SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
MODULPERKULIAHAN
Bahasa
Indonesia
Ragam Bahasa
Fakultas Program Studi E-learning Kode MK Disusun Oleh
DesaindanSeni
Kreatif
DesainProduk
04
90008
Abstract Kompetensi
1. Ragam bahasa formal
2. Ragam bahasa nonformal
3. Ragam bahasa lisan
4. Ragam bahasa tulis
5. Ragam bahasa ilmiah
6. Ragam bahasa sastra
7. Ragam bahasa sosial dan
fungsional
8. Bahasa Indonesia yang baik
dan benar
Setelah mempelajari materi Ragam
Bahasa, diharapkan mahasiswa dapat
memahami berbagai ragam bahasa
Indonesia
2016
2 Bahasa Indonesia Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Ragam Bahasa
Komunikasi dengan menggunakan bahasa selalu melibatkan dua pihak, yaitu komunikator
dan komunikan. Bahasa dapat dikomunikasikan dengan dua cara, yakni secara lisan dan
secara tulis. Dalam bahasa lisan, yang terlibat dalam kegiatan berbahasa adalah pembicara
dengan pendengar. Sedangkan dalam bahasa tulis, yang terlibat dalam kegiatan berbahasa
adalah penulis dan pembaca. Situasi dan kondisi dari dua pihak yang berbeda itulah yang
menimbulkan berbagai ragam bahasa.
Harimurti Kridalaksana menyampaikan bahwa ragam bahasa berdasarkan pemakaiannya
dapat dibedakan menurut topik, hubungan pelaku, dan medium pembicaraan. Jadi ragam
bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaiannya yang timbul menurut situasi dan
fungsi yang memungkinkan adanya variasi tersebut. Ragam bahasa yang oleh penuturnya
dianggap sebagai ragam yang baik (mempunyai prestise tinggi), yang biasa digunakan di
kalangan terdidik, di dalam kalangan ilmiah (karangan teknis, perundang-undangan), di
dalam suasana resmi, atau di dalam surat menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut
bahasa baku atau ragam bahasa resmi.
Sedangkan menurut Minto Rahayu, ragam bahasa dimungkinkan karena adanya ragam
wilayah pemakaian dan bermacam-macam penutur. Faktor sejarah perkembangan
masyarakat juga turut menimbulkan faktor sejumlah ragam bahasa.
Sedangkan menurut Yakub Nasucha dkk, ragam bahasa menurut topik pembicaraan
mengacu pada pemakaian bahasa dalam bidang tertentu, seperti bidang jurnalistik
(persuratkabaran), kesusastraan, dan pemerintahan. Ragam bahasa menurut hubungan
pelaku dalam pembicaraan atau gaya penuturan menunjuk pada situasi formal atau
informal. Medium pembicaraan atau cara pengungkapan dapat berupa sarana atau cara
pemakaian bahasa, misalnya bahasa lisan atau bahasa tulis. Masing-masing ragam bahasa
memiliki ciri-ciri tertentu sehingga ragam yang satu berbeda dengan ragam yang lain.
Ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut
topik yang dibicarakan, hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan serta
menurut medium pembicara (Bachman, 1990).
Hal-hal yang menyebabkan timbulnya ragam bahasa Menurut Dendy Sugono (1999:9), yaitu
masalah penggunaan bahasa baku dan tidak baku. Dalam situasi resmi, seperti di sekolah,
di kantor, atau di dalam pertemuan resmi digunakan bahasa baku. Sebaliknya dalam situasi
tidak resmi, seperti di rumah, di taman, di pasar, kita tidak dituntut menggunakan bahasa
baku.
2016
3 Bahasa Indonesia Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Ragam bahasa menjadi banyak jumlahnya karena pemilihan corak bahasa yang dipakai
seseorang. Keanekaragaman penggunaan bahasa yang dipakai seseorang untuk
mengkomunikasikan sesuatu memunculkan berbagai ragam bahasa berikut :
Ragam Bahasa Formal
Ragam bahasa formal adalah ragam yang biasa digunakan dalam lingkungan resmi, formal
dan kedinasan. Lingkungan kedinasan ini, contohnya adalah lembaga-lembaga
pemerintahan, lembaga-lembaga pendidikan, perusahaan-perusahaan, dan sebagainya.
Ragam bahasa formal dibagi menjadi dua bagian, yakni ragam bahasa lisan dan ragam
bahasa tulis. Masing-masing ragam memiliki kekhasannya sendiri.
Ragam lisan formal lebih menitikberatkan kepada pilihan kata, sikap penutur, serta situasi
pembicaraan. Sedangkan ragam tulis formal lebih menitikberatkan pada pilihan kata (diksi),
ejaan, serta format-format yang resmi.
H. Yacub Nasucha dkk, menyampaikan bahwa ciri-ciri ragam formal adalah sebagai berikut :
(1) Menggunakan gramatikal secara eksplisit dan konsisten
(2) Menggunakan imbuhan secara lengkap
(3) Menggunakan kata ganti resmi
(4) Menggunakan kata baku
(5) Menggunakan Ejaan yang Disempurnakan, dan
(6) Menghindari unsur kedaerahan
Selanjutnya Harimurti Kridalaksana yang dikutip Hans Lipoliwa dalam Yacun Nasuha,
mencatat setidaknya ada empat fungsi bahasa yang menuntut penggunaan ragam baku,
yaitu :
(1) Komunikasi resmi
(2) Wacana teknis
(3) Pembicaraan di depan umum, dan
(4) Pembicaraan dengan orang yang dihormati
Situasi resmi yang menuntut pemakaian ragam bahasa baku tercermin dalam situasi-situasi
berikut ini :
(1) Komunikasi resmi, yaitu dalam surat menyurat resmi, surat menyurat dinas,
pengumuman-pengumuman yang dikeluarkan oleh instansi-instansi resmi,
penamaan dan peristilahan resmi, perundang-undangan dan sebagainya
(2) Wacana teknis, yaitu dalam laporan resmi atau kerangka teknis
(3) Pembicaraan di depan umum, yaitu dalam ceramah, kuliah, khotbah dan sebagainya
(4) Pembicaraan dengan orang lain yang dihormati
2016
4 Bahasa Indonesia Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Dilihat dari segi pemerolehannya, biasanya bahasa baku dipelajari lewat pemeliharaan
norma dan kaidah. Bahasa baku adalah ragam yang dikembangkan dan diterima kalangan
masyarakat khas sebagai bahasa resmi, karena sifatnya itulah salah satu ciri bahasa baku
adalah keseragaman dalam norma dan kaidah bahasa.
Keseragaman ini berhubungan dengan ciri bahasa baku yang lain, yaitu kemantapan
dinamis. Sifat mantap dan dinamis dicirikan oleh adanya kaidah yang tetap, tetapi tetap ada
peluang untuk memodifikasi kecil disana sini sesuai dengan perubahan kebudayaan dan
bahasa. Selain itu kemantapan itu cukup terbuka untuk perubahan yang bersistem di bidang
kosa kata dan peristilahan.
Ciri yang lain melekat pada bahasa baku adalah sifat kecendikiawan, sifat ini sering
dianggap ciri yang menandai kemoderanan bahasa. Dalam hal ini, bahasa Indonesia harus
mampu mengungkapkan proses pemikiran yang rumit dalam bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi serta antar hubungan manusia tanpa menghilangkan kodrat dan kepribadiannya.
Bahasa baku memiliki empat fungsi, yaitu (1) fungsi pemersatu, (2) fungsi penanda
kepribadian, (3) fungsi penambah wibawa, (4) fungsi sebagai kerangka acuan. Tiga yang
pertama bersifat pelambang atau simbolis, satu bersifat objektif.
Fungsi penanda kepribadian yang diemban bahasa baku membedakan orang Indonesia
dengan bahasa lain lewat pemakaian bahasa Indonesia. Karena fungsi itu, bahasa baku
