SlideShare a Scribd company logo
Budidaya
Tiram Mutiara
Husnul Budiatman Dani, M.Sc.
buddyatman@gmail.com
ASPEK BUDIDAYA TIRAM
MUTIARA
W4
PERSIAPAN BUDIDAYA TIRAM
SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
MODAL BUDIDAYA
PEMILIHAN LOKASI
DAYA DUKUNG LINGKUNGAN
PEMILIHAN METODE BUDIDAYA YANG SESUI
SARANA DAN PRASARANA
❑ Bangunan
❑ Suplai air laut
❑ Ruang Aklimatisasi
❑ Wadah pemijhan dan pemeliharaan larva
❑ Spat kolektor
❑ Tempat kultur pakan hidup
❑ Peralatan lain seperti, Aerasi, Mikroskop,
Kamera dll.
Kerangjang jaring (pocket)
Spat Kolektor Dari Bahan PE
(PolyEthylene) ukuran 30 x 40 cm
Jangkar Tancap Dari Bahan Besi
Pelampung Bola Dari Bahan Plastik
❑ Bangunan
▪ Terdapat ruang kultur alga, aklimatisasi,
pemijahan, pemeliharaan larva dan spat, dan
ruang staf.
▪ Jauh dari aktivitas sehari-hari
▪ Tempat relatif gelap/cahaya yang masuk bisa
diatur
▪ Suhu ruangan tetap konsisten
▪ Bangunan harus kuat dan tidak licin
▪ Pembuangan mengalir lancar
❑ Suplai Air Laut
▪ Air laut terfilterasi, menggunakan saringan
pasir (sand filter) dan bak pengendapan.
▪ Dapat juga melalui saringan bertingkat dengan
ukuran 15 mm, 10 mm dan 5 mm.
▪ Sterilisasi ultra violet, dan saringan kapas
(cotton filter)
▪ Pengambilan air laut dibantu dengan pompa air
❑ Ruang Aklimatisasi
▪ Kondisi lingkungan tenang, cahaya tidak
terlalu terang dan terdapat AC
▪ Wadah aklimatisasi menggunakan bak
fiberglass, polikarbonat, atau bak semen
volume 1 – 2 ton. Dinding bak sebaiknya
berwarna gelap (biru).
❑ Wadah Pemijahan dan Pemeliharaan Larva
▪ Bak pemeliharaan indukan
▪ Bak pemijahan
▪ Bak pemeliharaan larva dan spat
▪ Bak penjarangan dan
penempelan spat
▪ Rakit pemeliharaan induk
▪ Keranjang pemeliharaan induk
Rakit Apung pemeliharaan Induk
Keranjang pemeliharaan indukan
❑ Spat Kolektor
▪ Terbuat dari tali PE
(Polyethylene) , senar plastik,
paranet, asbes gelombang,
genteng fiber, atau bilah pipa
paralon
▪ Keranjanag jaring dengan
kerangka besi/kawat ukuran
40 x 60 cm
Spat Kolektor, Lembaran plastik Dalam Poket
dan Tali PE bentuk Spiral
Kernjang jaring kerangka kawat
PELAKSANAAN BUDIDAYA TIRAM
1. PEMBENIHAN
2. PEMBESARAN
3. INSERSI
4. PERAWATAN
5. PANEN
❑ Persiapan Tempat Pembenihan
❑ Pemilihan Induk dan Pengelolaan
❑ Pemjahan
❑ Penetasan Telur
❑ Pemeliharan Larva
❑ Pemeliharaan Spat
❑ Penyediaan Pakan
❑ Panen dan Pasca Panen Spat
TEKNIK PEMBENIHAN
❑ Persiapan Tempat Pembenihan
▪ Dapat dilakukan di laboratorium atau
air laut
▪ Kebanyakan dilakukan di air laut,
menghemat biaya dan tenaga.
▪ Induk yang dipelihara di alam
mendapatkan pakan yang lebih
bervariasi dengan nutrisi lebih
lengkap
❑ Pemilihan Induk
▪ Induk berukuran antara 17 – 20 cm
▪ Cangkang berwarna terang dan tidak cacat
▪ Kondisi gonad pada Fase IV (Matang Penuh)
❑ Pemijahan
Perangsangan pemijahan
▪ Manipulasi lingkungan,
kejut tempratur, perairan
▪ Rangsangan kimia,
hydrogen peroksida,
ammonia (NH3), serotonin
▪ Rangsangan biologis,
makanan
Tempat Pemijahan
❑ Penetasan Telur
▪ Pembelahan sel terjadi setelah 40
menit pembuahan
▪ Morula umur 2,5 jam
▪ Blastula umur 3,5 jam (Gerakan
aktif berputar)
▪ Gastrula umur 7 jam (bersifat
fotonegatif bergerak
menggunakan silia)
▪ Bermetamorfosis menjadi
trochofor (adanya flagella tunggal
pada anterior sebagai alat gerak) Perkembangan Embriogenesis
❑ Pemeliharaan Larva
▪ Larva diawali dengan stadia D-Shape
bermetamorfosis menjadi larva Umbo
setelah 12-14 hari
▪ Tempat pemeliharaan larva
diusahakan tertutup dengan plastik
gelap. Sedangkan kepadatan larva
yang baik ± 200 ekor larva/ liter.
▪ Setelah larva mencapai ukuran benih
(spat), larva dipindah ke bak
pendederan spat dengan kepadatan
100 – 150 ekor/ liter. diberi pakan
alga jenis chaetocheros sp.
Tahapan Perkembangan Larva
❑ Pemeliharaan Spat
▪ Pada umur 60 hari spat
sudah berukuran 3mm dan
siap untuk dipelihara pada
tempat pembesaran.
▪ Sirkulasi air harus tetap
terjaga
▪ spat dipelihara pada rakit
terapung hingga berumur 2
tahun.
Tangki pemeliharaan larva
❑ Penyediaan Pakan
Pakan larva tiram: Alga Isochrysis
galbana, Monochrysis lutherii.
Cara membiakkan jenis alga
1. Air laut 60 liter dapat dicampur bahan-
bahan
• Potassium nitrat 0.8 gram
• Potassium dihidrogen
orthofosfat 0.4 gram
• Sodium silikat 0.4 gram
• Sodium EDTA 0.4 gram
2. Menambahkan bibit alga, Setelah 5
hari alga siap dijadikan pakan larva.
Kultur Pakan Alami dalam Stoples
❑ Panen dan Paska Panen Spat
▪ Larva akan muncul eye spot (Bintik
hitam) indicator siap menempel
▪ 1 minggu setelah menempel, benih
(spat) dapat dipanen,
▪ Pemanenan dilakukan dengan cara
mengangkat substrat dari bak
pemeliharaan dan siap untuk
didederkan di laut.
▪ Untuk penjualan perlu dilakuakn
grading ukuran setiap cm.
Kegiatan Panen Spat
❑ Tempat pembesaran
▪ Metode rakit apung
▪ Metode palang cagak silang
▪ Metode long line
❑ Kegiatan pemeliharan
TEKNIK PEMBESARAN
▪ Metode rakit apung
Bahan yang digunakan:
1. Rakit berbahan bambu/kayu
2. Pelampung, dari tong plastik,
drum minyak, fiberglass atau
Styrofoam.
3. Bandul, menggunakan Jangkar
diikat dengan tali
❑ Tempat pembesaran
▪ Metode palang cagak silang
1. Metode paling sederhana,
terbuat dari bambu atau kayu
sebagai tiang.
2. Kedua silang terpasang
palang bambu, Panjang antara
2 m – 3 m, sebagai tempat
menggantungkan keranjang
tiram
▪ Metode long line
1. Metode yang memiliki daerah
(areal) jangkauan paling luas.
