Dokumen tersebut membahas sistem pengelolaan air limbah di Desa Sukorejo, Kabupaten Kendal. Saat ini, warga desa membuang air limbah secara langsung ke badan air tanpa adanya sistem pengelolaan yang memadai. Dokumen ini memberikan gambaran umum kondisi desa, prinsip pembuatan sistem pengelolaan air limbah sederhana, langkah-langkah pembuatannya, serta keuntungan dan kerugiannya.
Teks tersebut membahas mengenai sumber air baku dan rancangan bangunan pengambilan. Sumber air baku yang digunakan adalah air sungai Lenovo dengan debit 1,4 liter/detik. Teks ini juga menjelaskan berbagai jenis bangunan pengambilan air seperti direct intake, indirect intake, dan spring intake beserta komponen-komponennya seperti screen, pompa intake, dan kriteria desainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya air bagi kehidupan, ekosistem air, manfaat air bagi manusia, pencemaran air, dan cara mengatasi pencemaran air. Air merupakan zat yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Air memiliki dua ekosistem utama, yaitu ekosistem air laut dan air tawar. Pencemaran air dapat terjadi akibat limbah rumah tangga, industri, dan pertanian, sehingga
Dokumen tersebut membahas sistem pengelolaan air limbah di Desa Sukorejo, Kabupaten Kendal. Saat ini, warga desa membuang air limbah secara langsung ke badan air tanpa adanya sistem pengelolaan yang memadai. Dokumen ini memberikan gambaran umum kondisi desa, prinsip pembuatan sistem pengelolaan air limbah sederhana, langkah-langkah pembuatannya, serta keuntungan dan kerugiannya.
Teks tersebut membahas mengenai sumber air baku dan rancangan bangunan pengambilan. Sumber air baku yang digunakan adalah air sungai Lenovo dengan debit 1,4 liter/detik. Teks ini juga menjelaskan berbagai jenis bangunan pengambilan air seperti direct intake, indirect intake, dan spring intake beserta komponen-komponennya seperti screen, pompa intake, dan kriteria desainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya air bagi kehidupan, ekosistem air, manfaat air bagi manusia, pencemaran air, dan cara mengatasi pencemaran air. Air merupakan zat yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Air memiliki dua ekosistem utama, yaitu ekosistem air laut dan air tawar. Pencemaran air dapat terjadi akibat limbah rumah tangga, industri, dan pertanian, sehingga
Dokumen tersebut membahas tentang pencemaran air akibat aktivitas industri tahu di Desa Punge Blangcut. Sumber pencemaran air berasal dari limbah organik dan anorganik seperti ampas kedelai, ampas jagung, kantong plastik yang dibuang ke sungai. Industri ini juga menyebabkan pencemaran udara akibat asap pembakaran dan pencemaran tanah karena limbah dibuang sembarangan.
Pola Penanganan Air Limbah Permukiman menjelaskan aspek-aspek peraturan dan perundangan yang mendasari, strategi dan kebijakan pengelolaan air llimbah permukiman, berbagai opsi teknologi penanganan air limbah. Disajikan oleh Direktorat PPLP, Cipta Karya, Kementrian PU.
Dokumen tersebut membahas tentang aspek teknis operasional dalam pengelolaan sampah, termasuk 6 elemen fungsi pengelolaan sampah, faktor-faktor pengelolaan, dan penanggung jawab pengelolaan. Dibahas pula pola operasional penanganan sampah berdasarkan konsep 3R serta cara mengukur dan menentukan timbulan sampah.
Teknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambatgede5
Teknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambat "Up Flow" dapat mengatasi masalah sering terjadinya kebuntuan pada saringan pasir lambat konvensional akibat kekeruhan air baku yang tinggi. Teknologi ini memodifikasi desain saringan pasir lambat dengan menggunakan aliran dari bawah ke atas sehingga waktu operasi menjadi lebih panjang dan pencucian filter lebih mudah.
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan sanitasi lingkungan di tempat-tempat pariwisata dan umum. Kebijakan ini mencakup sanitasi di hotel, restoran, pasar, tempat ibadah, pusat perbelanjaan, terminal, stasiun kereta api, pantai, dan taman rekreasi umum. Tujuannya adalah menjaga lingkungan bersih dan sehat untuk menunjang kelancaran aktivitas wisata dan kesehatan masyarakat.
