SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
BAB I PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Dalam modul ini anda akan mempelajari tentang besaran dan pengukuran. Modul ini
membahas tentang besaran dan pengukuran yang berisi bahasan mengenai besaran
pokok, besaran turunan, vektor, skalar, ketelitian alat, angka penting dan notasi
ilmiah. Pengukuran pada modul ini menjelaskan mengenai penggunaan alat ukur
seperti mikrometer skrup, jangka sorong, mistar dan neraca
B. Prasyarat
Untuk dapat mempelajari besaran dan pengukuran, anda harus menguasai lebih
dahulu berbagai konsep terkait besaran, satuan dan ketelitian alat ukur
C. Petunjuk Penggunaan Modul
 Pelajari daftar isi serta kedudukan modul dengan cermat dan teliti, karena
dalam skema modul akan tampak kedudukan modul yang sedang anda pelajari
ini di antara modul-modul yang lain.
 Kerjakan pertanyaan dan soal dalam cek kemampuan sebelum mempelajari
modul ini. Jika anda mengalami kesulitan, pelajari materi dan contoh soal.
 Pahami setiap materi teori dasar yang akan menunjang penguasaan suatu
pekerjaan dengan membaca secara teliti. Kerjakan evaluasi dan tugas di akhir
materi sebagai sarana latihan, apabila anda mendapatkan kesulitan anda dapat
berkonsultasikan pada guru.
 Setelah anda mempelajari modul ini, selanjutnya kerjakan tes formatif dan
evaluasi dengan baik, benar dan jujur sesuai dengan kemampuan anda.
 Catatlah kesulitan yang anda temui dalam modul ini untuk ditanyakan kepada
guru pada saat kegiatan tatap muka.
 Bacalah referensi lain yang berhubungan dengan materi modul agar anda
mendapatkan pengetahuan tambahan.
D. Tujuan Akhir
Setelah mempelajari modul ini diharapkan anda dapat :
1. Siswa mampu memahami besaran dan satuan
2. Siswa mampu memahami besaran pokok dan besaran turunan
3. Siswa mampu mengidentifikasi alat-alat ukur
4. Siswa mampu menerapkan konsep pengukuran dalam kejadian sehari-hari
E. Kompetensi
Kompetensi Inti :
KI. 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI. 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif
dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI. 3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI. 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan
Kompetensi Dasar :
Memahami hakikat fisika dan prinsip-prinsip pengukuran (ketepatan, ketelitian,
dan aturan angka penting).
Cek Kemampuan
Kerjakanlah soal-soal berikut ini, jika anda dapat mengerjakan sebagian atau
semua soal berikut ini, maka anda dapat meminta langsung kepada instruktur atau
guru untuk mengerjakan soal-soal evaluasi untuk materi yang telah anda kuasai pada
BAB III.
1. Sebutkanlah alat-alat ukur yang kamu ketahui dan carilah kegunaan serta batas
ketelitiaan pengukuran ( jika ada ).
2. Carilah Dimensinya :
a. Kecepatan ( v = jarak tiap satuan waktu )
b. Percepatan ( a = kecepatan tiap satuan waktu )
c. Gaya ( F = massa x percepatan )
d. Usaha ( W = Gaya x jarak perpindahan )
e. Daya ( P = Usaha tiap satuan luas )
f. Tekanan ( P = Gaya tiap satuan luas )
g. Momen Inersia ( I = massa x jarak kuadrat )
h. Inpuls ( Inpuls = gaya x waktu )
i. Momentum ( M = Massa x kecepatan )
j. Energi kinetik ( Ek = 1/2 m v2 )
k. Energi Potensial ( Ep = m g h )
l. Jika diketahui bahwa :
F = G . 2
21.
R
mm
F = Gaya; G = Konstanta grafitasi; m = massa; R = jarak.
Carilah : Dimensi konstanta grafitasi.
m. Percepatan grafitasi ( g = Gaya berat : massa )
n. Jika diketahui bahwa :
P.V = n R . T
P = tekanan; V = volume; n menyatakan jumlah mol;
T = suhu dalam Kelvin ( 0K ); R = tetapan gas
Carilah : Dimensi R
3. Sebutkan berapa banyak angka-angka penting pada angka-angka di bawah ini.
a. 2,7001
b. 0,0231
c. 1,200
d. 2,9
e. 150,27
f. 2500,0
g. 0,00005
h. 2,3.10-7
i. 200000,3
4. Rubahlah satuan-satuan di bawah ini, ditulis dalam bentuk baku.
a. 27,5 m3 = ...................................... cm3
b. 0,5.10-4 kg = ...................................... mg
c. 10 m/det = ...................................... km/jam
d. 72 km/jam = ...................................... m/det
e. 2,7 newton = ...................................... dyne
f. 5,8 joule = ...................................... erg
g. 0,2.10-2 g/cm3 = ...................................... kg/m3
h. 3.105 kg/m3 = ...................................... g/cm3
i. 2,5.103 N/m2 = ...................................... dyne/cm2
j. 7,9 dyne/cm3 = ...................................... N/m3
k. 0,7 . 10-8 m = ...................................... mikro
l. 1000 kilo joule = ........................... mikro joule = ........................... Giga Joule
5. Bulatkan dalam dua angka penting.
a. 9,8546
b. 0,000749
c. 6,3336
d. 78,98654
6. Hitunglah dengan penulisan angka penting.
a. 2,731 + 8,65 = .................................
b. 567,4 - 387,67 = ................................
c. 32,6 + 43,76 - 32,456 = ................................
d. 43,54 : 2,3 = ................................
e. 2,731 x 0,52 =................................
f. 21,2 x 2,537 =................................
g. 57800 : 1133 = ................................
h. 4,876 + 435,5467 + 43,5 = ................................
i. 3,4 + 435,5467 + 43,5 =................................
j. 1,32 x 1,235 + 6,77 =................................
BAB II PEMBELAJARAN
A. Rencana Belajar Peserta Diklat
Kompetensi : Menerapkan konsep pengukuran
Sub Kompetensi : Mengukur benda - benda dengan alat ukur yang berbeda
Jenis
Kegiatan
Tanggal Waktu Tempat
Belajar
Alasan Perubahan Tanda Tangan
Guru
B. Kegiatan Belajar
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
Setelah mempelajari kegiatan belajar, dirapkan anda dapat :
1. Mendeskripsikan pengukuran
2. Memahami penggunaan alat ukur
3. Menghitung pengukuran dengan angka penting
b. Uraian Materi
Fisika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari dan menyelidiki komponen-
komponen materi dan interaksi antar komponen tersebut.
Contoh : - Bagaimana energi mempengaruhi materi.
- Bagaimana mengubah bentuk energi yang satu ke bentuk yang lain.
Materi adalah segala sesuatu yang menempati dan mengisi ruang.
Energi adalah berbagai bentuk ukuran kemampuan dari suatu sistem untuk
melakukan kerja.
Ilmu fisika secara umum dibagi menjadi : mekanika, panas, bunyi, optika listrik dan
magnit, dan fisika modern.
Langkah-langkah atau tahap-tahap dalam penyelidikan :
1. Mengemukakan anggapan-anggapan atau dugaan-dugaan.
2. Menyusun suatu hipotesa.
3. Melakukan suatu eksperimen.
4. Jika dalam eksperimen dapat diterima kebenarannya maka dapat dikukuhkan
sebagai HUKUM.
Dalam fisika langkah-langkah maupun tahapan-tahapan diatas diperlukan teknik-
teknik pengukuran yang harus dikembangkan.
Untuk dapat memecahkan masalah, maka diperlukan suatu sistem standar yang
dapat diterima oleh berbagai kalangan yang mempelajari dan mengembangkan ilmu
fisika.
Satuan dan Pengukuran.
* Besaran Pokok Dalam Fisika.
Dalam sistem Internasional ( SI ) terdapat : 7 buah besaran dasar berdimensi dan 2
buah buah tambahan yang tidak berdimensi.
BESARAN DASAR SATUAN SI
Nama Lamb
ang
Rumus
Dimensi
1. Panjang Met
er
m L
2. Massa Kilo
gram
kg M
3. Waktu Seko
n
s T
4. Arus listrik Amp
ere
A I
5. Suhu termodinamika Kelvi
n
K 
6. Jumlah zat Mol
a
mol N
7. Intensitas cahaya Kan
dela
c
d
J
BESARAN TAMBAHAN SATUAN SI
1. Sudut datar radi
an
rad
2. Sudut ruang ster
adian
sr
BESARAN JABARAN SATUAN SI
1. Energi Joul
e
J
2. Gaya new
ton
N
3. Daya Wat
t
W
4. Tekanan pas
cal
Pa
5. Frekwensi Her
tz
Hz
6. Beda Potensial Volt V
7. Muatan listrik coul
omb
C
8. Fluks magnit web Wb
er
9. Tahanan listrik Fara
d
F
10. Induksi magnetic Tesl
a
T
11. Induktansi Hen
ry
Hb
12. Fluks cahaya lum
en
Lm
13. Kuat penerangan Lux Lx
* Sistem Satuan
Sistem satuan metrik, dibedakan atas :
- statis
- dinamis
Sistem statis :
 statis besar
- satuan panjang : meter
- satuan gaya : kg gaya
- satuan massa : smsb
 statis kecil
- satuan panjang : cm
- satuan gaya : gram gaya
- satuan massa : smsk
Sistem dinamis :
Sistem Satuan Dinamis Besar Dinamis Kecil
1. Panjang meter cm
2. Massa kg gr
3. Waktu sec sec
4. Gaya newton dyne
5. Usaha N.m = joule dyne.cm = erg
6. Daya joule/sec erg/sec
Sistem dinamis besar biasa kita sebut “M K S” atau “sistem praktis” atau “sistem
Giorgie”
Sistem dinamis kecil biasa kita sebut “C G S” atau “sistem Gauss”.
SISTEM SATUAN BRITANIA ( BRITISH SYSTEM )
Sistem Satuan British
1. Panjang foot ( kaki )
2. Massa slug
3. Waktu sec
4. Gaya pound ( lb )
5. Usaha ft.lb
6. Daya ft.lb/sec
* Awalan Yang Digunakan Dalam S.I.
AWALAN SIMBO
L
FAKTO
R
Kilo K 10 3
Mega M 10 6
Giga G 10 9
Tera T 10 12
Milli M 10 -3
Mikro  10 -6
Nano N 10 -9
Piko P 10 -12
Femco F 10 -15
Ato A 10 -18
* Dimensi
Jika dalam suatu pengukuran benda A.
A = 127 cm = 1270 milimeter = 1,27 x 106 mikron
Nilai besaran A adalah 127 apabila dinyatakan dalam cm,
Nilai besaran A adalah 1270 apabila dinyatakan dalam mm,
Nilai besaran A adalah 1,27 apabila dinyatakan dalam meter dan seterusnya.
Jadi satuan yang dipakai menentukan besar-kecilnya bilangan yang dilaporkan.
