SlideShare a Scribd company logo
MANAJEMEN
OPERASI
Penjadwalan
Hello!
Yuniar Dewi Safitri
06211640000041
Rizki Nanda Savera
06211640000084
Fatkhi Rizqiyah Agustina
06211740000059
2
1.
Jadwal Jangka
Pendek
“Penting dalam
menyusun jadwal
untuk menyesuaikan
sumber daya yang ada
dengan permintaan
konsumen.
4
INTERNAL
Pergerakan barang dan
jasa lebih cepat dengan
pemanfaatan fasilitas
dan asset secara optimal
Hasilnya luasnya
kapasitas per dolar yang
diinvestasikan atau
memperoleh biaya yang
lebih rendah
Manfaat
EKSTERNAL
Memberikan terobosan
dengan lebih pesat
memperbesar
fleksibilitas, lebih banyak
pengiriman yang dapat
diandalkan, ataupun
memperbanyak layanan
para konsumen.
5
“Tujuannya
mengalokasikan dan
memprioritaskan
permintaan pada
fasilitas yang tersedia.
6
Bagaimana
menurunkan biaya dan memenuhi
yang dijanjikan pada tanggal yang
telah ditetapkan?
7
Kompetensi Penentuan Jadwal
● Pembuatan suku cadang
dengan basis tepat waktu (just
in time)
● Waktu pemasangan yang
pendek
● Meminimalkan pengerjaan
dalam proses
● Pemanfaatan fasilitas secara
optimal
8
FAKTOR-FAKTOR
PENENTUAN JADWAL
9
Penentuan
jadwal maju atau
mundur
Pemuatan yang
terbatas dan tak
terbatas
Kriteria (prioritas)
dalam pengurutan
pekerjaan
PENENTUAN JADWAL
MAJU DAN MUNDUR
Penentuan Jadwal
Mundur
dimulai dengan tenggat
waktu jatuh tempo,
mengatur penentuan
jadwal pertama-tama
dengan kegiatan
operasional terakhir
Penentuan
jadwal maju
memulai jadwal dengan
segera setelah
persyaratan pengerjaan
diketahui, pengerjaan
dilaksanakan sesuai
dengan pesanan dari
konsumen, dan
pengiriman akan
dijadwalkan pada
tanggal paling awal. 10
Kombinasi antara
penentuan jadwal maju
dengan mundur seringkali
dipergunakan untuk
menemukan kemungkinan
trade off antara kendala
kapasitas dengan
pengharapan konsumen.
11
Teknik penentuan jadwal
yang memuat
(menugaskan)
pengerjaan hanya
sampai pada kapasitas
proses yang disebut
dengan pemuatan
yang terbatas
(finite loading).
Pemuatan yang Terbatas
dan Tak Terbatas
Keuntungan dari
pemuatan yang dapat
ditentukan yaitu secara
teori, seluruh pengerjaan
yang telah ditugaskan
dapat diselesaikan.
12
Teknik yang memuat
pengerjaan tanpa
mengacu pada kapasitas
dari proses adalah
pemuatan yang
takterbatas
(infinite loading).
Pemuatan yang Terbatas
dan Tak Terbatas
Keuntungan dari
pemuatan yang tidak
dapat ditentukan
adalah jadwal awal
yang dapat memenuhi
hingga tanggal jatuh
tempo. Tentu saja,
ketika beban
pengerjaan melebihi
kapasitas, kapasitas
atau jadwal akan
disesuaikan.
13
Kriteria
Penentuan Jadwal
14
1 2 3
4
15
Kriteria
Penentuan Jadwal
Sederhana
Jelas
Mudah dipahami
Mudah dilaksanakan
Fleksibel
Realistis
Kerusakan mesin
Tingkat
ketidakhadiran
Permasalahan
kualitas
Kelangkaan
“Penentuan jadwal mensyaratkan
bahwa urutan pengerjaan
(rutenya), waktu yang diperlukan
untuk masing- masing barang,
dan kapasitas serta ketersediaan
tiap-tiap sentra kerja harus
diketahui. Varietas produk dan
kebutuhan yang unik menjadikan
penentuan jadwal merupakan
suatu hal yang rumit.
16
Pemuatan
Pekerjaan-Pekerjaan
Penugasan pengerjaan pada sentra
kerja sehingga biaya, waktu diam
atau waktu penyelesaian
dipertahankan sampai pada level
minimum.
○ Berorientasi pada kapasitas
○ Penugasan pengerjaan tertentu
kepada sentra kerja
17
18
Kendali Input-Output
(Input-Output Control)
teknik yang
memungkinkan
personel bagian
operasional
mengelola aliran
pengerjaan di
tempat fasilitas.
fasilitas tersebut
akan menjadi
kelebihan beban
dan
mengakibatkan
kesesakan.
tempat fasilitas
menjadi kekurangan
beban dan sentra
kerja akan kehabisan
pekerjaan, serta
menghasilkan
kapasitas yang
menganggur dan
sumber daya yang
terbuang.
LEBIHCEPAT
LEBIHLAMBAT
✓ Alat bantu visual yang berguna dalam proses
pemuatan dan penentuan jadwal.
✓ Menunjukkan pemuatan dan waktu diam dari
beberapa departemen, mesin, atau tempat
fasilitas.
✓ Keterbatasan utama : tidak
mempertanggungjawabkan variabilitas produksi
✓ Diperbaharui secara teratur untuk
mempertanggungjawabkan pekerjaan yang baru
dan estimasi waktu yang telah direvisi.
✓ Digunakan untuk mengamati pekerjaan yang
sedang berlangsung
19
DIAGRAM GANTT
Contoh 1
20
Bronson Machining, Inc., memanufaktur pagar dan gerbang
pengaman jalan. Dia hendak mengembangkan laporan kendali
input-output atas sentra kerja pengelasannya untuk 5 minggu
(minggu 6/6 melalui 7/4). Input yang direncanakan adalah standar
280 jam per minggu. Input yang aktual mendekati angka tersebut,
bervariasi dari 250 sampai 285. output dijadwalkan pada standar
320 jam, yang merupakan asumsi untuk kapasitasnya. Timbunan
yang belum dikerjakan terjadi disentra kerja.
21
Bronson menggunakan jadwal yang memberikan informasi untuk merancang hubungan
kapasitas beban kerja pada sentra kerja
Sentra Kerja Pengelasan
Akhir Minggu 6/6 6/13 6/20 6/27 7/4 7/11
Input yang di rencanakan 280 280 280 280 280
Input Aktual 270 250 280 285 280
Deviasi Kumulatif -10 -40 -40 -35
Output yang direncanakan 320 320 320 320
Ouput Aktual 270 270 270 270
Deviasi Kumulatif -50 -100 -150 -200
Perubahan Kumulatif atas
timbunan yang belum dikerjakan
0 -20 -10 +5
270 input, 270
output, maka 0
perubahan
250 input, 270
output, maka -20
perubahan
Solusi
Output aktual (270 jam) lebih sedikit dibandingkan
dengan yang direncanakan. Oleh karena itu, tidak
ada satupun rencana output yang dicapai
Contoh 2
Perusahaan mesinpabrikan mesin cuci di
New Orleans mendapatkan order
khusus untuk yang digunakan
ditempat fasilitas tertentu, misalnya
kapal selam, rumah sakit, dan
layanan cucian untuk industri skala
besar. Produksi masing-masing
mesin memerlukan tugas dan durasi
yang berbeda. Perusahaan ingin
merancang diagram muatan untuk
minggu pada 8 maret.
24
Diagram Gantt dipilih sebagai alat bantu grafis yang tepat
Sentra Kerja Hari
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
Pekerjaan
Masinisasi
Logam
Pekerjaan
349
Pekerjaan 350
Mekanik Pekerjaan 349
Elektronik Pekerjaan
408
Pekerjaan
349
Pengecatan Pekerjaan 295 Pekerjaan
408
Pekerjaan
349
Proses
Tidak
Terjadwal
Tidak
tersedia
Sentra
Contoh 3
First printing di winter park, florida, ingin
menggunakan diagram Gantt untuk
memperlihatkan penetuan jadwal dari tiga
order, pekerjaan A,B, dan C.
● Tiap pasang bracket pada sumbu waktu melambangkan saat
permulaan yang diperkirakan dan menyelesaikan pekerjaanya. Batang
yang padat mencermintakn status aktual atau perkembangan dari
pekerjaan. Kita bagi saja dalam menyelsaikan hari ke-5.
Pekerjaan
Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Hari 6 Hari 7 Hari 8 Keterangan
A
Permula
an
Aktifitas
Berakhir
nya
Aktifitas
B
Pemeliharaan
Waktu
aktifitas
C
Perkem
bangan
Kerja
Aktual
Saat Ini
Waktu
non
Produks
i
Metode Penugasan
(Assignment Method)
Tujuannya
meminimalkan total
biaya atau waktu
yang diperlukan untuk
menjalankan tugas
yang diberikan
.
Kelas khusus dari
model pemrograman
linear yang meliputi
penetapan tugas
atau pekerjaan
kepada sumber daya.
Melibatkan tugas
yang ditetapkan atau
pekerjaan dengan
sumber daya yang
dimiliki
Contoh 4
First Printing ingin menemukan total biaya atas
penugasan tiap pekerjaan kepada tiga penata letak.
SOLUSI:
Langkah 1A
Dengan menggunakan tabel sebelumnya, kurangi angka
terkecil pada tiap baris dari setiap angka yang terdapat
pada baris tersebut.
Pekerjaan Penata Letak
A B C
R-34 5 8 0
S-66 0 2 3
T-50 2 5 0
Langkah 1B
Dengan menggunakan tabel diatas, kurangi
angka terkecil pada tiap kolom dari setiap
angka yang terdapat pada kolom tersebut.
Hasilnya seperti pada tabel berikut.
Langkah 2
Gambar angka minimum dengan garis lurus secara
vertikal atau horizontal yang diperlukan untuk menutupi
semua angka 0. karena 2 garis memadai, solusi belum
optimal.
Angka terkecil yang tersingkap
Langkah 3: Kurangi angka terkecil yang tersingkap dari setiap angka
yang tersingkap lainnya dan menambahkannya dengan angka yang
terletak di titik potong dua garis.
Kembali ke langkah 2: tutupi angka 0 dengan garis lurus lagi.
Pekerjaan Penata Letak
A B C
R-34 3 4 0
S-66 0 0 5
T-50 0 1 0
Karena tiga garis yang dibutuhkan,
penugasan optimal dapat dihasilkan.
Menugaskan R-34 kepada penata
letak C, S-66 kepada penata letak B,
dan T-50 kepada kepada penata
letak A. Mengacu pada tabel biaya
