SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
PERTEMUAN II
Pengertian Agama, Islam,
   dan Kebudayaan




           Oleh:
     Dudung Abdurahman
Agama
 Seperangkat aturan yang mengatur hubungan
  manusia dengan dunia gaib, khususnya Tuhannya,
  mengatur hubungan manusia dengan manusia
  lainnya,   dan     mengatur      manusia    dengan
  lingkungannya (Pengertian populer).
 Suatu sistem keyakinan yang dianut dan tindakan-
  tindakan yang diwujudkan oleh suatu kelompok atau
  masyarakat dalam menginterpretasi dan memberi
  respons terhadap apa yang dirasakan dan diyakini
  sebagai yang gaib dan suci (Parsudi suparlan)
 kehidupan beragama adalah dari dan di dalam
  kehidupan sosial itu sendiri (Durkheim)
 Agama secara praksis merupakan produk dari
  pemahaman dan pengalaman manusia berdasarkan
  kebudayaan yang dimilikinya
Islam

• Secara umum biasa dipahami sebagai sistem
  kepercayaan dan tindakan yang didasarkan
  pada wahyu Allah (al-Quran), yang dijelaskan
  atas sabda-sabda Muhammad saw (al-Hadits),
  kemudian dikembangkan menjadi pandangan
  hidup pemeluknya melalui pemikiran-pemikiran
  para Ulama, dan menjadi realitas kehidupan
  umat Islam di dalam keragaman faham,
  tindakan, komunitas, dan lingkungan.
• Pendefinisian tersebut, biasa dihubungkan
  dengan tradisi pengetahuan atau ajaran Islam
  mengenai: Aqidah (teologi), Syari’ah (hukum),
  dan Akhlak etika-moral (Tasawuf)
Kebudayaan
 Keseluruhan kegiatan yang meliputi tindakan,
  perbuatan, tingkahlaku manusia dan hasil karyanya
  yang didapat dari belajar (Koentjaraningrat)

 Semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat (Selo
  Sumarjan)

