SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
MAKALAH MATA KULIAH MECHANICS

      “ SISTEM BANYAK PARTIKEL “




                   Disusun oleh :

    Nama            : Fitriyana (06091011039)

                   : Fahjri Asrullah (06091011045)

   Program studi     : Pendidikan Fisika

Dosen Pembimbing       : Moeslim, M.Si




   PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

        UNIVERSTITAS SRIWIJAYA

                       2010



                         0
KATA PENGANTAR



Assalamu’alaikum Warrahmatullah Wabarakatuh

       Puji dan syukur Penulis haturkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat
rahmat dan inayah-Nyalah makalah yang berjudul “kualitas buku teks” ini dapat
terselesaikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada bapak syuhendri selaku
dosen pembimbing serta teman-teman yang telah banyak membantu dalam proses
pembuatan makalah ini.

       Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas individu dan tugas diskusi kelompok.
Penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk menjelaskan dan menguraikan hal-
hal yang berhubungan dengan buku teks seperti pengertian buku, criteria buku teks,
bentuk dan isinya.

       Namun demikian makalah ini tetap memiliki banyak kekurangan. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun sangat Penulis harapkan. Harapan Penulis
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya.




       Wassalamu’alaikum Warrahmatullah Wabarakatuh




                                              Inderalaya, September 2010

                                            Penulis ,




                                            Tim



                                        1
DAFTAR ISI




Kata pengantar…….……………………………………………………....1

Daftar isi……………………………………………………………………2
Pendahuluan..................................................................................................3

Isi

      1. Pusat massa......................................................................................4
      2. Gerak pusat massa...........................................................................6
      3. Momentum sudut, tenaga kinetik sistem.........................................8
      4. Impuls dan momentum....................................................................9
      5. Momentum dan tumbukan...............................................................9
      6. Kesimpulan…………………………………………………….....14

Daftar Pustaka………………………………………………………......15




                                                               2
PENDAHULUAN

       Semua benda di bumi ini terdiri dari banyak partikel. Bahkan debu-pun terdiri

dari partikel-partikel. Semua yang ada di bumi ini dapat ditinjau dengan mekanika

newton.Hukum dasar mekanika terbukti mampu menjelaskan berbagai fenomena yang

berhubungan dengan sistem diskrit (partikel). Hukum dasar ini tercakup dalam

formulasi Hukum Newton tentang gerak. Pada bagian ini akan dibahas formulasi hukum

mekanika pada sistem partikel dan benda benda yang terdiri dari partikel yang kontinyu

(benda tegar).


       Perbedaan mendasar antara partikel dan benda tegar adalah bahwa suatu partikel

hanya dapat mengalami gerak translasi (gerak lurus) saja,karena secara logika,jika suatu

partikel bergerak rotasi maka partikel itu tidak akan terlihat bergerak rotasi melainkan

akan tetap terlihat bergerak lurus saja.Hal ini dikarenakan partikel tersebut sangat kecil.

Sedangkan benda tegar selain dapat mengalami gerak translasi juga dapat bergerak

rotasi yaitu gerak mengelilingsuatu poros ataupun mengalami gerak keduanya secara

serempak yaitu translasi-rotasi.




                                            3
SISTEM BANYAK PARTIKEL

        sistem banyak partikel adalah sistem ataupun benda yang terdiri dari banyak
partikel (titik partikel) maupun benda yang terdiri dari partikel-partikel yang dianggap
tersebar secara kontinyu pada benda.

    1. Pusat Massa
       Pusat massa adalah lokasi rerata dari semua massa yang ada di dalam suatu

sistem. Istilah pusat massa sering dipersamakan dengan istilah pusat gravitasi, namun

demikian mereka secara fisika merupakan konsep yang berbeda. Letak keduanya

memang bertepatan dalam kasus medan gravitasi yang sama, akan tetapi ketika

gravitasinya tidak sama maka pusat gravitasi merujuk pada lokasi rerata dari gaya

gravitasi yang bekerja pada suatu benda. Hal ini menghasilkan suatu torsi gravitasi,

yang kecil tetapi dapat terukur dan harus diperhitungkan dalam pengoperasian satelit-

satelit buatan.

        Posisi pusat massa sebuah sistem banyak partikel didefinisikan sebagai berikut


                                                                    .........(1)


 Dengan     adalah posisi partikel ke-i di dalam sistem, dan.                         .........


                                                      Lihat gambar di samping. Dengan mengganti

                                                         =      +   di mana        adalah posisi partikel

                                                      ke-i relatif terhadap pusat massa, maka pers.

