Mengkaji alQuran adalah menjadi kewajipan umat Islam. Mengetahui akan ilmu seperti sebab turun ayat, aturan surah dan ayat, pembukuan mushaf, cara bacaan , ahraf alQuran, tarannum dll ilmu berkaitan.AlQuran adalahMukjizat hinnga ke akhir zaman
Mengkaji alQuran adalah menjadi kewajipan umat Islam. Mengetahui akan ilmu seperti sebab turun ayat, aturan surah dan ayat, pembukuan mushaf, cara bacaan , ahraf alQuran, tarannum dll ilmu berkaitan.AlQuran adalahMukjizat hinnga ke akhir zaman
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam mempelajari ilmu Al-Quran, ada beberapa hal yang penting untuk dipelajari dan salah satunya adalah bagaimana Al-Quran diturunkan dan bagaimana Al-Quran itu dibukukan. Karena dengan mengetahui bagaimana proses pengumpulan Al-Qur’an kita dapat mengerti bagaimana usaha-usaha para sahabat untuk tetap memelihara Al-Quran.
Al-Qur’an adalah kitab suci kaum muslim dan menjadi sumber ajaran islam yang pertama dan utama yang harus diimani dan diaplikasikan dalam kehidupan agar memperoleh kebaikan didunia dan di akhirat. Karena itu, tidaklah berlebihan jika selama ini kaum muslim tidak hanya mempelajari isi dan pesan-pesannya, tetapi juga telah berupaya semaksimal mungkin untuk menjaga autentisitasnya. Upaya itu telah dilaksanakan sejak Nabi Muhammad SAW masih berada di Mekkah dan belum berhijrah ke Madinah. Dengan kata lain upaya tersebut telah mereka laksanakan sejak Al-Qur’an diturunkan hingga saat ini.
Jika hakikat Al-Qur’an sudah terjawab maka akan muncul pertanyaan lain, bagaimana Al-Qur’an diturunkan dan bagaimana pula pendapat ulama menyikapi hal tersebut. Untuk menjawab pertanyaan tersebut akan dibahas di bab selanjutnya, yang jelas Al-Qur’an duturunkan pada bulan yang penuh berkah, yaitu bulan Ramadhan. Sedangkan, proses turunnya Al-Qur’an disebut Nuzulul Qur’an.
B. Rumusan Masalah
a. Pengertian Al-Qur’an dan Nuzulul Qur’an?
b. Sejarah Nuzulul Qur’an?
c. Bagaimana hubungannya dengan fenomena wahyu?
d. Bagaimana proses turunnya Al-Qur’an?
e. Apa hikmah dibalik turunnya Al-Qur’an secara berangsur-angsur dan dalilnya?
Bab II
PEMBAHASAN
a. Pengertian Al-Qur’an dan Nuzulul Qur’an
Secara etimologi (bahasa) Al-Qur’an berarti bacaan karena makna tersebut diambil dari kata qaraah, yaitu bentuk masdar dari kata qara. Sedangkan secara terminology Al-Qur’an sudah banyak diberikan pengertian oleh mufassir
Para ulama berbeda pendapat mengenai pengertian kata “Qur’an” secara harfiah.
1. Ada yang berpendapat bahwa Al-Qur’an itu diambil dari akar kata apa pun, tetapi adalah kata asli yang merupakan nama, sebagaimana nama Taurat dan Injil
2. Ada yang berpendadpat bahwa kata Al-Qur’an berasal dari kata qarinah, artinya “petunjuk makna”. Maksudnya ayat-ayat Al-Qur’an itu saling menunjukkan makna, saling menerangkan.
3. Ada yang berpendapat bahwa kata Al-Qur’an itu diambil dari kata dasar qarana artinya “menggabungkan”. Alasannya adalah bahwa ayat-ayat dan surah-surah Al-Qur’an itu saling berkaitan satu dengan yang lainnya sehingga menjadi satu kesatuan. Menurut as-Salih (1988:19), ketiga pendapat itu tidak berdasar pada kaidah penafsiran dalam bahasa Arab.
4. Pendapat yang lebih kuat adalah bahwa Al-Qur’an terambil dari kata dasar qara’a yang berarti “menyatukan”, yaitu menggabungkan huruf-huruf sehingga berarti “membaca”. Pendapat ini lebih kuat karena sesuai dengan surah Al-Qiyamah/75: 17-18 yang artinya Se
Why is the file not getting downloaded?
The author of this presentation may have removed the file from their server or may have blocked the downloading option.
Do I have permission to use this content outside SlideServe ?
You can use this presentation/pdf content for personal and educational, non-commercial purposes only. You are not allowed to resell or re-distribute the same.
Who owns the copyright of this file/content ?
