SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
RUMUS KIMIA DAN TATANAMA
Tata Nama Senyawa Kimia
Setiap hari selalu ditemukan senyawa baru, baik hasil sintesis di
laboratorium maupun hasil isolasi dari bahan alam. Jika senyawa baru
yang ditemukan sederhana, namanya disesuaikan dengan aturan, tetapi
jika senyawa itu kompleks, biasanya didasarkan pada asal bahan atau
dihubungkan dengan sifat senyawanya. Penamaan senyawa diatur oleh
IUPAC berdasarkan hasil kesepakatan para ilmuwan sedunia, bertujuan
agar nama senyawa di seluruh negara sama.Terdapat dua kelompok besar
senyawa, yaitu senyawa anorganik dan senyawa organik.
Tata Nama Senyawa Anorganik
Senyawa anorganik adalah golongan senyawa yang tersusun dari
unsur-unsur yang tidak mengandung atom karbon organik.
Umumnya
senyawa anorganik relatif sederhana dan dikelompokkan ke dalam
senyawa biner dan senyawa poliatom.
Tata Nama Senyawa Organik
Senyawa organik adalah senyawa yang mengandung atom karbon,
kecuali CO, CO2, CN, dan ion CO32– tergolong senyawa anorganik.
Senyawa organik diklasifikasikan ke dalam senyawa hidrokarbon dan
turunan hidrokarbon. Senyawa hidrokarbon adalah senyawa yang
hanya terdiri atas atom karbon dan hidrogen. Senyawa hidrokarbon
digolongkan ke dalam alkana, alkena, dan alkuna.
Rumus Kimia
Semua senyawa dituliskan menggunakan lambang yang
menunjukkan jenis dan komposisi unsur penyusunnya. Lambang
senyawa seperti itu dinamakan rumus kimia atau formula.
Rumus kimia didefinisikan sebagai rumus suatu zat yang
menggunakan lambang dan jumlah atom-atom unsur penyusun
senyawa. Dalam rumus kimia, bilangan yang menyatakan jumlah
unsur ditulis dalam bentuk indeks bawah (tikalas) setelah lambang
unsurnya.
Rumus Empirik dan Rumus Molekul
Untuk menentukan rumus molekul suatu senyawa dilakukan dalam
dua tahap. Tahap pertama, menentukan unsur-unsur yang terkandung
dalam senyawa dan komposisinya. Temuan yang diperoleh
dinamakan
rumus empirik. Tahap kedua, menentukan massa molekul relatifnya.
Rumus empirik adalah rumus paling sederhana dari suatu molekul,
yang hanya menunjukkan jenis dan perbandingan terkecil dari unsur
yang menyusun senyawa itu.
Rumus Kimia
Rumus kimia merupakan kumpulan lambang atom dengan komposisi
tertentu. Rumus kimia terdiri dari rumus molekul dan rumus empiris.

1. Rumus Molekul
Rumus molekul menyatakan jenis dan jumlah atom dalam tiap molekul
zat. Hanya unsur dan senyawa yang mempunyai rumus molekul.
Contoh:
- Rumus molekul air adalah H2O
Artinya tiap molekul air terdiri dari 2 atom hidrogen (H) dan 1 atom
oksigen (O).
- Rumus molekul gas hidrogen adalah H2.
Artinya tiap molekul gas hidrogen terdiri dari 2 atom hidrogen (H).
- Rumus molekul glukosa C6H12O6 yang berarti dalam satu molekul
glukosa terdapat 6 atom karbon, 12 atom hidrogen, dan 6 atom
oksigen.
2. Rumus Empiris
Rumus empiris menyatakan jenis dan perbandingan paling
sederhana dari atom-atom dalam senyawa yang bersangkutan
Contoh:
a.        Natrium klorida merupakan senyawa ion yang terdiri atas ion
Na+ dan ion Cl– dengan perbandingan 1 : 1. Rumus kimia natrium
klorida NaCl.
b.      Kalsium klorida merupakan senyawa ion yang terdiri atas ion
Ca2+ dan ion Cl– dengan perbandingan 2 : 1. Rumus kimia kalsium
klorida CaCl2.
Pada kondisi kamar, sebagian unsur-unsur ada yang
membentuk molekul-molekul. Rumus kimia unsur-unsur semacam ini
tidak digambarkan hanya dengan lambang unsurnya, melainkan unsur
beserta jumlah atom yang membentuk molekul unsur tersebut.
Contoh:
Rumus kimia gas oksigen yaitu O2, berarti rumus kimia gas
oksigen terdiri atas molekul-molekul oksigen yang dibangun
oleh dua atom oksigen.
Rumus kimia fosfor yaitu P4, berarti rumus kimia unsur fosfor
terdiri atas molekul-molekul fosfor yang tiap molekulnya
dibentuk dari empat buah atom fosfor.
Semua senyawa mempunyai rumus empiris. Senyawa molekul mempunyai
rumus molekul selain rumus empiris. Pada banyak senyawa, rumus molekul
sama dengan rumus empirisnya. Senyawa ion hanya mempunyai rumus
empiris. Jadi, semua senyawa yang mempunyai rumus molekul, pasti
memiliki rumus empiris. Namun, senyawa yang memiliki rumus empiris,
belum tentu mempunyai rumus molekul.

