Proses penuaan adalah penurunan kemampuan tubuh untuk memperbaiki dan mengganti jaringan seiring bertambahnya usia, menyebabkan berkurangnya fungsi organ dan sistem tubuh. Teori-teori utama proses penuaan adalah teori jam genetik, mutasi sel somatik, dan kerusakan akibat radikal bebas. Perubahan fisik, kognitif, dan psikososial yang terjadi pada lanjut usia antara lain penurunan fungsi indra
Proses menua adalah konsekuensi alami yang tidak dapat dihindari dan merupakan tahap hidup normal manusia. Menua terjadi karena berkurangnya kemampuan sel untuk memperbaiki diri dan mempertahankan fungsi normal akibat proses penuaan jaringan. Beberapa teori menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi proses penuaan seperti penurunan mitosis sel, perubahan komposisi protein, keracunan oksigen, dan mele
Dokumen tersebut membahas tentang proses penuaan yang terjadi secara alami pada manusia. Proses penuaan ditandai dengan perubahan anatomi, fisiologi, biomekanik, dan penurunan kemampuan untuk mempertahankan homeostasis. Faktor genetik dan lingkungan seperti radikal bebas berperan dalam proses penuaan sel yang menyebabkan kerusakan sel. Tanda-tanda penuaan meliputi penurunan fungsi organ dan munculnya garis-garis
Proses penuaan manusia ditandai dengan penurunan fungsi hampir seluruh sistem tubuh, meningkatkan kerentanan terhadap penyakit, dan menyebabkan perubahan fisik, psikologis, dan sosial. Proses ini berimplikasi pada berbagai masalah kesehatan seperti penyakit degeneratif dan gangguan fungsional yang memerlukan pendekatan klinis khusus untuk pasien lanjut usia.
Proses penuaan alami pada manusia disebabkan oleh berkurangnya aktivitas enzim telomerase yang mempengaruhi pembelahan sel, serta meningkatnya radikal bebas akibat faktor genetik, lingkungan, dan gaya hidup. Beberapa faktor yang mempengaruhi proses penuaan antara lain usia, metabolisme, stress, dan pola makan.
Dokumen tersebut membahas berbagai mekanisme adaptasi dan jejas sel, mulai dari adaptasi berupa atrofi, hipertrofi, hiperplasia dan metaplasia hingga jejas sel yang dapat terjadi akibat deprivasi oksigen, bahan kimia, infeksi, dan faktor lainnya. Jejas sel dapat terjadi karena gangguan mitokondria, homeostasis kalsium, stres oksidatif, atau kerusakan membran sel.
Dokumen tersebut membahas tentang jejas sel, penyebab, dan mekanisme jejas sel. Beberapa penyebab jejas sel yang disebutkan antara lain deprivasi oksigen, bahan kimia, agen infeksius, reaksi imunologi, defek genetik, ketidakseimbangan nutrisi, agen fisik, dan penuaan. Sel akan mengalami jejas jika tuntutan lingkungan melebihi kemampuan adaptasi sel.
Proses menua adalah konsekuensi alami yang tidak dapat dihindari dan merupakan tahap hidup normal manusia. Menua terjadi karena berkurangnya kemampuan sel untuk memperbaiki diri dan mempertahankan fungsi normal akibat proses penuaan jaringan. Beberapa teori menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi proses penuaan seperti penurunan mitosis sel, perubahan komposisi protein, keracunan oksigen, dan mele
Dokumen tersebut membahas tentang proses penuaan yang terjadi secara alami pada manusia. Proses penuaan ditandai dengan perubahan anatomi, fisiologi, biomekanik, dan penurunan kemampuan untuk mempertahankan homeostasis. Faktor genetik dan lingkungan seperti radikal bebas berperan dalam proses penuaan sel yang menyebabkan kerusakan sel. Tanda-tanda penuaan meliputi penurunan fungsi organ dan munculnya garis-garis
Proses penuaan manusia ditandai dengan penurunan fungsi hampir seluruh sistem tubuh, meningkatkan kerentanan terhadap penyakit, dan menyebabkan perubahan fisik, psikologis, dan sosial. Proses ini berimplikasi pada berbagai masalah kesehatan seperti penyakit degeneratif dan gangguan fungsional yang memerlukan pendekatan klinis khusus untuk pasien lanjut usia.
