SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
FAKTOR SANITASI LINGKUNGAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 1-5 TAHUN DI DESA
LUBUK BARU WILAYAH KERJA
UPTD PUSKESMAS PENYANDINGAN
KABUPATEN OKU TAHUN 2022
YOSE FARIZAL
02020016P
PENDAHULUAN
Kekurangan gizi kronis terutama pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
menyebabkan gagal tumbuh pada balita yang disebut Stunting.
Permasalahan Stunting pada periode 1000 HPK, akan berdampak pada
kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Prevalensi balita Stunting di dunia masih memiliki angka yang cukup tinggi
yaitu menurut data yang dikumpulkan World Health Organization (WHO) pada
tahun 2017 yaitu 22,2% atau sekitar 150,8 juta balita di dunia mengalami
Stunting.
Angka Stunting di Indonesia masih jauh lebih tinggi dibandingkan batas
maksimal Stunting yang ditetapkan yaitu sebesar 20% atau seperlima dari
jumlah total anak balita. Dengan demikian, persentase balita Stunting di
Indonesia secara keseluruhan masih tergolong tinggi dan harus mendapat
perhatian khusus oleh pemerintah (LitbangKes RI 2019).
 Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan OKU tahun
2019 dari Dinas jumlah penemuan kasus Stunting pada
balita tahun 2019 sebanyak 992 kasus (3,72%)
kemudian pada Tahun 2020 sebesar 992 kasus (3,72%)
dan pada tahun 2021 menjadi sebesar 882 kasus
(3,95%) (Profil Dinkes OKU 2019-2021).
 Berdasarkan data di UPTD Puskesmas Penyandingan
pada tahun 2019 jumlah kasus Stunting pada balita
sebanyak 36 kasus (4,22 %) dari 1.538 balita, kemudian
pada tahun 2020 menjadi 36 kasus (4,22 %) dari 1.539
balita dan ditahun 2021 menjadi 129 kasus (49,28 %)
dari 1.449 balita (Profil UPTD Puskesmas
Penyandingan, 2019-2021).
 Wilayah kerja UPTD Puskesmas Penyandingan
dengan kasus Stunting tertinggi terdapat di Desa
Mekar sari berjumlah 23 kasus sedangkan nomor
urut ke dua terdapat di desa Lubuk baru dengan
jumlah 19 kasus dari 134 balita. (Profil UPTD
Puskesmas Penyandingan, 2019-2021).
Rumusan
Masalah
Belum diketahui
faktor sanitasi
lingkungan yang
berhubungan
dengan kejadian
Stunting pada
balita di desa
Lubuk baru
Wilayah kerja
UPTD
Puskesmas
penyandingan
Kab OKU tahun
2022
Tujuan
Penelitian
Tujuan
Umum
Tujuan
Khusus
Manfaat
Penelitian
Bagi Puskesmas
Penyandingan
Bagi Dinkes OKU
Bagi Peneliti
Bagi STIKES Al
Ma’arif Baturaja
TINJAUAN PUSTAKA
Stunting (kerdil) adalah kondisi dimana balita
memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang
jika dibandingkan dengan umur. Kondisi ini diukur
dengan panjang atau tinggi badan yang lebih dari
minus dua standar deviasi median standar
pertumbuhan anak dari WHO. Stunting
disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam
waktu cukup lama akibat pemberian makanan
yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting
dapat terjadi mulai janin masih dalam kandungan
dan baru nampak saat anak berusia dua tahun
(Kemenkes RI, 2018).
 Stunting dapat diketahui bila seorang balita sudah
ditimbang berat badannya dan diukur panjang atau
tinggi badannya, lalu dibandingkan dengan standar,
dan hasilnya berada dibawah normal. Jadi secara
fisik balita akan lebih pendek dibandingkan balita
seumurnya. Penghitungan ini menggunakan
standard Z-score dari WHO.Di Indonesia standard
Z-score diadopsi kedalam Keputusan Menteri
Kesehatan Republic Indonesia tentang standard
antropometri penilaian status gizi anak.Klasifikasi
Status Gizi Anak berdasarkan indikator Tinggi
Badan
TABEL KLASIFIKASI STATUS GIZI TB/U MENURUT
DEPKES RI (2018)
Tabel klasifikasi status Gizi TB/U
Indeks Kategori status gizi Ambang batas Z
(Score)
Sangat Pendek <3 SD
TB/U Pendek -3 SD Sampai dengan
<-2 SD
Normal -2 SD Sampai dengan
2 SD
Tinggi > 2 SD
FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KEJADIAN STUNTING
Faktor yang
berhubungan
dengan kejadian
stunting stunting
Kepemilikan
SPAL
Kepemilikan
Jamban
Air Bersih
Sanitasi
Tempat
Pembuangan
Sampah
KERANGKA TEORI
KERANGKA TEORI HL. BLUM
Keturunan
Pelayanan
Kesehatan
LIngkungan
Perilaku
Status
Kesehatan
Kerangka Konsep
Variabel Independen Variabel Dependen
1. Kualitas Air
2. Jamban
3. SPAL
4. Tempat
Pembuangan
Sampah
Stunting pada balita
DEFINISI OPERASIONAL
No Nama
Variabel
Definisi
Operasional
Alat Ukur Cara
Ukur
Kategori Skala
Ukur
Variabel Dependen
1 Stunting Kondisi dimana
balita memiliki
panjang atau
tinggi badan
yang kurang jika
dibandingkan
dengan umur.
(Kemenkes RI,
2018)
Meteran
tinggi
badan
Diukur
dengan
indeks
antropo
metri
TB/U
Stunting,
jika PB/U
atau TB/U
< -2 SD
Normal,
Jika PB/U
atau TB/U
≥ - 2 SD
(Kemenke
s RI,
2018)
Ordinal
No Nama
Variabel
Definisi
Operasional
Alat Ukur Cara
Ukur
Kategori Skala
Ukur
Variabel Independen
1 Kualitas
Air
Bersih
Jenis sumber
daya air yang
bermutu baik
dan
dimanfaatkan
oleh manusia
untuk kehidupan
sehari – hari
termasuk
sanitasi.
(WHO, 2018)
Ceklis Observa
si
Tidak
memenuhi
syarat, jika
berasa,
berwarna
dan
berbau.
Memenuhi
syarat, jika
tidak
berasa,
berwarna
berbau
(Kemenke
s RI,
2018)
Ordinal
No Nama
Variabel
Definisi
Operasional
Alat Ukur Cara
Ukur
Kategori Skala
Ukur
Variabel Independen
2 Jamban Suatu bangunan
yang digunakan
untuk tempat
membuang dan
mengumpulkan
kotoran atau
najis manusia,
biasanya
disebut kakus /
WC.
(Depkes RI,
2018)
Kuesione
r
Wawanc
ara
Ada, jika
jamban
digunakan
untuk BAB
setiap hari
Tidak ada
jika
jamban
tidak
digunakan
untuk BAB
setiap hari
Ordinal
No Nama
Variabel
Definisi
Operasional
Alat Ukur Cara
Ukur
Kategori Skala
Ukur
Variabel Independen
3 SPAL Bangunan yang
digunakan untuk
mengumpulkan air
buangan sisa
pemakaian dari
sarana cuci tangan,
kamar mandi, dapur
dan lain – lain,
sehingga limbah
tersebut dapat
tersimpan dan
meresap ke dalam
tanah dan tidak
menyebabkan
penyebaran penyakit
serta tidak mengotori
lingkungan sekitar.
(Notoatmodjo, 2012)
Ceklis Observa
si
Tidak
Tersedia
jika SPAL
memenuhi
Syarat(tert
utup,
kedap air)
Tersedia
jika jika
SPAL
memenuhi
Syarat(tert
utup,
kedap air)
Ordinal
No Nama
Variabel
Definisi
Operasional
Alat Ukur Cara
Ukur
Kategori Skala
Ukur
Variabel Independen
4 Sarana
pembua
ngan
Sampah
Tempat untuk
menampung
sampah yang
biasanya
terbuat dari
logam atau
plastik yang
memiliki
penutup pada
bagian atasnya
untuk
menghindari
bau yang
dikeluarkan
sampah.
(Fentiana, 2019)
Ceklis Observa
si
Tidak
Tersedia
jika
responden
tidak
memiliki
Tempat
pembuanga
n sampah
yang
tertutup
2.Tersedia
jika
responden
tidak
memiliki
tempat
pembuanga
n sampah
yang
Ordinal
METODELOGI PENELITIAN
 Desain penelitian
 Desain penelitian yang digunakan adalah desain
penelitian Cross Sectional, dimana variabel
independen dan variabel dependen diobservasi
sekaligus pada saat yang sama.
 Populasi
 Populasi penelitian adalah keseluruhan objek
penelitian yang akan diteliti (Notoatmodjo, 2012).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita
yang tinggal di Desa Lubuk Baru berusia 1-5 tahun
yaitu 134 balita
SAMPEL
 Untuk penelitian survei, biasanya rumus yang bisa
dipakai menggunakan proporsi binomunal
(binomunal proportions). Dan didapatkan sampel
sebesar 48 Sampel
 Tempat penelitian
 Tempat penelitian dilakukan di desa Lubuk Baru
Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Penyandingan
Kabupeten OKU.
 Waktu penelitian
 Waktu pelaksanaan penelitian ini atau
pengumpulan data dilakukan selama bulan April –
Juli 2022.
Pengolahan Data
:
 Editing
 Coding
 Data Entry
 Cleaning
Analisis Data :
 Univariat
 Bivariat
Pengumpulan Data :
 Data Primer
 Data Sekunder
THANK YOU

