SlideShare a Scribd company logo
 Reseptor intraseluler atau nuclear receptor
(NR) adalah adalah:
kelas reseptor yang diaktifkan ligan faktor
transkripsi yang aktifitas utamanya adalah
regulasi transkripsi gen.
 Hasil ikatan antara ligan dan reseptor
intraseluler ini akan menghasilkan sejumlah
besar ekspresi gen yang akhirnya akan
menghasilkan efek pada organisme
tersebut.
 Berada di dalam sel (sitoplasma) atau di
nukleus >> aktivitasnya berada di dalam inti dgn
aktivitas utama : regulasi transkripsi gen
 Ligan untuk reseptor ini umumnya berbobot
molekul kecil (< 1000 dalton), bersifat lipofilik,
shg dgn mudah dapat menembus membran sel
>>>masuk ke dalam sel untuk mencapai
reseptornya
 Contoh ligan : hormon glukokortikoid, vitamin
D, asam retinoat, dan hormon tiroid, dll.
 memiliki dua tempat ikatan :
- yang berikatan dengan hormon/ligan
- yang berikatan dengan bagian spesifik DNA yang dapat
secara langsung mengaktifkan transkripsi gen
 Ketika terjadi pengikatan dengan suatu agonis
reseptor akan mengikat hormone response element
(HRE) spesifik >>>meregulasi ekspresi gen-gen tertentu
 Untuk reseptor yang berada pada sitosol >>akan terjadi
translokasi ke dalam nukleus terlebih dahulu
Reseptor intraseluler dapat digolongkan
menjadi beberapa jenis berdasarkan ligan
yang berikatan dengannya. Pembagiaan
reseptor tersebut dapat dilihat pada tabel
berikut:
Jenis
kelompok
ligan
Contoh ligan Nama reseptornya
Hormon a. Hormon tiroid
b. estrogen
c. Androgen
d. glukokortikoid
Thyroid Hormone Receptor (TR)
Estrogen Receptor (ER)
Androgen Receptor (AR)
Glucocorticoid Receptor (GR)
Vitamin a. Vitamin D
b. Trans-retinoic acid
c. 9-cis-retinoic acid
Vitamin D receptor (VDR)
Retinoic acid receptor
Retinoid X receptor (RXR)
Produk antara
dan produk
metabolisme
a. Bile acids
b. Asam lemak
c. Oxysterols
Bile acids receptor (BAR)
Peroxisome proliferators -activated
receptor (PPAR)
Liver X receptor (LXR)
Xenobiotic Pregnan X receptor (PXR)
Constitutive androstane receptor
(CAR)
Beberapa reseptor intarseluler, misalnya FXR,
LXR dan PPAR akan berikatan dengan zat
antara metabolisme misalnya asam lemak,
asam empedu dan sterol. Dalam hal ini
reseptor berperan sebagai metabolik sensor
yang akan mengatur metabolisme tubuh.
Sedangkan beberapa reseptor lain, yaitu CAR
dan PXR berperan sebagai xenobiotik sensor
yang akan menghasilkan up regulasi dari
sitokrom P450 yang akan memetabolisme
xenobiotik tersebut.
 NR tipe I:
adalah reseptor yang bila berikatan dengan
ligan akan menyebabkan disosiasi dari heat
shock protein, lalu menyebabkan reseptor
mengalami homodimerisasi, translokasi dari
sitosol menuju nukleus, dan berikatan dengan
sekuen spesifik dari DNA yang disebut
hormone response elemen (HRE).
Kompleks yang terbentuk antara reseptor
dengan HRE akan merekrut beberapa protein
lain dan memulai transkripsi dari gen tersebut
menjadi mRNA yang akhirnya ditranslasikan
menjadi protein yang akan mengubah fungsi sel
tertentu.
 NR tipe II
dalam jalur transduksi sinyalnya akan diikat
dalam nukleus sebagai heterodimer (biasanya
dengan RXR) lalu akan berikatan dengan
DNA.
Receptor Location (Unliganded)
Thyroid Hormone 100% Nucleus
Retinoic Acid ~95% Nucleus
Vitamin D 75% Nucleus
Estrogen 95% Nucleus
Glucocorticoid 90% Cytosol
Androgen 90% Nucleus
Mineralocorticoid ~40% Nucleus
 Steroid ?
Senyawa lipid yang memiliki 3 cincin sikloheksan
dan 1 cincin siklopentan , contoh : kolesterol,
hormon estrogen, testosteron, kortikoid, dll
 Kortikosteroid ?
 Steroid yang disintesis dan dilepaskan oleh cortex
adrenal : ada 2 : glukokortikoid dan
mineralokortikoid
 Pada manusia:
-glukokortikoid utama adalah kortisol/
hidrokortison (pada tikus:kortikosteron), dan
- mineralokortikoid utama adalah aldosteron
Glukokortikoid
 Meningkatkan konsentrasi glukosa dan glikogen
yang berasal dr metabolisme asam lemak dan
protein.
 Memiliki efek katabolik pd jaringan ikat, otot,
lemak dan kulit shg dpt menyebabkan efek
osteoporosis dan menhambat pertumbuhan pd
anak2x.
 Menurunkan jumlah eosinofil, basofil, dan
limfosit dan meningkatkan jumlah neutrofil
dan eritrosit yg beredar dalam darah,
menghambat fungsi leukosit dan makrofag
shg memberikan efek imunosupresan
 Memiliki efek anti-inflamasi
Aldosteron :
 meregulasi reabsorpsi ion Na dan Cl di tubulus
ginjal dan meningkatkan pengeluaran K
 jika level ion Na dalam darah terlalu rendah
Aldosteron disekresikan
 jika level ion Na naik >> sekresi aldosteron
berhenti >> Na dikeluarkan lewat urin
 Dikenal dengan istilah : salt-retaining hormone
 Pada kondisi normal : 10 – 20 mg
kortisol dilepaskan perhari, dengan
kecepatan yang berubah dalam ritmik
sirkadian >> sekresi paling tinggi pada
pagi hari
 Memiliki efek yang luas karena
mempengaruhi sebagian besar sel
dalam tubuh
 Senyawa steroid sintetik : obat-obat
kortikosteroid
 Contoh : Hidrokortison, prednison,
prednisolon, metilprednisolon,
deksametason, triamsinolon, dll.
 Efek farmakologi ? Efek samping ?
Efek terapi
 Anti inflamasi: dengan cara
memicu sintesis lipocortin
(suatu inhibitor fosfolipase A2)
 Imunosupressan: menekan
sintesis berbagai sitokin dan
menekan jumlah eosinofil,
basofil, limfosit; menghambat
fungsi makrofag dan leukosit
Efek samping
meningkatkan konsentrasi
glukosa dan glikogen yang
berasal dari metabolisme asam
lemak dan protein >> risiko
Diabetes
 Memiliki efek katabolik pada
jaringan ikat, otot, lemak, dan
Kulit, al. : efek osteoporosis,
menghambat pertumbuhan
pada anak-anak, atrofi
jaringan
 Steroid (glukokortikoid, mineralokortikoid) bekerja
dengancara berikatan dengan reseptornya
>>suatu reseptor intraseluler >> meregulasi
transkripsi gen mRNA >> protein tertentu >>
mempengaruhi fungsi sel tertentu
 Reseptor steroid jika sedang tidak berikatan dgn
ligan >> bisa terdapat di dalam nukleus atau
berada di luar nukleus dengan berikatan dengan
suatu protein chaperon (pengantar), yaitu
heat shock proteins (hsps)
Estrogen : ?
 Meregulasi pertumbuhan dan
diferensiasi sel-sel pada sistem
reproduksi, pria dan wanita
 Meningkatkan kadar HDL dan
menurunkan LDL
 Berperan dalam perkembangan
otak, penyakit autoimun,
metabolisme tulang
 Memicu pertumbuhan,
proliferasi, dan metastase,
kanker payudara
1. Efek feminisasi
yaitu menimbulkan ciri-ciri kelamin wanita primer
dan sekunder.
2. Proliferasi rahim dan endometrium
estrogen menstimulir pertumbuhan rahim hingga
dpt tumbuh besar, disamping itu menimbulkan
fase proliferasi dr endometrium. Sekitar
pertengahan siklus (masa fertil wanita) leher
rahim dirangsang untuk mensekresi lendir
berlebihan yg csir sekali guna mempermudah
penetrasi sel-sel mani. Juga menstimulir kelenjar
di dinding saluran telur u mensekresi lendirnya
guna memperlancar transport telur ke rahim.
3. Efek thd menstruasi
kadar estrogen darah harus melebihi nilai
ambang tertentu guna memelihara fase
proliferasi dan fase sekresi dr endometrium.
Bila menurun dr nilai ambang, maka
endometrium akan dilepaskan dan terjadilah
pendarahan.
4. Efek terhadap laktasi
Estrogen membantu progesteron memelihara
kehamilan normal dan pertumbuhan buah dada.
Setelah persalinan, estrogen membantu
prolaktin, yg menstimulir keluarnya air susu
dengan jalan menghambat produksi dopamin
(=PIF: prolactin inhibiting factor), sehingga
sekresi prolaktin meningkat. Pada dosis tinggi,
estrogen justru menekan laktasi, mungkin karena
menghambat efek prolaktin thd mammae
5. Efek anti-ovulasi
yang berdasarkan daya antigonadotropinnya.
Estrogen dan progestagen diatas kadar tertentu
menghambat GnRH di hipotalamus dan FSH/LH
di hipofisis, salah satu akibatnya adalah
tercegahnya ovulasi.
6. Efek antiandrogen
melalui hipofisis pula hormon-hormon wanita
diatas kadar tertentu menurunkan sekresi
androgen, hingga efeknya diperlemah.
7. Efek thd kolesterol
estrogen meningkatkan kadar HDL dan sedikit
menurunkan kadar LDL, yaitu justru kebalikan efek
androgen. Estrogen juga memperlebar arteri
jantung, shg aliran darah lebih deras dan resiko
penciutan dan infark menjadi lebih kecil.
