Bab ini membahas nilai acuan norma yang digunakan untuk memberikan arti terhadap skor hasil pengukuran. Ada beberapa pendekatan untuk menentukan nilai acuan seperti pendekatan intuitif, ipsatif, kesempurnaan, dan ke kelompok norma. Nilai acuan dapat berupa angka, huruf, atau predikat. Kelompok norma dapat berupa populasi maupun sampel yang digunakan untuk menentukan tara perkembangan, tingkat, umur, dan peringkat
Bab 21 membahas teori responsi butir yang menjelaskan hubungan antara kemampuan responden dan kesukaran butir. Teori ini memisahkan kemampuan responden dan kesukaran butir menjadi independen untuk meningkatkan akurasi pengukuran. Terdapat model satu, dua, dan tiga parameter yang menentukan karakteristik butir berdasarkan respon responden. Teori ini memenuhi syarat unidimensi, invarian kelompok, dan independensi lokal untuk mencapai kemand
Teori kepribadian George A. Kelly menekankan pada proses kognitif sebagai pusat kepribadian individu dimana individu membangun konstruk untuk memahami lingkungan melalui proses hipotesis, pengujian, dan pengembangan teori. Psikopatologi dijelaskan sebagai gangguan sistem konstruk akibat ketakutan dan ancaman terhadap perubahan struktur kepribadian.
Tes kognitif dan non-kognitif memberikan ringkasan mengenai pengertian, jenis, dan contoh soal tes kognitif dan non-kognitif. Tes kognitif digunakan untuk mengukur kemampuan intelektual seseorang melalui soal objektif dan esai, sedangkan tes non-kognitif mengukur sifat kepribadian dengan kuesioner, wawancara, skala, dan portofolio.
Dokumen tersebut membahas berbagai pasal dan bab dalam kode etik psikologi yang dapat dilanggar, seperti pelanggaran kerahasiaan data klien, pelanggaran dalam proses konseling seperti pelecehan, dan pelanggaran dalam penilaian seperti tidak mempertimbangkan faktor budaya. Dokumen ini juga membahas pelanggaran dalam iklan dan promosi diri, penolakan untuk membantu kasus hukum, serta pelanggaran dalam pengg
Bab ini membahas nilai acuan norma yang digunakan untuk memberikan arti terhadap skor hasil pengukuran. Ada beberapa pendekatan untuk menentukan nilai acuan seperti pendekatan intuitif, ipsatif, kesempurnaan, dan ke kelompok norma. Nilai acuan dapat berupa angka, huruf, atau predikat. Kelompok norma dapat berupa populasi maupun sampel yang digunakan untuk menentukan tara perkembangan, tingkat, umur, dan peringkat
Bab 21 membahas teori responsi butir yang menjelaskan hubungan antara kemampuan responden dan kesukaran butir. Teori ini memisahkan kemampuan responden dan kesukaran butir menjadi independen untuk meningkatkan akurasi pengukuran. Terdapat model satu, dua, dan tiga parameter yang menentukan karakteristik butir berdasarkan respon responden. Teori ini memenuhi syarat unidimensi, invarian kelompok, dan independensi lokal untuk mencapai kemand
Teori kepribadian George A. Kelly menekankan pada proses kognitif sebagai pusat kepribadian individu dimana individu membangun konstruk untuk memahami lingkungan melalui proses hipotesis, pengujian, dan pengembangan teori. Psikopatologi dijelaskan sebagai gangguan sistem konstruk akibat ketakutan dan ancaman terhadap perubahan struktur kepribadian.
Tes kognitif dan non-kognitif memberikan ringkasan mengenai pengertian, jenis, dan contoh soal tes kognitif dan non-kognitif. Tes kognitif digunakan untuk mengukur kemampuan intelektual seseorang melalui soal objektif dan esai, sedangkan tes non-kognitif mengukur sifat kepribadian dengan kuesioner, wawancara, skala, dan portofolio.
Dokumen tersebut membahas berbagai pasal dan bab dalam kode etik psikologi yang dapat dilanggar, seperti pelanggaran kerahasiaan data klien, pelanggaran dalam proses konseling seperti pelecehan, dan pelanggaran dalam penilaian seperti tidak mempertimbangkan faktor budaya. Dokumen ini juga membahas pelanggaran dalam iklan dan promosi diri, penolakan untuk membantu kasus hukum, serta pelanggaran dalam pengg
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh remediasi menggunakan simulasi PhET terhadap penurunan miskonsepsi siswa kelas X pada materi optik. Penelitian ini menggunakan desain pre-eksperimen dengan tes pra dan pasca remediasi. Hasilnya diharapkan dapat menjadi referensi untuk meremediasi miskonsepsi siswa pada materi optik.
Dokumen tersebut merangkum konsep dasar psikoanalisis Sigmund Freud tentang perkembangan kepribadian, struktur kepribadian, dan tujuan serta proses konseling psikoanalisis. Beberapa teknik konseling psikoanalisis seperti asosiasi bebas, interpretasi, dan analisis mimpi juga dijelaskan. Dokumen tersebut juga membahas kelebihan dan keterbatasan pendekatan psikoanalisis.
Psikolog Sigmund Freud dikenal sebagai bapak psikoanalisis. Ia belajar psikiatri di Wina dan Paris lalu mengembangkan teori psikoanalisis tentang kesadaran, ketidaksadaran, mekanisme pertahanan ego, dan tahapan perkembangan kepribadian melalui pengalaman seksual. Teorinya berfokus pada pengaruh masa kecil terhadap kepribadian dewasa.
Dokumen tersebut membahas tentang Pengantar Psikologi dengan menjelaskan tujuan mata kuliah psikologi, potret psikolog, pengertian psikologi, ruang lingkup psikologi dan beberapa bidang utama dalam psikologi seperti psikologi umum, klinis, eksperimen, perkembangan, sosial dan industri."
Psikometri adalah ilmu yang mempelajari pengukuran psikologis, seperti pengembangan alat ukur psikologi seperti tes dan skala serta analisis datanya. Statistika adalah ilmu yang mempelajari pengolahan dan analisis data, terdiri atas statistika deskriptif untuk mendeskripsikan data dan statistika inferensial untuk menarik kesimpulan dari sampel ke populasi."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Makalah ini membahas tiga jenis pengaruh sosial yaitu konformitas, compliance, dan obedience yang mempengaruhi tingkah laku individu dalam masyarakat. Konformitas adalah penyesuaian diri seseorang dengan norma kelompok, compliance adalah pemenuhan permintaan orang lain, sedangkan obedience adalah kepatuhan terhadap perintah otoritas.
Dokumen tersebut membahas tentang kepribadian sehat dan tidak sehat. Definisi kepribadian adalah karakteristik, tingkah laku, dan cara berpikir seseorang yang ditentukan oleh sistem psikofisiknya. Kepribadian sehat dicirikan oleh kemampuan menilai diri, situasi, dan prestasi secara realistik serta memiliki kontrol emosi yang baik, sedangkan kepribadian tidak sehat dicirikan oleh mudah marah, cemas, st
Dokumen tersebut membahas tentang ilmu pengukuran (psikometri) yang merupakan cabang ilmu statistika terapan yang bertujuan membangun dasar-dasar pengembangan tes yang lebih baik. Dokumen ini menjelaskan konsep pengukuran, karakteristik pengukuran dan evaluasi, tingkat hasil pengukuran, contoh skala pengukuran, serta permasalahan yang ada dalam tes psikologi.