Sanitasi makanan dan minuman memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan seseorang. Kebersihan makanan yang diproduksi oleh food handler perlu diperhatikan
Opsi Teknologi Air Limbah Domestik Sistem Setempat (On-Site)Joy Irman
Teknologi pengolahan air limbah domestik secara lokal (on-site) meliputi MCK umum, tangki septik, filter anaerobik, anaerobic baffled reactor, constructed wetland, bidang resapan, sumur resapan, dan anaerobic biogas reactor. Masing-masing teknologi memiliki kelebihan dan keterbatasan tertentu sesuai dengan kondisi lokasi dan skalanya.
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan LumpurJoy Irman
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Dokumen ini membahas tentang pencemaran udara, termasuk pengertian, jenis bahan pencemar, penyebab, dampak seperti gangguan kesehatan dan lingkungan, serta cara penanggulangannya seperti mengganti bahan bakar kendaraan dan penghijauan.
Permenkes No. 32 tahun 2017 _ttg Standar Baku Mutu Kesehatan Kesling dan Per...Adelina Hutauruk
Permenkes No.32 tahun 2017 ini mencabut Permenkes No.416 tahun 1990 ttg Persyaratan Air (Air Bersih); Permenkes No. 61 tahun 1991 dan permenkes No.8tahun 2014 ttg SPA (sebagian)
PENGERTIAN DAN PENGGUNAAN berbagai metode analisis data kom.pptEllySufriadi4
Dokumen tersebut membahas metode pengumpulan dan analisis data kimia air dan udara. Termasuk di dalamnya adalah penjelasan tentang kebutuhan air, klasifikasi mutu air, indikator pencemaran air, dan tabel hasil tinjauan kualitas air limbah dari berbagai industri beserta proses pengolahannya. Juga dibahas metode pengambilan contoh air dan udara, serta pertimbangan yang perlu diperhatikan.
Dokumen tersebut membahas tentang pencemaran air akibat aktivitas industri tahu di Desa Punge Blangcut. Sumber pencemaran air berasal dari limbah organik dan anorganik seperti ampas kedelai, ampas jagung, kantong plastik yang dibuang ke sungai. Industri ini juga menyebabkan pencemaran udara akibat asap pembakaran dan pencemaran tanah karena limbah dibuang sembarangan.
Pola Penanganan Air Limbah Permukiman menjelaskan aspek-aspek peraturan dan perundangan yang mendasari, strategi dan kebijakan pengelolaan air llimbah permukiman, berbagai opsi teknologi penanganan air limbah. Disajikan oleh Direktorat PPLP, Cipta Karya, Kementrian PU.
Dokumen tersebut membahas tentang aspek teknis operasional dalam pengelolaan sampah, termasuk 6 elemen fungsi pengelolaan sampah, faktor-faktor pengelolaan, dan penanggung jawab pengelolaan. Dibahas pula pola operasional penanganan sampah berdasarkan konsep 3R serta cara mengukur dan menentukan timbulan sampah.
Teknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambatgede5
Teknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambat "Up Flow" dapat mengatasi masalah sering terjadinya kebuntuan pada saringan pasir lambat konvensional akibat kekeruhan air baku yang tinggi. Teknologi ini memodifikasi desain saringan pasir lambat dengan menggunakan aliran dari bawah ke atas sehingga waktu operasi menjadi lebih panjang dan pencucian filter lebih mudah.
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan sanitasi lingkungan di tempat-tempat pariwisata dan umum. Kebijakan ini mencakup sanitasi di hotel, restoran, pasar, tempat ibadah, pusat perbelanjaan, terminal, stasiun kereta api, pantai, dan taman rekreasi umum. Tujuannya adalah menjaga lingkungan bersih dan sehat untuk menunjang kelancaran aktivitas wisata dan kesehatan masyarakat.
