1. Ringkasan Materi Fisika SMP
Keterangan :
BAB a) GLB V (m/s)
BESARAN & SATUAN 1 - kecepatan tetap Grafik v-t :
- percepatanya nol
1. Besaran
Besaran Pokok Satuan Besaran Turunan Satuan t (s)
Panjang meter Kecepatan m/s b) GLBB
Massa kilogram Luas m2 - kecepatannya berubah-ubah
Waktu sekon Volume m3 - percepatannya tetap
Intensitas Cahaya candela Tekanan Pa
Kuat Arus Listrik ampere Gaya N Vt Vo at V (m/s)
Grafik v-t :
Suhu kelvin Energi J
Jumlah Zat mole Daya W
S Vo t 1 at 2
2 Vo
t (s)
Vt 2 Vo 2 2as
2. Sistem Satuan
a. Sistem MKS (meter, kilogram dan sekon)
b. Sistem CGS ( sentimeter, gram dan sekon)
BAB BAB
ZAT 2 GAYA & TEKANAN 4
1. Gaya
1. Massa Jenis a. Resultan Gaya
1)
m F1 FR F1 F2
F2
v
Keterangan : = massa jenis (kg/m3) 2) F1 FR F1 F2
v = volume (m3) F1
m = massa benda (kg) FR F1 F2
F2 FR
3)
Massa Jenis Relatif = Massa Jenis Bahan FR F12 F2 2
Massa Jenis Air F1
2. Berat Jenis Keterangan : FR = gaya resultan (N)
w b. Gaya Berat
S
v w m. g
3
Keterangan : S = berat jenis (N/m )
w = berat (N) Keterangan : w = gaya berat (N)
v = volume (m3) m = massa (kg)
g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)
Hubungan Massa Jenis dan Berat Jenis :
S 2. Tekanan
g F
P
Keterangan : = massa jenis (kgm ) -3 A
s = berat jenis (Nm-3)
Keterangan : P = tekanan (Nm-2 = Pascal = Pa)
g = percepatan gravitasi bumi (ms-2)
F = gaya tekan (N)
A = luas bidang tekan (m2)
BAB a. Tekanan Hidrostatis
GERAK 3
Ph g h
1. Kecepatan
Kecepatan adalah hasil bagi antara jarak yang ditempuh dengan selang
waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak. Keterangan : Ph= tekanan hidrostatis (Pa)
Dirumuskan : h = massa jenis zat cair (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
s
v h = tinggi zat cair (m)
t
dengan v = kecepatan (m/s) b. Hukum Pascal
s = jarak tempuh (m) Tekanan yang diberikan kepada zat cair yang tertutup akan
t = waktu (s) diteruskan ke segala arah, sehingga tempat-tempat yang sama dan
Jarak Total (s total ) datar mendapat tekanan yang sama.
Kecepatan rata-rata =
Waktu Total ( t total )
F1 F2
2. Percepatan
A1 A2
Percepatan adalah hasil bagi antara perubahan kecepatan dengan selang
waktu.
Dirumuskan :
vt vo
a F1 F
t 2
A1 A 2
dengan a = percepatan (m/s2)
vt = kecepatan akhir pada detik ke-t (ms-1) Keterangan : F1 = gaya tekan 1 (N)
vo = kecepatan mula-mula pada detik ke-0 (ms-1) F2 = gaya tekan 2 (N)
t = selang waktu (sekon) A1 = luas penampang 1 (m2)
A2 = luas penampang 2 (m2)
3. Macam-macam Gerak
a. GLB = Gerak Lurus Beraturan
b. GLBB = Gerak Lurus Berubah Beraturan
Page 1
Koleksi Dari : "aguspurnomosite.blogspot.com"
2. Ringkasan Materi Fisika SMP
c. Hukum Archimedes Tiga Kelas Tuas :
Setiap benda yang dimasukkan ke dalam zat cair mendapat gaya 1) Kelas I : titik tumpu di antara beban dan kuasa.
tekan ke atas sebesar berat zat cair yang dipindahkan (terdesak) Contoh : linggis, gunting, tang
oleh benda itu. 2) Kelas II : beban dan kuasa di sisi yang sama, dan letak beban
lebih dekat ke titik tumpu.
va Contoh : gerobak dorong roda satu, catut
3) Kelas III : beban dan kuasa di sisi yang sama, dan letak kuasa
FA lebih dekat ke titik tumpu.
Contoh : siku dan lengan manusia, pancing
Keterangan : b. Bidang Miring
FA w u w a Fa = gaya tekan atas zat cair (N) Usaha menaikkan balok di atas bidang miring :
wa = berat benda di air (N) F
FA g v a wu = berat benda di udara (N) W=F.s
FA S v a = massa jenis (kg/m3) m
s h
va = volume zat cair (m3) Usaha balok dengan diangkat vertikal :
d. Hukum Bolye W=m.g.h
=
Keterangan : W = usaha (Nm = Joule)
F = gaya (N)
P1 V1 s = perpindahan (m)
P2 V2
m = massa benda (kg)
h = ketinggian (m)
P1V1 P2 V2
4. Energi
Energi merupakan kemampuan melakukan usaha.
Keterangan : P1 = tekanan ruang 1 a. Bentuk energi : energi listrik, energi potensial, energi kinetik,
V1 = volume ruang 1
energi kalor dan energi magnet.
P1 = tekanan ruang 2 b. Energi Mekanik.