More Related Content

What's hot

Ukuran asosiasi epidemiologi
Ukuran asosiasi epidemiologiUkuran asosiasi epidemiologi
Ukuran asosiasi epidemiologiIrfrans D' Rayyan
 
Diseminasi data surveilans epiemiologi
Diseminasi data surveilans epiemiologiDiseminasi data surveilans epiemiologi
Diseminasi data surveilans epiemiologiAfina Permatasari
 
permenkes no 34 th 2015 penanggulangan kanker payudara dan leher rahim
permenkes no 34 th 2015 penanggulangan kanker payudara dan leher rahimpermenkes no 34 th 2015 penanggulangan kanker payudara dan leher rahim
permenkes no 34 th 2015 penanggulangan kanker payudara dan leher rahimAchmad Wahid
 
Pmk no _2_th_2020_ttg_standar_antropometri_anak
Pmk no _2_th_2020_ttg_standar_antropometri_anakPmk no _2_th_2020_ttg_standar_antropometri_anak
Pmk no _2_th_2020_ttg_standar_antropometri_anakPuskesmasPundongBant
 
Kegiatan pokok surveilans
Kegiatan pokok surveilansKegiatan pokok surveilans
Kegiatan pokok surveilansraysa hasdi
 
Ukuran Frekuensi Penyakit
Ukuran Frekuensi PenyakitUkuran Frekuensi Penyakit
Ukuran Frekuensi Penyakitdahlia_purba
 
DO Posyandu Aktif.pdf
DO Posyandu Aktif.pdfDO Posyandu Aktif.pdf
DO Posyandu Aktif.pdfsari203674
 
Penilaian kinerja puskesmas
Penilaian kinerja puskesmasPenilaian kinerja puskesmas
Penilaian kinerja puskesmasJoni Iswanto
 
Bab 3 aplikasi stata pada perhitungan epidemiologi
Bab 3 aplikasi stata pada   perhitungan epidemiologiBab 3 aplikasi stata pada   perhitungan epidemiologi
Bab 3 aplikasi stata pada perhitungan epidemiologiNajMah Usman
 
Uji chi square kel 1
Uji chi square kel 1Uji chi square kel 1
Uji chi square kel 1Okta Rostalia
 
Indikator Kesehatan Masyarakat 2020-2024
Indikator Kesehatan Masyarakat 2020-2024Indikator Kesehatan Masyarakat 2020-2024
Indikator Kesehatan Masyarakat 2020-2024Zen D' Eri
 
Materi pengembangan pesan dan media promkes bambang riadi
Materi pengembangan pesan dan media promkes bambang riadiMateri pengembangan pesan dan media promkes bambang riadi
Materi pengembangan pesan dan media promkes bambang riadiUpi_raharjo
 
Buletin Surveilans PD3I & Imunisasi Edisi 2 Juli 2020
Buletin Surveilans PD3I & Imunisasi Edisi 2 Juli 2020Buletin Surveilans PD3I & Imunisasi Edisi 2 Juli 2020
Buletin Surveilans PD3I & Imunisasi Edisi 2 Juli 2020Ditjen P2P Kemenkes
 
Fishbone dan prioritas penyebab masalah
Fishbone dan prioritas penyebab masalahFishbone dan prioritas penyebab masalah
Fishbone dan prioritas penyebab masalahMoh Ikhwanuddin
 
Konsep perilaku kesehatan
Konsep perilaku kesehatanKonsep perilaku kesehatan
Konsep perilaku kesehatanom_wiez
 