memperkuat kepribadian nasional masyarakat bahasa yang memakainya. Adanya satu
bahasa resmi yang dimiliki suatu bangsa merupakan salah satu ciri kultural, yang ke dalam
menunjukkan kesatuan dan ke luar menunjukkan perbedaan dengan bangsa lain.
Pemakaian bahasa baku membawa serta wibawa atau pretise. Fungsi ini akan terwujud jika
bahasa baku dapat dipautkan dengan hasil teknologi modern dan unsur kebudayaan baru.
Secara psikologis, warga masyarakat akan mengidentikkan bahasa Indonesia dengan
kehidupan modern jika nama-nama lembaga, jalan-jalan raya, nama kompleks, nama-nama
kompleks perumahan mewah menggunakan bahasa Indonesia. Demikian pula, wibawa
akan bertumbuh jika bahasa Indonesia dipakai oleh kalangan yang berpengaruh dalam
berbagai bidang kehidupan. Terakhir, bahasa baku berfungsi sebagai kerangka acuan bagi
pemakaian bahasa dengan adanya norma dan kaidah yang dikodifikasi. Norma dan kaidah
tersebut menjadi tolak ukur bagi tepat tidaknya pemakaian bahasa di dalam situasi tertentu.
Ragam Bahasa Nonformal
Ragam bahasa nonformal sangat berbeda dengan ragam bahasa formal. Ragam bahasa
nonformal ini digunakan dalam situasi yang tidak resmi, dalam situasi yang santai, sehingga
menimbulkan keakraban antara para pemakai bahasa (komunikator dan komunikan). Hal
yang paling penting dalam komunikasi nonformal adalah yang penting komunikatif, saling
memahami dan tidak terjadi kesalahan komunikasi.
2016
5 Bahasa Indonesia Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Ragam nonformal lisan dipakai untuk :
(1) Berbicara sehari-hari di rumah
(2) Bergunjing
(3) Bercerita
(4) Mengobrol
Ragam nonformal tulis dipakai untuk :
(1) Menulis surat kepada kerabat
(2) Menulis surat kepada teman
(3) Menulis surat kepada pacar
(4) Menulis catatan harian
Ragam Lisan
Ragam lisan adalah bahasa yang diujarkan oleh pemakai bahasa. Kita dapat menemukan
ragam lisan yang standar, misalnya pada saat orang berpidato atau memberi sambutan,
dalam situasi perkuliahan, ceramah, dan ragam lisan yang non standar, misalnya dalam
percakapan antar teman, di pasar, atau dalam kesempatan non formal lainnya.
Ciri-ciri ragam bahasa lisan :
a. Memerlukan kehadiran orang lain
b. Unsur gramatikal tidak diungkapkan secara lengkap
c. Terikat ruang dan waktu
d. Dipengaruhi oleh intonasi suara
Ragam bahasa lisan adalah bahan yang dihasilkan alat ucap (organ of speech) dengan
fonem sebagai unsur dasar. Dalam ragam lisan, kita berurusan dengan tata bahasa,
kosakata, dan lafal. Dalam ragam bahasa lisan ini, pembicara dapat memanfaatkan tinggi
rendah suara atau tekanan, air muka, gerak tangan atau isyarat untuk mengungkapkan ide.
Bahasa lisan lebih ekspresif dimana mimik, intonasi, dan gerakan tubuh dapat bercampur
menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukan.
Dalam ragam lisan lazimnya ditandai dan ditentukan oleh penggunaan aksen-aksen bicara
atau penekanan-penekanan tertentu dalam aktivitas bertutur, pemakaian intonasi atau lagu
kalimat tertentu. Demikian juga tanda-tanda itu akan kelihatan dari wujud-wujud kosa kata,
tata bahasa, dan paragrafnya.
Dalam ragam bahasa lisan, kita tidak menyebutnya sebagai kalimat akan tetapi sebagai
ujaran atau tuturan. Adapun sebutan untuk paragraf atau alinea adalah paratone. Jadi,
orang yang bertutur dengan baik akan selalu memperhatikan wujud-wujud tuturan dan
kerangka-kerangka paratonenya. Wujud bahasa lisan dapat diekspresikan melalui aktivitas
diskusi, dialog, seminar, wawancara, bermain drama, pidato dan sebagainya.
2016
6 Bahasa Indonesia Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Selanjutnya ragam bahasa lisan dapat dibedakan menjadi dua bagian, yakni ragam lisan
baku dan ragam lisan nonbaku. Ragam lisan baku digunakan dalam situasi-situasi formal
atau resmi, misalnya bahasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan, bahasa pengantar
di lembaga-lembaga pemerintahan. Sedangkan ragam bahasa lisan nonbaku dipergunakan
di dalam lingkungan yang tidak resmi, misalnya di pasar, di warung kopi, di pusat
perbelanjaan, dan lain-lain.
Ciri-ciri Ragam Bahasa Lisan :
(1) Langsung
Dalam berkomunikasi, seseorang diharapkan dapat bertemu langsung dengan orang
yang diajak bicara
(2) Tidak terikat ejaan bahasa Indonesia tetapi terikat situasi pembicaraan. Dalam
berkomunikasi, seseorang diharapkan dapat mengetahui situasi dan kondisi dan
menggunakan bahasa sehari-hari dengan orang yang diajak bicara.
(3) Tidak efektif
Dalam berkomunikasi, seseorang terkadang menggunakan bahasa sehari-hari
sehingga banyak menggunakan kalimat yang bersifat basa basi dengan orang yang
diajak bicara.
(4) Kalimatnya pendek-pendek
Dalam berkomunikasi, seseorang terkadang menggunakan bahasa yang menurut
orang lain sudah mengetahui maksudnya
(5) Kalimat sering terputus dan tidak lengkap
Dalam berkomunikasi, seseorang terkadang menggunakan bahasa yang menurut
orang lain sudah mengetahui maksudnya
(6) Lagu kalimat situasional
Dalam berkomunikasi, seseorang terkadang harus mengerti situasi yang ada pada
orang yang diajak bicara atau keadaan sekitarnya
Ragam Tulis
Ragam tulis adalah bahasa yang ditulis atau yang dicetak. Ragam tulis pun dapat berupa
ragam tulis yang standar maupun nonstandar. Ragam tulis yang standar kita temukan dalam
buku-buku pelajaran, teks, majalah, surat kabar, poster, iklan. Kita juga dapat menemukan
ragam tulis nonstandar dalam majalah remaja, iklan atau poster.
Ciri-ciri ragam bahasa tulis :
a. Tidak memerlukan kehadiran orang lain
b. Unsur gramatikal dihadirkan secara lengkap
c. Tidak terikat ruang dan waktu
2016
7 Bahasa Indonesia Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
d. Dipengaruhi oleh tanda baca dan ejaan.
Kunjana Rahardi menyampaikan bahwa yang dimaksud ragam tulis adalah ragam bahasa
yang hanya tepat muncul dalam konteks tertulis. Bahasa Indonesia dalam ragam tulis harus
sangat cermat dalam pemakaian tanda baca, dalam pemakaian ejaan, dalam pemilihan
kata, frasa dan klausa, dalam penulisan kalimat maupun paragraf, dan sebagainya.
Selanjutnya, Kunjana Rahardi menyebutkan ketentuan-ketentuan yang lazim ditemukan
dalam ragam baku tulis sebagai berikut :
(1) Memakai ucapan baku
(2) Memakai ejaan resmi
(3) Menghindari unsur kedaerahan
(4) Memakai fungsi gramatikal secara eksplisit
(5) Memakai konjungsi ‘bahwa’ secara eksplisit
(6) Pemakaian bentuk kebahasaan secara lengkap
(7) Pemakaian partikel secara konsisten
(8) Pemakaian kata depan secara tepat
(9) Pemakaian rangkaian: aspek – pelaku – tindakan, secara konsisten
(10) Memakai bentuk sintesis
(11) Menghindari unsur leksikal yang terpengaruh bahasa daerah.
Dalam ragam tulis ini, seorang penulis harus sadar betul bahwa tulisannya akan dibawa oleh
banyak sekali manusia dengan beragam tingkat pendidikan maupun aspek sosiokulturalnya.