V1 = volume ruang 2 1) Energi Potensial
e. Manometer
E p m. g . h
Pu Pu
P P
Keterangan : EP = energi potensial (J)
h h = ketinggian (m)
h m = massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
2) Energi Kinetik
P Pu Ph P Pu Ph
E k 1 m . v2
2
Keterangan : P = tekanan dalam ruang (cmHg)
Pu = tekanan udara (76 cmHg)
Keterangan : Ek = energi kinetik (J)
Ph = tekanan oleh raksa (Hg 1cm = Ph 1 cmHg) m = massa benda (Kg)
v = kecepatan gerak (m/s)
BAB
USAHA & ENERGI 5 BAB
1. Usaha SUHU DAN KALOR 6
1. Suhu dan Termometer
Keterangan : W = Usaha (J)
W=F.s F = Gaya (N) Perbandingan skala termometer : X Y
s = Perpindahan (m) C:R:F:K = 5 : 4 : 9 :5
t1 t3
Hubungan pengukuran suhu dari
2. Daya termometer X dan Y dapat dituliskan
Keterangan : P = daya atau power (J/s) sbb :
W W = energi (J) t x ty
P
t t = waktu (s)
t x t 2 t1 t 2
t2 t4
t y t 4 t3 t 4
3. Pesawat Sederhana
a. Tuas
Hubungan pengukuran suhu dengan menggunakan :
F
a) Termometer Celcius dan termometer Fahrenheit :
w
LF
w tC 0 100 0 5
Lw
t F 32 212 32 9
Penumpu
b) Termometer Celcius dan termometer Reamur :
Rumus :
Keterangan :
t C 0 100 0 5
w . Lw = F . LF
w = beban (N)
Lw = lengan beban (m) t R 0 80 0 4
F = kuasa (N)
LF = lengan kuasa (m)
Keuntungan Mekanik :
2. Pemuaian
w a. Muai Panjang
KM
F L t L o 1 t
Page 2
Koleksi Dari : "aguspurnomosite.blogspot.com"
3. Ringkasan Materi Fisika SMP
Keterangan :
Lt = panjang awal (m) BAB
Lo = panjang akhir (m) GETARAN, GELOMBANG & BUNYI 7
= koefisien muai panjang (angka muai panjang)
t = perubahan suhu (°C) 1. Getaran
Gerak bolak-balik secara berkala melalui titik seimbangnya.
b. Muai Luas
A t A o 1 2 t B = titik seimbang
2 AB = BC = Amplitudo
Keterangan :At = luas akhir (m )
Ao = luas awal (m2) ABCBA = 1 kali getaran
c. Muai Ruang A C
B
Vt Vo 1 3 t “Getaran pada ayunan sederhana”
3
Keterangan : Vt = volume akhir (m ) a. Frekuensi
Vo = volume awal (m3) Banyaknya getaran yang dilakukan benda dalam satu sekon.
3. Kalor
Keterangan :
n
Q m.c. t H. t f f = frekuensi getaran (Hz)
t n = jumlah getaran
Keterangan : Q = kalor yang dilepas atau diserap (kalori) t = waktu getar (s)
H = kapasitas kalor (kal/°C)
c = kalor jenis (kal/g°C) b. Periode
m = massa (gram) Selang waktu yang diperlukan untuk menempuh satu kali getaran.
t = kenaikan suhu (°C)
Keterangan :
t
Hukum Kekekalan Energi Kalor : T T = periode getaran (s)
a. Asas Black n n = jumlah getaran
t = waktu getar (s)
tA Qlepas = Qserap
Q lepas c. Hubungan frekuensi dan periode
t mA . cA . (tA – t) = mB . cB . (t – tB)
1 1
tB Q serap f a T
tT f
a
b. Hubungan Energi Listrik dan Energi Kalor u
2. Gelombang
P . t = m . c . t Keterangan : Getaran yang merambat.
P = daya listrik (watt)
t = waktu (sekon) Jenis-jenis gelombang, antara lain :
m = massa zat (kg) a. Gelombang Mekanik
c = kalor jenis zat (J/kg°C) 1) Gelombang Transversal
t = perubahan suhu (°C) - gelombang tali
- gelombang cahaya
4. Kalor Uap - gelombang permukaan air
Banyaknya kalor yang diperlukan untuk menguapkan 1 kg zat cair pada
titik didihnya. 2) Gelombang Longitudinal
- gelombang bunyi
Q=m.U Keterangan : Q = kalor (kalori)
m = massa zat (kg) b. Gelombang Elektromagnetik
U = kalor uap (kal/kg) - gelombang radio
- gelombang TV
5. Kalor Lebur - gelombang radar
Kalor yang diperlukan untuk melebur 1 kg zat padat menjadi 1 kg zat
cair pada titik leburnya. c. Cepat Rambat Gelombang
Q=m.L Keterangan : Q = kalor (kalori)
m = massa zat (kg) v f .
T
L = kalor lebur (kal/kg)
Keterangan : v = cepat rambat gelombang (m/s)
6. Perpindahan Kalor f = frekuensi gelombang (Hz)
Ada tiga macam perpindahan kalor : T = periode gelombang (s)
a. Konduksi = panjang gelombang (m)
Perpindahan kalor melalui zat tanpa disertai perpindahan partikel-
partikel zat. d. Gelombang Transversal
Contoh : simpangan (m)
- logam arah rambat
bukit
b. Konveksi A
arah
Perpindahan kalor melalui zat disertai perpindahan partikel- getar
partikel zat. Atau perpindahan kalor yang disebabkan oleh waktu (s)
perbedaan massa jenis. lembah
Contoh :
- Arus konveksi pada cerobong asap
- Arus konveksi pada ventilasi rumah
e. Gelombang Longitudional
- Angin laut dan angin darat
- Angin gunung dan angin lembah rapatan renggangan arah rambat
arah
c. Radiasi getar
Perpindahan kalor tanpa zat antara (medium).
Contoh :
- sinar matahari 3. Bunyi
a. Macam-macam bunyi :
- panas api
1) Ultrasonik (frekuensi di atas 20.000 Hz)
- sinar lampu
2) Audiosonik (frekuensi antara 20 Hz – 20.000 Hz)
3) Infrasonik (frekuensi kurang 20 Hz)
Page 3
Koleksi Dari : "aguspurnomosite.blogspot.com"
4. Ringkasan Materi Fisika SMP
b. Cepat rambat bunyi : Keterangan :
(1) sinar datang sejajar SU akan dipantulkan melalui F
s (2) sinar datang melalui F akan dipantulkan sejajar SU
V (3) sinar datang melalui P akan dipantulkan kembali melalui titik
t
P
Keterangan : v = cepat rambat bunyi (m/s)
s = jarak tempuh (m)
t = waktu (s)
R4 R1 R2 R3
c. Penggunaan Ultrasonik O SU
F P
1) Kacamata tunanetra
2) Menentukan cepat rambat bunyi di udara
3) Survei geofisika
4) Mendeteksi cacat dan retak pada logam Pembagian Ruang :
5) Mengukur ketebalan pelat logam Keterangan : R1 = ruang antara O – F
6) USG dan pembersih kotoran dan plak gigi R2 = ruang antara F – P
7) Mengukur kedalaman laut R3 = ruang antara P – tak hingga ke kanan (+)
R4 = ruang antara O – tak hingga ke kiri (–)
v.t Penentuan letak benda atau bayangan yang terjadi, ditentukan
h dengan rumus : nomor Rbenda + nomor Rbayangan = 5
2
*) Misal : jika benda di R1 maka bayangan di R4
h Keterangan :
h = kedalaman laut (m) b. Cermin Cembung
v = cepat rambat bunyi di air (m/s)
t = selang waktu (s)
(1
)
d. Nada
Nada yaitu bunyi yang jumlah getarannya sama untuk tiap satuan O F P
waktu.
