1. LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
Tujuan Percobaan :
- Melakukan pengujian sifat daya hantar listrik dengan alat uji elektrolit pada berbagai
larutan dalam kehidupan sehari-hari
- Melakukan pengujian sifat larutan asam, basa, atau netral dengan kertas lakmus merah
dan kertas lakmus biru pada berbagai larutan dalam kehidupan sehari-hari
- Melakukan pengukuran pH untuk menentukan kekuatah larutan asam dan larutan basa
dengan kertas pH indikator universal pada 5 larutan sampel yang telah disediakan
Teori Singkat :
a. Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik. Sedangkan larutan non-
elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik.
Daya hantar listrik larutan elektrolit bergantung pada jenis dan konsentrasinya. Daya hantar
listrik larutan adalah kemampuan larutan untuk menghantarkan listrik.
Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan baik.
Hal ini disebabkan karena zat terlarut akan terurai sempurna (derajat ionisasi ? = 1)
menjadi ion-ion sehingga dalam larutan tersebut banyak mengandung ion-ion.
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan
lemah. Hal ini disebabkan karena zat terlarut akan terurai sebagian (derajat ionisasi ? << 1)
menjadi ion-ion sehingga dalam larutan tersebut sedikit mengandung ion.
b. Alat Uji Elektrolit Sederhana
Untuk membedakan larutan elektrolit dan non elektrolit secara eksperimen, dapat
digunakan alat uji seperti gambar di bawah ini :
1. batu baterai
2. kabel penghubung
3. bola lampu
4. elektroda karbon
5. elektroda karbon
6. larutan yang diuji
7. gelas kimia
Jika pada gelas kimia diisi larutan elektrolit kuat, maka lampu nomor 3 akan
menyala terang.
Jika pada gelas kimia diisi larutan elektrolit lemah, maka lampu nomor 3
akan menyala tetapi redup.
Jika pada gelas kimia diisi larutan non elektolit, maka lampu nomor 3 tidak
akan ,menyala
2. c. Asam Basa Arkhenius
Asam adalah zat yang apabila dilarutkan dalam air dapat menghasilkan ion H+.
Akibat kelebihan ion H+ maka air yang sudah ditambahkan zat asam disebut sebagai
larutan asam.
Basa adalah zat yang apabila dilarutkan dalam air dapat menghasilkan ion OH-.
Akibat kelebihan ion OH- maka air yang sudah ditambahkan zat basa disebut sebagai
larutan basa.
d. Ph
Identifikasi Larutan Asam, Basa, dan Netral
Banyak sekali larutan di sekitar kita, baik yang bersifat asam, basa, maupun netral.
Tahukah kamu bagaimana cara menentukan sifat asam dan basa larutan secara tepat?
Indikator yang dapat digunakan adalah indikator asam basa. Indikator adalah zat-zat yang
menunjukkan indikasi berbeda dalam larutan asam, basa, dan netral. Cara menentukan
senyawa bersifat asam, basa, atau netral dapat menggunakan kertas lakmus dan larutan
indikator atau indikator alami. Berikut adalah beberapa cara menguji sifat larutan.
Identifikasi dengan Kertas Lakmus
Warna kertas lakmus dalam larutan asam, larutan basa dan larutan bersifat netral berbeda.
Ada dua macam kertas lakmus,yaitu lakmus merah dan lakmus biru. Sifat dari masing-
masing kertas lakmus tersebut adalah sebagai berikut.
Lakmus merah
Lakmus merah dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan
basa berwarna biru.
Lakmus biru
Lakmus biru dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan
basa berwarna biru.
Lakmus merah maupun biru dalam larutan netral tidak berubah warna.
e. Cara menentukan kuat lemahnya asam basa
Kita terkadang menemukan zat yang rasanya sangat asam dan sedikit asam, atau
menemukan zat asam yang kekuatan merusaknya besar dan ada yang hanya
menimbulkan gatal di kulit saja. Berdasarkan kemampuan ionisasi dan kadar ion H+
larutan
asam dan basa terbagi dalam kelompok asam dan basa kuat, serta , asam dan basa
lemah. Kita memerlukan nilai tertentu untuk mengukur kekuatan asam atau basa tersebut,
dan untuk saat ini kita menggunakan besaran pH, untuk menentukan derajat keasaman
suatu larutan.
Komponen larutan penyangga terbagi menjadi (Keenan et al., 1980):
Larutan penyangga yang bersifat asam
Larutan ini mempertahankan pH pada daerah asam (pH < 7). Larutan ini dapat
dibuat dari asam lemah dan garamnya (yang merupakan basa konjugasi dari
asamnya). Adapun cara lainnya yaitu mencampurkan suatu asam lemah dengan suatu
basa kuat, asam lemahnya dicampurkan dalam jumlah berlebih. Campuran akan
menghasilkan garam yang mengandung basa konjugasi dari asam lemah yang
3. bersangkutan. Pada umumnya basa kuat yang digunakan seperti natrium hidroksida,
kalium hidroksida, barium hidroksida, kalsium hidroksida, dan lain-lain.
Larutan penyangga yang bersifat basa
Larutan ini mempertahankan pH pada daerah basa (pH > 7). Larutan ini dapat
dibuat dari basa lemah dan garam (yang berasal dari asam kuat). Adapun cara lainnya
yaitu: mencampurkan suatu basa lemah dengan suatu asam kuat dimana basa
lemahnya dicampurkan berlebih.
