SlideShare a Scribd company logo
Persyaratan
Kelompok ternak
bebas Brucellosis
Drh. TRI SATYA PUTRI NAIPOSPOS MPhil PhD
Komisi Ahli Kesehatan Hewan, Kesehatan
Masyarakat Veteriner dan Karantina Hewan
“Pembahasan Kuesioner Penilaian Brucellosis” – 1 Maret 2021
Brucellosis
 Brucellosis tetap menjadi salah satu zoonosis yang
paling menyebar di dunia.
 Pada manusia, penyakit dikenal sebagai demam
undulan, demam Mediterania atau demam Malta, tetap
menjadi masalah kesehatan masyarakat yang penting.
 Secara historis, hanya B. abortus, B. melitensis, dan B.
suis yang dipertimbangkan sebagai patogen zoonotik,
tetapi laporan terkini menunjukkan spesies mamalia laut
yang baru diakui juga memiliki potensi zoonotik.
 Dari spesies Brucella, sebagian besar penyakit manusia
disebabkan oleh B. abortus dan B. melitensis.
Sumber: Makita et al. BMC Veterinary Research 2011, 7:60.
Brucellosis pada sapi
 Brucellosis pada sapi (utamanya disebabkan oleh B.
abortus) menimbulkan bukan hanya ancaman signifikan
sebagai sumber infeksi ke manusia tetapi juga risiko
kerugian ekonomi.
 Kerugian akibat abortus atau kematian anak sapi adalah
kendala ekonomi yang besar bagi peternak dan
pembentukan status ‘carrier’ dalam proporsi ternak yang
besar dapat menyebabkan reduksi 20% produksi susu.
 Di daerah di mana pemusnahan atau cara lain
pengendalian brucellosis tidak dipraktikkan, infeksi kronis
jangka panjang sering dikaitkan dengan higroma karpal
dan infertilitas.
Sumber: Makita et al. BMC Veterinary Research 2011, 7:60.
Gejala klinis brucellosis
 Satu-satunya gejala klinis bahwa sapi betina muda
atau sapi induk yang menderita brucellosis adalah
keguguran (abortus) ketika ternak tersebut
mengekresikan jutaan bakteri ke lingkungan.
 Sapi betina muda/sapi induk yang terinfeksi
menyebabkan anak sapi juga mengekskresikan
bakteri pada saat melahirkan. to edit Master text
styles
• Second level
Penularan Brucellosis
 Foetus aborsi dan eksudat (discharges) mengandung
sejumlah besar organisme infeksius, dan sapi yang
terinfeksi secara kronis dapat mengeluarkan organisme
dalam jumlah lebih rendah melalui susu dan eksudat organ
reproduksi, dan infeksi dapat juga ditularkan secara vertikal
ke anak sapi yang lahir kemudian, sehingga
mempertahankan penularan penyakit.
Sumber: Makita et al. BMC Veterinary Research 2011, 7:60.
Strategi pengendalian brucellosis
 3 (tiga) strategi utama yang telah menunjukkan dapat
digunakan sebagai alat efektif untuk mengendalikan
brucellosis pada hewan domestik apabila digunakan
secara kombinasi:
1. Biosekuriti yang ketat di tingkat peternakan;
2. Program ‘uji dan potong’ (test and slaughter); dan
3. Imunisasi populasi yang rentan.
Persyaratan negara/zona bebas
brucellosis tanpa vaksinasi
1) Penyakit wajib dilaporkan (notifiable);
2) Tidak ada kasus tercatat pada sapi dalam 3 tahun terakhir;
3) Pengujian reguler semua kelompok ternak telah dilakukan
dalam 3 tahun terakhir; dan uji menunjukkan infeksi Brucella
tidak ada pada 99,8% kelompok ternak yang mewakili 99,9%
sapi di negara/zona;
4) Tindakan regulasi telah dilakukan untuk deteksi dini infeksi
Brucella pada sapi, termasuk pengiriman secara regular sampel
dari kasus keguguran ke laboratorium diagnostik;
5) Tidak ada sapi yang divaksinasi terhadap infeksi Brucella dalam
3 tahun terakhir, dan tidak ada sapi yang diintroduksi ke dalam
negara/zona yang divaksinasi dalam 3 tahun terakhir;
6) Sapi dan material genetik yang diintroduksi ke dalam
negara/zona memenuhi rekomendasi Artikel 8.4.14. dan 8.4.18.
Persyaratan negara/zona bebas
brucellosis dengan vaksinasi
1) Penyakit wajib dilaporkan (notifiable);
2) Tidak ada kasus tercatat pada sapi dalam 3 tahun terakhir;
3) Pengujian reguler semua kelompok ternak telah dilakukan
dalam 3 tahun terakhir; dan uji menunjukkan infeksi Brucella
tidak ada pada 99,8% kelompok ternak yang mewakili 99,9%
sapi di negara/zona;
4) Tindakan regulasi telah dilakukan untuk deteksi dini infeksi
Brucella pada sapi, termasuk pengiriman secara regular sampel
dari kasus keguguran ke laboratorium diagnostik;
5) Sapi yang divaksinasi harus diidentifikasi secara permanen;
6) Sapi dan material genetik yang diintroduksi ke dalam
negara/zona memenuhi rekomendasi Artikel 8.4.14. dan 8.4.18.
Sumber: OIE TAHC (2020). Chapter 8.4. Infection with Brucella
abortus, B. melitensis and B. suis.
INFEKSI BRUCELLA
1. Brucella diisolasi dari sampel dari seekor ternak;
ATAU
2. Hasil positif terhadap uji diagnostik, dan ada kaitan
epidemiologis terhadap kasus tersebut.
KELOMPOK TERNAK
 Kelompok ternak (herd) artinya sejumlah hewan dari
satu jenis yang dipelihara bersama-sama di bawah
kendali manusia atau sekumpulan hewan liar yang
cenderung berkelompok.
 Suatu kelompok ternak biasanya dianggap sebagai
unit epidemiologi.
Sumber: OIE TAHC (2020). Chapter 8.4. Infection with Brucella
abortus, B. melitensis and B. suis. Article 8.4.1. General provisions.
Persyaratan kelompok ternak bebas
brucellosis tanpa/dengan vaksinasi
TANPA VAKSINASI
 Kelompok ternak berada di negara/zona bebas infeksi Brucella
tanpa vaksinasi dan disertifikasi bebas tanpa vaksinasi oleh
Otoritas Veteriner;
ATAU
 Kelompok ternak berada di negara/zona bebas infeksi Brucella
dengan vaksinasi dan disertifikasi bebas tanpa vaksinasi oleh
Otoritas Veteriner; dan tidak ada sapi dalam kelompok ternak itu
yang telah divaksinasi dalam 3 tahun terakhir.
DENGAN VAKSINASI
 Kelompok ternak berada di negara/zona bebas infeksi Brucella
dengan vaksinasi dan disertifikasi bebas dengan vaksinasi oleh
Otoritas Veteriner.
Persyaratan kelompok ternak
bebas brucellosis tanpa vaksinasi
1) Penyakit wajib dilaporkan di seluruh wilayah negara (notifiable);
2) Tidak ada sapi dalam kelompok ternak yang telah divaksinasi
dalam 3 tahun terakhir;
3) Tidak ada kasus terdeteksi pada kelompok ternak setahun
yang lalu;
4) Sapi yang menunjukkan gejala klinis konsisten dengan infeksi
Brucella seperti keguguran telah diuji secara diagnostik dengan
hasil negatif;
5) Dalam setahun yang lalu, tidak ada bukti infeksi Brucella pada
kelompok ternak lain dalam peternakan yang sama, atau
tindakan dilakukan untuk mencegah setiap penularan infeksi
Brucella dari kelompok ternak lain;
Lanjut ke slide berikut
Persyaratan kelompok ternak
bebas brucellosis tanpa vaksinasi
6) Dua kali uji telah dilakukan dengan hasil negatif terhadap
semua ternak dewasa, kecuali jantan kastrasi dan betina afkir,
yang ada dalam kelompok ternak pada saat pengujian, uji
pertama tidak dilakukan sebelum 3 bulan setelah pemotongan
kasus terakhir dan uji kedua dengan interval lebih dari 6 dan
kurang dari 12 bulan.
Sumber: OIE TAHC (2020). Chapter 8.4. Infection with Brucella
abortus, B. melitensis and B. suis.
Persyaratan kelompok ternak
bebas brucellosis dengan vaksinasi
1) Penyakit wajib dilaporkan di sekuruh wilayah negara;
2) Sapi yang divaksinasi harus diidentifikasi secara permanen;
3) Tidak ada kasus terdeteksi pada kelompok ternak setahun
yang lalu;
4) Sapi yang menunjukkan gejala klinis konsisten dengan infeksi
Brucella seperti keguguran telah diuji secara diagnostik
dengan hasil negatif;
5) Dalam setahun yang lalu, tidak ada bukti infeksi Brucella pada
kelompok ternak lain dalam peternakan yang sama, atau
tindakan dilakukan untuk mencegah setiap penularan infeksi
Brucella dari kelompok ternak lain;
Lanjut ke slide berikut
Persyaratan kelompok ternak
bebas brucellosis dengan vaksinasi
6) Dua kali uji telah dilakukan dengan hasil negatif terhadap
semua ternak dewasa, kecuali jantan kastrasi dan betina
afkir, yang ada dalam kelompok ternak pada saat pengujian,
uji pertama tidak dilakukan sebelum 3 bulan setelah
pemotongan kasus terakhir dan uji kedua dengan interval
lebih dari 6 dan kurang dari 12 bulan.
Sumber: OIE TAHC (2020). Chapter 8.4. Infection with Brucella
abortus, B. melitensis and B. suis.
Mempertahankan status bebas
kelompok ternak tanpa vaksinasi
1. Persyaratan kelompok ternak bebas brucellosis tanpa
vaksinasi terpenuhi;
2. Pengujian regular, dengan frekuensi bergantung pada
prevalensi kelompok ternak (herd prevalence) di
negara/zona yang menunjukkan tidak adanya infeksi
Brucella yang berkelanjutan;
3. Ternak yang diintroduksi ke dalam kelompok ternak
disertai dengan sertifikat dari dokter hewan berwenang
yang menyatakan bahwa ternak tersebut berasal dari:
