SlideShare a Scribd company logo
1 of 164
KELAS X
MUHAMAD YOGI
40132161121007
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN
KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA
BANDUNG
PILIH
HAKIKAT BANGSA DAN NEGARA
KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (NKRI)
Standar Kompetensi ..
* Memahami hakikat bangsa dan negara kesatuan Republik
Indonesia (NKRI)
Kompetensi Dasar ..
* Mendeskripsikan hakikat bangsa dan unsur-unsur terbentukya
negara.
* Mendeskripsikan hakikat negara dan bentuk-bentuk
kenegaraan.
* Menjelaskan pengertian, fungsi, dan tujuan NKRI.
* Menunjukkan semangat kebangsaan, nasionalisme, dan
patriotisme dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara
Terbentuknya
Negara
Hakikat Negara dan
Bentuk-Bentuk
Kenegaraan
Hakikat Bangsa dan Negara
Kesatuan Republik Indonesia
Makna Manusia,
Masyarakat – Bangsa, dan
Negara
Terbentuknya
Bangsa
Hakikat Bangsa
Pengertian, Tujuan
dan Fungsi Negara
Kesatuan RI
Semangat
Kebangsaan
NasionalismePartiotisme
Semangat
Kebangsaan Lainnya
1. Manusia
Manusia diciptakan oleh tuhan yang maha esa memiliki kedudukan
dan martabat yang paling tinggi diantar makhluk lain ciptaan-
Nya. Manusia diberikan akal dan pikiran sehingga dalam kondisi
tertentu mampu memenuhi hasrat dan kebutuhan hidupnya.
Kemudian, setiap manusia dilahirkan dalam keadaan merdeka
dan mempunyai haik serta martabat yang sama.
Manusia berasal dari bahasa sansekerta, yaitu manu. Artinya
berpikir dan berakal budi. Dalam sejarah homo berarti manusia.
Manusia didalam pergaulan hidupnya ditakdirkan sebagai makhluk
social. Aristoteles (384-322 SM), salah seorang filsuf yunani
mengatakn bahwa manusia itu makhluk yang bergaul,
bermasyarakat.
2. Masyarakat - Bangsa
Masyarakat adalah persatuan manusia yang timbul dari kodrat
yang sama. Mereka hidup bersama dalam berbagai hubungan
antara individu yang berbeda – beda tingkatannya.
Kehidupan bersama itu dapat berbentuk desa, kota, daerah, dan
Negara. Pada umumnya ada tiga macam golongan masyarakat,
yaitu sebagai berikut :
a) Golongan yang berdasarkan hubungan kekeluargaan,
perkumpulan keluarga, suami-istri (gemeinschaft)
b) Golongan yang berdasarkan hubungan kepentingan / pekerjaan,
perkumpulan ekonomi, koperasi, serikat kerja, perkumpulan
social, perkumpulan kesenian, dan olahraga (gezelschaft).
c) Golongan yang berdasarkan hubunugan tujuan / pandangan
hidup atau ideology, partai politik, perkumpulan agama, bangsa,
dan Negara.
Bangsa adalah sekelompok manusia / orang yang memiliki hal –
hal berikut.
a)cita-cita bersama yang mengikat dan menjadi satu kesatuan
b)perasaan senasib sepenanggungan
c)karakter yang sama
d)adat istiadat / budaya yang sama
e)satu kesatan wilayah
f)teroganisir dalam satu wilayah hukum
3. Negara
Istilah Negara merupakan terjemahan dari de staat (belanda), the
state (inggris), I’etat (prancis), statum (latin), lo stato (Italia), dan
der staat (jerman).
Menurut bahasa sansekerta, nagari atau Negara, berarti kota,
sedangkan menurut bahasa suku-suku di Indonesia sering
disebut negeri atau Negara, yaitu tempat tinggal.
Menurut kamus umum bhasa Indonesia Negara adalah
persekutuan bangsa yang hidup dalam suatu wilayah dengan
batas-batas tertentu yang diperintah dan diurus oleh suatu badan
pemerintha dengan teratur.
Negara dalam arti sempit sama dengan pemerintahan dalam arti
luas (lembaga legislative, eksekutif, yudikatif) yang merupakan
alat untuk mencapai kepentingan bersama, sedangkan Negara
dalam arti luas adalah kesatuan social yang mengatur,
memimpin, dan mengkoordinasi masyarakat supaya dapat hidup
wajar dan berkembang terus. Dalam mengemban tugasnya,
Negara memliki aparatur Negara dengan wewenangnya
Pengertian bangsa yang dikemukakan secara unik oleh Ben
Anderson, dapat ditelaah lebih lanjut mngenai proses dan unsur-
unsur pembentuknya. Menurut pengamatan Ben Anderson,
ilmuwan politik dari universitas cornel, bangsa merupakan komunitas
politik yang dibayangkan dalam wilayah yang jelas batsnya dan
berdaulat. Mengapa dikatakan sebagai komunitas polotik yang
dibayangkan? Karena suatu bangsa yang paling kecil sekalipun, setiap
individunya tidak kenal satu sama lain. Begitupula dengn bangsa yang
besar sekalipun, yang jumlah anggota atau penduduknya hingga
ratusan jiwa, mempunyai batas wilayah yang relatif jelas. Kekuasaan
dan wewenang suatu bangsa atas suatu wilayah yang berdaulat,
merupakan dibawah wewenang kenegaraan atau Negara yang
mempunyai kekuasaan atas seluruh wilayah dan bangsa tersebut.
1. Faktor Pembentukan Bangsa Menurut
Dasar Identitas
a. Primordial, yaitu ikatan kekerabatan (darah dan keluarga) dan
kesamaan suku bangsa, daerah, bahasa, dan adat istiadat.
b. Sakral, kesamaan agama yang dianut oleh suatu masyarakat
menimbulkan ideologi dokttriner yang kuat dalam suatu
masyarakat, sehingga keterkaitannya dapat membentuk bangsa
negara.
c. Tokoh, tokoh yang kharismatik bagi masyarakat akan menjadi
panutan untuk mewujudkan misi-misi bangsa.
d. Sejarah, sejarah dan pengalaman masa lalu seperti penderitaan
akibat penjajahan akan melahirkan solidaritas (senasib dan
sepenanggungan).
e. Bhinneka Tunggal Ika, yaitu faktor kesadaran antaranggota
masyarakat mengenai pentingnya persatuan dan berbagai
perbedaan.
f. Perkembangan Ekonomi, perkembangan ekonomi yang
terspesialisasi sesuai kebutuhan masyarakat akan
meningkatkan mutu dan variasi kebutuhan masyarakat yang
lain.
g. Kelembagaan, Lembaga-lembaga pemerintahan dan politik
mempertemukan berbagai kepentingan di kalangan
masyarakat.
2. Faktor Pembentuk Bangsa Menurut
Segi Organisasi
a. Negara sebagai Organisasi Kekuasaan
b. Negara sebagai Organisasi Politik
c. Negara Ditinjau dari Segi Organisasi Kesusilaan
d. Negara Ditinjau dari Segi Integritas antara Pemerintah dan
Rakyat
1. Unsur-Unsur Negara
Menurut para ahli Negara, antara lain Oppenheim dan
Lauterpacht, tiga unsure pokok tersebut adalah sebagai berikut:
a. rakyat atau masyarakat
b. wilayah / daerah, meliputi udara, darat, dan perairan (perairan
bukan merupakan syarat mutlak).
c. Pemerintah yang berdaulat
Rakyat
Rakyat adalah semua orang yang berdiam di dalam Negara suatu Negara
atau menjadi penghuni Negara. Rakyat merupakan unsur terpenting
dari Negara.
Pengelompokan Rakyat
• Penduduk dan bukan penduduk (berdasarkan hubungannya dengan
wilayah dan Negara). Penduduk adalah mereka yang bertempat
tinggal tetap atau berdomosili tetap di dalam wilayah Negara
(menetap). Bukan Penduduk adalah mereka yang berada didalam
wilayah Negara, tetapi tidak bermaksud bertempat tinggal di Negara
itu. Termasuk kedalam golongan bukan penduduk antara lain wisata
asing yang sedang melakukan perjalanan wisata didalam wilayah.
• Warga Negara dan bukan warga Negara (berdasarkan hubungannya
dengan pemerintah Negara). Warga Negara adalah mereka yang
berdasarkan hukum merupakan anggota dari Negara (menurut
undang-undang diakui sebagai warga Negara). Bukan warga Negara
(orang asing) adalah mereka yang mengakui Negara lain sebagai
negaranya.
Wilayah
Pembatasan wilayah suatu Negara sangat pentings sekali karena
menyangkut pelaksanaan kedaulatan suatu Negara dalam segala bentuk
seprti hal-hal berikut :
• berkuasa penuh terhadap kekayaan yang ada dildalamnya
• berkuasa mengusir orang-orang yang bukan warga negaranya dalam
wilayah tersebut bila tidak izin dari Negara itu.
Pembagian Wilayah
1. Daratan
Pembatasan antara Negara dapat berupa hal-hal berikut.
1. Batas alam. Misalnya sungai, danau, pegunungan, atau lembah.
2. Batas buatan, misalnya Pagar tembok, pagar kawat berduri.
3. Batas menurut geofisika, misalnya lintang utara / selatan ,
bujur timur / barat.
2. Lautan
Wilayah laut suatu Negara ialah semua perairan, lautanh, dan sungai
yang berada dalam batas-batas Negara (laut territorial). Penentuan
batas laut harus berpedoman kepada hukum laut internasional.
Masalah laut menjadi masalh internasional karena ada dua konsepsi
kalautan yang bertentangan, yaitu sebagai berikut.
Masalah Kelautan
•Res Nullius, yaitu lautan dapat dimilkki oleh Negara karena tidak ada
yang memlikinya.
•Res Kommunis, yaitu laut merupakan milik bersama masyarakat
dunia. Oleh karena itu, tidak dapat dimilkki oleh Negara mana pun.
Sekarang masalah kelautan telah memperoleh kepastian hukum
melalui “Konferensi Hukum Laut Internasional III”, 10 Desember 1982
yang diselenggarakan oleh PBB di Montego Bay, Jamaica, yang
ditandatangani 119 negara peserta. Konferensi tersebut menghasilkan
batas-batas wilayah kenegaraan, yaitu :
a. Laut Teritorial, setiap negara memiliki kedaulatan atas laut
teritorial selebar 12 mil laut yang diukur berdasarkan garis lurus
yang ditarik dari garis dasar (base line) garis pantai ke arah laut
bebas.
b. Zona Bersebelahan, dalam daerah ini negara pantai (costal state)
dapat mengambil tindakan bagi pihak-pihak yang melanggar
ketentuan-ketentuan berdasarkan undang-undang bea-cukain,
fiskal, imigrasi, dan ketertiban negara yang bersangkutan.
c. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), dalam wilayah ini, negara pantai
menggali kekayaan alam yang ada dan menangkap para nelayan
asing yang kedapatan sedang melakukan penangkapan ikan.
d. Landas Benua, dalam wilayah ZEE ini, negara pantai boleh
mengadakan eksploitasi dan eksplorasi kekayaan alam dengan
persyaratan harus membagikan keuntungan dengan masyarakat
internasional.
3. Udara
Batas wilayah udara menjadi masalah, karena terdapat beberapa
aliran pemikiran yang dikelompokkan atas dua bagian, yaitu :
a.Aliran Udara Bebas
Aliran ini dilengkapi oleh tiga macam pendapatan, yaitu :
1. Kebebasan ruang udara tanpa batas.
2. Kebebasan ruang udara yang dilengkapi oleh hak khusus
dari negara kolong.
3. Kebebasan ruang udara dilengkapi zona teritorial dari negra
kolong untuk dapat dilaksanakan.
b.Aliran Kedaulatan atas Udara di Atas Wilayah Negaranya
Aliran ini membagi diri ke dalam tiga pendapat, yaitu:
1. Negara kolong berdaulat penuh dalam ketinggian tertentu.
2. Negara kolong berdaulat penuh dibatasi oleh navigasi asing.
3. Negara kolong berdaulat penuh tanpa batas.
4. Wilayah Ekstrateritorial
Berdasarkan ketentuan hukum internasional, yang termasuk
wilayah ekstrateritorial adalah wilayah di mana kapal-kapal laut yang
berbendera negara tertentu sedang berlayar di lautan bebas, pesawat-
pesawat terbang yang sedang mengangkasa di atas lautan bebas di
bawah identitas negara tertentu dan tempat atau gedung perwakilan
diplomatik suatu negara tertentu.
Pemerintahan yang Berkedaulatan
Pemerintahan yang berdaulat memiliki arti sebagai berikut :
1.Dalam arti luas, merupakan gabungan antara lembaga legislatif,
eksekutif, dan yudikatif.
2. Dalam arti sempit, hanya mencakup lembaga eksekutif.
2. Kedaulatan
Istilah kedaulatan merupakan terjemahan dari superanus
(Latin), sovereignty (Inggris), sovranus (Italia), souverainete
(Perancis) yang berarti kekuasaan tertinggi.
Beberapa teori kedaulatan, yaitu :
1.Teori Kedaulatan Tuhan
2.Teori Kedaulatan Raja
3. Asal Mula Terjadinya Negara
1.Terjadinya Negara secara Primer
2.Terjadinya Negara secara Sekunder
3.Terjadinya Negara Berdasarkan Fakta Sejarah
4.Terjadinya Negara Berdasarkan Pendekatan Toritis
Hobos menggambarkan keadaan manusia sebagai serigala bagi
sesamanya (homo homini lupus) sebelum adanya negara (state of
nature).
John Locke (29 Agustus 1632 – 28 Oktober 1704) adalah filsuf dari
Inggris dengan pandangan empirisme. Ia sering disebut sebagai tokoh
yang memberikan titik terang dalam perkembangan psikologi. Teori
yang sangat penting darinya adalah tentang gejala kejiwaan adalah
bahwa jiwa itu pada saat mula-mula seseorang dilahirkan masih
bersih bagaikan sebuah "tabula rasa"
Charles-Louis de Secondat, Baron de La Brède et de Montesquieu
(18 Januari 1689 – 10 Februari 1755), atau lebih dikenal dengan
Montesquieu, adalah pemikir politik Perancis yang hidup pada Era
Pencerahan (Inggris : Enlightenment). Ia terkenal dengan teorinya
mengenai pemisahan kekuasaan yang banyak disadur pada diskusi-
diskusi mengenai pemerintahan dan diterapkan pada banyak konstitusi di
seluruh dunia. Ia memegang peranan penting dalam mempopulerkan
istilah “feodalisme" dan "Kekaisaran Bizantium"
Jean Jacques Rousseau (Geneva, 28 Juni 1712 –
Ermenonville, 2 July 1778) adalah seorang tokoh
filosofi besar, penulis and komposer pada abad
pencerahan. Pemikiran filosofinya mempengaruhi
revolusi Perancis, perkembangan politika modern
dan dasar pemikiran edukasi. Karya novelnya,
Emile, atau On Education yang dinilai merupakan
karyanya yang terpenting adalah tulisan kunci pada
pokok pendidikan kewarganegaraan yang
seutuhnya. Julie, ou la nouvelle Héloïse, novel
sentimental tulisannya adalah karya penting yang
mendorong pengembangan era pre-romanticism
dan romanticism di bidang tulisan fiksi.
1. Negara Kesatuan (Unitarusme)
Negara kesatuan suatu Negara yang mereka dan berdaulat, hanya
ada satu pemerintah (pusat) yang mengatur seluruh daerah.
Bentuk negara kesatuan sebagai berikut :
a. Negara kesatuan dengan sistem sentralisasi, yaitu segala sesuatu
dalam negara itu langsung diatur dan diurus oleh pemerintah
pusat, sedangkan daerah-daerah tinggal melaksanakannya.
b. Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi, yaitu pelimpahan
kesempatan dan kekuasaan kepada daerah untuk mengurus
rumah tangganya sendiri (otonomi daerah0 disebut pula daerah
swatantra.
2. Negara Serikat (Federal)
Negara serikat (federasi) adalah suatu Negara yang merupakan
gabungan dari beberapa Negara bagian dari Negara serikat itu.
Artinya, suatu negara yang merdeka dan berdaulat serta berdiri
sendiri kemudian menggabungkan diri dalam suatu negara
serikat sehingga menjadi negara bagian yang melepaskan
sebagian kekuasaannya kepada negara serikat itu.
3. Bentuk Kenegaraan Lainnya
Bentuk kenegaraan lainnya di dunia di antaranya sebagai berikut :
a. Negara Dominion
Negara dominion adalah suatu negara yang tadinya daerah jajahan
Inggris yang telah merdeka dan berdaulat, termasuk menguru
politik ke dalam dan ke luar negeri.
b. Negara Protektorat
Negara protektorat adalah suatu negara yang berada di bawah
lindungan (to protect = melindungi) negra pelindung (suzeren),
biasanya soal hubungan luar negeri dan pertahanan.
c. Negara Uni
Negara uni adalah dua atau lebih negara yang mesing-masing
merdeka dan berdaulat tetapi mempunyai satu kepala negara
yang sama.
1. Uni Riil, yaitu apabila negara-negara itu memiliki alat
kelengkapan dan mengurus kepentingan bersama sesuai
kesepakatan yang telah ditentukan lebih dahulu.
2. Uni Personil, yaitu apabila hanya kepala negara saja yang sama,
sedangkan kepentingan dan alat kelengkapannya berbeda.
3. Uni Sui Generis, yaitu bentuk lain dari uni riil dan uni personil.
d. Mandat dan Trust
Bentuk negara-negara mandat dan trust diatur dan diawasi oleh
Dewan Perwakilan PBB. Negara bekas jajahan yang kalah perang
dalam Perang Dunia II, kemudian diatur oleh pemerintah
perwalian dengan pengawasan komisi Mandat PBB disebut negara
Mandat. Sedangkan negara-negara yang pemerintahannya diawasi
Dewan Perwakilan PBB disebut negara Trust.
1. Pengertian NKRI
Menurut UUD 1945 pasal 1 ayat 1, Negara Indonesia adalah Negara
kesatuan yang berbentuk republik. Selanjutnya, Negara
Indonesia dikenal dengan nama Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI).
Berdasarkan paham integralistik, setiap unsur merasa
berkewajiban untuk menciptakan keselamatan, kesejahteraan,
dan kebahagiaan bersama. Lebih jelasnya adalah sebagai berikut :
a. Negara merupakan suatu susunan masyarakat yang integral.
b. Semua golongan bagian, bagian dan anggotanya berhubungan
erat dan merupakan persatuan masyarakat yang organis.
c. Perhimpunan bangsa merupakan hal terpenting dalam
kehidupan bersama.
d. Negara tidak memihak atau menjamin kepentingan golongan
atau perseorangan.
e. Negara tidak menganggap kepentingan seseorangan sebagai
pusat.
f. Negara menjamin keselamatan hidup bangsa seluruhnya sebagai
suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Berdasarkan rangkaian terjadinya negara RI, dapat disimpulkan
bahwa pengertian Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
adalah bentuk negara yang terdiri dari banyak wilayah / kepulauan
yang tersebar dengan keanekaragaman adat, suku, budaya, dan
keyakinan yang memiliki tujuan dasar menjadi bangsa yang
merdeka, berdaulat, bersatu adil dan makmur dengan
pemerintahan yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia serta mewujudkan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dn melaksanakan
ketertiban dunia.
2. Tujuan NKRI
Tujuan Negara republic Indonesia tercantum didalam
undang-undang dasar Negara Indonesia, yaitu pada
pembukaan UUD 1945 yang berbunyi ‘untuk membentuk
suatu pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruuh tumpah darah
Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan social.. denga berdasarkan
kepada ketuhanan Yang Maha Esa; kemanusiaan yanga dil
dan beradab; persatuan Indonesia; dan kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratuan/perwakilan serta dengan mewujudkan
suatu keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia”
Tujuan Negara menurut beberapa ajaran ahli kenegaraan :
a.Ajaran Plato, negara bertujan untuk mewujudkan kesusilaan
manusia, sebagai perseorangan (individu) dan sebagai makhluk sosial.
b.Negara kekuasaan, menurut Machiavelli dan Shan Yang. Negara
bertujuan untuk memperluas kekuasaan semata-mata. Rakyat harus
rela berkorban untuk mencapai kejayaan negara.
c.Ajaran Teokratis (kedaulatan Tuhan) tujuan negara adalah mencapai
penghidupan dan kehidupan yang aman dan tenteran dengan taat
kepada dan di bawah pimpinan Tuhan.
d.Ajaran Negara Polis, negara bertujuan mengatur semata-mata
keamanan dan ketertiban dalam negara.
e.Ajaran Negara Hukum, negara bertujuan menyelenggarakan
ketertiban hukum memuat hukum yang berlaku di negara itu.
f.Negara Kesejahteraan (welfare state = social service state), tujuan
negara adalah mewujudkan kesejahteraan umum.
3. Fungsi NKRI
Beberapa fungsi mutlak dari setiap negara adalah :
a. Melaksanakan penertiban (law and order)
b. Mengusahakan Kesejahteraan dan Kemakmuran Rakyat
c. Pertahanan
d. Menegakkan Keadilan
Berdasarkan pemikiran para ahli kenegaraan, tugas-tugas
pemerintah dalam mengurus rumah tangga juga memiliki fungi
reguler dan fungsi agent of development.
a. Fungsi Reguler
Dalam hal ini, pemerintah menjalankan fungsinya dengan
pelaksanaan tugas yang mempunyai akibat langsung ang
dirasakan oleh seluruh masyarakat.
a. Negara sebagai political state, yaitu pemeliharaan ketenangan dan
ketertiban, serta pertahanan dan keamanan.
b. Negara sebagai diplomatik, yaitu menjalankan kerukunan dan
persahabatan dengan negara-negara lain terutama negara
tetangga.
c. Negara sebagai sumber hukum, yaitu pemerintah harus bertindak
adil terhadap warga negaranya melindungi hak/harta benda setiap
warganya dari gangguan anggota masyarakat lain.
d. Negara sebagai adminitratif, pada hakikatnya fungsi ini
menitikberatkan pada kekuatan di tangan rakyat, pemerintah
hanya menerima pendelegasian yang diberikan rakyat melalui
wakil-wakilnya di MPR dan DPR.
b. Fungsi Agent of Development
Fungsi ini antara lain meliputi sebagai berikut :
1. Sebagai Stabilisator
Pemerintah wajib melaksanakan fungsi stabilisator seperti hal-hal
berikut ini.
• Stabilitas Politik
• Stabilisasi Ekonomi
• Stabilisasi Sosial Budaya
2. Sebagai inovator
Menciptakan ide-ide baru terutama yang berhubungan dengan
pembangunan. Dalam ketetapan MPR RI Nomor IV/MPR/1999
disebutkan mengenai hal-hal pelimpahan tugas dan wewenang
kepada presiden untuk melaksanakan tugas-tugas pembangunan.
Untuk menerapkan semangat kebangsaan kepada generasi muda,
diperlukan prinsip-prinsip patriotisme dan nasionalisme.
Nasionalisme
Nasionalisme adalah suatu paham atau ajaran untuk mencintai
bangsa dan negara atas kesadaran keanggotaan / warga negara yang
secara potensial bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan
mengabdikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan
bangsanya.
a. Nasionalisme dalam arti sempit
Nasionalisme dapat diartikan sebagai perasaan cinta terhadap
bangsanya secara berlebih-lebihan sehingga memandang rendah
bangsa dan suku bangsa lainnya.
Nasionalisme dalam arti sempit sering disebut jingoisme atau
chauvinisme.
b. Nasionalisme dalam arti luas
Nasionalisme dalam pengertian inu dapat diartikan sebagai
perasaan cinta dan bangga terhadap tanah air dan bangsanya, tanpa
memandang bangsa lain lebih rendah dari bangsa dan negaranya.
Patriotisme
Patriotisme adalah semangat dan jiwa yang dimiliki oleh seseorang
untuk berkorban / rela berkorban demi nama suatu bangsa atau
negara.
Keteladanan dapat diberikan di berbagai lingkungan kehidupan,
seperti di lingkungan kehiduan keluarga, masyarakat, sekolah,
instansi pemerintah ataupun swasta.
SIKAP YANG SESUAI DENGAN
NASIONALISME DAN
PATRIOTISME
MENJAGA PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA.
SETIA MEMAKAI PRODUKSI DALAM NEGERI.
RELA BERKORBAN DEMI BANGSA DAN NEGARA.
BANGGA SEBAGAI BANGSA DAN BERNEGARA INDONESIA.
MENDAHULUKAN KEPENTINGAN NEGARA DAN BANGSA DIATAS
KEPENTINGAN PRIBADI
MENJAGA NAMA BAIK BANGSA DAN NEGARA.
BERPRESTASI DALAM BERBAGAI BIDANG UNTUK
MENGHARUMKAN NAMA BANGSA DAN NEGARA.
SETIA KEPADA BANGSA DAN NEGARA TERUTAMA DALAM
MENGHADAPI MASUKNYA DAMPAK NEGATIF GLOBALISASI KE
INDONESIA .
SIKAP YANG TIDAK SESUAI DENGAN
NASIONALISME DAN PATRIOTISME :
EGOISME :
Sikap mementingkan diri sendiri.
EKSRIMISME :
Sikap keras mempertahankan pendirian dgn menghalalkan segala
cara untuk mencapai tujuan pribadi.
TERORISME :
tindakan sistematis yang bertujuan menciptakan kepanikan,
keresahan dan suasana tidak aman dalam masyarakat.
PRIMORDIALISME
sikap mementingkan daerah, suku, agama ,ras ,antar golongan
sendiri .
SEPARATISME :
Sikap yang ingin memisahkan diri dari NKRI
PROPINSIONALISME :
Sikap yang hanya mementingkan propinsinya sendiri dan tidak
mempedulikan kepentingan propinsi lain.
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN
NASIONAL
Standar Kompetensi ..
* Menampilkan sikap positif terhadap sistem hukum dan
peradilan nasional.
Kompetensi Dasar ..
* Mendeskripsikan pengertian dan sistem hukum dan peradilan
nasional.
* Menganalisis peranan lembaga-lembaga peradilan.
* Menunjukkan sikap yang sesuai dengan ketentuan hukum yang
berlaku.
* Menganalisis upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.
* Menampilkan peran serta dalam upaya pemberantasan korupsi
di Indonesia.
Tujuan Pembelajaran..
Setelah mempelajari bab ini, kamu mampu menjelaskan sistem