The presentation "FUNGSI LINIER" is the property of its rightful owner.
How do I report copyright infringement on SlideServe?
If you believe content on SlideServe is infringing your copyright, you can report it to us by filling out this form.
Why is the file not getting downloaded?
The author of this presentation may have removed the file from their server or may have blocked the downloading option.
Do I have permission to use this content outside SlideServe ?
You can use this presentation/pdf content for personal and educational, non-commercial purposes only. You are not allowed to resell or re-distribute the same.
Who owns the copyright of this file/content ?
The presentation "FUNGSI LINIER" is the property of its rightful owner.
How do I report copyright infringement on SlideServe?
If you believe content on SlideServe is infringing your copyright, you can report it to us by filling out this form.
Why is the file not getting downloaded?
The author of this presentation may have removed the file from their server or may have blocked the downloading option.
Do I have permission to use this content outside SlideServe ?
You can use this presentation/pdf content for personal and educational, non-commercial purposes only. You are not allowed to resell or re-distribute the same.
Who owns the copyright of this file/content ?
The presentation "FUNGSI LINIER" is the property of its rightful owner.
How do I report copyright infringement on SlideServe?
If you believe content on SlideServe is infringing your copyright, you can report it to us by filling out this form.
Why is the file not getting downloaded?
The author of this presentation may have removed the file from their server or may have blocked the downloading option.
Do I have permission to use this content outside SlideServe ?
You can use this presentation/pdf content for personal and educational, non-commercial purposes only. You are not allowed to resell or re-distribute the same.
Who owns the copyright of this file/content ?
The presentation "FUNGSI LINIER" is the property of its rightful owner.
How do I report copyright infringement on SlideServe?
If you believe content on SlideServe is infringing your copyright, you can report it to us by filling out this form.
Why is the file not getting downloaded?
The author of this presentation may have removed the file from their server or may have blocked the downloading option.
Do I have permission to use this content outside SlideServe ?
You can use this presentation/pdf content for personal and educatio
soal dan jawaban untuk hari sabtu 04/01/2014 jam 11.00 wib.
silahkan di dowload free dan harap ganti soal no 9 dengan dua pertanyaan kawan2 sesuia materi kelompok. di harapkan jangan sama. THanks :)
2. DefinisiUlumulQur’an
Secara bahasa Berasal dari bahasa arab, kata Ulum merupakan
bentuk jamak dari ilmu, ilmu yg dimaksuk adalah
sejumlah materi pembahasan yang dibatasi
kesatuan tema dan tujuan.
Adapun Al Qur’an adalah kalam Allah yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Menurut istilah Ilmu yg mencakup pembahasan yg berkaitan
dengan Al Qur’an dari sisi informasi tentang
asbab annuzul, kodifikasi, dan tertib penulisan
Al Qur’an ayat-ayat yg diturunkan di Mekkah
(Makkiyah) ayat-ayat yg diturunkan di Madinah
(Madaniyyah), dll yg berkaitan dengan Al
Qur’an.
3. Ruang Lingkup Ulumul
Qur’an
1. turunnya Al Qur’an
2. Sanad
3. Qira’at
4. Kata-kata Al Qur’an
5. Makna-makna Al Qur’an yang
berkaitan dengan hukum
6. Makna Al Qur’an yang berpautan
dengan kata-kata Al Qur’an
Persoalan
4. Ilmu
1. Adab tilawat Al Qur’an
Cabang-
cabang
Ulumul Qur’an
2. tajwid
3. Mawatin An Nuzul
4. Tawarikh An Nuzul
5. Asbab An Nuzul
6. Qira’at
7. Gharib Al Qur’an
8. I’rab Al Qur’an
9. Wujuh wa an-nazhah’ir
16. Ma’rifat Al Muhkam wa Al Mutasyabih
11. Nasikh wa Al Mansukh
12. Badai’u Al Qur’an
13. I’jaz Al Qur’an
14. Tanasub Al Qur’an
15. Aqsam Al Qur’an
10. Amtsal Al Qur’an
5. SEJARAH TURUNNYA AL
QUR’AN & PENULISANNYA
Secara bahasa Berasal dari lafal قرآن sama dengan قراءة
yang berarti menghimpun dan memadukan
sebagian huruf-huruf dan kata-kata dengan
sebagian lainnya.
Menurut istilah Kalam yang bersifat mukjizat, yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW, yang ditulis
dalam mushaf, yang dinukilkan secara
mutawatir dan membacanya merupakan
ibadah
Pengertian Al
Qur’an
6. 1. Meneguhkan dan
menguatkan jiwa Nabi
Muhammad SAW
HIKMAH DITURUNKANNYA AL QUR’AN
SECARA BERANGSUR-ANGSUR
2. Membimbing dan
membina umat dalam
melaksanakan syari’at islam
3. Kesesuaian dengan peristiwa-
peristiwa dan pentahapan dalam
penetapan hukum
4. Bukti nyata bahwa Al Qur’an
diturunkan dari Allah SWT.