Contoh:
Tatanama Senyawa
Nama ilmiah suatu unsur mempunyai asal-usul yang bermacam-macam.
Ada yang didasarkan pada warna unsur seperti klorin (chloros = hijau), atau
pada salah satu sifat dari unsur yang bersangkutan seperti fosfor
(phosphorus = bercahaya) atau nama seorang ilmuwan yang sangat berjasa
seperti einsteinium (untuk albert einstein). Untuk mencegah timbulnya
perdebatan mengenai nama dan lambang unsur-unsur baru, Persatuan
Kimia Murni dan Kimia Terapan (International Union Of Pure and Applied
Chemistry = IUPAC) menetapkan aturan penamaan dan pemberian lambang
untuk unsur-unsur temuan baru sebagai berikut.
1. Nama berakhir dengan ium, baik untuk unsur logam maupun nonlogam.
2. Nama itu didasarkan pada nomor atom unsur, yaitu rangkaian akar kata
yang menyatakan nomor atomnya.
0 = nil 4 = quad
7 = sept
1 = un 5 = pent
8 = okt
2 = bi 6= hex
9 = enn
3 = tri
Lambang unsur (tanda atom) terdiri atas tiga huruf yakni rangkaian
huruf awal dari akar yang menyatakan nomor atom unsur tersebut.
Contoh:
a. Unsur nomor atom 107
1
0
Un
nil
Nama : Unnilseptium
Lambang : Uns
b. Unsur nomor atom 105
1
0
un
nil
Nama : Unnilpentium

7
sept + ium

5
pent + ium
Lambang : Unp

Namun, aturan penamaan IUPAC jarang digunakan.
Bilangan Oksidasi
Aturan sederhana yang berlaku untuk menentukan bilangan
oksidasi suatu senyawa adalah sebagai berikut :
1. Bilangan oksidasi H = +1
2. Bilangan oksidasi O = -2
3. Bilangan oksidasi suatu unsur dalam ion tunggal
sama dengan muatannya.
Contoh:
- bilangan oksidasi Al dalam Al3+ = 3+
- bilangan oksidasi S dalam S2- = 2-
4. Jumlah total bilangan oksidasi unsur dalam suatu ion poliaton sama
dengan muatan ion tersebut.
Contoh:
Berapa bilangan oksidasi C dalam CO32-?
CO32-?
Biloks C + 3 . biloks O = total muatan
Biloks C + 3 . (-2) = -2
Biloks C + (-6) = -2
Biloks C = -2 + 6
Biloks C = 4
5. Jumlah bilangan oksidasi unsur dalam senyawa adalan nol.
6. Bilangan oksidasi unsur logam selalu bertanda positif.
Ada beberapa sistem penamaan yang didasarkan pada rumus kimia senyawa.
Tata Nama Senyawa Biner
Senyawa biner adalah senyawa yang tersusun dari dua macam unsur
Penamaan senyawa ini didasarkan pada namaunsur pembentuknya
yang ditulis secara berurutan sesuai penulisan rumus kimia (lambang
senyawa) dan akhiran dari unsur keduanya diganti -ida.
Jika dua unsur dapat membentuk lebih dari satu senyawa, seperti
NO, NO2, dan N2O4, penambahan kata 'ida' tidak cukup sebab
akan muncul senyawa dengan nama yang sama. Untuk kasus ini,
nama senyawa ditambah dengan kata mono-(satu), di-(dua), tri(tiga), atau tetra-(empat) yang menunjukkan jumlah unsur.
Tatanama Senyawa Biner
Senyawa biner adalah senyawa yang hanya terbentuk dari dua
macam unsur yang berbeda (terdiri atas unsur logam dan nonlogam).
Unsur yang berada di depan disebut sesuai dengan nama unsur
tersebut.
- Unsur yang berada di belakang disebut sesuai dengan nama
unsur tersebut dengan menambahkan akhiran -ida.
- Jumlah atom unsur disebut dengan menggunakan angka Latin (jika
diperlukan).
Contoh:
NO
: nitrogen monoksida
NO2
: nitrogen dioksida
AlCl
: aluminium klorida
FeCl3
: besi(III) klorida
SnO
: timah(II) oksida
Pada senyawa biner tersebut di atas, unsur logam sebagai kation (ion positif)
dan unsur nonlogam sebagai anion (ion negatif).
Tatanama
1. Tatanama senyawa biner dari dua jenis non-logam.
a. Unsur yang terdapat lebih dahulu dalam urutan berikut, ditulis di
depan:
B – Si – C – Sb – As – P – N – H – Te – Se – S – I – Br – Cl – O – F
Contoh:
- NH3 (bukan H3N)
- HCl (bukan ClH)
- H2O (bukan OH2)
- P2O5 (bukan O5P2)
b. Nama senyawa biner dari dua jenis nonlogam adalah rangkaian
nama kedua jenis unsur dengan akhiran –ida, pada unsur yang
kedua.
Contoh:
- HCl = hidrogen klorida
- H2S = hidrogen sulfida
Jika pasangan unsur yang bersenyawa membentuk lebih dari sejenis
senyawa, maka senyawa-senyawa itu dibedakan dengan menyebutkan
angka indeks dalam bahasa Yunani:
1 = mono
2 = di
3 = tri
4 = tetra
5 = penta

6 = heksa
7 = hepta
8 = okta
9 = nona
10 = deka

Contoh:
- CO2 = karbon dioksida
- NO = nitrogen monoksida
- NO2 = nitrogen dioksida
- N2O5 = dinitrogen pentaoksida
- CS2 = karbon disulfida
- CCl4 = karbon tetraklorida
2. Tatanama senyawa biner dari unsur logam dan unsur non-logam
a. Unsur logam ditulis di depan.
Contoh: NaCl (bukan ClNa)
b. Nama senyawa biner dari logam dan nonlogam adalah rangkaian
nama logam (di depan) dan nama nonlogam dengan akhiran –ida.
Contoh:
- CaCl2 = kalsium klorida
- NaCl = natrium klorida
Jika unsur logam mempunyai lebih dari satu jenis bilangan oksidasi,
senyawa – senyawanya di bedakan dengan menyebutkan bilangan
oksidasinya, yang ditulis dalam tanda kurung dengan angka Romawi di
belakang nama unsur logam itu.
Contoh:
- FeCl2 = besi (II) klorida
- FeCl3 = besi (III) klorida
- SnO = timah (II) oksida
- SnO2 = timah (IV) oksida
Apabila ion positif dan ion negatif bergabung membentuk senyawa,
jumlah muatannya harus nol. Sebagai contoh:
ion Fe3+ apabila bergabung dengan ion S2– akan membentuk senyawa
dengan rumus kimia Fe2S3, sebab untuk menjadikan netral setiap tiga
ion S2– yang mempunyai muatan –2 memerlukan 2 buah ion Fe3+ yang
bermuatan +3,
ion Al3+ apabila bergabung dengan ion Cl- akan membentuk senyawa
dengan rumus kimia AlCl3 = Aluminium klorida, sebab untuk menjadikan
netral setiap satu ion Al3+ yang bermuatan +3 memerlukan tiga ion Cl–
yang bermuatan –1.
3. Tatanama asam, basa dan garam
a. Tatanama asam
Asam adalah zat yang dalam air dapat menghasilkan H+.
Contoh:
- HCl = asam klorida
- H2CO3 = asam karbonat
- H2SO4 = asam sulfat
- HNO3 = asam nitrat
- CH3COOH = asam asetat
b. Tatanama basa
Basa adalah zat yang dalam air dapat menghasilkan OH-.
Contoh:
- NaOH = natrium hidroksida
- Ca(OH)2 = kalsium hidroksida
- Al(OH)3 = aluminium hidroksida
c. Tatanama garam
Garam adalah senyawa ion yang terdiri dari kation basa dan anion
asam.
rumus kimia dan tatanama