Maka dia harus memilih kosa kata yang luas, dan menyusul kalimat-kalimat sederhana yang
tidak menimbulkan ambivalensi.
Ciri-ciri ragam bahasa tulis :
(1) Santun
Memenuhi kaidah-kaidah yang ada dan pilihan kata atau istilah yang tepat dan
cermat
(2) Efektif
Hemat dan singkat, tetapi kena dalam hal maksud yang diungkapkannya.
(3) Bahasa disampaikan sebagai upaya komunikasi satu pihak
Karena tidak dapat bertemu langsung, maka kita diharapkan dapat
mengkomunikasikan segala apa yang ada dengan harapan orang yang menerima
surat tidak salah persepsi atau salah paham
(4) Ejaan digunakan sesuai dengan pedoman
Dalam penyampaian bahasa tulis, memang ada pedoman yang harus digunakan
atau dipatuhi agar tidak menimbulkan kesalahan dalam pemakaian atau penulisan
kata
2016
8 Bahasa Indonesia Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
(5) Penggunanan kosa kata pada dasarnya sudah dibakukan
Dalam hal ini, penggunaan kata atau pilihan kata harus tepat. Walaupun maksud kita
sama, namun apabila kita salah dalam memilih kata maka akan menimbulkan
kerancuan.
Ragam Bahasa Ilmiah
“Ragam bahasa ilmiah adalah sarana verbal yang efktif, efisien, baik dan benar. Ragam ini
lazim digunakan untuk mengkomunikasikan proses kegiatan dan hasil penalaran ilmiah. Di
bidang ilmu, keperluan akan bahasa yang khusus dengan peristilahan, pengungkapan, dan
perlambangan yang serba khusus sangat terasa.
Secara umum bahasa keilmuan memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
(1) Bahasa ilmu itu lugas dan cermat, menghindari segala macam kesamaran dan
ambiguitas. Lugas artinya langsung mengenai sasaran, tanpa basa basi. Cermat
artinya berusaha untuk melakukan sesuatu tanpa salah atau cacat.
(2) Bahasa ilmu itu gayanya ekonomis, yaitu haruslah padat isi dan bukan padat kata
(3) Bahasa ilmu itu objektif dan berusaha tidak memperlihatkan ciri perseorangan
sehingga wujud kalimatnya sering terlepas dari keakuan si penulis
(4) Bahasa ilmu itu tidak melibatkan perasaan. Ilmu adalah hasil pemikiran, bukan hasil
perasaan
(5) Bahasa ilmu itu mengutamakan informasi, bukan imajinasi yang menjadi ciri khas
bahasa kesusastraan
(6) Bahasa ilmu itu gayanya tidak meluap-luap
(7) Bahasa ilmu cenderung membakukan makna kata, ungkapan bahkan bisa muncul
istilah-istilah khusus (jargon) dalam setiap bidang ilmu
Selanjutnya Widjono Hs juga mengungkapkan ciri ragam bahasa ilmiah sebagai berikut :
(1) Struktur kalimat jelas dan barmakna lugas
(2) Struktur wacana bersifat formal, mengacu kepada strandar konvensi naskah
(3) Singkat, berisi analisis dan pembuktian, menyajikan konsep secara lengkap
(4) Cermat dalam menggunakan unsur baku istilah/kata, ejaan bentuk kata, kalimat,
paragraf, wacana
(5) Cermat dan konsisten menggunakan penalaran dari penentuan topik, pendahuluan,
deskripsi teori, deskripsi data, analisis data, hasil analisis sampai dengan kesimpulan
dan saran
(6) Menggunakan istilah khusus yang bersifat teknis dalam bidang ilmu tertentu
2016
9 Bahasa Indonesia Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
(7) Objektif dapat diukur kebenarannya secara terbuka oleh umum, menghindarkan
bentuk personal, dan ungkapan subjektif
(8) Konsisten dalam pembahasan istilah, sudut pandang, pendahuluan, landasan teori,
deskripsi data, analisis data, hasil analisis, sampai dengan kesimpulan dan saran
Ragam Sastra
Ragam sastra lebih mengutamakan unsur-unsur keindahan seni, penulis cenderung
menekankan gaya pengungkapan simbolik dengan memasukan unsur intrinsik dan
ekstrinsik, misalnya dalam roman, novel, cerita pendek. Bahasa sastra merupakan salah
satu fenomena bahasa dalam sosiolinguistik. Bahasa sastra memiliki karakteristik yang
berbeda, ada unsur permainan bahasa, bahasa disiasati, dimanifulasi, diberdayakan
sedemikian rupa untuk mencapai tujuan dan efek tertentu : efek estetis. Ada kalanya bahasa
bukan sekedar sarana, tetapi tujuan untuk mencapai keindahan atau bahkan keindahan itu
sendiri.
Ragam Sosial dan Fungsional
Ragam sosial dapat didefinisikan sebagai ragam bahasa yang sebagian norma dan
keidahnya didasarkan atas kesepakatan bersama dalam lingkungan sosial yang lebih kecil
dalam masyarakat. Ragam sosial membedakan penggunaan bahasa berdasarkan
hubungan orang, misalnya berbahasa dengan keluarga, teman akrab dan atau sebaya,
serta tingkat status sosial orang yang menjadi lawan bicara. Ragam sosial ini juga berlaku
pada ragam tulis maupun ragam lisan.
Ragam fungsional, sering juga disebut ragam profesional, merupakan ragam bahasa yang
dikaitkan dengan profesi, lembaga, lingkungan kerja, atau kegiatan tertentu lainnya. Sebagai
contoh, yaitu adanya ragam keagamaan, ragam kedokteran, ragam teknologi, dan lain-lain.
Kesemuaan ragam ini memiliki fungsi pada dunia mereka sendiri.
Bahasa Indonesia yang baik dan benar
Ada dua hal yang harus dijelaskan secara terpisah, yakni bahasa Indonesia yang baik dan
bahasa Indonesia yang benar. Bahasa Indonesia yang baik adalah bahasa Indonesia yang
sesuai dengan situasi dan kondisi pembicaraan. Sedangkan bahasa Indonesia yang benar
adalah bahasa Indonesia yang sesuai dengan kaidah-kaidah ketatabahasaan yang berlaku.
Sedikitnya ada lima kaidah ketatabahasaan, yakni :
(1) Morfologi : tata bentuk
(2) Fonologi : tata bunyi
(3) Sintaksis : tata kalimat
(4) Semantik : tata makna
2016
10 Bahasa Indonesia Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
(5) EyD : tata tulis
Kriteria pemakaian bahasa yang baik adalah ketepatan memilih ragam bahasa yang sesuai
dengan peristiwa atau keadaan yang dihadapi. Orang mahir memilih ragam bahasa
dianggap berbahasa dengan baik.
2016
11 Bahasa Indonesia Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Arifin, E. Zaenal. 2000. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta : Akapress
Alex dan Achmad H.P., 2010. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta : Kencana
Prenada Media Group
Depdikbud. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PN Balai Pustaka
Finoza, Lamuddin. 2002. Komposisi Bahasa Indonesia. Edisi Kedelapan. Jakarta : Diksi
Insan Mulia
Hs, Widjono. 2007. Bahasa Indonesia. Jakarta : Grasindo
Keraf. Gorys. 1993. Komposisi. Ende : Nusa Indah
Kridalaksana, H. 1993. Kamus Linguistik. Jakarta : Gramedia
Nasucha, Yakub, dkk. 2009. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah.
Yogyakarta : Media Perkasa
Rahardi, R.Kunjana. 2010. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Jakarta : Erlangga
Rahayu, Minto. 2009. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi : Mata Kuliah Pengembangan
Kepribadian. Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana Indonesia
Solikhin, dkk. 2003. Terampil Berbahasa Indonesia. Jakarta : Uhamka Press