Sanitasi makanan dan minuman memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan seseorang. Kebersihan makanan yang diproduksi oleh food handler perlu diperhatikan
Opsi Teknologi Air Limbah Domestik Sistem Setempat (On-Site)Joy Irman
Teknologi pengolahan air limbah domestik secara lokal (on-site) meliputi MCK umum, tangki septik, filter anaerobik, anaerobic baffled reactor, constructed wetland, bidang resapan, sumur resapan, dan anaerobic biogas reactor. Masing-masing teknologi memiliki kelebihan dan keterbatasan tertentu sesuai dengan kondisi lokasi dan skalanya.
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan LumpurJoy Irman
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Dokumen ini membahas tentang pencemaran udara, termasuk pengertian, jenis bahan pencemar, penyebab, dampak seperti gangguan kesehatan dan lingkungan, serta cara penanggulangannya seperti mengganti bahan bakar kendaraan dan penghijauan.
Permenkes No. 32 tahun 2017 _ttg Standar Baku Mutu Kesehatan Kesling dan Per...Adelina Hutauruk
Permenkes No.32 tahun 2017 ini mencabut Permenkes No.416 tahun 1990 ttg Persyaratan Air (Air Bersih); Permenkes No. 61 tahun 1991 dan permenkes No.8tahun 2014 ttg SPA (sebagian)
PENGERTIAN DAN PENGGUNAAN berbagai metode analisis data kom.pptEllySufriadi4
Dokumen tersebut membahas metode pengumpulan dan analisis data kimia air dan udara. Termasuk di dalamnya adalah penjelasan tentang kebutuhan air, klasifikasi mutu air, indikator pencemaran air, dan tabel hasil tinjauan kualitas air limbah dari berbagai industri beserta proses pengolahannya. Juga dibahas metode pengambilan contoh air dan udara, serta pertimbangan yang perlu diperhatikan.
Pelatihan pengelolaan limbah medis yang diselenggarakan di Hotel Sany Rosa, Bandung memberikan informasi tentang konsep dan prosedur pengelolaan limbah cair fasyankes, termasuk jenis-jenis limbah cair, baku mutu limbah cair, perkiraan kuantitas limbah cair, dan proses pengolahan limbah cair melalui tahapan primer, sekunder, dan tersier.
Analisis kadar air merupakan analisis penting untuk menentukan kualitas dan stabilitas bahan pangan serta untuk memenuhi standar komposisi dan peraturan. Terdapat berbagai metode untuk menentukan kadar air, baik metode langsung seperti pengeringan oven maupun metode tidak langsung seperti spektroskopi inframerah.
Pengolahan air minum melibatkan beberapa tahap untuk mengubah air baku menjadi air yang layak minum meliputi pengendapan, koagulasi, flokulasi, filtrasi, desinfeksi, dan penyimpanan. Pencemaran air dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti penyakit pencernaan dan kulit akibat mengkonsumsi atau menggunakan air yang tercemar.
Sistem pengolahan & analisis kualitas air pdamHasib Habibie
Dokumen tersebut merangkum proses pengolahan air dan analisis kualitas air yang diproduksi oleh PDAM Tirta Jati Kabupaten Cirebon. Proses pengolahan air meliputi intake, koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi, desinfeksi, dan penampungan ke dalam reservoir. Analisis kualitas air meliputi pengujian parameter fisika dan kimia sesuai standar yang ditetapkan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kualitas air yang dihasilkan telah memenuhi standar
Automatic Water Treatment Plant (WTP) atau Instalasi Pengolahan Air (IPA) adalah sistem atau sarana yang berfungsi untuk mengolah air dari kualitaas air baku (influent) terkontaminasi untuk mendapatkan perawatan kualitas air yang diinginkan sesuai standar mutu atau siap untuk di konsumsi.
Dokumen tersebut membahas tentang sumber-sumber air limbah seperti air hujan, air kotor, dan air buangan industri. Air limbah memiliki komposisi yang bervariasi tergantung sumber asalnya dan memiliki karakteristik fisika, kimia, serta biologi. Tujuan pengolahan air limbah adalah melindungi kesehatan masyarakat, melestarikan lingkungan, dan menjaga kualitas air.
