SlideShare a Scribd company logo
Pengolahan dan proses panen terhitung memiliki proporsi konsumsi bahan bakar terbesar dalam sistem pertanian inten

K.RAJA AND HARRY F.
2000.CLIMATE CHANGE AND
GLOBAL CROPPRODUCTIVITY

Ringkasan Buku 2 Bagian 3
10 Desember 2013
Bismillah..
Chapter 3:Kontribusi Sektor
Pertanian
Penggunaan bahan bakar fosil di pertanian.
 Energy dibutuhkan dalam semua proses pertanian.

Pertanian intensif skala modern membutuhkan
jauh lebih banyak input energy dibandingkan
pertanian tradisional, karenanya sangat
tergantung pada penggunaan bahan bakar fosil
untuk pengolahan, transportasi dan pengeringan
gabah, untuk pabrik pupuk, pestisida dan alat –
alat yang digunakan untuk input dan kebutuhan
listrik pada pertaniaan itu sendiri (Frye, 1984).
 Perkiraan awal pemanfaatan bahan bakar fosil di

sector pertanian, berupa bahan bakar minyak dan
listrik, berkisar hanya 3-4% dari total konsumsi
Negara berkembang (Cast, 1992; Enquete
Commision, 1995).
 Untuk menyediakan data terkait kontribusi

pertanian, emisi C dari penggunaan bahan bakar
fosil di Amerika tahun 1996 dilaporkan sekitar
286,7 ; 229,9 ; 477,5 ; dan 445,5 MMTCE untuk
kebutuhan pokok, komersial, industry dan sector
transportasi (EPA,1998).
<Ringkasan Buku 2 K.Raja dan Harry F.>
Chapter 3:Kontribusi Sektor
Pertanian
 Pengolahan dan proses panen terhitung

memiliki proporsi konsumsi bahan bakar
terbesar dalam sistem pertanian intensif
(Frye,1984).
 Kebutuhan bahan bakar tersebut sekitar 55
dan 78% digunakan untuk sistem
konvensional. Kem dan Johnson (1993)
menghitung bahwa konversi 76% lahan tanam
yang dibudidayakan di Amerika dengan
sistem pengolahan konservasi bisa menyita
sebanyak 286 hingga 468 MMTCE selama
lebih 30 tahun dan menyimpulkan bahwa
pertanian Amerika menjadi jaring pemasok C.
Lal (1997) memaparkan perkiraan global for
kandungan C dari konservasi pertanian
konvensional sama tinggi hingga 2020.
 Kombinasi untuk mengurangi biaya bahan
bakar dan keuntungan lingkungan menjadi
pengolahan konservasi merupakan hal positif
untuk pertanian yang meminimalkan emisi C
ke atmosfir.
<Ringkasan Buku 2 K.Raja dan Harry F.>
Chapter 3:Kontribusi Sektor
Pertanian
 Pimentel (1984) mengindikasi bahwa 17% dari

total energy yang digunakan di sector ekonomi
Amerika berasal dari sistem pangan, dengan 6%
untuk produksi produk pertanian, 6% untuk
pengolahan dan pengemasan dan 5% untuk
distribusi dan persiapan. 17% ini
menggambarkan penggunaan energy di
Amerika per pendapatan per tahun, sekitar 1500
liter bahan bakar hanya untuk pangan.
 Mengambil kandungan C bahan bakar berkisar
0.73 kg C per liter dan menggandakan dengan
perkiraan populasi penduduk Amerika 270 juta di
pertengahan 1998 memaparkan bahwa produksi
pangan, pengolahan dan persiapannya saja akan
menghasilkan emisi berkisar 296 MMTCE per
tahun di Amerika atau sekitar 20% dari total
keseluruhan (Houghton et al., 1996).
 Bahan bakar fosil merupakan kebutuhan sector
pangan secara keseluruhan dari pengolahan,
pengawetan, penyimpanan dan distribusi yang
terhitung sebesar 10-20% dari konsumsi total
(Pimenter et al., 1990; Cast, 1992). Kemudian,
mitigasi energy dari sector pertanian seharusnya
11 % untuk area non produksi sehingga dapat
menjadi solusi dalam pengurangan jumlah CO2
dari pertanian.
<Ringkasan Buku 2 K.Raja dan Harry F.>
Chapter 3:Kontribusi Sektor
Pertanian
Management karbon di dalam tanah
 Konversi lahan hutan menjadi pertanian atau
pemukiman menyebabkan perubahan dalam
emisi C tanah sebagai CO2. Ditambahkan bahwa
biomassa tanaman dan hutan sebagai akibat dari
tanah yang menjadi penyimpan CO2 (Raich dan
Potter, 1995).
 Pertanian dan pengolahan intensif telah
menyebabkan penurunan antara 30 – 50% dalam
C tanah karena tanah telah diubah menjadi lahan
pengolahan selama lebih dari 100 tahun lalu
(Schlesinger, 1986 ; Houghton, 1995).
 Hal ini seharusnya menjadi perhatian penting
dalam proses – proses pengolahan, untuk
meminimalkan kehilangan C dan bagaimana
kehilangan C dapat berkaitan dengan
produktivitas tanah, kualitas tanah,
penyimpanan C, dan terutamanya produksi
tanaman.
 Penelitian jangka panjang terhadap C tanah
memiliki fungsi pengolahan intensif dan
management residu dalam C tanah (Lal, 1997;
Paul et al., 1997; Pautrian et al., 1997b) ;
meskipun, nilai data – data ini memiliki masalah
dengan ketidakpastian jumlah dan distribusi C
tanah antara wilayah lahan
<Ringkasan Buku 2 K.Raja dan Harry F.>
Chapter 3:Kontribusi Sektor
Pertanian