PPT Perkembangan psikologi di indonesiapinkanalice
Dokumen tersebut merangkum sejarah psikologi di Indonesia, mulai dari masuknya psikologi pada tahun 1952 oleh Prof. Slamet Imam Santoso hingga perkembangan pendidikan psikologi. Beberapa kendala awal psikologi di Indonesia adalah kurangnya dana dan SDM serta kesulitan menerapkan teori Barat pada berbagai etnik di Indonesia. Psikologi kini berkembang di berbagai universitas dan bidang kerja, meskipun masih ada
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar asesmen dalam bimbingan dan konseling. Ia menjelaskan pengertian, tujuan, dan prinsip-prinsip asesmen serta perbedaan antara pengukuran, evaluasi, tes, dan asesmen. Dokumen tersebut juga membahas kedudukan asesmen dalam bimbingan dan kode etik penggunaan asesmen.
Makalah ini membahas tentang agresi dalam 3 kalimat. Pertama, dijelaskan definisi agresi sebagai perilaku untuk melukai orang lain secara fisik atau psikologis. Kedua, dibahas jenis-jenis agresi yaitu agresi emosi dan agresi instrumental. Ketiga, dipaparkan teori-teori agresi seperti teori bawaan, lingkungan, dan kognitif beserta faktor-faktor pengaruhnya seperti kondisi lingkungan dan individu
Dokumen tersebut merupakan review jurnal mengenai respons konsumen terhadap perluasan merek (brand extensions) dengan menggunakan model komprehensif. Jurnal tersebut menganalisis pengaruh strategi perluasan merek terhadap citra merek dengan mengajukan beberapa hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan adanya bukti untuk mendukung sebagian hipotesis, sementara hipotesis lainnya tidak didukung. Penelitian ini memberikan implikasi penting bagi
Teori psikologi humanistik Carl Rogers membahas tentang dinamika kepribadian yang terbentuk dari pengalaman organisme. Ketidakselarasan antara diri dan organisme disebabkan oleh pengalaman emosional yang tidak mendapat pengakuan orang tua pada masa kanak-kanak, menimbulkan konsep diri yang tidak sejalan dengan pengalaman sebenarnya. Rogers meyakini bahwa pendekatan terapi berpusat pada klien dapat menyembuhkan keretak
Dokumen tersebut membahas desain penelitian kuantitatif non eksperimental, yang meliputi penelitian deskriptif, survei, perbandingan kausal, komparatif, korelasional, dan tindakan. Jenis-jenis desain penelitian kuantitatif non eksperimental tersebut bertujuan untuk menggambarkan objek penelitian sesuai fakta, mengidentifikasi hubungan antar variabel, atau memecahkan masalah tertentu tanpa manipulasi variabel bebas
Bab 4 membahas alat ukur yang digunakan dalam pengukuran. Jenis alat ukur mencakup alat ukur fisik, alat ukur ujian, dan alat ukur survei. Alat ukur ujian dan survei dibuat melalui proses konstruksi atau pemilihan alat ukur jadi, dan perlu memenuhi persyaratan tertentu seperti format, bahasa, dan isi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh remediasi menggunakan simulasi PhET terhadap penurunan miskonsepsi siswa kelas X pada materi optik. Penelitian ini menggunakan desain pre-eksperimen dengan tes pra dan pasca remediasi. Hasilnya diharapkan dapat menjadi referensi untuk meremediasi miskonsepsi siswa pada materi optik.
Dokumen tersebut merangkum konsep dasar psikoanalisis Sigmund Freud tentang perkembangan kepribadian, struktur kepribadian, dan tujuan serta proses konseling psikoanalisis. Beberapa teknik konseling psikoanalisis seperti asosiasi bebas, interpretasi, dan analisis mimpi juga dijelaskan. Dokumen tersebut juga membahas kelebihan dan keterbatasan pendekatan psikoanalisis.
Psikolog Sigmund Freud dikenal sebagai bapak psikoanalisis. Ia belajar psikiatri di Wina dan Paris lalu mengembangkan teori psikoanalisis tentang kesadaran, ketidaksadaran, mekanisme pertahanan ego, dan tahapan perkembangan kepribadian melalui pengalaman seksual. Teorinya berfokus pada pengaruh masa kecil terhadap kepribadian dewasa.
Dokumen tersebut membahas tentang Pengantar Psikologi dengan menjelaskan tujuan mata kuliah psikologi, potret psikolog, pengertian psikologi, ruang lingkup psikologi dan beberapa bidang utama dalam psikologi seperti psikologi umum, klinis, eksperimen, perkembangan, sosial dan industri."
Psikometri adalah ilmu yang mempelajari pengukuran psikologis, seperti pengembangan alat ukur psikologi seperti tes dan skala serta analisis datanya. Statistika adalah ilmu yang mempelajari pengolahan dan analisis data, terdiri atas statistika deskriptif untuk mendeskripsikan data dan statistika inferensial untuk menarik kesimpulan dari sampel ke populasi."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Makalah ini membahas tiga jenis pengaruh sosial yaitu konformitas, compliance, dan obedience yang mempengaruhi tingkah laku individu dalam masyarakat. Konformitas adalah penyesuaian diri seseorang dengan norma kelompok, compliance adalah pemenuhan permintaan orang lain, sedangkan obedience adalah kepatuhan terhadap perintah otoritas.
Dokumen tersebut membahas tentang kepribadian sehat dan tidak sehat. Definisi kepribadian adalah karakteristik, tingkah laku, dan cara berpikir seseorang yang ditentukan oleh sistem psikofisiknya. Kepribadian sehat dicirikan oleh kemampuan menilai diri, situasi, dan prestasi secara realistik serta memiliki kontrol emosi yang baik, sedangkan kepribadian tidak sehat dicirikan oleh mudah marah, cemas, st
Dokumen tersebut membahas tentang ilmu pengukuran (psikometri) yang merupakan cabang ilmu statistika terapan yang bertujuan membangun dasar-dasar pengembangan tes yang lebih baik. Dokumen ini menjelaskan konsep pengukuran, karakteristik pengukuran dan evaluasi, tingkat hasil pengukuran, contoh skala pengukuran, serta permasalahan yang ada dalam tes psikologi.
PPT Perkembangan psikologi di indonesiapinkanalice
Dokumen tersebut merangkum sejarah psikologi di Indonesia, mulai dari masuknya psikologi pada tahun 1952 oleh Prof. Slamet Imam Santoso hingga perkembangan pendidikan psikologi. Beberapa kendala awal psikologi di Indonesia adalah kurangnya dana dan SDM serta kesulitan menerapkan teori Barat pada berbagai etnik di Indonesia. Psikologi kini berkembang di berbagai universitas dan bidang kerja, meskipun masih ada
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar asesmen dalam bimbingan dan konseling. Ia menjelaskan pengertian, tujuan, dan prinsip-prinsip asesmen serta perbedaan antara pengukuran, evaluasi, tes, dan asesmen. Dokumen tersebut juga membahas kedudukan asesmen dalam bimbingan dan kode etik penggunaan asesmen.