5. Sebagai jawaban terhadap
masalah atau kasus yg muncul
pada masyarakat waktu itu
7. Pada masa Nabi, Al Qur’an belum ditulis dan di bukukan
dalam satu Mushaf disebabkan beberapa hal sbb :
Penulisan Al Qur’an Pada Masa Nabi
1. Tidak adanya faktor pendorong untuk membukukan Al Qur’an dalam satu
mushaf, sebagaimana pada masa Abu Bakar dan Usman bin Affan.
2. Oleh karena Al Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur mulai
Nabi SAW diangkat menjadi Rasul sampai menjelang akhir wafat,
maka suatu hal yg logis bila Al Qur’an baru bisa dibukukan daam
satu mushaf setelah beliau wafat
3. Selama proses turunnya Al Qur’an masih terdapat kemungkinan adanya
ayat-ayat yg mansukh dan adanya urutan ayat serta surat yg belum sesuai
menurut tertib turunnya wahyu.
Adapun para penulis wahyu
yg di angkat oleh Rasulullah
pada masaNya adalah
1. Ali Ibnu Abi Thalib
2. Mu’awiyah
3. Ubay bin Ka’ab
4. Zaid bin Tsabit
8. 1. Pada masa Abu Bakar
Pengumpulan Al Qur’an
Pada Masa Khulafa’ur Rasyidin
a. Tidak adanya faktor pendorong untuk membukukan Al
Qur’an dalam satu mushaf, sebagaimana pada masa Abu
Bakar dan Usman bin Affan.
b. Oleh karena Al Qur’an diturunkan secara berangsur-
angsur mulai Nabi SAW diangkat menjadi Rasul sampai
menjelang akhir wafat, maka suatu hal yg logis bila Al
Qur’an baru bisa dibukukan daam satu mushaf setelah
beliau wafat
c. Selama proses turunnya Al Qur’an masih
terdapat kemungkinan adanya ayat-ayat yg
mansukh dan adanya urutan ayat serta surat yg
belum sesuai menurut tertib turunnya wahyu.
9. 2. Pada masa Usman bin Affan
Pengumpulan Al Qur’an
Pada Masa Khulafa’ur Rasyidin
Ciri-ciri Al Qur’an yg ditulis pada masa Khalifah Usman bin Affan
a. Ayat-ayat yg ditulis berdasarkan riwayat yg mutawatir berasal
dari Nabi SAW.
b. Tidak terdapat di dalamnya ayat-ayat Al Qur’an yang telah
mansukh atau dinasakh bacaannya
c. surat-surat maupun ayat-ayat telah disusun dengan tertib
sebagaimana Al Qur’an yg berada di tangan kaum muslimin
sekarang ini.
d. Tidak terdapat di dalamnya yg tidak tergolong kepada Al Qur’an,
seperti apa yg ditulis oleh sebagian sahabat Nabi dalam
mushafnya, senagai penjelasan atau keterangan terhadap makna
ayat-ayat tertentu
e. Mushaf-mushaf yg ditulis mencakup tujuh huruf dimana
Al Qur’an diturunkan dengannya
10. 1. Mushaf yg ditulis atas perintah Khalifah Usman tidak memiliki harakat dan
tanda titik sehingga dapat dibaca dengan salah satu qira’at yg tujuh
2. Banyak orang non Arab yg memeluk Islam, mereka merasa kesulitan
membaca mushaf itu.
Sebab :
akhirnya pada masa Khalifah Abd Al Malik diletakkanlah tanda titik pada
Mushaf Usmani oleh Abu Al Aswad Ad-Du’ali, Yahya bin Ya’mar (45 – 125 H),
dan Nashr bin ‘Ashim Al-Laits (w. 89 H), dan kemudian diletakkan hamzah,
tasydid, Ar-Raum, dan Al Isymam oleh Al Khalid bin Ahmad Al Farahidi Al-Azdi
3. Al Qur’an diturunkan sebagai pedoman hidup untuk seluruh manusia
bukan hanya orang Arab.
11. Rasm Al Qur’an
1. Definisi Rasm Al Qur’an (Rasm Usmani)
Adalah tata cara menuliskan Al Qur’an yg ditetapkan pada
masa Khalifah Usman bin Affan.
