Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan agregat yang meliputi pengertian, tujuan, proses, metode, dan contoh-contoh penerapannya. Perencanaan agregat bertujuan untuk menentukan produksi dan tenaga kerja secara menyeluruh untuk beberapa bulan ke depan dengan mempertimbangkan permintaan, kapasitas, dan biaya. Metode yang dibahas antara lain pola produksi konstan, moderat, dan bergelombang.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan kapasitas produksi dengan mendefinisikan kapasitas, menjelaskan tiga perspektif tentang kapasitas, dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan kapasitas termasuk peramalan permintaan, teknologi, volume operasi optimal, dan fleksibilitas. Dokumen ini juga membahas tentang manajemen permintaan, analisis titik impas untuk menentukan kapasitas, dan sumber referensi
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Network planning (NP) digunakan untuk merencanakan dan mengawasi proyek dengan menggambarkan hubungan antar kegiatan dalam diagram jaringan.
2. NP menunjukkan urutan logis kegiatan dan pengaruh keterlambatan terhadap penyelesaian proyek.
3. Metode critical path method (CPM) digunakan untuk mengidentifikasi jalur kritis proyek.
CPM dan PERT adalah metode perencanaan proyek yang digunakan untuk membuat jadwal dan mengendalikan proyek besar dan kompleks dengan mengidentifikasi kegiatan-kegiatan, hubungan antara kegiatan, dan jalur kritis proyek."
Peramalan, Pendekatan, Teknik Naif, Rata rata bergerak, Pembobotan Rata rata bergerak, Penghalusan Eksponensial, dan Metode Evaluasi Teknik Peramalan MAD, MSE, MAPE, MPE
Production Strategy: Level & Chase Strategy _ Materi Training PPICKanaidi ken
Strategi level memungkinkan perusahaan untuk mempertahankan tingkat output yang konstan dan masih memenuhi permintaan dengan meningkatkan atau menurunkan persediaan untuk mengantisipasi kenaikan atau penurunan permintaan. Pemesanan di awal digunakan untuk memindahkan permintaan antar periode agar permintaan tersebar secara merata. Kelemahan strategi ini termasuk biaya persediaan berlebih dan biaya subkontrak atau lembur.
MPS (Master Production Schedule) adalah rencana produksi induk perusahaan manufaktur yang merencanakan output kuantitas dan periode produksi untuk produk akhir dan suku cadangnya. MPS memberikan input utama untuk perencanaan kebutuhan bahan baku dan kapasitas serta menjadwalkan pesanan produksi dan pembelian.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan kapasitas produksi dengan mendefinisikan kapasitas, menjelaskan tiga perspektif tentang kapasitas, dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan kapasitas termasuk peramalan permintaan, teknologi, volume operasi optimal, dan fleksibilitas. Dokumen ini juga membahas tentang manajemen permintaan, analisis titik impas untuk menentukan kapasitas, dan sumber referensi
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Network planning (NP) digunakan untuk merencanakan dan mengawasi proyek dengan menggambarkan hubungan antar kegiatan dalam diagram jaringan.
2. NP menunjukkan urutan logis kegiatan dan pengaruh keterlambatan terhadap penyelesaian proyek.
3. Metode critical path method (CPM) digunakan untuk mengidentifikasi jalur kritis proyek.
CPM dan PERT adalah metode perencanaan proyek yang digunakan untuk membuat jadwal dan mengendalikan proyek besar dan kompleks dengan mengidentifikasi kegiatan-kegiatan, hubungan antara kegiatan, dan jalur kritis proyek."
Peramalan, Pendekatan, Teknik Naif, Rata rata bergerak, Pembobotan Rata rata bergerak, Penghalusan Eksponensial, dan Metode Evaluasi Teknik Peramalan MAD, MSE, MAPE, MPE
Production Strategy: Level & Chase Strategy _ Materi Training PPICKanaidi ken
Strategi level memungkinkan perusahaan untuk mempertahankan tingkat output yang konstan dan masih memenuhi permintaan dengan meningkatkan atau menurunkan persediaan untuk mengantisipasi kenaikan atau penurunan permintaan. Pemesanan di awal digunakan untuk memindahkan permintaan antar periode agar permintaan tersebar secara merata. Kelemahan strategi ini termasuk biaya persediaan berlebih dan biaya subkontrak atau lembur.