 Sesuatu      yang    kompleks    yang  mencakup
  pengetahuan, kepercayaan, moral, hukum adat
  istiadat, kesenian, dan kemampuan-kemampuan lain
  serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai
  anggota masyarakat (E.B. Taylor)
Substansi Utama Kebudayaan
 Sistem Pengetahuan (akumulasi dari segala yang
  diperoleh manusia melalui panca indera)
 Nilai (sesuatu yang dianggap baik, selalu diinginkan,
  dicita-citakan, dan dianggap penting)
 Pandangan Hidup (keyakinan tentang tujuan hidup,
  yang selalu berdasarkan iman (agama) atau
  pengalaman yang dimiliki seseorang)
 Keyakinan (religi) (berkaitan dengan sistem
  kepercayaan, sebagaimana definisi agama, di atas)
 Persepsi (titik tolak pemikiran dalam memahami
  kejadian atau gejala kehidupan)
 Etos (jiwa kebudayaan) (watak khas suatu
  kebudayan yang tampak dalam gaya perilaku,
  kegemaran-kegemaran, dan berbagai benda hasil
  karya masyarakat.
Agama dan Kebudayaan
 Persamaannya: keduanya merupakan pedoman
  bertindak dan petunjuk dalam kehidupan
 Perbedaannya: Petunjuk agama dari Tuhan,
  sedangkan petunjuk budaya dari kesepakatan
  manusia
 Agama, khususnya Islam, bersifat universal datang
  pada sesuatu masyarakat ketika masyarakat itu
  sendiri telah memiliki petunjuk-petunjuk kehidupan
  yang sifatnya khusus atau lokal
 Karena itu hubungan antara agama sebagai ajaran
  baru dan kebiasaan masyarakat sebagai budaya
  lama, biasa dipahami sebagai hubungan antara
  tradisi besar (the great tradition) dan tradisi kecil
  (the little tradition).
Pengaruh Agama atas Kebudayaan
•   Agama berperan mengubah struktur kebudayaan masyarakat
•   Agama akan menjadi inti dari kebudayaan, karena agama memiliki
    landasan yang lebih kuat, yaitu agama brsifat absolut sedangkan
    kebudayaan bersifat relatif
•   Landasan agama adalah doktrin dan teks suci, sedangkan
    kebudayaan berlandaskan pada pemahaman dan kesepakatan
    masyarakat yang mudah berubah
•   Agama mudah diterima masyarakat apabila agama memiliki
    kesamaan dengan kebudayaan masyarakat. Begitu sebaliknya,
    agama akan ditolak masyarakat yang kebudayaannya berbeda
    dengan ajaran agama
•   Dialog antara agama (Islam) dengan kebudayaan (lokal) pada
    umumnya terjadi karena memiliki kesamaan pandangan tentang
    kehidupan.
Kebudayaan Lokal
• Artinya: “Kebudayaan dalam lingkungan
  geografis dan etnis tertentu atau tradisi
  kecil (the little tradition).
• Kebudayaan lokal berdasarkan sudut
  pandang etnisitas bisa dilihat di dalam
  aspek-aspek bahasa, mata pencaharian
  (ekonomi),         kekerabatan      (sosial),
  kekuasaan (politik), ilmu pengetahuan
  (pendidikan), kesenian, dan religi.
Islam dalam Kebudayaan Lokal
• Islam    yang     pada asasnya    lebih
  menyangkut sistem kepercayaan atau
  agama, maka konteks keterhubungannya
  dengan kebudayaan lokal lebih banyak
  berkaitan dengan sistem religi sesuatu
  masyarakat dalam geografi, komunitas,
  dan etnis tertentu.
Dialog Islam dan Budaya Lokal
 Agama,    khususnya   Islam   dalam
  dialognya dengan budaya lokal selalu
  mengalami      domestikasi,    yaitu
  pemahaman dan pelaksanaan agama
  disesuaikan dengan konteks dan
  kemampuan masyarakat lokal.
Contoh Domestikasi Agama
• Orang Jawa menyebut Tuhan dengan sebutan Gusti
  Allah,   padahal   kata    gusti    adalah    gelar
  kebangsawanan orang Jawa. Demikian pula
  pemanggilan Nabi dengan sebutan Kanjeng Nabi
  Muhammad.
• Praktek-praktek keagamaan masyarakat Jawa,
  ditunjukkan dalam proses Islamisasi kebudayaan
  Jawa, tetapi pada saat yang sama juga terjadi
  Jawanisasi Islam. Gejala seperti ini biasa disebut
  sinkretisme agama
• Masyarakat dalam keragaman kebudayaan akan
  menyebabkan keragaman mereka dalam memahami
  dan menjalankan agama. Misalnya, berbeda antara
  keagamaan masyarakat kota dan masyarakat desa,
  sebagaimana berbeda antara Islam di Jawa dengan
  Islam di Aceh, Islam di Minangkabau, dan
  sebagainya.
Ciri-ciri Budaya Lokal

•   Sinkretik
•   Mitis
•   Egaliter
•   Komunal

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Lembaga agama sosio
Lembaga agama sosioLembaga agama sosio
Lembaga agama sosio
 
Agama dan kebudayaan
Agama dan kebudayaanAgama dan kebudayaan
Agama dan kebudayaan
 
Agama dan masyarakat
Agama dan masyarakatAgama dan masyarakat
Agama dan masyarakat
 
Makalah kkn ihdn
Makalah kkn ihdnMakalah kkn ihdn
Makalah kkn ihdn
 
Agama islam dan budaya
Agama islam dan budayaAgama islam dan budaya
Agama islam dan budaya
 
Pertemuan 4, a
Pertemuan 4, aPertemuan 4, a
Pertemuan 4, a
 
Agama dan masyarakat
Agama dan masyarakatAgama dan masyarakat
Agama dan masyarakat
 