Mengapa satuan cm dapat di ganti dengan m, mm, atau mikron ?
Jawabannya, karena keempat satuan itu sama dimensinya, yakni berdimensi panjang.
Ada dua macam dimensi yaitu :
- Dimensi Primer
- Dimensi Sekunder
 Dimensi Primer yaitu :
M : untuk satuaan massa.
L : untuk satuan panjang.
T : untuk satuan waktu.
 Dimensi Sekunder adalah dimensi dari semua besaran yang dinyatakan dalam
massa, panjang dan waktu.
contoh : - Dimensi gaya : M L T-2
- Dimensi percepatan : L T-2
Catatan : Semua besaran fisis dalam mekanika dapat dinyatakan dengan tiga
besaran pokok ( Dimensi Primer ) yaitu panjang, massa dan waktu.
Kegunaan dimensi :
Untuk Checking persamaan-persamaan fisika, dimana dalam setiap persamaan
dimensi ruas kiri harus sama dengan dimensi ruas kanan.
Contoh :
1. P = F . V
daya = gaya x kecepatan.
M L2 T-3 = ( M L T-2 ) ( L T-1 )
M L-2 T-3 = M L2 T-3
2. F = m . a
gaya = massa x percepatan
M L T-2 = ( M ) ( L T-2 )
M L T-2 = M L T-2
Contoh penetapan satuan :
1. Satu meter adalah 1.650.763,73 kali panjang gelombang cahaya merah jingga yang
dipancarkan isotop krypton 86.
2. Satu kilogram adalah massa sebuah silinder platina iridium yang aslinya disimpan di
Biro Internasional tenyang berat dan ukuran di Serves, Perancis.
3. Satu sekon adalah 9.192.631.770 kali perioda getaran pancaran yang dikeluarkan
atom Cesium 133.
4. Satu Ampere adalah Jumlah muatan listrik satu coulomb ( 1 coulomb =
6,25.1018 elektron ) yang melewati suatu penampang dalam 1 detik.
5. Suhu titik lebur es pada 76 cm Hg adal : T = 273,150 K, Suhu titik didih air pada 76 cm
Hg adalh : T = 373,150 K.
6. Satuan Kandela adalah benda hitam seluas 1 m2 yang bersuhu Hk lebur platina
( 1773 C ) akan memancarkan cahaya dalam arah tegak lurus dengan kuat cahaya
sebesar 6 x 105 kandela.
7. Satu mol zat terdiri atas 6,025 x 1023 buah partikel. ( 6,025 x 1023 disebut dengan
bilangan avogadro ).
* Bilangan Eksak : Bilangan yang diperoleh dari pekerjaan membilang.
* Bilangan Tidak Eksak : Bilangan yang diperoleh dari pekerjaan mengukur.
Macam-macam alat ukur:
1. Mistar
2. Jangka Sorong
3. Mikrometer sekrup
4. Neraca ( timbangan )
5. Stop watch
6. Dinamo meter
7. Termometer
8. Higrometer
9. Ampermeter
10. Ohm meter
11. Volt meter
12. Barometer
13. Manometer
14. Hidrometer
15. Kalorimeter
ModuL Gerak Parabola 14
Angka-angka penting.
“ Semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran disebut ANGKA PENTING, terdiri atas
angka-angka pasti dan angka-angka terakhir yang ditaksir ( Angka taksiran ).
Hasil pengukuran dalam fisika tidak pernah eksak, selalu terjadi kesalahan pada waktu
mengukurnya. Kesalahan ini dapat diperkecil dengan menggunakan alat ukur yang lebih teliti.
1. Semua angka yang bukan nol adalah angka penting.
Contoh : 14,256 ( 5 angka penting ).
2. Semua angka nol yang terletak di antara angka-angka bukan nol adalah angka penting. Contoh :
7000,2003 ( 9 angka penting ).
3. Semua angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir, tetapi terletak di
depan tanda desimal adalah angka penting.
Contoh : 70000, ( 5 angka penting).
4. Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir dan di belakang tanda desimal
adalah angka penting.
Contoh : 23,50000 ( 7 angka penting ).
5. Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir dan tidak dengan tanda
desimal adalah angka tidak penting.
Contoh : 3500000 ( 2 angka penting ).
6. Angka nol yang terletak di depan angka bukan nol yang pertama adalah angka tidak penting.
Contoh : 0,0000352 ( 3 angka penting ).
Ketentuan - Ketentuan Pada Operasi Angka Penting :
1. Hasil operasi penjumlahan dan pengurangan dengan angka-angka penting hanya boleh terdapat
SATU ANGKA TAKSIRAN saja.
Contoh : 2,34 angka 4 taksiran
0,345 + angka 5 taksiran
2,685 angka 8 dan 5 ( dua angka terakhir ) taksiran.
maka ditulis : 2,69
( Untuk penambahan/pengurangan perhatikan angka dibelakang koma yang paling sedikit).
13,46 angka 6 taksiran
2,2347 - angka 7 taksiran
ModuL Gerak Parabola 15
11,2253 angka 2, 5 dan 3 ( tiga angka terakhir ) taksiran
maka dituli : 11,23
2. Angka penting pada hasil perkalian dan pembagian, sama banyaknya dengan angka penting yang
paling sedikit.
Contoh : 8,141 ( empat angka penting )
0,22 x ( dua angka penting )
1,79102
Penulisannya : 1,79102 ditulis 1,8 ( dua angka penting )
1,432 ( empat angka penting )
2,68 : ( tiga angka penting )
0,53432
Penulisannya : 0,53432 di tulis 0,534 ( tiga angka penting )
3. Untuk angka 5 atau lebih dibulatkan ke atas, sedangkan angka kurang dari 5 dihilangkan.
Notasi ilmiah bentuk baku:
Untuk mempermudah penulisan bilangan-bilangan yang besar dan kecil digunakan Notasi
Ilmiah atau Cara Baku.
p . 10 n
dimana : 1, p, 10 ( angka-angka penting )
10n disebut orde
n bilangan bulat positif atau negatif
contoh : - Massa bumi = 5,98 . 10 24
- Massa elektron = 9,1 . 10 -31
- 0,00000435 = 4,35 . 10 -6
- 345000000 = 3,45 . 10 8
1. Mistar : untuk mengukur suatu panjang benda mempunyai batas
ketelitian 0,5 mm.
2. Jangka sorong
:
untuk mengukur suatu panjang benda mempunyai batas
ketelitian 0,1 mm.
3. Mikrometer : untuk mengukur suatu panjang benda mempunyai batas
ModuL Gerak Parabola 16
ketelitian 0,01mm.
4. Neraca : untuk mengukur massa suatu benda.
5. Stop Watch : untuk mengukur waktu mempunyai batas ketelitian 0,01
detik.
6. Dinamometer : untuk mengukur besarnya gaya.
7. Termometer : untuk mengukur suhu.
8. Higrometer : untuk mengukur kelembaban udara.
9. Ampermeter : untuk mengukur kuat arus listrik.
10. Ohm meter : untuk mengukur tahanan ( hambatan ) listrik
11. Volt meter : untuk mengukur tegangan listrik.
12. Barometer : untuk mengukur tekanan udara luar.
13. Hidrometer : untuk mengukur berat jenis larutan.
14. Manometer : untuk mengukur tekanan udara tertutup.
15. Kalorimeter : untuk mengukur besarnya kalor jenis zat.
c. Tugas
1. Apa yang dimaksud gerak parabola ?
2. Apa perbedaan gerak vertikal dan gerak horizontal ?
3. Sebuah benda dilempar dengan kecepatan awal V0 dan sudut elevasinya 45 ͦ. Ketika benda
mencapai tinggi maksimum, jarak mendatar yang ditempuhnya 10√3 meter. Kecepatan awal
benda tersebut adalah ... m/s
4. Sebuah peluru meriam ditembakkan dengan kecepatan awal 40 m/s dan sudut elevasi 53°.
Bila g = 10 m/s2 maka posisi peluru pada detik ke-1 adalah ….
5. Peluru ditembakkan condong ke atas dengan kecepatan awal v = 1,4 x 103 m/s dan mengenai
sasaran yang jarak mendatarnya sejauh 3 x 105 m. Bila percepatan gravitasi 9,8 m/s2, maka
elevasinya adalah n derajad, dengan n sebesar....
6. Sebuah benda dijatuhkan dari pesawat terbang yang melaju horisontal dengan kelajuan 250
km/jam pada ketinggian 4500 m. Benda akan jatuh pada jarak horisontal sejauh (g = 10 m/s2)
....
7. Tentukanlah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai ketinggian maksimum jika sebuah batu
dilempar dengan sudut elevasi 30o dan kecepatan awal 6 m/s ?
ModuL Gerak Parabola 17
8. Seorang murid menendang bola dengan kecepatan awal pada arah vertikal 9 m/s dan kecepatan
awal pada arah mendatar 12 m/s. Tentukanlah besar kecepatan awal bola tersebut ?
9. Tentukan ketinggian maksimum yang dicapai oleh sebuah bola yang ditendang dengan
kecepatan awal 5 m/s pada sudut elevasi 37 ͦ ?
10. Sebuah peluru ditembakkan dengan kelajuan awal 80 m/s dan sudut elevasi 37o . Jika
percepatan gravitasi bumi 10 m/s2, sin 37o = 3/5 dan cos 37o = 4/5. Waktu yang diperlukan
peluru untuk mencapai sasaran (jarak terjauh arah mendatar) adalah ...
d. Tes Formatif
1. Seorang pemain sepakbola menendang bola dengan sudut elevasi 60°. Jika bola bergerak
dengan kecepatan awal 30 m/s, maka jarak pemain yang menerima umpan kiper tersebut
mendekati ....
2. Sebuah peluru ditembakkan dengan kecepatan 60 m/s dan sudut elevasi 30°. Ketinggian
maksimum yang dicapai peluru adalah ....
3. Irfan menembakkan peluru dengan kecepatan awal 120 m/s membentuk sudut elevasi 30°
terhadap permukaan tanah. Jika g = 10 m/s2, peluru mencapai titik tertinggi setelah ….
4. Sebuah peluru ditembakkan dari moncong sebuah meriam dengan kelajuan 50 m/s arah
mendatar dari atas sebuah bukit, ilustrasi seperti gambar berikut.
Jika percepatan gravitasi bumi adalah 10 m/s2 dan ketinggian bukit 100 m, waktu yang
diperlukan peluru untuk mencapai tanah adalah ...
5. Sebuah bola dilontarkan dari atap sebuah gedung yang tingginya adalah h = 10 m dengan
kelajuan awal V0 = 10 m/s
ModuL Gerak Parabola 18
Jika percepatan gravitasi bumi adalah 10 ms2 , sudut yang terbentuk antara arah lemparan bola
dengan arah horizontal adalah 30o dan gesekan bola dengan udara diabaikan, jarak mendatar
yang dicapai bola adalah ...
6. Perhatikan gambar berikut ini! Sebuah peluru ditembakkan dengan kelajuan awal 100 m/s dan
sudut elevasi 37o . Jika percepatan gravitasi bumi 10 m/s2, sin 37o = 3/5 dan cos 37o = 4/5
Tentukan tinggi peluru saat t = 1 sekon !
7. Sebuah bola dilontarkan dari atap sebuah gedung yang tingginya adalah h = 10 m dengan
kelajuan awal V0 = 10 m/s. Jika percepatan gravitasi bumi adalah 10 ms2 , sudut yang
