SlideShare a Scribd company logo
1 of 44
Stroke Infark
Laporan Kasus
Disusun Oleh :
Rizaldi Ilham Abidin
(20710170)
Pembimbing
dr. Lely Martha Uli, Sp. S
SMF/LAB ILMU PENYAKIT SARAF
RSD dr. SOEBANDI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER
2021
IdentitasPasien
1. Nama : Ny. M
2. Umur : 45 tahun
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Alamat : Ambulu
6. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
7. Tanggal pemeriksaan : 14 Desember 2021
2
3
ANAMNESIS
 Keluhan Utama
Kelemahan anggota gerak sebelah kanan
 Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien rujukan dari klinik A dengan keluhan kelemahan anggota
gerak kanan tiba tiba setelah bangun tidur sejak 2 hari yang lalu.
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak berbicara sejak kejadian
tersebut. Tidak pernah sakit seperti ini sebelumnya. Penurunan
kesadaran disangkal, Kejang disangkal, Nyeri kepala, Mual dan muntah,
Demam, Pusing disangkal.
4
ANAMNESIS
 Riwayat Penyakit Dahulu
Tidak pernah sakit seperti ini
DM (-)
HT (-)
 Riwayat Pengobatan
Pasien belum pernah berobat sebelumnya
 Riwayat Alergi (-)
 Riwayat Penyakit Keluarga (-)
Abdomen (N)
Ekstremitas
Akral hangat
Edema
5
PemeriksaanFisik
Tanda-tanda vital
TD : 120/90
HR : 77x/menit, irregular
RR : 18 x/menit
T : 36,7 ºC
SpO2 : 98%
Kepala/Leher (N)
Thorax
Cor (N)
Pulmo (N)
+ +
+
-
-
-
-
+
Pemeriksaan
Nervus Cranialis
N III : RC +/+, Isokor 3mm/3mm
N VII : Parese sinistra sentral (+)
N IX : disfagia (-)
N XII : Ketika dijulurkan deviasi
sebelah kanan (+)
Meningeal sign
Kaku kuduk (-)
Kernig (-)
Laseque (-)
Brundzinki 1 (-)
Brundzinki 2 (-) 6
PemeriksaanFisik
Keadaan Umum
Kesadaran : Delirium
Kuantitatif : GCS 3-1-6
Otonom
BAB (-)
BAK (+) via DC
Status Neurologis
Reflek Patologis
Babinsky -/-
Chaddok -/-
7
PemeriksaanFisik
Motorik dan Sensorik
STATUS
EKSTRIMITAS SUPERIOR EKSTRIMITAS
INFERIOR
DEXTRA SINISTRA DEXTRA SINISTRA
Kekuatan Otot 0 +5 0 +5
Tonus Otot Menurun Normal Menurun Normal
R. Fisiologis BPR +3
TPR +3
BPR+2
TPR+2
KPR+3
APR+3
KPR+2
APR+2
Sensoris - + - +
ScoreSirirajdanGajahMada
 Siriraj score
Kesadaran (Somnolen +), Muntah (-) , Nyeri
kepala (-), Diastolic 90, Ateroma (+)
[1 x2,5] + [0x2] + [0x2] + [90 x0,1] – [1x3]-12
= -3,5
Siriraj score < -1 Pasien melangalami Stroke
Infark
 Gadjah mada score
Penurunan kesadaran (-)
Nyeri kepala (-)
Babinski (-)
Berdasarkan tabel gadjah mada
score pasien mengalami stroke
Iskemik akut atau Stroke Infark
8
Siriraj Score dan Gajah Mada Score
PemeriksaanPenunjang
Pemeriksaan Laboratorium (13/12/2021)
PARAMETER HASIL RUJUKAN
Hemoglobin 11.8 13.5 – 17.5 gr/dL
Leukosit 12.6 4.5 - 11.0 x 109/L
Hitung jenis -/-/-/89/9/7
0-4/0-1/3-5/54-
62/25-33/2-6
Hematokrit 36.0 36 - 46%
Trombosit 231 150 - 450 109/L
SGOT/SGPT 18/16 10-35/9-41 U/L
Kreatinin serum 0.8 0.5-1.1 mg/dL
GDA 100 <200 mg/Dl
Natrium 136.3 135 – 155 mmol/L
Kalium 3.49 3.5 – 5.5 mmol/L
Chlorida 104.4 90-110 mmol/L
9
Pemeriksaanpenunjang
(13/12/2021)
Kesan :
Infark luas pada
Frontoparietotemporal sinistra,
pergeseran midline shift ke kanan
10
Pemeriksaanpenunjang
(13/12/2021)
Kesan :
Kardiomegali (Ventrikel Sinistra &
Atrium Sinistra)
11
Pemeriksaanpenunjang(13/12/2021)
Irama sinus, 83 –
150 bpm
Kesan :
Atrial Fibrilasi
12
Diagnosa
 Diagnosa Klinis : Hemiplegia dekstra + Parese NVII dan NXII
dekstra tipe sentral, Nadi Irregular
 Diagnosa Topis : Hemisfer Cerebri sinistra
 Diagnosa Etiologis : Stroke Infark + AF
13
Terapi
Head up 30 derajat
Infus PZ 14 tpm
Citicolin 2x1
Omeprazole 2x1
p/o ASA 80 mg 1x1
Clopidogrel 1x75mg
KIE : mobilisasi, mengatur pola makan yang sehat, istirahat yang cukup, dan
menghindari faktor risiko
14
Prognosis
 Quo ad vitam : dubia
 Quo ad fungsionam : dubia
 Quo ad sanationam : dubia
15
NIHSSScore
Tingkat Kesadaran (1) Mengantuk, dapat dibangunkan dengan suara
Pertanyaan orientasi (2) afasia
Gaze (1) Gerakan mata lumpuh Sebagian
Lapang pandang (1) Hemianopia partial
Parese wajah (1) Paralisis minor (asimetris saat tersenyum)
Fungsi motoric lengan kanan (4) Tidak ada Gerakan
Fungsi motoric tungkai kanan(4) Tidak ada Gerakan