MPS (Master Production Schedule) adalah rencana produksi induk perusahaan manufaktur yang merencanakan output kuantitas dan periode produksi untuk produk akhir dan suku cadangnya. MPS memberikan input utama untuk perencanaan kebutuhan bahan baku dan kapasitas serta menjadwalkan pesanan produksi dan pembelian.
Dokumen tersebut membahas tentang penjadwalan dan penentuan jadwal produksi, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan jadwal, teknik penentuan jadwal seperti jadwal maju dan mundur, serta pengurutan pekerjaan berdasarkan aturan prioritas seperti FCFS dan SPT.
Dokumen tersebut membahas penggolongan biaya overhead pabrik berdasarkan sifat, perilaku, dan hubungannya dengan departemen. Juga dijelaskan langkah-langkah penentuan tarif biaya overhead pabrik meliputi penyusunan anggaran, pemilihan dasar pembebanan, dan perhitungan tarif."
Dokumen tersebut membahas tentang kapasitas produksi perusahaan, termasuk kapasitas desain, efektif, utilitas, dan efisiensi. Juga membahas tentang perencanaan kapasitas, pertimbangan kapasitas, dan titik impas.
Dokumen tersebut membahas perbandingan antara peramalan permintaan dan pengelolaan permintaan serta instrumen untuk mengelola permintaan seperti promosi, harga, dan deal structure. Juga dibahas dampak promosi terhadap perencanaan agregat supply chain dan sales and operations planning.
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan investasi dan pembelanjaan modal kerja yang meliputi pengertian dan pentingnya modal kerja, perputaran dan jangka waktu modal kerja, kebijakan investasi modal kerja, serta keuntungan dan kerugian pembelanjaan jangka pendek.
Line balancing merupakan proses menyeimbangkan lintasan produksi untuk mencapai target produksi dengan meminimalkan penumpukan barang dan mengidentifikasi stasiun kerja kritis. Hal ini dilakukan dengan menghitung waktu siklus, merangking operasi berdasarkan bobot posisi, membagikan elemen kerja ke stasiun, dan menghitung delay keseimbangan. Stasiun kerja 1 dan 5 diidentifikasi sebagai stasiun kritis yang perlu diperbaiki metode kerjanya.
Teks tersebut membahas tentang metode transportasi dalam riset operasi untuk mengalokasikan sumber daya secara optimal. Metode ini digunakan untuk mengalokasikan produk dari sumber ke tempat tujuan dengan mempertimbangkan biaya alokasi. Metode transportasi dapat digunakan untuk memecahkan berbagai masalah bisnis seperti periklanan, investasi, dan perencanaan produksi.
Dokumen tersebut membahas beberapa metode penilaian investasi seperti Net Present Value (NPV), Payback Period (PBP), Profitability Index (PI), dan Internal Rate of Return (IRR). Metode-metode tersebut digunakan untuk menganalisis kelayakan suatu proyek investasi.
PETA - PETA KERJA (Industrial Engineering)Try Martanto
Dokumen tersebut merupakan analisis perancangan kerja kelompok 3 yang membahas tentang peta-peta kerja seperti peta proses operasi, diagram aliran, dan peta tangan kiri dan tangan kanan. Dokumen ini juga berisi contoh penerapan peta-peta kerja pada kasus produksi memo gantung.
Dokumen tersebut membahas tentang keputusan investasi modal perusahaan yang meliputi proses perencanaan, penetapan tujuan, pendanaan, dan kriteria pemilihan aset jangka panjang. Juga dibahas mengenai model-model penilaian investasi seperti nilai sekarang bersih, tingkat pengembalian internal, dan periode pengembalian investasi.