terbentuk antara arah lemparan bola dengan arah horizontal adalah 30o dan gesekan bola
dengan udara diabaikan, waktu yang diperlukan bola untuk menyentuh tanah adalah ...
8. Sebuah peluru ditembakkan dari moncong sebuah meriam dengan kelajuan 50 m/s arah
mendatar dari atas sebuah bukit. Jika percepatan gravitasi bumi adalah 10 m/s2 dan ketinggian
bukit 100 m, Jarak mendatar yang dicapai peluru adalah ...
9. Sebuah peluru ditembakkan dengan kelajuan awal 100 m/s dan sudut elevasi 37o . Jika
percepatan gravitasi bumi 10 m/s2, sin 37o = 3/5 dan cos 37o = 4/5. Waktu yang diperlukan
peluru untuk mencapai sasaran (jarak terjauh arah mendatar) adalah ...
ModuL Gerak Parabola 19
10. Sebuah peluru ditembakkan dengan kelajuan awal 100 m/s dan sudut elevasi 37o . Jika
percepatan gravitasi bumi 10 m/s2, sin 37o = 3/5 dan cos 37o = 4/5. Jarak terjauh yang dicapai
peluru ( Xmaks ) adalah ...
e. Kunci Jawaban Tes Formatif
1. Xmax = 78 m
2. Hmax = 45 m
3. Tp = 6 s
4. t = 2√5 s
5. x = 10√3 m
6. h = 55 m
7. t = 2 s
8. s = 100 √5 m
9. Tmax = 12 s
10. Xmax = 960 m
f. Lembar Kerja
1. Alat dan Bahan
a. Pistol Mainan
b. Peluru plastik
c. Busur Derajat
d. Penggariss
e. Benang
f. Stopwatch
ModuL Gerak Parabola 20
2. Langkah Kerja
a. Siapkan semua alat, buatlah sistem koordinat sumbu (x,y) dengan benang seperti pada
gambar
b. Letakkan pistol mainan pada sumbu koordinat (titik 0) dengan moncong searah sudut
150 terhadap sumbu x.
c. Tembakan pelurunya, amatilah lintasan peluru segera tandai lintasan.
d. Ukurlah jangkauan peluru (x) dan waktu tempuh peluru dengan stopwatch.
e. Ulangi langkah 2,3,4 untuk sudut 300, 450, 600, dan 900.
ModuL Gerak Parabola 21
BAB III EVALUASI
A. Tes Tertulis
1. Sebuah peluru ditembakkan dengan kecepatan 40 m/s. Jika sudut elevasinya 60 ͦ dan
percepatan gravitasinya 10 m/s² maka peluru mencapai titik tertinggi adalah
2. Sebuah peluru dengan massa 20 gram ditembakkan pada sudut elevasi 60 ͦ dan kecepatan 40
m/s seperti pada gambar
Jika gesekan udara diabaikan, maka energi kinetik peluru pada titik tertinggi adalah
3. Sebuah benda dilempar dengan kecepatan awal V0 dan sudut elevasinya 60 ͦ. Ketika benda
mencapai tinggi maksimum, jarak mendatar yang ditempuhnya 10√3 meter. Kecepatan awal
benda tersebut adalah ... m/s
4. Sebuah bola ditendang dengan lintasan seperti pada gambar dibawah ini
ModuL Gerak Parabola 22
Tinggi maksimum bola adalah ... (g=10m/s²)
5. Sebuah peluru meriam ditembakkan dengan kecepatan awal 60 m/s dan sudut elevasi 53°.
Bila g = 10 m/s2 maka posisi peluru pada detik ke-1 adalah ….
6. Peluru ditembakkan condong ke atas dengan kecepatan awal v = 1,4 x 103 m/s dan mengenai
sasaran yang jarak mendatarnya sejauh 2 x 105 m. Bila percepatan gravitasi 9,8 m/s2, maka
elevasinya adalah n derajad, dengan n sebesar....
7. Sebuah peluru ditembakkan dengan kecepatan 60 m/s dan sudut elevasi 30°. Ketinggian
maksimum yang dicapai adalah....
8. Seorang pengemudi mobil offroad hendak melewati sebuah rintangan berupa parit sepanjang
7,5 m dengan perbedaan ketinggian sebesar 1,8 m. Maka kecepatan mobil minimum agar
mobil tidak masuk ke dalam parit adalah .....
9. Apabila besar sudut antara arah horizontal dan arah tembak suatu peluru adalah 53°,
perbandingan antara jarak tembak dalam arah mendatar dengan tinggi maksimum peluru
adalah .... (sin 53° = 4/5 )
10. Sebuah benda dijatuhkan dari pesawat terbang yang melaju horisontal dengan kelajuan 360
km/jam pada ketinggian 4500 m. Benda akan jatuh pada jarak horisontal sejauh (g = 10 m/s2)
....
B. Tes Praktik
Menentukan hubungan sudut tembak (sudut elevasi) tehadap jarak maksimum pada arah
horisontal (titik terjauh) dan arah vertikal (titik tertinggi).
1. Alat dan Bahan
a. Pistol Mainan
b. Peluru plastik
c. Busur Derajat
ModuL Gerak Parabola 23
d. Penggaris
e. Benang
f. Stopwatch
2. Langkah Kerja
a. Siapkan semua alat, buatlah sistem koordinat sumbu (x,y) dengan benang seperti pada
gambar
b. Letakkan pistol mainan pada sumbu koordinat (titik 0) dengan moncong searah sudut
150 terhadap sumbu x.
c. Tembakan pelurunya, amatilah lintasan peluru segera tandai lintasan.
d. Ukurlah jangkauan peluru (x) dan waktu tempuh peluru dengan stopwatch.
e. Ulangi langkah 2,3,4 untuk sudut 300, 450, 600, dan 900.
C. Kunci Jawaban Tes Tertulis
1. 2/3 sekon
2. 4 Joule
3. 20 m/s
4. 20 meter
5. ( 36m, 43m )
6. 450
7. 45 m
8. 12,5 m/s
9. 3:1
10. 3000 m
ModuL Gerak Parabola 24
D. LEMBAR PENILAIAN TES PESERTA
Nama peserta :
No. Induk :
A. Pedoman Penilaian
No. Aspek Penilaian
Skor Maks Skor
Perolehan
Keterangan
1 2 3 4 5
I Perencanaan
1.1. Persiapan alat dan bahan
1.2. Analisis model susunan
2
3
Sub total 5
ModuL Gerak Parabola 25
II Model Susunan
2.1. Penyiapan model susunan
2.2. Penentuan data instruksi pd model
3
2
Sub total 5
III Proses (Sistematika & Cara kerja)
3.1. Prosedur pengambilan data
3.2. Cara mengukur variabel bebas
3.3. Cara menyusun tabel pengamatan
3.4. Cara melakukan perhitungan data
10
8
10
7
Sub total 35
IV Kualitas Produk Kerja
4.1. Hasil perhitungan data
4.2. Hasil grafik dari data perhitungan
4.3. Hasil analis
4.4. Hasil menyimpulkan
5
10
10
10
Sub total 35
V Sikap / Etos Kerja
5.1. Tanggung jawab
5.2. Ketelitian
5.3. Inisiatif
5.4. Kemandirian
3
2
3
2
Sub total 10
VI Laporan
6.1. Sistematika penyusunan laporan
6.2. Kelengkapan bukti fisik
6
4
Sub total 10
Total 100
B. Kriteria Penilaian
No. Aspek Penilaian Kriterian penilaian Skor
1 2 3 4
ModuL Gerak Parabola 26
I Perencanaan
1.1. Persiapan alat dan bahan
1.2. Analisis model susunan
Alat dan bahan disiapkan sesuai
kebutuhan
Merencanakan menyusun model
2
3
II Model Susunan
2.1. Penyiapan model susunan
2.2. Penentuan data instruksi pd model
Model disiapkan sesuai dengan
ketentuan
Model susunan dilengkapi dengan
instruksi penyusunan
3
2
III Proses (Sistematika & Cara
kerja)
3.1. Prosedur pengambilan data
3.2. Cara mengukur variabel bebas
3.3. Cara menyusun tabel pengamatan
3.4. Cara melakukan perhitungan data
Mengukur panjang lintasan
S1 dan S2 , mencatat waktu t1 dan t2
Menimbang beban tambahan m
Melengkapi data pengamatan dan
pengukuran dalam tabel
Langkah menghitung energi mekanik
benda
10
8
10
7
IV Kualitas Produk Kerja
ModuL Gerak Parabola 27
4.1. Hasil perhitungan data
4.2. Hasil grafik dari data perhitungan
4.3. Hasil analis
4.4. Hasil menyimpulkan
4.5. Ketepatan waktu
Perhitungan dilakukan dengan
cermat sesuai prosedur
Pemuatan skala dalam grafik
dilakukan dengan benar
Analisis perhitungan langsung
dengan metode grafik
sesuai/saling mendukung
Kesimpulan sesuai dengan konsep
teori
Pekerjaan diselesaikan tepat waktu
5
5
10
10
5
V Sikap / Etos Kerja
5.1. Tanggung jawab
5.2. Ketelitian
5.3. Inisiatif
5.4. Kemandirian
Membereskan kembali alat dan
bahan setelah digunakan
Tidak banyak melakukan kesalahan
Memiliki inisiatif bekerja yang baik
Bekerja tidak banyak diperintah
3
2
3
2
VI Laporan
ModuL Gerak Parabola 28
6.1. Sistematika penyusunan laporan
6.2. Kelengkapan bukti fisik
Laporan disusun sesuai dengan
sistematika yang telah
ditentukan
Melampirkan bukti fisik
6
4
ModuL Gerak Parabola 29
BAB IV PENUTUP
Setelah menyelesaikan modul ini, anda berhak untuk mengikuti tes praktik untuk menguji
kompetensi yang telah anda pelajari. Jika anda sudah merasa menguasai modul, mintalah guru anda
untuk melakukan uji kompetensi dengan sistem penilaian yang kompeten apabila anda telah
menyelesaikan suatu kompetensi tertentu. Jika anda telah menyelesaikan seluruh evaluasi yang
disediakan dalam modul ini, maka hasil yang berupa nilai dari guru atau berupa portofolio dapat
dijadikan sebagai bahan verifikasi oleh asosiasi profesi. Selanjutnya hasil tersebut dapat dijadikan
sebagai penentu standar pemenuhan kompetensi tertentu dan apabila memenuhi syarat anda berhak
mendapatkan sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh asosiasi profesi.
ModuL Gerak Parabola 30
DAFTAR PUSTAKA
Gibbs, K, 1990. Advanced Physics. New York, Cambridge University Press.
Halliday dan Resnick, 1991. Fisika jilid 1 (Terjemahan).
Jakarta. Penerbit Erlangga.
Kardiawarman, dkk. 1994. Fisika Dasar I Modul 1-6. Jakarta: Depdikbud
Martin Kanginan, 2000. Fisika SMU. Jakarta . Penerbit Erlangga.
Suganda, 2010. ADVANCED LEARNING PHYSICS 2A. Bandung. Grafindo.
ModuL Gerak Parabola 31
BIODATA PENULIS
Denis Saputra lahir dari pasangan Bapak Gouw Chiam Sen dan Ibu Rika Farika sebagai anak
Pertama dari dua bersaudara. Penulis dilahirkan di Bogor hari rabu tanggal 6 maret 1996. Penulis
menempuh pendidikan dimulai dari SDN 05 Pagi Karang Anyar Jakpus (lulus tahun 2008),
melanjutkan ke SMPN 17 Kota Jakpus (lulus tahun 2011) dan SMAN 10 Kota Jakpus (lulus tahun
2014), serta penulis melanjutkan pendidikannya sebagai mahasiswa aktif di Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa dengan jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Penulis juga aktif di organisasi kampus maupun di lingkungan sekitar rumah. Pada organisasi
kampus penulis aktif dalam Himpunan Jurusan Pendidikan Fisika sebagai Ketua Umum Tahun 2016
dan sebagai Kaderisasi KAMMI Sekretariat UNTIRTA (sekarang)