yang asli, kita dapat mengamati
bahwa:
Biaya minimum = $6+$10+$9= $25
PENGURUTAN
PEKERJAAN
Pengurutan
(sequencing)
dilakukan dengan
menentukan aturan
secara prioritas yang
digunakan untuk
mengadakan
(mengirimkan) pekerjaan
kepada masing-masing
sentra kerja.
34
Aturan Prioritas bagi
Pengurutan Pekerjaan
Aturan prioritas (priority
rules) terutama
diterapkan bagi tempat
fasilitas yang
berorientasi pada
proses.
Berupaya untuk
meminimalkan waktu
penyelesaian, sejumlah
pekerjaan di suatu
sistem, dan
keterlambatan dalam
pekerjaan dengan
memanfaatkan tempat
fasilitas secara
maksimal.
35
36
Aturan Prioritas bagi
Pengurutan Pekerjaan
SPT
teknik terbaik dalam
meminimalkan aliran
pengerjaan dan
meminimalkan rata-
rata jumlah pekerjaan
di sistem.
Kelemahan : pekerjaan
yang memerlukan
durasi yang lama akan
erus menerus
dimundurkan karena
prioritas pengerjaan
yang didahulukan lebih
kepada pekerjaan yang
memerlukan durasi
singkat.
FCFS
First come, first
served
Keunggulan : Akan
terlihat adil dan wajar
bagi konsumen,
merupakan hal yang
sangat penting dalam
industri jasa.
EDD
Meminimalkan
keterlambatan
maksimum yang akan
sangat diperlukan
bagi pekerjaan yang
memiliki penalti yag
sangat besar setelah
tanggal tertentu.
Secara umum dapat
berjalan baik ketika
keterlambatan
merupakan suatu
permasalahn bagi
perusahaan.
Contoh 6
Lima penyerahan pekerjaan arsitektural menunggu untuk dikerjakan
oleh Avati Sethi Architecs. Waktu pengerjaan dan tanggal jatuh
tempo disediakan dalam tabel berikut. Perusahaan ingin menentukan
urutan pemrosesan disesuaikan dengan aturan (1) FCS, (2) SPT, (3)
EDD, dan (4) LPT.
Pekerjaan Waktu Pelaksanaan
Pekerjaan (hari)
Tanggal Jatuh Tempo
Pekerjaan (hari)
A 6 8
B 2 6
C 8 18
D 3 15
E 9 23
Solusi
1) FCS
Pekerjaan Waktu
Pelaksanaan
Pekerjaan
(hari)
Aliran
Waktu
Tanggal
Jatuh Tempo
Pekerjaan
(hari)
Keterlambat
an
Pengerjaan
A 6 6 8 0
B 2 8 6 2
C 8 16 18 0
D 3 19 15 4
E 9 28 23 5
Total 28 77 11
Aturan yang pertama datang, yang pertama dikerjakan akan menghasilkan tingkat efektivitas berikut
a) Rata-rata waktu penyeleseian=
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛
=
77
5
= 15,4 ℎ𝑎𝑟𝑖
b) Metrik pemanfaatan=
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑘𝑠𝑎𝑛𝑎𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢
=
28
77
= 36,4%
c) Rata-rata jumlah pekerjaan di sistem=
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑘𝑠𝑎𝑛𝑎𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛
=
77
28
= 2,75 𝑝𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛
d) Rata-rata keterlambatan pengerjaan=
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐾𝑒𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑚𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐻𝑎𝑟𝑖
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛
=
11
5
= 2,2 hari
2) SPT, order akan diurutkan sesuai dengan waktu
pemrosesan, dengan prioritas tertinggi ditetapkan pada
pekerjaan yang paling singkat.
Pekerjaan Waktu
Pelaksanaa
n
Pekerjaan
(hari)
Aliran
Waktu
Tanggal
Jatuh
Tempo
Pekerjaan
(hari)
Keterlamb
atan
Pengerjaa
n
B 2 2 6 0
D 3 5 15 0
A 6 11 8 3
C 8 19 18 1
E 9 28 23 5
Total 28 65 9
Pengukuran tingkat efektivitas dengan aturan SPT sebagai berikut.
a) Rata-rata waktu penyeleseian=
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛
=
65
3
= 13 ℎ𝑎𝑟𝑖
b) Metrik pemanfaatan=
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑘𝑠𝑎𝑛𝑎𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢
=
28
65
= 43,1%
c) Rata-rata jumlah pekerjaan di sistem=
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑘𝑠𝑎𝑛𝑎𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛
=
65
28
= 2,32 𝑝𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛
d) Rata-rata keterlambatan pengerjaan=
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐾𝑒𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑚𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐻𝑎𝑟𝑖
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛
=
9
5
= 1,8 hari
3) EDD, ditunjukkan pada tabel selanjutnya memberikan
urutan pekerjaan B, A, D, C, E. Perlu dicatat bahwa
pekerjaan akan diorder dengan tanggal jatuh tempo
paling awal yang pertama dikerjakan
Pekerjaan Waktu
Pelaksanaa
n
Pekerjaan
(hari)
Aliran
Waktu
Tanggal
Jatuh
Tempo
Pekerjaan
(hari)
Keterlamb
atan
Pengerjaa
n
B 2 2 6 0
A 6 8 8 0
D 3 11 15 0
C 8 19 18 1
E 9 28 23 5
Total 28 68 6
Pengukuran tingkat efektivitas dengan aturan EDD sebagai berikut.
a) Rata-rata waktu penyeleseian=
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛
=
68
5
= 13,6 ℎ𝑎𝑟𝑖
b) Metrik pemanfaatan=
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑘𝑠𝑎𝑛𝑎𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢
=
28
68
= 41,2%
c) Rata-rata jumlah pekerjaan di sistem=
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑘𝑠𝑎𝑛𝑎𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛
=
68
28
= 2,43 𝑝𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛
d) Rata-rata keterlambatan pengerjaan=
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐾𝑒𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑚𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐻𝑎𝑟𝑖
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛
=
6
5
= 1,2 hari
4) LPT, menghasilkan urutan pekerjaan E, C, A, D, B
Pekerjaan Waktu
Pelaksanaa
n
Pekerjaan
(hari)
Aliran
Waktu
Tanggal
Jatuh
Tempo
Pekerjaan
(hari)
Keterlamb
atan
Pengerjaa
n
E 9 9 23 0
C 8 17 18 0
A 6 23 8 15
D 3 26 15 11
B 2 28 6 22
Total 28 103 48
Pengukuran tingkat efektivitas dengan aturan LPT sebagai berikut.
a) Rata-rata waktu penyeleseian=
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛
=
103
5
= 20,6 ℎ𝑎𝑟𝑖
b) Metrik pemanfaatan=
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑘𝑠𝑎𝑛𝑎𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢
=
28
103
= 27,2%
c) Rata-rata jumlah pekerjaan di sistem=
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑘𝑠𝑎𝑛𝑎𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛
=
103
28
= 3,68 𝑝𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛
d) Rata-rata keterlambatan pengerjaan=
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐾𝑒𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑚𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐻𝑎𝑟𝑖
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛
=
48
5
= 9,6 hari
Hasil dari keempat aturan tersebut diringkas ke
tabel berikut.
LPT merupakan pengukuran yang paling kurang
efektivitasnya dalam pengurutan pekerjaan untuk
perusahaan Avanti Sethi. SPT yang menghasilkan angka
paling tinggi dalam 3 ukuran, dan EDD merupakan yang
tertinggi atas ukuran keempat (rata-rata keterlambatan)
Aturan Rata-Rata
Waktu
Pemrosesan
(hari)
Metrik
Pemanfaata
n (%)
Rata-Rata
Jumlah
Pekerjaan
dalam
Sistem
Rata-Rata
Keterlambat
an (hari)
FCFS 15,4 36,4 2,75 2,2
SPT 13 43,1 2,32 1,8
EDD 13,6 41,2 2,43 1,2
LPT 20,6 27,2 3,68 9,6
RASIO KRITIS
(CRITICAL RATIO)
47
• Merupakan suatu angka indeks yang
dihitung dengan membagi antara waktu
yang tersisa hingga tanggal jatuh tempo
terhadap waktu pekerjaan yang tersisa.
• Memberikan prioritas bagi pekerjaan yang
harus diselesaikan untuk mempertahakan
jadwal pengiriman tepat pada waktunya.
• Jika CR tepat 1.0 maka pekerjaan telah
sesuai dengan jadwal yang dibuat.
48
RASIO KRITIS
(CRITICAL RATIO)
CR = =
Due date – Today’s date
Work (lead) time remaining
Time remaining
Workdays remaining
49
RASIO KRITIS (CRITICAL RATIO)
Perkembangan jalur pekerjaan secara
dinamis
Menciptakan prioritas secara relatif
antara pekerjaan umum
Menyesuaikan prioritas (dan jadwal
revisi) secara otomatis atas perubahan
dalam permintaan dan pekerjaan
Perkembangan jalur pekerjaan secara
dinamis
Contoh 6
Hari ini adalah hari ke-25 dari jadwal produksi pada Zyco
Medical Testing Laboratories. Tiga pekerjaan telah tersedia
sesuai dengan urutan, sebagaimana diperlihatkan sebagai
berikut.
Pekerjaan Tanggal Jatuh
Tempo
Hari Kerja yang
Tersisa
A 30 4
B 28 5
C 27 2
Solusi
Pekerjaan Rasio Kritis Order Prioritas
A (30-25)/4=1,25 3
B (28-25)/5=0,60 1
C (27-25)/2=1,00 2
Pekerjaan B memiliki rasio kritis kurang dari 1, berarti bahwa dia akan terlambat kecuali
