SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
TATA CARA DAN TATA TERTIB PRAKTIKUM
1. Petugas Praktikum
1.1. Kepala Laboratorium
• Merencanakan dan melakukan pengembangan laboratorium untuk tujuan pendidikan dan penelitian.
• Memimpin dan menyelenggarakan kegiatan praktikum.
• Mempersiapkan satuan-satuan praktikum.
• Merencanakan dan membuat jadwal penggunaan laboratorium.
• Membuat pembagian tugas pengawas atau pembimbing praktikum.
1.2. Teknisi Laboratorium
• Mempersiapkan tempat dan peralatan serta menyediakna bahan-bahan praktikum.
• Melayani mahasiswa selama praktikum.
• Membantu mengawasi jalannya praktikum.
• Memeriksa kembali peralatan praktikum pada setiap akhir praktikum.
• Menyelenggarakan administrasi di laboratorium.
• Melakukan inventarisasi laboratorium.
• Melakukan pemeliharaan peralatan dan laboratorium.
1.3. Pengawas atau Pembimbing Praktikum
• Membimbing dan mengawasi penyelenggaraan praktikum.
• Memeriksa dan mengusahakan kelengkapan peralatan praktikum dengan bantuan teknisi.
• Melakukan evaluasi membuat soal, memeriksa dan menetapkan nilai akhir.
• Memberikan laporan hasil evaluasi kepada dosen pengajar atau kepala laboratorium.
2. Pelaksanaan Praktikum
2.1. Sebelum Praktikum Dilaksanakan
• Sebelum praktikum dibentuk kelompok kerja praktikum.
• Sebelum praktikum mahasiswa wajib dan harus mempelajari petunjuk praktikum secara cermat.
• Sebelum praktikum mahasiswa secepatnya melakukan peminjaman alat pada teknisi dengan mengisi
blanko peminjaman.
2.2. Dalam Pelaksanaan Praktikum
1
• Mahasiswa diharapkan telah dapat menyusun atau merangkai peralatan praktikumsesuai dengan
petunjuk praktikum.
• Mahasiswa disarankan membawa alat-alat tulis, kertas grafik, kalkulator scientific function.
• Bila peralatan telah siap, sebelum menghubungkan dengan listrik mintalah pengawas/pembimbing
memeriksa kembali kebenaran susunan perlatan.
• Dalam praktikum mahasiswa dapat bertanya, minta petunjuk kepada pengawas.
• Selama praktikum mahasiswa tidak diperkenankan pindah kelompok lain.
2.3. Pada Akhir Praktikum
• Pada akhir praktikumsetiap kelompok kerja harus menyerahkan satu hasil pengamatan dan data dari
praktikum yang telah dilaksanakan tanpa harus disertai perhitungan.
• Menyerahkan kembali peralatan.
• Bila terjadi kerusakan peralatan karena kesalahan atau kelalaian mahasiswa (atau kelompoknya) maka
kelompoknya harus memperbaiki atau mengganti peralatan atau membayar harga perbaikan atau harga
peralatan paling lambat 2 minggu sebelum seluruh praktikum selesai.
2.4. Tata Tertib Dalam Ruangan
• Selama praktikum mahasiswa wajib berlaku sopan.
• Selama praktikum mahasiswa tidak diperkenankan merokok, membuat gaduh dan melakukan kegiatan
yang tidak ada hubungannya dengan praktikum yang sedang berlangsung.
3. Laporan Praktikum
• Dengan menggunakan data hasil praktikum yang telah dilaksanakan mahasiswa wajib membuat
Laporan Praktikum, dengan ketentuan sebagai berikut :
- Laporan disusun dengan kalimat yang jelas.
- Laporan diketik dengan spasi 1,5 pada kertas A4.
- Laporan tidak perlu menuliskan semua proses perhitungan secara berulang.
- Laporan praktikum mencakup informasi :
 Bagian Halaman Depan
- Nomor atau kode praktikum dan judulnya
- Tanggal, bulan dan tahun
- Nama, nim
- Logo Universitas Mahasaraswati
 Bagian Utama
- Obyek praktikum : pernyataan singkat tujuan praktikum.
2
- Teori : uangkapan-ungkapan dan persamaan-persamaan yang relevan yang
menghubungkan variable praktikum dan definisi-definisi variable yang terlibat.
- Tabulasi data : data dapat berupa hasil pengukuran maupun hasil perhitungan. Data
lengkap dengan ketidakpastiannya disajikan dalam bentuk tabel.
- Grafik : grafik dapat dalam kertas linier maupun semi-log (sesuai dengan keperluan)
dengan disertai trend (garis/kurva) yang sesuai. Grafik dilengkapi dengan keterangan bagi
setiap simbol yang terlibat.
- Perhitungan : memulai perhitungan dengan memperlihatkan hubungan yang jelas diantara
berbagai parameter.
- Kesalahan (error) : ketidakpastian yang diperoleh dapat berupa ketidakpastian oleh
peralatan dan secara statistic.
- Kesimpulan : Kesimpulan dapat diperoleh dari hasil evaluasi pengamatan.
 Bagian Akhir
- Lampiran
- Daftar pustaka
3
PENGUKURAN
I. Tujuan
1. Mengukur panjang, lebar, tinggi dan diameter benda dengan jangka sorong.
2. Menentukan massa jenis benda.
II. Alat dan Bahan
1. Neraca atau Timbangan.
2. Jangka Sorong
3. Benda yang akan diukur ( bola kaca dan balok kayu )
III. Landasan Teori
Massa jenis (ρ) adalah massa benda tiap satu-satuan volume
v
m
=ρ
Volume Benda
a. Balok
V = p x l x t
b. Bola
3
.
3
4
Rv π= 3
.
6
1
Dv π=
IV. Cara Kerja
Balok Kayu
1. Timbang balok dengan neraca atau timbangan.
2. Ukur panjang, tinggi dan lebar dengan jangka sorong.
3. Hitung volume balok dan hitung massa jenisnya.
4. Lakukan percobaan minimal 2x (untuk balok berbeda).
Bola Kaca
1. Timbang bola kaca dengan neraca atau timbangan.
2. Ukur diameternya dengan jangka sorong.
3. Hitung volume bola dan hitung massa jenisnya.
4
4. Lakukan percobaan minimal 2x (untuk bola berbeda)
V. Data Pengamatan
A. Balok
Balok Massa Panjang Lebar Tinggi Volume Massa Jenis
A 31,7 9,496 2,118 3,432 69,026 0,459
B 14,5 3,472 2,112 3,494 25,621 0,565
Perhitungan :
VA = p x l x t
VA = 9,496 x 2,118 x 3,432
VA = 69,026
v
m
A =ρ
459,0
026,69
7,31
==
VB = p x l x t
VA = 3,472 x 2,112 x 3,494
VA = 25,621
v
m
B =ρ
565,0
621,25
5,14
==
B. Bola Kaca
Bola Massa Diameter Volume Massa Jenis
A 20,72 2,862 12,267 1,689
B 21,41 2,954 13,904 1,539
Perhitungan :
3
.
6
1
DvA π=
5
3
863,2.14,3.
6
1
=Av
267,12=Av
v
m
A =ρ
689,1
267,12
72,20
==
3
.
6
1
DvB π=
3
953,2.14,3.
6
1
=Bv
904,13=Bv
v
m
B =ρ
539,1
904,13
41,21
==
VI. Kesimpulan
Dari hasil percobaan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa untuk mengetahui massa jenis suatu benda,
terlebih dahulu kita harus mengetahui massa benda dan volume benda tersebut. Dan untuk mengetahui
berapa volume dan massa benda kita harus melakukan pengukuran dengan menggunakan alat ukur. Setiap
alat ukur memiliki tingkat ketelitian yang berbeda-beda dan hasil pengukurannya akan sedikit berbeda.
PIPA U
I. Tujuan
Untuk menentukan massa jenis zat cair dengan menggunakan pipa U.
II. Alat dan Bahan
6
1. Pipa U
2. Penggaris
3. Air
4. Minyak Goreng
5. Oli
III. Landasan Teori
Pada ketinggian yang sama tekanan hidrostatisnya juga
sama.
2
1
2
1
2211
2211
21
ρρ
ρρ
ρρ
h
h
hh
ghgh
PhPh
=
=
=
=
IV. Cara Kerja
1. Isi pipa U dengan air secukupnya.
2. Tuangkan zat cair yang akan diukur massa jenisnya pada salah satu kaki pipa U.
3. Ukur tinggi zat cair.
4. Ukur beda tinggi air pada kaki pipa U.
5. Hitung massa jenis zat cair tersebut.
6. Lakukan percobaan minimal 6x untuk masing-masing zat cair (oli dan minyak goreng)
V. Data Pengamatan
Zat Cair
Tinggi Zat Cair (cm)
1 2 3 4 5 6
Air 1,8 2,4 2,9 3,6 3,8 4
Oli 2 3,4 3,3 3,9 4,4 4,7
Air 2 2,4 2,9 3,2 3,9 4,9
Minyak Goreng 2,3 2,7 3,3 3,7 4,4 5,4
Zat Cair
Massa Jenis Zat Rata-Rata Massa
Jenis
1 2 3 4 5 6
Air
0,9 0,70 0,87 0,92 0,86 0,85 0,85
Oli
Air
0,86 0,88 0,87 0,86 0,88 0,90 0,875
Minyak Goreng
7
1. Oli dengan Air
1. 9,01
2
8,1
=Χ== air
air
oli
holi
h
ρρ
2. 70,01
4,3
4,2
=Χ== air
air
oli
holi
h
ρρ
3. 87,01
3,3
9,2
=Χ== air
air
oli
holi
h
ρρ
4. 92,01
9,3
6,3
=Χ== air
air
oli
holi
h
ρρ
5. 86,01
4,4
8,3
=Χ== air
air
oli
holi
h
ρρ
6. 85,01
7,4
4
=Χ== air
air
oli
holi
h
ρρ
Rata-Rata Massa Jenis =
6
85,086,092,087,070,09,0 +++++
= 0,85
2. Minyak Kelapa dengan Air
1. 86,01
3,2
2
min
min === x
h
h
air
yak
air
yak ρρ
2. 88,01
7,2
4,2
min
min === x
h
h
air
yak
air
yak ρρ
3. 87,01
3,3
9,2
min
min === x
h
h
air
yak
air
yak ρρ
8
4. 86,01
7,3
2,3
min
min === x
h
h
air
yak
air
yak ρρ
5. 88,01
4,4
9,3
min
min === x
h
h
air
yak
air
yak ρρ
6. 90,01
4,5
9,4
min
min === x
h
h
air
yak
air
yak ρρ
Rata-Rata Massa Jenis =
6
90,088,086,087,088,086,0 +++++
= 0,875
VII. Kesimpulan
Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa semakin banyak oli atau minyak kelapa yang dituangkan
ke dalam pipa U yang berisi air, maka semakin besar pula massa jenis yang dihasilkan baik oleh air dan
oli maupun air dan minyak kelapa.
AYUNAN DAN PERCEPATAN GRAVITASI
9
I. Tujuan
1. Mempelajari sifat ayunan.
2. Menentukan gaya gravitasi.
II. Alat dan Bahan
1. Ayunan sederhana
2. Stopwatch
3. Statif 1 set
4. Benang
5. Gunting
6. Balok
7. Penggaris
III. Landasan Teori
Periode adalah waktu yang diperlukan oleh suatu benda untuk melakukan satu getaran penuh. Getaran
adalah gerak bolak – balik yang ada di sekitar titik keseimbangan dimana kuat lemahnya dipengaruhi
besar kecilnya energi yang diberikan. Satu getaran frekuensi adalah satu kali gerak bolak – balik penuh.
Dengan persamaan :
g
T L
π2= atau
L = Panjang tali
g = Percepatan gravitasi
T = Periode atau waktu yang diperlukan untuk satu getaran
Untuk menentukan g kita turunkan dari rumus di atas :
*
IV. Pelaksanaan Percobaan
Ayunan Sederhana
10
Gambar 1. Ayunan Sederhana
1. Ambil panjang tali tertentu.
2. Ukur waktu ayunan dengan mengukur waktu yang diperlukan untuk 20 kali ayunan.
3. Ulangi percobaan ini sekurang-kurangnya 5 kali dengan mengambil panjang tali yang berlainan.
V. Laporan
Ayunan Sederhana
1. Buat grafik antara panjang tali dengan kuadrat waktu.
2. Tentukan g dengan rumus.
g
T L
π2=
Ambil harga rata-ratanya dari lima hasil perhitungan.
• Data Pengamatan
Percobaan Panjang Tali (L) Waktu (t) Gaya Gravitasi (g)
1 79 cm 36 sekon 9,78
2 63 cm 32 sekon 9,92
3 57 cm 30 sekon 9,83
4 48 cm 26 sekon 9,43
5 41 cm 23 sekon 9,64
Rata-Rata 9,72
Perhitungan :
1. t = 36 s, L = 79 cm =0,79 m, 8,1
20
36
==T
61,9
8,1
79,0.)14,3.(44
2
2
2
2
===
T
L
g
π
2. t = 32 s, L = 63 cm = 0,63 m, 6,1
20
32
==T
92,9
6,1
63,0.)14,3.(44
2
2
2
2
===
T
L
g
π
11
3. t = 30 s, L =57 cm = 0,57 m, 5,1
20
30
==T
83,9
5,1
57,0.)14,3.(44
2
2
2
2
===
T
L
g
π
4. t = 26 s, L = 48 cm = 0,48 m, 3,1
20
26
==T
43,9
3,1
48,0.)14,3.(44
2
2
2
2
===
T
L
g
π
5. t = 23 s, L = 41 cm = 0,41 m, 15,1
20
23
==T
64,9
15,1
41,0.)14,3.(44
2
2
2
2
===
T
L
g
π
Rata-Rata =
5
64,943,983,992,978,9 ++++
= 9,72
VI. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa, semakn panjang ukuraan tali, maka
percepatan gravitasinya semakin besar.dan semakin cepat waktu yang diperlukan untuk melakukan 20x
ayunan penuh, maka percepatan gravitasinya semakin kecil. Hal ini disebabkan karena percepatan
gravitasi berbanding lurus dengan panjang tali dan berbanding terbalik dengan kuadrat periodenya.
PERCOBAAN LENSA
I. Tujuan
1. Mempelajari rumus-rumus lensa.
12
2. Untuk mengetahui jarak titik fokus lensa.
II. Alat dan Bahan
1. Lampu dan gambar kisi sebagai benda.
2. Lensa positif 1 dan standar
3. Lensa positif 2 dan standar
4. Lensa negatif dan standar
5. Layar
6. Penggaris sebagai rel
7. Celah kecil sebagai standar
8. Celah besar sebagai standar
9. Celah pinggir sebagai standar
III. Landasan Teori
Hubungan antara jarak fokus lensa f, jarak benda g dan jarak bayangan b diperoleh dari optika geometri.
Tiga berkas cahaya utama, sinar fokus, sinar parallel dan sinar pusat seperti terlihat pada gambar 1.
si
s
G
B
f fi
Gambar 1. Arah jalannya tiga berkas cahaya pada lensa positif.
Berdasarkan hukum kesamaan segitiga, dengan B adalah besar bayangan dan G besar objek :
s
s
G
B i
= dan
fs
f
B
G
i
−
=
Maka diperoleh persamaan lensa :
i
ssf
111
+= atau i
i
ss
ss
f
+
=
.
Dalam kasus jarak d yang sama antara objek dan bayangan (posisi I) diperoleh bayangan diperbesar, kita
dapat mengubah posisi dari lensa sehingga jarak objek dan bayangan berubah (posisi II) hingga diperoleh
bayangan yang jelas namun diperkecil seperti yang terlihat pada gambar 2.
13
(l) (ll)
(+) (+) Layar
G
Bll
e
d Bl
Gambar 2. Menentukan jarak fokus metode Bessels
Bila sI= s’II (jarak objek pada posisi I = jarak bayangan pada posisi II) dan karena s’I = sII.
Sedangkan diketahui sI = s’I = d dan sI – s’I = e, maka diperoleh hubungan :
sI = )(
2
1
de + sedangkan sI’ = )(
2
1
ed −
Bila kita masukkan ke dalam persamaan (1), maka akan diperoleh :
d
ed
f
4
22
−
=
Jarak fokus dari lensa positif dapat ditentukan dengan mengukur d dan e dengan metode Bessel.
Jarak fokus lensa sederhana dapat dihitung dengan rumus :






