester dan 5 buah gelas beaker
2. Diisi Sampel air masing-masing sebanyak 500 ml
3. Ditambahkan koagualan dengan dosis yang berbeda
4. Diaduk cepat selama 3 menit
5. Diaduk lambat selama 5 menit
6. Didiamkan selama 15 menit
7. Diamati bentuk gumpalan dan kecempatan
pembentukan gumpalan
8. Disaring dengan kertas PH, kekeruhan dan warna
9. Dipi;ih pemakaian tawas optimum
Filtrasi
• Proses penyaringan
Untuk menghilangkan zat-zat padat tersuspensi (yang
diukur dengan kekeruhan) melalui media berpori-pori
• Kemampuan/kegunaan filtrasi
Ditentukan (kecepatan filtrasi, jenis media dan cara
bekerjanya)
• Secara garis besar dibagi menjadi dua :
a. Saringan Pasir Lambat (Slow Sand Filter)
b. Saringan Pasir Cepat (Rapid Sand Filter)
Saringan Pasir Lambat
• Bermanfaat menghilangkan organisme
patogen
• Bakteri dihilangkan sekitar 85-99 % dari
total bacteri
• Menghasilkan air yang memenuhi syarat
bakteriologis untuk air bersih yaitu tidak
mengandung Escherechia Coli
• Dapat menghilangkan protozoa, dan
Ascaris (cacing)
Saringan Pasir Cepat
• Mempunyai kecepatan 40 x kecepatan
saringan pasir lambat
• Didalam pengolahan air tanah digunakan
untuk mengurangi kadar Fe (besi) dan Mn
(mangan)
• Kurang Efektif untuk menghilangkan bakteri
patogen (yang membahayakan kesehatan)
• Dalam pengolahan air sungai/kekeruhan
tinggi digunakan sebagai pengolahan
pendahuluan untuk mengurangi beban dari
saringan pasir lambat (SPL)
Aerasi
• Proses pengolahan air dengan cara
mengontakannya dengan udara
• Kegunaan/kemampuannya :
A. Penambahan jumlah oksigen
B. Penurunan jumlah karbon dioksida (CO2)
C. Menghilangkan Hydrogen Sulfida (H2S),
Methane (CH4) dan berbagai senyawa
organik yang mudah menguap (Volatile)
D. Mengurangi kandungan zat besi dan
mangan dalam air
.
Jenis-Jenis
Aerator
Waterfall Aerator
Cascade Aerator
SC Aerator
Bubble Aerator
Spray Aerator
Desinfeksi Air
• Membunuh/mensucihamakan bakteri patogen
yang penyebarannya melalui air
• Caranya :
a. Kimia : (dengan penambahan bahan kimia)
b. Fisik : (Pemanasan air, penyinaran/ sinar
ultra violet)
c. Mekanis : Penyaringan Pasir lambat
Faktor pertimbangan dari
cara yang dipilih :
• Daya/ kekuatan dalam membunuh kuman
• Tingkat kemudahan dalam memantau
konsentrasi
• Kemampuan dalam memproduksi residu
• Kaulitas estetika (bau,warna, rasa) air yang
disinfeksi
• Teknologi pengadaan dan penggunaan yang
tersedia
• Faktor ekonomi
Aspek-Aspek Desinfeksi
• Desinfektan (Jenis desinfektan dan
konsentrasi)
• Waktu Kontak
• Faktor lingkungan :
A. Suhu (makin tinggi suhu, makin tinggi
pula efektifitas desinfektan
B. PH (desinfektan akan berfungsi
optimal pada PH tertentu/misal ozon
pada PH = 6)
c. Kualitas air Air yang mengandung zat
organik banyak akan mempengaruhi
chlor demand
Jenis Desinfektan
• Chlorin
Banyak digunakan dalam pengolahan air
bersih dan air limbah sebagai desinfektan
Yang termasuk chlorin (Cl2, Asam
hypochlorit (HOCl) dan ion Hypochlorit
juga beberapa jenis chloramine
Bahan kimia yang banyak digunakan untuk
desinfeksi air adalah senyawa chlor /Ca
(OCl)2---Kaporit karena murah, mudah
didapat dan mudah penanganannya dan
kegiatannya disebut----------CHLORINASI
OZON ---------------salah satu bahan
desinfeksi airbersifat mudah larut di dalam
air dan mudah terdekomposisi pada
temperatur dan PH tinggi
Desinfektan ini kurang efektif untuk
menjaga kualitas air *(bersifat sementara
dalam air)
Kep.Menkes 907/Menkes/2002
Perngawasan Kualitas Air Minum
• Ruang Lingkup
a. Air yang didistribusikan
melalui pipa untuk
keperluan rumah tangga
b. Air yang didistribusikan
melalui tangki air
c. Air kemasan
d. Air yang digunakan
untuk produksi bahan
makanan dan minuman
yang disajikan kepada
masyarakat
• Kegiatan Pengawasan
meliputi :
a. Pengamatan lapangan
atau inspeksi Sanitasi
b. Pengambilan sampel
c. Pemeriksaan Kualitas air
d. Analisis hasil
pemeriksaan
laboratorium dan
pengamatan lapangan
e. Tindak lanjut upaya
Penanggulangan
perbaikan
oleh pengelola
f. Penyuluhan kepada
masyarakat
.
Inspeksi
Sanitasi
&
Pengambilan
Sampel
Pemeriksaan
Kualitas Air
Rekomendasi
&
Tindak Lanjut
Penyuluhan
Kes masy
Analisis
Hasil
Alur Kegiatan
Pengawasan Kualitas Air Minum
Kebijakan Air Minum
1. kualitas dan cakupan pelayanan dari air
bersih menjadi air minum secara bertahap
2. akses pada air minum dengan
mengutamakan masyarakat berpenghasilan
rendah dan daerah rendah akses
3. Melibatkan konsumen dalam mendorong
peningkatan kualitas pelayanan
4. Pengendalian konsumsi air minum melalui
instrumen peraturan dan tarif
.
5. Menerapkan prinsip kepengusahaan dan
pemulihan biaya dalam penyelenggaraan
air minum dengan menjamin kebutuhan
dasar
6. peluang investasi bagi swasta dalam
penyelenggaraan air minum
7. peran pemerintah, masyarakat, dan
dunia usaha dalam penanganan air baku
.
Ketersediaan Air Bersih bagi
pengunsi
• Perlu mendapat perhatian
• Tanpa adanya air bersih sangat
berpengaruh terhadap kebersihan
• Meningkatkan resiko terjadinya
penularan penyakit (diare, thypus,
scabies, dll ).
Standar minimum kebutuhan
air bersih
• Prioritas pada hari pertama  Awal
kejadian bencana /pengungsian
adalah 5 l/org/hari utk keb minimal
(masak & mami)
• Pada hari ke-2 min 15-20 l/org/hari
• Bagi fasilitas yankes (puskesmas
atau RS) dlm rangka melayani
korban bencana atau pengunsian
min 50 l/org/hari
Sumber Air bersih dan
pengolahannya
• Sumber air permukaan permukaan
(lakukan pengamanan sumber air
/pemagaran, papan pengumuman,
perbaikan kualitas).
• Melakukan water purifier/Water
treatment plant
• Sumber PDAM pengangkutan dengan
mobil tankgki air
cara pendistribusian air
bersih
• Air permukaan (sekitar sumber
dibebaskan dari keg man dan hewan)
• Sumur gali, SPT, Mata air sesuai
persyaratan sanitasi
• Tangki penampungan air bersih ditempat
pengunsian jarak minimum 30 m dan
maks 500 m
• Untuk kepentingan harian keluarga dlm
bentuk ember/jerigen vol 20 l
Perbaikan Kualitas Air
• Penjernihan air cepat, menggunakan
• Alumanium sulfat (tawas)
Air baku yang akan dijernihkan 20 l
Campurkan tawas (1/2) sendok teh &
diaduk 5 menit
Diamkan selama 10-20 sampai terbentuk
floc
Bila digunakan untuk air minum, maka perl
dimasak
Poly Alumanium Chlorida
(PAC)
• Proses penjernihan air secara cepat
• Berfungsi mengupalkan kotoran (bersifat
cair, serta menetralisir PH (kapur)
• Cara penggunaan
• Sediakan air baku 100 ml, jika PH rendah
ditabahkan kapur untuk netralisir
• Tuangkan larutan PAC dan aduk 5-10
menit
• Untuk air minum harus dimasak