Sistem informasi kesehatan & management data kesehatan
Sistem informasi kesehatan & management data kesehatan Sistem informasi kesehatan & management data kesehatan
Sistem informasi kesehatan & management data kesehatan Rofiqoh Damayanti
 

What's hot (20)

Ukuran asosiasi epidemiologi
Ukuran asosiasi epidemiologiUkuran asosiasi epidemiologi
Ukuran asosiasi epidemiologi
 
Diseminasi data surveilans epiemiologi
Diseminasi data surveilans epiemiologiDiseminasi data surveilans epiemiologi
Diseminasi data surveilans epiemiologi
 
permenkes no 34 th 2015 penanggulangan kanker payudara dan leher rahim
permenkes no 34 th 2015 penanggulangan kanker payudara dan leher rahimpermenkes no 34 th 2015 penanggulangan kanker payudara dan leher rahim
permenkes no 34 th 2015 penanggulangan kanker payudara dan leher rahim
 
Pmk no _2_th_2020_ttg_standar_antropometri_anak
Pmk no _2_th_2020_ttg_standar_antropometri_anakPmk no _2_th_2020_ttg_standar_antropometri_anak
Pmk no _2_th_2020_ttg_standar_antropometri_anak
 
Kegiatan pokok surveilans
Kegiatan pokok surveilansKegiatan pokok surveilans
Kegiatan pokok surveilans
 
Ukuran Frekuensi Penyakit
Ukuran Frekuensi PenyakitUkuran Frekuensi Penyakit
Ukuran Frekuensi Penyakit
 
DO Posyandu Aktif.pdf
DO Posyandu Aktif.pdfDO Posyandu Aktif.pdf
DO Posyandu Aktif.pdf
 
Penilaian kinerja puskesmas
Penilaian kinerja puskesmasPenilaian kinerja puskesmas
Penilaian kinerja puskesmas
 
Fishbone
FishboneFishbone
Fishbone
 
5. program lansia (1)
5. program lansia (1)5. program lansia (1)
5. program lansia (1)
 
Bab 3 aplikasi stata pada perhitungan epidemiologi
Bab 3 aplikasi stata pada   perhitungan epidemiologiBab 3 aplikasi stata pada   perhitungan epidemiologi
Bab 3 aplikasi stata pada perhitungan epidemiologi
 
Uji chi square kel 1
Uji chi square kel 1Uji chi square kel 1
Uji chi square kel 1
 
Power Point PHBS
Power Point PHBSPower Point PHBS
Power Point PHBS
 
Posyandu-lansia
Posyandu-lansiaPosyandu-lansia
Posyandu-lansia
 
Indikator Kesehatan Masyarakat 2020-2024
Indikator Kesehatan Masyarakat 2020-2024Indikator Kesehatan Masyarakat 2020-2024
Indikator Kesehatan Masyarakat 2020-2024
 
Materi pengembangan pesan dan media promkes bambang riadi
Materi pengembangan pesan dan media promkes bambang riadiMateri pengembangan pesan dan media promkes bambang riadi
Materi pengembangan pesan dan media promkes bambang riadi
 
Buletin Surveilans PD3I & Imunisasi Edisi 2 Juli 2020
Buletin Surveilans PD3I & Imunisasi Edisi 2 Juli 2020Buletin Surveilans PD3I & Imunisasi Edisi 2 Juli 2020
Buletin Surveilans PD3I & Imunisasi Edisi 2 Juli 2020
 
Fishbone dan prioritas penyebab masalah
Fishbone dan prioritas penyebab masalahFishbone dan prioritas penyebab masalah
Fishbone dan prioritas penyebab masalah
 
Konsep perilaku kesehatan
Konsep perilaku kesehatanKonsep perilaku kesehatan
Konsep perilaku kesehatan
 
Sistem informasi kesehatan & management data kesehatan
Sistem informasi kesehatan & management data kesehatan Sistem informasi kesehatan & management data kesehatan
Sistem informasi kesehatan & management data kesehatan
 

Similar to PPT PROPOSAL STUNTING.pptx

Penyuluhan stunting PKM KEL. PARI.pptx
Penyuluhan stunting PKM KEL. PARI.pptxPenyuluhan stunting PKM KEL. PARI.pptx
Penyuluhan stunting PKM KEL. PARI.pptxDewiSartika71875
 