Proses penuaan alami pada manusia disebabkan oleh berkurangnya aktivitas enzim telomerase yang mempengaruhi pembelahan sel, serta meningkatnya radikal bebas akibat faktor genetik, lingkungan, dan gaya hidup. Beberapa faktor yang mempengaruhi proses penuaan antara lain usia, metabolisme, stress, dan pola makan.
Dokumen tersebut membahas berbagai mekanisme adaptasi dan jejas sel, mulai dari adaptasi berupa atrofi, hipertrofi, hiperplasia dan metaplasia hingga jejas sel yang dapat terjadi akibat deprivasi oksigen, bahan kimia, infeksi, dan faktor lainnya. Jejas sel dapat terjadi karena gangguan mitokondria, homeostasis kalsium, stres oksidatif, atau kerusakan membran sel.
Dokumen tersebut membahas tentang jejas sel, penyebab, dan mekanisme jejas sel. Beberapa penyebab jejas sel yang disebutkan antara lain deprivasi oksigen, bahan kimia, agen infeksius, reaksi imunologi, defek genetik, ketidakseimbangan nutrisi, agen fisik, dan penuaan. Sel akan mengalami jejas jika tuntutan lingkungan melebihi kemampuan adaptasi sel.
Dokumen tersebut membahas tentang proses penuaan yang meliputi pengertian, teori-teori penuaan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi proses penuaan. Beberapa teori yang dijelaskan antara lain teori biologi, genetik, radikal bebas, dan teori psikososial seperti aktivitas, kepribadian, serta pelepasan diri. Dokumen ini juga menjelaskan tugas-tugas perkembangan lanjut usia menurut beberapa
Dokumen tersebut membahas tentang kematian sel, termasuk definisi, mekanisme, dan jenis-jenisnya. Kematian sel dapat terjadi akibat kerusakan mitokondria dan membran sel sehingga menyebabkan gangguan produksi ATP dan kerusakan struktural sel. Ada dua jenis kematian sel yaitu nekrosis yang disebabkan cedera dan apoptosis yang terjadi secara normal pada proses perkembangan. Kematian sel juga dapat terjadi akibat p
Dokumen tersebut membahas tentang apoptosis dan nekrosis. Apoptosis adalah kematian sel yang terprogram secara genetik, penting untuk perkembangan organisme dan mencabut sel-sel yang tidak dibutuhkan, sedangkan nekrosis adalah kematian sel yang tidak terkendali akibat kerusakan atau cedera. Dokumen ini juga menjelaskan mekanisme dan morfologi masing-masing proses kematian sel tersebut.
Sel mengalami berbagai respon adaptasi terhadap stresor seperti hipertrofi, hiperplasia, atrofi dan metaplasia. Jika usaha adaptasi gagal, kerusakan sel dapat terjadi secara reversibel atau irreversibel yang menyebabkan kematian sel melalui apoptosis atau nekrosis.
Tiga penyebab utama kematian sel adalah hipoksia, cedera kimia, dan infeksi virus. Hipoksia, atau kekurangan oksigen, dapat menyebabkan kerusakan mitokondria dan gangguan metabolisme sel yang mengarah pada kematian sel. Cedera kimia dapat menyebabkan kerusakan membran sel atau organel internal. Virus dapat membunuh sel dengan mengganggu gen-gen penting atau mereplikasi dengan cepat hingga sel meledak.
