Problem penafsiran Al Qur'an (Author, text, reader)_Raihani Salma A & Eni Sumarni_JS (akhwat)_Semester V.pptx
1. Problem Penafsiran Hermeneutika Al Qur’an
Hubungan Antara Author, Text dan Reader
Oleh:
Raihani Salma A
Eni Sumarni
Kelas JS (Akhwat)
Semester V
Dosen Pengampu: al Ustadz Abdul Rohman, M. Ag
Mata Kuliah: Hermeneutika Al Qur’an
2. Sub Pembahasan
AUTHOR, TEXT DAN READER SEBAGAI STRUKTUR HERMENEUTIKA
HUBUNGAN AUTHOR, TEXT DAN READER DALAM PENAFSIRAN AL QUR’AN
IMPLEMENTASI TIGA STRUKTUR HERMENEUTIK DALAM PENAFSIRAN
AYAT AL QUR’AN
PROBLEMATIKA DIANTARA AUTHOR, TEXT, READER DALAM
PENGINTERPRETASIAN TAFSIR AL QUR’AN
KONFLIK DAN AMBIGUITAS
PENYELESAIAN DALAM MENGHADAPI PROBLEMATIKA PENAFSIRAN
HERMENEUTIKA ANTARA AUTHOR, TEXT DAN READER
ANALISIS PENAFSIRAN AYAT DALAM AL QURAN DENGAN MENGGUNAKAN
PERSPEKTIF AUTHOR, TEXT DAN READER
KESIMPULAN
PENDAHULUAN
3. Salah satu karakteristik
paling menonjol dari
hermeneutika adalah
pengakuan akan
kerumitan interaksi
antara author (penulis),
text (teks), dan reader
(pembaca).
Melalui pemahaman yang
lebih baik tentang
problematika penafsiran
hermeneutika Al-Quran,
diharapkan dapat mendekati
teks suci ini dengan
kerendahan hati, menghargai
keragaman perspektif, dan
mencapai pemahaman yang
lebih dalam tentang pesan
dan ajaran yang terkandung di
dalamnya
M
T
W
T
F
Pendahuluan
4. AUTHOR, TEXT DAN READER SEBAGAI STRUKTUR HERMENEUTIKA
Tiga unsur hermeneutis tersebut, secara struktural, mengacu pada "struktur
triadik" yang membentuk proses penafsiran. Struktur ini terdiri dari tiga
komponen: pertama, tanda, pesan, atau teks itu sendiri; kedua, individu
(mediator) yang bertugas untuk menerjemahkan, menafsirkan, dan
mengungkapkan makna dari teks; dan ketiga, audiens atau pembaca (reader).
Proses ini serupa dengan konsep
lingkaran hermeneutika (hermeneutical
circle), di mana seorang pembaca yang
sedang melakukan interpretasi harus
memahami pesan atau kecenderungan
dalam teks, dan sekaligus meresapi isi
teks tersebut hingga apa yang awalnya
merupakan "yang lain" menjadi bagian
dari pemahaman dirinya sendiri.
5. HUBUNGAN AUTHOR, TEXT DAN READER DALAM PENAFSIRAN AL QUR’AN
• Text
Al-Qur'an, sebagai teks tertulis yang abadi adalah jenis teks yang
terbuka, yang tidak dibatasi oleh pengarangnya, dan bahkan
mendorong pembaca untuk terlibat dalam proses penafsiran
yang konstruktif dengan kompleksitas ide-ide yang terkandung
di dalamnya. Oleh karena itu,
• Author
Penting untuk memahami bahwa secara historis, keberadaan
suatu teks selalu terkait erat dengan pengarangnya.
• Reader
Pembaca (reader) memegang peranan penting dalam proses
penafsiran teks. Ketika pembaca berinteraksi dengan teks yang
diam, teks itu mulai memperoleh makna.
6. Oleh karena itu, teks seperti Al-Qur'an bukanlah sebagai
entitas yang dapat berkembang tanpa pengawasan.