Rencana produksi adalah proses perencanaan yang digunakan perusahaan manufaktur untuk memprediksi permintaan, mengalokasikan sumber daya terbatas, dan mengatur jadwal produksi guna memenuhi permintaan pelanggan dan menciptakan keuntungan dengan mempertimbangkan ketersediaan sumber daya dan kendala waktu. Fungsi utama perencanaan produksi meliputi peramalan, perencanaan kapasitas, perencanaan kebutuhan bahan, dan
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan kapasitas produksi, yang mencakup pengertian kapasitas, tujuan perencanaan kapasitas, dan jenis-jenis perencanaan kapasitas berdasarkan waktu jangka pendek, menengah, dan panjang. Dokumen ini juga menjelaskan mengenai pengertian dan pengaruh kualitas serta biaya-biaya yang terkait dengan kualitas.
Dokumen tersebut membahas tentang penjadwalan dan penentuan jadwal produksi, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan jadwal, teknik penentuan jadwal seperti jadwal maju dan mundur, serta pengurutan pekerjaan berdasarkan aturan prioritas seperti FCFS dan SPT.
Dokumen tersebut membahas penggolongan biaya overhead pabrik berdasarkan sifat, perilaku, dan hubungannya dengan departemen. Juga dijelaskan langkah-langkah penentuan tarif biaya overhead pabrik meliputi penyusunan anggaran, pemilihan dasar pembebanan, dan perhitungan tarif."
Dokumen tersebut membahas tentang kapasitas produksi perusahaan, termasuk kapasitas desain, efektif, utilitas, dan efisiensi. Juga membahas tentang perencanaan kapasitas, pertimbangan kapasitas, dan titik impas.
Dokumen tersebut membahas perbandingan antara peramalan permintaan dan pengelolaan permintaan serta instrumen untuk mengelola permintaan seperti promosi, harga, dan deal structure. Juga dibahas dampak promosi terhadap perencanaan agregat supply chain dan sales and operations planning.
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan investasi dan pembelanjaan modal kerja yang meliputi pengertian dan pentingnya modal kerja, perputaran dan jangka waktu modal kerja, kebijakan investasi modal kerja, serta keuntungan dan kerugian pembelanjaan jangka pendek.
Line balancing merupakan proses menyeimbangkan lintasan produksi untuk mencapai target produksi dengan meminimalkan penumpukan barang dan mengidentifikasi stasiun kerja kritis. Hal ini dilakukan dengan menghitung waktu siklus, merangking operasi berdasarkan bobot posisi, membagikan elemen kerja ke stasiun, dan menghitung delay keseimbangan. Stasiun kerja 1 dan 5 diidentifikasi sebagai stasiun kritis yang perlu diperbaiki metode kerjanya.
Teks tersebut membahas tentang metode transportasi dalam riset operasi untuk mengalokasikan sumber daya secara optimal. Metode ini digunakan untuk mengalokasikan produk dari sumber ke tempat tujuan dengan mempertimbangkan biaya alokasi. Metode transportasi dapat digunakan untuk memecahkan berbagai masalah bisnis seperti periklanan, investasi, dan perencanaan produksi.
Dokumen tersebut membahas beberapa metode penilaian investasi seperti Net Present Value (NPV), Payback Period (PBP), Profitability Index (PI), dan Internal Rate of Return (IRR). Metode-metode tersebut digunakan untuk menganalisis kelayakan suatu proyek investasi.
PETA - PETA KERJA (Industrial Engineering)Try Martanto
Dokumen tersebut merupakan analisis perancangan kerja kelompok 3 yang membahas tentang peta-peta kerja seperti peta proses operasi, diagram aliran, dan peta tangan kiri dan tangan kanan. Dokumen ini juga berisi contoh penerapan peta-peta kerja pada kasus produksi memo gantung.
Dokumen tersebut membahas tentang keputusan investasi modal perusahaan yang meliputi proses perencanaan, penetapan tujuan, pendanaan, dan kriteria pemilihan aset jangka panjang. Juga dibahas mengenai model-model penilaian investasi seperti nilai sekarang bersih, tingkat pengembalian internal, dan periode pengembalian investasi.