dipercepat. Namun, dia memiliki prioritas tertinggi. Pekerjaan C tepat pada waktunya, dan
pekerjaan A memiliki beberapa kelonggaran. Ketika pekerjaan B telah diseleseikan, kita akan
menghitung kembali rasio kritis bagi pekerjaan A dan C untuk menentukan apakah prioritas
mereka mengalami perubahan atau tidak.
Aturan
Johnson
Kasus N pekerjaan
(saat N adalah 2
atau lebih) harus
dilaksanakan pada
dua mesin yang
berbeda atau sentra
dalam urutan yang
sama, biasa disebut
permasalahan N/2
52
Aturan Johnson (Johnson rule’s) dapat
digunakan untuk meminimalkan waktu
dalam mengurutkan sekelompok pekerjaan
melalui 2 sentra kerja juga meminimalkan
total waktu diam pada mesin.
ATURAN JOHNSON
53
Seluruh pekerjaan harus
didaftar dan waktu yang
diperlukan oleh masing-masin
atas mesin ditunjukkan
Memilih pekerjaan
dengan waktu
pengerjaan paling
singkat.
Ketika suatu jadwal
telah dijadwalkan,
hilangkan.
Terapkan langkah 2
dan 3 atas pekerjaan
yang tersisa, bekerja
mengarah pada
sentra urutan.
Keterbatasan dari Sistem
Pengurutan yang
Berdasarkan pada Aturan
Penentuan
jadwal adalah
dinamis,
aturan harus
direvisi untuk
menyesuaikan
dengan
perubahan
Aturan tidak
memandang
apapun
Aturan tidak
melampaui
tanggal jatuh
tempo
Sistem penentuan jadwal
dalam jangka pendek
terkomputerisasi yang
mengatasi kerugian dari
sistem yang berdasarkan
aturan dengan
menyediakan pengguna
melalui penghitungan
interaktif grafis
55
Penentuan Jadwal
Kapasitas yang
Terbatas (Finite
Capacity
Scheduling)
Penentuan
Jadwal dalam
Industri Jasa
dan Manufaktur
57
MANUFAKTUR
Penentuan jadwal mesin dan material
Persediaan membantu melancarkan
permintaan pabrik
Machine-intensive and demand may
be smooth
Scheduling may be bound by union
contracts
Few social or behavioral issues
JASA
Penentuan jadwal staf
Biasanya tidak memelihara
persediaan
Bersifat padat-karya dan permintaan
atas tenaga kerja sangat bervariasi
Legal issues may constrain flexible
scheduling
Social and behavioral issues may be
quite important
Penentuan
Jadwal
dalam
Industri Jasa
58
Rumah Sakit
Menggunakan sistem
penentuan jadwal yang
rumit. Jarang
menggunakan FCFS
dalam memperlakukan
pasien gawat darurat,
tetapi seringkali
menggunakannya di
kelas prioritas.
Bank
melakukan pelatihan
silang (cross-training)
dan memperkerjakan
personel paruh waktu.
Gerai Pengecer
Sistem penentuan
jadwal yang optimal
yang menelusuri
penjualan gerai
individual, transaksi, unti
yang terjual, dan lalu
lalang pelanggan. 59
Maskapai
Penerbangan
Penjadwalan
biasanya dirancang
dengan
pemrograman linier
Operasi 24/7, hotline
darurat, polisi,
pemadam kebakaran,
operasional telepon,
bisnis pemesanan
melalui telepon
menjadwalkan para
karyawannya setiap
hari. Untuk fleksibilitas
terkadang para pekerja
paruh waktu
diperkerjakan
Penentuan
Jadwal
Karyawan
dalam
Industri Jasa
dengan
Penentuan
Jadwal Siklis
60
61
✓Penentuan jadwal siklis memfokuskan pada
pengembangan jadwal yang beragam dengan
jumlah minimum karyawan.
✓Tidak ada komputer yang diperlukan.
✓Para karyawan senang dengan jadwal yang
diterapkan
✓Siklus dapat diubah untuk mengakomodasi
karyawan yang rajin
✓Perekrutan menjadi lebih mudah karena
dapat diramalkan dan fleksibel
Studi Kasus
62
1 2 3
63
Old Oregon Wood Store
Pada 2010, George Wright memulai Old Oregon
Wood Store. Masing-masing meja dibuat secara hati-hati
menggunakan kayu ek yang emiliki kualitas tertinggi. Meja Old
Oregon dapat menunjang lebih dari 500 pon, dan sejak
didirikannya Old Oregon Wood Store, tidak ada satupun meja
yang dikembalikan karena kesalahan dari pengerjaan tangan
para pekerja atau permasalahan struktural.
Proses manufakturing terdiri atas 4 langkah :
Persiapan, perakitan, penyelesaian, dan pembungkusan. Tiap-
tiap langkah dijalankan oleh 1 orang. Sebagai tambahan dalam
mengawasi keseluruhan operasional, George yang
mengerjakan seluruh tahap penyelesaian. Tom Surowski yang
menjalankan langkah persiapan, Leon Davis bertanggung
jawab dalam langkah perakitan, dan Cathy Stark menjalankan
tahap pembungkusan.
Meskipun satu orang bertanggung jawab atas satu
proses, tetapi setiap orang dapat menjalankan proses tahapan
dari siapa saja. Persaingan yang kecil digunakan untuk
mengetahui siapa yang menyelesaikan meja dengan cepat.
64
Old Oregon Wood Store
1. Apa cara tercepat untuk manufaktur meja Old
Oregon dengan para pekerja yang ada? Berapa
banyak yang dapat dihasilkan per hari?
2. Apakah tingkat produksi dan kuantitas dapat
mengalami perubahan secara signifikan jika
George memperbolehkan Randu untuk
melaksanakan satu dari empat fungsi dan
menghasilkan satu dari kru yang ada seseorang
untuk cadangan?
3. Apa waktu tercepat untuk manufaktur meja
dengan kru yang ada jika Cathy berpindah ke
langkah persiapan atau penyelesaian?
Old Oregon Wood Store
4. Siapapun yang menjalankan fungsi pembungkusan
yang kurang dimanfaatkan. Dapatkah anda
menemukan cara yang lebih baik dalam
memanfaatkan empat atau lima orang kru
daripada memberikan kepada masing-masing
satu pekerjaan atau memperbolehkan masing-
masing untuk manufaktur keseluruhan meja?
Berapa banyak meja yang dapat dimanufaktur per
hari dengan skema ini?
67
• Sentra hiburan seni olahraga seluas 875.000
meter di Orlando, Florida. Merupakan sebuah
tempat yang fleksibel yang dirancang untuk
mengakomodasi sejumlah besar acara hiburan.
• Memiliki sertifikasi “Terdepan dalam Desain
Energi dan lingkungan” (Leadership in Energy
and Environmental Design – LEDD)
• Untuk memanfaatkan secara penuh teknologi
yang ada mencapai biaya hampir senilai $500
juta
Dari Eagle ke Magic : Mengubah
Amway Centre
68
• Perubahan dari satu acara ke acara berikutnya
harus dikerjakan dengan sangat cepat,
seringkali dalam hitungan jam.
• Perubahan harus dianalisis dan dibagi dalam
aktivitas komponennya, masing-masing
memerlukan sumber daya manusia dan modal
sendiri.
• Charlie dan krunya harus melakukan antisipasi
dan menghapuskan beberapa permasalahan
yang potensial.
Dari Eagle ke Magic : Mengubah
Amway Centre
69
• Permasalahan Charlie yang harus segera
diatasi adalah mengatur penentuan jadwal
untuk mengubah konser Eagle menjadi tempat
arena pertandingan NBA.
Dari Eagle ke Magic : Mengubah
Amway Centre
Pertanyaan Diskusi
1. Buatlah diagram Gantt untuk membantu
Charlie dalam mengatur para kru untuk
melaksanakan konversi dari konser ke
pertandingan bola basket.
2. Jam berapa lantai akan siap?
3. Apakah Charlie memiliki beberapa personel
tambahan atau kekurangan personel? Jika
demikian berapa banyak?
71
Menjadwalkan
pemanfaatan aset
perusahaan dengan
tepat :
1. Lebih efektif,
melayani para
konsumen
dengan layak
2. Leih efisien,
dengan
menurunkan
biaya
Penentuan Jadwal hard Rock
Cafe
Hard Rock cafe yang terletak di Unversal
Studio, Orlando, merupakan restoran terbesar di
dunia dengan 1100 tempat duduk pada dua tingkat
utama. Perputaran karyawan berkisar antara 80%
sampai 100% per tahun.
Ken Hoffman, General Manajre Hard Rock
Cafe, menginginkan penjadwalan 160 pelayan
menjadi efektif dan juga adil. Dia telah melakukannya
dengan menjadwalkan perangkat lunak dan
fleksibilitas yang telah meningkatkan sementara itu
memberikan kontribusi bagi tingkat perputaran
karyawan.
72
Penentuan Jadwal hard Rock
Cafe
Tujuannya adalah menemukan keseimbangan yang memberikan
karyawan secara finansial melalui shift kerja secara produktif. Sementara itu
menyusun jadwal dengan cukup ketat sehingga tidak ada kelebihan staf
antara waktu makan siang dan makan malam.
Ketika Hard Rock Cafe menetapkan jumlah staf yang diperlukan,
para pelayan akan menyerahkan form permintaan, yang akan dimasukkan ke
perangkat lunak pemroraman linear matematika. Para individu diberikan
peringkat prioritas 1 sampai 9.
Para karyawan Hard Rock seperti sebuah sistem, demikian pula
manajer umum. Ketika penjualan per jam tenaga kerja meningkat, tingkat
perputaran karyawan menajdi rendah.
Pertanyaan Diskusi
1. Beri nama dan alasan beberapa faktor yang
dapat digunakan oleh Hoffman dalam
meramalkan penjualan mingguan
2. Apa yang dapat dilakukan untuk menurunkan
tingkat perputaran dalam restoran skala
besar?
3. Mengapa senioritas menjadi penting dalam
penentuan jadwal bagi para pelayan?
4. Bagaimana jadwal dapat mempengaruhi
tingkat produktivitas?