2. Pelampung berbentuk bulat
diikat dengan tali Panjang
sebagai tali utama.
3. Ujung tali utama terikat
jangkar,
4. Pocketnet diikat/digantung
sesuai kedalaman perairan.
❑ Kegiatan pemeliharaan
a. Tiram dibawa menuju rakit pemeliharaan
b. Digantung pada kedalaman 2-15 m, atau pada cagak silang
dengan kedalaman yang sama atau kurang dari 4 m.
c. Benih spat ukuran 5 cm lebih baik dipelihara pada
kedalaman 2-3 m. ukuran diatas 5 cm dapat dipelihara pada
kedalaman lebih dari 4 m.
d. Mengandalkan pakan alami
e. Tiram dibersihkan setiap 3-4 bulan
TEKNIK INSERSI
❑ Benih siap operasi
❑ Peralatan operasi
❑ Kegiatan pemasangan inti
a. Persiapan
b. Membuat potongan mantel
c. Pemasangan inti
d. Pemasangan inti blaster
❑ Benih Siap Operasi
a. Telah berumur 2-3 Tahun (jika benih
tersebut diperoleh dari hasil usaha budidaya
b. Mempunyai ukuran diameter cangkang
diatas 15 cm
c. Tidak cacat
❑ Peralatan operasi mutiara
a. Shell opener
b. Forceps (kai koki)
c. Tweezers
d. Gunting (shaibo hasami)
e. Graft cutter (Saibo mesu)
f. Spatula dengan kait (hook)
g. Spatula untuk menyingkap organ
h. Lancet(Incision knife)
i. Probe
j. Graft carrier (shaibo okuri)
k. Nucleus carrier (sonyuki)
l. Shell holder/Brass Clam (kai dae)
m. Graft Cutting Block Peralatan operasi mutiara
❑ Kegiatan Pemasangan Inti
a. Persiapan
1. Tiram dibawa menuju ruang operasi
2. Cangkang akan membuka akibat
perbedaan tempratur dan tekanan.
3. Cangkang yang terbuka ditahan
menggunakan forcep
4. Tiram kemudian dibersihkan,
menggunakan parang kecil untuk
mengikis dan disikat denga sikat ijuk.
5. Salah satu bagian tepi cangkang
dipotong kecil
Pengambilan tiram dari tempat
pembesaran, dan persiapan insersi
❑ Kegiatan Pemasangan Inti
b. Membuat Potongan Mantel
1. Potongan mantel diambil dari salah satu tiram yang dioperasi
2. Tiram diletakkan pada kai dae dengan posisi bagian anterior
menghadap pemasang inti.
3. Mantel diangkat dan digunting dengan shaibo hasami
4. Ukuran pemotongan mantel sepanjang 12 mm dan lebar 3 mm
5. Mantel dipotong-potong membentuk bujur sangkar dengan sisi
4 mm. menggunakan (shaibo mesu)
6. Satu tiram diperoleh 8-10 potong mantel.
Mantel (saibo)
Posisi Letak dan Cara Pematongan
Mantel
Pemotongan mantel (saibo)
Teknik insersi memili 2 cara dalam penempatan
inti pada tubuh tiram mutiara
➢Metode Saki Okuri, dimana penempelan inti
di dahului oleh penempelan mantel
➢Metode Ato okuri, penempelan potongan
mantel didahului oleh pemasukan inti lewat
lubang sayatan.
❑ Kegiatan Pemasangan Inti
c. Pemasangan Inti
1. Tiram diletakkan pada kai dae dengan
letak anterior menghadap ke muka pemasang
inti/inserter.
2. Mantel dan insang yang menutupi
gonad dan kaki disisihkan dengan
spatula/hera
3. Bagian kaki di tahan dengan hikake,
dimulai dari pangkal kaki menuju gonad
dibuat sayatan dengan menggunakan
mesu
4. Sesuai dengan arah sayatan, inti
dimasukkan dengan sonyuki kemudian
diikuti dengan pemasukan mantel
menggunakan sahibo okuri
5. Dalam satu ekor tiram pemasangan
inti dapat dilakukan lebih dari satu
buah, tergantung dari besar kecilnya
tiram.
6. Dimasukkan ke dalam keranjang
pemeliharaan dengan posisi anterior
menghadap ke atas
d. Pemasangan Inti Setengah Bulat (Blaster)
1. Berbentuk setengah bundar, diameter 1-2 cm
2. Inti mutiara blister yang telah diberi lem/perekat dengan
alat blister carrier, diletakkan minimal 3 mm diatas otot
adductor.
3. Tiram mutiara dibalik untuk pemasangan inti cangkang
yang satunya
4. Pemasangan inti tidak saling bersinggungan bila
cangkang menutup.
5. Satu ekor tiram dapat dipasangi 8-12 buah, atau setiap
belah cangkang dapat dipasangi 4-6 buah blaster.
PERAWATAN
❑ Posisi tetap konsisten agara inti
tidak dimuntahkan.
❑ Pemeriksaan inti dengan sinar-X
setelah 2-3 bulan
❑ Pembersihan cangkang secara
berkala, maksimal 3-4 bulan
❑ Kondisi rakit/keranjang di
kontrol.
Pembersihan cangkang kerang mutiara
❑ Perkiraan lama waktu seluruh proses
budidaya adalah 2-5 tahun.
❑ Setelah pemeliharaan mencapai umur
7-8 bulan, bibit kerang mencapai
ukuran 6-7 cm dan siap untuk dipanen
❑ Hasil akhir yang bisa dipanen dari
budidaya tiram mutiara adalah mutiara,
cangkang, dan daging
PANEN
❑ Cara pemanenan
▪ Melepaskan ikatan pocket
net dari tali longline
▪ Pocket net dibuka, kerang
mutiara diambil satu
persatu dan dikumpulkan
dalam wadah
▪ Melakukan pengambilan
mutiara
Proses pemanenan mutiara
Kualitas Mutiara
PERMASALAHAN BUDIDAYA TIRAM
❑ Hama bagi tiram mutiara yaitu ikan sidat
(Anguilla japonica), gurita (Oktopus vulgaris),
globe fish (Spaeroides sp), black porgy (Sparus
melecephalus) dan berbagai jenis kepiting dan
ranjungan memangsa tiram yang masih muda.
❑ Penyakit tiram mutiara umumnya disebabkan
oleh parasit, bakteri, dan virus
SEKIAN
☺
REFERENSI
• Analisis Usaha Pembesaran Tiram Mutiara (Pinctada maxima) •
www.mutiaralombokanapearl.com : Toko Mutiara Lombok, Jual Mutiara Lombok,
Pusat Mutiara Lombok,
• Teknik Pembesaran Kekerangan 4.pdf (kemdikbud.go.id)
• Jaring Tambang untuk Budidaya Kerang Hijau - Velasco Indonesia
• Teknik Pemeliharaan dan Pemberian Pakan Tiram Mutiara | Mahawikan Akmal
• PENGELOLAAN SUMBERDAYA KERANG MUTIARA (Pinctada maxima) DI INDONESIA |
Aditiyawan Ahmad
• DUKUNGAN STANDARDISASI PADA BUDIDAYA TIRAM MUTIARA
• Teknik Insersi Nucleus dan Penanganan Pasca Operasi Tiram Mutiara (Pinctada
maximma) | Jurnal salamata (poltekkpbone.ac.id)