Rencana produksi adalah proses perencanaan yang digunakan perusahaan manufaktur untuk memprediksi permintaan, mengalokasikan sumber daya terbatas, dan mengatur jadwal produksi guna memenuhi permintaan pelanggan dan menciptakan keuntungan dengan mempertimbangkan ketersediaan sumber daya dan kendala waktu. Fungsi utama perencanaan produksi meliputi peramalan, perencanaan kapasitas, perencanaan kebutuhan bahan, dan
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan kapasitas produksi, yang mencakup pengertian kapasitas, tujuan perencanaan kapasitas, dan jenis-jenis perencanaan kapasitas berdasarkan waktu jangka pendek, menengah, dan panjang. Dokumen ini juga menjelaskan mengenai pengertian dan pengaruh kualitas serta biaya-biaya yang terkait dengan kualitas.
09. Konsep Pengendalian Produksi, dan Perhitungan Rencana ProduksiMercu Buana University
Modul ini membahas konsep pengendalian produksi dan perencanaan produksi. Ia menjelaskan bagaimana merencanakan produksi berdasarkan tingkat permintaan, dengan mengubah satuan menjadi jam kerja. Modul ini mendemonstrasikan cara merancang jadwal produksi untuk memenuhi permintaan tahunan sebesar 15.000 jam kerja menggunakan 7-8 orang karyawan dengan mempertimbangkan biaya lembur dan persediaan.
Perencanaan agregat memainkan peran penting dalam menentukan parameter operasional seperti tingkat produksi, tenaga kerja, persediaan, dan subkontrak selama periode perencanaan agar dapat memenuhi permintaan dan memaksimalkan keuntungan rantai pasokan. Perusahaan perlu mempertimbangkan berbagai strategi seperti mengikuti permintaan, fleksibilitas waktu, atau menjaga tingkat produksi konstan sambil mengandalkan persediaan untuk men
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan permintaan dan perencanaan produksi agregat dalam manajemen rantai pasokan. Perencanaan permintaan bertujuan untuk memprediksi permintaan pelanggan dan memastikan ketersediaan produk, sementara perencanaan produksi agregat digunakan untuk menentukan parameter operasional seperti tingkat produksi, tenaga kerja, dan persediaan untuk memaksimalkan keuntungan. Dokumen ini juga membahas strategi perencana
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Bab 8 membahas aspek manajemen operasional dan teknologi yang mencakup pengertian manajemen operasional, keputusan dalam manajemen operasional, proses produksi, pemilihan teknologi, perencanaan kapasitas, perencanaan lokasi, perencanaan layout, dan perencanaan sistem.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan permintaan dan perencanaan produksi agregat dalam manajemen rantai pasokan. Perencanaan permintaan bertujuan untuk memprediksi permintaan pelanggan dan memastikan ketersediaan produk, sedangkan perencanaan produksi agregat digunakan untuk menentukan parameter operasional seperti tingkat produksi, tenaga kerja, dan persediaan untuk memaksimalkan keuntungan selama periode perencanaan. Dokumen ini juga
ARIF RAHMAN, Purnomo Budi Santoso & Ifan Hadi Prasetyo, (2012), Perencanaan Kebutuhan Tenaga Kerja Dengan Teknik Shojinka Di Sistem make To Order Kendala Penyisipan Job Dalam On-going Schedule, Prosiding Seminar Nasional Teknoin, Yogyakarta, pp. B.33-B.40
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan produksi dan manajemen produksi, meliputi pengertian produksi, proses produksi, manajemen produksi, pemilihan pola produksi, satuan luas produksi, perencanaan lokasi pabrik, perencanaan letak fasilitas produksi, perencanaan lingkungan kerja, pengendalian produksi, pengendalian bahan baku, pengendalian tenaga kerja, pengendalian biaya produksi, dan pemeliharaan.
Bab 8 membahas perencanaan dan pengawasan produksi dan persediaan (PIPC) dalam organisasi manufaktur dan jasa. PIPC melibatkan peramalan permintaan, perencanaan kapasitas, penentuan jumlah produksi bahan baku dan komponen, penjadwalan produksi, pengawasan persediaan. Proses PIPC meliputi perencanaan agregat, penjadwalan produksi induk, pengawasan produksi, dan memberikan umpan balik untuk perencanaan berikutnya
Rangkuman dokumen tersebut dalam 3 kalimat atau kurang:
Perancangan tata letak warehouse baru untuk meningkatkan kapasitas penyimpanan material di PT. XX setelah peningkatan produksi. Relayout dilakukan untuk menyimpan semua material sesuai standar dengan menghitung jumlah pallet yang dibutuhkan. Hasilnya kapasitas penyimpanan warehouse meningkat 31,7% dari sebelumnya.