Dokumen tersebut menjelaskan proses pengolahan air bersih mulai dari pemisahan partikel kasar, tersuspensi, terlarut, hingga proses desinfeksi. Metode pengolahan terdiri dari proses fisika (filtrasi, sedimentasi), kimia (koagulasi, aerasi), dan mikrobiologi (pemanasan). Adapun jenis penjernih air yang dijelaskan menggunakan bahan alami (kain, kapas, pasir) atau buatan (
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan pada suatu kelompok populasi serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Epidemiologi terbagi menjadi epidemiologi deskriptif yang hanya menjelaskan kondisi masalah kesehatan, dan epidemiologi analitik yang bertujuan membuktikan hipotesa penyebab masalah kesehatan melalui penelitian kasus kontrol atau kohort. Surveilans epidemiolog
Promosi kesehatan merupakan proses peningkatan kesadaran masyarakat dan pengaruh perubahan perilaku untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan. Dokumen ini membahas faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan masyarakat, ruang lingkup promosi kesehatan, peran bidan dalam pendidikan kesehatan dan advokasi, serta kegiatan promosi kesehatan seperti gerakan Sayang Ibu.
Pengelolaan Sumber Daya Air oleh Dodi Mofiar, S.KM., M.Sinesyaazzura
Dokumen tersebut membahas tentang paradigma dan pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan, mencakup prinsip-prinsip pengelolaan secara terpadu dan berbasis masyarakat untuk menjamin ketersediaan air di masa kini dan masa depan."
Tiga komponen penting dalam sanitasi makanan adalah tempat, orang, dan cara mengelola bahan makanan. Tempat penyimpanan dan pengolahan harus bersih dan mencegah hama. Orang yang bekerja harus sehat dan mengetahui higiene. Cara mengelola meliputi memasak cukup, menggunakan peralatan bersih, dan menghindari racun. Undang-undang No. 7/1996 mengatur tujuan dan pembinaan keamanan pangan.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
3. Definisi/Pengertian
• Air Bersih (Clean Water)
Air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari
yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan
dan dapat diminum apabila telah dimasak
• Air Minum (Drink Water)
Air yang melalui proses pengolahan atau tanpa
pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan
dan dapat lansung diminum
4. .
Kebutuhan
A I R
Masyarakat
P
E
R
S
Y
A
R
A
T
A
n
Kuantitas/
Kontineutas
. Desa 60l – 80 l/org/hari
. Kota 150 – 200 l/org/hari
. Tersedia setiap harinya
Kualitas
. Fisik
. Kimia
. Bakteriologis
. Radio Aktif
Persyaratan Kualitas Air Bersih & Air Minum
Air Bersih – (Permenkes No. 416/ 1990)
Air Minum – (Kepmenkes No. 907/2002)
5. .
Kelangkaan Air Bersih tidak
terlepas dari :
a. Pertumbuhan penduduk/
meningkatnya jumlah penduduk
b. Laju peningkatan Industri
c. Pembangunan yang meninggalkan
/kurang memperhatikan daya
dukung ekologi
6. .
• Key (1967)
Berubah komposisinya dan keadaannya
secara langsung akibat kegiatan manusia
sehingga kurang atau tidak berguna untuk
kebutuhan tertentu.
• John Pickford (1978)
Menekankan bahwa pencemaran air
semata-mata disebabkan oleh kegiatan
manusia saja.
7. Siklus Hydrologi
Proses air dialam
Epavorasi & Transpirasi
Kondensasi
Presipitasi
Run off
Infiltrasi
Sumber-Sumber Air dialam
a. Air hujan/Air angkasa
b. Air permukaan
c. Air Tanah
8. Kuantitas Air
• Debit Air 1 l/detik = 86.400 l/hari
Perhitungan : 1 l x 24 x 60 x 60
• Jika kebutuhan masy 60 l/orang/hari
(pedesaan ), maka jumlah penduduk
yang dapat dilayani dengan debit
1 l/detik adalah 86.400/60 = 1440
jiwa
9. Contoh
• Jika di daerah A yang kondisinya masih pedesaan
ditemukan debit air 6 l/detik, akan digunakan untuk
memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat yang belum
akses terhadap SAB, yaitu sekitar 60 %
• Diskripsi desa menggambarkan bahwa umumnya
masyarakat adalah petani (42 %), Jml penduduk laki-
laki 5420 jiwa, perempuan 5430 jiwa diantaranya balita
2400 orang
• Apakah debit air tersebut dapat memenuhi kebutuhan
pada saat itu ?
