SlideShare a Scribd company logo
1 of 2
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agama berdasarkan asal katanya, dari bahasa sansekerta, a berarti tidak dan gam
berarti kacau jadi agama berarti tidak kacau. Berdasarkan pengertian dari akar kata,
maka intinya adalah ikatan yang berasal dari sesuatu kekuatan yang lebih tinggi dari
manusia sebagai kekuatan gaib yang tidak dapat ditangkap oleh panca indera,
namun mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap kehidupan manusia.
Dalam praktek hidup sehari-hari, motivasi yang terpenting dan terkuat bagi manusia
terutama bagi para pelaku moral adalah agama. Setiap agama mengandung ajaran
moral yang menjadi pegangan bagi perilaku para penganutnya. Secara struktural
fungsional agama melayani kebutuhan-kebutuhan manusia untuk mencari
kebenaran dan mengatasi serta menetralkan berbagai hal buruk dalam kehidupan.
Semua agama menyajikan formula-formula tersebut yang pada hakikatnya bersifat
mendasar dan umum, berkenaan dengan eksistensi dan perjalanan hidup manusia,
yang masuk akal dan rasional sesuai dengan keyakinan keagamaannya, mendalam
serta penuh dengan muatan-muatan emosi dan perasaan yang manusiawi. Agama
tidak mengalami perubahan, tetapi yang berubah adalah tradisi keagamaan atau
sistem-sistem keyakinan keagamaan, sedangkan teks suci atau doktrin agama itu
sendiri, sebagaimana tertuang dalam kitab suci, tetap tidak berubah. Kehidupan
dalam kelompok terkecil maupun kelompok luas masyarakat dan lingkungan,
didasarkan oleh keyakinan agama yang kemudian membudaya dalam diri dan lahir
menjadi tradisi.
Falsafah hidup merupakan kristalisasi dari nilai-nilai yang diyakini kebenarannya,
ketepatan dan manfaatnya yang kemudian menimbulkan tekad untuk
mewujudkannya dalam bentuk sikap, tingkah laku, dan perbuatan. Dalam kehidupan
masyarakat terdapat banyak nilai yang diyakini kebenarannya, kemudian dijadikan
falsafah hidup dipakai sebagai sumber dalam berperilaku. Oleh karena itu, falsafah
hidup yang berlaku di setiap kelompok masyarakat berbeda-beda. Falsafah hidup
bukan timbul seketika atau dalam waktu yang singkat saja, melainkan melalui proses
waktu yang lama dan terus-menerus sehingga hasil pemikiran itu dapat teruji
kebenarannya. Dalam proses pembentukan falsafah hidup, dapat terjadi perubahan-
perubahan dasar falsafah hidup itu.
Tradisi sama dengan adat kebiasaan yang dimunculkan oleh kehendak atau
perbuatan sadar yang telah menjadi kebiasaan sekelompok orang. Ada 2 faktor
penting yang melahirkan adat kebiasaan, yang pertama adanya kecenderungan hati
kepada perbuatan itu. Yang kedua, adalah adanya praktek yang diulang-ulang
sehingga seseorang menjadi terbiasa melakukan perbuatan tersebut. Diantara kedua
faktor tersebut, faktor yang kedualah yang sangat menentukan sebab walaupun ada
kecenderungan hati tetapi apabila tidak ada kesempatan untuk memunculkan
perbuatan, maka kecenderungan hati itu tidak akan terealisasi.
Budaya dapat didefinisikan secara sempit dan luas. Secara sempit budaya mencakup
kesenian dengan semua cabang-cabangya, sedangkan secara luas, budaya mencakup
semua aspek kehidupan manusia. Secara formal, budaya didefinisikan sebagai
tatanan pengetahuan, pengalaman, kepercayaan, nilai sikap, makna, hierarki agama,
waktu, peranan, hubungan ruang dan lain-lain. Budaya meliputi semua peneguhan
perilaku yang diterima selama satu periode kehidupan. Budaya juga berkenaan
dengan bentuk dan struktur fisik serta lingkungan sosial yang mempengaruhi
kehidupan kita. Sebagian besar pengaruh budaya terhadap kehidupan kita tidak kita
sadari. Fungsi budaya sebagai sumber akhlak dan budi pekerti dapat dilihat dari
model-model perilaku dan komunikasi manusia dalam masyarakat pada tempat dan
kurun waktu tertentu.
Ilmu pengetahuan pertama kali muncul dari rasa ingin tahu akan keterangan
mengapa sasuatu hal terjadi yang kemudian dikaitkan dan digolongkan sehingga hal-
hal yang tersendiri itu dianggap mewakili suatu peristiwa yang lebih umum. Di
kalangan ilmuan ada keseragaman pendapat, yaitu bahwa ilmu selalu tersusun dari
pengetahuan secara teratur. Untuk membuktikan apakah isi pengetahuan benar,
perlu berpangkal pada teori kebenaran pengetahuan. Teori pertama bertitik tolak
pada adanya hubungan dalil. Kedua, pengetahuan itu benar bila ada kesesuaian
dengan kenyataan. Ketiga, pengetahuan itu benar apabila mempunyai konsekuensi
praktis dalam dirinya. Sehubungan dengan proses perolehan ilmu pengetahuan
dengan metode yang benar dan teruji kebenarannya secara ilmiah, maka ilmu
pengetahuan dijadikan sumber yang memberikan motivasi untuk melakukan sebuah
perbuatan baik dan berbudi pekerti luhur.