More Related Content

What's hot

PPT Rumus Empiris dan Rumus Molekul
PPT Rumus Empiris dan Rumus MolekulPPT Rumus Empiris dan Rumus Molekul
PPT Rumus Empiris dan Rumus MolekulYuyun Kartika
 
Penurunan Tekanan Uap
Penurunan Tekanan UapPenurunan Tekanan Uap
Penurunan Tekanan UapMathbycarl
 
Presentasi kimia ion dan senyawa kompleks
Presentasi kimia ion dan senyawa kompleksPresentasi kimia ion dan senyawa kompleks
Presentasi kimia ion dan senyawa kompleksCha Cha D Talo
 
Gaya antar molekul, Ikatan hidrogen
Gaya antar molekul, Ikatan hidrogenGaya antar molekul, Ikatan hidrogen
Gaya antar molekul, Ikatan hidrogenFitriHastuti2
 
Soal Laju Reaksi + Pembahasan
Soal Laju Reaksi + PembahasanSoal Laju Reaksi + Pembahasan
Soal Laju Reaksi + PembahasanArsyi Nurani
 
Ppt elektrolit
Ppt elektrolitPpt elektrolit
Ppt elektrolitnisa ulfa
 
TOM (Teori Orbital Molekul)
TOM (Teori Orbital Molekul)TOM (Teori Orbital Molekul)
TOM (Teori Orbital Molekul)Farikha Uly
 
S T O I K I O M E T R I
S T O I K I O M E T R IS T O I K I O M E T R I
S T O I K I O M E T R IIwan Setiawan
 
kumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gaskumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gasRfebiola
 
laporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbonlaporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbonwd_amaliah
 
ppt kimia x bab 1 teori dan struktur atom
ppt kimia x bab 1 teori dan struktur atomppt kimia x bab 1 teori dan struktur atom
ppt kimia x bab 1 teori dan struktur atomnisa sardj
 
Kimia Organik (Asam karboksilat dan ester)
Kimia Organik (Asam karboksilat dan ester)Kimia Organik (Asam karboksilat dan ester)
Kimia Organik (Asam karboksilat dan ester)nailaamaliaa
 

What's hot (20)

PPT Rumus Empiris dan Rumus Molekul
PPT Rumus Empiris dan Rumus MolekulPPT Rumus Empiris dan Rumus Molekul
PPT Rumus Empiris dan Rumus Molekul
 
Penurunan Tekanan Uap
Penurunan Tekanan UapPenurunan Tekanan Uap
Penurunan Tekanan Uap
 
Presentasi kimia ion dan senyawa kompleks
Presentasi kimia ion dan senyawa kompleksPresentasi kimia ion dan senyawa kompleks
Presentasi kimia ion dan senyawa kompleks
 
Gaya antar molekul, Ikatan hidrogen
Gaya antar molekul, Ikatan hidrogenGaya antar molekul, Ikatan hidrogen
Gaya antar molekul, Ikatan hidrogen
 
Soal Laju Reaksi + Pembahasan
Soal Laju Reaksi + PembahasanSoal Laju Reaksi + Pembahasan
Soal Laju Reaksi + Pembahasan
 
Model ikatan kimia
Model ikatan kimia Model ikatan kimia
Model ikatan kimia
 
Hukum Hukum Dasar Kimia PPT
Hukum Hukum Dasar Kimia PPTHukum Hukum Dasar Kimia PPT
Hukum Hukum Dasar Kimia PPT
 
Ppt molekul
Ppt molekulPpt molekul
Ppt molekul
 
Ppt elektrolit
Ppt elektrolitPpt elektrolit
Ppt elektrolit
 
Hidrokarbon
HidrokarbonHidrokarbon
Hidrokarbon
 
Laporan termokimia
Laporan termokimia Laporan termokimia
Laporan termokimia
 
TOM (Teori Orbital Molekul)
TOM (Teori Orbital Molekul)TOM (Teori Orbital Molekul)
TOM (Teori Orbital Molekul)
 
Ion kompleks
Ion kompleksIon kompleks
Ion kompleks
 
S T O I K I O M E T R I
S T O I K I O M E T R IS T O I K I O M E T R I
S T O I K I O M E T R I
 
PPT "LAJU REAKSI"
PPT "LAJU REAKSI"PPT "LAJU REAKSI"
PPT "LAJU REAKSI"
 
Indikator Asam Basa (DRS)
Indikator Asam Basa (DRS)Indikator Asam Basa (DRS)
Indikator Asam Basa (DRS)
 
kumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gaskumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gas
 
laporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbonlaporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbon
 
ppt kimia x bab 1 teori dan struktur atom
ppt kimia x bab 1 teori dan struktur atomppt kimia x bab 1 teori dan struktur atom
ppt kimia x bab 1 teori dan struktur atom
 
Kimia Organik (Asam karboksilat dan ester)
Kimia Organik (Asam karboksilat dan ester)Kimia Organik (Asam karboksilat dan ester)
Kimia Organik (Asam karboksilat dan ester)
 

Viewers also liked

Kimia tata nama senyawa dan persamaan reaksi
Kimia tata nama senyawa dan persamaan reaksiKimia tata nama senyawa dan persamaan reaksi
Kimia tata nama senyawa dan persamaan reaksiHana Verdian
 
tata nama senyawa organik dan anorganik
tata nama senyawa organik dan anorganiktata nama senyawa organik dan anorganik
tata nama senyawa organik dan anorganikNi'matin Choiroh
 
