1. Proses Terbentuknya
Agama Hindu di India
Agama Hindu dimulai dari masuknya bangsa Arya ke India sejak 1500 SM. Akar
penyebarannya ditemukan sekitar 4.000 tahun yang lalu di lembah Sungai Indus
dan daerah sekitar Pakistan. Pengaruh itu akibat integrasi antara bangsa Arya
dengan bangsa Dravida, yang melahirkan sebuah kebudayaan dalam agama
Hindu.
by Aji Prasetyo
2. Fase Perkembangan Agama Hindu
1.Fase Weda
Zaman Weda adalah periode
ketika Weda sedang dikumpulkan,
sekitar pertengahan milenium kedua
sampai pertengahan milenium
pertama SM. Pada zaman ini,
diturunkan ajaran Weda (wahyu) oleh
Ida Sang Hyang Widhi kepada Maha
Sri.
3. 2. Zaman Brahmana
Zaman Brahmana Setelah zaman Weda, muncul
kitab suci Brahmana agama Hindu di India. Kitab
yang disebut juga dengan Karma Kanda ini
berbentuk prosa, dan merupakan bagian dari
Weda yang berisi peraturan dan kewajiban dalam
beragama. Karena itulah, peranan kaum
Brahmana (golongan cendekiawan dalam agama
Hindu) semakin penting dan masyarakat juga
bergantung pada mereka
4. 3. Zaman Upanisad
Zaman Upanisad berlangsung dari tahun 800 SM, di
mana perkembangan Hindu bersumber pada ajaran
kitab Upanisad. Upanisad memiliki makna duduk
dekat dengan guru untuk mendengar ajaran-ajaran
suci kerohanian. Pada dasarnya, Upanisad
mengajarkan bagaimana mengatasi kegelapan
dalam jiwa untuk mencapai kesadaran dan
kebahagiaan. Adapun ajaran filsafat dalam Hindu
dimulai sejak zaman ini. Ajaran yang menonjol pada
zaman ini adalah mengajarkan bahwa segala
sesuatu yang beraneka rupa berasal dari satu asal
yang disebut brahman.
5. 4. Zaman Budha
Zaman Budha Zaman ini berlangsung dari
500 SM hingga 300 SM, ketika Sidharta
menafsirkan Weda dari sudut pandang
logika. Sidharta juga mengembangkannya
pada sistem yoga (salah satu dari enam
ajaran dalam filsafat Hindu) dan samadhi
(bagian dari tata cara ritual beragama)
sebagai jalan untuk mendekatkan diri
dengan Tuhan. Sidharta merupakan anak
dari Raja Sudhodana yang memimpin
masyarakat Shakya di selatan Nepal.
7. Teori Waisya (NJ.Krom)
Proses masuknya kebudayaan Hindu-Budha dibawa oleh
pedagang India yang menyesuaikan dengan angin musim
untuk berdagang di Indonesia .
Dalam waktu tertentu para pedagang menetap di Indonesia
sehingga memungkinkan terjadinya perkawinan dengan
perempuan-perempuan pribumi
8. Teori Ksatria
1. C.C. Berg menjelaskan bahwa golongan Ksatria dari India ini ada yang
terlibat konflik dalam masalah perebutan kekuasaan di Indonesia. Bantuan
yang diberikan oleh para Ksatria ini sedikit banyak membantu
kemenangan. Sebagai hadiahnya di antara mereka yang kemudian
dinikahkan dengan salah satu putri dari kepala suku atau kelompok yang
dibantunya.
2. Mookerji juga mengatakan bahwa golongan Ksatria membawa pengaruh
kebudayaan Hindu-Budha ke Indonesia. Para Ksatria ini selanjutnya
membangun koloni-koloni yang berkembang menjadi sebuah kerajaan.
3. Sekitar abad ke-5, ada di antara para keluarga kerajaan di India Selatan
melarikan diri ke Indonesia sewaktu kerajaannya mengalami kehancuran.
Mereka itu nantinya mendirikan kerajaan di Indonesia (J.L. Moens).
9. Teori Brahmana (Jc.Van Leur)
Bahwa kebudayaan Hindu-Budha India yang menyebar ke
Indonesia dibawa oleh golongan Brahmana.
Berdasarkan pada pengamatan terhadap sisa-sisa peninggalan kerajaan-
kerajaan yang bercorak Hindu-Budha di Indonesia menggunakan Bahasa
Sansekerta dan Huruf Pallawa. Karena hanya golongan Brahmanalah yang
menguasai bahasa dan huruf itu.