More Related Content

What's hot

Objek ipa dan pengamatannya (Materi kelas 7 Kurikulum 2013)
Objek ipa dan pengamatannya (Materi kelas 7 Kurikulum 2013)Objek ipa dan pengamatannya (Materi kelas 7 Kurikulum 2013)
Objek ipa dan pengamatannya (Materi kelas 7 Kurikulum 2013)Felicia Dewi
 
1. rpp pengukuran rev 1 je
1. rpp pengukuran rev 1 je1. rpp pengukuran rev 1 je
1. rpp pengukuran rev 1 jeRiyand Say
 
Buku FISIKA Kelas X- bab 1
Buku FISIKA Kelas X- bab 1Buku FISIKA Kelas X- bab 1
Buku FISIKA Kelas X- bab 1Arif Wicaksono
 
Silabus fisika x sma 2017
Silabus fisika x sma 2017 Silabus fisika x sma 2017
Silabus fisika x sma 2017 Widodo Lumajang
 
RPP PENGUKURAN (SMA)
RPP PENGUKURAN (SMA)RPP PENGUKURAN (SMA)
RPP PENGUKURAN (SMA)MAFIA '11
 
Makalah fisika besaran dan satuan
Makalah fisika besaran dan satuanMakalah fisika besaran dan satuan
Makalah fisika besaran dan satuanAhwal Dejiro
 
10. silabus teknologi & rekayasa
10. silabus teknologi & rekayasa10. silabus teknologi & rekayasa
10. silabus teknologi & rekayasaEKO SUPRIYADI
 
15 lks-usaha
15 lks-usaha15 lks-usaha
15 lks-usahaAzhar Al
 
Materi fisika kesehatan kurikulum 2013 smk kelas x dan xi (pristiadi utomo 05...
Materi fisika kesehatan kurikulum 2013 smk kelas x dan xi (pristiadi utomo 05...Materi fisika kesehatan kurikulum 2013 smk kelas x dan xi (pristiadi utomo 05...
Materi fisika kesehatan kurikulum 2013 smk kelas x dan xi (pristiadi utomo 05...Pristiadi Utomo
 
Perangkat fisika x smt 2 sma & ma 2015
Perangkat fisika x smt 2 sma & ma 2015Perangkat fisika x smt 2 sma & ma 2015
Perangkat fisika x smt 2 sma & ma 2015Adi Prihandono
 
pengembangan indikator
pengembangan indikatorpengembangan indikator
pengembangan indikatorImam Wahyudi
 

What's hot (17)

Objek ipa dan pengamatannya (Materi kelas 7 Kurikulum 2013)
Objek ipa dan pengamatannya (Materi kelas 7 Kurikulum 2013)Objek ipa dan pengamatannya (Materi kelas 7 Kurikulum 2013)
Objek ipa dan pengamatannya (Materi kelas 7 Kurikulum 2013)
 
Rpp (besaran dan satuan)
Rpp (besaran dan satuan)Rpp (besaran dan satuan)
Rpp (besaran dan satuan)
 
Rpp statika 1
Rpp statika 1Rpp statika 1
Rpp statika 1
 
1. rpp pengukuran rev 1 je
1. rpp pengukuran rev 1 je1. rpp pengukuran rev 1 je
1. rpp pengukuran rev 1 je
 
Buku FISIKA Kelas X- bab 1
Buku FISIKA Kelas X- bab 1Buku FISIKA Kelas X- bab 1
Buku FISIKA Kelas X- bab 1
 
Silabus fisika x sma 2017
Silabus fisika x sma 2017 Silabus fisika x sma 2017
Silabus fisika x sma 2017
 
Besaran dan satuan
Besaran dan satuanBesaran dan satuan
Besaran dan satuan
 
RPP PENGUKURAN (SMA)
RPP PENGUKURAN (SMA)RPP PENGUKURAN (SMA)
RPP PENGUKURAN (SMA)
 
Kkm fisika smakelasx
Kkm fisika smakelasxKkm fisika smakelasx
Kkm fisika smakelasx
 
Rpp kd 3.1.
Rpp kd 3.1.Rpp kd 3.1.
Rpp kd 3.1.
 
Makalah fisika besaran dan satuan
Makalah fisika besaran dan satuanMakalah fisika besaran dan satuan
Makalah fisika besaran dan satuan
 
Materi fisika sma x bab 1
Materi fisika sma x bab 1Materi fisika sma x bab 1
Materi fisika sma x bab 1
 
10. silabus teknologi & rekayasa
10. silabus teknologi & rekayasa10. silabus teknologi & rekayasa
10. silabus teknologi & rekayasa
 
15 lks-usaha
15 lks-usaha15 lks-usaha
15 lks-usaha
 
Materi fisika kesehatan kurikulum 2013 smk kelas x dan xi (pristiadi utomo 05...
Materi fisika kesehatan kurikulum 2013 smk kelas x dan xi (pristiadi utomo 05...Materi fisika kesehatan kurikulum 2013 smk kelas x dan xi (pristiadi utomo 05...
Materi fisika kesehatan kurikulum 2013 smk kelas x dan xi (pristiadi utomo 05...
 
Perangkat fisika x smt 2 sma & ma 2015
Perangkat fisika x smt 2 sma & ma 2015Perangkat fisika x smt 2 sma & ma 2015
Perangkat fisika x smt 2 sma & ma 2015
 
pengembangan indikator
pengembangan indikatorpengembangan indikator
pengembangan indikator
 

Similar to OPTIMASI PENGUKURAN

1. RPP PENGAMATAN OBJEK DAN PENGUKURAN 2022r.pdf
1. RPP PENGAMATAN OBJEK DAN PENGUKURAN 2022r.pdf1. RPP PENGAMATAN OBJEK DAN PENGUKURAN 2022r.pdf
1. RPP PENGAMATAN OBJEK DAN PENGUKURAN 2022r.pdfAgusHidayat69
 
rpp besaran dan satuan.pdf
rpp besaran dan satuan.pdfrpp besaran dan satuan.pdf
rpp besaran dan satuan.pdfNurMahmudah14
 
Media Pertemuan I.ppt
Media Pertemuan I.pptMedia Pertemuan I.ppt
Media Pertemuan I.pptOchim Faraday
 
Ab i-hakikat-fisika-dan-pengukuran-besaran-fisika
Ab i-hakikat-fisika-dan-pengukuran-besaran-fisikaAb i-hakikat-fisika-dan-pengukuran-besaran-fisika
Ab i-hakikat-fisika-dan-pengukuran-besaran-fisikasintakiki18
 
5. sma kelas x rpp kd 3.4; 4.1; 4.4 hk.newton (karlina 1308233) final
5. sma kelas x rpp kd 3.4; 4.1; 4.4 hk.newton (karlina 1308233) final5. sma kelas x rpp kd 3.4; 4.1; 4.4 hk.newton (karlina 1308233) final
5. sma kelas x rpp kd 3.4; 4.1; 4.4 hk.newton (karlina 1308233) finaleli priyatna laidan
 
5. sma kelas x rpp kd 3.4; 4.1; 4.4 hk.newton (karlina 1308233) final
5. sma kelas x rpp kd 3.4; 4.1; 4.4 hk.newton (karlina 1308233) final5. sma kelas x rpp kd 3.4; 4.1; 4.4 hk.newton (karlina 1308233) final
5. sma kelas x rpp kd 3.4; 4.1; 4.4 hk.newton (karlina 1308233) finaleli priyatna laidan
 