Dokumen tersebut membahas empat jenis adaptasi sel yaitu atrofi, hipertrofi, hiperplasia dan metaplasia. Atrofi terjadi karena sel tidak digunakan atau kekurangan zat gizi, hipertrofi disebabkan peningkatan beban kerja atau rangsangan hormonal, hiperplasia bisa fisiologis maupun kompensasi, sedangkan metaplasia terjadi karena respon terhadap iritasi berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas tentang degenerasi dan nekrosis sel. Degenerasi adalah kerusakan sel yang bersifat reversibel akibat cedera ringan, sedangkan nekrosis adalah kematian sel yang irreversibel. Jenis-jenis degenerasi meliputi degenerasi perenkimatosa, melemak, hidrofik, hialin, fibrinoid, dan amiloid. Sedangkan jenis nekrosis meliputi nekrosis lemak, gangren, infark, dan autolisis.
Sel merupakan unit terkecil dalam tubuh yang dapat mengalami kerusakan atau mati akibat berbagai faktor seperti kekurangan oksigen, infeksi, atau toksin. Terdapat dua jenis kerusakan sel yaitu degenerasi yang bersifat reversibel dan nekrosis yang bersifat irreversibel dan dapat menyebabkan kematian sel. Degenerasi dapat berupa pembengkakan, perubahan perlemakan, atau akumulasi zat di dalam sel.
Dokumen tersebut merangkum berbagai jenis adaptasi sel yang terjadi akibat stimulus lingkungan, seperti atrofi, hipertrofi, hiperplasia, metaplasia, dan displasia. Adaptasi sel merupakan penyesuaian sel yang bersifat reversibel untuk menghadapi perubahan struktur dan fungsi akibat jejas.
Modul ini membahas proses penuaan dan sindroma penuaan prematur. Proses penuaan merupakan proses alami yang dialami setiap makhluk hidup yang disebabkan oleh faktor intrinsik dan ekstrinsik. Terdapat tiga fase proses penuaan yaitu penurunan produksi hormon, lanjut usia pertengahan, dan lanjut usia lanjut. Modul ini juga membahas teori-teori penuaan dan kondisi fisiologis dan patologis pada lanjut usia.
Gejala psikologis seperti menjadi pendiam, pemurung, cepat marah, dan mudah tersinggung sering dialami oleh mereka yang baru pensiun akibat kehilangan peran dan status sosial sebelumnya. Kondisi ini dapat diperparah oleh faktor kepribadian dan lingkungan sosial. Dukungan keluarga dan aktivitas baru diperlukan untuk menyesuaikan diri.
Dokumen tersebut membahas tentang proses penuaan yang meliputi pengertian, teori-teori penuaan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi proses penuaan. Beberapa teori yang dijelaskan antara lain teori biologi, genetik, radikal bebas, dan teori psikososial seperti aktivitas, kepribadian, serta pelepasan diri. Dokumen ini juga menjelaskan tugas-tugas perkembangan lanjut usia menurut beberapa
Dokumen tersebut membahas tentang kematian sel, termasuk definisi, mekanisme, dan jenis-jenisnya. Kematian sel dapat terjadi akibat kerusakan mitokondria dan membran sel sehingga menyebabkan gangguan produksi ATP dan kerusakan struktural sel. Ada dua jenis kematian sel yaitu nekrosis yang disebabkan cedera dan apoptosis yang terjadi secara normal pada proses perkembangan. Kematian sel juga dapat terjadi akibat p
Dokumen tersebut membahas tentang apoptosis dan nekrosis. Apoptosis adalah kematian sel yang terprogram secara genetik, penting untuk perkembangan organisme dan mencabut sel-sel yang tidak dibutuhkan, sedangkan nekrosis adalah kematian sel yang tidak terkendali akibat kerusakan atau cedera. Dokumen ini juga menjelaskan mekanisme dan morfologi masing-masing proses kematian sel tersebut.
