Modul ini membahas proses penuaan dan sindroma penuaan prematur. Proses penuaan merupakan proses alami yang dialami setiap makhluk hidup yang disebabkan oleh faktor intrinsik dan ekstrinsik. Terdapat tiga fase proses penuaan yaitu penurunan produksi hormon, lanjut usia pertengahan, dan lanjut usia lanjut. Modul ini juga membahas teori-teori penuaan dan kondisi fisiologis dan patologis pada lanjut usia.
Neoplasma merupakan kumpulan sel abnormal yang tumbuh secara tidak terkendali. Terdapat tiga jenis neoplasma yaitu neoplasma jinak, pra-ganas, dan ganas (kanker). Neoplasma ganas dapat menyebar ke organ lain melalui darah atau sistem limfa yang disebut metastasis.
Sistem imun merupakan kumpulan organ yang bekerja sama untuk melindungi tubuh dari patogen asing. Sistem ini terdiri dari pertahanan non-spesifik yang meliputi barrier alami tubuh dan sel radang, serta pertahanan spesifik yang melibatkan limfosit T dan B beserta antibodi. Sistem imun berfungsi melindungi tubuh dari serangan luar dan menghilangkan sel abnormal di dalam tubuh untuk menjaga keseimbangan.
Makalah ini membahas sistem muskuloskeletal yang terdiri atas otot, tulang, dan sendi. Otot terbagi menjadi otot rangka, otot polos, dan otot jantung. Tulang terdiri atas tulang tengkorak, kerangka dada, tulang belakang dan pinggul, serta tulang anggota gerak. Makalah ini juga membahas anatomi dan fisiologi sistem muskuloskeletal serta penyakit-penyakit yang dapat timbul pada sistem terse
Dokumen tersebut membahas tentang leukemia, termasuk definisi, klasifikasi, manifestasi klinis, dan penatalaksanaannya. Leukemia adalah tidak terkendalinya proliferasi sel darah punca di sumsum tulang yang menyebabkan gangguan produksi sel darah normal. Ada beberapa jenis leukemia seperti akut myeloid leukemia, kronik myeloid leukemia, akut limfositik leukemia, dan kronik limfositik leukemia. Penatalaksanaannya meliputi kemoterapi, transfusi darah, dan transplant
Dokumen tersebut membahas anatomi dan fisiologi tubuh manusia. Terdiri dari beberapa bagian utama yaitu struktur tubuh manusia mulai dari tingkat sel, jaringan, organ, dan sistem. Juga membahas anatomi beberapa organ tubuh seperti tulang, otot, dan sistem saraf.
Dokumen tersebut membahas tentang sel dan jaringan dalam tubuh manusia. Sel dijelaskan sebagai unit dasar yang membentuk jaringan, sedangkan jaringan adalah kumpulan sel dengan fungsi spesifik. Terdapat empat jenis jaringan utama yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf yang masing-masing memiliki peran penting dalam tubuh.
Neoplasma merupakan kumpulan sel abnormal yang tumbuh secara tidak terkendali. Terdapat tiga jenis neoplasma yaitu neoplasma jinak, pra-ganas, dan ganas (kanker). Neoplasma ganas dapat menyebar ke organ lain melalui darah atau sistem limfa yang disebut metastasis.
Sistem imun merupakan kumpulan organ yang bekerja sama untuk melindungi tubuh dari patogen asing. Sistem ini terdiri dari pertahanan non-spesifik yang meliputi barrier alami tubuh dan sel radang, serta pertahanan spesifik yang melibatkan limfosit T dan B beserta antibodi. Sistem imun berfungsi melindungi tubuh dari serangan luar dan menghilangkan sel abnormal di dalam tubuh untuk menjaga keseimbangan.
Makalah ini membahas sistem muskuloskeletal yang terdiri atas otot, tulang, dan sendi. Otot terbagi menjadi otot rangka, otot polos, dan otot jantung. Tulang terdiri atas tulang tengkorak, kerangka dada, tulang belakang dan pinggul, serta tulang anggota gerak. Makalah ini juga membahas anatomi dan fisiologi sistem muskuloskeletal serta penyakit-penyakit yang dapat timbul pada sistem terse
Dokumen tersebut membahas tentang leukemia, termasuk definisi, klasifikasi, manifestasi klinis, dan penatalaksanaannya. Leukemia adalah tidak terkendalinya proliferasi sel darah punca di sumsum tulang yang menyebabkan gangguan produksi sel darah normal. Ada beberapa jenis leukemia seperti akut myeloid leukemia, kronik myeloid leukemia, akut limfositik leukemia, dan kronik limfositik leukemia. Penatalaksanaannya meliputi kemoterapi, transfusi darah, dan transplant
Dokumen tersebut membahas anatomi dan fisiologi tubuh manusia. Terdiri dari beberapa bagian utama yaitu struktur tubuh manusia mulai dari tingkat sel, jaringan, organ, dan sistem. Juga membahas anatomi beberapa organ tubuh seperti tulang, otot, dan sistem saraf.
