Dokumen tersebut membahas tentang minyak bumi, mulai dari pembentukan, komposisi, proses pengolahan, dan fraksi-fraksi hasil pengolahan minyak mentah. Proses pengolahan minyak bumi meliputi distilasi/penyulingan, cracking, reforming, polymerisasi, dan treating untuk memperoleh berbagai fraksi seperti gas, bensin, kerosin, solar, minyak pelumas, dan residu.
4. PEMBENTUKAN MINYAK BUMI
a) Teori Anorganik (Berthelot 1866)
“Minyak bumi <=> reaksi CaC2 dengan H2O yang
menghasilkan asetilena, selanjutnya karena suhu dan
tekanan yang tinggi asetilena berubah menjadi minyak
bumi. Barthelot menganggap bahwa CaC2 terjadi
karena reaksi antara CaCO3 dengan logam alkali”.
CaCO3 + Alkali → CaC2 + H2O → → Minyak bumi
5. PEMBENTUKAN MINYAK BUMI
b) Teori Organik (Engker)
“Minyak bumi <-> proses pelapukan dan
penguraian secara anaerob jasad renik
(mikroorganisme) dari tumbuhan laut dalam
batuan berpori”.
9. KOMPOSISI MINYAK BUMI
1. Hidrokarbon Jenuh (alkana)
Dikenal dengan alkana atau parafin.
Keberadaan rantai lurus sebagai komponen utama
(terbanyak).
Sedangkan rantai bercabang lebih sedikit.
Senyawa penyusun diantaranya :
Metana CH4
Etana CH3 – CH3
Propana CH3 – CH2 – CH3
n-heptana CH3 – (CH2)5 – CH3
iso oktana CH3 – C(CH3)2 – CH2 – CH – (CH3)2
10. KOMPOSISI MINYAK BUMI
2. Hidrokarbon Tak Jenuh
(alkena)
Dikenal dengan alkena.
Keberadaannya hanya
sedikit.
Senyawa penyusunnya :
Etena CH2 = CH2
Propena CH2 = CH – CH3
Butena CH2 = CH – CH2 – CH3
a) Hidrokarbon Jenuh berantai
siklik (sikloalkana)
Dikenal dengan sikloalkana
atau naftena.
Keberadaannya lebih sedikit
dibanding alkana.
Senyawa penyusunnya :
11. KOMPOSISI MINYAK BUMI
b) Hidrokarbon aromatik
Dikenal sebagai seri aromatik.
Keberadaannya sebagai
komponen yang kecil/sedikit.
Senyawa penyusunannya :
c) Senyawa Lain
Keberadaannya sangat sedikit sekali.
Senyawa yang mungkin ada dalam minyak bumi adalah
belerang, nitrogen, oksigen dan organo logam (kecil sekali).
12. KOMPOSISI MINYAK BUMI
3. Komponen pendukung
Senyawa belerang 0,01% - 7%.
Senyawa nitrogen 0,01 % - 0,9%.
Senyawa Oksigen 0,06% - 0,4%.
Senyawa organo logam, terutama senyawa
Vanadium dan Nikel, jumlahnya sangat kecil.
Komposisi kandungan minyak bumi sangat tergantung
pada tempat ditemukannya minyak bumi tersebut.
Ada minyak bumi dengan kadar belerang rendah, ada
yang mempunyai kadar hidrokarbon aromatik yang tinggi
dan sebagainya.
13. PROSES PENGOLAHAN MINYAK BUMI
1. Proses Primer
(proses fisika)
-> biasanya komponen
atau fraksi minyak bumi
dipisahkan berdasarkan
salah satu sifat fisikanya,
yaitu titik didih.
Misal : Proses Destilasi /
Penyulingan
2. Proses Sekunder
(proses kimia)
-> bekerja berdasarkan
sifat kimia kimia,
dimana didalamnya
terjadi proses
perubahan struktur
kimia minyak bumi
tersebut.
Misal : Cracking,
Treating, Blending, dll.
14. TAHAPAN PENGOLAHAN
MINYAK MENTAH
1) DISTILASI / PENYULINGAN
Distilasi/penyulingan => cara pemisahan campuran
senyawa berdasarkan pada perbedaan titik didih
komponen-komponen penyusun campuran tersebut.
Cara distilasi dengan menggunakan beberapa
tingkat suhu pendinginan atau pengembunan disebut
distilasi bertingkat.
15. Prinsip dasar penyulingan bertingkat
adalah perbedaan titik didih di antara fraksi-fraksi
minyak mentah.
Hidrokarbon dengan titik didih paling rendah -
terpisah lebih dulu.
