1. Dokumen tersebut membahas berbagai mekanisme adaptasi sel, seperti atrofi, hipertrofi, hiperplasia, dan metaplasia.
2. Respon adaptasi lainnya meliputi katabolisme lisosomal, perubahan retikulum endoplasma dan mitokondria, serta akumulasi zat seperti lemak, protein, dan pigmen di dalam sel.
3. Kalsifikasi dapat terjadi secara distrofik pada jaringan mati atau secara metastatik pada jaringan hid
Kelenjar endokrin dan hormon yang mereka hasilkan sangat penting dalam mengatur fungsi metabolik dan biokimia tubuh manusia seperti kadar glukosa darah dan tekanan darah. Hormon dapat mengikat reseptor atau meniru hormon alami untuk memengaruhi respons sel target. Beberapa senyawa seperti dioxin dan PCB dapat mengganggu sistem endokrin.
DOWNLOAD MATERI BIOLOGI KELAS X IPA GRATIS
JANGAN LUPA LIKE SHARE DAN KOMENTAR YA
DAPATKAN JUGA MATERI SBMPTN LAINNYA DENGAN JOIN KE BLOG KAMI ZONA-SBMPTN.BLOGSPOT.COM UNTUK UPDATE MATERI LAINNYA
SELAMAT BELAJAR DAN SEMANGAT !!!!
Sistem imun bertugas untuk melindungi tubuh dari patogen dengan cara mendeteksi sel-sel asing dan abnormal serta menghancurkannya. Sistem imun terbagi menjadi respons imun non-spesifik yang meliputi fagositosis dan inflamasi, serta respons imun spesifik yang melibatkan antibodi dan sel-sel. Pertahanan tubuh alami juga membantu melindungi tubuh antara lain melalui mukus, asam, dan bakteri alami.
Ekskresi adalah proses pengeluaran zat-zat sisa tubuh agar tidak menjadi racun. Alat ekskresi utama manusia adalah hati, kulit, ginjal, dan paru-paru. Hati mengeluarkan empedu, kulit mengeluarkan keringat, ginjal membentuk dan mengeluarkan urine, sedangkan paru-paru mengeluarkan karbon dioksida.
Kelenjar endokrin dan hormon yang mereka hasilkan sangat penting dalam mengatur fungsi metabolik dan biokimia tubuh manusia seperti kadar glukosa darah dan tekanan darah. Hormon dapat mengikat reseptor atau meniru hormon alami untuk memengaruhi respons sel target. Beberapa senyawa seperti dioxin dan PCB dapat mengganggu sistem endokrin.
DOWNLOAD MATERI BIOLOGI KELAS X IPA GRATIS
JANGAN LUPA LIKE SHARE DAN KOMENTAR YA
DAPATKAN JUGA MATERI SBMPTN LAINNYA DENGAN JOIN KE BLOG KAMI ZONA-SBMPTN.BLOGSPOT.COM UNTUK UPDATE MATERI LAINNYA
SELAMAT BELAJAR DAN SEMANGAT !!!!
Sistem imun bertugas untuk melindungi tubuh dari patogen dengan cara mendeteksi sel-sel asing dan abnormal serta menghancurkannya. Sistem imun terbagi menjadi respons imun non-spesifik yang meliputi fagositosis dan inflamasi, serta respons imun spesifik yang melibatkan antibodi dan sel-sel. Pertahanan tubuh alami juga membantu melindungi tubuh antara lain melalui mukus, asam, dan bakteri alami.
Ekskresi adalah proses pengeluaran zat-zat sisa tubuh agar tidak menjadi racun. Alat ekskresi utama manusia adalah hati, kulit, ginjal, dan paru-paru. Hati mengeluarkan empedu, kulit mengeluarkan keringat, ginjal membentuk dan mengeluarkan urine, sedangkan paru-paru mengeluarkan karbon dioksida.