Interval nada sbb : (2
)
c : d : e : f : g : a : b : c1 (3
24 : 27 : 30 : 32 : 36 : 40 : 45 : 48 )
Keterangan :
Perbandingan Interval Nada (1) sinar datang sejajar SU akan dipantulkan seolah-olah dari
1:2 oktaf F
2:3 kuint (2) sinar datang seolah-olah menuju F akan dipantulkan
3:4 kuart sejajar SU
4:5 terts (3) sinar datang seolah-olah menuju P akan dipantulkan
5:3 sexted kembali seolah-olah dari titik P
15 : 8 septime
9:8 sekunde 3. Hubungan jarak benda, jarak bayangan dan titik api (Fokus)
e. Hukum Marsenne Keterangan :
Frekuensi nada pada dawai (senar) bergantung pada : 1 1 1 R f = titik api (focus)
1) panjang dawai dan f R = jari-jari kelengkungan
f so si 2
2) luas penampang dawai so = jarak benda
3) tegangan dawai si = jarak bayangan
4) massa jenis dawai
4. Perbesaran Bayangan
1 T
f si
Keterangan :
A M
so
atau M = perbesaran bayangan
ho = tinggi benda
Keterangan : f = frekuensi (Hz) hi hi = tinggi bayangan
M
= panjang dawai (m) ho
T = tegangan dawai (N)
= massa jenis dawai (kgm-3)
5. Pembiasan Cahaya
A = luas penampang dawai (m2)
Hukum Pembiasan
a. Sinar datang, garis normal, dan sinar bias terletak dalam satu
BAB bidang datar
CAHAYA 8 b. Sinar datang dari medium renggang ke medium rapat akan
dibiaskan mendekati garis normal, sebaliknya akan dibiaskan
1. Pemantulan Cahaya menjauhi garis normal
Hukum pemantulan : n
Sinar datang
a. Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak dalam satu
bidang datar
i Keterangan :
b. Sudut datang sama dengan sudut pantul Medium 2 lebih rapat daripada
Medium 1
n Medium 1
sinar datang sinar pantul Medium 2 Batas i = sudut datang
medium r’ = sudut bias
n = garis normal
r’
i r Sinar bias
bidang pantul
6. Lensa
Keterangan : i = sudut datang
r = sudut pantul
a. Lensa Cembung (+)
n = garis normal
(1)
2. Cermin Lengkung
(3)
a. Cermin Cekung (2)
O
P1 F1 F2 P2 SU
(1)
(2)
(3) Keterangan :
F SU
O P (1) sinar datang sejajar SU akan dibiaskan melalui F
(2) sinar datang melalui O tidak dibiaskan (diteruskan)
(3) sinar datang melalui F akan dibiaskan sejajar SUTERA
Page 4
Koleksi Dari : "aguspurnomosite.blogspot.com"
5. Ringkasan Materi Fisika SMP
b. Lensa Cekung (-)
BAB
(1) 9
LISTRIK DAN MAGNET
1. Listrik Statis
(2)
O Hukum Coulomb :
P1 F1 F2 P2 SU
“Gaya tarik menarik atau tolak menolak antara dua benda bermuatan
(3) listrik sebanding dengan besar masing-masing muatan dan berbanding
terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua muatan”.
F r F
Keterangan : + + Q2
(1) sinar datang seolah-olah menuju F akan dibiaskan sejajar SU Rumus : Q1
(2) sinar datang melalui O tidak dibiaskan (diteruskan) Keterangan :
(3) sinar datang sejajar SU akan dibiaskan seolah-olah dari F Q .Q F = gaya coulomb (N)
Fk 1 2
r2 k = tetapan = 9 x 109 Nm2/C2
7. Indeks Bias Q = muatan listrik (C)
r = jarak antar kedua muatan (m)
c Keterangan :
n n = indeks bias suatu medium 2. Listrik Dinamis
cn c = cepat rambat cahaya di udara a. Kuat arus listrik yaitu jumlah muatan listrik yang mengalir dari
cn = cepat rambat cahaya di suatu medium sumber listrik setiap detik.
Rumus :
8. Prisma Keterangan :
q i = kuat arus listrik (A)
i r i q = muatan listrik (C)
t
Keterangan : t = waktu (s)
n
n = sudut pembias
i r = sudut deviasi b. Potensial listrik yaitu energi yang dapat memindahkan muatan
i = sudut datang listrik.
r = sudut bias Rumus :
n = garis normal Keterangan :
W W = energi listrik (J)
9. Kaca Plan Paralel v v = potensial listrik (V)
q q = muatan listrik (C)
n1
Sinar datang i
c. Hukum Ohm :
Besar pontensial listrik sebanding dengan kuat arus listrik.
Rumus :
L
v
r R
Sinar bias i i V A
n2
10. Alat-alat Optik
a. Mata Keterangan :
Macam-macam cacat mata : v = potensial listrik (V) E
1) Rabun Jauh (Miopi) i = kuat arus listrik (A)
- sinar jatuh di depan retina R = hambatan listrik ()
- dapat ditolong dengan lensa cekung A = amperemeter
- kuat lensa yang dipakai dapat ditentukan dengan rumus : V = voltmeter
E = sumber tegangan
L = lampu
100 1
P f .100 cm
PR P d. Hukum Kirchoff :
Jumlah arus yang masuk melalui titik cabang sama dengan jumlah
Keterangan : arus yang keluar dari titik cabang.
P = kuat lensa (dioptri)
I1 I3
PR = punctum remotum/titik jauh mata (cm) I1 I 2 I3
f = jarak fokus lensa (cm)
I2
2) Rabun Dekat (Hipermetropi)
- sinar jatuh di belakang retina e. Hambatan
- dapat ditolong dengan lensa cembung Faktor-faktor yang mempengaruhi hambatan penghantar yaitu
- kuat lensa yang dipakai dapat ditentukan dengan rumus : panjang penghantar, luas penampang dan jenis penghantar.
