Dari kondisi abnormal diatas, hubung singkat menimbulkan efek yang paling parah. hal ini disebabkan karena IHS sangat besar yang akan menimbulkan stress dan panas yang berlebihan pada bagian dari sistem yang dialiri IHS tersebut, akibatnya bisa terjadi:
Konduktor meleleh/putus
Isolator retak/pecah
Kebakaran
Cara penanggulangannya dengan memperpendek tHS berada pada sistem dengan:
Pengaman lebur (fuse)
Relay proteksi
Sistem proteksi pada instalasi penyaluran, dengan ruang lingkup sistem proteksi pada Gardu Induk ( GI ) / Gardu Induk Tegangan Extra Tinggi (GITET ) dan Saluran Udara Tegangan Tinggi ( SUTT ) / Saluran Kabel Tegangan Tinggi ( SKTT ) / Saluran Tegangan Extra Tinggi ( SUTET ), harus mampu bekerja sesuai dengan tujuan dan persyaratan serta fungsinya yang ditentukan terhadap jenis gangguan yang terjadi. Karena apabila tidak mampu, akan mengakibatkan kerugian yang besar, dilihat dari segikerusakanyang lebih luas terhadap peralatan instalasi itu sendiri maupun tidak lancarnya penyaluran tenaga listrik.
Merupakan sistem proteksi yang dipasang pada peralatan-peralatan listrik misalnya generator, transformator, jaringan dan lain-lain yang berfungsi untuk memutuskan ataupun menghubungkan peralatan listrik baik dalam keadaan normal maupun tidak normal demi keandalan sistem pelayanan daya listrik
Menghindari ataupun untuk mengurangi kerusakan peralatan-peralatan akibat gangguan (kondisi abnormal operasi sistem). Semakin cepat reaksi perangkat proteksi yang digunakan maka akan semakin sedikit pengaruh gangguan kepada kemungkinan kerusakan alat.cepat melokalisir luas daerah yang mengalami gangguan, menjaAdi sekecil mungkin.dapat memberikan pelayanan listrik dengan keandalan yang tinggi kepada konsumen dan juga mutu listrik yang baik, mengamankan manusia terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh listrik
Proteksi sistem tenaga listrik adalah sistem proteksi yang dipasang pada peralatan-peralatan listrik, misalnya generator, transformator, jaringan dan lain-lain, terhadap kondisi abnormal operasi sistem itu sendiri. Kondisi abnormal itu dapat berupa antara lain: hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih, frekuensi sistem rendah, asinkron dan lain-lain
Sistem proteksi pada instalasi penyaluran, dengan ruang lingkup sistem proteksi pada Gardu Induk ( GI ) / Gardu Induk Tegangan Extra Tinggi (GITET ) dan Saluran Udara Tegangan Tinggi ( SUTT ) / Saluran Kabel Tegangan Tinggi ( SKTT ) / Saluran Tegangan Extra Tinggi ( SUTET ), harus mampu bekerja sesuai dengan tujuan dan persyaratan serta fungsinya yang ditentukan terhadap jenis gangguan yang terjadi. Karena apabila tidak mampu, akan mengakibatkan kerugian yang besar, dilihat dari segikerusakanyang lebih luas terhadap peralatan instalasi itu sendiri maupun tidak lancarnya penyaluran tenaga listrik.
Merupakan sistem proteksi yang dipasang pada peralatan-peralatan listrik misalnya generator, transformator, jaringan dan lain-lain yang berfungsi untuk memutuskan ataupun menghubungkan peralatan listrik baik dalam keadaan normal maupun tidak normal demi keandalan sistem pelayanan daya listrik
Menghindari ataupun untuk mengurangi kerusakan peralatan-peralatan akibat gangguan (kondisi abnormal operasi sistem). Semakin cepat reaksi perangkat proteksi yang digunakan maka akan semakin sedikit pengaruh gangguan kepada kemungkinan kerusakan alat.cepat melokalisir luas daerah yang mengalami gangguan, menjaAdi sekecil mungkin.dapat memberikan pelayanan listrik dengan keandalan yang tinggi kepada konsumen dan juga mutu listrik yang baik, mengamankan manusia terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh listrik
Proteksi sistem tenaga listrik adalah sistem proteksi yang dipasang pada peralatan-peralatan listrik, misalnya generator, transformator, jaringan dan lain-lain, terhadap kondisi abnormal operasi sistem itu sendiri. Kondisi abnormal itu dapat berupa antara lain: hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih, frekuensi sistem rendah, asinkron dan lain-lain
Proteksi Tenaga Listrik merupakan alat pemutus dan penyambung pada suatu rangkaian sehingga jika pada rangkaian mengalami suatu gangguan maka alat yang digunakan untuk memutuskan dan menghubungkan dari suatu rangkaian dalam kadaan berbeban disebut pemutus tenaga (PMT) atau Circuit Breaker/CB.