More Related Content

What's hot

Sejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasa
Sejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasaSejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasa
Sejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasaDeni Irawan
 
Ciri-ciri Teks Akademik
Ciri-ciri Teks AkademikCiri-ciri Teks Akademik
Ciri-ciri Teks AkademikUwes Chaeruman
 
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...Nia Khusnul Chotimah
 
Unsur unsur wacana
Unsur unsur wacanaUnsur unsur wacana
Unsur unsur wacanaAhyaniyani
 
Makalah Pancasila era Pra Kemerdekaan
Makalah Pancasila era Pra KemerdekaanMakalah Pancasila era Pra Kemerdekaan
Makalah Pancasila era Pra KemerdekaanSriwijaya University
 
Keterampilan Berbicara dan Menulis
Keterampilan Berbicara dan MenulisKeterampilan Berbicara dan Menulis
Keterampilan Berbicara dan MenulisHariyono Usman
 
Hubungan Antara Empat Keterampilan Berbahasa
Hubungan Antara Empat Keterampilan BerbahasaHubungan Antara Empat Keterampilan Berbahasa
Hubungan Antara Empat Keterampilan BerbahasaIjal Mustofa
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifWarnet Raha
 
Makalah bahasa indonesia baku
Makalah bahasa indonesia bakuMakalah bahasa indonesia baku
Makalah bahasa indonesia bakuLinda Rosita
 
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang WacanaContoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang WacanaAi Roudatul
 
Power point makalah
Power point makalahPower point makalah
Power point makalahoqpram
 
Struktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel Penelitian
Struktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel PenelitianStruktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel Penelitian
Struktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel PenelitianUwes Chaeruman
 
PPT kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
PPT kedudukan dan Fungsi Bahasa IndonesiaPPT kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
PPT kedudukan dan Fungsi Bahasa IndonesiaChusnul Khotimah
 
Fungsi dan ragam bahasa indonesia
Fungsi dan ragam bahasa indonesiaFungsi dan ragam bahasa indonesia
Fungsi dan ragam bahasa indonesiaage46
 
Presentasi Hasil Penelitian (Karya Tulis IlmiaH)
Presentasi Hasil Penelitian (Karya Tulis IlmiaH)Presentasi Hasil Penelitian (Karya Tulis IlmiaH)
Presentasi Hasil Penelitian (Karya Tulis IlmiaH)Indah Widi
 
Cover essai
Cover essaiCover essai
Cover essaievi_21
 

What's hot (20)

Sejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasa
Sejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasaSejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasa
Sejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasa
 
Ciri-ciri Teks Akademik
Ciri-ciri Teks AkademikCiri-ciri Teks Akademik
Ciri-ciri Teks Akademik
 
Pembelajaran Berbicara
Pembelajaran BerbicaraPembelajaran Berbicara
Pembelajaran Berbicara
 
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
 
Unsur unsur wacana
Unsur unsur wacanaUnsur unsur wacana
Unsur unsur wacana
 
Makalah Pancasila era Pra Kemerdekaan
Makalah Pancasila era Pra KemerdekaanMakalah Pancasila era Pra Kemerdekaan
Makalah Pancasila era Pra Kemerdekaan
 
Keterampilan Berbicara dan Menulis
Keterampilan Berbicara dan MenulisKeterampilan Berbicara dan Menulis
Keterampilan Berbicara dan Menulis
 
Hubungan Antara Empat Keterampilan Berbahasa
Hubungan Antara Empat Keterampilan BerbahasaHubungan Antara Empat Keterampilan Berbahasa
Hubungan Antara Empat Keterampilan Berbahasa
 
Biodata penulis buku
Biodata penulis bukuBiodata penulis buku
Biodata penulis buku
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
 
Makalah bahasa indonesia baku
Makalah bahasa indonesia bakuMakalah bahasa indonesia baku
Makalah bahasa indonesia baku
 
Konsep Bahasa dan Fungsi Bahasa Indonesia
Konsep Bahasa dan Fungsi Bahasa IndonesiaKonsep Bahasa dan Fungsi Bahasa Indonesia
Konsep Bahasa dan Fungsi Bahasa Indonesia
 
Pertanyaan presentasi
Pertanyaan presentasiPertanyaan presentasi
Pertanyaan presentasi
 
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang WacanaContoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
 
Power point makalah
Power point makalahPower point makalah
Power point makalah
 
Struktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel Penelitian
Struktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel PenelitianStruktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel Penelitian
Struktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel Penelitian
 
