Dokumen tersebut membahas tentang penyimpanan benih rekalsitran. Metode penyimpanan modern untuk benih rekalsitran adalah penyimpanan in vitro (jangka pendek dan menengah) dan teknik kriopreservasi menggunakan nitrogen cair (jangka panjang). Kriopreservasi dapat mempertahankan viabilitas benih rekalsitran dan intermediate untuk jangka waktu yang lebih lama dibandingkan metode konvensional.
Pengujian daya kecambah adalah mengecambahkan benih pada kondisi yang sesuai untuk kebutuhan perkecambahan benih tersebut, lalu menghitung presentase daya berkecambahnya
1. Bagaimana struktur benih Kedelai (Glycine max), Jagung (Zea mays), Kacang Tanah (Arachis hypogaea), dan Padi (Oryza sativa)?
2. Apa saja tipe perkecambahan benih Kedelai (Glycine max), Jagung (Zea mays), Kacang Tanah (Arachis hypogaea), dan Padi (Oryza sativa)?
Pengujian daya kecambah adalah mengecambahkan benih pada kondisi yang sesuai untuk kebutuhan perkecambahan benih tersebut, lalu menghitung presentase daya berkecambahnya
1. Bagaimana struktur benih Kedelai (Glycine max), Jagung (Zea mays), Kacang Tanah (Arachis hypogaea), dan Padi (Oryza sativa)?
2. Apa saja tipe perkecambahan benih Kedelai (Glycine max), Jagung (Zea mays), Kacang Tanah (Arachis hypogaea), dan Padi (Oryza sativa)?
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...UNESA
Â
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Aklimatisasi anggrek dari in vitro ke in vivo dilakukan secara bertahap menggunakan community pot dengan media arang dan sabut kelapa, kemudian ditutup dengan plastik. Sebelum diaklimatisasi, planlet anggrek dikeluarkan dari botol dan dicuci hingga bersih sampai tidak ada media agar yang masih menempel pada akar.
2. Pada penyilangan (Anggrek Dendrobium melintir >< Anggrek Dendrobium sp.) anggrek disilangkan dengan sesamanya dengan menempelkan serbuk sari pada putik bunga anggrek dengan menggunakan tusuk gigi, kemudian diberi label yang berisi nama spesies jantan dan betina anggrek yang disilangkan dengan tanggal saat melakukan penyilangan.
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...UNESA
Â
1. Ada 145 botol media steril yang dihasilkan dari praktikum pembutan media MS (Murashige & Skoog), yaitu media A sejumlah 47 botol, media B sejumlah 50 botol, dan media C sejumlah 48 botol, dan tidak ada yang mengalami kontaminasi.
2. Pada eksplan embrio Kacang Tanah (Arachis hypogaea) yang ditanam pada botol media MS (Murashige & Skoog) ada 3 eksplan dan semuanya mengalami kontaminasi bakteri yang dapat dilihat dari warna akar dan tunas kacang tanah yang berwarna jingga.
3. Faktor-faktor penyebab kontaminasi dalam kultur jaringan pada praktikum ini adalah:
- Organisme kecil yang masuk ke dalam media berupa bakteri
- Botol kultur atau alat-alat tanam yang kurang steril
- Lingkungan kerja dan ruang kultur yang kotor
- Kecerobohan dalam pelaksanaan
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...UNESA
Â
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Aklimatisasi anggrek dari in vitro ke in vivo dilakukan secara bertahap menggunakan community pot dengan media arang dan sabut kelapa, kemudian ditutup dengan plastik. Sebelum diaklimatisasi, planlet anggrek dikeluarkan dari botol dan dicuci hingga bersih sampai tidak ada media agar yang masih menempel pada akar.
2. Pada penyilangan (Anggrek Dendrobium melintir >< Anggrek Dendrobium sp.) anggrek disilangkan dengan sesamanya dengan menempelkan serbuk sari pada putik bunga anggrek dengan menggunakan tusuk gigi, kemudian diberi label yang berisi nama spesies jantan dan betina anggrek yang disilangkan dengan tanggal saat melakukan penyilangan.