                                                      Menjadi

                                                                                                   ....(3)

                                                                      (2)



                                            4
........(4)
sehingga dapat disimpulkan bahwa


                                              .......(5)


Bila bendanya bersifat kontinyu, maka menjadi fungsi pusat massa akan menjad

integral;                                                                     ....(6)


                                          dengan dm adalah elemen massa pada posisi




Jika diuraikan pada komponene x,y,z maka;


                                                               .........(7)


Kecepatan masing-masing partikel penyusunnya;


                                              ........(8)


    2. Gerak Pusat Massa

    Gerak pusat massa dapat diperoleh melalui definisi pusat massa. Kecepatan pusat

massa diperoleh dari derivatif persamaan pusat massa;

                                              .......(9)




                                          5
Dari persamaan ini, setelah dikalikan dengan M, diperoleh


                                                         ..........(10)


Besaran           yang dapat kita anggap sebagai momentum pusat massa, tidak lain

adalah total momentum sistem (jumlahan seluruh momentum partikel dalam sistem).

Dengan menderivatifkan pers.diatas terhadap waktu, diperoleh

                                                        ........(11)


dengan      adalah total gaya yang bekerja pada partikel ke-i. Persamaan di atas

menunjukkan bahwa gerak pusat massa ditentukan oleh total gaya yang bekerja pada

sistem.


          Gaya yang bekerja pada sistem dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, gaya

internal yaitu gaya antar partikel di dalam sistem, dan gaya eksternal yaitu gaya yang

berasal dari luar sistem. Untuk gaya internal, antara sembarang dua partikel dalam

sistem, i dan j misalnya, akan ada gaya pada i oleh j dan sebaliknya (karena aksi-reaksi),

tetapi

                                                         .........(12)


Sehingga jumlah total gaya internal pada sistem akan lenyap, dan


                                                         .........(13)


Jadi gerak pusat massa sistem hanya ditentukan oleh total gaya eksternal yang bekerja

pada sisem. Ketika tidak ada gaya eksternal yang bekerja pada suatu sistem, maka


                                                 ........(14)




                                             6
Atau berarti total momentum seluruh partikel dalam system konstan,


   3. Momentum Sudut, Tenaga kinetik sistem


   Vektor posisi dan kecepatan partikel ke- i dalam sistem banyak dapat dinyatakan

sebagai;




Dimana dan masing- masing adalah vektor posisi dan kecepataan partikel ke- i

terhadaap pusat massa. Dari persamaan- persamaan (1), (5), (14) diperoleh




                                                 ..........(15)

                                                   Dan

                                                   ...........(16)


Persamaan (15) dan (16) menyatakan bahwaa vektor posisi dan kecepatan sistem

terhadap pusat massanya ( terhadap dirinya sendiri) adalah nol.


Momentum sudut sistem banyak partikel dirumuskan sebagai,


                                               ........................(17)

                                                                       ......(18)




                                           7
Suku pertama ruas kanan persamaan berasal dari gerak pusat massanya, sering disebut

momentum sudut orbital atau lintasan, dan suku keduanya berasal dari gerak partikel-

partikel penyusun terhadap pusat massanya, sering disebut momentum sudut spin.


Apabila ada torsi ( moment gaya) eksternal yang bekerja pada sistem makaa berlaku

persamaan,


                                                  ...............(19)


Yang berarti pula jika resultan torsi eksternal nol, maka momentum sudutnya kekal,

sebagai hukum kekekalan momentum sudut.


Tenaga kinetik sistem banyak partikel didefinisikan sebagai,


                                                            .................(20)


Dengan persamaan (13) (14) (16) tenaga kinetik sistem dirumuskan menjadi,


                                                           ................(21)

                                               Atau

                                                      ...................(22)


Merupakan penjumlahan dari tenaga kinetik pusat massa dan tenaga kinetik partikel-

partikel penyusun terhadap pusat massanya.


       4. Impuls dan Momentum

    Dalam suatu tumbukan, misalnya bola yang dihantam tongkat pemukul, tongkat
bersentuhan dengan bola hanya dalam waktu yang sangat singkat, sedangkan pada
waktu tersebut tongkat memberikan gaya yang sangat besar pada bola. Gaya yang
cukup besar dan terjadi dalam waktu yang relatif singkat ini disebut gaya impulsif.

Dari hukum ke-2 Newton diperoleh


                                           8
Dilihat dari grafik tersebut, impuls dapat dicari dengan menghitung luas daerah di

bawah kurva F(t) (yang diarsir). Bila dibuat pendekatan bahwa gaya tersebut konstan,

yaitu dari harga rata-ratanya, Fr , maka




       “ Impuls dari sebuah gaya sama dengan perubahan momentum partikel “.



   4. Kekekalan Momentum dalam Tumbukan




                              V1                V2




                 m1                                  m2



                                   bertumbukan

    F 12                                                   F 21


                             m1


                                           m2




                                            9
Dua buah partikel saling bertumbukan. Pada saat bertumbukan kedua partikel saling

memberikan gaya (aksi-reaksi), F12 pada partikel 1 oleh partikel 2 dan F21 pada partikel

2 oleh partikel 1.