More Related Content

What's hot

Penjadwalan Jangka Pendek
Penjadwalan Jangka PendekPenjadwalan Jangka Pendek
Penjadwalan Jangka Pendek
Kinanthi Sukma Wening
 
Strategi Tata Letak
Strategi Tata LetakStrategi Tata Letak
Strategi Tata Letak
Yesica Adicondro
 
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIANPENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
Feronica Romauli
 
Manajemen operasi : Pemeliharaan dan Keandalan
Manajemen operasi : Pemeliharaan dan KeandalanManajemen operasi : Pemeliharaan dan Keandalan
Manajemen operasi : Pemeliharaan dan Keandalan
Herni Rahayuning
 
Manajemen Operasi - Pemeliharaan
Manajemen Operasi - PemeliharaanManajemen Operasi - Pemeliharaan
Manajemen Operasi - PemeliharaanResty Wahyu Pertiwi
 
Pp 2 penentuan lokasi pabrik
Pp 2 penentuan lokasi pabrikPp 2 penentuan lokasi pabrik
Pp 2 penentuan lokasi pabrik
University of Brawijaya
 
Pertemuan ke 2 . lokasi pabrik
Pertemuan ke  2 . lokasi pabrikPertemuan ke  2 . lokasi pabrik
Pertemuan ke 2 . lokasi pabrikZall Zallibeng N
 
Just in time (jit)
Just in time (jit)Just in time (jit)
Just in time (jit)
Rica Bella Pertiwi
 
Peramalan sdm
Peramalan sdmPeramalan sdm
Peramalan sdm
Ihrom Lestari
 
Desain proses ( 6 )
Desain proses ( 6 )Desain proses ( 6 )
Desain proses ( 6 )nurulllah
 
Material requirement planning
Material requirement planningMaterial requirement planning
Material requirement planning
Brigita Haryani
 
Perencanaan kapasitas lengkap
Perencanaan kapasitas lengkapPerencanaan kapasitas lengkap
Perencanaan kapasitas lengkap
Yesica Adicondro
 
8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaanLambok_siregar
 
Operasi dan produktivitas
Operasi dan produktivitas Operasi dan produktivitas
Operasi dan produktivitas
Eni Cahyani
 
Schedulling in Bahasa Makalah
Schedulling in Bahasa MakalahSchedulling in Bahasa Makalah
Schedulling in Bahasa Makalah
Yesica Adicondro
 
MANAJEMEN PRODUKSI.ppt
MANAJEMEN PRODUKSI.pptMANAJEMEN PRODUKSI.ppt
MANAJEMEN PRODUKSI.ppt
SaktiMurni
 
Tata Letak (Layout)
Tata Letak (Layout)Tata Letak (Layout)
Tata Letak (Layout)
Sifa Siti Mukrimah
 
Perencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusiaPerencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusia
Frans Dione
 
7. line balancing
7. line balancing7. line balancing
7. line balancing
Diery Sipayung
 
Manajemen Operasional I Produktifitas
Manajemen Operasional I ProduktifitasManajemen Operasional I Produktifitas
Manajemen Operasional I ProduktifitasLilia Pascariani
 

What's hot (20)

Penjadwalan Jangka Pendek
Penjadwalan Jangka PendekPenjadwalan Jangka Pendek
Penjadwalan Jangka Pendek
 
Strategi Tata Letak
Strategi Tata LetakStrategi Tata Letak
Strategi Tata Letak
 
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIANPENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
 
Manajemen operasi : Pemeliharaan dan Keandalan
Manajemen operasi : Pemeliharaan dan KeandalanManajemen operasi : Pemeliharaan dan Keandalan
Manajemen operasi : Pemeliharaan dan Keandalan
 
Manajemen Operasi - Pemeliharaan
Manajemen Operasi - PemeliharaanManajemen Operasi - Pemeliharaan
Manajemen Operasi - Pemeliharaan
 
Pp 2 penentuan lokasi pabrik
Pp 2 penentuan lokasi pabrikPp 2 penentuan lokasi pabrik
Pp 2 penentuan lokasi pabrik
 
Pertemuan ke 2 . lokasi pabrik
Pertemuan ke  2 . lokasi pabrikPertemuan ke  2 . lokasi pabrik
Pertemuan ke 2 . lokasi pabrik
 
Just in time (jit)
Just in time (jit)Just in time (jit)
Just in time (jit)
 
Peramalan sdm
Peramalan sdmPeramalan sdm
Peramalan sdm
 
Desain proses ( 6 )
Desain proses ( 6 )Desain proses ( 6 )
Desain proses ( 6 )
 
Material requirement planning
Material requirement planningMaterial requirement planning
Material requirement planning
 
Perencanaan kapasitas lengkap
Perencanaan kapasitas lengkapPerencanaan kapasitas lengkap
Perencanaan kapasitas lengkap
 
8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan
 
Operasi dan produktivitas
Operasi dan produktivitas Operasi dan produktivitas
Operasi dan produktivitas
 
Schedulling in Bahasa Makalah
Schedulling in Bahasa MakalahSchedulling in Bahasa Makalah
Schedulling in Bahasa Makalah
 
MANAJEMEN PRODUKSI.ppt
MANAJEMEN PRODUKSI.pptMANAJEMEN PRODUKSI.ppt
MANAJEMEN PRODUKSI.ppt
 
Tata Letak (Layout)
Tata Letak (Layout)Tata Letak (Layout)
Tata Letak (Layout)
 
Perencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusiaPerencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusia
 
7. line balancing
7. line balancing7. line balancing
7. line balancing
 
Manajemen Operasional I Produktifitas
Manajemen Operasional I ProduktifitasManajemen Operasional I Produktifitas
Manajemen Operasional I Produktifitas
 

Similar to Penjadwalan manajemen operasi

Penjadwalan jangka pendek
Penjadwalan jangka pendekPenjadwalan jangka pendek
Penjadwalan jangka pendekFikri Haiikal
 
Penjadwalan Jangka Pendek (Short-term Scheduling).pdf
Penjadwalan Jangka Pendek (Short-term Scheduling).pdfPenjadwalan Jangka Pendek (Short-term Scheduling).pdf
Penjadwalan Jangka Pendek (Short-term Scheduling).pdf
agungerianto1
 
Warehouse task
Warehouse taskWarehouse task
Warehouse task
erofik .
 