More Related Content

What's hot

Presentasi Pencemaran Air
Presentasi Pencemaran Air Presentasi Pencemaran Air
Presentasi Pencemaran Air
Apapunituzar
 
Penyediaan air bersih
Penyediaan air bersihPenyediaan air bersih
Penyediaan air bersihInha Rusdy
 
Makalah pengolahan air limbah
Makalah pengolahan air limbahMakalah pengolahan air limbah
Makalah pengolahan air limbahRizki Widiantoro
 
Pola Penanganan Air Limbah Permukiman
Pola Penanganan Air Limbah PermukimanPola Penanganan Air Limbah Permukiman
Pola Penanganan Air Limbah Permukiman
infosanitasi
 
Pencemaran air sungai
Pencemaran air sungaiPencemaran air sungai
Pencemaran air sungai
Dimas Febiyanto
 
Limbah cair
Limbah cairLimbah cair
Limbah cair
Okta Rostalia
 
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
Joy Irman
 
PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI MENJADI AIR BERSIH
PROSES PENGOLAHAN AIR  SUNGAI MENJADI AIR BERSIHPROSES PENGOLAHAN AIR  SUNGAI MENJADI AIR BERSIH
PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI MENJADI AIR BERSIH
Ahmad Jihad Almuhdhor
 
Teknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambat
Teknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambatTeknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambat
Teknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambat
gede5
 
sanitasi lingkungan pariwisata
sanitasi lingkungan pariwisatasanitasi lingkungan pariwisata
sanitasi lingkungan pariwisata
aprinias
 
Karakteristik air limbah
Karakteristik air limbahKarakteristik air limbah
Karakteristik air limbahEchi Chii
 
Penyehatan makanan dan minuman
Penyehatan makanan dan minumanPenyehatan makanan dan minuman
Penyehatan makanan dan minuman
sanggede
 
Opsi Teknologi Air Limbah Domestik Sistem Setempat (On-Site)
Opsi Teknologi Air Limbah Domestik Sistem Setempat (On-Site)Opsi Teknologi Air Limbah Domestik Sistem Setempat (On-Site)
Opsi Teknologi Air Limbah Domestik Sistem Setempat (On-Site)
Joy Irman
 
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan Lumpur
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan LumpurPerencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan Lumpur
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan Lumpur
Joy Irman
 
Power point pencemaran udara
Power point pencemaran udaraPower point pencemaran udara
Power point pencemaran udara
panjinugroho
 
Sanitasi lingkungan
Sanitasi lingkunganSanitasi lingkungan
Sanitasi lingkungan
eli priyatna laidan
 