Dokumen tersebut membahas tentang sel dan jaringan dalam tubuh manusia. Sel dijelaskan sebagai unit dasar yang membentuk jaringan, sedangkan jaringan adalah kumpulan sel dengan fungsi spesifik. Terdapat empat jenis jaringan utama yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf yang masing-masing memiliki peran penting dalam tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang etika keperawatan dan kode etik keperawatan. Secara ringkas, dokumen menjelaskan pengertian etika keperawatan, tujuan dan fungsi kode etik keperawatan, konsep-konsep moral yang terkait dengan praktek keperawatan seperti hak pasien, tanggung jawab perawat, serta nilai-nilai profesional yang harus dipenuhi oleh perawat dalam pelaksanaan tugasnya.
Dokumen tersebut membahas empat jenis adaptasi sel yaitu atrofi, hipertrofi, hiperplasia dan metaplasia. Atrofi terjadi karena sel tidak digunakan atau kekurangan zat gizi, hipertrofi disebabkan peningkatan beban kerja atau rangsangan hormonal, hiperplasia bisa fisiologis maupun kompensasi, sedangkan metaplasia terjadi karena respon terhadap iritasi berkelanjutan.
Sel merupakan unit terkecil dalam tubuh yang dapat mengalami kerusakan atau mati akibat berbagai faktor seperti kekurangan oksigen, infeksi, atau toksin. Terdapat dua jenis kerusakan sel yaitu degenerasi yang bersifat reversibel dan nekrosis yang bersifat irreversibel dan dapat menyebabkan kematian sel. Degenerasi dapat berupa pembengkakan, perubahan perlemakan, atau akumulasi zat di dalam sel.
Anatomi fisiologi dalam sistem hematologiWarnet Raha
Makalah ini membahas anatomi dan fisiologi sistem hematologi, termasuk komposisi dan struktur darah, fungsi sel darah dan plasma, nilai normal komponen darah, jenis sel darah seperti sel darah merah dan putih, penyakit seperti anemia, imunitas dan alergi, golongan darah, serta proses pembekuan darah. Tujuannya adalah agar tenaga medis dapat memahami sistem ini untuk mencegah kesalahan dalam perawatan.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem imunologi manusia, termasuk definisi sistem imun dan imunologi, organ-organ yang terkait dengan sistem imun seperti sumsum tulang, timus, limpa, kelenjar getah bening, dan adenoid, serta fungsi-fungsi sistem imun dalam melindungi tubuh dari patogen."
Bab ini membahas konsep teori keragaman budaya dan perspektif transkultural dalam keperawatan. Perspektif transkultural dalam keperawatan bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan budaya pasien dengan mempertimbangkan 6 fenomena kultural. Asuhan keperawatan transkultural didasarkan pada konsep-konsep budaya dan prinsip-prinsip seperti pelestarian budaya, akomodasi budaya, dan penataan ulang budaya. Pengkajian bud
Sistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks dan terdiri dari jaringan saraf yang berfungsi untuk mengatur dan mengkoordinasikan aktivitas tubuh. Sistem saraf terdiri dari sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan sistem saraf tepi (saraf somatis dan autonom). Jaringan saraf terdiri dari neuron, neuroglia, dan serabut saraf. Impuls saraf ditransmisikan melalui sinapsis antar neuron.
Modul ini membahas beberapa model dokumentasi keperawatan seperti SOR, POR, dan Progress Notes. Model POR adalah model yang berorientasi pada masalah dan mengintegrasikan data dari berbagai sumber untuk menentukan masalah dan tindakan kepada pasien.
Dokumen ini membahas tentang sel dan jaringan. Terdapat penjelasan tentang struktur dan komponen utama sel seperti membran sel, sitoplasma, inti sel, organel-organel seperti mitokondria, retikulum endoplasma, dan lainnya. Juga dijelaskan tentang sistem fungsional sel seperti difusi, transport aktif, endositosis. Kemudian dibahas tentang pembelahan sel dan jenis-jenisnya. Terakhir membahas tentang jaringan dan jenis-
Modul ini membahas interaksi antara faktor genetika dan lingkungan dalam penyebab penyakit, termasuk faktor intrinsik dan ekstrinsik serta interaksinya. Juga dibahas tentang sifat genom seperti asam nukleat dan kode genetik.
Dokumen tersebut membahas berbagai mekanisme adaptasi dan jejas sel, mulai dari adaptasi berupa atrofi, hipertrofi, hiperplasia dan metaplasia hingga jejas sel yang dapat terjadi akibat deprivasi oksigen, bahan kimia, infeksi, dan faktor lainnya. Jejas sel dapat terjadi karena gangguan mitokondria, homeostasis kalsium, stres oksidatif, atau kerusakan membran sel.
