Takhrij al-Hadith merupakan ilmu yang membahas metodologi untuk menelusuri sumber asli hadis, menentukan statusnya, dan mengetahui rantai perawinya. Terdapat beberapa kaedah takhrij seperti menurut perawi pertama, tema, lafaz awal, dan lafaz langka dengan bantuan kitab-kitab khusus. Takhrij penting untuk memverifikasi keaslian dan kredibilitas suatu hadis.
Nota perkuliahan PBJJ bagi kursus PPPY1272 Fiqh Sirah, kursus WAJIB dari Jabatan Pengajian Arab dan Tamadun Islam, Fakulti Pengajian Islam, Universiti Kebangsaan Malaysia.
Nota perkuliahan PBJJ bagi kursus PPPY1272 Fiqh Sirah, kursus WAJIB dari Jabatan Pengajian Arab dan Tamadun Islam, Fakulti Pengajian Islam, Universiti Kebangsaan Malaysia.
Pada awalnya ilmu takhrij hadis tidak diperlukan oleh ulama namun seiring berjalannya waktu dan kebutuhan terhadap penunjukan hadis terhadab sumber aslinya maka memunculkan berbagai kitab-kitab takhrij, menjelaskan metodenya, dan menentukan kualitas hadis sesuai kedudukanya.
Takhrij adalah menunjukkan hadits pada rujukan pokok ( asli ) yang sudah dikeluarkan lalu disebutkan pula kedudukan hadits tersebut pada saat yang diperlukan. Ilmu takhrij merupakan bagian dari ilmu agama yang harus mendapat perhatian serius karena di dalamnya dibicarakan berbagai kaidah untuk mengetahui sumber hadis itu berasal. Disamping itu, didalamnya ditemukan banyak kegunaan dan hasil yang diperoleh, khususnya dalam menentukan kualitas sanad hadis. suatu hadis merupakan hal yang mutlak diperlukan.
Dalam makalah takhrij hadis kali ini akan dibahas mengenai: Pengertian takhrij hadis, tujuan dan manfa’at takhrij hadis, kitab-kitab yang diperlukan dalam mentakhrij, cara pelaksanaan dan metode takhrij
Pada awalnya ilmu takhrij hadis tidak diperlukan oleh ulama namun seiring berjalannya waktu dan kebutuhan terhadap penunjukan hadis terhadab sumber aslinya maka memunculkan berbagai kitab-kitab takhrij, menjelaskan metodenya, dan menentukan kualitas hadis sesuai kedudukanya.
Takhrij adalah menunjukkan hadits pada rujukan pokok ( asli ) yang sudah dikeluarkan lalu disebutkan pula kedudukan hadits tersebut pada saat yang diperlukan. Ilmu takhrij merupakan bagian dari ilmu agama yang harus mendapat perhatian serius karena di dalamnya dibicarakan berbagai kaidah untuk mengetahui sumber hadis itu berasal. Disamping itu, didalamnya ditemukan banyak kegunaan dan hasil yang diperoleh, khususnya dalam menentukan kualitas sanad hadis. suatu hadis merupakan hal yang mutlak diperlukan.
Dalam makalah takhrij hadis kali ini akan dibahas mengenai: Pengertian takhrij hadis, tujuan dan manfa‟at takhrij hadis, kitab-kitab yang diperlukan dalam mentakhrij, cara pelaksanaan dan metode takhrij
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
2. Definisi Takhrij
takhrij ( (يجرخت Sudut
Bahasa
جّخر-جّخير-خترجيا
‘tampak’ atau
‘jelas’
mengeluarkan
sesuatu dari
tempatnya.
3. Takhrij ( ريجْتخ ) dalam bahasa
arab memiliki bermaksud:
al-istinbath ( طَباْنِت ْاالس )
mengeluarkan
al-tadrib (بْيِرْدَّتل )ا melatih
al-tarjih ( ََّّتالويحِج ) artinya
menerangkan /
menghadapkan.
4. Menurut istilah:
Menjelaskan hadith pada orang lain dengan
menyebutkan para periwayatnya dalam sanad
hadith dengan metod periwayatan yang
mereka lakukan.