Dimana alat tersebut dilengkapi dengan alat pemadam busur api sedangkan untuk memisahkan dari rangakain tanpa beban digunakan saklar pemisah beban atau Disconnecting switch (DS). Dimana alat ini hanya digunakan jika CB pemutus tenaga telah terbuka untuk memisahkan rangkaian
Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Anggita Mentari
Tugas Pertemuan 1 Teknik Tegangan Tinggi
Dosen : Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D
Disusun Oleh :
Anggita Mentari Putri 062.13.004
Vera Irene M. S. 062.13.007
Dandy Nurwidi N. 062.13.011
Adalah suatu unit peralatan listrik yang dapat memutuskan ataupun menghubungkan peralatan listrik baik dalam keadaan normal maupun tidak normal demi keandalan sistem pelayanan daya listrik
Pengertian : gardu distribusi adalah bagian peralatan listrik yang menerima daya listrik dari tegangan primer dan mengubah menjadi tegangan sekunder yang langsung di salurkan ke konsumen.
Fungsi : Gardu distribusi peralatan yang berfungsi untuk menurunkan tegangan primer menjadi tegangan sekunder/pelayanan.
Gardu distribusi merupakan salah satu komponen dari suatu system distribusi yang berfungsi untuk menghubungkan jaringan ke konsumen atau untuk membagikan atau mendistribusikan tenaga listrik pada beban atau konsumen baik konsumen tegangan menengah maupun konsumen tegangan rendah.
Dalam laboratorium diperlukan tegangan tinggi bolak-balik untuk percobaan dan
pengujian dengan arus bolak-balik serta untuk membangkitkan tegangan tinggi searah
dan pulsa.
Trafo uji yang biasa digunakan untuk keperluan tersebut memiliki daya
yang lebih rendah serta perbandingan belitan yang jauh lebih besar daripada trafo daya.
Sistem proteksi tenaga listrik merupakan sistem pengaman pada peralatan peralatan yang terpasang pada sistem tenaga listrik yang dapat memutuskan ataupun menghubungkan peralatan listrik baik dalam keadaan normal maupun tidak normal demi keandalan sistem pelayanan daya listrik
Tegangan impuls diperlakukan dalam pengujian tegangan tinggi untuk mensimulasi terpaan akibat tegangan lebih dalam dan luar serta untuk meneliti mekanisme tembus. Umumnya tegangan impuls dibangkitkan dengan meliuahkan
muatan kapasitor tegangan tinggi (melalui sela) pada suatu rangkaian resistor dan
kapasitor, untuk itu sering digunakan rangkaian pengali tegangan. Nilai puncak dari tegangan impuls dapat ditentukan dengan bantuan sela ukur atau dengan rangkaianelektronik yang dikombinasikan dengan pembagi tegangan.
Mekanisme breakdown adalah sebuah fenomena yang komplek di dalam bentuk padat dan tergantung pada variasi tegangan dan waktu penerapannya.
Pada prinsipnya mekanisme kegagalan (breakdown) dalam zat padat sama dengan proses yang terjadi di gas dan udara. Suatu zat padat tergantung dari cara dan kondisi pengukuran.
Proteksi Tenaga Listrik merupakan alat pemutus dan penyambung pada suatu rangkaian sehingga jika pada rangkaian mengalami suatu gangguan maka alat yang digunakan untuk memutuskan dan menghubungkan dari suatu rangkaian dalam kadaan berbeban disebut pemutus tenaga (PMT) atau Circuit Breaker/CB.
