Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas tentang materi kelarutan dan hasil kali kelarutan untuk siswa kelas XI. Materi akan disampaikan melalui ceramah interaktif, praktikum, diskusi kelompok, dan latihan soal selama 7 pertemuan. Tujuannya adalah agar siswa memahami konsep kelarutan, hasil kali kelarutan, dan dapat memprediksi terbentuknya endapan berdasarkan prinsip-pr
Fie ini berisi pengembangan pembelajaran kimia HOTS pada topik polimer. Kegiatan pembelajaran dapat diterapkan di sekolah manapun. Silahkan digunakan untuk pengembangan pendidikan kimia di Indonesia
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) bab polimer (kimia)dasi anto
file ini berisi RPP kimia bab polimer kelas xii ipa semester 2. menggunakan strategi yang mendukung pelaksaan kurikulum 2013 revisi.
silahkan dimanfaatkan, dan disempurnakan.
Modul Ajar Kimia XI Pertemuan ke-1 Struktur AtomDiva Pendidikan
Download Modul Ajar Kimia XI Pertemuan ke-1 Struktur Atom
Model Pembelajaran Struktur Atom dengan Mix Method Luring dan Daring:
1. Model Pembelajaran Flipped Classroom
Model ini memanfaatkan kombinasi pembelajaran luring dan daring. Sebelum pertemuan tatap muka, peserta didik akan mendapatkan akses pada materi pembelajaran Struktur Atom secara daring, baik melalui video pembelajaran, bahan ajar atau modul. Setelah mempelajari materi tersebut, peserta didik akan diminta untuk memahami materi dan menyelesaikan tugas yang berkaitan dengan materi tersebut. Selanjutnya, saat pertemuan tatap muka, peserta didik akan mendapat kesempatan untuk mengklarifikasi dan memperdalam pemahaman mereka dengan bimbingan dari guru dan berbagai kegiatan pembelajaran yang lebih interaktif seperti diskusi, percobaan dan simulasi.
2. Model Pembelajaran Berbasis Proyek
Model pembelajaran ini memadukan pembelajaran daring dan luring dengan menekankan pada pembelajaran berbasis proyek. Peserta didik diberi tugas untuk merancang suatu proyek yang berkaitan dengan Struktur Atom, seperti merancang model atom, membuat animasi tentang interaksi partikel subatomik, atau melakukan percobaan sederhana terkait dengan muatan dan massa partikel subatomik. Proyek-proyek ini kemudian akan disajikan oleh peserta didik melalui platform daring, seperti presentasi video atau forum diskusi daring. Selanjutnya, pada pertemuan tatap muka, peserta didik dapat menunjukkan proyeknya secara langsung dan melakukan diskusi dan refleksi bersama dengan guru dan teman-temannya.
3. Model Pembelajaran Kolaboratif
Model pembelajaran kolaboratif ini memadukan pembelajaran luring dan daring dengan fokus pada pembelajaran dalam kelompok. Peserta didik akan dikelompokkan dan diberikan tugas untuk membahas materi Struktur Atom secara daring. Setelah itu, mereka akan berkumpul pada pertemuan tatap muka untuk membahas dan memperdalam pemahaman mereka secara bersama-sama. Selama pertemuan, peserta didik akan diminta untuk membahas dan memperdalam pemahaman mereka, mengerjakan tugas kelompok, dan memberikan presentasi hasil pembahasan mereka. Model pembelajaran kolaboratif dapat membantu peserta didik untuk mengembangkan keterampilan sosial dan belajar bersama-sama dengan teman-temannya.
Dengan menggunakan model pembelajaran tersebut, peserta didik dapat memahami materi Struktur Atom dengan lebih baik dan terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran, baik pada pembelajaran luring maupun daring.