Lanjut ke slide berikut
Mempertahankan status bebas
kelompok ternak tanpa vaksinasi
a) negara/zona bebas infeksi Brucella tanpa vaksinasi;
ATAU
b) negara/zona bebas infeksi Brucella dengan vaksinasi
dan tidak divaksinasi dalam 3 tahun terakhir; ATAU
c) kelompok ternak bebas infeksi Brucella tanpa atau
dengan vaksinasi dan ternak tidak divaksinasi dalm 3
tahun terakhir dan diuji untuk infeksi Brucella dalam 30
hari sebelum pengiriman dengan hasil negatif; dalam
kasus betina pasca melahirkan, uji dilakukan 30 hari
setelah melahirkan. Uji ini tidak diperlukan untuk hewan
belum dewasa secara seksual termasuk ternak kastrasi
dan betina afkir.
Mempertahankan status bebas
kelompok ternak dengan vaksinasi
1. Persyaratan kelompok ternak bebas brucellosis dengan
vaksinasi terpenuhi;
2. Pengujian regular, dengan frekuensi bergantung pada
prevalensi kelompok ternak (herd prevalence) di
negara/zona yang menunjukkan tidak adanya infeksi
Brucella yang berkelanjutan;
3. Ternak yang diintroduksi ke dalam kelompok ternak
disertai dengan sertifikat dari dokter hewan berwenang
yang menyatakan bahwa ternak tersebut berasal dari:
Lanjut ke slide berikut
Mempertahankan status bebas
kelompok ternak dengan vaksinasi
a) negara/zona bebas infeksi Brucella tanpa atau
dengan vaksinasi; ATAU
b) kelompok ternak bebas infeksi Brucella tanpa atau
dengan vaksinasi dan ternak diuji untuk infeksi
Brucella dalam 30 hari sebelum pengiriman dengan
hasil negatif; dalam kasus betina pasca melahirkan,
uji dilakukan 30 hari setelah melahirkan. Uji ini tidak
diperlukan untuk hewan belum dewasa secara
seksual termasuk ternak kastrasi atau ternak
divaksinasi berumur kurang dari 18 bulan.
Manajemen dan biosekuriti
 Fokus pada kemungkinan kontak dengan Brucella yang
hidup, baik ternak yang terinfeksi dan lingkungan yang
terkontaminasi.
 Rute paling sering untuk masuknya Brucella ke suatu
peternakan bebas yaitu:
• Pembelian ternak terinfeksi yang dapat mengeluarkan
bakteri ke lingkungan, oleh karena itu terpapar ke individu
yang rentan.
• Kontak dengan material, padang rumput dsb. yang
terinfeksi, karena resistensi Brucella spp. di lingkungan
yang tinggi, menyebabkan persistensi di luar hospes untuk
jangka waktu lama, memungkinkan berbagai rute
penularan Brucella (konjungtiva, oral, dan pernafasan).
Manajemen sapi perah
 Introduksi sapi baru adalah salah satu risiko biosekuriti
terpenting bagi peternakan sapi perah (Villarroel A., 2007).
 Pada peternakan sapi perah modern, penjualan dan
pergerakan sapi adalah bagian intrinsik dari bisnis sebagai
konsekuensi peningkatan tingkat penggantian kelompok
ternak (herd replacement) sapi dewasa menyusui,
pemusnahan paksa dan kebutuhan untuk meningkatkan
besaran kelompok (Sibley R.J., 2014).
 Untuk mengurangi risiko penyebaran penyakit antar
peternakan, ternak baru harus dibeli hanya dari kelompok
ternak yang diketahui status kesehatan dan diketahui
protokol vaksinasinya (Wallace R.L., 2003).
Faktor risiko
 Besaran kelompok ternak (herd size) - seropositif pada besaran
> 8 ekor lebih tinggi dari 1-2 ekor sapi.
 Kelompok ternak dengan sejarah abortus.
 Sapi induk dengan jumlah anak sapi lahir - seropositif pada 1-2
ekor lebih rendah dari > 6 ekor anak sapi (Lindahl et al., 2014;
Coelho et al., 2015).
 Peternakan sapi yang dipelihara berdekatan dengan domba/
kambing.
 Keberadaan anjing di peternakan.
 Sapi perah berpeluang lebih besar tertular bahkan juga
menyebarkan lebih cepat dari sapi potong.
 Pembelian ternak.
 Praktik pencampuran ternak, baik di padang rumput atau sumber
air minum (Coelho et al., 2015).
 Perkawinan dengan inseminasi buatan (Panus et al., 2018).
Biosekuriti (kontak dengan sapi lain)
 Pembelian sapi (betina muda/induk) – Ya/tidak – SKKH daerah
asal/SKKP setelah tiba - diuji/tidak diuji.
 Rata-rata frekuensi pembelian sapi betina muda atau induk per
tahun – jumlah (ekor).
 Transportasi pembelian sapi betina muda – kontak dengan sapi
lain – ya/tidak.
 Fasilitas karantina memadai – ya/tidak.
 Peternakan sapi lain dalam jarak 1 km – ya/tidak.
 Dipelihara di luar kandang – ya/tidak.
 Sanitasi lokasi pemeliharaan di luar kandang – ya/tidak.
 Domba/kambing dalam jarak 1 km – ya/tidak.
 Partisipasi dalam pameran ternak – ya/tidak – kembali ke
peternakan – ya/tidak.
 Padang rumput – kontak dengan sapi lain – ya/tidak/mungkin.
Sumber: Villaamil et al. (2019). https://doi.org/10.1101/673996.
Biosekuriti (kendaraan & peralatan)
 Pemakaian bersama gerobak pengangkut pakan – ya /tidak
 Rata-rata frekuensi gerobak pengangkut pakan per minggu -
jumlah
 Pemakaian bersama mesin – ya/tidak.
 Pemakaian bersama kendaraan kotoran – ya/tidak.
 Rata-rata frekuensi kendaraan kotoran per bulan – jumlah.
 Pemakaian bersama material (aplikator ‘ear tag’, material
melahirkan anak sapi, material pembersihan atau lainnya) –
ya/tidak.
 Pemakaian bersama kendaraan limbah cair – ya/tidak.
 Rata-rata frekuensi kendaraan limbah cair per bulan – jumlah.
 Area deposit karkas – di luar/ di dalam perimeter peternakan.
 Rata-rata frekuensi kendaraan karkas per bulan masuk ke
perimeter peternakan (jika ada) – jumlah.
Sumber: Villaamil et al. (2019). https://doi.org/10.1101/673996.
Biosekuriti (kendaraan & peralatan)
LANJUTAN
 Kendaraan (rumah potong/feedlot) dapat tiba membawa
ternak dari luar peternakan – ya/tidak/tidak tahu.
 Kendaraan (rumah potong/feedlot) dapat memasuki ke
dalam perimeter peternakan – ya/tidak.
 Rata-rata frekuensi kendaraan rumah potong/feedlot per
bulan masuk ke perimeter peternakan – jumlah.
Sumber: Villaamil et al. (2019). https://doi.org/10.1101/673996.
Biosekuriti (pengunjung & pekerja)
 Pekerja (eksternal) – tidak/ya (kerja/tidak kerja di
peternakan lain).
 Pagar perimeter – tidak/ya (selalu/tidak selalu tertutup).
 Parkir kendaraan untuk pengunjung – di luar/di dalam
perimeter peternakan.
 Rata-rata jumlah pengunjung per bulan yang kontak
dengan ternak – jumlah.
 Pengunjung menggunakan pakaian pelindung – ya/tidak.
Sumber: Villaamil et al. (2019). https://doi.org/10.1101/673996.
Biosekuriti peternakan sapi perah
Biosekuriti Tindakan
Catat semua pengunjung
peternakan pada logbook
Tempatkan logbook pengunjung di
pintu masuk peternakan
Batasi akses pengunjung ke
kandang
Kunci pintu kandang
Informasikan orang yang tidak
punya kewenangan bahwa mereka
tidak dimungkinkan masuk ke
kandang
Tanda pasca peringantan meminta
pengunjung untuk tidak melintas di
dalam kandang dan beberapa
tanda yang mengarahkan ke
kantor peternakan
Pengunjung dapat akses kandang
hanya dengan pakaian dan boot
yang bersih, yang tidak digunakan di
peternakan yang lain
Sediakan boot dan pakaian kerja
yang bersih untuk semua
pengunjung.
Biosekuriti peternakan sapi perah
Biosekuriti Tindakan
Pengunjung harus menggunakan
alas kaki degan disinfektan dan
membersihkan bootnya sebelum
masuk ke kandang
Tempatkan bak disinfektan alas
kaki dan sikat di luar kandang
Pedagang atau pengangkut
ternak yang baru tiba tidak
diperbolehkan masuk ke
kandang atau kontak dengan
ternak di peternakan
Akses mobil dilakukan pada rute
yang menghindari kontak dengan
ternak di peternakan, langsung di
menuju ke area karantina yang
berlokasi dalam jarak tertentu dari
kelompok ternak (herd).
Akses pengirim ternak ke
kandang atau kontak dengan
sapi dibatasi.
Penguburan ternak mati jauh dari
kandangn dan jalan utama.
Sanitasi peternakan sapi potong
 Ada upaya untuk mencegah kontaminasi pakan dan
peralatan dari kotoran sapi.
 Peralatan pembersih.
 Pemisahan antara sapi sakit dan sehat.
 Melakukan evaluasi rutin terhadap perawatan sanitasi.
 Jika kotoran ternak berkaitan dengan pakan atau air
minum, tindakan pembersihan sudah ada.
 Penggunaan peralatan yang berbeda untuk memberikan
pakan dan membersihkan kandang atau mencuci sebelum
digunakan selanjutnya.
 Tidak pernah menginjak pakan ternak.
 Tidak pernah meninggalkan peralatan untuk dibersihkan
kotoran di dalam kandang.
Sumber: Lestari et al. Earth and Environmental Science 247 (2019) 012005.
Sanitasi peternakan sapi potong
LANJUTAN
 Pembersihan kendaraan dan peralatan sebelum digunakan
untuk ternak sehat.
 Pembersihan dan disinfeksi rutin pakan dan peralatan lain
untuk ternak.
 Pembersihan dan disinfeksi rutin peralatan untuk
mengobati ternak.
Sumber: Lestari et al. Earth and Environmental Science 247 (2019) 012005.
Terima kasih