Rumus :
Keterangan :
100 1
P 4 f .100 cm l R = hambatan penghantar
PP P R = hambat jenis (m)
A l = panjang penghantar (m)
Keterangan : A = luas penampang (m2)
P = kuat lensa (dioptri) f. Susunan Hambatan
PP = punctum procsimum/titik dekat mata (cm) 1) Hambatan Seri
f = jarak fokus lensa (cm)
I I I
3) Mata Tua (Presbiopi) R1 R2
- cacat mata dikarenakan factor usia
- dapat ditolong dengan lensa rangkap Rumus :
Keterangan :
b. LUP R s R1 R 2 Rs = hambatan seri ()
Kaca pembesar, untuk meneliti benda-benda kecil R1 = hambatan pertama ()
c. Mikroskop R2 = hambatan kedua ()
Alat untuk meneliti benda-benda renik (bakteri dan baksil)
c. Teropong Bintang Pada rangkaian hambatan seri, kuat arus yang mengalir tetap
Alat untuk meneliti benda-benda langit sama sedangkan tegangan terbagi.
d. Teropong Bumi
Alat untuk melihat benda-benda di permukaan bumi
Page 5
Koleksi Dari : "aguspurnomosite.blogspot.com"
6. Ringkasan Materi Fisika SMP
2) Hambatan Paralel Kaidah Tangan Kanan :
R1 a. ibu jari sebagai arah arus listrik
I1 b. keempat jari sebagai arah medan magnetik
c. telapak tangan sebagai arah gaya magnetik
I
F
I2 R2
Rumus :
F B
1 1 1 Keterangan :
R p R1 R 2 Rp = hambatan paralel () i B
R1 = hambatan pertama ()
R2 = hambatan kedua ()
i
Pada rangkaian hambatan paralel, kuat arus yang mengalir
terbagi sedangkan tegangan pada masing-masing cabang
sama. d. Induksi Elektromagnetik
GGL Induksi atau gaya gerak listrik induksi yaitu beda potensial
g. Penerapan Hukum Ohm pada ujung-ujung kumparan (solenoida) jika ada perubahan jumlah
garis gaya magnetik.
R
E solenoida
i atau K E ir
Rr i
E
magnet
r
Keterangan : G
E = GGL = sumber tengangan listrik (V)
R = hambatan luar ()
r = hambatan dalam () Cara menimbulkan GGL induksi yaitu :
K = tegangan jepit (V) a. menggerakkan magnet terhadap kumparan yang diam
b. menggerakka kumparan terhadap magnet yang diam
h. Energi dan Daya Listrik c. menggerakkan keduanya bersama-sama dengan arah gerak
1) Energi Listrik saling berlawanan arah.
W vit Cara memperbesar GGL induksi yaitu :
a. menggunakan magnet yang lebih kuat medan magnetiknya
W i Rt
2
b. menambah jumlah lilitan kumparan
v2 c. melilitkan kumparan pada inti besi lunak (elektromagnet)
W t d. mempercepat gerak magnet terhadap kumparan atau
v iR R
mempercepat gerak kumparan terhadap magnet
2) Daya Listrik e. Generator
Salah satu penerapan dari konsep induksi elektromagnetik adalah
W Keterangan : generator. Alat ini dapat mengubah energi kinetik (putaran)
P menjadi energi listrik.
t W = energi listrik (Joule)
P = daya listrik (watt)
t = waktu (sekon) Generator ada dua macam yaitu :
1) Generator AC
3. Magnet Generator yang menghasilkan arus bolak-balik.
a. Membuat Magnet 2) Generator DC (dinamo)
Ada 3 cara yaitu : (1) menggosok, (2) induksi, dan (3) mengaliri Generator yang menghasilkan arus searah.
arus listrik (elektromagnet).
f. Transformator
b. Medan Magnet Hubungan tegangan listrik, arus listrik, daya listrik dan jumlah
Kuat medan magnet di sekitar kawat berarus listrik bergantung lilitan untuk transformator ideal yaitu :
pada kuat arus listrik dan jarak titik ke kawat.
Ingat Aturan Tangan Kanan : P1 P2 V1 N I
1 2
i V1 I1 V2 I 2 V2 N 2 I1
i
B
B
Untuk transformator tidak ideal berlaku :
P
2 x100%
P1
c. Gaya Magnetik (Gaya Lorentz)
Gaya magnetik adalah gaya yang dialami oleh sebuah penghantar
berarus listrik jika berada di dalam medan magnetik.
Rumus : Keterangan :
F Bi B V1 = tegangan primer
V2 = tegangan skunder
Keterangan : U S N1 = jumlah lilitan primer
F = gaya magnetik (N) N2 = jumlah lilitan skunder
magnet i magnet I1 = kuat arus primer
B = medan magnet (T)
i = kuat arus listrik (A) I2 = kuat arus skunder
P1 = daya primer (input)
kawat P2 = daya skunder (output)
efisiensi transformator
Salah satu penerapan gaya magentik yaitu pada motor listrik. Alat
ini dapat mengubah energi listrik menjadi energi kinetik (gerak).
Page 6
Koleksi Dari : "aguspurnomosite.blogspot.com"
7. Ringkasan Materi Fisika SMP
5. Rangkaian Penyearah Gelombang
BAB
a. Penyearah Setengah Gelombang
KOMPONEN ELEKTRONIKA 10
1. Resistor
Satuan resistor : ohm atau
Lambang resistor :
Macam-macam resistor :
trafo step down
a. Resistor Tetap (weerstand)
Nilai resistor dinyatakan dengan warna gelang yang melingkar
pada bagian luar resistor.