Ilmu Sosial Dasar : Agama dan Masyarakat
Ilmu Sosial Dasar : Agama dan MasyarakatIlmu Sosial Dasar : Agama dan Masyarakat
Ilmu Sosial Dasar : Agama dan Masyarakat
 
LEMBAGA AGAMA
LEMBAGA AGAMALEMBAGA AGAMA
LEMBAGA AGAMA
 
kebudayaan melayu
kebudayaan melayukebudayaan melayu
kebudayaan melayu
 
DIMENSI SOSIAL AGAMA
DIMENSI SOSIAL AGAMADIMENSI SOSIAL AGAMA
DIMENSI SOSIAL AGAMA
 
Agama dan Kebudayaan
Agama dan KebudayaanAgama dan Kebudayaan
Agama dan Kebudayaan
 
Spe Bab6
Spe Bab6Spe Bab6
Spe Bab6
 
35219183 pengaruh-budaya
35219183 pengaruh-budaya35219183 pengaruh-budaya
35219183 pengaruh-budaya
 
Agama islam kel.1
Agama islam kel.1Agama islam kel.1
Agama islam kel.1
 
Presen tasi agama
Presen tasi agamaPresen tasi agama
Presen tasi agama
 
Definisi kebudayaan
Definisi kebudayaanDefinisi kebudayaan
Definisi kebudayaan
 
Agama Dari Perspektif Sosiologi
Agama Dari Perspektif SosiologiAgama Dari Perspektif Sosiologi
Agama Dari Perspektif Sosiologi
 
Pendidikan agama Kristen Kuliah Smt.1 bab 7 done
Pendidikan agama Kristen Kuliah Smt.1 bab 7   donePendidikan agama Kristen Kuliah Smt.1 bab 7   done
Pendidikan agama Kristen Kuliah Smt.1 bab 7 done
 
Kebudayaan antropologi
Kebudayaan antropologiKebudayaan antropologi
Kebudayaan antropologi
 

Viewers also liked

Pertemuan 8 (bab ix telekomunikasi)
Pertemuan 8 (bab ix telekomunikasi)Pertemuan 8 (bab ix telekomunikasi)
Pertemuan 8 (bab ix telekomunikasi)Soim Ahmad
 
Peran adi sebagai fasilitator menciptakan iklim entrepreneurship berbasis sya...
Peran adi sebagai fasilitator menciptakan iklim entrepreneurship berbasis sya...Peran adi sebagai fasilitator menciptakan iklim entrepreneurship berbasis sya...
Peran adi sebagai fasilitator menciptakan iklim entrepreneurship berbasis sya...Soim Ahmad
 
Pertemuan 5 (bab iii perangkat input output)
Pertemuan 5 (bab iii perangkat input output)Pertemuan 5 (bab iii perangkat input output)
Pertemuan 5 (bab iii perangkat input output)Soim Ahmad
 
Pertemuan 9 (bab viii aplikasi internet)
Pertemuan 9 (bab viii aplikasi internet)Pertemuan 9 (bab viii aplikasi internet)
Pertemuan 9 (bab viii aplikasi internet)Soim Ahmad
 
Pertemuan 7 (bab vii jaringan komputer)
Pertemuan 7 (bab vii jaringan komputer)Pertemuan 7 (bab vii jaringan komputer)
Pertemuan 7 (bab vii jaringan komputer)Soim Ahmad
 
Pengantar teknik industri
Pengantar teknik industriPengantar teknik industri
Pengantar teknik industriSoim Ahmad
 

Viewers also liked (15)

Pertemuan 8 (bab ix telekomunikasi)
Pertemuan 8 (bab ix telekomunikasi)Pertemuan 8 (bab ix telekomunikasi)
Pertemuan 8 (bab ix telekomunikasi)
 
Peran adi sebagai fasilitator menciptakan iklim entrepreneurship berbasis sya...
Peran adi sebagai fasilitator menciptakan iklim entrepreneurship berbasis sya...Peran adi sebagai fasilitator menciptakan iklim entrepreneurship berbasis sya...
Peran adi sebagai fasilitator menciptakan iklim entrepreneurship berbasis sya...
 