• Tata kelola perusahaan
• Pendekatan tata kelola perusahaan di Perancis
• Pendekatan tata kelola perusahaa di Eropa
• Tata kelola perusahaan dan pengawasan internal
Modal kerja adalah investasi dalam harta jangka pendek atau investasi dalam harta lancar (current assets). Modal kerja dapat dikategorikan menjadi dua yaitu modal kerja kotor (gross working capital) dan modal kerja bersih (net working capital
Jenis dividen dan cara pembayarannya
Isu penting disekitar kebijakan pembayaran dividen
Perbedaan “cash dividends” dan “stock dividends”
“Stock repurchases” sebagai alternatif terhadap pembayaran dividen
• Mengonsepkan pembiayaan modal jangka pendek dan kinerja permodelan
• Mendiskusikan permodalan jangka panjang
• Menguraikan lima metode penilaian kinerja struktur modal
Dokumen tersebut membahas manajemen risiko proyek pada berbagai tingkatan organisasi. Risiko diidentifikasi pada setiap tingkat dan dikonsolidasikan oleh satu departemen untuk menganalisis manajemen risiko secara keseluruhan. Contoh proyek pembangunan Bendungan Beringin Sila di Sumbawa digunakan untuk mengoptimalkan irigasi dan air baku dengan biaya Rp1,721 miliar dan kapasitas tampungan 27,46 juta
Dokumen tersebut membahas pengelolaan risiko pada tingkat perusahaan dan unit bisnis. Ia menjelaskan struktur organisasi perusahaan beserta fungsi-fungsinya, dan bagaimana risiko diidentifikasi dan dikelola baik pada tingkat korporasi maupun unit bisnis. Dokumen tersebut juga membahas strategi bisnis unit dan bagaimana manajemen risiko diterapkan di tingkat unit bisnis.
Mampu Menjelaskan, menghitung dan memahami tentang :
Jenis dan fitur obligasi
Harga/nilai obligasi dan mengapa berfluktuasi
Rating obligasi dan maknanya
Dampak inflasi terhadap tingkat bunga
“Term structure” tingkat bunga dan yang mempengaruhibesaran “yield” obligasi
Bagaimana harga saham dipengaruhi oleh pembayaran dividen dan tingkat pertumbuhan dividen
Menghitung harga saham menggunakan Model Pertumbuhan Dividen
Mahasiswa mampu menilai tentang Risiko dan Model Risiko Proyek Keuangan (C2, C4, A2) (CPMK2)
Ketepatan menjelaskan risiko proyek keuangan dan proyek keuangan
Dokumen tersebut membahas tentang nilai waktu uang, termasuk konsep dasar nilai masa depan dan nilai sekarang, rumus-rumus untuk menghitung nilai masa depan dan nilai sekarang tunggal dan majemuk, serta cara menghitung tingkat pengembalian investasi dan cicilan hutang."
Proses perencanaan keuangan dan keterkaitan diantara berbagai keputusan keuangan
Menyusun rencana keuangan menggunakan metode “percent of sales”
Empat jenis keputusan penting terkait dengan perencanaankeuangan jangka panjang
Dampak kebijakan struktur permodalan dan kebijakan dividen terhadap daya tumbuh perusahaan
Dokumen tersebut membahas tentang evolusi pengelolaan risiko bisnis dan proses pengelolaan risiko, dimulai dari zaman kerajaan Hammurabi pada 2000 SM hingga era modern. Proses pengelolaan risiko meliputi identifikasi, analisis, perencanaan, dan monitoring risiko secara berkelanjutan. Pada era 1970-an, risiko mulai diakui sebagai bagian penting dalam manajemen proyek dan bisnis. Metode analisis risiko secara kuantitatif berkembang pada
Sumber dan penggunaan kas versus Laporan Arus Kas, LAPORAN KEUANGAN, PERHITUNGAN Pajak, Menyeragamkan laporan keuangan agar dapat dibandingkan satu sama lain, Menghitung dan menginterpretasikan rasio‐rasio keuangan, Menghitung dan menginterpretasikan hasil analisis Dupont Chart, Kekurangan dalam Analisis Laporan Keuangan
More from Center For Economic Policy Institute (CEPAT) (20)
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025Redis Manik
Buku administrasi guru kelas SD adalah serangkaian dokumen dan catatan yang digunakan oleh guru untuk mengelola kegiatan pembelajaran dan administrasi kelas secara efektif. Buku-buku ini membantu guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proses pembelajaran serta memastikan kelancaran operasional kelas. Berikut adalah beberapa jenis buku administrasi yang umumnya digunakan oleh guru kelas SD:
Buku Induk Siswa: Berisi data pribadi siswa, seperti nama, tanggal lahir, alamat, nomor induk siswa, dan informasi penting lainnya.