Nama senyawa kimia
Nama senyawa kimiaNama senyawa kimia
Nama senyawa kimiaArlina Cahya
 
Bab 3 formula dan persamaan kimia tingkatan 4
Bab 3 formula dan persamaan kimia tingkatan 4Bab 3 formula dan persamaan kimia tingkatan 4
Bab 3 formula dan persamaan kimia tingkatan 4mrs imran
 
Daftar nama dan rumus kation dan anion
Daftar nama dan rumus kation dan anionDaftar nama dan rumus kation dan anion
Daftar nama dan rumus kation dan anionVJ Asenk
 
Perubahan entalpi reaksi
Perubahan entalpi reaksiPerubahan entalpi reaksi
Perubahan entalpi reaksiPutri Yusril
 
Sistem periodik unsur 80%
Sistem periodik unsur 80%Sistem periodik unsur 80%
Sistem periodik unsur 80%mohtheaeng
 
Perubahan entalpi
Perubahan entalpiPerubahan entalpi
Perubahan entalpirifkyags
 
Pemisahan Senyawa dari Campuran dan Penentuan Rumus Empiris
Pemisahan Senyawa dari Campuran dan Penentuan Rumus EmpirisPemisahan Senyawa dari Campuran dan Penentuan Rumus Empiris
Pemisahan Senyawa dari Campuran dan Penentuan Rumus EmpirisAbulkhair Abdullah
 
111199261 rumus-lengkap-kimia-sma
111199261 rumus-lengkap-kimia-sma111199261 rumus-lengkap-kimia-sma
111199261 rumus-lengkap-kimia-smaaiiuk
 
Tugas kimia ikatan kovalen polar & nonpolar
Tugas kimia ikatan kovalen polar & nonpolarTugas kimia ikatan kovalen polar & nonpolar
Tugas kimia ikatan kovalen polar & nonpolarhallotugas
 
Kelas 10 008 tata nama senyawa sederhana
Kelas 10 008 tata nama senyawa sederhanaKelas 10 008 tata nama senyawa sederhana
Kelas 10 008 tata nama senyawa sederhanaElizabeth Indah P
 
Jadual ion kimia
Jadual ion kimia Jadual ion kimia
Jadual ion kimia alhalfeast
 

Viewers also liked (20)

Kimia tata nama senyawa dan persamaan reaksi
Kimia tata nama senyawa dan persamaan reaksiKimia tata nama senyawa dan persamaan reaksi
Kimia tata nama senyawa dan persamaan reaksi
 
Rumus lengkap-kimia
Rumus lengkap-kimiaRumus lengkap-kimia
Rumus lengkap-kimia
 
tata nama senyawa organik dan anorganik
tata nama senyawa organik dan anorganiktata nama senyawa organik dan anorganik
tata nama senyawa organik dan anorganik
 
Nama senyawa kimia
Nama senyawa kimiaNama senyawa kimia
Nama senyawa kimia
 
Bab 3 formula dan persamaan kimia tingkatan 4
Bab 3 formula dan persamaan kimia tingkatan 4Bab 3 formula dan persamaan kimia tingkatan 4
Bab 3 formula dan persamaan kimia tingkatan 4
 
Daftar nama dan rumus kation dan anion
Daftar nama dan rumus kation dan anionDaftar nama dan rumus kation dan anion
Daftar nama dan rumus kation dan anion
 
Perubahan entalpi reaksi
Perubahan entalpi reaksiPerubahan entalpi reaksi
Perubahan entalpi reaksi
 
Tata nama senyawa
Tata nama senyawaTata nama senyawa
Tata nama senyawa
 
Sistem periodik unsur 80%
Sistem periodik unsur 80%Sistem periodik unsur 80%
Sistem periodik unsur 80%
 
Lkpd Kepolaran Senyawa
Lkpd Kepolaran SenyawaLkpd Kepolaran Senyawa
Lkpd Kepolaran Senyawa
 
Kd ii meeting 1 (tep thp)
Kd ii meeting 1 (tep thp)Kd ii meeting 1 (tep thp)
Kd ii meeting 1 (tep thp)
 
Perubahan entalpi
Perubahan entalpiPerubahan entalpi
Perubahan entalpi
 
Kimia kelas x
Kimia kelas xKimia kelas x
Kimia kelas x
 
Kimia (zat aditif pada produk)
Kimia (zat aditif pada produk)Kimia (zat aditif pada produk)
Kimia (zat aditif pada produk)
 
Pemisahan Senyawa dari Campuran dan Penentuan Rumus Empiris
Pemisahan Senyawa dari Campuran dan Penentuan Rumus EmpirisPemisahan Senyawa dari Campuran dan Penentuan Rumus Empiris
Pemisahan Senyawa dari Campuran dan Penentuan Rumus Empiris
 
111199261 rumus-lengkap-kimia-sma
111199261 rumus-lengkap-kimia-sma111199261 rumus-lengkap-kimia-sma
111199261 rumus-lengkap-kimia-sma
 
Tugas kimia ikatan kovalen polar & nonpolar
Tugas kimia ikatan kovalen polar & nonpolarTugas kimia ikatan kovalen polar & nonpolar
Tugas kimia ikatan kovalen polar & nonpolar
 
Kelas 10 008 tata nama senyawa sederhana
Kelas 10 008 tata nama senyawa sederhanaKelas 10 008 tata nama senyawa sederhana
Kelas 10 008 tata nama senyawa sederhana
 
Tata nama senyawa kimia
Tata nama senyawa kimiaTata nama senyawa kimia
Tata nama senyawa kimia
 
Jadual ion kimia
Jadual ion kimia Jadual ion kimia
Jadual ion kimia
 

Similar to rumus kimia dan tatanama

Kimia stoikiometri
Kimia stoikiometriKimia stoikiometri
Kimia stoikiometriSiska Amelia
 
unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
unsur-senyawa-dan-campuran.pptunsur-senyawa-dan-campuran.ppt
unsur-senyawa-dan-campuran.pptyuna Sutria
 
unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
unsur-senyawa-dan-campuran.pptunsur-senyawa-dan-campuran.ppt
unsur-senyawa-dan-campuran.pptLindaAgustin13
 
unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
unsur-senyawa-dan-campuran.pptunsur-senyawa-dan-campuran.ppt
unsur-senyawa-dan-campuran.pptSoniania211
 