5. sma kelas x rpp kd 3.4; 4.1; 4.4 hk.newton (karlina 1308233) final
5. sma kelas x rpp kd 3.4; 4.1; 4.4 hk.newton (karlina 1308233) final5. sma kelas x rpp kd 3.4; 4.1; 4.4 hk.newton (karlina 1308233) final
5. sma kelas x rpp kd 3.4; 4.1; 4.4 hk.newton (karlina 1308233) finaleli priyatna laidan
 
2. analisis ki kd fisika
2. analisis ki kd fisika2. analisis ki kd fisika
2. analisis ki kd fisikaDea Alqarana
 
Rpp fisika kelas x marthen kanginan 2013
Rpp fisika kelas x marthen kanginan 2013Rpp fisika kelas x marthen kanginan 2013
Rpp fisika kelas x marthen kanginan 2013eli priyatna laidan
 
Rpp fisika kelas x marthen kanginan 2013
Rpp fisika kelas x marthen kanginan 2013Rpp fisika kelas x marthen kanginan 2013
Rpp fisika kelas x marthen kanginan 2013eli priyatna laidan
 
Rpp fisika sma kelas x sman 1 cikembar eli priyatna kurikulum 2013 copy
Rpp fisika sma kelas x sman 1 cikembar eli priyatna kurikulum 2013   copyRpp fisika sma kelas x sman 1 cikembar eli priyatna kurikulum 2013   copy
Rpp fisika sma kelas x sman 1 cikembar eli priyatna kurikulum 2013 copyeli priyatna laidan
 
Rpp fisika sma kelas x sman 1 cikembar eli priyatna kurikulum 2013
Rpp fisika sma kelas x sman 1 cikembar eli priyatna kurikulum 2013Rpp fisika sma kelas x sman 1 cikembar eli priyatna kurikulum 2013
Rpp fisika sma kelas x sman 1 cikembar eli priyatna kurikulum 2013eli priyatna laidan
 
Rpp fisika sma kelas x sman 1 cikembar eli priyatna kurikulum 2013 copy (46...
Rpp fisika sma kelas x sman 1 cikembar eli priyatna kurikulum 2013   copy (46...Rpp fisika sma kelas x sman 1 cikembar eli priyatna kurikulum 2013   copy (46...
Rpp fisika sma kelas x sman 1 cikembar eli priyatna kurikulum 2013 copy (46...eli priyatna laidan
 
Rpp k13 besaran dan satuan
Rpp k13 besaran dan satuanRpp k13 besaran dan satuan
Rpp k13 besaran dan satuanHabibah Lutfiani
 

Similar to OPTIMASI PENGUKURAN (20)

1. rpp pengukuran
1. rpp pengukuran1. rpp pengukuran
1. rpp pengukuran
 
1. RPP PENGAMATAN OBJEK DAN PENGUKURAN 2022r.pdf
1. RPP PENGAMATAN OBJEK DAN PENGUKURAN 2022r.pdf1. RPP PENGAMATAN OBJEK DAN PENGUKURAN 2022r.pdf
1. RPP PENGAMATAN OBJEK DAN PENGUKURAN 2022r.pdf
 
rpp besaran dan satuan.pdf
rpp besaran dan satuan.pdfrpp besaran dan satuan.pdf
rpp besaran dan satuan.pdf
 
Rpp fis 1.1
Rpp fis 1.1Rpp fis 1.1
Rpp fis 1.1
 
Media Pertemuan I.ppt
Media Pertemuan I.pptMedia Pertemuan I.ppt
Media Pertemuan I.ppt
 
Ab i-hakikat-fisika-dan-pengukuran-besaran-fisika
Ab i-hakikat-fisika-dan-pengukuran-besaran-fisikaAb i-hakikat-fisika-dan-pengukuran-besaran-fisika
Ab i-hakikat-fisika-dan-pengukuran-besaran-fisika
 
Pengukura
PengukuraPengukura
Pengukura
 
1.rpp besaran satuan x rpl
1.rpp besaran satuan x rpl1.rpp besaran satuan x rpl
1.rpp besaran satuan x rpl
 
Rpp besaran satuan
Rpp besaran satuanRpp besaran satuan
Rpp besaran satuan
 
5. sma kelas x rpp kd 3.4; 4.1; 4.4 hk.newton (karlina 1308233) final
5. sma kelas x rpp kd 3.4; 4.1; 4.4 hk.newton (karlina 1308233) final5. sma kelas x rpp kd 3.4; 4.1; 4.4 hk.newton (karlina 1308233) final
5. sma kelas x rpp kd 3.4; 4.1; 4.4 hk.newton (karlina 1308233) final
 
5. sma kelas x rpp kd 3.4; 4.1; 4.4 hk.newton (karlina 1308233) final
5. sma kelas x rpp kd 3.4; 4.1; 4.4 hk.newton (karlina 1308233) final5. sma kelas x rpp kd 3.4; 4.1; 4.4 hk.newton (karlina 1308233) final
5. sma kelas x rpp kd 3.4; 4.1; 4.4 hk.newton (karlina 1308233) final
 
5. sma kelas x rpp kd 3.4; 4.1; 4.4 hk.newton (karlina 1308233) final
5. sma kelas x rpp kd 3.4; 4.1; 4.4 hk.newton (karlina 1308233) final5. sma kelas x rpp kd 3.4; 4.1; 4.4 hk.newton (karlina 1308233) final
5. sma kelas x rpp kd 3.4; 4.1; 4.4 hk.newton (karlina 1308233) final
 
2. analisis ki kd fisika
2. analisis ki kd fisika2. analisis ki kd fisika
2. analisis ki kd fisika
 
Modul ipa kelas 7
Modul ipa kelas 7Modul ipa kelas 7
Modul ipa kelas 7
 
Rpp fisika kelas x marthen kanginan 2013
Rpp fisika kelas x marthen kanginan 2013Rpp fisika kelas x marthen kanginan 2013
Rpp fisika kelas x marthen kanginan 2013
 
Rpp fisika kelas x marthen kanginan 2013
Rpp fisika kelas x marthen kanginan 2013Rpp fisika kelas x marthen kanginan 2013
Rpp fisika kelas x marthen kanginan 2013
 
Rpp fisika sma kelas x sman 1 cikembar eli priyatna kurikulum 2013 copy
Rpp fisika sma kelas x sman 1 cikembar eli priyatna kurikulum 2013   copyRpp fisika sma kelas x sman 1 cikembar eli priyatna kurikulum 2013   copy
Rpp fisika sma kelas x sman 1 cikembar eli priyatna kurikulum 2013 copy
 
Rpp fisika sma kelas x sman 1 cikembar eli priyatna kurikulum 2013
Rpp fisika sma kelas x sman 1 cikembar eli priyatna kurikulum 2013Rpp fisika sma kelas x sman 1 cikembar eli priyatna kurikulum 2013
Rpp fisika sma kelas x sman 1 cikembar eli priyatna kurikulum 2013
 
Rpp fisika sma kelas x sman 1 cikembar eli priyatna kurikulum 2013 copy (46...
Rpp fisika sma kelas x sman 1 cikembar eli priyatna kurikulum 2013   copy (46...Rpp fisika sma kelas x sman 1 cikembar eli priyatna kurikulum 2013   copy (46...
Rpp fisika sma kelas x sman 1 cikembar eli priyatna kurikulum 2013 copy (46...
 
Rpp k13 besaran dan satuan
Rpp k13 besaran dan satuanRpp k13 besaran dan satuan
Rpp k13 besaran dan satuan
 