Buku Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP): Dokumen perencanaan yang berisi rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh guru setiap hari atau setiap minggu.
Buku Program Tahunan (Prota): Dokumen yang berisi rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan selama satu tahun ajaran.
Buku Program Semester (Promes): Dokumen yang berisi rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan selama satu semester.
Buku Agenda Harian: Catatan harian tentang kegiatan pembelajaran yang dilakukan setiap hari, termasuk materi yang diajarkan dan kegiatan siswa.
Buku Absensi Siswa: Catatan kehadiran siswa setiap hari, termasuk alasan ketidakhadiran jika ada.
Buku Nilai: Catatan penilaian hasil belajar siswa, termasuk nilai ulangan harian, tugas, ujian tengah semester, dan ujian akhir semester.
Buku Catatan Prestasi dan Pelanggaran Siswa: Berisi catatan tentang prestasi yang diraih siswa serta pelanggaran yang dilakukan dan tindakan yang diambil.
Buku Inventaris Kelas: Catatan inventaris barang-barang yang ada di kelas, seperti peralatan belajar, alat peraga, dan buku-buku.
Buku Kas Kelas: Catatan tentang keuangan kelas, termasuk pemasukan dan pengeluaran dana kelas.
Buku Laporan Harian dan Bulanan: Laporan tentang kegiatan dan perkembangan siswa serta kondisi kelas yang dibuat setiap hari atau setiap bulan.
Buku Piket Guru: Catatan tentang tugas piket harian guru untuk mengawasi kegiatan di sekolah dan kelas.
Buku administrasi ini membantu guru dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan lebih terorganisir dan efisien, serta memudahkan dalam pelaporan dan evaluasi kegiatan pembelajaran.
0851 5645 4808 Info Lowongan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Persyaratan PKL...perusahaan704
Info Perusahaan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Pendaftaran PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Tempat PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Lokasi PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Jadwal PKL Jurusan TKJ Temanggung
2. 12/04/2021 2
Membumi dan Mendunia
uts.ac.id
A. Rencanaan Agregat :
B. Pengertian perencanaan
agregat
C. Peran peramalan dalam
perencanaan Agregat
D. Metode‐metode perencanaan
agregat
E. Perencanaan agregat untuk
bidang jasa
F. Yield management
OVERIVIEW
4. 12/04/2021 4
Membumi dan Mendunia
uts.ac.id
Adalah suatu pendekatan untuk
menentukan kualitas dan waktu
produksi pada jangka menengah
3 sampai 8 bulan.
Merencanakan tingkat produksi,
level tenaga kerja, persediaan,
estimasi kebutuhan konsumen,
keterbatasan kapasitas.
Manufaktur = perencanaan
produksi
Jasa = perencanaan staff.
jasa / manufaktur -> pelayanan,
stabilitas, tenaga kerja, biaya dan
keuntungan.
PERENCANAAN MENYELURUH
5. 12/04/2021 5
Membumi dan Mendunia
uts.ac.id
1. Kelompok Produk : Kelompok Produk
/jasa yang memiliki kesamaan kebutuhan
permintaan dan proses, tenaga kerja, dan
kebutuhan bahan. Contoh kelompok jasa
khusus dan jasa umum.