More Related Content

What's hot

Pembenihan patin
Pembenihan patin Pembenihan patin
Pembenihan patin Tx_hendra
 
Teknik transplantasi lamun
Teknik transplantasi lamunTeknik transplantasi lamun
Teknik transplantasi lamun
muhammad halim
 
PERSIAPAN WADAH DAN MEDIA - BUDIDAYA UDANG VANNAMEI DENGAN TERPAL HDPE
PERSIAPAN WADAH DAN MEDIA - BUDIDAYA UDANG VANNAMEI DENGAN TERPAL HDPEPERSIAPAN WADAH DAN MEDIA - BUDIDAYA UDANG VANNAMEI DENGAN TERPAL HDPE
PERSIAPAN WADAH DAN MEDIA - BUDIDAYA UDANG VANNAMEI DENGAN TERPAL HDPE
Mustain Adinugroho
 
PEMANENAN DAN PASCA PANEN PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PEMANENAN DAN PASCA PANEN PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEIPEMANENAN DAN PASCA PANEN PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PEMANENAN DAN PASCA PANEN PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
Mustain Adinugroho
 
Terumbu karang
Terumbu karangTerumbu karang
Terumbu karangDeena dep
 
SPO pembesaran litopenaeus vannamei
SPO pembesaran litopenaeus vannameiSPO pembesaran litopenaeus vannamei
SPO pembesaran litopenaeus vannamei
InNo JustforYou
 
Kuliah 6-perikanan-budidaya
Kuliah 6-perikanan-budidayaKuliah 6-perikanan-budidaya
Kuliah 6-perikanan-budidaya
Suko Widodo
 
JENIS-JENIS SERAT PADA BAHAN ALAT TANGKAP IKAN.pptx
JENIS-JENIS SERAT PADA BAHAN ALAT TANGKAP IKAN.pptxJENIS-JENIS SERAT PADA BAHAN ALAT TANGKAP IKAN.pptx
JENIS-JENIS SERAT PADA BAHAN ALAT TANGKAP IKAN.pptx
Yusep Sugianto
 
SKRIPSI - BEBAN KERJA OSMOTIK, PERUBAHAN OSMOEFEKTOR DAN EFISIENSI PEMANFAATA...
SKRIPSI - BEBAN KERJA OSMOTIK, PERUBAHAN OSMOEFEKTOR DAN EFISIENSI PEMANFAATA...SKRIPSI - BEBAN KERJA OSMOTIK, PERUBAHAN OSMOEFEKTOR DAN EFISIENSI PEMANFAATA...
SKRIPSI - BEBAN KERJA OSMOTIK, PERUBAHAN OSMOEFEKTOR DAN EFISIENSI PEMANFAATA...
Mustain Adinugroho
 
Teknik pembenihan ikan I
Teknik pembenihan ikan ITeknik pembenihan ikan I
Teknik pembenihan ikan I
Ibnu Sahidhir
 
15. budidaya udang di tambak
15. budidaya udang di tambak15. budidaya udang di tambak
15. budidaya udang di tambak
Putra putra
 
