1. Created by :
Ricky Fenardo
Devin Budi
SMA FONS VITAE 2
2. A. Pengaruh Agama dan Kebudayaan
Agama Hindu-Budha di Indonesia
Pengaruh dari datangnya agama Hindu-Budha di
Indonesia yaitu masyarakat Indonesia menganut
kepercayaan Animisme. Masyarakat mulai menerima
kepercayaan baru, yaitu agama Hindu dan Budha sejak
berinteraksi dengan orang-orang India. Budaya Baru
tersebut membawa perubahan pada kehidupan
keagamaan, misalnya dalam hal tata krama , upacara-upacara
pemujaan & bentuk tempat peribadatan.
3. 1. Cara Masuknya Agama Hindu-Budha
Berawal dari hubungan dagang antara pusat Hindu-
Budha di Asia seperti India dan China dengan Nusantara.
Hubungan dagang masyarakat Nusantara dengan para
pedagang dari wilayah Hindu Budha inilah yang
menyebabkan asmilikasi budaya , sehingga lambat laun
para pedagang tersebut berdagang sambil memberikan /
mengajarkan ajaran Hindu-Budha. Dan akhirnya ajaran
agama Hindu-Budha diterima oleh masyarakat Nusantara
karena kebudayaan Indonesia dengan India tidak jauh
berbeda corak dan ragamnya.
4. Dampak Masuknya Agama Hindu-Budha
Dampak masuknya agama Hindu-Budha :
a) Masuknya agama Hindu-Budha
b) Masuknya bahasa Sansekerta
c) Munculnya kerajaan-kerajaan bercorak Hindu-
Budha
d) Wilayah perdagangan semakin luas & ramai
e) Perkembangan Feodalisme makin cepat.
f) Kemajuan kebudayaan asli lebih cepat terutama
bidang agama.
5. 4 Kasta di Agama Hindu
1) Kasta Brahmana
Kasta Brahmana merupakan kasta tertinggi , bertugas
menjalankan upacara-upacara keagamaan. Yang termasuk kasta
ini adalah para Brahmana (Pemimpin Agama/Pendeta).
2) Kasta Ksatria
Kasta Ksatria bertugas menjalankan pemerintahan. Yang
termasuk kasta ini adalah para Raja , bangsawan , dan prajurit.
3) Kasta Waisya
Kasta Waisya merupakan kasta dari golongan rakyat jelata
seperti para petani & pedagang.
4) Kasta Sudra
Kasta Sudra merupakan kasta yang paling rendah dari semua
kasta. Yang termasuk kasta ini adalah budak.
6. 2. Teori Tentang Masuknya Agama Hindu
ke Indonesia
• Teori Brahmana
Menurut teori ini agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa
oleh golongan Brahmana, sebab hanya golongan inilah yang berhak
mempelajari & menyebarkan agama Hindu. Teori ini memiliki
keanehan, karena semestinya mereka tidak boleh meninggalkan
tanah air mereka.
• Teori Waisya
Menurut teori ini agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa
oleh golongan para pedagang India. Mereka datang ke Indonesia
untuk berdagang, namun disela-sela waktu berdagang , mereka
memanfaatkannya untuk menyebarkan agama.
7. • Teori Ksatria
Menurut teori ini golongan ksatria India melakukan kolonisasi/
penaklukan-penaklukan di luar India, termasuk Indonesia. Di daerah
taklukan inilah mereka menyebarkan agama Hindu. Teori Ksatria
disebut pula teori Kolonisasi.
• Teori Sudra
Menurut teori ini golongan kaum Sudra meninggalkan
negerinya karena ingin mencari penghidupan yang lebih baik di
negara lain. Kedudukan mereka dipandang sebagai golongan
masyarakat bawah, mereka tidak banyak mendapat kesempatan
dalam pemerintahan. Mereka keluar India , kemudian menyebarkan
agama di daerah yang mereka singgahi, termasuk Indonesia.
Dari ke 4 teori ini , yang mendekati kebenaran adalah teori
Brahmana.
8. Tarumanagara atau Kerajaan Tarumanegara adalah sebuah
Kerajaan yang pernah berkuasa di wilayah barat pulau Jawa pada
abad ke-4 hingga abad ke-7 M. Taruma merupakan salah satu
kerajaan tertua di Nusantara yang meninggalkan catatan sejarah.
Dalam catatan sejarah dan peninggalan artefak di sekitar lokasi
kerajaan, terlihat bahwa pada saat itu Kerajaan Taruma adalah
kerajaan Hindu beraliran Wisnu.