+−=
21
11
)1(
1
RR
n
f
Dengan R1 dan R2 masing-masing merupakan jari-jari kelengkungan permukaan lensa pertama dan kedua,
n merupakan indeks bias bahan lensa.
IV. Cara Kerja
Menentukan Jarak Fokus Lensa Positif dengan Metode Lensa Tipis.
1. Susun alat seperti gambar 1.
2. Atur jarak sumber cahaya terhadap layar (s+s’) dan ukur s jika bayangan diperbesar dan
diperkecil.
3. Ulangi 5 kali untuk mendapatkan variasi data.
4. Lakukan percobaan 2 untuk jarak (s+s’) sebesar 100,95,90,85,80 dan 75 cm.
14
V. Evaluasi
1. Hitunglah jarak fokus lensa serta kuatnya lensa dari masing-masing percobaan.
2. Buatlah analisis dan beri kesimpulan
VI. Data Pengamatan
Percobaan ke- S Sl
f
1 35 cm 74 cm 23,76 cm
2 40 cm 67,2 cm 25,01 cm
3 45 cm 68,2 cm 27,11 cm
4 50 cm 73,3 cm 29,72 cm
5 55 cm 73,3 cm 31,42 cm
Perhitungan :
1.
76,23
109
2590
2590
1091
2590
35741
74
1
35
11
111
1
===
+
=
+=
+=
f
f
f
SSf
15
2.
07,25
2,107
2688
2688
2,1071
2688
402,671
2,67
1
40
11
111
1
===
+
=
+=
+=
f
f
f
SSf
3.
11,27
2,113
3069
3069
2,1131
3069
452,681
2,68
1
45
11
111
1
===
+
=
+=
+=
f
f
f
SSf
4.
72,29
3,123
3665
3665
3,1231
3665
503,731
3,73
1
50
11
111
1
===
+
=
+=
+=
f
f
f
SSf
5.
42,31
3,128
5,4031
5,4031
3,1281
5,4031
553,731
3,73
1
55
11
111
1
===
+
=
+=
+=
f
f
f
SSf
VII. Kesimpulan
Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa kita telah mendapatkan jarak focus lensa positif
berdasarkan persamaan yang telah ditentukan. Besar jarak benda dan jarak bayangan sangat
mempengaruhi nilai jarak focus lensa.
16
KONSTANTA GAYA PEGAS
I. Tujuan
Menentukan besarnya konstanta gaya pegas
II. Alat dan Bahan
1. Pegas
2. Statif
3. Anak Timbangan
4. Penggaris
III. Landasan Teori
Jika suatu benda terkena gaya F maka bentuk benda itu akan berubah. Besaar perubahan bentuk
( misalnya panjang atau lebar ) sebesar . Dalam banyak situasi berbanding lurus dengan besar
gaya F yang diberikan :
17
Dalam rumus k merupakan suatu konstanta yang menunjukkan sifat benda itu. Konstanta ini disebut
sebagai konstanta Hook. Persamaan diatas disebut Hukum Hook.
Dalam percobaan ini kita memakai pegas sebagai contoh benda. Ketika belum diberi gaya, pegas
sepanjang . Kita memberi gaya kepada pegas dengan menggantungkan beban dengan massa m pada
pegas. Beban tersebut mengalami gaya gravitasi sebesar . gaya gravitasi ini menarik pegas
kebawah sehingga panjang pegas bertambah sejauh . Maka panjang pegas menjadi sebesar .
IV. Cara Kerja
1. Gantungkan pegas pada statif setelah diberi beban dan ukur panjangnya.
2. Tambah beban berikutny dan ukur panjangnya.
3. Lakukan percobaan minimal 3 kali untuk masing-masing pegas.
V. Data Pengamatan
No. Massa Beban Panjang Pegas Konstanta Pegas
1. 62 gram 16,5 cm 3,75 N/m
2. 73,71 gram 18 cm 4,09 N/m
3. 83,03 gram 19,5 cm 4,25 N/m
Perhitungan :
1.
x
gm
x
F
K
∆
=
∆
=
.
m
N75,3
165,0
62,0
165,0
10.062,0
==
=
2.
x
gm
x
F
K
∆
=
∆
=
.
m
N09,4
18,0
7371,0
18,0
10.07371,0
==
=
3.
x
gm
x
F
K
∆
=
∆
=
.
m
N25,4
195,0
8303,0
195,0
10.08303,0
==
=
18
VI. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data percobaan pegas, dapat disimpulkan bahwa gaya yang bekerja pada pegas
sebanding dengan pertambahan panjang pegas dan periode pegas sebanding dengan massa beban yang
diberikan.
DAFTAR PUSTAKA
Widiadnya, Ida Bagus Made. 2011. Buku Penuntun Praktikum Fisika Dasar (Program Studi Biologi).
Denpasar.
Hasil Praktikum di Laboratorium Fisika.
19