Makalah ini membahas tentang agresi dalam 3 kalimat. Pertama, dijelaskan definisi agresi sebagai perilaku untuk melukai orang lain secara fisik atau psikologis. Kedua, dibahas jenis-jenis agresi yaitu agresi emosi dan agresi instrumental. Ketiga, dipaparkan teori-teori agresi seperti teori bawaan, lingkungan, dan kognitif beserta faktor-faktor pengaruhnya seperti kondisi lingkungan dan individu
Dokumen tersebut merupakan review jurnal mengenai respons konsumen terhadap perluasan merek (brand extensions) dengan menggunakan model komprehensif. Jurnal tersebut menganalisis pengaruh strategi perluasan merek terhadap citra merek dengan mengajukan beberapa hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan adanya bukti untuk mendukung sebagian hipotesis, sementara hipotesis lainnya tidak didukung. Penelitian ini memberikan implikasi penting bagi
Teori psikologi humanistik Carl Rogers membahas tentang dinamika kepribadian yang terbentuk dari pengalaman organisme. Ketidakselarasan antara diri dan organisme disebabkan oleh pengalaman emosional yang tidak mendapat pengakuan orang tua pada masa kanak-kanak, menimbulkan konsep diri yang tidak sejalan dengan pengalaman sebenarnya. Rogers meyakini bahwa pendekatan terapi berpusat pada klien dapat menyembuhkan keretak
Dokumen tersebut membahas desain penelitian kuantitatif non eksperimental, yang meliputi penelitian deskriptif, survei, perbandingan kausal, komparatif, korelasional, dan tindakan. Jenis-jenis desain penelitian kuantitatif non eksperimental tersebut bertujuan untuk menggambarkan objek penelitian sesuai fakta, mengidentifikasi hubungan antar variabel, atau memecahkan masalah tertentu tanpa manipulasi variabel bebas
Bab 4 membahas alat ukur yang digunakan dalam pengukuran. Jenis alat ukur mencakup alat ukur fisik, alat ukur ujian, dan alat ukur survei. Alat ukur ujian dan survei dibuat melalui proses konstruksi atau pemilihan alat ukur jadi, dan perlu memenuhi persyaratan tertentu seperti format, bahasa, dan isi.
Bab 1 Pendahuluan membahas konsep-konsep dasar pengukuran psikologi seperti evaluasi, asesmen, metode pengukuran, teori pengukuran, sasaran ukur, skala ukur, alat ukur, cara pengukuran, matriks sekor, pensekoran, reliabilitas, validitas, dan karakteristik butir. Bab ini juga menjelaskan proses penyediaan alat ukur mulai dari pembuatan, uji coba, dan perbaikan.
Bab 8 membahas nilai acuan kriteria yang digunakan untuk menentukan apakah siswa sudah menguasai suatu kemampuan. Terdapat penjelasan tentang wilayah kriteria, format butir alat ukur, contoh butir, standar batas penguasaan, dan prosedur penilaian untuk menghasilkan nilai acuan kriteria berupa sudah menguasai atau belum menguasai. Juga diberikan contoh-contoh penyusunan alat ukur berdas
Bab 3 membahas tentang skala ukur, yang merupakan aturan untuk mengaitkan atribut dengan bilangan. Terdapat beberapa jenis skala ukur seperti nominal, ordinal, interval, dan rasio, yang masing-masing memiliki tingkat informasi yang berbeda. Bab ini juga menjelaskan ciri-ciri skala ukur seperti nilai, sifat, dan level skalanya, yang mempengaruhi pengolahan data hasil pengukuran.
Bab 27 membahas tentang bank butir dan perangkat ujian. Bank butir adalah kumpulan butir-butir ujian yang telah diseleksi dan dicatat kualitasnya untuk keperluan penyusunan perangkat ujian. Bank butir perlu disiapkan dengan baik melalui proses seleksi, pengembangan, dan kalibrasi butir-butir agar kualitasnya terjaga.
Dokumen ini membahas tentang korelasi dan teknik analisis korelasi Pearson product moment. Korelasi menyatakan derajat hubungan linier antara dua variabel atau lebih. Teknik Pearson product moment digunakan untuk variabel skala interval atau rasio untuk mengetahui ada tidaknya hubungan dan besarnya sumbangan satu variabel terhadap yang lain. Hasil korelasi akan diuji signifikasinya.
Analisis jalur digunakan untuk menguji hubungan antar variabel penelitian. Variabel penelitian meliputi kepemimpinan kepala sekolah, profesionalisme guru, kerajinan belajar murid, dan prestasi belajar. Hasil analisis menunjukkan profesionalisme guru dan kerajinan belajar berpengaruh langsung terhadap prestasi belajar, sedangkan kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh tidak langsung melalui variabel lain.
Terdapat tiga tes statistik yang dijelaskan dalam dokumen tersebut, yaitu Tes "t", Tes Kai Kuadrat, dan Uji Z. Tes "t" digunakan untuk menguji hipotesis nihil mengenai perbedaan rata-rata dua sampel. Contoh penggunaan Tes "t" untuk menguji apakah terdapat perbedaan prestasi belajar siswa sebelum dan sesudah diterapkannya metode baru mengajar. Hasilnya menunjukkan adanya perbedaan
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan uji kai kuadrat untuk menguji perbedaan frekuensi antara data yang diamati dengan yang diharapkan secara teoritis. Metode kai kuadrat digunakan untuk menganalisis beberapa contoh, termasuk pendapat staf pengajar tentang sistem kredit semester dan sikap pegawai terhadap pemotongan gaji. Dokumen ini menyimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan prestasi belajar yang signifikan
Dokumen ini membahas tentang uji Z, yaitu salah satu uji statistika yang menggunakan distribusi normal. Uji Z digunakan untuk menguji hipotesis dengan sampel besar dan varians yang diketahui. Dokumen ini menjelaskan pengertian, kriteria penggunaan, rumus, dan contoh soal uji Z dua pihak dan satu pihak beserta analisisnya.
Dokumen tersebut membahas tentang uji persyaratan data untuk analisis varian, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Secara khusus membahas tentang pengertian dan teknik uji normalitas dengan menggunakan teknik Shapiro-Wilk beserta contoh penyelesaiannya, serta pengertian dan teknik uji homogenitas menggunakan uji Fisher.
Teks tersebut membahas tentang landasan sosiologi pendidikan di Indonesia. Secara garis besar, teks tersebut menjelaskan bahwa pendidikan di Indonesia didasarkan pada pendekatan integralistik dimana setiap anggota masyarakat saling terkait dan berhubungan erat untuk mencapai tujuan bersama. Teks tersebut juga membahas ruang lingkup kajian sosiologi pendidikan yaitu hubungan antara sistem pendidikan dengan aspek masyarak
1. Dokumen tersebut membahas tentang aliran pendidikan progresivisme, yang muncul pada abad ke-19 di Amerika Serikat. Aliran ini menekankan pendidikan berpusat pada peserta didik dan pengalaman belajar mereka.
2. Prinsip-prinsip progresivisme antara lain melihat pendidikan sebagai bagian dari kehidupan, berkaitan dengan minat peserta didik, dan belajar melalui pemecahan masalah. Kurikulum progresivisme
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
2. -----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
Bab 2
SASARAN UKUR
A. Hakikat Sasaran Ukur
1. Cakupan Sasaran Ukur
• Apa saja yang dapat diukur?