Permenkes No. 32 tahun 2017 _ttg Standar Baku Mutu Kesehatan Kesling dan Per...
Permenkes No. 32 tahun 2017 _ttg Standar Baku Mutu Kesehatan  Kesling dan Per...Permenkes No. 32 tahun 2017 _ttg Standar Baku Mutu Kesehatan  Kesling dan Per...
Permenkes No. 32 tahun 2017 _ttg Standar Baku Mutu Kesehatan Kesling dan Per...
Adelina Hutauruk
 

What's hot (20)

Presentasi Pencemaran Air
Presentasi Pencemaran Air Presentasi Pencemaran Air
Presentasi Pencemaran Air
 
Penyediaan air bersih
Penyediaan air bersihPenyediaan air bersih
Penyediaan air bersih
 
Makalah pengolahan air limbah
Makalah pengolahan air limbahMakalah pengolahan air limbah
Makalah pengolahan air limbah
 
Pola Penanganan Air Limbah Permukiman
Pola Penanganan Air Limbah PermukimanPola Penanganan Air Limbah Permukiman
Pola Penanganan Air Limbah Permukiman
 
Pencemaran air sungai
Pencemaran air sungaiPencemaran air sungai
Pencemaran air sungai
 
Limbah cair
Limbah cairLimbah cair
Limbah cair
 
Air bersih
Air bersihAir bersih
Air bersih
 
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
Aspek Teknis Operasional Pengelolaan Sampah (3/4)
 
PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI MENJADI AIR BERSIH
PROSES PENGOLAHAN AIR  SUNGAI MENJADI AIR BERSIHPROSES PENGOLAHAN AIR  SUNGAI MENJADI AIR BERSIH
PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI MENJADI AIR BERSIH
 
Teknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambat
Teknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambatTeknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambat
Teknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambat
 
Makalh pengambilan sampel air
Makalh pengambilan sampel airMakalh pengambilan sampel air
Makalh pengambilan sampel air
 
sanitasi lingkungan pariwisata
sanitasi lingkungan pariwisatasanitasi lingkungan pariwisata
sanitasi lingkungan pariwisata
 
Karakteristik air limbah
Karakteristik air limbahKarakteristik air limbah
Karakteristik air limbah
 
Penyehatan makanan dan minuman
Penyehatan makanan dan minumanPenyehatan makanan dan minuman
Penyehatan makanan dan minuman
 
Opsi Teknologi Air Limbah Domestik Sistem Setempat (On-Site)
Opsi Teknologi Air Limbah Domestik Sistem Setempat (On-Site)Opsi Teknologi Air Limbah Domestik Sistem Setempat (On-Site)
Opsi Teknologi Air Limbah Domestik Sistem Setempat (On-Site)
 
Pengolahan air bersih
Pengolahan air bersihPengolahan air bersih
Pengolahan air bersih
 
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan Lumpur
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan LumpurPerencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan Lumpur
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan Lumpur
 
Power point pencemaran udara
Power point pencemaran udaraPower point pencemaran udara
Power point pencemaran udara
 
Sanitasi lingkungan
Sanitasi lingkunganSanitasi lingkungan
Sanitasi lingkungan
 
Permenkes No. 32 tahun 2017 _ttg Standar Baku Mutu Kesehatan Kesling dan Per...
Permenkes No. 32 tahun 2017 _ttg Standar Baku Mutu Kesehatan  Kesling dan Per...Permenkes No. 32 tahun 2017 _ttg Standar Baku Mutu Kesehatan  Kesling dan Per...
Permenkes No. 32 tahun 2017 _ttg Standar Baku Mutu Kesehatan Kesling dan Per...
 

Similar to Penyediaan Air Bersih

PENGERTIAN DAN PENGGUNAAN berbagai metode analisis data kom.ppt
PENGERTIAN  DAN PENGGUNAAN berbagai metode analisis data kom.pptPENGERTIAN  DAN PENGGUNAAN berbagai metode analisis data kom.ppt
PENGERTIAN DAN PENGGUNAAN berbagai metode analisis data kom.ppt
EllySufriadi4
 
Kelompok_10_Pengolahan_Air.pptx
Kelompok_10_Pengolahan_Air.pptxKelompok_10_Pengolahan_Air.pptx
Kelompok_10_Pengolahan_Air.pptx
MOODBATIN1
 
MI.4-Pengolahan-Limbah-Cair-Fasyankes_Edit.pdf
MI.4-Pengolahan-Limbah-Cair-Fasyankes_Edit.pdfMI.4-Pengolahan-Limbah-Cair-Fasyankes_Edit.pdf
MI.4-Pengolahan-Limbah-Cair-Fasyankes_Edit.pdf
HendrawanSetya
 
prinsip dan garis besar pengolahan air
prinsip dan garis besar pengolahan air prinsip dan garis besar pengolahan air
prinsip dan garis besar pengolahan air
nurul isnaini
 
Analisis Kadar Air
Analisis Kadar AirAnalisis Kadar Air
Analisis Kadar Air
RaniSuprianti
 
PPT-UEU-Pengolahan-Air-Bersih-Pertemuan-8.ppt
PPT-UEU-Pengolahan-Air-Bersih-Pertemuan-8.pptPPT-UEU-Pengolahan-Air-Bersih-Pertemuan-8.ppt
PPT-UEU-Pengolahan-Air-Bersih-Pertemuan-8.ppt
TaofikNugraha2
 
PPT-UEU-Pengolahan-Air-Bersih-Pertemuan-8.ppt
PPT-UEU-Pengolahan-Air-Bersih-Pertemuan-8.pptPPT-UEU-Pengolahan-Air-Bersih-Pertemuan-8.ppt
PPT-UEU-Pengolahan-Air-Bersih-Pertemuan-8.ppt
fitririyadi
 