Kesehatan Anak Dan Balita By A. Nurhikmah.pdf
Kesehatan Anak Dan Balita By A. Nurhikmah.pdfKesehatan Anak Dan Balita By A. Nurhikmah.pdf
Kesehatan Anak Dan Balita By A. Nurhikmah.pdfNorma Gladme Rambe
 
Kesehatan Anak Dan Balita.pdf
Kesehatan Anak Dan Balita.pdfKesehatan Anak Dan Balita.pdf
Kesehatan Anak Dan Balita.pdfDrScatter
 
Sistematika proposal Inotek Gizi (Revisi).docx
Sistematika proposal Inotek Gizi (Revisi).docxSistematika proposal Inotek Gizi (Revisi).docx
Sistematika proposal Inotek Gizi (Revisi).docxEkaOrizaShafita
 
PPT_Kristoforus Samson_291221021.pptx
PPT_Kristoforus Samson_291221021.pptxPPT_Kristoforus Samson_291221021.pptx
PPT_Kristoforus Samson_291221021.pptxKRISTOSAMSON
 
Materi stunting kelurahan pakistaji.pptx
Materi stunting kelurahan pakistaji.pptxMateri stunting kelurahan pakistaji.pptx
Materi stunting kelurahan pakistaji.pptxAnisEkaSukmadadari1
 
scribd.vdownloaders.com_upaya-inovasi-stunting-kalsel-27-juni-2019.pdf
scribd.vdownloaders.com_upaya-inovasi-stunting-kalsel-27-juni-2019.pdfscribd.vdownloaders.com_upaya-inovasi-stunting-kalsel-27-juni-2019.pdf
scribd.vdownloaders.com_upaya-inovasi-stunting-kalsel-27-juni-2019.pdfHerman673394
 
276146-mengurangi-stunting-melalui-reformasi-pe-67b67c20.pdf
276146-mengurangi-stunting-melalui-reformasi-pe-67b67c20.pdf276146-mengurangi-stunting-melalui-reformasi-pe-67b67c20.pdf
276146-mengurangi-stunting-melalui-reformasi-pe-67b67c20.pdfTaruliRohanaSinaga1
 
stbmdanstunting-230316074652-ca2adcd4.pptx
stbmdanstunting-230316074652-ca2adcd4.pptxstbmdanstunting-230316074652-ca2adcd4.pptx
stbmdanstunting-230316074652-ca2adcd4.pptxekoprihantono3
 
STUNTING GILI INDAH.pptx
STUNTING GILI INDAH.pptxSTUNTING GILI INDAH.pptx
STUNTING GILI INDAH.pptxlilikfatmawati1
 
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptx
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptxMateri Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptx
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptxhelen244785
 
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptx
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptxMateri Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptx
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptxAriefRahman717089
 
KONVERGENSI PENURUNAN STUNTING DI PROVINSI BALI.pptx
KONVERGENSI PENURUNAN STUNTING DI PROVINSI BALI.pptxKONVERGENSI PENURUNAN STUNTING DI PROVINSI BALI.pptx
KONVERGENSI PENURUNAN STUNTING DI PROVINSI BALI.pptxirmaputri14
 
Bab i Pertumbuhan bayi & perkembangan anak
Bab i Pertumbuhan bayi & perkembangan anakBab i Pertumbuhan bayi & perkembangan anak
Bab i Pertumbuhan bayi & perkembangan anakBahurekso Kendal
 
MATERI TENTANG PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING.ppt
MATERI TENTANG PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING.pptMATERI TENTANG PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING.ppt
MATERI TENTANG PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING.pptmila306254
 
Analisis Pengaruh Perilaku Keluarga Sadar Gizi Terhadap Stunting Di Propinsi ...
Analisis Pengaruh Perilaku Keluarga Sadar Gizi Terhadap Stunting Di Propinsi ...Analisis Pengaruh Perilaku Keluarga Sadar Gizi Terhadap Stunting Di Propinsi ...
Analisis Pengaruh Perilaku Keluarga Sadar Gizi Terhadap Stunting Di Propinsi ...Sii AQyuu
 
BAB 2 masalah stunting.docx
BAB 2 masalah stunting.docxBAB 2 masalah stunting.docx
BAB 2 masalah stunting.docxsatriaaja2
 

Similar to PPT PROPOSAL STUNTING.pptx (20)

Penyuluhan stunting PKM KEL. PARI.pptx
Penyuluhan stunting PKM KEL. PARI.pptxPenyuluhan stunting PKM KEL. PARI.pptx
Penyuluhan stunting PKM KEL. PARI.pptx
 