2. Tenaga kerja : dapat dikelompokkan
berdasarkan fleksibelitas tenaga kerja,,
berdasarkan subgrup dan menugaskan
kelompok yang berbeda dengan
tugasnya.contoh pekerja sanitasi, pekerja
kantor, administrasi, IT, desain visual, dll.
3. Waktu : dikelompokkan menurut lamanya
pekerjaan. Contoh pekerjaan bulanan,
triwulan, semester, musiman, ataupun
tahunan bukan dalam harian dan jam.
RENCANA MENYELURUH BAGI
MANAJERIAL :
1. Input -> input / tipe informasi
yang dibutuhkan oleh manajer
dalam menyusun rencana
menyeluruh meliputi :
a. Operasi
1. Kapasitas Mesin
2. Perencanaan Kapasitas yang akan
datang
3. Kapasitas Tenaga Kerja
4. Level Staff saat ini.
TUJUAN PERENCANAAN MENYELURUH
Di Fokuskan pada tindakan umum, konsisten dengan tujuan, sasaran strategi perusahaan
6. 12/04/2021 6
Membumi dan Mendunia
uts.ac.id
b. Pemasaran
1. Kebutuhan konsumen
2. Peramalan bulanan
3. Prilaku Pesaing
c. Bahan
1. Kapabilitas Pemasok
2. Kapasitas Penyimpanan
3. Ketersediaan bahan
d. Keuangan
1. Data Biaya
2. Kondisi Keuangan Perusahaan
e. Engineering
1. Produk Baru
2. Perubahan Desain Produk
3. Standar Mesin
f. Sumber Daya Kemanusiaan
1. Kondisi Pasar Tenaga Kerja
2. Kapasitas Training
TUJUAN TIPIKAL
1. Meminimalkan
biaya/memaksimalkan keuntungan
2. Memaksimumkan pelayanan
konsumen (tenaga kerja, kapasitas
mesin, persediaan)
3. Memaksimalkan investasi
4. Meminimalkan perubahan tingkat
produksi
5. Meminimumkan perubahan level
tenaga kerja (fluktuasi tenaga kerja)
6. Memaksimumkan penggunaan
pabrik dan peralatan.
7. 12/04/2021 7
Membumi dan Mendunia
uts.ac.id
ALTERNATIF REAKTIF
1. Penyesuaian tenaga kerja
(menarik/memberhentikan)
2. Lembur/kelebihan dan kekurangan
waktu
3. Skedul Liburan (saat tidak ada
penjualan, liburan nasional, dan
kesempatan memelihara peralatan)
4. Antisipasi Ketidakpastian persediaan
(Musiman,ketersediaan produk akhir,
Input bahan baku)
5. Subkontraktor -> dapat digunakan
untuk mengatasi permintaan melebihi
kapasitas maksimum perusahaan (
pembuatan sub komponen, sub
perakitan, bahkan keseluruhan produk).
6. Baclogs, backorder/pemasanan
kembali, dan stockout (kekurangan
bahan) ->
1. Backlogs -> akumulasi pemesanan
konsumen yang penyerahannya
dijanjikan pada waktu yang akan
datang
2. Backordes -> pemesanan
konsumen tidak siap dilayani saat
itu, namun untuk periode yang
akan datang.
3. Stockout -> kekuarang bahan
terjadi karena permintaan melebihi
kapasitas, akibatnya permintaan
kehilangan kesempatan untuk
memperoleh pengahasilan atau
penjualan.
8. 12/04/2021 8
Membumi dan Mendunia
uts.ac.id
1. Produk Pelengkap : mengasilkan
produk yang memiliki sumber
sama, namun berbeda siklus
permintaannya. (contoh : jasa
rekreasi memproduksi papan
selancar)
2. Harga kreatif untuk
meningkatkan penjualan
(contoh : potongan harga
payung dimusim kemarau , dll)
1. Menentukan kebutuhan permintaan. a)
bagi rencana staff ( rencana didasarkan
pada peramalan kebutuhan staf setiap
kelompok kerja berdasarkan histori level
permintaan, kebijakan manajerial dan
Backlogs yang ada. Contoh kepala rumah
sakit merencanakan shif bagi dokternya).
b). Rencan produksi = rencana
didasarkan permintaan produk jadi dan
permintaan penempatan peralatan
2. Identifikasi alternatif, batasan dan biaya.
Batasan dapat berupa penggunaan
fasilitas, keterbatasan mesin, ruangan
penyimpanan. Batasan kebijakan meliputi
batasan jumlah backorder, subkontraktor,
lembur, level persediaan.