Setiap resistor ditandai 4 warna gelang :
1) gelang I angka ke-1
2) gelang II angka ke-2
3) gelang III perkalian dari nilai resistor gelombang gelombang
4) gelang IV toleransi resistor input (AC) output (DC)
Tabel nilai warna resistor :
warna G-1 G-2 G-3 G-4 b. Penyearah Gelombang Penuh
Hitam 0 0 100
Coklat 1 1 101
Merah 2 2 102
Orange 3 3 103
Kuning 4 4 104
Hijau 5 5 105
Biru 6 6 106
trafo step down
Ungu 7 7 107
Abu-abu 8 8 108
Putih 9 9 109
Emas - - 10–1 5%
Perak - - 10–2 10%
Tak Berwarna - - 10–3 20%
gelombang gelombang
input (AC) output (DC)
b. Variabel Resistor (VR)
Ada dua macam :
1) Potensiometer BAB
- potensio linier
TATA SURYA 11
- potensio logaritmis
2) Trimmer Potensio = Trimpot
Susunan Tata Surya
2. Kapasitor (Kondensator)
Berfungsi untuk menyimpan muatan listrik (energi listrik) dalam waktu 1. Tata Surya
tertentu tanpa disertai reaksi kimia. Tata surya adalah suatu sistem benda-benda langit yang
Satuan kapasitor : farad = F tersusun atas matahari sebagai pusat dan planet-planet sebagai
anggotanya berputar mengelilingi matahari. Selain planet-
Jenis-jenis kapasitor :
a. kapasitor keramik e. kapasitor elektrolit planet masih, meteoroid, komet dan asteroid juga berputar
b. kapasitor kertas f. kapasitor mika mengelilingi matahari. Planet-planet dan benda-benda langit
c. kapasitor variabel tersebut berputar mengelilingi matahari pada orbitnya masing-
d. kapasitor trimmer masing karena antara dua benda yang bermassa selalu tarik
menarik dengan gaya yang besarnya sama.
3. Dioda
Berfungsi untuk menyearahkan arus listrik. 2. Planet
A K Planet-planet berputar mengelilingi matahari dengan orbit
Lambang dioda :
(garis edar) yang berbentuk ellips. Kepler menjelaskan bahwa
Macam-macam dioda : orbit planet berbentuk ellips dengan matahari berada pada
a. Dioda vakum salah satu titik fokus ellips itu (hukum I Kepler).
b. Dioda semikonduktor Planet
Semikonduktor adalah bahan yang bersifat antara konduktor dan
isolator, misalnya germanium, silikon dan selenium. Perihelion
Semikonduktor ada dua jenis :
1) Semikonduktor jenis N Aphelion MATAHARI
Bahan ini dikotori dengan atom Arsen (As)
2) Semikonduktor jenis P
Orbit
Bahan ini dikotori dengan atom Boron (B)
Planet-planet yang kita kenal sampai sekarang ada 8 planet,
4. Transistor yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus,
Dibedakan jadi dua yaitu : Uranus, dan Neptunus.
a. Transistor jenis N-P-N b. Transistor jenis P-N-P
C C Pembagian kelompok planet berdasarkan posisi bumi :
a. Kelompok planet dalam (planet inferior)
B B Planet dalam adalah planet-planet yang peredarannya ada
E E di antara matahari dan bumi. Planet-planet yang termasuk
kelompok planet dalam, antara lain : Merkurius dan
Elektroda transistor : Venus.
1) Emitor (E) b. Kelompok planet luar (planet superior)
Fungsi jalan masuk arus listrik positif Planet luar adalah planet-planet yang peredarannya ada di
2) Basis (B) luar bumi. Planet-planet yang termasuk kelompok planet
Fungsi pengendali arus listrik dan frekuensi
luar antara lain : Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan
3) Colector (C)
Fungsi jalan keluar getaran listrik dan frekuensi
Neptunus
Page 7
Koleksi Dari : "aguspurnomosite.blogspot.com"
8. Ringkasan Materi Fisika SMP
Pembagian kelompok planet berdasarkan ukurannya : Einstein berpendapat bahwa energi yang timbul akibat
a. Kelompok planet kebumian (planet terestrial) hilangnya massa dan besarnya energi sama dengan massa yang
Planet kebumian adalah planet-planet yang memiliki ukuran hilang dikalikan dengan kuadrat kecepatan cahaya. Secara
dan massa hampir sama dengan bumi. Planet-planet yang matematis ditulis :
termasuk kelompok planet kebumian antara lain : Merkurius,
Venus, Bumi, dan Mars.
b. Kelompok planet jovian (planet raksasa) Keterangan : E mc 2
Planet jovian adalah planet-planet yang memiliki ukuran dan E = energi yang dihasilkan (J)
massa jauh lebih besar dari bumi. Planet-planet yang termasuk m = massa yang hilang (kg)
kelompok planet jovian antara lain : Jupiter, Saturnus, Uranus, c = kecepatan cahaya = 3 x 108 m/s
dan Neptunus.
2. Susunan Lapisan Matahari
3. Meteoroid Matahari mempunyai empat lapisan yaitu inti matahari,
fotosfer, kromosfer dan korona.
Meteoroid adalah benda langit yang belum melewati atau a. Inti Matahari
memasuki atmosfer bumi dan tidak terpengaruh oleh Inti matahari merupakan lapisan terdalam dari matahari,
medan gravitasi bumi. sehingga memiliki suhu sangat tinggi. Pada inti matahari terjadi
Meteor adalah benda langit yang memasuki daerah medan reaksi penggabungan unsur hidrogen yang berubah menjadi helium
gravitasi bumi akan terpengaruh gravitasi bumi sehingga disertai dengan pelepasan energi radiasi.
memasuki lapisan atmosfer bumi dan terbakar karena b. Fotosfer
gesekan dengan atmosfer bumi. Cahaya matahari yang dapat kita lihat secara langsung berasal
Meteoroit adalah meteor yang tidak habis terbakar dari lapisan fotosfer. Jika kita melihat matahari, bagian tengah akan
seluruhnya sehingga meteor tersebut nyasar dan akhirnya tampak lebih terang dan menyilaukan daripada bagian tepi. Hal ini
sampai di permukaan bumi. disebabkan oleh radiasi matahari berasal dari pusat paling dalam
(inti matahari). Lapisan fotosfer mempunyai ketebalan sekitar 300
4. Komet km dengan suhu sekitar 6.000°C. Pada lapisan fotosfer tampak
Komet artinya si rambut panjang, karena ekornya yang adanya juluran-juluran gas yang disebut lidah api (prominensa).
nampak indah dan mengagumkan ketika komet mendekati Semburan gas panas akan membentuk gelembung atau gumpalan
matahari. yang disebut granula.