Paustian et al. (1998) memperkirakan management
global yang baik, pemulihan lahan terdegradasi, dan
pemanfaatan lahan basah yang digunakan untuk
pertanian bisa menyimpan 400 dan 900 MMTCE per
tahun di dalam tanah. Mereka memperhatikan bahwa
tanah dengan kemampuan terbatas untuk menyimpan C
yang diketahui selama 50 hingga 100 tahun. Potensi
untuk pengolahan yang lebih baik memberikan harapan
bahwa pertanian bisa mengurangi emisi GHG.
Pertanian berkelanjutan memerlukan teknologi –
teknologi baru untuk pemanfaatan biomassa C yang
efisien.
Residu tanaman adalah sumber yang terperbaharui dan
penting dalam input utama penyimpanan C tanah. Lal
(1997) memperkirakan bahwa berat lahan dunia sekira
1,4’109 ha per tahun menghasilkan 3.44’109 Mg residu
tanaman.
Dengan rata – rata kandungan C 45 g/kg residu, total
asimilasi C sekitar 1500 MMTCE per tahun. Di lain pihak,
sejumlah besar residu C dari tanaman didaur ulang
menjadi CO2 melalui dekomposisi mikroba ketika residu
tersebut bercampur dengan tanah melalui pengolahan,
sisanya kembali sebagai humus yang memiliki kontribusi
jangka panjang dalam tanah.
Residu C dari tanaman pertanian hanya berkisar 1% dari
total C yang terfiksasi dalam fotosintesis, meskipun
begitu, hal ini sangat sesuai dengan management tanah.

<Ringkasan Buku 2 K.Raja dan Harry F.>
Chapter 3:Kontribusi Sektor
Pertanian
Padi dan Produksi Gas Metan
 Pertanian sebagai sumber penghasil CH4 memiliki peran
serta 1/3 dari total komposisi gas di atmosfir, bagian
signifikan hasil pengolahan padi. Perkiraan baru – baru ini
bahwa CH4 yang dihasilkan dari padi (beras) adalah 60 Tg
per tahun (Houghton et al., 1992).
 Emisi metan dari lahan padi adalah hasil proses bakteri
dalam keadaan anaerob dan aerop. Penggenangan lahan
padi memacu fermentasi anaerob sumber C yang
disuplay dari tanaman padi dan bahan organic lainnya,
menghasilkan formasi CH4.
 Proses yang ditentukan oleh sekelompok indicator yang
kompleks menghubungakan fisik dan biologi lingkungan
tanah dengan metode penerapan pertanian yang
spesifik.
 Kondisi dalam menghasilkan CH4 di lahan padi yang
tergenang dapat dibedakan menjadi enam bagian,
keadaan air, Eh,suplay karbon, suhu, tekstur dan mineral
serta keasaman tanah (Neue, 1997). Produksi metan
dipengaruhi oleh reduksi yang terjadi di dalam tanah dan
substrat bahan organic (Gaunt et al.,1997) dan tekstur
(Parashar et al.,1991;Chen et al.,1993). Sass et al.(1994)
menemukan hubungan kuat antara emisi CH4 musiman
dan persentase pasir didalam bahan pasir, liat, debu dari
tiga tanah di Texas. Secara umum, tanah pasir tinggi
bahan organic C sehingga memproduksi lebih banyak
CH4 dibandingkan tanah liat dengan kandungan C yang
sama atau lebih rendah (Neue dan Sass, 1994).
Penurunan signifikan emisi CH4 dapat dilihat dalam
tanah melalui laju perkolasi (Inubushi et al.,1992). .