Perubahan momentum pada partikel 1 :




Perubahan momentum pada partikel :




Karena F21 = - F12 maka Fr21 = - Fr12 oleh karena itu        p1 = - p2

Momentum total sistem : P = p1 + p2 dan perubahan momentum total sistem :




“Jika tidak ada gaya eksternal yang bekerja, maka tumbukan tidak mengubah
      momentum total sistem”.

       selama tumbukan gaya eksternal (gaya grvitasi, gaya gesek) sangat kecil
dibandingkan dengan gaya impulsif, sehingga gaya eksternal tersebutdapat diabaikan.


            o Tumbukan satu dimensi

       a.Tumbukan lenting sempurna

       Tumbukan biasanya dibedakan dari kekal-tidaknya tenaga kinetik selama proses.

Bila tenaga kinetiknya kekal, tumbukannya bersifat elastik. Sedangkan bila tenaga

kinetiknya tidak kekal tumbukannya tidak elastik. Dalam kondisi setelah tumbukan

kedua benda menempel dan bergerak bersama-sama, tumbukannya tidak elastik

sempurna.




                                           10
Sebelum tumbukan                        sesudah tumbukan


            m1                  m2                        m1         m2


       v1                       v2                 v’1               v’2


Dari kekekalan momentum :


                 m1 v1 + m2 v2 = m1v’1 + m2v’2


Dari kekekalan tenaga kinetik :


                  m1 v12+ m2 v22 = m1v’12 + m2v2’2


Koefisien restitusi e=1




        b. Tumbukan tidak lenting sama sekali

Dari kekekalan momentum :


             m 1 V1 > v2        m2                       m 1+m 2


                   v1      v2


                        m1 v1 + m2 v2 =( m1+ m2 ) v’


dengan koefisien restitusi e = 0. Kekekalan tenaga mekanik tidak berlaku,

berkurang/bertambahnya tenaga mekanik ini berubah/berasal dari tenaga potensial

deformasi (perubahan bentuk).


       c. Tumbukan lenting sebagian


                                          11
Setelah tumbukan kedua benda berpisah, energi kinetik hilang dan momentum tetap.

     Dari kekekalan momentum :


                    m1 v1 + m2 v2 = m1v’1 + m2v’2


     dengan koefisien restitusi 0 ≤ e ≤1


                o   Tumbukan dua dimensi



                                                               y                 sesudah


     sebelum                         bertumbukan
                                                                                 m1
                                                                     v’1
m1

                                                                      1

                                                                                  2            x



     Dari kekekalan momentum , untuk komponen gerak dalam arah x :                    m2 v’2


                           m1 v1 + m2v2 = m1(v’1 cos     1)+   m2(v’2 cos   2)



     untuk komponen gerak dalam komponen y :


                           0   = m1v’1 sin   1-   m2v’2 sin    2



     Dalam tumbukan dua dimensi juga terdapat tumbukan lenting sempurna,lenting

     sebagian, dan tidak lenting sama sekali.Bila dianggap tumbukannya lenting :


                     m1 v12 + m2 v22 = m1v’12 + m2v2’2




                                                   12
KESIMPULAN

o sistem banyak partikel adalah sistem ataupun benda yang terdiri dari

   banyak partikel (titik partikel) maupun benda yang terdiri dari partikel-

   partikel yang dianggap tersebar secara kontinyu pada benda.

o Posisi pusat massa sebuah sistem banyak partikel didefinisikan sebagai

   berikut


o Momentum sudut sistem banyak partikel dirumuskan sebagai,

                       ,

o Impuls dari sebuah gaya sama dengan perubahan momentum partikel

                   ,


o Tumbukan dapat dibagi menjadi tiga yaitu tumbukan lenting sempurna,

   tumbukna lenting sebagian, dan tumbukan tidak lenting sama sekali.




                               13
DAFTAR PUSTAKA

o Riyanto.http//riyanto.wordpress.com. diakses pada tanggal 19 november
  2010
o Supliyadi.2009.Fisika program IPA.jakarta: Grasindo
o Sistem partikel pdf.www.google.com. diakses pada tanggal 19 november
  2010




                             14

More Related Content

What's hot

Model inti atom (asti dewi n.)
Model inti atom (asti dewi n.)Model inti atom (asti dewi n.)
Model inti atom (asti dewi n.)kemenag
 
Fisika Kuantum (4) metodologi
Fisika Kuantum (4) metodologiFisika Kuantum (4) metodologi
Fisika Kuantum (4) metodologijayamartha
 
1.struktur kristal(kuliah)
1.struktur kristal(kuliah)1.struktur kristal(kuliah)
1.struktur kristal(kuliah)rina mirda
 
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang EntropiStatistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang EntropiSamantars17
 