5109100023 makalah
5109100023 makalah5109100023 makalah
5109100023 makalahBudi Raharjo
 
Line balancing.pptx
Line balancing.pptxLine balancing.pptx
Line balancing.pptx
AhmadGhifari13
 
Line balancing
Line balancingLine balancing
Line balancing
Ahmad Sukron
 
2013 2-01166-ti bab2001
2013 2-01166-ti bab20012013 2-01166-ti bab2001
2013 2-01166-ti bab2001
Hendi Afriyan
 
OK PERT fix.pptx
OK PERT fix.pptxOK PERT fix.pptx
OK PERT fix.pptx
Irwantoamr
 
Systemic Layout Planning
Systemic Layout PlanningSystemic Layout Planning
Systemic Layout Planning
Wisnu Dewobroto
 
Materi_PENJADWALAN OPERASI_manajemen.pdf
Materi_PENJADWALAN OPERASI_manajemen.pdfMateri_PENJADWALAN OPERASI_manajemen.pdf
Materi_PENJADWALAN OPERASI_manajemen.pdf
AzzahDyahPramata2
 
Materi_PENJADWALAN OPERASI_manajemen.pdf
Materi_PENJADWALAN OPERASI_manajemen.pdfMateri_PENJADWALAN OPERASI_manajemen.pdf
Materi_PENJADWALAN OPERASI_manajemen.pdf
AzzahDyahPramata2
 
MO - penjadwalan jangka pendek.pdf
MO - penjadwalan jangka pendek.pdfMO - penjadwalan jangka pendek.pdf
MO - penjadwalan jangka pendek.pdf
anggiasarianggiasari
 
2202 4796-1-sm (1)
2202 4796-1-sm (1)2202 4796-1-sm (1)
2202 4796-1-sm (1)mapala unisi
 
Modul 1 ptlf
Modul 1 ptlfModul 1 ptlf
Modul 1 ptlf
Si Pink
 
Laporan modul 4 Line Balancing
Laporan modul 4 Line BalancingLaporan modul 4 Line Balancing
Laporan modul 4 Line Balancing
Rewidya Astari
 
Metode PERT & CPM.pptx
Metode PERT & CPM.pptxMetode PERT & CPM.pptx
Metode PERT & CPM.pptx
falmanfarez
 
Metode PERT & CPM.pptx
Metode PERT & CPM.pptxMetode PERT & CPM.pptx
Metode PERT & CPM.pptx
falmanfarez
 
Available to Promise (ATP) & Rough Cut Capacity Plan (RCCP) _ Materi Training...
Available to Promise (ATP) & Rough Cut Capacity Plan (RCCP) _ Materi Training...Available to Promise (ATP) & Rough Cut Capacity Plan (RCCP) _ Materi Training...
Available to Promise (ATP) & Rough Cut Capacity Plan (RCCP) _ Materi Training...
Kanaidi ken
 

Similar to Penjadwalan manajemen operasi (20)

Penjadwalan jangka pendek
Penjadwalan jangka pendekPenjadwalan jangka pendek
Penjadwalan jangka pendek
 
Penjadwalan Jangka Pendek (Short-term Scheduling).pdf
Penjadwalan Jangka Pendek (Short-term Scheduling).pdfPenjadwalan Jangka Pendek (Short-term Scheduling).pdf
Penjadwalan Jangka Pendek (Short-term Scheduling).pdf
 
Warehouse task
Warehouse taskWarehouse task
Warehouse task
 
5109100023 makalah
5109100023 makalah5109100023 makalah
5109100023 makalah
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Line balancing.pptx
Line balancing.pptxLine balancing.pptx
Line balancing.pptx
 
Line balancing
Line balancingLine balancing
Line balancing
 
2013 2-01166-ti bab2001
2013 2-01166-ti bab20012013 2-01166-ti bab2001
2013 2-01166-ti bab2001
 
OK PERT fix.pptx
OK PERT fix.pptxOK PERT fix.pptx
OK PERT fix.pptx
 
Systemic Layout Planning
Systemic Layout PlanningSystemic Layout Planning
Systemic Layout Planning
 
Materi_PENJADWALAN OPERASI_manajemen.pdf
Materi_PENJADWALAN OPERASI_manajemen.pdfMateri_PENJADWALAN OPERASI_manajemen.pdf
Materi_PENJADWALAN OPERASI_manajemen.pdf
 
Materi_PENJADWALAN OPERASI_manajemen.pdf
Materi_PENJADWALAN OPERASI_manajemen.pdfMateri_PENJADWALAN OPERASI_manajemen.pdf
Materi_PENJADWALAN OPERASI_manajemen.pdf
 
MO - penjadwalan jangka pendek.pdf
MO - penjadwalan jangka pendek.pdfMO - penjadwalan jangka pendek.pdf
MO - penjadwalan jangka pendek.pdf
 
2202 4796-1-sm
2202 4796-1-sm2202 4796-1-sm
2202 4796-1-sm
 
2202 4796-1-sm (1)
2202 4796-1-sm (1)2202 4796-1-sm (1)
2202 4796-1-sm (1)
 
Modul 1 ptlf
Modul 1 ptlfModul 1 ptlf
Modul 1 ptlf
 
Laporan modul 4 Line Balancing
Laporan modul 4 Line BalancingLaporan modul 4 Line Balancing
Laporan modul 4 Line Balancing
 
Metode PERT & CPM.pptx
Metode PERT & CPM.pptxMetode PERT & CPM.pptx
Metode PERT & CPM.pptx
 
Metode PERT & CPM.pptx
Metode PERT & CPM.pptxMetode PERT & CPM.pptx
Metode PERT & CPM.pptx
 
Available to Promise (ATP) & Rough Cut Capacity Plan (RCCP) _ Materi Training...
Available to Promise (ATP) & Rough Cut Capacity Plan (RCCP) _ Materi Training...Available to Promise (ATP) & Rough Cut Capacity Plan (RCCP) _ Materi Training...
Available to Promise (ATP) & Rough Cut Capacity Plan (RCCP) _ Materi Training...
 

Recently uploaded

POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptxPOWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
EchaNox
 
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
mediamandirinusantar
 
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdfAnalisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
afaturooo
 
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptxAUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
indrioktuviani10
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
HalomoanHutajulu3
 
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
aciambarwati
 
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Rajaclean
 
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptxPPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
flashretailindo
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
wear7
 
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdfPresentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
perumahanbukitmentar
 
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke KlojenGrass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
PavingBlockBolong
 
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
SendowoResiden
 
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
fatamorganareborn88
 
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
AzisahAchmad
 
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
RahmanAnshari3
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
arda89
 
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
GalihHardiansyah2
 

Recently uploaded (17)

POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptxPOWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
 
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
 
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdfAnalisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
 
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptxAUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
 
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
 
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
 
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptxPPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
 
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdfPresentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
 
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke KlojenGrass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
 