hukum dan peradilan nasional, peranan lembaga-lembaga peradilan,
dan menunjukan sikap yang sesuai dengan ketentuan hukum yang
berklaku.Selain itu,kamu mampu menjelaskan upaya pemberantasan
korupsi dan menampilkan peran serta dalam upaya pemberantasan
korupsi di Indonesia
Sistem Hukum dan Peradilan
Nasional
Makna Nilai dan Norma
Sistem Hukum
Nasional
Peranan Lembaga-
Lembaga Peradilan
Sadar Hukum
Pemberantasan
Korupsi di indonesia
1. Nilai
Nilai atau value mengandung pengertian sesuatu yang berharga.
Sesuatu yang bernilai apabila memiliki guna (memiliki
keindahan) kebenaran atau kebaikan.
Ada beberapa nilai yang dijunjung tinggi serta berkembang dalam
kehidupan masyarakat yaitu :
a. Nilai Agama
Setiap agama mengajarkan kebaikan, yaitu tentang kewajiban-
kewajiban yang harus dilakukan manusia terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.
b. Nilai Hati Nurani Manusia
Hati nurani manusia (batin manusia) merupakan perasaan yang
paling dalam dan secara kodrat mendapat cahaya kebaikan-
kebaikan dari Tuhan Yang Maha Esa sehingga manusia memiliki
moral dan mampu membedakan hal-hal yang baik atau buruk.
c. Nilai Adat Istiadat dan Budaya
Budaya / kebudayaan merupakan hasil pikir, rasa, karsa, dan karya
serta cita-cita manusia yang berdasar atas rasa tanggung jawab
terhadap diri sendiri, sesama manusia, bangsa, negara, serta terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.
d. Nilai Pancasila
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia merupakan
kristalisasi nilai yang dimiliki bangsa Indonesia yang diyakini
kebenarannya dan menimbulkan tekad untuk mewujudkannya.
2. Norma
Manusia dalam pergaulan hidupnya di masyarakat diliputi oleh
norma-norma atau kaidah-kaidah, yaitu peraturan hidup yang
memengaruhi tingkah laku manusia dalam masyarakat.
Norma adalah aturan-aturan yang disepakati dalam suatu
masyarakat.
Tujuan dari berlakunya suatu norma pada dasarnya untuk
menjamin terciptanya pergaulan hidup dan ketertiban
masyarakat, yaitu :
a. Perintah yang merupakan keharusan bagi seseorang untuk
berbuat sesuatu karena akibat-akibatnya dipandang baik.
b. Larangan yang merupakan keharusan bagi seseorang untuk tidak
berbuat sesuatu oleh karena akibat-akibatnya dipandang tidak
baik.
Ada 4 macam norma / kaidah dalam pergaulan hidup masyarakat,
yaitu :
a. Norma Agama
Norma agama merupakan aturan hidup yang berupa perintah-
perintah dan larangan-larangan serta petunjuk atau anjuran yang
berasal dari Tuhan tentang kebenaran.
b. Norma Kesusilaan
Norma kesusilaan adalah peraturan hidup yang bersumber pada hati
nurani manusia, yaitu berupa bisikan-bisikan kalbu atau suara hati
yang diakui dan diinsafi oleh setiap orang sebagai pedoman dalam
bersikap dan berbuat.
c. Norma Kesopanan
Norma kesopanan adalah peraturan hidup yang timbul karena
pergaulan masyarakat dan diikuti atau ditaati manusia lain sebagai
pedoman yang mengatur tingkah laku manusia yang satu dengan yang
lain.
d. Norma Hukum
Norma hukum merupakan aturan-aturan yang bersumber atau
dibuat oleh lembaga negara yang berwenang, bersifat mengikat dan
memaksa. Negara (alat negara) memiliki kekuasaan untuk
memaksakan aturan-aturan hukum agar dipatuhi dan bagi siapa saja
yang bertindak melawan hukum, dapat diancam dan dijatuhi
hukuman tertentu.
Sanksi huumannya tegas dan nyata. Berbeda dengan sanksi dari
norma-norma lain. Misalnya:
•Barang siapa dengan sengaja menghilangkan nyawa orang lain,
dikenakan sanksi pidana karena membunuh dengan hukuman
setinggi-tingginya 15 tahun (hukum pidana)
•Barang siapa yang tidak memenuhi suatu perikatan yang diadakan,
misalnya jual-beli, sewa-menyewa diwajibkan mengganti kerugian
(hukum perdata)
•Suatu perseroan terbatas harus didirikan dengan akte notaris dan
disetujui oleh Departemen Kehakiman (hukum dagang)
3. Nilai sebagai Sumber Norma
Manusia sebenarnya memiliki kemampuan material dan spiritual
yang keduanya menghasilkan nilai.
Kemampuan material adalah sesuatu yang mengandung karya,
yaitu kemampuan untuk menghasilkan benda ataupun lainnya.
Kemampuan spiritual mengandung cipta (menghasilkan ilmu
pengetahuan) dan karsa (menghasilkan kaidah kepercayaan,
kesusilaan, kesopanan, dan hukum serta rasa menghasilkan
keindahan).
Untuk menghasilkan sesuatu yang diinginkan itu tentu ada
penilaian. Nilai/penilaian merupakan sesuatu yang paling dasar,
hakiki, atau makna yang terdalam (abstrak) yang berkaitan
dengan cita-cita, harapan, keyakinan, dan hal-hal yang bersifat
ideal.
1. Definisi Hukum
Banyak ahli hukum yang mencari suatu batasan tentang hukm
(definisi hukum), namun setiap pembatasan tentang hukum yang
diperoleh belum pernah memberikan kepuasan. Mengapa
demikian ? Karena hukum itu mengandung pengertian yang luas,
seta meliputi bidang yang luas berkaitan dengan sistem yang berlaku
di masyarakat.
Sistem Hukum Nasional adalah perangkat hukum negara yang secara
teratur saling berkaitan mengatur ketertiban jalannya suatu
operaional kenegaraan, sehingga membentuk suatu totalitas kerja di
bidang hukum secara menyeluruh di suatu negara.
Dari beberapa definisi hukum dapat disimpulkan bahwa hukum itu
meliputi beberapa unsur, yaitu :
a. Peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan
masyarakat.
b. Peraturan itu diadakan oleh badan-badan resmi yang berwajib.
c. Peraturan itu bersifat memaksa.
d. Sanksi terhadap pelanggaran peraturan tersebut bersifat tegas.
Berdasarkan unsur-unsur hukum di atas diperoleh ciri-ciri hukum,
yaitu :
a.Adanya perintah atau larangan
b.Perintah dan larangan itu harus dipatuhi dan ditaati oleh setiap
orang.
c.Pelanggarannya dapat dihukum, jadi ada sanksi yang berupa
hukuman.
2. Tata Hukum
Keseluruhan norma hukum yang mengatur pergaulan hidup
bernegara terwujud dalam tata hukum negara. Suatu masyarakat
menetapkan sendiri tata hukumnya serta tunduk kepadanya.
Masyarakat yang tunduk kepada tata hukumnya sendiri disebut
masyarakat hukum.
Adanya tata hukum Indonesia sejak berdirinya/ lahirnya negara
Indonesia 17 Agustus 1945, yang dinyatakan dalam :
a. Proklamasi
“ Kami bangsa Indonesia … menyatakan Kemerdekaan Indonesia ”
b. Pembukaan UUD 1945
“ Atas berkat rahmat Allah .. Maka rakyat Indonesia menyatakan …”
“ Kemudian daripada itu .. Disusunlah kemerdekaan kebangsaan
Indonesia itu dalam suatu Undnag-Undang Dasar Negara Indonesia ..”
Pernyataan tersebut mengandung arti :
• Indonesia sebagai negara yang merdeka dan berdaulat
• Di dalam undang-undang dasar negra itulah tertulis tata
hukum Indonesia.
Proklamasi merupakan tonggak sejarah dimulainya tata hukum
dan pemerintahan negara RI, sedangkan UUD 1945 yang
mencakup di dalamnya Preambul / Pembukaan UUD 1945
menjadi hukum dasar tertulis negara RI.
3. Tujuan Hukum
Ada berbagai rumusan yang dikemukakan para ahli hukum
mengenai tujuan hukum, yaitu :
a.Prof. Soebekti, SH : Hukum mengabdi kepada tujuan negara. Karena
itu, tujuan hukum adalah untuk mencapai kemakmuran dan
kebahagiaan seluruh rakyat.
b.L.J. Van Apeldoorn : Tujuan hukum adalah mengatur pergaulan
hidup manusia secara damai.
c.Jeremy Bentham : Hukum bertujuan untuk mewujudkan
kebahagiaan yang sebesar-besarnya bagi sebanyak mungkin orang
(the great happiness of the greatest number).
d.Van Kan : Tujuan hukum adalah menjaga kepentingan tiap-tiap
manusia supaya kepentingan-kepentingan itu tidak diganggu.
e.O. Notohamidjojo : Tujuan hukum ada tiga, yaitu : 1. Segi reguler. 2.
Segi Keadilan. 3. Segi memanusiakan manusia.
4. Penggolongan Hukum
Menurut sumbernya :
• Undang-Undang
• Kebiasaan (custom)
• Keputusan hakim (yurisprudentie)
• Traktat (treaty)
• Pendapat sarjana hukum
Menurut bentuknya :
•Hukum tertulis
•Hukum tak tertulis
Menurut tempat berlakunya :
•Hukum nasional
•Hukum internasional
•Hukum asing
•Hukum gereja
Menurut waktu berlakunya ;
•Hukum positif (ius constitutum)
•Ius constituendum
•Hukum alam
Menurut sifatnya :
•Hukum yang memaksa
•Hukum yang mengatur
Menurut wujudnya :
•Hukum objektif
•Hukum subjektif
Menurut isinya :
•Hukum publik
•Hukum privat
Sistem peradilan nasional merupakan suatu mekanisme
keseluruhan komponen peradilan nasional, pihak-pihak dalam proses
peradilan, hierarki kelembagaan peradilan dan spek-aspek yang
bersifat prosedural dan saling berkaitan.
1. Mahkamah Agung (MA)
Mahkamah Agung adalah pengadilan negara tertinggi dari semua
lingkungan peradillan di Indonesia. Tugasnya terlepas dari pengaruh
pemerintah dan pengaruh-pengaruh yang lain.
2. Mahkamah Konstitusi (MK)
Berdirinya lembaga MK diawali dengan amandemen konstitusi
yang dilakukan oleh MOR pada tahun 2001, sebagaimana dirumuskan
dalam ketentuan Pasal 24 ayat (2), Pasal 24C, dan Pasal 7B UUD 1945
(amandemen ketiga) yang disahkan pada 9 November 2001.
3. Komisi Yudisial
Komisi Yudisial adalah lembaga negara yang berperan mewujudkan
kekuasaan kehakiman yang merdeka dengan cara atu melalui
pencalonan hakim agung serta penguasaan terhadap hakim. Tujuan
dibentuknya komisi ini adalah agar harapan masyarakat terhadap
kekuasaan kehakiman yang merdeka, transparan, dan partisipatif
terwujud.
1. Sadar Hukum di Lingkungan Keluarga
Setiap anggota keluarga harus dapat mengembangkan kesadaran
diri dengan membiasakan berperilaku seperti di bawah ini.
• Selalu menjaga nama baik keluarga
• Mentaati aturan keluarga yang berlaku
• Menggunakan fasilitas keluarga secara baik
• Mendengarkan nasihat dari orang tua
• Menghormati semua anggota keluarga.
2. Sadar Hukum di Lingkungan Sekolah
Kesadaran hukum dapat dikembangkan oleh setiap siswa sekolah
dengan membiasakan diri melakukan perilaku-perilaku sebagai
berikut.
• Selalu menaati peraturan yang berlaku di sekolah
• Disiplin belajar
• Ikut upacara bendera seminggu sekali
• Menyeberang jalan pada tempatnya
• Tidak membuat resah di masyarakat.
3. Sadar Hukum di Lingkungan Masyarakat
Perilaku-perilaku yang mencerminkan sikap sadar hukum, antara lain
sebagai berikut.
• Menjaga nama baik lingkungan masyarakat
•Menghormati sesama warga masyarakat
•Taat dan patuh terhadap atura-aturan masyarakat
•Tidak bertindak di luar norma
•Selalu memelihara ketertiban, keamanan, dan ketenteraman.
4. Sadar Hukum di Lingkungan Negara
Bentuk sadar hukum di dalam ruang lingkup kenegaraan antara lain
sebagai berikut.
•Menjaga nama baik bangsa dan negara
•Taat dan patuh dalam menjalankan aturan-aturan yang dikeluarkan oleh
negara
•Membayar pajak
•Saling hormat antarsesama warga.
1. Makna Korupsi
Korupsi berasal dari kata Latin, yaitu corruptio, dari kata kerja
corrumpere yang berarti busuk, rusak, menggoyahkan,
memutarbalikkan, menyogok. Menurut Transparency
International adalah perilaku pejabat publik, baik politisi
maupun pegawai negeri yang secara tidak wajar dan tidak legal
memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat
dengannya, dengan menyalahgunakan kekuasaan publik yang
dipercaya kepada mereka.
Dari sudut pandang hukum, perbuatan korupsi mencakup unsur-
unsur berikut.
• Melanggar hukum yang berlaku
• Penyalahgunaan wewenang
• Merugikan negara
• Memperkaya pribadi/ diri sendiri.
2. Faktor-Faktor Penyebab Munculnya Korupsi
• Konsentrasi kekuasaan pada si pengambil keputusan yang tidak
bertanggung jawab langsung kepada rakyat.
• Kurangnya transparansi pada pengambilan keputusan pemerintah.
• Kampanye-kampanye politik yang mahal, dengan pengeluaran lebih
besar dari pendanaan politik yang normal.
• Proyek yang melibatkan uang rakyat dalam jumlah besar.
• Lingkungan tertutup yang mementingkan diri sendiri dan jaringan
“teman lama”.
• Lemahnya ketertiban hukum.
• Lemahnya profesi hukum.
• Kurangnya kebebasan berpendapat atau kebebasn media massa.
• Gaji pegawai pemerintah yang sangat kecil.
• Rakyat yang “cuek”, tidak tertarik, atau mudah dibohongi yang gagal
memberikan perintah yang cukup ke pemilu.
3. Bentuk-Bentuk Penyalahgunaan
•Penyogokan pesongok dan penerima sogokan
•Sumbangan kampanye dan “Uang Lembek”
•Tuduhan korupsi sebagai alat politik
•Mengukur korupsi
4. Dampak Negatif Korupsi
•Sistem Demokrasi
Korupsi mempersulit demokrasi dan tata pemerintahan yang baik
(good govermance) dengan cara menghancurkan proses formal.
Korupsi mengikis kemampuan institusi dari pemerintah seperti
mengabaikan prosedur, penyedotan sumber daya, dan mengangkat
pejabat atau menaikkan jabatannya bukan karena prestasi.
• Sistem Ekonomi
Korupsi dapat mempersulit pembangunan ekonomi dan
mengurangi kualitas pelayanan pemerintahan. Korupsi juga
mempersulit pembangunan ekonomi dengan membuat distorsi
dan ketidaefisienan yang tinggi.
• Sistem Kesejahteraan Umum Negara
Korupsi politisi ada di banyak negara dan memberikan
ancaman besar bagi warga negaranya, Korupsi politisi berarti
kebijaksanaan pemerintah sering menguntungkan pemberi
sogok, bukannya rakyat luas.
5. Upaya Pemberantasan Korupsi di
Indonesia
Proses pendidikan merupakan suatu proses pembudayaan dan
membudaya. Jika korupsi merupakan suatu gejala kebudayaan
dalam masyarakat Indonesia maka adalah tanggung jawab moral
pendidikan nasional untuk membenahi pendidikan nasionalnya
sebagai upaya pemberantasan korupsi. Korupsi adalah
pelanggaran moral dan oleh sebab itu merupakan bagian dari
tanggung jawab dari sisi moral dan sisi akademis dari pendidikan
nasional untuk memberantasnya.
Selain UU No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak
Kriminal Korupsi, diperlukan juga aturan pendukung sebagai
bagian dari sistem di Indonesia yang diarahkan sebagai usaha
preventif dan partisipatif dalam pelaksanaannya yaitu
SISDIKNAS. Hal ini berarti SISDIKNAS selain bertujuan seperti
yang telah dirinci dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, perlu secara eksplisit ditujukan kepada
pencapaian tujuan-tujuan untuk menghilangkan ketimpangan-
ketimpangan yang ada dalam masyarakat.
SISDIKNAS haruslah secara proaktif menciptakan suatu
masyarakat yang demokratis; dan lembaga pendidikan haruslah
menegakkan disiplin, disiplin dalam kehidupan: bernegara, dalam
masyarakat yang pluralis dan multikultural.
Selain itu SISDIKNAS hendaknya menjadi alat untuk mengoreksi
agar arah kehidupan masyarakat Indonesia tidak terlalu berorientasi
kepada kepentingan ekonomi. Sebagai salah satu lembaga
kebudayaan yang penting, SISDIKNAS haruslah bersih dari segala
bentuk korupsi. Salah satu cara untuk melaksanakannya memang
sudah dimulai dengan peningkatan partisipasi masyarakat di dalam
pelaksanaan dan manajemen SISDIKNAS, dengan adanya Komite
Sekolah, Dewan Sekolah dari tingkat kabupaten sampai nasional.
Semua ini upaya untuk mencegah korupsi dengan meningkatkan
kontrol masyarakat terhadap pelaksanaan SISDIKNAS agar terhindar
dari penyalahgunaan kekuasan baik oleh pemerintah maupun
masyarakat sendiri.
6. Peran Serta Masyarakat dalam
Pemberantasan Korupsi di Indonesia
• Mencari, memperoleh, dan memberikan informasi adanya
dugaan terjadinya tindak pidana korupsi.
• Memperoleh dan memberikan pelayanan dalam mencari,
memperoleh, dan memberikan informasi adanya dugaan
telah terjadi tindak pidana korupsi kepada penegak hkum
yang menangani perkara tindak pidana korupsi.
• Menyampaikan saran dan pendapat atau permintaan
informasi bertanggung jawab kepada aparat penegak hukum
yang menangani perkara tindak pidana korupsi sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku norma agama,
kesusilaan, dan kesopanan.
• Informasi, saran, atau pendapat dari masyarakat harus
disampaikan secara tertulis, disertai data nama dan alamat
pelapor, pimpinan organisasi masyarakat, atau pimpinan LSM
dengan melampirkan foto kopi KTP atau identitas diri lain
dan bukti-bukti permulaan agar dapat diklarifikasi oleh
penegak hukum.
• Berhak untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan tentang
laporan yang diberikan kepada penegak hukum dalam waktu
paling lama 30 hari.
• Berhak untuk memperoleh perlindungan hukum dalam hal
mencari, memperoleh, dan memberikan informasi serta
menyampaikan saran dan pendapatnya.
HAK ASASI MANUSIA
(HAM)
Standar Kompetensi ..
* Menampilkan peran serta dalam upaya pemajuan,
penghormatan, dan perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM)
Kompetensi Dasar ..
* Menganalisis upaya pemajuan, penghormatan, dan penegakan
HAM
* Menampilkan peran serta dalam upaya pemajuan,
penghornatan, dan penegakan HAM di Indonesia.
* Mendeskripsikan instrumen hukum dan peradilan
internasional HAM
Tujuan Pembelajaran..
Setelah mempelajari bab ini, kamu mampu menjelaskan sistem
hukum dan peradilan nasional, peranan lembaga-lembaga peradilan,
dan menunjukan sikap yang sesuai dengan ketentuan hukum yang
berklaku.Selain itu,kamu mampu menjelaskan upaya pemberantasan
korupsi dan menampilkan peran serta dalam upaya pemberantasan
korupsi di Indonesia
Hak Asasi Manusia (HAM)
Makna HAM
Instrumen HAM
nasional
Instrumen HAM
Internasional
Upaya Pengadilan
HAM
Upaya Penegakan
HAM
Macam-Macan HAM
Peradilan HAM
Upaya Pemajuan,
Penghormatan, dan
Penegakan HAM
Instrumen Hukum
dan Peradilan HAM
Internasional
Peran serta
Penegakan HAM di
Indonesia
1. Pengertian HAM
Hak asasi manusia (HAM) adalah hak pokok atau
hak dasar yang dibawa oleh manusia sejak lahir yang
secara kodrat melekat pada setiap manusia dan tidak
dapat diganggu gugat karena merupakan anugrah
Tuhan Yang Maha Esa.
2. Macam-Macam HAM
a. Hak Asasi Pribadi, meliputi kemerdekaan memeluk agama,
beribadat menurut agama masing-masing, menyatakan
pendapat, dan kebebasan berorganisasi
b. Hak Asasi Ekonomi atau Hak Milik, meliputi kebebasan
memiliki sesuatu, membeli dan menjual sesuatu, dan
mengadakan perjanjian atau kontrak
c. Hak Asasi Persamaan Hukum, meliputi mendapatkan
pengayoman dan keailan yang sama
d. Hak Asasi Politik, meliputi hak untuk diakui sebagai warga
negar yang sederajat
e. Hak Asasi Sosial dan Kebudayaan, meliputi hak kebebasan
ntuk berpendidikandan pengembangan kebudayaan
f. Hak Asasi Perlakuan yang Sama Dalam Tata Cara Peradilan
dan Perlindungan Hukum, meliputi hak mendapat perlakuan
yang wajar dan adil dalam penggeledahan.
2. Upaya Penegakan HAM di Indonesia
• Pencegahan Pelanggaran HAM
1. Penciptaan perundang-undangan HAM
2. Penciptaan lembaga-lembaga pemantauan dan pengawas
pelaksanaan HAM
3. Penciptaan perundang-undangan dan pembentukan
lembaga peradilan HAM
4. Pelaksanaan pendidikan Ham kepada masyarakat
5. Menugaskan kepada lembaga-lembaga tinggi negara dan
seluruh aparatur pemerintah untuk menghormati,
menegakkan, dan menyebarluaskan pemahaman tentang
HAM kepada seluruh masyarakat.
6. Menugaskan kepada presiden serta DPR untuk segera
meratifikasi berbagai instrumen internasional tentang HAM.
• Penindakan Atas Pelanggaran HAM
1. Pelayanan, konsultasi, pendampingan, dan advokasi bagi
masyarakat yang menghadapi kasus HAM
2. Penerimaan pengaduan dari korban pelanggaran HAM
3. Investigasi, yaitu pencarian data, informasi, dan fakta yang
berkaitan dengan peristiwa dalam masyarakat yang patut diduga
merupakan pelanggaran HAM
4. Penyelesaian perkara melalui perdamaian, negosiasi, mediasi,
konsiliasi, dan penilaian ahli.
5. Penyelesaian perkara pelanggaran HAM berat melalui proses
peradilan di pengadilan HAM
1. Peran Siswa dalam Penegakan HAM
a. Dalam kehidupan bermasyarakat
• Mencegah segala tindakan atau perbuatan yang mengarah ke
pelanggaran HAM
• Menghindari perbuatan yang kiranya dapat merendahkan,
melecehkan nilai-nilai kemanusiaan
• Memahami berbagai instrumen HAM dan menyebarluaskan
• Mengamati dan mendiskusikan berbagai perkembangan
kebijakan HAM pelanggaran HAM
b. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
• Bersedia menjadi saksi dalam proses di pengadilan jika benar-
benar mengetahui peristiwa pelanggaran HAM
• Melaporkan pada pihak yang berwajib
• Turut serta dalam pembangunan opini publik
• Melibatkan diri dalam kelompok minad yang bertujuan
melakukan studi, penyadaran, kampanye, konsultan, dan
advokasi HAM.
2. Proses Penegakan HAM di Indonesia
Proses penegakan hak asasi manusia dilakukan dengan Hukum
Acara Pengadilan Hak Asasi Manusia.
Hukum acara tersebut meliputi:
1. Penangkapan
2. Penahanan
3. Penyelidikan
4. Penyidikan
5. Penuntutan
a. Hambatan dalam Penegakan HAM
1.Masih adanya sikap mental feodal di kalangan sekelompok orang
Feodalisme bertentangan secara diametral dengan hak hak asasi
manusia.
2.Adanya kecurigaan dari beberapa individu yang mengkawatirkan
bahwa gerakan yang memperjuangkan hak asasi manusia akan
menyebabkan disintegrasi nasional, membahayakan persatuan dan
kesatuan yang telah dibina berpuluh puluh tahun.
3.Rendahnya kesadaran hukum dan kesadaran kemanusiaan masyarakat.
4.Masih rendahnya kesadaran politik yang berimplikasi pada
penyalahgunaan wewenang yang mengakibatkan terjadinya pelanggaran
hak asasi manusia, dan juga dapat melahirkan kebijakan publik yang
potensial memungkinkan terjadinya pelanggaran hak asasi manusia.
b. Tantangan dalam Penegakan HAM
1.Dengan disahkannya UU Nomor 26 Tahun 200 tentang HAM ditegaskan
bahwa pelanggaran hak-hak asasi manusia yang terjadi sebelum UU
Nomor 26 disahkan tidak dapat diadili berdasarkan prinsip-prinsip HAM,
sehingga peristiwa pelanggaran HAM yang besar tidak mungkin lagi
dapat diselesaikan berdasarkan HAM ad hoc.
2.Adanya larangan hukum berlaku surut (nonretroaktif) memungkinkan
para tersangka dan terdakwa luput dari proses hukum keadilan dan luput
dari tegaknya hukum acara.
3.Nebis in idem (double jeopardy). Asas mengatur bahwa orang yang telah
dihukum oleh pengadilan HAM tidak dapat lagi dituntut oleh pengadilan
biasa.
3. Konsekuensi suatu Negara yang Tidak
Menegakkan HAM
Apabila suatu negara tidak menegakkan HAM, maka ada
beberapa konsekuensi yang dapat diberikan, yaitu :
• Negara tersebut akan dikucilkan dari peraturan dunia
internasional
• Adanya tuntutan-tuntutan dari LSM-LSM nasional maupun
internasional terhadap pemerintah dari negara yang
bersangkutan
• Jika terjadi pelanggaran HAM, misalnya genosida (pemantaian
massal) dari pemerintah yang berkuasa kepada rakyatnya,
maka melalui resolusi Dewan Keamanan PBB, pemimpin
negara yang bersangkutan dapat dituntut untuk diajukan ke
Mahkamah Agung.
1. Sejarah Penegakan HAM
a. Magna Charta (Piagam Agung), 15 Juni 1215
Piagam pertama yang mengakui hak kemerdekaan
diri dan amat masyhur di Eropa.
b. Hobeas Corpus Act, 1674
Piagam ini lahir pada masa pemerintahan Charles II
yang memuat jaminan seseorang tidak boleh
ditangkap dan ditahan dengan semena-mena
kecuali menurut peraturan perundangan yang
berlaku.
c. Bill of Rights (Pernyataan Hak Asasi Manusia), 1689
Piagam ini diciptakan oleh parlemen Inggris sebagai
tuntutan kepada Prince of Orange dan memuat