OPTIMASI PENGUKURAN

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Dalam modul ini anda akan mempelajari tentang besaran dan pengukuran. Modul ini membahas tentang besaran dan pengukuran yang berisi bahasan mengenai besaran pokok, besaran turunan, vektor, skalar, ketelitian alat, angka penting dan notasi ilmiah. Pengukuran pada modul ini menjelaskan mengenai penggunaan alat ukur seperti mikrometer skrup, jangka sorong, mistar dan neraca B. Prasyarat Untuk dapat mempelajari besaran dan pengukuran, anda harus menguasai lebih dahulu berbagai konsep terkait besaran, satuan dan ketelitian alat ukur C. Petunjuk Penggunaan Modul  Pelajari daftar isi serta kedudukan modul dengan cermat dan teliti, karena dalam skema modul akan tampak kedudukan modul yang sedang anda pelajari ini di antara modul-modul yang lain.  Kerjakan pertanyaan dan soal dalam cek kemampuan sebelum mempelajari modul ini. Jika anda mengalami kesulitan, pelajari materi dan contoh soal.  Pahami setiap materi teori dasar yang akan menunjang penguasaan suatu pekerjaan dengan membaca secara teliti. Kerjakan evaluasi dan tugas di akhir materi sebagai sarana latihan, apabila anda mendapatkan kesulitan anda dapat berkonsultasikan pada guru.  Setelah anda mempelajari modul ini, selanjutnya kerjakan tes formatif dan evaluasi dengan baik, benar dan jujur sesuai dengan kemampuan anda.  Catatlah kesulitan yang anda temui dalam modul ini untuk ditanyakan kepada guru pada saat kegiatan tatap muka.  Bacalah referensi lain yang berhubungan dengan materi modul agar anda mendapatkan pengetahuan tambahan. D. Tujuan Akhir
  • 2. Setelah mempelajari modul ini diharapkan anda dapat : 1. Siswa mampu memahami besaran dan satuan 2. Siswa mampu memahami besaran pokok dan besaran turunan 3. Siswa mampu mengidentifikasi alat-alat ukur 4. Siswa mampu menerapkan konsep pengukuran dalam kejadian sehari-hari E. Kompetensi Kompetensi Inti : KI. 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI. 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI. 3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI. 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan Kompetensi Dasar : Memahami hakikat fisika dan prinsip-prinsip pengukuran (ketepatan, ketelitian, dan aturan angka penting). Cek Kemampuan
  • 3. Kerjakanlah soal-soal berikut ini, jika anda dapat mengerjakan sebagian atau semua soal berikut ini, maka anda dapat meminta langsung kepada instruktur atau guru untuk mengerjakan soal-soal evaluasi untuk materi yang telah anda kuasai pada BAB III. 1. Sebutkanlah alat-alat ukur yang kamu ketahui dan carilah kegunaan serta batas ketelitiaan pengukuran ( jika ada ). 2. Carilah Dimensinya : a. Kecepatan ( v = jarak tiap satuan waktu ) b. Percepatan ( a = kecepatan tiap satuan waktu ) c. Gaya ( F = massa x percepatan ) d. Usaha ( W = Gaya x jarak perpindahan ) e. Daya ( P = Usaha tiap satuan luas ) f. Tekanan ( P = Gaya tiap satuan luas ) g. Momen Inersia ( I = massa x jarak kuadrat ) h. Inpuls ( Inpuls = gaya x waktu ) i. Momentum ( M = Massa x kecepatan ) j. Energi kinetik ( Ek = 1/2 m v2 ) k. Energi Potensial ( Ep = m g h ) l. Jika diketahui bahwa : F = G . 2 21. R mm F = Gaya; G = Konstanta grafitasi; m = massa; R = jarak. Carilah : Dimensi konstanta grafitasi. m. Percepatan grafitasi ( g = Gaya berat : massa ) n. Jika diketahui bahwa : P.V = n R . T P = tekanan; V = volume; n menyatakan jumlah mol; T = suhu dalam Kelvin ( 0K ); R = tetapan gas
  • 4. Carilah : Dimensi R 3. Sebutkan berapa banyak angka-angka penting pada angka-angka di bawah ini. a. 2,7001 b. 0,0231 c. 1,200 d. 2,9 e. 150,27 f. 2500,0 g. 0,00005 h. 2,3.10-7 i. 200000,3 4. Rubahlah satuan-satuan di bawah ini, ditulis dalam bentuk baku. a. 27,5 m3 = ...................................... cm3 b. 0,5.10-4 kg = ...................................... mg c. 10 m/det = ...................................... km/jam d. 72 km/jam = ...................................... m/det e. 2,7 newton = ...................................... dyne f. 5,8 joule = ...................................... erg g. 0,2.10-2 g/cm3 = ...................................... kg/m3 h. 3.105 kg/m3 = ...................................... g/cm3 i. 2,5.103 N/m2 = ...................................... dyne/cm2 j. 7,9 dyne/cm3 = ...................................... N/m3 k. 0,7 . 10-8 m = ...................................... mikro l. 1000 kilo joule = ........................... mikro joule = ........................... Giga Joule 5. Bulatkan dalam dua angka penting. a. 9,8546 b. 0,000749 c. 6,3336 d. 78,98654 6. Hitunglah dengan penulisan angka penting. a. 2,731 + 8,65 = ................................. b. 567,4 - 387,67 = ................................
  • 5. c. 32,6 + 43,76 - 32,456 = ................................ d. 43,54 : 2,3 = ................................ e. 2,731 x 0,52 =................................ f. 21,2 x 2,537 =................................ g. 57800 : 1133 = ................................ h. 4,876 + 435,5467 + 43,5 = ................................ i. 3,4 + 435,5467 + 43,5 =................................ j. 1,32 x 1,235 + 6,77 =................................ BAB II PEMBELAJARAN A. Rencana Belajar Peserta Diklat Kompetensi : Menerapkan konsep pengukuran Sub Kompetensi : Mengukur benda - benda dengan alat ukur yang berbeda Jenis Kegiatan Tanggal Waktu Tempat Belajar Alasan Perubahan Tanda Tangan Guru
  • 6. B. Kegiatan Belajar a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran Setelah mempelajari kegiatan belajar, dirapkan anda dapat : 1. Mendeskripsikan pengukuran 2. Memahami penggunaan alat ukur 3. Menghitung pengukuran dengan angka penting b. Uraian Materi Fisika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari dan menyelidiki komponen- komponen materi dan interaksi antar komponen tersebut. Contoh : - Bagaimana energi mempengaruhi materi. - Bagaimana mengubah bentuk energi yang satu ke bentuk yang lain. Materi adalah segala sesuatu yang menempati dan mengisi ruang. Energi adalah berbagai bentuk ukuran kemampuan dari suatu sistem untuk melakukan kerja.
  • 7. Ilmu fisika secara umum dibagi menjadi : mekanika, panas, bunyi, optika listrik dan magnit, dan fisika modern. Langkah-langkah atau tahap-tahap dalam penyelidikan : 1. Mengemukakan anggapan-anggapan atau dugaan-dugaan. 2. Menyusun suatu hipotesa. 3. Melakukan suatu eksperimen. 4. Jika dalam eksperimen dapat diterima kebenarannya maka dapat dikukuhkan sebagai HUKUM. Dalam fisika langkah-langkah maupun tahapan-tahapan diatas diperlukan teknik- teknik pengukuran yang harus dikembangkan. Untuk dapat memecahkan masalah, maka diperlukan suatu sistem standar yang dapat diterima oleh berbagai kalangan yang mempelajari dan mengembangkan ilmu fisika. Satuan dan Pengukuran. * Besaran Pokok Dalam Fisika. Dalam sistem Internasional ( SI ) terdapat : 7 buah besaran dasar berdimensi dan 2 buah buah tambahan yang tidak berdimensi. BESARAN DASAR SATUAN SI Nama Lamb ang Rumus Dimensi 1. Panjang Met er m L 2. Massa Kilo gram kg M 3. Waktu Seko n s T 4. Arus listrik Amp ere A I
  • 8. 5. Suhu termodinamika Kelvi n K  6. Jumlah zat Mol a mol N 7. Intensitas cahaya Kan dela c d J BESARAN TAMBAHAN SATUAN SI 1. Sudut datar radi an rad 2. Sudut ruang ster adian sr BESARAN JABARAN SATUAN SI 1. Energi Joul e J 2. Gaya new ton N 3. Daya Wat t W 4. Tekanan pas cal Pa 5. Frekwensi Her tz Hz 6. Beda Potensial Volt V 7. Muatan listrik coul omb C 8. Fluks magnit web Wb
  • 9. er 9. Tahanan listrik Fara d F 10. Induksi magnetic Tesl a T 11. Induktansi Hen ry Hb 12. Fluks cahaya lum en Lm 13. Kuat penerangan Lux Lx * Sistem Satuan Sistem satuan metrik, dibedakan atas : - statis - dinamis Sistem statis :  statis besar - satuan panjang : meter - satuan gaya : kg gaya - satuan massa : smsb  statis kecil - satuan panjang : cm - satuan gaya : gram gaya - satuan massa : smsk Sistem dinamis : Sistem Satuan Dinamis Besar Dinamis Kecil 1. Panjang meter cm 2. Massa kg gr
  • 10. 3. Waktu sec sec 4. Gaya newton dyne 5. Usaha N.m = joule dyne.cm = erg 6. Daya joule/sec erg/sec Sistem dinamis besar biasa kita sebut “M K S” atau “sistem praktis” atau “sistem Giorgie” Sistem dinamis kecil biasa kita sebut “C G S” atau “sistem Gauss”. SISTEM SATUAN BRITANIA ( BRITISH SYSTEM ) Sistem Satuan British 1. Panjang foot ( kaki ) 2. Massa slug 3. Waktu sec 4. Gaya pound ( lb ) 5. Usaha ft.lb 6. Daya ft.lb/sec * Awalan Yang Digunakan Dalam S.I. AWALAN SIMBO L FAKTO R Kilo K 10 3 Mega M 10 6 Giga G 10 9 Tera T 10 12 Milli M 10 -3 Mikro  10 -6 Nano N 10 -9
