Perencanaan agregat memainkan peran penting dalam menentukan parameter operasional seperti tingkat produksi, tenaga kerja, persediaan, dan subkontrak selama periode perencanaan agar dapat memenuhi permintaan dan memaksimalkan keuntungan rantai pasokan. Perusahaan perlu mempertimbangkan berbagai strategi seperti mengikuti permintaan, fleksibilitas waktu, atau menjaga tingkat produksi konstan sambil mengandalkan persediaan untuk men
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan agregat yang meliputi pengertian, tujuan, proses, metode, dan contoh-contoh penerapannya. Perencanaan agregat bertujuan untuk menentukan produksi dan tenaga kerja secara menyeluruh untuk beberapa bulan ke depan dengan mempertimbangkan permintaan, kapasitas, dan biaya. Metode yang dibahas antara lain pola produksi konstan, moderat, dan bergelombang.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas strategi perencanaan agregat dan manajemen pendapatan untuk mengoptimalkan pendapatan perusahaan.
2. Beberapa strategi yang dibahas meliputi menentukan rencana produksi, mengontrol biaya tenaga kerja, memprediksi permintaan, dan mengatur harga berdasarkan kesediaan pelanggan untuk membayar.
3. Contoh kasus hotel menunjukkan bagaimana penetapan h
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan permintaan dan perencanaan produksi agregat dalam manajemen rantai pasokan. Perencanaan permintaan bertujuan untuk memprediksi permintaan pelanggan dan memastikan ketersediaan produk, sementara perencanaan produksi agregat digunakan untuk menentukan parameter operasional seperti tingkat produksi, tenaga kerja, dan persediaan untuk memaksimalkan keuntungan. Dokumen ini juga membahas strategi perencana
ARIF RAHMAN, Purnomo Budi Santoso & Ifan Hadi Prasetyo, (2012), Perencanaan Kebutuhan Tenaga Kerja Dengan Teknik Shojinka Di Sistem make To Order Kendala Penyisipan Job Dalam On-going Schedule, Prosiding Seminar Nasional Teknoin, Yogyakarta, pp. B.33-B.40
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan permintaan dan perencanaan produksi agregat dalam manajemen rantai pasokan. Perencanaan permintaan bertujuan untuk memprediksi permintaan pelanggan dan memastikan ketersediaan produk, sedangkan perencanaan produksi agregat digunakan untuk menentukan parameter operasional seperti tingkat produksi, tenaga kerja, dan persediaan untuk memaksimalkan keuntungan selama periode perencanaan. Dokumen ini juga
Rencana produksi adalah proses perencanaan yang digunakan perusahaan manufaktur untuk memprediksi permintaan, mengalokasikan sumber daya terbatas, dan mengatur jadwal produksi guna memenuhi permintaan pelanggan dan menciptakan keuntungan dengan mempertimbangkan ketersediaan sumber daya dan kendala waktu. Fungsi utama perencanaan produksi meliputi peramalan, perencanaan kapasitas, perencanaan kebutuhan bahan, dan
Perencanaan agregat memainkan peran penting dalam menentukan parameter operasional seperti tingkat produksi, tenaga kerja, persediaan, dan subkontrak selama periode perencanaan agar dapat memenuhi permintaan dan memaksimalkan keuntungan rantai pasokan. Perusahaan perlu mempertimbangkan berbagai strategi seperti mengikuti permintaan, fleksibilitas waktu, atau menjaga tingkat produksi konstan sambil mengandalkan persediaan untuk men
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan agregat yang meliputi pengertian, tujuan, proses, metode, dan contoh-contoh penerapannya. Perencanaan agregat bertujuan untuk menentukan produksi dan tenaga kerja secara menyeluruh untuk beberapa bulan ke depan dengan mempertimbangkan permintaan, kapasitas, dan biaya. Metode yang dibahas antara lain pola produksi konstan, moderat, dan bergelombang.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas strategi perencanaan agregat dan manajemen pendapatan untuk mengoptimalkan pendapatan perusahaan.
2. Beberapa strategi yang dibahas meliputi menentukan rencana produksi, mengontrol biaya tenaga kerja, memprediksi permintaan, dan mengatur harga berdasarkan kesediaan pelanggan untuk membayar.