More Related Content

What's hot

Pendekatan sosiologis-studi-islam
Pendekatan sosiologis-studi-islamPendekatan sosiologis-studi-islam
Pendekatan sosiologis-studi-islamsemangatbaru85
 
Tugas makalah sosiologi agama
Tugas makalah sosiologi agamaTugas makalah sosiologi agama
Tugas makalah sosiologi agamaFitrah Plur
 
Metodologi Studi Islam - Materi IAIN Tulungagung (Mr. Khutbuddin Aibak,M. HI)
Metodologi Studi Islam - Materi IAIN Tulungagung (Mr. Khutbuddin Aibak,M. HI)Metodologi Studi Islam - Materi IAIN Tulungagung (Mr. Khutbuddin Aibak,M. HI)
Metodologi Studi Islam - Materi IAIN Tulungagung (Mr. Khutbuddin Aibak,M. HI)Asma'ul Khusna
 
Pendekatan Budaya dalam Studi Islam
Pendekatan Budaya dalam Studi IslamPendekatan Budaya dalam Studi Islam
Pendekatan Budaya dalam Studi IslamInnddah Ndah
 
metodologi study islam
metodologi study islammetodologi study islam
metodologi study islamFitri Lely
 
Islam sebagai produk budaya dan pengetahuan ilmiah
Islam sebagai produk budaya dan pengetahuan ilmiahIslam sebagai produk budaya dan pengetahuan ilmiah
Islam sebagai produk budaya dan pengetahuan ilmiahazzahracaem
 
Psikologi Lintas Budaya dalam Dunia Kerja
Psikologi Lintas Budaya dalam Dunia KerjaPsikologi Lintas Budaya dalam Dunia Kerja
Psikologi Lintas Budaya dalam Dunia KerjaWulandari Rima Kumari
 
Tugas 1 (Psikologi Lintas Budaya)
Tugas 1 (Psikologi Lintas Budaya)Tugas 1 (Psikologi Lintas Budaya)
Tugas 1 (Psikologi Lintas Budaya)coryditapratiwi
 
metodologi studi islam
metodologi studi islammetodologi studi islam
metodologi studi islamDevi Risnawati
 
Power Point Pancasila sebagai Sistem Etika
Power Point Pancasila sebagai Sistem EtikaPower Point Pancasila sebagai Sistem Etika
Power Point Pancasila sebagai Sistem EtikaNovi Suryani
 
Nilai, Moral dan lingkungan
Nilai, Moral dan lingkungan Nilai, Moral dan lingkungan
Nilai, Moral dan lingkungan Siti Sahati
 
Makalah model penelitian keagamaan
Makalah model penelitian keagamaanMakalah model penelitian keagamaan
Makalah model penelitian keagamaansilvim04
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1riska05
 