<Ringkasan Buku 2 K.Raja dan Harry F.>
Chapter 3:Kontribusi Sektor
Pertanian


Laju emisi metan sangat berkaitan dengan
management air. drainase di sistem padi irigasi,
sebuah metode pengolahan yang umum di Jepang,
menghasilkan penurunan emisi CH4 yang signifikan
(Yagi et al.,1996; Cai et al.,1997).
 Irigasi curah hujan mengurangi emisi CH4 sebesar 36%
dibandingkan dengan yang berasal dari bawah
permukaan tanah (Shin et al.,1996). Di Filipina,
cekaman selama dua minggu di masa tanam
pertengahan dapat menahan laju CH4 sampai 60%.
Namun. Laju N2O meningkat selama masa drainase
(Bronson et al.,1997).
 Sass et al., (1992) menemukan bahwa musim
pertengahan mengurangi laju emisi CH4 sekitar 50%
dan periode drainase jangka pendek dapat
mengurangi emisi CH4 menjadi jumlah yang kecil.
Pilihan mitigasi untuk sector pertanian
 Apa yang bisa dilakukan sector pertanian untuk
mengurangi emisi GHG (Green House Gasses) telah
diperkirakan oleh Cole et al. (1997), dimana perkiraan
potensi reduksi radioaktif memaksa sector pertanian
dari 1150 hingga 3300 MMTCE per tahun dari total
reduksi global emisi gas rumah kaca. Berkisar 32%
berasal dari reduksi CO2, 42% C dari produksi biofuel
dari 15% keberadaan lahan tanam, 16% dari reduksi
emisi CH4 dan 10% dari emisi N2O.
<Ringkasan Buku 2 K.Raja dan Harry F.>
Chapter 3:Kontribusi Sektor
Pertanian


Pertanian dapat memberikan kontribusi pengurangan
adanya perubahan iklim dengan mengadopsi metode
penyimpanan CO2 sebagai C di dalam tanah,
biomassa tanaman dan pohon, serta menggantikan
penggunaan bahan bakar fosil yang diperlukan untuk
pengolahan, bahan dan alat pabrik dan operasi panen
padi (Cole et al., 1996 : Paustian et al., 1998).



Untuk sector pertanian, pengurangan gas rumah kaca
melalui konsumsi bahan bakar lebih kecil
dibandingkan dengan aspek lain. Namun penurunan
lebih tinggi dapat dicapai.



Dengan menggabungkan pengolahan lahan dengan
metode management terbaik untuk meningkatkan
produksi tanaman, Lal et al. (1998) menyarankan
penyimpanan C tanah berpotensi berkisar 126 MMTCE
per tahun. Jauh lebih besar dari pengolahan
konservasi dan management residu tanaman. Strategi
lain termasuk menghilangkan pengosongan lahan
dengan tanaman penutup, meningkatkan jadwal
irigasi, meningkatkan kesuburan tanah, managemen
pupuk dan panen dengan pengurangan penggunaan
lahan.

<Ringkasan Buku 2 K.Raja dan Harry F.>
Chapter 3:Kontribusi Sektor
Pertanian


Pengoptimalan pupuk N secara efisien, mendapat
hasil panen per unit area dan menggunakan
pengolahan konservasi memberikan jaminan kuat
untuk pengurangan emisi N2O dan CO2.



Penurunan emisi CH4 dari pertanian akan
membutuhkan managemen pemupukan di kondisi
aerob dan peningkatan produksi padi.



Metode – metode yang akan memberikan dampak
terbesar terhadap gas rumah kaca dalam produksi
padi adalah management air dan karbon, seleksi
varietas dan tanah, jumlah dan jenis pupuk dan
persiapan lahan.



Pemahaman global terhadap metode – metode kritis
ini akan memberikan peningkatan management
tanah dan tanaman serta pengembangan teknologi
baru sebagai hasil dalam meningkatkan produksi
pangan secara efisien dengan dampak minimum pada
kualitas lingkungan dan gas rumah kaca.



Kesadaran pilihan ini tergantung pada luasan produksi
pertanian berkelanjutan dan kombinasi aspek social,
ekonomi dan keuntungan lingkungan.

<Ringkasan Buku 2 K.Raja dan Harry F.>

More Related Content

Similar to Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop productivity 3

Wawasan_berkelanjutan_prof budimawan_Senin13.pptx
Wawasan_berkelanjutan_prof budimawan_Senin13.pptxWawasan_berkelanjutan_prof budimawan_Senin13.pptx
Wawasan_berkelanjutan_prof budimawan_Senin13.pptx
sukardisudiono11
 
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
d1051231072
 
Bagaimana Mencegah Kebakaran Hutan dan Lahan Berulang
Bagaimana Mencegah Kebakaran Hutan dan Lahan BerulangBagaimana Mencegah Kebakaran Hutan dan Lahan Berulang
Bagaimana Mencegah Kebakaran Hutan dan Lahan Berulang
AnjasDong1
 
Laporan World Watch ttg kontribusi peternakan 51% terhadap gas rumahkaca
Laporan World Watch ttg kontribusi peternakan 51% terhadap gas rumahkacaLaporan World Watch ttg kontribusi peternakan 51% terhadap gas rumahkaca
Laporan World Watch ttg kontribusi peternakan 51% terhadap gas rumahkaca
suman sutra
 