3. Contoh kasus hotel menunjukkan bagaimana penetapan h
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan permintaan dan perencanaan produksi agregat dalam manajemen rantai pasokan. Perencanaan permintaan bertujuan untuk memprediksi permintaan pelanggan dan memastikan ketersediaan produk, sementara perencanaan produksi agregat digunakan untuk menentukan parameter operasional seperti tingkat produksi, tenaga kerja, dan persediaan untuk memaksimalkan keuntungan. Dokumen ini juga membahas strategi perencana
ARIF RAHMAN, Purnomo Budi Santoso & Ifan Hadi Prasetyo, (2012), Perencanaan Kebutuhan Tenaga Kerja Dengan Teknik Shojinka Di Sistem make To Order Kendala Penyisipan Job Dalam On-going Schedule, Prosiding Seminar Nasional Teknoin, Yogyakarta, pp. B.33-B.40
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan permintaan dan perencanaan produksi agregat dalam manajemen rantai pasokan. Perencanaan permintaan bertujuan untuk memprediksi permintaan pelanggan dan memastikan ketersediaan produk, sedangkan perencanaan produksi agregat digunakan untuk menentukan parameter operasional seperti tingkat produksi, tenaga kerja, dan persediaan untuk memaksimalkan keuntungan selama periode perencanaan. Dokumen ini juga
Rencana produksi adalah proses perencanaan yang digunakan perusahaan manufaktur untuk memprediksi permintaan, mengalokasikan sumber daya terbatas, dan mengatur jadwal produksi guna memenuhi permintaan pelanggan dan menciptakan keuntungan dengan mempertimbangkan ketersediaan sumber daya dan kendala waktu. Fungsi utama perencanaan produksi meliputi peramalan, perencanaan kapasitas, perencanaan kebutuhan bahan, dan
Production Strategy: Level & Chase Strategy _ Materi Training PPICKanaidi ken
Strategi level memungkinkan perusahaan untuk mempertahankan tingkat output yang konstan dan masih memenuhi permintaan dengan meningkatkan atau menurunkan persediaan untuk mengantisipasi kenaikan atau penurunan permintaan. Pemesanan di awal digunakan untuk memindahkan permintaan antar periode agar permintaan tersebar secara merata. Kelemahan strategi ini termasuk biaya persediaan berlebih dan biaya subkontrak atau lembur.
Bab 14 membahas manajemen persediaan tradisional dan JIT. Manajemen persediaan tradisional menggunakan model EOQ untuk menentukan kuantitas pesanan optimal, sementara JIT berfokus pada penurunan persediaan dan waktu tunggu melalui sistem tarik, kontrol kualitas ketat, dan sistem Kanban.
Dokumen tersebut membahas strategi perencanaan agregat yang digunakan perusahaan untuk mengatur produksi dan menyesuaikan kapasitas dengan tingkat permintaan. Strategi utama yang disebutkan adalah variasi jumlah tenaga kerja, jam kerja, persediaan, dan penggunaan subkontraktor. Contoh kasus perencanaan agregat pada perusahaan bola voli dijelaskan untuk membandingkan biaya strategi tersebut.
Available to Promise (ATP) & Rough Cut Capacity Plan (RCCP) _ Materi Training...Kanaidi ken
Rough Cut Capacity Planning (RCCP) adalah proses mengevaluasi rencana produksi berdasarkan kapasitas yang tersedia untuk memastikan bahwa Master Production Schedule (MPS) dapat dilaksanakan. RCCP melibatkan penentuan kapasitas tenaga kerja, mesin, gudang, dan pemasok yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan produksi, serta merevisi MPS jika kapasitas tidak mencukupi. Beberapa teknik RCCP meliputi
Penjadwalan jangka pendek bertugas mengalokasikan proses-proses yang siap di memori utama kepada pemroses. Penjadwalan efektif dapat meningkatkan kapasitas perusahaan dengan biaya lebih rendah dan memberikan pelayanan pelanggan yang lebih baik. Beberapa isu kunci penjadwalan antara lain penjadwalan depan dan belakang, kriteria proses, serta pengaturan input dan output.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan kapasitas produksi, yang mencakup pengertian kapasitas, tujuan perencanaan kapasitas, dan jenis-jenis perencanaan kapasitas berdasarkan waktu jangka pendek, menengah, dan panjang. Dokumen ini juga menjelaskan mengenai pengertian dan pengaruh kualitas serta biaya-biaya yang terkait dengan kualitas.
Bab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi Aalawwapnp
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang penjadwalan dan penentuan urutan pekerjaan (scheduling) yang meliputi metode penentuan jadwal maju dan mundur, kriteria penentuan prioritas pekerjaan, serta penggunaan rasio kritis untuk mengurutkan pekerjaan berdasarkan tanggal jatuh temponya.