Ataksia (1) Ataksia pada satu ekstremitas
Sensoris (2) Gangguan berat
Kemampuan Bahasa (3) Afasia global
Artikulasi (2) disartia berat
Neglet (1) tidak ada atensi salah 1 modalitas visual/tactile
Total : 23 (Stroke berat) 16
Tinjauan
Pustaka
18
STROKEINFARK
 Stroke infark adalah manifestasi klinis akut akibat disfungsi
neurologis pada otak, medulla spinalis, dan retina baik
sebagian atau menyeluruh yang menetap selama ≥24 jam atau
menimbulkan kematian akibat gangguan pembuluh darah.
(Perdossi, 2019)
 Sumbatan tersebut dapat disebabkan oleh trombus atau emboli.
19
FAKTORRISIKO
1. Genetik
2. Penyakit Kardiovaskuler (Penyakit Jantung Koroner, Gagal jantung,
Atrial Fibrilasi)
3. Hipertensi
4. Diabetes Melitus
5. Kebiasaan Merokok
6. Obesitas
7. Dislipidemia
8. Hiperkoagulasi
Kejadian stroke lebih banyak pada
kelompok usia 55-64 th. Risiko
meningkat seiring bertambahnya usia
(Kemenkes RI, 2018)
40% 60 %
Epidemiologi
Kejadian stroke iskemik (non-
hemoragic) lebih sering daripada
stroke hemoragic yaitu 87%
CVA Infark di Indonesia
CVA Infark paling banyak
disebabkan oleh hipertensi dan
penyakit jantung
CVA Infark
21
Patofisiologi
22
Diagnosis
1. Anamnesis :
 Onset: mendadak dan manifestasi klinis berlangsung selama ≥ 24 jam.
Biasanya terjadi saat istirahat.
 Gejala yang terlihat meliputi hemiparese atau hemiplegi, kelumpuhan
saraf kranial, hipoestesi, atau gangguan otonom. Pada peningkatan
TIK, pasien dapat mengalami nyeri kepala, muntah, dan penurunan
kesadaran . Gangguan neurobehaviour seperti gangguan bicara,
gangguan atensi dapat terjadi.
 Riwayat penyakit keluarga, penyakit dahulu, dan obat-obatan sangat
penting untuk digali
23
PerbedaanStrokeHemoragicdanStrokeInfark
2
4
Diagnosis
1. Pemeriksaan Fisik
 Keadaan umum : TTV, Kepala Leher, Thorax, dan Abdomen
 Status neurologi :
Kesadaran (GCS)
Nervus Kranialis terutama VII, IX-X dan XII
Motorik meliputi kekuatan motorik, tonus otot, reflek patologis (terutama
babinski), dan reflek fisiologi
Otonom; Sensorik
2. Pemeriksaan Penunjang
Radiologi : CT-Scan, MRI
Darah Lengkap
EKG
25
Diagnosis
3. Siriraj Score
26
Diagnosis
3. Gajah Mada Score
Penurunan
Kesadaran
Nyeri Kepala Babinski Jenis Stroke
+ + + Hemoragic
+ - - Hemoragic
- + - Hemoragic
- - + Iskemik
- - - Iskemik
27
TatalaksanaUmum
1. Stabilisisasi jalan napas
2. Stabilisasi hemodinamik dan Pengendalian TIK
3. Pengendalian kejang dan antipiretik (jika diperlukan)
4. Nutrisi dan pencegahan komplikasi
5. Terapi medis lain
28
Stabilisisasijalannapasdanpernapasan
 Perbaikan jalan nafas dan bantuan ventilasi, seperti pemasangan
orofaring-tube pada pasien tidak sadar
 Pemantauan saturasi oksigen, saturasi oksigen dipertahankan >94%,
tidak disarankan pada pasien yang tidak hipoksia
 Pemantauan secara terus-menerus, seperti status neurologis, nadi,
tekanan darah, suhu tubuh, terutama pasien dengan defisit neurologik
yang nyata
2
9
StabilisasiHemodinamikdanTIK
 Memberikan cairan kristaloid IV untuk menghindari hipotensi dan
mempertahankan kondisi euvolemi (hindari pemberian cairan
hipotonik glukosa) agar perfusi sistemik tetap baik.
 Pasien stroke infark berisiko edema serebral yang menyebabkan
peningkatan TIK sehingga
 Tinggikan posisi kepala 30 derajat
 Intubasi untuk menjaga normoventilasi (pCO2 35-40 mmHg).
Hiperventilasi mungkin diperlakukan pada tindakan operatif
 Manitol 0.25-0.50 gr/kgBB, selama > 20 menit, diulangi setiap 4 -
6 jam dengan target ≤ 310 mOsrn/L
30
PengendalianKejangdanPemberianAntipiretik
 Bila kejang, berikan diazepam bolus lambat intravena 5 – 20 mg,
dilanjutkan fenitoin loading dose 15-20 mg/kg bolus dengan kecepatan
maksimum 50 mg/menit. Bila kejang belum teratasi, maka perlu dirawat
di ICU.
 Setiap penderita stroke yang disertai demam harus diobati dengan
antipiretik dan diatasi penyebabnya. Asetaminofen 500mg - 650 mg bila
suhu >38⁰C
31
NutrisidanPencegahanKomplikasi
 Nutrisi oral hanya boleh diberikan setelah fungsi menelan baik. Bila
terdapat gangguan menelan atau kesadaran menurun, diberikan melalui
pipa nasogastrik.
 Mobilisasi dan penilaian untuk mencegah komplikasi seperti aspirasi,