Perhitungan Emisi untuk inventarisasi GRK.pdf
Perhitungan Emisi untuk inventarisasi GRK.pdfPerhitungan Emisi untuk inventarisasi GRK.pdf
Perhitungan Emisi untuk inventarisasi GRK.pdf
heru946800
 
Makalah pemanasan global
Makalah pemanasan globalMakalah pemanasan global
Makalah pemanasan global
sjati212
 
Makalah pemanasan global
Makalah pemanasan globalMakalah pemanasan global
Makalah pemanasan global
Arfian Deta umbu
 
Makalah pemanasan global
Makalah pemanasan globalMakalah pemanasan global
Makalah pemanasan global
Arfian Deta umbu
 
Global warming / Pemanasan Global
Global warming / Pemanasan GlobalGlobal warming / Pemanasan Global
Global warming / Pemanasan Global
Desy Fadjar
 
piKLIM.pdf
piKLIM.pdfpiKLIM.pdf
piKLIM.pdf
BotimCctv1
 
Surjan kelompok 5
Surjan kelompok 5Surjan kelompok 5
Surjan kelompok 5
RickyAlparizi
 
Pemanasan global
Pemanasan globalPemanasan global
Pemanasan global
haslinda muslie
 
presentation-adaptasi-mitigasi-perubahan-iklim-mimika_final-version.pptx
presentation-adaptasi-mitigasi-perubahan-iklim-mimika_final-version.pptxpresentation-adaptasi-mitigasi-perubahan-iklim-mimika_final-version.pptx
presentation-adaptasi-mitigasi-perubahan-iklim-mimika_final-version.pptx
Rizkids3
 
presentation-adaptasi-mitigasi-perubahan-iklim-mimika_final-version (1).pptx
presentation-adaptasi-mitigasi-perubahan-iklim-mimika_final-version (1).pptxpresentation-adaptasi-mitigasi-perubahan-iklim-mimika_final-version (1).pptx
presentation-adaptasi-mitigasi-perubahan-iklim-mimika_final-version (1).pptx
Aulia05a
 
Surjan kelompok 5
Surjan kelompok 5Surjan kelompok 5
Surjan kelompok 5
AndikaPrasetiyo
 
Makalah pemanasan global xii ipa 2
Makalah pemanasan global xii ipa 2Makalah pemanasan global xii ipa 2
Makalah pemanasan global xii ipa 2
Septian Muna Barakati
 
Perubahan Iklim
Perubahan IklimPerubahan Iklim
Perubahan Iklim
lodzi
 
PEMANASAN GLOBAL.pptx
PEMANASAN GLOBAL.pptxPEMANASAN GLOBAL.pptx
PEMANASAN GLOBAL.pptx
Yanwargylgaw2
 

Similar to Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop productivity 3 (20)

Wawasan_berkelanjutan_prof budimawan_Senin13.pptx
Wawasan_berkelanjutan_prof budimawan_Senin13.pptxWawasan_berkelanjutan_prof budimawan_Senin13.pptx
Wawasan_berkelanjutan_prof budimawan_Senin13.pptx
 
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
 
Bagaimana Mencegah Kebakaran Hutan dan Lahan Berulang
Bagaimana Mencegah Kebakaran Hutan dan Lahan BerulangBagaimana Mencegah Kebakaran Hutan dan Lahan Berulang
Bagaimana Mencegah Kebakaran Hutan dan Lahan Berulang
 
Laporan World Watch ttg kontribusi peternakan 51% terhadap gas rumahkaca
Laporan World Watch ttg kontribusi peternakan 51% terhadap gas rumahkacaLaporan World Watch ttg kontribusi peternakan 51% terhadap gas rumahkaca
Laporan World Watch ttg kontribusi peternakan 51% terhadap gas rumahkaca
 
Perhitungan Emisi untuk inventarisasi GRK.pdf
Perhitungan Emisi untuk inventarisasi GRK.pdfPerhitungan Emisi untuk inventarisasi GRK.pdf
Perhitungan Emisi untuk inventarisasi GRK.pdf
 
Makalah pemanasan global
Makalah pemanasan globalMakalah pemanasan global
Makalah pemanasan global
 
Makalah pemanasan global
Makalah pemanasan globalMakalah pemanasan global
Makalah pemanasan global
 
Makalah pemanasan global
Makalah pemanasan globalMakalah pemanasan global
Makalah pemanasan global
 
Global warming / Pemanasan Global
Global warming / Pemanasan GlobalGlobal warming / Pemanasan Global
Global warming / Pemanasan Global
 