10. Teori Arus Balik (F.D.K Bosch)
Menjelaskan peran aktif dari orang-orang Indonesia yang
mengembangkan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia.
Teori ini menyebutkan bahwa banyak pemuda Indonesia yang belajar agama
Hindu-Buddha ke India. Setelah memperoleh ilmu yang banyak, mereka
kembali ke Indonesia untuk menyebarkannya.
13. Bidang
Pemerintahan
Kedudukan kepala suku
digantikan oleh raja seperti
halnya di India.
Kedudukan raja tidak lagi dipilih oleh rakyatnya, akan
tetapi diturunkan secara turun temurun
Karena dianggap sebagai keturunan dewa
dan dianggap sebagai puncak dari segala hal
dalam negara.
14. Munculnya Sistem Kasta (Pembedaan kelompok masyarakat berdasarkan funsinya)
Golongan
Brahmana
(pendeta)
Golongan Sudra
(rakyat biasa)
Golongan Ksatria
(bangsawan,
prajurit)
Golongan Waisya
(pedagang dan
petani)
Dampak dari Sistem Kasta : terdapat perbedaan hak-hak antara golongan-golongan kasta yang berlainan,
terutama dalam hal pewarisan harta, pemberian sanksi dan kedudukan dalam pemerintahan.
15. Bidang Ekonomi
Munculnya pusat-pusat perdagangan yang berkembang menjadi
pusat kerajaan sejak terbentuknya jalur perdagangan.
Kapal-kapal dagang banyak yang singgah untuk menambah
persediaan makanan dan minuman, menjual dan membeli barang
dagangan, atau menanti waktu yang baik untuk berlayar.
16. Bidang Agama
Berkembangnya pusat kerajaan dan pusat penyebaran
Hindu-Buddha ke berbagai wilayah.
Meskipun demikian, sistem kepercayaan terhadap roh
halus yang sudah berkembang sejak masa praaksara
tidak punah.
17. Seni Bangunan
Bentuk bangunan candi merupakan bentuk
akulturasi antara unsur budaya Hindu-
Buddha dengan unsur budaya asli
Indonesia.
Bangunan yang megah, patung-patung
perwujudan dewa atau Buddha, serta
bagian-bagian candi dan stupa adalah
unsur dari India. Bentuk candi-candi di
Indonesia pada hakikatnya adalah punden
berundak yang merupakan unsur
Indonesia asli.
Seni Rupa dan Ukir
Relief atau seni ukir yang dipahatkan pada
bagian dinding candi Prambanan dan
candi Borobudur merupakan hasil
akulturasi kebudayaan Hindu-Buddha.
Sastra dan Aksara
Berkembangnya karya sastra terutama yang
bersumber dari Mahabrata dan Ramayana,
melahirkan seni pertunjukan wayang kulit.
Selain itu lahir pula tokoh-tokoh
pewayangan yang khas Indonesia.
Misalnya tokoh-tokoh punakawan
Perkembangan sastra ini didukung oleh
penggunaan Bahasa Sansekerta dan
huruf-huruf India seperti Pallawa,
Prenagari, dan Dewanagari
18. Proses Terbentuknya Agama Budha di
India
Perenungan Spiritual
Proses terbentuknya agama
Budha dimulai dari
perenungan dan pencarian
spiritual Pangeran Siddharta,
yang kemudian menjadi titik
awal terciptanya ajaran-
ajaran Budha.
Penyebaran Ajaran
Melalui ajaran-ajaran yang
diperolehnya, Pangeran
Siddharta mulai
menyebarkan ajaran tentang
penderitaan, pencerahan,
dan jalan menuju
kebebasan.
Penerimaan dan
Pengembangan
Proses pengembangan
agama Budha melibatkan
penerimaan ajaran-ajaran
tersebut oleh komunitas-
komunitas di India, yang
kemudian berkembang dan
dikembangkan lebih lanjut.
19. Proses Masuknya Agama Budha ke
Indonesia
Masuknya agama Buddha di Indonesia dimulai pada awal masehi, lewat jalur perdagangan. Hal ini
dipengaruhi oleh posisi Indonesia yang terbilang strategis, khususnya dalam bidang pelayaran dan
perdagangan. Diduga, agama Buddha pertama kali dibawa oleh seorang pengelana asal China,
yaitu Fa Hien.
Kabar ini dapat dibuktikan dengan catatan seorang sarjana dari China bernama I-Tsing,
yang melakukan perjalanan ke India dan Nusantara, guna mencatat perkembangan agama
Buddha.