Dokumen tersebut membahas latar belakang pendidikan kewarganegaraan, tujuannya, dan beberapa teori mengenai negara dan bangsa seperti unsur-unsur negara, bentuk negara, dan pengertian bangsa. Dokumen juga membahas hak dan kewajiban warga negara serta hubungannya dengan negara berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945.
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
Bab i materi pengantar pendidikan kewarganegaraan
1. BAB I
PENGANTAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
1.1. Latar Belakang Pendidikan Kewarganegaraan
A. Semangat perjuangan bangsa Indonesia
a. Dilandasi oleh keimanan serta ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
keikhlasan untuk berkorban.
b. Merupakan kekuatan mental spiritual yang dapat melahirkan sikap dan perilaku
heroik dan patriotik serta menumbuhkan kekuatan dan kesanggupan serta
kemauan yang luar biasa.
c. Harus dimiliki oleh setiap warga negara Indonesia.
d. Nilai-nilai perjuangannya masih relevan dalam memecahkan setiap permasalahan
dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
e. Mengalami pasang surut sesuai dengan dinamika kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
f. Mengalami penurunan karena pengaruh globalisasi.
B. Globalisasi
Adanya globalisasi ditandai dengan :
a. Kuatnya pengaruh lembaga-lembaga kemasyarakatan internasional.
b. Ikut campurnya negara-negara maju dalam mengatur percaturan politik,
ekonomi, sosial, dan hankam negara-negara berkembang/miskin.
c. Isu global yang meliputi demokratisasi, Hak asasi manusia. dan lingkungan hidup
d. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni khususnya di
bidang informasi,komunikasi dan transportasi.
e. Kondisi global akan mempengaruhi struktur dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara serta mempengaruhi pola pikir, sikap dan tindakan
masyarakat Indonesia.
f. Kondisi ini mempengaruhi kondisi mental, spiritual bangsa Indonesia.
2. Dalam menghadapi globalisasi dan menatap masa depan untuk mengisi kemerdekaan
maka bangsa Indonesia harus meningkatkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
sesuai dengan bidang profesi masing-masing yang dilandasi oleh nilai-nilai
perjuangan bangsa Indonesia sehingga bangsa Indonesia tetap memiliki :
1. Wawasan dan kesadaran bernegara
2. Sikap dan perilaku yang cinta tanah air
3. Mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa dalam rangka belanegara
demi tetap utuh tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia
Perjuangan non fisik sesuai bidang profesi masing-maing memerlukan sarana
kegiatan pendidikan bagi setiap warga negara Indonesia pada umumnya dan
mahasiswa sebagai calon cendekiawan pada khususnya melalui pendidikan
kewarganegaraan.
1.2. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraan bertujuan
1. Menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara
2. Sikap serta perilaku yang cinta tanah air dan bersendikan kebudayaan bangsa,
wawasan nusantara, serta ketahanan nasional
Pendidikan kewarganegaraan diharapkan dapat membuahkan sikap mental yang
cerdas, penuh rasa tanggung jawab yang disertai dengan perilaku :
1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan menghayati nilai-
nilai falsafah bangsa
2. Berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara
3. Rasional, dinamis, dan sadar akan hak dan kewajiban sebagai warga negara
4. Bersifat professional yang dijiwai oleh kesadaran bela negara
5. Aktif memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni untuk
kepentingan kemanusiaan, bangsa dan negara
3. 1.3. Teori Mengenai Negara
Secara etimologis negara berasal dari bahasa latin status/statum yang berarti
menempatkan dalam keadaan berdiri, membuat berdiri atau sifat/keadaan tegak dan
tetap. Namun kemudian diadaptasi menjadi staat (bahasa Belanda/Jerman) serta state
(bahasa Inggris).
Menurut Kansil negara adalah suatu organisasi kekuasaan daripada manusia-manusia
(masyarakat) dan merupakan alat yang akan dipergunakan untuk mencapai tujuan
bersama.Konsep pengertian negara sebagai organisasi kekuasaan dipelopori oleh
J.H.A. Logemaan dalam buku over de theorie van een stelling staadrecht yaitu
bahwa keberadaan negara bertujuan untuk mengatur dan menyelenggarakan
masyarakat yang dilengkapi dengan kekuasaan tertinggi. Konsep ini diikuti oleh
Harold J laski. Max Webber, Leon Duguit.
Dalam pengertian luas, negara merupakan kesatuan sosial (masyarakat) yang diatur
secara konstitusional untuk mewujudkan kepentingan bersama
Beberapa Pengertian Negara
1. George Jellinek
Negara adalah organisasi kekuasaan dari sekelompok manusia yang telah
berkediaman di wilayah tertentu.
2. George Wilhelm fredrich Hegel
Negara merupakan organisasi kesusilaan yang muncul sebagai sintesa dari
kemerdekaan individual dan kemerdekaan universal.
3. Kranenburg
Negara adalah suatu organisasi yang timbul karena kehendak dari suatu golongan
atau bangsanya sendiri
4. Roger F. Soltau
Negara adalah alat (agency) atau wewenang (authority) yang mengatur atau
mengendalikan persoalan bersama atas nama masyarakat.
5. R. Djokosoetono
Negara ialah suatu organisasi manusia atau kumpulan manusia yang berada di
bawah suatu pemerintahan yang sama.
4. 6. Soenarko
Negara ialah organisasi masyarakat yang mempunyai daerah tertentu dimana
kekuasaan negara berlaku sepenuhnya sebagai souvereign (kedaulatan).
Teori Terjadinya Suatu Negara
1. Teori Kenyataan
Apabila telah terpenuhi unsur-unsur negara maka pada saat itu juga negara sudah
menjadi suatu kenyataan.