More Related Content

What's hot

Kewaspadaan Penyakit Eksotik di Wilayah Indonesia - Rakornas Kepri, Tanjung P...
Kewaspadaan Penyakit Eksotik di Wilayah Indonesia - Rakornas Kepri, Tanjung P...Kewaspadaan Penyakit Eksotik di Wilayah Indonesia - Rakornas Kepri, Tanjung P...
Kewaspadaan Penyakit Eksotik di Wilayah Indonesia - Rakornas Kepri, Tanjung P...
Tata Naipospos
 
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
Tata Naipospos
 
Siskeswannas di Era Globalisasi dan Teknologi Informasi - Ditkeswan, Cibubur,...
Siskeswannas di Era Globalisasi dan Teknologi Informasi - Ditkeswan, Cibubur,...Siskeswannas di Era Globalisasi dan Teknologi Informasi - Ditkeswan, Cibubur,...
Siskeswannas di Era Globalisasi dan Teknologi Informasi - Ditkeswan, Cibubur,...
Tata Naipospos
 
Penyakit surra trypanosomiasis
Penyakit surra trypanosomiasisPenyakit surra trypanosomiasis
Penyakit surra trypanosomiasis
Cahyadi P
 
Perspektif Epidemiologi Kebijakan Bidang Veteriner - Kuliah PPDH FKH IPB, 20 ...
Perspektif Epidemiologi Kebijakan Bidang Veteriner - Kuliah PPDH FKH IPB, 20 ...Perspektif Epidemiologi Kebijakan Bidang Veteriner - Kuliah PPDH FKH IPB, 20 ...
Perspektif Epidemiologi Kebijakan Bidang Veteriner - Kuliah PPDH FKH IPB, 20 ...
Tata Naipospos
 
Penggolongan Penyakit Hewan Karantina - Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Ha...
Penggolongan Penyakit Hewan Karantina - Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Ha...Penggolongan Penyakit Hewan Karantina - Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Ha...
Penggolongan Penyakit Hewan Karantina - Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Ha...
Tata Naipospos
 
Simulasi Pencegahan dan Penyebaran ASF di Provinsi Sulut - BARANTAN, Menado,1...
Simulasi Pencegahan dan Penyebaran ASF di Provinsi Sulut - BARANTAN, Menado,1...Simulasi Pencegahan dan Penyebaran ASF di Provinsi Sulut - BARANTAN, Menado,1...
Simulasi Pencegahan dan Penyebaran ASF di Provinsi Sulut - BARANTAN, Menado,1...
Tata Naipospos
 
Kesiapsiagaan Masuk dan Menyebarnya Wabah Penyakit Hewan Emerging dan Re-emer...
Kesiapsiagaan Masuk dan Menyebarnya Wabah Penyakit Hewan Emerging dan Re-emer...Kesiapsiagaan Masuk dan Menyebarnya Wabah Penyakit Hewan Emerging dan Re-emer...
Kesiapsiagaan Masuk dan Menyebarnya Wabah Penyakit Hewan Emerging dan Re-emer...
Tata Naipospos
 
Analisis Risiko dalam Epidemiologi Veteriner.pdf
Analisis Risiko dalam Epidemiologi Veteriner.pdfAnalisis Risiko dalam Epidemiologi Veteriner.pdf
Analisis Risiko dalam Epidemiologi Veteriner.pdf
Rian Hari Suharto
 
Potensi dampak ekonomi apabila terjadi wabah penyakit mulut-dan-kuku di Indon...
Potensi dampak ekonomi apabila terjadi wabah penyakit mulut-dan-kuku di Indon...Potensi dampak ekonomi apabila terjadi wabah penyakit mulut-dan-kuku di Indon...
Potensi dampak ekonomi apabila terjadi wabah penyakit mulut-dan-kuku di Indon...
Tata Naipospos
 
Kompetensi Biosekuriti dan Kompartemen Bebas Penyakit di Balai Pembibitan Ter...
Kompetensi Biosekuriti dan Kompartemen Bebas Penyakit di Balai Pembibitan Ter...Kompetensi Biosekuriti dan Kompartemen Bebas Penyakit di Balai Pembibitan Ter...
Kompetensi Biosekuriti dan Kompartemen Bebas Penyakit di Balai Pembibitan Ter...
Tata Naipospos
 
Mempertahankan Status Bebas PMK Indonesia Sesuai Ketentuan OIE - Pusvetma, Su...
Mempertahankan Status Bebas PMK Indonesia Sesuai Ketentuan OIE - Pusvetma, Su...Mempertahankan Status Bebas PMK Indonesia Sesuai Ketentuan OIE - Pusvetma, Su...
Mempertahankan Status Bebas PMK Indonesia Sesuai Ketentuan OIE - Pusvetma, Su...
Tata Naipospos
 
Mengenal ASF dan Mekanisme Penanganannya di Babi Hutan - KLHK, 2 Juni 2021
Mengenal ASF dan Mekanisme Penanganannya di Babi Hutan - KLHK, 2 Juni 2021Mengenal ASF dan Mekanisme Penanganannya di Babi Hutan - KLHK, 2 Juni 2021
Mengenal ASF dan Mekanisme Penanganannya di Babi Hutan - KLHK, 2 Juni 2021
Tata Naipospos
 
Persyaratan Status Bebas Brucellosis Berdasarkan OIE - Ditkeswan-BPTUHPT Batu...
Persyaratan Status Bebas Brucellosis Berdasarkan OIE - Ditkeswan-BPTUHPT Batu...Persyaratan Status Bebas Brucellosis Berdasarkan OIE - Ditkeswan-BPTUHPT Batu...
Persyaratan Status Bebas Brucellosis Berdasarkan OIE - Ditkeswan-BPTUHPT Batu...
Tata Naipospos
 
FGD Risiko Penyakit Zoonosis Terhadap Kesehatan Masyarakat - Badan Pemeriksa ...
FGD Risiko Penyakit Zoonosis Terhadap Kesehatan Masyarakat - Badan Pemeriksa ...FGD Risiko Penyakit Zoonosis Terhadap Kesehatan Masyarakat - Badan Pemeriksa ...
FGD Risiko Penyakit Zoonosis Terhadap Kesehatan Masyarakat - Badan Pemeriksa ...
Tata Naipospos
 
Strategi Vaksinasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Ditkeswan-AIHSP, 4-6 Januari 2022
Strategi Vaksinasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Ditkeswan-AIHSP, 4-6 Januari 2022Strategi Vaksinasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Ditkeswan-AIHSP, 4-6 Januari 2022
Strategi Vaksinasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Ditkeswan-AIHSP, 4-6 Januari 2022
Tata Naipospos
 
Kajian singkat Lumpy Skin Disease - Ditkeswan, Jakarta, 26 Februari 2019
Kajian singkat Lumpy Skin Disease -  Ditkeswan, Jakarta, 26 Februari 2019Kajian singkat Lumpy Skin Disease -  Ditkeswan, Jakarta, 26 Februari 2019
Kajian singkat Lumpy Skin Disease - Ditkeswan, Jakarta, 26 Februari 2019
Tata Naipospos
 
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
Tata Naipospos
 
Penguatan Tata Kelola Ternak dan Rantai Pasar Menghadapi Penyakit Mulut dan K...
Penguatan Tata Kelola Ternak dan Rantai Pasar Menghadapi Penyakit Mulut dan K...Penguatan Tata Kelola Ternak dan Rantai Pasar Menghadapi Penyakit Mulut dan K...
Penguatan Tata Kelola Ternak dan Rantai Pasar Menghadapi Penyakit Mulut dan K...
Tata Naipospos
 
Surveilans dan Monitoring Vaksinasi Untuk Pengendalian PMK - RAKOR BVet Bukit...
Surveilans dan Monitoring Vaksinasi Untuk Pengendalian PMK - RAKOR BVet Bukit...Surveilans dan Monitoring Vaksinasi Untuk Pengendalian PMK - RAKOR BVet Bukit...
Surveilans dan Monitoring Vaksinasi Untuk Pengendalian PMK - RAKOR BVet Bukit...
Tata Naipospos
 

What's hot (20)

Kewaspadaan Penyakit Eksotik di Wilayah Indonesia - Rakornas Kepri, Tanjung P...
Kewaspadaan Penyakit Eksotik di Wilayah Indonesia - Rakornas Kepri, Tanjung P...Kewaspadaan Penyakit Eksotik di Wilayah Indonesia - Rakornas Kepri, Tanjung P...
Kewaspadaan Penyakit Eksotik di Wilayah Indonesia - Rakornas Kepri, Tanjung P...
 