Unsur_senyawa_dan_campursjsnjjsjajajsjajjwjananansan.ppt
Unsur_senyawa_dan_campursjsnjjsjajajsjajjwjananansan.pptUnsur_senyawa_dan_campursjsnjjsjajajsjajjwjananansan.ppt
Unsur_senyawa_dan_campursjsnjjsjajajsjajjwjananansan.pptAnonymousLTf6hLII
 
unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
unsur-senyawa-dan-campuran.pptunsur-senyawa-dan-campuran.ppt
unsur-senyawa-dan-campuran.pptMuhammadSunariya1
 
ZARNA NURUL ZAHRAINI_1303619009_RUMUS KIMIA, TATA NAMA, DAN PERSAMAAN REAKSI.pdf
ZARNA NURUL ZAHRAINI_1303619009_RUMUS KIMIA, TATA NAMA, DAN PERSAMAAN REAKSI.pdfZARNA NURUL ZAHRAINI_1303619009_RUMUS KIMIA, TATA NAMA, DAN PERSAMAAN REAKSI.pdf
ZARNA NURUL ZAHRAINI_1303619009_RUMUS KIMIA, TATA NAMA, DAN PERSAMAAN REAKSI.pdfZarna13
 
PPT MATERI UNSUR SENYAWA CAMPURAN.ppt
PPT MATERI UNSUR SENYAWA CAMPURAN.pptPPT MATERI UNSUR SENYAWA CAMPURAN.ppt
PPT MATERI UNSUR SENYAWA CAMPURAN.pptadenurosita
 
Unsur, senyawa, dan campuran (final)
Unsur, senyawa, dan campuran (final)Unsur, senyawa, dan campuran (final)
Unsur, senyawa, dan campuran (final)zainal abidin
 
BAB 7 Rumus Kimia.pptx
BAB 7 Rumus Kimia.pptxBAB 7 Rumus Kimia.pptx
BAB 7 Rumus Kimia.pptxVitaYuningsih1
 
Bukti 2. PPT unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
Bukti 2. PPT unsur-senyawa-dan-campuran.pptBukti 2. PPT unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
Bukti 2. PPT unsur-senyawa-dan-campuran.pptapaajahini
 
Unsur, senyawa & campuran
Unsur, senyawa & campuranUnsur, senyawa & campuran
Unsur, senyawa & campuranHotimah Kusuma
 
Tata nama senyawa kimia.pptx
Tata nama senyawa kimia.pptxTata nama senyawa kimia.pptx
Tata nama senyawa kimia.pptxJas Hujan Axio
 
Bab 4 kd 2.1 (lamb & pers reaksi)
Bab 4  kd 2.1 (lamb & pers reaksi) Bab 4  kd 2.1 (lamb & pers reaksi)
Bab 4 kd 2.1 (lamb & pers reaksi) Resma Puspitasari
 
2 materi unsur senyawa larutan
2 materi  unsur senyawa larutan2 materi  unsur senyawa larutan
2 materi unsur senyawa larutanDita Apsari
 
Benda / MATERI / Zat
Benda / MATERI / ZatBenda / MATERI / Zat
Benda / MATERI / ZatRidha Rahimah
 

Similar to rumus kimia dan tatanama (20)

Kimia stoikiometri
Kimia stoikiometriKimia stoikiometri
Kimia stoikiometri
 
Stoikiometri kimia
Stoikiometri kimiaStoikiometri kimia
Stoikiometri kimia
 
bab 2.pptx
bab 2.pptxbab 2.pptx
bab 2.pptx
 
unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
unsur-senyawa-dan-campuran.pptunsur-senyawa-dan-campuran.ppt
unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
 
unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
unsur-senyawa-dan-campuran.pptunsur-senyawa-dan-campuran.ppt
unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
 
unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
unsur-senyawa-dan-campuran.pptunsur-senyawa-dan-campuran.ppt
unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
 
Unsur_senyawa_dan_campursjsnjjsjajajsjajjwjananansan.ppt
Unsur_senyawa_dan_campursjsnjjsjajajsjajjwjananansan.pptUnsur_senyawa_dan_campursjsnjjsjajajsjajjwjananansan.ppt
Unsur_senyawa_dan_campursjsnjjsjajajsjajjwjananansan.ppt
 
unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
unsur-senyawa-dan-campuran.pptunsur-senyawa-dan-campuran.ppt
unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
 
ZARNA NURUL ZAHRAINI_1303619009_RUMUS KIMIA, TATA NAMA, DAN PERSAMAAN REAKSI.pdf
ZARNA NURUL ZAHRAINI_1303619009_RUMUS KIMIA, TATA NAMA, DAN PERSAMAAN REAKSI.pdfZARNA NURUL ZAHRAINI_1303619009_RUMUS KIMIA, TATA NAMA, DAN PERSAMAAN REAKSI.pdf
ZARNA NURUL ZAHRAINI_1303619009_RUMUS KIMIA, TATA NAMA, DAN PERSAMAAN REAKSI.pdf
 
PPT MATERI UNSUR SENYAWA CAMPURAN.ppt
PPT MATERI UNSUR SENYAWA CAMPURAN.pptPPT MATERI UNSUR SENYAWA CAMPURAN.ppt
PPT MATERI UNSUR SENYAWA CAMPURAN.ppt
 
Unsur, senyawa, dan campuran (final)
Unsur, senyawa, dan campuran (final)Unsur, senyawa, dan campuran (final)
Unsur, senyawa, dan campuran (final)
 
BAB 7 Rumus Kimia.pptx
BAB 7 Rumus Kimia.pptxBAB 7 Rumus Kimia.pptx
BAB 7 Rumus Kimia.pptx
 
Bukti 2. PPT unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
Bukti 2. PPT unsur-senyawa-dan-campuran.pptBukti 2. PPT unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
Bukti 2. PPT unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
 
Unsur, senyawa & campuran
Unsur, senyawa & campuranUnsur, senyawa & campuran
Unsur, senyawa & campuran
 
