2. Berbicara sebagai keterampilan
berbahasa yang berhubungan
dengan keterampilan yang lain.
Kemampuan berbicara berkembang
pada kehidupan anak apabila
didahului dengan keterampilan
menyimak
3. Keterampilan berbicara memanfaatkan
kosa kata yang pada umumnya
didapat dari keterampilan menyimak
dan membaca.
Keterampilan berbicara sering dibantu
dengan keterampilan menulis, baik
dalam bentuk pembuat out-line
maupun naskah.
4. Hubungan antara berbicara dan menyimak
Menyimak dan berbicara merupakan
keterampilan yang saling melengkapi,
keduanya saling bergantung.
Menyimak dan berbicara merupakan
keterampilan berbahasa lisan.
Keduanya membutuhkan penyandian dan
penyandian kembali simbol-simbol lisan.
Pada dasarnya bahasa yang digunakan
dalam percakapan dipelajari lewat
menyimak dan menirukan pembicaraan
5. Anak-anak tidak hanya menirukan
yang mereka pahami tetapi juga
menirukan hal-hal yang tidak mereka
pahami.
Kenyataan ini mengharuskan guru/
orangtua menjadi model berbahasa
yang baik, supaya anak tidak
menirukan pembicaraan yang
memalukan/tidak benar.
6. Hubungan berbicara dan menulis
Berbicara dan menulis merupakan
keterampilan ekspresif/produktif.
Keduanya dibutuhkan untuk
menyampaikan informasi.
Dalam berbicara dan menulis
dibutuhkan kemampuan penyandian
simbol-simbol lisan dalam berbicara
dan simbol tulis dalam menulis.
7. Dalam kegiatan berbicara maupun
menulis pengorganisasian pikiran
sangat penting.
Pengorganisasian pikiran lebih mudah
dalam menulis karena informasi
dapat disusun kembali secara mudah
setelah ditulis sebelum disampaikan
kepada orang lain untuk dibaca.
Itulah sebabnya banyak pembicara
yang merencanakan apa yang akan
dikatakan dalam bentuk tertulis
sebelum disajikan secara lisan.
8. Kegiatan berbicara dapat juga
merupakan kegiatan untuk mencapai
kesiapan menulis.
Bahasa lisan dipelajari lebih dahulu
oleh anak-anak dan pada umumnya
mereka tidak mengutarakan secara
tertulis hal-hal yang tidak mereka
kuasai secara lisan.
9. Hubungan membaca dan menulis
Membaca dan menulis merupakan
keterampilan yang saling melengkapi.
Tidak ada yang perlu ditulis kalau tidak ada
yang membacanya, dan tidak ada yang
dapat dibaca kalau belum ada yang
ditulis.
Keduanya merupakan keterampilan
berbahasa tulis dengan menggunakan
simbol-simbol yang dapat dilihat yang
mewakili kata-kata yang diucapkan serta
pengalaman dibalik kata-kata tersebut.
10. Dalam menulis, orang lebih suka
menggunakan kata-kata yang dikenal
dan dirasakan sudah dipahami dengan
baik dalam bahan bacaan yang telah
dibacanya.
Namun banyak materi yang telah dibaca
dan dikuasai seseorang yang tidak
pernah muncul dalam tulisan/karangan.
Hal ini terjadi karena untuk menggunakan
suatu kata dalam tulisan diperlukan
pengetahuan yang lebih mendalam dalam
penerapan kata tersebut daripada
sekedar memahaminya ketika membaca.
11. Secara garis besar hubungan tersebut dapat
ditemukan sebagai berikut :
1. Berbicara dan menyimak
merupakan keterampilan berbahasa
yang bersifat langsung.
2. Berbicara dipelajari melalui
keterampilan menyimak
3. Peningkatan keterampilan
menyimak akan meningkatkan
keterampilan berbicara
12. 4. Bunyi dan suara merupakan faktor
penting dalam keterampilan
berbicara dan menyimak
5. Berbicara diperoleh sebelum
pemerolehan kemampuan membaca
6. Pembelajaran membaca pada
tingkat lanjut akan membantu pada
keterampilan berbicara
7. Keterampilan berbicara diperoleh
sebelum pembelajaran menulis
13. 8. Berbicara cenderung kurang
terstruktur dibandingkan dengan
menulis
9. Pembuatan catatan, bagan dan
sejenisnya dapat membantu
keterampilan berbicara
10. Performansi menulis dan berbicara
berbeda meskipun keduanya sama-
sama bersifat produktif
14. Bentuk berbicara
Bentuk berbicara dibagi dua :
1. Berbicara terapan/fungsional (the
speech art)
2. Pengetahuan dasar berbicara
Berbicara dapat ditinjau sebagai seni
dan sebagai ilmu
15. Berbicara sebagai seni menekankan
penerapannya sebagai alat komunikasi
dalam masyarakat adalah :
a. Berbicara di muka umum
b. Diskusi kelompok
c. debat
16. Berbicara sebagai ilmu menelaah hal-
hal
yang berkaitan dengan :
a. Mekanisme berbicara dan
mendengar
b. Latihan dasar tentang ujaran dan
suara
c. Bunyi bahasa
d. Patologi ujaran
17. Konsep dasar pendidikan berbicara
mencakup 3 kategori adalah :
1. Hal-hal yang berkenaan dengan hakekat
atau sifat-sifat dasar ujaran
2. Hal-hal yang berhubungan dengan
proses intelektual yang diperlukan
untuk mengembangkan kemampuan
berbicara
3. Hal-hal yang memudahkan seseorang
untuk mencapai keterampilan berbicara
Berdasarkan penekanan berbicara sebagai
seni/berdasarkan fungsional berarti
membahas berbagai model praktik
berbicara.
18. Berbicara sebagai seni dapat dibagi
atas :
a. Berbicara di muka umum yang
mencakup berbicara yang bersifat
pemberitahuan, bujukan dan
perundingan
b. Berbicara pada konferensi yang
meliputi diskusi kelompok, debat
dan sebagainya
19. Selain itu berbicara dapat dikelompokkan
berdasarkan beberapa aspek adalah :
1. Arah pembicaraan (pidato/ceramah)
2. Tujuan pembicaraan
3. Suasana
Pengelompkkan berdasarkan arah
pembicaraan dihasilkan berbicara satu
arah (pidato, ceramah) dan bicara dua
arah (konverensi, diskusi).
20. Berdasarkan aspek tujuan, berbicara
dapat dikelompokkan ke dalam
berbicara persuasi, argumentasi,
agitasi, intruksional, rekreatif.
Berbicara berdasarkan suasana dan
sifatnya dikelompokkan ke dalam
berbicara formal dan non formal.