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
 
Siskeswannas di Era Globalisasi dan Teknologi Informasi - Ditkeswan, Cibubur,...
Siskeswannas di Era Globalisasi dan Teknologi Informasi - Ditkeswan, Cibubur,...Siskeswannas di Era Globalisasi dan Teknologi Informasi - Ditkeswan, Cibubur,...
Siskeswannas di Era Globalisasi dan Teknologi Informasi - Ditkeswan, Cibubur,...
 
Penyakit surra trypanosomiasis
Penyakit surra trypanosomiasisPenyakit surra trypanosomiasis
Penyakit surra trypanosomiasis
 
Perspektif Epidemiologi Kebijakan Bidang Veteriner - Kuliah PPDH FKH IPB, 20 ...
Perspektif Epidemiologi Kebijakan Bidang Veteriner - Kuliah PPDH FKH IPB, 20 ...Perspektif Epidemiologi Kebijakan Bidang Veteriner - Kuliah PPDH FKH IPB, 20 ...
Perspektif Epidemiologi Kebijakan Bidang Veteriner - Kuliah PPDH FKH IPB, 20 ...
 
Penggolongan Penyakit Hewan Karantina - Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Ha...
Penggolongan Penyakit Hewan Karantina - Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Ha...Penggolongan Penyakit Hewan Karantina - Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Ha...
Penggolongan Penyakit Hewan Karantina - Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Ha...
 
Simulasi Pencegahan dan Penyebaran ASF di Provinsi Sulut - BARANTAN, Menado,1...
Simulasi Pencegahan dan Penyebaran ASF di Provinsi Sulut - BARANTAN, Menado,1...Simulasi Pencegahan dan Penyebaran ASF di Provinsi Sulut - BARANTAN, Menado,1...
Simulasi Pencegahan dan Penyebaran ASF di Provinsi Sulut - BARANTAN, Menado,1...
 
Kesiapsiagaan Masuk dan Menyebarnya Wabah Penyakit Hewan Emerging dan Re-emer...
Kesiapsiagaan Masuk dan Menyebarnya Wabah Penyakit Hewan Emerging dan Re-emer...Kesiapsiagaan Masuk dan Menyebarnya Wabah Penyakit Hewan Emerging dan Re-emer...
Kesiapsiagaan Masuk dan Menyebarnya Wabah Penyakit Hewan Emerging dan Re-emer...
 
Analisis Risiko dalam Epidemiologi Veteriner.pdf
Analisis Risiko dalam Epidemiologi Veteriner.pdfAnalisis Risiko dalam Epidemiologi Veteriner.pdf
Analisis Risiko dalam Epidemiologi Veteriner.pdf
 
Potensi dampak ekonomi apabila terjadi wabah penyakit mulut-dan-kuku di Indon...
Potensi dampak ekonomi apabila terjadi wabah penyakit mulut-dan-kuku di Indon...Potensi dampak ekonomi apabila terjadi wabah penyakit mulut-dan-kuku di Indon...
Potensi dampak ekonomi apabila terjadi wabah penyakit mulut-dan-kuku di Indon...
 
Kompetensi Biosekuriti dan Kompartemen Bebas Penyakit di Balai Pembibitan Ter...
Kompetensi Biosekuriti dan Kompartemen Bebas Penyakit di Balai Pembibitan Ter...Kompetensi Biosekuriti dan Kompartemen Bebas Penyakit di Balai Pembibitan Ter...
Kompetensi Biosekuriti dan Kompartemen Bebas Penyakit di Balai Pembibitan Ter...
 
Mempertahankan Status Bebas PMK Indonesia Sesuai Ketentuan OIE - Pusvetma, Su...
Mempertahankan Status Bebas PMK Indonesia Sesuai Ketentuan OIE - Pusvetma, Su...Mempertahankan Status Bebas PMK Indonesia Sesuai Ketentuan OIE - Pusvetma, Su...
Mempertahankan Status Bebas PMK Indonesia Sesuai Ketentuan OIE - Pusvetma, Su...
 
Mengenal ASF dan Mekanisme Penanganannya di Babi Hutan - KLHK, 2 Juni 2021
Mengenal ASF dan Mekanisme Penanganannya di Babi Hutan - KLHK, 2 Juni 2021Mengenal ASF dan Mekanisme Penanganannya di Babi Hutan - KLHK, 2 Juni 2021
Mengenal ASF dan Mekanisme Penanganannya di Babi Hutan - KLHK, 2 Juni 2021
 
Persyaratan Status Bebas Brucellosis Berdasarkan OIE - Ditkeswan-BPTUHPT Batu...
Persyaratan Status Bebas Brucellosis Berdasarkan OIE - Ditkeswan-BPTUHPT Batu...Persyaratan Status Bebas Brucellosis Berdasarkan OIE - Ditkeswan-BPTUHPT Batu...
Persyaratan Status Bebas Brucellosis Berdasarkan OIE - Ditkeswan-BPTUHPT Batu...
 
FGD Risiko Penyakit Zoonosis Terhadap Kesehatan Masyarakat - Badan Pemeriksa ...
FGD Risiko Penyakit Zoonosis Terhadap Kesehatan Masyarakat - Badan Pemeriksa ...FGD Risiko Penyakit Zoonosis Terhadap Kesehatan Masyarakat - Badan Pemeriksa ...
FGD Risiko Penyakit Zoonosis Terhadap Kesehatan Masyarakat - Badan Pemeriksa ...
 
Strategi Vaksinasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Ditkeswan-AIHSP, 4-6 Januari 2022
Strategi Vaksinasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Ditkeswan-AIHSP, 4-6 Januari 2022Strategi Vaksinasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Ditkeswan-AIHSP, 4-6 Januari 2022
Strategi Vaksinasi Lumpy Skin Disease (LSD) - Ditkeswan-AIHSP, 4-6 Januari 2022
 
Kajian singkat Lumpy Skin Disease - Ditkeswan, Jakarta, 26 Februari 2019
Kajian singkat Lumpy Skin Disease -  Ditkeswan, Jakarta, 26 Februari 2019Kajian singkat Lumpy Skin Disease -  Ditkeswan, Jakarta, 26 Februari 2019
Kajian singkat Lumpy Skin Disease - Ditkeswan, Jakarta, 26 Februari 2019
 
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
 
Penguatan Tata Kelola Ternak dan Rantai Pasar Menghadapi Penyakit Mulut dan K...
Penguatan Tata Kelola Ternak dan Rantai Pasar Menghadapi Penyakit Mulut dan K...Penguatan Tata Kelola Ternak dan Rantai Pasar Menghadapi Penyakit Mulut dan K...
Penguatan Tata Kelola Ternak dan Rantai Pasar Menghadapi Penyakit Mulut dan K...
 
Surveilans dan Monitoring Vaksinasi Untuk Pengendalian PMK - RAKOR BVet Bukit...
Surveilans dan Monitoring Vaksinasi Untuk Pengendalian PMK - RAKOR BVet Bukit...Surveilans dan Monitoring Vaksinasi Untuk Pengendalian PMK - RAKOR BVet Bukit...
Surveilans dan Monitoring Vaksinasi Untuk Pengendalian PMK - RAKOR BVet Bukit...
 

Similar to Persyaratan Kelompok Ternak Bebas Brucellosis - Presentasi Zoom, 1 Maret 2021

Kajian Importasi Sapi Indukan dan Bakalan dari Mexico - Ditkesmavet, Ditjen P...
Kajian Importasi Sapi Indukan dan Bakalan dari Mexico - Ditkesmavet, Ditjen P...Kajian Importasi Sapi Indukan dan Bakalan dari Mexico - Ditkesmavet, Ditjen P...
Kajian Importasi Sapi Indukan dan Bakalan dari Mexico - Ditkesmavet, Ditjen P...
Tata Naipospos
 
Bahan Penyusunan Masterplan Pengendalian & Pemberantasan Classical Swine Feve...
Bahan Penyusunan Masterplan Pengendalian & Pemberantasan Classical Swine Feve...Bahan Penyusunan Masterplan Pengendalian & Pemberantasan Classical Swine Feve...
Bahan Penyusunan Masterplan Pengendalian & Pemberantasan Classical Swine Feve...
Tata Naipospos
 
Kajian Awal Terhadap Aspek Keamanan Vaksinasi Avian Influenza - CIVAS, Presen...
Kajian Awal Terhadap Aspek Keamanan Vaksinasi Avian Influenza - CIVAS, Presen...Kajian Awal Terhadap Aspek Keamanan Vaksinasi Avian Influenza - CIVAS, Presen...
Kajian Awal Terhadap Aspek Keamanan Vaksinasi Avian Influenza - CIVAS, Presen...
Tata Naipospos
 