Sel mengalami berbagai respon adaptasi terhadap stresor seperti hipertrofi, hiperplasia, atrofi dan metaplasia. Jika usaha adaptasi gagal, kerusakan sel dapat terjadi secara reversibel atau irreversibel yang menyebabkan kematian sel melalui apoptosis atau nekrosis.
Tiga penyebab utama kematian sel adalah hipoksia, cedera kimia, dan infeksi virus. Hipoksia, atau kekurangan oksigen, dapat menyebabkan kerusakan mitokondria dan gangguan metabolisme sel yang mengarah pada kematian sel. Cedera kimia dapat menyebabkan kerusakan membran sel atau organel internal. Virus dapat membunuh sel dengan mengganggu gen-gen penting atau mereplikasi dengan cepat hingga sel meledak.
Dokumen tersebut membahas empat jenis adaptasi sel yaitu atrofi, hipertrofi, hiperplasia dan metaplasia. Atrofi terjadi karena sel tidak digunakan atau kekurangan zat gizi, hipertrofi disebabkan peningkatan beban kerja atau rangsangan hormonal, hiperplasia bisa fisiologis maupun kompensasi, sedangkan metaplasia terjadi karena respon terhadap iritasi berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas tentang degenerasi dan nekrosis sel. Degenerasi adalah kerusakan sel yang bersifat reversibel akibat cedera ringan, sedangkan nekrosis adalah kematian sel yang irreversibel. Jenis-jenis degenerasi meliputi degenerasi perenkimatosa, melemak, hidrofik, hialin, fibrinoid, dan amiloid. Sedangkan jenis nekrosis meliputi nekrosis lemak, gangren, infark, dan autolisis.
Sel merupakan unit terkecil dalam tubuh yang dapat mengalami kerusakan atau mati akibat berbagai faktor seperti kekurangan oksigen, infeksi, atau toksin. Terdapat dua jenis kerusakan sel yaitu degenerasi yang bersifat reversibel dan nekrosis yang bersifat irreversibel dan dapat menyebabkan kematian sel. Degenerasi dapat berupa pembengkakan, perubahan perlemakan, atau akumulasi zat di dalam sel.
Dokumen tersebut merangkum berbagai jenis adaptasi sel yang terjadi akibat stimulus lingkungan, seperti atrofi, hipertrofi, hiperplasia, metaplasia, dan displasia. Adaptasi sel merupakan penyesuaian sel yang bersifat reversibel untuk menghadapi perubahan struktur dan fungsi akibat jejas.
Modul ini membahas proses penuaan dan sindroma penuaan prematur. Proses penuaan merupakan proses alami yang dialami setiap makhluk hidup yang disebabkan oleh faktor intrinsik dan ekstrinsik. Terdapat tiga fase proses penuaan yaitu penurunan produksi hormon, lanjut usia pertengahan, dan lanjut usia lanjut. Modul ini juga membahas teori-teori penuaan dan kondisi fisiologis dan patologis pada lanjut usia.
Gejala psikologis seperti menjadi pendiam, pemurung, cepat marah, dan mudah tersinggung sering dialami oleh mereka yang baru pensiun akibat kehilangan peran dan status sosial sebelumnya. Kondisi ini dapat diperparah oleh faktor kepribadian dan lingkungan sosial. Dukungan keluarga dan aktivitas baru diperlukan untuk menyesuaikan diri.
Dokumen tersebut membahas beberapa teori mengenai proses penuaan dari perspektif biologi, sosiologi, dan psikologi. Teori-teori tersebut meliputi teori jam genetik Hayflick, teori kesalahan, teori aus dan aus, teori radikal bebas, teori imunitas, teori ikatan silang dalam perspektif biologi. Juga disebutkan teori pengasingan, teori aktivitas, teori kontinuitas, dan teori kecocokan lingkungan dalam
Dokumen tersebut membahas tentang sistem otot dan jaringan ikat. Sistem otot meliputi otot polos, otot rangka, dan otot jantung yang berperan dalam menghasilkan gerakan tubuh secara keseluruhan atau sebagian. Jaringan ikat seperti tendon menghubungkan otot rangka dengan tulang.