Alat dan Bahan :
- gelas kimia 100 mL 28 buah
- alat uji elektrolit
- kertas lakmus merah
- kertas lakmus biru
- kertas pH indikator universal
- larutan sari buah
- larutan aki
- larutan obat maag
- larutan sabun
- larutan garam dapur
- larutan alkohol antiseptik
- larutan minuman isotonik
- larutan minuman bersoda
- larutan sampel A, B, C, D, dan E
Cara Kerja :
- Disediakan berbagai larutan yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari
- Ambil alat uji elektrolit, kertas lakmus merah, dan kertas lakmus biru lalu lakukan
pengujian pada larutan-larutan yang ada. Amati, apakah lampu menyala atau tidak?
Apakah terjadi perubahan warna pada kedua kertas lakmus? Catat hasil pengamatan
anda!
- Disediakan juga 5 buah larutan sampel A, B, C, D, dan E. Larutan sampel tersebut
masing-masing berisi aquadest, larutan asam klorida, larutan asam cuka, larutan
natrium hidroksida, dan larutan ammonium hidroksida secara random
- Lanjutan pengujian pada larutan sampel A, B, C, D, dan E! Amati perubahan warna
pada kedua kertas lakmus, dan catat hasil pengamatan anda!
- Selanjutnya ambil kertas pH indikator universal lalu lakukan pengujian pH pada masing-
masing larutan yang ada. Amati perubahan warna yang terjadi lalu cocokkan dengan
tabel warna pH untuk penentuan masing-masing larutan tersebut!
- Berdasarkan kekuatan asam-basa pada larutan-larutan sampel, identifikasikanisi
masing-masing larutan sampel tersebut!
Hasil Pengamatan :
No Nama Larutan
Lampu
Perubahan
Warna
Sifat Larutan
Nyala
Tidak
Nyala
Lakmus
Merah
Lakmus
Biru
Asam Basa Netral
4. 1 Larutan aki merah biru
2 Larutan obat maag biru biru
3 Larutan garam dapur merah biru
4 Larutan sari buah merah merah
5 Larutan sabun biru biru
6 Larutan alkohol antiseptik merah biru
7 Larutan minuman isoronik merah merah
8 Larutan minuman bersoda merah merah
No
Nama
Larutan
Perubahan
Warna
pH
Sifat Larutan
Lakmus
Merah
Lakmus
Biru
Asam
Kuat
Asam
Lemah
Basa
Kuat
Basa
Lemah
Netral
1
Larutan
A2
biru biru 13
2
Larutan
B2
biru biru 8
3
Larutan
C2
merah biru 7
4
Larutan
D2
merah merah 2
5
Larutan
E2
merah merah 0
Pembahasan :
Pada percobaan pertama, larutan-larutan yang sering digunakan dalam kehidupan
sehari-hari didapatkan data seperti tabel diatas. Pada larutan aki, lampu tidak menyala dan
pada kertas lakmus tidak mengalami perubahan warna maka dikatakan bahwa larutan
tersebut bersifat netral tetapi seharusnya larutan aki dapat menghantarkan arus listrik
karena bersifat asam. Kejadian ini terjadi karena larutan aki yang digunakan memang
memiliki pH 7(tertulis pada kemasan). Pada larutan obat maag dan larutan sabun, terjadi
perubahan warna pada lakmus merah menjadi biru yang berarti larutan ini bersifat basa,
maka lampu dapat menyala. Larutan garam dapur bersifat netral, lampu dapat menyala
tetapi tidak terjadi perubahan warna pada kertas lakmus. Larutan sari buah, minuman
isotonik dan minuman bersoda dapat menyalakan lampu. Larutan-larutan tersebut bersifat
asam karena dapat mengubah warna lakmus biru menjadi merah.
Pada percobaan kedua, aquadest, larutan asam klorida, larutan asam cuka, larutan
natrium hidroksida, dan larutan ammonium hidroksida yang diacak didapatkan data seperti
5. tabel diatas menjadi larutan A2, B2, C2, D2, dan E2. Pada larutan A2 dan B2 terjadi
perubahan warna lakmus merah menjadi biru dengan pH A2 sebesar 13 dan pH B2
sebesar 8, maka larutan A2 bersifat basa kuat sedangkan larutan B2 bersifat basa lemah.
Larutan C2 memiliki pH sebesar 7 dan tidak mengubah warna kertas lakmus, maka larutan
ini bersifat netral. Sedangkan larutan D2 dan E2 bersifat asam, karena mengubah warna
lakmus biru menjadi merah dengan pH D2 sebesar 2 dan pH E2 sebesar 0, maka larutan
D2 bersifat asam lemah dan E2 bersifat asam kuat. Dari data tersebut kita dapat
menyimpulkan bahwa larutan A2 Natrium Hidroksida (NaOH), B2 Ammonium Hidroksida
(NH3), C2 Aquadest, D2 Asam Cuka (CH3COOH). Dan E2 Asam Klorida (HCl)
Kesimpulan
Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat menemukan larutan-larutan yang bersifat
elektrolit (dapat menghantarkan arus listrik). Larutan aki, larutan obat maag, larutan garam
dapur, larutan sari buah, larutan sabun, minuman isotonik dan minuman bersoda adalah
contoh larutan yang bersifat elektrolit, sedangkan alkohol bersifat non-elektrolit.
Foto