malnutrisi, DVT, emboli paru, atau kontraktur.
 Hindari pemasangan kateter urin bila tidak ada indikasi adekuat
 Untuk mencegah stress ulcer, pemberian NSAID/kortikosteroid dan
makanan/minuman yang iritatif terhadap lambung perlu dihindari
32
TatalaksanaMedisLain
 Bila TD > 180/130 mmHg, tekanan darah diturunkan secara hati hati dengan
pemantauan setiap 15 menit hingga 160/90 mmHg. TDS boleh diturunkan
hingga mencapai 140 mmHg.
 Gula darah target antara 140 – 180 mg/dL. Hiperglikemi (>180 mg/dL)
diterapi dengan titrasi insulin. Hipoglikemi (< 50 mg/dL) pada pasien sadar
beri glukosa 15-20 gr (2-3 sendok makan) dilarutkan air. Saat pasien tidak
sadar, berikan D20% 50cc atau D40% 25cc.
 Analgesik dan antiemesis jika diperlukan
 H2 antagonis jika ada indikasi perdarahan lambung
33
Tatalaksanaspesifikstrokeiskemik
1. rtPA (Alteplase) sebagai trombolisis
 Onset pemberian ≤4,5 jam atau ≤6 jam secara IV
 Infus Alteplase 0,6-0,9 mg/kgBB (Max 90 mg) dalam 60 menit, dengan 10%
dari dosis diberikan bolus dalam 1 menit, 90 % diberikan secara infus
dalam 1 jam
 Apabila TD >185/110 mmHg maka harus diturunkan dengan Nicardipin 5
mg/jam IV sebelum pemberian Alteplase
 Saat atau setelah pemberian Alteplase, TD tetap >185/110 mmHg maka dosis
Nicardipin ditingkatkan 2,5 mg/5-15 menit sampai mencapai dosis maksimal
(15 mg/jam)
34
3. Antiplatelet
 Aspirin: dosis awal 325 mg dalam 24-48 jam setelah awitan stroke
 Clopidogrel : 75mg/hari
3. Neuroprotektor
Citicolin sampai saat ini masih memberikan manfaat pada stroke akut.
 Citicolin (Nicholine) 500-1000 mg/hari , dosis awitan 2000-4000 mg
(jika pasien tidak diberikan rtPA)
35
KOMPLIKASI CVA INFARK
1. Aspirasi Pneumoni
2. DVT
3. Kontraktur
4. Ulkus Dekubitus
5. Infeksi Saluran Kemih
6. Inkontinensia urin
36
Fisioterapi
1. Latihan ekstremitas superior
2. Latihan ekstremitas inferior
Prinsip :
“Ekstremitas atas diekstensikan, ektremitas bawah
difleksikan” tujuannya adalah untuk mempeluas ROM
LatihanEkstremitasSuperior
▪ Pasien tidur telentang
▪ Terapis di samping bed dekat dengan sisi yang sakit
▪ Terapis memegang tangan pasien yang lumpuh, satu tangan terapis
memegang diatas pergelangan pasien dan tangan yang satunya
mengenggam tangan pasien dari sisi jari kelingking yang lumpuh kemudian
terapis menggerakkan jari-jari pasien dengan membuka dan menutup
(mengenggam dan membuka) jari-jari secara bersamaan, kemudian
menggerakkan pergelangan tangan pasien kearah fleksi, ekstensi
pergelangan tangan
Latihan pasif pada bahu, posisi pasien masih tidur terlentang, tangan terapis memegang
pergelangan tangan pasien dan memegang pada siku sebagai stabilisasi, gerakan yang
dilakukan adalah ekstensi lengan atas dengan siku tetap lurus, gerak abduksi dan adduksi
setelah itu siku pasien difleksikan.
LatihanEkstremitasInferior
Posisi pasien tetap tidur terlentang dan terapis berada disamping pasien dekat dengan sisi yang
lumpuh. Terapis memegang jari jari pasien kemudian secara bersamaan digerakkan, dilanjutkan
dengan gerakan inversi dan eversi serta gerak plantar fleksi dan dorsal fleksi pergelangan kaki.
Latihan gerak pasif pada sendi lutut dan sendi panggul, satu tangan terapis memegang tumit
pasien yang lumpuh sedangkan tangan yang satunya memegang dibawah lutut, kemudian
terapis menggerakkan tungkai kearah fleksi dan ekstensi panggul disertai dengan fleksi dan
ekstensi pada sendi lutut kemudian menggerakkan abduksi dan adduksi.
Daftarpustaka
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Riset kesehatan dasar. Jakarta: Kementerian Kesehatan
RI; 2013.
Indonesia, P.D.S.S., 2016. Panduan praktik klinis neurologi. Jakarta: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf
Indonesia
Ikatan Dokter Indonesia. 2017. Panduan Ketrampilan Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Layanan Primer.
Jakarta: Ikatan Dokter Indonesia
Kementerian Kesehatan. 2019. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Stroke.
M. Baerh., M. Forotscher. 2016. Diagnosis Topik Neurologi DUUS. EGC
Lumbantobing, 2016. Neurologi Klinik Pemeriksaan Fisik dan Mental. Badan Penerbit FK UI
.
.
4
4
Terimakasih