Letak Geografis:
Terletak di Jawa Barat di sekitar sungai
Cisadane sebelah barat & sungai Citarum
sebelah timur
Wilayah kekuasaan Tarumanegara:
Bogor,Jakarta,Banten
9. 1. Kehidupan Sosial
Masyarakat Kerajaan Tarumanegara sudah
menanamkan sikap gotong royong,dibuktikan dengan dari
isi prasasti Tugu.Masyarakat Kejaraan Tarumaegara
menganut agama Hindu-Buddha dan sebagian masyarakat
menganut animisme
& dinamisme
10. 3. Kehidupan Ekonomi
Catatan Fa-Hien,seoarang musafir Cina,masyarakat
Tarumanegara sudah melakukan kegiatan
berdagang.Barang yg diperdagangkan antara lain beras dan
kayu jati.
11. 2. Kehidupan Politik
Catatan dari Fa-Hien memberikan penjelasan bahwa
Kerajaan Tarumanegara stabilitas politiknya berjalan
dengan
baik. Kondisi ini tergambar dari adanya laporan majunya
perekonomian kerjaan tersebut.
12. Bukti keberadaan Kerajaan Taruma diketahui melalui sumber-sumber
yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Sumber dari dalam negeri
berupa tujuh buah prasasti batu yang ditemukan empat di Bogor, satu
di Jakarta dan satu di Lebak Banten. Dari prasasti-prasasti ini diketahui
bahwa kerajaan dipimpin oleh Rajadirajaguru Jayasingawarman pada
tahun 358 M dan beliau memerintah sampai tahun 382 M. Makam
Rajadirajaguru Jayasingawarman ada di sekitar sungai Gomati (wilayah
Bekasi). Kerajaan Tarumanegara ialah kelanjutan dari Kerajaan
Salakanagara. Sedangkan sumber-sumber dari luar negeri yang berasal
dari berita Tiongkok antara lain:
Berita Fa-Hsien, tahun 414 M dalam bukunya yang berjudul Fa-Kao-
Chi menceritakan bahwa di Ye-po-ti hanya sedikit dijumpai orang-orang
yang beragama Buddha, yang banyak adalah orang-orang yang
beragama Hindu dan sebagian masih animisme.
13. 4. Kehidupan Budaya
Dilihat dari teknik dan cara penulisan huruf-huruf
dari prasasti-prasasti yang ditemukan sebagai bukti
kebesaran Kerajaan Tarumanegara, dapat diketahui bahwa
tingkat kebudayaan masyarakat pada saat itu sudah tinggi.
Selain sebagai peninggalan budaya, keberadaan prasasti-prasasti
tersebut menunjukkan telah berkembangnya
kebudayaan tulis menulis di kerajaan Tarumanegara.
14. Berita Dinasti Sui, menceritakan bahwa tahun 528 dan 535 telah
datang utusan dari To- lo-mo yang terletak di sebelah selatan.
Berita Dinasti Tang, juga menceritakan bahwa tahun 666 dan 669 telah
datang utusaan dari To-lo-mo.
Berdasarkan tiga berita di atas para ahli menyimpulkan bahwa istilah
To-lo-mo secara fonetis penyesuaian kata-katanya sama dengan
Tarumanegara. Maka berdasarkan sumber-sumber yang telah
dijelaskan sebelumnya maka dapat diketahui beberapa aspek
kehidupan tentang kerajaan Tarumanegara. Kerajaan Tarumanegara
diperkirakan berkembang antara tahun 400-600 M. Berdasarkan
prasast-prasati tersebut diketahui raja yang memerintah pada waktu
itu adalah Purnawarman. Wilayah kekuasaan Purnawarman menurut
prasasti Tugu, meliputi hampir seluruh Jawa Barat yang membentang
dari Banten, Jakarta, Bogor dan Cirebon.
15. 1) Catatan dari Cina: masa pemerintahan Dinasti Tang &
Sung yg menyebutkan sebuah kerajaan bernama “tolomo”
2) Prasasti Ciaruten:Ditemukan di tepi sungai muara sungai
Cisadane,ditulis di batu besar disertai dengan cap
sepasang
telapak kaki Purnawarman
3) Prasasti Kebon Kopi: Ditemukan di Kecamatan Ciampea
Kabupaten Bogor. Terdapat 2 telapak gajah Airawata
4) Prasasti Jambu:Ditemukan di bukit
Koleangkak.Berisi sanjugan
kebesaran,kegagahan,dan keberanian Raja Purnawarman
16. 5) Prasasti Tugu:Ditemukan di Desa Tugu Cilingcing,Jakarta
Utara.Merupakan prasasti terpanjang & terpenting.
Isinya pengalian sungai Gomati&Chandrabaga.
6) Prasasti Pasir Awi dan Muara Cianten:Terletak di tepi
muara Sungai Cisadane,ditulis dengan huruf ikal
7) Prasasti Labak/Cidanghiang:Disebut juga Prasasti
Munjul ditemukan di Lebak,Banten. Corak tulisan mirip
dengan
prasasti Tugu yg isinya memuji kebesaran Raja
Purnawarman.