[Ringkasan]
Sistem perkemihan terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Ginjal memilter darah untuk membentuk urin, yang kemudian dikeluarkan melalui ureter, kandung kemih, dan uretra. Proses ini mencakup filtrasi, reabsorpsi, dan ekskresi untuk mengeluarkan zat buangan dan mempertahankan keseimbangan cairan tubuh.
Komunikasi sangat penting dalam interaksi manusia, termasuk dalam berkomunikasi dengan anak dan lansia. Komunikasi dengan anak perlu memperhatikan usia perkembangan, sedangkan dengan lansia perlu menggunakan bahasa sederhana dan nonverbal. Keterampilan komunikasi mencakup mendengarkan, memberikan waktu untuk merespon, dan memberikan dukungan.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus, parasit, dan jamur seperti tuberculosis, difteria, petrusis, tetanus, demam tifoid, kusta, pes, antraks, cacar air, herpes, polio, influenza, ebola, hepatitis, rubeola, gondong, demam kuning, lymphocytic choriomeningitis, dan panu.
Dokumen tersebut membahas tentang etika keperawatan dan kode etik keperawatan. Secara ringkas, dokumen menjelaskan pengertian etika keperawatan, tujuan dan fungsi kode etik keperawatan, konsep-konsep moral yang terkait dengan praktek keperawatan seperti hak pasien, tanggung jawab perawat, serta nilai-nilai profesional yang harus dipenuhi oleh perawat dalam pelaksanaan tugasnya.
Dokumen tersebut membahas empat jenis adaptasi sel yaitu atrofi, hipertrofi, hiperplasia dan metaplasia. Atrofi terjadi karena sel tidak digunakan atau kekurangan zat gizi, hipertrofi disebabkan peningkatan beban kerja atau rangsangan hormonal, hiperplasia bisa fisiologis maupun kompensasi, sedangkan metaplasia terjadi karena respon terhadap iritasi berkelanjutan.
Sel merupakan unit terkecil dalam tubuh yang dapat mengalami kerusakan atau mati akibat berbagai faktor seperti kekurangan oksigen, infeksi, atau toksin. Terdapat dua jenis kerusakan sel yaitu degenerasi yang bersifat reversibel dan nekrosis yang bersifat irreversibel dan dapat menyebabkan kematian sel. Degenerasi dapat berupa pembengkakan, perubahan perlemakan, atau akumulasi zat di dalam sel.
Anatomi fisiologi dalam sistem hematologiWarnet Raha
Makalah ini membahas anatomi dan fisiologi sistem hematologi, termasuk komposisi dan struktur darah, fungsi sel darah dan plasma, nilai normal komponen darah, jenis sel darah seperti sel darah merah dan putih, penyakit seperti anemia, imunitas dan alergi, golongan darah, serta proses pembekuan darah. Tujuannya adalah agar tenaga medis dapat memahami sistem ini untuk mencegah kesalahan dalam perawatan.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem imunologi manusia, termasuk definisi sistem imun dan imunologi, organ-organ yang terkait dengan sistem imun seperti sumsum tulang, timus, limpa, kelenjar getah bening, dan adenoid, serta fungsi-fungsi sistem imun dalam melindungi tubuh dari patogen."
Bab ini membahas konsep teori keragaman budaya dan perspektif transkultural dalam keperawatan. Perspektif transkultural dalam keperawatan bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan budaya pasien dengan mempertimbangkan 6 fenomena kultural. Asuhan keperawatan transkultural didasarkan pada konsep-konsep budaya dan prinsip-prinsip seperti pelestarian budaya, akomodasi budaya, dan penataan ulang budaya. Pengkajian bud
Sistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks dan terdiri dari jaringan saraf yang berfungsi untuk mengatur dan mengkoordinasikan aktivitas tubuh. Sistem saraf terdiri dari sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan sistem saraf tepi (saraf somatis dan autonom). Jaringan saraf terdiri dari neuron, neuroglia, dan serabut saraf. Impuls saraf ditransmisikan melalui sinapsis antar neuron.
Modul ini membahas beberapa model dokumentasi keperawatan seperti SOR, POR, dan Progress Notes. Model POR adalah model yang berorientasi pada masalah dan mengintegrasikan data dari berbagai sumber untuk menentukan masalah dan tindakan kepada pasien.
Dokumen ini membahas tentang sel dan jaringan. Terdapat penjelasan tentang struktur dan komponen utama sel seperti membran sel, sitoplasma, inti sel, organel-organel seperti mitokondria, retikulum endoplasma, dan lainnya. Juga dijelaskan tentang sistem fungsional sel seperti difusi, transport aktif, endositosis. Kemudian dibahas tentang pembelahan sel dan jenis-jenisnya. Terakhir membahas tentang jaringan dan jenis-
Modul ini membahas interaksi antara faktor genetika dan lingkungan dalam penyebab penyakit, termasuk faktor intrinsik dan ekstrinsik serta interaksinya. Juga dibahas tentang sifat genom seperti asam nukleat dan kode genetik.