Tata nama senyawa kimia.pptx
Tata nama senyawa kimia.pptxTata nama senyawa kimia.pptx
Tata nama senyawa kimia.pptx
 
Bab 4 kd 2.1 (lamb & pers reaksi)
Bab 4  kd 2.1 (lamb & pers reaksi) Bab 4  kd 2.1 (lamb & pers reaksi)
Bab 4 kd 2.1 (lamb & pers reaksi)
 
2 materi unsur senyawa larutan
2 materi  unsur senyawa larutan2 materi  unsur senyawa larutan
2 materi unsur senyawa larutan
 
Unsur Senyawa dan Campuran
Unsur Senyawa dan CampuranUnsur Senyawa dan Campuran
Unsur Senyawa dan Campuran
 
Unsur Senyawa dan Campuran
Unsur Senyawa dan CampuranUnsur Senyawa dan Campuran
Unsur Senyawa dan Campuran
 
Benda / MATERI / Zat
Benda / MATERI / ZatBenda / MATERI / Zat
Benda / MATERI / Zat
 

More from Rudi Wicaksana

Teori peluang pertemuan 3
Teori peluang pertemuan 3Teori peluang pertemuan 3
Teori peluang pertemuan 3Rudi Wicaksana
 
Himpunan (pertemuan 2)
Himpunan (pertemuan 2)Himpunan (pertemuan 2)
Himpunan (pertemuan 2)Rudi Wicaksana
 
equilibrium-of-rigid-body
equilibrium-of-rigid-bodyequilibrium-of-rigid-body
equilibrium-of-rigid-bodyRudi Wicaksana
 
Prog komp - turbo pascal
Prog komp - turbo pascalProg komp - turbo pascal
Prog komp - turbo pascalRudi Wicaksana
 
Prog komp - history&algorithm
Prog komp - history&algorithmProg komp - history&algorithm
Prog komp - history&algorithmRudi Wicaksana
 
03 rigid-body-27-maret-2014
03 rigid-body-27-maret-201403 rigid-body-27-maret-2014
03 rigid-body-27-maret-2014Rudi Wicaksana
 
statika struktur "rigid-body"
statika struktur "rigid-body"statika struktur "rigid-body"
statika struktur "rigid-body"Rudi Wicaksana
 
statika struktur"partikel" teknik mesin
statika struktur"partikel" teknik mesinstatika struktur"partikel" teknik mesin
statika struktur"partikel" teknik mesinRudi Wicaksana
 
pancasila sebagai sistem filsafat
pancasila sebagai sistem filsafat pancasila sebagai sistem filsafat
pancasila sebagai sistem filsafat Rudi Wicaksana
 
pancasila konteks sejarah indonesia
pancasila konteks sejarah  indonesiapancasila konteks sejarah  indonesia
pancasila konteks sejarah indonesiaRudi Wicaksana
 
pengantar pendidikan pancasila
pengantar pendidikan pancasilapengantar pendidikan pancasila
pengantar pendidikan pancasilaRudi Wicaksana
 
atom kimia universitas
atom kimia universitasatom kimia universitas
atom kimia universitasRudi Wicaksana
 
kimia dasar universitas
kimia dasar universitaskimia dasar universitas
kimia dasar universitasRudi Wicaksana
 
03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuanRudi Wicaksana
 

More from Rudi Wicaksana (20)

Teori peluang pertemuan 3
Teori peluang pertemuan 3Teori peluang pertemuan 3
Teori peluang pertemuan 3
 
Himpunan (pertemuan 2)
Himpunan (pertemuan 2)Himpunan (pertemuan 2)
Himpunan (pertemuan 2)
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
analisa struktur indo
analisa struktur indoanalisa struktur indo
analisa struktur indo
 
equilibrium-of-rigid-body
equilibrium-of-rigid-bodyequilibrium-of-rigid-body
equilibrium-of-rigid-body
 
Prog komp - turbo pascal
Prog komp - turbo pascalProg komp - turbo pascal
Prog komp - turbo pascal
 
Prog komp - history&algorithm
Prog komp - history&algorithmProg komp - history&algorithm
Prog komp - history&algorithm
 
03 rigid-body-27-maret-2014
03 rigid-body-27-maret-201403 rigid-body-27-maret-2014
03 rigid-body-27-maret-2014
 
statika struktur "rigid-body"
statika struktur "rigid-body"statika struktur "rigid-body"
statika struktur "rigid-body"
 
statika struktur"partikel" teknik mesin
statika struktur"partikel" teknik mesinstatika struktur"partikel" teknik mesin
statika struktur"partikel" teknik mesin
 
pancasila sebagai sistem filsafat
pancasila sebagai sistem filsafat pancasila sebagai sistem filsafat
pancasila sebagai sistem filsafat
 
pancasila konteks sejarah indonesia
pancasila konteks sejarah  indonesiapancasila konteks sejarah  indonesia
pancasila konteks sejarah indonesia
 
pengantar pendidikan pancasila
pengantar pendidikan pancasilapengantar pendidikan pancasila
pengantar pendidikan pancasila
 
ikatan kimia
ikatan kimiaikatan kimia
ikatan kimia
 
atom kimia universitas
atom kimia universitasatom kimia universitas
atom kimia universitas
 
kimia dasar universitas
kimia dasar universitaskimia dasar universitas
kimia dasar universitas
 
