2. Penguasaan para ulama terdahulu terhadap sumber-sumber As-Sunnah
begitu luas, sehingga mereka tidak merasa sulit jika disebutkan suatu
hadits untuk mengetahuinya dalam kitab-kitab As-Sunnah. Ketika
semangat belajar sudah melemah, mereka kesulitan untuk mengetahui
tempat-tempat hadits yang dijadikan sebagai rujukan para ulama dalam
ilmu-ilmu syar’i.
Sejarah Takhrij
1.
3. Maka sebagian dari ulama bangkit dan memperlihatkan hadits-hadits
yang ada pada sebagian kitab dan menjelaskan sumbernya dari kitab-
kitab As-Sunnah yang asli, menjelaskan metodenya, dan menerangkan
hukumnya dari yang shahih atas yang dla’if.
Lalu muncullah apa yang dinamakan dengan “Kutub At-Takhrij” (buku-
buku takhrij), yang diantaranya adalah :
Sejarah Takhrij
2.
4. 1. Takhrij Ahaadits Al-Muhadzdzab; karya Muhammad bin Musa Al-Hazimi
Asy-Syafi’I (wafat 548 H). Dan kitab Al-Muhadzdzab ini adalah kitab
mengenai fiqih madzhab Asy-Syafi’I karya Abu Ishaq Asy-Syairazi.
2. Takhrij Ahaadits Al-Mukhtashar Al-Kabir li Ibni Al-Hajib; karya Muhammad
bin Ahmad Abdul-Hadi Al-Maqdisi (wafat 744 H).
3. Nashbur-Rayah li Ahaadits Al-Hidyah li Al-Marghinani; karya Abdullah bin
Yusuf Az-Zaila’I (wafat 762 H).
3.
5. Takhrij adalah metode pengkajian yang dilakukan untuk menilai
kualitas suatu hadis dari segi sanad dan matannya. Istilah ini
mulanya berasal dari kata al-makhraj yang berarti memperlihatkan
sesuatu kepada orang lain dengan menjelaskan tempat keluarnya.
Pengertian Takhrij
6. Takhrij hadis bertujuan mengetahui sumber asal hadis yang di takhrij.
Tujuan lainnya adalah mengetahui di tolak atau diterimanya hadis-hadis
tersebut. Dengan cara ini, kita akan mengetahui hadis-hadis yang
pengutipannya memerhatikan kaidah-kaidah ulumul hadis yang berlaku
sehingga hadis tersebut menjadi jelas, baik asal-usul maupun kualitasnya.
Tujuan Takhrij
7. Ada dua objek dalam takhrij al-hadist, yaitu penelitian matan dan sanad.
Adapun yang menjadi objek takhrtj hadits adalah semua kitab seperti
kitab taf-sir, fiqh, ahkam, sejarah dan sebagainya. Karena dalam kitab-
kitab tersebut kemungkinan ada Suatu hadits yang belum ditentukan nilai
atau derajatnya seperti shahih, hasan dan dlaif.
Objek Takhrij
8. Takhrij al-ahadits
bi al-alfazh
Takhrij al-ahadits bi al-alfazh,
yaitu penelitian hadits
berdasarkan petunjuk lafaz.
Sampel
Takhrij al-Hadits bil-Maudlu’i,
yaitu penelusuran hadits
berdasarkan tema/topik masalah.
Metode Takhrij
9. 1. Memberikan informasi bahwa suatu hadits termasuk hadits shahih,
hasan, ataupun dhaif, setelah diadakan penelitian dari segi matan
maupun sanadnya.
2. Memberikan kemudahan bagi orang yang mau mengamalkan setelah
tahu bahwa suatu hadits adalah hadits makbul (dapat diterima).
3. Menguatkan keyakinan bahwa suatu hadits adalah benar-benar
berasal dari Rasulullah SAW.
Manfaat/Urgensi Takhrij