More Related Content

Similar to STROKEINFARKGEJALA

PPT LAPORAN KASUS TERAPI INTENSIF PADA STROKE.pptx
PPT LAPORAN KASUS TERAPI INTENSIF PADA STROKE.pptxPPT LAPORAN KASUS TERAPI INTENSIF PADA STROKE.pptx
PPT LAPORAN KASUS TERAPI INTENSIF PADA STROKE.pptxWildaKurniawati2
 
LAPORAN KASUS PADA PASIEN SROKE NON HEMORAGIC DENGAN DM TIPE 2.pdf
LAPORAN KASUS PADA PASIEN SROKE NON HEMORAGIC DENGAN DM TIPE 2.pdfLAPORAN KASUS PADA PASIEN SROKE NON HEMORAGIC DENGAN DM TIPE 2.pdf
LAPORAN KASUS PADA PASIEN SROKE NON HEMORAGIC DENGAN DM TIPE 2.pdfICPtvchannel1
 
Penanganan stroke rpl
Penanganan stroke rplPenanganan stroke rpl
Penanganan stroke rplabdul aziz
 
Diskusi Kasus_Candra Pamungkas_G992202107.pdf
Diskusi Kasus_Candra Pamungkas_G992202107.pdfDiskusi Kasus_Candra Pamungkas_G992202107.pdf
Diskusi Kasus_Candra Pamungkas_G992202107.pdfKhadijahTufaillahAj
 
dr Muhammad Diah - Penyakit Arteri Perifer.pdf
dr Muhammad Diah - Penyakit Arteri Perifer.pdfdr Muhammad Diah - Penyakit Arteri Perifer.pdf
dr Muhammad Diah - Penyakit Arteri Perifer.pdfAryaPratama71
 
Aritmia Kelompok 2.pptx
Aritmia Kelompok 2.pptxAritmia Kelompok 2.pptx
Aritmia Kelompok 2.pptxRahmaDenada2
 
Penyakit pada sistem peredaran darah. By : Aprita Ma'ruf. 2 Ipa 2.
Penyakit pada sistem peredaran darah. By : Aprita Ma'ruf. 2 Ipa 2.Penyakit pada sistem peredaran darah. By : Aprita Ma'ruf. 2 Ipa 2.
Penyakit pada sistem peredaran darah. By : Aprita Ma'ruf. 2 Ipa 2.Aprita Ma'ruf
 
Asuhan Keperawatan pada pasien Stroke
Asuhan Keperawatan pada pasien StrokeAsuhan Keperawatan pada pasien Stroke
Asuhan Keperawatan pada pasien StrokeHerianto Elbcome 300
 
KRISIS HIPERTENSI DAN STROKE
KRISIS HIPERTENSI DAN STROKEKRISIS HIPERTENSI DAN STROKE
KRISIS HIPERTENSI DAN STROKEAsyifa Adawiyah
 
Total AV Block .pptx
Total AV Block .pptxTotal AV Block .pptx
Total AV Block .pptxssuser40ff1a
 
CHF WK 3 2023.pptx
 CHF WK 3 2023.pptx CHF WK 3 2023.pptx
CHF WK 3 2023.pptxMANDALAHEC
 
Pencegahan stroke sekunder
Pencegahan stroke sekunderPencegahan stroke sekunder
Pencegahan stroke sekunderSuharti Wairagya
 
Identifikasi jamaah sakit berat
Identifikasi jamaah sakit beratIdentifikasi jamaah sakit berat
Identifikasi jamaah sakit beratrickygunawan84
 
Identifikasi jamaah sakit berat
Identifikasi jamaah sakit beratIdentifikasi jamaah sakit berat
Identifikasi jamaah sakit beratrickygunawan84
 

Similar to STROKEINFARKGEJALA (20)