pengakuan terhadap hak petisi, kebebasan berbicara
dan mengeluarkan pendapat bagi parlemen dan
pemilihan parlemen harus bebas.
d. Declaration of Independence (Pernyataan Kemerdekaan Rakyat
Amerika), 4 Juli 1776
Piagam ini merupakan piagam hak asasi manusia yang
mengandung pernyataan bahwa sesungguhnya semua bangsa
diciptakan sama derajatnya oleh Yang Maha Pencipta.
e. Declaration des Droits de L’Homme et du Citoyen (Pernyataan
Hak-Hak Manusia dan Warga Negara), 4 Juli 1789
Undang-undang ini dicetuskan pada permulaan Revolusi
Perancis sebagai pahlawan terhadap kesewenang-wenangan Raja
Louis XVI.
f. Right of Self Determination, Januari 1918
Naskah ini diusulkan T. Woodrow Wilson yang memuat 14 pasal
sebagai dasar untuk mencapai perdamaian yang adil.
g. The Four Freedom (Empat Kebebasan), 1941
Naskah ini dicetus oleh Franklin D. Roosevelt yang memuat
kebebasan berbicara, menyatakan pendapat, kebebasan
beragama, kebebasan dari rasa ketakutan, dan kebebasan dari
segala kekurangan.
h. The Universal Declaration of Human Rights, 10 Desember 1948
Piagam ini memuat 30 pasal pernyataan umum tentang hak-hak
asasi manusia yang diterima dan diproklamasikan oleh Majelis
Umum PBB pada tanggal 10 Desember 1948.
2. Instrumen Hukum HAM Internasional
a. Instrumen umum, meliputi: Piagan PBB 1945, Deklarasi
Universal HAM
b. Penentuan nasib sendiri
c. Pencegakan diskriminasi
d. Administrasi Peradilan, Penahanan dan Penganiayaan
e. Kejahatan Perang, Kejahatan Kemanusiaan, termasuk
Genosida
f. Perbudakan dan Praktek Serupa, diatur oleh: Konvensi
Penghapusan Kerja Paksa
g. Kewarganegaraan, Ketiadaan Kewarganegaraan, Suaka dan
Pengungsi
h. Perkawinan dan Keluarga, Anak-anak dan Remaja
i. Hak untuk Bekerja dan Hak untuk Berhimpun
j. Kesejahteraan Sosial, Kemajuan dan Pembangunan
k. Hak Politik dan Sipil Wanita
l. Kebebasan Informasi dan Perlindungan Data
m. Penduduk Asli dan Kelompok Minoritas
Instrumen terpenting HAM yang merupakan induk dari seluruh
instrumen HAM lainnya adalah The International Bill of Human
Rights. The International Bill of Human Rights adalah istilah yang
digunakan untuk menunjuk tiga instrumen atau dokumen pokok
HAM, yaitu :
• The Universal Declaration of Human Rights
• International Convention on Economic, Social and Cultural
Rights
• International Convention on Civil and Political Rights.
3. Peradilan HAM International
Sumber kewenangan dan legitimasi peradilan hak asasi
manusia internasional dapat dilihat dari 3 dimensi:
1.Adanya persetujuan dari PBB sebagai badan internasional
2.Adanya asas hukum umum ‘jus congens’ bahwa norma-
norma fundamental yang diakui oleh masyarakat internasional
berstatus lebih tinggi terhadap norma lainnya.
3.Adanya berbagai konvensi dan traktat internasional
Contoh peradilan hak asasi manusia Internasional
a.Mahkamah Militer Internasional Nuremberg dan Tokyo
b.Mahkamah Pidana Internasional untuk Yugoslavia
DASAR NEGARA DAN KONSTITUSI
Standar Kompetensi ..
* Menganalisis hubungan dasar negara dengan konstitusi
Kompetensi Dasar ..
* Mendeskripsikan hubungan dasar negara dengan konstitusi
* Menganalisis substansi konstitusi negara
* Menganalisis kedudukan Pembukaan UUD 1945 Negara
Kesatuan Republik Indonesia
* Menunjukkan sikap positif terhadap konstitusi negara
Dasar Negara dan Konstitusi
Hubungan Dasar Negara dengan Konstitusi
Substansi Konstitusi
Pembukaan UUD 1945 Nilai- Nilai Dasar Negara
Kedudukan Pembukaan UUD 1945
Sikap Positif terhadap Konstitusi Negara
Dasar negara Indonesia adalah Pancasila. Pancasila merupakan
ketetapan dasar atau pokok yang mengatur kehidupan negara.
Latar belakang diputuskannya Pancasila sebagai dasar negara
Indonesia adalah karena Pancasila memuat nilai-nilai karakter dasar
kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pancasila diresmikan menjadi dasar negara pada tanggal 1 Juni
1945 yang ditegaskan oleh Soekarno dalam sidang BPUPKI.
Konstitusi merupakan ketentuan hukum dasar pokok yang
sifatnya tertulis memuat watak dan sebagai sumber berlakunya
ketetapan hukum dan perundang-undangan lainnya dan konstitusi
negara Indonesia adalah UUD 1945.
Tinjauan terhadap pancasila :
** sebagai dasar negara, mengatur penyelenggaraan ketatanegaraan
meliputi IPOLEKSOSBUDHANKAM.
** sebagai pandangan hidup, pedoman tingkah laku bagi setiap warga
negara.
Nilai filosofis adalah nilai-nilai yang sifatnya mendasar. Nilai filosofis
UUD 1945 adalah sebagai berikut.
1. Ditentukannya rumusan dasar negara Indonesia, yaitu Pancasila dalam
Pembukaan UUD 1945.
2.Ditentukan tujuan nasional Indonesia merdeka dalam Pembukaan UUD
1945 alinea keempat, yaitu:
 melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia;
 memajukan kesejahteraan umum;
 mencerdaskan kehidupan bangsa; dan
 ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial.
3.Pengakuan bahwa kemerdekaan yang dicapai berkat karunia Tuhan dan
perjuangan seluruh bangsa Indonesia.
Nilai yuridis adalah nilai mengenai hukum. UUD
1945 mempunyai nilai yuridis bagi negara Indonesia yang
akan mengatur kehidupan Indonesia dari segi:
 bentuk negara;
 bentuk dan susunan pemerintahan;
 hak dan kewajiban warga negara;
 perekonomian nasional; dan
 lambang identitas nasional, seperti bendera dan bahasa nasional.
Selain itu, UUD 1945 merupakan aturan hukum yang
tertinggi tata urutan peraturan perundangan di Indonesia. Segala
aturan harus bersumber dan tidak boleh bertentangan dengan
UUD.
Nilai sosiologis adalah nilai yang menyangkut
kehidupan sosial masyarakat. UUD 1945 menjadikan
kehidupan negara Indonesia mendapat dukungan dari
segenap warga negara Indonesia.
Substansi konstitusi negara Indonesia adalah naskah yang merupakan
rangka dan tugas-tugas pokok dari badan-badan pemerintahan suatu negara
Indonesia dan menentukan pokok-pokok kerja tersebut berdasarkan pancasila.
Sejarah berlakunya konstitusi di Indonesia :
a). UUD 1945 : Bentuk negara kesatuan
Bentuk pemerintahan republik
Sitem pemerintahan presidensil dan parlementer
b). Konstitusi RIS : Bentuk negara serikat
Bentuk pemerintahan uni
Sitem pemerintahan parlementer
c). UUDS ‘50 : Bentuk negara kesatuan
Bentuk pemerintahan republik
Sitem pemerintahan parlementer
c). UUD 1945 : Bentuk negara kesatuan
Bentuk pemerintahan republik
Sitem pemerintahan presidensil
Pembukaan UUD 1945 mengandung unsur-unsur yang sifatnya
mutlak dari pokok kaidah yang fundamental menyangkut dasar dan
tujuan negara, bentuk negara, dan falsafah negara.
a. Sumber Kekuasaan
1. Dalam alinea ketiga disebutkan bahwa pernyataan kemerdekaan itu
adalah atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, hal ini bermakna
bahwa kemerdekaan yang dinyatakan oleh rakyat Indonesia itu semata-
mata karena mendapatkan rahmat dan ridho Allah Yang Maha Kuasa.
Suatu pengakuan adanya suatu kekuasaan di atas kekuasaan manusia yang
mengatur segala hal yang terjadi di alam semesta ini. Dengan kata lain
bahwa kekuasaan yang diperoleh rakyat Indonesia dalam menyatakan
kemerdekaan dan dalam mengatur kehidupan kenegaraan bersumber dari
Allah Yang Maha Kuasa.
2. Sementara itu dalam alinea keempat disebutkan bahwa negara Republik
Indonesia tersusun dalam bentuk kedaulatan rakyat, yang berarti bahwa
sumber kekuasaan terletak di tangan rakyat. Hal ini ditegaskan lebih
lanjut dalam Bab I, pasal 1 ayat (2) yang menyatakan bahwa “kemerdekaan
adalah di tangan rakyat,…..”.
3. Dengan demikian terdapat dua sumber kekuasaan sekaligus, yakni
bersumber pada Tuhan dan bersumber pada rakyat.
4. Sebagai akibat maka perlu adanya suatu pola sistem
penyelenggaraan pemerintahan sebagai penerapan kekuasaan yang
bersumber dari dua arah tersebut. Perlu dipikirkan bagaimana
menyusun suatu sistem yang mampu mengintegrasikan kedua
sumber kekuasaan yang bersumber dari Tuhan dan bersumber dari
rakyat.
b. Hak Asasi Manusia
Perumusan hak asasi manusia dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
tidak begitu explisit, namun bila kita cermati secara mendalam nampak
dengan jelas bahwa Pembukaan UUD dijiwai oleh konsep hak asasi
manusia. Berikut kami sampaikan beberapa perumusan yang
menggambarkan prinsip-prinsip hak asasi manusia yang dapat kita
temukan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar.
1. Kemerdekaan yang dinyatakan oleh rakyat Indonesia ini adalah untuk
menciptakan kehidupan kebangsaan yang bebas, salah satu hak asasi
manusia yang selalu didambakan, dan dituntut untuk dapat
direalisasikannya.
2. Kemerdekaan negara Indonesia berciri merdeka, bersatu, berdaulat,
adil dan makmur. Merdeka, adil dan makmur merupakan suatu gambaran
hak asasi manusia yakni hak kebebasan dan hak mengejar kebahagiaan.
3. Keseluruhan alinea pertama merupakan penjabaran hak asasi manusia,
yakni kebebasan dan kesetaraan. Kemerdekaan, perikemanusiaan dan
perikeadilan merupakan suatu penjabaran dari kebebasan dan kesetaraan.
c. Faham Demokrasi
Negara Indonesia dengan jelas menganut faham demokrasi, yang
mengakui kedaulatan di tangan rakyat, serta susunan negara Republik
Indonesia terbentuk dalam kedaulatan rakyat, yang merupakan istilah
lain dari demokrasi. Meskipun demokrasi yang diterapkan di negara
Indonesia hendaknya berdasar pada Pancasila.
d. Faham Persatuan
Yang diutamakan dalam kehidupan bernegara adalah keseluruhan
rakyat Indonesia. Hal ini terbukti dari rumusan-rumusan berikut :
1. Tujuan dibentuknya pemerintah negara Indonesia adalah untuk (1)
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia, (2) memajukan kesejahteraan umum, (3) mencerdasakan
kehidupan bangsa, dan (4) ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Hal
ini menggambarkan bahwa kepentingan umum diletakkan di atas
kepentingan pribadi tanpa kepentingan pribadi dikorbankan atau
diabaikan.
2. Yang ingin diwujudkan dengan berdirinya negara Indonesia ini adalah
suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Nampak dalam
rumusan tersebut bahwa bukan kepentingan individu yang ditonjolkan
tetapi keseluruhan rakyat Indonesia.
3. Dalam penjelasan UUD 1945 disebutkan bahwa : “Negara” – begitu
bunyinya – “melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dengan dasar persatuan dengan mewujudkan keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.” Dalam pembukaan ini diterima
aliran pengertian negara persatuan, negara yang melindungi dan
meliputi segenap bangsa seluruhnya. Negara, menurut pengertian
“pembukaan” itu menghendaki persatuan, meliputi segenap bangsa
Indonesia seluruhnya. inilah suatu negara yang tidak boleh dilupakan.
1. Menghargai Jasa Para Pahlawan Kemerdekaan
Setiap warga negara harus menghargai dan berterima kasih
kepada para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan
Indinesia. Tanpa pengorbanan dan perjuangan mereka, mungkin
kemerdekaan terlambat atau gagal dicapai. Dengan demikian, sudah
kewajiban setiap warga negara untuk mempertahankan dan
meneruskan apa yang dicita-citakan dan yang telah diperjuangkan
oleh para pahlawan.
2. Menaati Peraturan
Sebagai warga negara yang baik kita harus menaati peraturan
yang berlaku, baik yang diatur dalam UUD 1945 maupun peraturan
hukum lain. Peraturan yang dibuat oleh pemerintah bertujuan
menciptakan kehidupan yang aman, tenteram, serasi, dan seimbang.
Oleh karena itu, sebagai generasi penerus, kita semua harus
menaati peraturan yang berlaku di Indonesia. Jika peraturan ditaati,
Indonesia akan menjadi negara yang tertib dan generasi mudanya
hidup menjunjung tinggi hukum.
3. Mendukung upaya Pembangunan
Pembangunan yang dilakukan oleh bangsa
Indonesia tidak lain adalah untuk kesejahteraan
rakyatnya. Sebagai warga negara dan generasi muda
yang baik kelak akan menjadi penerus bangsa, harus
mendukung upaya pembangunan.
Generasi muda yang cerdas, cekatan, terampil, dan
berwawasan luas sangat dibutuhkan oleh negara kita
yang sedang membangun. Generasi-generasi muda yang
berkualitas akan memicu semakin cepatnya upaya
pembangunan
WARGA NEGARA
Warga Negara
Hakikat Warga Negara dan pewarganegaraan di Indonesia
Asas kewarganegaraan Pewarganegaraan
Persamaan Kedudukan Warga Negara dalam Kehidupan
Penerapan Prinsip Persamaan KedudukanWarga Negara
Standar Kompetensi ..
* Menghargai persamaan kedudukan warga negara dalam
berbagai aspek kehidupan.
Kompetensi Dasar ..
* Mendeskripsikan kedudukan warga negara dan
pewarganegaraan di Indonesia
* Menganalisis persamaan kedudukan warga negara dala
kehidupan bermasyrakat, berbagsa dn bernegara
* Menghargai persamaan kedudukan warga negara tanpa
membedakan ras, agama, gender, golongan, budaya, dan suku
Penduduk adalah mereka yang bertempat tinggal
secara tetap, turun temurun di dalam satu wilayah negara.
Warga negara adalah orang-orang Indonesia asli dan
orang-orang asing yang bertempat tinggal di satu wilayah
negara berdasarkan ketentuan hukum (legal).
Pewarganegaraan adalah suatu proses, cara, atau
perbuatan mewarganegarakan seseorang.
a). UUD 945 pasal 26
(1) Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli
dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai
warga negara.
(2) Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang
bertempat tinggal di Indonesia.
(3) Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan undang-
undang.
b). Undang-undang no.3 tahun 946
Warga Negara Indonesia ialah :
a. orang yang aseli dalam daerah Negara Indonesia;
b. orang yang tidak masuk dalam golongan tersebut diatas akan tetapi turunan dari seorang dari
golongan itu, yang lahir dan bertempat kedudukan dan kediaman di dalam daerah Negara
Indonesia, dan orang bukan turunan dari golongan termaksud, yang lahir dan bertempat
kedudukan dan kediaman selama sedikitnya 5 tahun berturut-turut yang paling akhir di dalam
daerah Negara Indonesia, yang telah berumur 21 tahun, atau telah kawin, kecuali jika ia
menyatakan keberatan menjadi Warga Negara Indonesia karena ia adalah warga negara
Negeri lain;
c. orang yang mendapat kewargaan Negara Indonesia dengan cara naturalisasi;
d. anak yang sah, disahkan atau diakui dengan cara yang sah oleh bapanya, yang pada waktu
lahirnya bapanya mempunyai kewargaan Negara Indonesia;
e. anak yang lahir dalam 300 hari setalah bapanya, yang mempunyai kewargaan Negara
Indonesia, meninggal dunia;
f. anak yang hanya oleh ibunya diakui dengan cara yang sah, yang pada waktu lahirnya ibunya
mempunyai kewargaan Negara Indonesia;
g. anak yang diangkat dengan cara yang sah oleh seorang Warga Negara Indonesia;
h. anak yang lahir di dalam daerah Negara Indonesia, yang oleh bapanya ataupun oleh ibunya
tidak diakui dengan cara yang sah;
i. anak yang lahir di dalam daerah Negara Indonesia, yang tidak diketahui siapa orang tuanya
atau kewargaan negara orang tuanya.
Berdasarkan Pasal 9 UU No. 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan
Republik Indonesia menyatakan bahwa bagi WNA yang ingin menjadi
WNI harus memenuhi syarat:
Telah tinggal di Indonesia lima tahun berturut-turut atau
10 tahun tidak berturut-turut;
Sehat jasmani dan rohani;
Berumur di atas 18 tahun atau telah kawin;
Dapat berbahasa Indonesia;
Tidak dipidana;
Tidak berkewarganegaraan ganda;
Mempunyai pekerjaan/penghasilan tetap;
Membayar biaya ke kas negara.
Bagi WNA yang telah kawin dengan WNI dan ingin
menjadi WNI, berdasarkan Pasal 19 UU No. 12 Tahun 2006
tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia menyatakan bahwa
WNA yang bersangkutan harus:
1. Mengajukan pernyataan ke pejabat/Menteri Hukum dan
HAM untuk menjadi WNI;
2. Memberikan surat pernyataan bahwa dia telah tinggal di
Indonesia 5 tahun berturut-turut atau 10 tahun tidak
berturut-turut; dan
3. Pernyataan bahwa bila mendapat kewarganegaraan Indonesia
tidak menjadi dwikewarganegaraan (Kewarganegaraan
ganda).
1. Asas Kewarganegaraan
** azas iusoli : penetapan kewarganegaraan seseorang
berdasarkan tepat ia dilahirkan.
** azas ius sanguinis : penetapan kewarganegaraan sesorang
berdasrkan keturunan.
** azas kewarganegaraan tunggal : satu
kewarganegaraan bagi setiap orang
** Apratide : tidak memiliki kewarganegaraan
**Bipratide : meiliki dua kewarganegraan
2. Pewarganegaraan (Naturalisasi)
Naturalisasi ialah permohonan kewarganegaraan:
1) Naturalisasi biasa : sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku
2) Naturalisasi luar biasa : berdasarkan penglihatan jasa dan kemampuan
Pewarganegaraan aktif: seseorg dpt menggunakan
hak opsi utk memilih atau mengajukan kehendak
menjadi warga negara dari suatu negara
Pewarganegaraan pasif: seseorg yg tdk mau
diwarganegarakan oleh suatu negara atau tdk mau
diberi/dijadikan WN suatu neg maka yg
bersangkutan dpt menggunakan hak repudiasi
(menolak pewarganegaraan)
** menikah dengan pria asing
** diakui oleh orang asing sebagai anak
** masuk dalam dinas asing
** bertempat tinggal di luar negeri 5 (lima) tahun
berturut-turut
Hak adalah: Sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan
penggunaannya tergantung kepada kita sendiri.
Contohnya: hak mendapatkan pengajaran, hak mendapatkan nilai
dari guru dan sebagainya
Kewajiban adalah: Sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh
rasa tanggung jawab.
Contohnya: melaksanakan tata tertib di sekolah, membayar SPP
atau melaksanakan tugas yang diberikan guru dengan
Hak dan kewajiban dalam bidang
politik
1. Hak untuk diperlakukan yang sama di dalam hukum dan
pemerintahan.
2. Kewajiban menjunjung hukum dan pemerintahan.
3. Hak berserikat dan berkumpul.
4. Hak mengeluarkan pikiran (berpendapat).
5. Kewajiban untuk memiliki kemampuan beroganisasi dan
melaksanakan aturan-aturan lainnya, di antaranya: Semua
organisasi harus berdasarkan Pancasila sebagai azasnya,
semua media pers dalam mengeluarkan pikiran
(pembuatannya selain bebas harus pula bertanggung jawab
dan sebagainya)
Hak dan kewajiban dalam
bidang sosial budaya
Hak memperoleh kesempatan pendidikan pada segala tingkat, baik
umum maupun kejuruan.
Hak menikmati dan mengembangkan kebudayaan nasional dan
daerah.
Kewajiban mematuhi peraturan-peraturan dalam bidang
kependidikan.
Kewajiban memelihara alat-alat sekolah, kebersihan dan
ketertibannya.
Kewajiban ikut menanggung biaya pendidikan.
Kewajiban memelihara kebudayaan nasional dan daerah.
Hak untuk mengembangkan dan menyempurnakan hidup moral
keagamaannya, sehingga di samping kehidupan materiil juga
kehidupan spiritualnya terpelihara dengan baik.
Kewajiban untuk percaya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
c. Hak dan kewajiban dalam bidang Hankam
bahwa setiap warga negara berhak dan wajib dalam usaha
pembelaan negara.
d. Hak dan kewajiban dalam bidang Ekonomi
 Hak memperoleh jaminan kesejahteraan ekonomi, misalnya
dengan tersedianya barang dan jasa keperluan hidup yang
terjangkau oleh daya beli rakyat.
 Hak dipelihara oleh negara untuk fakir miskin dan anak-anak
terlantar.
 Kewajiban bekerja keras dan terarah untuk menggali dan
mengolah berbagai sumber daya alam.
 Kewajiban dalam mengembangkan kehidupan ekonomi yang
berazaskan kekeluargaan, tidak merugikan kepentingan orang
lain.
 Kewajiban membantu negara dalam pembangunan misalnya
membayar pajak tepat waktu.
 Indonesia = multikultural ->ras, gender, golongan,
budaya, suku bangsa -> KONFLIK
 Menjaga tali persaudaraan.
 Bergosip, Menggunjingkan keburukan orang lain, iri ->
DIHILANGKAN!
 Saling mengisi
 Memperkaya pengetahuan dengan berbagi cerita atau
keahlian tanpa mempedulikan perbedaan yang ada.
 Memupuk kekayaan yang ada.
 Bangsa Yang kokoh -> KUAT
SISTEM POLITIK INDONESIA
Sistem Politik Indonesia
Definisi Sistem Politik
Suprastruktur Infrastruktur
Sistem Politik Demokrasi di Indonesia
Peran serta Masyarakat Indonesia
Sistem Politik di Dunia
Struktur Poltik
Standar Kompetensi ..
* Menganalisis sistem politik di Indonesia
Kompetensi Dasar ..
* Mendeskripsikan suprastruktur dan infrastruktur politik di
Indonesia
* Mendeskripsikan perbedaan sistem politik di berbagai negara
* Menampilkan peran serta dala sistem politik di Indonesia
Politik ialah ilmu yang mempelajari tentang negara,
tujuan dan lembaga negara dala melaksanakn fungsi,
tujuan dan hubungan dengan negara maupun warga
negara
Konsep pokok politik ::
 negara
 kekuasaan
 pengmblan keputusan
 kebijakan
 pembagian kekuasaan
1. Suprastruktur Politik
Ialah suasana kehidupan politik pemerintahan yang
terdiri dari :
 MPR
 Anggota MPR
 Presiden
 Legislatif
 BPK
 MA
Fungsi suprastruktur politik :
1.Fungsi pengambilan keputusan
2.Fungsi pelaksanaan keputusan
3.Fungsi pengawasan pelaksanaan keputusan
2. Infrastruktur Politik
Ialah suasana kehidupan politik rakyat
1. Partai Politik
Suatu organisasi dalam melakasnakan aktivitas politik yang berusaha untuk
menguasai kekuasaan pemerintahan dalam memberikan manfaat kepada anggota
partainya
2. Kelompok Kepentingan
Menyalurkan aspirasi dan usulan politik. Contohnya: organisasi buruh, tani,
golongan pedagang, pegawai negeri, dan cendekiwan
3. Kelompok Penekan
Tidak berminat pada jabatan politik tapi berperan mengajukan kepentingan dan
aspirasi masyarakat
4. Alat Komunikasi Politik
Ialah media massa yang dapat dijadikan penyalur dan pembawa suara rakyat
dalam aktiitas politik.
5. Tokoh Politik
Ialah tokoh-tokoh masyarakat yang memperoleh penunjukan langsung dari
pemerintah untuk duduk dalam lembaga-lembaga negara
a. Sistem Politik Di Negara Komunis :
Bercirikan pemerintahan yang sentralistik, peniadaan hak
milk pribadi, peniadaan hak-haak sipil dan politik, tidak
adanya mekanisme pemilu yang terbuka, tidak adanya
oposisi, serta terdapat pembatasan terhadap arus
informasi dan kebebasan berpendapat
b. Sistem Politik Di Negara Liberal :
Bercirikan adanya kebebasan berpikir bagi tiap individu
atau kelompok; pembatasan kekuasaan; khususnya dari
pemerintah dan agama; penegakan hukum; pertukaran
gagasan yang bebas; sistem pemerintahan yang transparan
yang didalamnya terdapat jaminan hak-hak kaum
minoritas
Sistem Politik di Indonesia :
Sistem politik yang didasarkan pada nilai, prinsip, prosedur, dan kelembagaan
yang demokratis. Adapun sendi-sendi pokok dari sistem politik demokrasi di
Indonesia adalah :
Ide kedaulatan rakyat
Negara berdasarkan atas hukum
Bentuk Republik
Pemerintahan berdasarkan konstitusi
Pemerintahan yang bertanggung jawab
Sistem Perwakilan
Sistem pemerintahan presidensiil
Peran serta masyarakat dalam politik adalah terciptanya
masyarakat politik yang “Kritis Partisipatif” dengan ciri-ciri ::
Meningkatnya respon masyarakat terhadap kebijakan
pemerintah
Adanya partisipasi rakyat dalam mendukung atau menolak suatu
kebijakan politik
Meningkatnya partisipasi rakyat dalam berbagai kehiatan
organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan kelompok-
kelompok penekan
PKn Kelas X