SOAL PTS GASAL KIMIA KELAS X SMA/MA Model AKMdasi anto
SOAL PTS GASAL KIMIA KELAS X SMA/MA Model AKM
berisi soal-soal bab berkenalan dengan kimia (metode ilmiah), simbol atom, konfigurasi elektron, bilangan kuantum, elektron valensi, menentukan letak unsur di golongan dan periode, notasi ion, isotop, isobar, isoton dan isoelektron,
Fie ini berisi pengembangan pembelajaran kimia HOTS pada topik polimer. Kegiatan pembelajaran dapat diterapkan di sekolah manapun. Silahkan digunakan untuk pengembangan pendidikan kimia di Indonesia
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) bab polimer (kimia)dasi anto
file ini berisi RPP kimia bab polimer kelas xii ipa semester 2. menggunakan strategi yang mendukung pelaksaan kurikulum 2013 revisi.
silahkan dimanfaatkan, dan disempurnakan.
Modul Ajar Kimia XI Pertemuan ke-1 Struktur AtomDiva Pendidikan
Download Modul Ajar Kimia XI Pertemuan ke-1 Struktur Atom
Model Pembelajaran Struktur Atom dengan Mix Method Luring dan Daring:
1. Model Pembelajaran Flipped Classroom
Model ini memanfaatkan kombinasi pembelajaran luring dan daring. Sebelum pertemuan tatap muka, peserta didik akan mendapatkan akses pada materi pembelajaran Struktur Atom secara daring, baik melalui video pembelajaran, bahan ajar atau modul. Setelah mempelajari materi tersebut, peserta didik akan diminta untuk memahami materi dan menyelesaikan tugas yang berkaitan dengan materi tersebut. Selanjutnya, saat pertemuan tatap muka, peserta didik akan mendapat kesempatan untuk mengklarifikasi dan memperdalam pemahaman mereka dengan bimbingan dari guru dan berbagai kegiatan pembelajaran yang lebih interaktif seperti diskusi, percobaan dan simulasi.
2. Model Pembelajaran Berbasis Proyek
Model pembelajaran ini memadukan pembelajaran daring dan luring dengan menekankan pada pembelajaran berbasis proyek. Peserta didik diberi tugas untuk merancang suatu proyek yang berkaitan dengan Struktur Atom, seperti merancang model atom, membuat animasi tentang interaksi partikel subatomik, atau melakukan percobaan sederhana terkait dengan muatan dan massa partikel subatomik. Proyek-proyek ini kemudian akan disajikan oleh peserta didik melalui platform daring, seperti presentasi video atau forum diskusi daring. Selanjutnya, pada pertemuan tatap muka, peserta didik dapat menunjukkan proyeknya secara langsung dan melakukan diskusi dan refleksi bersama dengan guru dan teman-temannya.
3. Model Pembelajaran Kolaboratif
Model pembelajaran kolaboratif ini memadukan pembelajaran luring dan daring dengan fokus pada pembelajaran dalam kelompok. Peserta didik akan dikelompokkan dan diberikan tugas untuk membahas materi Struktur Atom secara daring. Setelah itu, mereka akan berkumpul pada pertemuan tatap muka untuk membahas dan memperdalam pemahaman mereka secara bersama-sama. Selama pertemuan, peserta didik akan diminta untuk membahas dan memperdalam pemahaman mereka, mengerjakan tugas kelompok, dan memberikan presentasi hasil pembahasan mereka. Model pembelajaran kolaboratif dapat membantu peserta didik untuk mengembangkan keterampilan sosial dan belajar bersama-sama dengan teman-temannya.
Dengan menggunakan model pembelajaran tersebut, peserta didik dapat memahami materi Struktur Atom dengan lebih baik dan terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran, baik pada pembelajaran luring maupun daring.