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...UNESA
Â
1. Ada 145 botol media steril yang dihasilkan dari praktikum pembutan media MS (Murashige & Skoog), yaitu media A sejumlah 47 botol, media B sejumlah 50 botol, dan media C sejumlah 48 botol, dan tidak ada yang mengalami kontaminasi.
2. Pada eksplan embrio Kacang Tanah (Arachis hypogaea) yang ditanam pada botol media MS (Murashige & Skoog) ada 3 eksplan dan semuanya mengalami kontaminasi bakteri yang dapat dilihat dari warna akar dan tunas kacang tanah yang berwarna jingga.
3. Faktor-faktor penyebab kontaminasi dalam kultur jaringan pada praktikum ini adalah:
- Organisme kecil yang masuk ke dalam media berupa bakteri
- Botol kultur atau alat-alat tanam yang kurang steril
- Lingkungan kerja dan ruang kultur yang kotor
- Kecerobohan dalam pelaksanaan
Ia merupakan contoh slide PPT untuk penyiaran PdP di dalam TV Pendidikan yang telah ditayangkan pada Januari 2021. Sesuai digunakan sebagai garis panduan penyediaan bahan tayangan subjek vokasional khususnya Akuakultur.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
Â
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
1. R AC H MA NI TA D E S I U TA M I 150110080159
DHEA PRIMASARI 150110080160
A R I N A R O B B I T. K . 150110080161
R A D E N B O N DA N E . B. 150110080162
R U B E N M U L YA H U T A B A R A T 150110080163
2. Skema Pembahasan
ï‚— Pendahuluan
ï‚— Karakteristik Benih Rekalsitran
ï‚— Penyebab Penanganan Benih Rekalsitran lebih
sulit dari Ortodoks dan Intermediate
ï‚— Metode Penyimpanan
ï‚— Jenis Kemasan
ï‚— Wadah dan Lama Penyimpanan
ï‚— Benih Semi Rekalsitran
ï‚— Aplikasi Metode Nitrogen Cair (kriopreservasi)
3. Pendahuluan Karakteristik
ï‚— Penyimpanan benih ï‚— Tidak mengalami
dilakukan menjamin
ketersediaan benih. proses pengeringan
ï‚— Tujuan : saat masak
ï‚¡ biji agar tetap dalam
keadaan baik ï‚— Cepat deteriosasi
ï‚¡ biji dari serangan hama ï‚— Daya simpan singkat
dan jamur
ï‚¡ mencukupi persediaan ï‚— Mati apabila kadar air
biji turun menjadi 15-20 %
ï‚— Pengaruh faktor suhu
dan kelembapan
4. Penangan Benih Rekalsitran lebih sulit
dibandingkan Benih Ortodoks dan Intermediate
Kandungan
Lemak
Benih Proses
Kadar Air
Rekalsitran Respirasi
Cadangan
Makanan
5.
6. Metode Penyimpanan
Konvensional
• Media penyimpanan berupa: serbuk gergaji,
gambut, serbuk sabut kelapa dan serbuk arang
Modern
• penyimpanan benih rekalsitran dengan
mengunakan metode in vitro (Penyimpanan
Jangka Pendek dan Menengah) dan teknik
kriopreservasi (Jangka Panjang)
7.
8. Faktor Melindungi
Lingkungan mutu fisik
Simpan
Penggunaan Bahan Penahan Uap
jenis kemasan Air
KA tetap tinggi Penambahan
Zeolit
Elastisitas, Pemberian
Harga, dan Disinfektan
faktor ekonomis
lainnya
9. Wadah dan Lama
Penyimpanan
•Sifat khusus dari
wadah simpan :
•Permeabilitas •Klasifikasi wadah simpan :
•Insulasi •Wadah Kedap Udara
•Ukuran lubang •Tidak memungkinkan lagi terjadi pertukaran udara
antara benih yang disimpan dengan lingkungannya.
