Reaksi redoks merupakan gabungan dari dua reaksi, yaitu reaksi oksidasi dan reduksi. Reaksi redoks berdasarkan perpindahan elektron di mana oksidasi melibatkan pelepasan elektron dan reduksi melibatkan pengikatan elektron.
Dokumen tersebut membahas tentang katalis, yaitu zat yang mempercepat laju reaksi kimia tanpa ikut serta dalam reaksi. Dibahas pula tentang jenis, sifat, dan mekanisme kerja katalis serta faktor-faktor yang dapat menyebabkan deaktivasi katalis seperti peracunan, pengerakkan, dan penggumpalan.
Seng (Zn) adalah logam transisi pertama golongan 12 periode 4 dengan nomor atom 30. Ia berwarna abu-abu muda kebiruan, titik lebur 419,53°C dan titik didih 907°C. Seng umumnya ditemukan dalam bentuk sulfida dan karbonat di alam. Ia bersifat diamagnetik dan cukup reaktif, dapat digunakan sebagai pelapis baja anti karat maupun bahan paduan.
Reaksi redoks merupakan gabungan dari dua reaksi, yaitu reaksi oksidasi dan reduksi. Reaksi redoks berdasarkan perpindahan elektron di mana oksidasi melibatkan pelepasan elektron dan reduksi melibatkan pengikatan elektron.
Dokumen tersebut membahas tentang katalis, yaitu zat yang mempercepat laju reaksi kimia tanpa ikut serta dalam reaksi. Dibahas pula tentang jenis, sifat, dan mekanisme kerja katalis serta faktor-faktor yang dapat menyebabkan deaktivasi katalis seperti peracunan, pengerakkan, dan penggumpalan.
Seng (Zn) adalah logam transisi pertama golongan 12 periode 4 dengan nomor atom 30. Ia berwarna abu-abu muda kebiruan, titik lebur 419,53°C dan titik didih 907°C. Seng umumnya ditemukan dalam bentuk sulfida dan karbonat di alam. Ia bersifat diamagnetik dan cukup reaktif, dapat digunakan sebagai pelapis baja anti karat maupun bahan paduan.
Kelarutan dan hasil kali kelarutan (ksp)Thareq Kemal
Dokumen tersebut membahas tentang kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp). Kelarutan adalah jumlah maksimum zat terlarut yang dapat larut pada suhu tertentu, sedangkan Ksp adalah hasil kali konsentrasi ion pada larutan jenuh. Dokumen ini juga menjelaskan hubungan antara kelarutan dengan Ksp dan pengaruh ion sejenis terhadap kelarutan suatu zat.
Dokumen tersebut membahas tentang soal-soal laju reaksi kimia yang meliputi konsep konsentrasi larutan, pengenceran, penentuan orde reaksi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi seperti konsentrasi zat, luas permukaan, suhu, dan katalis.
Ion kompleks terbentuk dari kation logam yang dikelilingi ligan. Ion kompleks memiliki muatan dan rumus kimia tertentu yang tergantung jumlah dan jenis ligan yang mengelilingi kation logam. Ligan dapat bermuatan netral atau bermuatan negatif dan terikat dengan kation melalui ikatan kovalen koordinasi. Bilangan koordinasi menunjukkan jumlah ligan yang terikat pada kation logam.
Unsur halogen terdiri atas fluorin, klorin, bromin, iodin dan astatin yang terletak pada golongan VIIA sistem periodik. Unsur-unsur ini sangat reaktif dan membentuk molekul diatomik. Di alam, halogen ditemukan dalam bentuk senyawa seperti garam laut, fluorit dan klorida. Sifat umum halogen adalah memiliki valensi 7, titik leleh dan didih yang tinggi, serta mudah membentuk ion negatif maupun positif akib
Laporan ini mendeskripsikan tiga percobaan elektrolisis menggunakan larutan Na2SO4, KI, dan CuSO4 dengan elektrode yang berbeda. Hasilnya menunjukkan terjadinya reaksi redoks di anoda dan katoda, dengan pelepasan gas hidrogen di katoda dan gas oksigen atau iodin di anoda.
Dokumen tersebut membahas konsep reaksi redoks (reduksi dan oksidasi) beserta penjelasan bilangan oksidasi, oksidator, reduktor, dan reaksi disproporsionasi.