Sejarah konservasi sdah indonesia
Sejarah konservasi sdah indonesiaSejarah konservasi sdah indonesia
Sejarah konservasi sdah indonesiaArido Simorangkir
 
Tugas pengkajian stok ikan
Tugas pengkajian stok ikanTugas pengkajian stok ikan
Tugas pengkajian stok ikan
Akram Abu Bakar
 
76546113 awal-daur-hidup-ikan
76546113 awal-daur-hidup-ikan76546113 awal-daur-hidup-ikan
76546113 awal-daur-hidup-ikan
Septian Muna Barakati
 
Keragaman plankton sebagai indikator kualitas sungai di kota surakarta
Keragaman plankton sebagai indikator kualitas sungai di kota surakartaKeragaman plankton sebagai indikator kualitas sungai di kota surakarta
Keragaman plankton sebagai indikator kualitas sungai di kota surakartaAnjas Asmara, S.Si
 
Hubungan keterkaitan ekosistem_mangrove
Hubungan keterkaitan ekosistem_mangroveHubungan keterkaitan ekosistem_mangrove
Hubungan keterkaitan ekosistem_mangrove
har tati
 
Materi Estuari
Materi EstuariMateri Estuari
Materi Estuari
HellenLangie
 
budidaya-ikan-sistem-akuaponik
budidaya-ikan-sistem-akuaponikbudidaya-ikan-sistem-akuaponik
budidaya-ikan-sistem-akuaponik
Dody Supriyadi
 

What's hot (20)

Pembenihan patin
Pembenihan patin Pembenihan patin
Pembenihan patin
 
Teknik transplantasi lamun
Teknik transplantasi lamunTeknik transplantasi lamun
Teknik transplantasi lamun
 
PERSIAPAN WADAH DAN MEDIA - BUDIDAYA UDANG VANNAMEI DENGAN TERPAL HDPE
PERSIAPAN WADAH DAN MEDIA - BUDIDAYA UDANG VANNAMEI DENGAN TERPAL HDPEPERSIAPAN WADAH DAN MEDIA - BUDIDAYA UDANG VANNAMEI DENGAN TERPAL HDPE
PERSIAPAN WADAH DAN MEDIA - BUDIDAYA UDANG VANNAMEI DENGAN TERPAL HDPE
 
PEMANENAN DAN PASCA PANEN PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PEMANENAN DAN PASCA PANEN PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEIPEMANENAN DAN PASCA PANEN PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PEMANENAN DAN PASCA PANEN PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
 
Terumbu karang
Terumbu karangTerumbu karang
Terumbu karang
 
Sagu
SaguSagu
Sagu
 
SPO pembesaran litopenaeus vannamei
SPO pembesaran litopenaeus vannameiSPO pembesaran litopenaeus vannamei
SPO pembesaran litopenaeus vannamei
 
Kuliah 6-perikanan-budidaya
Kuliah 6-perikanan-budidayaKuliah 6-perikanan-budidaya
Kuliah 6-perikanan-budidaya
 
JENIS-JENIS SERAT PADA BAHAN ALAT TANGKAP IKAN.pptx
JENIS-JENIS SERAT PADA BAHAN ALAT TANGKAP IKAN.pptxJENIS-JENIS SERAT PADA BAHAN ALAT TANGKAP IKAN.pptx
JENIS-JENIS SERAT PADA BAHAN ALAT TANGKAP IKAN.pptx
 
SKRIPSI - BEBAN KERJA OSMOTIK, PERUBAHAN OSMOEFEKTOR DAN EFISIENSI PEMANFAATA...
SKRIPSI - BEBAN KERJA OSMOTIK, PERUBAHAN OSMOEFEKTOR DAN EFISIENSI PEMANFAATA...SKRIPSI - BEBAN KERJA OSMOTIK, PERUBAHAN OSMOEFEKTOR DAN EFISIENSI PEMANFAATA...
SKRIPSI - BEBAN KERJA OSMOTIK, PERUBAHAN OSMOEFEKTOR DAN EFISIENSI PEMANFAATA...
 
Teknik pembenihan ikan I
Teknik pembenihan ikan ITeknik pembenihan ikan I
Teknik pembenihan ikan I
 
15. budidaya udang di tambak
15. budidaya udang di tambak15. budidaya udang di tambak
15. budidaya udang di tambak
 
Sejarah konservasi sdah indonesia
Sejarah konservasi sdah indonesiaSejarah konservasi sdah indonesia
Sejarah konservasi sdah indonesia
 
Tugas pengkajian stok ikan
Tugas pengkajian stok ikanTugas pengkajian stok ikan
Tugas pengkajian stok ikan
 
76546113 awal-daur-hidup-ikan
76546113 awal-daur-hidup-ikan76546113 awal-daur-hidup-ikan
76546113 awal-daur-hidup-ikan
 
Keragaman plankton sebagai indikator kualitas sungai di kota surakarta
Keragaman plankton sebagai indikator kualitas sungai di kota surakartaKeragaman plankton sebagai indikator kualitas sungai di kota surakarta
Keragaman plankton sebagai indikator kualitas sungai di kota surakarta
 
Hubungan keterkaitan ekosistem_mangrove
Hubungan keterkaitan ekosistem_mangroveHubungan keterkaitan ekosistem_mangrove
Hubungan keterkaitan ekosistem_mangrove
 
USAHA BUDIDAYA IKAN PATIN (Pangasius pangasius) DI KERAMBA JARING APUNG (KJA)
USAHA BUDIDAYA IKAN PATIN (Pangasius pangasius)  DI KERAMBA JARING APUNG (KJA)  USAHA BUDIDAYA IKAN PATIN (Pangasius pangasius)  DI KERAMBA JARING APUNG (KJA)
USAHA BUDIDAYA IKAN PATIN (Pangasius pangasius) DI KERAMBA JARING APUNG (KJA)
 
Materi Estuari
Materi EstuariMateri Estuari
Materi Estuari
 
budidaya-ikan-sistem-akuaponik
budidaya-ikan-sistem-akuaponikbudidaya-ikan-sistem-akuaponik
budidaya-ikan-sistem-akuaponik
 

