Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Perubahan stuktur ekonomi
1. Nama : Epi rizkiyah
Nim : 11140079
Kelas : 5v-MA
2. Perubahan stuktur ekonomi adalah sebagai suatu rangkaian perubahan yang
saling terkait satu dengan yang lainnya dalam komposisi AD,perdagangan
luar negri (ekspor dan imfor) AS (produksi dan penggunaan paktor
produksi yang dilakukan guna mendukung pembangunan dan pertumbuhan
ekonomi yang berkelanjutan ,ada kecendrungan (dapat dilihat sebagai
suatu hipotesis) bahwa semakin tinggi laju pertumbuhan ekonomi yang
membuat semakin tinggi pendapatan masyarakat perkapita,semakin cepat
perubahan stuktur ekonomi,dengan asumsi faktor-faktor penentu lain
mendukung proses seperti manusia (tenaga kerja)bahan baku dan teknologi
tersedia.
3. 1. Teori dan bukti empiris
teori perubahan stuktural menitikberatkan pembahasan pada
mekanisme transpormasi ekonomi yang dilandasi oleh LDCS,yang semula
lebih bersifat subsistence dan menitikberatkan pada sektor pertanian menuju
ke stuktru perekonomian yang lebih modern,yang didominasi oleh sektor-
sektor nonprimer ada 2 teori yang umum digunakan dalam penganalisis
perubahan stuktur ekonomi.
A. Teori migrasi (arthus lewis)
pada dasarnya membahas proses pembangunan ekonomi yang terjadi
di pedesaan dan perkotaan. Perekonomian negara dibedakan menjadi dua
yaitu perekonomian tradisonal dipedesaan yang di dominasi oleh sektor
pertanian dan perekonomian modern diperkotaan dengan industri sektor
utama .
4. Dipedesaan karena pertumbuhan penduduknya tinggi maka terjadi
kelebihan suplai tenaga kerja dan tingkat hidup masyarakat berbeda pada
kondisi subsistens akibat perekonomian yang sifatnya juga subsistens.
Kelebihan L ini ditandai dengan produk marjinal nya (w) yang rendah.
Rumusnya :
LPD=Fd(wp’yp)(2.25)
LPS=Fs(wp)(2,26)
LPD=LPD=LP(2,27)
Persamaan( 2,25),permintaan L(LPD) yang merupakan suatu pungsi negatif
dari tingkat upah (wp)(Fd’wp>0)dan fositif dari volume produksi
pertanian(yp)(Fd’y>0).
5. b. Teori tranformasi
teori ini mempokuskan pada peubahan stuktur dalam tahapan proses
perubahan ekonomi di LCDS,yang mengalami transfortasi dari pertanian
tradisional ke sektor industri sebagai mesin utama penggerak pertumbuhan
ekonomi . Perubhan stuktur ekonomi berbarengan dengan pertubuhan PDB
yang merupakan total pertumbuhan NT dari semua sektor ekonomi dapat
dijelaskan dengan indutri dan pertanian NTB masng-masing yakni NTBi dan
NTBp yang membentuk PDB .
PDB=NTBi+NYBp
6. Kenaikan permintaan domestic,yang memuat permintaan langsung untuk
produk industri manufaktur plus efek tidak langsung dari kenaikan
permintaan domestic untuk produk sektor-sektor lainnya terhadap sektor
industri manufaktur.
Perluasan ekspor (pertumbuhan dan diversifikasi)atau efek totl dari
kenaikan jumlah ekspor terhadap produk ndutri manufaktur.
Substisusi imfor atau efek total dari kenaikan proporsi permintaan ditiap
sector yang dipenuhi lewat produksi domestik terhadap output industri
manufaktur.
Perubahan tekhnologi atau efek total dari perubahan koefisien infut-outfut
didalam perekonomian akibat keniakan upah dan tingkat pendapatan
terhadap sektor industri manufaktur.