09. Konsep Pengendalian Produksi, dan Perhitungan Rencana ProduksiMercu Buana University
Modul ini membahas konsep pengendalian produksi dan perencanaan produksi. Ia menjelaskan bagaimana merencanakan produksi berdasarkan tingkat permintaan, dengan mengubah satuan menjadi jam kerja. Modul ini mendemonstrasikan cara merancang jadwal produksi untuk memenuhi permintaan tahunan sebesar 15.000 jam kerja menggunakan 7-8 orang karyawan dengan mempertimbangkan biaya lembur dan persediaan.
cara mengatsi permintaan yang berlebihan dibanding kapasitas produksi, cara cepat diet sehat alami tanpa lapar dan olahraga melaui bisnis online internet marketing
Dokumen tersebut membahas tentang penjadwalan dan penentuan jadwal produksi, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan jadwal, teknik penentuan jadwal seperti jadwal maju dan mundur, serta pengurutan pekerjaan berdasarkan aturan prioritas seperti FCFS dan SPT.
140214 silabi maintenance planner academy rev02.1aribudimanl
Dokumen tersebut merupakan kurikulum akademi perencanaan pemeliharaan milik PT Pertamina yang berisi:
1. Proses bisnis perencanaan pemeliharaan kilang yang terdiri dari notifikasi, analisis ruang lingkup pekerjaan, perencanaan pekerjaan, estimasi, dan proses pengadaan
2. Struktur akademi yang terdiri dari kebutuhan kompetensi dan modul pelatihan untuk perencana pemeliharaan
3. Ringkasan ke
1. Manajemen operasi merupakan kegiatan untuk menciptakan nilai melalui perubahan input menjadi output dalam bentuk barang dan jasa.
2. Manajer operasi bertanggung jawab untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian, perekrutan, pemimpinan, dan pengendalian.
3. Peramalan memainkan peran penting dalam manajemen operasi dengan memberikan estimasi masa depan yang dipergunakan untuk pengambilan keputusan.
Finna kurniasih,Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Rancangan Sistem Pendukung Keputusan...FINNAKURNIASIH2
Sistem pendukung keputusan untuk perencanaan kebutuhan material (MRP) di CV Dekranasda dirancang menggunakan pendekatan berorientasi data untuk menentukan jumlah dan waktu pemesanan bahan baku secara optimal agar tidak terjadi kekurangan atau kelebihan persediaan.
Production Strategy: Level & Chase Strategy _ Materi Training PPICKanaidi ken
Strategi level memungkinkan perusahaan untuk mempertahankan tingkat output yang konstan dan masih memenuhi permintaan dengan meningkatkan atau menurunkan persediaan untuk mengantisipasi kenaikan atau penurunan permintaan. Pemesanan di awal digunakan untuk memindahkan permintaan antar periode agar permintaan tersebar secara merata. Kelemahan strategi ini termasuk biaya persediaan berlebih dan biaya subkontrak atau lembur.
Bab 14 membahas manajemen persediaan tradisional dan JIT. Manajemen persediaan tradisional menggunakan model EOQ untuk menentukan kuantitas pesanan optimal, sementara JIT berfokus pada penurunan persediaan dan waktu tunggu melalui sistem tarik, kontrol kualitas ketat, dan sistem Kanban.
Dokumen tersebut membahas strategi perencanaan agregat yang digunakan perusahaan untuk mengatur produksi dan menyesuaikan kapasitas dengan tingkat permintaan. Strategi utama yang disebutkan adalah variasi jumlah tenaga kerja, jam kerja, persediaan, dan penggunaan subkontraktor. Contoh kasus perencanaan agregat pada perusahaan bola voli dijelaskan untuk membandingkan biaya strategi tersebut.
Available to Promise (ATP) & Rough Cut Capacity Plan (RCCP) _ Materi Training...Kanaidi ken
Rough Cut Capacity Planning (RCCP) adalah proses mengevaluasi rencana produksi berdasarkan kapasitas yang tersedia untuk memastikan bahwa Master Production Schedule (MPS) dapat dilaksanakan. RCCP melibatkan penentuan kapasitas tenaga kerja, mesin, gudang, dan pemasok yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan produksi, serta merevisi MPS jika kapasitas tidak mencukupi. Beberapa teknik RCCP meliputi
Penjadwalan jangka pendek bertugas mengalokasikan proses-proses yang siap di memori utama kepada pemroses. Penjadwalan efektif dapat meningkatkan kapasitas perusahaan dengan biaya lebih rendah dan memberikan pelayanan pelanggan yang lebih baik. Beberapa isu kunci penjadwalan antara lain penjadwalan depan dan belakang, kriteria proses, serta pengaturan input dan output.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan kapasitas produksi, yang mencakup pengertian kapasitas, tujuan perencanaan kapasitas, dan jenis-jenis perencanaan kapasitas berdasarkan waktu jangka pendek, menengah, dan panjang. Dokumen ini juga menjelaskan mengenai pengertian dan pengaruh kualitas serta biaya-biaya yang terkait dengan kualitas.