Brucellosis adalah penyakit reproduksi menular ruminansia yang disebabkan ole...
Brucellosis adalah penyakit reproduksi menular ruminansia yang disebabkan ole...Brucellosis adalah penyakit reproduksi menular ruminansia yang disebabkan ole...
Brucellosis adalah penyakit reproduksi menular ruminansia yang disebabkan ole...Maulida Ratri
 
Faktor Risiko Pulau Karantina - Pusat KH dan Kehani, BARANTAN, Bogor, 26 Sept...
Faktor Risiko Pulau Karantina - Pusat KH dan Kehani, BARANTAN, Bogor, 26 Sept...Faktor Risiko Pulau Karantina - Pusat KH dan Kehani, BARANTAN, Bogor, 26 Sept...
Faktor Risiko Pulau Karantina - Pusat KH dan Kehani, BARANTAN, Bogor, 26 Sept...
Tata Naipospos
 
Strategi Pemberantasan Menuju Pembebasan Hog Cholera - Rakor BBVet Maros, Men...
Strategi Pemberantasan Menuju Pembebasan Hog Cholera - Rakor BBVet Maros, Men...Strategi Pemberantasan Menuju Pembebasan Hog Cholera - Rakor BBVet Maros, Men...
Strategi Pemberantasan Menuju Pembebasan Hog Cholera - Rakor BBVet Maros, Men...
Tata Naipospos
 
Persyaratan Pemasukan Sapi Dari Negara Berisiko Tinggi PMK - Pusat KH dan Keh...
Persyaratan Pemasukan Sapi Dari Negara Berisiko Tinggi PMK - Pusat KH dan Keh...Persyaratan Pemasukan Sapi Dari Negara Berisiko Tinggi PMK - Pusat KH dan Keh...
Persyaratan Pemasukan Sapi Dari Negara Berisiko Tinggi PMK - Pusat KH dan Keh...
Tata Naipospos
 
Masterplan Pemberantasan Brucellosis di Indonesia - Ditkeswan-AIPEID, Jakarta...
Masterplan Pemberantasan Brucellosis di Indonesia - Ditkeswan-AIPEID, Jakarta...Masterplan Pemberantasan Brucellosis di Indonesia - Ditkeswan-AIPEID, Jakarta...
Masterplan Pemberantasan Brucellosis di Indonesia - Ditkeswan-AIPEID, Jakarta...
Tata Naipospos
 
Pentingnya Biosekuriti dalam Pencegahan Penyakit Hewan di Balai Pembibitan Te...
Pentingnya Biosekuriti dalam Pencegahan Penyakit Hewan di Balai Pembibitan Te...Pentingnya Biosekuriti dalam Pencegahan Penyakit Hewan di Balai Pembibitan Te...
Pentingnya Biosekuriti dalam Pencegahan Penyakit Hewan di Balai Pembibitan Te...
Tata Naipospos
 
Manajemen Kedaruratan PMK - MEAT & LIVESTOCK AUSTRALIA (MLA) - 2 Juni 2022
Manajemen Kedaruratan PMK - MEAT & LIVESTOCK AUSTRALIA (MLA) - 2 Juni 2022Manajemen Kedaruratan PMK - MEAT & LIVESTOCK AUSTRALIA (MLA) - 2 Juni 2022
Manajemen Kedaruratan PMK - MEAT & LIVESTOCK AUSTRALIA (MLA) - 2 Juni 2022
Tata Naipospos
 
Penilaian Risiko Masuknya BGC Melalui Sapi Jantan Dari Australia - Presentasi...
Penilaian Risiko Masuknya BGC Melalui Sapi Jantan Dari Australia - Presentasi...Penilaian Risiko Masuknya BGC Melalui Sapi Jantan Dari Australia - Presentasi...
Penilaian Risiko Masuknya BGC Melalui Sapi Jantan Dari Australia - Presentasi...
Tata Naipospos
 
Bovine Tuberculosis.pdf
Bovine Tuberculosis.pdfBovine Tuberculosis.pdf
Bovine Tuberculosis.pdf
RSUAVISENACIMAHI
 
Respon Laporan Surveilans PMK 2021 dan Potensi Ancaman PMK Bagi Indonesia - P...
Respon Laporan Surveilans PMK 2021 dan Potensi Ancaman PMK Bagi Indonesia - P...Respon Laporan Surveilans PMK 2021 dan Potensi Ancaman PMK Bagi Indonesia - P...
Respon Laporan Surveilans PMK 2021 dan Potensi Ancaman PMK Bagi Indonesia - P...
Tata Naipospos
 
Konsep Kompartemen Bebas Avian Influenza - Komnas FBPI, Kemenko Kesra, 2006
Konsep Kompartemen Bebas Avian Influenza - Komnas FBPI, Kemenko Kesra, 2006Konsep Kompartemen Bebas Avian Influenza - Komnas FBPI, Kemenko Kesra, 2006
Konsep Kompartemen Bebas Avian Influenza - Komnas FBPI, Kemenko Kesra, 2006
Tata Naipospos
 
Seminar Ancaman Global Resistensi Antimikrobial - CIVAS, Jakarta, 22 Maret 2014
Seminar Ancaman Global Resistensi Antimikrobial - CIVAS, Jakarta, 22 Maret 2014Seminar Ancaman Global Resistensi Antimikrobial - CIVAS, Jakarta, 22 Maret 2014
Seminar Ancaman Global Resistensi Antimikrobial - CIVAS, Jakarta, 22 Maret 2014
Tata Naipospos
 
Virus Corona dan Interaksi Manusia-Satwa Liar - Ditkeswan, Jakarta, 10 Februa...
Virus Corona dan Interaksi Manusia-Satwa Liar - Ditkeswan, Jakarta, 10 Februa...Virus Corona dan Interaksi Manusia-Satwa Liar - Ditkeswan, Jakarta, 10 Februa...
Virus Corona dan Interaksi Manusia-Satwa Liar - Ditkeswan, Jakarta, 10 Februa...
Tata Naipospos
 
Resistensi Antimikroba - Komisi Ahli Keswan dan Kesmavet - Ditjen PKH - Denpa...
Resistensi Antimikroba - Komisi Ahli Keswan dan Kesmavet - Ditjen PKH - Denpa...Resistensi Antimikroba - Komisi Ahli Keswan dan Kesmavet - Ditjen PKH - Denpa...
Resistensi Antimikroba - Komisi Ahli Keswan dan Kesmavet - Ditjen PKH - Denpa...
Tata Naipospos
 
brucellosis drh ivo.pptx
brucellosis drh ivo.pptxbrucellosis drh ivo.pptx
brucellosis drh ivo.pptx
ivofebrina2
 
Bimtek Karantina Analisa Risiko Pemasukan Bahan Pakan Asal Hewan - BUTTMKP, 1...
Bimtek Karantina Analisa Risiko Pemasukan Bahan Pakan Asal Hewan - BUTTMKP, 1...Bimtek Karantina Analisa Risiko Pemasukan Bahan Pakan Asal Hewan - BUTTMKP, 1...
Bimtek Karantina Analisa Risiko Pemasukan Bahan Pakan Asal Hewan - BUTTMKP, 1...
Tata Naipospos
 

Similar to Persyaratan Kelompok Ternak Bebas Brucellosis - Presentasi Zoom, 1 Maret 2021 (20)

Kajian Importasi Sapi Indukan dan Bakalan dari Mexico - Ditkesmavet, Ditjen P...
Kajian Importasi Sapi Indukan dan Bakalan dari Mexico - Ditkesmavet, Ditjen P...Kajian Importasi Sapi Indukan dan Bakalan dari Mexico - Ditkesmavet, Ditjen P...
Kajian Importasi Sapi Indukan dan Bakalan dari Mexico - Ditkesmavet, Ditjen P...
 
Bahan Penyusunan Masterplan Pengendalian & Pemberantasan Classical Swine Feve...
Bahan Penyusunan Masterplan Pengendalian & Pemberantasan Classical Swine Feve...Bahan Penyusunan Masterplan Pengendalian & Pemberantasan Classical Swine Feve...
Bahan Penyusunan Masterplan Pengendalian & Pemberantasan Classical Swine Feve...
 
Kajian Awal Terhadap Aspek Keamanan Vaksinasi Avian Influenza - CIVAS, Presen...
Kajian Awal Terhadap Aspek Keamanan Vaksinasi Avian Influenza - CIVAS, Presen...Kajian Awal Terhadap Aspek Keamanan Vaksinasi Avian Influenza - CIVAS, Presen...
Kajian Awal Terhadap Aspek Keamanan Vaksinasi Avian Influenza - CIVAS, Presen...
 
Brucellosis adalah penyakit reproduksi menular ruminansia yang disebabkan ole...
Brucellosis adalah penyakit reproduksi menular ruminansia yang disebabkan ole...Brucellosis adalah penyakit reproduksi menular ruminansia yang disebabkan ole...
Brucellosis adalah penyakit reproduksi menular ruminansia yang disebabkan ole...
 
Faktor Risiko Pulau Karantina - Pusat KH dan Kehani, BARANTAN, Bogor, 26 Sept...
Faktor Risiko Pulau Karantina - Pusat KH dan Kehani, BARANTAN, Bogor, 26 Sept...Faktor Risiko Pulau Karantina - Pusat KH dan Kehani, BARANTAN, Bogor, 26 Sept...
Faktor Risiko Pulau Karantina - Pusat KH dan Kehani, BARANTAN, Bogor, 26 Sept...
 