Sistem partikel
Sistem partikel Sistem partikel
Sistem partikel adhafanny
 
Laporan Eksperimen Tetes Minyak Millikan
Laporan Eksperimen Tetes Minyak MillikanLaporan Eksperimen Tetes Minyak Millikan
Laporan Eksperimen Tetes Minyak MillikanMutiara_Khairunnisa
 
14708251062_Fathurrahman_Model-model Inti
14708251062_Fathurrahman_Model-model Inti14708251062_Fathurrahman_Model-model Inti
14708251062_Fathurrahman_Model-model IntiIPA 2014
 
Ikatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ikatan Kristal - Fisika Zat PadatIkatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ikatan Kristal - Fisika Zat PadatAhmad Faisal Harish
 
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)Albara I Arizona
 
081211332010 eksperimen franck hertz
081211332010 eksperimen franck hertz081211332010 eksperimen franck hertz
081211332010 eksperimen franck hertzFakhrun Nisa
 
Persamaan schroedinger bebas waktu
Persamaan schroedinger bebas waktuPersamaan schroedinger bebas waktu
Persamaan schroedinger bebas waktuFani Diamanti
 
Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2sinta novita
 
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel bBab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel bMuhammad Ali Subkhan Candra
 

What's hot (20)

Model inti atom (asti dewi n.)
Model inti atom (asti dewi n.)Model inti atom (asti dewi n.)
Model inti atom (asti dewi n.)
 
Fisika Kuantum (4) metodologi
Fisika Kuantum (4) metodologiFisika Kuantum (4) metodologi
Fisika Kuantum (4) metodologi
 
1.struktur kristal(kuliah)
1.struktur kristal(kuliah)1.struktur kristal(kuliah)
1.struktur kristal(kuliah)
 
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang EntropiStatistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
 
Fisika modern
Fisika modernFisika modern
Fisika modern
 
Dinamika kisi kristal
Dinamika kisi kristalDinamika kisi kristal
Dinamika kisi kristal
 
Laporan praktikum konstanta rydberg
Laporan praktikum konstanta rydbergLaporan praktikum konstanta rydberg
Laporan praktikum konstanta rydberg
 
Sistem partikel
Sistem partikel Sistem partikel
Sistem partikel
 
Laporan Eksperimen Tetes Minyak Millikan
Laporan Eksperimen Tetes Minyak MillikanLaporan Eksperimen Tetes Minyak Millikan
Laporan Eksperimen Tetes Minyak Millikan
 
14708251062_Fathurrahman_Model-model Inti
14708251062_Fathurrahman_Model-model Inti14708251062_Fathurrahman_Model-model Inti
14708251062_Fathurrahman_Model-model Inti
 
Pusat massa dan momentum
Pusat massa dan momentum Pusat massa dan momentum
Pusat massa dan momentum
 
Mengenai persamaan kajian dari termodinamika dan fisika statistika yakni term...
Mengenai persamaan kajian dari termodinamika dan fisika statistika yakni term...Mengenai persamaan kajian dari termodinamika dan fisika statistika yakni term...
Mengenai persamaan kajian dari termodinamika dan fisika statistika yakni term...
 
Ikatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ikatan Kristal - Fisika Zat PadatIkatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ikatan Kristal - Fisika Zat Padat
 
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
 
Bab iii(fix)
Bab iii(fix)Bab iii(fix)
Bab iii(fix)
 
081211332010 eksperimen franck hertz
081211332010 eksperimen franck hertz081211332010 eksperimen franck hertz
081211332010 eksperimen franck hertz
 
Persamaan schroedinger bebas waktu
Persamaan schroedinger bebas waktuPersamaan schroedinger bebas waktu
Persamaan schroedinger bebas waktu
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
 
Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2
 
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel bBab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
 

Similar to SISTEM BANYAK PARTIKEL

Tugas fisika dasar 1 ( rangkuman mekanika benda tegar )
Tugas fisika dasar 1 ( rangkuman mekanika benda tegar )Tugas fisika dasar 1 ( rangkuman mekanika benda tegar )
Tugas fisika dasar 1 ( rangkuman mekanika benda tegar )Sylvester Saragih
 
Buku ajar-dinamika-
Buku ajar-dinamika-Buku ajar-dinamika-
Buku ajar-dinamika-Lala Sgl
 
Presentasi ' Sistem Partikel '
Presentasi ' Sistem Partikel 'Presentasi ' Sistem Partikel '
Presentasi ' Sistem Partikel 'Devi Adi Nufriana
 
MAKALAH PROJECT GELOMBANG OPTIK OSILASI HARMONIK SEDERHANA.pdf
MAKALAH PROJECT GELOMBANG OPTIK OSILASI HARMONIK SEDERHANA.pdfMAKALAH PROJECT GELOMBANG OPTIK OSILASI HARMONIK SEDERHANA.pdf
MAKALAH PROJECT GELOMBANG OPTIK OSILASI HARMONIK SEDERHANA.pdfFarhanAlwy
 