8. Retensi garam dan Na
khususnya pada dosis tinggi
mengakibatkan rasa tegang dan nyeri di
buah dada.
9. Menghambat kehilangan tulang yang
cepat
Terdiri dari 2 subtipe : ERα dan ERβ
 Sama-sama dapat berikatan dengan agonis
atau antagonisnya, tetapi distribusi dalam
tubuh berbeda
 Dapat dijumpai bersama-sama atau sendiri
sendiri dalam berbagai jaringan tubuh
 Di mana ?
Aktivasi ER pada
sel liver :
menurunkan LDL
Dan meningkatkan
HDL
 Ligan yang berikatan dengan reseptor estrogen
dan berkompetisi dengan estrogen untuk
berikatan dgn reseptornya : SERM (Selective
Estrogen Receptor Modulator)
= suatu golongan obat yang cukup penting
 ER pada jaringan berbeda memiliki struktur
kimia yang berbeda >> SERM beraksi secara
berbeda pada ER yang terdapat pada lokasi
yang berbeda, di payudara : menghambat
proliferasi sel, di uterus memicu proliferasi sel
endometrial uterus
 SERMs are used dependent on their pattern of action in
various tissues:
- clomifene is used in anovulation
- raloxifene is used for osteoporosis and is being
studied as a breast cancer preventative
- tamoxifen and toremifene are used for breast cancer
- ormeloxifene is used for contraception
- Other: bazedoxifene, lasofoxifene
44
45
 Single
membrane
 Ukuran
◦ 0.2 - 1.7m
 Komposisi
bervariasi
46
 Peroxisomes : Merupakan organel
intraseluler yang berperan penting dalam
banyak proses metabolisme
 Peroxisomes terdapat pada semua sel
mamalia
 Nama peroksisom itu berdasarkan atas
kemampuannya menghasilkan H2O2 melalui
kelompok enzim yang mengoksidasi yang
menggunakan molekul O2 untuk merubah
substrat dg melepaskan H2O2 dan OH
47
 Stress oksidativ yang dihasilkan dari H2O2
dikenal untuk menstimulasi phospolipase D
yang terkait dengan produksi asam
phospatidic dan diasilgliserol.
 Dan pada akhirnya akan mempengaruhi
adenilat siklase dan protein kinase, yang
dapat memodulasi beragam protein target
termasuk reseptor membran, protein
kontraktil dan regulatori enzim.
48
Peroxisomes mirip secara fisik dengan
lisosom:
◦ Peroxisom dan lisosom diyakini terbentuk
sendiri dari replikasi ( atau kemungkinan
dengan budding dari retikulum
endoplasma.
◦ Mengandung enzim oksidase dan hidrolisis.
49
 Perkembangan peroxisom melibatkan
serangkaian proses termasuk pemilihan dari
fosfolipid, sintesis, aktivasi protein matrix
dan membran.
 Peroxisomal membran umumnya
mengandung fosfatidilkolin dan
fosfatidiletanolamin dan sebagian besar
menyerupai retikulum endoplasma
50
 Peroxisomes penting dalam regulasi proliferasi dan
diferensiasi serta modulasi mediator inflamasi.
 Peroxisomes mempunyai efek yang luas terhadap
metabolisme lipid dan hormon.
 Peroxisomes juga mempengaruhi membran seluler
dan formasi adiposa seperti sensitivitas insulin.
 Peroxisomes berperan dalam proses penuaan dan
dan tumorigenesis melalui pengaruhnya terhadap
stress oksidativ.
51
 Peroxisomes dapat berupa katabolik dan
anabolik .
 Beberapa fungsi peroksisom terkait dengan
kompartemen selular lainnya yaitu :
mikrosom, retikulum endoplasma dan
mitokondria.
52
53
 Peroxisomes berkontribusi sebagai jalur metabolik utama dari
fungsi sel
 Organel-organel ini dapat berproliferasi menjadi sangat
banyak setelah terpapar peroksisom proliferator
 Peroxisome proliferators mengaktivasi PPARs dengan
berikatan secara langsung pada reseptornya dan aktivasi dari
PPAR dapat meregulasi ekspresi gen yang terlibat dalam
metabolisme lipid dan proliferasi peroksisom.
 Enzim Peroxisomejuga diregulasi by many molecules
including nutrients (fatty acids, steroids), hormones (T3,
retinoids), PPARs and other nuclear signaling factors.
54
 PPARs umumnya ditemukan pada jaringan
dengan metabolisme asam lemak tinggi
yaitu dihati.
 PPARs juga ditemukan di ginjal, otot,
jantung, lemak, limfosit B dan T, otot polos
pembuluh darah.
55
Peroxisome Proliferator-Activator
Receptors (PPARs)
•Merupakan family terbesar dari reseptor
hormon inti.
•Multiple isoforms (,  (d), )
•Terdistribusi dijaringan dengan unik.
56
 PPARs penting dalam mengatur homeostatis kulit
 Jika berikatan dengan ligan, PPARs akan mengalami
perubahan konformasi yang memungkinkan untuk
membentuk suatu heterodimer dengan reseptor 9-
cis asam retinoat (RXR)
 Bentuk komplek PPAR/RXR adalah faktor transkripsi
yang dapat mengikat DNA pada PPREs sehingga DNA
ini secara spesifik dapat merekognisi dan berikatan
dengan DNA binding component dari faktor
transkripsi
57
 Sebagian besar dari gen target PPAR telah
teridentifikasi yang berefek besar terhadap
diferensiasi proliferasi sel, respon inflamasi
dan angiogenesis, seperti metabolisme lipid
dan glukosa.
58
59
 Banyak reseptor hormon inti berada dalam
bentuk inaktif yang dikompleks dengan heat
shock protein .
 Aktivasi dan regulasi dapat terjadi dengan
interaksi dengan ligan tertentu atau dengan
kinase yang dimediasi oleh forforilasi, yang
diikuti oleh sinyal ekstraseluler yang
bervariasi.
 Setelah berikatan dengan ligan, PPAR akan
mengalami perubahan konformasi dan
menjadi mampu berinteraksi melalui domain
E/F dengan RXR menjadi bentuk heterodimer.
 Dimer ini kemudian akan berinteraksi dengan
cognate recognition motif (PPREs) pada
promoter region dari gen yang relevan untuk
mengaktifkan transkripsi gen target.
61
PPARs yang berada dalam
bentuk komplek yang
inaktif dengan heat shock
proteins (HsP). Setelah
berikatan dengan ligan
atau sinyal aktivasi lainnya.
HsP digantikan dengan
retinoic acid receptor (RXR)
yang merupakan bentuk
aktif dari faktor transkripsi.
PPAR/RXRaktif akan
mengikat heterodimer
untuk respon elemen PPAR
AGGTCAX untuk memulai
transkripsi gen yang
relevan.
Exogenous
Activation
PPAR
PPAR
DNA
Endogenous
Activation
RXR
DNA
PPAR
Endogenous
Activation
RXR
RXR
PPAR
Exogenous
Activation
DNA
Transcription
RXR
PPAR
Exogenous
Activation
Endogenous
Activation
RXR
PPAR
65
Peran PPAR secara biologi
PPAR memediasi induksi beberapa enzim yang diperlukan untuk
memobilisasi dan transportasi asam lemak dari tempat penyimpanan adiposa ke
hati untuk dikatabolisme, sebagai dasar terapi pada manusia untuk mengasilkan
kadar lipid yang rendah dalam serum.
66
Peran PPAR/d secara biologi
Ligan yang teraktivasi dari PPARb/d akan
menyebabkan diferensiasi terminal
keratinocytes
Activasi of PPARb/d pada otot rangka
menyebabkan meningkatnya katabolisme
asam lemak dan meningkatkan sensitivitas
insulin.
67
Peran PPARg secara biologi
Peran PPARg pada karsinogenik masih
kontroversial. Ada bukti bahwa aktivasi
dari PPARg dapat mempotensiasi atau
mematikan kanker.
68
Orchestration of Immune Responses
TISSUES
Thymus
Spleen
Lymph nodes
Blood
CELLS
Lymphocytes
Monocytes/Macs
Neutrophils
Eosinophils
Basophils
Dendritic cells
MOLECULES
Complement
Lysozyme
Inflammatory mediators
Chemokines
Cytokines
Innate immunity
Adaptive Immunity
PPARs ditemukan dalam sejumlah jenis sel kekebalan
tubuh dan ada bukti bahwa mereka bisa memodulasi
sejumlah respon imun yang berbeda.
69
Peran PPAR dalam Fungsi Immun
•Berada pada monocytes/macrophages, akan meningkat setelah
treatment dengan phorbol ester
•PPAR ligands menginduksi apoptosis pada makrofag yang
diaktifkan.
•PPAR ligands menurunkan sekresi dari MMPs pada LPS
monosit yang diperlakukan.
•PPAR ligands menurunkan aktivitas NOS pada
macrophages
Tapi…
•Natural PPAR ligands meningkatkan aktivitas NOS activity
poada macrophages
70
Peran PPARa dalam Fungsi Immun
•Respon inflamasi diinduksi oleh LTB4 yang
meningkat pada PPAR pada hewan percobaan
mencit
•PPAR ligands dapat menghambat produksi
sitokin inflamasi.
Tapi…
PPAR ligands dapat meningkatnya TNF setelah
LPS dalam serum
71
Peran PPARa dalam Fungsi Immun
Laporan menunjukkan bahwa PPAR ligands
adalah antiinflamasi tapi beberapa laporan juga
menunjukkan PPAR ligands pro inflamasi.
72
Peroxisome proliferator-activated receptor
adalah: Peroxisome Proliferator–
Activated Receptor (PPAR) adalah grup
dari reseptor intraseluler isoform (juga
berfungsi sebagai faktor transkripsi)
yang menginduksi proliferasi dari
peroksisom.