Sehingga menjadi suatu larangan ketika adanya
tindakan pembaca yang sembrono dalam menafsirkan
teks Al Qur’an, terutama ketika pembaca tersebut
mencoba memanipulasi teks atau bahkan mengklaim
dirinya sebagai wakil Tuhan. Karena sejatinya Allah
sebagai author Al Qur’an akan terus ada
keberadaannya dan selalu mengawasi hambaNya.
7. Dan apabila ada dua golongan orang-orang mukmin
berperang, maka damaikanlah antara keduanya. Jika salah
satu dari keduanya berbuat zalim terhadap (golongan) yang
lain, maka perangilah (golongan) yang berbuat zalim itu,
sehingga golongan itu kembali kepada perintah Allah. Jika
golongan itu telah kembali (kepada perintah Allah), maka
damaikanlah antara keduanya dengan adil, dan berlakulah
adil. Sungguh, Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.
QS. Al Hujurat: 9
IMPLEMENTASI TIGA STRUKTUR HERMENEUTIK
DALAM PENAFSIRAN AYAT AL QUR’AN
8. Text
Author
Dari ayat tersebut dapat dipahami suatu
pemahaman bahwa:
Allah sebagai penulis yang
memberikan pesan dan ajaran
kepada umat manusia untuk
menegakkan keadilan.
Ayat ini berbicara tentang
pentingnya menjaga keadilan
dan menghindari prasangka
yang tidak adil.
M
T
W
T
F
Reader
Seorang pembaca mungkin
mengaitkan ayat tentang
keadilan dengan isu-isu sosial
kontemporer atau pengalaman
pribadi mereka. Dengan
demikian, pembaca mengambil
peran dalam memahami dan
menerapkan pesan keadilan
yang terkandung dalam teks al-
Qur'an
9. PROBLEMATIKA DIANTARA AUTHOR, TEXT, READER
DALAM PENAFSIRAN
• Pluralitas Makna (Multiplicity of Meanings): Teks seringkali
memiliki banyak lapisan makna yang dapat diinterpretasikan
oleh pembaca yang berbeda. Ini dapat mengarah pada
keragaman tafsiran yang mungkin saling bertentangan.
• Peran Author (Penulis): Penafsiran sering kali bergantung pada
pemahaman peran penulis dalam menciptakan teks. Namun,
dalam beberapa kasus, informasi tentang author mungkin
terbatas atau tidak jelas, yang dapat mempengaruhi
pemahaman pembaca.
• Konteks Historis dan Budaya: Teks selalu terjalin dalam
konteks historis dan budaya tertentu, dan pemahaman
pembaca seringkali dipengaruhi oleh pemahaman konteks ini.
Perubahan dalam pemahaman budaya seiring waktu juga dapat
menghasilkan perbedaan tafsiran.
10. • Keterbatasan Pembaca: Setiap pembaca membawa
pemahaman, pengalaman, dan latar belakang budaya yang unik
ke dalam proses penafsiran. Ini dapat mengarah pada
pemahaman yang beragam terhadap teks yang sama.
• Interaksi antara Author dan Reader: Terkadang, pembaca
mencoba memahami niat atau maksud penulis (author) dalam
penulisan teks, tetapi interpretasi ini dapat bervariasi
tergantung pada sudut pandang pembaca.
• Ketidakpastian dalam Bahasa dan Teks Asli: Terjemahan dari
bahasa asli ke bahasa lain seringkali memunculkan
permasalahan dalam penafsiran. Arti kata atau frasa dalam
bahasa asli mungkin tidak dapat diterjemahkan dengan tepat,
dan inilah yang menjadi fokus interpretasi.
11. • Perubahan Sosial dan Nilai: Nilai-nilai sosial dan budaya
dapat berkembang seiring waktu, dan ini dapat
mempengaruhi pemahaman teks yang ditulis dalam
konteks budaya yang berbeda.
• Kebijakan atau Tujuan Interpretasi: Beberapa mungkin
mencari makna teks yang mendukung pandangan atau
tujuan tertentu, sementara yang lain mungkin mencari
pemahaman yang lebih objektif.