  • 11. Piko P 10 -12 Femco F 10 -15 Ato A 10 -18 * Dimensi Jika dalam suatu pengukuran benda A. A = 127 cm = 1270 milimeter = 1,27 x 106 mikron Nilai besaran A adalah 127 apabila dinyatakan dalam cm, Nilai besaran A adalah 1270 apabila dinyatakan dalam mm, Nilai besaran A adalah 1,27 apabila dinyatakan dalam meter dan seterusnya. Jadi satuan yang dipakai menentukan besar-kecilnya bilangan yang dilaporkan. Mengapa satuan cm dapat di ganti dengan m, mm, atau mikron ? Jawabannya, karena keempat satuan itu sama dimensinya, yakni berdimensi panjang. Ada dua macam dimensi yaitu : - Dimensi Primer - Dimensi Sekunder  Dimensi Primer yaitu : M : untuk satuaan massa. L : untuk satuan panjang. T : untuk satuan waktu.  Dimensi Sekunder adalah dimensi dari semua besaran yang dinyatakan dalam massa, panjang dan waktu. contoh : - Dimensi gaya : M L T-2 - Dimensi percepatan : L T-2 Catatan : Semua besaran fisis dalam mekanika dapat dinyatakan dengan tiga besaran pokok ( Dimensi Primer ) yaitu panjang, massa dan waktu. Kegunaan dimensi :
  • 12. Untuk Checking persamaan-persamaan fisika, dimana dalam setiap persamaan dimensi ruas kiri harus sama dengan dimensi ruas kanan. Contoh : 1. P = F . V daya = gaya x kecepatan. M L2 T-3 = ( M L T-2 ) ( L T-1 ) M L-2 T-3 = M L2 T-3 2. F = m . a gaya = massa x percepatan M L T-2 = ( M ) ( L T-2 ) M L T-2 = M L T-2 Contoh penetapan satuan : 1. Satu meter adalah 1.650.763,73 kali panjang gelombang cahaya merah jingga yang dipancarkan isotop krypton 86. 2. Satu kilogram adalah massa sebuah silinder platina iridium yang aslinya disimpan di Biro Internasional tenyang berat dan ukuran di Serves, Perancis. 3. Satu sekon adalah 9.192.631.770 kali perioda getaran pancaran yang dikeluarkan atom Cesium 133. 4. Satu Ampere adalah Jumlah muatan listrik satu coulomb ( 1 coulomb = 6,25.1018 elektron ) yang melewati suatu penampang dalam 1 detik. 5. Suhu titik lebur es pada 76 cm Hg adal : T = 273,150 K, Suhu titik didih air pada 76 cm Hg adalh : T = 373,150 K. 6. Satuan Kandela adalah benda hitam seluas 1 m2 yang bersuhu Hk lebur platina ( 1773 C ) akan memancarkan cahaya dalam arah tegak lurus dengan kuat cahaya sebesar 6 x 105 kandela. 7. Satu mol zat terdiri atas 6,025 x 1023 buah partikel. ( 6,025 x 1023 disebut dengan bilangan avogadro ).
  • 13. * Bilangan Eksak : Bilangan yang diperoleh dari pekerjaan membilang. * Bilangan Tidak Eksak : Bilangan yang diperoleh dari pekerjaan mengukur. Macam-macam alat ukur: 1. Mistar 2. Jangka Sorong 3. Mikrometer sekrup 4. Neraca ( timbangan ) 5. Stop watch 6. Dinamo meter 7. Termometer 8. Higrometer 9. Ampermeter 10. Ohm meter 11. Volt meter 12. Barometer 13. Manometer 14. Hidrometer 15. Kalorimeter
  • 14. ModuL Gerak Parabola 14 Angka-angka penting. “ Semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran disebut ANGKA PENTING, terdiri atas angka-angka pasti dan angka-angka terakhir yang ditaksir ( Angka taksiran ). Hasil pengukuran dalam fisika tidak pernah eksak, selalu terjadi kesalahan pada waktu mengukurnya. Kesalahan ini dapat diperkecil dengan menggunakan alat ukur yang lebih teliti. 1. Semua angka yang bukan nol adalah angka penting. Contoh : 14,256 ( 5 angka penting ). 2. Semua angka nol yang terletak di antara angka-angka bukan nol adalah angka penting. Contoh : 7000,2003 ( 9 angka penting ). 3. Semua angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir, tetapi terletak di depan tanda desimal adalah angka penting. Contoh : 70000, ( 5 angka penting). 4. Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir dan di belakang tanda desimal adalah angka penting. Contoh : 23,50000 ( 7 angka penting ). 5. Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir dan tidak dengan tanda desimal adalah angka tidak penting. Contoh : 3500000 ( 2 angka penting ). 6. Angka nol yang terletak di depan angka bukan nol yang pertama adalah angka tidak penting. Contoh : 0,0000352 ( 3 angka penting ). Ketentuan - Ketentuan Pada Operasi Angka Penting : 1. Hasil operasi penjumlahan dan pengurangan dengan angka-angka penting hanya boleh terdapat SATU ANGKA TAKSIRAN saja. Contoh : 2,34 angka 4 taksiran 0,345 + angka 5 taksiran 2,685 angka 8 dan 5 ( dua angka terakhir ) taksiran. maka ditulis : 2,69 ( Untuk penambahan/pengurangan perhatikan angka dibelakang koma yang paling sedikit). 13,46 angka 6 taksiran 2,2347 - angka 7 taksiran
  • 15. ModuL Gerak Parabola 15 11,2253 angka 2, 5 dan 3 ( tiga angka terakhir ) taksiran maka dituli : 11,23 2. Angka penting pada hasil perkalian dan pembagian, sama banyaknya dengan angka penting yang paling sedikit. Contoh : 8,141 ( empat angka penting ) 0,22 x ( dua angka penting ) 1,79102 Penulisannya : 1,79102 ditulis 1,8 ( dua angka penting ) 1,432 ( empat angka penting ) 2,68 : ( tiga angka penting ) 0,53432 Penulisannya : 0,53432 di tulis 0,534 ( tiga angka penting ) 3. Untuk angka 5 atau lebih dibulatkan ke atas, sedangkan angka kurang dari 5 dihilangkan. Notasi ilmiah bentuk baku: Untuk mempermudah penulisan bilangan-bilangan yang besar dan kecil digunakan Notasi Ilmiah atau Cara Baku. p . 10 n dimana : 1, p, 10 ( angka-angka penting ) 10n disebut orde n bilangan bulat positif atau negatif contoh : - Massa bumi = 5,98 . 10 24 - Massa elektron = 9,1 . 10 -31 - 0,00000435 = 4,35 . 10 -6 - 345000000 = 3,45 . 10 8 1. Mistar : untuk mengukur suatu panjang benda mempunyai batas ketelitian 0,5 mm. 2. Jangka sorong : untuk mengukur suatu panjang benda mempunyai batas ketelitian 0,1 mm. 3. Mikrometer : untuk mengukur suatu panjang benda mempunyai batas
  • 16. ModuL Gerak Parabola 16 ketelitian 0,01mm. 4. Neraca : untuk mengukur massa suatu benda. 5. Stop Watch : untuk mengukur waktu mempunyai batas ketelitian 0,01 detik. 6. Dinamometer : untuk mengukur besarnya gaya. 7. Termometer : untuk mengukur suhu. 8. Higrometer : untuk mengukur kelembaban udara. 9. Ampermeter : untuk mengukur kuat arus listrik. 10. Ohm meter : untuk mengukur tahanan ( hambatan ) listrik 11. Volt meter : untuk mengukur tegangan listrik. 12. Barometer : untuk mengukur tekanan udara luar. 13. Hidrometer : untuk mengukur berat jenis larutan. 14. Manometer : untuk mengukur tekanan udara tertutup. 15. Kalorimeter : untuk mengukur besarnya kalor jenis zat. c. Tugas 1. Apa yang dimaksud gerak parabola ? 2. Apa perbedaan gerak vertikal dan gerak horizontal ? 3. Sebuah benda dilempar dengan kecepatan awal V0 dan sudut elevasinya 45 ͦ. Ketika benda mencapai tinggi maksimum, jarak mendatar yang ditempuhnya 10√3 meter. Kecepatan awal benda tersebut adalah ... m/s 4. Sebuah peluru meriam ditembakkan dengan kecepatan awal 40 m/s dan sudut elevasi 53°. Bila g = 10 m/s2 maka posisi peluru pada detik ke-1 adalah …. 5. Peluru ditembakkan condong ke atas dengan kecepatan awal v = 1,4 x 103 m/s dan mengenai sasaran yang jarak mendatarnya sejauh 3 x 105 m. Bila percepatan gravitasi 9,8 m/s2, maka elevasinya adalah n derajad, dengan n sebesar.... 6. Sebuah benda dijatuhkan dari pesawat terbang yang melaju horisontal dengan kelajuan 250 km/jam pada ketinggian 4500 m. Benda akan jatuh pada jarak horisontal sejauh (g = 10 m/s2) .... 7. Tentukanlah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai ketinggian maksimum jika sebuah batu dilempar dengan sudut elevasi 30o dan kecepatan awal 6 m/s ?
  • 17. ModuL Gerak Parabola 17 8. Seorang murid menendang bola dengan kecepatan awal pada arah vertikal 9 m/s dan kecepatan awal pada arah mendatar 12 m/s. Tentukanlah besar kecepatan awal bola tersebut ? 9. Tentukan ketinggian maksimum yang dicapai oleh sebuah bola yang ditendang dengan kecepatan awal 5 m/s pada sudut elevasi 37 ͦ ? 10. Sebuah peluru ditembakkan dengan kelajuan awal 80 m/s dan sudut elevasi 37o . Jika percepatan gravitasi bumi 10 m/s2, sin 37o = 3/5 dan cos 37o = 4/5. Waktu yang diperlukan peluru untuk mencapai sasaran (jarak terjauh arah mendatar) adalah ... d. Tes Formatif 1. Seorang pemain sepakbola menendang bola dengan sudut elevasi 60°. Jika bola bergerak dengan kecepatan awal 30 m/s, maka jarak pemain yang menerima umpan kiper tersebut mendekati .... 2. Sebuah peluru ditembakkan dengan kecepatan 60 m/s dan sudut elevasi 30°. Ketinggian maksimum yang dicapai peluru adalah .... 3. Irfan menembakkan peluru dengan kecepatan awal 120 m/s membentuk sudut elevasi 30° terhadap permukaan tanah. Jika g = 10 m/s2, peluru mencapai titik tertinggi setelah …. 4. Sebuah peluru ditembakkan dari moncong sebuah meriam dengan kelajuan 50 m/s arah mendatar dari atas sebuah bukit, ilustrasi seperti gambar berikut. Jika percepatan gravitasi bumi adalah 10 m/s2 dan ketinggian bukit 100 m, waktu yang diperlukan peluru untuk mencapai tanah adalah ... 5. Sebuah bola dilontarkan dari atap sebuah gedung yang tingginya adalah h = 10 m dengan kelajuan awal V0 = 10 m/s
  • 18. ModuL Gerak Parabola 18 Jika percepatan gravitasi bumi adalah 10 ms2 , sudut yang terbentuk antara arah lemparan bola dengan arah horizontal adalah 30o dan gesekan bola dengan udara diabaikan, jarak mendatar yang dicapai bola adalah ... 6. Perhatikan gambar berikut ini! Sebuah peluru ditembakkan dengan kelajuan awal 100 m/s dan sudut elevasi 37o . Jika percepatan gravitasi bumi 10 m/s2, sin 37o = 3/5 dan cos 37o = 4/5 Tentukan tinggi peluru saat t = 1 sekon ! 7. Sebuah bola dilontarkan dari atap sebuah gedung yang tingginya adalah h = 10 m dengan kelajuan awal V0 = 10 m/s. Jika percepatan gravitasi bumi adalah 10 ms2 , sudut yang terbentuk antara arah lemparan bola dengan arah horizontal adalah 30o dan gesekan bola dengan udara diabaikan, waktu yang diperlukan bola untuk menyentuh tanah adalah ... 8. Sebuah peluru ditembakkan dari moncong sebuah meriam dengan kelajuan 50 m/s arah mendatar dari atas sebuah bukit. Jika percepatan gravitasi bumi adalah 10 m/s2 dan ketinggian bukit 100 m, Jarak mendatar yang dicapai peluru adalah ... 9. Sebuah peluru ditembakkan dengan kelajuan awal 100 m/s dan sudut elevasi 37o . Jika percepatan gravitasi bumi 10 m/s2, sin 37o = 3/5 dan cos 37o = 4/5. Waktu yang diperlukan peluru untuk mencapai sasaran (jarak terjauh arah mendatar) adalah ...