Makalah pemanasan global STIP WUNA
Makalah pemanasan global STIP WUNA Makalah pemanasan global STIP WUNA
Makalah pemanasan global STIP WUNA
 
piKLIM.pdf
piKLIM.pdfpiKLIM.pdf
piKLIM.pdf
 
Surjan kelompok 5
Surjan kelompok 5Surjan kelompok 5
Surjan kelompok 5
 
Pemanasan global
Pemanasan globalPemanasan global
Pemanasan global
 
presentation-adaptasi-mitigasi-perubahan-iklim-mimika_final-version.pptx
presentation-adaptasi-mitigasi-perubahan-iklim-mimika_final-version.pptxpresentation-adaptasi-mitigasi-perubahan-iklim-mimika_final-version.pptx
presentation-adaptasi-mitigasi-perubahan-iklim-mimika_final-version.pptx
 
presentation-adaptasi-mitigasi-perubahan-iklim-mimika_final-version (1).pptx
presentation-adaptasi-mitigasi-perubahan-iklim-mimika_final-version (1).pptxpresentation-adaptasi-mitigasi-perubahan-iklim-mimika_final-version (1).pptx
presentation-adaptasi-mitigasi-perubahan-iklim-mimika_final-version (1).pptx
 
Surjan kelompok 5
Surjan kelompok 5Surjan kelompok 5
Surjan kelompok 5
 
Makalah pemanasan global xii ipa 2
Makalah pemanasan global xii ipa 2Makalah pemanasan global xii ipa 2
Makalah pemanasan global xii ipa 2
 
Perubahan Iklim
Perubahan IklimPerubahan Iklim
Perubahan Iklim
 
PEMANASAN GLOBAL.pptx
PEMANASAN GLOBAL.pptxPEMANASAN GLOBAL.pptx
PEMANASAN GLOBAL.pptx
 
Global warming
Global warmingGlobal warming
Global warming
 

More from Bondan the Planter of Palm Oil

Struktur Divisi Perkebunan Kelapa Sawit.pptx
Struktur Divisi Perkebunan Kelapa Sawit.pptxStruktur Divisi Perkebunan Kelapa Sawit.pptx
Struktur Divisi Perkebunan Kelapa Sawit.pptx
Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 5
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   5Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   5
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 5Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 4
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   4Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   4
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 4Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 3
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   3Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   3
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 3Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 2
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   2Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   2
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 2Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environmentRingkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environmentBondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah (bagian 47)
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah  (bagian 47)Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah  (bagian 47)
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah (bagian 47)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 46)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 46)Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 46)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 46)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 45)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 45)Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 45)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 45)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan (bagian 44)
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan  (bagian 44)Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan  (bagian 44)
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan (bagian 44)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii (bagian 43)
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii  (bagian 43)Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii  (bagian 43)
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii (bagian 43)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 pertanian konservasi (bagian 38)
Ringkasan perkuliahan semester 6 pertanian konservasi (bagian 38)Ringkasan perkuliahan semester 6 pertanian konservasi (bagian 38)
Ringkasan perkuliahan semester 6 pertanian konservasi (bagian 38)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 metode ilmu penelitian (bagian 37)
Ringkasan perkuliahan semester 6 metode ilmu penelitian (bagian 37)Ringkasan perkuliahan semester 6 metode ilmu penelitian (bagian 37)
Ringkasan perkuliahan semester 6 metode ilmu penelitian (bagian 37)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 pertanian organik (bagian 36)
Ringkasan perkuliahan semester 6 pertanian organik (bagian 36)Ringkasan perkuliahan semester 6 pertanian organik (bagian 36)
Ringkasan perkuliahan semester 6 pertanian organik (bagian 36)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 toksikologi (bagian 36)
Ringkasan perkuliahan semester 6 toksikologi (bagian 36)Ringkasan perkuliahan semester 6 toksikologi (bagian 36)
Ringkasan perkuliahan semester 6 toksikologi (bagian 36)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 toksikologi (bagian 35)
Ringkasan perkuliahan semester 6 toksikologi (bagian 35)Ringkasan perkuliahan semester 6 toksikologi (bagian 35)
Ringkasan perkuliahan semester 6 toksikologi (bagian 35)Bondan the Planter of Palm Oil
 

More from Bondan the Planter of Palm Oil (20)