SOAL PTS GASAL KIMIA KELAS X SMA/MA Model AKMdasi anto
SOAL PTS GASAL KIMIA KELAS X SMA/MA Model AKM
berisi soal-soal bab berkenalan dengan kimia (metode ilmiah), simbol atom, konfigurasi elektron, bilangan kuantum, elektron valensi, menentukan letak unsur di golongan dan periode, notasi ion, isotop, isobar, isoton dan isoelektron,
Radikal bebas merujuk ke atom atau gugus atom apa saja yang memiliki satu atau lebih elektron tak berpasangan
Reaksi radikal bebas adalah reaksi rantai yang terdiri dari inisasi, propagasi dan terminasi
Contoh reaksi Radikal Bebas : Klorinasi Metana
Materi
Makanan
Alokasi Waktu
2 JP
Profil Pelajar Pancasila
• bergotong Royong
• Bernalar kritis
Sarana Dan Prasarana
• Sarana: LKPD, buku referensi, kemasan
makanan, kemasan minuman, kertas gambar,
spidol, isolasi/ lem, gunting
• Prasarana : Laboratorium IPA
Peserta Didik
Peserta Didik Reguler (32 siswa)
Model Pembelajaran
Tatap Muka
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu mendeskripsikan atom dan senyawa sebagai unit terkecil
penyusun materi serta sel sebagai unit terkecil penyusun makhluk hidup,
mengidentifikasi sistem organisasi kehidupan serta melakukan analisis untuk
menemukan keterkaitan sistem organ dengan fungsinya serta kelainan atau
gangguan yang muncul pada sistem organ tertentu (sistem pencernaan, sistem
peredaran darah, sistem pernafasan dan sistem reproduksi).
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik dapat menyebutkan jenis-jenis zat aditif pada makanan
2. Peserta didik dapat mengidentifikasi jenis-jenis zat aditif pada makanan dan
minuman kemasan yang biasa dikonsumsi
PEMAHAMAN BERMAKNA
Setelah mempelajari materi ini peserta didik menjadi tahu mengenai:
1. Jenis-jenis zat aditif
2. Bahaya zat aditif bagi tubuh manusia
3. Kandungan yang terdapat pada suatu makanan atau minuman kemasan yang
biasa dikonsumsi sehari-hari
PERTANYAAN PEMATIK
• Pernahkah kalian makan-makanan
kemasan yang diperjualbelikan di
toko-toko?
• Pernahkah kalian mengecek
kandungan apa saja yang terdapat
pada makanan atau minuman
tersebut?
• Apakah ada efek samping dari bahan
bahan tersebut?
KEGIATAN PEMBELAJARAN I (2 JP / 80 Menit)
Pendahuluan (10 menit)
➢ Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam, dan meminta peserta didik berdoa
sesuai agama dan keyakinan masing-masing
➢ Guru mengecek kehadiran peserta didik
➢ Guru memberikan apersepsi “Makanan yang sehat tidak harus mahal harganya,
Nikmatnya kita makan tergantung pada seberapa besar rasa syukur kita atas nikmat
yang telah dianugerahkan Tuhan kepada kita. Sedikit aksi banyak
manfaatnya....Sudahkah kalian melakukan aksi gerakan makan makanan sehat,
dengan tetap mencintai lingkungan?” Pernahkah kalian makan permen lolipop?
Bagaimanan warna dan rasanya? Bahan apa saja yang ditambahkan saat membuat
permen lolipop?”
➢ Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan manfaat mempelajari materi ini.