Proyeksi
ProyeksiProyeksi
Proyeksi
 
Ortogonal
OrtogonalOrtogonal
Ortogonal
 
04 turunan
04 turunan04 turunan
04 turunan
 
03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan
 

rumus kimia dan tatanama

  • 1. RUMUS KIMIA DAN TATANAMA
  • 2. Tata Nama Senyawa Kimia Setiap hari selalu ditemukan senyawa baru, baik hasil sintesis di laboratorium maupun hasil isolasi dari bahan alam. Jika senyawa baru yang ditemukan sederhana, namanya disesuaikan dengan aturan, tetapi jika senyawa itu kompleks, biasanya didasarkan pada asal bahan atau dihubungkan dengan sifat senyawanya. Penamaan senyawa diatur oleh IUPAC berdasarkan hasil kesepakatan para ilmuwan sedunia, bertujuan agar nama senyawa di seluruh negara sama.Terdapat dua kelompok besar senyawa, yaitu senyawa anorganik dan senyawa organik.
  • 3. Tata Nama Senyawa Anorganik Senyawa anorganik adalah golongan senyawa yang tersusun dari unsur-unsur yang tidak mengandung atom karbon organik. Umumnya senyawa anorganik relatif sederhana dan dikelompokkan ke dalam senyawa biner dan senyawa poliatom. Tata Nama Senyawa Organik Senyawa organik adalah senyawa yang mengandung atom karbon, kecuali CO, CO2, CN, dan ion CO32– tergolong senyawa anorganik. Senyawa organik diklasifikasikan ke dalam senyawa hidrokarbon dan turunan hidrokarbon. Senyawa hidrokarbon adalah senyawa yang hanya terdiri atas atom karbon dan hidrogen. Senyawa hidrokarbon digolongkan ke dalam alkana, alkena, dan alkuna.
  • 4. Rumus Kimia Semua senyawa dituliskan menggunakan lambang yang menunjukkan jenis dan komposisi unsur penyusunnya. Lambang senyawa seperti itu dinamakan rumus kimia atau formula. Rumus kimia didefinisikan sebagai rumus suatu zat yang menggunakan lambang dan jumlah atom-atom unsur penyusun senyawa. Dalam rumus kimia, bilangan yang menyatakan jumlah unsur ditulis dalam bentuk indeks bawah (tikalas) setelah lambang unsurnya.
  • 5. Rumus Empirik dan Rumus Molekul Untuk menentukan rumus molekul suatu senyawa dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama, menentukan unsur-unsur yang terkandung dalam senyawa dan komposisinya. Temuan yang diperoleh dinamakan rumus empirik. Tahap kedua, menentukan massa molekul relatifnya. Rumus empirik adalah rumus paling sederhana dari suatu molekul, yang hanya menunjukkan jenis dan perbandingan terkecil dari unsur yang menyusun senyawa itu.
  • 6. Rumus Kimia Rumus kimia merupakan kumpulan lambang atom dengan komposisi tertentu. Rumus kimia terdiri dari rumus molekul dan rumus empiris. 1. Rumus Molekul Rumus molekul menyatakan jenis dan jumlah atom dalam tiap molekul zat. Hanya unsur dan senyawa yang mempunyai rumus molekul. Contoh: - Rumus molekul air adalah H2O Artinya tiap molekul air terdiri dari 2 atom hidrogen (H) dan 1 atom oksigen (O). - Rumus molekul gas hidrogen adalah H2. Artinya tiap molekul gas hidrogen terdiri dari 2 atom hidrogen (H). - Rumus molekul glukosa C6H12O6 yang berarti dalam satu molekul glukosa terdapat 6 atom karbon, 12 atom hidrogen, dan 6 atom oksigen.
  • 7. 2. Rumus Empiris Rumus empiris menyatakan jenis dan perbandingan paling sederhana dari atom-atom dalam senyawa yang bersangkutan
  • 8. Contoh: a.        Natrium klorida merupakan senyawa ion yang terdiri atas ion Na+ dan ion Cl– dengan perbandingan 1 : 1. Rumus kimia natrium klorida NaCl. b.      Kalsium klorida merupakan senyawa ion yang terdiri atas ion Ca2+ dan ion Cl– dengan perbandingan 2 : 1. Rumus kimia kalsium klorida CaCl2. Pada kondisi kamar, sebagian unsur-unsur ada yang membentuk molekul-molekul. Rumus kimia unsur-unsur semacam ini tidak digambarkan hanya dengan lambang unsurnya, melainkan unsur beserta jumlah atom yang membentuk molekul unsur tersebut. Contoh: Rumus kimia gas oksigen yaitu O2, berarti rumus kimia gas oksigen terdiri atas molekul-molekul oksigen yang dibangun oleh dua atom oksigen. Rumus kimia fosfor yaitu P4, berarti rumus kimia unsur fosfor terdiri atas molekul-molekul fosfor yang tiap molekulnya dibentuk dari empat buah atom fosfor.
  • 9. Semua senyawa mempunyai rumus empiris. Senyawa molekul mempunyai rumus molekul selain rumus empiris. Pada banyak senyawa, rumus molekul sama dengan rumus empirisnya. Senyawa ion hanya mempunyai rumus empiris. Jadi, semua senyawa yang mempunyai rumus molekul, pasti memiliki rumus empiris. Namun, senyawa yang memiliki rumus empiris, belum tentu mempunyai rumus molekul. Contoh:
  • 10. Tatanama Senyawa Nama ilmiah suatu unsur mempunyai asal-usul yang bermacam-macam. Ada yang didasarkan pada warna unsur seperti klorin (chloros = hijau), atau pada salah satu sifat dari unsur yang bersangkutan seperti fosfor (phosphorus = bercahaya) atau nama seorang ilmuwan yang sangat berjasa seperti einsteinium (untuk albert einstein). Untuk mencegah timbulnya perdebatan mengenai nama dan lambang unsur-unsur baru, Persatuan Kimia Murni dan Kimia Terapan (International Union Of Pure and Applied Chemistry = IUPAC) menetapkan aturan penamaan dan pemberian lambang untuk unsur-unsur temuan baru sebagai berikut. 1. Nama berakhir dengan ium, baik untuk unsur logam maupun nonlogam. 2. Nama itu didasarkan pada nomor atom unsur, yaitu rangkaian akar kata yang menyatakan nomor atomnya. 0 = nil 4 = quad 7 = sept 1 = un 5 = pent 8 = okt 2 = bi 6= hex 9 = enn 3 = tri