•Kemudahan
•kaleng logam, botol dan gelas
•Biaya, •Wadah Permeable
•Memungkinkan terjadinya pertukaran udara antara
benih dengan lingkungannya.
•Karung goni, kantong kain, karung nilon,
keranjang, kotak kayu, kertas, karton dan
papan serat
10. Lama Penyimpanan
ï‚— Tergantung pada kondisi ï‚— Benih Semi Rekalsitran
benih dan (Damar)
lingkungannya. ï‚¡ Ellis et.al (1990, 1991)
ï‚— Umumnya semakin lama menyebutkan adanya
benih disimpan maka kategori benih
intermediate di antara
viabilitasnya semakin orthodoks dan rekalsitran.
menurun.
ï‚¡ daya berkecambah benih
ï‚— Periode penyimpanan damar masih dapat
terdiri dari penyimpanan dipertahankan hingga
jangka panjang, 60% setelah periode
menengah dan pendek. simpan tiga bulan apabila
disimpan dalam larutan
NaCl 0,4 M
11. Kriopreservasi
ï‚— Biji tanaman hutan daerah tropis umumnya bersifat
rekalsitran atau intermediate, sehingga apabila
disimpan secara konvensional, viabilitasnya akan
cepat menurun
ï‚— Suatu solusi untuk menyimpan benih rekalsitran dan
intermediate.
ï‚— Benih dapat disimpan dalam bentuk biji utuh atau
embrionya saja tergantung dari ukurannya.
ï‚— Benih yang akan disimpan di dalam nitrogen cair harus
mencapai kadar air optimal.
ï‚— Termasuk kategori konservasi ex situ.
ï‚— Untuk jenis-jenis benih yang langka dan terancam
punah (Cochrane et.al., 2002).
12. Cara kerja Penyimpanan Benih dalam Nitrogen Cair
a. Penurunan
KA
e.
b. Krioprotektan
Perkecambahan
c.
d.Pencairan
Pembekuan
13. Penurunan KA
KA yang Teknik Silikagel
diinginkan desikasi dan pompa
vakum
Penurunan
KA
dilakukan
setiap 3 jam
KA diukur KA
dengan berdasarkan
metode berat basah
oven
14.
15. Metode Penyimpanan Kriopreservasi
Kriopreservasi Pembekuan
ï‚— Metode yang ï‚— Dilakukan setelah KA
digunakan vitrivikasi sesuai.
ï‚— Diawali dengan ï‚— Caranya dengan
perendaman dengan memasukkan botol
larutan krioprotektan plastik tahan suhu
rendah yg berisi sampel
ï‚— Perendaman selama 60 dalam tabung nitrogen
menit pada suhu 280C cair
ï‚— Pembekuan selama 1 jam
16. • Benih tanaman dicairkan dengan direndam
dalam water bath 20 menit 280C
• Benih dibersihkan dengan akuades untuk
Pencairan
menghilangkan krioprotektan
• Bahan tanaman diletakkan diatas kertas
saring
Perkecambahan • Dilakukan UDK dan UKDdp
18. Pengaruh Vitrifikasi terhadap
perkecambahan dengan metode berbeda
ï‚— Setelah proses thawing (pencairan
es)
ï‚— Digunakan metode UKdDp dan
UDK serta menggunakan
germinator
ï‚— Setelah 1 minggu,
ï‚— Sampel dibuka dan kemudian
dihitung jumlah kecambah
ï‚— kondisi KA awal yang berbeda
tersebut (28,48% 22,32%, 19,99%,
dan 14,11%)
19. ï‚— Perkecambahan terbaik (100%) setelah
kriopreservasi diperoleh dari benih damar yang
dikriopreservasi berkadar air 22,32% dan
dikecambahkan dengan metode UKdDp
ï‚— Penggunaan larutan krioprotektan dalam
konsentrasi yang lebih rendah atau waktu
perendaman yang lebih cepat kemungkinan
lebih baik untuk benih damar.