Kesehatan Anak Dan Balita By A. Nurhikmah.pdf
Kesehatan Anak Dan Balita By A. Nurhikmah.pdfKesehatan Anak Dan Balita By A. Nurhikmah.pdf
Kesehatan Anak Dan Balita By A. Nurhikmah.pdf
 
Kesehatan Anak Dan Balita.pdf
Kesehatan Anak Dan Balita.pdfKesehatan Anak Dan Balita.pdf
Kesehatan Anak Dan Balita.pdf
 
STU.pptx
STU.pptxSTU.pptx
STU.pptx
 
Sistematika proposal Inotek Gizi (Revisi).docx
Sistematika proposal Inotek Gizi (Revisi).docxSistematika proposal Inotek Gizi (Revisi).docx
Sistematika proposal Inotek Gizi (Revisi).docx
 
PPT_Kristoforus Samson_291221021.pptx
PPT_Kristoforus Samson_291221021.pptxPPT_Kristoforus Samson_291221021.pptx
PPT_Kristoforus Samson_291221021.pptx
 
Materi stunting kelurahan pakistaji.pptx
Materi stunting kelurahan pakistaji.pptxMateri stunting kelurahan pakistaji.pptx
Materi stunting kelurahan pakistaji.pptx
 
scribd.vdownloaders.com_upaya-inovasi-stunting-kalsel-27-juni-2019.pdf
scribd.vdownloaders.com_upaya-inovasi-stunting-kalsel-27-juni-2019.pdfscribd.vdownloaders.com_upaya-inovasi-stunting-kalsel-27-juni-2019.pdf
scribd.vdownloaders.com_upaya-inovasi-stunting-kalsel-27-juni-2019.pdf
 
276146-mengurangi-stunting-melalui-reformasi-pe-67b67c20.pdf
276146-mengurangi-stunting-melalui-reformasi-pe-67b67c20.pdf276146-mengurangi-stunting-melalui-reformasi-pe-67b67c20.pdf
276146-mengurangi-stunting-melalui-reformasi-pe-67b67c20.pdf
 
stbmdanstunting-230316074652-ca2adcd4.pptx
stbmdanstunting-230316074652-ca2adcd4.pptxstbmdanstunting-230316074652-ca2adcd4.pptx
stbmdanstunting-230316074652-ca2adcd4.pptx
 
stunting.pptx
stunting.pptxstunting.pptx
stunting.pptx
 
STUNTING GILI INDAH.pptx
STUNTING GILI INDAH.pptxSTUNTING GILI INDAH.pptx
STUNTING GILI INDAH.pptx
 
STBM dan STUNTING.ppt
STBM dan STUNTING.pptSTBM dan STUNTING.ppt
STBM dan STUNTING.ppt
 
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptx
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptxMateri Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptx
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptx
 
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptx
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptxMateri Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptx
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptx
 
KONVERGENSI PENURUNAN STUNTING DI PROVINSI BALI.pptx
KONVERGENSI PENURUNAN STUNTING DI PROVINSI BALI.pptxKONVERGENSI PENURUNAN STUNTING DI PROVINSI BALI.pptx
KONVERGENSI PENURUNAN STUNTING DI PROVINSI BALI.pptx
 
Bab i Pertumbuhan bayi & perkembangan anak
Bab i Pertumbuhan bayi & perkembangan anakBab i Pertumbuhan bayi & perkembangan anak
Bab i Pertumbuhan bayi & perkembangan anak
 
MATERI TENTANG PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING.ppt
MATERI TENTANG PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING.pptMATERI TENTANG PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING.ppt
MATERI TENTANG PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING.ppt
 
Analisis Pengaruh Perilaku Keluarga Sadar Gizi Terhadap Stunting Di Propinsi ...
Analisis Pengaruh Perilaku Keluarga Sadar Gizi Terhadap Stunting Di Propinsi ...Analisis Pengaruh Perilaku Keluarga Sadar Gizi Terhadap Stunting Di Propinsi ...
Analisis Pengaruh Perilaku Keluarga Sadar Gizi Terhadap Stunting Di Propinsi ...
 