PPT LAPORAN KASUS TERAPI INTENSIF PADA STROKE.pptx
PPT LAPORAN KASUS TERAPI INTENSIF PADA STROKE.pptxPPT LAPORAN KASUS TERAPI INTENSIF PADA STROKE.pptx
PPT LAPORAN KASUS TERAPI INTENSIF PADA STROKE.pptx
 
Stroke Infark.pptx
Stroke Infark.pptxStroke Infark.pptx
Stroke Infark.pptx
 
LAPORAN KASUS PADA PASIEN SROKE NON HEMORAGIC DENGAN DM TIPE 2.pdf
LAPORAN KASUS PADA PASIEN SROKE NON HEMORAGIC DENGAN DM TIPE 2.pdfLAPORAN KASUS PADA PASIEN SROKE NON HEMORAGIC DENGAN DM TIPE 2.pdf
LAPORAN KASUS PADA PASIEN SROKE NON HEMORAGIC DENGAN DM TIPE 2.pdf
 
Penanganan stroke rpl
Penanganan stroke rplPenanganan stroke rpl
Penanganan stroke rpl
 
Diskusi Kasus_Candra Pamungkas_G992202107.pdf
Diskusi Kasus_Candra Pamungkas_G992202107.pdfDiskusi Kasus_Candra Pamungkas_G992202107.pdf
Diskusi Kasus_Candra Pamungkas_G992202107.pdf
 
dr Muhammad Diah - Penyakit Arteri Perifer.pdf
dr Muhammad Diah - Penyakit Arteri Perifer.pdfdr Muhammad Diah - Penyakit Arteri Perifer.pdf
dr Muhammad Diah - Penyakit Arteri Perifer.pdf
 
Aritmia Kelompok 2.pptx
Aritmia Kelompok 2.pptxAritmia Kelompok 2.pptx
Aritmia Kelompok 2.pptx
 
Penyakit pada sistem peredaran darah. By : Aprita Ma'ruf. 2 Ipa 2.
Penyakit pada sistem peredaran darah. By : Aprita Ma'ruf. 2 Ipa 2.Penyakit pada sistem peredaran darah. By : Aprita Ma'ruf. 2 Ipa 2.
Penyakit pada sistem peredaran darah. By : Aprita Ma'ruf. 2 Ipa 2.
 
Askep hipertensi
Askep hipertensiAskep hipertensi
Askep hipertensi
 
Asuhan Keperawatan pada pasien Stroke
Asuhan Keperawatan pada pasien StrokeAsuhan Keperawatan pada pasien Stroke
Asuhan Keperawatan pada pasien Stroke
 
KRISIS HIPERTENSI DAN STROKE
KRISIS HIPERTENSI DAN STROKEKRISIS HIPERTENSI DAN STROKE
KRISIS HIPERTENSI DAN STROKE
 
Total AV Block .pptx
Total AV Block .pptxTotal AV Block .pptx
Total AV Block .pptx
 
Css dengue
Css dengueCss dengue
Css dengue
 
CHF WK 3 2023.pptx
 CHF WK 3 2023.pptx CHF WK 3 2023.pptx
CHF WK 3 2023.pptx
 
Pencegahan stroke sekunder
Pencegahan stroke sekunderPencegahan stroke sekunder
Pencegahan stroke sekunder
 
Identifikasi jamaah sakit berat
Identifikasi jamaah sakit beratIdentifikasi jamaah sakit berat
Identifikasi jamaah sakit berat
 
Identifikasi jamaah sakit berat
Identifikasi jamaah sakit beratIdentifikasi jamaah sakit berat
Identifikasi jamaah sakit berat
 
Hypertensi enchepalophaty
Hypertensi enchepalophatyHypertensi enchepalophaty
Hypertensi enchepalophaty
 
Lp hipertensi
Lp hipertensiLp hipertensi
Lp hipertensi
 
sh
shsh
sh
 

Recently uploaded

PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUNYhoGa3
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxIrfanNersMaulana
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxAcephasan2
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxMelisaBSelawati
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiNezaPurna
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 

Recently uploaded (20)

PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 

STROKEINFARKGEJALA

  • 1. Stroke Infark Laporan Kasus Disusun Oleh : Rizaldi Ilham Abidin (20710170) Pembimbing dr. Lely Martha Uli, Sp. S SMF/LAB ILMU PENYAKIT SARAF RSD dr. SOEBANDI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER 2021
  • 2. IdentitasPasien 1. Nama : Ny. M 2. Umur : 45 tahun 3. Jenis Kelamin : Perempuan 4. Agama : Islam 5. Alamat : Ambulu 6. Pekerjaan : Ibu rumah tangga 7. Tanggal pemeriksaan : 14 Desember 2021 2
  • 3. 3 ANAMNESIS  Keluhan Utama Kelemahan anggota gerak sebelah kanan  Riwayat Penyakit Sekarang Pasien rujukan dari klinik A dengan keluhan kelemahan anggota gerak kanan tiba tiba setelah bangun tidur sejak 2 hari yang lalu. Keluarga pasien mengatakan pasien tidak berbicara sejak kejadian tersebut. Tidak pernah sakit seperti ini sebelumnya. Penurunan kesadaran disangkal, Kejang disangkal, Nyeri kepala, Mual dan muntah, Demam, Pusing disangkal.
  • 4. 4 ANAMNESIS  Riwayat Penyakit Dahulu Tidak pernah sakit seperti ini DM (-) HT (-)  Riwayat Pengobatan Pasien belum pernah berobat sebelumnya  Riwayat Alergi (-)  Riwayat Penyakit Keluarga (-)
  • 5. Abdomen (N) Ekstremitas Akral hangat Edema 5 PemeriksaanFisik Tanda-tanda vital TD : 120/90 HR : 77x/menit, irregular RR : 18 x/menit T : 36,7 ºC SpO2 : 98% Kepala/Leher (N) Thorax Cor (N) Pulmo (N) + + + - - - - +
  • 6. Pemeriksaan Nervus Cranialis N III : RC +/+, Isokor 3mm/3mm N VII : Parese sinistra sentral (+) N IX : disfagia (-) N XII : Ketika dijulurkan deviasi sebelah kanan (+) Meningeal sign Kaku kuduk (-) Kernig (-) Laseque (-) Brundzinki 1 (-) Brundzinki 2 (-) 6 PemeriksaanFisik Keadaan Umum Kesadaran : Delirium Kuantitatif : GCS 3-1-6 Otonom BAB (-) BAK (+) via DC Status Neurologis Reflek Patologis Babinsky -/- Chaddok -/-
  • 7. 7 PemeriksaanFisik Motorik dan Sensorik STATUS EKSTRIMITAS SUPERIOR EKSTRIMITAS INFERIOR DEXTRA SINISTRA DEXTRA SINISTRA Kekuatan Otot 0 +5 0 +5 Tonus Otot Menurun Normal Menurun Normal R. Fisiologis BPR +3 TPR +3 BPR+2 TPR+2 KPR+3 APR+3 KPR+2 APR+2 Sensoris - + - +
  • 8. ScoreSirirajdanGajahMada  Siriraj score Kesadaran (Somnolen +), Muntah (-) , Nyeri kepala (-), Diastolic 90, Ateroma (+) [1 x2,5] + [0x2] + [0x2] + [90 x0,1] – [1x3]-12 = -3,5 Siriraj score < -1 Pasien melangalami Stroke Infark  Gadjah mada score Penurunan kesadaran (-) Nyeri kepala (-) Babinski (-) Berdasarkan tabel gadjah mada score pasien mengalami stroke Iskemik akut atau Stroke Infark 8 Siriraj Score dan Gajah Mada Score
  • 9. PemeriksaanPenunjang Pemeriksaan Laboratorium (13/12/2021) PARAMETER HASIL RUJUKAN Hemoglobin 11.8 13.5 – 17.5 gr/dL Leukosit 12.6 4.5 - 11.0 x 109/L Hitung jenis -/-/-/89/9/7 0-4/0-1/3-5/54- 62/25-33/2-6 Hematokrit 36.0 36 - 46% Trombosit 231 150 - 450 109/L SGOT/SGPT 18/16 10-35/9-41 U/L Kreatinin serum 0.8 0.5-1.1 mg/dL GDA 100 <200 mg/Dl Natrium 136.3 135 – 155 mmol/L Kalium 3.49 3.5 – 5.5 mmol/L Chlorida 104.4 90-110 mmol/L 9
  • 10. Pemeriksaanpenunjang (13/12/2021) Kesan : Infark luas pada Frontoparietotemporal sinistra, pergeseran midline shift ke kanan 10
  • 12. Pemeriksaanpenunjang(13/12/2021) Irama sinus, 83 – 150 bpm Kesan : Atrial Fibrilasi 12
  • 13. Diagnosa  Diagnosa Klinis : Hemiplegia dekstra + Parese NVII dan NXII dekstra tipe sentral, Nadi Irregular  Diagnosa Topis : Hemisfer Cerebri sinistra  Diagnosa Etiologis : Stroke Infark + AF 13
  • 14. Terapi Head up 30 derajat Infus PZ 14 tpm Citicolin 2x1 Omeprazole 2x1 p/o ASA 80 mg 1x1 Clopidogrel 1x75mg KIE : mobilisasi, mengatur pola makan yang sehat, istirahat yang cukup, dan menghindari faktor risiko 14
  • 15. Prognosis  Quo ad vitam : dubia  Quo ad fungsionam : dubia  Quo ad sanationam : dubia 15
  • 16. NIHSSScore Tingkat Kesadaran (1) Mengantuk, dapat dibangunkan dengan suara Pertanyaan orientasi (2) afasia Gaze (1) Gerakan mata lumpuh Sebagian Lapang pandang (1) Hemianopia partial Parese wajah (1) Paralisis minor (asimetris saat tersenyum) Fungsi motoric lengan kanan (4) Tidak ada Gerakan Fungsi motoric tungkai kanan(4) Tidak ada Gerakan Ataksia (1) Ataksia pada satu ekstremitas Sensoris (2) Gangguan berat Kemampuan Bahasa (3) Afasia global Artikulasi (2) disartia berat Neglet (1) tidak ada atensi salah 1 modalitas visual/tactile Total : 23 (Stroke berat) 16