Pertemuan 5 (bab iii perangkat input output)
Pertemuan 5 (bab iii perangkat input output)Pertemuan 5 (bab iii perangkat input output)
Pertemuan 5 (bab iii perangkat input output)
 
Pertemuan 11
Pertemuan 11Pertemuan 11
Pertemuan 11
 
Materi7
Materi7Materi7
Materi7
 
Pertemuan 2
Pertemuan 2Pertemuan 2
Pertemuan 2
 
Inventory
InventoryInventory
Inventory
 
Pertemuan 9
Pertemuan 9Pertemuan 9
Pertemuan 9
 
Pertemuan 9 (bab viii aplikasi internet)
Pertemuan 9 (bab viii aplikasi internet)Pertemuan 9 (bab viii aplikasi internet)
Pertemuan 9 (bab viii aplikasi internet)
 
Materi9
Materi9Materi9
Materi9
 
Pertemuan 6
Pertemuan 6Pertemuan 6
Pertemuan 6
 
Forecasting
ForecastingForecasting
Forecasting
 
Pertemuan 7 (bab vii jaringan komputer)
Pertemuan 7 (bab vii jaringan komputer)Pertemuan 7 (bab vii jaringan komputer)
Pertemuan 7 (bab vii jaringan komputer)
 
Pertemuan 5
Pertemuan 5Pertemuan 5
Pertemuan 5
 
Pengantar teknik industri
Pengantar teknik industriPengantar teknik industri
Pengantar teknik industri
 

Similar to Pertemuan 2

Komunikasi Lintas Budaya, kebudayaan konteks komunikasi
Komunikasi Lintas Budaya, kebudayaan konteks komunikasiKomunikasi Lintas Budaya, kebudayaan konteks komunikasi
Komunikasi Lintas Budaya, kebudayaan konteks komunikasiiwayan suta
 
Agama Sebagai Sistem Kebudayaan.pptx
Agama Sebagai Sistem Kebudayaan.pptxAgama Sebagai Sistem Kebudayaan.pptx
Agama Sebagai Sistem Kebudayaan.pptxYayanNasikin1
 
konsep-konsep asas hubungan etnik
konsep-konsep asas hubungan etnikkonsep-konsep asas hubungan etnik
konsep-konsep asas hubungan etnikRaJa MakSum
 
9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptx
9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptx9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptx
9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptxDinarDorotea
 
Relasi Antar Agama di Indonesia
Relasi Antar Agama di IndonesiaRelasi Antar Agama di Indonesia
Relasi Antar Agama di IndonesiaSabilul Maarifah
 
Bab ii tgas
Bab ii tgasBab ii tgas
Bab ii tgas33335
 
9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptx
9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptx9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptx
9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptxPPLMMuntilan
 
Pendekatan Budaya dalam Studi Islam
Pendekatan Budaya dalam Studi IslamPendekatan Budaya dalam Studi Islam
Pendekatan Budaya dalam Studi IslamInnddah Ndah
 
Agama arti dan r lingkupnya
Agama arti dan r lingkupnyaAgama arti dan r lingkupnya
Agama arti dan r lingkupnyaSutipyo Ru'iya
 
PERTUKARAN BUDAYA sekian terimakasih - Copy.pptx
PERTUKARAN BUDAYA sekian terimakasih - Copy.pptxPERTUKARAN BUDAYA sekian terimakasih - Copy.pptx
PERTUKARAN BUDAYA sekian terimakasih - Copy.pptxjangganbs
 