Dokumen tersebut membahas berbagai mekanisme adaptasi dan jejas sel, mulai dari adaptasi berupa atrofi, hipertrofi, hiperplasia dan metaplasia hingga jejas sel yang dapat terjadi akibat deprivasi oksigen, bahan kimia, infeksi, dan faktor lainnya. Jejas sel dapat terjadi karena gangguan mitokondria, homeostasis kalsium, stres oksidatif, atau kerusakan membran sel.
[Ringkasan]
Sistem perkemihan terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Ginjal memilter darah untuk membentuk urin, yang kemudian dikeluarkan melalui ureter, kandung kemih, dan uretra. Proses ini mencakup filtrasi, reabsorpsi, dan ekskresi untuk mengeluarkan zat buangan dan mempertahankan keseimbangan cairan tubuh.
Komunikasi sangat penting dalam interaksi manusia, termasuk dalam berkomunikasi dengan anak dan lansia. Komunikasi dengan anak perlu memperhatikan usia perkembangan, sedangkan dengan lansia perlu menggunakan bahasa sederhana dan nonverbal. Keterampilan komunikasi mencakup mendengarkan, memberikan waktu untuk merespon, dan memberikan dukungan.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus, parasit, dan jamur seperti tuberculosis, difteria, petrusis, tetanus, demam tifoid, kusta, pes, antraks, cacar air, herpes, polio, influenza, ebola, hepatitis, rubeola, gondong, demam kuning, lymphocytic choriomeningitis, dan panu.
Dokumen tersebut membahas tentang tanda-tanda infeksi yang dapat dirasakan seperti nyeri, panas, pembengkakan, kemerahan, perubahan fungsi jaringan, dan timbulnya nanah. Tanda-tanda tersebut muncul karena respon tubuh berupa peningkatan aliran darah ke area infeksi untuk melawan patogen penyebab infeksi.
Mineral merupakan unsur penting untuk fungsi tubuh. Dokumen ini membahas tentang jenis-jenis mineral makro dan mikro, sumber, fungsi, dan penyerapannya dalam tubuh. Mineral diperlukan untuk berbagai proses metabolisme dan kesehatan tulang dan otot.
Dokumen tersebut membahas tentang radang dan mekanisme proses infeksi. Radang adalah reaksi dari jaringan hidup terhadap jejas, yang menimbulkan tanda seperti kemerahan, panas, rasa sakit dan pembengkakan. Jenis radang dibedakan berdasarkan eksudat, organ yang terlibat dan lamanya proses. Infeksi adalah invasi mikroorganisme yang menyebabkan gangguan fungsi sel. Proses infeksi meliputi periode inkubasi, tah
Dokumen tersebut membahas tentang panduan manajemen nyeri di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Depok. Panduan ini disusun untuk menstandarisasi asesmen dan penanganan nyeri guna meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan khususnya penanganan nyeri. Dokumen ini juga membahas tentang definisi nyeri, ruang lingkup pelayanan, tatalaksana yang meliputi asesmen nyeri, dan pemeriksaan fisik pasien.
Kromatografi Lapis Tipis merupakan teknik kromatografi yang menggunakan fase stasioner berupa zat padat untuk memisahkan senyawa dalam campuran. Prinsipnya berdasarkan interaksi antara fase stasioner dan fase gerak yang menyebabkan senyawa bergerak dengan kecepatan yang berbeda di atas plat KLT. Identifikasi senyawa dapat dilakukan dengan menghitung nilai Rf.
Dokumen tersebut membahas standar-standar pelayanan kesehatan rumah sakit yang meliputi standar pelayanan berfokus pada pasien, standar manajemen rumah sakit, sasaran keselamatan pasien rumah sakit, dan sasaran Millenium Development Goals. Standar-standar tersebut mencakup aspek akses pelayanan, hak pasien, asesmen pasien, pelayanan pasien, pelayanan anestesi dan bedah, manajemen obat, serta manajemen rumah sakit secar
Proses penuaan dialami semua orang dan dapat dilihat dari tiga perspektif: biologis, psikologis, dan sosial. Secara biologis, kapasitas fungsi setiap organ menurun seiring bertambahnya usia. Penuaan merupakan proses perlahan hilangnya kemampuan tubuh untuk memperbaiki dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga rentan terhadap kerusakan. Faktor-faktor seperti genetik, gizi,
Gejala psikologis seperti menjadi pendiam, pemurung, cepat marah, dan mudah tersinggung sering dialami oleh mereka yang baru pensiun akibat kehilangan peran dan status sosial sebelumnya. Kondisi ini dapat diperparah oleh faktor kepribadian dan lingkungan sosial. Dukungan keluarga dan aktivitas baru diperlukan untuk menyesuaikan diri.
1. Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada lansia bernama Ny. S. yang menderita artritis rematoid di desa.
2. Dibahas mengenai proses penuaan dan perubahan fisik, mental, sosial yang terjadi pada lansia serta masalah dan penyakit yang sering dihadapi.
3. Tujuan asuhan keperawatan pada lansia adalah membantu melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri,
Proses penuaan alami pada manusia disebabkan oleh berkurangnya aktivitas enzim telomerase yang mempengaruhi pembelahan sel, serta meningkatnya radikal bebas akibat faktor genetik, lingkungan, dan gaya hidup. Beberapa faktor yang mempengaruhi proses penuaan antara lain usia, metabolisme, stress, dan pola makan.
Dokumen tersebut membahas tentang proses penuaan yang terjadi secara alami pada manusia. Proses penuaan ditandai dengan perubahan anatomi, fisiologi, biomekanik, dan penurunan kemampuan untuk mempertahankan homeostasis. Faktor genetik dan lingkungan seperti radikal bebas berperan dalam proses penuaan sel yang menyebabkan kerusakan sel. Tanda-tanda penuaan meliputi penurunan fungsi organ dan munculnya garis-garis
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Ibu yang sudah tua rentan mengalami mutasi kromosom karena proses penuaan yang menyebabkan penurunan fungsi reproduksi.
2) Non-disjunction terjadi saat meiosis I atau II yang mengakibatkan gamet dengan kromosom lebih atau kurang dari normal.
Proses penuaan adalah penurunan kemampuan tubuh untuk memperbaiki dan mengganti jaringan seiring bertambahnya usia, menyebabkan berkurangnya fungsi organ dan sistem tubuh. Teori-teori utama proses penuaan adalah teori jam genetik, mutasi sel somatik, dan kerusakan akibat radikal bebas. Perubahan fisik, kognitif, dan psikososial yang terjadi pada lanjut usia antara lain penurunan fungsi indra
1. Dokumen membahas tentang lanjut usia (lansia) dan proses penuaan. Lansia didefinisikan sebagai kelompok umur 60 tahun ke atas. Proses penuaan dipengaruhi oleh faktor biologis, psikologis, dan sosial seperti genetika, stres, nutrisi, dan interaksi sosial.
Dokumen tersebut membahas tentang masalah kesehatan yang umum dialami oleh lansia, meliputi perubahan fisik dan fungsi organ tubuh seperti kulit, jantung, paru-paru, pencernaan, ginjal, tulang dan sendi, penglihatan, pendengaran, sistem kekebalan tubuh, saraf dan hormon. Dokumen juga menjelaskan pendekatan perawatan klinis untuk lansia secara fisik, psikologis, dan sosial.
Teori-teori proses menua meliputi teori genetik dan mutasi, teori akumulasi produk sisa, teori radikal bebas, dan teori program. Teori psikososial meliputi teori aktivitas yang menyatakan pentingnya aktifitas lanjut usia, teori kepribadian berlanjut yang menyatakan kepribadian tidak berubah, dan teori pembebasan yang menyatakan penarikan diri dari interaksi sosial. Faktor-faktor yang mempengaruhi menua adal
Proses menua adalah konsekuensi alami yang tidak dapat dihindari dan merupakan tahap hidup normal manusia. Menua terjadi karena berkurangnya kemampuan sel untuk memperbaiki diri dan mempertahankan fungsi normal akibat proses penuaan jaringan. Beberapa teori menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi proses penuaan seperti penurunan mitosis sel, perubahan komposisi protein, keracunan oksigen, dan mele
Dokumen tersebut membahas tentang pencegahan selulit dengan menonaktifkan radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan. Radikal bebas dapat berasal dari berbagai sumber seperti sinar matahari, polusi, rokok, dan stres. Antioksidan alami dapat menonaktifkan radikal bebas untuk mencegah kerusakan sel yang berujung pada timbulnya selulit. Beberapa sumber antioksidan yang baik adalah buah
Webinar ini membahas perubahan fisik dan penyakit yang terjadi pada lanjut usia. Beberapa poin utama yang disinggung adalah:
1. Terjadi penurunan fungsi organ seperti otak, jantung, ginjal, dan paru-paru seiring bertambahnya usia
2. Penyakit degeneratif seperti Parkinson dan Alzheimer menjadi lebih umum pada lanjut usia
3. Gaya hidup sehat seperti diet seimbang, olahraga, dan men
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai proses penuaan pada manusia yang disebabkan oleh faktor internal berupa penurunan hormon-hormon penting seperti hormon pertumbuhan (HGH) dan faktor eksternal seperti radikal bebas, serta cara-cara untuk mengatasinya melalui gaya hidup sehat dan terapi hormon.