More Related Content

What's hot

Bahan ajar trigonometri 1
Bahan ajar trigonometri 1Bahan ajar trigonometri 1
Bahan ajar trigonometri 1SyaffiraShauma
 
KINEMATIKA GERAK LURUS
KINEMATIKA GERAK LURUSKINEMATIKA GERAK LURUS
KINEMATIKA GERAK LURUSmateripptgc
 
18. sma kelas xii rpp kd 3.11;4.11 sumber energi lina new
18. sma kelas xii rpp kd 3.11;4.11 sumber energi lina new18. sma kelas xii rpp kd 3.11;4.11 sumber energi lina new
18. sma kelas xii rpp kd 3.11;4.11 sumber energi lina neweli priyatna laidan
 
Modul Ajar Bagian DINAMIKA.docx
Modul Ajar Bagian DINAMIKA.docxModul Ajar Bagian DINAMIKA.docx
Modul Ajar Bagian DINAMIKA.docxSunariyoSunariyo1
 
Rpp radiasi benda hitam
Rpp radiasi benda hitamRpp radiasi benda hitam
Rpp radiasi benda hitamyudi ananto
 
makalah penguat gandengan DC
makalah penguat gandengan DCmakalah penguat gandengan DC
makalah penguat gandengan DCSri Rahayu
 