Penyediaan air bersih
Penyediaan air bersihPenyediaan air bersih
Penyediaan air bersih
Martheana Kencanawati
 
Bahan 1 pedoman sanitasi rumah sakit di indonesia
Bahan 1 pedoman sanitasi rumah sakit di indonesiaBahan 1 pedoman sanitasi rumah sakit di indonesia
Bahan 1 pedoman sanitasi rumah sakit di indonesiaHarry
 
Bahan 1 pedoman-sanitasi_rumah_sakit_di_indonesia
Bahan 1 pedoman-sanitasi_rumah_sakit_di_indonesiaBahan 1 pedoman-sanitasi_rumah_sakit_di_indonesia
Bahan 1 pedoman-sanitasi_rumah_sakit_di_indonesiaOZ Vessalius
 
Sistem pengolahan & analisis kualitas air pdam
Sistem pengolahan & analisis kualitas air pdamSistem pengolahan & analisis kualitas air pdam
Sistem pengolahan & analisis kualitas air pdam
Hasib Habibie
 
Sistem Penyediaan Air Bersih Rekayasa Lingkungan.pdf
Sistem Penyediaan Air Bersih Rekayasa Lingkungan.pdfSistem Penyediaan Air Bersih Rekayasa Lingkungan.pdf
Sistem Penyediaan Air Bersih Rekayasa Lingkungan.pdf
Kamalia35
 
konsep air bersih-PAPLC
konsep air bersih-PAPLCkonsep air bersih-PAPLC
konsep air bersih-PAPLCNovita Lessy
 
PENGOLAHAN AIR MINUM DAN AIR PROSES.pptx
PENGOLAHAN AIR MINUM DAN AIR PROSES.pptxPENGOLAHAN AIR MINUM DAN AIR PROSES.pptx
PENGOLAHAN AIR MINUM DAN AIR PROSES.pptx
EnyAgustina4
 
Automatic water treatment process
Automatic water treatment processAutomatic water treatment process
Automatic water treatment process
Fecsolution
 
PPT Sistem Rekayasa Air Limbah dan Pembuangannya.pptx
PPT Sistem Rekayasa Air Limbah dan Pembuangannya.pptxPPT Sistem Rekayasa Air Limbah dan Pembuangannya.pptx
PPT Sistem Rekayasa Air Limbah dan Pembuangannya.pptx
magangfim17
 
Sumber-Sumber Air Limbah
Sumber-Sumber Air LimbahSumber-Sumber Air Limbah
Sumber-Sumber Air Limbah
Tiara Arianti
 
Pk8-KD4T1. Sistem Penjernihan Air.pdf
Pk8-KD4T1. Sistem Penjernihan Air.pdfPk8-KD4T1. Sistem Penjernihan Air.pdf
Pk8-KD4T1. Sistem Penjernihan Air.pdf
Agus Tri
 
Sistem penjernihan air
Sistem penjernihan airSistem penjernihan air
Sistem penjernihan air
Agus Tri
 

Similar to Penyediaan Air Bersih (20)

PENGERTIAN DAN PENGGUNAAN berbagai metode analisis data kom.ppt
PENGERTIAN  DAN PENGGUNAAN berbagai metode analisis data kom.pptPENGERTIAN  DAN PENGGUNAAN berbagai metode analisis data kom.ppt
PENGERTIAN DAN PENGGUNAAN berbagai metode analisis data kom.ppt
 
Kelompok_10_Pengolahan_Air.pptx
Kelompok_10_Pengolahan_Air.pptxKelompok_10_Pengolahan_Air.pptx
Kelompok_10_Pengolahan_Air.pptx
 
MI.4-Pengolahan-Limbah-Cair-Fasyankes_Edit.pdf
MI.4-Pengolahan-Limbah-Cair-Fasyankes_Edit.pdfMI.4-Pengolahan-Limbah-Cair-Fasyankes_Edit.pdf
MI.4-Pengolahan-Limbah-Cair-Fasyankes_Edit.pdf
 
prinsip dan garis besar pengolahan air
prinsip dan garis besar pengolahan air prinsip dan garis besar pengolahan air
prinsip dan garis besar pengolahan air
 
Analisis Kadar Air
Analisis Kadar AirAnalisis Kadar Air
Analisis Kadar Air
 
PPT-UEU-Pengolahan-Air-Bersih-Pertemuan-8.ppt
PPT-UEU-Pengolahan-Air-Bersih-Pertemuan-8.pptPPT-UEU-Pengolahan-Air-Bersih-Pertemuan-8.ppt
PPT-UEU-Pengolahan-Air-Bersih-Pertemuan-8.ppt
 
PPT-UEU-Pengolahan-Air-Bersih-Pertemuan-8.ppt
PPT-UEU-Pengolahan-Air-Bersih-Pertemuan-8.pptPPT-UEU-Pengolahan-Air-Bersih-Pertemuan-8.ppt
PPT-UEU-Pengolahan-Air-Bersih-Pertemuan-8.ppt
 
Penyediaan air bersih
Penyediaan air bersihPenyediaan air bersih
Penyediaan air bersih
 
Bahan 1 pedoman sanitasi rumah sakit di indonesia
Bahan 1 pedoman sanitasi rumah sakit di indonesiaBahan 1 pedoman sanitasi rumah sakit di indonesia
Bahan 1 pedoman sanitasi rumah sakit di indonesia
 