Proses penuaan dialami semua orang dan dapat dilihat dari tiga perspektif: biologis, psikologis, dan sosial. Secara biologis, kapasitas fungsi setiap organ menurun seiring bertambahnya usia. Penuaan merupakan proses perlahan hilangnya kemampuan tubuh untuk memperbaiki dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga rentan terhadap kerusakan. Faktor-faktor seperti genetik, gizi,
Mekanisme adaptasi sel meliputi organisasi sel, modalitas cidera sel, sel yang diserang, perubahan morfologis pada sel yang cedera subletal, dan kalsifikasi patologik. Sel bereaksi terhadap stimulus merusak dengan beradaptasi, cidera reversible, atau kematian. Bentuk adaptasi meliputi atrofi, hipertrofi, hiperplasi, dan metaplasia.
Dokumen tersebut membahas tentang proses penuaan dan karakteristik pasien geriatri, termasuk sindrom-sindrom yang sering ditemukan pada pasien lanjut usia seperti demensia, malnutrisi, dan depresi."
Dokumen tersebut membahas tentang ilmu keperawatan gerontik. Ia menjelaskan definisi gerontologi, geriatri, dan keperawatan gerontik. Dokumen ini juga menjelaskan perubahan-perubahan fisik yang terjadi pada lanjut usia seperti perubahan pada sel, sistem saraf, pendengaran, penglihatan, kardiovaskuler, dan sistem lainnya. Terdapat pula pembahasan mengenai teori-teori proses penuaan secar
Teori-teori proses menua meliputi teori genetik dan mutasi, teori akumulasi produk sisa, teori radikal bebas, dan teori program. Teori psikososial meliputi teori aktivitas yang menyatakan pentingnya aktifitas lanjut usia, teori kepribadian berlanjut yang menyatakan kepribadian tidak berubah, dan teori pembebasan yang menyatakan penarikan diri dari interaksi sosial. Faktor-faktor yang mempengaruhi menua adal
1. Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada lansia bernama Ny. S. yang menderita artritis rematoid di desa.
2. Dibahas mengenai proses penuaan dan perubahan fisik, mental, sosial yang terjadi pada lansia serta masalah dan penyakit yang sering dihadapi.
3. Tujuan asuhan keperawatan pada lansia adalah membantu melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri,
Dokumen tersebut memberikan definisi tentang neoplasma dan kanker serta membahas faktor-faktor yang mempengaruhinya, gejala klinis, pembagian, tata nama, penyebaran, dan mekanisme pertahanan tubuh terhadap tumor. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar neoplasma dan kanker.
Sistem imun terdiri dari sistem imun spesifik dan nonspesifik yang bekerja sama untuk melindungi tubuh dari bahan asing melalui sel-sel dan molekul seperti antibodi, limfokin, dan komplemen. Sistem imun dapat mengenali dan menghilangkan patogen serta jaringan rusak, meskipun kadang-kadang fungsinya menyimpang dan menyebabkan infeksi atau penyakit autoimun.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan reproduksi wanita melalui beberapa tahap, yaitu konsepsi dan kehamilan, perkembangan janin selama kehamilan minggu demi minggu, masa bayi, balita, remaja, dewasa, usia lanjut hingga senium. Dokumen ini juga menjelaskan perubahan fisik dan psikologis yang terjadi pada setiap tahapan.
1. Dokumen tersebut membahas berbagai mekanisme adaptasi sel, seperti atrofi, hipertrofi, hiperplasia, dan metaplasia.
2. Respon adaptasi lainnya meliputi katabolisme lisosomal, perubahan retikulum endoplasma dan mitokondria, serta akumulasi zat seperti lemak, protein, dan pigmen di dalam sel.