Mekanika lagrangian
Mekanika lagrangianMekanika lagrangian
Mekanika lagrangianReza Aditya
 

Similar to SISTEM BANYAK PARTIKEL (8)

Mekanika print
Mekanika printMekanika print
Mekanika print
 
Sistem banyak partikel
Sistem banyak partikelSistem banyak partikel
Sistem banyak partikel
 
Osilasi teredam
Osilasi teredamOsilasi teredam
Osilasi teredam
 
Tugas fisika dasar 1 ( rangkuman mekanika benda tegar )
Tugas fisika dasar 1 ( rangkuman mekanika benda tegar )Tugas fisika dasar 1 ( rangkuman mekanika benda tegar )
Tugas fisika dasar 1 ( rangkuman mekanika benda tegar )
 
Buku ajar-dinamika-
Buku ajar-dinamika-Buku ajar-dinamika-
Buku ajar-dinamika-
 
Presentasi ' Sistem Partikel '
Presentasi ' Sistem Partikel 'Presentasi ' Sistem Partikel '
Presentasi ' Sistem Partikel '
 
MAKALAH PROJECT GELOMBANG OPTIK OSILASI HARMONIK SEDERHANA.pdf
MAKALAH PROJECT GELOMBANG OPTIK OSILASI HARMONIK SEDERHANA.pdfMAKALAH PROJECT GELOMBANG OPTIK OSILASI HARMONIK SEDERHANA.pdf
MAKALAH PROJECT GELOMBANG OPTIK OSILASI HARMONIK SEDERHANA.pdf
 
Mekanika lagrangian
Mekanika lagrangianMekanika lagrangian
Mekanika lagrangian
 

More from Fitriyana Migumi

konsep pipa organa terbuka pada alat musik botol bekas
konsep pipa organa terbuka pada alat musik botol bekaskonsep pipa organa terbuka pada alat musik botol bekas
konsep pipa organa terbuka pada alat musik botol bekasFitriyana Migumi
 
Makalah gelombang elektromagnetik
Makalah gelombang elektromagnetikMakalah gelombang elektromagnetik
Makalah gelombang elektromagnetikFitriyana Migumi
 
Proposal pia untuk sponsor
Proposal pia untuk sponsorProposal pia untuk sponsor
Proposal pia untuk sponsorFitriyana Migumi
 
Etika dan keamanan dalam teknologi informasi
Etika dan keamanan dalam teknologi informasiEtika dan keamanan dalam teknologi informasi
Etika dan keamanan dalam teknologi informasiFitriyana Migumi
 
TRANSISTOR SEBAGAI PENGUAT ARUS
TRANSISTOR SEBAGAI PENGUAT ARUSTRANSISTOR SEBAGAI PENGUAT ARUS
TRANSISTOR SEBAGAI PENGUAT ARUSFitriyana Migumi
 
contoh anggaran pembelian alat praktikum laboratorium fisika
contoh anggaran pembelian alat praktikum laboratorium fisikacontoh anggaran pembelian alat praktikum laboratorium fisika
contoh anggaran pembelian alat praktikum laboratorium fisikaFitriyana Migumi
 
desain dan fasilitas lab sekolah
desain dan fasilitas lab sekolahdesain dan fasilitas lab sekolah
desain dan fasilitas lab sekolahFitriyana Migumi
 
Pembelajaran gel tali baru
Pembelajaran gel tali baruPembelajaran gel tali baru
Pembelajaran gel tali baruFitriyana Migumi
 
Pembelajaran gel tali baru
Pembelajaran gel tali baruPembelajaran gel tali baru
Pembelajaran gel tali baruFitriyana Migumi
 
Gelombang harmonik (makalah)
Gelombang harmonik (makalah)Gelombang harmonik (makalah)
Gelombang harmonik (makalah)Fitriyana Migumi
 

More from Fitriyana Migumi (20)

semikonduktor
semikonduktorsemikonduktor
semikonduktor
 
semikonduktor
semikonduktorsemikonduktor
semikonduktor
 
konsep pipa organa terbuka pada alat musik botol bekas
konsep pipa organa terbuka pada alat musik botol bekaskonsep pipa organa terbuka pada alat musik botol bekas
konsep pipa organa terbuka pada alat musik botol bekas
 
Makalah gelombang elektromagnetik
Makalah gelombang elektromagnetikMakalah gelombang elektromagnetik
Makalah gelombang elektromagnetik
 
Makalah interferensi
Makalah interferensiMakalah interferensi
Makalah interferensi
 
Proposal pia untuk sponsor
Proposal pia untuk sponsorProposal pia untuk sponsor
Proposal pia untuk sponsor
 
Proposal pia 2011
Proposal pia 2011Proposal pia 2011
Proposal pia 2011
 
Etika dan keamanan dalam teknologi informasi
Etika dan keamanan dalam teknologi informasiEtika dan keamanan dalam teknologi informasi
Etika dan keamanan dalam teknologi informasi
 