Dimana alat tersebut dilengkapi dengan alat pemadam busur api sedangkan untuk memisahkan dari rangakain tanpa beban digunakan saklar pemisah beban atau Disconnecting switch (DS). Dimana alat ini hanya digunakan jika CB pemutus tenaga telah terbuka untuk memisahkan rangkaian
Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Anggita Mentari
Tugas Pertemuan 1 Teknik Tegangan Tinggi
Dosen : Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D
Disusun Oleh :
Anggita Mentari Putri 062.13.004
Vera Irene M. S. 062.13.007
Dandy Nurwidi N. 062.13.011
Adalah suatu unit peralatan listrik yang dapat memutuskan ataupun menghubungkan peralatan listrik baik dalam keadaan normal maupun tidak normal demi keandalan sistem pelayanan daya listrik
Pengertian : gardu distribusi adalah bagian peralatan listrik yang menerima daya listrik dari tegangan primer dan mengubah menjadi tegangan sekunder yang langsung di salurkan ke konsumen.
Fungsi : Gardu distribusi peralatan yang berfungsi untuk menurunkan tegangan primer menjadi tegangan sekunder/pelayanan.
Gardu distribusi merupakan salah satu komponen dari suatu system distribusi yang berfungsi untuk menghubungkan jaringan ke konsumen atau untuk membagikan atau mendistribusikan tenaga listrik pada beban atau konsumen baik konsumen tegangan menengah maupun konsumen tegangan rendah.
Dalam laboratorium diperlukan tegangan tinggi bolak-balik untuk percobaan dan
pengujian dengan arus bolak-balik serta untuk membangkitkan tegangan tinggi searah
dan pulsa.
Trafo uji yang biasa digunakan untuk keperluan tersebut memiliki daya
yang lebih rendah serta perbandingan belitan yang jauh lebih besar daripada trafo daya.
Sistem proteksi tenaga listrik merupakan sistem pengaman pada peralatan peralatan yang terpasang pada sistem tenaga listrik yang dapat memutuskan ataupun menghubungkan peralatan listrik baik dalam keadaan normal maupun tidak normal demi keandalan sistem pelayanan daya listrik
Tegangan impuls diperlakukan dalam pengujian tegangan tinggi untuk mensimulasi terpaan akibat tegangan lebih dalam dan luar serta untuk meneliti mekanisme tembus. Umumnya tegangan impuls dibangkitkan dengan meliuahkan
muatan kapasitor tegangan tinggi (melalui sela) pada suatu rangkaian resistor dan
kapasitor, untuk itu sering digunakan rangkaian pengali tegangan. Nilai puncak dari tegangan impuls dapat ditentukan dengan bantuan sela ukur atau dengan rangkaianelektronik yang dikombinasikan dengan pembagi tegangan.
Mekanisme breakdown adalah sebuah fenomena yang komplek di dalam bentuk padat dan tergantung pada variasi tegangan dan waktu penerapannya.
Pada prinsipnya mekanisme kegagalan (breakdown) dalam zat padat sama dengan proses yang terjadi di gas dan udara. Suatu zat padat tergantung dari cara dan kondisi pengukuran.
The transmission overhead line is one of the vital elements in the power system for transmitting the electrical energy. In the transmission, the disturbances are often occurred. In the conventional algorithm, alpha and beta (mode) currents generated by Clarke’s transformation are utilized to convert the signal of Discrete Wavelet Transform (DWT) to obtain the Wavelet Transform Coefficient (WTC) and the Wavelet Coefficient Energy (WCE). This study introduces a new algorithm, called Modified Clarke for fault detection and classification using DWT and Back-Propagation Neural Network (BPNN) based on Clarke’s transformation on transmission overhead line by adding gamma current in the system. Daubechies4 (Db4) is used as a mother wavelet to decompose the high frequency components of the signal error. Simulation is performed using PSCAD / EMTDC transmission system modeling and carried out at different locations along the transmission line with different types of fault, fault resistances, fault locations and fault of the initial angle on a given power system model. The simulated fault types are in the study are the Single Line to Ground, the Line To Line, the Double Line to Ground and the Three Phases. There are four statistic methods utilized in the present study to determine the accuracy of detection and classification of faults. The result shows that the best and the worst structures of BPNN occurred on the configuration of 12-24-48-4 and 12-12-6-4, respectively. For instance, the error using Mean Square Error Method. The Error Of Clarke’s, Without Clarke’s and Modified Clarke’s are 0.05862, 0.05513 and 0.03721 which are the best, respectively, whereas, the worst are 0.06387, 0.0753 and 0.052, respectively. This indicates that the Modified Clarke’s result is in the lowest error. The method is successfully implement can be utilized in the detection and classification of fault in transmission line by utilities and power regulation in power system planning and operation.