Struktur Divisi Perkebunan Kelapa Sawit.pptx
Struktur Divisi Perkebunan Kelapa Sawit.pptxStruktur Divisi Perkebunan Kelapa Sawit.pptx
Struktur Divisi Perkebunan Kelapa Sawit.pptx
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 5
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   5Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   5
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 5
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 4
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   4Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   4
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 4
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 3
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   3Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   3
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 3
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 2
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   2Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   2
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 2
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environmentRingkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah (bagian 47)
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah  (bagian 47)Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah  (bagian 47)
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah (bagian 47)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 46)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 46)Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 46)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 46)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 45)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 45)Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 45)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 45)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan (bagian 44)
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan  (bagian 44)Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan  (bagian 44)
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan (bagian 44)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii (bagian 43)
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii  (bagian 43)Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii  (bagian 43)
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii (bagian 43)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 pertanian konservasi (bagian 38)
Ringkasan perkuliahan semester 6 pertanian konservasi (bagian 38)Ringkasan perkuliahan semester 6 pertanian konservasi (bagian 38)
Ringkasan perkuliahan semester 6 pertanian konservasi (bagian 38)
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 metode ilmu penelitian (bagian 37)
Ringkasan perkuliahan semester 6 metode ilmu penelitian (bagian 37)Ringkasan perkuliahan semester 6 metode ilmu penelitian (bagian 37)
Ringkasan perkuliahan semester 6 metode ilmu penelitian (bagian 37)
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 pertanian organik (bagian 36)
Ringkasan perkuliahan semester 6 pertanian organik (bagian 36)Ringkasan perkuliahan semester 6 pertanian organik (bagian 36)
Ringkasan perkuliahan semester 6 pertanian organik (bagian 36)
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 toksikologi (bagian 36)
Ringkasan perkuliahan semester 6 toksikologi (bagian 36)Ringkasan perkuliahan semester 6 toksikologi (bagian 36)
Ringkasan perkuliahan semester 6 toksikologi (bagian 36)
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 toksikologi (bagian 35)
Ringkasan perkuliahan semester 6 toksikologi (bagian 35)Ringkasan perkuliahan semester 6 toksikologi (bagian 35)
Ringkasan perkuliahan semester 6 toksikologi (bagian 35)
 

Recently uploaded

Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 

Recently uploaded (20)

Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 

Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop productivity 3

  • 1. Pengolahan dan proses panen terhitung memiliki proporsi konsumsi bahan bakar terbesar dalam sistem pertanian inten K.RAJA AND HARRY F. 2000.CLIMATE CHANGE AND GLOBAL CROPPRODUCTIVITY Ringkasan Buku 2 Bagian 3 10 Desember 2013 Bismillah..
  • 2. Chapter 3:Kontribusi Sektor Pertanian Penggunaan bahan bakar fosil di pertanian.  Energy dibutuhkan dalam semua proses pertanian. Pertanian intensif skala modern membutuhkan jauh lebih banyak input energy dibandingkan pertanian tradisional, karenanya sangat tergantung pada penggunaan bahan bakar fosil untuk pengolahan, transportasi dan pengeringan gabah, untuk pabrik pupuk, pestisida dan alat – alat yang digunakan untuk input dan kebutuhan listrik pada pertaniaan itu sendiri (Frye, 1984).  Perkiraan awal pemanfaatan bahan bakar fosil di sector pertanian, berupa bahan bakar minyak dan listrik, berkisar hanya 3-4% dari total konsumsi Negara berkembang (Cast, 1992; Enquete Commision, 1995).  Untuk menyediakan data terkait kontribusi pertanian, emisi C dari penggunaan bahan bakar fosil di Amerika tahun 1996 dilaporkan sekitar 286,7 ; 229,9 ; 477,5 ; dan 445,5 MMTCE untuk kebutuhan pokok, komersial, industry dan sector transportasi (EPA,1998). <Ringkasan Buku 2 K.Raja dan Harry F.>
  • 3. Chapter 3:Kontribusi Sektor Pertanian  Pengolahan dan proses panen terhitung memiliki proporsi konsumsi bahan bakar terbesar dalam sistem pertanian intensif (Frye,1984).  Kebutuhan bahan bakar tersebut sekitar 55 dan 78% digunakan untuk sistem konvensional. Kem dan Johnson (1993) menghitung bahwa konversi 76% lahan tanam yang dibudidayakan di Amerika dengan sistem pengolahan konservasi bisa menyita sebanyak 286 hingga 468 MMTCE selama lebih 30 tahun dan menyimpulkan bahwa pertanian Amerika menjadi jaring pemasok C. Lal (1997) memaparkan perkiraan global for kandungan C dari konservasi pertanian konvensional sama tinggi hingga 2020.  Kombinasi untuk mengurangi biaya bahan bakar dan keuntungan lingkungan menjadi pengolahan konservasi merupakan hal positif untuk pertanian yang meminimalkan emisi C ke atmosfir. <Ringkasan Buku 2 K.Raja dan Harry F.>
  • 4. Chapter 3:Kontribusi Sektor Pertanian  Pimentel (1984) mengindikasi bahwa 17% dari total energy yang digunakan di sector ekonomi Amerika berasal dari sistem pangan, dengan 6% untuk produksi produk pertanian, 6% untuk pengolahan dan pengemasan dan 5% untuk distribusi dan persiapan. 17% ini menggambarkan penggunaan energy di Amerika per pendapatan per tahun, sekitar 1500 liter bahan bakar hanya untuk pangan.  Mengambil kandungan C bahan bakar berkisar 0.73 kg C per liter dan menggandakan dengan perkiraan populasi penduduk Amerika 270 juta di pertengahan 1998 memaparkan bahwa produksi pangan, pengolahan dan persiapannya saja akan menghasilkan emisi berkisar 296 MMTCE per tahun di Amerika atau sekitar 20% dari total keseluruhan (Houghton et al., 1996).  Bahan bakar fosil merupakan kebutuhan sector pangan secara keseluruhan dari pengolahan, pengawetan, penyimpanan dan distribusi yang terhitung sebesar 10-20% dari konsumsi total (Pimenter et al., 1990; Cast, 1992). Kemudian, mitigasi energy dari sector pertanian seharusnya 11 % untuk area non produksi sehingga dapat menjadi solusi dalam pengurangan jumlah CO2 dari pertanian. <Ringkasan Buku 2 K.Raja dan Harry F.>
  • 5. Chapter 3:Kontribusi Sektor Pertanian Management karbon di dalam tanah  Konversi lahan hutan menjadi pertanian atau pemukiman menyebabkan perubahan dalam emisi C tanah sebagai CO2. Ditambahkan bahwa biomassa tanaman dan hutan sebagai akibat dari tanah yang menjadi penyimpan CO2 (Raich dan Potter, 1995).  Pertanian dan pengolahan intensif telah menyebabkan penurunan antara 30 – 50% dalam C tanah karena tanah telah diubah menjadi lahan pengolahan selama lebih dari 100 tahun lalu (Schlesinger, 1986 ; Houghton, 1995).  Hal ini seharusnya menjadi perhatian penting dalam proses – proses pengolahan, untuk meminimalkan kehilangan C dan bagaimana kehilangan C dapat berkaitan dengan produktivitas tanah, kualitas tanah, penyimpanan C, dan terutamanya produksi tanaman.  Penelitian jangka panjang terhadap C tanah memiliki fungsi pengolahan intensif dan management residu dalam C tanah (Lal, 1997; Paul et al., 1997; Pautrian et al., 1997b) ; meskipun, nilai data – data ini memiliki masalah dengan ketidakpastian jumlah dan distribusi C tanah antara wilayah lahan <Ringkasan Buku 2 K.Raja dan Harry F.>
  • 6. Chapter 3:Kontribusi Sektor Pertanian      Paustian et al. (1998) memperkirakan management global yang baik, pemulihan lahan terdegradasi, dan pemanfaatan lahan basah yang digunakan untuk pertanian bisa menyimpan 400 dan 900 MMTCE per tahun di dalam tanah. Mereka memperhatikan bahwa tanah dengan kemampuan terbatas untuk menyimpan C yang diketahui selama 50 hingga 100 tahun. Potensi untuk pengolahan yang lebih baik memberikan harapan bahwa pertanian bisa mengurangi emisi GHG. Pertanian berkelanjutan memerlukan teknologi – teknologi baru untuk pemanfaatan biomassa C yang efisien. Residu tanaman adalah sumber yang terperbaharui dan penting dalam input utama penyimpanan C tanah. Lal (1997) memperkirakan bahwa berat lahan dunia sekira 1,4’109 ha per tahun menghasilkan 3.44’109 Mg residu tanaman. Dengan rata – rata kandungan C 45 g/kg residu, total asimilasi C sekitar 1500 MMTCE per tahun. Di lain pihak, sejumlah besar residu C dari tanaman didaur ulang menjadi CO2 melalui dekomposisi mikroba ketika residu tersebut bercampur dengan tanah melalui pengolahan, sisanya kembali sebagai humus yang memiliki kontribusi jangka panjang dalam tanah. Residu C dari tanaman pertanian hanya berkisar 1% dari total C yang terfiksasi dalam fotosintesis, meskipun begitu, hal ini sangat sesuai dengan management tanah. <Ringkasan Buku 2 K.Raja dan Harry F.>