Similar to Pertemuan Keempat | Budidaya Tiram Mutiara| Aspek Budidaya Tiram Mutiara

PKL Jamur Tiram 2022.pdf
PKL Jamur Tiram 2022.pdfPKL Jamur Tiram 2022.pdf
PKL Jamur Tiram 2022.pdf
nofaayu
 
TEKNIK PEMBESARAN UDANG - ANDRE.pptx
TEKNIK PEMBESARAN UDANG - ANDRE.pptxTEKNIK PEMBESARAN UDANG - ANDRE.pptx
TEKNIK PEMBESARAN UDANG - ANDRE.pptx
NenaSutono
 
Budidayaikangurame
BudidayaikangurameBudidayaikangurame
Budidayaikangurame
Abdi Rusdyanto
 
Cara pengawetan fungi 2
Cara pengawetan fungi 2Cara pengawetan fungi 2
Cara pengawetan fungi 2f' yagami
 
Cara pengawetan fungi 2
Cara pengawetan fungi 2Cara pengawetan fungi 2
Cara pengawetan fungi 2f' yagami
 
Ppt_budidaya_jamur.pptx
Ppt_budidaya_jamur.pptxPpt_budidaya_jamur.pptx
Ppt_budidaya_jamur.pptx
MirwanSetiadi1
 
Kelompok Mencangkok 2
Kelompok Mencangkok 2Kelompok Mencangkok 2
Kelompok Mencangkok 2
Izhar Bangsawan
 
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Gurame
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan GuramePedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Gurame
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Gurame
Warta Wirausaha
 
Praktisi mengajar kepiting 23 ditambak tawar
Praktisi mengajar kepiting 23 ditambak tawarPraktisi mengajar kepiting 23 ditambak tawar
Praktisi mengajar kepiting 23 ditambak tawar
asihkia
 
Pengelolaan logistik
Pengelolaan logistikPengelolaan logistik
Pengelolaan logistik
Pekerja Sosial Masyarakat
 
Slide PPT Mikroworm Daf 1042 tv t3
Slide PPT Mikroworm Daf 1042 tv t3Slide PPT Mikroworm Daf 1042 tv t3
Slide PPT Mikroworm Daf 1042 tv t3
Surianim Azmi
 
Ikhtiar hidup
Ikhtiar hidupIkhtiar hidup
Ikhtiar hidup
Azizi Ahmad
 
pertemuan 2PENYIAPAN DAN PENGOLAHAN BAHAN BAKU.ppt
pertemuan 2PENYIAPAN DAN PENGOLAHAN BAHAN BAKU.pptpertemuan 2PENYIAPAN DAN PENGOLAHAN BAHAN BAKU.ppt
pertemuan 2PENYIAPAN DAN PENGOLAHAN BAHAN BAKU.ppt
chilonkduppa
 
TEKNIK PEMBUATAN AWETAN SERANGGA.pptx
TEKNIK PEMBUATAN AWETAN SERANGGA.pptxTEKNIK PEMBUATAN AWETAN SERANGGA.pptx
TEKNIK PEMBUATAN AWETAN SERANGGA.pptx
IlhamRosihan1
 
Produksi baby crab rajungan dengan sistem modular
Produksi baby crab rajungan dengan sistem modularProduksi baby crab rajungan dengan sistem modular
Produksi baby crab rajungan dengan sistem modularlisa ruliaty 631971
 
Kelompok 5 metode irisan
Kelompok 5   metode irisanKelompok 5   metode irisan
Kelompok 5 metode irisan
Nova Wardany
 
Ternak jangkrik sebagai usaha alternatip.pptx
Ternak jangkrik sebagai usaha alternatip.pptxTernak jangkrik sebagai usaha alternatip.pptx
Ternak jangkrik sebagai usaha alternatip.pptx
kemedsukoco
 
Ikhtiar Hidup - Pembelajaran Luar
Ikhtiar Hidup - Pembelajaran LuarIkhtiar Hidup - Pembelajaran Luar
Ikhtiar Hidup - Pembelajaran LuarSANDRA CILLA ENDIRE
 
Teknik Persilangan Kelapa Sawit dan Daftar Varietas Kelapa Sawit
Teknik Persilangan Kelapa Sawit dan Daftar Varietas Kelapa SawitTeknik Persilangan Kelapa Sawit dan Daftar Varietas Kelapa Sawit
Teknik Persilangan Kelapa Sawit dan Daftar Varietas Kelapa Sawit
DheaAmelia34
 
Peluang usaha budidaya nila
Peluang usaha budidaya nilaPeluang usaha budidaya nila
Peluang usaha budidaya nila
Warta Wirausaha
 

Similar to Pertemuan Keempat | Budidaya Tiram Mutiara| Aspek Budidaya Tiram Mutiara (20)

PKL Jamur Tiram 2022.pdf
PKL Jamur Tiram 2022.pdfPKL Jamur Tiram 2022.pdf
PKL Jamur Tiram 2022.pdf
 
TEKNIK PEMBESARAN UDANG - ANDRE.pptx
TEKNIK PEMBESARAN UDANG - ANDRE.pptxTEKNIK PEMBESARAN UDANG - ANDRE.pptx
TEKNIK PEMBESARAN UDANG - ANDRE.pptx
 
Budidayaikangurame
BudidayaikangurameBudidayaikangurame
Budidayaikangurame
 
Cara pengawetan fungi 2
Cara pengawetan fungi 2Cara pengawetan fungi 2
Cara pengawetan fungi 2
 
Cara pengawetan fungi 2
Cara pengawetan fungi 2Cara pengawetan fungi 2
Cara pengawetan fungi 2
 
Ppt_budidaya_jamur.pptx
Ppt_budidaya_jamur.pptxPpt_budidaya_jamur.pptx
Ppt_budidaya_jamur.pptx
 
Kelompok Mencangkok 2
Kelompok Mencangkok 2Kelompok Mencangkok 2
Kelompok Mencangkok 2
 