3. Kalsifikasi dapat terjadi secara distrofik pada jaringan mati atau secara metastatik pada jaringan hid
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
2. PENDAHULUAN
Usia lanjut adalah suatu kejadian yang pasti
akan dialami oleh semua orang yang
dikaruniai usia panjang, terjadinya tidak bisa
dihindari oleh siapapun.
Pada usia lanjut akan terjadi berbagai
kemunduran pada organ tubuh.
3. DEFINISI
Menua(=menjadi tua=aging) adalah suatu
proses menghilangkan secara perlahan-
lahan kemampuan jaringan untuk
memperbaiki diri/mengganti diri dan
mempertahankan struktur dan fungsi
normalnya sehingga tidak dapat bertahan
terhadap jejas(termasuk infeksi)dan
memprbaiki kerusakan yang diderita.
4. TEORI-TEORI PROSES MENUA
1. Teori “Genetic clock”
Menurut teori ini menua telah terprogram secara
genetik untuk spesies-spesies tertentu. Tiap
spesies mempunyai di dalam nuklei(inti sel)nya
suatu jam genetik yang telah diputar menurut
suatu replikasi tertentu. Jam ini akan menghitung
mitosis dan menghentikan replikasi sel bila tidak
diputar, jadi menurut konsep ini bila jam kita itu
berhenti akan meninggal dunia, meskipun tanpa
disertai kecelakaan lingkungan atau penyakit
akhir yang katasrofal.
5. TEORI-TEORI PROSES MENUA
2. Mutasi somatik (teori Error Catasrophe)
Menurut teori ini faktor lingkungan yang
menyebabkan mutasi somatik . sebagai contoh
diketahui bahwa radiasi dan zat kimia dapat
memperpendek umur sebaliknya
menghindarinya dapat memperpanjang umur.
Menurut teori ini terjadinya mutasi yang progresif
pada DNA sel somatik, akan menyebabkan
terjadinya penurunan kemampuan fungsi sel
tersebut. Sebagai salah satu hipotesis yang
berhubungan dengan mutasi sel somatik adalah
hipotesis error catastrope.
6. TEORI-TEORI PROSES MENUA
3. Rusaknya sistem imun tubuh
Kemampuan sistem imun mengenali dirinya
sendiri (self recognition) menurun sehingga
merusak sel tubuh nya sendiri sedikit demi
sedikit(autoimunitas)
Disisi lain sistem imun daya tahannya menjadi
turun sehingga daya serang terhadap sel kanker
menurun yang mengakibatkan sel kanker leluasa
membelah.
7. TEORI-TEORI PROSES MENUA
4. Teori menua akibat metabolisme
Pengurangan intake kalori →menghambat
pertumbuhan dan memperpanjang umur
→menurunnya proses metabolisme.
Penurunan hormon insulin dan hormon
pertumbuhan →menurunnya proses
metabolisme→memperpanjang umur
8. TEORI-TEORI PROSES MENUA
5. Kerusakan akibat radikal bebas
Teori radikal bebas diperkenalkan pertama kali oleh
Denham Harman pada tahun 1956. Radikal bebas
adalah senyawa kimia yang berisi electron tidak
berpasangan. Radikal bebas tersebut terbentuk
sebagai hasil sampingan berbagai proses selular
atau metabolisme normal yang melibatkan oksigen .