10. .
1.Water born diseases (Penularan lansung, air
yang diminum mengandung kuman patogen)
2. Water Washed diseases ( Kurangnya air
untuk pemeliharaan hygiene perseorangan)
3. Water Base diseases--- Schistosomiasis
4. Water related insec vector (Penularan penyakit
oleh vektor dimana sebagian hidupnya
tergantung pada air)
Penularan Penyakit Melalui Air
12. • .
Perbaikan
Kualitas Air
Airnya (Pengolahan Air)
Netralisasi PH, Aerasi, Penyaringan/Filtrasi,
Pelunakan air sadah,Sedimentasi, Koagulasi/
Flokulasi, Aerasi dan desinfeksi
Sarana Air Bersih
Sumur Gali, Sumur Pompa Tangan,
Penampungan Air Hujan, Perlindungan Mata Air
dan Perpipaan
Lingkungan
Air Buangan, Jamban, Sampah dan
kandang hewan
14. Complete treament process
• Pengolah Physics
Yaitu tingkat pengolahan yang bertujuan
mengurangi/menghilangkan kotoran yang kasar
serta kadar zat organic
• Pengolahan kimia
Yaitu pengolahan dengan mengunakan zat-zat
kimia untuk membantu proses pengolahan
selanjutnya
• Pengolahan bakteriologis
Yaitu tingkat pengolahan yang
membunuh/mensucihamakan bakteri-bakteri.
15. • Jika air menunjukan sangat asam (PH < 4)
Untuk menaikan PH perlu penambahan
basa (kapur tohor/CaO, atau CaCO3 atau
batu gamping)
• Jika air mununjukan basa (PH >9)
Maka perlu panambahan asam. Penurunan
PH yang lazim menggunakan Alumanium
Sulfat (tawas)
????
16. .
• Pelunakan Air Sadah
• Kesadahan terutama disebabkan oleh Ca ,
Mn dan Mg yang bereaksi dengan
bicarbonat
• Biasanya terdapat pada air tanah
didaerah yang bersifat kapur
• Mengakibatkan konsumsi sabun lebih
tinggi, menimbulkan kerak pada dinding
pipa
17. Sedimentasi dan Koagulasi/flokulasi
• Sedimentasi – pengendapan partikel
tersuspensi dalam air secara grafitasi (gaya berat
secara alami)
• Kegunaan
Mereduksi bahan-bahan tersuspensi (kekeruhan
dalam air )
• Faktor yang mempengaruhi proses
Diameter butiran
Berat jenis butiran
Kekentalan (Vicositas ) zat cair
Percepatan gravitasi
18. .
• .
sedimentasi
Sedimentasi Alamiah (Murni)
Mengendap kerana
gaya berat sendiri
Sedimentasi non Alamiah
Partikel padat tersuspensi
Akan mengendap setelah
penambahan bahan kimia
19. Koagulasi/Flokulasi
• Pengertian
Pengumpulan atau penggabungan partikel-partikel
halus yang tidak dapat diendapkan secara gravitasi
Diendapkan dengan penambahan bahan
koagulan
Jenis koagualan diantaranya :
Tawas Al2(SO4)3
Natrium Aluminat
Ferro Sulfat /Ferri Sulfat dan
Poli almunium chlorida
20. Proses Koagulasi/floculasi
• Penambahan koagulan membentuk floc-
floc mikro yang lebih besar dari koloidal
asalnya
• Pengadukan secara pelan akan
menyebabkan floc-floc mikro mengumpul
membentuk floc yang lebih besar yang
relatif mudah mengendap dan disaring
• Pembentukan floc dipengaruhi oleh faktor
fisik dan kimia :
Kondisi pengadukan, PH, Alkalinitas,
kekeruhan dan suhu air.