 Peroxisome ? >> suatu organel dlm liver yang
terlibat dalam oksidasi asam lemak >>
proliferasinya dipicu oleh suatu senyawa >>
golongan fibrat
 Reseptor ini dihubungkan dengan proses
metabolisme seluler, misalnya karbohidrat,
lipid dan protein dan juga dihubungkan
dengan diferensiasi sel.
 Peroxisome proliferator-activated receptor
(PPAR) merupakan salah satu reseptor
intraseluler yang memiliki berbagai efek yang
berkaitan dengan metabolisme protein, lemak
dan karbohidrat.
 PPAR adalah suatu ligand-activated transcription
factor yang merupakan target utama agen terapi
dalam penyakit metabolik. PPAR memiliki tiga
bentuk isoform yaitu PPARα, PPARδ, dan PPARγ.
 PPARα
 PPARγ
 PPARδ
Seluruh PPAR berada dalam bentuk dimer
dengan retinoid X reseptor (RXR) dan
berikatan dengan daerah spesifik DNA,
yaitu pada gen target. Sekuen DNA target
ini disebut dengan PPRE (peroxisome
proliferator response element).
 PPAR α terdapat pada hati, ginjal, jantung,
otot dan jaringan adipose.
 PPAR γ1 terdapat pada jantung, otot, colon,
ginjal, pankreas dan limpa.
 PPAR γ2 terdapat pada adipose (dengan 30
asam amino lebih panjang)
 PPAR γ3 terdapat pada makrofag, usus besar
dan adipose.
 PPAR δ terdapat pada otak, adipose dan kulit.
 PPARα adalah target utama dari obat golongan
fibrat yang digunakan dalam penyakit kolesterol
yang timbul akibat tingginya kadar trigliserida.
 Sedangkan PPARγ adalah target obat golongan
thiazolidinediones (TZDs), yang digunakan
dalam terapi diabetes melitus tipe 2, dan juga
dapat diaktifasi secara ringan oleh beberapa
NSAID (Non-Steroid Antiinflamation Drugs)
seperti ibuprofen dan indol.
 Belong to nuclear receptor superfamily
 Expressed abundantly in adipocytes tissue
 The receptor plays a critical role in fat cell
differentiation, inducing the expression of
adipocyte-specific genes, and promoting the
formation of mature lipid adipocytes
 Berikatan dengan ligan >> membentuk
kompleks dgn protein kaperon retinoid X
receptor (RXR) >> mengikat koaktivator >>
mengikat peroxisome proliferative response
element (PPRE) >> regulasi transkripsi gen
>> mRNA >> sintesis protein tertentu >>
efek biologis
 PPARγ banyak dijumpai pada jaringan
lemak/adiposa, usus halus, dan sel
hematopoietik
 PPARs respond to endogenous fatty acids and
control a variety of target genes involved in
lipid homeostasis
 Further, PPARs were shown to play a key role
in the response to antidiabetic drugs
 One potential target gene is the GLUT4 insulin-
dependent glucose transporter
 Evidence is accumulating to suggest that PPARγ
activation can influence insulin signalling at
various points in these pathways, e.g. through
upregulation of a number of molecules
including insulin receptor substrates-1 and -2
(IRS-1, IRS-2), the p85 subunit of PI(3)K, and
CAP - all of which might be predicted to
enhance GLUT4 activity