  • 19. ModuL Gerak Parabola 19 10. Sebuah peluru ditembakkan dengan kelajuan awal 100 m/s dan sudut elevasi 37o . Jika percepatan gravitasi bumi 10 m/s2, sin 37o = 3/5 dan cos 37o = 4/5. Jarak terjauh yang dicapai peluru ( Xmaks ) adalah ... e. Kunci Jawaban Tes Formatif 1. Xmax = 78 m 2. Hmax = 45 m 3. Tp = 6 s 4. t = 2√5 s 5. x = 10√3 m 6. h = 55 m 7. t = 2 s 8. s = 100 √5 m 9. Tmax = 12 s 10. Xmax = 960 m f. Lembar Kerja 1. Alat dan Bahan a. Pistol Mainan b. Peluru plastik c. Busur Derajat d. Penggariss e. Benang f. Stopwatch
  • 20. ModuL Gerak Parabola 20 2. Langkah Kerja a. Siapkan semua alat, buatlah sistem koordinat sumbu (x,y) dengan benang seperti pada gambar b. Letakkan pistol mainan pada sumbu koordinat (titik 0) dengan moncong searah sudut 150 terhadap sumbu x. c. Tembakan pelurunya, amatilah lintasan peluru segera tandai lintasan. d. Ukurlah jangkauan peluru (x) dan waktu tempuh peluru dengan stopwatch. e. Ulangi langkah 2,3,4 untuk sudut 300, 450, 600, dan 900.
  • 21. ModuL Gerak Parabola 21 BAB III EVALUASI A. Tes Tertulis 1. Sebuah peluru ditembakkan dengan kecepatan 40 m/s. Jika sudut elevasinya 60 ͦ dan percepatan gravitasinya 10 m/s² maka peluru mencapai titik tertinggi adalah 2. Sebuah peluru dengan massa 20 gram ditembakkan pada sudut elevasi 60 ͦ dan kecepatan 40 m/s seperti pada gambar Jika gesekan udara diabaikan, maka energi kinetik peluru pada titik tertinggi adalah 3. Sebuah benda dilempar dengan kecepatan awal V0 dan sudut elevasinya 60 ͦ. Ketika benda mencapai tinggi maksimum, jarak mendatar yang ditempuhnya 10√3 meter. Kecepatan awal benda tersebut adalah ... m/s 4. Sebuah bola ditendang dengan lintasan seperti pada gambar dibawah ini
  • 22. ModuL Gerak Parabola 22 Tinggi maksimum bola adalah ... (g=10m/s²) 5. Sebuah peluru meriam ditembakkan dengan kecepatan awal 60 m/s dan sudut elevasi 53°. Bila g = 10 m/s2 maka posisi peluru pada detik ke-1 adalah …. 6. Peluru ditembakkan condong ke atas dengan kecepatan awal v = 1,4 x 103 m/s dan mengenai sasaran yang jarak mendatarnya sejauh 2 x 105 m. Bila percepatan gravitasi 9,8 m/s2, maka elevasinya adalah n derajad, dengan n sebesar.... 7. Sebuah peluru ditembakkan dengan kecepatan 60 m/s dan sudut elevasi 30°. Ketinggian maksimum yang dicapai adalah.... 8. Seorang pengemudi mobil offroad hendak melewati sebuah rintangan berupa parit sepanjang 7,5 m dengan perbedaan ketinggian sebesar 1,8 m. Maka kecepatan mobil minimum agar mobil tidak masuk ke dalam parit adalah ..... 9. Apabila besar sudut antara arah horizontal dan arah tembak suatu peluru adalah 53°, perbandingan antara jarak tembak dalam arah mendatar dengan tinggi maksimum peluru adalah .... (sin 53° = 4/5 ) 10. Sebuah benda dijatuhkan dari pesawat terbang yang melaju horisontal dengan kelajuan 360 km/jam pada ketinggian 4500 m. Benda akan jatuh pada jarak horisontal sejauh (g = 10 m/s2) .... B. Tes Praktik Menentukan hubungan sudut tembak (sudut elevasi) tehadap jarak maksimum pada arah horisontal (titik terjauh) dan arah vertikal (titik tertinggi). 1. Alat dan Bahan a. Pistol Mainan b. Peluru plastik c. Busur Derajat
  • 23. ModuL Gerak Parabola 23 d. Penggaris e. Benang f. Stopwatch 2. Langkah Kerja a. Siapkan semua alat, buatlah sistem koordinat sumbu (x,y) dengan benang seperti pada gambar b. Letakkan pistol mainan pada sumbu koordinat (titik 0) dengan moncong searah sudut 150 terhadap sumbu x. c. Tembakan pelurunya, amatilah lintasan peluru segera tandai lintasan. d. Ukurlah jangkauan peluru (x) dan waktu tempuh peluru dengan stopwatch. e. Ulangi langkah 2,3,4 untuk sudut 300, 450, 600, dan 900. C. Kunci Jawaban Tes Tertulis 1. 2/3 sekon 2. 4 Joule 3. 20 m/s 4. 20 meter 5. ( 36m, 43m ) 6. 450 7. 45 m 8. 12,5 m/s 9. 3:1 10. 3000 m
  • 24. ModuL Gerak Parabola 24 D. LEMBAR PENILAIAN TES PESERTA Nama peserta : No. Induk : A. Pedoman Penilaian No. Aspek Penilaian Skor Maks Skor Perolehan Keterangan 1 2 3 4 5 I Perencanaan 1.1. Persiapan alat dan bahan 1.2. Analisis model susunan 2 3 Sub total 5
  • 25. ModuL Gerak Parabola 25 II Model Susunan 2.1. Penyiapan model susunan 2.2. Penentuan data instruksi pd model 3 2 Sub total 5 III Proses (Sistematika & Cara kerja) 3.1. Prosedur pengambilan data 3.2. Cara mengukur variabel bebas 3.3. Cara menyusun tabel pengamatan 3.4. Cara melakukan perhitungan data 10 8 10 7 Sub total 35 IV Kualitas Produk Kerja 4.1. Hasil perhitungan data 4.2. Hasil grafik dari data perhitungan 4.3. Hasil analis 4.4. Hasil menyimpulkan 5 10 10 10 Sub total 35 V Sikap / Etos Kerja 5.1. Tanggung jawab 5.2. Ketelitian 5.3. Inisiatif 5.4. Kemandirian 3 2 3 2 Sub total 10 VI Laporan 6.1. Sistematika penyusunan laporan 6.2. Kelengkapan bukti fisik 6 4 Sub total 10 Total 100 B. Kriteria Penilaian No. Aspek Penilaian Kriterian penilaian Skor 1 2 3 4
  • 26. ModuL Gerak Parabola 26 I Perencanaan 1.1. Persiapan alat dan bahan 1.2. Analisis model susunan Alat dan bahan disiapkan sesuai kebutuhan Merencanakan menyusun model 2 3 II Model Susunan 2.1. Penyiapan model susunan 2.2. Penentuan data instruksi pd model Model disiapkan sesuai dengan ketentuan Model susunan dilengkapi dengan instruksi penyusunan 3 2 III Proses (Sistematika & Cara kerja) 3.1. Prosedur pengambilan data 3.2. Cara mengukur variabel bebas 3.3. Cara menyusun tabel pengamatan 3.4. Cara melakukan perhitungan data Mengukur panjang lintasan S1 dan S2 , mencatat waktu t1 dan t2 Menimbang beban tambahan m Melengkapi data pengamatan dan pengukuran dalam tabel Langkah menghitung energi mekanik benda 10 8 10 7 IV Kualitas Produk Kerja
  • 27. ModuL Gerak Parabola 27 4.1. Hasil perhitungan data 4.2. Hasil grafik dari data perhitungan 4.3. Hasil analis 4.4. Hasil menyimpulkan 4.5. Ketepatan waktu Perhitungan dilakukan dengan cermat sesuai prosedur Pemuatan skala dalam grafik dilakukan dengan benar Analisis perhitungan langsung dengan metode grafik sesuai/saling mendukung Kesimpulan sesuai dengan konsep teori Pekerjaan diselesaikan tepat waktu 5 5 10 10 5 V Sikap / Etos Kerja 5.1. Tanggung jawab 5.2. Ketelitian 5.3. Inisiatif 5.4. Kemandirian Membereskan kembali alat dan bahan setelah digunakan Tidak banyak melakukan kesalahan Memiliki inisiatif bekerja yang baik Bekerja tidak banyak diperintah 3 2 3 2 VI Laporan
  • 28. ModuL Gerak Parabola 28 6.1. Sistematika penyusunan laporan 6.2. Kelengkapan bukti fisik Laporan disusun sesuai dengan sistematika yang telah ditentukan Melampirkan bukti fisik 6 4
  • 29. ModuL Gerak Parabola 29 BAB IV PENUTUP Setelah menyelesaikan modul ini, anda berhak untuk mengikuti tes praktik untuk menguji kompetensi yang telah anda pelajari. Jika anda sudah merasa menguasai modul, mintalah guru anda untuk melakukan uji kompetensi dengan sistem penilaian yang kompeten apabila anda telah menyelesaikan suatu kompetensi tertentu. Jika anda telah menyelesaikan seluruh evaluasi yang disediakan dalam modul ini, maka hasil yang berupa nilai dari guru atau berupa portofolio dapat dijadikan sebagai bahan verifikasi oleh asosiasi profesi. Selanjutnya hasil tersebut dapat dijadikan sebagai penentu standar pemenuhan kompetensi tertentu dan apabila memenuhi syarat anda berhak mendapatkan sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh asosiasi profesi.
  • 30. ModuL Gerak Parabola 30 DAFTAR PUSTAKA Gibbs, K, 1990. Advanced Physics. New York, Cambridge University Press. Halliday dan Resnick, 1991. Fisika jilid 1 (Terjemahan). Jakarta. Penerbit Erlangga. Kardiawarman, dkk. 1994. Fisika Dasar I Modul 1-6. Jakarta: Depdikbud Martin Kanginan, 2000. Fisika SMU. Jakarta . Penerbit Erlangga. Suganda, 2010. ADVANCED LEARNING PHYSICS 2A. Bandung. Grafindo.
  • 31. ModuL Gerak Parabola 31 BIODATA PENULIS Denis Saputra lahir dari pasangan Bapak Gouw Chiam Sen dan Ibu Rika Farika sebagai anak Pertama dari dua bersaudara. Penulis dilahirkan di Bogor hari rabu tanggal 6 maret 1996. Penulis menempuh pendidikan dimulai dari SDN 05 Pagi Karang Anyar Jakpus (lulus tahun 2008), melanjutkan ke SMPN 17 Kota Jakpus (lulus tahun 2011) dan SMAN 10 Kota Jakpus (lulus tahun 2014), serta penulis melanjutkan pendidikannya sebagai mahasiswa aktif di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dengan jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Penulis juga aktif di organisasi kampus maupun di lingkungan sekitar rumah. Pada organisasi kampus penulis aktif dalam Himpunan Jurusan Pendidikan Fisika sebagai Ketua Umum Tahun 2016 dan sebagai Kaderisasi KAMMI Sekretariat UNTIRTA (sekarang)