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
 
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
 
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
 
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
 
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
 

Penjadwalan manajemen operasi

  • 2. Hello! Yuniar Dewi Safitri 06211640000041 Rizki Nanda Savera 06211640000084 Fatkhi Rizqiyah Agustina 06211740000059 2
  • 4. “Penting dalam menyusun jadwal untuk menyesuaikan sumber daya yang ada dengan permintaan konsumen. 4
  • 5. INTERNAL Pergerakan barang dan jasa lebih cepat dengan pemanfaatan fasilitas dan asset secara optimal Hasilnya luasnya kapasitas per dolar yang diinvestasikan atau memperoleh biaya yang lebih rendah Manfaat EKSTERNAL Memberikan terobosan dengan lebih pesat memperbesar fleksibilitas, lebih banyak pengiriman yang dapat diandalkan, ataupun memperbanyak layanan para konsumen. 5
  • 7. Bagaimana menurunkan biaya dan memenuhi yang dijanjikan pada tanggal yang telah ditetapkan? 7
  • 8. Kompetensi Penentuan Jadwal ● Pembuatan suku cadang dengan basis tepat waktu (just in time) ● Waktu pemasangan yang pendek ● Meminimalkan pengerjaan dalam proses ● Pemanfaatan fasilitas secara optimal 8
  • 9. FAKTOR-FAKTOR PENENTUAN JADWAL 9 Penentuan jadwal maju atau mundur Pemuatan yang terbatas dan tak terbatas Kriteria (prioritas) dalam pengurutan pekerjaan
  • 10. PENENTUAN JADWAL MAJU DAN MUNDUR Penentuan Jadwal Mundur dimulai dengan tenggat waktu jatuh tempo, mengatur penentuan jadwal pertama-tama dengan kegiatan operasional terakhir Penentuan jadwal maju memulai jadwal dengan segera setelah persyaratan pengerjaan diketahui, pengerjaan dilaksanakan sesuai dengan pesanan dari konsumen, dan pengiriman akan dijadwalkan pada tanggal paling awal. 10
  • 11. Kombinasi antara penentuan jadwal maju dengan mundur seringkali dipergunakan untuk menemukan kemungkinan trade off antara kendala kapasitas dengan pengharapan konsumen. 11
  • 12. Teknik penentuan jadwal yang memuat (menugaskan) pengerjaan hanya sampai pada kapasitas proses yang disebut dengan pemuatan yang terbatas (finite loading). Pemuatan yang Terbatas dan Tak Terbatas Keuntungan dari pemuatan yang dapat ditentukan yaitu secara teori, seluruh pengerjaan yang telah ditugaskan dapat diselesaikan. 12
  • 13. Teknik yang memuat pengerjaan tanpa mengacu pada kapasitas dari proses adalah pemuatan yang takterbatas (infinite loading). Pemuatan yang Terbatas dan Tak Terbatas Keuntungan dari pemuatan yang tidak dapat ditentukan adalah jadwal awal yang dapat memenuhi hingga tanggal jatuh tempo. Tentu saja, ketika beban pengerjaan melebihi kapasitas, kapasitas atau jadwal akan disesuaikan. 13
  • 15. 15 Kriteria Penentuan Jadwal Sederhana Jelas Mudah dipahami Mudah dilaksanakan Fleksibel Realistis Kerusakan mesin Tingkat ketidakhadiran Permasalahan kualitas Kelangkaan
  • 16. “Penentuan jadwal mensyaratkan bahwa urutan pengerjaan (rutenya), waktu yang diperlukan untuk masing- masing barang, dan kapasitas serta ketersediaan tiap-tiap sentra kerja harus diketahui. Varietas produk dan kebutuhan yang unik menjadikan penentuan jadwal merupakan suatu hal yang rumit. 16
  • 17. Pemuatan Pekerjaan-Pekerjaan Penugasan pengerjaan pada sentra kerja sehingga biaya, waktu diam atau waktu penyelesaian dipertahankan sampai pada level minimum. ○ Berorientasi pada kapasitas ○ Penugasan pengerjaan tertentu kepada sentra kerja 17
  • 18. 18 Kendali Input-Output (Input-Output Control) teknik yang memungkinkan personel bagian operasional mengelola aliran pengerjaan di tempat fasilitas. fasilitas tersebut akan menjadi kelebihan beban dan mengakibatkan kesesakan. tempat fasilitas menjadi kekurangan beban dan sentra kerja akan kehabisan pekerjaan, serta menghasilkan kapasitas yang menganggur dan sumber daya yang terbuang. LEBIHCEPAT LEBIHLAMBAT
  • 19. ✓ Alat bantu visual yang berguna dalam proses pemuatan dan penentuan jadwal. ✓ Menunjukkan pemuatan dan waktu diam dari beberapa departemen, mesin, atau tempat fasilitas. ✓ Keterbatasan utama : tidak mempertanggungjawabkan variabilitas produksi ✓ Diperbaharui secara teratur untuk mempertanggungjawabkan pekerjaan yang baru dan estimasi waktu yang telah direvisi. ✓ Digunakan untuk mengamati pekerjaan yang sedang berlangsung 19 DIAGRAM GANTT
  • 20. Contoh 1 20 Bronson Machining, Inc., memanufaktur pagar dan gerbang pengaman jalan. Dia hendak mengembangkan laporan kendali input-output atas sentra kerja pengelasannya untuk 5 minggu (minggu 6/6 melalui 7/4). Input yang direncanakan adalah standar 280 jam per minggu. Input yang aktual mendekati angka tersebut, bervariasi dari 250 sampai 285. output dijadwalkan pada standar 320 jam, yang merupakan asumsi untuk kapasitasnya. Timbunan yang belum dikerjakan terjadi disentra kerja.
  • 21. 21 Bronson menggunakan jadwal yang memberikan informasi untuk merancang hubungan kapasitas beban kerja pada sentra kerja Sentra Kerja Pengelasan Akhir Minggu 6/6 6/13 6/20 6/27 7/4 7/11 Input yang di rencanakan 280 280 280 280 280 Input Aktual 270 250 280 285 280 Deviasi Kumulatif -10 -40 -40 -35 Output yang direncanakan 320 320 320 320 Ouput Aktual 270 270 270 270 Deviasi Kumulatif -50 -100 -150 -200 Perubahan Kumulatif atas timbunan yang belum dikerjakan 0 -20 -10 +5 270 input, 270 output, maka 0 perubahan 250 input, 270 output, maka -20 perubahan
  • 22. Solusi Output aktual (270 jam) lebih sedikit dibandingkan dengan yang direncanakan. Oleh karena itu, tidak ada satupun rencana output yang dicapai
  • 23. Contoh 2 Perusahaan mesinpabrikan mesin cuci di New Orleans mendapatkan order khusus untuk yang digunakan ditempat fasilitas tertentu, misalnya kapal selam, rumah sakit, dan layanan cucian untuk industri skala besar. Produksi masing-masing mesin memerlukan tugas dan durasi yang berbeda. Perusahaan ingin merancang diagram muatan untuk minggu pada 8 maret.
  • 24. 24 Diagram Gantt dipilih sebagai alat bantu grafis yang tepat Sentra Kerja Hari Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Pekerjaan Masinisasi Logam Pekerjaan 349 Pekerjaan 350 Mekanik Pekerjaan 349 Elektronik Pekerjaan 408 Pekerjaan 349 Pengecatan Pekerjaan 295 Pekerjaan 408 Pekerjaan 349 Proses Tidak Terjadwal Tidak tersedia Sentra
  • 25. Contoh 3 First printing di winter park, florida, ingin menggunakan diagram Gantt untuk memperlihatkan penetuan jadwal dari tiga order, pekerjaan A,B, dan C.
  • 26. ● Tiap pasang bracket pada sumbu waktu melambangkan saat permulaan yang diperkirakan dan menyelesaikan pekerjaanya. Batang yang padat mencermintakn status aktual atau perkembangan dari pekerjaan. Kita bagi saja dalam menyelsaikan hari ke-5. Pekerjaan Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Hari 6 Hari 7 Hari 8 Keterangan A Permula an Aktifitas Berakhir nya Aktifitas B Pemeliharaan Waktu aktifitas C Perkem bangan Kerja Aktual Saat Ini Waktu non Produks i
  • 27. Metode Penugasan (Assignment Method) Tujuannya meminimalkan total biaya atau waktu yang diperlukan untuk menjalankan tugas yang diberikan . Kelas khusus dari model pemrograman linear yang meliputi penetapan tugas atau pekerjaan kepada sumber daya. Melibatkan tugas yang ditetapkan atau pekerjaan dengan sumber daya yang dimiliki
  • 28. Contoh 4 First Printing ingin menemukan total biaya atas penugasan tiap pekerjaan kepada tiga penata letak.
  • 29. SOLUSI: Langkah 1A Dengan menggunakan tabel sebelumnya, kurangi angka terkecil pada tiap baris dari setiap angka yang terdapat pada baris tersebut. Pekerjaan Penata Letak A B C R-34 5 8 0 S-66 0 2 3 T-50 2 5 0
  • 30. Langkah 1B Dengan menggunakan tabel diatas, kurangi angka terkecil pada tiap kolom dari setiap angka yang terdapat pada kolom tersebut. Hasilnya seperti pada tabel berikut.
  • 31. Langkah 2 Gambar angka minimum dengan garis lurus secara vertikal atau horizontal yang diperlukan untuk menutupi semua angka 0. karena 2 garis memadai, solusi belum optimal. Angka terkecil yang tersingkap
  • 32. Langkah 3: Kurangi angka terkecil yang tersingkap dari setiap angka yang tersingkap lainnya dan menambahkannya dengan angka yang terletak di titik potong dua garis. Kembali ke langkah 2: tutupi angka 0 dengan garis lurus lagi. Pekerjaan Penata Letak A B C R-34 3 4 0 S-66 0 0 5 T-50 0 1 0