Bab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi Aalawwapnp
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang penjadwalan dan penentuan urutan pekerjaan (scheduling) yang meliputi metode penentuan jadwal maju dan mundur, kriteria penentuan prioritas pekerjaan, serta penggunaan rasio kritis untuk mengurutkan pekerjaan berdasarkan tanggal jatuh temponya.
09. Konsep Pengendalian Produksi, dan Perhitungan Rencana ProduksiMercu Buana University
Modul ini membahas konsep pengendalian produksi dan perencanaan produksi. Ia menjelaskan bagaimana merencanakan produksi berdasarkan tingkat permintaan, dengan mengubah satuan menjadi jam kerja. Modul ini mendemonstrasikan cara merancang jadwal produksi untuk memenuhi permintaan tahunan sebesar 15.000 jam kerja menggunakan 7-8 orang karyawan dengan mempertimbangkan biaya lembur dan persediaan.
cara mengatsi permintaan yang berlebihan dibanding kapasitas produksi, cara cepat diet sehat alami tanpa lapar dan olahraga melaui bisnis online internet marketing
Dokumen tersebut membahas tentang penjadwalan dan penentuan jadwal produksi, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan jadwal, teknik penentuan jadwal seperti jadwal maju dan mundur, serta pengurutan pekerjaan berdasarkan aturan prioritas seperti FCFS dan SPT.
140214 silabi maintenance planner academy rev02.1aribudimanl
Dokumen tersebut merupakan kurikulum akademi perencanaan pemeliharaan milik PT Pertamina yang berisi:
1. Proses bisnis perencanaan pemeliharaan kilang yang terdiri dari notifikasi, analisis ruang lingkup pekerjaan, perencanaan pekerjaan, estimasi, dan proses pengadaan
2. Struktur akademi yang terdiri dari kebutuhan kompetensi dan modul pelatihan untuk perencana pemeliharaan
3. Ringkasan ke
1. Manajemen operasi merupakan kegiatan untuk menciptakan nilai melalui perubahan input menjadi output dalam bentuk barang dan jasa.
2. Manajer operasi bertanggung jawab untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian, perekrutan, pemimpinan, dan pengendalian.
3. Peramalan memainkan peran penting dalam manajemen operasi dengan memberikan estimasi masa depan yang dipergunakan untuk pengambilan keputusan.
Finna kurniasih,Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Rancangan Sistem Pendukung Keputusan...FINNAKURNIASIH2
Sistem pendukung keputusan untuk perencanaan kebutuhan material (MRP) di CV Dekranasda dirancang menggunakan pendekatan berorientasi data untuk menentukan jumlah dan waktu pemesanan bahan baku secara optimal agar tidak terjadi kekurangan atau kelebihan persediaan.
Similar to PPT_KELOMPOK III_MANAJEMEN AGREGAT.pptx (20)
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
PPT_KELOMPOK III_MANAJEMEN AGREGAT.pptx
1. Kendari, 03 Juni 2022
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ENAM-ENAM
STIE – 66 KENDARI
MANAJEMEN
OPERASIONAL II
RAHMATIA, SE.,MM
2. 1. Perencanaan Agregat?