BAB 2 masalah stunting.docx
BAB 2 masalah stunting.docxBAB 2 masalah stunting.docx
BAB 2 masalah stunting.docx
 

Recently uploaded

Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMhanyakaryawan1
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfTeukuEriSyahputra
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfsubki124
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptxErikaPutriJayantini
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASNursKitchen
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptxfurqanridha
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARElviraDemona
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatanSuzanDwiPutra
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxJawahirIhsan
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptParulianGultom2
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIHepySari1
 

Recently uploaded (20)

Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
 

PPT PROPOSAL STUNTING.pptx

  • 1. FAKTOR SANITASI LINGKUNGAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 1-5 TAHUN DI DESA LUBUK BARU WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS PENYANDINGAN KABUPATEN OKU TAHUN 2022 YOSE FARIZAL 02020016P
  • 2. PENDAHULUAN Kekurangan gizi kronis terutama pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) menyebabkan gagal tumbuh pada balita yang disebut Stunting. Permasalahan Stunting pada periode 1000 HPK, akan berdampak pada kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Prevalensi balita Stunting di dunia masih memiliki angka yang cukup tinggi yaitu menurut data yang dikumpulkan World Health Organization (WHO) pada tahun 2017 yaitu 22,2% atau sekitar 150,8 juta balita di dunia mengalami Stunting. Angka Stunting di Indonesia masih jauh lebih tinggi dibandingkan batas maksimal Stunting yang ditetapkan yaitu sebesar 20% atau seperlima dari jumlah total anak balita. Dengan demikian, persentase balita Stunting di Indonesia secara keseluruhan masih tergolong tinggi dan harus mendapat perhatian khusus oleh pemerintah (LitbangKes RI 2019).
  • 3.  Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan OKU tahun 2019 dari Dinas jumlah penemuan kasus Stunting pada balita tahun 2019 sebanyak 992 kasus (3,72%) kemudian pada Tahun 2020 sebesar 992 kasus (3,72%) dan pada tahun 2021 menjadi sebesar 882 kasus (3,95%) (Profil Dinkes OKU 2019-2021).  Berdasarkan data di UPTD Puskesmas Penyandingan pada tahun 2019 jumlah kasus Stunting pada balita sebanyak 36 kasus (4,22 %) dari 1.538 balita, kemudian pada tahun 2020 menjadi 36 kasus (4,22 %) dari 1.539 balita dan ditahun 2021 menjadi 129 kasus (49,28 %) dari 1.449 balita (Profil UPTD Puskesmas Penyandingan, 2019-2021).
  • 4.  Wilayah kerja UPTD Puskesmas Penyandingan dengan kasus Stunting tertinggi terdapat di Desa Mekar sari berjumlah 23 kasus sedangkan nomor urut ke dua terdapat di desa Lubuk baru dengan jumlah 19 kasus dari 134 balita. (Profil UPTD Puskesmas Penyandingan, 2019-2021).
  • 5. Rumusan Masalah Belum diketahui faktor sanitasi lingkungan yang berhubungan dengan kejadian Stunting pada balita di desa Lubuk baru Wilayah kerja UPTD Puskesmas penyandingan Kab OKU tahun 2022 Tujuan Penelitian Tujuan Umum Tujuan Khusus Manfaat Penelitian Bagi Puskesmas Penyandingan Bagi Dinkes OKU Bagi Peneliti Bagi STIKES Al Ma’arif Baturaja
  • 6. TINJAUAN PUSTAKA Stunting (kerdil) adalah kondisi dimana balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur. Kondisi ini diukur dengan panjang atau tinggi badan yang lebih dari minus dua standar deviasi median standar pertumbuhan anak dari WHO. Stunting disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting dapat terjadi mulai janin masih dalam kandungan dan baru nampak saat anak berusia dua tahun (Kemenkes RI, 2018).
  • 7.  Stunting dapat diketahui bila seorang balita sudah ditimbang berat badannya dan diukur panjang atau tinggi badannya, lalu dibandingkan dengan standar, dan hasilnya berada dibawah normal. Jadi secara fisik balita akan lebih pendek dibandingkan balita seumurnya. Penghitungan ini menggunakan standard Z-score dari WHO.Di Indonesia standard Z-score diadopsi kedalam Keputusan Menteri Kesehatan Republic Indonesia tentang standard antropometri penilaian status gizi anak.Klasifikasi Status Gizi Anak berdasarkan indikator Tinggi Badan