Kelompok 1 ilkom17 etika, aliran etika,pengertian pancasila sebagai sistem etika
Kelompok 1 ilkom17 etika, aliran etika,pengertian pancasila sebagai sistem etikaKelompok 1 ilkom17 etika, aliran etika,pengertian pancasila sebagai sistem etika
Kelompok 1 ilkom17 etika, aliran etika,pengertian pancasila sebagai sistem etikadayurikaperdana19
 
Etika, norma, dan kode etik profesi
Etika, norma, dan kode etik profesiEtika, norma, dan kode etik profesi
Etika, norma, dan kode etik profesizia safira
 
Hubungan Agama dan Kebudayaan
Hubungan Agama dan KebudayaanHubungan Agama dan Kebudayaan
Hubungan Agama dan Kebudayaanindra08
 

What's hot (20)

Pendekatan sosiologis-studi-islam
Pendekatan sosiologis-studi-islamPendekatan sosiologis-studi-islam
Pendekatan sosiologis-studi-islam
 
Tugas makalah sosiologi agama
Tugas makalah sosiologi agamaTugas makalah sosiologi agama
Tugas makalah sosiologi agama
 
Metodologi Studi Islam - Materi IAIN Tulungagung (Mr. Khutbuddin Aibak,M. HI)
Metodologi Studi Islam - Materi IAIN Tulungagung (Mr. Khutbuddin Aibak,M. HI)Metodologi Studi Islam - Materi IAIN Tulungagung (Mr. Khutbuddin Aibak,M. HI)
Metodologi Studi Islam - Materi IAIN Tulungagung (Mr. Khutbuddin Aibak,M. HI)
 
Pendekatan Budaya dalam Studi Islam
Pendekatan Budaya dalam Studi IslamPendekatan Budaya dalam Studi Islam
Pendekatan Budaya dalam Studi Islam
 
metodologi study islam
metodologi study islammetodologi study islam
metodologi study islam
 
Pertemuan 7
Pertemuan 7Pertemuan 7
Pertemuan 7
 
Islam sebagai produk budaya dan pengetahuan ilmiah
Islam sebagai produk budaya dan pengetahuan ilmiahIslam sebagai produk budaya dan pengetahuan ilmiah
Islam sebagai produk budaya dan pengetahuan ilmiah
 
Psikologi Lintas Budaya dalam Dunia Kerja
Psikologi Lintas Budaya dalam Dunia KerjaPsikologi Lintas Budaya dalam Dunia Kerja
Psikologi Lintas Budaya dalam Dunia Kerja
 
Tugas 1 (Psikologi Lintas Budaya)
Tugas 1 (Psikologi Lintas Budaya)Tugas 1 (Psikologi Lintas Budaya)
Tugas 1 (Psikologi Lintas Budaya)
 
Pancasila sebagai sistem Etika
Pancasila sebagai sistem EtikaPancasila sebagai sistem Etika
Pancasila sebagai sistem Etika
 
metodologi studi islam
metodologi studi islammetodologi studi islam
metodologi studi islam
 
Power Point Pancasila sebagai Sistem Etika
Power Point Pancasila sebagai Sistem EtikaPower Point Pancasila sebagai Sistem Etika
Power Point Pancasila sebagai Sistem Etika
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Nilai, Moral dan lingkungan
Nilai, Moral dan lingkungan Nilai, Moral dan lingkungan
Nilai, Moral dan lingkungan
 
Makalah model penelitian keagamaan
Makalah model penelitian keagamaanMakalah model penelitian keagamaan
Makalah model penelitian keagamaan
 
Pkn 1 nilai norma dam moral
Pkn  1 nilai norma dam moralPkn  1 nilai norma dam moral
Pkn 1 nilai norma dam moral
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Kelompok 1 ilkom17 etika, aliran etika,pengertian pancasila sebagai sistem etika
Kelompok 1 ilkom17 etika, aliran etika,pengertian pancasila sebagai sistem etikaKelompok 1 ilkom17 etika, aliran etika,pengertian pancasila sebagai sistem etika
Kelompok 1 ilkom17 etika, aliran etika,pengertian pancasila sebagai sistem etika
 
Etika, norma, dan kode etik profesi
Etika, norma, dan kode etik profesiEtika, norma, dan kode etik profesi
Etika, norma, dan kode etik profesi
 