Susunan tubuh komet terdiri dari kepala, koma, inti, c. Kromosfer
bayangan inti, dan ekor. Pada saat komet mendekati matahari, Lapisan di atas lapisan fotosfer adalah lapisan kromosfer.
bahan penyusun komet yang berupa es dan debu akan menguap Lapisan ini dianggap sebagai atmosfer matahari bagian dalam.
membentuk kepala dan ekor komet yang panjang. Ekor komet Lapisan kromosfer mempunyai ketebalan sekitar 10.000 km. Pada
selalu menjauhi matahari karena tiupan angin matahari. saat terjadi gerhana matahari total, kromosfer tampak sebagai
Periode komet yang panjang sekitar 102 – 107 tahun, juluran-juluran dari bulan.
sedangkan yang pendek sekitar 2 – 200 tahun. Komet yang d. Korona
terkenal adalah komet Halley dengan periode 76 tahun. Lapisan matahari paling luar disebut korona. Pada saat terjadi
gerhana matahari total, korona dapat kita lihat dengan mudah
5. Asteroid karena sinar matahari tertutup oleh bulan.
Asteroid adalah benda-benda angkasa dengan ukuran kecil
yang mengelilingi matahari yang berada di antara orbit Mars Bumi sebagai Planet
dan Jupiter. Melalui satelit buatan, bumi dapat dipotret dari luar angkasa.
Asteroid sudah banyak ditemukan dan jumlahnya lebih Ternyata bentuk bumi adalah bulat, tetapi pepat di bagian kutub
dari 5000. Adapun asteroid yang mempunyai ukuran besar dan agak menggembung di bagian khatulistiwa. Hal ini disebabkan
antara lain : Ceres, Pallas, Vesta, Higeia, Interamnia, dan oleh perputaran bumi pada porosnya.
Davida. Bentuk asteroid bermacam-macam dan banyak yang
menyerupai pulau-pulau batuan dan logam, misalnya asteroid 1. Rotasi Bumi
Geografos. Rotasi bumi adalah perputaran bumi pada porosnya. Bumi
berputar pada porosnya dari arah barat ke timur. Arah rotasi bumi
Matahari sebagai Bintang sama persis dengan arah revolusi bumi mengelilingi matahari.
Semua benda-benda langit yang memancarkan cahaya sendiri Garis yang menghubungkan kedua kutub bumi atau poros bumi
disebut bintang. Karena matahari dapat memancarkan cahaya posisinya membentuk sudut 23,5° terhadap bidang ekliptika.
sendiri, maka matahari termasuk bintang. Periode rotasi bumi adalah 23,9 jam atau sering kita sebut 1 hari.
Matahari dan bintang kelihatan berbeda jika kita lihat dari
bumi. Matahari tampak jauh lebih besar dibandingkan bintang, Adapun akibat-akibat dari rotasi bumi :
karena letak matahari lebih dekat dari bumi. Bintang tampak kecil a. Adanya Siang dan Malam
sekali, karena letak bintang sangat jauh dari bumi. Jarak matahari b. Adanya Perbedaan Waktu
dengan bumi sekitar 149,6 juta km, sedangkan bintang yang
terdekat dengan bumi jaraknya sekitar 270 kali jarak bumi- Setiap perbedaan garis bujur sebesar 15°, waktunya berbeda 1
matahari. jam. Daerah bujur 0° ditetapkan sebagai patokan waktu dunia
Bila ukuran matahari dibandingkan dengan ukuran bumi, adalah kota Greenwich, Inggris. Waktu yang berlaku di dunia
maka hasil yang diperoleh sebagai berikut : disebut waktu Greenwich Mean Time atau GMT.
1. Jarak bumi – matahari = 11.700 x diameter bumi Daerah bujur 0° ke timur disebut bujur timur (BT) yaitu dari
2. Diameter matahari = 109 x diameter bumi 0°-180°BT, sedangkan dari bujur 0° ke barat disebut bujur barat
3. Massa matahari = 330.000 x massa bumi (BB) yaitu dari 0°-180°BB. Waktu daerah bujur timur adalah waktu
4. Massa jenis matahari = 0,25 x massa jenis bumi GMT ditambah dengan selisih jam, sedangkan waktu daerah bujur
5. Volume matahari = 1.300.000 x volume bumi barat adalah waktu GMT dikurangi dengan selisih jam.
6. Luas permukaan matahari = 1.200 x luas permukaan bumi Waktu khusus wilayah Indonesia (95°BT – 141°BT) dibagi
7. Suhu permukaan matahari sekitar 16.000°C menjadi tiga (3) daerah waktu, yaitu :
1) WIB meliputi Sumatera, Jawa, Kalimantan Barat, dan
1. Energi Matahari Kalimantan Tengah,
Energi yang dihasilkan oleh matahari diperoleh dari reaksi 2) WITA meliputi Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur,
penggabungan yang terjadi di dalam inti matahari. Matahari Sulawesi, Bali, NTB, dan NTT, dan
mempunyai dua unsur utama yaitu hidrogen dan helium. Unsur 3) WIT meliputi Maluku dan Papua (Irian Jaya).
hidrogen bereaksi di dalam inti matahari yaitu reaksi penggabungan
antar unsur hidrogen akan berubah menjadi unsur helium disertai c. Adanya Gerak Semu Harian Matahari
dengan pelepasan energi yang sangat besar. Setiap sekonnya
diperkirakan energi yang dihasilkan oleh matahari sebesar 4 x 1026
joule.
Page 8
Koleksi Dari : "aguspurnomosite.blogspot.com"
9. Ringkasan Materi Fisika SMP
2. Revolusi Bumi Bulan sebagai Satelit
Waktu yang diperlukan bumi untuk melakukan satu kali Bentuk bulan menyerupai bola dengan massa 7,4 x 10 22 kg,
mengelilingi matahari adalah 365¼ hari. Waktu ini sering disebut massa jenis rata-rata 3,34 g/cm3 dengan keadaan hampir homogen,
periode revolusi bumi atau waktu satu tahun matahari. pada malam hari suhu sekitar –150°C dan siang hari suhunya
sekitar 100°C, tidak ada atmosfer sehingga tekanan udaranya hanya
Adapun akibat-akibat dari revolusi bumi : 10-9 atm, diameternya 3.476 km, dan mempunyai gravitasi sebesar
a. Adanya Gerak Semu Tahunan Matahari 1
kali gravitasi bumi. Karena rotasi bulan sinkron dengan gerak
Pergerakan semu matahari dapat dilihat pada diagram berikut. 6
orbitnya menyebabkan ada permukaan bulan yang selalu tampak
dari bumi dan ada permukaan bulan yang selalu tidak tampak dari
21 Juni
bumi.