• Jika sesuatu ada, maka ia ada dalam suatu
jumlah. Jika ia ada dalam suatu jumlah, maka
seharusnya ia dapat diukur (Lee J. Cronbach)
• Jika sesuatu membuat perbedaan, maka
terdapat dasar untuk pengukuran (Robert L.
Ebel)
• Pada dasarnya, segala sesuatu yang ada atau
yang membuat perbedaan, seharusnya dapat
diukur
3. -----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
2. Komponen Sasaran Ukur
Pengukuran
Pengukuran adalah pemberian bilangan
kepada atribut subyek (makhluk, benda,
peristiwa) menurut aturan
Komponen Sasaran Ukur
▪ Atribut
▪ Subyek (makhluk, benda, peristiwa)
Atribut
Subyek
Sasaran
ukur
4. -----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
3. Sasaran Ukur Atribut
Atribut mencakup
• Bentuk
• Dimensi
• Keterukuran
• Jenis
4. Sasaran Ukur Subyek
Atribut diperoleh dari responsi subyek,
sehingga subyek sering dikenal sebagai
responden
Responden mencakup
• Tunggal
• Populasi
• Sampel
5. -----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
5. Sasaran Ukur Atribut-Subyek
Pasangan Atribut-Subyek
• Sasaran ukur atribut dan subyek tidak terpisah
sehingga merupakan satu pasangan
Contoh Pasangan Atribut-Subyek
Atribut Subyek
• Sekor ujian mahasiswa
• Gaji pegawai negeri
• Kepemimpinan manajer
• Kecepatan lari pelanduk
• Kuat suara mobil
• Luas ruang kelas
• Harga minyak tanah
• Temperatur kebakaran
• Kecepatan olah data
6. -----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
B. Sasaran Ukur Bentuk Atribut
1. Bentuk Atribut
Sasaran ukur bentuk atribut meliputi
• Konstanta (memiliki harga yang tetap)
• Variabel (memiliki harga yang dapat
berubah)
Konstanta terdiri atas
• Konstanta universal
• Konstanta khusus
Variabel terdiri atas
• Variabel tak acak (matematik)
• Variabel acak (statistik)
7. -----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
2. Atribut Konstanta
Konstanta Universal
• Konstanta π (perbandingan panjang lingkaran
terhadap diameternya)
• Konstanta muatan listrik pada elektron
• Konstanta Avogadro (banyaknya molekul di
dalam satu gram-molekul zat)
• Konstanta eksponensial e
Konstanta Khusus
Konstanta yang khusus pada suatu kasus
tertentu, seperti
• Harga barang (harganya konstan, jumlah
barang variabel, sehingga harga total variabel)
• Isi kotak (isi kotak konstan, banyaknya kotak
variabel, sehingga jumlah isi kotak variabel)
8. -----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
3. Atribut Variabel
Variabel Tak Acak
• Varaibel dengan harga yang nonprobabilitas
yakni yang sepenuhnya dapat kita tentukan
harganya
• Sering dinamakan variabel matematik karena
dapat dihitung menggunakan matematika biasa
• Contoh: jarak antarkota, kecepatan awal,
potensial listrik
Variabel Acak
• Variabel dengan harga yang probabilitas yakni
yang tidak dapat sepenuhnya kita tentukan
harganya (seperti pada lemparan dadu)
• Sering dinamakan variabel statistik karena
dapat dihitung menggunakan statistika
• Contoh: hasil lemparan dadu, hasil ujian, kurs
dollar
9. -----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
C. Sasaran Ukur Dimensi Atribut
1. Macam Dimensi
Pengukuran dapat dilakukan terhadap satu
atau lebih dimensi
• Unidimensi
• Multidimensi
2. Unidimensi
Pengukuran pada satu dimensi saja, misalnya
• Kemampuan matematika
• Kemampuan bahasa
• Minat belajar sejarah
• Bakat melukis
3. Multidimensi
Pengukuran sekaligus pada lebih dari satu
dimensi, misalnya
• Kemampuan matematika dan bahasa
• Sikap terhadap pelajaran dan terhadap
guru
10. -----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
D. Sasaran Ukur Keterukuran Atribut
1. Macam Keterukuran pada Variabel
• Variabel manifes
• Variabel laten
2. Variabel Manifes
Variabel dengan atribut yang dapat langsung
diukur, seperti
• Tinggi badan
• Kuat suara
• Lama belajar
• Sekor ujian
3. Variabel Laten
Variabel dengan atribut yang tidak dapat
langsung diukur, seperti
• Bakat anak
• Sikap siswa
• Keberhasilan belajar
• Frustrasi
11. -----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
4. Pengukuran Variabel Laten
Cara Ukur
• Dilakukan dengan mencari variabel manifes
yang sepadan dengan variabel laten yang
diukur
Variabel
Laten
Variabel
Manifes
• Perlu ada kecocokan di antara variabel laten
dengan variabel manifes padanannya (validitas)
12. -----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
E. Sasaran Ukur Jenis Atribut
1. Cakupan
Atribut Fisik dan Status
• Atribut fisik
• Atribut status
Atribut Mental
• Atribut kemampuan
• Atribut keberhasilan
• Atribut kepribadian dan ciri sosial
Sekor Mental
• Hasil ukur atribut mental sering dikenal
sebagai sekor mental
13. -----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
2. Atribut Fisik
Atribut fisik mencakup besaran seperti
• Tinggi badan
• Berat benda
• Luas ruangan
• Intensitas suara
• Kecepatan gerak
3. Atribut Status
Atribut status mencakup besaran seperti
• Jenis kelamin
• Tempat lahir
• Tanggal lahir
• Status perkawinan
• Umur
• Jumlah anak
• Jabatan pekerjaan
14. -----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
4. Atribut Kemampuan
(a) Cakupan
Atribut kemampuan mencakup
• Bakat
• Inteligensi atau kemampuan umum termasuk
faktor g dari Spearman
• Inteligensi atau kemampuan spesifik
• Inteligensi atau kemampuan ganda
• Kemampuan menyesuaikan diri
• Kemampuan meresponsi
• Kemampuan membentuk konsep
• Kemampuan memecahkan masalah
• Kemampuan melakukan otokritik
• Kemampuan mempertahankan arah di dalam
kehidupan
15. -----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
(b) Pengertian
Inteligensi meliputi, di antaranya
• Kecenderungan untuk menentukan dan
mempertahankan arah (Binet);
• Kemampuan untuk beradaptasi dengan
maksud menacapi tujuan (Binet);
• Kemampuan untuk otokritik (Binet)
• Kemampuan untuk melakukan responsi yang
baik (Anastasi)
• Kemampuan membentuk konsep dan
memahami keberartiannya (Terman)
• Kemampuan individu menyesuaikan diri secara
memadai ke keadaan yang relatif baru di dalam
hidup (Pintner)
• Daya untuk meresponsi dengan baik dari
pandangan kebenaran atau fakta (Thorndike)
16. -----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
(c) Pengukuran
Atribut ini dapat diukur, di antaranya, melalui alat
ukur, sepeti
• Stanford-Binet
• Wechsler
• Kaufman (K-ABC)
• Scholastic Aptitude Test (SAT)
(d) Sifat Atribut
Pengukuran ini menemukan informasi dalam
bentuk potensi, biasanya, untuk keperluan pada
waktu yang akan datang
• Potensi untuk belajar pada calon siswa
• Potensi untuk bekerja pada calon karyawan
• Potensi untuk memilih karier
17. -----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
5. Atribut Keberhasilan
(a) Cakupan
Atribut keberhasilan mencakup bidang
(menggunakan taksonomi)
• Kognitif
• Afektif
• Psikomotorik
(b) Pengertian
Keberhasilan adalah hasil yang dicapai
melalui belajar, seperti
• Hasil belajar bahasa
• Hasil belajar matematika
• Hasil belajar kebersihan
• Hasil belajar berenang
18. -----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
(c) Pengukuran
Alat umum untuk mengukur keberhasilan
adalah ujian, mencakup, di antaranya
• Ujian lisan
• Ujian tulisan
• Ujian perbuatan
(d) Sifat Atribut
Pengukuran ini menemukan informasi tentang
hasil usaha belajar pada waktu yang lalu
• Hasil belajar di sekolah
• Hasil belajar di pelatihan
• Hasil belajar di penataran
• Hasil belajar di pergaulan hidup
20. -----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
(g). Taksonomi Atribut Keberhasilan Psikomotorik
• Gerak refleks (reflex movements)
• Gerak dasar-fundamental (basic-fundamental
movements)
• Kemampuan perseptual (perceptual abilities)
• Kemampuan fisik (physical abilities)
• Gerak terampil (skilled movements)
• Komunikasi nondiskursif (non-discursive
communication
Ketiga taksonomi ini masih dirinci lagi ke bagian-bagian
yang lebih halus. Supaya mencari
bacaan tentang taksonomi ini.