More Related Content

What's hot

Integrasi Nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Integrasi Nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal IkaIntegrasi Nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Integrasi Nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ikabulan purnama
 
BAB 1 Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negara
BAB 1 Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar NegaraBAB 1 Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negara
BAB 1 Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar NegaraRisdiana Hidayat
 
Bahan Ajar 8 Bab 4.pptx
Bahan Ajar 8 Bab 4.pptxBahan Ajar 8 Bab 4.pptx
Bahan Ajar 8 Bab 4.pptxSitiKuswaroh
 
Ppt pkn kls 8 2019-2020
Ppt pkn kls 8 2019-2020Ppt pkn kls 8 2019-2020
Ppt pkn kls 8 2019-2020soni wirawan
 
Power point bahan ajar pkn
Power point bahan ajar pknPower point bahan ajar pkn
Power point bahan ajar pknnuffiq ahmad
 
Makna Bhineka Tunggal Ika
Makna Bhineka Tunggal IkaMakna Bhineka Tunggal Ika
Makna Bhineka Tunggal IkaTata
 
MEMPERKUAT KOMITMEN KEBANGSAAN
MEMPERKUAT KOMITMEN KEBANGSAANMEMPERKUAT KOMITMEN KEBANGSAAN
MEMPERKUAT KOMITMEN KEBANGSAANDwi Bawa
 
Makna Pembukaan UUD 1945
Makna Pembukaan UUD 1945Makna Pembukaan UUD 1945
Makna Pembukaan UUD 1945Choi Fatma
 
B. (PART 1) HAKIKAT POKOK PIKIRAN PEMBUKAAN UUD 1945
B. (PART 1) HAKIKAT POKOK PIKIRAN PEMBUKAAN UUD 1945B. (PART 1) HAKIKAT POKOK PIKIRAN PEMBUKAAN UUD 1945
B. (PART 1) HAKIKAT POKOK PIKIRAN PEMBUKAAN UUD 1945guruppkn11
 
Negara Kesatuan Republik Indonesia
Negara Kesatuan Republik IndonesiaNegara Kesatuan Republik Indonesia
Negara Kesatuan Republik IndonesiaNita Kurniasih
 
PPT kesadaran berbangsa dan bernegara
PPT kesadaran berbangsa dan bernegaraPPT kesadaran berbangsa dan bernegara
PPT kesadaran berbangsa dan bernegaraDoris Agusnita
 
BAB 2 Norma dan Keadilan di Masyarakat
BAB 2 Norma dan Keadilan di MasyarakatBAB 2 Norma dan Keadilan di Masyarakat
BAB 2 Norma dan Keadilan di MasyarakatRisdiana Hidayat
 
Ancaman Terhadap Integrasi Nasional
Ancaman Terhadap Integrasi NasionalAncaman Terhadap Integrasi Nasional
Ancaman Terhadap Integrasi NasionalEkinanda Anggita
 
MATERI PPKN Kelas 7 BAB 2.pptx
MATERI PPKN Kelas 7 BAB 2.pptxMATERI PPKN Kelas 7 BAB 2.pptx
MATERI PPKN Kelas 7 BAB 2.pptxsmpbudiharapanpict
 
2. hak dan kewajiban warga negara
2. hak dan kewajiban warga negara2. hak dan kewajiban warga negara
2. hak dan kewajiban warga negaraMardiah Ahmad
 

What's hot (20)

Pkn kelas 9 bab 3 upload
Pkn kelas 9 bab 3 uploadPkn kelas 9 bab 3 upload
Pkn kelas 9 bab 3 upload
 
Integrasi Nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Integrasi Nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal IkaIntegrasi Nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Integrasi Nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
 
BAB 1 Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negara
BAB 1 Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar NegaraBAB 1 Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negara
BAB 1 Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negara
 
Bahan Ajar 8 Bab 4.pptx
Bahan Ajar 8 Bab 4.pptxBahan Ajar 8 Bab 4.pptx
Bahan Ajar 8 Bab 4.pptx
 
Ppt pkn kls 8 2019-2020
Ppt pkn kls 8 2019-2020Ppt pkn kls 8 2019-2020
Ppt pkn kls 8 2019-2020
 
Power point bahan ajar pkn
Power point bahan ajar pknPower point bahan ajar pkn
Power point bahan ajar pkn
 
Makna Bhineka Tunggal Ika
Makna Bhineka Tunggal IkaMakna Bhineka Tunggal Ika
Makna Bhineka Tunggal Ika
 
MEMPERKUAT KOMITMEN KEBANGSAAN
MEMPERKUAT KOMITMEN KEBANGSAANMEMPERKUAT KOMITMEN KEBANGSAAN
MEMPERKUAT KOMITMEN KEBANGSAAN
 
Makna Pembukaan UUD 1945
Makna Pembukaan UUD 1945Makna Pembukaan UUD 1945
Makna Pembukaan UUD 1945
 
PPKn Kelas VII semester 2
PPKn Kelas VII semester 2PPKn Kelas VII semester 2
PPKn Kelas VII semester 2
 
B. (PART 1) HAKIKAT POKOK PIKIRAN PEMBUKAAN UUD 1945
B. (PART 1) HAKIKAT POKOK PIKIRAN PEMBUKAAN UUD 1945B. (PART 1) HAKIKAT POKOK PIKIRAN PEMBUKAAN UUD 1945
B. (PART 1) HAKIKAT POKOK PIKIRAN PEMBUKAAN UUD 1945
 
BAB II kelas 9.ppt
BAB II kelas 9.pptBAB II kelas 9.ppt
BAB II kelas 9.ppt
 
Negara Kesatuan Republik Indonesia
Negara Kesatuan Republik IndonesiaNegara Kesatuan Republik Indonesia
Negara Kesatuan Republik Indonesia
 
ppt nilai - nilai pancasila masa kini
ppt nilai - nilai pancasila masa kinippt nilai - nilai pancasila masa kini
ppt nilai - nilai pancasila masa kini
 
PPT kesadaran berbangsa dan bernegara
PPT kesadaran berbangsa dan bernegaraPPT kesadaran berbangsa dan bernegara
PPT kesadaran berbangsa dan bernegara
 
BAB 2 Norma dan Keadilan di Masyarakat
BAB 2 Norma dan Keadilan di MasyarakatBAB 2 Norma dan Keadilan di Masyarakat
BAB 2 Norma dan Keadilan di Masyarakat
 
Ancaman Terhadap Integrasi Nasional
Ancaman Terhadap Integrasi NasionalAncaman Terhadap Integrasi Nasional
Ancaman Terhadap Integrasi Nasional
 
PKN BAB II Kelas XI
PKN BAB II  Kelas XIPKN BAB II  Kelas XI
PKN BAB II Kelas XI
 
MATERI PPKN Kelas 7 BAB 2.pptx
MATERI PPKN Kelas 7 BAB 2.pptxMATERI PPKN Kelas 7 BAB 2.pptx
MATERI PPKN Kelas 7 BAB 2.pptx
 
2. hak dan kewajiban warga negara
2. hak dan kewajiban warga negara2. hak dan kewajiban warga negara
2. hak dan kewajiban warga negara
 

Viewers also liked

Buku Pegangan Guru PPKN SMA/SMK kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi 2014
Buku Pegangan Guru PPKN SMA/SMK kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi 2014Buku Pegangan Guru PPKN SMA/SMK kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi 2014
Buku Pegangan Guru PPKN SMA/SMK kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi 2014IWAN SUKMA NURICHT
 
Materi pp kn kls x kurikulum 2013
Materi pp kn kls x kurikulum 2013Materi pp kn kls x kurikulum 2013
Materi pp kn kls x kurikulum 2013Fianggoro
 
Rangkuman PKN kelas X BAB 6
Rangkuman PKN kelas X BAB 6Rangkuman PKN kelas X BAB 6
Rangkuman PKN kelas X BAB 6Tiara Azarine
 
Buku Paket Kelas 10 - PPKN
Buku Paket Kelas 10 - PPKNBuku Paket Kelas 10 - PPKN
Buku Paket Kelas 10 - PPKNStraw Hat
 
Buku pegangan guru pp kn sma kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi 2014 (matem...
Buku pegangan guru pp kn sma kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi 2014 (matem...Buku pegangan guru pp kn sma kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi 2014 (matem...
Buku pegangan guru pp kn sma kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi 2014 (matem...eli priyatna laidan
 
Ppkn 10 sem 1 book
Ppkn 10 sem 1 bookPpkn 10 sem 1 book
Ppkn 10 sem 1 bookdodohQ
 
Buku pegangan siswa pp kn sma kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi 2014 (mate...
Buku pegangan siswa pp kn sma kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi 2014 (mate...Buku pegangan siswa pp kn sma kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi 2014 (mate...
Buku pegangan siswa pp kn sma kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi 2014 (mate...eli priyatna laidan
 
Ringkasan materi pkn x
Ringkasan materi pkn xRingkasan materi pkn x
Ringkasan materi pkn xTita Ruby
 
Rpp bab 6 ppkn sma kelas x kurnas
Rpp bab 6 ppkn sma kelas x kurnasRpp bab 6 ppkn sma kelas x kurnas
Rpp bab 6 ppkn sma kelas x kurnaseli priyatna laidan
 
Bab 7. merajut kebersamaan dalam kebhinnekaan
Bab 7. merajut kebersamaan dalam kebhinnekaanBab 7. merajut kebersamaan dalam kebhinnekaan
Bab 7. merajut kebersamaan dalam kebhinnekaanermisetyawati
 
RPP PKN Kurikulum 2013 kelas x
RPP PKN Kurikulum 2013 kelas xRPP PKN Kurikulum 2013 kelas x
RPP PKN Kurikulum 2013 kelas xPutri Lenggogeni
 
PKN - SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA KELAS XII IPA SMA
PKN - SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA KELAS XII IPA SMAPKN - SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA KELAS XII IPA SMA
PKN - SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA KELAS XII IPA SMARIZKY AYU NABILA
 
Rangkuman PKN kelas X BAB 5
Rangkuman PKN kelas X BAB 5Rangkuman PKN kelas X BAB 5
Rangkuman PKN kelas X BAB 5Tiara Azarine
 
Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan KewarganegaraanPendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan KewarganegaraanSanti Rukmala
 
Pkn Kls 10 bab 2 Kurikulum2013 (Proklamasi,UUD1945)
Pkn Kls 10 bab 2 Kurikulum2013 (Proklamasi,UUD1945)Pkn Kls 10 bab 2 Kurikulum2013 (Proklamasi,UUD1945)
Pkn Kls 10 bab 2 Kurikulum2013 (Proklamasi,UUD1945)Putri Larasantang
 

Viewers also liked (20)

Buku Pegangan Guru PPKN SMA/SMK kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi 2014
Buku Pegangan Guru PPKN SMA/SMK kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi 2014Buku Pegangan Guru PPKN SMA/SMK kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi 2014
Buku Pegangan Guru PPKN SMA/SMK kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi 2014
 
Materi pp kn kls x kurikulum 2013
Materi pp kn kls x kurikulum 2013Materi pp kn kls x kurikulum 2013
Materi pp kn kls x kurikulum 2013
 
Rangkuman PKN kelas X BAB 6
Rangkuman PKN kelas X BAB 6Rangkuman PKN kelas X BAB 6
Rangkuman PKN kelas X BAB 6
 
Buku guru pkn sma x
Buku guru pkn sma xBuku guru pkn sma x
Buku guru pkn sma x
 
Buku Paket Kelas 10 - PPKN
Buku Paket Kelas 10 - PPKNBuku Paket Kelas 10 - PPKN
Buku Paket Kelas 10 - PPKN
 
Buku pegangan guru pp kn sma kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi 2014 (matem...
Buku pegangan guru pp kn sma kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi 2014 (matem...Buku pegangan guru pp kn sma kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi 2014 (matem...
Buku pegangan guru pp kn sma kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi 2014 (matem...
 