  • 8. TABEL KLASIFIKASI STATUS GIZI TB/U MENURUT DEPKES RI (2018) Tabel klasifikasi status Gizi TB/U Indeks Kategori status gizi Ambang batas Z (Score) Sangat Pendek <3 SD TB/U Pendek -3 SD Sampai dengan <-2 SD Normal -2 SD Sampai dengan 2 SD Tinggi > 2 SD
  • 9. FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING Faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting stunting Kepemilikan SPAL Kepemilikan Jamban Air Bersih Sanitasi Tempat Pembuangan Sampah
  • 10. KERANGKA TEORI KERANGKA TEORI HL. BLUM Keturunan Pelayanan Kesehatan LIngkungan Perilaku Status Kesehatan
  • 11. Kerangka Konsep Variabel Independen Variabel Dependen 1. Kualitas Air 2. Jamban 3. SPAL 4. Tempat Pembuangan Sampah Stunting pada balita
  • 12. DEFINISI OPERASIONAL No Nama Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Kategori Skala Ukur Variabel Dependen 1 Stunting Kondisi dimana balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur. (Kemenkes RI, 2018) Meteran tinggi badan Diukur dengan indeks antropo metri TB/U Stunting, jika PB/U atau TB/U < -2 SD Normal, Jika PB/U atau TB/U ≥ - 2 SD (Kemenke s RI, 2018) Ordinal
  • 13. No Nama Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Kategori Skala Ukur Variabel Independen 1 Kualitas Air Bersih Jenis sumber daya air yang bermutu baik dan dimanfaatkan oleh manusia untuk kehidupan sehari – hari termasuk sanitasi. (WHO, 2018) Ceklis Observa si Tidak memenuhi syarat, jika berasa, berwarna dan berbau. Memenuhi syarat, jika tidak berasa, berwarna berbau (Kemenke s RI, 2018) Ordinal
  • 14. No Nama Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Kategori Skala Ukur Variabel Independen 2 Jamban Suatu bangunan yang digunakan untuk tempat membuang dan mengumpulkan kotoran atau najis manusia, biasanya disebut kakus / WC. (Depkes RI, 2018) Kuesione r Wawanc ara Ada, jika jamban digunakan untuk BAB setiap hari Tidak ada jika jamban tidak digunakan untuk BAB setiap hari Ordinal
  • 15. No Nama Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Kategori Skala Ukur Variabel Independen 3 SPAL Bangunan yang digunakan untuk mengumpulkan air buangan sisa pemakaian dari sarana cuci tangan, kamar mandi, dapur dan lain – lain, sehingga limbah tersebut dapat tersimpan dan meresap ke dalam tanah dan tidak menyebabkan penyebaran penyakit serta tidak mengotori lingkungan sekitar. (Notoatmodjo, 2012) Ceklis Observa si Tidak Tersedia jika SPAL memenuhi Syarat(tert utup, kedap air) Tersedia jika jika SPAL memenuhi Syarat(tert utup, kedap air) Ordinal
  • 16. No Nama Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Kategori Skala Ukur Variabel Independen 4 Sarana pembua ngan Sampah Tempat untuk menampung sampah yang biasanya terbuat dari logam atau plastik yang memiliki penutup pada bagian atasnya untuk menghindari bau yang dikeluarkan sampah. (Fentiana, 2019) Ceklis Observa si Tidak Tersedia jika responden tidak memiliki Tempat pembuanga n sampah yang tertutup 2.Tersedia jika responden tidak memiliki tempat pembuanga n sampah yang Ordinal
  • 17. METODELOGI PENELITIAN  Desain penelitian  Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian Cross Sectional, dimana variabel independen dan variabel dependen diobservasi sekaligus pada saat yang sama.  Populasi  Populasi penelitian adalah keseluruhan objek penelitian yang akan diteliti (Notoatmodjo, 2012). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita yang tinggal di Desa Lubuk Baru berusia 1-5 tahun yaitu 134 balita
  • 18. SAMPEL  Untuk penelitian survei, biasanya rumus yang bisa dipakai menggunakan proporsi binomunal (binomunal proportions). Dan didapatkan sampel sebesar 48 Sampel  Tempat penelitian  Tempat penelitian dilakukan di desa Lubuk Baru Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Penyandingan Kabupeten OKU.  Waktu penelitian  Waktu pelaksanaan penelitian ini atau pengumpulan data dilakukan selama bulan April – Juli 2022.
  • 19. Pengolahan Data :  Editing  Coding  Data Entry  Cleaning Analisis Data :  Univariat  Bivariat Pengumpulan Data :  Data Primer  Data Sekunder