23,5°LU
1. Periode Rotasi Bulan
21 Maret Bulan merupakan satelit alam yang berada di bumi. Ketika
23 September
Khatulistiwa bulan bergerak, ia melakukan 3 gerakan sekaligus :
21 Maret a. Gerak rotasi, yaitu berputar pada porosnya.
b. Gerak revolusi, yaitu berputar mengelilingi bumi.
23,5°LS c. Gerak bersama dengan bumi mengelilingi matahari.
Periode rotasi bulan sama dengan periode revolusi bulan,
22 Desember
artinya setiap bulan berputar mengelilingi bumi satu kali, maka
bulan telah berputar pada porosnya juga satu kali. Hal ini akan
b. Adanya Pergantian Musim berakibat pada muka bulan yang menghadap ke bumi tidak pernah
Ada empat musim di belahan bumi utara maupun di belahan berubah (selalu tetap sama). Bulan berputar mengelilingi bumi
bumi selatan, yaitu musim semi, musim panas, musim gugur, dan dengan arah berlawanan arah putar jarum jam dengan periode
musim dingin. sideris dan periode sinodis.
Periode sideris adalah waktu yang diperlukan bulan untuk
Tabel pembagian musim di Dunia : berevolusi tepat satu kali putaran (360°). Periode sideris lamanya
Tanggal Posisi
Musim yang dialami 27 1
3 hari. Sedangkan periode sinodis adalah waktu yang
Belahan Bumi Belahan Bumi diperlukan bulan dari kedudukan bulan baru ke bulan baru
Matahari
Utara Selatan
21 Maret – 21 Juni Semi Gugur berikutnya. Periode sinodis lamanya 29 1
2 hari. Dalam periode
21 Juni – 23 September Panas Dingin sinodis ini, bulan berevolusi lebih dari satu kali putaran (lebih dari
23 September – 22 Gugur Semi 360°).
Desember
22 Desember – 21 Dingin Panas 2. Fase Bulan
Maret Fase bulan adalah perubahan bentuk bulan dari hari ke hari
yang tampak dari bumi. Adapun fase-fase bulan seperti pada
c. Adanya Perbedaan Lama Siang dan Malam gambar berikut.
d. Adanya Perhitungan Kalender Masehi
Bulan
Perbani
Bulan Bulan
Kwartir
sabit benjol
akhir
Bulan Bulan
SINAR MATAHARI Purnama
baru
BUMI
Kwartir Bulan
awal benjol
Bulan
sabit
Bulan
Perbani
Ketika bulan memasuki wilayah umbra bumi, bulan tidak
3. Gerhana Bulan tampak dari bumi. Pada saat ini sedang terjadi gerhana bulan total.
Peristiwa ini dapat terjadi apabila cahaya matahari yang Jika hanya sebagian bulan memasuki wilayah umbra dan sebagian
menuju ke bulan terhalang oleh bumi. Pada saat terjadi gerhana lagi ada di penumbra, bulan tampak sebagian saja dari bumi. Pada
bulan, posisi bulan berlawanan arah dengan matahari dilihat dari saat ini sedang terjadi gerhana bulan sebagian (parsial).
bumi dan kejadiannya pada malam hari.
Cahaya matahari yang menuju bulan terhalang oleh bumi akan 4. Gerhana Matahari
membentuk bayangan. Ada dua jenis bayangan yang terbentuk, Peristiwa ini dapat terjadi apabila cahaya matahari yang
yaitu : menuju ke bumi terhalang oleh bulan. Pada saat terjadi gerhana
a. Umbra atau bayangan gelap total matahari, posisi bulan searah dengan matahari dilihat dari bumi
b. Penumbra atau bayangan samar-samar (redup) dan kejadiannya pada siang hari.
Page 9
Koleksi Dari : "aguspurnomosite.blogspot.com"
10. Ringkasan Materi Fisika SMP
Ketika bagian permukaan bumi terkena umbra bulan, daerah pembentukan kristal-kristal yang kurang sempurna. Contohnya :
tersebut dikatakan sedang mengalami gerhana matahari total. Jika granit – porfir dan diorit – porfirit.
bagian permukaan bumi terkena penumbra bulan, daerah tersebut 3) Batuan Beku Luar (Effusi)
dikatakan sedang mengalami gerhana matahari sebagian (parsial). Batuan beku luar terjadinya di permukaan bumi, sehingga
proses pendinginannya relatif cepat dibandingkan batuan beku yang
5. Pasang Surut Air Laut lain. Karena proses pembekuannya cepat, maka tidak membentuk
Pasang adalah naiknya permukaan air laut yang dapat kristal-kristal. Contohnya : batu apung.
melebihi dari ketinggian normalnya. Sedangkan surut adalah
turunnya permukaan air laut di bawah ketinggian normalnya. b. Batuan Endapan (Sedimen)
Pasang surut air laut karena pengaruh dari gaya tarik bulan Batuan ini terjadi karena proses pengendapan, dan biasannya
lebih besar daripada gaya tarik matahari, karena letak bulan ke berlapis-lapis. Berdasarkan proses pembentukannya, batuan
bumi jauh lebih dekat daripada letak matahari ke bumi. endapan dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu : batuan
endapan klastik, batuan endapan kimiawi dan batuan endapan
Ada dua macam pasang : organik.
a. Pasang Surut Purnama 1) Batuan Endapan Klastik
Pasang surut ini dapat terjadi jika gaya tarik matahari dan gaya Batuan ini terjadi melalui proses penghancuran secara
tarik bulan saling menguatkan. Peristiwa ini akan terjadi dua kali mekanik dari ukuran besar menjadi ukuran kecil. Contohnya : pasir,
yaitu ketika posisi bulan pada fase bulan purnama dan fase bulan kerikil, dan lumpur.
baru. Pada fase bulan ini, posisi bulan, bumi, dan matahari terletak 2) Batuan Endapan Kimiawi
pada satu garis lurus. Gaya tarik bulan dan matahari akan menarik Batuan ini terjadi melalui proses kimia, seperti pelarutan,
ke arah yang sama atau ke arah yang berlawanan. Maka, wilayah penguapan, oksidasi, dehidrasi dan sebagainya. Contohnya : batu
permukaan bumi yang berhadapan dengan bulan dan matahari akan gamping.
