2. Pengertian Larutan
Larutan adalah campuran homogen antara dua
zat atau lebih, zat yang lebih banyak disebut
zat pelarut dan zat yang lebih sedikit disebut
zat terlarut.
3. Macam-macam Larutan
1. Larutan Elektrolit
Ciri-ciri larutan elektrolit :
• Dapat terionisasi (terurai menjadi ion-ion)
• Larutanya bersifat konduktor (dapat menghantarkan listrik)
• Meliputi asam, basa dan garam
Macam-macam larutan elektrolit :
a. Elektrolit kuat :
• Terionisasi sempurna, dengan derajat ionisasi
• Reaksi ionisasai searah
• Tidak punya tetapan kesetimbangan
b. Elektrolit lemah :
• Terionisasi sebagian
• Reaksi ionisasi dua arah
• Punya tetapan kesetimbangan (Ka dan Kb)
2. Larutan non elektrolit
Ciri-ciri larutan non elektrolit :
• Tidak dapat terionisasi
• Tidak dapat menghantarkan listrik (isolator)
• Meliputi apa saja selain asam, basa dan garam
4. pH/ Derajat keasaman Larutan
1. pH Asam
pH = -log [H+]
a. Asam Kuat => [H+] = a.Ma
b. Asam Lemah => [H+] = √Ka.Ma
2. pH Basa
pOH = -log [OH-]
pH = 14- pOH
a. Basa kuat => [OH-]= b.Mb
b. Basa Lemah => [OH-] = √Kb.Mb
5. Larutan Buffer (penyangga)
1. Larutan Buffer Asam
Terbuat dari asam lemah berlebih dan garamnya. Contoh :
CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O
a. Penentuan harga pH :
[H+] = Ka. Mol asam / mol garam
pH = -log [H+]
2. Larutan Buffer Basa
Terbuat dari basa lemah berlebih dan garamnya. Contoh :
NH3 + HCl → NH4Cl
a. Penentuan harga pH :
[OH-]= Kb. Mol basa / mol garam
pOH = -log [OH-]
pH = 14- pOH
6. Reaksi Asam Basa
Dalam kehidupan sehari-hari sebetulnya kita biasa berurusan dengan asam
dan basa, walaupun banyak orang yang tidak mengetahui nama kimianya asam
asetilsalisilat (aspirin) dan magnesium hidroksida (obat maag cair). Disamping itu,
kimia asam basa berperan penting dalam proses industri dan sangat diperlukan
dalam mempertahankan sistem biologis.
a. Ciri-ciri asam :
• Asam memiliki rasa masam. Misalnya cuka yang mempunyai rasa dari asam asetat
dan lemon serta buah-buahan sitrun lainya yang mengandung asam sitrat.
• Asam bereaksi dengan logam tertentu seperti seng, magnesium, dan besi
menghasilkan gas Hidrogen. Reaksi yang khas adalah antara asam klorida dengan
magnesium.
2HCl(aq) + Mg(s) → MgCl2(aq) + H2(g)
• Larutan asam dalam air menghantarkan arus listrik.
b. Ciri-ciri basa :
• Basa memiliki rasa pahit
• Basa terasa licin, misalnya sabun
• Basa menyebabkan perubahan warna pada zat warna tumbuhan, misalnya
mengubah mengubah warna lakmus dari merah menjadi biru.
• Larutan basa dalam air menghantarkan arus listrik.
7. Pengenceran Larutan
Prosedur untuk menyiapkan larutan yang kurang pekat dari
larutan yang lebih pekat disebut pengenceran (dilution).
Dalam melakukan proses pengenceran, perlu diingat bahwa
penambahan lebih banyak pelarut kedalam sejumlah tertentu
larutan stok akan mengubah (mengurangi) konsentrasi larutan
tanpa mengubah jumlah mol zat terlarut yang terdapat dalam
larutan. Dengan kata lain,
Mol zat terlarut sebelum pengenceran = mol zat terlarut
setelah pengenceran
Mawal Vawal = Makhir Vakhir
8. Konsentrasi Larutan
Konsentrasi larutan menyatakan secara kuantitatif
komposisi zat terlarut dan pelarut di dalam larutan.
Konsentrasi umumnya dinyatakan dalam
perbandingan jumlah zat terlarut dengan jumlah
total zat dalam larutan, atau dalam perbandingan
jumlah zat terlarut dengan jumlah pelarut. Contoh
beberapa satuan konsentrasi adalah molaritas dan
molalitas.