Identifikasi kation dalam dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang cara mengidentifikasi lima golongan kation logam, yaitu golongan I (Ag+), golongan II (Cu2+, Hg2+), golongan III (Fe2+), golongan IV, dan golongan V. Dokumen ini juga menjelaskan reaksi kimia dan hasil observasi dari beberapa kation logam seperti pembentukan endapan, perubahan warna larutan, dan kelarutan endapan dalam berbag
Proses pembuatan asam sulfat & kegunaan Atiyah Yovers
Dokumen ini membahas tentang asam sulfat (H2SO4), termasuk definisi, proses pembuatan (proses bilik timbal dan proses kontak), kegunaan, dan pentingnya keselamatan dalam penggunaan dan penanganan asam sulfat karena bersifat korosif dan mudah bereaksi.
pengaruh katalisator terhadap laju reaksiPutri Yusril
Dokumen tersebut membahas percobaan untuk mengetahui pengaruh katalisator terhadap laju reaksi dekomposisi H2O2. Larutan H2O2 ditambahkan FeCl3 menghasilkan gelembung gas paling banyak karena FeCl3 berperan sebagai katalisator dengan mempercepat laju reaksi. Katalisator bekerja dengan menurunkan energi aktivasi sehingga reaksi dapat berlangsung lebih cepat.
Gas mulia adalah unsur golongan VIIIA yang sangat stabil karena konfigurasi elektronnya yang terisi penuh, membuatnya sangat sulit bereaksi. Meskipun awalnya dianggap benar-benar inert, saat ini telah ditemukan berbagai senyawa gas mulia akibat pertambahan jari-jari atom yang mengurangi daya tarik intinya terhadap elektron. Gas mulia banyak digunakan dalam industri.
Dokumen tersebut membahas tiga konsep perkembangan pengertian reaksi redoks, yaitu berdasarkan pengikatan dan pelepasan oksigen, pengikatan dan pelepasan elektron, serta perubahan bilangan oksidasi. Reaksi redoks dijelaskan sebagai reaksi oksidasi dan reduksi, dengan kriteria perubahan bilangan oksidasi unsur kimia yang terlibat.
Dokumen tersebut membahas konsep mol yang meliputi (1) satuan banyaknya zat, (2) jumlah partikel dalam 6,02x1023 partikel, (3) volume 1 mol zat dalam keadaan gas, dan (4) kosentrasi molar. Dijelaskan rumus-rumus perhitungan mol, massa, jumlah partikel, volume, dan kosentrasi molar beserta contoh soalnya.
Kelarutan dan hasil kali kelarutan (ksp)Thareq Kemal
Dokumen tersebut membahas tentang kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp). Kelarutan adalah jumlah maksimum zat terlarut yang dapat larut pada suhu tertentu, sedangkan Ksp adalah hasil kali konsentrasi ion pada larutan jenuh. Dokumen ini juga menjelaskan hubungan antara kelarutan dengan Ksp dan pengaruh ion sejenis terhadap kelarutan suatu zat.
Dokumen tersebut membahas tentang soal-soal laju reaksi kimia yang meliputi konsep konsentrasi larutan, pengenceran, penentuan orde reaksi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi seperti konsentrasi zat, luas permukaan, suhu, dan katalis.
Ion kompleks terbentuk dari kation logam yang dikelilingi ligan. Ion kompleks memiliki muatan dan rumus kimia tertentu yang tergantung jumlah dan jenis ligan yang mengelilingi kation logam. Ligan dapat bermuatan netral atau bermuatan negatif dan terikat dengan kation melalui ikatan kovalen koordinasi. Bilangan koordinasi menunjukkan jumlah ligan yang terikat pada kation logam.
Unsur halogen terdiri atas fluorin, klorin, bromin, iodin dan astatin yang terletak pada golongan VIIA sistem periodik. Unsur-unsur ini sangat reaktif dan membentuk molekul diatomik. Di alam, halogen ditemukan dalam bentuk senyawa seperti garam laut, fluorit dan klorida. Sifat umum halogen adalah memiliki valensi 7, titik leleh dan didih yang tinggi, serta mudah membentuk ion negatif maupun positif akib
Laporan ini mendeskripsikan tiga percobaan elektrolisis menggunakan larutan Na2SO4, KI, dan CuSO4 dengan elektrode yang berbeda. Hasilnya menunjukkan terjadinya reaksi redoks di anoda dan katoda, dengan pelepasan gas hidrogen di katoda dan gas oksigen atau iodin di anoda.