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Gurame
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan GuramePedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Gurame
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Ikan Gurame
 
Praktisi mengajar kepiting 23 ditambak tawar
Praktisi mengajar kepiting 23 ditambak tawarPraktisi mengajar kepiting 23 ditambak tawar
Praktisi mengajar kepiting 23 ditambak tawar
 
Pengelolaan logistik
Pengelolaan logistikPengelolaan logistik
Pengelolaan logistik
 
Slide PPT Mikroworm Daf 1042 tv t3
Slide PPT Mikroworm Daf 1042 tv t3Slide PPT Mikroworm Daf 1042 tv t3
Slide PPT Mikroworm Daf 1042 tv t3
 
Ikhtiar hidup
Ikhtiar hidupIkhtiar hidup
Ikhtiar hidup
 
pertemuan 2PENYIAPAN DAN PENGOLAHAN BAHAN BAKU.ppt
pertemuan 2PENYIAPAN DAN PENGOLAHAN BAHAN BAKU.pptpertemuan 2PENYIAPAN DAN PENGOLAHAN BAHAN BAKU.ppt
pertemuan 2PENYIAPAN DAN PENGOLAHAN BAHAN BAKU.ppt
 
TEKNIK PEMBUATAN AWETAN SERANGGA.pptx
TEKNIK PEMBUATAN AWETAN SERANGGA.pptxTEKNIK PEMBUATAN AWETAN SERANGGA.pptx
TEKNIK PEMBUATAN AWETAN SERANGGA.pptx
 
Produksi baby crab rajungan dengan sistem modular
Produksi baby crab rajungan dengan sistem modularProduksi baby crab rajungan dengan sistem modular
Produksi baby crab rajungan dengan sistem modular
 
Kelompok 5 metode irisan
Kelompok 5   metode irisanKelompok 5   metode irisan
Kelompok 5 metode irisan
 
Ternak jangkrik sebagai usaha alternatip.pptx
Ternak jangkrik sebagai usaha alternatip.pptxTernak jangkrik sebagai usaha alternatip.pptx
Ternak jangkrik sebagai usaha alternatip.pptx
 
Ikhtiar Hidup - Pembelajaran Luar
Ikhtiar Hidup - Pembelajaran LuarIkhtiar Hidup - Pembelajaran Luar
Ikhtiar Hidup - Pembelajaran Luar
 
Teknik Persilangan Kelapa Sawit dan Daftar Varietas Kelapa Sawit
Teknik Persilangan Kelapa Sawit dan Daftar Varietas Kelapa SawitTeknik Persilangan Kelapa Sawit dan Daftar Varietas Kelapa Sawit
Teknik Persilangan Kelapa Sawit dan Daftar Varietas Kelapa Sawit
 
Peluang usaha budidaya nila
Peluang usaha budidaya nilaPeluang usaha budidaya nila
Peluang usaha budidaya nila
 

Recently uploaded

Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 

Recently uploaded (20)

Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 

Pertemuan Keempat | Budidaya Tiram Mutiara| Aspek Budidaya Tiram Mutiara

  • 1. Budidaya Tiram Mutiara Husnul Budiatman Dani, M.Sc. buddyatman@gmail.com
  • 3. PERSIAPAN BUDIDAYA TIRAM SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) MODAL BUDIDAYA PEMILIHAN LOKASI DAYA DUKUNG LINGKUNGAN PEMILIHAN METODE BUDIDAYA YANG SESUI
  • 4. SARANA DAN PRASARANA ❑ Bangunan ❑ Suplai air laut ❑ Ruang Aklimatisasi ❑ Wadah pemijhan dan pemeliharaan larva ❑ Spat kolektor ❑ Tempat kultur pakan hidup ❑ Peralatan lain seperti, Aerasi, Mikroskop, Kamera dll.
  • 5. Kerangjang jaring (pocket) Spat Kolektor Dari Bahan PE (PolyEthylene) ukuran 30 x 40 cm Jangkar Tancap Dari Bahan Besi Pelampung Bola Dari Bahan Plastik
  • 6. ❑ Bangunan ▪ Terdapat ruang kultur alga, aklimatisasi, pemijahan, pemeliharaan larva dan spat, dan ruang staf. ▪ Jauh dari aktivitas sehari-hari ▪ Tempat relatif gelap/cahaya yang masuk bisa diatur ▪ Suhu ruangan tetap konsisten ▪ Bangunan harus kuat dan tidak licin ▪ Pembuangan mengalir lancar
  • 7. ❑ Suplai Air Laut ▪ Air laut terfilterasi, menggunakan saringan pasir (sand filter) dan bak pengendapan. ▪ Dapat juga melalui saringan bertingkat dengan ukuran 15 mm, 10 mm dan 5 mm. ▪ Sterilisasi ultra violet, dan saringan kapas (cotton filter) ▪ Pengambilan air laut dibantu dengan pompa air
  • 8. ❑ Ruang Aklimatisasi ▪ Kondisi lingkungan tenang, cahaya tidak terlalu terang dan terdapat AC ▪ Wadah aklimatisasi menggunakan bak fiberglass, polikarbonat, atau bak semen volume 1 – 2 ton. Dinding bak sebaiknya berwarna gelap (biru).
  • 9. ❑ Wadah Pemijahan dan Pemeliharaan Larva ▪ Bak pemeliharaan indukan ▪ Bak pemijahan ▪ Bak pemeliharaan larva dan spat ▪ Bak penjarangan dan penempelan spat ▪ Rakit pemeliharaan induk ▪ Keranjang pemeliharaan induk Rakit Apung pemeliharaan Induk Keranjang pemeliharaan indukan
  • 10. ❑ Spat Kolektor ▪ Terbuat dari tali PE (Polyethylene) , senar plastik, paranet, asbes gelombang, genteng fiber, atau bilah pipa paralon ▪ Keranjanag jaring dengan kerangka besi/kawat ukuran 40 x 60 cm Spat Kolektor, Lembaran plastik Dalam Poket dan Tali PE bentuk Spiral Kernjang jaring kerangka kawat
  • 11. PELAKSANAAN BUDIDAYA TIRAM 1. PEMBENIHAN 2. PEMBESARAN 3. INSERSI 4. PERAWATAN 5. PANEN
  • 12. ❑ Persiapan Tempat Pembenihan ❑ Pemilihan Induk dan Pengelolaan ❑ Pemjahan ❑ Penetasan Telur ❑ Pemeliharan Larva ❑ Pemeliharaan Spat ❑ Penyediaan Pakan ❑ Panen dan Pasca Panen Spat TEKNIK PEMBENIHAN
  • 13. ❑ Persiapan Tempat Pembenihan ▪ Dapat dilakukan di laboratorium atau air laut ▪ Kebanyakan dilakukan di air laut, menghemat biaya dan tenaga. ▪ Induk yang dipelihara di alam mendapatkan pakan yang lebih bervariasi dengan nutrisi lebih lengkap
  • 14. ❑ Pemilihan Induk ▪ Induk berukuran antara 17 – 20 cm ▪ Cangkang berwarna terang dan tidak cacat ▪ Kondisi gonad pada Fase IV (Matang Penuh)
  • 15. ❑ Pemijahan Perangsangan pemijahan ▪ Manipulasi lingkungan, kejut tempratur, perairan ▪ Rangsangan kimia, hydrogen peroksida, ammonia (NH3), serotonin ▪ Rangsangan biologis, makanan Tempat Pemijahan
  • 16. ❑ Penetasan Telur ▪ Pembelahan sel terjadi setelah 40 menit pembuahan ▪ Morula umur 2,5 jam ▪ Blastula umur 3,5 jam (Gerakan aktif berputar) ▪ Gastrula umur 7 jam (bersifat fotonegatif bergerak menggunakan silia) ▪ Bermetamorfosis menjadi trochofor (adanya flagella tunggal pada anterior sebagai alat gerak) Perkembangan Embriogenesis
  • 17. ❑ Pemeliharaan Larva ▪ Larva diawali dengan stadia D-Shape bermetamorfosis menjadi larva Umbo setelah 12-14 hari ▪ Tempat pemeliharaan larva diusahakan tertutup dengan plastik gelap. Sedangkan kepadatan larva yang baik ± 200 ekor larva/ liter. ▪ Setelah larva mencapai ukuran benih (spat), larva dipindah ke bak pendederan spat dengan kepadatan 100 – 150 ekor/ liter. diberi pakan alga jenis chaetocheros sp. Tahapan Perkembangan Larva
  • 18. ❑ Pemeliharaan Spat ▪ Pada umur 60 hari spat sudah berukuran 3mm dan siap untuk dipelihara pada tempat pembesaran. ▪ Sirkulasi air harus tetap terjaga ▪ spat dipelihara pada rakit terapung hingga berumur 2 tahun. Tangki pemeliharaan larva
  • 19.
  • 20. ❑ Penyediaan Pakan Pakan larva tiram: Alga Isochrysis galbana, Monochrysis lutherii. Cara membiakkan jenis alga 1. Air laut 60 liter dapat dicampur bahan- bahan • Potassium nitrat 0.8 gram • Potassium dihidrogen orthofosfat 0.4 gram • Sodium silikat 0.4 gram • Sodium EDTA 0.4 gram 2. Menambahkan bibit alga, Setelah 5 hari alga siap dijadikan pakan larva. Kultur Pakan Alami dalam Stoples
  • 21. ❑ Panen dan Paska Panen Spat ▪ Larva akan muncul eye spot (Bintik hitam) indicator siap menempel ▪ 1 minggu setelah menempel, benih (spat) dapat dipanen, ▪ Pemanenan dilakukan dengan cara mengangkat substrat dari bak pemeliharaan dan siap untuk didederkan di laut. ▪ Untuk penjualan perlu dilakuakn grading ukuran setiap cm. Kegiatan Panen Spat
  • 22. ❑ Tempat pembesaran ▪ Metode rakit apung ▪ Metode palang cagak silang ▪ Metode long line ❑ Kegiatan pemeliharan TEKNIK PEMBESARAN
  • 23. ▪ Metode rakit apung Bahan yang digunakan: 1. Rakit berbahan bambu/kayu 2. Pelampung, dari tong plastik, drum minyak, fiberglass atau Styrofoam. 3. Bandul, menggunakan Jangkar diikat dengan tali ❑ Tempat pembesaran
  • 24. ▪ Metode palang cagak silang 1. Metode paling sederhana, terbuat dari bambu atau kayu sebagai tiang. 2. Kedua silang terpasang palang bambu, Panjang antara 2 m – 3 m, sebagai tempat menggantungkan keranjang tiram