Hubungan Agama dan Kebudayaan
Hubungan Agama dan KebudayaanHubungan Agama dan Kebudayaan
Hubungan Agama dan Kebudayaan
 

Viewers also liked

PRESENTACIÓN EXTENDIDA (personal & profesional).doc
PRESENTACIÓN  EXTENDIDA   (personal & profesional).docPRESENTACIÓN  EXTENDIDA   (personal & profesional).doc
PRESENTACIÓN EXTENDIDA (personal & profesional).docmarcelogomez2005
 
Portret in opdracht,olieverf op linnen, 80/80 Saskia Vugts Portretschilder
Portret in opdracht,olieverf op linnen, 80/80 Saskia Vugts PortretschilderPortret in opdracht,olieverf op linnen, 80/80 Saskia Vugts Portretschilder
Portret in opdracht,olieverf op linnen, 80/80 Saskia Vugts PortretschilderSaskia Vugts Portretschilder
 
Media evaluation costume compare upload 2
Media evaluation costume compare upload 2Media evaluation costume compare upload 2
Media evaluation costume compare upload 2Ryan Baker
 
Que sentido puede ser el publico un actante
Que sentido puede ser  el publico un actanteQue sentido puede ser  el publico un actante
Que sentido puede ser el publico un actanteneidacano
 
Comparing and Contrasting Editing Techniques in Thriller Films
Comparing and Contrasting Editing Techniques in Thriller FilmsComparing and Contrasting Editing Techniques in Thriller Films
Comparing and Contrasting Editing Techniques in Thriller FilmsHJones137
 
Colegio naciona tecnico yaruqui 01
Colegio naciona tecnico yaruqui 01Colegio naciona tecnico yaruqui 01
Colegio naciona tecnico yaruqui 01monialexa
 

Viewers also liked (19)

LIIAR magazine
LIIAR magazineLIIAR magazine
LIIAR magazine
 
Calendario Oficial
Calendario OficialCalendario Oficial
Calendario Oficial
 
my photo shoot
my photo shootmy photo shoot
my photo shoot
 
Fundación Eos Emprendedores - Boletin Otoño 2014
Fundación Eos Emprendedores - Boletin Otoño 2014Fundación Eos Emprendedores - Boletin Otoño 2014
Fundación Eos Emprendedores - Boletin Otoño 2014
 
U5-T2-Imac-Citlali
U5-T2-Imac-CitlaliU5-T2-Imac-Citlali
U5-T2-Imac-Citlali
 
PRESENTACIÓN EXTENDIDA (personal & profesional).doc
PRESENTACIÓN  EXTENDIDA   (personal & profesional).docPRESENTACIÓN  EXTENDIDA   (personal & profesional).doc
PRESENTACIÓN EXTENDIDA (personal & profesional).doc
 
La independencia
La independenciaLa independencia
La independencia
 
www.sei.edu.in
www.sei.edu.inwww.sei.edu.in
www.sei.edu.in
 
Image Manipulation
Image ManipulationImage Manipulation
Image Manipulation
 
Untitled Presentation
Untitled PresentationUntitled Presentation
Untitled Presentation
 
Portret in opdracht,olieverf op linnen, 80/80 Saskia Vugts Portretschilder
Portret in opdracht,olieverf op linnen, 80/80 Saskia Vugts PortretschilderPortret in opdracht,olieverf op linnen, 80/80 Saskia Vugts Portretschilder
Portret in opdracht,olieverf op linnen, 80/80 Saskia Vugts Portretschilder
 
Media evaluation costume compare upload 2
Media evaluation costume compare upload 2Media evaluation costume compare upload 2
Media evaluation costume compare upload 2
 
Actividad uno
Actividad unoActividad uno
Actividad uno
 
Que sentido puede ser el publico un actante
Que sentido puede ser  el publico un actanteQue sentido puede ser  el publico un actante
Que sentido puede ser el publico un actante
 
Cartas modelo
Cartas modeloCartas modelo
Cartas modelo
 
Comparing and Contrasting Editing Techniques in Thriller Films
Comparing and Contrasting Editing Techniques in Thriller FilmsComparing and Contrasting Editing Techniques in Thriller Films
Comparing and Contrasting Editing Techniques in Thriller Films
 