➢ Guru menyampaikan kontrak belajar agar Peserta didik mencapai Kompetensi belajar
sesuai ketentuan dengan baik
Kegiatan Inti (60 Menit)
➢ Guru membagi peserta didik menjadi kelompok-kelpompok, dengan jumlah anggota
kelompok antara 4-5 peserta didik
➢ Secara berkelompok, peserta didik melakukan kegiatan mendaftar nama-nama zat
aditif yang terkandung pada makanan/minuman melalui informasi yang tertera pada
kemasan produk makanan/minuman kesukaan mereka pada lembar kerja yang sudah
disediakan
➢ Guru mengajak siswa berdiskusi mencari solusi pengganti MSG seperti pada kolom
yang sudah disediakan pada lembar kerja peserta didik
➢ Peswakilan kelompok, peserta didi
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
1. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nomor : 8
Kelas / Semester : XI / 2
Materi Pembelajaran : Kelarutan dan Hasil Kali kelarutan
Alokasi Waktu : 16 X 40 menit
Jumlah Pertemuan : 7 kali
A. Kompetensi Dasar (KD)
3.14. Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip
kelarutan dan data hasil kali kelarutan (Ksp)
4.14. Mengolah dan menganalisis data hasil percobaan untuk memprediksi
terbentuknya endapan
B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.14.1. Menjelaskan kesetimbangan dalam larutan jenuh
3.14.2. Memahami prinsip kelarutan dan tetapan hasil kali kelarutan (Ksp)
3.14.3. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan
3.14.4. Menyimpulkan hubungan kelarutan dan tetapan hasil kali kelarutan (Ksp)
3.14.5. Membandingkan kelarutan suatu zat berdasarkan tetapan hasil kali
kelarutan
3.14.6. Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip
kelarutan dan data hasil kali kelarutan (Ksp)
3.14.7. Menentukan pH larutan dalam suatu reaksi pengendapan
3.14.8. Menjelaskan pengaruh ion senama dan pH pada kelarutan
4.14.1. Merancang, melakukan, dan menyimpulkan percobaan untuk
memprediksi terbentuknya endapan
4.14.2. Menyajikan hasil percobaan untuk memprediksi terbentuknya endapan
dalam bentuk laporan tertulis
2. 4.14.3. Merancang, melakukan, dan menyimpulkan percobaan untuk
membuktikan pengaruh ion senama
4.14.4. Menyajikan hasil percobaan untuk membuktikan pengaruh ion senama
dalam bentuk laporan tertulis
C. Tujuan Pembelajaran
Afektif
1. Siswa dapat menunjukkan rasa ingin tahu untuk memperoleh informasi
tentang kelarutan dan hasil kali kelarutan
2. Siswa dapat berperilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, santun, bekerja
sama, dan pro-aktif dalam melakukan percobaan dan berdiskusi.
3. Siswa dapat bertanggung jawab ketika melakukan penelusuran informasi
melalui internet
Kognitif
1. Siswa dapat menjelaskan kesetimbangan dalam larutan jenuh
2. Siswa dapat memahami prinsip kelarutan dan tetapan hasil kali kelarutan
(Ksp)
3. Siswa dapat menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan
4. Siswa dapat menyimpulkan hubungan kelarutan dan tetapan hasil kali
kelarutan (Ksp)
5. Siswa dapat membandingkan kelarutan suatu zat berdasarkan tetapan hasil
kali kelarutan (Ksp)
6. Siswa dapat memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi
berdasarkan prinsip kelarutan dan data hasil kali kelarutan (Ksp)
7. Siswa dapat menjelaskan pengaruh ion senama dan pH pada kelarutan
Psikomotorik
1. Siswa dapat menentukan nilai kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp)
2. Siswa dapat menentukan pH larutan dalam suatu reaksi pengendapan
3. 3. Siswa dapat merancang melakukan, dan menyimpulkan percobaan untuk
memprediksi terbentuknya endapan
4. Siswa dapat menyajikan hasil percobaan untuk memprediksi terbentuknya
endapan dalam bentuk laporan tertulis
5. Siswa dapat merancang melakukan, dan menyimpulkan percobaan untuk
membuktikan pengaruh ion senama
6. Siswa dapat menyajikan hasil percobaan untuk membuktikan pengaruh ion
senama dalam bentuk laporan tertulis
D. Materi Pembelajaran
Materi fakta
1. Larutan jenuh
2. Tetapan hasil kali kelarutan
Materi konsep
Kelarutan
Materi prinsip
Pengaruh ion senama
Materi prosedur
Prosedur percobaan untuk memprediksi terbentuknya endapan
E. Metode Pembelajaran
1. Ceramah interaktif
2. Praktikum
3. Diskusi kelompok
4. Latihan soal
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke- 1
a. Pendahuluan (15 menit)
4. Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai
implementasi nilai religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang kelarutan.