fenomena alam, yang pembentukannya terpisah dari muatan di dalam awan cumulonimbus yang terbentuk akibat adanya pergerakan ke atas akibat panas dari permukaan laut serta adanya udara yang lembab. muatan negatif terkumpul di bagian bawah dan ini menyebabkan terinduksinya muatan positif di atas permukaan tanahsehingga membentuk medan listrik antara awan dengan tanah. Jika muatan listrik cukup besar dan kuat medan listrik di udara dilampaui maka terjadilah pelepasan muatan berupa petir yang bergerak dengan kecepatan cahaya dengan efek merusak yang sangat dahsyat karena kekuatannya.
Bahaya yang dapat ditimbulkan akibat suatu sambaran petir adalah bahaya langsung dan bahaya tidak langsung
Suatu unit peralatan listrik yang dapat memutuskan ataupun menghubungkan peralatan listrik baik dalam keadaan normal maupun tidak normal demi keandalan system pelayanan daya listrik
Secara umum pengertian Switch Gear adalah suatu unit peralatan listrik yang dapat memutuskan ataupun menghubungkan rangkaian listrik baik dalam keadaan normal maupun tidak normal demi keandalan sistem pelayanan daya listrik.
Dalam bahasa Indonesia artinya Panel Tegangan Menengah (PTM) atau juga disebut MVMDB (Medium Voltage Main distribution Board) dan sedangkan untuk tegangan rendah disebut LVMDB (Low Voltage Main Distribution Board).
Proteksi sistem tenaga listrik adalah sistem proteksi yang dipasang pada peralatan-peralatan listrik suatu sistem tenaga listrik, misalnya generator, transformator, jaringan dan lain-lain, terhadap kondisi abnormal operasi sistem itu sendiri. Kondisi abnormal itu dapat berupa antara lain: hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih, frekuensi sistem rendah, asinkron dan lain-lain.
Menghindari ataupun untuk mengurangi kerusakan peralatan-peralatan akibat gangguan (kondisi abnormal operasi sistem). Semakin cepat reaksi perangkat proteksi yang digunakan maka akan semakin sedikit pengaruh gangguan kepada kemungkinan kerusakan alat
bahan ajar yang terkait dengan teknik elektro terutama menguraikan tentang penggunaan dan pemanfaatan Sistem Proteksi/pengaman yang sangat diperlukan sebagai bagian dari pelayanan.
Sistem pengaman atau perlindungan sistem tenaga listrik adalah sistem proteksi yang dipasang pada peralatan-peralatan listrik misalnya generator, transformator, jaringan dan lain-lain yang berfungsi untuk memutuskan ataupun menghubungkan peralatan listrik baik dalam keadaan normal maupun tidak normal demi keandalan sistem pelayanan daya listrik.
Secara umum pengertian Switch Gear adalah suatu unit peralatan listrik yang dapat memutuskan ataupun menghubungkan rangkaian listrik baik dalam keadaan normal maupun tidak normal demi keandalan sistem pelayanan daya listrik.
Fungsi Switch Gear adalah untuk menjaga keandalan serta juga memiliki fungsi untuk memproteksi atau melindungi peralatan-peralatan listrik seperti; generator, transformator daya dari suatu pembangkit dan jalur transmisi daya lainnya terhadap gangguan-gangguan yang mungkin dapat terjadi kapan saja.
Menambah pengetahuan tentang Gardu Induk dalam mata kulih Sistem Transmisi Dan Distribusi Energi Listrik.
Mengetahui sistem yang ada dalam Gardu Induk.
Mengetahui trafo utama yang digunakan di dalam gardu induk.
.
memberikan pemahaman tentang jenis dan peralatan yang terdapat pada gardu induk.
Daya dihasilkan oleh pembangkit yang dikoppel dengan generator.Tegangan yang dihasilkan akan disalurkan ke saluran transmisi setelah dinaikkan tegangannya mengguna trafo step up,kemudian ke saluran distribusi setelah tegangnnya diturunkan menggunakan trafo step down.Melalui trafo distribusi daya disalurkan ke pelanggan
Transmisi tenaga listrik adalah proses menghantarkan listrik dari sumber ke tempat pengguna. Mari kita jelajahi bagaimana transmisi tenaga listrik bekerja dan komponen-komponennya.