Mushaf Usman ditulis dengan kaidah-kaidah sbb :
a. Al Hadzf
b. Al Ziyadah
c. Al Hamzah
d. Badal
e. Washal dan Fashl
f. Kata yang dapat dibaca dua bunyi
12. 2. Pendapat para Ulama tentang Rasm Al Qur’an
a. Rasm Usmani bersifat Tauqifi, yakni bukan produk budaya manusia yg
wajib diikuti oleh siapa saja ketika menulis Al Qur’an.
b. Rasm Usmani bersifat bukan Tauqifi, tetapi merupakan kesepakatan
cara penulisan yg di setujui Usman dan diterima umat sehingga wajib
diikuti oleh siapa saja ketika menulis Al Qur’an.
c. Rasm Usmani bersifat bukan Tauqifi. Tidak ada halangan untuk
menyalahinya tatkala suatu generasi sepakat menggunakan cara tertentu
untuk menulis Al Qur’an yg berlainan dengan Rasm Usmani.
3. Kaitan Al Qur’an dengan qira’at (cara membaca Al Qur’an)
Disebabkan keberadaan Mushaf Usmani yang tidak berharakat dan
bertitik maka hal itu membuka peluang untuk membacanya dengan
berbagai qira’at seperti qira’ah tujuh (sab’ah), qira’ah sepuluh, dan qira’ah
empat belas.
13. ASBAB AN-NUZUL
Pengertian dan macam-macam Asbab An-Nuzul
Secara bahasa “Asbab An-Nuzul” berarti turunnya ayat-ayat Al Qur’an
- Sebab - sebab turun ayat dalam bentuk peristiwa :
1. Peristiwa berupa pertengkaran
Menurut istilah adalah sesuatu yang dengan sebabnya turun suatu ayat atau beberapa
ayat yang mengandung sebab itu akan memberi jawaban terhadap sebab itu atau
menerangkan hukumnya pada masa terjadinya sebab tersebut.
1. Pertanyaan yang berhubungan dengan sesuatu yang telah lalu
2. Peristiwa berupa cita-cita dan keinginan
- Sebab - sebab turun ayat dalam bentuk pertanyaan :
2. Pertanyaan yang berhubungan dengan sesuatu yang sedang
berlangsung pada waktu itu
3. Pertanyaan yang berhubungan dengan masa yang akan datang
14. Macam-macam Asbab An-Nuzul
Dari segi jumlah sebab dan ayat yang turun, asbabun-Nuzul dibagi
menjadi 2 yaitu :
1. Ta’addud Al Asbab wa An-Nazil Wahid
(sebab-sebab turunnya lebih dari satu dan ini persoalan yang
terkandung dalam ayat atau sekelompok ayat yang turun satu)
2. Ta’addud An-Nazil wa Al Asbab Wahid
(persoalan yang terkandung dalam ayat atau sekelompok ayat
yang turun lebih dari satu sedang sebab turunnya satu)
15. Jika ditemukan dua riwayat atau lebih tentang sebab turunnya
ayat dan masing-masing menyebutkan sebab yang berbeda,
maka permasalahannya ada 4 macam :
1. Salah satu dari keduanya shahih dan lainnya tidak;
Penyelesaiannya dengan jalan memiliki riwayat yang shahih dan
menolak yang tidak shahih
2. Keduanya shahih akan tetapi salah satunya mempunyai penguat
(murajjih) dan lainnya tidak;
Penyelesaiannya dengan jalan mengambil yang kuat rajihannya
3. Keduanya shahih dan keduanya sama-sama tidak mempunyai
penguat akan tetapi, keduanya dapat diambil sekaligus.
Penyelesaiannya dengan menganggap terjadinya beberapa sebab
bagi turunnya ayat tersebut
4. Keduanya shahih, tidak mempunyai penguat dan tidak mengambil
keduanya sekaligus karena waktu peristiwanya jauh berbeda.
Penyelesaiannya dengan menganggap berulang-ulang ayat itu
turun sebanyak asbab an-nuzul.
16. Ungkapan-ungkapan Asbab An-Nuzul
1. Sabab An-Nuzul diturunkan dengan ungkapan yang jelas
2. Sabab An-Nuzul tidak ditunjukkan dengan lafal sabab tetapi
dengan mendatangkan lafal ف
3. Sabab An-Nuzul dipahami secara pasti dari konteksnya
4. Sabab An-Nuzul tidak disebutkan dengan ungkapan sebab secara jelas
17. Urgensi dan Kegunaan Asbab An-Nuzul
1. Memberikan Pengetahuan tentang rahasia dan tujuan Allah
mensyari’atkan agama-Nya melalui Al Qur’an
2. Membantu dalam memahami ayat dan menghindarkan kesulitannya
3. Dapat menolak dugaan adanya Hasr dalam ayat
yang menurut lainnya mengandung Hasr
4. Dapat mentakhsis hukum pada sebab menurut ulama yang
memandang bahwa yang mesti diperhatikan kekhususan sebab dan
bukan keumuman lafadz.