9. • Molaritas (M)
M = n / volume
• Molalitas (m)
m = n / m pelarut
Sementara itu, secara
kualitatif, komposisi
larutan dapat
dinyatakan sebagai
encer (berkonsentrasi
rendah) atau pekat
(berkonsentrasi tinggi).
10. Kegunaan larutan dalam kehidupan
sehari-hari
1. Larutan Elektrolit
a. Oralit
Larutan ini mempunyai komposisi campuran Natrium klorida,
kalium klorida, glukosa anhidrat, dan natrium bikarbonat.
b. Akumulator (accu/aki)
Aki dipakai untuk menstarter kendaraan, menggunakan larutan
asam sulfat (H2SO4).
c. Garam Dapur
untuk menyeimbangkan elektrolit dalam cairan dan sel-sel tubuh,
dan memastikan kadar pH dalam kondisi baik.
e. Jeruk nipis
asam sitrat atau air jeruk nipis dapat menghambat proses
pembentukan kristal (batu ginjal). Senyawa ini merupakan bahan
pengawet yang baik dan alami.
11. 2. Larutan non Elektrolit
a. Gula
Gula sederhana seperti glukosa (yang diproduksi dari sukrosa dengan
enzim atau hidrolisis asam) dapat menyimpan energi yang akan
digunakan oleh sel.
b. Urea
Adalah suatu senyawa organik, yang terdiri dari unsur karbon, hidrogen,
oksigen dan nitrogen dengan rumus CON2H4 atau (NH2)2CO. Senyawa ini
pada umumnya digunaan sebagai pupuk di bidang pertanian.
c. Alkohol
dalam kehidupan sehari-hari digunakan sebagai pelarut, obat-obatan
dan bahan bakar. alkohol (iodium tinture) digunakan sebagai obat luka.
d. Sabun
Sabun mangandung gliserin. Gliserin hadir dalam nabati dan lemak
hewani.
12. 3. Koligatif Larutan
a. Mengontrol bentuk sel
Contoh larutan isotonik (punya tekanan osmotik sama) sprti
cairan infus yang dimasukkan ke dalam darah. Cairan infus
harus isotonik dengan cairan intrasel agar tidak terjadi
osmosis, baik ke dalam ataupun ke luar sel darah. Dengan
demikian, sel-sel darah tidak mengalami kerusakan.
b. Mesin cuci darah
menggunakan metode dialisis, yaitu proses perpindahan
molekul kecil-kecil seperti urea melalui membran
semipermeabel dan masuk ke cairan lain, kemudian dibuang.
c. Pengawetan makanan
d. Membasmi lintah
e. Penyerapan air oleh akar tanaman
13. 4. Kegunaan Larutan Buffer (penyangga) dalam kehidupan sehari-hari
Secara sederhana, larutan penyangga akan berusaha menetralkan zat asam
atau basa yang berasal dari luar. Ketika bertemu dengan larutan asam atau basa dari
luar, larutan penyangga melakukan aktivitas yang disebut reaksi asam basa
konjugasi. Saat reaksi kimia ini terjadi, zat yang melakukan reaksi dengan larutan
penyangga segera menurun atau naik keasamannya. Naik turunnya nilai pH ini
menyesuaikan reaksi yang terjadi.
contoh :
• Darah
Darah yang normal memiliki nilai pH antara 7,35 hingga 7,45. Kondisi normal
membuat fungsi darah juga ikut berjalan secara wajar. Ada tiga larutan penyangga
yang ditemukan dalam darah, yaitu larutan buffer karbonat, larutan buffer fosfat,
dan larutan buffer hemoglobin. Larutan penyangga yang bertugas menjaga nilai pH
darah adalah karbonat dan fosfat. Sementara larutan penyangga hemoglobin
bertugas membantu penyerapan oksigen ke dalam darah.
• Air Ludah
Dalam keadaan normal, mulut memiliki nilai pH di kisaran 6,8. Air ludah
dilengkapi dengan larutan penyangga fosfat yang berguna untuk mempertahankan
nilai pH secara alami. Termasuk pula, larutan penyangga ini berguna untuk gigi dari
pengaruh buruk asam yang disebabkan pembusukan sisa-sisa makanan di sela gigi.
Gigipun menjadi lebih terjaga dari kerusakan.