Modul ini membahas penilaian dan klasifikasi serta pengobatan pada bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulan. Langkah-langkah yang harus dilakukan meliputi memeriksa kemungkinan kejang, gangguan napas, hipotermia, infeksi bakteri, ikterus, gangguan saluran cerna, diare, berat badan rendah, pemberian ASI, status imunisasi, dan masalah lain. Jika dibutuhkan rujukan segera, dilan
Modul ini membahas tentang alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) yang meliputi profil, jenis, cara kerja, keuntungan dan kerugian AKDR. AKDR yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah Cu T-380A yang terbuat dari kawat tembaga dan berbentuk huruf T. AKDR bekerja dengan mencegah pertemuan antara sperma dan ovum. Keuntungan AKDR antara lain efektif jangka panjang dan tidak mempengaruhi hubungan se
Ya, saya menuliskan beberapa metode KB sederhana tanpa alat yang saya ketahui yaitu:
- Metode Amenore Laktasi (MAL)
- Metode Safe Period
- Metode Billings
- Metode Kalender
Uraian di bawah ini sesuai dengan penjelasan saya mengenai MAL sebagai salah satu metode KB sederhana tanpa alat. Terima kasih atas penjelasannya.
Benang merah utama dalam melakukan asuhan persalinan normal adalah:
1. Membuat keputusan klinis yang tepat berdasarkan data yang dikumpulkan
2. Memberikan asuhan yang menghargai budaya dan keinginan ibu (asuhan sayang ibu dan bayi)
3. Mencegah terjadinya infeksi
4. Memantau kemajuan persalinan secara berkala
5. Mendokumentasikan seluruh proses dan hasil pemeriksaan
Bagaimana uraianku
Modul ini membahas asuhan kebidanan pada kehamilan dengan penyulit dan komplikasi. Modul dibagi menjadi 6 kegiatan belajar yang mencakup asuhan pada ibu dengan perdarahan hamil muda, ibu hamil anemia, preeklamsi, perdarahan hamil lanjut, infeksi malaria, dan HIV/AIDS. Tujuannya agar mahasiswa dapat memberikan asuhan berupa deteksi dini, penatalaksanaan awal, kolaborasi, dan rujukan pada i
Modul ini membahas asuhan kebidanan pada bayi baru lahir yang mencakup asuhan bayi baru lahir normal, asuhan bayi baru lahir bermasalah, asuhan kegawatdaruratan pada bayi baru lahir, dan sistem rujukan bayi baru lahir. Modul ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam melaksanakan Praktek Kebidanan III.
[Ringkasan]
Modul ini membahas tentang konsep dan sejarah kesehatan reproduksi. Kesehatan reproduksi merupakan hak asasi manusia yang mencakup kesehatan fisik dan emosional sepanjang siklus hidup. Sejarahnya dimulai dari konferensi PBB tahun 1960-an yang membahas pertumbuhan penduduk, kemudian diikuti oleh konferensi-konferensi internasional lainnya seperti ICPD Kairo 1994 yang meletakkan dasar baru tentang kese
Dokumen tersebut membahas tentang standar dokumentasi keperawatan, yang meliputi tujuan, prinsip, kaidah penulisan, dan komponen-komponen standar dokumentasi keperawatan seperti komunikasi, akuntabilitas dan kewajiban, serta keamanan informasi pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang implikasi hukum dan etika dalam dokumentasi keperawatan serta strategi manajemen risiko. Undang-undang dan peraturan mewajibkan tenaga kesehatan termasuk perawat untuk mendokumentasikan hasil kerjanya dalam rekam medis pasien. Dokumentasi yang baik dan sesuai standar dapat menjadi alat bukti hukum penting dan mencerminkan kualitas pelayanan. Manajemen risiko bertujuan mencegah c
Dokumen tersebut membahas manfaat dan pentingnya dokumentasi keperawatan, yang mencakup aspek hukum, kualitas pelayanan, komunikasi, keuangan, pendidikan, penelitian, akreditasi, dan sarana evaluasi. Dokumentasi keperawatan memberikan dasar hukum untuk tindakan perawat dan penting untuk menjamin kualitas pelayanan serta komunikasi antar tenaga kesehatan.
Modul ini membahas tentang dokumentasi keperawatan pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan seperti perawatan akut, jangka panjang, dan di rumah. Pada perawatan akut, dokumentasi dilakukan secara ringkas dan fokus pada masalah, tindakan, dan respon. Sedangkan pada perawatan jangka panjang dan rumah, dokumentasi mencakup pengkajian lengkap, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi untuk memast
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Proses Penuaan
1. MODUL 3Mata Kuliah: Patologi
Penulis: Suyanto, SKp, MKes
Kegiatan Belajar 1
“PROSES PENUAAN”
Prodi: D3 Keperawatan
Semester: 03
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Jakarta 2015
Tahukah anda materi
yang harus saudara
pahami dalam kegiatan
belajar ini adalah
memahami pengertian
aging, menjelaskan
proses aging,
membedakan teori-
teori penuaan, dan
memahami kondisi
fisiologis dan patologis
lanjut usia.