Paradigma Alquran
Paradigma AlquranParadigma Alquran
Paradigma AlquranNevandraFp1
 
Islam dan kebudayaan
Islam dan kebudayaanIslam dan kebudayaan
Islam dan kebudayaanzahfath06
 
Makalah ilmu sosial dan budaya dasar
Makalah ilmu sosial dan budaya dasarMakalah ilmu sosial dan budaya dasar
Makalah ilmu sosial dan budaya dasarErvina Cranberry's
 
Tugas ilmu sosial dasar
Tugas ilmu sosial dasarTugas ilmu sosial dasar
Tugas ilmu sosial dasarhaqqinazily
 
CTU555 Sejarah Malaysia - Kesepaduan dalam Kepelbagaian di Malaysia
CTU555 Sejarah Malaysia - Kesepaduan dalam Kepelbagaian di MalaysiaCTU555 Sejarah Malaysia - Kesepaduan dalam Kepelbagaian di Malaysia
CTU555 Sejarah Malaysia - Kesepaduan dalam Kepelbagaian di MalaysiaMahyuddin Khalid
 

Similar to Pertemuan 2 (20)

Komunikasi Lintas Budaya, kebudayaan konteks komunikasi
Komunikasi Lintas Budaya, kebudayaan konteks komunikasiKomunikasi Lintas Budaya, kebudayaan konteks komunikasi
Komunikasi Lintas Budaya, kebudayaan konteks komunikasi
 
Agama Sebagai Sistem Kebudayaan.pptx
Agama Sebagai Sistem Kebudayaan.pptxAgama Sebagai Sistem Kebudayaan.pptx
Agama Sebagai Sistem Kebudayaan.pptx
 
PPT Culture K14.pptx
PPT Culture K14.pptxPPT Culture K14.pptx
PPT Culture K14.pptx
 
konsep-konsep asas hubungan etnik
konsep-konsep asas hubungan etnikkonsep-konsep asas hubungan etnik
konsep-konsep asas hubungan etnik
 
9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptx
9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptx9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptx
9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptx
 
Relasi Antar Agama di Indonesia
Relasi Antar Agama di IndonesiaRelasi Antar Agama di Indonesia
Relasi Antar Agama di Indonesia
 
Bab ii tgas
Bab ii tgasBab ii tgas
Bab ii tgas
 
9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptx
9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptx9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptx
9. MORALITAS KATOLIK (ppt).pptx
 
Pendekatan Budaya dalam Studi Islam
Pendekatan Budaya dalam Studi IslamPendekatan Budaya dalam Studi Islam
Pendekatan Budaya dalam Studi Islam
 
Agama arti dan r lingkupnya
Agama arti dan r lingkupnyaAgama arti dan r lingkupnya
Agama arti dan r lingkupnya
 
Kebudayaan
KebudayaanKebudayaan
Kebudayaan
 
Agama dan masyarakat
Agama dan masyarakatAgama dan masyarakat
Agama dan masyarakat
 
PERTUKARAN BUDAYA sekian terimakasih - Copy.pptx
PERTUKARAN BUDAYA sekian terimakasih - Copy.pptxPERTUKARAN BUDAYA sekian terimakasih - Copy.pptx
PERTUKARAN BUDAYA sekian terimakasih - Copy.pptx
 
Paradigma Alquran
Paradigma AlquranParadigma Alquran
Paradigma Alquran
 
Islam dan kebudayaan
Islam dan kebudayaanIslam dan kebudayaan
Islam dan kebudayaan
 
Makalah ilmu sosial dan budaya dasar
Makalah ilmu sosial dan budaya dasarMakalah ilmu sosial dan budaya dasar
Makalah ilmu sosial dan budaya dasar
 
Tugas ilmu sosial dasar
Tugas ilmu sosial dasarTugas ilmu sosial dasar
Tugas ilmu sosial dasar
 