Colegio naciona tecnico yaruqui 01
Colegio naciona tecnico yaruqui 01Colegio naciona tecnico yaruqui 01
Colegio naciona tecnico yaruqui 01
 
Los sacramentos
Los sacramentosLos sacramentos
Los sacramentos
 
Image ideas
Image ideasImage ideas
Image ideas
 

Similar to Bab 1 Pendahuluan Tentang Agama, Falsafah Hidup, Tradisi, Budaya, dan Ilmu Pengetahuan

Macam macam budi pekerti
Macam macam budi pekertiMacam macam budi pekerti
Macam macam budi pekertiwisty yulia
 
Bab ii tgas
Bab ii tgasBab ii tgas
Bab ii tgas33335
 
aliran aliran dalam tasawuf
aliran aliran dalam tasawufaliran aliran dalam tasawuf
aliran aliran dalam tasawufAhmad Minwar
 
Bagaimana cara kebudayaan mempengaruhi konsep diri
Bagaimana cara kebudayaan mempengaruhi konsep diriBagaimana cara kebudayaan mempengaruhi konsep diri
Bagaimana cara kebudayaan mempengaruhi konsep diriRaffy Mundung
 
Asal usul agama psychologis evolusionistis
Asal usul agama psychologis evolusionistisAsal usul agama psychologis evolusionistis
Asal usul agama psychologis evolusionistisSyaikhuna Al-Asyhi
 
Manusia nilai, moral dan hukum
Manusia nilai, moral dan hukumManusia nilai, moral dan hukum
Manusia nilai, moral dan hukumPotpotya Fitri
 
PANCASILA SEBAGAI DASAR ETIKA
PANCASILA SEBAGAI DASAR ETIKAPANCASILA SEBAGAI DASAR ETIKA
PANCASILA SEBAGAI DASAR ETIKAMira Veranita
 
Agama dan masyarakat
Agama dan masyarakatAgama dan masyarakat
Agama dan masyarakatnaufalando
 
Perkembangan nilai budaya dalam ruang lingkup kebidanan dan Penerapan ilmu pe...
Perkembangan nilai budaya dalam ruang lingkup kebidanan dan Penerapan ilmu pe...Perkembangan nilai budaya dalam ruang lingkup kebidanan dan Penerapan ilmu pe...
Perkembangan nilai budaya dalam ruang lingkup kebidanan dan Penerapan ilmu pe...AstriYuliaSariLubis1
 
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA - Rini Patasaka UNPI Manado.pptx
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA - Rini Patasaka UNPI Manado.pptxPANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA - Rini Patasaka UNPI Manado.pptx
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA - Rini Patasaka UNPI Manado.pptxFisipUNPI
 
Agama Sebagai Sistem Kebudayaan.pptx
Agama Sebagai Sistem Kebudayaan.pptxAgama Sebagai Sistem Kebudayaan.pptx
Agama Sebagai Sistem Kebudayaan.pptxYayanNasikin1
 
UTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdf
UTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdfUTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdf
UTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdfHendroGunawan8
 

Similar to Bab 1 Pendahuluan Tentang Agama, Falsafah Hidup, Tradisi, Budaya, dan Ilmu Pengetahuan (20)

Macam macam budi pekerti
Macam macam budi pekertiMacam macam budi pekerti
Macam macam budi pekerti
 
Bab ii tgas
Bab ii tgasBab ii tgas
Bab ii tgas
 
Cbr isbd
Cbr isbdCbr isbd
Cbr isbd
 
aliran aliran dalam tasawuf
aliran aliran dalam tasawufaliran aliran dalam tasawuf
aliran aliran dalam tasawuf
 
Bagaimana cara kebudayaan mempengaruhi konsep diri
Bagaimana cara kebudayaan mempengaruhi konsep diriBagaimana cara kebudayaan mempengaruhi konsep diri
Bagaimana cara kebudayaan mempengaruhi konsep diri
 