  • 33. Karena tiga garis yang dibutuhkan, penugasan optimal dapat dihasilkan. Menugaskan R-34 kepada penata letak C, S-66 kepada penata letak B, dan T-50 kepada kepada penata letak A. Mengacu pada tabel biaya yang asli, kita dapat mengamati bahwa: Biaya minimum = $6+$10+$9= $25
  • 34. PENGURUTAN PEKERJAAN Pengurutan (sequencing) dilakukan dengan menentukan aturan secara prioritas yang digunakan untuk mengadakan (mengirimkan) pekerjaan kepada masing-masing sentra kerja. 34
  • 35. Aturan Prioritas bagi Pengurutan Pekerjaan Aturan prioritas (priority rules) terutama diterapkan bagi tempat fasilitas yang berorientasi pada proses. Berupaya untuk meminimalkan waktu penyelesaian, sejumlah pekerjaan di suatu sistem, dan keterlambatan dalam pekerjaan dengan memanfaatkan tempat fasilitas secara maksimal. 35
  • 36. 36 Aturan Prioritas bagi Pengurutan Pekerjaan SPT teknik terbaik dalam meminimalkan aliran pengerjaan dan meminimalkan rata- rata jumlah pekerjaan di sistem. Kelemahan : pekerjaan yang memerlukan durasi yang lama akan erus menerus dimundurkan karena prioritas pengerjaan yang didahulukan lebih kepada pekerjaan yang memerlukan durasi singkat. FCFS First come, first served Keunggulan : Akan terlihat adil dan wajar bagi konsumen, merupakan hal yang sangat penting dalam industri jasa. EDD Meminimalkan keterlambatan maksimum yang akan sangat diperlukan bagi pekerjaan yang memiliki penalti yag sangat besar setelah tanggal tertentu. Secara umum dapat berjalan baik ketika keterlambatan merupakan suatu permasalahn bagi perusahaan.
  • 37. Contoh 6 Lima penyerahan pekerjaan arsitektural menunggu untuk dikerjakan oleh Avati Sethi Architecs. Waktu pengerjaan dan tanggal jatuh tempo disediakan dalam tabel berikut. Perusahaan ingin menentukan urutan pemrosesan disesuaikan dengan aturan (1) FCS, (2) SPT, (3) EDD, dan (4) LPT. Pekerjaan Waktu Pelaksanaan Pekerjaan (hari) Tanggal Jatuh Tempo Pekerjaan (hari) A 6 8 B 2 6 C 8 18 D 3 15 E 9 23
  • 38. Solusi 1) FCS Pekerjaan Waktu Pelaksanaan Pekerjaan (hari) Aliran Waktu Tanggal Jatuh Tempo Pekerjaan (hari) Keterlambat an Pengerjaan A 6 6 8 0 B 2 8 6 2 C 8 16 18 0 D 3 19 15 4 E 9 28 23 5 Total 28 77 11
  • 39. Aturan yang pertama datang, yang pertama dikerjakan akan menghasilkan tingkat efektivitas berikut a) Rata-rata waktu penyeleseian= 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛 = 77 5 = 15,4 ℎ𝑎𝑟𝑖 b) Metrik pemanfaatan= 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑘𝑠𝑎𝑛𝑎𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 = 28 77 = 36,4% c) Rata-rata jumlah pekerjaan di sistem= 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑘𝑠𝑎𝑛𝑎𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛 = 77 28 = 2,75 𝑝𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛 d) Rata-rata keterlambatan pengerjaan= 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐾𝑒𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑚𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐻𝑎𝑟𝑖 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛 = 11 5 = 2,2 hari
  • 40. 2) SPT, order akan diurutkan sesuai dengan waktu pemrosesan, dengan prioritas tertinggi ditetapkan pada pekerjaan yang paling singkat. Pekerjaan Waktu Pelaksanaa n Pekerjaan (hari) Aliran Waktu Tanggal Jatuh Tempo Pekerjaan (hari) Keterlamb atan Pengerjaa n B 2 2 6 0 D 3 5 15 0 A 6 11 8 3 C 8 19 18 1 E 9 28 23 5 Total 28 65 9
  • 41. Pengukuran tingkat efektivitas dengan aturan SPT sebagai berikut. a) Rata-rata waktu penyeleseian= 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛 = 65 3 = 13 ℎ𝑎𝑟𝑖 b) Metrik pemanfaatan= 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑘𝑠𝑎𝑛𝑎𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 = 28 65 = 43,1% c) Rata-rata jumlah pekerjaan di sistem= 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑘𝑠𝑎𝑛𝑎𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛 = 65 28 = 2,32 𝑝𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛 d) Rata-rata keterlambatan pengerjaan= 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐾𝑒𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑚𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐻𝑎𝑟𝑖 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛 = 9 5 = 1,8 hari
  • 42. 3) EDD, ditunjukkan pada tabel selanjutnya memberikan urutan pekerjaan B, A, D, C, E. Perlu dicatat bahwa pekerjaan akan diorder dengan tanggal jatuh tempo paling awal yang pertama dikerjakan Pekerjaan Waktu Pelaksanaa n Pekerjaan (hari) Aliran Waktu Tanggal Jatuh Tempo Pekerjaan (hari) Keterlamb atan Pengerjaa n B 2 2 6 0 A 6 8 8 0 D 3 11 15 0 C 8 19 18 1 E 9 28 23 5 Total 28 68 6
  • 43. Pengukuran tingkat efektivitas dengan aturan EDD sebagai berikut. a) Rata-rata waktu penyeleseian= 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛 = 68 5 = 13,6 ℎ𝑎𝑟𝑖 b) Metrik pemanfaatan= 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑘𝑠𝑎𝑛𝑎𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 = 28 68 = 41,2% c) Rata-rata jumlah pekerjaan di sistem= 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑘𝑠𝑎𝑛𝑎𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛 = 68 28 = 2,43 𝑝𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛 d) Rata-rata keterlambatan pengerjaan= 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐾𝑒𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑚𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐻𝑎𝑟𝑖 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛 = 6 5 = 1,2 hari
  • 44. 4) LPT, menghasilkan urutan pekerjaan E, C, A, D, B Pekerjaan Waktu Pelaksanaa n Pekerjaan (hari) Aliran Waktu Tanggal Jatuh Tempo Pekerjaan (hari) Keterlamb atan Pengerjaa n E 9 9 23 0 C 8 17 18 0 A 6 23 8 15 D 3 26 15 11 B 2 28 6 22 Total 28 103 48
  • 45. Pengukuran tingkat efektivitas dengan aturan LPT sebagai berikut. a) Rata-rata waktu penyeleseian= 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛 = 103 5 = 20,6 ℎ𝑎𝑟𝑖 b) Metrik pemanfaatan= 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑘𝑠𝑎𝑛𝑎𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 = 28 103 = 27,2% c) Rata-rata jumlah pekerjaan di sistem= 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑘𝑠𝑎𝑛𝑎𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛 = 103 28 = 3,68 𝑝𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛 d) Rata-rata keterlambatan pengerjaan= 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐾𝑒𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑚𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐻𝑎𝑟𝑖 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛 = 48 5 = 9,6 hari
  • 46. Hasil dari keempat aturan tersebut diringkas ke tabel berikut. LPT merupakan pengukuran yang paling kurang efektivitasnya dalam pengurutan pekerjaan untuk perusahaan Avanti Sethi. SPT yang menghasilkan angka paling tinggi dalam 3 ukuran, dan EDD merupakan yang tertinggi atas ukuran keempat (rata-rata keterlambatan) Aturan Rata-Rata Waktu Pemrosesan (hari) Metrik Pemanfaata n (%) Rata-Rata Jumlah Pekerjaan dalam Sistem Rata-Rata Keterlambat an (hari) FCFS 15,4 36,4 2,75 2,2 SPT 13 43,1 2,32 1,8 EDD 13,6 41,2 2,43 1,2 LPT 20,6 27,2 3,68 9,6
  • 47. RASIO KRITIS (CRITICAL RATIO) 47 • Merupakan suatu angka indeks yang dihitung dengan membagi antara waktu yang tersisa hingga tanggal jatuh tempo terhadap waktu pekerjaan yang tersisa. • Memberikan prioritas bagi pekerjaan yang harus diselesaikan untuk mempertahakan jadwal pengiriman tepat pada waktunya. • Jika CR tepat 1.0 maka pekerjaan telah sesuai dengan jadwal yang dibuat.
  • 48. 48 RASIO KRITIS (CRITICAL RATIO) CR = = Due date – Today’s date Work (lead) time remaining Time remaining Workdays remaining
  • 49. 49 RASIO KRITIS (CRITICAL RATIO) Perkembangan jalur pekerjaan secara dinamis Menciptakan prioritas secara relatif antara pekerjaan umum Menyesuaikan prioritas (dan jadwal revisi) secara otomatis atas perubahan dalam permintaan dan pekerjaan Perkembangan jalur pekerjaan secara dinamis
  • 50. Contoh 6 Hari ini adalah hari ke-25 dari jadwal produksi pada Zyco Medical Testing Laboratories. Tiga pekerjaan telah tersedia sesuai dengan urutan, sebagaimana diperlihatkan sebagai berikut. Pekerjaan Tanggal Jatuh Tempo Hari Kerja yang Tersisa A 30 4 B 28 5 C 27 2