Coelenterata memiliki dua lapis sel yaitu ektoderm dan endoderm. Endoderm berperan dalam pencernaan di gastrosol secara ekstraseluler dan intraseluler. Platyhelminthes memiliki sistem pencernaan yang belum sempurna tanpa anus. Nemathelminthes memiliki sistem pencernaan lengkap dengan mulut, usus dan anus. Annelida memiliki sistem pencernaan sempurna dengan faring, esofagus, tembolok dan usus.
Dokumen tersebut membahas tentang fisiologi sistem pencernaan pada hewan, mencakup proses di mulut, lambung, dan usus. Terdapat penjelasan mengenai fungsi organ-organ pendukung seperti kelenjar ludah dan lambung, serta enzim-enzim yang terlibat dalam mencerna makanan seperti asam lambung dan pepsin.
Sistem endokrin melibatkan hormon sebagai pesan antarsel. Hormon adrenalin diproduksi oleh kelenjar suprarenal dan berperan dalam meningkatkan denyut jantung, tekanan darah, dan glukosa darah selama stres. Hormon ini terikat pada reseptor alfa dan beta untuk memengaruhi berbagai proses seperti kontraksi otot dan glikogenolisis.
Sistem pencernaan meliputi organ mulut, esofagus, lambung, usus halus, usus besar, hati, dan kandung empedu. Makanan dicerna melalui proses mekanik, kimiawi, dan enzimatik di berbagai organ, dimulai dari mulut hingga diabsorpsi di usus. Sistem saraf dan hormon mengontrol proses pencernaan melalui refleks gastrointestinal.
Dokumen tersebut merangkum sistem pencernaan manusia, meliputi organ-organ pencernaan seperti mulut, lambung, usus halus, pankreas, hati, usus besar, rektum, dan anus. Sistem pencernaan berfungsi untuk mencerna makanan menjadi molekul kecil yang dapat diserap tubuh melalui proses mekanik dan kimia di berbagai organ.
Anatomi Fisiologi Manusia : Sistem EndokrinNesha Mutiara
Dokumen ini membahas sistem endokrin dan organ endokrin beserta hormon yang dihasilkan. Dijelaskan organ endokrin utama seperti kelenjar hipofisis, tiroid, paratiroid, adrenal, pankreas, ovarium dan testis beserta hormon yang mereka sekresikan. Contoh pemaparan tentang kelenjar paratiroid menerangkan lokasi sel target, hormon, fungsi, dan mekanisme homeostatis kadar kalsium darah. Diberikan pula tips belajar anatomi dan fisiologi.
Tiga dokumen tersebut membahas tentang proses pencernaan makanan dan absorpsi nutrisi di sistem pencernaan manusia, mulai dari mulut hingga usus besar. Proses ini melibatkan enzim-enzim pencernaan, hormon, dan pergerakan otot untuk memecah makanan menjadi molekul-molekul kecil yang dapat diserap tubuh.
Sistem pencernaan terdiri dari organ-organ yang bekerja bersama untuk mencerna makanan, meliputi mulut, esofagus, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. Organ-organ tersebut mencerna makanan menjadi nutrien yang dapat diserap tubuh melalui proses mekanik dan kimiawi yang melibatkan enzim-enzim tertentu.
Dokumen tersebut merangkum berbagai jenis adaptasi sel yang terjadi akibat stimulus lingkungan, seperti atrofi, hipertrofi, hiperplasia, metaplasia, dan displasia. Adaptasi sel merupakan penyesuaian sel yang bersifat reversibel untuk menghadapi perubahan struktur dan fungsi akibat jejas.
Sistem endokrin terdiri dari organ dan jenis sel yang berbeda yang memproduksi hormon. Organ utama termasuk kelenjar tiroid, paratiroid, pankreas, adrenal, gonad, dan hipofisis. Jenis sel yang memproduksi hormon antara lain sel kromafin, sel folikel tiroid, sel alfa dan beta pankreas, sel korteks adrenal dan sel gonad. Sistem ini berperan penting dalam regulasi berbagai fungsi tubuh.