2. Teori Ketuhanan
Timbulnya suatu negara adalah atas kehendak Tuhan.
Segala sesuatu tidak akan terjadi apabila Tuhan tidak menghendakinya.
3. Teori Perjanjian
Negara itu timbul karena perjanjian yang dibuat antara orang-orang yang tadinya
hidup bebas merdeka, terlepas satu sama lain tanpa ikatan kenegaraan. Perjanjian
ini diadakan agar kepentingan bersama dapat terpelihara dan terjamin, supaya
“Orang yang satu tidak merupakan binatang buas bagi orang yang lain” (Homo
homini lupus – menurut Hobbes). Perjanjian ini disebut Perjanjian Masyarakat
(Contract Social – menurut Rousseau) , dapat pula terjadi suatu perjanjian antara
daerah jajahan.
4. Teori Penaklukan
Suatu negara timbul karena serombongan manusia menaklukan daerah dan
rombongan manusia lain. Agar daerah itu tetap dapat dikuasai maka dibentuklah
suatu organisasi yang berupa negara.
Selain itu suatu negara dapat terjadi karena :
a. pemberontakan terhadap negara lain yang menjajah.
b. peleburan (fusi) antara beberapa negara menjadi satu negara baru.
c. suatu daerah yang belum ada rakyatnya/pemerintahannya diduduki /dikuasai oleh
bangsa/negara lain.
d. suatu daerah tertentu melepaskan diri dari yang tadinya menguasai dan
menyatakan dirinya sebagai suatu negara baru.
5. Bentuk Negara
Menurut teori-teori modern, bentuk negara yang terpenting adalah :
1. Negara Kesatuan (Unitarisme)
Adalah suatu negara yang merdeka dan berdaulat dimana seluruh negara yang
berkuasa hanya satu pemerintahan (pusat) yang mengatur seluruh daerah.
2. Negara Serikat (Federasi)
Adalah suatu negara yang merupakan gabungan beberapa negara yang menjadi
negara-negara bagian dan negara serikat itu.
Unsur-Unsur Negara
1. Daerah atau wilayah
2. Rakyat yang bersatu Konstitutif
3. Pemerintah yang berdaulat
4. Pengakuan dari negara lain Deklaratif
1.4. Pengertian Bangsa
Bangsa adalah orang-orang yang memiliki kesamaan asal keturunan, adat, bahasa
dan sejarah serta berpemerintahan sendiri.
Beberapa pengertian bangsa
1. Ernest Renan
Bangsa terbentuk karena adanya keinginan untuk hidup bersama (hasrat bersatu)
dengan perasaan setia kawan yang agung.
2. Otto Bauer
Bangsa adalah kelompok manusia yang mempunyai persamaan karakter.
Karakteristik tumbuh karena adanya persamaan nasib.
3. F. Ratzel
Bangsa terbentuk karena adanya hasrat bersatu.
Hasrat ini timbul karena adanya rasa kesatuan antara manusia dan tempat
tinggalnya (Paham Geopolitik).
6. 4. Hans Kohn
Bangsa adalah buah hasil hidup manusia dalam sejarah.
Suatu bangsa merupakan golongan yang beraneka ragam dan tidak bisa
dirumuskan secara eksak. Kebanyakan bangsa memiliki faktor-faktor objektif
tertentu yang membedakannya dengan bangsa lain.
Faktor-faktor itu adalah berupa persamaan keturunan, wilayah, bahasa, adat
istiadat, kesamaan politik, perasaan dan agama.
Fredrich Hertz dalam bukunya “Nationality in History and Politics“ mengemukakan
bahwa setiap bangsa mempunyai 4 unsur aspirasi :
1. Keinginan untuk mencapai kesatuan nasional yang terdiri atas kesatuan sosial,
ekonomi, politik, agama, kebudayaan, komunikasi dan solidaritas.
2. Keinginan untuk mencapai kemerdekaan dan kebebasan nasional sepenuhnya,
yaitu bebas dari dominasi dan campur tangan bangsa asing terhadap urusan
dalam negerinya.
3. Keinginan dalam kemandirian, keungggulan, individualistis, keaslian, atau
kekhasan, Misalnya menjunjung tinggi bahasa nasional yang mandiri.
4. Keinginan untuk menonjol (unggul) diantara bangsa-bangsa dalam mengejar
kehormatan, pengaruh dan prestise.
1.5. Hak Dan Kewajiban Warga Negara Serta Hubungannya
Dengan Negara
Warga negara Indonesia adalah orang-orang Indonesia asli dan orang-orang bangsa
lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.
Penduduk Indonesia adalah WNI dan orang-orang asing yang bertempat tinggal di
Indonesia.
Menurut Undang-Undang Dasar 1945 :
1. Kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan (psl. 27 ayat 1)
2. Berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan (psl. 27
ayat 2)
3. Ikut serta dalam pembelaan negara (psl. 27 ayat 3)
7. 4. Kemerdekaan berserikat dan berkumpul (psl. 28)
5. Kemerdekaan memeluk agama (psl. 29 ayat 2)
6. Ikut serta dalam pertahanan dan keamanan negara (psl. 30 ayat 1)
7. Berhak mendapat pendidikan (psl. 31 ayat 1)
8. Kebebasan dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budaya (psl. 32
ayat 1)
9. Mendapatkan kesejahteraan sosial (psl. 33)
10. Memperoleh jaminan sosial (psl. 34 ayat 2)
11. Mendapatkan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang
layak (psl. 34 ayat 3)
1.6. Hak Asasi Manusia (HAM)
Hak asasi manusia diatur dalam pasal 28 A sampai dengan pasal 28 J UUD 1945