1. BAB 2
1.1 Data Pendukung
Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang ditandai dengan tubuh pendek.
Penderita stunting umumnya rentan terhadap penyakit, memiliki tingkat kecerdasan di bawah normal
serta produktivitas rendah. Tingginya prevalensi stunting dalam jangka panjang akan berdampak pada
kerugian ekonomi bagi Indonesia.
Prevalensi stunting Indonesia berdasarkan hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) 2016 mencapai 27,5
persen. Menurut WHO, masalah kesehatan masyarakat dapat dianggap kronis bila
prevalensi stunting lebih dari 20 persen. Artinya, secara nasional masalah stunting di Indonesia
tergolong kronis, terlebih lagi di 14 provinsi yang prevalensinya melebihi angka nasional.
Penyebab dari stunting adalah rendahnya asupan gizi pada 1.000 hari pertama kehidupan, yakni sejak
janin hingga bayi umur dua tahun. Selain itu, buruknya fasilitas sanitasi, minimnya akses air bersih,
dan kurangnya kebersihan lingkungan juga menjadi penyebab stunting. Kondisi kebersihan yang
kurang terjaga membuat tubuh harus secara ekstra melawan sumber penyakit sehingga menghambat
penyerapan gizi.
Stunting dapat dicegah, antara lain melalui pemenuhan kebutuhan gizi bagi ibu hamil, pemberian ASI
eksklusif selama enam bulan kemudian dilanjutkan dengan MPASI. Orang tua juga diharapkan
membawa balitanya secara rutin ke Posyandu, memenuhi kebutuhan air bersih, meningkatkan
fasilitas sanitasi, serta menjaga kebersihan lingkungan.
Permasalahan gizi merupakan salah satu hal yang sangat serius dan perlu penanganan lebih lanjut di
dalamnya. Setiap negara di dunia mengalami permasalahan gizi. Berdasarkan Global Nutrition Report
2018, 22,2% bayi di dunia mengalami stunting, 7,5% mengalami wasting, dan 5,6% mengalami
overweight. Dan sayangnya, Indonesia merupakan salah satu negara dengan triple burden (tiga beban
masalah gizi) yaitu stunting, wasting dan obesitas. Berdasarkan Riskesdas 2013 dan 2018, status gizi
balita dari kisaran tahun 2013=2018 secara perlahan mulai menunjukan penurunan tingkat triple
2. burden. Angka overweight di tahun 2013 sebesar 11,9% dan mengalami penurunan persentase
menjadi 8,0 di tahun 2013, lalu angka wanting di tahun 2013 adalah 12,1% dan 2018 10,2%, dan angka
stunting pada 2013 berada pada 37,2% sedangkan 2018 berada di angka 30,8%. Dapat dilihat dari data
tersebut bahwa stunting merupakan masalah dengan jumlah kasus tertinggi diantara permasalahan
gizi lainnya seperti wasting dan overweight.