Mekanisme adaptasi sel meliputi organisasi sel, modalitas cidera sel, sel yang diserang, perubahan morfologis pada sel yang cedera subletal, dan kalsifikasi patologik. Sel bereaksi terhadap stimulus merusak dengan beradaptasi, cidera reversible, atau kematian. Bentuk adaptasi meliputi atrofi, hipertrofi, hiperplasi, dan metaplasia.
Coelenterata memiliki dua lapis sel yaitu ektoderm dan endoderm. Endoderm berperan dalam pencernaan di gastrosol secara ekstraseluler dan intraseluler. Platyhelminthes memiliki sistem pencernaan yang belum sempurna tanpa anus. Nemathelminthes memiliki sistem pencernaan lengkap dengan mulut, usus dan anus. Annelida memiliki sistem pencernaan sempurna dengan faring, esofagus, tembolok dan usus.
Dokumen tersebut membahas tentang fisiologi sistem pencernaan pada hewan, mencakup proses di mulut, lambung, dan usus. Terdapat penjelasan mengenai fungsi organ-organ pendukung seperti kelenjar ludah dan lambung, serta enzim-enzim yang terlibat dalam mencerna makanan seperti asam lambung dan pepsin.
Sistem endokrin melibatkan hormon sebagai pesan antarsel. Hormon adrenalin diproduksi oleh kelenjar suprarenal dan berperan dalam meningkatkan denyut jantung, tekanan darah, dan glukosa darah selama stres. Hormon ini terikat pada reseptor alfa dan beta untuk memengaruhi berbagai proses seperti kontraksi otot dan glikogenolisis.
Sistem pencernaan meliputi organ mulut, esofagus, lambung, usus halus, usus besar, hati, dan kandung empedu. Makanan dicerna melalui proses mekanik, kimiawi, dan enzimatik di berbagai organ, dimulai dari mulut hingga diabsorpsi di usus. Sistem saraf dan hormon mengontrol proses pencernaan melalui refleks gastrointestinal.
Dokumen tersebut merangkum sistem pencernaan manusia, meliputi organ-organ pencernaan seperti mulut, lambung, usus halus, pankreas, hati, usus besar, rektum, dan anus. Sistem pencernaan berfungsi untuk mencerna makanan menjadi molekul kecil yang dapat diserap tubuh melalui proses mekanik dan kimia di berbagai organ.
Anatomi Fisiologi Manusia : Sistem EndokrinNesha Mutiara
Dokumen ini membahas sistem endokrin dan organ endokrin beserta hormon yang dihasilkan. Dijelaskan organ endokrin utama seperti kelenjar hipofisis, tiroid, paratiroid, adrenal, pankreas, ovarium dan testis beserta hormon yang mereka sekresikan. Contoh pemaparan tentang kelenjar paratiroid menerangkan lokasi sel target, hormon, fungsi, dan mekanisme homeostatis kadar kalsium darah. Diberikan pula tips belajar anatomi dan fisiologi.
Tiga dokumen tersebut membahas tentang proses pencernaan makanan dan absorpsi nutrisi di sistem pencernaan manusia, mulai dari mulut hingga usus besar. Proses ini melibatkan enzim-enzim pencernaan, hormon, dan pergerakan otot untuk memecah makanan menjadi molekul-molekul kecil yang dapat diserap tubuh.
Sistem pencernaan terdiri dari organ-organ yang bekerja bersama untuk mencerna makanan, meliputi mulut, esofagus, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. Organ-organ tersebut mencerna makanan menjadi nutrien yang dapat diserap tubuh melalui proses mekanik dan kimiawi yang melibatkan enzim-enzim tertentu.
Dokumen tersebut merangkum berbagai jenis adaptasi sel yang terjadi akibat stimulus lingkungan, seperti atrofi, hipertrofi, hiperplasia, metaplasia, dan displasia. Adaptasi sel merupakan penyesuaian sel yang bersifat reversibel untuk menghadapi perubahan struktur dan fungsi akibat jejas.