Mengeluarkan dan meriwayatkan hadith dari
beberapa kitab.
Menunjukkan asal-usul hadith dan
mengemukakan sumber pengambilannya dari
berbagai kitab hadith
Menunjukkan tempat hadith pada sumber-
sumber aslinya.
5.
6. Kesimpulan
ilmu yang membahaskan usul-usul dan
metodologi yang memudahkan ataupun
pengetahuan terhadapnya membolehkan
untuk menjejaki tempat-tempat terletaknya
al-hadith, mutabaat, syawahid, sama ada
terletak pada rujukan asal,menyerupai asal
atau tidak asal serta mengetahui martabat
al-hadith sama ada diterima atau ditolak.
9. Kaedah pentakhrijan al-
hadith
Takhrij menurut lafaz pertama matan
hadith
Takhrij menurut lafaz-lafaz yang terdapat
dalam matan
Takhrij menurut perrawi pertama
Takhrij menurut tema hadith
Takhrij menurut status hadith
*Takhrij menggunakan software
10. 1. Takhrij dengan perawi
hadith dari sahabat
Metode ini dikhususkan jika kita mengetahui nama
sahabat yang meriwayatkan hadith, melalui tiga karya
hadith:
• Al-Masaanid (musnad-musnad) : Dalam kitab ini
disebutkan hadith-hadith yang diriwayatkan oleh
setiap sahabat secara tersendiri.
• Al-Ma’aajim (mu’jam-mu’jam) : Susunan hadith
berdasarkan urutan musnad para sahabat atau syuyukh
(guru-guru) atau bangsa (tempat asal) sesuai huruf
hijaiyyah.
• Al-Athraf : Kebanyakan kitab-kitab al-athraf disusun
berdasarkan musnad-musnad para sahabat dengan
urutan nama mereka sesuai huruf hijaiyyah.
11. 2. takhrij dengan permulaan
lafaz dari hadits
Cara ini dapat dibantu dengan :
1.Kitab-kitab yang khusus memuat hadith
yang terkenal.
2. Kitab-kitab yang memuat hadith - hadith
yang tersusun berdasar huruf mu'jam
(ensiklopedia)
3.Kunci-kunci dan daftar isi yang disusun
oleh para ulama untuk kitab-kitab tertentu
12. 3. takhrij dengan lafaz yang
jarang digunakan (gharib)
Metode ini dapat dibantu dengan kitab Al-Mu’jam Al-
Mufahras li Alfaz al-Hadith An-Nabawi, yang
mengandungi sembilan kitab yang paling terkenal
diantara kitab-kitab hadith (kutub al-tis’ah), iaitu :
Kutub al-Sittah, Muwaththa’ Imam Malik, Musnad
Ahmad, dan Musnad Al-Darimi.
Kitab ini disusun oleh seorang orientalis, iaitu Dr. Arent
J. Wensinck (meninggal 1939 M), seorang guru bahasa
Arab di Universiti Leiden Belanda; dan dibantu oleh
Muhammad Fuad Abdul-Baqi.
13. 4. takhrij dengan cara
mengetahui tema pembahasan
hadits
Jika telah diketahui tema dan pembahasan hadith,
maka takhrij boleh dilakukan dengan karya-karya hadith
yang disusun berdasarkan bab-bab dan judul-judul.
Cara ini banyak dibantu dengan kitab Miftah Kunuz Al-
Sunnah yang disusun berdasarkan judul-judul
pembahasan. Kitab ini disusun oleh seorang orientalis
Belanda yang bernama Dr. Arent J. Wensinck juga. Kitab
ini merangkumi 14 kitab utama
14. 5. takhrij dengan cara melalui
pengamatan terhadap ciri-ciri
tertentu pada matan atau sanad
Metode ini melihat ciri-ciri tertentu dalam matan atau
sanad, sebelum mentakhrij hadith tersebut.
Ciri-ciri yang dimaksudkan adalah seperti hadith
maudhu’, ciri-ciri hadith qudsi, ciri-ciri dalam
periwayatan dengan silsilah sanad tertentu, dll