Dokumen tersebut membahas konsep reaksi redoks (reduksi dan oksidasi) beserta penjelasan bilangan oksidasi, oksidator, reduktor, dan reaksi disproporsionasi.
Identifikasi kation dalam dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang cara mengidentifikasi lima golongan kation logam, yaitu golongan I (Ag+), golongan II (Cu2+, Hg2+), golongan III (Fe2+), golongan IV, dan golongan V. Dokumen ini juga menjelaskan reaksi kimia dan hasil observasi dari beberapa kation logam seperti pembentukan endapan, perubahan warna larutan, dan kelarutan endapan dalam berbag
Proses pembuatan asam sulfat & kegunaan Atiyah Yovers
Dokumen ini membahas tentang asam sulfat (H2SO4), termasuk definisi, proses pembuatan (proses bilik timbal dan proses kontak), kegunaan, dan pentingnya keselamatan dalam penggunaan dan penanganan asam sulfat karena bersifat korosif dan mudah bereaksi.
pengaruh katalisator terhadap laju reaksiPutri Yusril
Dokumen tersebut membahas percobaan untuk mengetahui pengaruh katalisator terhadap laju reaksi dekomposisi H2O2. Larutan H2O2 ditambahkan FeCl3 menghasilkan gelembung gas paling banyak karena FeCl3 berperan sebagai katalisator dengan mempercepat laju reaksi. Katalisator bekerja dengan menurunkan energi aktivasi sehingga reaksi dapat berlangsung lebih cepat.
Gas mulia adalah unsur golongan VIIIA yang sangat stabil karena konfigurasi elektronnya yang terisi penuh, membuatnya sangat sulit bereaksi. Meskipun awalnya dianggap benar-benar inert, saat ini telah ditemukan berbagai senyawa gas mulia akibat pertambahan jari-jari atom yang mengurangi daya tarik intinya terhadap elektron. Gas mulia banyak digunakan dalam industri.
Dokumen tersebut membahas tiga konsep perkembangan pengertian reaksi redoks, yaitu berdasarkan pengikatan dan pelepasan oksigen, pengikatan dan pelepasan elektron, serta perubahan bilangan oksidasi. Reaksi redoks dijelaskan sebagai reaksi oksidasi dan reduksi, dengan kriteria perubahan bilangan oksidasi unsur kimia yang terlibat.
Dokumen tersebut membahas konsep mol yang meliputi (1) satuan banyaknya zat, (2) jumlah partikel dalam 6,02x1023 partikel, (3) volume 1 mol zat dalam keadaan gas, dan (4) kosentrasi molar. Dijelaskan rumus-rumus perhitungan mol, massa, jumlah partikel, volume, dan kosentrasi molar beserta contoh soalnya.
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas tentang materi kelarutan dan hasil kali kelarutan untuk siswa kelas XI. Materi akan disampaikan melalui ceramah interaktif, praktikum, diskusi kelompok, dan latihan soal selama 7 pertemuan. Tujuannya adalah agar siswa memahami konsep kelarutan, hasil kali kelarutan, dan dapat memprediksi terbentuknya endapan berdasarkan prinsip-pr
1. Mempelajari konsep reaksi oksidasi dan reduksi berdasarkan penggabungan dan pelepasan oksigen, pelepasan dan penerimaan elektron, serta perubahan bilangan oksidasi.
2. Menentukan bilangan oksidasi atom dalam molekul atau ion.
3. Membedakan oksidator dan reduktor dalam suatu reaksi redoks.
Reaksi redoks merupakan gabungan dari dua reaksi, yaitu reaksi oksidasi dan reduksi. Reaksi redoks berdasarkan perpindahan elektron di mana oksidasi melibatkan pelepasan elektron dan reduksi melibatkan pengikatan elektron.
Reaksi redoks dan proses oksidasi memainkan peran penting dalam pengolahan air limbah menggunakan sistem lumpur aktif. Sistem ini menggunakan bak pengolahan yang berisi partikel-partikel lumpur yang bercampur dengan air limbah. Bakteri dalam lumpur membentuk flok yang akan mengendapkan zat-zat teroksidasi untuk memisahkannya dari air. Proses oksidasi menghilangkan zat pencemar seperti karbon organik dan nitrogen. Sistem lumpur akt
Dokumen tersebut membahas tentang bilangan oksidasi, aturan-aturannya, contoh perhitungannya, dan cara menentukan oksidator dan reduktor berdasarkan perubahan bilangan oksidasi unsur-unsurnya dalam suatu reaksi.