ALTERNATIF AGRESIF
Adlh tindakan yang dilakukan dengan memodifikasi
permintaan dan kebutuhan sumber yaitu dengan :
PROSES PERENCANAAN
9. 12/04/2021 9
Membumi dan Mendunia
uts.ac.id
1. Biaya reguler yaitu biaya upah reguler
ditambah asuransi kesehatan, jaminan
keselamatan kerja, leiburan dll
2. Biaya lembur, biasanya besarnya 150%
dari upah reguler.
3. Biaya penarikan dan pemutusan
hubungan kerja/pensiun.
4. Biaya persediaan meliputi biaya investasi
pada persediaan, biaya penyimpanan,
keuangan dan pajak serta asuransi.
5. Biaya order kembali dan kekurangan
bahan meliputi biaya kehilangan
penjualan, biaya kehilangan konsumen
potensial.
3. Mempersiapkan rencana yang
dapat diterima dengan
melakukan evaluasi , revisi dan
penyesuaian.
4. Implementasi yang
membutuhkan komitmen
manajer dalam berbagai area
fungsi.
Tipe-biaya Biaya Dalam Perencaan
Menyeluruh
10. 12/04/2021 10
Membumi dan Mendunia
uts.ac.id
1. Metode Grafik adalah metode perencaan
agregat dengan sedikit variabel untuk
membandingkan antara permintaan yang
diprediksi dengan kapasitas yang ada.
Tahapan dlm metode grafik meliputi :
a. menentukan permintaan setiap periode
b. Menentukan kapasitas waktu normal,
lembur, subkontrak setiap periode
c. Menentukan biaya tenaga kerja, penarikan
tenaga kerja, dan pelepasan tenaga kerja
dan biaya persediaan.
d. Mempertimbangkan kebijakan perusahaan
yang dapat diterapkan kepada pekerja.
e. Mengembangkan alternatif rencana dan
menghitungan total biaya.
Bulan Permintaan
yang
diharapkan
Jumlah hari
Produksi
Permintaan
Per Hari
Januari 580 22 26
Februari 700 18 39
Maret 400 21 19
April 1100 21 52
Mei 1800 22 82
Juni 1000 20 50
Total 5580 124 268
Metode Perencanaan Menyeluruh
Contoh : perusahaan memiliki data
perkiraan selama 6 bulan sbb :
11. 12/04/2021 11
Membumi dan Mendunia
uts.ac.id
1. Mengubah pola produksi
tetap/konstan
jumlah produksi setiap bulan
dihitung berdasarkan rata-rata
jumlah permintaan yang
diharapkan.
level produksi rata-rata = rata-rata
jumlah permintaan.
= total permintaan yang
diharapkan dibagi jumlah hari
produksi
= 5580/124 = 45 hari
jawab
Produksi Per Hari Kerja
45
26
Level Produksi
Ramalan Permintaan
Bulan
Jan. Feb Maret Apil Mei Juni
Pola Produksi Konstan dalam Perencaan
agregat
Berdasarkan gambar tersebut bahwa bulan jan. feb. dan maret
ada kelebihan produksi, april, mei dan juni terjadi kekurang
produksi. Kelebihan produksi pada 3 bulan pertama disimpan
untuk memenuhi kekurangan persediaan 3 bulan berikutnya.
14. 12/04/2021 14
Membumi dan Mendunia
uts.ac.id
Berdasarkan perbandingan biaya
pada perencanaan agregat
menggunakan pola produksi
konstan, moderat, dan
bergelombang dengan
menggunakan data pada contoh
1,2,3, dan 4 maka sebaiknya
perusahaan menggunakan pola
produksi moderat, karena pada
contoh ini memiliki biaya terkecil
Kesimpulan