• Kepentingan Teologis atau Ideologis: Beberapa pembaca
mungkin memiliki agenda teologis atau ideologis
tertentu yang mempengaruhi cara mereka menafsirkan
teks, dan ini dapat mengarah pada interpretasi yang
berbeda.
12. KONFLIK DAN AMBIGUITAS
Konflik Antara
Teks dan
Konteks
M
T
W
T
F
Konflik Antara
Tradisi dan
Interpretasi Baru
Pluralitas
Makna/ Banyak
Makna
Konflik antara
Tafsiran Historis
dan Kontemporer
Ambiguitas dalam
Bahasa, author,
sumber teks
Konflik Nilai dan
Ideologi
Pembaca
13. Penyelesaian problematika penafsiran
• Kontekstualisasi: memperhatikan konteks historis, budaya,
dan sosial di mana teks itu ditulis
• Interdisiplineritas: menggabungkan pendekatan dari
berbagai disiplin ilmu, seperti sejarah, antropologi, dan
sosiologi
• Pendekatan Hermeneutika Kontekstual: teks dilihat dalam
konteks yang lebih besar, termasuk konteks budaya, sejarah,
dan ideologi.
• Hermeneutika Feminis dan Postkolonial: menekankan pada
peran gender, kekuasaan, dan struktur sosial dalam
penafsiran teks.
• Pendekatan Dialogis: menekankan pentingnya dialog antara
pembaca dan teks.
14. Penyelesaian problematika penafsiran
• Teori Intertextualitas: Pendekatan ini menyoroti keterkaitan
teks dengan teks lainnya.
• Refleksi atas Subjektivitas Pembaca: memahami bahwa setiap
pembaca membawa pengalaman dan latar belakang yang unik
ke dalam proses penafsiran.
• Pendekatan Komunitas Pembaca
• Pendekatan Dekonstruksi: digunakan untuk mengeksplorasi
konflik dalam teks dan menunjukkan bagaimana teks itu
sendiri memiliki ambiguitas dan ketidakpastian
• Penekanan pada Etika Penafsiran: menekankan pentingnya
etika dalam proses penafsiran, dengan mempertimbangkan
implikasi etis dari tafsir tertentu.
• Analisis Postmodernis: menolak gagasan otoritas dan
mempromosikan pemahaman yang lebih terbuka dan inklusif
15. Analisis Penafsiran
Ayat-ayat Al-Quran yang sering dikutip dalam konteks ini adalah yang
mengandung kata "Jihad" atau ayat-ayat yang memerintahkan tindakan
perang atau pertahanan. Beberapa contoh ayat yang relevan adalah:
Surat Al-Baqarah (2:190): "Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang
memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena
sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas."
Surat At-Tawbah (9:5): "Maka apabila berakhir bulan Haram itu, bunuhlah
orang-orang musyrik itu di mana saja kamu menemui mereka, tangkaplah
mereka, kepunglah mereka, dan intailah mereka di setiap jalan
(penyergapan)."
Surat Al-Anfal (8:60): "Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan
apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk
berperang, untuk menggentarkan dengan itu (musuh) Allahmu dan
musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak
mengetahuinya; Allah mengetahui (keadaan) yang ghaib."
16. Analisis Penafsiran
• Konteks Historis: Ayat-ayat Jihad tersebut diturunkan dalam konteks
sejarah dan perang yang terjadi pada masa Nabi Muhammad. Pembaca
harus memahami konteks historis ini untuk menginterpretasikan ayat-ayat
tersebut dengan benar.
• Keterkaitan dengan Nilai-Nilai Universal: Bagaimana ayat-ayat tentang
Jihad berhubungan dengan nilai-nilai universal seperti perdamaian,
keadilan, dan hak asasi manusia? Bagaimana pembaca memadukan nilai-
nilai ini dengan tafsir ayat-ayat Jihad?
• Konflik Interpretasi: Konflik muncul ketika berbagai kelompok dan
individu memiliki tafsiran yang berbeda tentang Jihad. Ada yang
menginterpretasikan Jihad sebagai perang fisik, sementara yang lain
menganggapnya sebagai perjuangan batin atau jihad pribadi.
