2. Anggota kelompok 5 :
- Jafar sodiq
- Zahrah fadhilah fasya
- Diah ayu lestari
- Dhea noviani handoyo
- Rifaa’ putri maahira
AGAMA
DAN
KEBUDAYAAN
Politeknik APP Jakarta
3. Pengertian Agama Dan Kebudayaan
AGAMA (sansekerta),
a (tidak); gama(kacau) = sesuatu yang tidak kacau.
Agama berdasarkan prinsip ketuhanan :
- Dinamisme
- Animisme
- Politeisme
- Henoteisme
Agama berdasarkan sumbernya :
- Agama bumi
- Agama langit/samawi
Politeknik APP Jakarta
4. KEBUDAYAAN menurut Koentjara Ningrat, (Sansekerta) yaitu buddhayah, yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-
hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Kebudayaan (KBBI), adalah hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi)
manusia, seperti kepercayaan, kesenian dan adat istiadat.
KEBUDAYAAN ADALAH HASIL CIPTA, RASA, KARSA MANUSIA YANG DILAKUKAN
DALAM KESEHARIAN.
Politeknik APP Jakarta
6. Pandangan Budayawan Luar Terhadap
Kebudayaan Islam di Indonesia
Ralp Linton, Latar Belakang kebudayaan dari pada kepribadian, terjemahan Fu’ad
Hasan, Jakarta, 1962, ialah : “Suatu kebudayaan adalah konfigurasi daripada
tingkah laku yang unsur-unsur pembinanya dimiliki bersama dan dilanjutkan oleh
anggota-anggota masyarakat tertentu, istilah konfigurasi mengandung arti bahwa
bermacam-macam tingkah laku dan hasil-hasil dari pada tingkah laku yang
menyusuri suatu keseluruhan yang berpola.
T.S Elliot, Notes toward the definition of culture, London, 1948, “Culture may
even be described simply as that which makes life worth living” (secara sederhana
dapatkah) kultur itu dilukiskan sebagai : sesuatu yang membuat hidup ini lebih
baik lagi.
PJ. Zoetmulder : “Meninjau masalah Kultur”, Basis : Majalah Kebudayaan Umum,
xv-1 Oktober 1964. Inti pengertian kultur : Memperkembangkan kekuatan-
kekuatan alam kearah tertentu, menurut susunan tertentu pula dengan hasil
tercapainya tingkatan yang lebih tinggi dari pada tingkatan yang ingin dicapai
andai kata kekuatan alam itu dibiarkan berkembang dengan sendirinya begitu saja.
Hanya ada satulah yang dapat mengembangkan dan membina kekuatan alam
tersebut yakni manusia dengan aksi budinya.
Politeknik APP Jakarta
7. Nilai nilai dasar islam dalam budaya
Nilai-Nilai Dasar Islam Dalam Budaya Secara Umum
Kebudayaan Islam merupakan sistem yang mempunyai sifat-sifat ideal, sempurna,
praktis, aktual, diakui keberadaannya dan senantiasa diekspresikan.
Sistem Islam menerapkan dan menjanjikan perdamaian dan stabilitas dimanapun
manusia berada, karena pada hakikatnya manusia memiliki kedudukan yang sama
di hadapan Allah SWT, yang berbeda justru hanya terletak pada unsur-unsur
keimanan dan ketakwaannya saja.
Perkembangan kebudayaan Islam membutuhkan petunjuk wahyu berupa firman-
firman Allah SWT yang terdapat di dalam Al Qur’an dan Hadis Nabi, dan bertujuan
hanya untuk beribadah kepada Allah semata-mata.
Di zaman modern, ada satu fenomena yang menarik untuk kita simak bersama
yaitu semangat dan pemahaman sebagian generasi muda umat Islam khususnya
dalam mempelajari dan mengamalkan ajaran Islam. Mereka berpandangan bahwa
Islam yang benar adalah segala sesuatu yang ditampilkan oleh Nabi Muhammad
Saw.
Politeknik APP Jakarta
8. Nilai-Nilai Dasar Islam Dalam Budaya Indonesia
Tumbuh kembangnya Islam di Indonesia diolah sedemikian rupa oleh para juru
dakwah dengan melalui berbagai macam cara, baik melalui bahasa maupun
budaya seperti halnya dilakukan oleh para wali Allah di Pulau Jawa.
Para wali Allah menerapkan ajaran dengan melalui bahasa dan budaya daerah
setempat, sehingga masyarakat secara tidak sengaja dapat memperoleh nilai-
nilai Islam yang pada akhirnya dapat mengemas dan berubah menjadi adat
istiadat di dalam hidup dan kehidupan sehari-hari dan secara langsung
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kebudayaan bangsa Indonesia.
Politeknik APP Jakarta
9. Agama Islam Sebagai Sumber Kekuatan
Kebudayaan Islam
ALQURAN memiliki posisi yang amat vital dan terhormat dalam masyarakat
muslim di seluruh dunia.
Di samping sebagai sumber hukum,pedoman moral,bimbingan ibadah dan
doktrin keimanan,Alquran juga merupakan sumber peradaban yang bersifat
historis dan universal.
Dari enam rukun iman yang diyakini umat Islam,ada dua yang tidak gaib, yaitu
sosok Nabi Muhammad sebagai sosok historis dan kitab suci Alquran yang bisa
kita baca dan kaji kandungannya
Politeknik APP Jakarta