Gardu Induk SF6 atau GIS merupakan Gardu Induk yang menggunakan media isolasi elektrik berupa Gas SF6 pada semua peralatan utama di Switchgear. Hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan gas SF6 yaitu tekanan pada gas harus sesuai dengan standarnya. GIS 150Kv. Pelabuhan Ratu merupakan salah satu Gardu Induk yang menggunakan gas SF6 sebagai media isolasi
Gardu induk adalah suatu instalasi yang terdiri dari peralatan listrik yang berfungsi untuk : 1) Mengubah tenaga listrik tegangan tingi yang satu ke tegangan tinggi yang lainnya atau tegangan menengah. 2) Pengukuran, pengawasan, operasi serta pengaturan pengamanan sistem tenaga listrik.
Stabilisasi operasi sistem tenaga listrik didefinisikan sebagai kemampuan dari sistem untuk menjaga kondisi operasi yang seimbang dan kemampuan sistem tersebut untuk kembali ke kondisi operasi normal ketika terjadi gangguan
Proteksi sistem tenaga listrik bertujuan utama untuk menjaga keamanan dan keselamatan baik bagi peralatan listrik maupun pengguna. Dengan adanya proteksi yang efektif, gangguan seperti hubung singkat dan arus lebih dapat dideteksi dan diatasi dengan cepat, sehingga mencegah terjadinya kebakaran, kerusakan peralatan, atau bahaya bagi pengguna.
Jaringan Tegangan Menengah (JTM) atau sering disebut Jaringan Distribusi Primer adalah suatu bagian daripada sistem tenaga listrik antara gardu induk dan gardu sitribusi.
Pengertian umum Gardu Distribusi tenaga listrik yang paling dikenal adalah suatu bangunan gardu listrik berisi atau terdiri dari instalasi Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Menengah (PHB-TM), Transformator Distribusi (TD) dan Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR) untuk memasok kebutuhan tenaga listrik bagi para pelanggan baik dengan Tegangan Menengah (TM 20 kV) maupun Tegangan Rendah (TR 220/380V).
DISTRIBUSI Jaringan Tegangan Rendah adalah bagian hilir dari sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi di bawah 1000 Volt, yang langsung memasok kebutuhan listrik tegangan rendah ke konsumen. Di Indonesia, tegangan operasi transmisi SUTR saat ini adalah 220/ 380. Volt.
Sistem transmisi listrik berkembang seiring dengan perjalanan waktu dan inovasi teknologi. Awalnya, sistem transmisi listrik terbatas pada jarak pendek dan menggunakan tegangan rendah. Namun, penemuan generator listrik dan transformator oleh tokoh seperti Nikola Tesla membuka pintu bagi penggunaan tegangan tinggi dan pengiriman listrik jarak jauh. Perang arus listrik antara Thomas Edison dan George Westinghouse memunculkan pilihan transmisi listrik berbasis arus bolak-balik (AC) dengan tegangan tinggi, yang akhirnya menjadi standar industri karena keefisiensiannya. Seiring waktu, perkembangan teknologi terus mendukung kemajuan dalam sistem transmisi, termasuk pengenalan peralatan modern seperti circuit breakers dan sistem monitoring otomatis. Dengan pertumbuhan kebutuhan energi dan pergeseran ke sumber energi terbarukan, sistem transmisi listrik terus mengalami transformasi untuk memenuhi tantangan keberlanjutan dan efisiensi energi.
Gardu induk adalah sebuah subsistem dari system penyaluran (teransmisi) tenaga listrik. Gardu indu memiliki perang penting dari pengoprasianya, tidak dapat di pisahkan dari system penyaluran secara keseluruhan
GIS (Gas Insulated Switchgear) merupakan salah satu bagian penting dari sistem tenaga listrik yang berfungsi sebagai saluran penghubung. Gas Insulated Switchgear (GIS) adalah sebuah sistem penghubung dan pemutus jaringan listrik yang dikemas dalam sebuah tabung non ferro dan menggunakan bahan gas sulphur hexa fluorida (SF6) sebagai media isolasinya.
Sistem Tenaga Listrik merupakan sekumpulan pusat listrik dan pusat beban yang satu sama lain dihubungkan oleh jaringan transmisi dan distribusi sehingga merupakan sebuah kesatuan interkoneksi. Energi listrik dibangkitkan oleh pusat-pusat listrik seperti PLTA, PLTU, PLTG, PLTGU, PLTP dan PLTP.