21. Jartest
• Kegunaan
Untuk menentukan dosis koagulan
• Alat yang dipakai adalah floctester
• Bahan koagualan yang sering dipakai adalah
Alumunim Sulfat (tawas) dan untuk
pengaturan kondisi PH dipakai kapur
22. Percobaan (Jartest)
• Menentukan dosis bahan koagulan yang
ditambahkan dengan variasi dosis yang
berbeda
• Untuk air yang asam perlu ditambahkan
kapur untuk mendapatkan PH optimum
• Dengan kondisi PH yang telah dipilih,
dilakukan optimasi beberapa dosis tawas
yang harus ditambahkan
23. Cara Kerja Jartest
1. Siapkan floc tester dan 5 buah gelas beaker
2. Diisi Sampel air masing-masing sebanyak 500 ml
3. Ditambahkan koagualan dengan dosis yang berbeda
4. Diaduk cepat selama 3 menit
5. Diaduk lambat selama 5 menit
6. Didiamkan selama 15 menit
7. Diamati bentuk gumpalan dan kecempatan
pembentukan gumpalan
8. Disaring dengan kertas PH, kekeruhan dan warna
9. Dipi;ih pemakaian tawas optimum
24. Filtrasi
• Proses penyaringan
Untuk menghilangkan zat-zat padat tersuspensi (yang
diukur dengan kekeruhan) melalui media berpori-pori
• Kemampuan/kegunaan filtrasi
Ditentukan (kecepatan filtrasi, jenis media dan cara
bekerjanya)
• Secara garis besar dibagi menjadi dua :
a. Saringan Pasir Lambat (Slow Sand Filter)
b. Saringan Pasir Cepat (Rapid Sand Filter)
25. Saringan Pasir Lambat
• Bermanfaat menghilangkan organisme
patogen
• Bakteri dihilangkan sekitar 85-99 % dari
total bacteri
• Menghasilkan air yang memenuhi syarat
bakteriologis untuk air bersih yaitu tidak
mengandung Escherechia Coli
• Dapat menghilangkan protozoa, dan
Ascaris (cacing)
26. Saringan Pasir Cepat
• Mempunyai kecepatan 40 x kecepatan
saringan pasir lambat
• Didalam pengolahan air tanah digunakan
untuk mengurangi kadar Fe (besi) dan Mn
(mangan)
• Kurang Efektif untuk menghilangkan bakteri
patogen (yang membahayakan kesehatan)
• Dalam pengolahan air sungai/kekeruhan
tinggi digunakan sebagai pengolahan
pendahuluan untuk mengurangi beban dari
saringan pasir lambat (SPL)
27. Aerasi
• Proses pengolahan air dengan cara
mengontakannya dengan udara
• Kegunaan/kemampuannya :
A. Penambahan jumlah oksigen
B. Penurunan jumlah karbon dioksida (CO2)
C. Menghilangkan Hydrogen Sulfida (H2S),
Methane (CH4) dan berbagai senyawa
organik yang mudah menguap (Volatile)
D. Mengurangi kandungan zat besi dan
mangan dalam air
29. Desinfeksi Air
• Membunuh/mensucihamakan bakteri patogen
yang penyebarannya melalui air
• Caranya :
a. Kimia : (dengan penambahan bahan kimia)
b. Fisik : (Pemanasan air, penyinaran/ sinar
ultra violet)
c. Mekanis : Penyaringan Pasir lambat
30. Faktor pertimbangan dari
cara yang dipilih :
• Daya/ kekuatan dalam membunuh kuman
• Tingkat kemudahan dalam memantau
konsentrasi
• Kemampuan dalam memproduksi residu
• Kaulitas estetika (bau,warna, rasa) air yang
disinfeksi
• Teknologi pengadaan dan penggunaan yang
tersedia
• Faktor ekonomi
31. Aspek-Aspek Desinfeksi
• Desinfektan (Jenis desinfektan dan
konsentrasi)
• Waktu Kontak
• Faktor lingkungan :
A. Suhu (makin tinggi suhu, makin tinggi
pula efektifitas desinfektan
B. PH (desinfektan akan berfungsi
optimal pada PH tertentu/misal ozon
pada PH = 6)
c. Kualitas air Air yang mengandung zat
organik banyak akan mempengaruhi
chlor demand
32. Jenis Desinfektan
• Chlorin
Banyak digunakan dalam pengolahan air
bersih dan air limbah sebagai desinfektan
Yang termasuk chlorin (Cl2, Asam
hypochlorit (HOCl) dan ion Hypochlorit