More Related Content

Similar to Reseptor inti-ayu.pptxdddddddddddddddddddddddd

Makalah sistem endokrinologi
Makalah sistem endokrinologiMakalah sistem endokrinologi
Makalah sistem endokrinologi
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Hormon
Hormon Hormon
Hormon
nisha althaf
 
2. psikologi faal-pertemuan-11
2. psikologi faal-pertemuan-112. psikologi faal-pertemuan-11
2. psikologi faal-pertemuan-11
Irmadani Irmadani
 
Pjm3106.n4
Pjm3106.n4Pjm3106.n4
Pjm3106.n4
Ahmad Imran Md Isa
 
Biokimia Hormon
Biokimia HormonBiokimia Hormon
Biokimia HormonDedi Kun
 
Macam hormon yang dihasilkan sistem endokrin
Macam hormon yang dihasilkan sistem endokrinMacam hormon yang dihasilkan sistem endokrin
Macam hormon yang dihasilkan sistem endokrin
Operator Warnet Vast Raha
 
Anfis sistem endokrin
Anfis sistem endokrin Anfis sistem endokrin
Anfis sistem endokrin
Yusuf Aruke
 
Hormon rilla sandri g2 l1 19 005
Hormon rilla sandri g2 l1 19 005Hormon rilla sandri g2 l1 19 005
Hormon rilla sandri g2 l1 19 005
Yusuf Ahmad Husaeni
 
Farmakologi Dasar
Farmakologi Dasar Farmakologi Dasar
Farmakologi Dasar
RadiatulIndatil
 
Review Materi Biologi Sel.pptx
Review Materi Biologi Sel.pptxReview Materi Biologi Sel.pptx
Review Materi Biologi Sel.pptx
AdilahAfifah2
 
Adiponektin
AdiponektinAdiponektin
Adiponektin
Okta Erisha
 
Makalah kebidanan dasar i sistem endokrinologi
Makalah kebidanan dasar i sistem endokrinologiMakalah kebidanan dasar i sistem endokrinologi
Makalah kebidanan dasar i sistem endokrinologi
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Vi sel dan hormon
Vi   sel dan hormonVi   sel dan hormon
Vi sel dan hormon
Diah Astika W.
 
REGULASI GEN
REGULASI GENREGULASI GEN
REGULASI GEN
ikhsan saputra
 
Cell signal dan kortikosteroid
Cell signal dan kortikosteroidCell signal dan kortikosteroid
Cell signal dan kortikosteroid
PaschaParamurthi1
 
Drug receptor interactions IRA S2 (1).pptx
Drug receptor interactions IRA S2 (1).pptxDrug receptor interactions IRA S2 (1).pptx
Drug receptor interactions IRA S2 (1).pptx
ssuserad46a5
 

Similar to Reseptor inti-ayu.pptxdddddddddddddddddddddddd (20)

Makalah sistem endokrinologi
Makalah sistem endokrinologiMakalah sistem endokrinologi
Makalah sistem endokrinologi
 
Sistem endokrin
Sistem endokrinSistem endokrin
Sistem endokrin
 
Hormon
Hormon Hormon
Hormon
 
2. psikologi faal-pertemuan-11
2. psikologi faal-pertemuan-112. psikologi faal-pertemuan-11
2. psikologi faal-pertemuan-11
 
Pjm3106.n4
Pjm3106.n4Pjm3106.n4
Pjm3106.n4
 
PPT.pptx
PPT.pptxPPT.pptx
PPT.pptx
 
Biokimia Hormon
Biokimia HormonBiokimia Hormon
Biokimia Hormon
 
Macam hormon yang dihasilkan sistem endokrin
Macam hormon yang dihasilkan sistem endokrinMacam hormon yang dihasilkan sistem endokrin
Macam hormon yang dihasilkan sistem endokrin
 
Macam hormon yang dihasilkan sistem endokrin
Macam hormon yang dihasilkan sistem endokrinMacam hormon yang dihasilkan sistem endokrin
Macam hormon yang dihasilkan sistem endokrin
 
Anfis sistem endokrin
Anfis sistem endokrin Anfis sistem endokrin
Anfis sistem endokrin
 
Hormon rilla sandri g2 l1 19 005
Hormon rilla sandri g2 l1 19 005Hormon rilla sandri g2 l1 19 005
Hormon rilla sandri g2 l1 19 005
 