Konsep fasor
Konsep fasorKonsep fasor
Konsep fasor
 
TRANSISTOR SEBAGAI PENGUAT ARUS
TRANSISTOR SEBAGAI PENGUAT ARUSTRANSISTOR SEBAGAI PENGUAT ARUS
TRANSISTOR SEBAGAI PENGUAT ARUS
 
contoh anggaran pembelian alat praktikum laboratorium fisika
contoh anggaran pembelian alat praktikum laboratorium fisikacontoh anggaran pembelian alat praktikum laboratorium fisika
contoh anggaran pembelian alat praktikum laboratorium fisika
 
desain dan fasilitas lab sekolah
desain dan fasilitas lab sekolahdesain dan fasilitas lab sekolah
desain dan fasilitas lab sekolah
 
Termodinamika modul
Termodinamika modulTermodinamika modul
Termodinamika modul
 
Pembelajaran gel tali baru
Pembelajaran gel tali baruPembelajaran gel tali baru
Pembelajaran gel tali baru
 
Pembelajaran gel tali baru
Pembelajaran gel tali baruPembelajaran gel tali baru
Pembelajaran gel tali baru
 
Gelombang harmonik
Gelombang harmonikGelombang harmonik
Gelombang harmonik
 
Gelombang harmonik (makalah)
Gelombang harmonik (makalah)Gelombang harmonik (makalah)
Gelombang harmonik (makalah)
 