  • 51. Solusi Pekerjaan Rasio Kritis Order Prioritas A (30-25)/4=1,25 3 B (28-25)/5=0,60 1 C (27-25)/2=1,00 2 Pekerjaan B memiliki rasio kritis kurang dari 1, berarti bahwa dia akan terlambat kecuali dipercepat. Namun, dia memiliki prioritas tertinggi. Pekerjaan C tepat pada waktunya, dan pekerjaan A memiliki beberapa kelonggaran. Ketika pekerjaan B telah diseleseikan, kita akan menghitung kembali rasio kritis bagi pekerjaan A dan C untuk menentukan apakah prioritas mereka mengalami perubahan atau tidak.
  • 52. Aturan Johnson Kasus N pekerjaan (saat N adalah 2 atau lebih) harus dilaksanakan pada dua mesin yang berbeda atau sentra dalam urutan yang sama, biasa disebut permasalahan N/2 52 Aturan Johnson (Johnson rule’s) dapat digunakan untuk meminimalkan waktu dalam mengurutkan sekelompok pekerjaan melalui 2 sentra kerja juga meminimalkan total waktu diam pada mesin.
  • 53. ATURAN JOHNSON 53 Seluruh pekerjaan harus didaftar dan waktu yang diperlukan oleh masing-masin atas mesin ditunjukkan Memilih pekerjaan dengan waktu pengerjaan paling singkat. Ketika suatu jadwal telah dijadwalkan, hilangkan. Terapkan langkah 2 dan 3 atas pekerjaan yang tersisa, bekerja mengarah pada sentra urutan.
  • 54. Keterbatasan dari Sistem Pengurutan yang Berdasarkan pada Aturan Penentuan jadwal adalah dinamis, aturan harus direvisi untuk menyesuaikan dengan perubahan Aturan tidak memandang apapun Aturan tidak melampaui tanggal jatuh tempo
  • 55. Sistem penentuan jadwal dalam jangka pendek terkomputerisasi yang mengatasi kerugian dari sistem yang berdasarkan aturan dengan menyediakan pengguna melalui penghitungan interaktif grafis 55 Penentuan Jadwal Kapasitas yang Terbatas (Finite Capacity Scheduling)
  • 57. 57 MANUFAKTUR Penentuan jadwal mesin dan material Persediaan membantu melancarkan permintaan pabrik Machine-intensive and demand may be smooth Scheduling may be bound by union contracts Few social or behavioral issues JASA Penentuan jadwal staf Biasanya tidak memelihara persediaan Bersifat padat-karya dan permintaan atas tenaga kerja sangat bervariasi Legal issues may constrain flexible scheduling Social and behavioral issues may be quite important
  • 59. Rumah Sakit Menggunakan sistem penentuan jadwal yang rumit. Jarang menggunakan FCFS dalam memperlakukan pasien gawat darurat, tetapi seringkali menggunakannya di kelas prioritas. Bank melakukan pelatihan silang (cross-training) dan memperkerjakan personel paruh waktu. Gerai Pengecer Sistem penentuan jadwal yang optimal yang menelusuri penjualan gerai individual, transaksi, unti yang terjual, dan lalu lalang pelanggan. 59 Maskapai Penerbangan Penjadwalan biasanya dirancang dengan pemrograman linier Operasi 24/7, hotline darurat, polisi, pemadam kebakaran, operasional telepon, bisnis pemesanan melalui telepon menjadwalkan para karyawannya setiap hari. Untuk fleksibilitas terkadang para pekerja paruh waktu diperkerjakan
  • 61. 61 ✓Penentuan jadwal siklis memfokuskan pada pengembangan jadwal yang beragam dengan jumlah minimum karyawan. ✓Tidak ada komputer yang diperlukan. ✓Para karyawan senang dengan jadwal yang diterapkan ✓Siklus dapat diubah untuk mengakomodasi karyawan yang rajin ✓Perekrutan menjadi lebih mudah karena dapat diramalkan dan fleksibel
  • 63. 63 Old Oregon Wood Store Pada 2010, George Wright memulai Old Oregon Wood Store. Masing-masing meja dibuat secara hati-hati menggunakan kayu ek yang emiliki kualitas tertinggi. Meja Old Oregon dapat menunjang lebih dari 500 pon, dan sejak didirikannya Old Oregon Wood Store, tidak ada satupun meja yang dikembalikan karena kesalahan dari pengerjaan tangan para pekerja atau permasalahan struktural. Proses manufakturing terdiri atas 4 langkah : Persiapan, perakitan, penyelesaian, dan pembungkusan. Tiap- tiap langkah dijalankan oleh 1 orang. Sebagai tambahan dalam mengawasi keseluruhan operasional, George yang mengerjakan seluruh tahap penyelesaian. Tom Surowski yang menjalankan langkah persiapan, Leon Davis bertanggung jawab dalam langkah perakitan, dan Cathy Stark menjalankan tahap pembungkusan. Meskipun satu orang bertanggung jawab atas satu proses, tetapi setiap orang dapat menjalankan proses tahapan dari siapa saja. Persaingan yang kecil digunakan untuk mengetahui siapa yang menyelesaikan meja dengan cepat.
  • 64. 64
  • 65. Old Oregon Wood Store 1. Apa cara tercepat untuk manufaktur meja Old Oregon dengan para pekerja yang ada? Berapa banyak yang dapat dihasilkan per hari? 2. Apakah tingkat produksi dan kuantitas dapat mengalami perubahan secara signifikan jika George memperbolehkan Randu untuk melaksanakan satu dari empat fungsi dan menghasilkan satu dari kru yang ada seseorang untuk cadangan? 3. Apa waktu tercepat untuk manufaktur meja dengan kru yang ada jika Cathy berpindah ke langkah persiapan atau penyelesaian?
  • 66. Old Oregon Wood Store 4. Siapapun yang menjalankan fungsi pembungkusan yang kurang dimanfaatkan. Dapatkah anda menemukan cara yang lebih baik dalam memanfaatkan empat atau lima orang kru daripada memberikan kepada masing-masing satu pekerjaan atau memperbolehkan masing- masing untuk manufaktur keseluruhan meja? Berapa banyak meja yang dapat dimanufaktur per hari dengan skema ini?
  • 67. 67 • Sentra hiburan seni olahraga seluas 875.000 meter di Orlando, Florida. Merupakan sebuah tempat yang fleksibel yang dirancang untuk mengakomodasi sejumlah besar acara hiburan. • Memiliki sertifikasi “Terdepan dalam Desain Energi dan lingkungan” (Leadership in Energy and Environmental Design – LEDD) • Untuk memanfaatkan secara penuh teknologi yang ada mencapai biaya hampir senilai $500 juta Dari Eagle ke Magic : Mengubah Amway Centre
  • 68. 68 • Perubahan dari satu acara ke acara berikutnya harus dikerjakan dengan sangat cepat, seringkali dalam hitungan jam. • Perubahan harus dianalisis dan dibagi dalam aktivitas komponennya, masing-masing memerlukan sumber daya manusia dan modal sendiri. • Charlie dan krunya harus melakukan antisipasi dan menghapuskan beberapa permasalahan yang potensial. Dari Eagle ke Magic : Mengubah Amway Centre
  • 69. 69 • Permasalahan Charlie yang harus segera diatasi adalah mengatur penentuan jadwal untuk mengubah konser Eagle menjadi tempat arena pertandingan NBA. Dari Eagle ke Magic : Mengubah Amway Centre
  • 70. Pertanyaan Diskusi 1. Buatlah diagram Gantt untuk membantu Charlie dalam mengatur para kru untuk melaksanakan konversi dari konser ke pertandingan bola basket. 2. Jam berapa lantai akan siap? 3. Apakah Charlie memiliki beberapa personel tambahan atau kekurangan personel? Jika demikian berapa banyak?
  • 71. 71 Menjadwalkan pemanfaatan aset perusahaan dengan tepat : 1. Lebih efektif, melayani para konsumen dengan layak 2. Leih efisien, dengan menurunkan biaya Penentuan Jadwal hard Rock Cafe Hard Rock cafe yang terletak di Unversal Studio, Orlando, merupakan restoran terbesar di dunia dengan 1100 tempat duduk pada dua tingkat utama. Perputaran karyawan berkisar antara 80% sampai 100% per tahun. Ken Hoffman, General Manajre Hard Rock Cafe, menginginkan penjadwalan 160 pelayan menjadi efektif dan juga adil. Dia telah melakukannya dengan menjadwalkan perangkat lunak dan fleksibilitas yang telah meningkatkan sementara itu memberikan kontribusi bagi tingkat perputaran karyawan.
  • 72. 72 Penentuan Jadwal hard Rock Cafe Tujuannya adalah menemukan keseimbangan yang memberikan karyawan secara finansial melalui shift kerja secara produktif. Sementara itu menyusun jadwal dengan cukup ketat sehingga tidak ada kelebihan staf antara waktu makan siang dan makan malam. Ketika Hard Rock Cafe menetapkan jumlah staf yang diperlukan, para pelayan akan menyerahkan form permintaan, yang akan dimasukkan ke perangkat lunak pemroraman linear matematika. Para individu diberikan peringkat prioritas 1 sampai 9. Para karyawan Hard Rock seperti sebuah sistem, demikian pula manajer umum. Ketika penjualan per jam tenaga kerja meningkat, tingkat perputaran karyawan menajdi rendah.
  • 73. Pertanyaan Diskusi 1. Beri nama dan alasan beberapa faktor yang dapat digunakan oleh Hoffman dalam meramalkan penjualan mingguan 2. Apa yang dapat dilakukan untuk menurunkan tingkat perputaran dalam restoran skala besar? 3. Mengapa senioritas menjadi penting dalam penentuan jadwal bagi para pelayan? 4. Bagaimana jadwal dapat mempengaruhi tingkat produktivitas?