Memotivasi: Guru mengajukan pertanyaan, seperti “Mengapa
kapur (CaCO3) sukar larut?”.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (100 menit)
Guru mengajak siswa untuk menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi kelarutan.
Siswa secara individu menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi kelarutan. (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan
rasa ingin tahu).
Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai
ungkapan rasa ingin tahu.
Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan
hasil analisanya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
kelarutan.
Elaborasi: Siswa mengembangkan hasil analisanya dan berlatih
menentukan kelarutan suatu zat.
Diskusi kelas tentang pembahasan latihan soal.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila
terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari
diskusi kelas untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas
kesimpulan siswa.
5. c. Penutup (20 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang
kelarutan.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan kelarutan.
Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku
paket.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Hasil kali kelarutan.
2. Pertemuan ke- 2
a. Pendahuluan (15 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai
implementasi nilai religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang hasil kali
kelarutan.
Memotivasi: Guru memaparkan bahwa dalam larutan jenuh suatu
senyawa ion, terjadi sistem kesetimbangan antara zat padat dengan
ion-ionnya di dalam larutan.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
Guru mengajak siswa untuk menganalisis kesetimbangan yang
terjadi dalam suatu larutan jenuh.
Siswa secara individu menganalisis kesetimbangan yang terjadi
dalam suatu larutan jenuh. (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan
rasa ingin tahu).
Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai
ungkapan rasa ingin tahu.
6. Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan
hasil analisanya mengenai kesetimbangan yang terjadi dalam suatu
larutan jenuh.
Elaborasi: Siswa secara berpasangan mengembangkan hasil
analisanya dan berdiskusi mengenai tetapan hasil kali kelarutan
(Ksp).
Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila
terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari
diskusi kelas untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas
kesimpulan siswa.
c. Penutup (15 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang hasil
kali kelarutan.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan hasil kali
kelarutan.
Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku
paket.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Hubungan kelarutan dan hasil
kali kelarutan
3. Pertemuan ke- 3
a. Pendahuluan (15 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai
implementasi nilai religius)
7. Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang hubungan
kelarutan dan hasil kali kelarutan.
Memotivasi: Guru memaparkan bahwa dengan mempelajari
hubungan kelarutan dan hasil kali kelarutan, kita dapat
membandingkan besar kelarutan antar zat.
b. Kegiatan inti (100 menit)
Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur mengenai
hubungan kelarutan dan hasil kali kelarutan.
Siswa secara individu mengkaji literatur mengenai hubungan
kelarutan dan hasil kali kelarutan (secara cermat, teliti, sebagai
ungkapan rasa ingin tahu).
Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai
ungkapan rasa ingin tahu.
Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan
hasil analisanya mengenai hubungan kelarutan dan hasil kali
kelarutan.
Elaborasi: Siswa mengembangkan hasil analisanya dan berlatih
menentukan kelarutan suatu zat berdasarkan tetapan hasil kali
kelarutan dan sebaliknya.
Diskusi kelas mengenai pembahasan latihan soal
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila
terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari
diskusi kelas untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas
kesimpulan siswa.
8. c. Penutup (20 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang
hubungan kelarutan dan hasil kali kelarutan.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan hubungan
kelarutan dan hasil kali kelarutan.
Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku
paket.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Makna hasil kali kelarutan
(Prediksi terbentuknya endapan).
4. Pertemuan ke- 4
a. Pendahuluan (15 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai
implementasi nilai religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang makna hasil
kali kelarutan.