F
17. Analisis Penafsiran
• Peran Author dan Reader: Pembaca harus mempertimbangkan peran
Nabi Muhammad sebagai penulis (meskipun secara literal dia bukan
penulis, tetapi penyampai wahyu) dan memahami niatnya dalam
mengkomunikasikan ayat-ayat tersebut. Pembaca juga membawa
pemahaman dan pengalaman pribadi mereka ke dalam penafsiran.
• Ambiguitas Bahasa: Bahasa Arab Al-Quran memiliki makna yang dalam
dan terkadang ambigu, yang dapat mengarah pada berbagai
interpretasi.
• Kaitan dengan Realitas Kontemporer: Bagaimana ayat-ayat Jihad
dalam Al-Quran diterapkan dalam konteks dunia modern dan
kompleksitas geopolitiknya
M
T
W
T
F
18. Kesulitan dalam penafsiran ayat-ayat Jihad adalah contoh konkret
dari problematika penafsiran hermeneutika dalam Al-Quran.
Penafsiran memerlukan pemahaman yang cermat dan kontekstual
untuk mengatasi ambiguitas dan konflik interpretasi yang muncul
dalam konteks ini. Dapat dipahami bahwa dalam penafsiran ayat-
ayat Jihad, hermeneutika menyoroti pentingnya pemahaman
konteks historis, makna bahasa, dan dampak pengalaman dan
latar belakang pembaca. Hal ini memungkinkan pembaca untuk
menginterpretasikan ayat-ayat tersebut dengan lebih cermat,
menghindari konflik interpretasi, dan memahami makna yang
lebih mendalam sesuai dengan kerangka hermeneutika.
19. KESIMPULAN
1. Hermeneutika adalah sebuah disiplin ilmu yang mendalami
proses penafsiran teks dengan mempertimbangkan peran
author, text, dan reader
2. Proses penafsiran melibatkan pemahaman konteks historis,
bahasa, serta pengalaman dan latar belakang pembaca
3. Hermeneutika sebagai alat interpretasi membantu mengatasi
ambiguitas, konflik interpretasi, dan permasalahan kompleks
lainnya yang muncul dalam penafsiran teks.
20. DAFTAR PUSTAKA
Al-amudi, Usman, Fakultas Ushuluddin, D A N Pemikiran, Universitas Islam, and Negeri Sunan,
‘Konsep Keadilan Dalam Al-Qur’an Menurut Farid Esack’, 2019
Apituley, Margeretha Martha Anace, ‘Hermeneutik Kontekstual:Sebuah Konstruksi
Berdasarkan Filsafat Hermeneutik Modern’, ARUMBAE: Jurnal Ilmiah Teologi Dan Studi
Agama, 2.2 (2020), 137–54 <https://doi.org/10.37429/arumbae.v2i2.450>
Borrego, A, 10 (2021), 6
Husaini, Adian, and Abdur- rahman AI-Baghdadi, Hermeneutika & Tafsir AI-Qur’an, 2007
Jayadi, Suhirman, ‘MODEL PENELITIAN FATWA : PENDEKATAN HERMENEUTIK KHALED ABOU
EL-FADL’, 2.1 (2022)
Literal, Meaning, ‘Interpretasi Teks Al- Qur ’ an’, Mutawâtir: Jurnal Keilmuan Tafsir Hadis, 2
(2012)
Zayyadi, Ahmad, ‘TEORI HERMENEUTIKA HUKUM KHALED M. ABOU EL-FADL Membongkar
Fiqh Otoriter Membangun Fiqh Otoritatif’, Al-Mazaahib: Jurnal Perbandingan Hukum, 1.1
(2012), 1–19 <https://doi.org/10.14421/al-mazaahib.v1i1.1341>
Silmi Novita Nurman. “Problem Penafsiran: Hubungan antara Text, Author dan Reader”. 2020.
Url: https://medium.com/@silminurman58/problem-penafsiran-hubungan-antara-text-
author-dan-reader-6b2ccf9fcd3b. Diakses: 11 Oktober 2023
M
T
W
T
F