Strategi Pemberantasan Menuju Pembebasan Hog Cholera - Rakor BBVet Maros, Men...
Strategi Pemberantasan Menuju Pembebasan Hog Cholera - Rakor BBVet Maros, Men...Strategi Pemberantasan Menuju Pembebasan Hog Cholera - Rakor BBVet Maros, Men...
Strategi Pemberantasan Menuju Pembebasan Hog Cholera - Rakor BBVet Maros, Men...
 
Persyaratan Pemasukan Sapi Dari Negara Berisiko Tinggi PMK - Pusat KH dan Keh...
Persyaratan Pemasukan Sapi Dari Negara Berisiko Tinggi PMK - Pusat KH dan Keh...Persyaratan Pemasukan Sapi Dari Negara Berisiko Tinggi PMK - Pusat KH dan Keh...
Persyaratan Pemasukan Sapi Dari Negara Berisiko Tinggi PMK - Pusat KH dan Keh...
 
Masterplan Pemberantasan Brucellosis di Indonesia - Ditkeswan-AIPEID, Jakarta...
Masterplan Pemberantasan Brucellosis di Indonesia - Ditkeswan-AIPEID, Jakarta...Masterplan Pemberantasan Brucellosis di Indonesia - Ditkeswan-AIPEID, Jakarta...
Masterplan Pemberantasan Brucellosis di Indonesia - Ditkeswan-AIPEID, Jakarta...
 
Pentingnya Biosekuriti dalam Pencegahan Penyakit Hewan di Balai Pembibitan Te...
Pentingnya Biosekuriti dalam Pencegahan Penyakit Hewan di Balai Pembibitan Te...Pentingnya Biosekuriti dalam Pencegahan Penyakit Hewan di Balai Pembibitan Te...
Pentingnya Biosekuriti dalam Pencegahan Penyakit Hewan di Balai Pembibitan Te...
 
Manajemen Kedaruratan PMK - MEAT & LIVESTOCK AUSTRALIA (MLA) - 2 Juni 2022
Manajemen Kedaruratan PMK - MEAT & LIVESTOCK AUSTRALIA (MLA) - 2 Juni 2022Manajemen Kedaruratan PMK - MEAT & LIVESTOCK AUSTRALIA (MLA) - 2 Juni 2022
Manajemen Kedaruratan PMK - MEAT & LIVESTOCK AUSTRALIA (MLA) - 2 Juni 2022
 
Penilaian Risiko Masuknya BGC Melalui Sapi Jantan Dari Australia - Presentasi...
Penilaian Risiko Masuknya BGC Melalui Sapi Jantan Dari Australia - Presentasi...Penilaian Risiko Masuknya BGC Melalui Sapi Jantan Dari Australia - Presentasi...
Penilaian Risiko Masuknya BGC Melalui Sapi Jantan Dari Australia - Presentasi...
 
Bovine Tuberculosis.pdf
Bovine Tuberculosis.pdfBovine Tuberculosis.pdf
Bovine Tuberculosis.pdf
 
Respon Laporan Surveilans PMK 2021 dan Potensi Ancaman PMK Bagi Indonesia - P...
Respon Laporan Surveilans PMK 2021 dan Potensi Ancaman PMK Bagi Indonesia - P...Respon Laporan Surveilans PMK 2021 dan Potensi Ancaman PMK Bagi Indonesia - P...
Respon Laporan Surveilans PMK 2021 dan Potensi Ancaman PMK Bagi Indonesia - P...
 
Konsep Kompartemen Bebas Avian Influenza - Komnas FBPI, Kemenko Kesra, 2006
Konsep Kompartemen Bebas Avian Influenza - Komnas FBPI, Kemenko Kesra, 2006Konsep Kompartemen Bebas Avian Influenza - Komnas FBPI, Kemenko Kesra, 2006
Konsep Kompartemen Bebas Avian Influenza - Komnas FBPI, Kemenko Kesra, 2006
 
Seminar Ancaman Global Resistensi Antimikrobial - CIVAS, Jakarta, 22 Maret 2014
Seminar Ancaman Global Resistensi Antimikrobial - CIVAS, Jakarta, 22 Maret 2014Seminar Ancaman Global Resistensi Antimikrobial - CIVAS, Jakarta, 22 Maret 2014
Seminar Ancaman Global Resistensi Antimikrobial - CIVAS, Jakarta, 22 Maret 2014
 
Virus Corona dan Interaksi Manusia-Satwa Liar - Ditkeswan, Jakarta, 10 Februa...
Virus Corona dan Interaksi Manusia-Satwa Liar - Ditkeswan, Jakarta, 10 Februa...Virus Corona dan Interaksi Manusia-Satwa Liar - Ditkeswan, Jakarta, 10 Februa...
Virus Corona dan Interaksi Manusia-Satwa Liar - Ditkeswan, Jakarta, 10 Februa...
 
Resistensi Antimikroba - Komisi Ahli Keswan dan Kesmavet - Ditjen PKH - Denpa...
Resistensi Antimikroba - Komisi Ahli Keswan dan Kesmavet - Ditjen PKH - Denpa...Resistensi Antimikroba - Komisi Ahli Keswan dan Kesmavet - Ditjen PKH - Denpa...
Resistensi Antimikroba - Komisi Ahli Keswan dan Kesmavet - Ditjen PKH - Denpa...
 
brucellosis drh ivo.pptx
brucellosis drh ivo.pptxbrucellosis drh ivo.pptx
brucellosis drh ivo.pptx
 
Brusella sp
Brusella spBrusella sp
Brusella sp
 
Bimtek Karantina Analisa Risiko Pemasukan Bahan Pakan Asal Hewan - BUTTMKP, 1...
Bimtek Karantina Analisa Risiko Pemasukan Bahan Pakan Asal Hewan - BUTTMKP, 1...Bimtek Karantina Analisa Risiko Pemasukan Bahan Pakan Asal Hewan - BUTTMKP, 1...
Bimtek Karantina Analisa Risiko Pemasukan Bahan Pakan Asal Hewan - BUTTMKP, 1...
 

More from Tata Naipospos

Risk mapping Penyakit Hewan dan Zoonosis di Kenya Afrika - 30 Januari 2024.pdf
Risk mapping Penyakit Hewan dan Zoonosis di Kenya Afrika - 30 Januari 2024.pdfRisk mapping Penyakit Hewan dan Zoonosis di Kenya Afrika - 30 Januari 2024.pdf
Risk mapping Penyakit Hewan dan Zoonosis di Kenya Afrika - 30 Januari 2024.pdf
Tata Naipospos
 
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Tata Naipospos
 
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Tata Naipospos
 
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Tata Naipospos
 
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Tata Naipospos
 
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Tata Naipospos
 
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Tata Naipospos
 
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Tata Naipospos
 
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Tata Naipospos
 
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Tata Naipospos
 
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Tata Naipospos
 
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Tata Naipospos
 
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Tata Naipospos
 
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Tata Naipospos
 
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Tata Naipospos
 
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Tata Naipospos
 
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Tata Naipospos
 
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Tata Naipospos
 
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Tata Naipospos
 
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Tata Naipospos
 

More from Tata Naipospos (20)

Risk mapping Penyakit Hewan dan Zoonosis di Kenya Afrika - 30 Januari 2024.pdf
Risk mapping Penyakit Hewan dan Zoonosis di Kenya Afrika - 30 Januari 2024.pdfRisk mapping Penyakit Hewan dan Zoonosis di Kenya Afrika - 30 Januari 2024.pdf
Risk mapping Penyakit Hewan dan Zoonosis di Kenya Afrika - 30 Januari 2024.pdf
 
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
 
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
 
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
 
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
 
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
 
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
 
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
 
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
 
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
 
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
 
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
 
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
 
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
 
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
 
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
 
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
 
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
 
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
 
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
 

Recently uploaded

Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
GuneriHollyIrda
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
JokoPramono34
 
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptxAKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AdeRinaMuliawati1
 
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptxALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
rusinaharva1
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
jaya35ml2
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
asepridwan50
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
PRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptx
PRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptxPRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptx
PRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptx
AlifMauliddina1
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptxPOKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
KotogadangKependuduk
 

Recently uploaded (20)

Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
 
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptxAKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
 
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptxALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
PRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptx
PRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptxPRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptx
PRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptx
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptxPOKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
 