5. Mempermudah untuk menghafal ayat-ayat Al Qur’an serta
memperkuat keberadaan wahyu dan ingatan orang yang mendengarnya
jika mengetahui sebab turunnya.
18. MUNASABAH AL-QUR’AN
A. Pengertian Munasabah
Secara etimologi “Munasabah” berarti al-musyakalah dan al-muqarabah.
1. Munasabah antara surat dengan surat sebelumnya
Menurut terminologi adalah sesuatu yang menjelaskan korelasi makna
antar ayat atau antar surat.
B. Macam-macam Munasabah
2. Munasabah antara nama surat dan tujuan turunnya
3. Munasabah antara bagian suatu ayat
4. Munasabah antara ayat yang letaknya berdampingan
5. Munasabah antara suatu kelompok ayat dengan kelompok ayat di sampingnya
6. Munasabah antara fashilah dan isi ayat
7. Munasabah antara awal surat dengan akhir surat yang sama
8. Munasabah antara penutup suatu surat dengan awal surat berikutnya
19. Apa Urgensi dan
Kegunaan
1. Untuk memahami makna ayat yang
satu dengan ayat yang lain dalam isi
kandungannya masing-masing
2. Mempermudah para Mufassir dalam
memahami ayat-ayat dalam Al Qur’an
serta memberikan penjelasan terhadap
ayat-ayat Al Qur’an
3. Untuk membantah sebagian anggapan
orang bahwa tema-tema Al Qur’an tidak
memiliki relevansi antara satu bagian
dengan bagian yang lainnya
Mempelajari Munasabah
20. Macam-macam
Munasabah
Macam-macam
Munasabah
antara ayat yang
berdampingan
Munasabah antara surat dengan surat sebelumnya
Munasabah antara nama surat dan tujuan turunnya
Munasabah antara bagian suatu ayat
Munasabah antara ayat yang letaknya berdampingan
Munasabah antara suatu kelompok ayat dengan
kelompok ayat di sampingnya
Munasabah antara fashilah dan isi ayat
Munasabah antara awal surat dengan akhir surat yang
sama
Munasabah antara penutup suatu surat dengan awal
surat berikutnya
Jelas
Tidak jelas
Ta’kid
Tafsir
I’tiradh
Taysdid
tanzir
Mudharat
Istithrad
Takhallush
21. MAKIYYAH DAN MADANIYYAH
A. Pengertian
Makiyyah adalah ayat-ayat yang diturunkan sebelum Rasulullah hijrah ke Madinah
1. Dari sudut Masa
Madaniyyah adalah ayat-ayat yang diturunkan sesudah Rasulullah hijrah ke Madinah
B. Klarifikasi Ayat dan Surat-surat Al Qur’an
2. Dari Sudut Tempat Turunnya Ayat
3. Dari Sudut Mukhattab / orang yang dituju
22. 1. Menyeru kepada ketauhidan
Ciri-ciri ayat Makiyyah
2. Peringatan dan ancaman dari syirik
3. Seruan untuk beriman kepada hari akhir dan
kebangkitan manusia dari kubur
4. Berisi tantangan terhadap orang arab untuk
membuat sebuah surat seperti Al Qur’an
5. Kisah - kisah pendusta yang telah lalu
6. Jihad atau memerangi kaum musyrikin
1. Seruan jihad atau mati di jalan Allah
2. Penjelasan tentang jaminan hukum-hukum islam seperti Riba dll
3. Penjelasan mengenai hukum hadd, seperti zina, mencuri dsb
4. Membongkar aib kaum munafik
5. Membungkam ocehan ahli kitab dan bangsa Yahudi
Ciri-ciri ayat Madaniyyah
Ciri - ciri ayat Makiyyah dan Madaniyyah
23. 1. Membantu ahli tafsir dalam menafsirkan Al Qur’an
2. Bisa menghayati uslub-uslub Al Qur’an dan mengambil
faedahnya untuk diterapkan pada kaedah-kaedah dakwah
3. Mempelajari perjalanan sejarah dari sela-sela ayat Al Qur’an
4. Pengetahuan tentang kebenaran yang fundamental misi
Al Qur’an diturunkan
Apa Kegunaan
mempelajarinya
24. AL MUHKAM DAN AL MUTASYABIH
A. Definisi
Al Muhkam secara etimologis berarti melarang dan menyempurnakan sesuatu
Secara terminologis berarti kalimat yang memberikan makna yang jelas dan
dapat dijangkau oleh pemahaman akal
Al Mutasyabih secara etimologis berarti keraguan, kemiripan atau kebingungan
Secara terminologis berarti sesuatu yang memberikan makna yang tidak jelas,
