INTERAKSI LINGKUNGAN DENGAN PERTANIAN YANG BERKELANJUTANAriManalu
Β
Lingkungan memiliki peran yang sangat penting dalam pertanian, dimana dengan lingkungan yang baik makan pertanian juga akan baik, karena lingkungan berinteraksi dengan pertanian baik dipengaruhi maupun mempengaruhi.
Indonesia merupakan negara dengan tingkat biodiversitas tertinggi kedua di dunia setelah Brazil. Pertanian Berkelanjutan (Sustainable Agriculture). Paradigma pembangunan berkelanjutan sebagai bagian integral dari
pembangunan ekonomi suatu bangsa atau masyarakat bangsa-bangsa dunia.
INTERAKSI LINGKUNGAN DENGAN PERTANIAN YANG BERKELANJUTANAriManalu
Β
Lingkungan memiliki peran yang sangat penting dalam pertanian, dimana dengan lingkungan yang baik makan pertanian juga akan baik, karena lingkungan berinteraksi dengan pertanian baik dipengaruhi maupun mempengaruhi.
Indonesia merupakan negara dengan tingkat biodiversitas tertinggi kedua di dunia setelah Brazil. Pertanian Berkelanjutan (Sustainable Agriculture). Paradigma pembangunan berkelanjutan sebagai bagian integral dari
pembangunan ekonomi suatu bangsa atau masyarakat bangsa-bangsa dunia.
Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh...
Power poin ini saya buat untuk memenuhi tugas Komunikasi Penyuluhan yang di ampu oleh Bapak NASEH . Saya SYANTYA dari Kelas Pertanian 3C Mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian Malang.
Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh...
Power poin ini saya buat untuk memenuhi tugas Komunikasi Penyuluhan yang di ampu oleh Bapak NASEH . Saya SYANTYA dari Kelas Pertanian 3C Mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian Malang.
PENGEMBANGAN SISTEM PERTANIAN TERPADU.pptxboyrizajuanda
Β
Pertanian berkelanjutan adalah pemanfaatan sumber daya yang dapat diperbarui dan sumber daya yang tidak dapat diperbaruhi untuk proses produksi pertanian dengan menekan dampak negatif terhadap lingkungan seminimal mungkin
Konsep pertanian terpadu yang melibatkan tanaman dan ternak sebenarnya sudah diterapkan oleh petani di Indonesia sejak mereka mengenal pertanian, namun penerapannya masih secara tradisional, tanpa memperhitungkan untung-rugi, baik secara finansial maupun dalam konteks pelestarian lingkungan hidup. Penelitian sistem tanaman-ternak secara sistematis telah dilakukan sejak awal 1980-an. Penelitian ini mempertimbangkan aspek-aspek keberlanjutan (sustainable) yang ramah lingkungan (environmentally tolerable), secara sosial diterima masyarakat (socially acceptable), secara ekonomi layak (economically feasible) dan diterima secara politis (politically desirable). Pada akhir dekade 1990-an, sistem tanaman-ternak menginjak tahapan yang penting dengan diintensifkannya integrasi sapi dengan padi. Dalam hal ini dioptimalkan pemanfaatan pupuk organik yang berasal dari sapi. Nilai tambah pupuk organik yang berasal dari kotoran sapi bisa mencapai 40%. Pada sapi perah teknologi ini dapat memberikan keuntungan sebesar Rp 11.000/ekor/hari, di mana seekor sapi yang produksi susunya 8 β 10 liter/hari hanya memerlukan biaya pakan senilai penjualan 3 β 4 liter susu. Dalam hal ini pendekatan yang dilakukan adalah penggunaan input dari luar yang rendah yang dikenal sebagai LEISA (low external input sustainable agriculture). Dengan pendekatan LEISA sistem usahatani tanaman-ternak secara empiris telah membuktikan kemampuannya menciptakan lapangan kerja yang bersumber pada usaha dengan memanfaatkan sumberdaya lokal secara lebih efisien. Dalam hal peningkatan efisiensi, pemanfaatan sumberdaya lokal seperti bahan pakan lokal dan bibit ternak lokal perlu dioptimalkan. Untuk mengembangkan teknologi yang mendukung konsep sistem usahatani tanaman-ternak pemerintah dapat membantu dalam hal penyuluhan agar petani menggunakan pupuk organik, khususnya pupuk kandang. Persawahan di jalur pantura Jawa Barat merupakan potensi yang sangat besar dalam menghasilkan jerami sebagai sumber pakan. Dengan demikian peternakan sapi, baik penggemukan maupun pembibitan, dapat berkembang di wilayah ini sehingga pupuk kandang pun akan tersedia cukup banyak untuk memupuk lahan sawah di jalur pantura ini. Apabila pengembangan sistem integrasi ternak dengan padi dan tanaman pangan lain dapat berhasil dengan baik, tidak mustahil akan terjadi peningkatan produksi dan produktivitas, yang pada gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan petani.