5 - Kerapatan Fluks Listrik dan Hk Gauss.pptx
5 - Kerapatan Fluks Listrik dan Hk Gauss.pptx5 - Kerapatan Fluks Listrik dan Hk Gauss.pptx
5 - Kerapatan Fluks Listrik dan Hk Gauss.pptxSitiNurjanah821016
 
Lks cermin cekung
Lks cermin cekungLks cermin cekung
Lks cermin cekungsawirman
 
9. sma kelas x rpp kd 3.6 dan 4.6 elastisitas dan hukum hooke (karlina 130823...
9. sma kelas x rpp kd 3.6 dan 4.6 elastisitas dan hukum hooke (karlina 130823...9. sma kelas x rpp kd 3.6 dan 4.6 elastisitas dan hukum hooke (karlina 130823...
9. sma kelas x rpp kd 3.6 dan 4.6 elastisitas dan hukum hooke (karlina 130823...eli priyatna laidan
 
silabus mata pelajaran fisika x 2013
silabus mata pelajaran fisika x 2013silabus mata pelajaran fisika x 2013
silabus mata pelajaran fisika x 2013Imam Wahyudi
 
Laporan Resmi Percobaan Konstanta planck
Laporan Resmi Percobaan Konstanta planckLaporan Resmi Percobaan Konstanta planck
Laporan Resmi Percobaan Konstanta planckLatifatul Hidayah
 
Praktek dilatasi translasi-rotasi
Praktek dilatasi translasi-rotasiPraktek dilatasi translasi-rotasi
Praktek dilatasi translasi-rotasiEzraMarvel
 
Osiloskop sebagai Penghitung Daya Efektif
Osiloskop sebagai Penghitung Daya Efektif Osiloskop sebagai Penghitung Daya Efektif
Osiloskop sebagai Penghitung Daya Efektif Aris Widodo
 
LKS GERAK MELINGKAR
LKS GERAK MELINGKARLKS GERAK MELINGKAR
LKS GERAK MELINGKARMAFIA '11
 
ATP FISIKA FASE E KOLABORASI SMAN 10 & SMAN 15 SURABAYA.docx
ATP FISIKA FASE E KOLABORASI SMAN 10 & SMAN 15 SURABAYA.docxATP FISIKA FASE E KOLABORASI SMAN 10 & SMAN 15 SURABAYA.docx
ATP FISIKA FASE E KOLABORASI SMAN 10 & SMAN 15 SURABAYA.docxAdminSekolah20102543
 

What's hot (20)

Bahan ajar trigonometri 1
Bahan ajar trigonometri 1Bahan ajar trigonometri 1
Bahan ajar trigonometri 1
 
KINEMATIKA GERAK LURUS
KINEMATIKA GERAK LURUSKINEMATIKA GERAK LURUS
KINEMATIKA GERAK LURUS
 
18. sma kelas xii rpp kd 3.11;4.11 sumber energi lina new
18. sma kelas xii rpp kd 3.11;4.11 sumber energi lina new18. sma kelas xii rpp kd 3.11;4.11 sumber energi lina new
18. sma kelas xii rpp kd 3.11;4.11 sumber energi lina new
 
Ba gabungan#1
Ba gabungan#1Ba gabungan#1
Ba gabungan#1
 
Bab 5 rotasi
Bab 5 rotasiBab 5 rotasi
Bab 5 rotasi
 
Modul Ajar Bagian DINAMIKA.docx
Modul Ajar Bagian DINAMIKA.docxModul Ajar Bagian DINAMIKA.docx
Modul Ajar Bagian DINAMIKA.docx
 
Rpp radiasi benda hitam
Rpp radiasi benda hitamRpp radiasi benda hitam
Rpp radiasi benda hitam
 
makalah penguat gandengan DC
makalah penguat gandengan DCmakalah penguat gandengan DC
makalah penguat gandengan DC
 
Jurnal sgh
Jurnal sghJurnal sgh
Jurnal sgh
 
Epistemologi
EpistemologiEpistemologi
Epistemologi
 
Termodinamika modul
Termodinamika modulTermodinamika modul
Termodinamika modul
 
5 - Kerapatan Fluks Listrik dan Hk Gauss.pptx
5 - Kerapatan Fluks Listrik dan Hk Gauss.pptx5 - Kerapatan Fluks Listrik dan Hk Gauss.pptx
5 - Kerapatan Fluks Listrik dan Hk Gauss.pptx
 
Lks cermin cekung
Lks cermin cekungLks cermin cekung
Lks cermin cekung
 
9. sma kelas x rpp kd 3.6 dan 4.6 elastisitas dan hukum hooke (karlina 130823...
9. sma kelas x rpp kd 3.6 dan 4.6 elastisitas dan hukum hooke (karlina 130823...9. sma kelas x rpp kd 3.6 dan 4.6 elastisitas dan hukum hooke (karlina 130823...
9. sma kelas x rpp kd 3.6 dan 4.6 elastisitas dan hukum hooke (karlina 130823...
 
silabus mata pelajaran fisika x 2013
silabus mata pelajaran fisika x 2013silabus mata pelajaran fisika x 2013
silabus mata pelajaran fisika x 2013
 
Laporan Resmi Percobaan Konstanta planck
Laporan Resmi Percobaan Konstanta planckLaporan Resmi Percobaan Konstanta planck
Laporan Resmi Percobaan Konstanta planck
 
Praktek dilatasi translasi-rotasi
Praktek dilatasi translasi-rotasiPraktek dilatasi translasi-rotasi
Praktek dilatasi translasi-rotasi
 
Osiloskop sebagai Penghitung Daya Efektif
Osiloskop sebagai Penghitung Daya Efektif Osiloskop sebagai Penghitung Daya Efektif
Osiloskop sebagai Penghitung Daya Efektif
 
LKS GERAK MELINGKAR
LKS GERAK MELINGKARLKS GERAK MELINGKAR
LKS GERAK MELINGKAR
 
ATP FISIKA FASE E KOLABORASI SMAN 10 & SMAN 15 SURABAYA.docx
ATP FISIKA FASE E KOLABORASI SMAN 10 & SMAN 15 SURABAYA.docxATP FISIKA FASE E KOLABORASI SMAN 10 & SMAN 15 SURABAYA.docx
ATP FISIKA FASE E KOLABORASI SMAN 10 & SMAN 15 SURABAYA.docx
 

Viewers also liked

Laporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahayaLaporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahayafikar zul
 
Laporan ayunan sederhana
Laporan ayunan sederhanaLaporan ayunan sederhana
Laporan ayunan sederhanaAdhi Susanto
 
Praktikum .pdf; ayunan sederhana
Praktikum .pdf; ayunan sederhanaPraktikum .pdf; ayunan sederhana
Praktikum .pdf; ayunan sederhanaAlif Permana
 
Laporan Fisika - ayunan sederhana
Laporan Fisika - ayunan sederhanaLaporan Fisika - ayunan sederhana
Laporan Fisika - ayunan sederhanaDayana Florencia
 
Laporan praktikum ghs bandul sederhana
Laporan praktikum ghs bandul sederhanaLaporan praktikum ghs bandul sederhana
Laporan praktikum ghs bandul sederhanaAnnisa Icha
 

Viewers also liked (7)

Laporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahayaLaporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
 
Laporan ayunan sederhana
Laporan ayunan sederhanaLaporan ayunan sederhana
Laporan ayunan sederhana
 