4. Proses penuaan merupakan proses yang dialami
setiap makhluk hidup yang dapat berlangsung secara
fisiologis maupun patologis. Pada intinya proses
penuaan disebabkan oleh multifaktorial baik secara
intrinsik maupun ekstrinsik.
5. Proses penuaan merupakan proses yang
berhubungan dengan umur seseorang. Semakin
bertambah umur semakin berkurang fungsi-fungsi
organ tubuh. Berikut ini akan dijelaskan fase proses
penuaan yang terjadi pada manusia.
6. Pada saat mencapai usia 25-35 tahun produksi
hormon mulai berkurang dan mulai terjadi kerusakan
sel tapi tidak memberi pengaruh pada kesehatan.
Tubuh pun masih bugar terus.
Fase 1
7. Pada usia 35-45 tahun, produksi hormon sudah
menurun sebanyak 25%. Tubuh pun mulai mengalami
penuaan. Pada masa ini, mata mulai mengalami rabun
dekat sehingga perlu menggunakan kacamata
berlensa plus, rambut mulai beruban, stamina tubuh
pun berkurang.
Fase 2
8. Terjadi pada usia 45 tahun ke atas. Pada masa ini
produksi hormon sudah berkurang hingga akhirnya
berhenti sama sekali. Kaum perempuan mengalami
masa yang disebut menopause sedangkan kaum pria
mengalami masa andropause. Pada masa ini kulit pun
menjadi kering karena mengalami dehidrasi, tubuh
menjadi cepat lelah. Berbagai penyakit degeneratif
mulai menyerang.
Fase 3
10. Teori “Wear and Tear” disebut juga teori “Pakai dan
Lepas”. Teori ini memberikan penjelasan tentang sel-
sel yang mempunyai fungsi seperti sel jantung, sel
syaraf dan sel otak yang tidak mempunyai
kemampuaan regenerasi. Bila telah selesai
pemakaiannya maka selesai tugasnya. Teori ini
memberikan pemahaman tentang kematian
mendadak contohnya jantung berhenti mendadak
dan mati.
Teori wear and tear
1
11. Istilah radikal bebas diartikan sebagai molekul yang
relatif tidak stabil bersifat reaktif dalam mencari
pasangan elektronnya. Jika sudah terbentuk dalam
tubuh maka akan terjadi reaksi berantai dan
menghasilkan radikal bebas baru yang jumlahnya
akan terus bertambah. Salah satu radikal bebas adalah
oksigen yang kita hirup yang diubah oleh sel tubuh
secara konstan menjadi senyawa yang sangat reaktif.
Teori Radikal bebas
2
12. Oksigen dikategorikan sebagai radikal bebas endogen
karena dihasilkan melalui proses fisiologis. Sedangkan
polutan lingkungan seperti emisi kendaraan bermotor
dan industri, asbes, asap rokok, radiasi ionisasi, infeksi
bakteri, jamur dan virus, serta paparan zat kimia
termasuk obat merupakan radikal bebas eksogen.
Teori Radikal bebas
13. Pada dasarnya radikal bebas memiliki peran penting
bagi kesehatan dan fungsi tubuh yang normal dalam
memerangi peradangan, membunuh bakteri, dan
mengendalikan tonus otot polos pembuluh darah dan
organ-organ dalam tubuh kita.
Teori Radikal bebas
14. Tetapi bila dihasilkan melebihi batas kemampuan
maka akan merusak struktur sel, merubah fungsi
sel dan dapat mengarah pada proses munculnya
penyakit. Gambar di bawah ini menerangkan
beberapa jenis radikal bebas.
15. Teori ini mengemukakan bahwa proses penuaan
diakibatkan oleh kerusakan pada keutuhan genetik
sel-sel tubuh.
Teori mutasi somatik
3
16. Teori ini mengemukakan bahwa proses penuaan
diakibatkan adanya kesalahan pada kode genetik yang
berangsur-angsur rusak yang kemudian menumpuk
dan menyebabkan rusaknya kode genetik tersebut.
Teori akumulasi kesalahan
4
17. Menurut teori ini proses penuaan disebabkan karena
menumpuknya sisa-sisa pembuangan (sampah
metabolisme) yang akhirnya menyebabkan kerusakan
pada sistem metabolisme.
Teori akumulasi sampah
5
18. Penuaan yang terjadi disebabkan karena terbentuknya
autoantibodi yang menyerang jaringan tubuh itu
sendiri. Hal ini dapat terlihat pada radang lambung ,
Hashimoto, tiroiditis.