7. Faktor-faktor inernal yang membedakan kelompok LDCs yang mengalami
transisi ekonomi yang sangat pesat,yaitu:
- Kondisi dan stuktur awal ekonomi dalam negri
suatu negara yang oada awal pembangunan ekonomi
industrialisasinya sudah memiliki industri industri dasar.
- Besarnya passar dalam negri
besarnya pasar domestik ditentuakan oleh kombinasi antra jumlah
populasi dan tingkat pendapatan rill perkpita.
- Pola distribusi pendapatan.
Faktor ini sangat mendukung faktro passar dan tingkat pendapatan perkapita
naik pesat.
8. - Karakteristik dari indutrialisasi
Pelaksanaan atau strategi pengembangan industri yang ditetapkan,jenis
industri yang di unggulkan pola pembangunan ndustri dan insentif yang
diberikan.
- Keberadaan SDA
Negara yang kaya SDA mengalami pertubuhan ekonomi yang lebih rendah
atau atau terlambat melakukan industrialiassi.
- Kebijakan perdagangan luar negri
Negara yang menerapkan kebijakan ekonomi tertutup(inward looking) pola
dan hasil industrialisasi berbeda dibandingkan dinegara-negara yang
menerapkan kebijakan ekonomi terbuka (outward looking)
9. Kasus indonesia
kalau dilihat sejak awal era pemerintahan orde baru hingga
sekarang,dapat dikatakan bahwa proses perubahan stuktur ekonomi indonesia
cukup pesa.namun demikian ,penurunan rasio output pertanian terhadap PDB
tersebut tidak berrati bahwa volume produksi disektor tersebut berkurang
selama periode tertentu (pertembuhan rata rata pertahun negatif)
penurunana tersebut disebabkan oleh laju pertumbuhan outpu (rata-
rata pertahun total) disektor tersebut relatif lebih rendah dibandngkan laju
pertumbuhan outup dari sektor industri.
10. Krisis ekonomi 1997/1998
krisis ekonomi yang melanda indonesia menjelang ahir tahun 1997
dan mencapai klimaksnya pada tahun 1998 sangat memukul perekonomian
indonesia . Pada tahun 1998 PDB merosot tajam hingga 13% yang mebuat
pendapatan perkapita juga menurun drastis . Merosost nya PDB hingga 13%
bukan suatu hal yang kecil mengingat bahwa sepanjang sejarah sejak 1945
hingga 1996 ekonomi indonesia belum pernah mengalami PDB hingga 13%.
11. dari sisi suplai ,sektor industri manufaktur dan sektor konstruksi
(bangunan) yang pada era orde baru bukan saja berkembang sangat
pesat,tetapi juga sebgai motor utama pertumbuhan ekonomi juga mengalami
penurunan produksi yang signifikan. Krisis eknomi tersebut diawalai oleh
krisis keuangan dan yang terahir ini disebabkan oleh krisis rupiah.
menjelang pertengahan 1997,ekonomi dari negara negar
asia,khususnya indonesia,thailand,malaysia dan korea selatan,mulai
menuukan kendrungan memanas,yang slah satu tandanya laju inflasi yang
mulai merangkak naik,dan menjelang tahun 1998 semakin devisit dan ini
biassannya menibulkan keniakan utang khusunya dari luar negri.
12. Langkah langkah yang harus diambil agar krisis serupa tidak terulang lagi
adalah sebgai berikut:
1. Ekspor diperkuat
2. Ketergantungan pada ULN,impor dan investasi jangka pendek atau yang
bermotivasi spekulasi dihilangkan.
3. Sektor perbangkan diperkuat
4. Menerapkan kembali mekanisme penentuan kurs berdasarkan sistem
bebas terkendali
5. Menyiapkan cara/ kebijakan penanggulangan krisis yang bagus dengan
memperhatikan semua faktor yang secara teori sangat memungkinka
munculnya suatu krisis serupa.