Ayunan sederhana
Ayunan sederhanaAyunan sederhana
Ayunan sederhana
 
Praktikum .pdf; ayunan sederhana
Praktikum .pdf; ayunan sederhanaPraktikum .pdf; ayunan sederhana
Praktikum .pdf; ayunan sederhana
 
Laporan Fisika - ayunan sederhana
Laporan Fisika - ayunan sederhanaLaporan Fisika - ayunan sederhana
Laporan Fisika - ayunan sederhana
 
Makalah bandul fisis
Makalah bandul fisisMakalah bandul fisis
Makalah bandul fisis
 
Laporan praktikum ghs bandul sederhana
Laporan praktikum ghs bandul sederhanaLaporan praktikum ghs bandul sederhana
Laporan praktikum ghs bandul sederhana
 

Similar to TATA CARA

Modul praktikum xi sma
Modul praktikum xi smaModul praktikum xi sma
Modul praktikum xi smaNur Hidayah
 
Laporan 1 fisdas teori ketidakpastian
Laporan 1 fisdas teori ketidakpastianLaporan 1 fisdas teori ketidakpastian
Laporan 1 fisdas teori ketidakpastianWidya arsy
 
Pengukuran Dasar Pada Benda Padat (M1)
Pengukuran Dasar Pada Benda Padat (M1)Pengukuran Dasar Pada Benda Padat (M1)
Pengukuran Dasar Pada Benda Padat (M1)GGM Spektafest
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran Tekanan
Rencana pelaksanaan pembelajaran TekananRencana pelaksanaan pembelajaran Tekanan
Rencana pelaksanaan pembelajaran TekananLili Rahmayani
 
PENGENALAN KPD SAINS.pptx
PENGENALAN  KPD SAINS.pptxPENGENALAN  KPD SAINS.pptx
PENGENALAN KPD SAINS.pptxssuser7a4eff
 
Pokok bahasan i
Pokok bahasan iPokok bahasan i
Pokok bahasan iakbar010
 
Rpp smp pertemuan 1 materi suhu dan kalor k13
Rpp smp pertemuan 1 materi suhu dan kalor k13Rpp smp pertemuan 1 materi suhu dan kalor k13
Rpp smp pertemuan 1 materi suhu dan kalor k13Ajeng Rizki Rahmawati
 
Tugas tik 3
Tugas tik 3Tugas tik 3
Tugas tik 3rista16
 
3.1 KONSEP PENGUKURAN.ppt
3.1 KONSEP PENGUKURAN.ppt3.1 KONSEP PENGUKURAN.ppt
3.1 KONSEP PENGUKURAN.pptsophya7
 
Fisika Kelas X: Besaran, Satuan, dan Pengukuran
Fisika Kelas X: Besaran, Satuan, dan PengukuranFisika Kelas X: Besaran, Satuan, dan Pengukuran
Fisika Kelas X: Besaran, Satuan, dan Pengukuran1000 guru
 
Copy of presentation kemahiran saintifik
Copy of presentation kemahiran saintifikCopy of presentation kemahiran saintifik
Copy of presentation kemahiran saintifikAdibZhafry
 
Bab 1 (pertemuan 3) objek ipa dan pengamatannya
Bab 1 (pertemuan   3) objek ipa dan pengamatannyaBab 1 (pertemuan   3) objek ipa dan pengamatannya
Bab 1 (pertemuan 3) objek ipa dan pengamatannyaMeli Fitriani
 
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)umammuhammad27
 
Contoh Kegiatan Lab Fisika Terintegrasi Dalam Pembelajaran Dengan Format "Han...
Contoh Kegiatan Lab Fisika Terintegrasi Dalam Pembelajaran Dengan Format "Han...Contoh Kegiatan Lab Fisika Terintegrasi Dalam Pembelajaran Dengan Format "Han...
Contoh Kegiatan Lab Fisika Terintegrasi Dalam Pembelajaran Dengan Format "Han...Gita Kasenda
 
rpp besaran dan satuan.pdf
rpp besaran dan satuan.pdfrpp besaran dan satuan.pdf
rpp besaran dan satuan.pdfNurMahmudah14
 

Similar to TATA CARA (20)

Modul praktikum xi sma
Modul praktikum xi smaModul praktikum xi sma
Modul praktikum xi sma
 
Laporan 1 fisdas teori ketidakpastian
Laporan 1 fisdas teori ketidakpastianLaporan 1 fisdas teori ketidakpastian
Laporan 1 fisdas teori ketidakpastian
 
Pengukuran Dasar Pada Benda Padat (M1)
Pengukuran Dasar Pada Benda Padat (M1)Pengukuran Dasar Pada Benda Padat (M1)
Pengukuran Dasar Pada Benda Padat (M1)
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran Tekanan
Rencana pelaksanaan pembelajaran TekananRencana pelaksanaan pembelajaran Tekanan
Rencana pelaksanaan pembelajaran Tekanan
 
Amali 6
Amali 6Amali 6
Amali 6
 
Rpp besaran satuan
Rpp besaran satuanRpp besaran satuan
Rpp besaran satuan
 
PENGENALAN KPD SAINS.pptx
PENGENALAN  KPD SAINS.pptxPENGENALAN  KPD SAINS.pptx
PENGENALAN KPD SAINS.pptx
 
Pokok bahasan i
Pokok bahasan iPokok bahasan i
Pokok bahasan i
 
Ktsp fisika x smaba 2 2007 2008
Ktsp fisika x smaba 2 2007 2008Ktsp fisika x smaba 2 2007 2008
Ktsp fisika x smaba 2 2007 2008
 
Rpp smp pertemuan 1 materi suhu dan kalor k13
Rpp smp pertemuan 1 materi suhu dan kalor k13Rpp smp pertemuan 1 materi suhu dan kalor k13
Rpp smp pertemuan 1 materi suhu dan kalor k13
 
Tugas tik 3
Tugas tik 3Tugas tik 3
Tugas tik 3
 
INSTRUMEN PENILAIAN.pdf
INSTRUMEN PENILAIAN.pdfINSTRUMEN PENILAIAN.pdf
INSTRUMEN PENILAIAN.pdf
 
3.1 KONSEP PENGUKURAN.ppt
3.1 KONSEP PENGUKURAN.ppt3.1 KONSEP PENGUKURAN.ppt
3.1 KONSEP PENGUKURAN.ppt
 
Fisika Kelas X: Besaran, Satuan, dan Pengukuran
Fisika Kelas X: Besaran, Satuan, dan PengukuranFisika Kelas X: Besaran, Satuan, dan Pengukuran
Fisika Kelas X: Besaran, Satuan, dan Pengukuran
 
Copy of presentation kemahiran saintifik
Copy of presentation kemahiran saintifikCopy of presentation kemahiran saintifik
Copy of presentation kemahiran saintifik
 
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluan
 
Bab 1 (pertemuan 3) objek ipa dan pengamatannya
Bab 1 (pertemuan   3) objek ipa dan pengamatannyaBab 1 (pertemuan   3) objek ipa dan pengamatannya
Bab 1 (pertemuan 3) objek ipa dan pengamatannya
 
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
 
Contoh Kegiatan Lab Fisika Terintegrasi Dalam Pembelajaran Dengan Format "Han...
Contoh Kegiatan Lab Fisika Terintegrasi Dalam Pembelajaran Dengan Format "Han...Contoh Kegiatan Lab Fisika Terintegrasi Dalam Pembelajaran Dengan Format "Han...
Contoh Kegiatan Lab Fisika Terintegrasi Dalam Pembelajaran Dengan Format "Han...
 