Latar belakang
Latar belakangLatar belakang
Latar belakang
 
CTU555 Sejarah Malaysia - Kesepaduan dalam Kepelbagaian di Malaysia
CTU555 Sejarah Malaysia - Kesepaduan dalam Kepelbagaian di MalaysiaCTU555 Sejarah Malaysia - Kesepaduan dalam Kepelbagaian di Malaysia
CTU555 Sejarah Malaysia - Kesepaduan dalam Kepelbagaian di Malaysia
 
Cbr isbd
Cbr isbdCbr isbd
Cbr isbd
 

More from Soim Ahmad

Sholawat al faatih
Sholawat al faatihSholawat al faatih
Sholawat al faatihSoim Ahmad
 
Sholawat tibbil qulub
Sholawat tibbil qulubSholawat tibbil qulub
Sholawat tibbil qulubSoim Ahmad
 
Sholawat tibbil qulub
Sholawat tibbil qulubSholawat tibbil qulub
Sholawat tibbil qulubSoim Ahmad
 
Marketing plan
Marketing planMarketing plan
Marketing planSoim Ahmad
 
Cerita motivasi
Cerita motivasiCerita motivasi
Cerita motivasiSoim Ahmad
 
Modul 7 kalkulus ekstensi
Modul 7 kalkulus ekstensiModul 7 kalkulus ekstensi
Modul 7 kalkulus ekstensiSoim Ahmad
 
Modul 6 kalkulus ekst
Modul 6 kalkulus ekstModul 6 kalkulus ekst
Modul 6 kalkulus ekstSoim Ahmad
 
Modul 4 5 kalkulus-ekstensi
Modul 4 5 kalkulus-ekstensiModul 4 5 kalkulus-ekstensi
Modul 4 5 kalkulus-ekstensiSoim Ahmad
 
Modul 1 2 kalkulus-ekstensi
Modul 1 2 kalkulus-ekstensiModul 1 2 kalkulus-ekstensi
Modul 1 2 kalkulus-ekstensiSoim Ahmad
 
Bab iii limit n fs kontinu
Bab iii limit n fs kontinuBab iii limit n fs kontinu
Bab iii limit n fs kontinuSoim Ahmad
 
Terjemah kitab safinatun najah lengkap
Terjemah kitab safinatun najah lengkapTerjemah kitab safinatun najah lengkap
Terjemah kitab safinatun najah lengkapSoim Ahmad
 
Terjemahan safinatun najah
Terjemahan safinatun najahTerjemahan safinatun najah
Terjemahan safinatun najahSoim Ahmad
 
Karya ilmiah dan non ilmiah
Karya ilmiah dan non ilmiahKarya ilmiah dan non ilmiah
Karya ilmiah dan non ilmiahSoim Ahmad
 

More from Soim Ahmad (20)

Sholawat al faatih
Sholawat al faatihSholawat al faatih
Sholawat al faatih
 
Sholawat tibbil qulub
Sholawat tibbil qulubSholawat tibbil qulub
Sholawat tibbil qulub
 
Sholawat tibbil qulub
Sholawat tibbil qulubSholawat tibbil qulub
Sholawat tibbil qulub
 
Marketing plan
Marketing planMarketing plan
Marketing plan
 
Business plan
Business planBusiness plan
Business plan
 
Cerita motivasi
Cerita motivasiCerita motivasi
Cerita motivasi
 
Pertemuan 3
Pertemuan 3Pertemuan 3
Pertemuan 3
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
Modul 7 kalkulus ekstensi
Modul 7 kalkulus ekstensiModul 7 kalkulus ekstensi
Modul 7 kalkulus ekstensi
 
Modul 6 kalkulus ekst
Modul 6 kalkulus ekstModul 6 kalkulus ekst
Modul 6 kalkulus ekst
 
Modul 4 5 kalkulus-ekstensi
Modul 4 5 kalkulus-ekstensiModul 4 5 kalkulus-ekstensi
Modul 4 5 kalkulus-ekstensi
 