Memotivasi: Guru memaparkan bahwa tetapan hasil kali kelarutan
dapat memberikan informasi tentang kelarutan suatu senyawa
dalam air.
b. Kegiatan inti (60 menit)
Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur mengenaai makna
hasil kali kelarutan.
Siswa secara individu mengkaji literatur mengenai makna hasil
kali kelarutan (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin
tahu).
Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai
ungkapan rasa ingin tahu.
9. Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan
hasil analisanya mengenai makna hasil kali kelarutan.
Elaborasi: Siswa mengembangkan hasil analisanya dan berlatih
memprediksi terbentuknya endapan berdasarkan hasil perhitungan.
Diskusi kelas mengenai pembahasan latihan soal.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila
terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari
diskusi kelas untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas
kesimpulan siswa.
c. Penutup (15 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang makna
hasil kali kelarutan.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan makna hasil
kali kelarutan.
Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku
paket.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Praktikum memprediksi
terbentuknya endapan
5. Pertemuan ke- 5
a. Pendahuluan (15 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai
implementasi nilai religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang sifat larutan
penyangga.
10. Memotivasi: Guru mengajukan pertanyaan seperti, “Apa yang
terjadi jika dua larutan yang mengandung ion-ion yang sukar larut
direaksikan? Apakah terbentuk endapan?”
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (100 menit)
Siswa didudukkan secara berkelompok untuk melakukan
percobaan prediksi terbentuknya endapan.
Guru mengajak siswa untuk merancang dan membuat hipotesis
percobaan memprediksi terbentuknya endapan sesuai dengan
lembar kerja (terdapat dalam buku teks kimia kelas XI Unggul
Sudarmo halaman 300).
Siswa secara berkelompok merancang dan membuat hipotesis
percobaan memprediksi terbentuknya endapan sesuai dengan
lembar kerja (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin
tahu).
Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai
ungkapan rasa ingin tahu.
Eksplorasi: Siswa secara berkelompok melakukan percobaan
prediksi terbentuknya endapan sesuai dengan lembar kerja.
Elaborasi: Siswa secara berkelompok menganalisis data hasil
percobaan untuk menjawab pertanyaan yang tersedia dalam
lembar kerja.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila
terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari
kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas
kesimpulan siswa.
11. c. Penutup (20 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang prediksi
terbentuknya endapan.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan prediksi
terbentuknya endapan.
Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat laporan
percobaan prediksi terbentuknya endapan.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Penentuan pH dan pengaruh
ion senama.
6. Pertemuan ke- 6
a. Pendahuluan (15 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai
implementasi nilai religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang penentuan
pH dan pengaruh ion senama.
Memotivasi: Guru memaparkan bahwa pH ikut mempengaruhi
terbentuknya suatu endapan.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur mengenai
penentuan pH pada kelarutan.
Siswa secara individu mengkaji literatur mengenai penentuan pH
pada kelarutan. (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin
tahu).
Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai
ungkapan rasa ingin tahu.
12. Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan
hasil analisanya mengenai penentuan pH pada kelarutan.
Elaborasi: Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil
analisanya dan berdiskusi mengenai pengaruh ion senama.
Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila
terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari
diskusi kelas untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas
kesimpulan siswa.
c. Penutup (15 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang
penentuan pH dan pengaruh ion senama.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan penentuan pH
dan pengaruh ion senama.
Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku
paket.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Praktikum pembuktian
pengaruh ion senama
7. Pertemuan ke- 7
a. Pendahuluan (15 menit)
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai
implementasi nilai religius)
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang pengaruh
ion senama.
13. Memotivasi: Guru mereview materi pengaruh ion senama.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (100 menit)
Siswa didudukkan secara berkelompok untuk melakukan
percobaan pembuktian pengaruh ion senama.
Guru mengajak siswa untuk merancang dan membuat hipotesis
percobaan pembuktian pengaruh ion senama sesuai dengan lembar
kerja.