rpp besaran dan satuan.pdf
rpp besaran dan satuan.pdfrpp besaran dan satuan.pdf
rpp besaran dan satuan.pdf
 

More from Wayan Permadi

Presentasi produk dettol
Presentasi produk dettolPresentasi produk dettol
Presentasi produk dettolWayan Permadi
 
PERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYA ppt
PERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYA pptPERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYA ppt
PERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYA pptWayan Permadi
 
PERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYA
PERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYAPERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYA
PERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYAWayan Permadi
 
Peran orang suci dalam penyebaran agama hindu
Peran orang suci dalam penyebaran agama hinduPeran orang suci dalam penyebaran agama hindu
Peran orang suci dalam penyebaran agama hinduWayan Permadi
 
Morfologi tanaman pepaya ppt
Morfologi tanaman pepaya pptMorfologi tanaman pepaya ppt
Morfologi tanaman pepaya pptWayan Permadi
 
Budaya Mencontek di Kalangan Pelajar
Budaya Mencontek di Kalangan PelajarBudaya Mencontek di Kalangan Pelajar
Budaya Mencontek di Kalangan PelajarWayan Permadi
 
Morfologi tumbuhan pepaya
Morfologi tumbuhan pepayaMorfologi tumbuhan pepaya
Morfologi tumbuhan pepayaWayan Permadi
 

More from Wayan Permadi (10)

Presentasi produk dettol
Presentasi produk dettolPresentasi produk dettol
Presentasi produk dettol
 
Tes kebugaran
Tes kebugaranTes kebugaran
Tes kebugaran
 
Tugas TIK (ICO)
Tugas TIK (ICO)Tugas TIK (ICO)
Tugas TIK (ICO)
 
PERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYA ppt
PERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYA pptPERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYA ppt
PERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYA ppt
 
PERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYA
PERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYAPERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYA
PERKEMBANGAN BAKAT ANAK DAN CARA PENGUKURANNYA
 
Peran orang suci dalam penyebaran agama hindu
Peran orang suci dalam penyebaran agama hinduPeran orang suci dalam penyebaran agama hindu
Peran orang suci dalam penyebaran agama hindu
 
Morfologi tanaman pepaya ppt
Morfologi tanaman pepaya pptMorfologi tanaman pepaya ppt
Morfologi tanaman pepaya ppt
 
Ekologi
EkologiEkologi
Ekologi
 
Budaya Mencontek di Kalangan Pelajar
Budaya Mencontek di Kalangan PelajarBudaya Mencontek di Kalangan Pelajar
Budaya Mencontek di Kalangan Pelajar
 
Morfologi tumbuhan pepaya
Morfologi tumbuhan pepayaMorfologi tumbuhan pepaya
Morfologi tumbuhan pepaya
 

Recently uploaded

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 

Recently uploaded (20)