1. Arus listrik dialirkan melalui larutan asam selama 5 menit, menghasilkan gas hidrogen sebanyak 1,5x10-3 mol
2. Ion Cu2+ memerlukan 3 faraday untuk mengubahnya menjadi logam terendapkan
3. 1 mol Cr2O7- dapat mengoksidasi 6 mol Fe2+
Modul ini membahas tentang reaksi redoks dan elektrokimia. Materi pelajaran meliputi reaksi redoks yang melibatkan oksigen dan elektron, bilangan oksidasi, dan penyetaraan persamaan reaksi redoks berdasarkan setengah reaksi dan perubahan bilangan oksidasi. Modul ini bertujuan agar siswa dapat menganalisis berbagai reaksi redoks dan menyetarakan persamaan reaksi dengan benar.
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan minyak bumi dan residunya serta dampak pembakaran bahan bakar. Minyak bumi digunakan sebagai bahan bakar transportasi, industri, dan rumah tangga. Residunya digunakan untuk obat-obatan, kosmetik, dan jalan raya. Pembakaran menghasilkan polutan udara seperti CO, SO2, NOx yang memengaruhi lingkungan, kesehatan, dan ekonomi. Pengubah katalitik dapat
Dokumen tersebut membahas tentang reaksi oksidasi reduksi, yang mencakup 3 konsep reaksi redoks berdasarkan pelepasan dan pengikatan oksigen, perpindahan elektron, dan perubahan bilangan oksidasi. Dokumen ini juga menjelaskan cara menentukan oksidator dan reduktor dalam suatu reaksi redoks beserta contoh soalnya.
Oksidasi adalah reaksi pengikatan oksigen, sedangkan reduksi adalah reaksi pelepasan oksigen. Oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron, sedangkan reduksi adalah reaksi penerimaan elektron. Oksidasi menyebabkan peningkatan bilangan oksidasi, sedangkan reduksi menyebabkan penurunan bilangan oksidasi.
a. +5
b. -3
c. +6
Dokumen tersebut membahas tentang reaksi redoks, termasuk definisi oksidasi dan reduksi, aturan bilangan oksidasi, dan cara penyetaraan persamaan reaksi redoks melalui metode langsung maupun setengah reaksi.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang reaksi oksidasi reduksi sebagai pengikatan dan pelepasan oksigen, perpindahan elektron, dan perubahan bilangan oksidasi. Termasuk juga contoh reaksi redoks, autoredoks, dan konproporsionasi.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas sejarah lahirnya konsep reaksi redoks sejak abad ke-16 hingga perkembangannya, termasuk penjelasan tentang oksidasi, reduksi, oksidator, dan reduktor. Dokumen tersebut juga memberikan contoh perhitungan bilangan oksidasi pada beberapa senyawa kimia.
Lembar diskusi siswa membahas konsep reaksi redoks berdasarkan pengikatan dan pelepasan oksigen, serta peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi. Siswa diminta menjelaskan contoh perkaratan besi dan reaksi antara natrium dan klorin secara molekuler, serta menentukan reaksi oksidasi dan reduksi pada beberapa contoh reaksi kimia.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan konsep reduksi dan oksidasi berdasarkan:
1) Pengikatan dan pelepasan oksigen
2) Pengikatan dan pelepasan elektron
3) Perubahan bilangan oksidasi
Dokumen tersebut juga menjelaskan aturan penentuan bilangan oksidasi dan jenis-jenis reaksi redoks seperti reaksi disproporsionasi dan komproporsionasi.
Dokumen ini membahas tentang reaksi redoks yang dijelaskan melalui tiga konsep yaitu berdasarkan pengikatan dan pelepasan oksigen, perpindahan elektron, dan bilangan oksidasi. Reaksi redoks merupakan reaksi oksidasi dan reduksi yang melibatkan perpindahan elektron antara dua zat.
Elektrokimia adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara perubahan kimia dengan kerja listrik melalui sel elektrokimia. Sel elektrokimia dapat berupa sel galvanik yang menghasilkan energi listrik akibat reaksi redoks spontan, atau sel elektrolisis yang memisahkan zat melalui proses reduksi dan oksidasi dengan bantuan energi listrik dari luar. Unsur-unsur dalam sel elektrokimia terhubung melalui sirkuit luar yang
Dokumen tersebut membahas tentang larutan elektrolit dan nonelektrolit, teori ion Svante Arrhenius, jenis-jenis elektrolit, konsep redoks, bilangan oksidasi, dan tata nama senyawa IUPAC.