Persyaratan Kelompok Ternak Bebas Brucellosis - Presentasi Zoom, 1 Maret 2021

  • 1. Persyaratan Kelompok ternak bebas Brucellosis Drh. TRI SATYA PUTRI NAIPOSPOS MPhil PhD Komisi Ahli Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Karantina Hewan “Pembahasan Kuesioner Penilaian Brucellosis” – 1 Maret 2021
  • 2. Brucellosis  Brucellosis tetap menjadi salah satu zoonosis yang paling menyebar di dunia.  Pada manusia, penyakit dikenal sebagai demam undulan, demam Mediterania atau demam Malta, tetap menjadi masalah kesehatan masyarakat yang penting.  Secara historis, hanya B. abortus, B. melitensis, dan B. suis yang dipertimbangkan sebagai patogen zoonotik, tetapi laporan terkini menunjukkan spesies mamalia laut yang baru diakui juga memiliki potensi zoonotik.  Dari spesies Brucella, sebagian besar penyakit manusia disebabkan oleh B. abortus dan B. melitensis. Sumber: Makita et al. BMC Veterinary Research 2011, 7:60.
  • 3. Brucellosis pada sapi  Brucellosis pada sapi (utamanya disebabkan oleh B. abortus) menimbulkan bukan hanya ancaman signifikan sebagai sumber infeksi ke manusia tetapi juga risiko kerugian ekonomi.  Kerugian akibat abortus atau kematian anak sapi adalah kendala ekonomi yang besar bagi peternak dan pembentukan status ‘carrier’ dalam proporsi ternak yang besar dapat menyebabkan reduksi 20% produksi susu.  Di daerah di mana pemusnahan atau cara lain pengendalian brucellosis tidak dipraktikkan, infeksi kronis jangka panjang sering dikaitkan dengan higroma karpal dan infertilitas. Sumber: Makita et al. BMC Veterinary Research 2011, 7:60.
  • 4. Gejala klinis brucellosis  Satu-satunya gejala klinis bahwa sapi betina muda atau sapi induk yang menderita brucellosis adalah keguguran (abortus) ketika ternak tersebut mengekresikan jutaan bakteri ke lingkungan.  Sapi betina muda/sapi induk yang terinfeksi menyebabkan anak sapi juga mengekskresikan bakteri pada saat melahirkan. to edit Master text styles • Second level
  • 5. Penularan Brucellosis  Foetus aborsi dan eksudat (discharges) mengandung sejumlah besar organisme infeksius, dan sapi yang terinfeksi secara kronis dapat mengeluarkan organisme dalam jumlah lebih rendah melalui susu dan eksudat organ reproduksi, dan infeksi dapat juga ditularkan secara vertikal ke anak sapi yang lahir kemudian, sehingga mempertahankan penularan penyakit. Sumber: Makita et al. BMC Veterinary Research 2011, 7:60.
  • 6. Strategi pengendalian brucellosis  3 (tiga) strategi utama yang telah menunjukkan dapat digunakan sebagai alat efektif untuk mengendalikan brucellosis pada hewan domestik apabila digunakan secara kombinasi: 1. Biosekuriti yang ketat di tingkat peternakan; 2. Program ‘uji dan potong’ (test and slaughter); dan 3. Imunisasi populasi yang rentan.
  • 7. Persyaratan negara/zona bebas brucellosis tanpa vaksinasi 1) Penyakit wajib dilaporkan (notifiable); 2) Tidak ada kasus tercatat pada sapi dalam 3 tahun terakhir; 3) Pengujian reguler semua kelompok ternak telah dilakukan dalam 3 tahun terakhir; dan uji menunjukkan infeksi Brucella tidak ada pada 99,8% kelompok ternak yang mewakili 99,9% sapi di negara/zona; 4) Tindakan regulasi telah dilakukan untuk deteksi dini infeksi Brucella pada sapi, termasuk pengiriman secara regular sampel dari kasus keguguran ke laboratorium diagnostik; 5) Tidak ada sapi yang divaksinasi terhadap infeksi Brucella dalam 3 tahun terakhir, dan tidak ada sapi yang diintroduksi ke dalam negara/zona yang divaksinasi dalam 3 tahun terakhir; 6) Sapi dan material genetik yang diintroduksi ke dalam negara/zona memenuhi rekomendasi Artikel 8.4.14. dan 8.4.18.
  • 8. Persyaratan negara/zona bebas brucellosis dengan vaksinasi 1) Penyakit wajib dilaporkan (notifiable); 2) Tidak ada kasus tercatat pada sapi dalam 3 tahun terakhir; 3) Pengujian reguler semua kelompok ternak telah dilakukan dalam 3 tahun terakhir; dan uji menunjukkan infeksi Brucella tidak ada pada 99,8% kelompok ternak yang mewakili 99,9% sapi di negara/zona; 4) Tindakan regulasi telah dilakukan untuk deteksi dini infeksi Brucella pada sapi, termasuk pengiriman secara regular sampel dari kasus keguguran ke laboratorium diagnostik; 5) Sapi yang divaksinasi harus diidentifikasi secara permanen; 6) Sapi dan material genetik yang diintroduksi ke dalam negara/zona memenuhi rekomendasi Artikel 8.4.14. dan 8.4.18. Sumber: OIE TAHC (2020). Chapter 8.4. Infection with Brucella abortus, B. melitensis and B. suis.
  • 9. INFEKSI BRUCELLA 1. Brucella diisolasi dari sampel dari seekor ternak; ATAU 2. Hasil positif terhadap uji diagnostik, dan ada kaitan epidemiologis terhadap kasus tersebut. KELOMPOK TERNAK  Kelompok ternak (herd) artinya sejumlah hewan dari satu jenis yang dipelihara bersama-sama di bawah kendali manusia atau sekumpulan hewan liar yang cenderung berkelompok.  Suatu kelompok ternak biasanya dianggap sebagai unit epidemiologi. Sumber: OIE TAHC (2020). Chapter 8.4. Infection with Brucella abortus, B. melitensis and B. suis. Article 8.4.1. General provisions.
  • 10. Persyaratan kelompok ternak bebas brucellosis tanpa/dengan vaksinasi TANPA VAKSINASI  Kelompok ternak berada di negara/zona bebas infeksi Brucella tanpa vaksinasi dan disertifikasi bebas tanpa vaksinasi oleh Otoritas Veteriner; ATAU  Kelompok ternak berada di negara/zona bebas infeksi Brucella dengan vaksinasi dan disertifikasi bebas tanpa vaksinasi oleh Otoritas Veteriner; dan tidak ada sapi dalam kelompok ternak itu yang telah divaksinasi dalam 3 tahun terakhir. DENGAN VAKSINASI  Kelompok ternak berada di negara/zona bebas infeksi Brucella dengan vaksinasi dan disertifikasi bebas dengan vaksinasi oleh Otoritas Veteriner.
  • 11. Persyaratan kelompok ternak bebas brucellosis tanpa vaksinasi 1) Penyakit wajib dilaporkan di seluruh wilayah negara (notifiable); 2) Tidak ada sapi dalam kelompok ternak yang telah divaksinasi dalam 3 tahun terakhir; 3) Tidak ada kasus terdeteksi pada kelompok ternak setahun yang lalu; 4) Sapi yang menunjukkan gejala klinis konsisten dengan infeksi Brucella seperti keguguran telah diuji secara diagnostik dengan hasil negatif; 5) Dalam setahun yang lalu, tidak ada bukti infeksi Brucella pada kelompok ternak lain dalam peternakan yang sama, atau tindakan dilakukan untuk mencegah setiap penularan infeksi Brucella dari kelompok ternak lain; Lanjut ke slide berikut
  • 12. Persyaratan kelompok ternak bebas brucellosis tanpa vaksinasi 6) Dua kali uji telah dilakukan dengan hasil negatif terhadap semua ternak dewasa, kecuali jantan kastrasi dan betina afkir, yang ada dalam kelompok ternak pada saat pengujian, uji pertama tidak dilakukan sebelum 3 bulan setelah pemotongan kasus terakhir dan uji kedua dengan interval lebih dari 6 dan kurang dari 12 bulan. Sumber: OIE TAHC (2020). Chapter 8.4. Infection with Brucella abortus, B. melitensis and B. suis.
  • 13. Persyaratan kelompok ternak bebas brucellosis dengan vaksinasi 1) Penyakit wajib dilaporkan di sekuruh wilayah negara; 2) Sapi yang divaksinasi harus diidentifikasi secara permanen; 3) Tidak ada kasus terdeteksi pada kelompok ternak setahun yang lalu; 4) Sapi yang menunjukkan gejala klinis konsisten dengan infeksi Brucella seperti keguguran telah diuji secara diagnostik dengan hasil negatif; 5) Dalam setahun yang lalu, tidak ada bukti infeksi Brucella pada kelompok ternak lain dalam peternakan yang sama, atau tindakan dilakukan untuk mencegah setiap penularan infeksi Brucella dari kelompok ternak lain; Lanjut ke slide berikut
  • 14. Persyaratan kelompok ternak bebas brucellosis dengan vaksinasi 6) Dua kali uji telah dilakukan dengan hasil negatif terhadap semua ternak dewasa, kecuali jantan kastrasi dan betina afkir, yang ada dalam kelompok ternak pada saat pengujian, uji pertama tidak dilakukan sebelum 3 bulan setelah pemotongan kasus terakhir dan uji kedua dengan interval lebih dari 6 dan kurang dari 12 bulan. Sumber: OIE TAHC (2020). Chapter 8.4. Infection with Brucella abortus, B. melitensis and B. suis.
  • 15. Mempertahankan status bebas kelompok ternak tanpa vaksinasi 1. Persyaratan kelompok ternak bebas brucellosis tanpa vaksinasi terpenuhi; 2. Pengujian regular, dengan frekuensi bergantung pada prevalensi kelompok ternak (herd prevalence) di negara/zona yang menunjukkan tidak adanya infeksi Brucella yang berkelanjutan; 3. Ternak yang diintroduksi ke dalam kelompok ternak disertai dengan sertifikat dari dokter hewan berwenang yang menyatakan bahwa ternak tersebut berasal dari: Lanjut ke slide berikut