PPT kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
PPT kedudukan dan Fungsi Bahasa IndonesiaPPT kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
PPT kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
 
Fungsi dan ragam bahasa indonesia
Fungsi dan ragam bahasa indonesiaFungsi dan ragam bahasa indonesia
Fungsi dan ragam bahasa indonesia
 
Presentasi Hasil Penelitian (Karya Tulis IlmiaH)
Presentasi Hasil Penelitian (Karya Tulis IlmiaH)Presentasi Hasil Penelitian (Karya Tulis IlmiaH)
Presentasi Hasil Penelitian (Karya Tulis IlmiaH)
 
Cover essai
Cover essaiCover essai
Cover essai
 

Similar to RAGAM BAHASA

Makalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa IndonesiaMakalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa IndonesiaSeptiana Farikha
 
Ragam bahsa ade dkk
Ragam bahsa ade dkkRagam bahsa ade dkk
Ragam bahsa ade dkkUNIMUS
 
Arti, fungsi dan ragam bahasa
Arti, fungsi dan ragam bahasaArti, fungsi dan ragam bahasa
Arti, fungsi dan ragam bahasaTrisna Monalia
 
Fungsi bahasa ragam bahasa dan bahasa yang baik dan benar
Fungsi bahasa ragam bahasa dan bahasa yang baik dan benarFungsi bahasa ragam bahasa dan bahasa yang baik dan benar
Fungsi bahasa ragam bahasa dan bahasa yang baik dan benarAMAR MAHARDIKA
 
kel. 2 FUNGSI DAN RAGAM BAHASA ( Naim, Rafi, dan Sahel ).pptx
kel. 2 FUNGSI DAN RAGAM BAHASA ( Naim, Rafi, dan Sahel ).pptxkel. 2 FUNGSI DAN RAGAM BAHASA ( Naim, Rafi, dan Sahel ).pptx
kel. 2 FUNGSI DAN RAGAM BAHASA ( Naim, Rafi, dan Sahel ).pptxRafiariansyah1
 
Makalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesia
Makalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesiaMakalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesia
Makalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesiariskia_chandra
 
Pertemuan ke 1.pptx
Pertemuan ke 1.pptxPertemuan ke 1.pptx
Pertemuan ke 1.pptxFika753292
 
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluanmudanp.com
 
Tugas resume bahasa indonesia
Tugas resume bahasa indonesiaTugas resume bahasa indonesia
Tugas resume bahasa indonesiajundizg
 

Similar to RAGAM BAHASA (20)

Materi.docx
Materi.docxMateri.docx
Materi.docx
 
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa IndonesiaMakalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
 
ppt kebahasaan
ppt kebahasaanppt kebahasaan
ppt kebahasaan
 
Ragam bahsa ade dkk
Ragam bahsa ade dkkRagam bahsa ade dkk
Ragam bahsa ade dkk
 
Ppt b.ind kel 1
Ppt b.ind kel 1Ppt b.ind kel 1
Ppt b.ind kel 1
 
Ragam bahasa
Ragam bahasaRagam bahasa
Ragam bahasa
 
Arti, fungsi dan ragam bahasa
Arti, fungsi dan ragam bahasaArti, fungsi dan ragam bahasa
Arti, fungsi dan ragam bahasa
 
Teks 4 ragam bahasa
Teks  4 ragam bahasaTeks  4 ragam bahasa
Teks 4 ragam bahasa
 
Fungsi bahasa ragam bahasa dan bahasa yang baik dan benar
Fungsi bahasa ragam bahasa dan bahasa yang baik dan benarFungsi bahasa ragam bahasa dan bahasa yang baik dan benar
Fungsi bahasa ragam bahasa dan bahasa yang baik dan benar
 
kel. 2 FUNGSI DAN RAGAM BAHASA ( Naim, Rafi, dan Sahel ).pptx
kel. 2 FUNGSI DAN RAGAM BAHASA ( Naim, Rafi, dan Sahel ).pptxkel. 2 FUNGSI DAN RAGAM BAHASA ( Naim, Rafi, dan Sahel ).pptx
kel. 2 FUNGSI DAN RAGAM BAHASA ( Naim, Rafi, dan Sahel ).pptx
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
RAGAM BAHASA.pptx
RAGAM BAHASA.pptxRAGAM BAHASA.pptx
RAGAM BAHASA.pptx
 
Makalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesia
Makalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesiaMakalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesia
Makalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesia
 
Kelompok 1
Kelompok 1Kelompok 1
Kelompok 1
 
Kelompok 6.pptx
Kelompok 6.pptxKelompok 6.pptx
Kelompok 6.pptx
 
Bahan ajar
Bahan ajarBahan ajar
Bahan ajar
 
Pertemuan ke 1.pptx
Pertemuan ke 1.pptxPertemuan ke 1.pptx
Pertemuan ke 1.pptx
 
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluan
 
Ragam Bahasa
Ragam BahasaRagam Bahasa
Ragam Bahasa
 
Tugas resume bahasa indonesia
Tugas resume bahasa indonesiaTugas resume bahasa indonesia
Tugas resume bahasa indonesia
 

Recently uploaded

LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 

Recently uploaded (20)

LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 

RAGAM BAHASA

  • 1. MODULPERKULIAHAN Bahasa Indonesia Ragam Bahasa Fakultas Program Studi E-learning Kode MK Disusun Oleh DesaindanSeni Kreatif DesainProduk 04 90008 Abstract Kompetensi 1. Ragam bahasa formal 2. Ragam bahasa nonformal 3. Ragam bahasa lisan 4. Ragam bahasa tulis 5. Ragam bahasa ilmiah 6. Ragam bahasa sastra 7. Ragam bahasa sosial dan fungsional 8. Bahasa Indonesia yang baik dan benar Setelah mempelajari materi Ragam Bahasa, diharapkan mahasiswa dapat memahami berbagai ragam bahasa Indonesia
  • 2. 2016 2 Bahasa Indonesia Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Ragam Bahasa Komunikasi dengan menggunakan bahasa selalu melibatkan dua pihak, yaitu komunikator dan komunikan. Bahasa dapat dikomunikasikan dengan dua cara, yakni secara lisan dan secara tulis. Dalam bahasa lisan, yang terlibat dalam kegiatan berbahasa adalah pembicara dengan pendengar. Sedangkan dalam bahasa tulis, yang terlibat dalam kegiatan berbahasa adalah penulis dan pembaca. Situasi dan kondisi dari dua pihak yang berbeda itulah yang menimbulkan berbagai ragam bahasa. Harimurti Kridalaksana menyampaikan bahwa ragam bahasa berdasarkan pemakaiannya dapat dibedakan menurut topik, hubungan pelaku, dan medium pembicaraan. Jadi ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaiannya yang timbul menurut situasi dan fungsi yang memungkinkan adanya variasi tersebut. Ragam bahasa yang oleh penuturnya dianggap sebagai ragam yang baik (mempunyai prestise tinggi), yang biasa digunakan di kalangan terdidik, di dalam kalangan ilmiah (karangan teknis, perundang-undangan), di dalam suasana resmi, atau di dalam surat menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut bahasa baku atau ragam bahasa resmi. Sedangkan menurut Minto Rahayu, ragam bahasa dimungkinkan karena adanya ragam wilayah pemakaian dan bermacam-macam penutur. Faktor sejarah perkembangan masyarakat juga turut menimbulkan faktor sejumlah ragam bahasa. Sedangkan menurut Yakub Nasucha dkk, ragam bahasa menurut topik pembicaraan mengacu pada pemakaian bahasa dalam bidang tertentu, seperti bidang jurnalistik (persuratkabaran), kesusastraan, dan pemerintahan. Ragam bahasa menurut hubungan pelaku dalam pembicaraan atau gaya penuturan menunjuk pada situasi formal atau informal. Medium pembicaraan atau cara pengungkapan dapat berupa sarana atau cara pemakaian bahasa, misalnya bahasa lisan atau bahasa tulis. Masing-masing ragam bahasa memiliki ciri-ciri tertentu sehingga ragam yang satu berbeda dengan ragam yang lain. Ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan serta menurut medium pembicara (Bachman, 1990). Hal-hal yang menyebabkan timbulnya ragam bahasa Menurut Dendy Sugono (1999:9), yaitu masalah penggunaan bahasa baku dan tidak baku. Dalam situasi resmi, seperti di sekolah, di kantor, atau di dalam pertemuan resmi digunakan bahasa baku. Sebaliknya dalam situasi tidak resmi, seperti di rumah, di taman, di pasar, kita tidak dituntut menggunakan bahasa baku.
  • 3. 2016 3 Bahasa Indonesia Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Ragam bahasa menjadi banyak jumlahnya karena pemilihan corak bahasa yang dipakai seseorang. Keanekaragaman penggunaan bahasa yang dipakai seseorang untuk mengkomunikasikan sesuatu memunculkan berbagai ragam bahasa berikut : Ragam Bahasa Formal Ragam bahasa formal adalah ragam yang biasa digunakan dalam lingkungan resmi, formal dan kedinasan. Lingkungan kedinasan ini, contohnya adalah lembaga-lembaga pemerintahan, lembaga-lembaga pendidikan, perusahaan-perusahaan, dan sebagainya. Ragam bahasa formal dibagi menjadi dua bagian, yakni ragam bahasa lisan dan ragam bahasa tulis. Masing-masing ragam memiliki kekhasannya sendiri. Ragam lisan formal lebih menitikberatkan kepada pilihan kata, sikap penutur, serta situasi pembicaraan. Sedangkan ragam tulis formal lebih menitikberatkan pada pilihan kata (diksi), ejaan, serta format-format yang resmi. H. Yacub Nasucha dkk, menyampaikan bahwa ciri-ciri ragam formal adalah sebagai berikut : (1) Menggunakan gramatikal secara eksplisit dan konsisten (2) Menggunakan imbuhan secara lengkap (3) Menggunakan kata ganti resmi (4) Menggunakan kata baku (5) Menggunakan Ejaan yang Disempurnakan, dan (6) Menghindari unsur kedaerahan Selanjutnya Harimurti Kridalaksana yang dikutip Hans Lipoliwa dalam Yacun Nasuha, mencatat setidaknya ada empat fungsi bahasa yang menuntut penggunaan ragam baku, yaitu : (1) Komunikasi resmi (2) Wacana teknis (3) Pembicaraan di depan umum, dan (4) Pembicaraan dengan orang yang dihormati Situasi resmi yang menuntut pemakaian ragam bahasa baku tercermin dalam situasi-situasi berikut ini : (1) Komunikasi resmi, yaitu dalam surat menyurat resmi, surat menyurat dinas, pengumuman-pengumuman yang dikeluarkan oleh instansi-instansi resmi, penamaan dan peristilahan resmi, perundang-undangan dan sebagainya (2) Wacana teknis, yaitu dalam laporan resmi atau kerangka teknis (3) Pembicaraan di depan umum, yaitu dalam ceramah, kuliah, khotbah dan sebagainya (4) Pembicaraan dengan orang lain yang dihormati
  • 4. 2016 4 Bahasa Indonesia Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Dilihat dari segi pemerolehannya, biasanya bahasa baku dipelajari lewat pemeliharaan norma dan kaidah. Bahasa baku adalah ragam yang dikembangkan dan diterima kalangan masyarakat khas sebagai bahasa resmi, karena sifatnya itulah salah satu ciri bahasa baku adalah keseragaman dalam norma dan kaidah bahasa. Keseragaman ini berhubungan dengan ciri bahasa baku yang lain, yaitu kemantapan dinamis. Sifat mantap dan dinamis dicirikan oleh adanya kaidah yang tetap, tetapi tetap ada peluang untuk memodifikasi kecil disana sini sesuai dengan perubahan kebudayaan dan bahasa. Selain itu kemantapan itu cukup terbuka untuk perubahan yang bersistem di bidang kosa kata dan peristilahan. Ciri yang lain melekat pada bahasa baku adalah sifat kecendikiawan, sifat ini sering dianggap ciri yang menandai kemoderanan bahasa. Dalam hal ini, bahasa Indonesia harus mampu mengungkapkan proses pemikiran yang rumit dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta antar hubungan manusia tanpa menghilangkan kodrat dan kepribadiannya. Bahasa baku memiliki empat fungsi, yaitu (1) fungsi pemersatu, (2) fungsi penanda kepribadian, (3) fungsi penambah wibawa, (4) fungsi sebagai kerangka acuan. Tiga yang pertama bersifat pelambang atau simbolis, satu bersifat objektif. Fungsi penanda kepribadian yang diemban bahasa baku membedakan orang Indonesia dengan bahasa lain lewat pemakaian bahasa Indonesia. Karena fungsi itu, bahasa baku memperkuat kepribadian nasional masyarakat bahasa yang memakainya. Adanya