21. ------------------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
------------------------------------------------------------------------------
(h) Revisi Taksonomi Bloom
Pada tahun 2001, Anderson dan Krathwohl
merevisi atribut keberhasilan kognitif menjadi
The
Kowledge The Cognitive Process Dimensio
Dimension Remem- Under- Apply Analyze Eval- Create
ber stand uate
Factual
Knowledge
Conceptual
Knowledge
Procedural
Knowledge
Meta-cognitive
Knowledge
22. -----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
6. Atribut Kepribadian dan Ciri Sosial
(a) Cakupan
Atribut kepribadian dan ciri sosial mencakup
• Minat, motif, keyakinan, sikap, kebiasaan
(Lee J. Cronbach)
• Karateristik emosional, motivasional,
interpersonal, atitudinal (Anne Anastasi)
• Ciri sosial, motif, konsepsi diri,
penyesuaian diri (Jum C. Nunnaly, Jr)
• Sikap, citra, keputusan, kebutuhan,
perilaku, gaya hidup, afiliasi, demografi
(Alreck and Settle)
• Kebiasaan berbuat
• Intreraksi dengan lingkungan
23. -----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
(b) Pengertian
Kepribadian adalah, di antaranya
• Keseluruhan individu berinteraksi dengan
lingkungannya (Jum C. Nunnaly, Jr)
• Kebiasaan berbuat (habitual performance)
• Gabungan dari kemampuan menal, minat,
sikap, temperamen, serta perbedaan individual
di dalam hal pikiran, perasaan, dan perilaku
(Lewis R. Aiken)
• Berkenaan dengan sifat pribadi, motivasi
dinamik, penyesuaian diri, simpomatolgi
psikiatrik, keterampilan sosial, dan karakteristik
sikap (Robert J. Gregory)
24. -----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
Sikap
Pengertian
• “Kecenderungan” psikologi yang
mendahului perilaku
Dimensi (indikator)
• Pengetahuan atau keyakinan
• Perasaan atau nilai
• Kebolehjadian untuk bertindak
Pengetahuan
• Tidak tahu akan tidak bersikap sehingga
yang pertama harus dipastikan adalah
pengetahuan
Perasaan
• Pengalaman (menyenangkan atau tidak)
• Evaluasi (beracuan nilai)
Tindakan
• Lihat masa lalu, sekarang, dan niat pada
masa depan
25. -----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
Citra
Pengertian
• Gambaran di dalam pikiran (buram, tajam,
distorsi; close-up, sepintas lalu)
Dimensi (indikator)
• Bagian citra
• Penampang citra
• Komparasi citra
Bagian citra
• Gambaran berbentuk verbal
• Ciri-ciri penting
Penampang citra
• Kiraan ukuan
Komparasi citra
• Komparasi dengan obyek berbeda di dalam
kelas umum yang sama
26. -----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
Keputusan (decision)
Pengertian
• Menilai dan memilih alternatif, terutama yang
berkenaan dengan proses
Dimensi (indikator)
• Sumber informasi
• Kriteria evaluasi
Sumber informasi
• Dari pengalaman pribadi langsung
• Dari pengaruh sosial
• Dari sumber media (bacaan, iklan, tayangan)
Kriteria evaluasi
• Kriteria yang dirasakan relevan oleh pengambil
keputusan
27. -----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
Kebutuhan (needs)
Pengertian
• Perilaku terarah ke pemuasan kebutuhan
(dapat saja tidak disadari)
• Mungkin: tindakan berbeda, kebutuhan sama
• Mungkin: tindakan sama, kebutuhan berbeda
Bentuk
• Bahan pokok untuk hidup (makanan, hunian,
pakaian, …)
• Kondisi psikologi dan sosial (kasih, afiliasi,
status sosial, prestise, kekuasaan, …)
• Aneka tipe (permaianan, asuhan, keberhasilan,
pengakuan, penampilan …)
28. -----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
Perilaku
Pengertian
• Kebiasaan berbuat atau bertindak
Dimensi
• Apa yang dilakukan atau tidak dilakukan
• Dilakukan di mana
• Dilakukan kapan (dulu, kini, masa depan)
• Frekuensi atau kemantapan
Di mana
• Letak geografi
• Di rumah atau di luar rumah
• Kode pos
• Wilayah hukum
Kapan
• Masa depan tidak selalu akurat, karena bisa
berubah
29. -----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
Gaya hidup (lifestyle)
Pengertian
• Pola dari sesuatu yang dilakukan, diyakini, dan
dimiliki
Dimensi (indikator)
• Kegiatan
• Minat
• Opini
• Pemilikan
Daftar
• Diperlukan daftar berkenaan dengan gaya
hidup untuk ditanyakan kepada responden
• Terdiri atas kumpulan berbagai macam butir
30. -----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
Afiliasi
Pengertian
• Kedekatan seseorang dengan sesuatu di dalam
masyarakat
• Afiliasi mempengaruhi seseorang di dalam
masyarakat
Dimensi (indikator)
• Kedudukan keluarga (pengaruh keluarga);
• Keanggotaan (hubungan formal atau informal);
• Kontak sosial (frekuensi dan durasi);
• Kelompok rujukan (normatif, apa; komparatif
bagaimana);
• Komunikasi (pemimpin opini yang dihubungi)
31. -----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
Demografi
Pengertian
• Penyebaran karakeristik kependudukan
Dimensi (indikator)
• Umur
• Jenis kelamin
• Status perkawinan
• Tingkat gaya hidup keluarga
• Pendidikan
• Pekerjaan
• Kedudukan jabatan
• Pendapatan
• Letak dan jenis tempat tinggal
Pengelompokan
• Dapat dikelompok-kelompokan untuk berbagai
keperluan
32. -----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
(c) Pengukuran
Atribut ini sering diukur melalui survei dengan
menggunakan
• kuesioner
• pengamatan
(d) Sifat Atribut
Pengukuran ini memberikan informasi tentang
keadaan sekarang, tentang
• Kepribadian
• Ciri atau bawaan sosial
Keberhasilan: untuk masa lalu
Kepribadian: untuk masa sekarang
Kemampuan: untuk masa depan
33. -----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
F. Sasaran Ukur Responden
1. Macam Populasi
Ada dua macam populasi, berupa
• Populasi responden
• Populasi data (sekor)
2. Responden Tunggal
Populasi responden mungkin saja hanya
terdiri atas responden tunggal yakni hanya
terdiri atas satu individu (makhluk, benda,
peristiwa)
• Satu orang
• Satu benda
• Satu peristiwa
Dari satu individu ini dapat ditarik banyak
data (sekor)
34. -----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
3. Populasi Responden
Jumlah Responden
Responden terdiri atas sekelompok individu
(makhluk, benda, peristiwa)
Ukuran Jumlah
Ukuran jumlah populasi responden, mencakup
• Terhingga
• Takhingga
Misal
• Siswa sekolah dasar di Jakarta tahun 2003