tidak dapat berdiri sendiri dan membutuhkan keterangan yang lain
25. - Sebagian ulama berpendapat bahwa ayat mutasyabih
tidak dapat diketahui kecuali hanya oleh Allah
B. Sikap para Ulama Terhadap Ayat-ayat Muhkamat
dan Mutasyabihat
مجي الذنوب يغفر هللا إنعا
- Al Raghib Al Ashfahani berpendapat bahwa ayat-ayat
Mutasyabih terbagi menjadi tihga bagian :
Mereka mencoba mengembalikan ayat mutasyabih
kepada ayat muhkam. Seperti firman Allah SWT:
1. ayat-ayat yang tidak dapat dijangkau maksudnya oleh akal manusia
dan hanya Allah SWT sendiri yang mengetahui
2. ayat-ayat yang berkaitan dengan hukum atau bahasa dan dapat
diketahui oleh العلم فى الراسخون
3. ayat-ayat yang hanya diketahui oleh ulama-ulama tertentu yang
sudah mendalami Ilmu ayat ( العلم فى الراسخون )
26. 1. Bentuk yang terdiri dari satu huruf
Fawatih Al Suwar
2. Bentuk yang terdiri dari dua huruf
3. Pembukaan surat yang terdiri dari tiga huruf
4. Pembukaan surat yang terdiri dari empat huruf
5. Pembukaan surat yang terdiri dari lima huruf
Ciri-cirinya
Banyak surat-suratnya yang dimulai dengan huruf-huruf
muqothaah dan terdapat pada pembukaan surat
Macam-macam bentuk Fawatih Al Suwar
27. Pembukaan-pembukaan surat atau potongan surat ini termasuk
ayat-ayat Mutasyabihat maka, memiliki dua pendapat para ulama
Pendapat yang pertama :
Pendapat para Ulama tentang Fawatih Al Suwar
Ulama memahaminya sebagai rahasia yang hanya diketahui
oleh Allah SWT
Pendapat yang kedua :
Memandang huruf-huruf di awal surat-surat sebagai
huruf-huruf yang mengandung pengertian yang dapat
dipahami oleh manusia.
28. 1. Mempermudah menafsirkan suatu ayat dan mengambil
hukum ayat-ayat Al Qur’an
D. Arti penting dan Urgensi mempelajari
Ayat Al Muhkam dan Al Mutasyabih
2. Para Mufassir dan Fuqaha dapat mengambil hikmahnya dan
sekuat tenaga untuk mendapatkan kejelasan maknanya
meskipun dengan cara menta’wilkan/ mentarjihkan
3. Para Mufasir dalam mendalami suatu ayat bukan saja dari segi huruf
dan kalimat saja, namun dapat memahami satu kalimat dari bayan dan
keindahan balaghahnya.
4. Para Mufassir dalam menterjemahkan makna ayat-ayat Al
Mutasyabih dapat menggambarkan secara abstrak bukan secara fisik
dalam hal menyarikan sifat-sifat ayat.
29. QIRA’AT AL QUR’AN
A. Definisi Qira’at
1. Perbedaan cara melafalkan ayat, perihal tafkhim, tarqiq imalah,
idgham, izhar, isyba’, mad, qasar, tasydid, dan takhfif.
B. Latar belakang munculnya Qira’at
2. Perbedaan dialek masing-masing daerah
Qira’at secara etimologis berarti bacaan atau cara membaca
Secara terminologis berarti pengetahuan tentang beragam cara melafalkan kata
atau kalimat yang terdapat di dalam Al Qur’an yang memilki aturan tersendiri.
3. Khalifah Utsman mengirimkan Al Qur’an ke berbagai daerah
30. 1. Nafi Ibnu Nu’aim (70-169 H)
Qira’ah yang termasyhur adalah Qira’ah Sab’ah
2. Abdullah Ibnu Katsir Al Makki (45-120 H)
3. Abu Amr Ibnu Al-Ala (48-154 H)
4. Abdullah Ibnu Amir (21-118 H)
5. Asim Al-Asad W. 127 H
6. Hamzah Al-Kufi
Disebut Qira’ah sab’ah karena disandarkan kepada
imam qira’at yang tujuh
Mereka itu adalah :
7. Al Kisai Al-Farisi
31. 1. Menguatkan ketentuan hukum
C. Urgensi Mempelajari Qira’at dan Pengaruhnya
Dalam Istinbat (Penetapan Hukum)
2. Menarjih hukum yang di perselisihkan para ulama
3. Menggabungkan dua ketentuan hukum yang berbeda
4. Menunjukkan dua ketentuan hukum yang berbeda dalam kondisi
yang berbeda pula
5. Dapat memberikan penjelasan terhadap suatu kata di dalam
Al Qur’an yang mungkin sulit dipahami maknanya.