  • 16. Mempertahankan status bebas kelompok ternak tanpa vaksinasi a) negara/zona bebas infeksi Brucella tanpa vaksinasi; ATAU b) negara/zona bebas infeksi Brucella dengan vaksinasi dan tidak divaksinasi dalam 3 tahun terakhir; ATAU c) kelompok ternak bebas infeksi Brucella tanpa atau dengan vaksinasi dan ternak tidak divaksinasi dalm 3 tahun terakhir dan diuji untuk infeksi Brucella dalam 30 hari sebelum pengiriman dengan hasil negatif; dalam kasus betina pasca melahirkan, uji dilakukan 30 hari setelah melahirkan. Uji ini tidak diperlukan untuk hewan belum dewasa secara seksual termasuk ternak kastrasi dan betina afkir.
  • 17. Mempertahankan status bebas kelompok ternak dengan vaksinasi 1. Persyaratan kelompok ternak bebas brucellosis dengan vaksinasi terpenuhi; 2. Pengujian regular, dengan frekuensi bergantung pada prevalensi kelompok ternak (herd prevalence) di negara/zona yang menunjukkan tidak adanya infeksi Brucella yang berkelanjutan; 3. Ternak yang diintroduksi ke dalam kelompok ternak disertai dengan sertifikat dari dokter hewan berwenang yang menyatakan bahwa ternak tersebut berasal dari: Lanjut ke slide berikut
  • 18. Mempertahankan status bebas kelompok ternak dengan vaksinasi a) negara/zona bebas infeksi Brucella tanpa atau dengan vaksinasi; ATAU b) kelompok ternak bebas infeksi Brucella tanpa atau dengan vaksinasi dan ternak diuji untuk infeksi Brucella dalam 30 hari sebelum pengiriman dengan hasil negatif; dalam kasus betina pasca melahirkan, uji dilakukan 30 hari setelah melahirkan. Uji ini tidak diperlukan untuk hewan belum dewasa secara seksual termasuk ternak kastrasi atau ternak divaksinasi berumur kurang dari 18 bulan.
  • 19. Manajemen dan biosekuriti  Fokus pada kemungkinan kontak dengan Brucella yang hidup, baik ternak yang terinfeksi dan lingkungan yang terkontaminasi.  Rute paling sering untuk masuknya Brucella ke suatu peternakan bebas yaitu: • Pembelian ternak terinfeksi yang dapat mengeluarkan bakteri ke lingkungan, oleh karena itu terpapar ke individu yang rentan. • Kontak dengan material, padang rumput dsb. yang terinfeksi, karena resistensi Brucella spp. di lingkungan yang tinggi, menyebabkan persistensi di luar hospes untuk jangka waktu lama, memungkinkan berbagai rute penularan Brucella (konjungtiva, oral, dan pernafasan).
  • 20. Manajemen sapi perah  Introduksi sapi baru adalah salah satu risiko biosekuriti terpenting bagi peternakan sapi perah (Villarroel A., 2007).  Pada peternakan sapi perah modern, penjualan dan pergerakan sapi adalah bagian intrinsik dari bisnis sebagai konsekuensi peningkatan tingkat penggantian kelompok ternak (herd replacement) sapi dewasa menyusui, pemusnahan paksa dan kebutuhan untuk meningkatkan besaran kelompok (Sibley R.J., 2014).  Untuk mengurangi risiko penyebaran penyakit antar peternakan, ternak baru harus dibeli hanya dari kelompok ternak yang diketahui status kesehatan dan diketahui protokol vaksinasinya (Wallace R.L., 2003).
  • 21. Faktor risiko  Besaran kelompok ternak (herd size) - seropositif pada besaran > 8 ekor lebih tinggi dari 1-2 ekor sapi.  Kelompok ternak dengan sejarah abortus.  Sapi induk dengan jumlah anak sapi lahir - seropositif pada 1-2 ekor lebih rendah dari > 6 ekor anak sapi (Lindahl et al., 2014; Coelho et al., 2015).  Peternakan sapi yang dipelihara berdekatan dengan domba/ kambing.  Keberadaan anjing di peternakan.  Sapi perah berpeluang lebih besar tertular bahkan juga menyebarkan lebih cepat dari sapi potong.  Pembelian ternak.  Praktik pencampuran ternak, baik di padang rumput atau sumber air minum (Coelho et al., 2015).  Perkawinan dengan inseminasi buatan (Panus et al., 2018).
  • 22. Biosekuriti (kontak dengan sapi lain)  Pembelian sapi (betina muda/induk) – Ya/tidak – SKKH daerah asal/SKKP setelah tiba - diuji/tidak diuji.  Rata-rata frekuensi pembelian sapi betina muda atau induk per tahun – jumlah (ekor).  Transportasi pembelian sapi betina muda – kontak dengan sapi lain – ya/tidak.  Fasilitas karantina memadai – ya/tidak.  Peternakan sapi lain dalam jarak 1 km – ya/tidak.  Dipelihara di luar kandang – ya/tidak.  Sanitasi lokasi pemeliharaan di luar kandang – ya/tidak.  Domba/kambing dalam jarak 1 km – ya/tidak.  Partisipasi dalam pameran ternak – ya/tidak – kembali ke peternakan – ya/tidak.  Padang rumput – kontak dengan sapi lain – ya/tidak/mungkin. Sumber: Villaamil et al. (2019). https://doi.org/10.1101/673996.
  • 23. Biosekuriti (kendaraan & peralatan)  Pemakaian bersama gerobak pengangkut pakan – ya /tidak  Rata-rata frekuensi gerobak pengangkut pakan per minggu - jumlah  Pemakaian bersama mesin – ya/tidak.  Pemakaian bersama kendaraan kotoran – ya/tidak.  Rata-rata frekuensi kendaraan kotoran per bulan – jumlah.  Pemakaian bersama material (aplikator ‘ear tag’, material melahirkan anak sapi, material pembersihan atau lainnya) – ya/tidak.  Pemakaian bersama kendaraan limbah cair – ya/tidak.  Rata-rata frekuensi kendaraan limbah cair per bulan – jumlah.  Area deposit karkas – di luar/ di dalam perimeter peternakan.  Rata-rata frekuensi kendaraan karkas per bulan masuk ke perimeter peternakan (jika ada) – jumlah. Sumber: Villaamil et al. (2019). https://doi.org/10.1101/673996.
  • 24. Biosekuriti (kendaraan & peralatan) LANJUTAN  Kendaraan (rumah potong/feedlot) dapat tiba membawa ternak dari luar peternakan – ya/tidak/tidak tahu.  Kendaraan (rumah potong/feedlot) dapat memasuki ke dalam perimeter peternakan – ya/tidak.  Rata-rata frekuensi kendaraan rumah potong/feedlot per bulan masuk ke perimeter peternakan – jumlah. Sumber: Villaamil et al. (2019). https://doi.org/10.1101/673996.
  • 25. Biosekuriti (pengunjung & pekerja)  Pekerja (eksternal) – tidak/ya (kerja/tidak kerja di peternakan lain).  Pagar perimeter – tidak/ya (selalu/tidak selalu tertutup).  Parkir kendaraan untuk pengunjung – di luar/di dalam perimeter peternakan.  Rata-rata jumlah pengunjung per bulan yang kontak dengan ternak – jumlah.  Pengunjung menggunakan pakaian pelindung – ya/tidak. Sumber: Villaamil et al. (2019). https://doi.org/10.1101/673996.
  • 26. Biosekuriti peternakan sapi perah Biosekuriti Tindakan Catat semua pengunjung peternakan pada logbook Tempatkan logbook pengunjung di pintu masuk peternakan Batasi akses pengunjung ke kandang Kunci pintu kandang Informasikan orang yang tidak punya kewenangan bahwa mereka tidak dimungkinkan masuk ke kandang Tanda pasca peringantan meminta pengunjung untuk tidak melintas di dalam kandang dan beberapa tanda yang mengarahkan ke kantor peternakan Pengunjung dapat akses kandang hanya dengan pakaian dan boot yang bersih, yang tidak digunakan di peternakan yang lain Sediakan boot dan pakaian kerja yang bersih untuk semua pengunjung.
  • 27. Biosekuriti peternakan sapi perah Biosekuriti Tindakan Pengunjung harus menggunakan alas kaki degan disinfektan dan membersihkan bootnya sebelum masuk ke kandang Tempatkan bak disinfektan alas kaki dan sikat di luar kandang Pedagang atau pengangkut ternak yang baru tiba tidak diperbolehkan masuk ke kandang atau kontak dengan ternak di peternakan Akses mobil dilakukan pada rute yang menghindari kontak dengan ternak di peternakan, langsung di menuju ke area karantina yang berlokasi dalam jarak tertentu dari kelompok ternak (herd). Akses pengirim ternak ke kandang atau kontak dengan sapi dibatasi. Penguburan ternak mati jauh dari kandangn dan jalan utama.
  • 28. Sanitasi peternakan sapi potong  Ada upaya untuk mencegah kontaminasi pakan dan peralatan dari kotoran sapi.  Peralatan pembersih.  Pemisahan antara sapi sakit dan sehat.  Melakukan evaluasi rutin terhadap perawatan sanitasi.  Jika kotoran ternak berkaitan dengan pakan atau air minum, tindakan pembersihan sudah ada.  Penggunaan peralatan yang berbeda untuk memberikan pakan dan membersihkan kandang atau mencuci sebelum digunakan selanjutnya.  Tidak pernah menginjak pakan ternak.  Tidak pernah meninggalkan peralatan untuk dibersihkan kotoran di dalam kandang. Sumber: Lestari et al. Earth and Environmental Science 247 (2019) 012005.
  • 29. Sanitasi peternakan sapi potong LANJUTAN  Pembersihan kendaraan dan peralatan sebelum digunakan untuk ternak sehat.  Pembersihan dan disinfeksi rutin pakan dan peralatan lain untuk ternak.  Pembersihan dan disinfeksi rutin peralatan untuk mengobati ternak. Sumber: Lestari et al. Earth and Environmental Science 247 (2019) 012005.