(terhingga)
• Sopir taksi di Banten tahun 2000
(terhingga)
• Produksi sabun di pabrik sabun Lux
(takhingga)
• Lempar dadu terus menerus (takhinga)
35. -----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
4. Sensus dan Sampel
Data responden
Dari responden diperoleh data (sekor)
Sensus
Perolehan data (sekor) dari seluruh populasi
responden, dikenal juga sebagai enumerasi
Sampel
• Sampel mecakup hanya sebagian populasi
responden (atau data)
• Sampel harus representatif yakni harus
mencerminkan dengan tepat karakteristik
populasinya
• Ada sejumlah cara pensampelan, di antaranya,
acak sederhana, acak berstrata, acak rumpun,
acak bertahap, sistematis
37. -----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
G. Pensampelan
1. Hakikat
• Responden menghasilkan data
• Populasi responden menghasilkan populasi
data
• Sampel responden menghasilkan sampel data
• Karena itu, pensampelan dapat saja dipandang
sebagai penarikan sampel data dari populasi
data
Populasi responden
Populasi data
Sampel responden
Sampel data
38. -----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
Pensampelan dilakukan karena
Sukar menjangkau seluruh populasi
Rusak di dalam eksperimen
Syarat dan jenis pensampelan
Sampel dapat mewakili dengan baik karakteristik
populasinya
Ada banyak jenis pensampelan, di antaranya,
• Sampel acak sederhana
• Sampel acak berstrata
• Sampel acak rumpun
• Sampel acak bertingkat
• . . .
• Berbagai macam sampel tak acak
Berpegaruh terhadap rumus kekeliruan baku
pada statistika
39. -----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
2. Ukuran Sampel
Pengaruh terhadap ukuran sampel
Agar representatif, ukuran sampel dipengaruhi
oleh
• Heterogenitas populasi (makin heterogen,
makin besar ukuran sampel)
• Kepresisian data (makin presisi data, makin
besar ukuran sampel)
• Taraf signifikansi (makin kecil taraf signifikansi,
makin besar ukuran data)
Rumus ukuran sampel
• Rumus ukuran sampel mencakup heterogeni-tas
populasi, kepresisian data, taraf signifikansi,
parameter populasi yang diperhatikan, serta
pola dan cara penarikan sampel
Pengalaman ukuran sampel
• Di bidang ilmu, terdapat pengalaman tentang
ukuran sampel yang memadai
40. -----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
H. Keterampilan Statistika
1. Penarikan Sampel
Sampel dan Penarikannya
• Dari satu populasi (data) dapat ditarik banyak
sampel (data) dengan berbagai ukuran
Distribusi Sampel
• Kumpulan semua sampel berbeda yang dapat
ditarik membentuk suatu distribusi probabilitas
yakni distribusi probabilitas pensampilan
Keacakan Penarikan Sampel
• Sampel dapat ditarik secara acak atau secara
tidak acak
Pola Penarikan Sampel
Sampel dapat ditarik dari populasi melalui cara
• Dengan pengembalian
• Tanpa pengembalian
41. -----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
Dari satu populasi dapat ditarik banyak
sampel berbeda dengan berbagai ukuran
Contoh penarikan sampel dari populasi
B
D
C
A
E
Sampel berukuran dua
AB AC AD
AE BC BD
BE CD CE
Sampel berukuran tiga
ABC ABD ABE
ACD ACE ADE
42. -----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
Pola Penarikan Sampel dengan Pengembalian
Contoh
Tarik dan
Populasi kembalikan Catat
●
●●
●
●
●
(selalu N)
A
B
C
D
E
Sampel berukuran dua
AA AB AC AD
BB BC BD BE
CD CE DD DE
AE
CC
EE
Populasi
Acak
45. -----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
Contoh
Sampel acak tanpa
pengembalian
Berukuran 2
3 • 4•
5• 6•
2•
Populasi
μ = 4
Rerata Distribusi Probabilitas
Sampel sampel Pensampelan
2 3 2,5
2 4 3 Rerata
2 5 3,5 sampel Frekuensi
2 6 4 2,5 1
3 4 3,5 3 1
3 5 4 3,5 2
3 6 4,5 4 2
4 5 5,5 4,5 2
4 6 5 5 1
5 6 5,5 5,5 1
46. -----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
Kekeliruan Pensampelan dan Kekeliruan Baku
• Rerata sampel tidak selalu sama dengan rerata
populasi (rerata populasi 4, rerata sampel dari 2
sampai 6)
• Rerata sampel ini membentuk distribusi dikenal
sebagai distribusi probabilitas pensampelan
• Ketidaksamaan rerata sampel dengan rerata
populasi menunjukkan kekeliruan pensampelan
(dalam bentuk simpangan terhadap rerata populasi)
• Simpangan baku dari semua simpangan ini dikenal
sebagai kekeliruan baku
47. -----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
2. Cara Pengacakan
Pada penarikan sampel acak, setiap anggota
populasi memiliki probabilitas atau peluang yang
sama untuk tertarik ke dalam sampel
Anggota populasi diberi tanda pengenal yang
biasanya berbentuk nomor; selanjutnya penarikan
acak dilakukan terhadap nomor itu
Penarikan nomor secara acak dapat dilakukan
melalui
• Undian nomor anggota populasi
• Angka acak di kalkulator elektronik yang sesuai
dengan nomor anggota populasi
• Tabel bilangan acak untuk bilangan yang
sesuai dengan nomor anggota populasi
48. -----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
Contoh bilangan acak pada kalkulator ilmiah
Casio fx-350TL
Ditarik 10 nomor acak dari nomor anggota populasi
dengan bentangan dari 1 sampai 50 (dengan
pengembalian)
RAN#
shift ▪ =
Mengambil dua digit setelah koma (boleh lainnya)
0,047 → 04 0,533
0,542 0,411 → 41
0,812 0,352 → 35
0,316 → 31 0,476 → 47
0,262 → 26 0,858
0,567 0,626
0.013 → 01 0,995
0,709 0,396 → 39
0,556 0,872
0,847 0,783
0,636 0,850
0,608 0,214 → 21
0,044 → 04
50. -----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
Pemakaian Daftar Bilangan Acak
Pada daftar bilangan acak,
• Sesuka hati, boleh 1 digit, 2 digit, 3 digit, …
• Sesuka hati boleh digit depan, tengah, belakang, …
• Sesuka hati mulai dari letak di mana saja
• Sesuka hati mau mengarah ke mana: bawah, atas,
samping kiri, samping kanan
• Bilangan di luar nomor anggota populasi boleh
dilompati
Bila nomor anggota populasi dari 1 sampai 60,
maka bilangan acak di atas 60 dilewati atau
dilompati
Bila penarikan sampel dengan pengembalian,
maka bilangan sama dipakai
Bila penarikan sampel tanpa pengembalian,
maka bilangan sama dilewati atau dilompati
52. ----------------------------------------------------------------------
-
Sasaran Ukur
----------------------------------------------------------------------