Sistem proteksi tenaga listrik merupakan sistem pengaman pada peralatan peralatan yang terpasang pada sistem tenaga listrik, seperti generator, busbar, transformator, saluran udara tegangan tinggi, saluran kabel bawah tanah, dan lain sebagainya terhadap kondisi abnormal operasi sistem tenaga listrik tersebut.
Jaringan tengangan mengengah atau sering disebut jaringan distribusi primer merupakan bagian dari sistem tenaga listrik antara gardu induk dan gardu distribusi
Distribusi Tegangan Menengah adalah jaringan yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari gardu induk ke gardu distribusi atau kekonsumen dengan tegangan yang disalurkan adalah 20 kv.
Gardu distribusi adalah suatu fasilitas dalam sistem kelistrikan yang berfungsi untuk mendistribusikan daya listrik dari gardu induk atau stasiun transformator ke pelanggan akhir seperti rumah, industri, dan bisnis. Gardu distribusi bertindak sebagai hub yang mengatur dan menyebarkan daya listrik pada tingkat tegangan yang lebih rendah, sesuai dengan kebutuhan pengguna di area tertentu.
Jaringan Tegangan Rendah ialah jaringan tenaga listrik dengan tegangan rendah yang mencakup seluruh bagian jaringan tersebut beserta perlengkapannya dari sumber penyaluran tegangan rendah tidak termasuk SLTR. Sedangkan sambungun tenaga listrik tegangan rendah (SLTR) ialah penghantar di bawah atau di atas tanah termasuk peralatannnya mulaidari titik penyambungan pada JTR sampaidengan alat pembatas dan pengukur (APP)
Gardu Induk merupakan sub (transmisi) tenaga listrik, atau merupakan penyaluran (transmisi). Sebagai sub sistem dari sistem penyaluran (transmisi), gardu induk mempunyai peranan penting dalam pengoperasiannya tidak dapat dipisahkan dari sistem penyaluran (transmisi) secara keseluruhan
Transmisi tenaga listrik merupakan proses penyaluran tenaga listrik dari tempat pembangkit tenaga listrik (Power Plant) hingga substation distribution sehingga dapat disalurkan sampai pada konsumen pengguna listrik melalui suatu bahan konduktor
Gas Insulated Substation (GIS) didefinisikan sebagai rangkaian beberapa peralatan yang terpasang di dalam sebuah metal enclosure dan diisolasi oleh gas bertekanan(8 ).Pada umumnya gas bertekanan yang digunakan adalah Sulfur Hexafluoride (SF6). Enclosure adalah selubung pelindung yang berfungsi untuk menjaga bagian bertegangan terhadap lingkungan luar.
2. Kondisi abnormal yang mungkin timbul pada sistem :
•Terbebani lebih (overload)
•Beroperasi pada tempratur > t normal (overheated)
•Beropersi pada frekuensi > frekuensi normal (over
frequency)
•Beropersi pada frekuensi < frekuensi normal (under
frequency)
•Beropersi pada tegangan > tegangan normal (over
voltage)
•Beropersi pada tegangan < tegangan normal
(under voltage)
3. Dari kondisi abnormal diatas, hubung singkat
menimbulkan efek yang paling parah. hal ini
disebabkan karena IHS sangat besar yang akan
menimbulkan stress dan panas yang berlebihan
pada bagian dari sistem yang dialiri IHS tersebut,
akibatnya bisa terjadi:
–Konduktor meleleh/putus
–Isolator retak/pecah
–Kebakaran
Cara penanggulangannya dengan memperpendek
tHS berada pada sistem dengan:
–Pengaman lebur (fuse)
–Relay proteksi
4. Gambar 1 Blok Diagram Sistem Proteksi
SENSOR / PERASA
RELAY
PEMUTUS BEBAN
PERLATAN
BANTU
Informasi
Informasi
Sistem
Sistem
5.
6. Fungsi Proteksi
Untuk melindungi peralatan terhadap
gangguan yang terjadi dalam system diperlukan
alat-alat pengaman,alat-alat pengaman yang
kebanyakan berupa relay mempunyai 2 fungsi
yaitu :
– Melindungi peralatan terhadap gangguan
yang terjadi dalam system, jangan
samapai mengalami kerusakan.
– Melokalisir gangguan jangan samapai
meluas dalam system.