Sistem endokrin terdiri dari organ dan jenis sel yang berbeda yang memproduksi hormon. Organ utama termasuk kelenjar tiroid, paratiroid, pankreas, adrenal, gonad, dan hipofisis. Jenis sel yang memproduksi hormon antara lain sel kromafin, sel folikel tiroid, sel alfa dan beta pankreas, sel korteks adrenal dan sel gonad. Sistem ini berperan penting dalam regulasi berbagai fungsi tubuh.
Mekanisme adaptasi sel meliputi organisasi sel, modalitas cidera sel, sel yang diserang, perubahan morfologis pada sel yang cedera subletal, dan kalsifikasi patologik. Sel bereaksi terhadap stimulus merusak dengan beradaptasi, cidera reversible, atau kematian. Bentuk adaptasi meliputi atrofi, hipertrofi, hiperplasi, dan metaplasia.
Hematopoiesis adalah proses pembentukan sel darah yang terjadi di sumsum tulang, hati, dan limpa. Organ-organ tersebut menghasilkan eritrosit, leukosit, dan trombosit secara terus-menerus untuk menggantikan sel-sel darah yang telah mati.
Mitokondria adalah organel sel yang berfungsi sebagai pusat produksi energi sel melalui proses oksidasi dan fosforilasi. Memiliki dua lapisan membran dan kandungan krista yang mengandung enzim-enzim penting. Mitokondria berperan dalam mengubah zat gizi menjadi energi yang dapat digunakan sel.
Idk 2 tm2 adaptasi jejas & penuaan selDenisFarida
Adaptasi sel merupakan penyesuaian sel akibat stimulus stres atau cedera. Ada beberapa jenis adaptasi sel seperti atrofi, hipertrofi, hiperplasia, metaplasia, dan displasia. Cedera sel dapat terjadi karena berbagai penyebab seperti hipoksia, bahan kimia, infeksi, gangguan imun, atau faktor fisik. Apoptosis merupakan kematian sel terprogram sedangkan nekrosis terjadi karena kematian sel yang abnormal. Penuaan
Dokumen tersebut memberikan definisi tentang neoplasma dan kanker serta membahas faktor-faktor yang mempengaruhinya, gejala klinis, pembagian, tata nama, penyebaran, dan mekanisme pertahanan tubuh terhadap tumor. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar neoplasma dan kanker.
Proses penuaan adalah penurunan kemampuan tubuh untuk memperbaiki dan mengganti jaringan seiring bertambahnya usia, menyebabkan berkurangnya fungsi organ dan sistem tubuh. Teori-teori utama proses penuaan adalah teori jam genetik, mutasi sel somatik, dan kerusakan akibat radikal bebas. Perubahan fisik, kognitif, dan psikososial yang terjadi pada lanjut usia antara lain penurunan fungsi indra
Sistem imun terdiri dari sistem imun spesifik dan nonspesifik yang bekerja sama untuk melindungi tubuh dari bahan asing melalui sel-sel dan molekul seperti antibodi, limfokin, dan komplemen. Sistem imun dapat mengenali dan menghilangkan patogen serta jaringan rusak, meskipun kadang-kadang fungsinya menyimpang dan menyebabkan infeksi atau penyakit autoimun.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan reproduksi wanita melalui beberapa tahap, yaitu konsepsi dan kehamilan, perkembangan janin selama kehamilan minggu demi minggu, masa bayi, balita, remaja, dewasa, usia lanjut hingga senium. Dokumen ini juga menjelaskan perubahan fisik dan psikologis yang terjadi pada setiap tahapan.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
2. Respon Adaptasi Sel
Respon adaptasi utama :
Atropi
Hypertropi
Hyperplasia
Metaplasia
Jika kemampuan adaptasi berlebihan
sel mengalami jejas
4. HIPERPLASIA
Penambahan jumlah sel pada suatu
jaringan volume organ meningkat
Biasanya disertai hipertropi
Banyak terjadi pada sel epithelial,
hematopoetik dan jaringan ikat
Sedikit terjadi pada sel saraf, otot
jantung dan otot rangka.