Struktur didalam sel seperti mitokondria dan lisosom
juga diselimuti oleh membran yang mengandung
lemak sehingga mudah diganggu oleh radikal bebas
. radikal bebas juga dapat bereaksi dengan DNA -
9. radikal bebas dapat merusak fungsi sel
dengan merusak membran sel atau
kromosom sel. Lebih jauh, teori radikal
bebas menyatakan bahwa terdapat
akumulasi radikal bebas secara bertahap di
dalam sel sejalan dengan waktu dan bila
kadarnya melebihi konsentrasi ambang
maka mereka mungkin berkontribusi pada
perubahan-perubahan yang dikaitkan
dengan penuaan
10. PERUBAHAN YANG TERJADI PADA LANSIA
Perubahan fisik
Perubahan kognitif
Perubahan psikososial
Perubahan spiritual
11. PERUBAHAN FISIK
Sistem indra
Penglihatan : presbiopi, lensa kaku, pelumas mata
berkurang, ketajaman penglihatan menurun
Pendengaran : presbiakusis →thd nada/suara
tinggi →respon suara tidak jelas
Integumen : kulit atrofi, kendur, tidak elastis.
Kekurangan cairan →tipis dan berbercak.
Pigmen coklat (liver spot)
12. SISTEM MUSKULOSKELETAL
Jaringan penghubung (kolagen dan elastin)
Bentuk tidak teratur→elastisitas/fleksibilitas
menurun→ kesulitan bergerak.
Kartilago
Permukaan sendi rata & kemampuan
regenerasi kartilago kurang →rentan
gesekan→peradangan, kaku, nyeri, gerak
terbatas
13. Tulang
Kepadatan tulang menurun→osteoporosis→
bila jatuh beresiko fraktur
Otot
Penurunan jumlah & serabut otot→ kekuatan,
fleksibilitas menurun
Sendi
Fleksibilitas & elastibilitas sendi menurun→
bengkak, kaku sendi, nyeri gerak
14. SISTEM KARDIOVASKULAR DAN RESPIRASI
Kardiovaskular
Massa jantung bertambah→ hipertrofi→
peregangan menurun→ kekakuan vaskuler +
baroreseptor ↓→TD meningkat
Respirasi
Otot, kartilago, sendi torak kaku→ ekspansi paru
terganggu→ ambilan oksigen terganggu
Kapasitas total paru tetap, volume cadangan
paru bertambah→ kompensasi kenaikan ruang
rugi paru
16. SISTEM PERKEMIHAN
Penurunan laju filtrasi, ekskresi, dan
reabsorbsi ginjal
Ekskresi obat dan produk metabolitnya
terganggu
Pola berkemih tidak normal→sering BAK
17. SISTEM SARAF
Perubahan anatomi dan atrofi yg progresif
Penurunan koordinasi dan aktifitas
Penurunan persepsi sensori, respon
motorik← perubahan morfologis dan
biokimia
Koordinasi keseimbangan : kekuatan otot,
reflek, perubahan postur
18. SISTEM REPRODUKSI
Mengecilnya ovarium dan uterus
Atrofi payudara
Testis masih produksi sperma→ jumlah
menurun
Selaput lendir menurun, permukaan halus,
sekresi berkurang, sifat lebih alkali (basa)
19. PERUBAHAN KOGNITIF
Memory
Paling awal menurun
Long term memory tidak banyak berubah
Short term memory memburuk
IQ
Informasi matematika tetap, persepsi dan fantasi
menurun
Learning
Bila tidak ada demensia→ kemampuan belajar baik
Promotif-preventif lebih diutamakan
20. PERUBAHAN KOGNITIF
Pemahaman
Menurun →konsentrasi & pendengaran menurun
Problem solving
Masalah semakin banyak→ penurunan indra→
proses problem solving lama→resiko stress
21. PERUBAHAN PSIKOSOSIAL
Pensiun
Terjadi kehilangan (financial, status, teman/kenalan, dan
kegiatan/pekerjaan)
Aspek kepribadian
Perubahan kepribadian sbg akibat perubahan fungsi kognitif
dan psikomotor
Peran sosial di masyarakat
Penurunan sistem indra→ diasingkan
Perubahan minat
Minat thd diri bertambah, minat thd penampilan menurun,
minat thd uang meningkat, minat rekreasi tetap tapi
menyempit