Farmakologi Dasar
Farmakologi Dasar Farmakologi Dasar
Farmakologi Dasar
 
Review Materi Biologi Sel.pptx
Review Materi Biologi Sel.pptxReview Materi Biologi Sel.pptx
Review Materi Biologi Sel.pptx
 
Komunikasi sel
Komunikasi selKomunikasi sel
Komunikasi sel
 
Adiponektin
AdiponektinAdiponektin
Adiponektin
 
Makalah kebidanan dasar i sistem endokrinologi
Makalah kebidanan dasar i sistem endokrinologiMakalah kebidanan dasar i sistem endokrinologi
Makalah kebidanan dasar i sistem endokrinologi
 
Vi sel dan hormon
Vi   sel dan hormonVi   sel dan hormon
Vi sel dan hormon
 
REGULASI GEN
REGULASI GENREGULASI GEN
REGULASI GEN
 
Cell signal dan kortikosteroid
Cell signal dan kortikosteroidCell signal dan kortikosteroid
Cell signal dan kortikosteroid
 
Drug receptor interactions IRA S2 (1).pptx
Drug receptor interactions IRA S2 (1).pptxDrug receptor interactions IRA S2 (1).pptx
Drug receptor interactions IRA S2 (1).pptx
 

Recently uploaded

Manajemen keuangan puskesmas xxxxxxxxxxxx
Manajemen keuangan puskesmas xxxxxxxxxxxxManajemen keuangan puskesmas xxxxxxxxxxxx
Manajemen keuangan puskesmas xxxxxxxxxxxx
AdheaPriyanka1
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ABORTUSABORTUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ABORTUSABORTUSASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ABORTUSABORTUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ABORTUSABORTUS
maya746072
 
439016357-1-KONSEP-PELAYANAN-KEBIDANAN-KOMUNITAS-DAN-KELUARGA-pptx.pptx
439016357-1-KONSEP-PELAYANAN-KEBIDANAN-KOMUNITAS-DAN-KELUARGA-pptx.pptx439016357-1-KONSEP-PELAYANAN-KEBIDANAN-KOMUNITAS-DAN-KELUARGA-pptx.pptx
439016357-1-KONSEP-PELAYANAN-KEBIDANAN-KOMUNITAS-DAN-KELUARGA-pptx.pptx
AyuMustika17
 
Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.pptPencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
Rizkiyahnovianti
 
MATERI IMUNISASI_PEMBINAAN KADER POSYANDU 2024.pptx
MATERI IMUNISASI_PEMBINAAN KADER POSYANDU 2024.pptxMATERI IMUNISASI_PEMBINAAN KADER POSYANDU 2024.pptx
MATERI IMUNISASI_PEMBINAAN KADER POSYANDU 2024.pptx
lidyanimargareth23
 
Kebijakan Orientasi PIN Polio Putaran k2pptx
Kebijakan Orientasi PIN Polio Putaran k2pptxKebijakan Orientasi PIN Polio Putaran k2pptx
Kebijakan Orientasi PIN Polio Putaran k2pptx
HestyGrariwa2
 

Recently uploaded (6)

Manajemen keuangan puskesmas xxxxxxxxxxxx
Manajemen keuangan puskesmas xxxxxxxxxxxxManajemen keuangan puskesmas xxxxxxxxxxxx
Manajemen keuangan puskesmas xxxxxxxxxxxx
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ABORTUSABORTUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ABORTUSABORTUSASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ABORTUSABORTUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ABORTUSABORTUS
 
439016357-1-KONSEP-PELAYANAN-KEBIDANAN-KOMUNITAS-DAN-KELUARGA-pptx.pptx
439016357-1-KONSEP-PELAYANAN-KEBIDANAN-KOMUNITAS-DAN-KELUARGA-pptx.pptx439016357-1-KONSEP-PELAYANAN-KEBIDANAN-KOMUNITAS-DAN-KELUARGA-pptx.pptx
439016357-1-KONSEP-PELAYANAN-KEBIDANAN-KOMUNITAS-DAN-KELUARGA-pptx.pptx
 
Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.pptPencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
 
MATERI IMUNISASI_PEMBINAAN KADER POSYANDU 2024.pptx
MATERI IMUNISASI_PEMBINAAN KADER POSYANDU 2024.pptxMATERI IMUNISASI_PEMBINAAN KADER POSYANDU 2024.pptx
MATERI IMUNISASI_PEMBINAAN KADER POSYANDU 2024.pptx
 
Kebijakan Orientasi PIN Polio Putaran k2pptx
Kebijakan Orientasi PIN Polio Putaran k2pptxKebijakan Orientasi PIN Polio Putaran k2pptx
Kebijakan Orientasi PIN Polio Putaran k2pptx
 