  • 11. Lambang unsur (tanda atom) terdiri atas tiga huruf yakni rangkaian huruf awal dari akar yang menyatakan nomor atom unsur tersebut. Contoh: a. Unsur nomor atom 107 1 0 Un nil Nama : Unnilseptium Lambang : Uns b. Unsur nomor atom 105 1 0 un nil Nama : Unnilpentium 7 sept + ium 5 pent + ium Lambang : Unp Namun, aturan penamaan IUPAC jarang digunakan.
  • 12. Bilangan Oksidasi Aturan sederhana yang berlaku untuk menentukan bilangan oksidasi suatu senyawa adalah sebagai berikut : 1. Bilangan oksidasi H = +1 2. Bilangan oksidasi O = -2 3. Bilangan oksidasi suatu unsur dalam ion tunggal sama dengan muatannya. Contoh: - bilangan oksidasi Al dalam Al3+ = 3+ - bilangan oksidasi S dalam S2- = 2-
  • 13. 4. Jumlah total bilangan oksidasi unsur dalam suatu ion poliaton sama dengan muatan ion tersebut. Contoh: Berapa bilangan oksidasi C dalam CO32-? CO32-? Biloks C + 3 . biloks O = total muatan Biloks C + 3 . (-2) = -2 Biloks C + (-6) = -2 Biloks C = -2 + 6 Biloks C = 4 5. Jumlah bilangan oksidasi unsur dalam senyawa adalan nol. 6. Bilangan oksidasi unsur logam selalu bertanda positif.
  • 14. Ada beberapa sistem penamaan yang didasarkan pada rumus kimia senyawa. Tata Nama Senyawa Biner Senyawa biner adalah senyawa yang tersusun dari dua macam unsur Penamaan senyawa ini didasarkan pada namaunsur pembentuknya yang ditulis secara berurutan sesuai penulisan rumus kimia (lambang senyawa) dan akhiran dari unsur keduanya diganti -ida. Jika dua unsur dapat membentuk lebih dari satu senyawa, seperti NO, NO2, dan N2O4, penambahan kata 'ida' tidak cukup sebab akan muncul senyawa dengan nama yang sama. Untuk kasus ini, nama senyawa ditambah dengan kata mono-(satu), di-(dua), tri(tiga), atau tetra-(empat) yang menunjukkan jumlah unsur.
  • 15. Tatanama Senyawa Biner Senyawa biner adalah senyawa yang hanya terbentuk dari dua macam unsur yang berbeda (terdiri atas unsur logam dan nonlogam). Unsur yang berada di depan disebut sesuai dengan nama unsur tersebut. - Unsur yang berada di belakang disebut sesuai dengan nama unsur tersebut dengan menambahkan akhiran -ida. - Jumlah atom unsur disebut dengan menggunakan angka Latin (jika diperlukan). Contoh: NO : nitrogen monoksida NO2 : nitrogen dioksida AlCl : aluminium klorida FeCl3 : besi(III) klorida SnO : timah(II) oksida Pada senyawa biner tersebut di atas, unsur logam sebagai kation (ion positif) dan unsur nonlogam sebagai anion (ion negatif).
  • 16. Tatanama 1. Tatanama senyawa biner dari dua jenis non-logam. a. Unsur yang terdapat lebih dahulu dalam urutan berikut, ditulis di depan: B – Si – C – Sb – As – P – N – H – Te – Se – S – I – Br – Cl – O – F Contoh: - NH3 (bukan H3N) - HCl (bukan ClH) - H2O (bukan OH2) - P2O5 (bukan O5P2) b. Nama senyawa biner dari dua jenis nonlogam adalah rangkaian nama kedua jenis unsur dengan akhiran –ida, pada unsur yang kedua. Contoh: - HCl = hidrogen klorida - H2S = hidrogen sulfida
  • 17. Jika pasangan unsur yang bersenyawa membentuk lebih dari sejenis senyawa, maka senyawa-senyawa itu dibedakan dengan menyebutkan angka indeks dalam bahasa Yunani: 1 = mono 2 = di 3 = tri 4 = tetra 5 = penta 6 = heksa 7 = hepta 8 = okta 9 = nona 10 = deka Contoh: - CO2 = karbon dioksida - NO = nitrogen monoksida - NO2 = nitrogen dioksida - N2O5 = dinitrogen pentaoksida - CS2 = karbon disulfida - CCl4 = karbon tetraklorida
  • 18. 2. Tatanama senyawa biner dari unsur logam dan unsur non-logam a. Unsur logam ditulis di depan. Contoh: NaCl (bukan ClNa) b. Nama senyawa biner dari logam dan nonlogam adalah rangkaian nama logam (di depan) dan nama nonlogam dengan akhiran –ida. Contoh: - CaCl2 = kalsium klorida - NaCl = natrium klorida Jika unsur logam mempunyai lebih dari satu jenis bilangan oksidasi, senyawa – senyawanya di bedakan dengan menyebutkan bilangan oksidasinya, yang ditulis dalam tanda kurung dengan angka Romawi di belakang nama unsur logam itu. Contoh: - FeCl2 = besi (II) klorida - FeCl3 = besi (III) klorida - SnO = timah (II) oksida - SnO2 = timah (IV) oksida
  • 19.
  • 20.
  • 21. Apabila ion positif dan ion negatif bergabung membentuk senyawa, jumlah muatannya harus nol. Sebagai contoh: ion Fe3+ apabila bergabung dengan ion S2– akan membentuk senyawa dengan rumus kimia Fe2S3, sebab untuk menjadikan netral setiap tiga ion S2– yang mempunyai muatan –2 memerlukan 2 buah ion Fe3+ yang bermuatan +3, ion Al3+ apabila bergabung dengan ion Cl- akan membentuk senyawa dengan rumus kimia AlCl3 = Aluminium klorida, sebab untuk menjadikan netral setiap satu ion Al3+ yang bermuatan +3 memerlukan tiga ion Cl– yang bermuatan –1.
  • 22. 3. Tatanama asam, basa dan garam a. Tatanama asam Asam adalah zat yang dalam air dapat menghasilkan H+. Contoh: - HCl = asam klorida - H2CO3 = asam karbonat - H2SO4 = asam sulfat - HNO3 = asam nitrat - CH3COOH = asam asetat b. Tatanama basa Basa adalah zat yang dalam air dapat menghasilkan OH-. Contoh: - NaOH = natrium hidroksida - Ca(OH)2 = kalsium hidroksida - Al(OH)3 = aluminium hidroksida
  • 23. c. Tatanama garam Garam adalah senyawa ion yang terdiri dari kation basa dan anion asam.