Modul 1 2 kalkulus-ekstensi
Modul 1 2 kalkulus-ekstensiModul 1 2 kalkulus-ekstensi
Modul 1 2 kalkulus-ekstensi
 
Bab iii limit n fs kontinu
Bab iii limit n fs kontinuBab iii limit n fs kontinu
Bab iii limit n fs kontinu
 
Terjemah kitab safinatun najah lengkap
Terjemah kitab safinatun najah lengkapTerjemah kitab safinatun najah lengkap
Terjemah kitab safinatun najah lengkap
 
Terjemahan safinatun najah
Terjemahan safinatun najahTerjemahan safinatun najah
Terjemahan safinatun najah
 
Peta kerja
Peta kerjaPeta kerja
Peta kerja
 
Karya ilmiah dan non ilmiah
Karya ilmiah dan non ilmiahKarya ilmiah dan non ilmiah
Karya ilmiah dan non ilmiah
 
Pertemuan 14
Pertemuan 14Pertemuan 14
Pertemuan 14
 
Pertemuan 12
Pertemuan 12Pertemuan 12
Pertemuan 12
 
Pertemuan 10
Pertemuan 10Pertemuan 10
Pertemuan 10
 

Pertemuan 2

  • 1. PERTEMUAN II Pengertian Agama, Islam, dan Kebudayaan Oleh: Dudung Abdurahman
  • 2. Agama  Seperangkat aturan yang mengatur hubungan manusia dengan dunia gaib, khususnya Tuhannya, mengatur hubungan manusia dengan manusia lainnya, dan mengatur manusia dengan lingkungannya (Pengertian populer).  Suatu sistem keyakinan yang dianut dan tindakan- tindakan yang diwujudkan oleh suatu kelompok atau masyarakat dalam menginterpretasi dan memberi respons terhadap apa yang dirasakan dan diyakini sebagai yang gaib dan suci (Parsudi suparlan)  kehidupan beragama adalah dari dan di dalam kehidupan sosial itu sendiri (Durkheim)  Agama secara praksis merupakan produk dari pemahaman dan pengalaman manusia berdasarkan kebudayaan yang dimilikinya
  • 3. Islam • Secara umum biasa dipahami sebagai sistem kepercayaan dan tindakan yang didasarkan pada wahyu Allah (al-Quran), yang dijelaskan atas sabda-sabda Muhammad saw (al-Hadits), kemudian dikembangkan menjadi pandangan hidup pemeluknya melalui pemikiran-pemikiran para Ulama, dan menjadi realitas kehidupan umat Islam di dalam keragaman faham, tindakan, komunitas, dan lingkungan. • Pendefinisian tersebut, biasa dihubungkan dengan tradisi pengetahuan atau ajaran Islam mengenai: Aqidah (teologi), Syari’ah (hukum), dan Akhlak etika-moral (Tasawuf)
  • 4. Kebudayaan  Keseluruhan kegiatan yang meliputi tindakan, perbuatan, tingkahlaku manusia dan hasil karyanya yang didapat dari belajar (Koentjaraningrat)  Semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat (Selo Sumarjan)  Sesuatu yang kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, moral, hukum adat istiadat, kesenian, dan kemampuan-kemampuan lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat (E.B. Taylor)
  • 5. Substansi Utama Kebudayaan  Sistem Pengetahuan (akumulasi dari segala yang diperoleh manusia melalui panca indera)  Nilai (sesuatu yang dianggap baik, selalu diinginkan, dicita-citakan, dan dianggap penting)  Pandangan Hidup (keyakinan tentang tujuan hidup, yang selalu berdasarkan iman (agama) atau pengalaman yang dimiliki seseorang)  Keyakinan (religi) (berkaitan dengan sistem kepercayaan, sebagaimana definisi agama, di atas)  Persepsi (titik tolak pemikiran dalam memahami kejadian atau gejala kehidupan)  Etos (jiwa kebudayaan) (watak khas suatu kebudayan yang tampak dalam gaya perilaku, kegemaran-kegemaran, dan berbagai benda hasil karya masyarakat.