mengalami pasang paling besar, sedangkan wilayah lainnya akan 3) Batuan Endapan Organik
mengalami surut paling besar. Batuan ini terjadi melalui proses pengendapan yang dibantu
oleh organisme. Batuan ini berupa sisa rumah atau bangkai
b. Pasang Surut Perbani binatang laut yang tertimbun di dasar laut seperti kerang, terumbu
Pasang surut ini dapat terjadi jika gaya tarik bulan dan gaya karang, tulang belulang, kotoran burung yang menggunung, lapisan
tarik matahari saling melemahkan. Peristiwa ini akan terjadi dua humus di hutan dan sebagainya.
kali yaitu ketika posisi bulan pada fase bulan perbani pertama
(kwartil awal) dan bulan perbani kedua (kwartil akhir). Pada fase c. Batuan Malihan (Metamorf)
bulan ini, posisi bulan, bumi, dan matahari saling tegak lurus. Jadi, Batuan ini terjadi karena penambahan suhu atau tekanan
pasang surut air laut ketika posisi seperti ini tidak terjadi pasang secara bersamaan. Ada tiga macam batuan malihan yaitu batuan
surut yang terlalu besar. malihan termik, batuan malihan dinamik, dan batuan malihan
termik pneumatolitik.
6. Satelit Buatan 1) Batuan Malihan Termik
Satelit adalah benda angkasa yang mengelilingi planet. Batuan ini terbentuk karena penambahan suhu yang berarti.
Bersama-sama dengan planet mengelilingi matahari. Ada dua Contohnya : batu pualam.
macam satelit, yaitu satelit alami dan satelit buatan. Satelit alam 2) Batuan Malihan Dinamik
yang ada di orbit bumi adalah bulan. Satelit yang diciptakan oleh Batuan ini terbentuk karena penambahan tekanan yang berarti.
manusia dan ditempatkan di orbit bumi disebut satelit buatan. Contohnya : batu sabak dan batubara.
Tujuan dari pembuatan satelit buatan antara lain untuk kepentingan : 3) Batuan Malihan Termik Pneumatolitik
(1) komunikasi, (2) navigasi, (3) geodesi, (4) meteorologi, (5) survei Batuan ini terbentuk karena penambahan suhu disertai
sumber daya alam, (6) penelitian, dan (7) militer. masuknya zat bagian magma ke dalam batuan tersebut. Contohnya
: azurit, topas dan turmalin (batu permata).
2. Perubahan Lithosfer
Permukaan bumi dapat mengalami perubahan karena adanya
BAB proses pelapukan dan proses erosi.
LITHOSFER 12
a. Proses Pelapukan
Pelapukan adalah proses penghancuran batuan dari ukuran
A. Proses Pelapukan di Lapisan Bumi yang besar menjadi ukuran yang kecil dan batuan yang ukuran
kecil akan berubah menjadi butiran-butiran yang halus.
1. Lapisan Bumi Berdasarkan prosesnya, pelapukan dibedakan menjadi tiga yaitu
Tiga lapisan bumi yaitu inti bumi, mantel bumi, dan kulit pelapukan mekanik (fisika), pelapukan kimiawi dan pelapukan
bumi. Lapisan yang paling dalam disebut inti bumi, ketebalannya organik.
1.248 km, berdiameter 2.496 km, suhu di pusat bumi 1) Pelapukan Mekanik
Pelapukan mekanik merupakan proses memecah batuan besar
290.000°C. Lapisan yang menyelimuti inti bumi disebut mantel
menjadi batuan kecil dan akhirnya menjadi butiran halus tanpa ada
bumi, sedangkan lapisan yang paling luar disebut kulit bumi.
perubahan kimia pada partikel-partikel batuan penyusunnya.
Lapisan terluar (lithosfer) tersusun atas batuan-batuan.
Pelapukan batuan yang terjadi secara mekanik disebabkan oleh
Menurut terjadinya, batuan pada lithosfer dibedakan menjadi tiga
: (1) pembekuan air di dalam celah batu, (2) perbedaan suhu yang
macam yaitu : batuan beku, batuan endapan (sedimen) dan batuan
besar, (3) mengkristalnya air garam, dan (4) pengelupasan.
malihan (metamorf).
2) Pelapukan Kimia
Pelapukan kimia merupakan proses pelapukan yang mengubah
a. Batuan Beku
sifat kimia batuan. Zat-zat yang berperan dalam proses pelapukan
Batuan ini terjadi dari bahan cair pijar (magma) yang
kimia berupa air hujan dan oksigen. Contoh batuan yang
membeku karena pendinginan. Menurut tempat terjadinya, batuan
mengalami pelapukan kimia karena air hujan adalah batu gamping
beku dapat kita bedakan menjadi tiga macam yaitu : batuan beku
(batu kapur). Air hujan yang mengandung asam karbonat akan
dalam, batuan beku gang (korok) dan batuan beku luar (effusi).
merubah mineral-mineral dari batu kapur (mineral karbonat)
1) Batuan Beku Dalam
menjadi zat yang mudah larut dalam air. Sehingga, di daerah-
Batuan beku dalam terjadinya jauh di bawah permukaan bumi
daerah gua yang tanahnya banyak mengandung kapur, tetesan atau
yang berasal dari magma yang membeku. Proses pendinginannya
rembesan air dari atas gua akan membentuk stalaktit di langit-langit
lambat, sehingga membentuk kristalisasi. Contohnya : granit dan
gua dan di dasar gua akan terbentuk stalagmit.
diorit.
3) Pelapukan Organik
2) Batuan Beku Gang (Korok)
Pelapukan organik dapat terjadi karena aktivitas makhluk
Batuan beku gang terjadinya di celah-celah atau di dalam pipa
hidup. Misalnya, retaknya sebuah bangunan atau batuan akibat
saluran magma yang akhirnya membeku. Proses pendinginannya
perpanjangan akar-akar pohon, tumbuhnya lumut di bebatuan, dan
agak lebih cepat dibandingkan batuan beku dalam, sehingga
aktivitas bakteri, cacing tanah, semut serta tikus.
Page 10
Koleksi Dari : "aguspurnomosite.blogspot.com"