Ppkn 10 sem 1 book
Ppkn 10 sem 1 bookPpkn 10 sem 1 book
Ppkn 10 sem 1 book
 
Buku pegangan siswa pp kn sma kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi 2014 (mate...
Buku pegangan siswa pp kn sma kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi 2014 (mate...Buku pegangan siswa pp kn sma kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi 2014 (mate...
Buku pegangan siswa pp kn sma kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi 2014 (mate...
 
Ringkasan materi pkn x
Ringkasan materi pkn xRingkasan materi pkn x
Ringkasan materi pkn x
 
PKn
PKnPKn
PKn
 
Rpp bab 6 ppkn sma kelas x kurnas
Rpp bab 6 ppkn sma kelas x kurnasRpp bab 6 ppkn sma kelas x kurnas
Rpp bab 6 ppkn sma kelas x kurnas
 
Bab 7. merajut kebersamaan dalam kebhinnekaan
Bab 7. merajut kebersamaan dalam kebhinnekaanBab 7. merajut kebersamaan dalam kebhinnekaan
Bab 7. merajut kebersamaan dalam kebhinnekaan
 
RPP PKN Kurikulum 2013 kelas x
RPP PKN Kurikulum 2013 kelas xRPP PKN Kurikulum 2013 kelas x
RPP PKN Kurikulum 2013 kelas x
 
PKN-Pers
PKN-PersPKN-Pers
PKN-Pers
 
PKN - SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA KELAS XII IPA SMA
PKN - SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA KELAS XII IPA SMAPKN - SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA KELAS XII IPA SMA
PKN - SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA KELAS XII IPA SMA
 
Rangkuman PKN kelas X BAB 5
Rangkuman PKN kelas X BAB 5Rangkuman PKN kelas X BAB 5
Rangkuman PKN kelas X BAB 5
 
Surat Berharga
Surat BerhargaSurat Berharga
Surat Berharga
 
1
11
1
 
Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan KewarganegaraanPendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan Kewarganegaraan
 
Pkn Kls 10 bab 2 Kurikulum2013 (Proklamasi,UUD1945)
Pkn Kls 10 bab 2 Kurikulum2013 (Proklamasi,UUD1945)Pkn Kls 10 bab 2 Kurikulum2013 (Proklamasi,UUD1945)
Pkn Kls 10 bab 2 Kurikulum2013 (Proklamasi,UUD1945)
 

Similar to PKn Kelas X

Bab i materi pengantar pendidikan kewarganegaraan
Bab i  materi pengantar pendidikan kewarganegaraanBab i  materi pengantar pendidikan kewarganegaraan
Bab i materi pengantar pendidikan kewarganegaraanArdhiYahya1
 
PPT 1 HAKIKAT BANGSA & NEGARA.pdf
PPT 1 HAKIKAT BANGSA & NEGARA.pdfPPT 1 HAKIKAT BANGSA & NEGARA.pdf
PPT 1 HAKIKAT BANGSA & NEGARA.pdffikaanurlaila
 
Negara Bangsa, Nasionalisme dan Identitas Nasional
Negara Bangsa, Nasionalisme dan Identitas NasionalNegara Bangsa, Nasionalisme dan Identitas Nasional
Negara Bangsa, Nasionalisme dan Identitas NasionalDyah Fitriana
 
Pengantar pendidikan kewarganegaraan
Pengantar  pendidikan kewarganegaraanPengantar  pendidikan kewarganegaraan
Pengantar pendidikan kewarganegaraanbayuandella
 
Hakekat bangsa dan Negara
Hakekat bangsa dan NegaraHakekat bangsa dan Negara
Hakekat bangsa dan Negarabamsyah
 
Materi Kewarganegaraan
Materi KewarganegaraanMateri Kewarganegaraan
Materi KewarganegaraanIsmail Yusuf
 
Kelompok 1 bangsa dan negara
Kelompok 1   bangsa dan negaraKelompok 1   bangsa dan negara
Kelompok 1 bangsa dan negaradayurikaperdana19
 
PANCASILA SEBAGAI IDENTITAS NASIONAL
PANCASILA SEBAGAI IDENTITAS NASIONALPANCASILA SEBAGAI IDENTITAS NASIONAL
PANCASILA SEBAGAI IDENTITAS NASIONALRifin Sugiarto
 
Pengertian negara
Pengertian negaraPengertian negara
Pengertian negarafeni oetari
 
Teori terbentuknya negara
Teori terbentuknya negaraTeori terbentuknya negara
Teori terbentuknya negaraDony Rizal
 
wawasan kebangsaan dalam kerangka NKRI
wawasan kebangsaan dalam kerangka NKRIwawasan kebangsaan dalam kerangka NKRI
wawasan kebangsaan dalam kerangka NKRIDeni Wahyu
 
pendidikan kewarganegaraan materi tentang identitas
pendidikan kewarganegaraan materi tentang identitaspendidikan kewarganegaraan materi tentang identitas
pendidikan kewarganegaraan materi tentang identitasAlumniKajianStrateji
 

Similar to PKn Kelas X (20)

Kewarganegaraan
KewarganegaraanKewarganegaraan
Kewarganegaraan
 
Identitas Nasional
Identitas NasionalIdentitas Nasional
Identitas Nasional
 
Wasbang nkri
Wasbang nkriWasbang nkri
Wasbang nkri
 
Bab i materi pengantar pendidikan kewarganegaraan
Bab i  materi pengantar pendidikan kewarganegaraanBab i  materi pengantar pendidikan kewarganegaraan
Bab i materi pengantar pendidikan kewarganegaraan
 
BANGSADANNEGARA.ppt
BANGSADANNEGARA.pptBANGSADANNEGARA.ppt
BANGSADANNEGARA.ppt
 
PPT 1 HAKIKAT BANGSA & NEGARA.pdf
PPT 1 HAKIKAT BANGSA & NEGARA.pdfPPT 1 HAKIKAT BANGSA & NEGARA.pdf
PPT 1 HAKIKAT BANGSA & NEGARA.pdf
 
Presentasi pkn
Presentasi pknPresentasi pkn
Presentasi pkn
 
Hakikat Bangsa dan Negara
Hakikat Bangsa dan NegaraHakikat Bangsa dan Negara
Hakikat Bangsa dan Negara
 
Negara Bangsa, Nasionalisme dan Identitas Nasional
Negara Bangsa, Nasionalisme dan Identitas NasionalNegara Bangsa, Nasionalisme dan Identitas Nasional
Negara Bangsa, Nasionalisme dan Identitas Nasional
 
Pengantar pendidikan kewarganegaraan
Pengantar  pendidikan kewarganegaraanPengantar  pendidikan kewarganegaraan
Pengantar pendidikan kewarganegaraan
 
Bab 1 pkn
Bab 1 pknBab 1 pkn
Bab 1 pkn
 
Hakekat bangsa dan Negara
Hakekat bangsa dan NegaraHakekat bangsa dan Negara
Hakekat bangsa dan Negara
 
Materi Kewarganegaraan
Materi KewarganegaraanMateri Kewarganegaraan
Materi Kewarganegaraan
 
Kelompok 1 bangsa dan negara
Kelompok 1   bangsa dan negaraKelompok 1   bangsa dan negara
Kelompok 1 bangsa dan negara
 
PANCASILA SEBAGAI IDENTITAS NASIONAL
PANCASILA SEBAGAI IDENTITAS NASIONALPANCASILA SEBAGAI IDENTITAS NASIONAL
PANCASILA SEBAGAI IDENTITAS NASIONAL
 
Pengertian negara
Pengertian negaraPengertian negara
Pengertian negara
 
Teori terbentuknya negara
Teori terbentuknya negaraTeori terbentuknya negara
Teori terbentuknya negara
 
wawasan kebangsaan dalam kerangka NKRI
wawasan kebangsaan dalam kerangka NKRIwawasan kebangsaan dalam kerangka NKRI
wawasan kebangsaan dalam kerangka NKRI
 
pendidikan kewarganegaraan materi tentang identitas
pendidikan kewarganegaraan materi tentang identitaspendidikan kewarganegaraan materi tentang identitas
pendidikan kewarganegaraan materi tentang identitas
 
Bangsa dan negara
Bangsa dan negaraBangsa dan negara
Bangsa dan negara
 

More from Muhamad Yogi

Teori Politik Moderen
Teori Politik ModerenTeori Politik Moderen
Teori Politik ModerenMuhamad Yogi
 
Ketenagakerjaan dan Perburuhan
Ketenagakerjaan dan PerburuhanKetenagakerjaan dan Perburuhan
Ketenagakerjaan dan PerburuhanMuhamad Yogi
 
HAK MILIK INTELEKTUAL
HAK MILIK INTELEKTUALHAK MILIK INTELEKTUAL
HAK MILIK INTELEKTUALMuhamad Yogi
 
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
KEPEMIMPINAN PENDIDIKANKEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
KEPEMIMPINAN PENDIDIKANMuhamad Yogi
 
Keadilan Dalam Pandangan Islam
Keadilan Dalam Pandangan IslamKeadilan Dalam Pandangan Islam
Keadilan Dalam Pandangan IslamMuhamad Yogi
 
Keadilan Dala Pandangan Islam
Keadilan Dala Pandangan IslamKeadilan Dala Pandangan Islam
Keadilan Dala Pandangan IslamMuhamad Yogi
 
Teori Politik Moderen
Teori Politik Moderen Teori Politik Moderen
Teori Politik Moderen Muhamad Yogi
 
ADART HIMADIKWAN 2014-2015
ADART HIMADIKWAN 2014-2015ADART HIMADIKWAN 2014-2015
ADART HIMADIKWAN 2014-2015Muhamad Yogi
 
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBDManusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBDMuhamad Yogi
 
Demokrasi Indonesia
Demokrasi IndonesiaDemokrasi Indonesia
Demokrasi IndonesiaMuhamad Yogi
 
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG  TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG  TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...Muhamad Yogi
 
Group Investigation ppt
Group Investigation pptGroup Investigation ppt
Group Investigation pptMuhamad Yogi
 
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014Muhamad Yogi
 
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIASISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIAMuhamad Yogi
 
Peran Guru Sebagai Motivator
Peran Guru Sebagai MotivatorPeran Guru Sebagai Motivator
Peran Guru Sebagai MotivatorMuhamad Yogi
 

More from Muhamad Yogi (20)

Teori Politik Moderen
Teori Politik ModerenTeori Politik Moderen
Teori Politik Moderen
 
Ketenagakerjaan dan Perburuhan
Ketenagakerjaan dan PerburuhanKetenagakerjaan dan Perburuhan
Ketenagakerjaan dan Perburuhan
 
HAK MILIK INTELEKTUAL
HAK MILIK INTELEKTUALHAK MILIK INTELEKTUAL
HAK MILIK INTELEKTUAL
 
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
KEPEMIMPINAN PENDIDIKANKEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
 
Keadilan Dalam Pandangan Islam
Keadilan Dalam Pandangan IslamKeadilan Dalam Pandangan Islam
Keadilan Dalam Pandangan Islam
 
Keadilan Dala Pandangan Islam
Keadilan Dala Pandangan IslamKeadilan Dala Pandangan Islam
Keadilan Dala Pandangan Islam
 
Teori Politik Moderen
Teori Politik Moderen Teori Politik Moderen
Teori Politik Moderen
 
ADART HIMADIKWAN 2014-2015
ADART HIMADIKWAN 2014-2015ADART HIMADIKWAN 2014-2015
ADART HIMADIKWAN 2014-2015
 
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBDManusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
 
Demokrasi Indonesia
Demokrasi IndonesiaDemokrasi Indonesia
Demokrasi Indonesia
 
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG  TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG  TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...
 
Group Investigation ppt
Group Investigation pptGroup Investigation ppt
Group Investigation ppt
 
BENTUK NEGARA
BENTUK NEGARABENTUK NEGARA
BENTUK NEGARA
 
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
 
Pilar Belajar
Pilar BelajarPilar Belajar
Pilar Belajar
 
Prasangka Sosial
Prasangka SosialPrasangka Sosial
Prasangka Sosial
 
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIASISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
 
Hukum Keluarga
Hukum Keluarga Hukum Keluarga
Hukum Keluarga
 
Peran Guru Sebagai Motivator
Peran Guru Sebagai MotivatorPeran Guru Sebagai Motivator
Peran Guru Sebagai Motivator
 
Hukum Keluarga
Hukum KeluargaHukum Keluarga
Hukum Keluarga
 

Recently uploaded

Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 

Recently uploaded (20)

Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 

PKn Kelas X

  • 2. MUHAMAD YOGI 40132161121007 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA BANDUNG
  • 4. HAKIKAT BANGSA DAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (NKRI)
  • 5. Standar Kompetensi .. * Memahami hakikat bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Kompetensi Dasar .. * Mendeskripsikan hakikat bangsa dan unsur-unsur terbentukya negara. * Mendeskripsikan hakikat negara dan bentuk-bentuk kenegaraan. * Menjelaskan pengertian, fungsi, dan tujuan NKRI. * Menunjukkan semangat kebangsaan, nasionalisme, dan patriotisme dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
  • 6. Terbentuknya Negara Hakikat Negara dan Bentuk-Bentuk Kenegaraan Hakikat Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia Makna Manusia, Masyarakat – Bangsa, dan Negara Terbentuknya Bangsa Hakikat Bangsa Pengertian, Tujuan dan Fungsi Negara Kesatuan RI Semangat Kebangsaan NasionalismePartiotisme Semangat Kebangsaan Lainnya
  • 7.
  • 8. 1. Manusia Manusia diciptakan oleh tuhan yang maha esa memiliki kedudukan dan martabat yang paling tinggi diantar makhluk lain ciptaan- Nya. Manusia diberikan akal dan pikiran sehingga dalam kondisi tertentu mampu memenuhi hasrat dan kebutuhan hidupnya. Kemudian, setiap manusia dilahirkan dalam keadaan merdeka dan mempunyai haik serta martabat yang sama. Manusia berasal dari bahasa sansekerta, yaitu manu. Artinya berpikir dan berakal budi. Dalam sejarah homo berarti manusia. Manusia didalam pergaulan hidupnya ditakdirkan sebagai makhluk social. Aristoteles (384-322 SM), salah seorang filsuf yunani mengatakn bahwa manusia itu makhluk yang bergaul, bermasyarakat.
  • 9. 2. Masyarakat - Bangsa Masyarakat adalah persatuan manusia yang timbul dari kodrat yang sama. Mereka hidup bersama dalam berbagai hubungan antara individu yang berbeda – beda tingkatannya. Kehidupan bersama itu dapat berbentuk desa, kota, daerah, dan Negara. Pada umumnya ada tiga macam golongan masyarakat, yaitu sebagai berikut : a) Golongan yang berdasarkan hubungan kekeluargaan, perkumpulan keluarga, suami-istri (gemeinschaft) b) Golongan yang berdasarkan hubungan kepentingan / pekerjaan, perkumpulan ekonomi, koperasi, serikat kerja, perkumpulan social, perkumpulan kesenian, dan olahraga (gezelschaft). c) Golongan yang berdasarkan hubunugan tujuan / pandangan hidup atau ideology, partai politik, perkumpulan agama, bangsa, dan Negara.
  • 10. Bangsa adalah sekelompok manusia / orang yang memiliki hal – hal berikut. a)cita-cita bersama yang mengikat dan menjadi satu kesatuan b)perasaan senasib sepenanggungan c)karakter yang sama d)adat istiadat / budaya yang sama e)satu kesatan wilayah f)teroganisir dalam satu wilayah hukum
  • 11. 3. Negara Istilah Negara merupakan terjemahan dari de staat (belanda), the state (inggris), I’etat (prancis), statum (latin), lo stato (Italia), dan der staat (jerman). Menurut bahasa sansekerta, nagari atau Negara, berarti kota, sedangkan menurut bahasa suku-suku di Indonesia sering disebut negeri atau Negara, yaitu tempat tinggal. Menurut kamus umum bhasa Indonesia Negara adalah persekutuan bangsa yang hidup dalam suatu wilayah dengan batas-batas tertentu yang diperintah dan diurus oleh suatu badan pemerintha dengan teratur. Negara dalam arti sempit sama dengan pemerintahan dalam arti luas (lembaga legislative, eksekutif, yudikatif) yang merupakan alat untuk mencapai kepentingan bersama, sedangkan Negara dalam arti luas adalah kesatuan social yang mengatur, memimpin, dan mengkoordinasi masyarakat supaya dapat hidup wajar dan berkembang terus. Dalam mengemban tugasnya, Negara memliki aparatur Negara dengan wewenangnya
  • 12.
  • 13. Pengertian bangsa yang dikemukakan secara unik oleh Ben Anderson, dapat ditelaah lebih lanjut mngenai proses dan unsur- unsur pembentuknya. Menurut pengamatan Ben Anderson, ilmuwan politik dari universitas cornel, bangsa merupakan komunitas politik yang dibayangkan dalam wilayah yang jelas batsnya dan berdaulat. Mengapa dikatakan sebagai komunitas polotik yang dibayangkan? Karena suatu bangsa yang paling kecil sekalipun, setiap individunya tidak kenal satu sama lain. Begitupula dengn bangsa yang besar sekalipun, yang jumlah anggota atau penduduknya hingga ratusan jiwa, mempunyai batas wilayah yang relatif jelas. Kekuasaan dan wewenang suatu bangsa atas suatu wilayah yang berdaulat, merupakan dibawah wewenang kenegaraan atau Negara yang mempunyai kekuasaan atas seluruh wilayah dan bangsa tersebut.
  • 14. 1. Faktor Pembentukan Bangsa Menurut Dasar Identitas a. Primordial, yaitu ikatan kekerabatan (darah dan keluarga) dan kesamaan suku bangsa, daerah, bahasa, dan adat istiadat. b. Sakral, kesamaan agama yang dianut oleh suatu masyarakat menimbulkan ideologi dokttriner yang kuat dalam suatu masyarakat, sehingga keterkaitannya dapat membentuk bangsa negara. c. Tokoh, tokoh yang kharismatik bagi masyarakat akan menjadi panutan untuk mewujudkan misi-misi bangsa. d. Sejarah, sejarah dan pengalaman masa lalu seperti penderitaan akibat penjajahan akan melahirkan solidaritas (senasib dan sepenanggungan). e. Bhinneka Tunggal Ika, yaitu faktor kesadaran antaranggota masyarakat mengenai pentingnya persatuan dan berbagai perbedaan. f. Perkembangan Ekonomi, perkembangan ekonomi yang terspesialisasi sesuai kebutuhan masyarakat akan meningkatkan mutu dan variasi kebutuhan masyarakat yang lain.
  • 15. g. Kelembagaan, Lembaga-lembaga pemerintahan dan politik mempertemukan berbagai kepentingan di kalangan masyarakat. 2. Faktor Pembentuk Bangsa Menurut Segi Organisasi a. Negara sebagai Organisasi Kekuasaan b. Negara sebagai Organisasi Politik c. Negara Ditinjau dari Segi Organisasi Kesusilaan d. Negara Ditinjau dari Segi Integritas antara Pemerintah dan Rakyat
  • 16.
  • 17. 1. Unsur-Unsur Negara Menurut para ahli Negara, antara lain Oppenheim dan Lauterpacht, tiga unsure pokok tersebut adalah sebagai berikut: a. rakyat atau masyarakat b. wilayah / daerah, meliputi udara, darat, dan perairan (perairan bukan merupakan syarat mutlak). c. Pemerintah yang berdaulat
  • 18. Rakyat Rakyat adalah semua orang yang berdiam di dalam Negara suatu Negara atau menjadi penghuni Negara. Rakyat merupakan unsur terpenting dari Negara. Pengelompokan Rakyat • Penduduk dan bukan penduduk (berdasarkan hubungannya dengan wilayah dan Negara). Penduduk adalah mereka yang bertempat tinggal tetap atau berdomosili tetap di dalam wilayah Negara (menetap). Bukan Penduduk adalah mereka yang berada didalam wilayah Negara, tetapi tidak bermaksud bertempat tinggal di Negara itu. Termasuk kedalam golongan bukan penduduk antara lain wisata asing yang sedang melakukan perjalanan wisata didalam wilayah. • Warga Negara dan bukan warga Negara (berdasarkan hubungannya dengan pemerintah Negara). Warga Negara adalah mereka yang berdasarkan hukum merupakan anggota dari Negara (menurut undang-undang diakui sebagai warga Negara). Bukan warga Negara (orang asing) adalah mereka yang mengakui Negara lain sebagai negaranya.
  • 19. Wilayah Pembatasan wilayah suatu Negara sangat pentings sekali karena menyangkut pelaksanaan kedaulatan suatu Negara dalam segala bentuk seprti hal-hal berikut : • berkuasa penuh terhadap kekayaan yang ada dildalamnya • berkuasa mengusir orang-orang yang bukan warga negaranya dalam wilayah tersebut bila tidak izin dari Negara itu. Pembagian Wilayah 1. Daratan Pembatasan antara Negara dapat berupa hal-hal berikut. 1. Batas alam. Misalnya sungai, danau, pegunungan, atau lembah. 2. Batas buatan, misalnya Pagar tembok, pagar kawat berduri. 3. Batas menurut geofisika, misalnya lintang utara / selatan , bujur timur / barat.
  • 20. 2. Lautan Wilayah laut suatu Negara ialah semua perairan, lautanh, dan sungai yang berada dalam batas-batas Negara (laut territorial). Penentuan batas laut harus berpedoman kepada hukum laut internasional. Masalah laut menjadi masalh internasional karena ada dua konsepsi kalautan yang bertentangan, yaitu sebagai berikut. Masalah Kelautan •Res Nullius, yaitu lautan dapat dimilkki oleh Negara karena tidak ada yang memlikinya. •Res Kommunis, yaitu laut merupakan milik bersama masyarakat dunia. Oleh karena itu, tidak dapat dimilkki oleh Negara mana pun. Sekarang masalah kelautan telah memperoleh kepastian hukum melalui “Konferensi Hukum Laut Internasional III”, 10 Desember 1982 yang diselenggarakan oleh PBB di Montego Bay, Jamaica, yang ditandatangani 119 negara peserta. Konferensi tersebut menghasilkan batas-batas wilayah kenegaraan, yaitu :
  • 21. a. Laut Teritorial, setiap negara memiliki kedaulatan atas laut teritorial selebar 12 mil laut yang diukur berdasarkan garis lurus yang ditarik dari garis dasar (base line) garis pantai ke arah laut bebas. b. Zona Bersebelahan, dalam daerah ini negara pantai (costal state) dapat mengambil tindakan bagi pihak-pihak yang melanggar ketentuan-ketentuan berdasarkan undang-undang bea-cukain, fiskal, imigrasi, dan ketertiban negara yang bersangkutan. c. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), dalam wilayah ini, negara pantai menggali kekayaan alam yang ada dan menangkap para nelayan asing yang kedapatan sedang melakukan penangkapan ikan. d. Landas Benua, dalam wilayah ZEE ini, negara pantai boleh mengadakan eksploitasi dan eksplorasi kekayaan alam dengan persyaratan harus membagikan keuntungan dengan masyarakat internasional.
  • 22. 3. Udara Batas wilayah udara menjadi masalah, karena terdapat beberapa aliran pemikiran yang dikelompokkan atas dua bagian, yaitu : a.Aliran Udara Bebas Aliran ini dilengkapi oleh tiga macam pendapatan, yaitu : 1. Kebebasan ruang udara tanpa batas. 2. Kebebasan ruang udara yang dilengkapi oleh hak khusus dari negara kolong. 3. Kebebasan ruang udara dilengkapi zona teritorial dari negra kolong untuk dapat dilaksanakan. b.Aliran Kedaulatan atas Udara di Atas Wilayah Negaranya Aliran ini membagi diri ke dalam tiga pendapat, yaitu: 1. Negara kolong berdaulat penuh dalam ketinggian tertentu. 2. Negara kolong berdaulat penuh dibatasi oleh navigasi asing. 3. Negara kolong berdaulat penuh tanpa batas.
  • 23. 4. Wilayah Ekstrateritorial Berdasarkan ketentuan hukum internasional, yang termasuk wilayah ekstrateritorial adalah wilayah di mana kapal-kapal laut yang berbendera negara tertentu sedang berlayar di lautan bebas, pesawat- pesawat terbang yang sedang mengangkasa di atas lautan bebas di bawah identitas negara tertentu dan tempat atau gedung perwakilan diplomatik suatu negara tertentu. Pemerintahan yang Berkedaulatan Pemerintahan yang berdaulat memiliki arti sebagai berikut : 1.Dalam arti luas, merupakan gabungan antara lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif. 2. Dalam arti sempit, hanya mencakup lembaga eksekutif.
  • 24. 2. Kedaulatan Istilah kedaulatan merupakan terjemahan dari superanus (Latin), sovereignty (Inggris), sovranus (Italia), souverainete (Perancis) yang berarti kekuasaan tertinggi. Beberapa teori kedaulatan, yaitu : 1.Teori Kedaulatan Tuhan 2.Teori Kedaulatan Raja 3. Asal Mula Terjadinya Negara 1.Terjadinya Negara secara Primer 2.Terjadinya Negara secara Sekunder 3.Terjadinya Negara Berdasarkan Fakta Sejarah 4.Terjadinya Negara Berdasarkan Pendekatan Toritis
  • 25. Hobos menggambarkan keadaan manusia sebagai serigala bagi sesamanya (homo homini lupus) sebelum adanya negara (state of nature).
  • 26. John Locke (29 Agustus 1632 – 28 Oktober 1704) adalah filsuf dari Inggris dengan pandangan empirisme. Ia sering disebut sebagai tokoh yang memberikan titik terang dalam perkembangan psikologi. Teori yang sangat penting darinya adalah tentang gejala kejiwaan adalah bahwa jiwa itu pada saat mula-mula seseorang dilahirkan masih bersih bagaikan sebuah "tabula rasa"
  • 27. Charles-Louis de Secondat, Baron de La Brède et de Montesquieu (18 Januari 1689 – 10 Februari 1755), atau lebih dikenal dengan Montesquieu, adalah pemikir politik Perancis yang hidup pada Era Pencerahan (Inggris : Enlightenment). Ia terkenal dengan teorinya mengenai pemisahan kekuasaan yang banyak disadur pada diskusi- diskusi mengenai pemerintahan dan diterapkan pada banyak konstitusi di seluruh dunia. Ia memegang peranan penting dalam mempopulerkan istilah “feodalisme" dan "Kekaisaran Bizantium"
  • 28. Jean Jacques Rousseau (Geneva, 28 Juni 1712 – Ermenonville, 2 July 1778) adalah seorang tokoh filosofi besar, penulis and komposer pada abad pencerahan. Pemikiran filosofinya mempengaruhi revolusi Perancis, perkembangan politika modern dan dasar pemikiran edukasi. Karya novelnya, Emile, atau On Education yang dinilai merupakan karyanya yang terpenting adalah tulisan kunci pada pokok pendidikan kewarganegaraan yang seutuhnya. Julie, ou la nouvelle Héloïse, novel sentimental tulisannya adalah karya penting yang mendorong pengembangan era pre-romanticism dan romanticism di bidang tulisan fiksi.
  • 29.
  • 30. 1. Negara Kesatuan (Unitarusme) Negara kesatuan suatu Negara yang mereka dan berdaulat, hanya ada satu pemerintah (pusat) yang mengatur seluruh daerah. Bentuk negara kesatuan sebagai berikut : a. Negara kesatuan dengan sistem sentralisasi, yaitu segala sesuatu dalam negara itu langsung diatur dan diurus oleh pemerintah pusat, sedangkan daerah-daerah tinggal melaksanakannya. b. Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi, yaitu pelimpahan kesempatan dan kekuasaan kepada daerah untuk mengurus rumah tangganya sendiri (otonomi daerah0 disebut pula daerah swatantra.
  • 31. 2. Negara Serikat (Federal) Negara serikat (federasi) adalah suatu Negara yang merupakan gabungan dari beberapa Negara bagian dari Negara serikat itu. Artinya, suatu negara yang merdeka dan berdaulat serta berdiri sendiri kemudian menggabungkan diri dalam suatu negara serikat sehingga menjadi negara bagian yang melepaskan sebagian kekuasaannya kepada negara serikat itu.
  • 32. 3. Bentuk Kenegaraan Lainnya Bentuk kenegaraan lainnya di dunia di antaranya sebagai berikut : a. Negara Dominion Negara dominion adalah suatu negara yang tadinya daerah jajahan Inggris yang telah merdeka dan berdaulat, termasuk menguru politik ke dalam dan ke luar negeri. b. Negara Protektorat Negara protektorat adalah suatu negara yang berada di bawah lindungan (to protect = melindungi) negra pelindung (suzeren), biasanya soal hubungan luar negeri dan pertahanan. c. Negara Uni Negara uni adalah dua atau lebih negara yang mesing-masing merdeka dan berdaulat tetapi mempunyai satu kepala negara yang sama.
  • 33. 1. Uni Riil, yaitu apabila negara-negara itu memiliki alat kelengkapan dan mengurus kepentingan bersama sesuai kesepakatan yang telah ditentukan lebih dahulu. 2. Uni Personil, yaitu apabila hanya kepala negara saja yang sama, sedangkan kepentingan dan alat kelengkapannya berbeda. 3. Uni Sui Generis, yaitu bentuk lain dari uni riil dan uni personil. d. Mandat dan Trust Bentuk negara-negara mandat dan trust diatur dan diawasi oleh Dewan Perwakilan PBB. Negara bekas jajahan yang kalah perang dalam Perang Dunia II, kemudian diatur oleh pemerintah perwalian dengan pengawasan komisi Mandat PBB disebut negara Mandat. Sedangkan negara-negara yang pemerintahannya diawasi Dewan Perwakilan PBB disebut negara Trust.
  • 34.
  • 35. 1. Pengertian NKRI Menurut UUD 1945 pasal 1 ayat 1, Negara Indonesia adalah Negara kesatuan yang berbentuk republik. Selanjutnya, Negara Indonesia dikenal dengan nama Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Berdasarkan paham integralistik, setiap unsur merasa berkewajiban untuk menciptakan keselamatan, kesejahteraan, dan kebahagiaan bersama. Lebih jelasnya adalah sebagai berikut : a. Negara merupakan suatu susunan masyarakat yang integral. b. Semua golongan bagian, bagian dan anggotanya berhubungan erat dan merupakan persatuan masyarakat yang organis. c. Perhimpunan bangsa merupakan hal terpenting dalam kehidupan bersama. d. Negara tidak memihak atau menjamin kepentingan golongan atau perseorangan. e. Negara tidak menganggap kepentingan seseorangan sebagai pusat.
  • 36. f. Negara menjamin keselamatan hidup bangsa seluruhnya sebagai suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Berdasarkan rangkaian terjadinya negara RI, dapat disimpulkan bahwa pengertian Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah bentuk negara yang terdiri dari banyak wilayah / kepulauan yang tersebar dengan keanekaragaman adat, suku, budaya, dan keyakinan yang memiliki tujuan dasar menjadi bangsa yang merdeka, berdaulat, bersatu adil dan makmur dengan pemerintahan yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia serta mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dn melaksanakan ketertiban dunia.
  • 37. 2. Tujuan NKRI Tujuan Negara republic Indonesia tercantum didalam undang-undang dasar Negara Indonesia, yaitu pada pembukaan UUD 1945 yang berbunyi ‘untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruuh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan social.. denga berdasarkan kepada ketuhanan Yang Maha Esa; kemanusiaan yanga dil dan beradab; persatuan Indonesia; dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratuan/perwakilan serta dengan mewujudkan suatu keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia”
  • 38. Tujuan Negara menurut beberapa ajaran ahli kenegaraan : a.Ajaran Plato, negara bertujan untuk mewujudkan kesusilaan manusia, sebagai perseorangan (individu) dan sebagai makhluk sosial. b.Negara kekuasaan, menurut Machiavelli dan Shan Yang. Negara bertujuan untuk memperluas kekuasaan semata-mata. Rakyat harus rela berkorban untuk mencapai kejayaan negara. c.Ajaran Teokratis (kedaulatan Tuhan) tujuan negara adalah mencapai penghidupan dan kehidupan yang aman dan tenteran dengan taat kepada dan di bawah pimpinan Tuhan. d.Ajaran Negara Polis, negara bertujuan mengatur semata-mata keamanan dan ketertiban dalam negara. e.Ajaran Negara Hukum, negara bertujuan menyelenggarakan ketertiban hukum memuat hukum yang berlaku di negara itu. f.Negara Kesejahteraan (welfare state = social service state), tujuan negara adalah mewujudkan kesejahteraan umum.
  • 39. 3. Fungsi NKRI Beberapa fungsi mutlak dari setiap negara adalah : a. Melaksanakan penertiban (law and order) b. Mengusahakan Kesejahteraan dan Kemakmuran Rakyat c. Pertahanan d. Menegakkan Keadilan Berdasarkan pemikiran para ahli kenegaraan, tugas-tugas pemerintah dalam mengurus rumah tangga juga memiliki fungi reguler dan fungsi agent of development. a. Fungsi Reguler Dalam hal ini, pemerintah menjalankan fungsinya dengan pelaksanaan tugas yang mempunyai akibat langsung ang dirasakan oleh seluruh masyarakat.
  • 40. a. Negara sebagai political state, yaitu pemeliharaan ketenangan dan ketertiban, serta pertahanan dan keamanan. b. Negara sebagai diplomatik, yaitu menjalankan kerukunan dan persahabatan dengan negara-negara lain terutama negara tetangga. c. Negara sebagai sumber hukum, yaitu pemerintah harus bertindak adil terhadap warga negaranya melindungi hak/harta benda setiap warganya dari gangguan anggota masyarakat lain. d. Negara sebagai adminitratif, pada hakikatnya fungsi ini menitikberatkan pada kekuatan di tangan rakyat, pemerintah hanya menerima pendelegasian yang diberikan rakyat melalui wakil-wakilnya di MPR dan DPR.
  • 41. b. Fungsi Agent of Development Fungsi ini antara lain meliputi sebagai berikut : 1. Sebagai Stabilisator Pemerintah wajib melaksanakan fungsi stabilisator seperti hal-hal berikut ini. • Stabilitas Politik • Stabilisasi Ekonomi • Stabilisasi Sosial Budaya 2. Sebagai inovator Menciptakan ide-ide baru terutama yang berhubungan dengan pembangunan. Dalam ketetapan MPR RI Nomor IV/MPR/1999 disebutkan mengenai hal-hal pelimpahan tugas dan wewenang kepada presiden untuk melaksanakan tugas-tugas pembangunan.
  • 42.
  • 43. Untuk menerapkan semangat kebangsaan kepada generasi muda, diperlukan prinsip-prinsip patriotisme dan nasionalisme. Nasionalisme Nasionalisme adalah suatu paham atau ajaran untuk mencintai bangsa dan negara atas kesadaran keanggotaan / warga negara yang secara potensial bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan mengabdikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsanya. a. Nasionalisme dalam arti sempit Nasionalisme dapat diartikan sebagai perasaan cinta terhadap bangsanya secara berlebih-lebihan sehingga memandang rendah bangsa dan suku bangsa lainnya. Nasionalisme dalam arti sempit sering disebut jingoisme atau chauvinisme.
  • 44. b. Nasionalisme dalam arti luas Nasionalisme dalam pengertian inu dapat diartikan sebagai perasaan cinta dan bangga terhadap tanah air dan bangsanya, tanpa memandang bangsa lain lebih rendah dari bangsa dan negaranya. Patriotisme Patriotisme adalah semangat dan jiwa yang dimiliki oleh seseorang untuk berkorban / rela berkorban demi nama suatu bangsa atau negara. Keteladanan dapat diberikan di berbagai lingkungan kehidupan, seperti di lingkungan kehiduan keluarga, masyarakat, sekolah, instansi pemerintah ataupun swasta.
  • 45. SIKAP YANG SESUAI DENGAN NASIONALISME DAN PATRIOTISME MENJAGA PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA. SETIA MEMAKAI PRODUKSI DALAM NEGERI. RELA BERKORBAN DEMI BANGSA DAN NEGARA. BANGGA SEBAGAI BANGSA DAN BERNEGARA INDONESIA. MENDAHULUKAN KEPENTINGAN NEGARA DAN BANGSA DIATAS KEPENTINGAN PRIBADI MENJAGA NAMA BAIK BANGSA DAN NEGARA. BERPRESTASI DALAM BERBAGAI BIDANG UNTUK MENGHARUMKAN NAMA BANGSA DAN NEGARA. SETIA KEPADA BANGSA DAN NEGARA TERUTAMA DALAM MENGHADAPI MASUKNYA DAMPAK NEGATIF GLOBALISASI KE INDONESIA .
  • 46. SIKAP YANG TIDAK SESUAI DENGAN NASIONALISME DAN PATRIOTISME : EGOISME : Sikap mementingkan diri sendiri. EKSRIMISME : Sikap keras mempertahankan pendirian dgn menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan pribadi. TERORISME : tindakan sistematis yang bertujuan menciptakan kepanikan, keresahan dan suasana tidak aman dalam masyarakat. PRIMORDIALISME sikap mementingkan daerah, suku, agama ,ras ,antar golongan sendiri . SEPARATISME : Sikap yang ingin memisahkan diri dari NKRI PROPINSIONALISME : Sikap yang hanya mementingkan propinsinya sendiri dan tidak mempedulikan kepentingan propinsi lain.
  • 47. SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
  • 48. Standar Kompetensi .. * Menampilkan sikap positif terhadap sistem hukum dan peradilan nasional. Kompetensi Dasar .. * Mendeskripsikan pengertian dan sistem hukum dan peradilan nasional. * Menganalisis peranan lembaga-lembaga peradilan. * Menunjukkan sikap yang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. * Menganalisis upaya pemberantasan korupsi di Indonesia. * Menampilkan peran serta dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.