GALILEO DAN FISIKA BARU
GALILEO DAN FISIKA BARUGALILEO DAN FISIKA BARU
GALILEO DAN FISIKA BARU
 
Anggota tata surya
Anggota tata suryaAnggota tata surya
Anggota tata surya
 
ANGGOTA TATA SURYA
ANGGOTA TATA SURYAANGGOTA TATA SURYA
ANGGOTA TATA SURYA
 

SISTEM BANYAK PARTIKEL

  • 1. MAKALAH MATA KULIAH MECHANICS “ SISTEM BANYAK PARTIKEL “ Disusun oleh : Nama : Fitriyana (06091011039) : Fahjri Asrullah (06091011045) Program studi : Pendidikan Fisika Dosen Pembimbing : Moeslim, M.Si PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSTITAS SRIWIJAYA 2010 0
  • 2. KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warrahmatullah Wabarakatuh Puji dan syukur Penulis haturkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan inayah-Nyalah makalah yang berjudul “kualitas buku teks” ini dapat terselesaikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada bapak syuhendri selaku dosen pembimbing serta teman-teman yang telah banyak membantu dalam proses pembuatan makalah ini. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas individu dan tugas diskusi kelompok. Penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk menjelaskan dan menguraikan hal- hal yang berhubungan dengan buku teks seperti pengertian buku, criteria buku teks, bentuk dan isinya. Namun demikian makalah ini tetap memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat Penulis harapkan. Harapan Penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya. Wassalamu’alaikum Warrahmatullah Wabarakatuh Inderalaya, September 2010 Penulis , Tim 1
  • 3. DAFTAR ISI Kata pengantar…….……………………………………………………....1 Daftar isi……………………………………………………………………2 Pendahuluan..................................................................................................3 Isi 1. Pusat massa......................................................................................4 2. Gerak pusat massa...........................................................................6 3. Momentum sudut, tenaga kinetik sistem.........................................8 4. Impuls dan momentum....................................................................9 5. Momentum dan tumbukan...............................................................9 6. Kesimpulan…………………………………………………….....14 Daftar Pustaka………………………………………………………......15 2
  • 4. PENDAHULUAN Semua benda di bumi ini terdiri dari banyak partikel. Bahkan debu-pun terdiri dari partikel-partikel. Semua yang ada di bumi ini dapat ditinjau dengan mekanika newton.Hukum dasar mekanika terbukti mampu menjelaskan berbagai fenomena yang berhubungan dengan sistem diskrit (partikel). Hukum dasar ini tercakup dalam formulasi Hukum Newton tentang gerak. Pada bagian ini akan dibahas formulasi hukum mekanika pada sistem partikel dan benda benda yang terdiri dari partikel yang kontinyu (benda tegar). Perbedaan mendasar antara partikel dan benda tegar adalah bahwa suatu partikel hanya dapat mengalami gerak translasi (gerak lurus) saja,karena secara logika,jika suatu partikel bergerak rotasi maka partikel itu tidak akan terlihat bergerak rotasi melainkan akan tetap terlihat bergerak lurus saja.Hal ini dikarenakan partikel tersebut sangat kecil. Sedangkan benda tegar selain dapat mengalami gerak translasi juga dapat bergerak rotasi yaitu gerak mengelilingsuatu poros ataupun mengalami gerak keduanya secara serempak yaitu translasi-rotasi. 3
  • 5. SISTEM BANYAK PARTIKEL sistem banyak partikel adalah sistem ataupun benda yang terdiri dari banyak partikel (titik partikel) maupun benda yang terdiri dari partikel-partikel yang dianggap tersebar secara kontinyu pada benda. 1. Pusat Massa Pusat massa adalah lokasi rerata dari semua massa yang ada di dalam suatu sistem. Istilah pusat massa sering dipersamakan dengan istilah pusat gravitasi, namun demikian mereka secara fisika merupakan konsep yang berbeda. Letak keduanya memang bertepatan dalam kasus medan gravitasi yang sama, akan tetapi ketika gravitasinya tidak sama maka pusat gravitasi merujuk pada lokasi rerata dari gaya gravitasi yang bekerja pada suatu benda. Hal ini menghasilkan suatu torsi gravitasi, yang kecil tetapi dapat terukur dan harus diperhitungkan dalam pengoperasian satelit- satelit buatan. Posisi pusat massa sebuah sistem banyak partikel didefinisikan sebagai berikut .........(1) Dengan adalah posisi partikel ke-i di dalam sistem, dan. ......... Lihat gambar di samping. Dengan mengganti = + di mana adalah posisi partikel ke-i relatif terhadap pusat massa, maka pers. Menjadi ....(3) (2) 4
  • 6. ........(4) sehingga dapat disimpulkan bahwa .......(5) Bila bendanya bersifat kontinyu, maka menjadi fungsi pusat massa akan menjad integral; ....(6) dengan dm adalah elemen massa pada posisi Jika diuraikan pada komponene x,y,z maka; .........(7) Kecepatan masing-masing partikel penyusunnya; ........(8) 2. Gerak Pusat Massa Gerak pusat massa dapat diperoleh melalui definisi pusat massa. Kecepatan pusat massa diperoleh dari derivatif persamaan pusat massa; .......(9) 5
  • 7. Dari persamaan ini, setelah dikalikan dengan M, diperoleh ..........(10) Besaran yang dapat kita anggap sebagai momentum pusat massa, tidak lain adalah total momentum sistem (jumlahan seluruh momentum partikel dalam sistem). Dengan menderivatifkan pers.diatas terhadap waktu, diperoleh ........(11) dengan adalah total gaya yang bekerja pada partikel ke-i. Persamaan di atas menunjukkan bahwa gerak pusat massa ditentukan oleh total gaya yang bekerja pada sistem. Gaya yang bekerja pada sistem dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, gaya internal yaitu gaya antar partikel di dalam sistem, dan gaya eksternal yaitu gaya yang berasal dari luar sistem. Untuk gaya internal, antara sembarang dua partikel dalam sistem, i dan j misalnya, akan ada gaya pada i oleh j dan sebaliknya (karena aksi-reaksi), tetapi .........(12) Sehingga jumlah total gaya internal pada sistem akan lenyap, dan .........(13) Jadi gerak pusat massa sistem hanya ditentukan oleh total gaya eksternal yang bekerja pada sisem. Ketika tidak ada gaya eksternal yang bekerja pada suatu sistem, maka ........(14) 6