  • 7. Chapter 3:Kontribusi Sektor Pertanian Padi dan Produksi Gas Metan  Pertanian sebagai sumber penghasil CH4 memiliki peran serta 1/3 dari total komposisi gas di atmosfir, bagian signifikan hasil pengolahan padi. Perkiraan baru – baru ini bahwa CH4 yang dihasilkan dari padi (beras) adalah 60 Tg per tahun (Houghton et al., 1992).  Emisi metan dari lahan padi adalah hasil proses bakteri dalam keadaan anaerob dan aerop. Penggenangan lahan padi memacu fermentasi anaerob sumber C yang disuplay dari tanaman padi dan bahan organic lainnya, menghasilkan formasi CH4.  Proses yang ditentukan oleh sekelompok indicator yang kompleks menghubungakan fisik dan biologi lingkungan tanah dengan metode penerapan pertanian yang spesifik.  Kondisi dalam menghasilkan CH4 di lahan padi yang tergenang dapat dibedakan menjadi enam bagian, keadaan air, Eh,suplay karbon, suhu, tekstur dan mineral serta keasaman tanah (Neue, 1997). Produksi metan dipengaruhi oleh reduksi yang terjadi di dalam tanah dan substrat bahan organic (Gaunt et al.,1997) dan tekstur (Parashar et al.,1991;Chen et al.,1993). Sass et al.(1994) menemukan hubungan kuat antara emisi CH4 musiman dan persentase pasir didalam bahan pasir, liat, debu dari tiga tanah di Texas. Secara umum, tanah pasir tinggi bahan organic C sehingga memproduksi lebih banyak CH4 dibandingkan tanah liat dengan kandungan C yang sama atau lebih rendah (Neue dan Sass, 1994). Penurunan signifikan emisi CH4 dapat dilihat dalam tanah melalui laju perkolasi (Inubushi et al.,1992). . <Ringkasan Buku 2 K.Raja dan Harry F.>
  • 8. Chapter 3:Kontribusi Sektor Pertanian  Laju emisi metan sangat berkaitan dengan management air. drainase di sistem padi irigasi, sebuah metode pengolahan yang umum di Jepang, menghasilkan penurunan emisi CH4 yang signifikan (Yagi et al.,1996; Cai et al.,1997).  Irigasi curah hujan mengurangi emisi CH4 sebesar 36% dibandingkan dengan yang berasal dari bawah permukaan tanah (Shin et al.,1996). Di Filipina, cekaman selama dua minggu di masa tanam pertengahan dapat menahan laju CH4 sampai 60%. Namun. Laju N2O meningkat selama masa drainase (Bronson et al.,1997).  Sass et al., (1992) menemukan bahwa musim pertengahan mengurangi laju emisi CH4 sekitar 50% dan periode drainase jangka pendek dapat mengurangi emisi CH4 menjadi jumlah yang kecil. Pilihan mitigasi untuk sector pertanian  Apa yang bisa dilakukan sector pertanian untuk mengurangi emisi GHG (Green House Gasses) telah diperkirakan oleh Cole et al. (1997), dimana perkiraan potensi reduksi radioaktif memaksa sector pertanian dari 1150 hingga 3300 MMTCE per tahun dari total reduksi global emisi gas rumah kaca. Berkisar 32% berasal dari reduksi CO2, 42% C dari produksi biofuel dari 15% keberadaan lahan tanam, 16% dari reduksi emisi CH4 dan 10% dari emisi N2O. <Ringkasan Buku 2 K.Raja dan Harry F.>
  • 9. Chapter 3:Kontribusi Sektor Pertanian  Pertanian dapat memberikan kontribusi pengurangan adanya perubahan iklim dengan mengadopsi metode penyimpanan CO2 sebagai C di dalam tanah, biomassa tanaman dan pohon, serta menggantikan penggunaan bahan bakar fosil yang diperlukan untuk pengolahan, bahan dan alat pabrik dan operasi panen padi (Cole et al., 1996 : Paustian et al., 1998).  Untuk sector pertanian, pengurangan gas rumah kaca melalui konsumsi bahan bakar lebih kecil dibandingkan dengan aspek lain. Namun penurunan lebih tinggi dapat dicapai.  Dengan menggabungkan pengolahan lahan dengan metode management terbaik untuk meningkatkan produksi tanaman, Lal et al. (1998) menyarankan penyimpanan C tanah berpotensi berkisar 126 MMTCE per tahun. Jauh lebih besar dari pengolahan konservasi dan management residu tanaman. Strategi lain termasuk menghilangkan pengosongan lahan dengan tanaman penutup, meningkatkan jadwal irigasi, meningkatkan kesuburan tanah, managemen pupuk dan panen dengan pengurangan penggunaan lahan. <Ringkasan Buku 2 K.Raja dan Harry F.>
  • 10. Chapter 3:Kontribusi Sektor Pertanian  Pengoptimalan pupuk N secara efisien, mendapat hasil panen per unit area dan menggunakan pengolahan konservasi memberikan jaminan kuat untuk pengurangan emisi N2O dan CO2.  Penurunan emisi CH4 dari pertanian akan membutuhkan managemen pemupukan di kondisi aerob dan peningkatan produksi padi.  Metode – metode yang akan memberikan dampak terbesar terhadap gas rumah kaca dalam produksi padi adalah management air dan karbon, seleksi varietas dan tanah, jumlah dan jenis pupuk dan persiapan lahan.  Pemahaman global terhadap metode – metode kritis ini akan memberikan peningkatan management tanah dan tanaman serta pengembangan teknologi baru sebagai hasil dalam meningkatkan produksi pangan secara efisien dengan dampak minimum pada kualitas lingkungan dan gas rumah kaca.  Kesadaran pilihan ini tergantung pada luasan produksi pertanian berkelanjutan dan kombinasi aspek social, ekonomi dan keuntungan lingkungan. <Ringkasan Buku 2 K.Raja dan Harry F.>