DEFINISI, PENGERTIAN, RUANG LINGKUP DAN SISTEM.pptxboyrizajuanda
Β
Pemanfaatan sumber daya yang dapat diperbaharui (renewable resources) dan sumberdaya tidak dapat diperbaharui (unrenewable resources) untuk proses produksi pertanian dengan menekan dampak negatif terhadap lingkungan seminimal mungkin
Hasil tanaman jagung yang dipupuk n, p, dan k di dutohe kabupaten bone bolang...NurdinUng
Β
The objective of this research was to study the respons of N, P, and K fertilizers and the best combination of it on the maize yields. The experimental design was following random block design that consist of 4 treatments with 3 replications, so there are 12 plot units. Dosages of each treatment were 160 kg Urea, 54 kg TSP, and 90 kg KCl. The result of this research showing that minus one test has significant effect to stem length, stem diameters, and all dry weigh, while for 100 gain weigh has not significant effects. The best treatment combination was N+K treatment or minus P.
ekonomi sumberdaya manusia dan alam. dalam hal ekonomi pertaniansarahgrace38
Β
Kurangnya pengetahuan atas teknologi produksi dan quality control yang disebabkan oleh minimnya kesempatan untuk mengikuti perkembangan teknologi serta kurangnya pendidikan dan pelatihan.
Kurangnya pengetahuan akses pemasaran, yang disebabkan oleb terbatasnya informasi yang dapat dijangkau oleh UKM mengenai pasar, selain karena keterbatasan kemampuan UKM untuk menyediakan produk/ jasa yang sesuai dengan keinginan pasar.
Keterbatasan sumber daya manusia (SDM) serta kurangnya sumber daya untuk mengembangkan SDM.
Kurangnya pemahaman mengenai keuangan dan akuntansi.
Similar to Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 4 (20)
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
2. Chapter 11 : Hilangnya
Nutrisi Nitrogen
ο
Tanaman membutuhkan hampir seluruh nutrisi yang
berasal dari tanah maupun pupuk organic. Penilaian
terhadap pemberian nutrisi pada tanah secara efisien
menggunakan metode yang berbeda
ο
A adalah jumlah nutrisi Aa yang diuji
ο
Au adalah jumlah nutrisi dalam perkembangan tanaman
(perlakuan dengan pemberian A dan tanpa pemberian A).
penghitungan pemulihan dengan pemberian nutrisi
bergantung di lapangan pengujian. Dan jumlah nutrisi yang
disupply oleh tanah
ο
A Finck (1992) menjelaskan proporsi nutrisi dari pupuk
yang masuk kedalam tanaman selama musim pemberian
adalah
β¦ Nitrogen 50 β 70 %
β¦ Phophate 10 -25 %
β¦ Potash 50 β 60 %.
<Ringkasan Buku K.F. Isherwook>
3. Chapter 11 : Hilangnya
Nutrisi N
ο
ο
ο
Pilbeam (1996) mengumpulkan data dari
pencobaan pupuk berlabel 15N dengan N dalam
beberapa bentuk senyawa, telah diaplikasikan
pada tahap β tahap pertumbuhan tanaman
didunia. Tingkat proporsi N yang diambil
tanaman dan tanah berbeda β beda tergantung
pada curah hujan dan evaporasi didaerah
masing β masing. Kehilangan unsure N yang
tidak diharapkan sekitar 10 -30 % dengan rata β
rata 20%
A.E Johnston (1997) melaporkan bahwa
percobaah 15N di pusat percobaan Rothamsted,
di U.K menunjukkan 20% N yang diaplikasi
menjadi bagian bahan organic dalam rentang
waktu pengaplikasian dan panen.