  • 8. Atau berarti total momentum seluruh partikel dalam system konstan, 3. Momentum Sudut, Tenaga kinetik sistem Vektor posisi dan kecepatan partikel ke- i dalam sistem banyak dapat dinyatakan sebagai; Dimana dan masing- masing adalah vektor posisi dan kecepataan partikel ke- i terhadaap pusat massa. Dari persamaan- persamaan (1), (5), (14) diperoleh ..........(15) Dan ...........(16) Persamaan (15) dan (16) menyatakan bahwaa vektor posisi dan kecepatan sistem terhadap pusat massanya ( terhadap dirinya sendiri) adalah nol. Momentum sudut sistem banyak partikel dirumuskan sebagai, ........................(17) ......(18) 7
  • 9. Suku pertama ruas kanan persamaan berasal dari gerak pusat massanya, sering disebut momentum sudut orbital atau lintasan, dan suku keduanya berasal dari gerak partikel- partikel penyusun terhadap pusat massanya, sering disebut momentum sudut spin. Apabila ada torsi ( moment gaya) eksternal yang bekerja pada sistem makaa berlaku persamaan, ...............(19) Yang berarti pula jika resultan torsi eksternal nol, maka momentum sudutnya kekal, sebagai hukum kekekalan momentum sudut. Tenaga kinetik sistem banyak partikel didefinisikan sebagai, .................(20) Dengan persamaan (13) (14) (16) tenaga kinetik sistem dirumuskan menjadi, ................(21) Atau ...................(22) Merupakan penjumlahan dari tenaga kinetik pusat massa dan tenaga kinetik partikel- partikel penyusun terhadap pusat massanya. 4. Impuls dan Momentum Dalam suatu tumbukan, misalnya bola yang dihantam tongkat pemukul, tongkat bersentuhan dengan bola hanya dalam waktu yang sangat singkat, sedangkan pada waktu tersebut tongkat memberikan gaya yang sangat besar pada bola. Gaya yang cukup besar dan terjadi dalam waktu yang relatif singkat ini disebut gaya impulsif. Dari hukum ke-2 Newton diperoleh 8
  • 10. Dilihat dari grafik tersebut, impuls dapat dicari dengan menghitung luas daerah di bawah kurva F(t) (yang diarsir). Bila dibuat pendekatan bahwa gaya tersebut konstan, yaitu dari harga rata-ratanya, Fr , maka “ Impuls dari sebuah gaya sama dengan perubahan momentum partikel “. 4. Kekekalan Momentum dalam Tumbukan V1 V2 m1 m2 bertumbukan F 12 F 21 m1 m2 9
  • 11. Dua buah partikel saling bertumbukan. Pada saat bertumbukan kedua partikel saling memberikan gaya (aksi-reaksi), F12 pada partikel 1 oleh partikel 2 dan F21 pada partikel 2 oleh partikel 1. Perubahan momentum pada partikel 1 : Perubahan momentum pada partikel : Karena F21 = - F12 maka Fr21 = - Fr12 oleh karena itu p1 = - p2 Momentum total sistem : P = p1 + p2 dan perubahan momentum total sistem : “Jika tidak ada gaya eksternal yang bekerja, maka tumbukan tidak mengubah momentum total sistem”. selama tumbukan gaya eksternal (gaya grvitasi, gaya gesek) sangat kecil dibandingkan dengan gaya impulsif, sehingga gaya eksternal tersebutdapat diabaikan. o Tumbukan satu dimensi a.Tumbukan lenting sempurna Tumbukan biasanya dibedakan dari kekal-tidaknya tenaga kinetik selama proses. Bila tenaga kinetiknya kekal, tumbukannya bersifat elastik. Sedangkan bila tenaga kinetiknya tidak kekal tumbukannya tidak elastik. Dalam kondisi setelah tumbukan kedua benda menempel dan bergerak bersama-sama, tumbukannya tidak elastik sempurna. 10
  • 12. Sebelum tumbukan sesudah tumbukan m1 m2 m1 m2 v1 v2 v’1 v’2 Dari kekekalan momentum : m1 v1 + m2 v2 = m1v’1 + m2v’2 Dari kekekalan tenaga kinetik : m1 v12+ m2 v22 = m1v’12 + m2v2’2 Koefisien restitusi e=1 b. Tumbukan tidak lenting sama sekali Dari kekekalan momentum : m 1 V1 > v2 m2 m 1+m 2 v1 v2 m1 v1 + m2 v2 =( m1+ m2 ) v’ dengan koefisien restitusi e = 0. Kekekalan tenaga mekanik tidak berlaku, berkurang/bertambahnya tenaga mekanik ini berubah/berasal dari tenaga potensial deformasi (perubahan bentuk). c. Tumbukan lenting sebagian 11
  • 13. Setelah tumbukan kedua benda berpisah, energi kinetik hilang dan momentum tetap. Dari kekekalan momentum : m1 v1 + m2 v2 = m1v’1 + m2v’2 dengan koefisien restitusi 0 ≤ e ≤1 o Tumbukan dua dimensi y sesudah sebelum bertumbukan m1 v’1 m1 1 2 x Dari kekekalan momentum , untuk komponen gerak dalam arah x : m2 v’2 m1 v1 + m2v2 = m1(v’1 cos 1)+ m2(v’2 cos 2) untuk komponen gerak dalam komponen y : 0 = m1v’1 sin 1- m2v’2 sin 2 Dalam tumbukan dua dimensi juga terdapat tumbukan lenting sempurna,lenting sebagian, dan tidak lenting sama sekali.Bila dianggap tumbukannya lenting : m1 v12 + m2 v22 = m1v’12 + m2v2’2 12
  • 14. KESIMPULAN o sistem banyak partikel adalah sistem ataupun benda yang terdiri dari banyak partikel (titik partikel) maupun benda yang terdiri dari partikel- partikel yang dianggap tersebar secara kontinyu pada benda. o Posisi pusat massa sebuah sistem banyak partikel didefinisikan sebagai berikut o Momentum sudut sistem banyak partikel dirumuskan sebagai, , o Impuls dari sebuah gaya sama dengan perubahan momentum partikel , o Tumbukan dapat dibagi menjadi tiga yaitu tumbukan lenting sempurna, tumbukna lenting sebagian, dan tumbukan tidak lenting sama sekali. 13
  • 15. DAFTAR PUSTAKA o Riyanto.http//riyanto.wordpress.com. diakses pada tanggal 19 november 2010 o Supliyadi.2009.Fisika program IPA.jakarta: Grasindo o Sistem partikel pdf.www.google.com. diakses pada tanggal 19 november 2010 14