Reaksi redoks merupakan reaksi yang melibatkan proses oksidasi dan reduksi. Dokumen ini menjelaskan perkembangan konsep reaksi redoks dari penggabungan dan pelepasan oksigen hingga perubahan bilangan oksidasi, serta contoh reaksi redoks beserta oksidator dan reduktornya.
Silabus mata pelajaran kimia SMA/MA kelas X mencakup 3 kompetensi inti yaitu menghayati ajaran agama dan perilaku yang baik, memahami pengetahuan faktual dan konseptual, serta mengolah dan menyajikan pengetahuan. Silabus ini membahas 3 materi pokok yaitu hakikat dan peran kimia, struktur atom dan sistem periodik, serta ikatan kimia beserta proses pembentukannya dan hubungannya dengan sifat fis
Dokumen tersebut membahas tentang ikatan kimia, terutama ikatan ion dan ikatan kovalen. Ikatan ion terjadi antara logam dan nonlogam karena perbedaan muatan, sementara ikatan kovalen terjadi karena berbagi elektron antar atom nonlogam.
Dokumen ini membahas reaksi redoks (reduksi-oksidasi) dan penentuan bilangan oksidasi pada senyawa kimia. Reaksi redoks melibatkan transfer elektron antara reduktor dan oksidator, di mana reduktor mengalami oksidasi dan oksidator mengalami reduksi. Bilangan oksidasi ditentukan berdasarkan distribusi elektron ikatan dan menunjukkan jumlah muatan suatu atom dalam senyawa.
Dokumen ini membahas tentang ikatan ion dan ikatan kovalen. Ikatan ion terbentuk antara logam dan nonlogam melalui proses pembentukan ion positif dan negatif. Ikatan kovalen terbentuk karena penggunaan bersama elektron antara dua atom nonlogam, yang dapat berupa ikatan tunggal, rangkap dua, atau rangkap tiga. Dokumen ini juga berisi contoh-contoh pembentukan ikatan serta soal-soal untuk memahami k
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
2. Pada awalnya, pengertian oksidasi dan reduksi dikaitkan dengan oksigen.
Oksidasi adalah pengikatan oksigen oleh suatu zat.
Reduksi adalah pelepasan atau pengurangan oksigen dari suatu zat.
1. OKSIDASI
Beberapa contoh oksidasi:
1. Perkaratan logam, misalnya besi.
4Fe (s) + 3O2 (g) ® 2Fe2O3 (s)
2. Pembakaran gas alam (CH4).
CH4 (g) + 2O2 (g) ® CO2 (g) + 2H2O (g)
3. Oksidasi glukosa dalam tubuh.
C6H12O6 (aq) + 6O2 (g) ® 6CO2 (g) + 6H2O (l)
Sumber oksigen
pada reaksi oksidasi
disebut
Oksidator.
3. 2. REDUKSI
Reduksi banyak dilakukan pada pengolahan bijih logam.
Contoh:
1. Reduksi bijih besi (hematit) dengan karbon monooksida.
Fe2O3 (s) + 3CO (g) ® 2Fe (s) + 3CO2 (g)
2. Reduksi kromium(III) oksida oleh aluminium.
Cr2O3 (s) + 2Al (s) ® Al2O3 (s) + 2Cr (s)
3. Reduksi tembaga(II) oksida oleh gas hidrogen.
CuO (s) + H2 (g) ® Cu (s) + H2O (g)
Zat yang
menarik oksigen
pada reaksi reduksi
disebut
Reduktor.
4. Oksidasi dan reduksi tidak harus melibatkan oksigen, contohnya pada reaksi kalsium
dengan belerang (reaksi 1):
..
Ca: + . S : ® Ca2+ + : S : 2- ® CaS
.
..
..
2e
Bandingkan dengan reaksi kalsium dengan oksigen (reaksi 2) berikut, yang tergolong
reaksi oksidasi berdasarkan konsep terdahulu:
2e ..
Ca: + . O : ® Ca2+ + : O : 2- ® CaO
.
..
..
Menurut konsep redoks terdahulu, reaksi 1 tidak termasuk oksidasi padahal dalam kedua
reaksi itu kalsium sama-sama melepas 2 elektron.