UTS PANCASILA .docx
UTS PANCASILA  .docxUTS PANCASILA  .docx
UTS PANCASILA .docx
 
Agama+dan+hubungan+sosial (1)
Agama+dan+hubungan+sosial (1)Agama+dan+hubungan+sosial (1)
Agama+dan+hubungan+sosial (1)
 
Rainbow
RainbowRainbow
Rainbow
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
Spe Bab6
Spe Bab6Spe Bab6
Spe Bab6
 
Agama dan masyarakat
Agama dan masyarakatAgama dan masyarakat
Agama dan masyarakat
 
Asal usul agama psychologis evolusionistis
Asal usul agama psychologis evolusionistisAsal usul agama psychologis evolusionistis
Asal usul agama psychologis evolusionistis
 
Manusia nilai, moral dan hukum
Manusia nilai, moral dan hukumManusia nilai, moral dan hukum
Manusia nilai, moral dan hukum
 
PANCASILA SEBAGAI DASAR ETIKA
PANCASILA SEBAGAI DASAR ETIKAPANCASILA SEBAGAI DASAR ETIKA
PANCASILA SEBAGAI DASAR ETIKA
 
Agama dan masyarakat
Agama dan masyarakatAgama dan masyarakat
Agama dan masyarakat
 
Perkembangan nilai budaya dalam ruang lingkup kebidanan dan Penerapan ilmu pe...
Perkembangan nilai budaya dalam ruang lingkup kebidanan dan Penerapan ilmu pe...Perkembangan nilai budaya dalam ruang lingkup kebidanan dan Penerapan ilmu pe...
Perkembangan nilai budaya dalam ruang lingkup kebidanan dan Penerapan ilmu pe...
 
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA - Rini Patasaka UNPI Manado.pptx
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA - Rini Patasaka UNPI Manado.pptxPANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA - Rini Patasaka UNPI Manado.pptx
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA - Rini Patasaka UNPI Manado.pptx
 
Agama Sebagai Sistem Kebudayaan.pptx
Agama Sebagai Sistem Kebudayaan.pptxAgama Sebagai Sistem Kebudayaan.pptx
Agama Sebagai Sistem Kebudayaan.pptx
 
UTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdf
UTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdfUTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdf
UTS_PENDIDIKAN AGAMA_HENDRO GUNAWAN_200401072103_IT-301.pdf
 
Nilai Budaya
Nilai BudayaNilai Budaya
Nilai Budaya
 

More from wisty yulia

More from wisty yulia (6)

Tugas bp
Tugas bpTugas bp
Tugas bp
 
Rumusan masal;ahh
Rumusan masal;ahhRumusan masal;ahh
Rumusan masal;ahh
 
Cover
CoverCover
Cover
 
Bab2,pembahasan,bp
Bab2,pembahasan,bpBab2,pembahasan,bp
Bab2,pembahasan,bp
 
Tujuann
TujuannTujuann
Tujuann
 
Flwr
FlwrFlwr
Flwr
 

Bab 1 Pendahuluan Tentang Agama, Falsafah Hidup, Tradisi, Budaya, dan Ilmu Pengetahuan