  • 18. 18 STROKEINFARK  Stroke infark adalah manifestasi klinis akut akibat disfungsi neurologis pada otak, medulla spinalis, dan retina baik sebagian atau menyeluruh yang menetap selama ≥24 jam atau menimbulkan kematian akibat gangguan pembuluh darah. (Perdossi, 2019)  Sumbatan tersebut dapat disebabkan oleh trombus atau emboli.
  • 19. 19 FAKTORRISIKO 1. Genetik 2. Penyakit Kardiovaskuler (Penyakit Jantung Koroner, Gagal jantung, Atrial Fibrilasi) 3. Hipertensi 4. Diabetes Melitus 5. Kebiasaan Merokok 6. Obesitas 7. Dislipidemia 8. Hiperkoagulasi
  • 20. Kejadian stroke lebih banyak pada kelompok usia 55-64 th. Risiko meningkat seiring bertambahnya usia (Kemenkes RI, 2018) 40% 60 % Epidemiologi Kejadian stroke iskemik (non- hemoragic) lebih sering daripada stroke hemoragic yaitu 87% CVA Infark di Indonesia CVA Infark paling banyak disebabkan oleh hipertensi dan penyakit jantung CVA Infark
  • 22. 22 Diagnosis 1. Anamnesis :  Onset: mendadak dan manifestasi klinis berlangsung selama ≥ 24 jam. Biasanya terjadi saat istirahat.  Gejala yang terlihat meliputi hemiparese atau hemiplegi, kelumpuhan saraf kranial, hipoestesi, atau gangguan otonom. Pada peningkatan TIK, pasien dapat mengalami nyeri kepala, muntah, dan penurunan kesadaran . Gangguan neurobehaviour seperti gangguan bicara, gangguan atensi dapat terjadi.  Riwayat penyakit keluarga, penyakit dahulu, dan obat-obatan sangat penting untuk digali
  • 24. 2 4 Diagnosis 1. Pemeriksaan Fisik  Keadaan umum : TTV, Kepala Leher, Thorax, dan Abdomen  Status neurologi : Kesadaran (GCS) Nervus Kranialis terutama VII, IX-X dan XII Motorik meliputi kekuatan motorik, tonus otot, reflek patologis (terutama babinski), dan reflek fisiologi Otonom; Sensorik 2. Pemeriksaan Penunjang Radiologi : CT-Scan, MRI Darah Lengkap EKG
  • 26. 26 Diagnosis 3. Gajah Mada Score Penurunan Kesadaran Nyeri Kepala Babinski Jenis Stroke + + + Hemoragic + - - Hemoragic - + - Hemoragic - - + Iskemik - - - Iskemik
  • 27. 27 TatalaksanaUmum 1. Stabilisisasi jalan napas 2. Stabilisasi hemodinamik dan Pengendalian TIK 3. Pengendalian kejang dan antipiretik (jika diperlukan) 4. Nutrisi dan pencegahan komplikasi 5. Terapi medis lain
  • 28. 28 Stabilisisasijalannapasdanpernapasan  Perbaikan jalan nafas dan bantuan ventilasi, seperti pemasangan orofaring-tube pada pasien tidak sadar  Pemantauan saturasi oksigen, saturasi oksigen dipertahankan >94%, tidak disarankan pada pasien yang tidak hipoksia  Pemantauan secara terus-menerus, seperti status neurologis, nadi, tekanan darah, suhu tubuh, terutama pasien dengan defisit neurologik yang nyata
  • 29. 2 9 StabilisasiHemodinamikdanTIK  Memberikan cairan kristaloid IV untuk menghindari hipotensi dan mempertahankan kondisi euvolemi (hindari pemberian cairan hipotonik glukosa) agar perfusi sistemik tetap baik.  Pasien stroke infark berisiko edema serebral yang menyebabkan peningkatan TIK sehingga  Tinggikan posisi kepala 30 derajat  Intubasi untuk menjaga normoventilasi (pCO2 35-40 mmHg). Hiperventilasi mungkin diperlakukan pada tindakan operatif  Manitol 0.25-0.50 gr/kgBB, selama > 20 menit, diulangi setiap 4 - 6 jam dengan target ≤ 310 mOsrn/L
  • 30. 30 PengendalianKejangdanPemberianAntipiretik  Bila kejang, berikan diazepam bolus lambat intravena 5 – 20 mg, dilanjutkan fenitoin loading dose 15-20 mg/kg bolus dengan kecepatan maksimum 50 mg/menit. Bila kejang belum teratasi, maka perlu dirawat di ICU.  Setiap penderita stroke yang disertai demam harus diobati dengan antipiretik dan diatasi penyebabnya. Asetaminofen 500mg - 650 mg bila suhu >38⁰C
  • 31. 31 NutrisidanPencegahanKomplikasi  Nutrisi oral hanya boleh diberikan setelah fungsi menelan baik. Bila terdapat gangguan menelan atau kesadaran menurun, diberikan melalui pipa nasogastrik.  Mobilisasi dan penilaian untuk mencegah komplikasi seperti aspirasi, malnutrisi, DVT, emboli paru, atau kontraktur.  Hindari pemasangan kateter urin bila tidak ada indikasi adekuat  Untuk mencegah stress ulcer, pemberian NSAID/kortikosteroid dan makanan/minuman yang iritatif terhadap lambung perlu dihindari