Bahan 1 pedoman-sanitasi_rumah_sakit_di_indonesia
Bahan 1 pedoman-sanitasi_rumah_sakit_di_indonesiaBahan 1 pedoman-sanitasi_rumah_sakit_di_indonesia
Bahan 1 pedoman-sanitasi_rumah_sakit_di_indonesia
 
Sistem pengolahan & analisis kualitas air pdam
Sistem pengolahan & analisis kualitas air pdamSistem pengolahan & analisis kualitas air pdam
Sistem pengolahan & analisis kualitas air pdam
 
Sistem Penyediaan Air Bersih Rekayasa Lingkungan.pdf
Sistem Penyediaan Air Bersih Rekayasa Lingkungan.pdfSistem Penyediaan Air Bersih Rekayasa Lingkungan.pdf
Sistem Penyediaan Air Bersih Rekayasa Lingkungan.pdf
 
konsep air bersih-PAPLC
konsep air bersih-PAPLCkonsep air bersih-PAPLC
konsep air bersih-PAPLC
 
PENGOLAHAN AIR MINUM DAN AIR PROSES.pptx
PENGOLAHAN AIR MINUM DAN AIR PROSES.pptxPENGOLAHAN AIR MINUM DAN AIR PROSES.pptx
PENGOLAHAN AIR MINUM DAN AIR PROSES.pptx
 
Automatic water treatment process
Automatic water treatment processAutomatic water treatment process
Automatic water treatment process
 
PPT Sistem Rekayasa Air Limbah dan Pembuangannya.pptx
PPT Sistem Rekayasa Air Limbah dan Pembuangannya.pptxPPT Sistem Rekayasa Air Limbah dan Pembuangannya.pptx
PPT Sistem Rekayasa Air Limbah dan Pembuangannya.pptx
 
cemling
cemlingcemling
cemling
 
Sumber-Sumber Air Limbah
Sumber-Sumber Air LimbahSumber-Sumber Air Limbah
Sumber-Sumber Air Limbah
 
Pk8-KD4T1. Sistem Penjernihan Air.pdf
Pk8-KD4T1. Sistem Penjernihan Air.pdfPk8-KD4T1. Sistem Penjernihan Air.pdf
Pk8-KD4T1. Sistem Penjernihan Air.pdf
 
Sistem penjernihan air
Sistem penjernihan airSistem penjernihan air
Sistem penjernihan air
 

More from nesyaazzura

Epidemologi
EpidemologiEpidemologi
Epidemologi
nesyaazzura
 
Dasar-Dasar Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Dasar-Dasar Administrasi dan Kebijakan KesehatanDasar-Dasar Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Dasar-Dasar Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
nesyaazzura
 
Promosi Kesehatan
Promosi KesehatanPromosi Kesehatan
Promosi Kesehatan
nesyaazzura
 
Pengelolaan Sumber Daya Air oleh Dodi Mofiar, S.KM., M.Si
Pengelolaan Sumber Daya Air oleh Dodi Mofiar, S.KM., M.SiPengelolaan Sumber Daya Air oleh Dodi Mofiar, S.KM., M.Si
Pengelolaan Sumber Daya Air oleh Dodi Mofiar, S.KM., M.Si
nesyaazzura
 
Sanitasi Penyehatan Makanan
Sanitasi Penyehatan MakananSanitasi Penyehatan Makanan
Sanitasi Penyehatan Makanan
nesyaazzura
 
Pencemaran lingkungan oleh Dodi Mofiar, S.KM., M.Si
Pencemaran lingkungan oleh Dodi Mofiar, S.KM., M.SiPencemaran lingkungan oleh Dodi Mofiar, S.KM., M.Si
Pencemaran lingkungan oleh Dodi Mofiar, S.KM., M.Si
nesyaazzura
 
Penyediaan Air Bersih Masyarakat ( Pendekatan Partisipatif )
Penyediaan Air Bersih Masyarakat ( Pendekatan Partisipatif )Penyediaan Air Bersih Masyarakat ( Pendekatan Partisipatif )
Penyediaan Air Bersih Masyarakat ( Pendekatan Partisipatif )
nesyaazzura
 
Perencanaan dan Evaluasi Program Kesehatan Lingkungan
Perencanaan dan Evaluasi Program Kesehatan LingkunganPerencanaan dan Evaluasi Program Kesehatan Lingkungan
Perencanaan dan Evaluasi Program Kesehatan Lingkungan
nesyaazzura
 

More from nesyaazzura (8)

Epidemologi
EpidemologiEpidemologi
Epidemologi
 
Dasar-Dasar Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Dasar-Dasar Administrasi dan Kebijakan KesehatanDasar-Dasar Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Dasar-Dasar Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
 
Promosi Kesehatan
Promosi KesehatanPromosi Kesehatan
Promosi Kesehatan
 
Pengelolaan Sumber Daya Air oleh Dodi Mofiar, S.KM., M.Si
Pengelolaan Sumber Daya Air oleh Dodi Mofiar, S.KM., M.SiPengelolaan Sumber Daya Air oleh Dodi Mofiar, S.KM., M.Si
Pengelolaan Sumber Daya Air oleh Dodi Mofiar, S.KM., M.Si
 
Sanitasi Penyehatan Makanan
Sanitasi Penyehatan MakananSanitasi Penyehatan Makanan
Sanitasi Penyehatan Makanan
 
Pencemaran lingkungan oleh Dodi Mofiar, S.KM., M.Si
Pencemaran lingkungan oleh Dodi Mofiar, S.KM., M.SiPencemaran lingkungan oleh Dodi Mofiar, S.KM., M.Si
Pencemaran lingkungan oleh Dodi Mofiar, S.KM., M.Si
 