2. Strategi Perencanaan Agregat
Pilihan Kapasitas
Pilihan Permintaan
Strategi Campuran
2
3. Metode Perencanaan Agregat
3.1. Metode Grafik & Diagram
3.2. Pendekatan Matematika
3. Perencanaan kapasitas (jumlah dan waktu
produksi) dalam jangka menengah : 2 - 12 bulan
3
Jangka
pendek
Jangka Menengah
Jangka Panjang
0 2 bulan 1 tahun
•Pembebanan mesin
•Penugasan kerja
•SDM
•Output
•Kapasitas jangka panjang
•Lokasi
4. Jadwal Induk
Produksi &
MRP
Jadwal
kerja rinci
Perencanaan
proses &
Kapasitas
Perencanaan
agregat
produksi
Keputusan
Produk
Peramalan
permintaan
Pasar &
permintaan
Riset &
Teknologi
Bahan
baku yang
tersedia
Kapasitas
eksternal
(subkontrak)
SDM
Persediaan
yang ada
Kerangka Perencanaan Agregat
5. Sumber Daya
Tenaga Kerja
Fasilitas pabrik
Peramalan
permintaan
Kebijakan
Subkontrak
Overtime
Tingkat persediaan
Back orders
Biaya
Biaya persediaan
Biaya pengembalian
Hiring/firing
Overtime
Perubahan
persediaan
Subkontrak
Input Perencanaan Agregat
5
6. 6
Biaya total perencanaan
Tingkat perencanaan yang
diperkirakan
Persediaan
Output
Tenaga kerja
Subkontrak
Backordering
7. 1. Menggunakan persediaan untuk mengantisipasi perubahan
permintaan
2. Akomodasi perubahan dengan variasi ukuran tenaga kerja
3. Menggunakan part-timers, overtime, atau idle time untuk
mengantisipasi perubahan
4. Menggunakan subkontraktor dan memelihara kestabilan
tenaga kerja
5. Perubahan harga atau faktor lainnya untuk mempengaruhi
permintaan
7
1. Pilihan Kapasitas
2. Pilihan Permintaan
3. Strategi campuran : Chase & Level Strategy
8. Perubahan tingkat persediaan
Meningkatkan persediaan pada saat permintaan
rendah untuk memenuhi permintaan yang tinggi
di masa depannya
Meningkatkan biaya yang terkait dengan
penyimpanan, penanganan, keusangan, dan
investasi modal
Kekurangan (Shortages) penjualan tidak
terjadi karena lead time lama & pelayanan
konsumen buruk
8
9. Variasi jumlah tenaga kerja dengan
rekrutmen atau derekruitmen
Menyesuaikan rata-rata produksi dengan permintaan
Biaya training untuk rekruitmen dan penenpatan
naker
Naker baru kemungkinan memiliki produktivitas
rendah
Penempatan naker menenkankan pada moral dan
produktivitas
9
10. Variasi rata-rata produksi melalui
overtime atau idle time
Tenaga kerja tetap
Kesulitan untuk memenuhi permintaan yang
tinggi
Overtime perlu biaya & produktivitas rendah
Penghilangan idle time agak sulit
10
11. Subkontrak
Pengukuran temporer selama periode sibuk (peak
demand)
Memerlukan biaya
Jaminan kualitas dan pengiriman tepat waktu sulit
Risiko membuka pintu klien bagi pesaing
11
Menggunakan pekerja part time
Berguna untuk mengisi posisi naker unskilled &
low skilled, khususnya di jasa
12. Hal-hal yang mempengaruhi permintaan :
Iklan atau promosi pd saat permintaan rendah
Berusaha membagi permintaan pada periode lambat
Tidak cukup untuk permintaan dan kapasitas yang
seimbang
Back ordering selama permintaan tinggi
12
Memengaruhi permintaan, back ordering slm permintaan
tinggi dan perpaduan produk dan jasa yang
counterseasonal
• Konsumen harus menunggu pesanan
• Efektif jika produk substitusi sedikit
• Seringkal hasilnya rugi
13. Chase strategy
Menyesuaikan tingkat produksi dengan
permintaan untuk setiap periode
Menambah atau mengurangi tenaga kerja sesuai
dengan tingkat permintaan
Jumlah tenaga kerja tetap, tetapi jam kerja tidak
tetap.
Sesuai untuk jasa
13
14. Level strategy
Produksi harian
Menggunakan persediaan & idle time sebagai
penyangga
Mempertahankan tingkat produksi yang tetap
Kombinasi strategi pilihan kapasitas &
campuran solusi terbaik
14
15. 3.1. Metode Grafik & Diagram
þ Tentukan permintaan untuk setiap periode
þ Tentukan kapasitas untuk waktu reguler, overtime,
dan sub kontrak setiap periode
þ Hitung biaya naker, rekrutmen & penempatan kerja,
dan persediaan
þ Mempertimbangkan kebijakan perusahaan yang
terkait dengan SDM dan persediaan
þ Pengembangan alternatif rencana & memeriksa biaya
total
16. Metode Transportasi
Menghasilkan perencanaan optimal
Model Koefisien Manajemen
Model dibangun berdasarkan
pengalaman & kinerja
Model lain
Linear
Simulasi
16
17. MEE
T
OUR STRON
G
TEAM
Andre Steven
Muh. Zulfikar
I Komang Rikhy
Mega Arisya. H
Rivaldy Siboro
Sahril
206601285
Lade Laiyo
206601257
206601041
2066011 22
11 96601521
206601049
1 206601407
Terima Kasih