Hidrokarbon dengan titik didih lebih tinggi –
menyusul.
16. SECARA TEORITIS PROSES PENYULINGAN DIBAGI DALAM BEBERAPA
LANGKAH :
1. Minyak bumi ditampung dalam sebuah wadah yang memiliki selang
penghubung dengan ruang destilasi..
2. Wadah tersebut diletakan di atas tungku bersuhu 600° C.
3. Minyak bumi akan menguap jadi gas secara bertahap. Masing-masing
tahapan menghasilkan beberapa komponen mulai dari gas, naftalen,
gasoline, kerosin, solar, dan beberapa jenis bahan bakar lainya.
4. Uap yang dihasilkan dialirkan ke ruang destilasi yang terdapat tabung dan
nampan yang suhunya disesuaikan dengan titik didih masing-masing
komponen.
5. Nantinya, komponen-komponen itu akan masuk ke dalam tabung yang
sesuai dengan karakternya.
Misal : gasoline masuk ke nampan bersuhu 70° C.
18. TAHAPAN PENGOLAHAN
MINYAK MENTAH
2) CRACKING
Cracking => penguraian/pemecahan molekul-molekul
senyawa hidrokarbon yang besar menjadi molekul-
molekul senyawa yang lebih kecil.
Proses pemecahan ini menghasilkan bensin dalam
jumlah besar dan berkualitas lebih baik.
19. TAHAPAN PENGOLAHAN
MINYAK MENTAH
3) REFORMING
Reforming => pengubahan bentuk molekul bensin
yang bermutu kurang baik (rantai karbon lurus)
menjadi bensin yang bermutu lebih baik (rantai karbon
bercabang).
20. TAHAPAN PENGOLAHAN
MINYAK MENTAH
4) POLIMERISASI
Polimerisasi => proses penggabungan
molekul-molekul kecil menjadi molekul besar.
Misal :
(bensin berkualitas tinggi)
21. TAHAPAN PENGOLAHAN
MINYAK MENTAH
5) TREATING
Treating => proses pemurnian minyak bumi dengan
cara menghilangkan pengotor-pengotornya.
Cara-cara proses treating :
Copper sweetening and doctor treating =>
penghilangan pengotor yang menimbulkan bau
tidak sedap.
Acid treatment => penghilangan lumpur dan
perbaikan warna.
Desulfurizing (desulfurisasi) => penghilangan
unsure belerang.
22. TAHAPAN PENGOLAHAN
MINYAK MENTAH
6) BLENDING
Untuk memperoleh kualitas bensin yang baik
dilakukan blending (pencampuran), terdapat
sekitar 22 bahan pencampur (zat aditif) yang
dapat ditambahkan ke dalam proses
pengolahannya.
23. FRAKSI MINYAK BUMI
Minyak mentah (crude oil) sebagian besar
tersusun dari senyawa-senyawa hidrokarbon
jenuh (alkana).
Adapun hidrokarbon tak jenuh (alkena,
alkuna dan alkadiena) sangat sedikit
dkandung oleh minyak bumi, sebab mudah
mengalami adisi menjadi alkana.
Minyak mentah dipisahkan menjadi
sejumlah fraksi-fraksi melalui proses
destilasi (penyulingan).
24. FRAKSI MINYAK BUMI
Fraksi-fraksi yang diperoleh dari destilasi minyak
bumi adalah campuran hidrokarbon yang
mendidih pada trayek suhu tertentu.
Misal : fraksi minyak tanah (kerosin) tersusun dari
campuran senyawa-senyawa yang mendidih
antar 1800C-2500C.
Pemrosesan minyak bumi adalah fraksionasi
dari minyak mentah dengan menggunakan
proses destilasi bertingkat.
26. NO. FRAKSI
JUMLAH
ATOM C
TITIK DIDIH PERUNTUKAN
1 GAS C1 - C5 0 - 50°C Gas tabung, bahan kimia
2
Gasolin
(Bensin)
C6 - C11
50 - 85°C Bahan bakar motor, plastik, bahan kimia
3
Kerosin
(Minyak
Tanah)
C12 - C20 85 - 105°C
Bahan bakar penerbangan bermesin jet,
bahan bakar rumah tangga, bahan bakar
industri
4 Solar C21 - C30 105 - 135°C
Bahan bakar truck, bus, diesel, bahan
bakar industri
5
Minyak
Berat C31 - C40 130 - 300°C Minyak pelumas, lilin, pelapis lilin
6 Residu > C40 > 300°C
Bahan bakar boiler (mesin pembangkit
uap panas), aspal, bahan pelapis anti
bocor