  • 49. Tujuan Pembelajaran.. Setelah mempelajari bab ini, kamu mampu menjelaskan sistem hukum dan peradilan nasional, peranan lembaga-lembaga peradilan, dan menunjukan sikap yang sesuai dengan ketentuan hukum yang berklaku.Selain itu,kamu mampu menjelaskan upaya pemberantasan korupsi dan menampilkan peran serta dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia
  • 50. Sistem Hukum dan Peradilan Nasional Makna Nilai dan Norma Sistem Hukum Nasional Peranan Lembaga- Lembaga Peradilan Sadar Hukum Pemberantasan Korupsi di indonesia
  • 51.
  • 52. 1. Nilai Nilai atau value mengandung pengertian sesuatu yang berharga. Sesuatu yang bernilai apabila memiliki guna (memiliki keindahan) kebenaran atau kebaikan. Ada beberapa nilai yang dijunjung tinggi serta berkembang dalam kehidupan masyarakat yaitu : a. Nilai Agama Setiap agama mengajarkan kebaikan, yaitu tentang kewajiban- kewajiban yang harus dilakukan manusia terhadap Tuhan Yang Maha Esa. b. Nilai Hati Nurani Manusia Hati nurani manusia (batin manusia) merupakan perasaan yang paling dalam dan secara kodrat mendapat cahaya kebaikan- kebaikan dari Tuhan Yang Maha Esa sehingga manusia memiliki moral dan mampu membedakan hal-hal yang baik atau buruk.
  • 53. c. Nilai Adat Istiadat dan Budaya Budaya / kebudayaan merupakan hasil pikir, rasa, karsa, dan karya serta cita-cita manusia yang berdasar atas rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri, sesama manusia, bangsa, negara, serta terhadap Tuhan Yang Maha Esa. d. Nilai Pancasila Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia merupakan kristalisasi nilai yang dimiliki bangsa Indonesia yang diyakini kebenarannya dan menimbulkan tekad untuk mewujudkannya.
  • 54. 2. Norma Manusia dalam pergaulan hidupnya di masyarakat diliputi oleh norma-norma atau kaidah-kaidah, yaitu peraturan hidup yang memengaruhi tingkah laku manusia dalam masyarakat. Norma adalah aturan-aturan yang disepakati dalam suatu masyarakat. Tujuan dari berlakunya suatu norma pada dasarnya untuk menjamin terciptanya pergaulan hidup dan ketertiban masyarakat, yaitu : a. Perintah yang merupakan keharusan bagi seseorang untuk berbuat sesuatu karena akibat-akibatnya dipandang baik. b. Larangan yang merupakan keharusan bagi seseorang untuk tidak berbuat sesuatu oleh karena akibat-akibatnya dipandang tidak baik.
  • 55. Ada 4 macam norma / kaidah dalam pergaulan hidup masyarakat, yaitu : a. Norma Agama Norma agama merupakan aturan hidup yang berupa perintah- perintah dan larangan-larangan serta petunjuk atau anjuran yang berasal dari Tuhan tentang kebenaran. b. Norma Kesusilaan Norma kesusilaan adalah peraturan hidup yang bersumber pada hati nurani manusia, yaitu berupa bisikan-bisikan kalbu atau suara hati yang diakui dan diinsafi oleh setiap orang sebagai pedoman dalam bersikap dan berbuat. c. Norma Kesopanan Norma kesopanan adalah peraturan hidup yang timbul karena pergaulan masyarakat dan diikuti atau ditaati manusia lain sebagai pedoman yang mengatur tingkah laku manusia yang satu dengan yang lain.
  • 56. d. Norma Hukum Norma hukum merupakan aturan-aturan yang bersumber atau dibuat oleh lembaga negara yang berwenang, bersifat mengikat dan memaksa. Negara (alat negara) memiliki kekuasaan untuk memaksakan aturan-aturan hukum agar dipatuhi dan bagi siapa saja yang bertindak melawan hukum, dapat diancam dan dijatuhi hukuman tertentu. Sanksi huumannya tegas dan nyata. Berbeda dengan sanksi dari norma-norma lain. Misalnya: •Barang siapa dengan sengaja menghilangkan nyawa orang lain, dikenakan sanksi pidana karena membunuh dengan hukuman setinggi-tingginya 15 tahun (hukum pidana) •Barang siapa yang tidak memenuhi suatu perikatan yang diadakan, misalnya jual-beli, sewa-menyewa diwajibkan mengganti kerugian (hukum perdata) •Suatu perseroan terbatas harus didirikan dengan akte notaris dan disetujui oleh Departemen Kehakiman (hukum dagang)
  • 57. 3. Nilai sebagai Sumber Norma Manusia sebenarnya memiliki kemampuan material dan spiritual yang keduanya menghasilkan nilai. Kemampuan material adalah sesuatu yang mengandung karya, yaitu kemampuan untuk menghasilkan benda ataupun lainnya. Kemampuan spiritual mengandung cipta (menghasilkan ilmu pengetahuan) dan karsa (menghasilkan kaidah kepercayaan, kesusilaan, kesopanan, dan hukum serta rasa menghasilkan keindahan). Untuk menghasilkan sesuatu yang diinginkan itu tentu ada penilaian. Nilai/penilaian merupakan sesuatu yang paling dasar, hakiki, atau makna yang terdalam (abstrak) yang berkaitan dengan cita-cita, harapan, keyakinan, dan hal-hal yang bersifat ideal.
  • 58.
  • 59. 1. Definisi Hukum Banyak ahli hukum yang mencari suatu batasan tentang hukm (definisi hukum), namun setiap pembatasan tentang hukum yang diperoleh belum pernah memberikan kepuasan. Mengapa demikian ? Karena hukum itu mengandung pengertian yang luas, seta meliputi bidang yang luas berkaitan dengan sistem yang berlaku di masyarakat. Sistem Hukum Nasional adalah perangkat hukum negara yang secara teratur saling berkaitan mengatur ketertiban jalannya suatu operaional kenegaraan, sehingga membentuk suatu totalitas kerja di bidang hukum secara menyeluruh di suatu negara. Dari beberapa definisi hukum dapat disimpulkan bahwa hukum itu meliputi beberapa unsur, yaitu : a. Peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan masyarakat. b. Peraturan itu diadakan oleh badan-badan resmi yang berwajib. c. Peraturan itu bersifat memaksa. d. Sanksi terhadap pelanggaran peraturan tersebut bersifat tegas.
  • 60. Berdasarkan unsur-unsur hukum di atas diperoleh ciri-ciri hukum, yaitu : a.Adanya perintah atau larangan b.Perintah dan larangan itu harus dipatuhi dan ditaati oleh setiap orang. c.Pelanggarannya dapat dihukum, jadi ada sanksi yang berupa hukuman.
  • 61. 2. Tata Hukum Keseluruhan norma hukum yang mengatur pergaulan hidup bernegara terwujud dalam tata hukum negara. Suatu masyarakat menetapkan sendiri tata hukumnya serta tunduk kepadanya. Masyarakat yang tunduk kepada tata hukumnya sendiri disebut masyarakat hukum. Adanya tata hukum Indonesia sejak berdirinya/ lahirnya negara Indonesia 17 Agustus 1945, yang dinyatakan dalam : a. Proklamasi “ Kami bangsa Indonesia … menyatakan Kemerdekaan Indonesia ” b. Pembukaan UUD 1945 “ Atas berkat rahmat Allah .. Maka rakyat Indonesia menyatakan …” “ Kemudian daripada itu .. Disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undnag-Undang Dasar Negara Indonesia ..”
  • 62. Pernyataan tersebut mengandung arti : • Indonesia sebagai negara yang merdeka dan berdaulat • Di dalam undang-undang dasar negra itulah tertulis tata hukum Indonesia. Proklamasi merupakan tonggak sejarah dimulainya tata hukum dan pemerintahan negara RI, sedangkan UUD 1945 yang mencakup di dalamnya Preambul / Pembukaan UUD 1945 menjadi hukum dasar tertulis negara RI.
  • 63. 3. Tujuan Hukum Ada berbagai rumusan yang dikemukakan para ahli hukum mengenai tujuan hukum, yaitu : a.Prof. Soebekti, SH : Hukum mengabdi kepada tujuan negara. Karena itu, tujuan hukum adalah untuk mencapai kemakmuran dan kebahagiaan seluruh rakyat. b.L.J. Van Apeldoorn : Tujuan hukum adalah mengatur pergaulan hidup manusia secara damai. c.Jeremy Bentham : Hukum bertujuan untuk mewujudkan kebahagiaan yang sebesar-besarnya bagi sebanyak mungkin orang (the great happiness of the greatest number). d.Van Kan : Tujuan hukum adalah menjaga kepentingan tiap-tiap manusia supaya kepentingan-kepentingan itu tidak diganggu. e.O. Notohamidjojo : Tujuan hukum ada tiga, yaitu : 1. Segi reguler. 2. Segi Keadilan. 3. Segi memanusiakan manusia.
  • 64. 4. Penggolongan Hukum Menurut sumbernya : • Undang-Undang • Kebiasaan (custom) • Keputusan hakim (yurisprudentie) • Traktat (treaty) • Pendapat sarjana hukum Menurut bentuknya : •Hukum tertulis •Hukum tak tertulis Menurut tempat berlakunya : •Hukum nasional •Hukum internasional •Hukum asing •Hukum gereja
  • 65. Menurut waktu berlakunya ; •Hukum positif (ius constitutum) •Ius constituendum •Hukum alam Menurut sifatnya : •Hukum yang memaksa •Hukum yang mengatur Menurut wujudnya : •Hukum objektif •Hukum subjektif Menurut isinya : •Hukum publik •Hukum privat
  • 66.
  • 67. Sistem peradilan nasional merupakan suatu mekanisme keseluruhan komponen peradilan nasional, pihak-pihak dalam proses peradilan, hierarki kelembagaan peradilan dan spek-aspek yang bersifat prosedural dan saling berkaitan. 1. Mahkamah Agung (MA) Mahkamah Agung adalah pengadilan negara tertinggi dari semua lingkungan peradillan di Indonesia. Tugasnya terlepas dari pengaruh pemerintah dan pengaruh-pengaruh yang lain. 2. Mahkamah Konstitusi (MK) Berdirinya lembaga MK diawali dengan amandemen konstitusi yang dilakukan oleh MOR pada tahun 2001, sebagaimana dirumuskan dalam ketentuan Pasal 24 ayat (2), Pasal 24C, dan Pasal 7B UUD 1945 (amandemen ketiga) yang disahkan pada 9 November 2001.
  • 68. 3. Komisi Yudisial Komisi Yudisial adalah lembaga negara yang berperan mewujudkan kekuasaan kehakiman yang merdeka dengan cara atu melalui pencalonan hakim agung serta penguasaan terhadap hakim. Tujuan dibentuknya komisi ini adalah agar harapan masyarakat terhadap kekuasaan kehakiman yang merdeka, transparan, dan partisipatif terwujud.
  • 69.
  • 70.
  • 71. 1. Sadar Hukum di Lingkungan Keluarga Setiap anggota keluarga harus dapat mengembangkan kesadaran diri dengan membiasakan berperilaku seperti di bawah ini. • Selalu menjaga nama baik keluarga • Mentaati aturan keluarga yang berlaku • Menggunakan fasilitas keluarga secara baik • Mendengarkan nasihat dari orang tua • Menghormati semua anggota keluarga. 2. Sadar Hukum di Lingkungan Sekolah Kesadaran hukum dapat dikembangkan oleh setiap siswa sekolah dengan membiasakan diri melakukan perilaku-perilaku sebagai berikut. • Selalu menaati peraturan yang berlaku di sekolah • Disiplin belajar • Ikut upacara bendera seminggu sekali • Menyeberang jalan pada tempatnya • Tidak membuat resah di masyarakat.
  • 72. 3. Sadar Hukum di Lingkungan Masyarakat Perilaku-perilaku yang mencerminkan sikap sadar hukum, antara lain sebagai berikut. • Menjaga nama baik lingkungan masyarakat •Menghormati sesama warga masyarakat •Taat dan patuh terhadap atura-aturan masyarakat •Tidak bertindak di luar norma •Selalu memelihara ketertiban, keamanan, dan ketenteraman. 4. Sadar Hukum di Lingkungan Negara Bentuk sadar hukum di dalam ruang lingkup kenegaraan antara lain sebagai berikut. •Menjaga nama baik bangsa dan negara •Taat dan patuh dalam menjalankan aturan-aturan yang dikeluarkan oleh negara •Membayar pajak •Saling hormat antarsesama warga.
  • 73.
  • 74. 1. Makna Korupsi Korupsi berasal dari kata Latin, yaitu corruptio, dari kata kerja corrumpere yang berarti busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalikkan, menyogok. Menurut Transparency International adalah perilaku pejabat publik, baik politisi maupun pegawai negeri yang secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat dengannya, dengan menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercaya kepada mereka. Dari sudut pandang hukum, perbuatan korupsi mencakup unsur- unsur berikut. • Melanggar hukum yang berlaku • Penyalahgunaan wewenang • Merugikan negara • Memperkaya pribadi/ diri sendiri.
  • 75. 2. Faktor-Faktor Penyebab Munculnya Korupsi • Konsentrasi kekuasaan pada si pengambil keputusan yang tidak bertanggung jawab langsung kepada rakyat. • Kurangnya transparansi pada pengambilan keputusan pemerintah. • Kampanye-kampanye politik yang mahal, dengan pengeluaran lebih besar dari pendanaan politik yang normal. • Proyek yang melibatkan uang rakyat dalam jumlah besar. • Lingkungan tertutup yang mementingkan diri sendiri dan jaringan “teman lama”. • Lemahnya ketertiban hukum. • Lemahnya profesi hukum. • Kurangnya kebebasan berpendapat atau kebebasn media massa. • Gaji pegawai pemerintah yang sangat kecil. • Rakyat yang “cuek”, tidak tertarik, atau mudah dibohongi yang gagal memberikan perintah yang cukup ke pemilu.
  • 76. 3. Bentuk-Bentuk Penyalahgunaan •Penyogokan pesongok dan penerima sogokan •Sumbangan kampanye dan “Uang Lembek” •Tuduhan korupsi sebagai alat politik •Mengukur korupsi 4. Dampak Negatif Korupsi •Sistem Demokrasi Korupsi mempersulit demokrasi dan tata pemerintahan yang baik (good govermance) dengan cara menghancurkan proses formal. Korupsi mengikis kemampuan institusi dari pemerintah seperti mengabaikan prosedur, penyedotan sumber daya, dan mengangkat pejabat atau menaikkan jabatannya bukan karena prestasi.
  • 77. • Sistem Ekonomi Korupsi dapat mempersulit pembangunan ekonomi dan mengurangi kualitas pelayanan pemerintahan. Korupsi juga mempersulit pembangunan ekonomi dengan membuat distorsi dan ketidaefisienan yang tinggi. • Sistem Kesejahteraan Umum Negara Korupsi politisi ada di banyak negara dan memberikan ancaman besar bagi warga negaranya, Korupsi politisi berarti kebijaksanaan pemerintah sering menguntungkan pemberi sogok, bukannya rakyat luas.
  • 78. 5. Upaya Pemberantasan Korupsi di Indonesia Proses pendidikan merupakan suatu proses pembudayaan dan membudaya. Jika korupsi merupakan suatu gejala kebudayaan dalam masyarakat Indonesia maka adalah tanggung jawab moral pendidikan nasional untuk membenahi pendidikan nasionalnya sebagai upaya pemberantasan korupsi. Korupsi adalah pelanggaran moral dan oleh sebab itu merupakan bagian dari tanggung jawab dari sisi moral dan sisi akademis dari pendidikan nasional untuk memberantasnya. Selain UU No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Kriminal Korupsi, diperlukan juga aturan pendukung sebagai bagian dari sistem di Indonesia yang diarahkan sebagai usaha preventif dan partisipatif dalam pelaksanaannya yaitu SISDIKNAS. Hal ini berarti SISDIKNAS selain bertujuan seperti yang telah dirinci dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, perlu secara eksplisit ditujukan kepada pencapaian tujuan-tujuan untuk menghilangkan ketimpangan- ketimpangan yang ada dalam masyarakat.
  • 79. SISDIKNAS haruslah secara proaktif menciptakan suatu masyarakat yang demokratis; dan lembaga pendidikan haruslah menegakkan disiplin, disiplin dalam kehidupan: bernegara, dalam masyarakat yang pluralis dan multikultural. Selain itu SISDIKNAS hendaknya menjadi alat untuk mengoreksi agar arah kehidupan masyarakat Indonesia tidak terlalu berorientasi kepada kepentingan ekonomi. Sebagai salah satu lembaga kebudayaan yang penting, SISDIKNAS haruslah bersih dari segala bentuk korupsi. Salah satu cara untuk melaksanakannya memang sudah dimulai dengan peningkatan partisipasi masyarakat di dalam pelaksanaan dan manajemen SISDIKNAS, dengan adanya Komite Sekolah, Dewan Sekolah dari tingkat kabupaten sampai nasional. Semua ini upaya untuk mencegah korupsi dengan meningkatkan kontrol masyarakat terhadap pelaksanaan SISDIKNAS agar terhindar dari penyalahgunaan kekuasan baik oleh pemerintah maupun masyarakat sendiri.
  • 80. 6. Peran Serta Masyarakat dalam Pemberantasan Korupsi di Indonesia • Mencari, memperoleh, dan memberikan informasi adanya dugaan terjadinya tindak pidana korupsi. • Memperoleh dan memberikan pelayanan dalam mencari, memperoleh, dan memberikan informasi adanya dugaan telah terjadi tindak pidana korupsi kepada penegak hkum yang menangani perkara tindak pidana korupsi. • Menyampaikan saran dan pendapat atau permintaan informasi bertanggung jawab kepada aparat penegak hukum yang menangani perkara tindak pidana korupsi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku norma agama, kesusilaan, dan kesopanan.
  • 81. • Informasi, saran, atau pendapat dari masyarakat harus disampaikan secara tertulis, disertai data nama dan alamat pelapor, pimpinan organisasi masyarakat, atau pimpinan LSM dengan melampirkan foto kopi KTP atau identitas diri lain dan bukti-bukti permulaan agar dapat diklarifikasi oleh penegak hukum. • Berhak untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan tentang laporan yang diberikan kepada penegak hukum dalam waktu paling lama 30 hari. • Berhak untuk memperoleh perlindungan hukum dalam hal mencari, memperoleh, dan memberikan informasi serta menyampaikan saran dan pendapatnya.
  • 82.
  • 84. Standar Kompetensi .. * Menampilkan peran serta dalam upaya pemajuan, penghormatan, dan perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM) Kompetensi Dasar .. * Menganalisis upaya pemajuan, penghormatan, dan penegakan HAM * Menampilkan peran serta dalam upaya pemajuan, penghornatan, dan penegakan HAM di Indonesia. * Mendeskripsikan instrumen hukum dan peradilan internasional HAM
  • 85. Tujuan Pembelajaran.. Setelah mempelajari bab ini, kamu mampu menjelaskan sistem hukum dan peradilan nasional, peranan lembaga-lembaga peradilan, dan menunjukan sikap yang sesuai dengan ketentuan hukum yang berklaku.Selain itu,kamu mampu menjelaskan upaya pemberantasan korupsi dan menampilkan peran serta dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia
  • 86. Hak Asasi Manusia (HAM) Makna HAM Instrumen HAM nasional Instrumen HAM Internasional Upaya Pengadilan HAM Upaya Penegakan HAM Macam-Macan HAM Peradilan HAM Upaya Pemajuan, Penghormatan, dan Penegakan HAM Instrumen Hukum dan Peradilan HAM Internasional Peran serta Penegakan HAM di Indonesia
  • 87.
  • 88. 1. Pengertian HAM Hak asasi manusia (HAM) adalah hak pokok atau hak dasar yang dibawa oleh manusia sejak lahir yang secara kodrat melekat pada setiap manusia dan tidak dapat diganggu gugat karena merupakan anugrah Tuhan Yang Maha Esa.
  • 89. 2. Macam-Macam HAM a. Hak Asasi Pribadi, meliputi kemerdekaan memeluk agama, beribadat menurut agama masing-masing, menyatakan pendapat, dan kebebasan berorganisasi b. Hak Asasi Ekonomi atau Hak Milik, meliputi kebebasan memiliki sesuatu, membeli dan menjual sesuatu, dan mengadakan perjanjian atau kontrak c. Hak Asasi Persamaan Hukum, meliputi mendapatkan pengayoman dan keailan yang sama d. Hak Asasi Politik, meliputi hak untuk diakui sebagai warga negar yang sederajat e. Hak Asasi Sosial dan Kebudayaan, meliputi hak kebebasan ntuk berpendidikandan pengembangan kebudayaan f. Hak Asasi Perlakuan yang Sama Dalam Tata Cara Peradilan dan Perlindungan Hukum, meliputi hak mendapat perlakuan yang wajar dan adil dalam penggeledahan.
  • 90.
  • 91.
  • 92. 2. Upaya Penegakan HAM di Indonesia • Pencegahan Pelanggaran HAM 1. Penciptaan perundang-undangan HAM 2. Penciptaan lembaga-lembaga pemantauan dan pengawas pelaksanaan HAM 3. Penciptaan perundang-undangan dan pembentukan lembaga peradilan HAM 4. Pelaksanaan pendidikan Ham kepada masyarakat 5. Menugaskan kepada lembaga-lembaga tinggi negara dan seluruh aparatur pemerintah untuk menghormati, menegakkan, dan menyebarluaskan pemahaman tentang HAM kepada seluruh masyarakat. 6. Menugaskan kepada presiden serta DPR untuk segera meratifikasi berbagai instrumen internasional tentang HAM.
  • 93. • Penindakan Atas Pelanggaran HAM 1. Pelayanan, konsultasi, pendampingan, dan advokasi bagi masyarakat yang menghadapi kasus HAM 2. Penerimaan pengaduan dari korban pelanggaran HAM 3. Investigasi, yaitu pencarian data, informasi, dan fakta yang berkaitan dengan peristiwa dalam masyarakat yang patut diduga merupakan pelanggaran HAM 4. Penyelesaian perkara melalui perdamaian, negosiasi, mediasi, konsiliasi, dan penilaian ahli. 5. Penyelesaian perkara pelanggaran HAM berat melalui proses peradilan di pengadilan HAM
  • 94.
  • 95. 1. Peran Siswa dalam Penegakan HAM a. Dalam kehidupan bermasyarakat • Mencegah segala tindakan atau perbuatan yang mengarah ke pelanggaran HAM • Menghindari perbuatan yang kiranya dapat merendahkan, melecehkan nilai-nilai kemanusiaan • Memahami berbagai instrumen HAM dan menyebarluaskan • Mengamati dan mendiskusikan berbagai perkembangan kebijakan HAM pelanggaran HAM b. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara • Bersedia menjadi saksi dalam proses di pengadilan jika benar- benar mengetahui peristiwa pelanggaran HAM • Melaporkan pada pihak yang berwajib • Turut serta dalam pembangunan opini publik • Melibatkan diri dalam kelompok minad yang bertujuan melakukan studi, penyadaran, kampanye, konsultan, dan advokasi HAM.
  • 96. 2. Proses Penegakan HAM di Indonesia Proses penegakan hak asasi manusia dilakukan dengan Hukum Acara Pengadilan Hak Asasi Manusia. Hukum acara tersebut meliputi: 1. Penangkapan 2. Penahanan 3. Penyelidikan 4. Penyidikan 5. Penuntutan
  • 97. a. Hambatan dalam Penegakan HAM 1.Masih adanya sikap mental feodal di kalangan sekelompok orang Feodalisme bertentangan secara diametral dengan hak hak asasi manusia. 2.Adanya kecurigaan dari beberapa individu yang mengkawatirkan bahwa gerakan yang memperjuangkan hak asasi manusia akan menyebabkan disintegrasi nasional, membahayakan persatuan dan kesatuan yang telah dibina berpuluh puluh tahun. 3.Rendahnya kesadaran hukum dan kesadaran kemanusiaan masyarakat. 4.Masih rendahnya kesadaran politik yang berimplikasi pada penyalahgunaan wewenang yang mengakibatkan terjadinya pelanggaran hak asasi manusia, dan juga dapat melahirkan kebijakan publik yang potensial memungkinkan terjadinya pelanggaran hak asasi manusia.
  • 98. b. Tantangan dalam Penegakan HAM 1.Dengan disahkannya UU Nomor 26 Tahun 200 tentang HAM ditegaskan bahwa pelanggaran hak-hak asasi manusia yang terjadi sebelum UU Nomor 26 disahkan tidak dapat diadili berdasarkan prinsip-prinsip HAM, sehingga peristiwa pelanggaran HAM yang besar tidak mungkin lagi dapat diselesaikan berdasarkan HAM ad hoc. 2.Adanya larangan hukum berlaku surut (nonretroaktif) memungkinkan para tersangka dan terdakwa luput dari proses hukum keadilan dan luput dari tegaknya hukum acara. 3.Nebis in idem (double jeopardy). Asas mengatur bahwa orang yang telah dihukum oleh pengadilan HAM tidak dapat lagi dituntut oleh pengadilan biasa.
  • 99. 3. Konsekuensi suatu Negara yang Tidak Menegakkan HAM Apabila suatu negara tidak menegakkan HAM, maka ada beberapa konsekuensi yang dapat diberikan, yaitu : • Negara tersebut akan dikucilkan dari peraturan dunia internasional • Adanya tuntutan-tuntutan dari LSM-LSM nasional maupun internasional terhadap pemerintah dari negara yang bersangkutan • Jika terjadi pelanggaran HAM, misalnya genosida (pemantaian massal) dari pemerintah yang berkuasa kepada rakyatnya, maka melalui resolusi Dewan Keamanan PBB, pemimpin negara yang bersangkutan dapat dituntut untuk diajukan ke Mahkamah Agung.
  • 100.
  • 101.
  • 102. 1. Sejarah Penegakan HAM a. Magna Charta (Piagam Agung), 15 Juni 1215 Piagam pertama yang mengakui hak kemerdekaan diri dan amat masyhur di Eropa. b. Hobeas Corpus Act, 1674 Piagam ini lahir pada masa pemerintahan Charles II yang memuat jaminan seseorang tidak boleh ditangkap dan ditahan dengan semena-mena kecuali menurut peraturan perundangan yang berlaku. c. Bill of Rights (Pernyataan Hak Asasi Manusia), 1689 Piagam ini diciptakan oleh parlemen Inggris sebagai tuntutan kepada Prince of Orange dan memuat pengakuan terhadap hak petisi, kebebasan berbicara dan mengeluarkan pendapat bagi parlemen dan pemilihan parlemen harus bebas.