Penyediaan Air Bersih Masyarakat ( Pendekatan Partisipatif )
Penyediaan Air Bersih Masyarakat ( Pendekatan Partisipatif )Penyediaan Air Bersih Masyarakat ( Pendekatan Partisipatif )
Penyediaan Air Bersih Masyarakat ( Pendekatan Partisipatif )
 
Perencanaan dan Evaluasi Program Kesehatan Lingkungan
Perencanaan dan Evaluasi Program Kesehatan LingkunganPerencanaan dan Evaluasi Program Kesehatan Lingkungan
Perencanaan dan Evaluasi Program Kesehatan Lingkungan
 

Recently uploaded

jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
lala263132
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan JiwaSejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
BayuEkaKurniawan1
 
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docxASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
zalfazulfa174
 
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptxketerampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
pkmcinagara
 
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdfPencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
PramitaHertasning
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
ImanChimonxNurjaman
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptxPENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
Hamzi Hadi
 
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdfMonitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
haniekusuma
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIFPENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
FredyMaringga1
 
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptxAsuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
hosnuinayati1
 
Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
hendityas
 

Recently uploaded (17)

jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan JiwaSejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
 
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docxASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
 
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptxketerampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
 
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdfPencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptxPENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
 
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdfMonitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIFPENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
 
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptxAsuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
 
Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
 

Penyediaan Air Bersih

  • 1. . .
  • 2. . Konsep Permasalahan Upaya/ Tindakan AirBersih Air Minum .Air Bersih (Clean Water ) . Air Minum ( Drink Water ) . Kuantitas/ Kontineutas . Kualitas - Penyediaan SAB . Inspeksi Sanitasi/ Quiality Control .- Pengolahan Air
  • 3. Definisi/Pengertian • Air Bersih (Clean Water) Air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak • Air Minum (Drink Water) Air yang melalui proses pengolahan atau tanpa pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat lansung diminum
  • 4. . Kebutuhan A I R Masyarakat P E R S Y A R A T A n Kuantitas/ Kontineutas . Desa 60l – 80 l/org/hari . Kota 150 – 200 l/org/hari . Tersedia setiap harinya Kualitas . Fisik . Kimia . Bakteriologis . Radio Aktif Persyaratan Kualitas Air Bersih & Air Minum Air Bersih – (Permenkes No. 416/ 1990) Air Minum – (Kepmenkes No. 907/2002)
  • 5. . Kelangkaan Air Bersih tidak terlepas dari : a. Pertumbuhan penduduk/ meningkatnya jumlah penduduk b. Laju peningkatan Industri c. Pembangunan yang meninggalkan /kurang memperhatikan daya dukung ekologi
  • 6. . • Key (1967) Berubah komposisinya dan keadaannya secara langsung akibat kegiatan manusia sehingga kurang atau tidak berguna untuk kebutuhan tertentu. • John Pickford (1978) Menekankan bahwa pencemaran air semata-mata disebabkan oleh kegiatan manusia saja.
  • 7. Siklus Hydrologi Proses air dialam Epavorasi & Transpirasi Kondensasi Presipitasi Run off Infiltrasi Sumber-Sumber Air dialam a. Air hujan/Air angkasa b. Air permukaan c. Air Tanah
  • 8. Kuantitas Air • Debit Air 1 l/detik = 86.400 l/hari Perhitungan : 1 l x 24 x 60 x 60 • Jika kebutuhan masy 60 l/orang/hari (pedesaan ), maka jumlah penduduk yang dapat dilayani dengan debit 1 l/detik adalah 86.400/60 = 1440 jiwa
  • 9. Contoh • Jika di daerah A yang kondisinya masih pedesaan ditemukan debit air 6 l/detik, akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat yang belum akses terhadap SAB, yaitu sekitar 60 % • Diskripsi desa menggambarkan bahwa umumnya masyarakat adalah petani (42 %), Jml penduduk laki- laki 5420 jiwa, perempuan 5430 jiwa diantaranya balita 2400 orang • Apakah debit air tersebut dapat memenuhi kebutuhan pada saat itu ?
  • 10. . 1.Water born diseases (Penularan lansung, air yang diminum mengandung kuman patogen) 2. Water Washed diseases ( Kurangnya air untuk pemeliharaan hygiene perseorangan) 3. Water Base diseases--- Schistosomiasis 4. Water related insec vector (Penularan penyakit oleh vektor dimana sebagian hidupnya tergantung pada air) Penularan Penyakit Melalui Air
  • 11. . Perbaikan terhadap Airnya Perbaikan terhadap SAB Perbaikan terhadap Lingkungan serkitarnya Ruang Lingkup
  • 12. • . Perbaikan Kualitas Air Airnya (Pengolahan Air) Netralisasi PH, Aerasi, Penyaringan/Filtrasi, Pelunakan air sadah,Sedimentasi, Koagulasi/ Flokulasi, Aerasi dan desinfeksi Sarana Air Bersih Sumur Gali, Sumur Pompa Tangan, Penampungan Air Hujan, Perlindungan Mata Air dan Perpipaan Lingkungan Air Buangan, Jamban, Sampah dan kandang hewan
  • 13. . . Pengolahan Air Complete treament Process (Dilakukan pada air yang kotor/keruh) Partial Treatment Process (Lazim dilakukan untuk mata air bersih) Pengolahan Fisik Pengolahan Kimia Pengolahan Bakterologis
  • 14. Complete treament process • Pengolah Physics Yaitu tingkat pengolahan yang bertujuan mengurangi/menghilangkan kotoran yang kasar serta kadar zat organic • Pengolahan kimia Yaitu pengolahan dengan mengunakan zat-zat kimia untuk membantu proses pengolahan selanjutnya • Pengolahan bakteriologis Yaitu tingkat pengolahan yang membunuh/mensucihamakan bakteri-bakteri.
  • 15. • Jika air menunjukan sangat asam (PH < 4) Untuk menaikan PH perlu penambahan basa (kapur tohor/CaO, atau CaCO3 atau batu gamping) • Jika air mununjukan basa (PH >9) Maka perlu panambahan asam. Penurunan PH yang lazim menggunakan Alumanium Sulfat (tawas) ????
  • 16. . • Pelunakan Air Sadah • Kesadahan terutama disebabkan oleh Ca , Mn dan Mg yang bereaksi dengan bicarbonat • Biasanya terdapat pada air tanah didaerah yang bersifat kapur • Mengakibatkan konsumsi sabun lebih tinggi, menimbulkan kerak pada dinding pipa
  • 17. Sedimentasi dan Koagulasi/flokulasi • Sedimentasi – pengendapan partikel tersuspensi dalam air secara grafitasi (gaya berat secara alami) • Kegunaan Mereduksi bahan-bahan tersuspensi (kekeruhan dalam air ) • Faktor yang mempengaruhi proses  Diameter butiran  Berat jenis butiran  Kekentalan (Vicositas ) zat cair  Percepatan gravitasi
  • 18. . • . sedimentasi Sedimentasi Alamiah (Murni) Mengendap kerana gaya berat sendiri Sedimentasi non Alamiah Partikel padat tersuspensi Akan mengendap setelah penambahan bahan kimia
  • 19. Koagulasi/Flokulasi • Pengertian Pengumpulan atau penggabungan partikel-partikel halus yang tidak dapat diendapkan secara gravitasi Diendapkan dengan penambahan bahan koagulan Jenis koagualan diantaranya : Tawas Al2(SO4)3 Natrium Aluminat Ferro Sulfat /Ferri Sulfat dan Poli almunium chlorida
  • 20. Proses Koagulasi/floculasi • Penambahan koagulan membentuk floc- floc mikro yang lebih besar dari koloidal asalnya • Pengadukan secara pelan akan menyebabkan floc-floc mikro mengumpul membentuk floc yang lebih besar yang relatif mudah mengendap dan disaring • Pembentukan floc dipengaruhi oleh faktor fisik dan kimia : Kondisi pengadukan, PH, Alkalinitas, kekeruhan dan suhu air.
  • 21. Jartest • Kegunaan Untuk menentukan dosis koagulan • Alat yang dipakai adalah floctester • Bahan koagualan yang sering dipakai adalah Alumunim Sulfat (tawas) dan untuk pengaturan kondisi PH dipakai kapur
  • 22. Percobaan (Jartest) • Menentukan dosis bahan koagulan yang ditambahkan dengan variasi dosis yang berbeda • Untuk air yang asam perlu ditambahkan kapur untuk mendapatkan PH optimum • Dengan kondisi PH yang telah dipilih, dilakukan optimasi beberapa dosis tawas yang harus ditambahkan
  • 23. Cara Kerja Jartest 1. Siapkan floc tester dan 5 buah gelas beaker 2. Diisi Sampel air masing-masing sebanyak 500 ml 3. Ditambahkan koagualan dengan dosis yang berbeda 4. Diaduk cepat selama 3 menit 5. Diaduk lambat selama 5 menit 6. Didiamkan selama 15 menit 7. Diamati bentuk gumpalan dan kecempatan pembentukan gumpalan 8. Disaring dengan kertas PH, kekeruhan dan warna 9. Dipi;ih pemakaian tawas optimum