Karena itu definisi redoks kemudian diperluas,
dikaitkan dengan serah-terima elektron.
Oksidasi adalah pelepasan elektron.
Reduksi adalah penyerapan elektron.
5. Pelepasan dan penerimaan elektron terjadi secara ssiimmuullttaann, artinya jika suatu spesi
melepas elektron berarti ada spesi lain yang menyerapnya. Hal ini berarti bahwa sseettiiaapp
ookkssiiddaassii ddiisseerrttaaii rreedduukkssii.
Contoh:
2e
Ca + S Ca2+ + S2-
reduktor oksidator hasil oksidasi hasil reduksi
OKSIDASI
REDUKSI
RReedduukkttoorr = melepaskan elektron
(Mengalami OKSIDASI)
OOkkssiiddaattoorr = menarik elektron
(Mengalami REDUKSI)
6. Dalam berbagai reaksi reaksi redoks yang melibatkan spesi yang kompleks, kadang-kadang
tidak mudah menentukan atom mana yang melepas dan atom mana yang menyerap
elekton. Hal ini dapat diatasi dengan mengaitkan pengertian oksidasi dan reduksi dengan
perubahan bilangan oksidasi.
Pelepasan elektron (OKSIDASI) menyebabkan kenaikan bilangan oksidasi,
sedangkan penyerapan elektron (REDUKSI) menurunkan bilangan oksidasi.
1. PENGERTIAN BILANGAN OKSIDASI
Bilangan oksidasi suatu unsur dalam suatu senyawa adalah muatan yang diemban
oleh atom unsur itu jika semua elektron ikatan didistribusikan kepada unsur yang lebih
elektronegatif.
7. 2. ATURAN MENENTUKAN BILANGAN OKSIDASI
Dengan mempertimbangkan keelektronegatifan unsur, dapat disimpulkan suatu aturan untuk
menentukan bilangan oksidasi sebagai berikut:
11.. UUnnssuurr bbeebbaass mempunyai bilangan oksidasi = 00..
22.. FFlluuoorriinn,, unsur yang paling elektronegatif dan membutuhkan tambahan 1 elektron, mempunyai
bilangan oksidasi – 1 pada semua senyawaannya.
3. Bilangan oksidasi uunnssuurr llooggaamm sseellaalluu bbeerrttaannddaa ppoossiittiiff.. Bilangan oksidasi beberapa
unsur logam sbb:
GGoolloonnggaann IIAA ((LLooggaamm aallkkaallii:: LLii,, NNaa,, KK,, RRbb,, CCss)) == ++ 11
GGoolloonnggaann IIIIAA (( aallkkaallii ttaannaahh:: BBee,, MMgg,, CCaa,, SSrr,, BBaa)) == ++ 22
AAll == ++ 33 FFee == ++ 22 ddaann ++ 33
ZZnn == ++ 22 HHgg == ++ 11 ddaann ++ 22
AAgg == ++ 11 CCuu == ++ 11 ddaann ++ 22
SSnn == ++ 22 ddaann ++ 44 AAuu == ++ 11 ddaann ++ 33
PPbb == ++ 22 ddaann ++ 44 PPtt == ++ 22 ddaann ++ 44
8. 4. Bilangan oksidasi suatu unsur dalam suatu iioonn ttuunnggggaall ssaammaa ddeennggaann mmuuaattaannnnyyaa.
Contoh: bilangan oksidasi Fe dalam Fe 3+ = + 3.
5. Bilangan oksidasi HH umumnya = ++ 11, kecuali dalam senyawanya dengan logam = -- 11..
Contoh: bilangan oksidasi HH dalam HHCCll,, HH22OO,, NNHH33 = ++ 11.
bilangan oksidasi HH dalam NNaaHH,, BBaaHH22 = -- 11.
6. Bilangan oksidasi OO umumnya = -- 22.
Contoh: bilangan oksidasi OO dalam HH22OO,, MMggOO = -- 22.. KKeeccuuaallii::
a. dalam FF22OO, bilangan oksidasi OO = ++ 22..
b. dalam peroksida, seperti HH22OO22, bilangan oksidasi OO = -- 11..
c. dalam superoksida, seperti KKOO22, bilangan oksidasi OO = -- ½..
7. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam suatu senyawa = 0.
Contoh: dalam HH22SSOO44 == ((22 XX bb..oo HH)) ++ ((bb..oo SS)) ++ ((44 XX bb..oo OO)) == 00..
8. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam suatu ion poliatom = muatannya.
Contoh : dalam S2O3
2- : (2x b.o S) + (3 x b.o O) = - 2
9. Contoh soal:
1. Berapakah bilangan oksidasi Na dan
Cl dalam NaCl?
Jawab:
Rumus Lewis NaCl
Na[ Cl
. x
. .
. .
. .]
Na melepas 1 elektron kepada Cl,
jadi bilangan oksidasi Na = +1
sedangkan Cl = - 1
2. Berapakah bilangan oksidasi H dan
O dalam H2O?
Jawab:
Rumus Lewis H2O
X .
H
X .
H
..O ..
Oleh karena O lebih elektronegatif
daripada H maka elektron ikatan
didistribusikan pada atom O. Jadi
bilangan oksidasi O = - 2, sedangkan
H masing-masing = + 1.
10. Contoh: dalam SS 22OO33
22-- == ((22 XX bb..oo SS)) ++ ((33 XX bb..oo OO)) == -- 22..
CCoonnttoohh ssooaall::
Tentukan reduktor, oksidator, hasil oksidasi, dan hasil reduksi pada reaksi redoks:
a. Mg (s) + 2HCl (aq) ® MgCl(aq) + H(g)
2 2 b. Cu (s) + 2HSO(aq) ® CuSO(aq) + SO) + 2HO 24 4 2 (g2(l)
c. Cl(g) + 2OH - (aq) ® Cl- (aq) + ClO - 2 (aq) + HO 2(l)
Jawab:
0 +1 - 1 2+ - 1 0
a. Mg (s) + 2HCl (aq) ® MgCl(aq) + H2 2 (g)
OKSIDASI
REDUKSI
Reduktor: Mg Hasil oksidasi: MgCl2
Oksidator: HCl Hasil reduksi: H2
11. 0 +1 +6 -2 +2+6-2 +4 -2
b. Cu (s) + 2H2SO4 (aq) ® CuSO4 (aq) + SO2 (g) + 2H2O (l)
OKSIDASI
REDUKSI
+1 -2
Reduktor: Cu Hasil oksidasi: CuSO4
Oksidator: H2SO4 Hasil reduksi: SO2
c.
0 - 1 +1
Cl2 (g) + 2OH- (aq) ® Cl- (aq) + ClO- (aq) + H2O (l)
OKSIDASI
REDUKSI
Reduktor & Oksidator : Cl2
Hasil oksidasi: Cl- Hasil reduksi: ClO-Reaksi
redoks di mana oksidator dan reduktornya merupakan zat yang sama
disebut reaksi autoredoks.
12. Reaksi Autoredoks
(Disproporsionasi)
Reaksi redoks dengan satu jenis atom yang bilangan oksidasinya
berubah mengalami oksidasi dan reduksi sekaligus.
0 +1-2 +1 +1-1 +1+1-2 (+1)2-2
Cl2 + 2KOH KCl + KClO + H2O
Reduksi
Oksidasi
13. 1. Tabel Penamaan senyawa pada unsur dengan logam berbiloks lebih dari satu.
Unsu
r
Jenis
katio
n
Bilok
s
Jenis
anion
Bilok
s
Rumus
kimia
Nama senyawa
Fe Fe2+ +2
Cl-
-1 FeCl2 Besi(II)klorida
Fe3+
+3 -1 FeCl3 Besi(III)klorida
Pb Pb2+ +2
O2-
-2 PbO Timbal(II)oksida
Pb4+
+4 -2 PbO2 Timbal(IV)oksida
Cu
Cu+
+ SO42- -2 Cu2SO4 Tembaga(I)sulfat
Cu2+
+2 -2 CuSO4 Tembaga(II)sulfat
14. 2. Tabel Nama senyawa ion poliatomik berdasarkan sistem stock.
Senyaw
a
Jenis ion Biloks
Nama
Nama biasa Nama sistem stock
KClO
K+ +1
Kalium hipoklorit Kalium klorat(I)
ClO- +1 (Cl)
KClO3
K+ +1
Kalium klorat Kalium klorat(V)
ClO3- +5(Cl)
3. Tabel Nama senyawa yang memiliki biloks rendah dan tinggi.
Unsur Biloks logam Nama senyawa
HgCl +1 Merkuro klorida
HgCl2 +2 Merkuri klorida
SnO +2 Stano oksida
SnO2 +4 Stani oksida