  • 103. d. Declaration of Independence (Pernyataan Kemerdekaan Rakyat Amerika), 4 Juli 1776 Piagam ini merupakan piagam hak asasi manusia yang mengandung pernyataan bahwa sesungguhnya semua bangsa diciptakan sama derajatnya oleh Yang Maha Pencipta. e. Declaration des Droits de L’Homme et du Citoyen (Pernyataan Hak-Hak Manusia dan Warga Negara), 4 Juli 1789 Undang-undang ini dicetuskan pada permulaan Revolusi Perancis sebagai pahlawan terhadap kesewenang-wenangan Raja Louis XVI. f. Right of Self Determination, Januari 1918 Naskah ini diusulkan T. Woodrow Wilson yang memuat 14 pasal sebagai dasar untuk mencapai perdamaian yang adil.
  • 104. g. The Four Freedom (Empat Kebebasan), 1941 Naskah ini dicetus oleh Franklin D. Roosevelt yang memuat kebebasan berbicara, menyatakan pendapat, kebebasan beragama, kebebasan dari rasa ketakutan, dan kebebasan dari segala kekurangan. h. The Universal Declaration of Human Rights, 10 Desember 1948 Piagam ini memuat 30 pasal pernyataan umum tentang hak-hak asasi manusia yang diterima dan diproklamasikan oleh Majelis Umum PBB pada tanggal 10 Desember 1948.
  • 105. 2. Instrumen Hukum HAM Internasional a. Instrumen umum, meliputi: Piagan PBB 1945, Deklarasi Universal HAM b. Penentuan nasib sendiri c. Pencegakan diskriminasi d. Administrasi Peradilan, Penahanan dan Penganiayaan e. Kejahatan Perang, Kejahatan Kemanusiaan, termasuk Genosida f. Perbudakan dan Praktek Serupa, diatur oleh: Konvensi Penghapusan Kerja Paksa g. Kewarganegaraan, Ketiadaan Kewarganegaraan, Suaka dan Pengungsi h. Perkawinan dan Keluarga, Anak-anak dan Remaja i. Hak untuk Bekerja dan Hak untuk Berhimpun j. Kesejahteraan Sosial, Kemajuan dan Pembangunan k. Hak Politik dan Sipil Wanita l. Kebebasan Informasi dan Perlindungan Data m. Penduduk Asli dan Kelompok Minoritas
  • 106. Instrumen terpenting HAM yang merupakan induk dari seluruh instrumen HAM lainnya adalah The International Bill of Human Rights. The International Bill of Human Rights adalah istilah yang digunakan untuk menunjuk tiga instrumen atau dokumen pokok HAM, yaitu : • The Universal Declaration of Human Rights • International Convention on Economic, Social and Cultural Rights • International Convention on Civil and Political Rights.
  • 107. 3. Peradilan HAM International Sumber kewenangan dan legitimasi peradilan hak asasi manusia internasional dapat dilihat dari 3 dimensi: 1.Adanya persetujuan dari PBB sebagai badan internasional 2.Adanya asas hukum umum ‘jus congens’ bahwa norma- norma fundamental yang diakui oleh masyarakat internasional berstatus lebih tinggi terhadap norma lainnya. 3.Adanya berbagai konvensi dan traktat internasional Contoh peradilan hak asasi manusia Internasional a.Mahkamah Militer Internasional Nuremberg dan Tokyo b.Mahkamah Pidana Internasional untuk Yugoslavia
  • 108.
  • 109. DASAR NEGARA DAN KONSTITUSI
  • 110. Standar Kompetensi .. * Menganalisis hubungan dasar negara dengan konstitusi Kompetensi Dasar .. * Mendeskripsikan hubungan dasar negara dengan konstitusi * Menganalisis substansi konstitusi negara * Menganalisis kedudukan Pembukaan UUD 1945 Negara Kesatuan Republik Indonesia * Menunjukkan sikap positif terhadap konstitusi negara
  • 111. Dasar Negara dan Konstitusi Hubungan Dasar Negara dengan Konstitusi Substansi Konstitusi Pembukaan UUD 1945 Nilai- Nilai Dasar Negara Kedudukan Pembukaan UUD 1945 Sikap Positif terhadap Konstitusi Negara
  • 112.
  • 113. Dasar negara Indonesia adalah Pancasila. Pancasila merupakan ketetapan dasar atau pokok yang mengatur kehidupan negara. Latar belakang diputuskannya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia adalah karena Pancasila memuat nilai-nilai karakter dasar kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila diresmikan menjadi dasar negara pada tanggal 1 Juni 1945 yang ditegaskan oleh Soekarno dalam sidang BPUPKI. Konstitusi merupakan ketentuan hukum dasar pokok yang sifatnya tertulis memuat watak dan sebagai sumber berlakunya ketetapan hukum dan perundang-undangan lainnya dan konstitusi negara Indonesia adalah UUD 1945. Tinjauan terhadap pancasila : ** sebagai dasar negara, mengatur penyelenggaraan ketatanegaraan meliputi IPOLEKSOSBUDHANKAM. ** sebagai pandangan hidup, pedoman tingkah laku bagi setiap warga negara.
  • 114. Nilai filosofis adalah nilai-nilai yang sifatnya mendasar. Nilai filosofis UUD 1945 adalah sebagai berikut. 1. Ditentukannya rumusan dasar negara Indonesia, yaitu Pancasila dalam Pembukaan UUD 1945. 2.Ditentukan tujuan nasional Indonesia merdeka dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat, yaitu:  melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia;  memajukan kesejahteraan umum;  mencerdaskan kehidupan bangsa; dan  ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. 3.Pengakuan bahwa kemerdekaan yang dicapai berkat karunia Tuhan dan perjuangan seluruh bangsa Indonesia.
  • 115. Nilai yuridis adalah nilai mengenai hukum. UUD 1945 mempunyai nilai yuridis bagi negara Indonesia yang akan mengatur kehidupan Indonesia dari segi:  bentuk negara;  bentuk dan susunan pemerintahan;  hak dan kewajiban warga negara;  perekonomian nasional; dan  lambang identitas nasional, seperti bendera dan bahasa nasional. Selain itu, UUD 1945 merupakan aturan hukum yang tertinggi tata urutan peraturan perundangan di Indonesia. Segala aturan harus bersumber dan tidak boleh bertentangan dengan UUD.
  • 116. Nilai sosiologis adalah nilai yang menyangkut kehidupan sosial masyarakat. UUD 1945 menjadikan kehidupan negara Indonesia mendapat dukungan dari segenap warga negara Indonesia.
  • 117.
  • 118. Substansi konstitusi negara Indonesia adalah naskah yang merupakan rangka dan tugas-tugas pokok dari badan-badan pemerintahan suatu negara Indonesia dan menentukan pokok-pokok kerja tersebut berdasarkan pancasila. Sejarah berlakunya konstitusi di Indonesia : a). UUD 1945 : Bentuk negara kesatuan Bentuk pemerintahan republik Sitem pemerintahan presidensil dan parlementer
  • 119. b). Konstitusi RIS : Bentuk negara serikat Bentuk pemerintahan uni Sitem pemerintahan parlementer c). UUDS ‘50 : Bentuk negara kesatuan Bentuk pemerintahan republik Sitem pemerintahan parlementer c). UUD 1945 : Bentuk negara kesatuan Bentuk pemerintahan republik Sitem pemerintahan presidensil
  • 120.
  • 121. Pembukaan UUD 1945 mengandung unsur-unsur yang sifatnya mutlak dari pokok kaidah yang fundamental menyangkut dasar dan tujuan negara, bentuk negara, dan falsafah negara. a. Sumber Kekuasaan 1. Dalam alinea ketiga disebutkan bahwa pernyataan kemerdekaan itu adalah atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, hal ini bermakna bahwa kemerdekaan yang dinyatakan oleh rakyat Indonesia itu semata- mata karena mendapatkan rahmat dan ridho Allah Yang Maha Kuasa. Suatu pengakuan adanya suatu kekuasaan di atas kekuasaan manusia yang mengatur segala hal yang terjadi di alam semesta ini. Dengan kata lain bahwa kekuasaan yang diperoleh rakyat Indonesia dalam menyatakan kemerdekaan dan dalam mengatur kehidupan kenegaraan bersumber dari Allah Yang Maha Kuasa. 2. Sementara itu dalam alinea keempat disebutkan bahwa negara Republik Indonesia tersusun dalam bentuk kedaulatan rakyat, yang berarti bahwa sumber kekuasaan terletak di tangan rakyat. Hal ini ditegaskan lebih lanjut dalam Bab I, pasal 1 ayat (2) yang menyatakan bahwa “kemerdekaan adalah di tangan rakyat,…..”.
  • 122. 3. Dengan demikian terdapat dua sumber kekuasaan sekaligus, yakni bersumber pada Tuhan dan bersumber pada rakyat. 4. Sebagai akibat maka perlu adanya suatu pola sistem penyelenggaraan pemerintahan sebagai penerapan kekuasaan yang bersumber dari dua arah tersebut. Perlu dipikirkan bagaimana menyusun suatu sistem yang mampu mengintegrasikan kedua sumber kekuasaan yang bersumber dari Tuhan dan bersumber dari rakyat.
  • 123. b. Hak Asasi Manusia Perumusan hak asasi manusia dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar tidak begitu explisit, namun bila kita cermati secara mendalam nampak dengan jelas bahwa Pembukaan UUD dijiwai oleh konsep hak asasi manusia. Berikut kami sampaikan beberapa perumusan yang menggambarkan prinsip-prinsip hak asasi manusia yang dapat kita temukan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar. 1. Kemerdekaan yang dinyatakan oleh rakyat Indonesia ini adalah untuk menciptakan kehidupan kebangsaan yang bebas, salah satu hak asasi manusia yang selalu didambakan, dan dituntut untuk dapat direalisasikannya. 2. Kemerdekaan negara Indonesia berciri merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Merdeka, adil dan makmur merupakan suatu gambaran hak asasi manusia yakni hak kebebasan dan hak mengejar kebahagiaan. 3. Keseluruhan alinea pertama merupakan penjabaran hak asasi manusia, yakni kebebasan dan kesetaraan. Kemerdekaan, perikemanusiaan dan perikeadilan merupakan suatu penjabaran dari kebebasan dan kesetaraan. c. Faham Demokrasi Negara Indonesia dengan jelas menganut faham demokrasi, yang mengakui kedaulatan di tangan rakyat, serta susunan negara Republik Indonesia terbentuk dalam kedaulatan rakyat, yang merupakan istilah lain dari demokrasi. Meskipun demokrasi yang diterapkan di negara Indonesia hendaknya berdasar pada Pancasila.
  • 124. d. Faham Persatuan Yang diutamakan dalam kehidupan bernegara adalah keseluruhan rakyat Indonesia. Hal ini terbukti dari rumusan-rumusan berikut : 1. Tujuan dibentuknya pemerintah negara Indonesia adalah untuk (1) melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, (2) memajukan kesejahteraan umum, (3) mencerdasakan kehidupan bangsa, dan (4) ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Hal ini menggambarkan bahwa kepentingan umum diletakkan di atas kepentingan pribadi tanpa kepentingan pribadi dikorbankan atau diabaikan. 2. Yang ingin diwujudkan dengan berdirinya negara Indonesia ini adalah suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Nampak dalam rumusan tersebut bahwa bukan kepentingan individu yang ditonjolkan tetapi keseluruhan rakyat Indonesia. 3. Dalam penjelasan UUD 1945 disebutkan bahwa : “Negara” – begitu bunyinya – “melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan dasar persatuan dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.” Dalam pembukaan ini diterima aliran pengertian negara persatuan, negara yang melindungi dan meliputi segenap bangsa seluruhnya. Negara, menurut pengertian “pembukaan” itu menghendaki persatuan, meliputi segenap bangsa Indonesia seluruhnya. inilah suatu negara yang tidak boleh dilupakan.
  • 125.
  • 126.
  • 127. 1. Menghargai Jasa Para Pahlawan Kemerdekaan Setiap warga negara harus menghargai dan berterima kasih kepada para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan Indinesia. Tanpa pengorbanan dan perjuangan mereka, mungkin kemerdekaan terlambat atau gagal dicapai. Dengan demikian, sudah kewajiban setiap warga negara untuk mempertahankan dan meneruskan apa yang dicita-citakan dan yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan. 2. Menaati Peraturan Sebagai warga negara yang baik kita harus menaati peraturan yang berlaku, baik yang diatur dalam UUD 1945 maupun peraturan hukum lain. Peraturan yang dibuat oleh pemerintah bertujuan menciptakan kehidupan yang aman, tenteram, serasi, dan seimbang. Oleh karena itu, sebagai generasi penerus, kita semua harus menaati peraturan yang berlaku di Indonesia. Jika peraturan ditaati, Indonesia akan menjadi negara yang tertib dan generasi mudanya hidup menjunjung tinggi hukum.
  • 128. 3. Mendukung upaya Pembangunan Pembangunan yang dilakukan oleh bangsa Indonesia tidak lain adalah untuk kesejahteraan rakyatnya. Sebagai warga negara dan generasi muda yang baik kelak akan menjadi penerus bangsa, harus mendukung upaya pembangunan. Generasi muda yang cerdas, cekatan, terampil, dan berwawasan luas sangat dibutuhkan oleh negara kita yang sedang membangun. Generasi-generasi muda yang berkualitas akan memicu semakin cepatnya upaya pembangunan
  • 130. Warga Negara Hakikat Warga Negara dan pewarganegaraan di Indonesia Asas kewarganegaraan Pewarganegaraan Persamaan Kedudukan Warga Negara dalam Kehidupan Penerapan Prinsip Persamaan KedudukanWarga Negara
  • 131. Standar Kompetensi .. * Menghargai persamaan kedudukan warga negara dalam berbagai aspek kehidupan. Kompetensi Dasar .. * Mendeskripsikan kedudukan warga negara dan pewarganegaraan di Indonesia * Menganalisis persamaan kedudukan warga negara dala kehidupan bermasyrakat, berbagsa dn bernegara * Menghargai persamaan kedudukan warga negara tanpa membedakan ras, agama, gender, golongan, budaya, dan suku
  • 132.
  • 133. Penduduk adalah mereka yang bertempat tinggal secara tetap, turun temurun di dalam satu wilayah negara. Warga negara adalah orang-orang Indonesia asli dan orang-orang asing yang bertempat tinggal di satu wilayah negara berdasarkan ketentuan hukum (legal). Pewarganegaraan adalah suatu proses, cara, atau perbuatan mewarganegarakan seseorang.
  • 134. a). UUD 945 pasal 26 (1) Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara. (2) Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia. (3) Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan undang- undang.
  • 135. b). Undang-undang no.3 tahun 946 Warga Negara Indonesia ialah : a. orang yang aseli dalam daerah Negara Indonesia; b. orang yang tidak masuk dalam golongan tersebut diatas akan tetapi turunan dari seorang dari golongan itu, yang lahir dan bertempat kedudukan dan kediaman di dalam daerah Negara Indonesia, dan orang bukan turunan dari golongan termaksud, yang lahir dan bertempat kedudukan dan kediaman selama sedikitnya 5 tahun berturut-turut yang paling akhir di dalam daerah Negara Indonesia, yang telah berumur 21 tahun, atau telah kawin, kecuali jika ia menyatakan keberatan menjadi Warga Negara Indonesia karena ia adalah warga negara Negeri lain; c. orang yang mendapat kewargaan Negara Indonesia dengan cara naturalisasi; d. anak yang sah, disahkan atau diakui dengan cara yang sah oleh bapanya, yang pada waktu lahirnya bapanya mempunyai kewargaan Negara Indonesia; e. anak yang lahir dalam 300 hari setalah bapanya, yang mempunyai kewargaan Negara Indonesia, meninggal dunia; f. anak yang hanya oleh ibunya diakui dengan cara yang sah, yang pada waktu lahirnya ibunya mempunyai kewargaan Negara Indonesia; g. anak yang diangkat dengan cara yang sah oleh seorang Warga Negara Indonesia; h. anak yang lahir di dalam daerah Negara Indonesia, yang oleh bapanya ataupun oleh ibunya tidak diakui dengan cara yang sah; i. anak yang lahir di dalam daerah Negara Indonesia, yang tidak diketahui siapa orang tuanya atau kewargaan negara orang tuanya.
  • 136. Berdasarkan Pasal 9 UU No. 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia menyatakan bahwa bagi WNA yang ingin menjadi WNI harus memenuhi syarat: Telah tinggal di Indonesia lima tahun berturut-turut atau 10 tahun tidak berturut-turut; Sehat jasmani dan rohani; Berumur di atas 18 tahun atau telah kawin; Dapat berbahasa Indonesia; Tidak dipidana; Tidak berkewarganegaraan ganda; Mempunyai pekerjaan/penghasilan tetap; Membayar biaya ke kas negara.
  • 137. Bagi WNA yang telah kawin dengan WNI dan ingin menjadi WNI, berdasarkan Pasal 19 UU No. 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia menyatakan bahwa WNA yang bersangkutan harus: 1. Mengajukan pernyataan ke pejabat/Menteri Hukum dan HAM untuk menjadi WNI; 2. Memberikan surat pernyataan bahwa dia telah tinggal di Indonesia 5 tahun berturut-turut atau 10 tahun tidak berturut-turut; dan 3. Pernyataan bahwa bila mendapat kewarganegaraan Indonesia tidak menjadi dwikewarganegaraan (Kewarganegaraan ganda).
  • 138.
  • 139. 1. Asas Kewarganegaraan ** azas iusoli : penetapan kewarganegaraan seseorang berdasarkan tepat ia dilahirkan. ** azas ius sanguinis : penetapan kewarganegaraan sesorang berdasrkan keturunan. ** azas kewarganegaraan tunggal : satu kewarganegaraan bagi setiap orang ** Apratide : tidak memiliki kewarganegaraan **Bipratide : meiliki dua kewarganegraan
  • 140. 2. Pewarganegaraan (Naturalisasi) Naturalisasi ialah permohonan kewarganegaraan: 1) Naturalisasi biasa : sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku 2) Naturalisasi luar biasa : berdasarkan penglihatan jasa dan kemampuan Pewarganegaraan aktif: seseorg dpt menggunakan hak opsi utk memilih atau mengajukan kehendak menjadi warga negara dari suatu negara Pewarganegaraan pasif: seseorg yg tdk mau diwarganegarakan oleh suatu negara atau tdk mau diberi/dijadikan WN suatu neg maka yg bersangkutan dpt menggunakan hak repudiasi (menolak pewarganegaraan)
  • 141. ** menikah dengan pria asing ** diakui oleh orang asing sebagai anak ** masuk dalam dinas asing ** bertempat tinggal di luar negeri 5 (lima) tahun berturut-turut
  • 142.
  • 143. Hak adalah: Sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunaannya tergantung kepada kita sendiri. Contohnya: hak mendapatkan pengajaran, hak mendapatkan nilai dari guru dan sebagainya Kewajiban adalah: Sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab. Contohnya: melaksanakan tata tertib di sekolah, membayar SPP atau melaksanakan tugas yang diberikan guru dengan
  • 144. Hak dan kewajiban dalam bidang politik 1. Hak untuk diperlakukan yang sama di dalam hukum dan pemerintahan. 2. Kewajiban menjunjung hukum dan pemerintahan. 3. Hak berserikat dan berkumpul. 4. Hak mengeluarkan pikiran (berpendapat). 5. Kewajiban untuk memiliki kemampuan beroganisasi dan melaksanakan aturan-aturan lainnya, di antaranya: Semua organisasi harus berdasarkan Pancasila sebagai azasnya, semua media pers dalam mengeluarkan pikiran (pembuatannya selain bebas harus pula bertanggung jawab dan sebagainya)
  • 145. Hak dan kewajiban dalam bidang sosial budaya Hak memperoleh kesempatan pendidikan pada segala tingkat, baik umum maupun kejuruan. Hak menikmati dan mengembangkan kebudayaan nasional dan daerah. Kewajiban mematuhi peraturan-peraturan dalam bidang kependidikan. Kewajiban memelihara alat-alat sekolah, kebersihan dan ketertibannya. Kewajiban ikut menanggung biaya pendidikan. Kewajiban memelihara kebudayaan nasional dan daerah. Hak untuk mengembangkan dan menyempurnakan hidup moral keagamaannya, sehingga di samping kehidupan materiil juga kehidupan spiritualnya terpelihara dengan baik. Kewajiban untuk percaya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
  • 146. c. Hak dan kewajiban dalam bidang Hankam bahwa setiap warga negara berhak dan wajib dalam usaha pembelaan negara. d. Hak dan kewajiban dalam bidang Ekonomi  Hak memperoleh jaminan kesejahteraan ekonomi, misalnya dengan tersedianya barang dan jasa keperluan hidup yang terjangkau oleh daya beli rakyat.  Hak dipelihara oleh negara untuk fakir miskin dan anak-anak terlantar.  Kewajiban bekerja keras dan terarah untuk menggali dan mengolah berbagai sumber daya alam.  Kewajiban dalam mengembangkan kehidupan ekonomi yang berazaskan kekeluargaan, tidak merugikan kepentingan orang lain.  Kewajiban membantu negara dalam pembangunan misalnya membayar pajak tepat waktu.
  • 147.
  • 148.  Indonesia = multikultural ->ras, gender, golongan, budaya, suku bangsa -> KONFLIK  Menjaga tali persaudaraan.  Bergosip, Menggunjingkan keburukan orang lain, iri -> DIHILANGKAN!  Saling mengisi  Memperkaya pengetahuan dengan berbagi cerita atau keahlian tanpa mempedulikan perbedaan yang ada.  Memupuk kekayaan yang ada.  Bangsa Yang kokoh -> KUAT
  • 149.
  • 151. Sistem Politik Indonesia Definisi Sistem Politik Suprastruktur Infrastruktur Sistem Politik Demokrasi di Indonesia Peran serta Masyarakat Indonesia Sistem Politik di Dunia Struktur Poltik
  • 152. Standar Kompetensi .. * Menganalisis sistem politik di Indonesia Kompetensi Dasar .. * Mendeskripsikan suprastruktur dan infrastruktur politik di Indonesia * Mendeskripsikan perbedaan sistem politik di berbagai negara * Menampilkan peran serta dala sistem politik di Indonesia
  • 153.
  • 154. Politik ialah ilmu yang mempelajari tentang negara, tujuan dan lembaga negara dala melaksanakn fungsi, tujuan dan hubungan dengan negara maupun warga negara Konsep pokok politik ::  negara  kekuasaan  pengmblan keputusan  kebijakan  pembagian kekuasaan
  • 155.
  • 156. 1. Suprastruktur Politik Ialah suasana kehidupan politik pemerintahan yang terdiri dari :  MPR  Anggota MPR  Presiden  Legislatif  BPK  MA
  • 157. Fungsi suprastruktur politik : 1.Fungsi pengambilan keputusan 2.Fungsi pelaksanaan keputusan 3.Fungsi pengawasan pelaksanaan keputusan 2. Infrastruktur Politik Ialah suasana kehidupan politik rakyat 1. Partai Politik Suatu organisasi dalam melakasnakan aktivitas politik yang berusaha untuk menguasai kekuasaan pemerintahan dalam memberikan manfaat kepada anggota partainya
  • 158. 2. Kelompok Kepentingan Menyalurkan aspirasi dan usulan politik. Contohnya: organisasi buruh, tani, golongan pedagang, pegawai negeri, dan cendekiwan 3. Kelompok Penekan Tidak berminat pada jabatan politik tapi berperan mengajukan kepentingan dan aspirasi masyarakat 4. Alat Komunikasi Politik Ialah media massa yang dapat dijadikan penyalur dan pembawa suara rakyat dalam aktiitas politik. 5. Tokoh Politik Ialah tokoh-tokoh masyarakat yang memperoleh penunjukan langsung dari pemerintah untuk duduk dalam lembaga-lembaga negara
  • 159.
  • 160. a. Sistem Politik Di Negara Komunis : Bercirikan pemerintahan yang sentralistik, peniadaan hak milk pribadi, peniadaan hak-haak sipil dan politik, tidak adanya mekanisme pemilu yang terbuka, tidak adanya oposisi, serta terdapat pembatasan terhadap arus informasi dan kebebasan berpendapat b. Sistem Politik Di Negara Liberal : Bercirikan adanya kebebasan berpikir bagi tiap individu atau kelompok; pembatasan kekuasaan; khususnya dari pemerintah dan agama; penegakan hukum; pertukaran gagasan yang bebas; sistem pemerintahan yang transparan yang didalamnya terdapat jaminan hak-hak kaum minoritas
  • 161. Sistem Politik di Indonesia : Sistem politik yang didasarkan pada nilai, prinsip, prosedur, dan kelembagaan yang demokratis. Adapun sendi-sendi pokok dari sistem politik demokrasi di Indonesia adalah : Ide kedaulatan rakyat Negara berdasarkan atas hukum Bentuk Republik Pemerintahan berdasarkan konstitusi Pemerintahan yang bertanggung jawab Sistem Perwakilan Sistem pemerintahan presidensiil
  • 162.
  • 163. Peran serta masyarakat dalam politik adalah terciptanya masyarakat politik yang “Kritis Partisipatif” dengan ciri-ciri :: Meningkatnya respon masyarakat terhadap kebijakan pemerintah Adanya partisipasi rakyat dalam mendukung atau menolak suatu kebijakan politik Meningkatnya partisipasi rakyat dalam berbagai kehiatan organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan kelompok- kelompok penekan