  • 24. Filtrasi • Proses penyaringan Untuk menghilangkan zat-zat padat tersuspensi (yang diukur dengan kekeruhan) melalui media berpori-pori • Kemampuan/kegunaan filtrasi Ditentukan (kecepatan filtrasi, jenis media dan cara bekerjanya) • Secara garis besar dibagi menjadi dua : a. Saringan Pasir Lambat (Slow Sand Filter) b. Saringan Pasir Cepat (Rapid Sand Filter)
  • 25. Saringan Pasir Lambat • Bermanfaat menghilangkan organisme patogen • Bakteri dihilangkan sekitar 85-99 % dari total bacteri • Menghasilkan air yang memenuhi syarat bakteriologis untuk air bersih yaitu tidak mengandung Escherechia Coli • Dapat menghilangkan protozoa, dan Ascaris (cacing)
  • 26. Saringan Pasir Cepat • Mempunyai kecepatan 40 x kecepatan saringan pasir lambat • Didalam pengolahan air tanah digunakan untuk mengurangi kadar Fe (besi) dan Mn (mangan) • Kurang Efektif untuk menghilangkan bakteri patogen (yang membahayakan kesehatan) • Dalam pengolahan air sungai/kekeruhan tinggi digunakan sebagai pengolahan pendahuluan untuk mengurangi beban dari saringan pasir lambat (SPL)
  • 27. Aerasi • Proses pengolahan air dengan cara mengontakannya dengan udara • Kegunaan/kemampuannya : A. Penambahan jumlah oksigen B. Penurunan jumlah karbon dioksida (CO2) C. Menghilangkan Hydrogen Sulfida (H2S), Methane (CH4) dan berbagai senyawa organik yang mudah menguap (Volatile) D. Mengurangi kandungan zat besi dan mangan dalam air
  • 28. . Jenis-Jenis Aerator Waterfall Aerator Cascade Aerator SC Aerator Bubble Aerator Spray Aerator
  • 29. Desinfeksi Air • Membunuh/mensucihamakan bakteri patogen yang penyebarannya melalui air • Caranya : a. Kimia : (dengan penambahan bahan kimia) b. Fisik : (Pemanasan air, penyinaran/ sinar ultra violet) c. Mekanis : Penyaringan Pasir lambat
  • 30. Faktor pertimbangan dari cara yang dipilih : • Daya/ kekuatan dalam membunuh kuman • Tingkat kemudahan dalam memantau konsentrasi • Kemampuan dalam memproduksi residu • Kaulitas estetika (bau,warna, rasa) air yang disinfeksi • Teknologi pengadaan dan penggunaan yang tersedia • Faktor ekonomi
  • 31. Aspek-Aspek Desinfeksi • Desinfektan (Jenis desinfektan dan konsentrasi) • Waktu Kontak • Faktor lingkungan : A. Suhu (makin tinggi suhu, makin tinggi pula efektifitas desinfektan B. PH (desinfektan akan berfungsi optimal pada PH tertentu/misal ozon pada PH = 6) c. Kualitas air Air yang mengandung zat organik banyak akan mempengaruhi chlor demand
  • 32. Jenis Desinfektan • Chlorin Banyak digunakan dalam pengolahan air bersih dan air limbah sebagai desinfektan Yang termasuk chlorin (Cl2, Asam hypochlorit (HOCl) dan ion Hypochlorit juga beberapa jenis chloramine
  • 33. Bahan kimia yang banyak digunakan untuk desinfeksi air adalah senyawa chlor /Ca (OCl)2---Kaporit karena murah, mudah didapat dan mudah penanganannya dan kegiatannya disebut----------CHLORINASI OZON ---------------salah satu bahan desinfeksi airbersifat mudah larut di dalam air dan mudah terdekomposisi pada temperatur dan PH tinggi Desinfektan ini kurang efektif untuk menjaga kualitas air *(bersifat sementara dalam air)
  • 34. Kep.Menkes 907/Menkes/2002 Perngawasan Kualitas Air Minum • Ruang Lingkup a. Air yang didistribusikan melalui pipa untuk keperluan rumah tangga b. Air yang didistribusikan melalui tangki air c. Air kemasan d. Air yang digunakan untuk produksi bahan makanan dan minuman yang disajikan kepada masyarakat • Kegiatan Pengawasan meliputi : a. Pengamatan lapangan atau inspeksi Sanitasi b. Pengambilan sampel c. Pemeriksaan Kualitas air d. Analisis hasil pemeriksaan laboratorium dan pengamatan lapangan e. Tindak lanjut upaya Penanggulangan perbaikan oleh pengelola f. Penyuluhan kepada masyarakat
  • 36. Kebijakan Air Minum 1. kualitas dan cakupan pelayanan dari air bersih menjadi air minum secara bertahap 2. akses pada air minum dengan mengutamakan masyarakat berpenghasilan rendah dan daerah rendah akses 3. Melibatkan konsumen dalam mendorong peningkatan kualitas pelayanan 4. Pengendalian konsumsi air minum melalui instrumen peraturan dan tarif
  • 37. . 5. Menerapkan prinsip kepengusahaan dan pemulihan biaya dalam penyelenggaraan air minum dengan menjamin kebutuhan dasar 6. peluang investasi bagi swasta dalam penyelenggaraan air minum 7. peran pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha dalam penanganan air baku
  • 38. .
  • 39. Ketersediaan Air Bersih bagi pengunsi • Perlu mendapat perhatian • Tanpa adanya air bersih sangat berpengaruh terhadap kebersihan • Meningkatkan resiko terjadinya penularan penyakit (diare, thypus, scabies, dll ).
  • 40. Standar minimum kebutuhan air bersih • Prioritas pada hari pertama  Awal kejadian bencana /pengungsian adalah 5 l/org/hari utk keb minimal (masak & mami) • Pada hari ke-2 min 15-20 l/org/hari • Bagi fasilitas yankes (puskesmas atau RS) dlm rangka melayani korban bencana atau pengunsian min 50 l/org/hari
  • 41. Sumber Air bersih dan pengolahannya • Sumber air permukaan permukaan (lakukan pengamanan sumber air /pemagaran, papan pengumuman, perbaikan kualitas). • Melakukan water purifier/Water treatment plant • Sumber PDAM pengangkutan dengan mobil tankgki air
  • 42. cara pendistribusian air bersih • Air permukaan (sekitar sumber dibebaskan dari keg man dan hewan) • Sumur gali, SPT, Mata air sesuai persyaratan sanitasi • Tangki penampungan air bersih ditempat pengunsian jarak minimum 30 m dan maks 500 m • Untuk kepentingan harian keluarga dlm bentuk ember/jerigen vol 20 l
  • 43. Perbaikan Kualitas Air • Penjernihan air cepat, menggunakan • Alumanium sulfat (tawas) Air baku yang akan dijernihkan 20 l Campurkan tawas (1/2) sendok teh & diaduk 5 menit Diamkan selama 10-20 sampai terbentuk floc Bila digunakan untuk air minum, maka perl dimasak
  • 44. Poly Alumanium Chlorida (PAC) • Proses penjernihan air secara cepat • Berfungsi mengupalkan kotoran (bersifat cair, serta menetralisir PH (kapur) • Cara penggunaan • Sediakan air baku 100 ml, jika PH rendah ditabahkan kapur untuk netralisir • Tuangkan larutan PAC dan aduk 5-10 menit • Untuk air minum harus dimasak