  • 6. Agama dan Kebudayaan  Persamaannya: keduanya merupakan pedoman bertindak dan petunjuk dalam kehidupan  Perbedaannya: Petunjuk agama dari Tuhan, sedangkan petunjuk budaya dari kesepakatan manusia  Agama, khususnya Islam, bersifat universal datang pada sesuatu masyarakat ketika masyarakat itu sendiri telah memiliki petunjuk-petunjuk kehidupan yang sifatnya khusus atau lokal  Karena itu hubungan antara agama sebagai ajaran baru dan kebiasaan masyarakat sebagai budaya lama, biasa dipahami sebagai hubungan antara tradisi besar (the great tradition) dan tradisi kecil (the little tradition).
  • 7. Pengaruh Agama atas Kebudayaan • Agama berperan mengubah struktur kebudayaan masyarakat • Agama akan menjadi inti dari kebudayaan, karena agama memiliki landasan yang lebih kuat, yaitu agama brsifat absolut sedangkan kebudayaan bersifat relatif • Landasan agama adalah doktrin dan teks suci, sedangkan kebudayaan berlandaskan pada pemahaman dan kesepakatan masyarakat yang mudah berubah • Agama mudah diterima masyarakat apabila agama memiliki kesamaan dengan kebudayaan masyarakat. Begitu sebaliknya, agama akan ditolak masyarakat yang kebudayaannya berbeda dengan ajaran agama • Dialog antara agama (Islam) dengan kebudayaan (lokal) pada umumnya terjadi karena memiliki kesamaan pandangan tentang kehidupan.
  • 8. Kebudayaan Lokal • Artinya: “Kebudayaan dalam lingkungan geografis dan etnis tertentu atau tradisi kecil (the little tradition). • Kebudayaan lokal berdasarkan sudut pandang etnisitas bisa dilihat di dalam aspek-aspek bahasa, mata pencaharian (ekonomi), kekerabatan (sosial), kekuasaan (politik), ilmu pengetahuan (pendidikan), kesenian, dan religi.
  • 9. Islam dalam Kebudayaan Lokal • Islam yang pada asasnya lebih menyangkut sistem kepercayaan atau agama, maka konteks keterhubungannya dengan kebudayaan lokal lebih banyak berkaitan dengan sistem religi sesuatu masyarakat dalam geografi, komunitas, dan etnis tertentu.
  • 10. Dialog Islam dan Budaya Lokal  Agama, khususnya Islam dalam dialognya dengan budaya lokal selalu mengalami domestikasi, yaitu pemahaman dan pelaksanaan agama disesuaikan dengan konteks dan kemampuan masyarakat lokal.
  • 11. Contoh Domestikasi Agama • Orang Jawa menyebut Tuhan dengan sebutan Gusti Allah, padahal kata gusti adalah gelar kebangsawanan orang Jawa. Demikian pula pemanggilan Nabi dengan sebutan Kanjeng Nabi Muhammad. • Praktek-praktek keagamaan masyarakat Jawa, ditunjukkan dalam proses Islamisasi kebudayaan Jawa, tetapi pada saat yang sama juga terjadi Jawanisasi Islam. Gejala seperti ini biasa disebut sinkretisme agama • Masyarakat dalam keragaman kebudayaan akan menyebabkan keragaman mereka dalam memahami dan menjalankan agama. Misalnya, berbeda antara keagamaan masyarakat kota dan masyarakat desa, sebagaimana berbeda antara Islam di Jawa dengan Islam di Aceh, Islam di Minangkabau, dan sebagainya.
  • 12. Ciri-ciri Budaya Lokal • Sinkretik • Mitis • Egaliter • Komunal