7. Konstruksi Relay Elektro
Mekanik
Relay elektro mekanik terdiri dari rangkaian
listrik yang menggerakkan suatu mekanisme yang
pada akhirnya harus men-trip PMT dengan jalan
menutup kontak pemberi arus trip coil (kumparan
trip) dari PMT.
8. Gambar 2 Konstruksi Relay Elektro Meknik
PMT
ATA
C
TC
IT
TA
E
Keping imbas
Manual Trip
9. Konstruksi Relay Solid State
(Static Relay)
Relay solid state mempunyai konstruksi lebih
ringkas (more compact) dan juga praktis tidak
banyak memerlukan banyak pemeliharaan jika
dibandingkan dengan relay elektro mekanis.
Penggunaan mikroprosesor sebagai inti relay
solid state yang canggih, misalnya penggunaan
impedansi dapat menghasilkan unjuk kerja
(peromance)yang lebih baik dibandingkan unjuk
kerja relay rela impedansielektro mekanis.
10. Gamabar 3 (a) Blok Diagram dari Relay Arus lebih
solid state
AC/DC
Voltage
Converter
Level
Detector
1
Time
Delay
Level
Detector
2
Output
Switch
+
-
Gambar 3 (b) Rangkaian dari Level Detector
TR1
R3
R1
R2
TR2
R4 R4
C1
D3
D2
D1
11. Pengaman Generator
Bagian hulu dari system tenaga listrik adalah
generator yang terdapat di pusat listrik dan
digerakkan oleh mesin penggerak mula (prime
mover). Mesin penggerak dalam Pusat Listrik
berkaitan erat dengan instalasi mekanis dan
instalasi listrik dari pusat listrik.
Generator sebagai sumber energi listrik
dalam system perlu diamankan jangan samapai
mengalami kerusakan. Karena kerusakan
generator akan sangat mengganggu jalanya
opeasi system tenaga listrik.
12. Gambar 4 Bagan Generator dengan Mesin
Penggerak dan Medan Penguat
3
~
Generator
Ke Sistem
PMT Medan Penguat
Mesin Penggerak
Sistem Penguatan
13. Pengaman Terhadap Generator
Gangguan Luar
Penyebab utama gangguan dalam sebuah
system adalah petir dan yang sering disamabr
petir adalah saluran transmisi, sehingga saluran
uadara tranmisi merpakan salah satu sumber
gangguan yang utama karena selain disambar
petir sering terganggu oleh tanaman.
PMT dari saluran-saluran yang menuju
keluar pusat listrik dilengkapi dengan relay-relay
untuk menghadapi gangguan-gangguan yang
terjadi di luar pusat listrik, maka sesungguhnya
pengaman generator terhadap gangguan diluar
pusat listrik bersifat back up.
14. Gambar 5. Hubungan Generator dalam Sebuah
Pusat Listrik
Trafo
pemakaian
sendiri
Generator
Ke jaringan
distribusi
Saluran transmisi
Rel
15. Pengaman Transformator
Karena transformator di gardu induk
pada umumnya berhubungan dengan rel
dan rel langsung berhubungan dengan
saluran transmisi sedangkan saluran
transmisi kebanyakan adalah saluran udara
yang jumlah gangguannya tinggi maka
kemungkinan bahwa transformator
mendapat gangguan karena gangguan di
saluran transmisi adalah lebih besar dari
pada generator
16. Pengaman Transformator
Untuk pengamanan transformator terhadap
gangguan didalam transformator seperti halnya
pada generator dipakai relay deffrensial.
Sedangkan untuk gangguan hubung tanah dipakai
restricted eart ground fault seperti yang tunjukkkan
pada Gambar 2.10
17. Gambar 6 Rangkaian dari restricted eart ground
fault Relay. Dalam keadaan normal IA +
IB = 0 sehingga relay tidak bekerja.
T.A = Transformator Arus
R = Relay
T.A
T.A
T.A
IB
IA
R
18. Rele Tipe Induksi Dengan Dua
Besaran Penggerak
Rele tipe induksi dengan dua besaran
penggerak atau tipe rile induksi terarah =
Directional induction type Relay.Rele tipe ini
dikenal ada tiga macam :
–Rele arus –arus (current-current relay)
–Rele tegangan-tegangan (voltage-voltage
relay)
–Rele tegangan-arus (voltage-current relay)
yang paling umum digunakan adalah rele
tegangan – arus (voltage-current relay) dengan
karakteristik pada Gambar 7:
20. Rele arus lebih
( Overcurrent Relay )
Rele arus atau overcurent relay adalah rele
yang akan bekerja bila arus yang mengalir dalam
kumparan operasinya sudah melibihi nilai yang
telah ditentukan (setting).