-
Kekeliruan baku pada distribusi probabilitas
pensampelan acak sederhana
Untuk rerata
• Pensampelan acak dengan pengembalian
Kekeliruan baku
x
x
s = s
x n
• Pensampelan acak tanpa pengembalian
Kekeliruan baku
N n
s s
= -
Nx = ukuran populasi
nx = ukuran sampel
sx = simpangan baku sampel
x x
-1
x
x
x
x N
n
53. ----------------------------------------------------------------------
-
Sasaran Ukur
----------------------------------------------------------------------
-
Untuk proporsi (Pendekatan ke DP Normal)
• Pensampelan acak dengan pengembalian
p p
s = (1- x x
)
x
p x
n
• Pensampelan acak tanpa pengembalian
p p
= - -
x x
p N
• Kekeliruan baku maksimum
1
s = 1
px = proporsi pada sampel
x x
1
(1 )
-
x
x
N n
n
x s
x
px 2
n
55. ----------------------------------------------------------------------
-
Sasaran Ukur
----------------------------------------------------------------------
-
Kekeliruan baku pada distribusi probabilitas
pensampelan acak berstrata
untuk rerata
Pensampelan acak dengan pengembalian
é
L
å=
ù
úû
êë
=
s
2
2
h h
N
2
s
x N
n
h 1
h
Pensampelan acak tanpa pengembalian
2
s
N n
n
N
2
L
= -
å=
ù
úû
é
êë
h h
-
h h
2
s
x N
N
h 1
h
h
1
L = banyaknya strata
Nh = ukuran populasi pada strata ke-h
nh = ukuran sampel pada strata ke-h
N = ukuran sampel secara keseluruhan
56. ----------------------------------------------------------------------
-
Sasaran Ukur
----------------------------------------------------------------------
-
Untuk proporsi (pendekatan ke DP Normal)
Pensampelan acak dengan pengembalian
p p
N
2
= -
s (1 )
å=
ù
é
h h h
p N
n
Pensampelan acak tanpa pengembalian
é
p p
N
2
= -
s (1 )
h h h
p N
ph = proporsi pada strata ke-h
úû
êë
-
L
h 1
h
2
1
å=
ù
úû
êë
-
h h
-
-
L
h h
h
N n
n
N
1
2
1 1
58. ----------------------------------------------------------------------
-
Sasaran Ukur
----------------------------------------------------------------------
-
Kekeliruan baku pada distribusi probabilitas
pensampelan acak rumpun (cluster)
Untuk rerata
N n
Untuk proporsi
é
2 2
n X X
( )
i ij
1 1 1
2 n n
é
2 2
n p -
p
( )
i i
1 1
n n
N n
N = banyaknya rumpun
n = banyaknya sampel rumpun
M = ukuran rumpun
Xij = data ke-j pada rumpun ke-I
pi = proporsi pada rumpun ke-i
ù
ú ú ú ú
û
ê ê ê ê
ë
-
-
= -
å åå
= = =
( 1)
nNM
n
i
n
i
M
j
x s
ù
ú ú ú ú
û
ê ê ê ê
ë
-
= -
å å
= =
( 1)
Nn
n
i
n
i
p s
60. ----------------------------------------------------------------------
-
Sasaran Ukur
----------------------------------------------------------------------
-
Kekeliruan baku pada distribusi probabilitas
Pensampelan acak bertahap
Untuk rerata
N n
( )
Untuk proporsi
X -
X
X X
1 M m
( )
M m
N n
( ) 1
2 (1 )
p i p p
( 1)
N = banyaknya rumpun
M = ukuran rumpun
n = banyaknya rumpun dalam sampel
m = ukuran sampel dari rumpun
= rerata seluruh sampel
= rerata proporsi seluruh sampel
X
p
åå
å
= =
=
-
- - +
-
= -
n
i
m
j
ij i
n
i
i
x Nn
n N
Mm
n m
1 1
2
1
2
( 1)
1
s
å å
= =
-
-
- + -
-
= -
n
i
i i
n
i
M m
Nn
p p
Nn n
1 1
( 1)
s
61. -----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
4. Interval
Pada urutan data dapat dibuat interval data
Pada interval data terdapat
• Batas bawah interval
• Batas atas interval
• Panjang interval
Titik tengah
• •
X
Batas bawah Panjang Batas atas
interval
62. -----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
Contoh 1
Data
5,5 6,5
● ●
3 4 5 6 7 8 9
i
Batas bawah Batas atas
Data Batas Batas
X Bawah Atas
3 2,5 3,5
4 3,5 4,5 panjang interval
5 4,5 5,5
6 5,5 6,5 i = 1
7 6,5 7,5
8 7,5 8,5
9 8,5 9,5
63. -----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
Contoh 2
Data
12,5 17,5
● ●
5 10 15 20 25 30
Batas bawah i Batas atas
Data Batas Batas
X Bawah Atas
5 2,5 7,5
10 7,5 12,5 panjang interval
15 12,5 17,5
20 17,5 22,5 i = 5
25 22,5 27,5
30 27,5 32,5
64. -----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
Contoh 3
Data Batas Batas
X Bawah Atas
61 60,5 61,5
62 61,5 62,5 panjang interval
63 62,5 63,5
64 63,5 i =
65
66
67
68
69
Contoh 4
Data Batas Batas
X Bawah Atas
3 1,5 4,5
6 4,5
9 panjang interval
12
15
18 i =
21
24
65. -----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
Contoh 5
Data Batas Batas
X Bawah Atas
80 77,5
85
90 panjang interval
95
100 i =
105
110
115
Contoh 6
Data Batas Batas
X Bawah Atas
25
50
75 panjang interval
100
125 i =
150
175
200
225
250
66. -----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
5. Interpolasi Linier
Perhitungan nilai di antara dua nilai yang
diketahui serta jarak nilai itu diketahui
X1 Y1
X3 Y3
X2 Y2
a
a
Sehingga Y3 = Y1 + i
a
b
i
Diketahui X1, X2, Y1, Y2,
dan X3, misalnya,
X1 = 10, X2 = 20, X3 = 17
Y1 = 300, Y2 = 400,
Hitung Y3
c : i = a : b
c = i
Y3 = Y1 + c
b
b
a
b
c
67. ----------------------------------------------------------------------
-
Sasaran Ukur
----------------------------------------------------------------------
-
Contoh 7
Hitung Y3 pada interpolasi linier di bawah ini
X1 Y1
10 300
X3 Y3
17
X2 Y2
20 400
a = 17 – 10 = 7
b = 20 – 10 = 10
i = 400 – 300 = 100
7
Y3 = Y1 + 100
= 370
10
a
c
b i
68. -----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
Contoh 8
Interpolasi linier pada X dan Y, pada
X 1,10 1,11 1,12 1,13 1,14 1,15
Y 0,8643 0,8665 0,8686 0,8708 0,8729 0,8749
X = 1,115 → Y = Y = 0,8693 → X =
X = 1,147 → Y = Y = 0,8650 → X =
Contoh 9
Interpolasi linier pada X dan Y, pada
X 11 12 13 14 15 16
Y 0,108 0,119 0,145 0,177 0,195 0,215
X = 11,7 → Y = Y = 0,130 → X =
X = 12,8 → Y = Y = 0,183 → X =
69. -----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
6. Median dan Kuartil
a. Letak Median
• Median membagi histogram menjadi dua
bagian luas yang sama besar; pada kumulasi
proporsi, kedua bagian itu masing-masing
adalah 0,5 bagian
• Perhitungan letak median M dilakukan melalui
interpolasi linier pada kumulasi proporsi
Σp = 0,5
70. ----------------------------------------------------------------------
-Sasaran Ukur
----------------------------------------------------------------------
-
• Median M terletak pada kumulasi proporsi Σp =
0,5 secara langsung atau melalui interpolasi linier.
