Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas teori ksatria mengenai proses masuknya budaya Hindu ke Indonesia.
2. Menurut teori ini, ksatria dari India membawa agama Hindu saat bermigrasi ke Indonesia untuk mendirikan koloni.
3. Ada pendapat yang mendukung dan menentang teori ini, namun secara umum teori ini diakui memainkan peran penting dalam penyebaran agama Hindu.
3. Tujuannya adalah
untuk mengetahui bagaimana cara masuknya kebudayaan hindu
ke Indonesia melalui proses dari teori ksatria
serta agar bisa mengetahui kelebihan dan
kekurangan jika dilaksanakannya teori ksatria
4. DASAR / LANDASAN TEORI
• Teori Ksatria berisikan bahwa proses masuknya
agama ke Indonesia dibawa oleh kaum
ksatria.Adanya raja-raja dari India yang datang
menaklukan daerah-daerah tertentu di Indonesia
dan menghindukan penduduknya.
7. Menurut F.D.K Bosch ada 3
alasan mengapa Agama Hindu
disebarkan oleh bangsawan
8. • Raja dan bagsawan serta ksatria dari India
yang kalah perang meninggalkan daerahnya
menuju ke daerah lain termasuk Indonesia.
Mereka berusaha menaklukkan daerah baru
di Indonesia dan membentuk pemerintahan
baru seperti ketika mereka di India. Dari situ
mereka mulai menanamkan ajaran agama
Hindu pada penduduk setempat.
9. • Kekacauan politik di India
menyebabkan para ksatria
melarikan diri sampai di Indonesia
dan sesampainya di Indonesia
mereka membentuk dan mendirikan
koloni (tanah jajahan) dan mulai
menyebarkan agama Hindu.
10. • Adapula raja dan para bangsawan
India yang sengaja datang ke
Indonesia untuk menyerang dan
menaklukkan suku-suku di
Indonesia. Setelah mereka berhasil
maka akan mendirikan kerajaan dan
mulai menyebarkan agama Hindu.
12. • CC. Berg menjelaskan bahwa golongan ksatria juga
turut menyebarkan kebudayaan Hindu di Indonesia.
Penyebaran tersebut berawal karena para ksatria
Hindia terlibat konflik dalam masalah perebutan
kekuasaan di Indonesia. Para ksatria memberi bantuan
yang banyak membantu kemenangan bagi salah satu
kelompok atau suku yang bertikai, sebagai hadiahnya
ada diantara mereka yang kemudian dinikahkan dengan
salah satu putri dari kepala suku yang dibantunya. Dari
perkawinannya itu para ksatria dengan mudah
menyebarkan tradisi Hindu pada keluarga yang
dinikahinya.
13. • Moekerji juga mengatakan bahwa
golongan ksatria dari Indialah yang
membawa pengaruh kebudayaan Hindu
di Indonesia. Para ksatria membangun
koloni – koloni yang berkembang menjadi
sebuah kerajaan
14. • J.L Moens mencoba menghubungkan proses
tebentuknya kerajaan-kerajaan di Indonesia
pada awal abad ke-5 dengan situasi yang
terjadi di India pada abad yang sama.
Ternyata sekitar abad ke-5 ada diantara para
keluarga kerajaan di India selatan melarikan
diri ke Indonesia sewaktu kerajaannya
mengalami kehancuran. Mereka itu nantinya
mendirikan kerajaan di Indonesia.
16. • Semangat berpetualangn dan menaklukan daearah lain, pada saat
itu umumnya dimiliki oleh para Ksatria ( keluarga kerajaan )
• Tiga ahli mengemukakan pendapatnya tentang kelebihan dari teori
ksatria yaitu :
C.C Berg
Mengemukakan bahwa para ksatria ini ada yang terlibat konflik
dalam masalah perebutan kekuasaan di Indonesia. Mereka dijanjikan
akan diberi hadiah apabila menang, yaitu dinikahi dengan seorang
putri dari kepala suku yang dibantunya. Dari perkawinan ini, tradisi
hindu berkembang dengan mudah
Mookerji
Mengemukakan bahwa para ksatria ini membangun koloni-koloni yang
akhirnya berkembang menjadi kerajaan dan menjalin hubungan dengan
kerajaan India
J.L Moens
Mengemukakan bahwa pada abad ke-5, banyaknya para ksatria yang
melarikan diri karena peperangan di India. Para Ksatria yang berasal
dari keluarga kerajaan mendirikan kerajaan baru di Indonesia.
18. • Para ksatria tidak menguasai bahasa sansekerta dan
huruf pallawa
• Apabila daerah Indonesia pernah menjadi taklukan
kerajaan – kerajaan India, tentunya ada bukti prasasti (
Jaya Prasasti / Jayastamba / Tugu Kemenangan ) yang
menggambarkan penaklukan tersebut. Akan tetapi, baik di
India maupun Indonesia tidak ditemukan prasasti semacam
itu. Adapun prasati Tanjore yang menceritakan tentang
penaklukan Kerajaan Sriwijaya oleh salah satu kerajaan
Cola India, tidak dapat dipakai sebagai bukti yang
memperkuat hipotesis ini. Hal ini disebabkan penaklukan
tersebut terjadi pada abad ke-11, sedangkan bukti-bukti
yang diperlukan harus menunjukkan pada kurun waktu yang
lebih awal.
19. KESIMPULAN
• Jadi dapat disimpulkan bahwa teori ksatria terbentuk karena pada
masa lampau di Negara India sering terjadi perang antar golongan.
Para prajurit yang kalah / jenuh dalam menghadapi perang antar
golongan tersebut lantas mereka meninggalakan India dan
menyebarkan ke berbagai wilayah dunia. Rupanya, diantara mereka
adapula yang sampai ke Indonesia. Mereka inilah yang kemudian
berusaha mendirikan koloni baru sebagai tempat tinggalnaya di tempat
itu pula terjadi proses penyebaran agama dan kebudayaan hindu.
Tetapi teori ksatria ini juga memiliki kelemahan yaitu tidak adanya
bukti tertulis bahwa telah terjadi kolonialisasi oleh para ksatria hindu
yang berasal dari India
• Namun ada juga tiga ahli yang mengemukakan pendapat tentang teori
ksatria. Mereka ialah C.C Berg, Mookerji, dan J.L Moens. Dari
pendapat tiga ahli tersebut akan disatukan menjadi sebuah teori yang
sudah kita bahas pertama kali yaitu“TEORI KSATRIA”
20. SARAN
• Kebudayaan yang berkembang di Indoneisa pada tahap awal
diyakini berasal dari India. Pengaruh itu diduga mulai masuk
pada awal abad masehi. Apabila kita membandingkan
kebudayaan hindu yang ada di Indonesia akan ditemukan
kemiripan karena, memang banyak orang yang meyakini bahwa
kebudayaan hindu disebarkan oleh orang-orang dari India .
Sebelum kenal dengan kebudayaan India, simtem – sistem yang
kita miliki masih sangat sederhana. Saat itu belum dikenal
kepercayaan-kepercayaan. Demikian pula dalam hal kebudayaan
yang lain seperti peribadatan dan kesastraan.
21. • Maka dari itu kita harus menjaga kelestarian dan budaya-
budaya yang ditinggalkan agama Hindu. Serta sebagai orang
yang berkeyakinan kita harus melaksanakan keyakinan kita
masing-masing dengan baik karena keyakinan tersebut yang
akan mendekatkan kita terhadap TUHAN YANG MAHA ESA ,
dan Beliaulah yang akan melindungi setiap langkah kita