juga beberapa jenis chloramine
33. Bahan kimia yang banyak digunakan untuk
desinfeksi air adalah senyawa chlor /Ca
(OCl)2---Kaporit karena murah, mudah
didapat dan mudah penanganannya dan
kegiatannya disebut----------CHLORINASI
OZON ---------------salah satu bahan
desinfeksi airbersifat mudah larut di dalam
air dan mudah terdekomposisi pada
temperatur dan PH tinggi
Desinfektan ini kurang efektif untuk
menjaga kualitas air *(bersifat sementara
dalam air)
34. Kep.Menkes 907/Menkes/2002
Perngawasan Kualitas Air Minum
• Ruang Lingkup
a. Air yang didistribusikan
melalui pipa untuk
keperluan rumah tangga
b. Air yang didistribusikan
melalui tangki air
c. Air kemasan
d. Air yang digunakan
untuk produksi bahan
makanan dan minuman
yang disajikan kepada
masyarakat
• Kegiatan Pengawasan
meliputi :
a. Pengamatan lapangan
atau inspeksi Sanitasi
b. Pengambilan sampel
c. Pemeriksaan Kualitas air
d. Analisis hasil
pemeriksaan
laboratorium dan
pengamatan lapangan
e. Tindak lanjut upaya
Penanggulangan
perbaikan
oleh pengelola
f. Penyuluhan kepada
masyarakat
36. Kebijakan Air Minum
1. kualitas dan cakupan pelayanan dari air
bersih menjadi air minum secara bertahap
2. akses pada air minum dengan
mengutamakan masyarakat berpenghasilan
rendah dan daerah rendah akses
3. Melibatkan konsumen dalam mendorong
peningkatan kualitas pelayanan
4. Pengendalian konsumsi air minum melalui
instrumen peraturan dan tarif
37. .
5. Menerapkan prinsip kepengusahaan dan
pemulihan biaya dalam penyelenggaraan
air minum dengan menjamin kebutuhan
dasar
6. peluang investasi bagi swasta dalam
penyelenggaraan air minum
7. peran pemerintah, masyarakat, dan
dunia usaha dalam penanganan air baku
39. Ketersediaan Air Bersih bagi
pengunsi
• Perlu mendapat perhatian
• Tanpa adanya air bersih sangat
berpengaruh terhadap kebersihan
• Meningkatkan resiko terjadinya
penularan penyakit (diare, thypus,
scabies, dll ).
40. Standar minimum kebutuhan
air bersih
• Prioritas pada hari pertama Awal
kejadian bencana /pengungsian
adalah 5 l/org/hari utk keb minimal
(masak & mami)
• Pada hari ke-2 min 15-20 l/org/hari
• Bagi fasilitas yankes (puskesmas
atau RS) dlm rangka melayani
korban bencana atau pengunsian
min 50 l/org/hari
41. Sumber Air bersih dan
pengolahannya
• Sumber air permukaan permukaan
(lakukan pengamanan sumber air
/pemagaran, papan pengumuman,
perbaikan kualitas).
• Melakukan water purifier/Water
treatment plant
• Sumber PDAM pengangkutan dengan
mobil tankgki air
42. cara pendistribusian air
bersih
• Air permukaan (sekitar sumber
dibebaskan dari keg man dan hewan)
• Sumur gali, SPT, Mata air sesuai
persyaratan sanitasi
• Tangki penampungan air bersih ditempat
pengunsian jarak minimum 30 m dan
maks 500 m
• Untuk kepentingan harian keluarga dlm
bentuk ember/jerigen vol 20 l
43. Perbaikan Kualitas Air
• Penjernihan air cepat, menggunakan
• Alumanium sulfat (tawas)
Air baku yang akan dijernihkan 20 l
Campurkan tawas (1/2) sendok teh &
diaduk 5 menit
Diamkan selama 10-20 sampai terbentuk
floc
Bila digunakan untuk air minum, maka perl
dimasak
44. Poly Alumanium Chlorida
(PAC)
• Proses penjernihan air secara cepat
• Berfungsi mengupalkan kotoran (bersifat
cair, serta menetralisir PH (kapur)
• Cara penggunaan
• Sediakan air baku 100 ml, jika PH rendah
ditabahkan kapur untuk netralisir
• Tuangkan larutan PAC dan aduk 5-10
menit
• Untuk air minum harus dimasak