5. Hiperplasia fisiologik
Hormonal hiperplasia
Proliferasi endometrium setelah
rangsangan estrogen
Compensatory hiperplasia
- Hiperplasia hati setelah hepatektomi
partial.
- Regenerasi hepar ini karena: TGF-
alpha dan HGF
- Regenerasi terhenti karena TGF-Beta
6. Hiperplasia patologik
Umumnya disebabkan berlebihnya
kadar hormon
Contoh: hiperplasia endometrium
atipik akibat berlebihnya hormon
estrogen
Pengaruh faktor pertumbuhan
Proliferasi epitel skuamosa karena
induksi virus.
Dapat menimbulkan tumor jinak /
ganas
8. Hipertrofi
Peningkatan volume/ukuran sel
pembesaran organ.
Penambahan jumlah organel (mis:
miofilamen)
Hipertrofi fisiologi misalnya uterus wanita
hamil (hormonal), binaragawaan
(kebutuhan fungsional)
Bila hipertrofi patologis: melebihi
kapasitas jaringan kegagalan organ
misalnya payah jantung.sel otot dewasa
sel embryonal
11. Atrofi
Pengerutan / berkurangnya ukuran
sel akibat hilangnya
material/substansi sel pengecilan
organ
Atrofi fisiologi misalnya atrofi sel
mammae pada menopause
Atrofi patologik misalnya tumor
tungkai bawah: atrofi otot tungkai
bawah yang ditekan oleh massa
tumor
12. Penyebab umum atrofi
Berkurangnya beban kerja (organ
tdk dipakai)
Hilangnya inervasi saraf
Hilangnya suplai darah (iskemia)
Nutrisi tidak adekuat
Hilangnya stimulasi endokrin
Penuaan
Penekanan
13. Sel Atrofi
Penurunan fungsi tapi sel tidak mati.
Biasanya terjadi sel autofagi
mengakibatkan pengurangan jumlah
organel tertentu > terlihat banyak
vakuol autofagik.
Komponen yang tidak tercerna>
konversi menjadi granula lipofusin.
Granula lipofusin ini> “brown atrofi”
15. Metaplasia
Perubahan sel yang reversible. Satu jenis
sel dewasa berubah menjadi jenis sel
dewasa lain
Merupakan proses adaptasi sel terhadap
lingkungannya
- Contoh: metaplasia sel epitel torak
pada saluran napas menjadi sel epitel
gepeng, akibat iritasi kronik (rokok).
Gepeng torak (oesophagus reflux
Barrett oesophagitis)
- Memberi efek samping dan dapat
menimbulkan tumor.
- Sebab yang lain: obat, zat kimia,
bakteri dan hormonal
17. Respon Subseluler terhadap Jejas
Katabolisme Lisosomal
lisosomal primer adalah organella
intrasel yang dilapisi membran yang
mengandung beragam enzim
hidrolitik, lisosom berfusi dengan
vakuola yang berisi material yang
berfungsi sebagai pencerna
pembentuk lisosom sekunder, atau
fagolisosom. Lisosom terlibat dalam
pemecahan material yang dicerna
melalui satu dari dua cara :
heterofagi atau autofagi
18. Heterofagi
- Endositosis : pengambilan material dari
lingkungan eksternal
- Fagositosis : Pengambilan material yang
berukuran lebih besar
- Pinositosis : Pengambilan makromolekul
yang dapat larut yang lebih kecil.