Reseptor inti-ayu.pptxdddddddddddddddddddddddd

  • 1.
  • 2.  Reseptor intraseluler atau nuclear receptor (NR) adalah adalah: kelas reseptor yang diaktifkan ligan faktor transkripsi yang aktifitas utamanya adalah regulasi transkripsi gen.
  • 3.  Hasil ikatan antara ligan dan reseptor intraseluler ini akan menghasilkan sejumlah besar ekspresi gen yang akhirnya akan menghasilkan efek pada organisme tersebut.
  • 4.  Berada di dalam sel (sitoplasma) atau di nukleus >> aktivitasnya berada di dalam inti dgn aktivitas utama : regulasi transkripsi gen  Ligan untuk reseptor ini umumnya berbobot molekul kecil (< 1000 dalton), bersifat lipofilik, shg dgn mudah dapat menembus membran sel >>>masuk ke dalam sel untuk mencapai reseptornya  Contoh ligan : hormon glukokortikoid, vitamin D, asam retinoat, dan hormon tiroid, dll.
  • 5.  memiliki dua tempat ikatan : - yang berikatan dengan hormon/ligan - yang berikatan dengan bagian spesifik DNA yang dapat secara langsung mengaktifkan transkripsi gen  Ketika terjadi pengikatan dengan suatu agonis reseptor akan mengikat hormone response element (HRE) spesifik >>>meregulasi ekspresi gen-gen tertentu  Untuk reseptor yang berada pada sitosol >>akan terjadi translokasi ke dalam nukleus terlebih dahulu
  • 6. Reseptor intraseluler dapat digolongkan menjadi beberapa jenis berdasarkan ligan yang berikatan dengannya. Pembagiaan reseptor tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
  • 7. Jenis kelompok ligan Contoh ligan Nama reseptornya Hormon a. Hormon tiroid b. estrogen c. Androgen d. glukokortikoid Thyroid Hormone Receptor (TR) Estrogen Receptor (ER) Androgen Receptor (AR) Glucocorticoid Receptor (GR) Vitamin a. Vitamin D b. Trans-retinoic acid c. 9-cis-retinoic acid Vitamin D receptor (VDR) Retinoic acid receptor Retinoid X receptor (RXR) Produk antara dan produk metabolisme a. Bile acids b. Asam lemak c. Oxysterols Bile acids receptor (BAR) Peroxisome proliferators -activated receptor (PPAR) Liver X receptor (LXR) Xenobiotic Pregnan X receptor (PXR) Constitutive androstane receptor (CAR)
  • 8. Beberapa reseptor intarseluler, misalnya FXR, LXR dan PPAR akan berikatan dengan zat antara metabolisme misalnya asam lemak, asam empedu dan sterol. Dalam hal ini reseptor berperan sebagai metabolik sensor yang akan mengatur metabolisme tubuh.
  • 9. Sedangkan beberapa reseptor lain, yaitu CAR dan PXR berperan sebagai xenobiotik sensor yang akan menghasilkan up regulasi dari sitokrom P450 yang akan memetabolisme xenobiotik tersebut.
  • 10.  NR tipe I: adalah reseptor yang bila berikatan dengan ligan akan menyebabkan disosiasi dari heat shock protein, lalu menyebabkan reseptor mengalami homodimerisasi, translokasi dari sitosol menuju nukleus, dan berikatan dengan sekuen spesifik dari DNA yang disebut hormone response elemen (HRE).
  • 11. Kompleks yang terbentuk antara reseptor dengan HRE akan merekrut beberapa protein lain dan memulai transkripsi dari gen tersebut menjadi mRNA yang akhirnya ditranslasikan menjadi protein yang akan mengubah fungsi sel tertentu.
  • 12.  NR tipe II dalam jalur transduksi sinyalnya akan diikat dalam nukleus sebagai heterodimer (biasanya dengan RXR) lalu akan berikatan dengan DNA.
  • 13.
  • 14. Receptor Location (Unliganded) Thyroid Hormone 100% Nucleus Retinoic Acid ~95% Nucleus Vitamin D 75% Nucleus Estrogen 95% Nucleus Glucocorticoid 90% Cytosol Androgen 90% Nucleus Mineralocorticoid ~40% Nucleus
  • 15.  Steroid ? Senyawa lipid yang memiliki 3 cincin sikloheksan dan 1 cincin siklopentan , contoh : kolesterol, hormon estrogen, testosteron, kortikoid, dll  Kortikosteroid ?  Steroid yang disintesis dan dilepaskan oleh cortex adrenal : ada 2 : glukokortikoid dan mineralokortikoid  Pada manusia: -glukokortikoid utama adalah kortisol/ hidrokortison (pada tikus:kortikosteron), dan - mineralokortikoid utama adalah aldosteron
  • 16.
  • 17. Glukokortikoid  Meningkatkan konsentrasi glukosa dan glikogen yang berasal dr metabolisme asam lemak dan protein.  Memiliki efek katabolik pd jaringan ikat, otot, lemak dan kulit shg dpt menyebabkan efek osteoporosis dan menhambat pertumbuhan pd anak2x.
  • 18.  Menurunkan jumlah eosinofil, basofil, dan limfosit dan meningkatkan jumlah neutrofil dan eritrosit yg beredar dalam darah, menghambat fungsi leukosit dan makrofag shg memberikan efek imunosupresan  Memiliki efek anti-inflamasi
  • 19. Aldosteron :  meregulasi reabsorpsi ion Na dan Cl di tubulus ginjal dan meningkatkan pengeluaran K  jika level ion Na dalam darah terlalu rendah Aldosteron disekresikan  jika level ion Na naik >> sekresi aldosteron berhenti >> Na dikeluarkan lewat urin  Dikenal dengan istilah : salt-retaining hormone
  • 20.  Pada kondisi normal : 10 – 20 mg kortisol dilepaskan perhari, dengan kecepatan yang berubah dalam ritmik sirkadian >> sekresi paling tinggi pada pagi hari  Memiliki efek yang luas karena mempengaruhi sebagian besar sel dalam tubuh
  • 21.  Senyawa steroid sintetik : obat-obat kortikosteroid  Contoh : Hidrokortison, prednison, prednisolon, metilprednisolon, deksametason, triamsinolon, dll.  Efek farmakologi ? Efek samping ?
  • 22. Efek terapi  Anti inflamasi: dengan cara memicu sintesis lipocortin (suatu inhibitor fosfolipase A2)  Imunosupressan: menekan sintesis berbagai sitokin dan menekan jumlah eosinofil, basofil, limfosit; menghambat fungsi makrofag dan leukosit Efek samping meningkatkan konsentrasi glukosa dan glikogen yang berasal dari metabolisme asam lemak dan protein >> risiko Diabetes  Memiliki efek katabolik pada jaringan ikat, otot, lemak, dan Kulit, al. : efek osteoporosis, menghambat pertumbuhan pada anak-anak, atrofi jaringan
  • 23.  Steroid (glukokortikoid, mineralokortikoid) bekerja dengancara berikatan dengan reseptornya >>suatu reseptor intraseluler >> meregulasi transkripsi gen mRNA >> protein tertentu >> mempengaruhi fungsi sel tertentu  Reseptor steroid jika sedang tidak berikatan dgn ligan >> bisa terdapat di dalam nukleus atau berada di luar nukleus dengan berikatan dengan suatu protein chaperon (pengantar), yaitu heat shock proteins (hsps)
  • 24.
  • 25.
  • 26.
  • 27.
  • 28. Estrogen : ?  Meregulasi pertumbuhan dan diferensiasi sel-sel pada sistem reproduksi, pria dan wanita  Meningkatkan kadar HDL dan menurunkan LDL  Berperan dalam perkembangan otak, penyakit autoimun, metabolisme tulang  Memicu pertumbuhan, proliferasi, dan metastase, kanker payudara