32. MUKJIZAT AL-QUR’AN
Definisi Mukjizat
1. Hal atau peristiwa yang luar biasa
2. Terjadi atau dipaparkan oleh seorang yang mengaku Nabi
3. Mengandung tantangan terhadap yang meragukan kenabian
4. Tidak ada yang mampu menandingi Mukjizat
Mu’jizat secara bahasa berarti melemahkan atau menjadikan tidak
mampu
Menurut istilah berarti peristiwa luar biasa yang terjadi melalui
seorang yang mengaku Nabi.
Unsur-unsur yang terdapat pada Mukjizat
33. Segi-segi kemukjizatan Al Qur’an
1. Gaya bahasa
2. Susunan kalimat
3. Hukum Allah yang sempurna
Al Qur’an menggunakan 2 cara dalam menetapkan hukum :
a. Secara global
b. Secara terperinci
34. 4. Ketelitian redaksinya
Ketelitian redaksi Al Qur’an bergantung pada hal berikut :
a. Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan antonimnya
b. Keseimbangan jumlah bilangan kata dengan sinonimnya
makna yang dikandungnya
c. Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan
jumlah bilangan kata yang menunjukkan akibatnya
d. Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan
kata penyebabnya
e. Keseimbangan khusus
35. 5. Berita tentang hal-hal yang gaib
6. Isyarat-isyarat ilmiah
a. Cahaya matahati bersumber dari dirinya dan
cahaya bulan merupakan pantulan
b. Kandungan oksigen pada ketinggian dapat
menyesakkan nafas
c. Perbedaan sidik jari manusia
d. Aroma/ bau manusia berbeda-beda
e. Masa penyusuan yang tepat dan masa
kehamilan minimal
f. Adanya nurani (superego) dan bawah sadar
manusia
g. Yang merasakan nyeri adalah kulit
36. 1. Kemukjizatan Al Qur’an hanya pada susunan lafaz-lafaznya saja.
( Al Jurjani, Al Jahidz, dan Abd Qahir Al Jurjani )
Pendapat Ulama tentang segi-segi
kemukjizatan Al Qur’an
2. Kemukjizatan Al Qur’an hanya pada keilmiahannya saja.
( Muh. Ismail Ibrahim, Az Zamarkhasari dan Fahnur Razi )
3. Kemukjizatan Al Qur’an karena uslubnya lain dari yang
lain, susunannya indah, adanya berita kejadian yang akan
terjadi. ( Imam Qurtubi )
4. Kemukjizatan Al Qur’an ada pada keindahan bahasa dan uslub-
uslubnya, berisi beberapa ilmu pengetahuan, memenuhi semua
hajat manusia, adanya berita gaib dll. ( Az Zarqani )
37. TAFSIR, TAKWIL, DAN TERJEMAH
Definisi Tafsir, Takwil, dan Terjemah
Kata Tafsir diambil dari kata َرَّسَف-ُرِّسَفُي-اًرْيِّسْفَت yang berarti keterangan
atau uraian
Menurut istilah berarti ilmu mengenai bagaimana cara pengucapan
lafazh-lafazh Al Qur’an serta cara mengungkapkan petunjuk kandungan-
kandungan hukum, dan makna-makna yang terkandung di dalamnya.
Kata Takwil diambil dari kata َلََّوأ–ُلَِّوأُي–ًلْيِّْوأَت yang berarti menerangkan
atau menjelaskan
Menurut istilah berarti mengembalikan sesuatu kepada Ghayahnya, yakni
menerangkan apa yang dimaksud.
38. Arti Terjemah adalah salinan dari bahasa ke bahasa lain atau
memindahkan kalimat dari suatu bahasa ke bahasa lain.
a. Terjemah maknawiyah tafsiriyah
Penerjemahan terbagi menjadi 3 corak
b. Terjemah harfiyah bi al-mitsli
c. Terjemah harfiyah bi duni al-mitsli
39. TAFSIR
1. Lebih umum dan lebih banyak
digunakan untuk lafazh dan
kosakata dalam kitab-kitab yang
diturunkan Allah dan kitab-kitab
yang lainnya
2. Menerangkan makna lafazh
yang tak menerima selain dari
satu arti
3. Menetapkan apa yang
dikehendaki ayat dan
menerapkan seperti yang
dikehendaki Allah
4. Menerangkan makna lafazh,
baik berupa hakikat atau majaz
TAKWIL
1. Lebih banyak dipergunakan
makna dan kalimat dalam kitab-
kitab yang diturunkan Allah saja
2. Menetapkan makna yang
dikehendaki suatu lafazh yang
dapat menerima banyak makna
karena didukung oleh dalil
3. Menyeleksi salah satu makna
yang mungkin diterima oleh
suatu ayat tanpa meyakinkah
bahwa itulah yang dekehendaki
Allhah
4. Menafsirkan batin lafazh
PERBEDAAN TAFSIR DAN TAKWIL
40. KLASIFIKASI TAFSIR
Tafsir bi Al Ma’tsur adalah penafsiran Al,Qur’an yang
mendasarkan pada penjelasan Al Qur’an, Rasul, pasa
Sahabat melalui ijtihadnya dan aqwal tabi’in.