Terdapat dua factor, yang tidak bisa dihindarkan
dan dijelaskan kehilangan N yang berkisar 20 %
dan 20 % tersebut menjadi bagian dalam tanah,
sedangkan menurut Finck 50 β 70%
diperkirakan masuk pada tanaman.
<Ringkasan Buku K.F. Isherwook>
4. Chapter 11 : Hilangnya
Nutrisi N
ο
ο
ο
R.S Paroda (1997) menyatakan terdapat
hubungan β penggunaan nitrogen secara efisien
berbeda β beda, contohnya 20 β 25% pada padi,
21 β 45% pada jagung, 45 % pada gandum. 1 %
peningkatan dalam tingkat pemulihan pupuk N
akan menyelamatkan 98 Kt N, setara dengan 1
Mt pangan. Untuk Phosphate, pemulihan
berkisar 15 β 20 %.
Di Cina (A Dobermann, 1998), pada 25
percobaan di lahan pertanian, rata β rata
pemulihan tanaman dengan nitrogen pada
penanaman awal padi rata β rata 29% (kisaran
10 β 65%) , dibandingkan dengan 41% dalam
percobaan pengujian di pusat. Pada
penanaman tanaman padi akhir , pemulihan
tanaman berkisar 5%, dengan kisaran 0 β 12%.
Diperkirakan hanya 60% potensi lahan
didapatkan dari area penanaman padi secara
intensif , dengan kehilangan N ke lingkungan
sangat tinggi.
Proses naiknya unsure hara oleh tanaman akan
lebih tinggi dengan menggunakan varietas baru
tanaman. A Suzuki (1997) melaporkan bahwa
varietas padi di Jepang mengambil 160kg N per
Ha yang pada biasanya pertumbuhan varietas
umumnya mengambil 130 kg/ha.
<Ringkasan Buku K.F. Isherwood>
5. Chapter 12 : Sistem Integrasi
ο
R.N. Prasad (1997) menjelaskan bahwa tujuan
utama dari pertanian berkelanjutan adalah untuk
mengembangkan sistem β sistem pertanian yang
produktif dan menguntungkan, menjaga sumber
daya alam, melindungi lingkungan dan
meningkatkan keamanan dalam jangka waktu yang
panjang. Sistem pertanian tradisional yang
mengalami uji keberlanjutan di masa lalu belum
bisa merespon dengan baik permintaan kebutuhan
komoditas pertanian saat ini, ditambah tingkat
populasi masyarakat dan hewan yang tinggi
mengakibatkan berkurangnya sumber daya alam,
mineral dan air. Prinsip dasar managemen tanah
dalam keberlanjutan sistem pertanian terdiri :
siklus daur ulang nutrisi, mempertahankan keadaan
fisik tanah, ketidakhadiran gulma, hama dan
penyakit, tidak ada senyawa asam dan racun dalam
tanah, dan erosi tanah yang harus dikendalikan
secara seimbang dengan laju pembentukan tanah
<Ringkasan Buku K.F. Isherwood>
6. Chapter 12 : Sistem Integrasi
ICM adalah kombinasi metode β metode sistem
pengelolaan pertanian, termasuk penggunaan
rotasi, pengelolaan, pemilihan varietas tanah,
penggunaan pupuk dan produk β produk
perlindungan tanaman dengan perhitungan tetap
menjaga dan melindungi lingkungan. Kombinasi
terbaik harus secara spesifik untuk setiap lokasi.
Pendekatan ini muncul tidak hanya untuk petani
namun juga pengolahan produk pertanian dan
penjual yang berkeinginan untuk menunjukkan
metode ramah lingkungan yang telah diterapkan
pada produk yang mereka jual. Konsep ini
berdasarkan model German yang dibuat pada tahun
1987.