  • 29. 1. Efek feminisasi yaitu menimbulkan ciri-ciri kelamin wanita primer dan sekunder. 2. Proliferasi rahim dan endometrium estrogen menstimulir pertumbuhan rahim hingga dpt tumbuh besar, disamping itu menimbulkan fase proliferasi dr endometrium. Sekitar pertengahan siklus (masa fertil wanita) leher rahim dirangsang untuk mensekresi lendir berlebihan yg csir sekali guna mempermudah penetrasi sel-sel mani. Juga menstimulir kelenjar di dinding saluran telur u mensekresi lendirnya guna memperlancar transport telur ke rahim.
  • 30. 3. Efek thd menstruasi kadar estrogen darah harus melebihi nilai ambang tertentu guna memelihara fase proliferasi dan fase sekresi dr endometrium. Bila menurun dr nilai ambang, maka endometrium akan dilepaskan dan terjadilah pendarahan.
  • 31. 4. Efek terhadap laktasi Estrogen membantu progesteron memelihara kehamilan normal dan pertumbuhan buah dada. Setelah persalinan, estrogen membantu prolaktin, yg menstimulir keluarnya air susu dengan jalan menghambat produksi dopamin (=PIF: prolactin inhibiting factor), sehingga sekresi prolaktin meningkat. Pada dosis tinggi, estrogen justru menekan laktasi, mungkin karena menghambat efek prolaktin thd mammae
  • 32. 5. Efek anti-ovulasi yang berdasarkan daya antigonadotropinnya. Estrogen dan progestagen diatas kadar tertentu menghambat GnRH di hipotalamus dan FSH/LH di hipofisis, salah satu akibatnya adalah tercegahnya ovulasi.
  • 33. 6. Efek antiandrogen melalui hipofisis pula hormon-hormon wanita diatas kadar tertentu menurunkan sekresi androgen, hingga efeknya diperlemah. 7. Efek thd kolesterol estrogen meningkatkan kadar HDL dan sedikit menurunkan kadar LDL, yaitu justru kebalikan efek androgen. Estrogen juga memperlebar arteri jantung, shg aliran darah lebih deras dan resiko penciutan dan infark menjadi lebih kecil.
  • 34. 8. Retensi garam dan Na khususnya pada dosis tinggi mengakibatkan rasa tegang dan nyeri di buah dada. 9. Menghambat kehilangan tulang yang cepat
  • 35. Terdiri dari 2 subtipe : ERα dan ERβ  Sama-sama dapat berikatan dengan agonis atau antagonisnya, tetapi distribusi dalam tubuh berbeda  Dapat dijumpai bersama-sama atau sendiri sendiri dalam berbagai jaringan tubuh  Di mana ?
  • 36.
  • 37.
  • 38. Aktivasi ER pada sel liver : menurunkan LDL Dan meningkatkan HDL
  • 39.  Ligan yang berikatan dengan reseptor estrogen dan berkompetisi dengan estrogen untuk berikatan dgn reseptornya : SERM (Selective Estrogen Receptor Modulator) = suatu golongan obat yang cukup penting
  • 40.  ER pada jaringan berbeda memiliki struktur kimia yang berbeda >> SERM beraksi secara berbeda pada ER yang terdapat pada lokasi yang berbeda, di payudara : menghambat proliferasi sel, di uterus memicu proliferasi sel endometrial uterus
  • 41.
  • 42.  SERMs are used dependent on their pattern of action in various tissues: - clomifene is used in anovulation - raloxifene is used for osteoporosis and is being studied as a breast cancer preventative - tamoxifen and toremifene are used for breast cancer - ormeloxifene is used for contraception - Other: bazedoxifene, lasofoxifene
  • 43.
  • 44. 44
  • 45. 45  Single membrane  Ukuran ◦ 0.2 - 1.7m  Komposisi bervariasi
  • 46. 46  Peroxisomes : Merupakan organel intraseluler yang berperan penting dalam banyak proses metabolisme  Peroxisomes terdapat pada semua sel mamalia  Nama peroksisom itu berdasarkan atas kemampuannya menghasilkan H2O2 melalui kelompok enzim yang mengoksidasi yang menggunakan molekul O2 untuk merubah substrat dg melepaskan H2O2 dan OH
  • 47. 47  Stress oksidativ yang dihasilkan dari H2O2 dikenal untuk menstimulasi phospolipase D yang terkait dengan produksi asam phospatidic dan diasilgliserol.  Dan pada akhirnya akan mempengaruhi adenilat siklase dan protein kinase, yang dapat memodulasi beragam protein target termasuk reseptor membran, protein kontraktil dan regulatori enzim.
  • 48. 48 Peroxisomes mirip secara fisik dengan lisosom: ◦ Peroxisom dan lisosom diyakini terbentuk sendiri dari replikasi ( atau kemungkinan dengan budding dari retikulum endoplasma. ◦ Mengandung enzim oksidase dan hidrolisis.
  • 49. 49  Perkembangan peroxisom melibatkan serangkaian proses termasuk pemilihan dari fosfolipid, sintesis, aktivasi protein matrix dan membran.  Peroxisomal membran umumnya mengandung fosfatidilkolin dan fosfatidiletanolamin dan sebagian besar menyerupai retikulum endoplasma
  • 50. 50  Peroxisomes penting dalam regulasi proliferasi dan diferensiasi serta modulasi mediator inflamasi.  Peroxisomes mempunyai efek yang luas terhadap metabolisme lipid dan hormon.  Peroxisomes juga mempengaruhi membran seluler dan formasi adiposa seperti sensitivitas insulin.  Peroxisomes berperan dalam proses penuaan dan dan tumorigenesis melalui pengaruhnya terhadap stress oksidativ.
  • 51. 51  Peroxisomes dapat berupa katabolik dan anabolik .  Beberapa fungsi peroksisom terkait dengan kompartemen selular lainnya yaitu : mikrosom, retikulum endoplasma dan mitokondria.
  • 52. 52
  • 53. 53  Peroxisomes berkontribusi sebagai jalur metabolik utama dari fungsi sel  Organel-organel ini dapat berproliferasi menjadi sangat banyak setelah terpapar peroksisom proliferator  Peroxisome proliferators mengaktivasi PPARs dengan berikatan secara langsung pada reseptornya dan aktivasi dari PPAR dapat meregulasi ekspresi gen yang terlibat dalam metabolisme lipid dan proliferasi peroksisom.  Enzim Peroxisomejuga diregulasi by many molecules including nutrients (fatty acids, steroids), hormones (T3, retinoids), PPARs and other nuclear signaling factors.
  • 54. 54  PPARs umumnya ditemukan pada jaringan dengan metabolisme asam lemak tinggi yaitu dihati.  PPARs juga ditemukan di ginjal, otot, jantung, lemak, limfosit B dan T, otot polos pembuluh darah.
  • 55. 55 Peroxisome Proliferator-Activator Receptors (PPARs) •Merupakan family terbesar dari reseptor hormon inti. •Multiple isoforms (,  (d), ) •Terdistribusi dijaringan dengan unik.
  • 56. 56  PPARs penting dalam mengatur homeostatis kulit  Jika berikatan dengan ligan, PPARs akan mengalami perubahan konformasi yang memungkinkan untuk membentuk suatu heterodimer dengan reseptor 9- cis asam retinoat (RXR)  Bentuk komplek PPAR/RXR adalah faktor transkripsi yang dapat mengikat DNA pada PPREs sehingga DNA ini secara spesifik dapat merekognisi dan berikatan dengan DNA binding component dari faktor transkripsi