satu bahasa resmi yang dimiliki suatu bangsa merupakan salah satu ciri kultural, yang ke dalam menunjukkan kesatuan dan ke luar menunjukkan perbedaan dengan bangsa lain. Pemakaian bahasa baku membawa serta wibawa atau pretise. Fungsi ini akan terwujud jika bahasa baku dapat dipautkan dengan hasil teknologi modern dan unsur kebudayaan baru. Secara psikologis, warga masyarakat akan mengidentikkan bahasa Indonesia dengan kehidupan modern jika nama-nama lembaga, jalan-jalan raya, nama kompleks, nama-nama kompleks perumahan mewah menggunakan bahasa Indonesia. Demikian pula, wibawa akan bertumbuh jika bahasa Indonesia dipakai oleh kalangan yang berpengaruh dalam berbagai bidang kehidupan. Terakhir, bahasa baku berfungsi sebagai kerangka acuan bagi pemakaian bahasa dengan adanya norma dan kaidah yang dikodifikasi. Norma dan kaidah tersebut menjadi tolak ukur bagi tepat tidaknya pemakaian bahasa di dalam situasi tertentu. Ragam Bahasa Nonformal Ragam bahasa nonformal sangat berbeda dengan ragam bahasa formal. Ragam bahasa nonformal ini digunakan dalam situasi yang tidak resmi, dalam situasi yang santai, sehingga menimbulkan keakraban antara para pemakai bahasa (komunikator dan komunikan). Hal yang paling penting dalam komunikasi nonformal adalah yang penting komunikatif, saling memahami dan tidak terjadi kesalahan komunikasi.
  • 5. 2016 5 Bahasa Indonesia Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Ragam nonformal lisan dipakai untuk : (1) Berbicara sehari-hari di rumah (2) Bergunjing (3) Bercerita (4) Mengobrol Ragam nonformal tulis dipakai untuk : (1) Menulis surat kepada kerabat (2) Menulis surat kepada teman (3) Menulis surat kepada pacar (4) Menulis catatan harian Ragam Lisan Ragam lisan adalah bahasa yang diujarkan oleh pemakai bahasa. Kita dapat menemukan ragam lisan yang standar, misalnya pada saat orang berpidato atau memberi sambutan, dalam situasi perkuliahan, ceramah, dan ragam lisan yang non standar, misalnya dalam percakapan antar teman, di pasar, atau dalam kesempatan non formal lainnya. Ciri-ciri ragam bahasa lisan : a. Memerlukan kehadiran orang lain b. Unsur gramatikal tidak diungkapkan secara lengkap c. Terikat ruang dan waktu d. Dipengaruhi oleh intonasi suara Ragam bahasa lisan adalah bahan yang dihasilkan alat ucap (organ of speech) dengan fonem sebagai unsur dasar. Dalam ragam lisan, kita berurusan dengan tata bahasa, kosakata, dan lafal. Dalam ragam bahasa lisan ini, pembicara dapat memanfaatkan tinggi rendah suara atau tekanan, air muka, gerak tangan atau isyarat untuk mengungkapkan ide. Bahasa lisan lebih ekspresif dimana mimik, intonasi, dan gerakan tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukan. Dalam ragam lisan lazimnya ditandai dan ditentukan oleh penggunaan aksen-aksen bicara atau penekanan-penekanan tertentu dalam aktivitas bertutur, pemakaian intonasi atau lagu kalimat tertentu. Demikian juga tanda-tanda itu akan kelihatan dari wujud-wujud kosa kata, tata bahasa, dan paragrafnya. Dalam ragam bahasa lisan, kita tidak menyebutnya sebagai kalimat akan tetapi sebagai ujaran atau tuturan. Adapun sebutan untuk paragraf atau alinea adalah paratone. Jadi, orang yang bertutur dengan baik akan selalu memperhatikan wujud-wujud tuturan dan kerangka-kerangka paratonenya. Wujud bahasa lisan dapat diekspresikan melalui aktivitas diskusi, dialog, seminar, wawancara, bermain drama, pidato dan sebagainya.
  • 6. 2016 6 Bahasa Indonesia Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Selanjutnya ragam bahasa lisan dapat dibedakan menjadi dua bagian, yakni ragam lisan baku dan ragam lisan nonbaku. Ragam lisan baku digunakan dalam situasi-situasi formal atau resmi, misalnya bahasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan, bahasa pengantar di lembaga-lembaga pemerintahan. Sedangkan ragam bahasa lisan nonbaku dipergunakan di dalam lingkungan yang tidak resmi, misalnya di pasar, di warung kopi, di pusat perbelanjaan, dan lain-lain. Ciri-ciri Ragam Bahasa Lisan : (1) Langsung Dalam berkomunikasi, seseorang diharapkan dapat bertemu langsung dengan orang yang diajak bicara (2) Tidak terikat ejaan bahasa Indonesia tetapi terikat situasi pembicaraan. Dalam berkomunikasi, seseorang diharapkan dapat mengetahui situasi dan kondisi dan menggunakan bahasa sehari-hari dengan orang yang diajak bicara. (3) Tidak efektif Dalam berkomunikasi, seseorang terkadang menggunakan bahasa sehari-hari sehingga banyak menggunakan kalimat yang bersifat basa basi dengan orang yang diajak bicara. (4) Kalimatnya pendek-pendek Dalam berkomunikasi, seseorang terkadang menggunakan bahasa yang menurut orang lain sudah mengetahui maksudnya (5) Kalimat sering terputus dan tidak lengkap Dalam berkomunikasi, seseorang terkadang menggunakan bahasa yang menurut orang lain sudah mengetahui maksudnya (6) Lagu kalimat situasional Dalam berkomunikasi, seseorang terkadang harus mengerti situasi yang ada pada orang yang diajak bicara atau keadaan sekitarnya Ragam Tulis Ragam tulis adalah bahasa yang ditulis atau yang dicetak. Ragam tulis pun dapat berupa ragam tulis yang standar maupun nonstandar. Ragam tulis yang standar kita temukan dalam buku-buku pelajaran, teks, majalah, surat kabar, poster, iklan. Kita juga dapat menemukan ragam tulis nonstandar dalam majalah remaja, iklan atau poster. Ciri-ciri ragam bahasa tulis : a. Tidak memerlukan kehadiran orang lain b. Unsur gramatikal dihadirkan secara lengkap c. Tidak terikat ruang dan waktu
  • 7. 2016 7 Bahasa Indonesia Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id d. Dipengaruhi oleh tanda baca dan ejaan. Kunjana Rahardi menyampaikan bahwa yang dimaksud ragam tulis adalah ragam bahasa yang hanya tepat muncul dalam konteks tertulis. Bahasa Indonesia dalam ragam tulis harus sangat cermat dalam pemakaian tanda baca, dalam pemakaian ejaan, dalam pemilihan kata, frasa dan klausa, dalam penulisan kalimat maupun paragraf, dan sebagainya. Selanjutnya, Kunjana Rahardi menyebutkan ketentuan-ketentuan yang lazim ditemukan dalam ragam baku tulis sebagai berikut : (1) Memakai ucapan baku (2) Memakai ejaan resmi (3) Menghindari unsur kedaerahan (4) Memakai fungsi gramatikal secara eksplisit (5) Memakai konjungsi ‘bahwa’ secara eksplisit (6) Pemakaian bentuk kebahasaan secara lengkap (7) Pemakaian partikel secara konsisten (8) Pemakaian kata depan secara tepat (9) Pemakaian rangkaian: aspek – pelaku – tindakan, secara konsisten (10) Memakai bentuk sintesis (11) Menghindari unsur leksikal yang terpengaruh bahasa daerah. Dalam ragam tulis ini, seorang penulis harus sadar betul bahwa tulisannya akan dibawa oleh banyak sekali manusia dengan beragam tingkat pendidikan maupun aspek sosiokulturalnya. Maka dia harus memilih kosa kata yang luas, dan menyusul kalimat-kalimat sederhana yang tidak menimbulkan ambivalensi. Ciri-ciri ragam bahasa tulis : (1) Santun Memenuhi kaidah-kaidah yang ada dan pilihan kata atau istilah yang tepat dan cermat (2) Efektif Hemat dan singkat, tetapi kena dalam hal maksud yang diungkapkannya. (3) Bahasa disampaikan sebagai upaya komunikasi satu pihak Karena tidak dapat bertemu langsung, maka kita diharapkan dapat mengkomunikasikan segala apa yang ada dengan harapan orang yang menerima surat tidak salah persepsi atau salah paham (4) Ejaan digunakan sesuai dengan pedoman Dalam penyampaian bahasa tulis, memang ada pedoman yang harus digunakan atau dipatuhi agar tidak menimbulkan kesalahan dalam pemakaian atau penulisan kata