  • 25. ▪ Metode long line 1. Metode yang memiliki daerah (areal) jangkauan paling luas. 2. Pelampung berbentuk bulat diikat dengan tali Panjang sebagai tali utama. 3. Ujung tali utama terikat jangkar, 4. Pocketnet diikat/digantung sesuai kedalaman perairan.
  • 26. ❑ Kegiatan pemeliharaan a. Tiram dibawa menuju rakit pemeliharaan b. Digantung pada kedalaman 2-15 m, atau pada cagak silang dengan kedalaman yang sama atau kurang dari 4 m. c. Benih spat ukuran 5 cm lebih baik dipelihara pada kedalaman 2-3 m. ukuran diatas 5 cm dapat dipelihara pada kedalaman lebih dari 4 m. d. Mengandalkan pakan alami e. Tiram dibersihkan setiap 3-4 bulan
  • 27. TEKNIK INSERSI ❑ Benih siap operasi ❑ Peralatan operasi ❑ Kegiatan pemasangan inti a. Persiapan b. Membuat potongan mantel c. Pemasangan inti d. Pemasangan inti blaster
  • 28. ❑ Benih Siap Operasi a. Telah berumur 2-3 Tahun (jika benih tersebut diperoleh dari hasil usaha budidaya b. Mempunyai ukuran diameter cangkang diatas 15 cm c. Tidak cacat
  • 29. ❑ Peralatan operasi mutiara a. Shell opener b. Forceps (kai koki) c. Tweezers d. Gunting (shaibo hasami) e. Graft cutter (Saibo mesu) f. Spatula dengan kait (hook) g. Spatula untuk menyingkap organ h. Lancet(Incision knife) i. Probe j. Graft carrier (shaibo okuri) k. Nucleus carrier (sonyuki) l. Shell holder/Brass Clam (kai dae) m. Graft Cutting Block Peralatan operasi mutiara
  • 30. ❑ Kegiatan Pemasangan Inti a. Persiapan 1. Tiram dibawa menuju ruang operasi 2. Cangkang akan membuka akibat perbedaan tempratur dan tekanan. 3. Cangkang yang terbuka ditahan menggunakan forcep 4. Tiram kemudian dibersihkan, menggunakan parang kecil untuk mengikis dan disikat denga sikat ijuk. 5. Salah satu bagian tepi cangkang dipotong kecil Pengambilan tiram dari tempat pembesaran, dan persiapan insersi
  • 31. ❑ Kegiatan Pemasangan Inti b. Membuat Potongan Mantel 1. Potongan mantel diambil dari salah satu tiram yang dioperasi 2. Tiram diletakkan pada kai dae dengan posisi bagian anterior menghadap pemasang inti. 3. Mantel diangkat dan digunting dengan shaibo hasami 4. Ukuran pemotongan mantel sepanjang 12 mm dan lebar 3 mm 5. Mantel dipotong-potong membentuk bujur sangkar dengan sisi 4 mm. menggunakan (shaibo mesu) 6. Satu tiram diperoleh 8-10 potong mantel.
  • 32. Mantel (saibo) Posisi Letak dan Cara Pematongan Mantel Pemotongan mantel (saibo)
  • 33. Teknik insersi memili 2 cara dalam penempatan inti pada tubuh tiram mutiara ➢Metode Saki Okuri, dimana penempelan inti di dahului oleh penempelan mantel ➢Metode Ato okuri, penempelan potongan mantel didahului oleh pemasukan inti lewat lubang sayatan.
  • 34. ❑ Kegiatan Pemasangan Inti c. Pemasangan Inti 1. Tiram diletakkan pada kai dae dengan letak anterior menghadap ke muka pemasang inti/inserter. 2. Mantel dan insang yang menutupi gonad dan kaki disisihkan dengan spatula/hera
  • 35. 3. Bagian kaki di tahan dengan hikake, dimulai dari pangkal kaki menuju gonad dibuat sayatan dengan menggunakan mesu 4. Sesuai dengan arah sayatan, inti dimasukkan dengan sonyuki kemudian diikuti dengan pemasukan mantel menggunakan sahibo okuri 5. Dalam satu ekor tiram pemasangan inti dapat dilakukan lebih dari satu buah, tergantung dari besar kecilnya tiram. 6. Dimasukkan ke dalam keranjang pemeliharaan dengan posisi anterior menghadap ke atas
  • 36. d. Pemasangan Inti Setengah Bulat (Blaster) 1. Berbentuk setengah bundar, diameter 1-2 cm 2. Inti mutiara blister yang telah diberi lem/perekat dengan alat blister carrier, diletakkan minimal 3 mm diatas otot adductor. 3. Tiram mutiara dibalik untuk pemasangan inti cangkang yang satunya 4. Pemasangan inti tidak saling bersinggungan bila cangkang menutup. 5. Satu ekor tiram dapat dipasangi 8-12 buah, atau setiap belah cangkang dapat dipasangi 4-6 buah blaster.
  • 37.
  • 38. PERAWATAN ❑ Posisi tetap konsisten agara inti tidak dimuntahkan. ❑ Pemeriksaan inti dengan sinar-X setelah 2-3 bulan ❑ Pembersihan cangkang secara berkala, maksimal 3-4 bulan ❑ Kondisi rakit/keranjang di kontrol. Pembersihan cangkang kerang mutiara
  • 39. ❑ Perkiraan lama waktu seluruh proses budidaya adalah 2-5 tahun. ❑ Setelah pemeliharaan mencapai umur 7-8 bulan, bibit kerang mencapai ukuran 6-7 cm dan siap untuk dipanen ❑ Hasil akhir yang bisa dipanen dari budidaya tiram mutiara adalah mutiara, cangkang, dan daging PANEN
  • 40. ❑ Cara pemanenan ▪ Melepaskan ikatan pocket net dari tali longline ▪ Pocket net dibuka, kerang mutiara diambil satu persatu dan dikumpulkan dalam wadah ▪ Melakukan pengambilan mutiara Proses pemanenan mutiara
  • 42. PERMASALAHAN BUDIDAYA TIRAM ❑ Hama bagi tiram mutiara yaitu ikan sidat (Anguilla japonica), gurita (Oktopus vulgaris), globe fish (Spaeroides sp), black porgy (Sparus melecephalus) dan berbagai jenis kepiting dan ranjungan memangsa tiram yang masih muda. ❑ Penyakit tiram mutiara umumnya disebabkan oleh parasit, bakteri, dan virus
  • 44. REFERENSI • Analisis Usaha Pembesaran Tiram Mutiara (Pinctada maxima) • www.mutiaralombokanapearl.com : Toko Mutiara Lombok, Jual Mutiara Lombok, Pusat Mutiara Lombok, • Teknik Pembesaran Kekerangan 4.pdf (kemdikbud.go.id) • Jaring Tambang untuk Budidaya Kerang Hijau - Velasco Indonesia • Teknik Pemeliharaan dan Pemberian Pakan Tiram Mutiara | Mahawikan Akmal • PENGELOLAAN SUMBERDAYA KERANG MUTIARA (Pinctada maxima) DI INDONESIA | Aditiyawan Ahmad • DUKUNGAN STANDARDISASI PADA BUDIDAYA TIRAM MUTIARA • Teknik Insersi Nucleus dan Penanganan Pasca Operasi Tiram Mutiara (Pinctada maximma) | Jurnal salamata (poltekkpbone.ac.id)