  • 32. 32 TatalaksanaMedisLain  Bila TD > 180/130 mmHg, tekanan darah diturunkan secara hati hati dengan pemantauan setiap 15 menit hingga 160/90 mmHg. TDS boleh diturunkan hingga mencapai 140 mmHg.  Gula darah target antara 140 – 180 mg/dL. Hiperglikemi (>180 mg/dL) diterapi dengan titrasi insulin. Hipoglikemi (< 50 mg/dL) pada pasien sadar beri glukosa 15-20 gr (2-3 sendok makan) dilarutkan air. Saat pasien tidak sadar, berikan D20% 50cc atau D40% 25cc.  Analgesik dan antiemesis jika diperlukan  H2 antagonis jika ada indikasi perdarahan lambung
  • 33. 33 Tatalaksanaspesifikstrokeiskemik 1. rtPA (Alteplase) sebagai trombolisis  Onset pemberian ≤4,5 jam atau ≤6 jam secara IV  Infus Alteplase 0,6-0,9 mg/kgBB (Max 90 mg) dalam 60 menit, dengan 10% dari dosis diberikan bolus dalam 1 menit, 90 % diberikan secara infus dalam 1 jam  Apabila TD >185/110 mmHg maka harus diturunkan dengan Nicardipin 5 mg/jam IV sebelum pemberian Alteplase  Saat atau setelah pemberian Alteplase, TD tetap >185/110 mmHg maka dosis Nicardipin ditingkatkan 2,5 mg/5-15 menit sampai mencapai dosis maksimal (15 mg/jam)
  • 34. 34 3. Antiplatelet  Aspirin: dosis awal 325 mg dalam 24-48 jam setelah awitan stroke  Clopidogrel : 75mg/hari 3. Neuroprotektor Citicolin sampai saat ini masih memberikan manfaat pada stroke akut.  Citicolin (Nicholine) 500-1000 mg/hari , dosis awitan 2000-4000 mg (jika pasien tidak diberikan rtPA)
  • 35. 35 KOMPLIKASI CVA INFARK 1. Aspirasi Pneumoni 2. DVT 3. Kontraktur 4. Ulkus Dekubitus 5. Infeksi Saluran Kemih 6. Inkontinensia urin
  • 36. 36 Fisioterapi 1. Latihan ekstremitas superior 2. Latihan ekstremitas inferior Prinsip : “Ekstremitas atas diekstensikan, ektremitas bawah difleksikan” tujuannya adalah untuk mempeluas ROM
  • 37. LatihanEkstremitasSuperior ▪ Pasien tidur telentang ▪ Terapis di samping bed dekat dengan sisi yang sakit ▪ Terapis memegang tangan pasien yang lumpuh, satu tangan terapis memegang diatas pergelangan pasien dan tangan yang satunya mengenggam tangan pasien dari sisi jari kelingking yang lumpuh kemudian terapis menggerakkan jari-jari pasien dengan membuka dan menutup (mengenggam dan membuka) jari-jari secara bersamaan, kemudian menggerakkan pergelangan tangan pasien kearah fleksi, ekstensi pergelangan tangan
  • 38.
  • 39. Latihan pasif pada bahu, posisi pasien masih tidur terlentang, tangan terapis memegang pergelangan tangan pasien dan memegang pada siku sebagai stabilisasi, gerakan yang dilakukan adalah ekstensi lengan atas dengan siku tetap lurus, gerak abduksi dan adduksi setelah itu siku pasien difleksikan.
  • 40. LatihanEkstremitasInferior Posisi pasien tetap tidur terlentang dan terapis berada disamping pasien dekat dengan sisi yang lumpuh. Terapis memegang jari jari pasien kemudian secara bersamaan digerakkan, dilanjutkan dengan gerakan inversi dan eversi serta gerak plantar fleksi dan dorsal fleksi pergelangan kaki.
  • 41. Latihan gerak pasif pada sendi lutut dan sendi panggul, satu tangan terapis memegang tumit pasien yang lumpuh sedangkan tangan yang satunya memegang dibawah lutut, kemudian terapis menggerakkan tungkai kearah fleksi dan ekstensi panggul disertai dengan fleksi dan ekstensi pada sendi lutut kemudian menggerakkan abduksi dan adduksi.
  • 42.
  • 43. Daftarpustaka Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Riset kesehatan dasar. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2013. Indonesia, P.D.S.S., 2016. Panduan praktik klinis neurologi. Jakarta: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia Ikatan Dokter Indonesia. 2017. Panduan Ketrampilan Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Layanan Primer. Jakarta: Ikatan Dokter Indonesia Kementerian Kesehatan. 2019. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Stroke. M. Baerh., M. Forotscher. 2016. Diagnosis Topik Neurologi DUUS. EGC Lumbantobing, 2016. Neurologi Klinik Pemeriksaan Fisik dan Mental. Badan Penerbit FK UI . .