  • 1. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agama berdasarkan asal katanya, dari bahasa sansekerta, a berarti tidak dan gam berarti kacau jadi agama berarti tidak kacau. Berdasarkan pengertian dari akar kata, maka intinya adalah ikatan yang berasal dari sesuatu kekuatan yang lebih tinggi dari manusia sebagai kekuatan gaib yang tidak dapat ditangkap oleh panca indera, namun mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap kehidupan manusia. Dalam praktek hidup sehari-hari, motivasi yang terpenting dan terkuat bagi manusia terutama bagi para pelaku moral adalah agama. Setiap agama mengandung ajaran moral yang menjadi pegangan bagi perilaku para penganutnya. Secara struktural fungsional agama melayani kebutuhan-kebutuhan manusia untuk mencari kebenaran dan mengatasi serta menetralkan berbagai hal buruk dalam kehidupan. Semua agama menyajikan formula-formula tersebut yang pada hakikatnya bersifat mendasar dan umum, berkenaan dengan eksistensi dan perjalanan hidup manusia, yang masuk akal dan rasional sesuai dengan keyakinan keagamaannya, mendalam serta penuh dengan muatan-muatan emosi dan perasaan yang manusiawi. Agama tidak mengalami perubahan, tetapi yang berubah adalah tradisi keagamaan atau sistem-sistem keyakinan keagamaan, sedangkan teks suci atau doktrin agama itu sendiri, sebagaimana tertuang dalam kitab suci, tetap tidak berubah. Kehidupan dalam kelompok terkecil maupun kelompok luas masyarakat dan lingkungan, didasarkan oleh keyakinan agama yang kemudian membudaya dalam diri dan lahir menjadi tradisi. Falsafah hidup merupakan kristalisasi dari nilai-nilai yang diyakini kebenarannya, ketepatan dan manfaatnya yang kemudian menimbulkan tekad untuk mewujudkannya dalam bentuk sikap, tingkah laku, dan perbuatan. Dalam kehidupan masyarakat terdapat banyak nilai yang diyakini kebenarannya, kemudian dijadikan falsafah hidup dipakai sebagai sumber dalam berperilaku. Oleh karena itu, falsafah hidup yang berlaku di setiap kelompok masyarakat berbeda-beda. Falsafah hidup bukan timbul seketika atau dalam waktu yang singkat saja, melainkan melalui proses waktu yang lama dan terus-menerus sehingga hasil pemikiran itu dapat teruji kebenarannya. Dalam proses pembentukan falsafah hidup, dapat terjadi perubahan- perubahan dasar falsafah hidup itu. Tradisi sama dengan adat kebiasaan yang dimunculkan oleh kehendak atau perbuatan sadar yang telah menjadi kebiasaan sekelompok orang. Ada 2 faktor penting yang melahirkan adat kebiasaan, yang pertama adanya kecenderungan hati kepada perbuatan itu. Yang kedua, adalah adanya praktek yang diulang-ulang sehingga seseorang menjadi terbiasa melakukan perbuatan tersebut. Diantara kedua faktor tersebut, faktor yang kedualah yang sangat menentukan sebab walaupun ada
  • 2. kecenderungan hati tetapi apabila tidak ada kesempatan untuk memunculkan perbuatan, maka kecenderungan hati itu tidak akan terealisasi. Budaya dapat didefinisikan secara sempit dan luas. Secara sempit budaya mencakup kesenian dengan semua cabang-cabangya, sedangkan secara luas, budaya mencakup semua aspek kehidupan manusia. Secara formal, budaya didefinisikan sebagai tatanan pengetahuan, pengalaman, kepercayaan, nilai sikap, makna, hierarki agama, waktu, peranan, hubungan ruang dan lain-lain. Budaya meliputi semua peneguhan perilaku yang diterima selama satu periode kehidupan. Budaya juga berkenaan dengan bentuk dan struktur fisik serta lingkungan sosial yang mempengaruhi kehidupan kita. Sebagian besar pengaruh budaya terhadap kehidupan kita tidak kita sadari. Fungsi budaya sebagai sumber akhlak dan budi pekerti dapat dilihat dari model-model perilaku dan komunikasi manusia dalam masyarakat pada tempat dan kurun waktu tertentu. Ilmu pengetahuan pertama kali muncul dari rasa ingin tahu akan keterangan mengapa sasuatu hal terjadi yang kemudian dikaitkan dan digolongkan sehingga hal- hal yang tersendiri itu dianggap mewakili suatu peristiwa yang lebih umum. Di kalangan ilmuan ada keseragaman pendapat, yaitu bahwa ilmu selalu tersusun dari pengetahuan secara teratur. Untuk membuktikan apakah isi pengetahuan benar, perlu berpangkal pada teori kebenaran pengetahuan. Teori pertama bertitik tolak pada adanya hubungan dalil. Kedua, pengetahuan itu benar bila ada kesesuaian dengan kenyataan. Ketiga, pengetahuan itu benar apabila mempunyai konsekuensi praktis dalam dirinya. Sehubungan dengan proses perolehan ilmu pengetahuan dengan metode yang benar dan teruji kebenarannya secara ilmiah, maka ilmu pengetahuan dijadikan sumber yang memberikan motivasi untuk melakukan sebuah perbuatan baik dan berbudi pekerti luhur.