  • 57. 57  Sebagian besar dari gen target PPAR telah teridentifikasi yang berefek besar terhadap diferensiasi proliferasi sel, respon inflamasi dan angiogenesis, seperti metabolisme lipid dan glukosa.
  • 58. 58
  • 59. 59  Banyak reseptor hormon inti berada dalam bentuk inaktif yang dikompleks dengan heat shock protein .  Aktivasi dan regulasi dapat terjadi dengan interaksi dengan ligan tertentu atau dengan kinase yang dimediasi oleh forforilasi, yang diikuti oleh sinyal ekstraseluler yang bervariasi.
  • 60.  Setelah berikatan dengan ligan, PPAR akan mengalami perubahan konformasi dan menjadi mampu berinteraksi melalui domain E/F dengan RXR menjadi bentuk heterodimer.  Dimer ini kemudian akan berinteraksi dengan cognate recognition motif (PPREs) pada promoter region dari gen yang relevan untuk mengaktifkan transkripsi gen target.
  • 61. 61 PPARs yang berada dalam bentuk komplek yang inaktif dengan heat shock proteins (HsP). Setelah berikatan dengan ligan atau sinyal aktivasi lainnya. HsP digantikan dengan retinoic acid receptor (RXR) yang merupakan bentuk aktif dari faktor transkripsi. PPAR/RXRaktif akan mengikat heterodimer untuk respon elemen PPAR AGGTCAX untuk memulai transkripsi gen yang relevan.
  • 65. 65 Peran PPAR secara biologi PPAR memediasi induksi beberapa enzim yang diperlukan untuk memobilisasi dan transportasi asam lemak dari tempat penyimpanan adiposa ke hati untuk dikatabolisme, sebagai dasar terapi pada manusia untuk mengasilkan kadar lipid yang rendah dalam serum.
  • 66. 66 Peran PPAR/d secara biologi Ligan yang teraktivasi dari PPARb/d akan menyebabkan diferensiasi terminal keratinocytes Activasi of PPARb/d pada otot rangka menyebabkan meningkatnya katabolisme asam lemak dan meningkatkan sensitivitas insulin.
  • 67. 67 Peran PPARg secara biologi Peran PPARg pada karsinogenik masih kontroversial. Ada bukti bahwa aktivasi dari PPARg dapat mempotensiasi atau mematikan kanker.
  • 68. 68 Orchestration of Immune Responses TISSUES Thymus Spleen Lymph nodes Blood CELLS Lymphocytes Monocytes/Macs Neutrophils Eosinophils Basophils Dendritic cells MOLECULES Complement Lysozyme Inflammatory mediators Chemokines Cytokines Innate immunity Adaptive Immunity PPARs ditemukan dalam sejumlah jenis sel kekebalan tubuh dan ada bukti bahwa mereka bisa memodulasi sejumlah respon imun yang berbeda.
  • 69. 69 Peran PPAR dalam Fungsi Immun •Berada pada monocytes/macrophages, akan meningkat setelah treatment dengan phorbol ester •PPAR ligands menginduksi apoptosis pada makrofag yang diaktifkan. •PPAR ligands menurunkan sekresi dari MMPs pada LPS monosit yang diperlakukan. •PPAR ligands menurunkan aktivitas NOS pada macrophages Tapi… •Natural PPAR ligands meningkatkan aktivitas NOS activity poada macrophages
  • 70. 70 Peran PPARa dalam Fungsi Immun •Respon inflamasi diinduksi oleh LTB4 yang meningkat pada PPAR pada hewan percobaan mencit •PPAR ligands dapat menghambat produksi sitokin inflamasi. Tapi… PPAR ligands dapat meningkatnya TNF setelah LPS dalam serum
  • 71. 71 Peran PPARa dalam Fungsi Immun Laporan menunjukkan bahwa PPAR ligands adalah antiinflamasi tapi beberapa laporan juga menunjukkan PPAR ligands pro inflamasi.
  • 72. 72
  • 73. Peroxisome proliferator-activated receptor adalah: Peroxisome Proliferator– Activated Receptor (PPAR) adalah grup dari reseptor intraseluler isoform (juga berfungsi sebagai faktor transkripsi) yang menginduksi proliferasi dari peroksisom. 
  • 74.  Peroxisome ? >> suatu organel dlm liver yang terlibat dalam oksidasi asam lemak >> proliferasinya dipicu oleh suatu senyawa >> golongan fibrat  Reseptor ini dihubungkan dengan proses metabolisme seluler, misalnya karbohidrat, lipid dan protein dan juga dihubungkan dengan diferensiasi sel.
  • 75.  Peroxisome proliferator-activated receptor (PPAR) merupakan salah satu reseptor intraseluler yang memiliki berbagai efek yang berkaitan dengan metabolisme protein, lemak dan karbohidrat.  PPAR adalah suatu ligand-activated transcription factor yang merupakan target utama agen terapi dalam penyakit metabolik. PPAR memiliki tiga bentuk isoform yaitu PPARα, PPARδ, dan PPARγ.
  • 76.  PPARα  PPARγ  PPARδ Seluruh PPAR berada dalam bentuk dimer dengan retinoid X reseptor (RXR) dan berikatan dengan daerah spesifik DNA, yaitu pada gen target. Sekuen DNA target ini disebut dengan PPRE (peroxisome proliferator response element).
  • 77.  PPAR α terdapat pada hati, ginjal, jantung, otot dan jaringan adipose.  PPAR γ1 terdapat pada jantung, otot, colon, ginjal, pankreas dan limpa.  PPAR γ2 terdapat pada adipose (dengan 30 asam amino lebih panjang)  PPAR γ3 terdapat pada makrofag, usus besar dan adipose.  PPAR δ terdapat pada otak, adipose dan kulit.
  • 78.  PPARα adalah target utama dari obat golongan fibrat yang digunakan dalam penyakit kolesterol yang timbul akibat tingginya kadar trigliserida.  Sedangkan PPARγ adalah target obat golongan thiazolidinediones (TZDs), yang digunakan dalam terapi diabetes melitus tipe 2, dan juga dapat diaktifasi secara ringan oleh beberapa NSAID (Non-Steroid Antiinflamation Drugs) seperti ibuprofen dan indol.
  • 79.
  • 80.  Belong to nuclear receptor superfamily  Expressed abundantly in adipocytes tissue  The receptor plays a critical role in fat cell differentiation, inducing the expression of adipocyte-specific genes, and promoting the formation of mature lipid adipocytes
  • 81.  Berikatan dengan ligan >> membentuk kompleks dgn protein kaperon retinoid X receptor (RXR) >> mengikat koaktivator >> mengikat peroxisome proliferative response element (PPRE) >> regulasi transkripsi gen >> mRNA >> sintesis protein tertentu >> efek biologis
  • 82.  PPARγ banyak dijumpai pada jaringan lemak/adiposa, usus halus, dan sel hematopoietik  PPARs respond to endogenous fatty acids and control a variety of target genes involved in lipid homeostasis  Further, PPARs were shown to play a key role in the response to antidiabetic drugs
  • 83.
  • 84.
  • 85.  One potential target gene is the GLUT4 insulin- dependent glucose transporter  Evidence is accumulating to suggest that PPARγ activation can influence insulin signalling at various points in these pathways, e.g. through upregulation of a number of molecules including insulin receptor substrates-1 and -2 (IRS-1, IRS-2), the p85 subunit of PI(3)K, and CAP - all of which might be predicted to enhance GLUT4 activity