Berdasarkan karakteristik waktu kerja, rele arus
lebih dibedakan atas :
•Instantaneous Time Overcurrent Relay
•Definite Time Overcurrent Relay
•Inverse Time Overcurrent Relay
•Inverse Dedinite Minimum Time Lag Relay
(IDMTL Relay)
21. Gambar 8. Karakteristik Rele Arus Lebih
Inverse
Very Inverse
Extremely Inverse
Defenite Time
Instantanous Time
Arus/MPS
Waktu
22. Rele Arus Kurang
(Undercurrent Relay)
Rele arus kurang akan bekerja bila arus turun
dibawah nilai yang telah ditentukan. Rele ini
khususnya digunakan dalm proteksi generator
terhadap kehilangan eksitasi (loss of exitation).
23. Rele Differensial
(Differential Relay)
Rele differensial adalah rele yang akan bekerja
apabila selisih dua besaran listrik yang sejenis sudah
melebihi nilai yang telah ditentukan. Karena besaran
yang digunakan pada umumnya adalah arus, maka rele
bisa juga disebut “ Current Differential Relay “ dan
umumnya disebut singkat “ Differential Relay ”
Rele differensial dibedakan atas:
• Rele differensial longitudinal ( Longitudinal
Differential Relay )
• Rele differensial persentase ( Percentage Differential
Relay )
27. Rele Jarak (Distance Relay)
• Dalam rele jarak, ada keseimbangan antara
arus dan tegangan, yang hubungannya
dinyatakan sebagai impedansi.
• Impedansi merupakan ukuran listrik dari jarak
sepanjang saluran transmisi, yang mengarah
pada nama yang biberikan pada kelompok rele
jarak.
28. Rele Jarak (Distance Relay)
• Rele jenis ini mempunyai kesanggupan untuk
mengukur impedansi saluran sampai jarak
tertentu.
• Dasar pengukurannya mencakup:
– Arus hubung singkat yang “dirasakan” oleh
rele
– Besar tegangan pada titik dimana rele
ditempatkan atau disambung.
29. Gambar 11. Rangkaian Rele Jarak
G
CB
If
Zf
CT
Vf
ZLine
If
Vf
Restraining coil Operating coil
Trip Alarm
31. Rele Impedansi
–Dalam relay impedancy, momen yang
ditimbulkan oleh elemen arus dimbangi oleh
momen yang ditimbulkan oleh elemen tegangan
–Elemen arus menimbulkan momen positip (pick
up) sedangakan elemen tegangan menimbulkan
momen negative (reset)
–Dengan kata lain,. relay impedansi adalah relay
arus lebih dengan penahanan tegangan (voltage
restrained overcurrent relay).
32. Gambar 12. Elemen Start dari relay impedancy
T.T
PMT
SUTT
T.A
K.AK.T
Rel
T.T = Trafo tegangan
T.A = Trafo arus
K.T = Kumparan tegangan
K.A = Kumparan arus
Pegas tarik
Ke elemen
pengatur waktu
33. Rele Digital (Relay Numerik)
Dari uraian diatas tampak beberapa
kelebihan relay digital dibandingkan relai
elektromekanik, yaitu:
•Keandalan dan waktu kerjanya (time respon-nya)
lebih baik karena tidak ada bagian-bagianyang
bergerak (moving parts).
•Karakteristiknya bisa diatur melalui program
microprocessor
•Bisa dikomunikasikan dengan SCADA yang ada
dipusat pengatur beban.
•Dimensinya lebih kecil.
34. Gambar 13. Blok Digram dari Relay Digital
S/H
S/H
S/H
S/H
S/H
S/H
MULTI
PLEXER
ADC
Micro
Processor
Timer
ROM RAM
E2
PROM
Digital I/O
Keyboard
& Display
Serial
Comms
Opto
Isiolator
Read
Relay
CB Open
CB Trip
Galvanic
Isolation
Transformer
Anti - Alias
Filter
Va
Vb
Vc
Ia
Ib
Ic
To
modem