Autofagi
Pada proses ini organella intraseluller dan
sebagian sitosol terasing dari sitoplasma
dalam vakuola autofagik yang terbentuk
dari regio bebas ribosom berfusi dgn
lisosom primer membetuk
autofagolisosom untuk penyingkiran
organela rusak atau mati
19. Induksi (Hypertropi) retikulum
endoplasma halus
Perubahan motokondrial
- Jml mitokondria berkurang
- Megamitokondria (mitokondria
berukuran sangat besar)
- Miopati mitokondrial (defek pada
metabolisme mitokondrial yang disertai peningkatan
sejumlah mitokondria besar yg tidak biasa yg
mengandung krista abnormal)
Abnormalitas sitoskeletal
20. Akumulasi Intrasel
Manifestasi dari gangguan
metabolisme penimbunan material
dalam jumlah berlebihan di dalam sel
Klasifikasi bahan2 yang ditimbun:
– Komponen sel normal (air, lipid, KH,
Protein)
– Bahan abnormal (eksogen; mineral
maupun endogen)
– Pigmen
21. Patogenesis penimbunan intrasel
Bahan endogen diproduksi normal tetapi
proses katabolisme untuk mengeliminasi
kurang (fatty change)
Bahan endogen tertimbun karena tidak
dimetabolisme (glikogen storage disease)
Bahan eksogen abnormal tertimbun
karena tidak ada ensim yg
menghancurkan (partikel silika)
Sel yang mengalami penimbunan bisa
mengalami jejas dan mati karena bahan
tertimbun bersifat toksik
23. PENIMBUNAN LEMAK (LIPID)
/ Fatty change
Steatosis: penimbunan trigliserida
secara abnormal dalam sel.
Sering ditemukan pada sel hati,
juga jantung, otot, ginjal
Penyebab: DM, obesitas, alkohol,
malnutrisi, toksin.
Morfologi: Sel lemak akan terlihat
jernih dalam sitoplasma sel karena
larut dalam proses pembuatan
jaringan
25. Perlemakan hepar
Hepar membesar, kekuningan, berat
dapat mencapai 3-6 kg.
Materi lemak berbentuk vakuola2
intrasel mendesak nukleus ketepi.
Kadang sel pecah, bersatu
membentuk kista lemak
26.
27. Perlemakan jantung
– Lipid berbentuk butiran2 kecil dalam sel
otot jantung, dan tampak berupa pita
kekuningan diantara serabut2 otot
jantung
Aterosklerosis
– Penimbunan kolesterol dalam aorta
dan arteri besar
– Tunika intima pembuluh darah berisi
vakuola lemak yang berbuih kuning
29. PENIMBUNAN PROTEIN
Tampak sebagai massa berwarna
eosinofil (merah muda)
Sering pada penyakit ginjal dimana
protein bocor dari gromerulus
(saringan ginjal)
31. PENIMBUNAN PIGMEN
Pigmen merupakan bahan berwarna,
dapat merupakan komponen sel normal
(misalnya melanin) atau bahan eksogen.
Contoh pigmen eksogen misalnya
penimbunan karbon dalam paru2 pada
antrakosis (polusi udara, merokok), Tatto.
Contoh pigmen endogen misalnya
hemoglobin (materi pewarna darah
menjadi merah), melanin (materi pewarna
kulit menjadi coklat)
32. Penimbunan pigmen endogen (hemosiderin)
dalam sel, tampak sitoplasma penuh berisi
pigmen berwarna merah-kecoklatan mengkilat
35. KALSIFIKASI PATOLOGIK
Deposisi abnormal terutama garam
kalsium, dan sejumlah kecil zat besi,
magnesium.
Menyertai berbagai keadaan
patologik .
Jika deposisi terjadi pada jaringan
mati disebut kalsifikasi distrofik
Jika deposisi terjadi pada jaringan
hidup disebut kalsifikasi metastatik
36. Kalsifikasi distrofik
– Tampak sebagai granula/butiran putih halus.
– Sering pada pembuluh darah (pada
aterosklerosis lanjut yang disertai penimbunan
lipid)
Kalsifikasi metastatik
– Dapat terjadi pada jaringan normal jika
penderita hiperkalsemia
– Penyebab hiperkalsemia: hiperparatiroid,
imobilisasi tulang, penyakit Addison
– Sering mengenai jaringan pembuluh darah,
ginjal, paru, gaster
– Berupa timbunan bahan amorf non kristal