ο ICM memiliki peranan penting dalam semua aspek
produksi bidang pertanian. Ini melibatkan semua
elemen dan menerapkan pembangunan pertanian
berkelanjutan, yang dapat menguntungkan petani,
pendapatan ekonomi, melindungi lingkungan dan
yang paling dapat diterima secara social
masyarakat. pertanian integrasi adalah respon
untuk petani yang diperlukan sebagai syarat
produktivitas, kualitas dan kelestarian lingkungan.
Pertanian alternative memiliki prinsip tradisional,
namun pertanian integrasi melibatkan sinergi
antara metode β metode terbaik.
ο
<Ringkasan Buku K.F. Isherwood>
7. Chapter 12 : Sistem Integrasi
ο
Sistem nutrisi tanaman terintegrasi (IPNS)
β¦ Di tahun 1996, IFA mempublikasikan document karangan R. Dudal
berjudul βnutrisi tanaman untuk keamanan panganβ menarik
perhatian pada pentingnya sistem management efektif nutrisi
tanaman sebagai komponen utama dari pembangunan pertanian.
Sebuah bagian substansi dokumen memfokuskan dengan sistem
nutrisi tanaman terintegrasi dan subjek β subjek yang berkaitan. Dia
mendefinisikan nutrisi tanaman terintegrasi sebagai pendekatan yang
menyesuaikan nutrisi tanamn pada sistem pertanian yang spesifik dan
target produksi tertentu, ketersediaan sumber nutrisi tanaman dan
factor social serta ekonomi. Sumber β sumber nutrisi tanaman bisa
dari pemupukan dan atau fiksasi nitrogen dan atau bahan organic,
tergantung pada proses.
β¦ Rekomendasi dari FAO-IFFCO (Kerja sama pemupuk petani India
sebagai berikut .
ο pengembangan IPNS memerlukan adanya peningkatan layanan
untuk petani seperti kredit, fasilitas distribusi, pinjaman dana
pertanian
ο IPNS harus mampun meningkatkan produktivitas dan keuntungan
bagi petani dengan perhatian khusus pengurangan tingkat
kemiskinan di daerah
ο Koordinasi dalam penggunaan dan pemulihan sumber daya yang
dibuthkan untuk produktivitas sector pertanian
ο Sebuah sistem dan merupakan interaksi antara penyediaan nutrisi
tanaman dan air, antara nutrisi tanaman dan pengendalian hama
serta penyakit.
ο Meningkatkan ketersediaan energy di daerah β daerah, untuk
menjaga sumber daya kayu dan bahan organic sebagai sumber
energy
ο Berdasaran ilmu seperti budidaya, ekologi dan social
ο Penggunaan tidak dibatasi pada sistem rotasi tanaman
<Ringkasan Buku K.F. Isherwood>
8. Chapter 13 : Perhitungan Nutrisi
ο
Perhitungan unsure hara dikembangkan oleh OECD sebagai
salah satu indicator lingkungan. Dikenal sebagai indicator
nasional dan sebagai poin OECD, indicator ini memerlukan
interprestasi yang detail. Sebagai contoh, suatu Negara
memiliki kelebihan skala nasional sementara terjadi polusi
nitrat in beberapa deerah dan hilangnya unsure hara di
sebagian lainnya. Indicator keseimbangan nutrisi atau unsure
hara memerlukan keterkaitan dengan management nutrisi
pertanian, kualitas tanah dan air.
ο
Sistem perhitungan berdasarkan input dan output nutrisi
digunakan di beberapa Negara bagian Eropa sebagai
pengukuran terhadap keberadaan pertanian di lingkungan,
terutama di Negara β Negara dengan permasalahan
pembuangan pupuk
ο
Perhitungan nutrisi menggambarkan kekurangan dan
kelebihan. Perhatian sangat berguna dalam mengembangkan
Negara β Negara dimana tanahnya kekurangan nutrisi atau
hara. Bagian inti dari nutrisi atau hara yang dimanfaatkan
menjadi pupuk dihasilkan dari sisa β sisa peternakan yang
diimpor dari berbagai Negara bagian, kemudian hilangnya
unsure hara terjadi pada tanah β tanah Negara pengekspor.
Tapi di banyak Negara β Negara berkembang juga terjadi
kehabisan hara hanya untuk menyediakan penghasilan pada
pengolah β pengolahnya.
<Ringkasan Buku K.F. Isherwood>