Siswa secara berkelompok merancang dan membuat hipotesis
percobaan pembuktian pengaruh ion senama sesuai dengan lembar
kerja (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai
ungkapan rasa ingin tahu.
Eksplorasi: Siswa secara berkelompok melakukan percobaan
pembuktian pengaruh ion senama sesuai dengan lembar kerja.
Elaborasi: Siswa secara berkelompok menganalisis data hasil
percobaan untuk menjawab pertanyaan yang tersedia dalam
lembar kerja.
Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila
terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari
kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas
kesimpulan siswa.
c. Penutup (20 menit)
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang
pengaruh ion senama.
14. Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan pengaruh ion
senama.
Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat laporan
percobaan pembuktian pengaruh ion senama.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Koloid.
G. Sumber Belajar/ Bahan Ajar/Alat
1. Sumber belajar
Buku teks kimia kelas XI karangan Unggul Sudarmo Bab VIII halaman
284-311, Erlangga
2. Bahan ajar
Bahan presentasi, lembar kerja praktikum
3. Alat
a. Komputer/LCD, VCD/CD player
b. Peralatan praktikum.
H. Penilaian
1. Kognitif
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR)
b. Ulangan harian
Contoh soal :
Hitunglah konsentrasi ion Ag+ di dalam larutan jenuh Ag2CrO4
jika diketahui Ksp Ag2CrO4 = 1,1 x 10-12
Pada suhu tertentu, 0,350 gram BaF2 (Mr = 175) melarut dalam
air murni membentuk 1 L larutan jenuh BaF2. Pada suhu
tersebut, hitunglah Ksp BaF2
15. Perkirakan dengan perhitungan apakah akan terbentuk endapan
bila ke dalam 1 L akuades ditambahkan 1 mL KCl 0,1 M dan 1
mL larutan Pb(NO3)2 0,1 M. diketahui Ksp PbCl2 = 1,7 x 10-5
Larutan AlCl3 0,1 M dinaikkan pH-nya dengan menambahkan
suatu basa ke dalam larutan tersebut. Jika volume dianggap tetap
dan Ksp Al(OH)3 = 4,6 x 10-33, pada pH berapakah mulai
terbentuk endapan Al(OH)3?
2. Psikomotorik
a. Unjuk kerja dalam praktikum.
b. Laporan tertulis praktikum.
3. Afektif
Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar, diskusi kelompok, dan
praktikum di laboratorium.
16. INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK - 1
Indikator :
Siswa dapat merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil
percobaan untuk memprediksi terbentuknya endapan.
Aspek penilaian : Psikomotorik
Judul kegiatan : Prediksi terbentuknya endapan
Tanggal Penilaian :
Kelas :
No
Nama
Siswa
Aspek yang dinilai
Skor Nilai
Kesesuaian
pelaksanaan dengan
cara kerja
Inisiatif dalam
bekerja
Kontribusi
dalam teman
kelompok
Hasil
laporan
tertulis
1
2
3
Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik
17. INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK - 2
Indikator :
Siswa dapat merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil
percobaan untuk membuktikan pengaruh ion senama.
Aspek penilaian : Psikomotorik
Judul kegiatan : Pengaruh ion senama
Tanggal Penilaian :
Kelas :
No
Nama
Siswa
Aspek yang dinilai
Skor Nilai
Kesesuaian
pelaksanaan dengan
cara kerja
Inisiatif dalam
bekerja
Kontribusi
dalam teman
kelompok
Hasil
laporan
tertulis
1
2
3
Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik
18. INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN AFEKTIF
N
o.
Nama
Siswa
Aspek yang dinilai Jumlah
skor
Kriteria
Kerjasama dalam kelompok Perhatian Peran serta Kejujuran
1.
2.
3.
Pedoman penilaian afektif : 1 = Rendah; 2 = Sedang; 3 = Tinggi
Mengetahui, Medan, 2014
Ka. Guru Mata Pelajaran Kimia
…………………… Friska J. Purba