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 

TATA CARA

  • 1. TATA CARA DAN TATA TERTIB PRAKTIKUM 1. Petugas Praktikum 1.1. Kepala Laboratorium • Merencanakan dan melakukan pengembangan laboratorium untuk tujuan pendidikan dan penelitian. • Memimpin dan menyelenggarakan kegiatan praktikum. • Mempersiapkan satuan-satuan praktikum. • Merencanakan dan membuat jadwal penggunaan laboratorium. • Membuat pembagian tugas pengawas atau pembimbing praktikum. 1.2. Teknisi Laboratorium • Mempersiapkan tempat dan peralatan serta menyediakna bahan-bahan praktikum. • Melayani mahasiswa selama praktikum. • Membantu mengawasi jalannya praktikum. • Memeriksa kembali peralatan praktikum pada setiap akhir praktikum. • Menyelenggarakan administrasi di laboratorium. • Melakukan inventarisasi laboratorium. • Melakukan pemeliharaan peralatan dan laboratorium. 1.3. Pengawas atau Pembimbing Praktikum • Membimbing dan mengawasi penyelenggaraan praktikum. • Memeriksa dan mengusahakan kelengkapan peralatan praktikum dengan bantuan teknisi. • Melakukan evaluasi membuat soal, memeriksa dan menetapkan nilai akhir. • Memberikan laporan hasil evaluasi kepada dosen pengajar atau kepala laboratorium. 2. Pelaksanaan Praktikum 2.1. Sebelum Praktikum Dilaksanakan • Sebelum praktikum dibentuk kelompok kerja praktikum. • Sebelum praktikum mahasiswa wajib dan harus mempelajari petunjuk praktikum secara cermat. • Sebelum praktikum mahasiswa secepatnya melakukan peminjaman alat pada teknisi dengan mengisi blanko peminjaman. 2.2. Dalam Pelaksanaan Praktikum 1
  • 2. • Mahasiswa diharapkan telah dapat menyusun atau merangkai peralatan praktikumsesuai dengan petunjuk praktikum. • Mahasiswa disarankan membawa alat-alat tulis, kertas grafik, kalkulator scientific function. • Bila peralatan telah siap, sebelum menghubungkan dengan listrik mintalah pengawas/pembimbing memeriksa kembali kebenaran susunan perlatan. • Dalam praktikum mahasiswa dapat bertanya, minta petunjuk kepada pengawas. • Selama praktikum mahasiswa tidak diperkenankan pindah kelompok lain. 2.3. Pada Akhir Praktikum • Pada akhir praktikumsetiap kelompok kerja harus menyerahkan satu hasil pengamatan dan data dari praktikum yang telah dilaksanakan tanpa harus disertai perhitungan. • Menyerahkan kembali peralatan. • Bila terjadi kerusakan peralatan karena kesalahan atau kelalaian mahasiswa (atau kelompoknya) maka kelompoknya harus memperbaiki atau mengganti peralatan atau membayar harga perbaikan atau harga peralatan paling lambat 2 minggu sebelum seluruh praktikum selesai. 2.4. Tata Tertib Dalam Ruangan • Selama praktikum mahasiswa wajib berlaku sopan. • Selama praktikum mahasiswa tidak diperkenankan merokok, membuat gaduh dan melakukan kegiatan yang tidak ada hubungannya dengan praktikum yang sedang berlangsung. 3. Laporan Praktikum • Dengan menggunakan data hasil praktikum yang telah dilaksanakan mahasiswa wajib membuat Laporan Praktikum, dengan ketentuan sebagai berikut : - Laporan disusun dengan kalimat yang jelas. - Laporan diketik dengan spasi 1,5 pada kertas A4. - Laporan tidak perlu menuliskan semua proses perhitungan secara berulang. - Laporan praktikum mencakup informasi :  Bagian Halaman Depan - Nomor atau kode praktikum dan judulnya - Tanggal, bulan dan tahun - Nama, nim - Logo Universitas Mahasaraswati  Bagian Utama - Obyek praktikum : pernyataan singkat tujuan praktikum. 2
  • 3. - Teori : uangkapan-ungkapan dan persamaan-persamaan yang relevan yang menghubungkan variable praktikum dan definisi-definisi variable yang terlibat. - Tabulasi data : data dapat berupa hasil pengukuran maupun hasil perhitungan. Data lengkap dengan ketidakpastiannya disajikan dalam bentuk tabel. - Grafik : grafik dapat dalam kertas linier maupun semi-log (sesuai dengan keperluan) dengan disertai trend (garis/kurva) yang sesuai. Grafik dilengkapi dengan keterangan bagi setiap simbol yang terlibat. - Perhitungan : memulai perhitungan dengan memperlihatkan hubungan yang jelas diantara berbagai parameter. - Kesalahan (error) : ketidakpastian yang diperoleh dapat berupa ketidakpastian oleh peralatan dan secara statistic. - Kesimpulan : Kesimpulan dapat diperoleh dari hasil evaluasi pengamatan.  Bagian Akhir - Lampiran - Daftar pustaka 3
  • 4. PENGUKURAN I. Tujuan 1. Mengukur panjang, lebar, tinggi dan diameter benda dengan jangka sorong. 2. Menentukan massa jenis benda. II. Alat dan Bahan 1. Neraca atau Timbangan. 2. Jangka Sorong 3. Benda yang akan diukur ( bola kaca dan balok kayu ) III. Landasan Teori Massa jenis (ρ) adalah massa benda tiap satu-satuan volume v m =ρ Volume Benda a. Balok V = p x l x t b. Bola 3 . 3 4 Rv π= 3 . 6 1 Dv π= IV. Cara Kerja Balok Kayu 1. Timbang balok dengan neraca atau timbangan. 2. Ukur panjang, tinggi dan lebar dengan jangka sorong. 3. Hitung volume balok dan hitung massa jenisnya. 4. Lakukan percobaan minimal 2x (untuk balok berbeda). Bola Kaca 1. Timbang bola kaca dengan neraca atau timbangan. 2. Ukur diameternya dengan jangka sorong. 3. Hitung volume bola dan hitung massa jenisnya. 4
  • 5. 4. Lakukan percobaan minimal 2x (untuk bola berbeda) V. Data Pengamatan A. Balok Balok Massa Panjang Lebar Tinggi Volume Massa Jenis A 31,7 9,496 2,118 3,432 69,026 0,459 B 14,5 3,472 2,112 3,494 25,621 0,565 Perhitungan : VA = p x l x t VA = 9,496 x 2,118 x 3,432 VA = 69,026 v m A =ρ 459,0 026,69 7,31 == VB = p x l x t VA = 3,472 x 2,112 x 3,494 VA = 25,621 v m B =ρ 565,0 621,25 5,14 == B. Bola Kaca Bola Massa Diameter Volume Massa Jenis A 20,72 2,862 12,267 1,689 B 21,41 2,954 13,904 1,539 Perhitungan : 3 . 6 1 DvA π= 5
  • 6. 3 863,2.14,3. 6 1 =Av 267,12=Av v m A =ρ 689,1 267,12 72,20 == 3 . 6 1 DvB π= 3 953,2.14,3. 6 1 =Bv 904,13=Bv v m B =ρ 539,1 904,13 41,21 == VI. Kesimpulan Dari hasil percobaan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa untuk mengetahui massa jenis suatu benda, terlebih dahulu kita harus mengetahui massa benda dan volume benda tersebut. Dan untuk mengetahui berapa volume dan massa benda kita harus melakukan pengukuran dengan menggunakan alat ukur. Setiap alat ukur memiliki tingkat ketelitian yang berbeda-beda dan hasil pengukurannya akan sedikit berbeda. PIPA U I. Tujuan Untuk menentukan massa jenis zat cair dengan menggunakan pipa U. II. Alat dan Bahan 6
  • 7. 1. Pipa U 2. Penggaris 3. Air 4. Minyak Goreng 5. Oli III. Landasan Teori Pada ketinggian yang sama tekanan hidrostatisnya juga sama. 2 1 2 1 2211 2211 21 ρρ ρρ ρρ h h hh ghgh PhPh = = = = IV. Cara Kerja 1. Isi pipa U dengan air secukupnya. 2. Tuangkan zat cair yang akan diukur massa jenisnya pada salah satu kaki pipa U. 3. Ukur tinggi zat cair. 4. Ukur beda tinggi air pada kaki pipa U. 5. Hitung massa jenis zat cair tersebut. 6. Lakukan percobaan minimal 6x untuk masing-masing zat cair (oli dan minyak goreng) V. Data Pengamatan Zat Cair Tinggi Zat Cair (cm) 1 2 3 4 5 6 Air 1,8 2,4 2,9 3,6 3,8 4 Oli 2 3,4 3,3 3,9 4,4 4,7 Air 2 2,4 2,9 3,2 3,9 4,9 Minyak Goreng 2,3 2,7 3,3 3,7 4,4 5,4 Zat Cair Massa Jenis Zat Rata-Rata Massa Jenis 1 2 3 4 5 6 Air 0,9 0,70 0,87 0,92 0,86 0,85 0,85 Oli Air 0,86 0,88 0,87 0,86 0,88 0,90 0,875 Minyak Goreng 7
  • 8. 1. Oli dengan Air 1. 9,01 2 8,1 =Χ== air air oli holi h ρρ 2. 70,01 4,3 4,2 =Χ== air air oli holi h ρρ 3. 87,01 3,3 9,2 =Χ== air air oli holi h ρρ 4. 92,01 9,3 6,3 =Χ== air air oli holi h ρρ 5. 86,01 4,4 8,3 =Χ== air air oli holi h ρρ 6. 85,01 7,4 4 =Χ== air air oli holi h ρρ Rata-Rata Massa Jenis = 6 85,086,092,087,070,09,0 +++++ = 0,85 2. Minyak Kelapa dengan Air 1. 86,01 3,2 2 min min === x h h air yak air yak ρρ 2. 88,01 7,2 4,2 min min === x h h air yak air yak ρρ 3. 87,01 3,3 9,2 min min === x h h air yak air yak ρρ 8