Tafsir bi Al Ma’tsur Tafsir bi Al Ra’yi
41. Sumber penafsiran bi al ma’tsur
1. Al Qur’an
2. Otoritas hadits Nabi
3. Otoritas penjelasan sahabat
4. Otoritas penjelasan tabi’in
42. Periode pertumbuhan tafsir bi Al Ma’tsur
a. Periode I, masa Nabi, sahabat dan permulaan masa tabi’in.
b. Periode II, masa pemerintahan Umar bin Abd Aziz
c. Periode III, masa dimulainya penyusunan kitab tafsir al ma’tsur
43. Keistimewaan
tafsir bi al ma’tsur
1. Menekankan pentingnya bahasa dalam memahami
Al Qur’an
2. Memaparkan ketelitian redaksi ayat ketika
menyampaikan pesan-pesannya
3. Membatasi para mufasir agar tidak terjerumus
dalam subyektifitas yang berlebihan
Kelemahan
tafsir bi al ma’tsur
a. Terjadi wadh dalam tafsir
b. Masuknya unsur israiliyyat
c. Penghilangan sanad
d. Para mufasir mudah terjerumus ke dalam uraian
kebahasaan dan kesastraan yang bertele-tele
sehingga pesan pokok Al Qur’an menjadi tidak jelas
e. Seringkali konteks turunnya ayat atau sisi kronologis
turunnya ayat-ayat hukum yang dipahami dari uraian
(nasikh-mansukh)
44. Tafsir bi Al Ra’yi adalah penafsiran Al,Qur’an yang mendasarkan pada
ijtihad dan pemikiran mufasir yang telah mengetahui bahasa arab dan
metodenya, dalil hukum yang ditunjukkan serta problema penafsiran.
Seperti asbab an-nuzul, nasikh-mansukh
Sebab munculnya tafsir bi Al-Ra’yi
Adanya interaksi umat islam dengan peradaban yunani yang banyak
menggunakan akal
45. Mengenai keabsahan tafsir bi Al-Ra’yi para ulama berbeda
pendapat dan menjadi dua kelompok
Kelompok yang melarang Kelompok yang mengizinkan
Apa pendapat Ulama
Tentang Keabsahan
46. 1. Menafsirkan Al Qur’an berdasarkan
ra’yi berarti membicarakn firman Allah
tanpa pengetahuan
2. Yang berhak menjelaskan Al
Qur’an hanyalah Allah
3. Rasulullah SAW. Bersabda : “siapa
saja menafsirkan Al Qur’an atas
dasar pikirannya semata, atau atas
asar sesuatu yanhg belum
diketahuinya, maka bersiap-siaplah
mengambil tempat dineraka.
4. Adanya tradisi di kalangan sahabat
dan tabi’in untuk berhati-hati ketika
berbicara tentang penafsiran Al Qur’an.
Argumentasi kelompok yang mengizinkan
47. 1. Di dalam AlQur’an banyak ayat-ayat yang
menyerukan untuk mendalami kandungan
Al Qur’an
2. Mengapa ijtihad diperbolehkan? Nabi tidak
menjelaskan setiap ayat Al Qur’an
3. Para sahabat sering berselisih pendapat
mengenai penafsiran suatu ayat.
4. Rasulullah pernah berdo’a untuk Ibnu Abbas.
Doa tersebut berbunyi :
التأويل وعلمه الدين ىف فقه اللهم
“ ya Allah berilah pehaman agama kepada Ibnu
Abbas dan ajarilah ia takwil ”
Argumentasi kelompok yang mengizinkan
48.
49. 1. Memaksakan diri mengetahui makna yang dikehendaki Allah pada
suatu ayat tanpa memenuhi syarat untuk itu
2. Mencoba menafsirkan ayat yan maknanyha
hanya diketahui Allah (otoritas Allah semata)
3. Menafsirkan ayat Al Qur’an dengan disertai
hawa nafsu dan sikap istihsan
5. Menafsirkan AlQur’an dengan memastikan
bahwa makna yang dikehendaki Allah adalah
demikian …. Tanpa didukung dalil.
Tafsir bi Ar Ra’yi dapat diterima selama
menghindari hal-hal berikut :