• Pada contoh, f = frekuensi; p = proporsi
Batas Y f p Σp
4 2 0,10 0,10
4,5 5 4 0,20 0,30
6
7
8
9
(d)5,5
6,5
7,5
8,5
6 0,30(pM) 0,60
Σpb
5 0,25 0,85
2 0,10 0,95
1 0,05 1,00
20
71. ----------------------------------------------------------------------
-
Sasaran Ukur
----------------------------------------------------------------------
• Kumulasi proporsi untu- k median adalah 0,50
sehingga median M terletak di antara 5,5 dan 6,5
yakni di d
• Diperlukan perhitungan interpolasi linier
i
b 0,50 - S
p
p
M
(k) 5,5 0,30 (Σpb)
M 0,50
6,5 0,60
i
a
b
a = 0,50 - Σpb
p = pM
M = d +
d = 5,5
a = 0,50 – 0,30 = 0,20
b = 0,30
i = 1
M = , + , - , =
5 5 0 50 0 30 ,
6 17
,
0 30
c
72. ----------------------------------------------------------------------
-Sasaran Ukur
----------------------------------------------------------------------
-
Rumus Letak Media M
M d p
b = + 0,50 - S
d = batas bawah kelompok tempat median
terletak
Σpb = kumulasi proporsi di bawah kelompok tempat
median terletak
pM = proposrsi pada kelompok tempat median
terletak
i = panjang interval
i
p
M
73. ----------------------------------------------------------------------
-
Sasaran Ukur
----------------------------------------------------------------------
Contoh 9 -
Perhitungan letak median
----------------------------------------------------
Data Batas Batas Prop Kum Prop
X bawah atas p Σp
-----------------------------------------------------
2 1,5 2,5 0,05 0,05
3 2,5 3,5 0,15 0,20
4 3,5 4,5 0,20 0,40
5 4,5 5,5 0,25 0,65
6 5,5 6,5 0,20 0,85
7 6,5 7,5 0,10 0,95
8 7,5 8,5 0,05 1,00
------------------------------------------------------
d = 4,5 pM = 0,25 Σpb = 0,40 i = 1
M
M = , + , - , × =
4 5 0 50 0 40 ,
1 4 9
,
0 25
74. -----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
b. Letak Kuartil
Kuartil membagi histogram menjadi empat bagian
sama besar, secara proporsi, masing-masing 0,25
• Kuartil pertama : K1
• Kuartil kedua : K2 = M
• Kuartil ketiga : K3
• Jarak interkuartil : K3 – K1
75. ----------------------------------------------------------------------
-
Sasaran Ukur
----------------------------------------------------------------------
-
Rumus Letak Kuartil
Seperti rumus letak median, dengan perbedaan
pada kumulasi proporsi:
• Median M : Σp = 0,50
• Kuartil pertama K1 : Σp = 0,25
• Kuartil ketiga K3 : Σp = 0,75
• Letak kuartil pertama
K d p
= + -S b ×
• Letak kuartil ketiga
i
p
K
1
1 0,25
i
K d p
= + - S b ×
p
K
3
3 0,75
76. -----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
Contoh 10
Perhitungan letak kuartil pertama dan ketiga
--------------------------------------------------------------
Data Batas Batas Prop Kum Prop
--------------------------------------------------------------
2 1,5 2,5 0,05 0,05
3 2,5 3,5 0,15 0,20
4 3,5 4,5 0,20 0,40
K1
5 4,5 5,5 0,25 0,65
6 5,5 6,5 0,20 0,85
K3
7 6,5 7,5 0,10 0,95
8 7,5 8,5 0,05 1,00
--------------------------------------------------------------
d = 3,5 Σp= 0,20 p= 0,20 K1 = 3,75
b K1 d = 5,5 Σp= 0,65 p= 0,20 K3 = 6,00
b K3 Jarak interkuartil K3 – K1 = 6,00 – 3,75 = 2,25
77. -----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
Contoh 11
Hitung M, K1, K3, dan jarak interkuatil
--------------------------------------------------------------
Data Frek Batas Batas Prop Kum Prop
X f bawah atas p Σp
--------------------------------------------------------------
0 1
1 1
2 2
3 3
4 5
5 6
6 4
7 3
8 2
9 2
10 1
----------------------------------------------------------------
M =
K1 =
K3 =
Jarak interkuartil K3 – K1 =
78. -----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
Contoh 12
Hitung M, K1, K3, dan jarak interkuatil
--------------------------------------------------------------
Data Frek Batas Batas Prop Kum Prop
X f bawah atas p Σp
--------------------------------------------------------------
21 2
22 3
23 5
24 8
25 13
26 10
27 3
28 4
29 2
----------------------------------------------------------------
M =
K1 =
K3 =
Jarak interkuartil K3 – K1 =
79. -----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
Contoh 13
Hitung M, K1, K3, dan jarak interkuatil
--------------------------------------------------------------
Data Frek Batas Batas Prop Kum Prop
X f bawah atas p Σp
--------------------------------------------------------------
50 1
55 3
60 6
65 8
70 10
75 9
80 6
85 4
90 2
95 1
----------------------------------------------------------------
M =
K1 =
K3 =
Jarak interkuartil K3 – K1 =
80. -----------------------------------------------------------------------
Sasaran Ukur
-----------------------------------------------------------------------
Contoh 14
Hitung M, K1, K3, dan jarak interkuatil
--------------------------------------------------------------
Data Frek Batas Batas Prop Kum Prop
X f bawah atas p Σp
--------------------------------------------------------------
80 1
85 3
90 5
95 4
100 4
105 3
110 3
115 1
----------------------------------------------------------------
M =
K1 =
K3 =
Jarak interkuartil K3 – K1 =