Dokumen tersebut memberikan ringkasan konsep reduksi dan oksidasi berdasarkan:
1) Pengikatan dan pelepasan oksigen
2) Pengikatan dan pelepasan elektron
3) Perubahan bilangan oksidasi
Dokumen tersebut juga menjelaskan aturan penentuan bilangan oksidasi dan jenis-jenis reaksi redoks seperti reaksi disproporsionasi dan komproporsionasi.
2. Reaksi dengan oksigen
disebut OKSIDASI
Reaksi pelepasan oksigen
adalah REDUKSI
3. Perkembangan Konsap Redoks
Aturan dalam Menentukan
Blangan Oksidasi
Reaksi Redoks
Reaksi Disproporsionasi dan
Reaksi Komproporsionasi
4. 1. PERKEMBANGAN KONSEP REDOKS
Berdasarkan pengikatan dan pelepasan
oksigen
Berdasarkan pengikatan dan pelepasan
elektron
Berdasarkan perubahan bilangan oksidasi
5. a. BERDASARKAN PENGIKATAN DAN
PELEPASAN OKSIGEN
OKSIDASI adalah reaksi
pengikatan oksigen oleh unsur atau
senyawa.
Contoh:
4Fe + 3O2 2Fe2O3
Jadi, oksidasi = mengikat oksigen
7. b. BERDASARKAN PENGIKATAN DAN
PELEPASAN ELEKTRON
OKSIDASI adalah reaksi
pelepasan elektron oleh suatu
senyawa atau unsur.
Contoh:
Fe Fe2+ + 2e-
Jadi, oksidasi = melepas elektron
9. c. BERDASARKAN PERUBAHAN BILANGAN
OKSIDASI
BILANGAN OKSIDASI adalah
bilangan bulat yang menunjukkan jumlah
elektron yang berperan pada unsur
tersebut dalam senyawa.
Perubahan biloks menunjukan bahwa
adanya perubahan jumlah elektron pada
unsur, baik dalam senyawa ion maupun
senyawa kovalen.
10. OKSIDASI adalah raksi pengikatan
bilangan oksidasi.
REDUKSI adalah reaksi penurunan
bilangan oksidasi.
Contoh reaksi oksidasi berdasarkan
perubahan biloks:
Cl2(g) + 2KBr(aq) 2KCl(aq) + Br2(g)
Reduksi: Oksidasi:
Cl2 Cl- Br- Br2
0 1 -1 0
11. 2. ATURAN DALAM MENENTUKAN BILANGAN
OKSIDASI
a. Bilangan oksidasi unsur bebas adalah nol.
Contoh unsur bebas adl H2, N2, dan Cl2
b. Bialngan oksidasi suatu unsur dalam ion
tunggal
sama dengan muatannya.
Contoh: bilangan oksidasi Fe3+ = +3
c. Fluorin mempunyai bilangan oksidasi = -1
d. Bilangan oksidasi unsur logam selalu bertanda
positif.
Contoh: logam gol IA, logam gol IIA, dan logam
-
12. e. Bilangan oksidasi H biasanya +1. jika H
bersenyawa dengan logam, bilangan oksidasi
H = -1. Ex: H dalam HCl = +1 tetapi H dalam
NaH = -1.
f. Bilangan oksidasi O biasanya -2, tetapi dalam
senyawa F2O (biloks O = +2), peroksiada
H2O2 (biloks O = -1), dan superoksida KO2
(biloks O = - )
g. Jumlah bilangan oksidasi unsur – unsur dalam
suatu senyawa = 0
h. Jumlah bilangan oksidasi unsur dalam suatu
ion poliatom = muatannya.
Contoh: dalam Cr2O72- : (2 x biloks Cr)+ (7 x
biloks O) = -2
13. 3. REAKSI REDOKS
REAKSI REDOKS adalah
penggabungan reaksi reduksi dan reaksi
oksidasi.
Contoh: Zn + O Zn2+ + O2-
OKSIDTOR adalah menangkap elektron;
mengalami reduksi atau terjadi penurunan
bilangan oksidasi. Ex: pada gol VIA sampai
VIIA
REDUKTOR adalah melepas elektron;
mengalami oksidasi atau terjadi peningkatan
bilangan oksidasi. Ex: logam gol alkali, alkali
14. 4. REAKSI DISPROPORSIONASI DAN
KOMPROPORSIONASI
REAKSI DISPROPOSIONASI adalah
reaksi reduksi sekaligus reaksi oksidasi yang
terjadi dalam suatu zat. 0 +1 -1
Contoh: 2Cl2(g) + 2H2O(l) 2HClO(aq) + 2HCl(g)
0 +1 -1
oksidasi
reduksi
Pada reaksi ini biloks klorin berubah dari 0
menjadi (+1) dalam HClO dan (-1) dalam HCl
15. REAKSI KOMPROPORSIONASI adalah
kebalikan dari reaksi Disproporsionasi, yaitu
reaksi redoks dimana hasil reduksi dan
oksidasinya sama.
Contoh:
2H2S + SO2 3S + 2H2O
-2 +4 0
Oksidasi
Reduksi