  • 9. 4. 86,01 7,3 2,3 min min === x h h air yak air yak ρρ 5. 88,01 4,4 9,3 min min === x h h air yak air yak ρρ 6. 90,01 4,5 9,4 min min === x h h air yak air yak ρρ Rata-Rata Massa Jenis = 6 90,088,086,087,088,086,0 +++++ = 0,875 VII. Kesimpulan Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa semakin banyak oli atau minyak kelapa yang dituangkan ke dalam pipa U yang berisi air, maka semakin besar pula massa jenis yang dihasilkan baik oleh air dan oli maupun air dan minyak kelapa. AYUNAN DAN PERCEPATAN GRAVITASI 9
  • 10. I. Tujuan 1. Mempelajari sifat ayunan. 2. Menentukan gaya gravitasi. II. Alat dan Bahan 1. Ayunan sederhana 2. Stopwatch 3. Statif 1 set 4. Benang 5. Gunting 6. Balok 7. Penggaris III. Landasan Teori Periode adalah waktu yang diperlukan oleh suatu benda untuk melakukan satu getaran penuh. Getaran adalah gerak bolak – balik yang ada di sekitar titik keseimbangan dimana kuat lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan. Satu getaran frekuensi adalah satu kali gerak bolak – balik penuh. Dengan persamaan : g T L π2= atau L = Panjang tali g = Percepatan gravitasi T = Periode atau waktu yang diperlukan untuk satu getaran Untuk menentukan g kita turunkan dari rumus di atas : * IV. Pelaksanaan Percobaan Ayunan Sederhana 10
  • 11. Gambar 1. Ayunan Sederhana 1. Ambil panjang tali tertentu. 2. Ukur waktu ayunan dengan mengukur waktu yang diperlukan untuk 20 kali ayunan. 3. Ulangi percobaan ini sekurang-kurangnya 5 kali dengan mengambil panjang tali yang berlainan. V. Laporan Ayunan Sederhana 1. Buat grafik antara panjang tali dengan kuadrat waktu. 2. Tentukan g dengan rumus. g T L π2= Ambil harga rata-ratanya dari lima hasil perhitungan. • Data Pengamatan Percobaan Panjang Tali (L) Waktu (t) Gaya Gravitasi (g) 1 79 cm 36 sekon 9,78 2 63 cm 32 sekon 9,92 3 57 cm 30 sekon 9,83 4 48 cm 26 sekon 9,43 5 41 cm 23 sekon 9,64 Rata-Rata 9,72 Perhitungan : 1. t = 36 s, L = 79 cm =0,79 m, 8,1 20 36 ==T 61,9 8,1 79,0.)14,3.(44 2 2 2 2 === T L g π 2. t = 32 s, L = 63 cm = 0,63 m, 6,1 20 32 ==T 92,9 6,1 63,0.)14,3.(44 2 2 2 2 === T L g π 11
  • 12. 3. t = 30 s, L =57 cm = 0,57 m, 5,1 20 30 ==T 83,9 5,1 57,0.)14,3.(44 2 2 2 2 === T L g π 4. t = 26 s, L = 48 cm = 0,48 m, 3,1 20 26 ==T 43,9 3,1 48,0.)14,3.(44 2 2 2 2 === T L g π 5. t = 23 s, L = 41 cm = 0,41 m, 15,1 20 23 ==T 64,9 15,1 41,0.)14,3.(44 2 2 2 2 === T L g π Rata-Rata = 5 64,943,983,992,978,9 ++++ = 9,72 VI. Kesimpulan Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa, semakn panjang ukuraan tali, maka percepatan gravitasinya semakin besar.dan semakin cepat waktu yang diperlukan untuk melakukan 20x ayunan penuh, maka percepatan gravitasinya semakin kecil. Hal ini disebabkan karena percepatan gravitasi berbanding lurus dengan panjang tali dan berbanding terbalik dengan kuadrat periodenya. PERCOBAAN LENSA I. Tujuan 1. Mempelajari rumus-rumus lensa. 12
  • 13. 2. Untuk mengetahui jarak titik fokus lensa. II. Alat dan Bahan 1. Lampu dan gambar kisi sebagai benda. 2. Lensa positif 1 dan standar 3. Lensa positif 2 dan standar 4. Lensa negatif dan standar 5. Layar 6. Penggaris sebagai rel 7. Celah kecil sebagai standar 8. Celah besar sebagai standar 9. Celah pinggir sebagai standar III. Landasan Teori Hubungan antara jarak fokus lensa f, jarak benda g dan jarak bayangan b diperoleh dari optika geometri. Tiga berkas cahaya utama, sinar fokus, sinar parallel dan sinar pusat seperti terlihat pada gambar 1. si s G B f fi Gambar 1. Arah jalannya tiga berkas cahaya pada lensa positif. Berdasarkan hukum kesamaan segitiga, dengan B adalah besar bayangan dan G besar objek : s s G B i = dan fs f B G i − = Maka diperoleh persamaan lensa : i ssf 111 += atau i i ss ss f + = . Dalam kasus jarak d yang sama antara objek dan bayangan (posisi I) diperoleh bayangan diperbesar, kita dapat mengubah posisi dari lensa sehingga jarak objek dan bayangan berubah (posisi II) hingga diperoleh bayangan yang jelas namun diperkecil seperti yang terlihat pada gambar 2. 13
  • 14. (l) (ll) (+) (+) Layar G Bll e d Bl Gambar 2. Menentukan jarak fokus metode Bessels Bila sI= s’II (jarak objek pada posisi I = jarak bayangan pada posisi II) dan karena s’I = sII. Sedangkan diketahui sI = s’I = d dan sI – s’I = e, maka diperoleh hubungan : sI = )( 2 1 de + sedangkan sI’ = )( 2 1 ed − Bila kita masukkan ke dalam persamaan (1), maka akan diperoleh : d ed f 4 22 − = Jarak fokus dari lensa positif dapat ditentukan dengan mengukur d dan e dengan metode Bessel. Jarak fokus lensa sederhana dapat dihitung dengan rumus :       +−= 21 11 )1( 1 RR n f Dengan R1 dan R2 masing-masing merupakan jari-jari kelengkungan permukaan lensa pertama dan kedua, n merupakan indeks bias bahan lensa. IV. Cara Kerja Menentukan Jarak Fokus Lensa Positif dengan Metode Lensa Tipis. 1. Susun alat seperti gambar 1. 2. Atur jarak sumber cahaya terhadap layar (s+s’) dan ukur s jika bayangan diperbesar dan diperkecil. 3. Ulangi 5 kali untuk mendapatkan variasi data. 4. Lakukan percobaan 2 untuk jarak (s+s’) sebesar 100,95,90,85,80 dan 75 cm. 14
  • 15. V. Evaluasi 1. Hitunglah jarak fokus lensa serta kuatnya lensa dari masing-masing percobaan. 2. Buatlah analisis dan beri kesimpulan VI. Data Pengamatan Percobaan ke- S Sl f 1 35 cm 74 cm 23,76 cm 2 40 cm 67,2 cm 25,01 cm 3 45 cm 68,2 cm 27,11 cm 4 50 cm 73,3 cm 29,72 cm 5 55 cm 73,3 cm 31,42 cm Perhitungan : 1. 76,23 109 2590 2590 1091 2590 35741 74 1 35 11 111 1 === + = += += f f f SSf 15
  • 17. KONSTANTA GAYA PEGAS I. Tujuan Menentukan besarnya konstanta gaya pegas II. Alat dan Bahan 1. Pegas 2. Statif 3. Anak Timbangan 4. Penggaris III. Landasan Teori Jika suatu benda terkena gaya F maka bentuk benda itu akan berubah. Besaar perubahan bentuk ( misalnya panjang atau lebar ) sebesar . Dalam banyak situasi berbanding lurus dengan besar gaya F yang diberikan : 17
  • 18. Dalam rumus k merupakan suatu konstanta yang menunjukkan sifat benda itu. Konstanta ini disebut sebagai konstanta Hook. Persamaan diatas disebut Hukum Hook. Dalam percobaan ini kita memakai pegas sebagai contoh benda. Ketika belum diberi gaya, pegas sepanjang . Kita memberi gaya kepada pegas dengan menggantungkan beban dengan massa m pada pegas. Beban tersebut mengalami gaya gravitasi sebesar . gaya gravitasi ini menarik pegas kebawah sehingga panjang pegas bertambah sejauh . Maka panjang pegas menjadi sebesar . IV. Cara Kerja 1. Gantungkan pegas pada statif setelah diberi beban dan ukur panjangnya. 2. Tambah beban berikutny dan ukur panjangnya. 3. Lakukan percobaan minimal 3 kali untuk masing-masing pegas. V. Data Pengamatan No. Massa Beban Panjang Pegas Konstanta Pegas 1. 62 gram 16,5 cm 3,75 N/m 2. 73,71 gram 18 cm 4,09 N/m 3. 83,03 gram 19,5 cm 4,25 N/m Perhitungan : 1. x gm x F K ∆ = ∆ = . m N75,3 165,0 62,0 165,0 10.062,0 == = 2. x gm x F K ∆ = ∆ = . m N09,4 18,0 7371,0 18,0 10.07371,0 == = 3. x gm x F K ∆ = ∆ = . m N25,4 195,0 8303,0 195,0 10.08303,0 == = 18
  • 19. VI. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data percobaan pegas, dapat disimpulkan bahwa gaya yang bekerja pada pegas sebanding dengan pertambahan panjang pegas dan periode pegas sebanding dengan massa beban yang diberikan. DAFTAR PUSTAKA Widiadnya, Ida Bagus Made. 2011. Buku Penuntun Praktikum Fisika Dasar (Program Studi Biologi). Denpasar. Hasil Praktikum di Laboratorium Fisika. 19