  • 8. 2016 8 Bahasa Indonesia Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id (5) Penggunanan kosa kata pada dasarnya sudah dibakukan Dalam hal ini, penggunaan kata atau pilihan kata harus tepat. Walaupun maksud kita sama, namun apabila kita salah dalam memilih kata maka akan menimbulkan kerancuan. Ragam Bahasa Ilmiah “Ragam bahasa ilmiah adalah sarana verbal yang efktif, efisien, baik dan benar. Ragam ini lazim digunakan untuk mengkomunikasikan proses kegiatan dan hasil penalaran ilmiah. Di bidang ilmu, keperluan akan bahasa yang khusus dengan peristilahan, pengungkapan, dan perlambangan yang serba khusus sangat terasa. Secara umum bahasa keilmuan memiliki ciri-ciri sebagai berikut : (1) Bahasa ilmu itu lugas dan cermat, menghindari segala macam kesamaran dan ambiguitas. Lugas artinya langsung mengenai sasaran, tanpa basa basi. Cermat artinya berusaha untuk melakukan sesuatu tanpa salah atau cacat. (2) Bahasa ilmu itu gayanya ekonomis, yaitu haruslah padat isi dan bukan padat kata (3) Bahasa ilmu itu objektif dan berusaha tidak memperlihatkan ciri perseorangan sehingga wujud kalimatnya sering terlepas dari keakuan si penulis (4) Bahasa ilmu itu tidak melibatkan perasaan. Ilmu adalah hasil pemikiran, bukan hasil perasaan (5) Bahasa ilmu itu mengutamakan informasi, bukan imajinasi yang menjadi ciri khas bahasa kesusastraan (6) Bahasa ilmu itu gayanya tidak meluap-luap (7) Bahasa ilmu cenderung membakukan makna kata, ungkapan bahkan bisa muncul istilah-istilah khusus (jargon) dalam setiap bidang ilmu Selanjutnya Widjono Hs juga mengungkapkan ciri ragam bahasa ilmiah sebagai berikut : (1) Struktur kalimat jelas dan barmakna lugas (2) Struktur wacana bersifat formal, mengacu kepada strandar konvensi naskah (3) Singkat, berisi analisis dan pembuktian, menyajikan konsep secara lengkap (4) Cermat dalam menggunakan unsur baku istilah/kata, ejaan bentuk kata, kalimat, paragraf, wacana (5) Cermat dan konsisten menggunakan penalaran dari penentuan topik, pendahuluan, deskripsi teori, deskripsi data, analisis data, hasil analisis sampai dengan kesimpulan dan saran (6) Menggunakan istilah khusus yang bersifat teknis dalam bidang ilmu tertentu
  • 9. 2016 9 Bahasa Indonesia Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id (7) Objektif dapat diukur kebenarannya secara terbuka oleh umum, menghindarkan bentuk personal, dan ungkapan subjektif (8) Konsisten dalam pembahasan istilah, sudut pandang, pendahuluan, landasan teori, deskripsi data, analisis data, hasil analisis, sampai dengan kesimpulan dan saran Ragam Sastra Ragam sastra lebih mengutamakan unsur-unsur keindahan seni, penulis cenderung menekankan gaya pengungkapan simbolik dengan memasukan unsur intrinsik dan ekstrinsik, misalnya dalam roman, novel, cerita pendek. Bahasa sastra merupakan salah satu fenomena bahasa dalam sosiolinguistik. Bahasa sastra memiliki karakteristik yang berbeda, ada unsur permainan bahasa, bahasa disiasati, dimanifulasi, diberdayakan sedemikian rupa untuk mencapai tujuan dan efek tertentu : efek estetis. Ada kalanya bahasa bukan sekedar sarana, tetapi tujuan untuk mencapai keindahan atau bahkan keindahan itu sendiri. Ragam Sosial dan Fungsional Ragam sosial dapat didefinisikan sebagai ragam bahasa yang sebagian norma dan keidahnya didasarkan atas kesepakatan bersama dalam lingkungan sosial yang lebih kecil dalam masyarakat. Ragam sosial membedakan penggunaan bahasa berdasarkan hubungan orang, misalnya berbahasa dengan keluarga, teman akrab dan atau sebaya, serta tingkat status sosial orang yang menjadi lawan bicara. Ragam sosial ini juga berlaku pada ragam tulis maupun ragam lisan. Ragam fungsional, sering juga disebut ragam profesional, merupakan ragam bahasa yang dikaitkan dengan profesi, lembaga, lingkungan kerja, atau kegiatan tertentu lainnya. Sebagai contoh, yaitu adanya ragam keagamaan, ragam kedokteran, ragam teknologi, dan lain-lain. Kesemuaan ragam ini memiliki fungsi pada dunia mereka sendiri. Bahasa Indonesia yang baik dan benar Ada dua hal yang harus dijelaskan secara terpisah, yakni bahasa Indonesia yang baik dan bahasa Indonesia yang benar. Bahasa Indonesia yang baik adalah bahasa Indonesia yang sesuai dengan situasi dan kondisi pembicaraan. Sedangkan bahasa Indonesia yang benar adalah bahasa Indonesia yang sesuai dengan kaidah-kaidah ketatabahasaan yang berlaku. Sedikitnya ada lima kaidah ketatabahasaan, yakni : (1) Morfologi : tata bentuk (2) Fonologi : tata bunyi (3) Sintaksis : tata kalimat (4) Semantik : tata makna
  • 10. 2016 10 Bahasa Indonesia Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id (5) EyD : tata tulis Kriteria pemakaian bahasa yang baik adalah ketepatan memilih ragam bahasa yang sesuai dengan peristiwa atau keadaan yang dihadapi. Orang mahir memilih ragam bahasa dianggap berbahasa dengan baik.
  • 11. 2016 11 Bahasa Indonesia Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka Arifin, E. Zaenal. 2000. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta : Akapress Alex dan Achmad H.P., 2010. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta : Kencana Prenada Media Group Depdikbud. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PN Balai Pustaka Finoza, Lamuddin. 2002. Komposisi Bahasa Indonesia. Edisi Kedelapan. Jakarta : Diksi Insan Mulia Hs, Widjono. 2007. Bahasa Indonesia. Jakarta : Grasindo Keraf. Gorys. 1993. Komposisi. Ende : Nusa Indah Kridalaksana, H. 1993. Kamus Linguistik. Jakarta : Gramedia Nasucha, Yakub, dkk. 2009. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Yogyakarta : Media Perkasa Rahardi, R.Kunjana. 2010. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Jakarta : Erlangga Rahayu, Minto. 2009. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi : Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian. Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana Indonesia Solikhin, dkk. 2003. Terampil Berbahasa Indonesia. Jakarta : Uhamka Press