Teori Autoimune
6
19. Teori ini mengemukakan bahwa proses penuaan
disebabkan karena suatu urutan yang telah
terprogram, seperti halnya jam, dimana telah diatur
oleh saraf atau sistem endokrin kita. Bila waktunya
sampai maka sel akan mati dengan sendirinya.
Teori “Aging Clock”
7
20. Teori ini menyatakan bahwa penundaan proses
penuaan dapat dilakukan dengan meningkatkan
antioksidan yang menghambat pembentukan radikal
bebas dalam mitokondria.
Mitohormesis
8
21. Sekarang Kita akan
masuk ke dalam
pembahasan
berikutnya, yaitu
“Sindroma proses
penuaan prematur”
22. Tanda-tanda dari penyakit penuaan yang prematur
adalah dijumpainya rambut yang beruban,
mengkerutnya kulit, dan pendeknya masa hidup dari
penderita tersebut. Pada beberapa kasus hal ini
terjadi karena mutasi dari gen.
24. Pada penderita ini terlihat rambut mereka telah
beruban pada usia 20 tahun dan penderita umumnya
meninggal pada usia 40 tahun. Tanda-tanda proses
penuaan seperti osteoporosis, katarak, dan
arterosklerosis juga terlihat pada penderita.
Werner’s Syndrome
1
25. Syndroma yang menunjukkan tanda-tanda proses
penuaan prematur yang parah sejak mereka dilahirkan
dan penderita akan meninggal setelah mereka
berumur belasan tahun. Penyakit ini disebabkan oleh
mutasi gen yang berfungsi menstabilkan membran
pembungkus inti sel.
Hutchinson – Gilford progeria syndrome
2
27. Sel lebih sedikit jumlahnya dan lebih besar
ukurannya
Berkurangnya jumlah cairan tubuh dan
berkurangnya cairan intraseluler
Menurunnya proporsi protein di otak, otot, darah,
dan hati.
Perubahan-perubahan sel
1
28. Berat otak menurun 10-20% (setiap orang
berkurang sel otaknya dalam setiap harinya)
Lambat dalam respon dan waktu untuk bereaksi,
khususnya terhadap stres.
Kurang sensitif terhadap sentuhan
Sistem persarafan
2
29. Presbikusis (gangguan pada pendengaran).
Hilangnya kemampuan (daya) pendengaran pada
telinga dalam, terutama terhadap bunyi suara atau
nada-nada yang tinggi.
Membran timpani menjadi atrofi menyebabkan
otosklerosis.
Terjadi pengumpulan serumen yang mengeras
akibat tuli.
Sistem pendengaran
3
30. Kekeruhan pada lensa menjadi katarak.
Susah melihat dalam cahaya gelap
Sistem penglihatan
4
31. Elastisitas dinding aorta menurun.
Katup jantung menebal dan menjadi kaku.
Tekanan darah meninggi diakibatkan oleh
meningkatnya resistensi dari pembuluh darah
perifer.
Sistem kardiovaskuler
5
32. a. Hipotermia akibat metabolisme menurun.
b. Keterbatasan refleks menggigil dan tidak dapat
memproduksi panas.
Sistem pengaturan suhu tubuh
6
33. a. Otot-otot pernapasan kehilangan kekuatan dan
menjadi kaku.
b. Menurunnya aktivitas dari silia pada bronkus.
c. Kapasitas pernafasan maksimum menurun, dan
kedalaman bernafas menurun.
d. Alveoli ukurannya melebar dan jumlahnya
berkurang.
e. Kemampuan batuk berkurang
Sistem respirasi
7
34. a. Gigi tanggal
b. Indera pengecap menurun.
c. Sensitifitas lapar menurun
d. Peristaltik lemah dan timbul konstipasi
Sistem gastrointestinal
8
35. Menciutnya ovari dan uterus
Atrofi payudara
Produksi spermatosoa menurun
Dorongan seksual menetap sampai usia diatas 70
tahun dan Selaput lendir vagina berkurang.
Sistem reproduksi
9
36. Kulit mengerut, kasare dan bersisik akibat
kehilangan jaringan lemak, Mekanisme proteksi
kulit menurun, Kulit dan rambut kepala menipis
dan Kelenjar keringat berkurang jumlahnya
Sistem integumen
10
37. Tulang kehilangan density (cairan) dan makin
rapuh, Kifosis, Persendian membesar dan menjadi
pendek, Tendon mengerut dan mengalami
skelrosis
Sistem muskuloskeletal
11
38. Selamat, Saudara telah selesai mempelajari kegiatan belajar 4
Modul Patogen. Apakah Saudara telah mengerti dan memahami materi
yang telah dipelajari?
Jika sudah maka Saudara dapat melanjutkan Belajar Ke Kegiatan
Belajar Selanjutnya
Namun jika belum, pelajarilah kembali pada materi yang menurut
Saudara belum Saudara kuasai