2. KEBUDAYAAN
Dalam Kamus Umum Bahasa (Indonesia), kebudayaan
diartikan sebagai hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal
budi) manusia seperti kepercayaan, kesenian, adat istiadat,
dan berarti pula kegiatan (usaha) batin (akal dan
sebagainya) untuk menciptakan sesuatu yang termasuk
hasil kebubudayaan.
Hasil karya, cipta, pengolahan, dan pengarahan manusia
terhadap alam dengan kekuatan jiwa, pikieran, perasaan,
kemauan, intuisi, imajinasi, raga dan fakultas-fakultas
rohaniah lainnya yang menyatakan diri dalam berbagai
kehidupan rohaniah dan lahiriah manusia.
3. Jadi Kebudayaan adalah keseluruhan sisitem gagasan,
tindakan dan hasil karya manusia untuk memenuhi
kehidupannya dangan cara belajar, yang semuanya
tersusundalam kehidupan masyarakat dan terdapat
pengetahuan, kepercayaan, seni, hukum, moral, adat
istiadat, dan sebagainya. Kesemuanya itu selanjutnya
digunakan sebagai kerangka acuan atau blue print oleh
seseorang dalam menjawab berbagai masalah yang
dihadapinya. Dengan demikian kebudayaan hadir sebagai
pranata yang secara terus menerus dipelihara oleh para
pembentuknya dan generasi selanjutnya yang diwarisi
budaya tersebut.
4. Wujud Kebudayaan adalah rangkaian tindakan dan
aktivitas manusia yang berpola
Kompleks ide/gagasan, sifatnya abstrak tidak dapat diraba
atau disentuh
Kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia
dalam masyarakat , wujud kebudayaan sebagai suatu
tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat
Benda hasil karya manusia, hasil dari kativitas perbuatan,
dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa
benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan
didokumentasikan. sifatnya paling kongkret di antara
ketiga wujud kebudayaan
5. UNSUR KEBUDAYAAN C. Kluckhohn
Peralatan dan perlengkapan hdup manusia sehari-hari,
misalnya pakaian, perumahan, alat rumah tangga, senjata
dan sebagainya;
Sistem mata pencaharian dan sistem ekonomi, misalnya
pertanian, peternakan, sistem produksi;
Sistem kemasyarakatan, misalnya kekerabatan, sistem
perkawinan, sistem pewarisan;
Bahasa sebagai media komunikasi, baik lisan maupun
tulisan;
Ilmu pengetahuan;
Kesenian, misalnya seni suara, seni rupa, seni gerak;
Sistem religi.
6. KARAKTERISTIK KEBUDAYAAN sifatyang
khas,yaitukeistimewaanataucirikhas.
Dapat dipelajari dan dimiliki bersama oleh
masyarakat
Diwariskan kepada generasi penerusnya, misalnya
melalui cerita kepada anak.
Diajarkan kepada siswa di lembaga pendidikan
Berbasis simbol-simbol tertentu
Bersifat adaptif, yaitu dapat menyesuaikan diri
dengan lingkungan sosial, misalnya budaya harus
memenuhi segala hal yang dibutuhkan masyarakat
7. HUBUNGANANTARAAGAMADAN
KEBUDAYAAN
Hubungan agama dan kebudayaan dapat digambarkan
senbagai hubungan yang berlangsung secara timbal balik.
Agama secara praktis merupakan produk dari pemahaman
dan pengalaman masyarakat berdasarkan kebudayaan yang
telah dimilikinya. Sedangkan kebudayaan selalu berubah
mengikuti agama yang diyakini oleh masyarakat. Jadi dapat
disimpulkan bahwa hubungan antara agama dan kebudayaan
bersifat dialogis
Dari aspek keyakinan maupun aspek ibadah formal, praktek
agama akan selalu bersamaan dan bahkan berinteraksi
dengan budaya. Kebudayaan sangat berperan penting di
dalam terbentuknya praktik keagamaan, mempunyai andil
besar bagi terbentuknya aneka ragam praktik beragama
8. Budaya dan agama memiliki sifat berbeda,
yaitu agama memiliki sifat “ketergantungan
dan kepasrahan”, sedangkan budaya
mempuyai sifat dasar “kemandiriandan
keaktivan”.
9. PERKEMBANGANAGAMADAN KEHIDUPAN
BUDAYAMANUSIA
Agama dan kehidupan budaya pada tahap teologis, manusia selalu berusaha
untuk mencari dan menemukan sebab dan tujuan akhir segala sesuatu yang
ada, yang dirasakan oleh manusia sebagai kekuatan mutlak yang
menguasai, menentukan, mengatur kehidupan manusia dan segala sesuatu
yang ada.
Agama dan kehidupan budaya pada tahap metafisik, ditandai oleh
perkembangan akal pikiran manusia yang luar biasa. selalu berusaha untuk
mencari dan menemukan hakikat dari segala sesuatu yang ada.
Agama dan kehidupan budaya manusia pada tahap positif, merasa lebih
dekat dengan hal-hal atau gejala-gejala yang dapat diterangkan dan diteliti
melalui pengamatan di atas hukum-hukum yang deskriptif. tidak lagi
dipengaruhi oleh kekuatan atau pengertian-pengertian adikodrati/metafisik
yang tidak bisa dibuktikan secara nyata.
10. Dapat diambil kesimpulan bahwa dengan
pendekan budaya dalam studi islam, dilakukan
dengan bersikap terbuka, akomodatif, tetapi
juga selektif. Kecenderungan agama islam
yang tergolong dalam agama samawi menjadi
pengukuran tersendiri dengan tahap islamisasi
budaya dengan memperhatikan nilai budaya
itu sendiri.